pemodelan data -...

31
PEMODELAN DATA Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI MEI 2015

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMODELAN DATA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

Dosen Pembimbing :

Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM

Disusun Oleh :

Fadhilla Eka Hentino / 41813120051

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

JURUSAN SISTEM INFORMASI

MEI 2015

PEMODELAN DATA

I. MODEL DATA ENTITY-RELATIONSHIP

Model data Entity-Relationship (ER) adalah suatu model jaringan yang menggunakan

susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak, yang menekankan pada struktur-

struktur dan relatioship data. Biasanya model ER ini digunakan oleh profesional sistem untuk

berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam sebuah organisasi seperti wakil

direktur, manajer yang pada umumnya tidak tertarik pada pelaksanaan operasional sistem sehari-

hari. Pemakai ini cenderung lebih tertarik pada data apa saja yang dibutuhkan oleh bisnis

mereka?. Bagaimana data tersebut saling berrelasi? Siapa yang diperkenankan mengakses data.

Mode ER juga menguntungkan bagi profesional sistem, karena model ER meMperlihatkan

hubungan antara data store yang ada pada Data Flow Diagram (DFD).

Model data ER dibangun berdasarkan persepsi dari dunia nyata yang mengandung

himpunan dari objek-objek yang disebut entitas dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Model ER ini digunakan untuk memfasilitasi perancangan basis data dari sebuah skema

organisasi, dengan mentransformasi kebutuhan suatu basis data dari suatu organisasi ke dalam

bentuk skema konseptual yang akan menghasilkan struktur logika dari suatu basis data. Setiap

objek yang terbentuk di dalam suatu organisasi bersifat unik. Hal ini tampak dari atribut-atribut

yang dimiliki oleh objek–objek tersebut.

Contoh :

KRS mempunyai atribut NPM , Kd_mK , Mt_kuliah, SKS. Kelas, Sem.

Untuk menggambarkan proses pembuatan model ER dicontohkan dengan hubungan antara

beberapa entitas seperti KRS merupakan relasi yang menghubungkan Mahasiswa dengan setiap

MATAKULIAH yang diambil.

Struktur logik dari sebuah basis data secara grafik digambarkan pada gambar 1. yang

terdiri dari beberapa komponen.

MAHASISWA MATAKULIAHMENGAMBILNPM

NAMA ALAMAT

TGL_LHR KOTA

KD_MK MT_KULIAH

SKS

SEM

KELAS

MN

Gambar 1.

Model Data ER dengan Entitas MAHASISWA, MATAKULIAH dan relasi MENGAMBIL

1. Konsep Dasar Model ER

Konsep dasar dari model ER terdiri dari : Entitas, Atribut, Relationship.

a. Entitas

Sebuah entitas adalah suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Sebagai

contoh, setiap mahasiswa yang belajar di suatu Universitas adalah sebuah entitas begitu juga

dengan objek lain yang berhubungan dengan Universitas seperti Dosen, Mata Kuliah, Nilai dan

sebagainya.

Entitas dapat merupakan objek dalam bentuk phisik (nyata) dan dapat merupakan objek

dalam bentuk konsep (abstrak) seperti terlihat pada tabel 1.

Tabel 1. Contoh Entitas dalam bentuk Phisik dan Konsep

Phisik Konsep - Mahasiswa

- Barang

- Pegawai

- Pelanggan

- Property

- Supplier

- Penjualan

- Pembelian

- Pendaftaran

- Pengalaman_kerja

- Kursus

Entitas memiliki sejumlah atribut, dan dari beberapa atribut yang dimiliki oleh entitas,

ada yang bernilai unik. Atribut tersebut digunakan untuk mengidentifikasi suatu entitas . Notasi

yang digunakan adalah Rectangle (Kotak)

Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk

himpunan entitas. Contoh seorang mahasiswa akan dimasukan dalam himpunan entitas,

sedangkan pelanggan akan dimasukan kedalam himpunan pelanggan.

Dalam beberapa pembahasan, penyebutan Himpunan Entitas dianggap kurang praktis,

sehingga diganti dengan sebutan Entitas saja. Masing-masing tipe entitas dalam ER diberi nama

yang mewakili satu kelas/set.

Contoh:

Semua Mahasiswa atau Mahasiswa dengan entitas Andini, Komang, Suryo dan

lain-lain

Semua Dosen atau Dosen dengan entitas Windi, Kurniawan,Fristy dan lain-

lain

Semua MATAKULIAH atau MATAKULIAH dengan entitas Matematika 1,

P.Kewiraan, Pengantar Basis Data dan lain-lain.

b. Atribut

Setiap entitas memiliki sejumlah atribut yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari

suatu entitas. Penentuan / pemilihan atribut yang sesuai dengan entitas merupakan hal penting

dalam pembentukan model data dan didasarkan pada fakta yang dimiliki oleh entitas tersebut.

Nilai dari setiap atribut menjelaskan entitas. Notasi yang digunakan adalah Ellips , seperti

terlihat pada gambar 2.

Contoh :

Entitas : Mahasiswa

Atribut : NPM,NAMA,ALAMAT,KOTA,TGL_LHR,TELP

Entitas : DOSEN

Atribut : Kd_dosen,Na_dos, Alamat,JK,Telp

Entitas : MATAKULIAH

Atribut : Kd_mk, Mt_Kuliah,SKS

MAHASISWA

NPM

NAMA

ALAMAT

TGL_LHR

KOTA

TELP

Gambar 2. Entitas MAHASISWA dan Atribut-atributnya

Setiap atribut memiliki kumpulan nilai yang disebut dengan Domain. Sebagai contoh :

Andre, Raja, Ria, Soraya adalah kumpulan nilai dari atribut NAMA pada entitas MAHASISWA.

Atribut menunjukkan fungsinya sebagai pembentuk karakteristik yang melekat pada

setiap entitas. Disamping penamaan yang unik berdasarkan fungsinya, atribut–atribut dapat

dibedakan berdasarkan sejumlah pengelompokannya.

c. Relationship

Relationship merupakan hubungan yang terjadi antar satu entitas atau lebih yang

dinotasikan dengan Diamond. Misalkan suatu perguruan tinggi untuk mengetahui mata kuliah

apa saja yang diambil oleh setiap mahasiswanya. Hal ini menuju pada suatu relationship (yang

disebut MENGAMBIL) antara entitas Mahasiswa dengan matakuliah yang dapat digambarkan

pada gambar 3.

MAHASISWA MATAKULIAHMENGAMBIL

MN

Gambar 3. Entitas dengan relationship MENGAMBIL

Pada gambar 3. menunjukan relationship banyak (M) ke banyak (N) yang artinya setiap

mahasiswa dapat mengambil satu atau lebih matakuliah pada entitas Matakuliah dan setiap

matakuliah dapat diambil oleh satu atau lebih mahasiswa.

Seperti sebuah entitas, relationship juga mungkin memiliki atribut atau sifat yang

membedakannya dengan relationship lainnya. Misalkan suatu Perguruan Tinggi ingin mencatat

semester berapa seorang mahasiswa mengambil tiap matakuliah yang ditawarkan. Jadi gambar

3. dapat diperbaiki seperti pada gambar 4. berikut ini.

MAHASISWA MATAKULIAHMENGAMBIL

MN

SEM

Gambar 4. Relationship MENGAMBIL dengan atribut SEM

Relationship MENGAMBIL antara entitas MAHASISWA dengan entitas

MATAKULIAH menghasilkan entitas baru, yaitu misalnya diberi nama KRS. Kumpulan semua

relationship diantara entitas–entitas yang terdapat pada himpunan entitas tersebut membentuk

himpunan relationship.

2. Diagram Entity Relationship

Diagram Entity Relationship (ER) digunakan untuk pembuatan struktur logika basis data

secara grafik, sehingga dalam penggambarannya menggunakan notasi-notasi. Notasi yang akan

dijelaskan berikut ini (gambar 5. dan 6.) adalah notasi yang sering digunakan.

DASAR ARTI

Notasi

Entitas

Weak Entity (Entitas Lemah)

Relationship

Identifying Relationship

Gerund

Atribut

Atribut Kunci Utama

Atribut Multivalue

Atribut komposisi

Atribut derived / turunan

Gambar 5. Notasi Diagram ER

DASAR ARTI

Notasi

Derajat Relatinship

Unary

Binary

Ternary

Kardinalitas Relationship

1 1

Satu ke satu

1 M

Satu ke banyak

N M

Banyak ke banyak

Gambar 6. Notasi Diagram ER (lanjutan)

a. Tipe Entitas

Pada umumnya entitas yang digunakan dalam diagram ER adalah strong entity atau

entitas yang kuat, dimana keberadaannya tidak tergantung pada entitas lainnya Tetapi pada

kenyataannya pembuatan model ER adakalanya melibatkan weak entity (entitas yang lemah) atau

Agregasi.

Entitas Kuat

Entitas ini tidak memiliki ketergantungan dengan entitas yang lainnya, masing– masing

dapat berdiri sendiri. Contohnya Entitas Mahasiswa, Dosen, Matakuliah. Gambar 6.7. berikut ini

menggambarkan entitas kuat.

MAHASISWA

Nama

NPM

Alamat

Kota

MATAKULIAH

Mt_kuliah

Kd_mk sks

a. b.

MAHASISWA MATAKULIAHAMBIL

M N

c.

Gambar 7. a. Entitas kuat Dosen b. Entitas kuat Matakuliah

c. Diagram ER untuk Entitas Dosen dengan Entitas matakuliah

Entitas Lemah

Entitas ini muncul karena ketergantungannya pada sebuah relationship terhadap entitas

lain. Karena sifat ketergantungannya entitas ini dapat memiliki ataupun tidak memiliki sebuah

kunci atribut. Sebuah entitas lemah dapat terbentuk untuk melengkapi entitas kuatnya yang

memiliki Multivalue Attribute ataupun karena komposisi dari relationship banyak ke banyak,

banyak ke satu ataupun satu ke banyak. Seperti dijelaskan pada gambar 6.8. dan 6.9.

DOSEN

Nm_dos

Kd_dos

Alamat

Anak

DOSEN

Nm_dosKd_dos Alamat

ANAK

Nm_anak

1 MPunyaPunya

Gambar 8. a.Melengkapi ( dari Multivalue Attribute)

b. Diagram ER untuk Entitas lemah dari Multivalue Attribute ANAK

MAHASISWA MATAKULIAHAMBIL

M N

Mt_kuliah

Kd_mk sks

Nama

NPM

Alamat

Kota

NPM

Kd_mkSem

Kls_ambil

KRS

a.

MAHASISWA

Nama

NPM

Alamat

Kota

KRS1 M

Ambil

NPM Kd_mk

SemKls_ambil

PunyaMATAKULIAH

Kd_mk

Mt_kuliah

Sks

N

1

b.

Gambar 9.

a. Relationship Banyak Ke Banyak antara entita MAHASISWA dengan MATAKULIAH

b. Diagram ER untuk Entitas lemah dari atribut komposisi

2.1.3. Entitas Agregasi

Sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi terkadang juga mengandung unsur

dari relasi yang lain. Jika terjadi hal demikian dapat diakomodasi dengan Agregasi yang

menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah

himpunan entitas dengan sebuah himpunan relationship dalam diagram ER yang mengandung

unsur agregasi diperlihatkan pada gambar 10 berikut ini.

MAHASISWA MATAKULIAH

NILAI

AMBIL

AJAR

DOSEN

RUANGANPUNYA

ISI

M

M

M

N

N M

N

N

N

Gambar 10. Diagram ER dengan entitas Agregasi

Dari gambar 10 di atas, dapat dilihat ada beberapa himpunan relasi yang saling berhubungan

dengan suatu entitas yaitu pertama ; Himpunan relasi MAHASISWA dengan MATAKULIAH berelasi

‘PUNYA’ dengan entitas NILAI , dan kedua ; himpunan relasi DOSEN, MATAKULIAH dan

RUANGAN berelasi ‘ISI’ dengan entitas Nilai.

b. Tipe Atribut

Ada beberapa tipe atribut yang perlu diperhatikan dalam penggambaran model ER, yaitu

Atribut kunci, single value (attribute atribut bernilai tunggal), multivalue attribute (atribut

bernilai banyak/jamak ), composite attribute (atribut komposit ) dan derived attribute (atribut

turunan).

Untuk membedakan atribut kunci dengan atribut lainnya, maka nama/label atribut diberi

garis bawah, seperti contoh pada gambar 11.

MAHASISWANPM

NAMA ALAMAT

TELP

TGL_LHRKD_JUR

Gambar 11. Notasi Atribut Kunci

Gambar 11,

Menjelaskan contoh dari 4 tipe dari atribut kunci, yaitu :

Kunci kandidat : NPM,NAMA+TGL_LHR,

Kunci utama : NPM

Kunci alternatif : NAMA+TGL_LHR

Kunci asing : KD_JUR

Atribut Bernilai Banyak dan Bernilai Tunggal

Banyak atribut yang memiliki satu nilai tunggal pada suatu entitas tertentu, atribut yang

demikian disebut atribut bernilai tunggal (Single Value Attribute). Contohnya atribut Tgl_lhr,

TELP, dll pada entitas mahasiswa, atribut KD_MK pada entitas MATAKULIAH. Ada juga

atribut yang memiliki sekelompok nilai yang disebut atribut bernilai banyak (Multi Value

attribute). Contoh atribut HOBBY pada entitas Mahasiswa .

Penggambaran atribut bernilai tunggal dan banyak pada dilihat pada gambar 12. berikut

ini.

MAHASISWA

NPM

NAMA

ALAMAT

TGL_LHR

HOBBY

TELP

Gambar 12. Notasi Atribut bernilai banyak HOBBY dan atribut bernilai tunggal

2.2.2. Atribut Atomik dan Komposit

Suatu atribut mungkin terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil atau sub-sub atribut

yang lebih sedehana yang disebut dengan atribut komposit. Contoh Atribut NAMA dapat terdiri

dari NAMA_DEPAN, NAMA_TENGAH, NAMA_BLK. Tetapi jika dalam penerapan

pengolahan datanya tidak ada aktifitas yang melibatkan sub-sub atribut tersebut, maka atribut

tidak perlu diuraikan menjadi atribut komposit.

Sedangkan ada juga atribut yang tidak dapat dibagi kedalam sub-sub atribut disebut

dengan atribut atomik atau atribut simple. Contoh dari atribut sederhana ini yaitu Jenis Kelamin ,

SKS, Sem dan lain-lain

Penggambaran atribut bernilai komposit pada dilihat pada gambar 13. berikut ini.

NAMA

NAMA_DEPANNAMA_TENGAH

NAMA_BLK

Gambar 13. Notasi Atribut komposit NAMA

2.2.3. Atribut Turunan

Pada beberapa kasus, ada dua atau lebih nilai atribut yang berhubungan misalkan atribut

UMUR dan atribut TGL_LHR pada entitas Mahasiswa. Nilai atribut UMUR dapat ditentukan

dengan tanggal saat ini dan nilai atribut TGL_LHR mahasiswa yang bersangkutan. Atribut

UMUR ini disebut dengan atribut turunan. Penggambaran atribut ini dengan menggunkan notasi

pada model ER dapat dilihat pada gambar 14. berikut ini.

MAHASISWA

TGL_LHR UMUR

Gambar 14. Notasi Atribut Turunan UMUR

c. Tipe Relationship

Dalam pembentukan suatu perancangan basis data seorang perancang harus melihat kompleksitas

dari suatu organisasi yang akan dikembangkan rancangan basis data-nya sehingga perancang akan

mengetahui relasi apa saja yang akan digunakan atau derajat relasi beserta batasan-batasan relasi dan

kardinalitas relasi atau banyaknya keterhubungan yang akan digunakan

Derajat Relasi

Derajat relasi ini terdiri dari sejumlah entitas yang saling berhubungan di dalam satu relasi.

Seperti contoh relationship MENGAMBIL pada gambar 3. atau 15. adalah relationship berderajat dua,

karena ada dua entitas yang saling berelasi yaitu : mahasiswa dan MATAKULIAH.

MAHASISWA MATAKULIAHMENGAMBIL

MN

Gambar 15.

Relationship MENGAMBIL antara Entitas MAHASISWA dengan MATAKULIAH

Ada tiga jenis derajat relasi yang sering digunakan dalam Diagram ER, yaitu : Unary (berderajat

satu), Binary (berderajat dua), Ternary (berderajat tiga). Relationship yang berderajat lebih tinggi

mungkin saja ada, tetapi relationship ini jarang digunakan dalam praktek. Contoh-contoh relationship ini

dapat dilihat pada Gambar 6.16. berikut ini.

DOSEN KOORDINIR

KD_DOS

KD_PEM

M

1

Gambar 16.a Relasi berderajat 1.

DOSEN MENGAJAR MATAKULIAH

M N

Gambar 16.b. Relasi Berderajat 2

DOSEN MENGAJAR MATAKULIAH

M N

RUANG

N

Gambar 16.c. Relasi Berderajat 3

Relationship Berderajat Satu yang sering disebut dengan relationship rekursif merupakan

relationship yang menghubungan hanya satu entitas saja. Pada gambar 16.a. relationship KOORDINIR

menunjukan relationship satu ke banyak, yang artinya satu dosen dapat membimbing atau mengkoordinir

beberapa dosen yang berada dalam tanggung jawabnya.

Relationship Berderajat Dua merupakan relationship yang menghubungkan dua entitas.

Relationship ini yang paling umum digunakan pada pembuatan model data. Gambar 1.b. menunjukan

bahwa relationship MENGAJAR dengan notasi banyak ke banyak, artinya bahwa seorang dosen dapat

mengajar lebih dari satu matakuliah dan satu matuliah dapat diajarkan oleh beberapa dosen.

Sedangkan Relationship Berderajat Tiga merupakan relationship yang menghubungkan tiga

entitas secara bersama. Pada gambar 16.c. Relationship MENGAJAR menghubungkan entitas DOSEN

yang mengajar MATAKULIAH pada RUANG yang telah ditentukan. Masing-masing entitas

berpartispasi banyak ke banyak.

Kardinalitas Relasi

Misalkan ada dua entitas A dan B, yang dihubungkan dengan satu relationship. Maka kardinalitas

suatu relasi adalah sejumlah kemungkinan entitas A berpartisipasi dengan entitas B. Rasio kardinalitas

antar entitas ini ditujukan untuk aturan bisnis dari kebijakan perusahaan atau organisasi. Kardinalitas

untuk relasi yang umum adalah : One to One (Satu ke Satu ), One to Many (Satu ke Banyak), Many to

Many (Banyak ke Banyak ).

Kardinalitas Satu Ke Satu

Sebuah entitas A diasosiasikan satu pada entitas B dan entitas B diasosiasikan satu pada

entitas A.

S1

S3

S2

R1

R2

C1

C3

Nilai Entitas

PEGAWAI

Entitas

CABANG

Relasi

MEMIMPINAtribut

P01

Susan

P02

Ali

P04

Boy

NIP

NAMA

NIP

NAMA

NIP

NAMA

Atribut

No_cab

Nm_cab

Alamat

No_cab

Nm_cab

Alamat

Nilai

B1

Jaya

Jl. Mawar

B3

Makmur

Jl. Mangga

Gambar 17.

Model semantik dari relasi antara entitas PEGAWAI dengan KANTOR CABANG

Gambar 17., menjelaskan seorang pegawai ditunjuk hanya dapat memimpin satu kantor cabang

dan sebaliknya satu kantor cabang hanya dipimpin oleh satu orang pegawai, tetapi tidak semua pegawai

memimpin kantor cabang. Hubungan antara entitas PEGAWAI dengan KANTOR CABANG di

perlihatkan pada gambar 6.18. Diagram ER berikut ini.

PEGAWAI KANTOR_CABANGMEMIMPIN

1 1

NIP No_cab

Gambar 18. Kardinalitas satu ke satu

Seorang pegawai tepat memimpin satu kantor cabang

Kardinalitas Satu Ke Banyak

Sebuah entity A diasosiasikan dengan sejumlah entity B, tetapi entity B dapat

diasosiasikan paling banyak satu entity A.

D1

D3

D2

R1

R3

R2

M1

M3

M2

Nilai AtributEntitas

Dosen

Entitas

Matakuliah

Relasi

KoordinirNilaiAtribut

Kd_dos

Nm_dos

Kd_dos

Nm_dos

Kd_dos

Nm_dos

D11

Tuti

D14

Jimmy

D12

Indah

Kd_mk

Mt_kuliah

sks

Kd_mk

Mt_kuliah

sks

Kd_mk

Mt_kuliah

sks

Kd1

SIM

3

Kd2

SBD

3

Ku3

IBD

2

Gambar 19.

Model semantik dari relasi antara entitas DOSEN dengan MATAKULIAH

Gambar 19., memperlihatkan bahwa seorang dosen dapat mengkoordinir atau mengasuh lebih

dari satu matakuliah. Tetapi satu matakuliah hanya dapat dikoordinir oleh satu orang dosen. Untuk

menggambarkan kardinalitas relasi antara entitas DOSEN dengan MATAKULIAH dapat dilihat pada

gambar 20. berikut ini.

DOSEN MATAKULIAHKoorninir

1 M

Kd_dos Kd_mk

Gambar 20. Kardinalitas satu ke banyak

Seorang Dosen dapat mengkoordinir beberapa matakuliah

Kardinalitas Banyak Ke Satu

Suatu entitas A dapat diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entitas B, tetapi entity

B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entitas di A.

P1

P3

P2

R1

R3

R2

M1

M2

Nilai AtributEntitas

Pegawai

Entitas

Departemen

Relasi

KerjaNilaiAtribut

NIP

Nama

Alamat

NIP

Nama

Alamat

NIP

Nama

Alamat

Kd_dep

Nm_dep

Lokasi

Kd_dep

Nm_dep

LokasiP3

R4

P01

Ali

Jl. Raya

P02

Budi

Jl. Air

NIP

Nama

Alamat

P03

Andri

Jl. Tunas

P04

Dina

Jl. Daun

D1

DTI

Gd4

D2

Hrd

Gd 1

Gambar 21.

Model semantik dari relasi antara entitas PEGAWAI dengan DEPARTEMEN

Gambar 21. menyatakan seorang pegawai hanya bekerja pada satu departemen saja, tetapi satu

departemen dapat memilki beberapa pegawai. Untuk meng- gambarkan kardinalitas relasi antara entitas

PEGAWAI dengan DEPARTEMEN ditunjukkan pada gambar 6.22. di bawah ini.

PEGAWAI DEPARTEMENKerjaM 1

NIP Kd_dep

Gambar 22. Kardinalitas banyak ke satu

Banyak pegawai bekerja pada satu departemen

Kardinalitas Banyak Ke Banyak

Suatu entitas A dapat diasosiasikan dengan sejumlah entitas B dan entitas B dapat

diasosiasikan dengan sejumlah entitas di A.

N1 R1

N2

N3

R2

R3

M1

M2

M3

Kd_mk

Mt_kuliah

sks

Kd_mk

Mt_kuliah

sks

Kd_mk

Mt_kuliah

sks

Kd1

SIM

3

Kd2

SBD

3

Ku3

IBD

2

Nilai AtributEntitas

DosenRelasi

Mengajar

Entitas

MatakuliahAtribut Nilai

Kd_dos

Nm_dos

Kd_dos

Nm_dos

Kd_dos

Nm_dos

D11

Tuti

D14

Jimmy

D12

Indah

Gambar 23. Model semantik dari relasi antara entitas DOSEN dengan MATAKULIAH

Gambar 23. menyatakan seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah pada

setiap semesternya, begitu juga pada setiap semester matakuliah yang sama dapat diajarkan oleh

lebih dari satu dosen, sebagai contoh dosen Tuti mengajar SIM (Sistem Informasi Manajemen)

dan SBD (Sistem Basis Data) , sedang matakuliah SBD pada satu semester diajar oleh dosen

Tuti, Indah, Inda. Untuk menggambarkan kardinalitas relasi antara entitas DOSEN dengan

MATAKULIAH ditunjukkan pada gambar 24. di bawah ini.

DOSEN MATAKULIAHAJAR

M N

SEM Kd_mkKd_dos

Gambar 24. Kardinalitas banyak ke banyak

Seorang dosen mengajar banyak matakuliah dan satu matakuliah diajar oleh banyak dosen

2.3.3. Batasan Relasi

Batasan relasi menjelaskan apakah keberadaan suatu entitas tergantung pada entitas lain

melalui suatu relasi.

Ada 2 tipe batasan relasi yakni Total Participation (partisipasi total) dan Partial Participation

(partisipasi sebagian).

Partisipasi Total

Suatu entitas disebut dengan berpartisipasi total, jika keberadaan entitas tersebut sangat

bergantung pada keberadaan entitas lain. Contoh entitas Dosen keberadaan tergantung pada

keberadaan entitas Matakuliah dan sebaliknya artinya, jika ada seorang dosen maka harus ada

matakuliah yang diajarkan, begitu pula sebaliknya adanya entitas matakuliah harus ada dosen

yang mengajar matakuliah tersebut.

DOSEN MATAKULIAHAJAR

M N

Kelas

Mt_kuliahNm_dos

Kd_dos Kd_mk sksAlamat

SEM

Gambar 25. Partisipasi Total pada Dosen yang mengajar Matakuliah

Partisipasi Sebagian

Suatu entitas dikatakan berpartisipasi sebagian jika entitas tersebut tidak bergantung

dengan keberadaan entitas lain tetapi berhubungan satu sama lain. Contoh Tidak semua dosen

menjadi koordinator sesama dosen.

DOSEN

M

Nm_dos

Kd_dos

Alamat

Kd_pem

Koordinir

1

Gambar 26. Partisipasi Sebagian pada Dosen yang mengkoordinir dosen lain

II. DATA FLOW DIAGRAM

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang

dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD

ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur

kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila

fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang

dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang

memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan

konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem

yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat

program.

a. KOMPONEN DFD

Komponen Terminator / Entitas Luar

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang

dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).

Terdapat dua jenis terminator :

1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.

2. Terminator Tujuan (sink ) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi

sistem.

III. DATA DICTIONARY / KAMUS DATA

Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data analis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, kamus

data digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem tentang data

yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang

dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk

merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus

data yang ada di Data Flow Diagram (DFD). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya

ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data

di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data.

Gambar berikut menunjukkan hubungan antara DFD dengan kamus data.

Gambar Hubungan antara Data Flow Diagram (DFD) dengan

Data Dictionary (DD).

DD tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. DD berfungsi

membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detil, dan mereorganisasi semua elemen

data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya

dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:

1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD

2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,misalnya alamat

diuraikan menjadi kota,kodepos, propinsi,dan negara.

3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

4.Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran.

5. Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi titik

perhatian dalam entity relationship diagram.

Isi Kamus Data

Data dictionary harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang

dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka DD harus memuat hal-hal berikut :

a. Nama arus data.

Karena DD dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka nama dari arus

data juga harus dicatat di DD, sehingga mereka yang membaca DFD dan memerlukan penjelasan

lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu di DFD dapat langsung mencarinya dengan mudah di

DD.

b. Alias.

Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis

karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan

yang lainnya, misalnnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai

faktur, sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik

faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi

mempunyai struktur yang berbeda.

c. Bentuk data.

Bentuk data perlu dicatat di DD, karena dapat digunakan untuk mengelompokkan DD ke

dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. DD yang mencatat data yang mengalir dalam

bentuk dokumen dasar atau formulir akan digunakan untuk merancang bentuk input sistem.DD

yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak dan dokumen hasil cetakan

komputer akan digunakan untuk merancang output yang akan dihasilkan oleh sistem. DD yang

mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan dilayar monitor akan digunakan untuk

merancang tampilan layar yang akan dihasilkan oleh sistem.DD yang mencatat data yang

mengalir dalam bentuk parameter dan variabel akan digunakan untuk merancang proses dari

program.DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir, laporan,

dokumen cetakan komputer, tampilan di layar monitor, variabel dan field akan digunakan untuk

merancang database.

d. Arus data.

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan

arus data ini perlu dicatat di DD supaya memudahkan mencari arus data ini di DFD.

e. Penjelasan.

Untuk tidak memperjleas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di DD, maka bagian

penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. Sebagai

misalnya nama dari arus data adalah tembusan permintaaan persediaan, maka dapat lebih

dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.

f. Periode.

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di DD karena dapat

digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan

proses dari program harus dilakukakan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

g. Volume.

Volume yang perlu dicatat di DD adalah tentang volumen rata-rata dan volume puncak dari arus

data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam suatu

periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak, Volume ini

digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas

dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.

h. Struktur data.

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di DD terdiri dari item-item apa saja

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.binadarma.ac.id/749/1/PRAK.%20REKAYASA%20PERANGKAT%20LUNAK%

20materi%207.pdf

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CB0QFjAA&

url=https%3A%2F%2Fasihwinantu.files.wordpress.com%2F2008%2F07%2Fmateri-kuliah-

sistem-basis-

data1.doc&ei=gAteVYiIENONuAS8toOgDA&usg=AFQjCNFCL9nfckWziBVpWbj1X9Y9V-

1IKA&sig2=UPR71Tn1bvZh9EPWYNMNbg&bvm=bv.93756505,d.c2E&cad=rja

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Diana%20Rahmawati,%20M.Si./MODEL%20

DATA.pdf