pen gen alan dan pelatihan pembuatan tong komposter di sma yphb kota bogor

Upload: cicilyayuliana

Post on 20-Jul-2015

300 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Pengenalan dan Pelatihan Pembuatan Tong Komposter di SMA YPHB Kota Bogor Komposter sebagai Solusi Permasalahan Sampah, Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Besarnya ongkos yang harus dikeluarkan untuk pengelolaan sampah. Padahal, dengan mengelola sampah (organik) di tingkat lingkungan terkecil, seperti RT atau RW maupun sekolah, dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat diturunkan/dikurangi. Perkara sampah seolah tak pernah berhenti. Padahal sampah sebetulnya takkan menjadi masalah berat bila setiap individu punya niat mengelolanya. Jenis Sampah Sampah Organik, adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sampah Anorganik, tidak dapat terurai atau membusuk secara alamiah. Kalaupun bisa, memerlukan waktu yang sangat lama untuk bisa terurai Pengenalan Tong Komposter Komposter adalah wadah yang direkayasa sedemikian rupa dan digunakan sebagai tempat pemrosesan sampah organik menjadi kompos. Material wadahnya bisa terbuat dari beragam bahan, misalnya dari karung, ember bekas, drum plastik,drum kaleng, gentong keramik, bak semen, lubang biopori dll.

Pengomposan ini dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dan membantu melestarikan sumber daya alami. Selain itu dapat juga menghemat biaya pengangkutan sampah karena jumlah sampah yang diangkut ke TPA menjadi berkurang. Hasil pengomposan berupa kompos padat & lindi/kompos cair dapat digunakan sebagai pupuk. Cara Pembuatan Tong Komposter Untuk pembuatan tong komposter dengan kapasitas 60 liter adalah sebagai berikut: Bahan baku dan alat 1. Tong plastik bekas ukuran 60 liter, 1 buah 2. Pipa pralon panjang 32 cm, diameter 1.5 inchi, 2 buah 3. Pipa pralon panjang 20 cm, diameter 1.5 inchi, 1 buah 4. Pipa pralon panjang 10 cm, diameter 1.5 inchi, 1 buah 5. Pipa pralon panjang 30 cm, diameter 0.5 inch 1 buah 6. Sambungan pipa berbentuk T, 2 buah 7. Keran air 1 buah 8. Bor 9. Kasa plastik dan lem 10.Meteran dan spidol

Cara Pembuatan 1. Buat dua lubang udara di sisi kanan dan kiri tong dengan menggunakan bor. Diameter lubang harus sama dengan diameter pipa pralon. 2. Buat satu lubang lagi di sisi lain tong. Posisi lubang ketiga ini harus lebih rendah daripada lubang sebelumnya atau sekitar 13 cm dari dasar tong. 3. Setelah itu buat lubang kecil di badan pipa pralon 32 cm dan pipa pralon 20 cm. Lalu bungkus pipa yang berlubang dengan kasa plastik hingga rapi.

4. Rangkai pipa-pipa tadi membentuk huruf T. Mulailah dari memasang kedua pipa pralon 32 cm, masing-masing pada lubang kanan dan kiri. Kedua pipa dimasukkan dari arah dalam ke luar. Pipa didorong dari dalam hingga keluar sekitar 2 cm dari lubang dan sisanya sekitar 30 cm berada di dalam tong. 5. Kedua ujung pipa yang mencuat keluar 2 cm tersebut kemudian ditutup dengan kasa plastik. 6. Selanjutnya kedua pipa 32 cm tadi disambung dengan sambungan pipa berbentuk T. 7. Kaki sambungan T tersebut dirangkaikan dengan pipa pralon 20 cm 8. Kemudian pasang sambungan pipa T yang kedua pada bagian ujung bawah pipa pralon 10 cm. Sambungan pipa T dipasang dengan arah kakinya mengarah ke lubang yang akan dipasangi keran (lubang ketiga). 9. Pasang keran plastik pada lubang ketiga tersebut. 10.Terakhir, masukan pipa pralon 30 cm untuk menyambungkan antara pipa T dengan lubang keran. 11.Tong komposter siap digunakan. Proses Pembuatan Kompos Cair Menggunakan Tong Komposter 1. Proses Pembuatan Kompos Cair Menggunakan Tong Komposter 2. Pisahkan sampah organik dan anorganik. 3. Masukkan sampah organik ke dalam tong komposter. 4. Siapkan cairan bioaktivator (EM4/Efektif Mikroorganism). 5. Pembuatan cairan bioaktivator adalah sebagai berikut: 6. Siapkan 1 liter air sumur/mineral. 7. Tambahkan 2-3 tutup botol EM4 kemudian aduk hingga rata. 8. Tuangkan larutan bioaktivator ke dalam sprayer dan cairan siap digunakan. 9. Semprotkan larutan bioaktivator ke permukaan sampah hingga merata. Kemudian tutup tong komposter dengan rapat. 10.Setelah 2-3 minggu komposter bisa menghasilkan kompos cair (air lindi). Selanjutnya lindi bisa diambil setiap hari. Cara Penggunaan Kompos Cair/Lindi

Keluarkan lindi melalui kran komposter. Tampung dalam botol/wadah dan tambahkan EM4 untuk mengurangi bau. Lindi didiamkan/disimpan selama dua hari. Untuk penggunaan, campurkan lindi dan air dengan perbandingan 1:5 (1 liter lindi dicampur 5 liter air). Siramkan air lindi tadi pada tanaman sebagai pupuk cair.

Komposter An-Aerob

3 Votes

Keselamatan diri sendiri tentu akan lebih afdol bila menyertakan keselamatan lingkungan di sekitarnya. Dalam hal ini upaya untuk keselamatan lingkungan hidup. Lebih dari setahun lalu, saya berusaha keras membiasakan diri (dan keluarga) memisahkan sampah organik danan-organik. Kebetulan pada akhir 2006 saya bertemu dengan staff Unilever yang menangani persoalan lingkungan, di kantornya, Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dari situ saya mendapat ilmu pengkomposan melalui komposteraerob dan an-aerob (tanpa udara). Komposter aerob ala Unilever Peduli (UPI) saya kurang tertarik, karena proses pembuatannya agak rumit, dan cenderung mahal. Belum lagi biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan dasarnya lumayan mahal, gak cocok untuk orang kampung seperti saya inihehehe.. Saya pilih model komposter an-aerob, karena gak terlalu rumit, dan ringan di ongkos. Lagi pula komposter jenis ini PEMAKAN SEGALA sampah organik. Dari nasi basi, roti, bekas sayur, kulit telur (diremuk dulu), sisa ikan, dan lain-lain.

Pokoknya sampah organik yang mengandung protein, dan bakal menimbulkan bau busuk dalam proses penguraiannya. Sebenarnya bisa saja langsung digali di tanah (seperti cara Pak Sobirin yang baru belakangan saya nemu situsnya). Karena halaman saya kecil, saya pilih pakai tong plastik yang mudah dipindah bila diperlukan. Tong juga praktis, karena ada tutupnya. Untuk komposter Aerob (sampah organik segar), saya pakai model karung ala Pak Sobirin. Karena murah meriah. Apalagi MOL -nya (mikro organisme lokalsebutan kesayangan Pak Sobirin) bikinan sendiri, dari bahan dasar tapai singkong (peuyeum, gula pasir/gula merah, dan air). Ini cara membuat tong komposter An-Aerob : 1. Pipa PVC diameter 1,5 inchi, ukuran 1 meter, dibagi 4 @ 25 cm. Pipa ini fungsinya sebagai pernafasan melalui tanah, karena proses kompsonya tak perlu udara (an-aerob). Pipa dibolongin pakai bor atau solder. Lalu salah satu ujungnya ditutup dop. Pipa dibungkus kawat nyamuk (plastik) dan di lem. 2. Tong plastik ukuran sedang (sesuai keinginan). Harganya (di tempat saya, Cibinong) sekitar Rp 30 ribu. Badan tong dan pantat (dasar) dilobangi pakai bor ukuran 10. Lebih banyak lubang semakin bagus.

3. Setelah dirakit, tong ditimbun ditanah. Sebelumnya masukan dulu kerikil secukupnya, diikuti pasir, dan ijuk.

4. Timbun sampai penuh, hanya bagian tutupnya yang nampak. Ratakan dan tanami rumput di sekitarnya. Komposter siap digunakan.

Di rumah saya ada 3 komposter semacam ini, 2 tong ukuran sama, dan 1 tong lebih besar. Dua tong itu sudah penuh dalam waktu setahun, dan sekarang sedang dalam proses kompos. Kenapa penuh? Karena dulu semua sampah organik saya masukan ke tong-tong itu. Lagi pula saya malas mencacahnya kecil-kecil. Setelah dapat ilmu baru dari Pak Sobirin, kini sampah organiknya saya pilah-pilah lagi. Yang segar saya masukin komposter karung (aerob) dan MOL, yang sisa makanan saya masukin komposter an-aerob. Kembali ke komposter an-aerob. Tong kecil pertama, pernah saya panen akhir 2007 lalu. Dari awal kira-kira butuh waktu 10 bulanan untuk bisa dipanen. Setelah dipanen, dijemur dulu, agar tidak terlalu basah. Panenan pertama itu belum saya pakai sendiri, tapi saya berikan tetangga yang mau memupuk tanamannya. Sebelum lupa, bila berniat menggunakan komposter jenis ini, Anda harus siap lahir batin. Pertama, ada ratusan belatung di dalamnya selama proses pembusukan. Ukurannya cukup membuat Anda geli. Tapi karena saya sudah berniat dan terbiasa,

hal itu bukan hal yang menjijikan lagi. Bahkan ada warga kampung sekitar kompleks yang memintanya untuk dijadikan umpan memancing. Dia biasa cari belatung di tumpukan sampah yang kotor. Ini belatung saya lebih bersih, hehehehe..

Bau? Tentu saja, karena prosesnya khan mirip dengan septic-tank rumah kita. Coba kalau septic-tank dibuka bagaimana baunya? jangan khawatir baunya masih normal kok, tidak sebusuk septic-tank. Ya agak-agak mirip comberan gitulah. Lagi pula membukanya hanya sebentar, ketika Anda memasukkan sampah organik basi ke dalamnya. Habis itu tutup lagi. Beres. Untuk jenis sampah organik basi, seperti yang saya sebutkan di awal tulisan, komposter jenis ini sangat berguna. Saya suka jenis ini karena POWERFULL mengolah sampah organik basi yang sangat mengganggu lingkungan sekitar kita bila dibiarkan ngendon di tempat sampah konvensional.

Cara Mudah Membuat Komposter

Membuat komposter sendiri di rumah dapat menggunakan berbagai wadah yang terdapat di rumah kita seperti ember, gentong, tong plastik, drum dan sebagainya. Cara membuatnya mudah. Kalau komposter dibuat sendiri, biayanya menjadi lebih murah. Berikut ini akan disampaikan tata cara pembuatan salah satu bentuk komposter yang sudah teruji

aplikasinya. Bahannya terbuat dari tong plastik dari jenis HDPE sehingga cukup kuat dan awet. Jenis komposter ini kalau dibeli harganya dapat mencapai Rp. 150 ribu lebih. Hanya saja pembuatan komposter lebih cocok dilakukan oleh bapak-bapak di rumah, bukan oleh ibu, karena membutuhkan keterampilan dan kerja kaum lelaki. Komposter tersebut didisain untuk dapat digunakan secara mudah bagi ibu-ibu rumah tangga oleh Pusat Teknologi Lingkungan (BPPT) dan telah diujicoba oleh proyek JBIC (Japan Bank for International Cooperation) pada tahun 2007 dengan hasil yang baik di wilayah RW 01 Kelurahan Cempaka Putih Timur (Jakarta Pusat). Pada tahun 2008 masyarakat di wilayah tersebut bahkan telah mereplikasi sekitar 100 komposter dalam rangka untuk produksi kompos yang bersifat komersial untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Pada tahun 2009, komposter tersebut juga diaplikasikan di RW 03 Kelurahan Rawajati dengan jumlah sekitar 110 komposter dalam rangka produksi kompos untuk media tanam jahe merah. Bahan Tong plastik dan tutupnya Styrofoam (gabus) bekas packaging Net (jaring) Karpet Kompos Peralatan Bor listrik/solder/paku Spidol

Gunting/Cutter Cara Membuat Komposter Kunci utama proses komposting adalah adanya aerasi yang baik. Oleh karena itu pada komposter sebaiknya terdapat lubang-lubang ventilasi. Lubang ventilasi dapat dibuat dengan cara mengebornya atau melubanginya dengan solder listrik atau paku yang dipanaskan. Caranya adalah sebagai berikut: Buatlah pola lubang dengan spidol di bagian dasar dan dinding komposter. Pola lubang pada dasar komposter dibuat melingkar dengan jarak antar lubang sekitar 4 cm. Sedangkan pola lubang pada dinding komposter

adalah sebagai berikut: Dengan solder atau bor (dengan mata bor berdiameter 0,5 1 cm), lubangilah pola-pola tersebut secara hatihati dan rapi. Cara Membuat Bantalan Bantalan komposter dibuat dari bahan styrofoam bekas, dengan cara sebagai berikut: Potong-potonglah styrofoam bekas berukuran 2 cm secukupnya. Potongan-potongan styrofoam tersebut kemudian dimasukkan ke dalam jaring agar tidak tercerai-berai. Ukuran jaring berisi potongan styrofoam disesuaikan dengan diameter komposter. Bantalan yang sudah jadi tersebut kemudian diletakkan di dasar komposter. Catatan : Kalau tidak ada jaring, dapat pula digunakan karung bawang putih atau shading net (jaring peneduh). Untuk bahan bantalannya, kalau tidak ada styrofoam, dapat pula digunakan ijuk, sabut kelapa, atau kulit padi. Gunakan material yang mudah di dapat di sekitar rumah. Cara Membuat Pelapis Bantalan dan Selimut Atas Buatlah pola melingkar pada lembaran karpet dengan bantuan tutup tong plastik dan spidol. Guntinglah karpet menurut polanya. Buatlah dua buah. Salah satunya dilubangi secara merata sebagai pelapis di atas bantalan. Yang satunya tidak perlu dilubangi, digunakan sebagai selimut penutup sampah yang sedang dikomposkan.Penyusunan Bagian-bagian Komposter Bantalan styrofoam diletakan di bagian dasar Di atasnya ditaruh karpet pembatas yang berlubang-lubang Di atas karpet, ditaruh kompos Karpet selimut ditaruh paling atas (diatas sampah yang sedang dikomposkan). Peralatan Pendukung Peralatan komposting sampah rumah tangga, selain komposter, adalah : Gunting atau golok (digunakan untuk mencacah sampah). Cetok (digunakan untuk membolik-balik kompos. Tatakan (untuk wadah sampah yang sudah tercacah sebelum dimasukkan ke komposter).