penalitian imunisasi bab 1 pendahuluan 1.1 latar

26

Click here to load reader

Upload: oday9994

Post on 16-Jun-2015

6.225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

penalitian imunisasi

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Programpembangunan kesehatan di indonesia dalam rencana pembangunan jangka menengahnasional 2005 – 2009, mempunyai visi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehatdimana salah satu target nya adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita (Fadilahdiakses dari www.Depkes.go.id. 2005).

BerdasarkanSurvei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 Angka Kematian Bayi(AKB) baru lahir (neonatal) masih berada pada kisaran 20 per 1000 kelahiranhidup. Departemen Kesehatan menargetkan pada atahun 2010 angka kematian bayibaru lahir menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup (www.Depkes.go.id.November 2004).

Departemen kesehatan menargetkan penguranganangka kematian bayi. Angka kematian bayi berkurang dari 248 menjadi 206 per1000 kelahiran hidup yang di capai pada tahun 2009. sementar angka harapan hidupberkisar rata – rata 70,6 per tahun (Grehenson:diakses dari Protal,UGM. 2007).

Pencegahan nya antara lain dengan kegiatanimunisasi pada bayi harus di tingkatkan dan dipertahankan atau ditingkatkancakupannya. Sehingga mencapai Universal Child Imunization (UCI), sampaidi tingkat desa merupakan modal awal untuk sehat (Azwar diakses dari www.Depkes.go.id.April2005).

Tanpa imunisasi kira – kira 3 dari 100kelahiran anak akan meninggal karena penyaki campak. 2 dari 100 kelahiran anakakan meninggal karena penyakit batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak akanmeninggal karena penyakit tetanus. Dan dari setip 200.000 anak, 1 akanmenderita penyakit polio.imunisasi akan dilakukan dengan memberikan vaksintertentu akan melindungi anak terhadap penyakit – penyakit tertentu.Walau punpada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia dimasyarakat, tetapi tidak semua bayi telah di bawa untuk mendapatkan imunisasiyang lengkap. Bila mana fasilitas pelayanan Kesehatan tidak dapat memberikanimunisasi dengan perkembangan tertentu (http://www.unicef.org/indonesia/id/media.html.Februari2007)

Program imunisasi merupakan cara yang pentinguntuk melindungi anak. tapi ini bukan jalan satu –satunya. Imunisasi harus diberikan dengan bijaksana  (Biddulph, 398:1999)

Penyakit yang Dapat di Cegah dengan Imunisasi(PD3I) seperti TBC, Dipteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, Hepatitis b, merupakansalah satu penyebab kematian anak di negara – negara berkembang termasukindonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian anak,5% pada balita di Indonesiaadalah PD3I  (Profil Kesehatan, DepkesSumbar 2005).

  Agar target nasional dan global untukmencapai eradikasi, eliminasi, harus di petahankan tinggi dan merata sampai

Page 2: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

mencapai tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi. Kegagalan untuk menjagatingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan KejadianLuar Biasa (KLB) PD3I. Program nasionalimunisasi anak ini menargetkan peningkatan cakupan imunisasi di Indonesiamenjadi 80,5% yang di ukur melalui peningkatan imunisasi Dpt dan Campak padabayi dan anak.Tujuan penyelengaraan peningkatan angka cakupan imunisasimembangun komitmen yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan terhadapprogram peningkatan cakupan imunisasi. Lebih memasyarakatkan programpeningkatan cakupan imunisasi sebagai salah satu program peningkatan kesehatanmasyarakat lebih meluas dalam rangka pencapaian visi masyarakat yang mandiriuntuk hidup sehat, dimana salah satu target nya untuk menurun kan angka kematian bayi (Profil Kesehatan, DepkesSumbar 2005).

Dalam kegitan imunisasi yang dipakai sebagaiindikator imunisasi lengkap adalah imunisasi campak berdasarkan laporan yang diterima cakupan imunisasi campak rata – rata telah melebihi target yang ditetapkan. Sehingga target Universal Child Imunization  (UCI) pada tingkat kabupaten dan kota masihdapat dipertahankan. Secara keseluruhan Propinsi Sumatera Barat cakupanimunisasi adalah sebesar 91,84%. Untuk jangkauan imunisasi suatu wilayahdikatakan baik adalah apabila cakupan Dpt1 telah mencapai cakupan minimal 90 %.Dengan demikian Propinsi Sumatera Barat secara keseluruhan telah melebihi tagetminimal namun perhatian khusus harus dilakukan.

Diperkirakan jumlah bayi yang menjadi sasaranimunisasi sebanyak 97,177 bayi. Cakupan imunisasi Dpt1 telah melebihi daritarget. Yang telah yaitu sebesar 90%. Sedangkan bayi yang telah di imunisasi Dpt1 sebanyak 99,76% (Depkes Sumbar 2001).

Bedasarkan data dari pemantauan program imunisasi,cakupan imunisasi telah mencapai 90%. Di wilayah kerja Puskesmas GunungKelurahan Ekor Lubuk. Sedangkan perbandingan cakupan imunisasi masing – masingkelurahan dapat dilihat dari table 1.1.

Tabel 1.1

Cakupan Imunisasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

 

No

 

 

Imunisasi

 

 

Gantiang 36 sasaran

 

 

Sigando  26 sasaran

 

 

Ekor lubuk 38 sasaran

 

 

Gumala  90 sasaran

 

 

1

 

2

 

3

 

4

 

5

 

6

 

7

 

8

 

9

 

10

 

11

 

BCG

 

DPT 1

 

DPT II

 

DPT III

 

HEPATITIS B I

 

HEPATITIS B II

 

HEPATITIS B III

 

POLIO I

 

POLIO II

 

POLIO III

 

POLIO IV

 

63%

 

19%

 

19%

 

11%

 

42%

 

44%

 

42%

 

72%

 

44%

 

61%

 

64%

 

42,3%

 

27%

 

12%

 

23%

 

23%

 

58%

 

54%

 

35%

 

38%

 

88%

 

58%

 

44,7%

 

13%

 

2,6%

 

 -

 

24%

 

32%

 

26%

 

34%

 

61%

 

42%

 

18%

 

37,8%

 

7,8%

 

6,7%

 

13%

 

34%

 

40%

 

46%

 

30%

 

41%

 

62%

 

30%

Page 4: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

 

12

 

 

CAMPAK

 

 

61%

 

 

42%

 

 

39%

 

 

41%

 

 

Dari data diatas dapat diketahui bahwa tahun2008, angka cakupan imunisasi BCG tertinggi terdapat di posyandu Ganting 63%,sedangkan angka cakupan imunsasi DPT tertinggi terdapat diposyanduSigando, cakupan imunisasi Hepatitis B tertinggiterdapat di posyandu Ganting, cakupan imunisasi Polio terdapat di posyanduGanting, cakupan imunisasi campak  tertinggiterdapat di posyandu ganting.

 Dari hasilwawancara dengan 9 orang ibu balita, mereka tidak memberi anaknya imunisasikarna dapat menimbulkan penyakit seperti demam. Mereka juga mengatakanpemberian imunisasi tidak terlalu berpengaruh kepada kesehatan anaknya.  

 Berdasarkanuraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti apakah adanyahubungan pengetahuan, pendidikan dan motivasi ibu dengan pemberian imunisasidasar bayi di Posyandu guguak malintang wilayah kerja Puskesmas Gunung KelurahanEkor Lubuk Padang Panjang Timur 2008.

 

1.2 Rumusan Masalah

 Rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan pengetahuan,pendidikan dan motivasi ibu dengan pemberian imunisasi dasar bayi di Posyanduguguak malintang wilayah kerja Puskesmas Gunung Kelurahan Ekor Lubuk PadangPanjang Timur 2008.

1.3  TujuanPenelitian

1.3.1 Tujuan Umum

  Untuk mengetahui Bagaimana hubunganpengetahuan, pendidikan dan motivasi ibu dengan pemberian imunisasi dasar bayidi Posyandu Guguak Malintang wilayah kerja Puskesmas Gunung Kelurahan EkorLubuk Padang Panjang Timur 2008.

 

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusifrekuensi pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi di Posyandu Guguak Malintangwilayah kerja puskesmas Gunung kelurahan Ekor Lubuk Padang Panjang timur 2008.

b. Diketahui distribusi frekuensi

Page 5: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

pendidikan ibu dengan pemberian imunisasi di Posyandu Guguak Malintang wilayahkerja puskesmas Gunung kelurahan Ekor Lubuk Padang Panjang timur 2008.

c. Diketahui distribusifrekuensi motivasi pemberian imunisasi dasar bayi di Posyandu Guguak Malintang ilayahkerja puskesmas Gunung kelurahan Ekor Lubuk Padang Panjang timur 2008.

d. Diketahui distribusifrekuensi pemberian imunisasi dasar di Posyandu Guguak Malintang wilayah kerjapuskesmas Gunung kelurahan Ekor Lubuk Padang Panjang timur 2008.

e. Diketahui hubunganpengetahuan dengan pemberian imunisasi dasar di Posyandu Guguak Malintangwilayah kerja puskesmas Gunung kelurahan Ekor Lubuk Padang Panjang timur 2008.

f. Diketahui hubunganpendidikan dengan pemberian imunisasi dasar di Posyandu Guguak Malintangwilayah kerja puskesmas Gunung kelurahan Ekor Lubuk Padang Panjang timur 2008.

g. Diketahui hubunganmotivasi dengan pemberian imunisasi dasar di Posyandu Guguak Malintang wilayahkerja puskesmas Gunung kelurahan Ekor Lubuk Padang Panjang timur 2008.

 

 

1.4  Manfaat Penelitian

1.4.1  Bagi Peneliti

Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di dapatselama masa pendidikan.

1.4.2 Bagi InstitusiPendidikan

 Dapatmemberikan kontribusi terhadap hasil penelitian yang diperoleh sehingga dapatbermanfaat bagi orang lain dan dapat di gunakan sebagai baahan penelitianselanjut nya.

1.4.3 Bagi Petugas Kesehatan

Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan diPosyandu guguak malintang wilayah kerja puskesmas gunung kelurahan ekor lubukPadang Panjang timur 2008.

1.4.4 Bagi PenelitiSelanjutnya

 Sebagaibahan acuan untuk meneliti tentang hubungan motivasi ibu dengan pemberianimunisasi dasar bayi di Posyandu di masa yang akan datang.

 

1.5 Ruang Lingkup

 Ruang

Page 6: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lingkup penelitian ini adalah untuk meneliti tentang hubungan. pengetahuan,pendidikan dan motivasi ibu dengan pemberian imunisasi dasar bayi di Posyanduguguak malintang wilayah kerja Puskesmas Gunung Kelurahan Ekor Lubuk PadangPanjang Timur 2008. penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner padaibu balita.

 

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.4   Imunisasi

2.4.1  Pengertian

Imunisasi merupakan aplikasi prinsip-prinsipimunologi yang paling terkenal dan paling berhasil terhadap kesehatan manusia(Wahab : 2002, 38).

2.4.2 Manfaat Imunisasi

a. Untukanak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit yang  .terjangkit seperti : Hepatitis B, Difteri,Batuk rejan, Tetanus, Polio, Campak.

b. Untuk keluarga :menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorongpembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masakanak-kanak yang nyaman.

c. Untuk negara :memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakaluntukmelanjutkan pembangunan negara. (http://www.unicef.org/indonesia/id/media.html.Februari2007)

2.4.3 TujuanImunisasi

untuk memberikan kekebalan kepada bayi agardapat mencegah penyakit bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yangsering terjangkit (http://www.unicef.org/indonesia/id/media.html.Februari 2007)

2.4.4 Ada dua macamkekebalan ( cara untuk mendapatkan kekebalan )

a. Kekebalan pasif

 Anak diberiakan antibodi yang yang sudahdibuat misalnya :

1. Pasien tetanus diberikan antitoksin tetanus( imunoglobin tetanus )

 2. Pasiendifteri diberikan antitoksin difteri

 3. Pasien karena gigitan ulardiberikan antitoksi bisa ular

Page 7: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

4. Anak yang kurang gizi yang mungkin terpapardengan pendetita campak  atau hepatitisdapat dilindungi dengan pemberianGamaglobulin perlindungan  ini berlangsung untuk jangka waktu 3-6 bulan.

b. Kekebalan aktif

Anak membuat antibodi sendiri untuk dapatmenghasilkan antibodi tertentu. Seseorang harus terinfeksi oleh penyakittertentu baik melalui terjangkit penyakit tersebut atau melalui pemberianvaksin yang mengandung bakteri atau virus atau racun yang sudah dilemahkan.Kekebalan aktif dapat bertahan lama.

Imunisasi aktif dapat diberikan terhadappenyakit:

1. Batuk rejan dengan pemberian vaksin pertusis

2. Tetanus dengan pemberian vaksin tetanustoksin

3. Difteri dengan pemberian vaksin difteri

4. Tuberkolosis dengan pemberian vaksinBacillus Calmete Guerine

( BCG)

5. Poliomelielitis dengan pemberian vaksinpolio

6. Campak dengan pemberian vaksin campak (Biddulp : 1999, 397).

2.4.5 Penyakit yangdapat di cegah dengan imunisasi

 a. Difteri

 Adalahpenyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebakterium diphteriae. Penyebarannyaadalah melalui pernafasan. Gejala awal penyaki adalah radang tenggorokan,hilang nafsu makan dan demam rigan. Dalam 2-3 hari timbul selaput putihkebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasiberupa gangguan pernafasan yang berakibat kematian.

 b. Pertusis

 Disebutjuga batuk rejan atau batuk seratus hari adalah penyakit pada saluranpernafasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis. Penyebaranpertusis adalah melalui tetesan-teyesan kecil yang keluar dari batuk ataubersin. Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin, demam dan batuk ringanyang lama-kelamaan batuk menjadi parah dan menimbulkan batuk menggigil yangcepat dan keras. Komplikasi pertusis adalah pneumonia bacterialis yang dapatmenyebabkan kematian.

c. Tetanus

 Adalahpenyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin.Penyakit ini tidak menyebar keorang-orang, tetapi melalui kotoran yang masukmlalui luka yang dalam. Gejala awal adalah kaku pada otot rahang, disertai kaku

Page 8: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Gejala berkutnyaadalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasinya adalah patahtulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi lain yang dapat menyebabkankematian.

d. Tuberkulosis

Adalahpenyakit yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosa

 ( batukdarah).penyakit ini menyebar melalui pernafasaan lewat batuk atau bersin.Gejala awal penyakit ni adalah lemah badan, demam, penuruna berat badan, keluarkeringat pada malam hari. Gejala lain tergantung pada organ yang diserang.Tuberkulosis dapat menyebabkan kematian.

 e. Campak

 Adalahpenyakit yang disebabkan oleh virus Maesles. Disebarkan melalui droplet bersinatau batuk penberita. Gejala awal penyakit ini adalah demam, bercak kemerahan,batuk, pilek, conjungtivitis ( mata merah),elanjutnya timbul ruam pada muka danleher, kemudian menjalar ke tangan dan badan serta kaki. Komplikasi campakadalah diare hebat, peradangan pada telinga dan infeksi saluran nafas.

f.Poliomielitis

 Adalahpenyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virusyang berhubungan yaitu virus 1, 2 atau 3. secara klinis penyakit polio adalahanak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut. Penyebarannyaadalah melalui kotoran manusia yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengangejala awal demam, nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit.

 g.Hepatitis B

 Adalahpenyakit yang di sebabkan oleh virus Hepatitis B yang merusak hati.Penyebarannya adalah melalui suntikan yang tidak aman dari ibu ke bayi selamaproses persalinan, melalui hubungan seksual, infeksi pada anak biasanya tidakmenimbulkan gejala. Gejala yang ada adalah merasa lemah, gangguan perut dangejala lain seperti flu. Urine menjadi kuning, kotoran menjadi pucat, warnakuning pada mata ataupun kulit. Penyakit ini biasanya menjadi kronis danmenimbulkan serosis hepatis.

 

 

2.4.6  Imunisasi yangDiberikan Pada Anak

  a. Iminisasi BCG ( Bacillus Calmette Guerine)

Indikasi :Untuk pemberian kekebalan aktif  terhadap tuberkulosa

Kemasan : Kemasandalam ampul, setiap  ampul vaksin dengan

Page 9: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

empat ml pelarut

Carapemberian imunisasi dan dosis : bayikurang dari satu tahun 0,05  ml intrakutan didaerah lenganatas

Kontraindikasi :  panas

Efeksamping :imunisasi BCG tidak menyebabkanreaksi yang bersifat umum yaitu demam 1-2 minggu kemudian akan timbul indurasikemerahan ditempat suntikan yang berubah menjadi postula, kemudian pecahmenjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan danmeninggalkan tanda parut, kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjer regionaldiketiak atau leher.

 b. ImunisasiDPT

Indikasi :untukpemberian kekebalan secara stimulan terhadap difteri pertusis dan tetanus

Kemasan   :kemasaan dalam bentuk vial, 1 box vaksin terdiri dari 10 vial, satu vial berisi10 dosis, vaksin berbentuk cairan

Carapemberian imunisasi dan dosis : disuntikan secara intramuskuler dengan osis pemberian 0,5 ml

Kontraindikasi :gejala-gejalakeabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala serius keabnormalanpada syaraf merupakan kontra indikasi pertusis. Anak yang mengalamigejala-gejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis pada dosis kedua,untuk dapat melanjutkan imunisasinya kedua dapat diberikan DT.

Efek samping :gejala-gejala yang bersifat sementara seperti: lemas, demam, kemerahan pada tempatsuntikan. Adang-kadang gejala berat seperti demam tinggi, iritabilitas danmeracau ang biasanya terjadi 24 jam setelah imunisasi.

Page 10: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

 c. Imunisasipolio ( oral polio vaccine)

Indikasi  :untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis

Kemasan  :Vaksinpolio adalah vaksin yang berbentuk cairan, setiap vaksin polio disertai satubuah penetes terbuat dari plastik.

Cara pemberianimunisasi dan dosis :diberikan secaraoral satu dosis adalah dua tetesan sebanyak empat kali pemberian, setiapinterval setiap dosis minimal empat minggu.

Kontraindikasi  :pada individu yang menderita “immunedeficienci”. Tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberianpada anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderitadiare, maka dosis ulangan dapat di berikan.

Efeksamping  :pada umumnya tidak terdapat efek samping.Efek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin yang sangat jarangterjadi.

d.  Imunisasicampak

Indikasi  :untuk peberian kekebalan aktif terhadappenyakit campak

Kemasan  :vaksin ini berbentuk beku kering

Cara pemberian imunisasi dan dosis :sebelum disuntikkan vaksin campak terlebih dahulu harusdilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi lima cairanpelarut. Dosis pemberian 0,5 ml disuntikan secara subkutan pada lenan kiri atas, pada usia 9-11 bulan. Dan ulangan 6-7 tahun.

Kontraindikasi  :individu yang mendapat penyakit immunedeficiency atau individu yang diduga menderita gangguan respon imun karenaleukimia.

Efek samping  :hingga 15% pasien dapat mengalami demamringan dan kemerahan selama tiga hari yang dapat

Page 11: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

terjadi 8-12 hari setelahvaksinasi.

 e.Imunisasihepetitis B

Indikasi  :untuk peberian kekebalan aktif terhadapinfeksi yang di sebabkan oleh virus hepatitis B.

Kemasan   :vaksin hepatitis B yang berbentuk cairan,vaksin hepatitis B terdiri dari dua kemasan, satu box vaksin terdiri dari 10vial yang terdiri dari 5 dosis.

Cara pemberian imunisasi dan dosis :sebelum di gunakan harus dikocok terlebih dahulu agarsuspensi menjadi homogen.Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5 ml atau satu buah,pemberian suntikan secara intra muskuler sebaiknya pada anterolateralpaha.Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya denganminimal interval empaat minggu.

Kontra indikasi  : hipersensitif terhadap komponen vaksin, vaksinini tidak bolen diberikan pada penderita infeksi berat yang disertai kejang.

Efek samping : reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan danpembengkakan di sekitar penyuntikan.

 f.ImunisasiDPT-HB

Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadappenyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B.

Kemasan  : vaksin berwarna putih keruh seperti vaksinDPT.

Cara pemberian imunisasi dan dosis : Pemberian dengan caraintra muskuler 0,5 sebanyak tiga dosis. Dosis pertama pada usia dua bulan,dosis selanjutnya dengan interval empat minggu.

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

 

Tabel 2.1

Jadwal pemberianimunisasi dasar secara umum di Indonesia

vaksin

 

 

Pemberian Imunisasi

 

 

Selang Waktu Pemberian

 

 

Umur

 

 

Keterangan

 

 

BCG

 

 

1 Kali

 

 

 

 

 

0 – 11 Bulan

 

 

 

 

 

DPT

 

 

3 Kali

 

(DPT 1, 2, 3)

 

 

4 Minggu

 

 

2 – 11 Bulan

 

 

 

 

 

Polio

 

 

4 Kali

 

(Polio 1,2,3,4)

 

 

4 Minggu

 

 

0 – 11 Bulan

 

 

 

 

 

Campak

 

 

1 Kali

 

 

 

 

 

9 – 11 Bulan

 

 

 

 

 

Hepatitis B

 

 

3 Kali

 

 

4 Minggu

 

 

0 – 11 Bulan

 

 

Untuk bayi yang lahir dirumah sakit, Puskesmas, Rumah  Bidan Hepatitis B diberikan dalam 24 jam pertama

Page 13: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

( Hep.B 1,2,3)

 

Kelahiran. BCG, Polio  diberiman sebelum bayi pulang kerumah

 

 

Tabel 2.2

Jadwal PemberianImunisasi Dasar Pada Bayi yang Datang Ke Pusyandu

 

Umur

 

 

Jenis Imunisasi

 

 

1 Bulan

 

 

BCG, Polio 1, DPT 1

 

 

2 Bulan

 

 

HB 1, Polio 2, DPT 2

 

 

3 Bulan

 

 

HB 2, Polio 3, DPT 3

 

 

9 Bulan

 

 

HB3, Polio 4 + Campak

 

2.7  Hipotesa

Page 14: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

 

2.7.1 Adahubungan antara Pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar  bayiDi posyandu Guguak Malintang wilayah kerja puskesmas Gunung Kelurahan EkorLubuk Padang Panjang Timur .

2.7.2 Ada hubungan antarapendidikan ibu dengan pemberian imunisasi dasar bayi di posyandu Guguak Malintang wilayah kerja puskesmas GunungKelurahan Ekor Lubuk Padang Panjang Timur.

2.7.3 Ada hubungan antaramotivasi pengetahuan ibu denganpemberian imunisasi dasar bayi diposyandu Guguak Malintang wilayah kerja puskesmas Gunung Kelurahan Ekor LubukPadang Panjang Timur.

 

2.8 DefenisiOperasional

Defenisi Operasional

 

no

 

 

variabel

 

 

Defenisi  operasional

 

 

Cara  ukur

 

 

Alat  ukur

 

 

Hasil  ukur

 

 

Skala  ukur

 

 

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

pengetahuan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

pengetahuan  : ibu mengetahui manfaat imunisasi

 

 

 

jenjang  pendidikan formal yang sudah ditamatkan ibu.

 

 

Wawancara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kuisioner

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggi  jika > mean rendah

 

Jika <  mean

 

 

 

Tinggi  > SMA

 

 

Ordinal

 

Ordinal

 

 

 

 

 

 

Page 15: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

 

 

2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

pendidikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

motivasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

mendorong  atau menggerakkan seseorang berprilaku, beraktifitas dalam mencapai tujuan.

 

 

 

Kekebalan  yang diberikan pada tubuh bayi.

 

Imunisasi  awal yang diberikan kepada bayi untuk kekebalan tubuh bayi, meliputi usia 1  bulan( BCG, Polio I,Polio II, DPT II,) usia 2 bulan ( Hb I, Polio II, DPT  II),Usia 3 bulan ( Hb II, Polio III, DPT III), Usia 4 bulan ( Hb III, Polio  IV)Usia 6 – 9 bulan ( CAMPAK)

 

 

 

 

 

Wawancara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wawancara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kuisioner

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kuisioner

 

 

 

 

 

 

 

 

>  rendah

 

< SMA

 

 

 

 

 

 

 

Tinggi  jika > mean rendah

 

Jika <  mean

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ordinal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

imunisasi  dasar bayi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Melihat  KMS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar  cheklis

 

Imunisasi:-  lengkap apabila :semua imunisasi sudah diberikan sesuai dengan umur bayi

 

-  tidak lengkap apabila imunisasi belum diberikan sesuai dengan umur bayi.

 

 

Ordinal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

METODOLOGI PENELITIAN

 

3.1  Disain Penelitian

Disain penelitian yang digunakan adalahbersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional untukmelihat faktor penyebab (variabel independent) dan faktor akibat (variabelindependent) diukur pada saat bersamaan.

 

3.2  Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di posyandu guguakmalintang wilayah kerja Puskesmas Gunung Kelurahan Ekor Lubuk Padang PanjangTimur. Yang dilaksanakan pada bulan juli tahun 2008.

 

3.3  Populasi dan Sampel

3.3.1  Populasi

Populasi penelitian adalah seluruh objek atauorang yang akan diteliti,

 ( Notoatmodjo, 2002:79).Populasi pada penelitian ini semua ibu yang mempunyai bayi di guguak malintang

Page 17: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

wilayah kerja Puskesmas Gunung Kelurahan Ekor Lubuk Padang Panjang Timur 2008,sebanyak 90 orang . 

3.3.2 Sampel

Menggunakan total sampling yaitu sebanyak 90 orang.

3.4  Cara Pengumpulan Data

3.4.1  Data Primer

 Pengumpulandata dalam penelitian ini, diperoleh penelitian sesuai dengan jenis data, yangmana data primer diperoleh dengan cara pengisian kuisioner oleh ibu – ibu yangmenjadi sample dengan di dampingi oleh peneliti untuk menjelaskan hal – halyang kurang dimengerti.

 3.4.2 Data Sekunder

Diperoleh dengan cara melihat kelengkapan imunisasidari KMS bayi tersebut dengan menggunakan daftar checklist.

 

3.5 Pengolahan dan Analisa Data

3.5.1 Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan setelah pengumpulandata selesai, dilakukan dengan maksud agar data yang dikumpulkan memiliki sifatyang jelas. Adapun langkah dalam pengolahan data yaitu:

a. Editing yaitu memeriksa apakah semua pertanyaan yang diajukanpenulis kepada responden sudah terawab.

b. Coding yaitu memberikan kode pada kuisioner.

c. Tabulating yaitu menstabulasikan data berdasarkan kelompok data yangtelah ditentukan.

d. Entri data yang telah ada dan telah diberi kode kemudian diubahdengan computer.

e. Processing semua kuisioner terisi penuh dan benar, serta telahmelewati pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data yang sudah dientri dapatdianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara mengentry data dankuisionerke paket program computer. 

KUISIONER

Petunjuk pengisian pilih denganmelingkari huruf A, B atau C dari jawaanyang di anggap benar

DATA UMUM  

HARI / TANGGAL :

NAMA :

UMUR, TANGGAL LAHIR :

Page 18: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

JENIS KELAMIN :

PEKERJAAN :

PENDIDIKAN :

Tingkat Pengetahuan :

1. Apakah pengertian imunisasimenurut ibu ?

A. Kekebalan tubuh terhadap suatupenyakit tertentu 

B. Daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu 

C. Kekuatanterhadap suatu penyakit 

2. Apakah manfaatimunisasi pada ibu ?

A.Untukmencegah diri bayi agar tidak terserang penyakit yang disebabkan  oleh kuman-kuman   

 B. Untuk memberantas suatu penyakit padadiri bayi 

 C. Agar bayi sehat dan gemuk 

3. Pemberian imunisasi BCG yang benar adalah ? 

 A. 0-2 bulan 

 B. 2-4 bulan  

 C. 4-6 bulan  

4. Berapa kalikah pemberian imunisasi DPT ?

 A. 4 kali 

 B. 3 - 4 kali 

 C.2 – 3 kali   

5. pemberian imunisasi campak yang benar dibawahini ?

 A. 9-11 bulan 

 B. 7 – 9 bulan 

 C. 5 - 7 bulan 

6. Pemberianimunisasi Hepatitis b dan polio yang benar adalah ?

 A. 0 - 11 bulan 

 B. 9 -11 bulan 

 C. 7 – 9 bulan 

7. Apakah kegunaanimunisasi DPT bagi bayi ?

 A. Kekebalan terhadap Difteri Pertusis,Tetanus 

Page 19: Penalitian Imunisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar

 B. Kekebalan terhadap Tetanus 

 C. Kekebalan terhadap Tuberculosis 

8. Dimanakah lokasi penyuntikan Hepatitis b ?

 A. Dibahagian paha 

 B. Dibahagian betis  

 C. Dibahagian lengan 

9. Apa tujuan ibumembawa bayi imunisasi B ?

 A. Agar anak sehat dan kebal terhadap suatupenyakit 

 B. Agar anak kuat 

 C. Agar anak gemuk 

Tingkat Pendidikan

10. Apa pendidikanibu ? 

 A.SD 

 B. SLTP 

 C.SMA

 D.DIPLOMA

 E.S 1