pemurniaan

8
PEMURNIAN Yuni Qurrota Ayun 123020104 Vanidya Afsarah permadi Tujuan Percobaan : Untuk mendapatkan suatu zat murni dengan berbagai metode pemurnian. Untuk memisahkan campuran zat dari campuran cair dan campuran padat. Serta membandingkan hasil dari metode pemurnian yang berbeda misalnya filtrat dan sentrat. Prinsip Percobaan : Fitrasi : berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel yang akan dilewatkan melalui penyaringan. Sentrifugasi : berdasarkan pada perbedaanberat jenis zat yang akan dipisahkan, dengan cara memutar menggunakan gaya sentrifugal. Ekstrksi : berdasarkan kepada penambahan zat ketiga diantara zat yang saling bercampur namun zat ketiga tidak ikut bereaksi. Rekristalisasi : berdasarkan pada proses pengkristalan kembali zat yang telah larut. Metode Percobaan : Gambar1.Metode Percobaan Rekristalisasi REKRISTALISASI 1sendok NaCl 2gram CuSO 4 +50ml H 2 O + 50ml H 2 O Biru Panaskan hingga kedua Biru zat mengkristal

Upload: yuni-qurrota-ayun

Post on 21-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laporan Kimia Dasar Pemurnian

TRANSCRIPT

Page 1: pemurniaan

PEMURNIAN

Yuni Qurrota Ayun

123020104

Vanidya Afsarah permadi

Tujuan Percobaan : Untuk mendapatkan suatu zat murni dengan berbagai metode pemurnian.

Untuk memisahkan campuran zat dari campuran cair dan campuran padat. Serta

membandingkan hasil dari metode pemurnian yang berbeda misalnya filtrat dan

sentrat.

Prinsip Percobaan :

Fitrasi : berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel yang akan dilewatkan

melalui penyaringan.

Sentrifugasi : berdasarkan pada perbedaanberat jenis zat yang akan dipisahkan,

dengan cara memutar menggunakan gaya sentrifugal.

Ekstrksi : berdasarkan kepada penambahan zat ketiga diantara zat yang saling

bercampur namun zat ketiga tidak ikut bereaksi.

Rekristalisasi : berdasarkan pada proses pengkristalan kembali zat yang telah

larut.

Metode Percobaan :

Gambar1.Metode Percobaan Rekristalisasi

REKRISTALISASI

1sendok NaCl 2gram CuSO4

+50ml H2O + 50ml H2O

Biru

Panaskan hingga kedua Biru

zat mengkristal

Page 2: pemurniaan

Praktikum Kimia Dasar 2012

SENTRIFUGASI DAN FILTRASI EKSTRAKSI

2sendok CaO

+ 50ml H2O

5 ml 5 ml homogenkan

Iodium

+ H2O

Masukan kedalam

alat sentrifug +CCl4

cokelat

di dekantasi

sentrat filtrat

bening

ungu

Gambar2. Metode Percobaan Sentrifugasi, Fitrasi dan Ekstraksi.

Page 3: pemurniaan

Praktikum Kimia Dasar 2012

Hasil Pengamatan :

Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel.1.Hasil Pengamatan Pemurnian

No. Percobaan Hasil

1. Sentrifugasi CaO + H2O : putih

Sentrat : bening

Endapan : putih

2. Filtrasi CaO + H2O : putih

Filtrat : bening

Setelah dibandingkan filtrat lebih

bening dari pada sentrat.

3. Rekristalisasi NaCl CuSO4

Warna : putih Warna : biru

Bentuk : kotak Bentuk : jarum

4. Ekstraksi Iodium + H2O : berwarna cokelat

+ CCl4 : berwarna bening dan terdapan

magenta berwarna ungu

(Sumber : Yuni Qurrota Ayun,Meja 8,2012)

Pembahasan :

Pemurnian adalah proses pemisahan zat terlarut dengan zat pelarutnya.

Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk pemurnian seperti filtrasi,

sentrifugasi, dekantasi, ekstraksi,destilasi, kristalisasi, rekristalisasi, resin penukar

ion, sublimasi, adsorbsi, kromatografi dan yang lainnya.

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat

padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar

pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat

terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel

lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut

filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas). Pada

proses filtrasi digunakan kertas saring yang berfungsi untuk menyaring ampas

atau zat terlarut dalam larutan, ada beberapa jenis kertas saring seperti Whatman

Grade 934 AH, dengan ukuran pori 1,5 ìm ( Standar for TSS in water analysis).

Gelman type A/E, dengan ukuran pori 1,0 ìm ( Standar filter for TSS/TDS testing

in sanitary water analysis procedures). E-D Scientific Specialities grade 161

(VWR brand grade 161) dengan ukuran pori 1,1 ìm. Saringan dengan ukuran pori

0,45 ìm. Adapun kelemahan menggunakan kertas saring adalah dapat rusak oleh

asam dan basa kuat, kekuatan mekanisnya kurang dan mudah sobek jika terkena

Page 4: pemurniaan

Praktikum Kimia Dasar 2012

pengaduk sehingga bocor dan mengotori endapan karena serat-seratnya terbawa,

terutama untuk penyaringan vakum agak menyulitkan, dapat mengadsorbsi bahan-

bahan dari larutan yang disaring, untuk gravimetric perlu di bakar habis karena

tidak dapat di keringkan sampai mencapai bobot tetap. Keuntungan menggunakan

kertas saring murah, mudah di dapat, efesiensi penyaringan tinggi di sebabkan

antara lain karena permukaannya yang luas , teknik dan peralatan penunjangnya

sederhana. Untuk kecepatan penyaringan tersedia kertas dengan pori- pori halus

medium, dan kasar. Untuk menyaring di gunakan corong dengan kerucut bersudut

60 derajat. Endapan yang akan dipijarkan harus di saring dengan kertas saring tak

berabu. Filtrasi dapat digunakan untuk memisahkan garam yang bercampur

dengan pasir dimana kedua zat tersebut memiliki kelarutan yang berbeda.

Sentrifugasi adalah proses pemisahan zat dengan memanfaatkan gaya

sentrifugal untuk sedimentasi campuran dengan menggunakan mesin

sentrifugator.

Gambar1.Sentrifugator

Prinsip kerja setrifugator adalah Memisahkan zat berdasarkan berat jenis

molekul dengan cara diputar (menggunakan gaya sentrifugal). Cara menggunakan

sentrifugator adalah dengan membuka tutupnya lalu masukan bahan yang akan

disentrifugasic, kemudian atur kecepatan dan waktunya. Hasilnya disebut sentrat. Pada percobaan kali ini digunakan serbuk CaO atau kapur yang mempunyai Berat

molekul : 56,08 g/mol Titik didih : 2850 0C Densitas : 3,37 g/cm

3 Titik leleh :

2572 0C Bentuk kristal putih, dapat menyerap CO2 dan H2O, dapat bereaksi

dengan CO2 membentuk CaCO3 . Kelarutan CaO akan semakin menurun jika

suhunya dinaikan. Kemudian filtrat dan sentrat di bandingkan dan ternyata filtrat

lebih bening dari pada sentrat, padahal seharusnya sentrat lah yang lebih bening

ini terjadi karena beberapa faktor kesalahan, salah satunya ketika dekantasi

Page 5: pemurniaan

Praktikum Kimia Dasar 2012

dengan pipet endapannya terbawa sehingga sentrat menjadi lebih keruh ataupun

mesin sentrifugator yang bekerja dengan kurang maksimal.

Dekantasi adalah pemisahan dua cairan yang tidak saling melarutkan

berdasarkan perbedaan berat jenis. Biasanya digunakan dengan bantuan pipet.

Dekantasi dapat digunakan untuk memisahkan minyak dari air.

Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan

kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan

pelarut organik. Percobaan kali ini menggunakan iodium yang dilarutkan dengan

air kemudian dimasukan zat ketiga yaitu CCl4 sehingga menghasilkan 2 fase yaitu

fase cair dan endapan yang berwarna ungu berbentuk seperti minyak. I2 termasuk

zat padat yang sukar larut dalam air, di mana kelarutannya sebesar 0,0013 mol/ L

pada suhu 25o C, tetapi sangat mudah larut dalam larutan KI karena membentuk

ion I3. Kesalahan dalam ekstraksi bisa terjadi bila kelebihan ioduim. Ekstraksi

dapat digunakan untuk mendapatkan suatu komponen dari bahan. Misalnya

mengekstrak bunga mawar untuk dijadikan parfum atau mengekstrak buah-

buahan.

Destilasi adalah metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang

berwujud car yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik

didih yang berbeda. Hasil destilasi disebut destilat. Metode ini biasanya

digunakan untuk memisahkan sari-sari makanan misalnya protein.

Kristalisasi adalah teknik pemisahan kimia antara bahan padat dan cair dimana

terjadi pemindahan massa dari zat terlarut dan cairan ke fase kristal padat.

Kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah

campuran homogen, sehingga terbentuk kristal dar zat terlarutnya. Metode ini

digunakan dalam proses pembuatan gula dari air tebu.

Rekristalisasi adalah proses pengkristalan kembali zat yang telah dilarutkan

dalam pelarut yang cocok. Prinsipnya adalah perbedaan kelarutan antara zat yang

dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur larutan yang terjadi dipisahkan satu

sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan dengan cara

menjenuhkannya. Perbedaan kristalisasi dan rekristalisasi adalah jika kristalisasi

mengubah cairan menjadi kristal pada rekristalisasi mengubah kristal yang telah

di larutkan menjadi kristal kembali, ini terlihat pada proses pembuatan gula,

pembuatan gula dari air tebu dinamakan kristalisasi dan proses pemutihan gula

yang berbentuk kristal dinamakan rekristalisasi karena mengkristalkan kembali

gula yang sudah dilarutkan. Pada percobaan kali ini sampel CuSO4 memiliki

kelarutan dalam air yaitu 316g/L pada suhu 00C dan 2033g/L pada suhu 100

0C,

kristalnya berbentuk seperti jarum berwarna biru sedangkan NaCl mempunyai

kelarutan 357 gram dalam satu liter air, berat molekul : 518,45 g/mol, densitas :

2,17 g/cm3, titik lebur : 804

0C, mudah larut dalam air, kristal berwarna putih

berbentuk kubus.

Page 6: pemurniaan

Praktikum Kimia Dasar 2012

Gambar1.Kristal NaCl

Gambar2.Kristal CuSO4

Resin penukar ion adalah metode pertukaran dari senyawa hidrokarbon yang

terpolimerisasi yang mempunyai gugus fungsional dan ionik yang berdasarkan

pada pengikat ion-ion baik ion positif dan negatif dengan reaksi sebagai berikut :

Resin kation : MX(aq) + Res-H → HX(aq) + Res-M

Resin anion : HX(aq) + Res-OH → H2O + Res-X

Resin penukar ion biasanya digunakan dalam pembuatan air mineral untuk

menghilangkan ion-ion yang tidak baik untuk kesehatan.

Sublimasi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari

pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga

menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai

untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme.

Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan

perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini

adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan

volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah

kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.

Ada pun beberapa macam pelarut berdasarkan kepolarannya yaitu pelarut

protik polar, pelarut aprotik dipolar dan pelarut non polar.

Page 7: pemurniaan

Praktikum Kimia Dasar 2012

Protik menunjukkan atom hidrogen yang menyerang atom elektronegatif yang

dalam hal ini adalah oksigen. Dengan kata lain pelarut protik polar adalah

senyawa yang memiliki rumus umum ROH. Contoh dari pelarut protik polar ini

adalah air H2O, metanol CH3OH, dan asam asetat (CH3COOH).

Aprotik menunjukkan molekul yang tidak mengandung ikatan O-H. Pelarut

dalam kategori ini, semuanya memiliki ikatan yang memilki ikata dipol besar.

Biasanya ikatannya merupakan ikatan ganda antara karbon dengan oksigen atau

nitorgen. Contoh dari pelarut yang termasuk kategori ini adalah aseton

[(CH3)2C=O] dan etil asetat (CH3CO2CH2CH3).

Pelarut nonpolar merupakan senyawa yang memilki konstanta dielektrik yang

rendah dan tidak larut dalam air. Contoh pelarut dari kategori ini adalah benzena

(C6H6), karbon tetraklorida (CCl4) dan dietil eter (CH3CH2OCH2CH3).

Kesimpulan :

Pemurnian dapat dilakukan dengan berbagai metode misalnya sentrifugasi,

filtrasi, ekstraksi dan rekristalisasi yang berfungsi untuk memisahkan antara

larutan dan pelarut. Hasil dari filtrasi disebut filtrat sedangkan hasil dari

sentrifugasi disebut sentrat. Pada percobaan kali ini ternyata filtrat lebih bening

dari sentrat. Hasil dari ekstraksi berwarna bening dan terdapat magenta berwarna

ungu. Hasil rekristalisasi CuSO4 berbentuk jarum dan NaCl berbentuk kotak-

kotak.

Page 8: pemurniaan

Praktikum Kimia Dasar 2012

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, http://www.wikipedia.com diakses : 7/12/2012

Brady, E. James. (1999), Kimia Universita Asas dan Struktur, Binapura Aksara:

Jakarta.

Sutrisno Ela,T Dra,M,S dkk. (2012) Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Universitas

Pasundan : Bandung.