pemilihan data (sampel) penelitian

7
TUGAS KELOMPOK PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN OLEH KELOMPOK III NI PUTU SRI WAHYUNI (1233121096) DESAK PUTU ARY SAGITARINI (1333121098) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR

Upload: arysta-rini

Post on 31-Jan-2016

252 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Ringkasan mengenai pemilihan sampel data penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

TUGAS KELOMPOK

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN

OLEH

KELOMPOK III

NI PUTU SRI WAHYUNI (1233121096)

DESAK PUTU ARY SAGITARINI (1333121098)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2015

Page 2: Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN

A. Definisi Populasi, Sampel, Elemen, Subjek, Populasi Target, Kerangka Sampel,

dan Unit Sampel

Populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang

mempunyai karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut dengan elemen populasi

(population element). Peneliti dapat meneliti seluruh elemen populasi (disebut dengn sensus)

atau meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi (disebut dengan penelitian sampel).

Anggota sampel disebut dengan subjek (subject). Populasi target yaitu populasi spesifik yang

relevan dengan tujuan atau masalah penelitian. Kerangka sampel adalah daftar elemen-elemen

populasi yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Unit sampel adalah suatu elemen atau

sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih sebagai sampel.

B. Alasan Penelitian dengan Menggunakan Sampel dan Hubungan antara Sampel

dengan Populasi

Ada beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti dalam melakukan penelitian sampel

daripada sensus, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Jika jumlah elemen populasi relatif banyak, peneliti tidak mungkin mengumpulkan

selueuh elemen populasi, karena akan memerlukan biaya dan tenaga yang relatif tidak

sedikit.

2. Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel sering lebih baik dibandingkan

sengan hasil sensus, karena proses pengumpulan dan analisis data sampel yang relatif

lebih teliti. Supervisi peneliti terhadap tenaga pengumpulan data dan pemrosesan data

dapat dilakukan lebih baik.

3. Proses penelitian dengan menggunakan data sampel relatif lebih cepat daripada sensus,

sehingga dapat mengurangi jangka waktu antara saat timbulnya kebutuhan informasi hasil

penelitian dengan saat tersedianya informasi yang diperlukan.

4. Alasan lain yang menghendaki penelitian dengan sampel, terutama dalam kasus

pengujian yang bersifat merusak.

Hubungan sampel dan pupulasi adalah analisis data sampel secara kuantitatif

menghasilkan statistik sampel (sample statistics) yang digunakan untuk mengestimasi

parameter populasinya (population parameters).

1

Page 3: Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

C. Tujuan dan Tahap-tahap Penelitian Sampel

Tujuan penelitian menggunakan sampel yang representatif yaitu agar memberikan hasil

yang mempunyai kemampuan untuk digeneralisasi.

Prosedur pemilihan sampel memerlukan beberapa tahap yaitu :

1. Mengidentifikasi populasi target

2. Memilih kerangka pemilihan sampel

3. Menentukan metode pemilihan sampel

4. Merencanakan prosedur pemilihan unit sampel

5. Menentukan ukuran sampel

6. Menentukan unit sampel

D. Metode Pemilihan Sampel Probabilitas dan Nonprobabilitas

Metode pemilihan sampel secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Metode pemilihan sampel probabilitas atau metode pemilihan sampel secara acak,

memberikan kesempatan yang sama kepada setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Pemilihan sampel secara acak dapat bersifat tak terbatas (simple random

sampling), atau bersifat terbatas berdasarkan cara tertentu yang sistematis (systematic

sampling), berdasarkan pembagian strata (stratified random sampling), bedasarkan

pembagian kelompok (cluster sampling), dan berdasarkan pembagian area (area

sampling).

2. Metode pemilihan sampel nonprobabilitas disebut juga dengan metode pemilihan sampel

secara tidak acak, dapat dilakukan berdasarkan kemudahan atau maksud tertentu. Sampel

yang dipilih secara acak dapat menggunakan metode convenience sampling, judgement

sampling, dan quota sampling.

E. Penentuan Ukuran Sampel

Ukuran sampel ditentukan berdasarkan variasi atau disperssi populasi dan keyakinan

peneliti dalam melakukan estimasi statistik sampel. Dispersi populasi dan tingkat keyakinan

dapat diukur secara kuantitatif untuk menentukan ukuran sampel dengan rumus perhitungan

rata-rata populasi.

µ = Ẍ + k . sx

2

Page 4: Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

F. Kesalahan Pemilihan Sampel dan Kesalahan Sistematis (nonsampling)

Ada dua faktor penyebab kesalahan statistik yaitu kesalahan dalam penelitian sampel

(sampling error) dan kesalahan sistematis (sistematic error) yaitu kesalahan yang bukan

berasal dari proses pemilihan sampel (nonsampling error).

Kesalahan pemilihan sampel dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan pada setiap

prosedur dalam pemilihan sampel antara lain :

1. Kesalahan kerangka sampel

2. Kesalahan unit sampel

3. Kesalahan pemilihan sampel secara acak

Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang disebabkan oleh faktor-faktor di luar proses

pemilihan sample. Kesalahan sistematis disebabkan oleh kelemahan desain penelitian dan

kesalahanpelaksanaan penelitian. Ada dua faktor yang mempengaruhi kesalahan sistematis

yaitu :

1. Kesalahan responden adalah kesalahan yang terjadi karena jawaban responden penelitian,

terdiri atas :

a. Non bias (error) adalah kesalahan yang ditimbulkan karena subjek sampel yang tidak

memberikan respon ternyata lebih representatif daripada sampel yang memberikan

tanggapan, sehingga sampel yang diteliti kurang akurat dan presisi mencerminkan

karakteristik populasinya.

b. Response bias (error) merupakan kesalahan yang timbul karena jawaban responden

yang tidak benar.

2. Kesalahan administratif adalah kesalahan yang sebabkan oleh kelemahan administrasi

atau pelaksanaan pekerjaan penelitian. Ada tiga tipe kesalahan administratif yaitu :

a. Kesalahan pemrosesan data, kemungkinan terjadi karena kesalahan dalam proses

prosedural atau aritmatik melalui komputer.

b. Kesalahan pewawancara, disebabkan keteledoran pewawancara.

c. Kecurangan pewawancara, disebabkan oleh kecurangan pewawancara yang dengan

sengaja melompati buti pertanyaan mengenai topik yang sensitif agar wawancara

cepat selesai.

Daftar Pustaka.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi &

Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

3