pemikiran dan aktivitas dakwah prof. dr. kh. said aqil …

123
PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL SIROJ Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I) Oleh: Luluatu Nayiroh NIM: 109051000070 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH

PROF. DR. KH. SAID AQIL SIROJ

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Oleh:

Luluatu Nayiroh

NIM: 109051000070

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 2: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 3: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 4: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 5: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

i

ABSTRAK

Luluatu Nayiroh

Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj

Dakwah pada hakikatnya mengajak manusia kepada kebaikan, kedamaian,

juga kesalehan baik secara individu maupun sosial. Selain kapasitasnya menjadi

Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj adalah tokoh da’i yangmempunyai visi misi

dalammenciptakan Indonesia beradab dan berbudaya. Terlihat jelas pada pemikiran

dakwahnya yang di aktualisasikan dalam rutinitas kesehariannya, beliau tak terhenti

dari aktivitas berdakwah serta mengambil peran aktif dalam membangun Indonesia

sejahtera dari berbagai sendi kehidupan. Ketokohan beliautidak bisa terlepas dari

perannya di NU. Dakwahnyasangat di akui oleh berbagai lapisan masyarakat

termasuk menjalin baik dengan ummat non muslim sehinggabeliau dilabeli tokoh

lintas agama yang kerapkali berdakwah pada semua agama.

Dari uraian di atas, maka pertanyaannya adalah, bagaimana konsep dakwah

menurut Prof. Dr. KH. Said aqil Siroj? Apa saja aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Said

Aqil Siroj di Indonesia?

Terdapat beberapa unsur-unsur yang menjadi landasan utama teori dakwah

yang membahas pemikiran dakwah. Unsur-unsur dakwah tersebut terdiri dari: Subjek

Dakwah (Da’i), Objek Dakwah (Mad’u), Materi Dakwah, Metode Dakwah, Media

Dakwah, Visi dan Misi Dakwah, serta Tujuan Dakwah. Kesemuanya dapatdi

korelasikan dalam aktivitas dakwah yakni meliputi dakwah bil-Lisan, bil-Qalam, bil-

Haal.

Penelitian ini kualitatif deskriptif analisis berdasarkan data-data yang

dihasilkan dari sumber-sumber tertulis mengenai pokok-pokok permasalahan yang

akan dikaji. Studi ini dilakukan berdasarkan pada: pertama, penelitian kepustakaan

(Library Research), kedua, wawancara mendalam bersama KH. Said Aqil Siradj dan

orang-orang terdekatnya.Bingkai penelitian ini hanya ingin mengetahui bagaimana

pemikiran dan aktivitas dakwah Said Aqil Siroj di Indonesia dengan berbagai

pendekatan. Hal demikian dilakukan agar mendapatkan data yang lengkap dan akurat.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemikiran dakwah

KH. Said Aqil Siroj ini sangatlah kompleks, baginya seorang da’i harus bisa

merangkap menjadi umara’ yang berkontribusi penuh dalam membangunnegara

Indonesia sebagai negara baldatun toyyibatun wa rabbun ghofur. Dakwah yang ideal

adalah menjadikan Rasulullah sebagai referensi sentral dalam menyampaikan risalah.

Pemikirannya dituangkan dalam aktivitas yang selama inidiimplementasikan melalui

kegiatan dakwah dalam forum formal maupun informal guna terciptanya tujuan

dakwah yang hakiki yakni membentuk khairul ummah. Aktivitas Dakwah KH. Said

Aqil Siroj ini tidak terlepas dari pemikiran dakwahnya yang berkhidmah di NU

organisasi kemasyarakatan berhaluan Islam yakni khidmah kemasyarakatan, khidmah

keagamaan, serta khidmah kenegaraan.

Keyword : Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, Dakwah, Indonesia

Page 6: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahirobbil ‘alamiin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT

atas rahmat, taufik, dan hidayahNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW.

Penulisan skripsi ini berhasil diselesaikan dengan tujuan untuk memenuhi

tugas akhir pendidikan Strata Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Peneliti menyadari tanpa bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai

pihak, penelitian skripsi ini tidak akan selesai, untuk itu pada kesempatan ini

peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Pudek I Drs. Wahidin Saputra, MA, Pudek II Drs. H.

Mahmud Jalal, MA, Pudek III Drs. Study Rizal LK, MA.

2. Drs. Jumroni, M.Si dan Umi Musyarofah, MA, selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Drs. Masran, MA

selalu pembimbing akademik, kami haturkan terima kasih karena telah

banyak memotivasi dalam penulisan skripsi ini.

3. Drs. Jumroni, M.Si, selaku pembimbing penulis. Kami ucapkan terima

kasih yang sebesar-besanya untuk meluangkan waktu di tengah-tengah

Page 7: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

iii

kesibukannya, guna memberikan arahan, masukan, diskusi, dan

membimbing kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, selaku narasumber. Terimakasih yang

sebesar-besarnya, atas kesediaan waktu ditengah kesibukan dan ilmu-ilmu

yang telah di berikan selama masa penelitian.

5. Kedua Orang Tuaku tercinta, H. Ubang Asy’ari dan Hj. E. Kholisoh yang

memiliki peran yang sangat penting dan tak terkira, serta terima kasih

pula kepada Ayu, Aa Bari, Iqlima, Najma, Shofi yang telah memberikan

do’a tulus ikhlas, motivasi, dan kasih sayang serta dukungan moril dan

materil kepada peneliti untuk tetap semangat.

6. Teman-teman KPI B anggkatan 2009, terutama kepada Teri, Didi, Ruhi,

Kiki, terima kasih atas motivasi, kasih sayang, do’a, dan semangat yang

kalian berikan untuk penulis.

7. Rasa terima kasih pula kami haturkan kepada ka Ashif terutama kepada ka

Idris yang telah banyak memberikan bimbingan selama dalam

penyelesaian skripsi ini.

8. Umi dan Abi Daar El-Hikam selaku guru serta orang tua bagi penulis,

terimakasih atas bimbingannya selama ini.

9. Sahabat-sahabat tercinta dan terkasih di Daar El-hikam khususnya Ummul,

Bunda Dina, Mpah, Elis terima kasih atas motivasi dan kebersamaan

kalian selama ini.

10. Berbagai Pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam kelancaran penulis skrisi ini, terima kasih atas

dukungannya.

Page 8: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

iv

Terima kasih atas semua yang telah meluangkan waktunya untuk sharing

dan berbagi info serta memberikan inspirasi dalam penyusunan skripsi sehingga

skripsi ini selesai tepat pada waktunya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian

semua Amin.

Dan Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah

diharapkan untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga penelitian ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi semua pihak Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, September 2013

Luluatu Nayiroh

Page 9: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................ 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 8

D. Metodologi Penelitian .......................................................... 9

E. Sistematika Penulisan ......................................................... 11

F. Tinjauan Pustaka ................................................................ 12

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Dakwah dan Unsur-unsurnya ............................................. 14

1. Pengertian Dakwah............................................................. 14

2. Unsur-unsur Dakwah .......................................................... 16

B. Pengertian Pemikiran dan Aktivitas ................................... 30

1. Pengertian Pemikiran ......................................................... 29

2. Pengertian Aktivitas Dakwah ............................................. 31

BAB III BIOGRAFI PROF. DR. KH. SAID AQIL SIROJ DAN

DAKWAH DI INDONESIA

A. Latar Belakang Keluarga Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj .... 35

B. Riwayat Pendidikan Prof. Dr. KH. Said Agil Siroj ........... 38

C. Perjalanan Karir Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj .................. 41

D. Perjalanan Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj ............. 44

E. Karya Tulis Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj ......................... 48

Page 10: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

vi

BAB IV PEMIKIRAN & AKTIVITAS DAKWAH PROF. KH. DR. SAID

AQIL SIROJ

A. Pemikiran Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj ................... 49

1. Pengertian Dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj ............. 49

2. Unsur-unsur Dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj ........... 51

B. Aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj di Indonesia.. 67

1. Dakwah Bil-lisan ................................................................ 67

2. Dakwah Bil-hal................................................................... 72

3. Dakwah Bil-qalam .............................................................. 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 79

B. Saran .......................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 81

LAMPIRAN ..................................................................................................... 84

Page 11: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju

mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan

dakwah yang dilakukan, karena itu Al-Qur’an menyebut kegiatan dakwah dengan

Ahsan Qaulaa. Dengan kata lain dakwah menempati posisi yang tinggi dan mulia

dalam kemajuan agama Islam.1

Islam masuk ke Indonesia melalui jalan dakwah yang panjang yang

dilakukan oleh pada da’i dari beberapa negara, seperti bangsa Arab dan Gujarat.

Dakwah Islam yang dilakukan para da’i di masa awal-awal Islam masuk ke

Indonesia berhasil menaklukkan hati masyarakat Indonesia yang pada waktu itu

menganut agama kepercayaan, Hindu dan Budha. Keberhasilan para da’i di abad

ke 16 itu lebih banyak disebabkan oleh cara dakwah mereka yang menunjukkan

hubungan yang dialogis, akomodatif, dan adaptif terhadap masyarakat setempat.

Inilah yang kemudian menyebabkan Islam mudah diterima oleh masyarakat

Indonesia. Dakwah adalah segala usaha untuk mengajak manusia mendorong

orang untuk memahami, meyakini, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam.2

Mengajak dan menyeru orang lain untuk menerima Islam dan meyakini ajaran

1 Khusniati Rofiah, Dakwah Jamaah Tabligh dan Eksistensinya di Mata Masyarakat,

(Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2010) h. 1 2 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Transformasi Sosial Budaya, (Yogyakarta,

PLPM, 1995) Cet ke-1, h. 12

Page 12: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

2

Islam memerlukan cara sendiri. Cara penyampaian tersebut haruslah sesuai

dengan mad’unya dan cara tersebut disesuaikan dengan kondisi, situasi dan

kebutuhannya. Adanya variasi dalam metode dakwah memberikan peluang bagi

da’i untuk memilih alternatif penggunaan dakwah yang tepat bagi mereka.Selain

itu juga dakwah adalah suatu kewajiban bagi setiap umat baik dalam bentuk

individu maupun kelompok yang mengerti, memahami, bahkan mengamalkan

ajaran-ajaran Islam. Dengan kata lain mereka yang benar-benar profesional di

bidang dakwah dan mengetahui data tata cara penyampaian dakwah yang baik.

Istilah ini lebih dikenal dengan sebutan da’i atau mubaligh.3

Dalam sejarah, pada awalnya da’i menjadi cultural broker atau makelar

budaya (Clifford Greertz). Bahkan berdasarkan penelitiannya di Garut, Hiroko

Horikoshi memberi penegasan peran kyai sekaligus da’i tidak sekadar makelar

budaya, tetapi sebagai kekuatan perantara (intermediary forces), sekaligus sebagai

agen yang mampu menyeleksi dan mengarahkan nilai-nilai budaya yang akan

memberdayakan masyarakat. Fungsi mediator ini dapat juga diperankan untuk

membentengi titik-titik rawan dalam jalinan yang menghubungkan sistem lokal

dengan keseluruhan sistem yang lebih luas, dan sering bertindak sebagai

penyangga atau penengah antara kelompok-kelompok yang saling bertentangan,

menjaga terpeliharanya daya pendorong dinamika masyarakat yang diperlukan.4

Banyak ayat-ayat Al-qur’an dan juga hadist-hadist Rasulullah SAW yang

menjelaskan tentang pentingnya dakwah atau mensyi’arkan ajaran-ajaran Islam.

3 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983) h. 27

4 Abdullah Cholis Hafidz,dkk, Dakwah Transformatif, (Jakarta: PP Lakpesdam NU,

2006) h. 3

Page 13: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

3

Dalam kegiatan dakwah peranan da’i sangatlah penting, sebab tanpa da’i ajaran

Islam hanyalah ideologi yang tidak terwujud dalam kehidupan masyarakat. Walau

bagaimanapun sesungguhnya ideologi Islam itu harus disebarkan di masyarakat.

Ia tetap hanya sebagai ide, ia akan tetap hanya sebagai cita-cita yang tidak akan

pernah terwujud jika tidak ada manusia yang menyebarkannya, termasuk di

dalamnya yang berkaitan dengan amar ma‟ruf nahi munkar, karena berdakwah

adalah tugas muslim untuk memberikan nasihat-nasihat atau fatwa-fatwa yang

baik, guna menghindarkan manusia dari berbuat munkar. Demikian pula pada

pemikiran dakwah Islam harus mampu memberikan alternatif pemikiran konsepsi

dakwah yang bisa memberikan solusi terhadap problem-problem baru bagi

masyarakat.

Dalam masyarakat, Ulama adalah pemuka agama atau pemimpin agama

yang bertugas untuk mengayom, membina dan membimbing umat Islam baik

dalam masalah-masalah agama maupun masalah sehari-hari yang diperlukan baik

dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Dan dalam masyarakat,

ulama memang memiliki peran yang sangat besar dan universal. Ia nyaris

memiliki andil di setiap lini dan detik dalam perubahan masyarakat (social

angineering) yang bermuara pada kesadaran kolektif masyarakat untuk

melakukan perubahan. Maka ulama dinyatakan sebagai sumber dan inspirasi

perubahan.5

5Fathiy Syamsuddin, Menguatkan Peran dan Fungsi, Majalah Al-Wa‟ie, No. 80 (April

2007), h. 13.

Page 14: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

4

Seperti firman Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran

ayat 110 :

Artinya : “Kamu (umat Islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan

untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) makruf dan

mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka.

Di antara mereka ada yang beriman namun kebanyakan mereka

adalah orang-orang yang fasik”.6

Berdasar pada ayat diatas KH. Said Aqil Siroj berdakwah bertujuan untuk

menciptakan khairul ummah, umat yang sebaik-baiknya. Ayat tersebut

mengisyaratkan kepada kita bahwa langkah pertama yang harus ditempuh guna

mewujudkan atribut “khairul ummah” haruslah ber-iqamatul ma‟ruf

(menegakkan kebajikan), Iqamatul ma‟ruf disini dalam arti yang luas sekali,

termasuk perbaikan bidang sosial, ekonomi, budaya, politik, teknologi, ilmu

pengetahuan, dan aspek kehidupan lainnya yang akan mengangkat kemaslahatan

bersama. Langkah kedua, nahi al-munkar (mencegah kemunkaran). Kemunkaran

di sini termasuk kemiskinan, kebodohan, kemaslahatan, dalam berbuat baik,

maupun al-akhlaq al-madzmumah lainnya.7

Sekembalinya ke tanah air, Kyai Said cukup mencuat dan cepat dikenal

luas sebagai moderat baik dalam pemikiran ataupun sikap. Hal itu berdampak

6Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta: SYGMA PT Sygma

Examedia Arkanleema, 2009), h. 64. 7 Said Aqil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, (Jakarta: Yayasan KHAS, 2006) h. 223

Page 15: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

5

positif dan dan dapat dilihat dari pergaulannya yang sangat plural untuk seorang

kyai NU. Pergaulan beliau terjalin lintas profesi, lintas agama, lintas ideolog, dan

bahkan lintas generasi. Tidak mengherankan jika oleh banyak pihak beliau

dianggap sebagai tokoh pemimpin Islam masa depan.8

Kyai said adalah figur setelah Gus Dur yang dalam batasan lebih kecil

mampu memotret dan meniru sisi kehidupan Gus Dur untuk dijalankan di tengah-

tengah masyarakat Indonesia. Bergaul dengan banyak komunitas. Dengan

keterlibatan perwakilan umat Islam di kelompok non muslim, paling tidak banyak

sisi positif yang pasti akan teraih untuk kepentingan bangsa yang lebih luas.

Sebagai bentuk penguatan hubungan kemanusiaan, untuk meredam konflik etnis

dan agama. Pilihan kyai Said kembali ke tanah air untuk mengabdi kepada

bangsa, tentunya memiliki implikasi yang lebih luas. Seolah, ia mengambil resiko

dan pilihannya sebagai agen perubahan sosial dalam batas tertentu. Pilihan yang

mengandung konsekuensi tidak ringan, merancang program ber-visi ke-

Indonesiaan, mampu memberi warna kontribusi positif pada komunitas lain,

sebagai bentuk dakwah dan memperkuat misi dan spirit Islam. Itulah menurutnya

model dakwah yang aplikatif.9

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj memanfaatkan ilmu dan pemikirannya untuk

masyarakat. Terlihat khidmah beliau di PBNU, organisasi dakwah kepada

masyarakat serta mengajar di beberapa Universitas terkemuka di Indonesia. Dan

di usianya yang ke-60 tahun ini beliau mendirikan mendirikan pondok pesantren

8Mohammad Dawam Sukradi, NU Sejak Lahir (Dari Pesantren Untuk Bangsa; Kado

buat kyai Said), (Jakarta, SAS Center, 2010), h. 70 9 Mohammad Dawam Sukradi, NU Sejak Lahir (Dari Pesantren Untuk Bangsa; Kado

buat kyai Said), h. 80

Page 16: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

6

luhur (Said Aqil Siroj) Al-Tsaqafah yang bertempat di Ciganjur, bertujuan untuk

berdakwah dalam menciptakan generasi unggul baik secara ilmu pengetahuan

serta akhlak karimah .10

Bagi KH. Said Aqil Siroj, dakwah bisa dilakukan melalui lisan (bil lisan)

seperti menyampaikan tausiah, seminar ataupun mengajar dan mendidik para

santri, tulisan (bil qalam) menulis beberapa karya ilmiah, maupun perbuatan (bil

hal) mendirikan lembaga pendidikan Islam. Masing-masing cara ini memiliki

keunggulan dan kelemahannya sendiri sebagai sebuah pendekatan dalam aktivitas

berdakwah.11

Menurut dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

bahwa dakwah pun bisa di lakukan dengan hati sebagaimana hadistnya:

قال : سمعت رسول الله صلي الله عل الله عى د الخدر رض عه أب سع

، فإن دي، فإن لم ستطع فبلساو غري ب لموسلم قول : مه رأى مىكم مىكرا فل

وذلك أضع مانستطع فبقلب ف الإ

Artinya: “Dari Abu Sa‟id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar

Rasulullah shollallohu „alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat

kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka

rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan

hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.” (Riwayat

Muslim).

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, sosok laki laki religius ini biasa dipanggil

dengan panggilan Kang Said, kelahiran Cirebon 03 Juli 1953 dengan latar

belakang agama yang kuat, dan berkeinginan memperjuangkan Islam di berbagai

aspek. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj juga mempunyai latar belakang akademis

10

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas’udi, Jakarta 9 Juni 2013 11

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 17: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

7

yang luas dalam keilmuan Islam. Alumni S3 University of Umm Al-qura dengan

jurusan Aqidah / Filsafat Islam ini lulus pada tahun 1994 yang sebelumnya

mengambil S2 di Universitas yang sama jurusan Perbandingan Agama, lulus 1987

dan S1 di Universitas King Abdul Aziz, jurusan Ushuluddin dan Dakwah, lulus

1982.12

Dengan latar belakang ilmu pendidikan Agama yang kuat dijadikan

modalnya dalam dakwah dan memperjuangkan islam di era baru ini sehingga

memberikan dampak positif bagi perkembangan keislaman pada masyarakat

Indonesia. Kegiatan dakwahnya yang istiqomah dan selalu memberikan inovasi

dalam setiap dakwahnya sehingga masyarakat selalu tertarik untuk mengikuti dan

mengkaji setiap kegiatan dakwahnya.13

Dengan berpijak pada latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini

pada Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih akurat dan terfokus, maka penulis membatasi

pembahasan pada Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof. Dr. Said Aqil Siroj

di Indonesia pada tahun 2013 sesuai tahun penelitian.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka penulis hanya memfokuskan rumusan

masalah sebagai berikut:

12 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas’udi, Jakarta 09 Juni 2013 13

Mohammad Dawam Sukradi, NU Sejak Lahir (Dari Pesantren Untuk Bangsa; Kado

buat kyai Said), h. 64

Page 18: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

8

a. Bagaimana Pemikiran Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj?

b. Apa saja Aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui Pemikiran dakwah yang mencakup definisi serta unsur-

unsur dakwah.

b. Untuk mengetahui aktivitas dakwah yang dilakukan KH. Said Aqil Siroj

meliputi dakwah billisan, bil-hal, dan bil qolam

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai acuan untuk Pemikiran dan Aktivitas

Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj di Indonesia :

a. Secara Akademis, dengan tulisan ini diharapkan memberi tambahan

informasi tentang pemikiran dan aktivitas dakwah sosok da’i berkaliber

nasional dan internasional.

b. Secara Praktis, penulis berharap dengan tulisan ini menambah

pengetahuan dan wawasan pengetahuan tentang disiplin ilmu dakwah

terutama informasi bagaimana Pemikiran dan Aktivitas Dakwah yang di

realisasikan oleh Ketua Umum PBNU ini. Penelitian ini diharapkan bisa

memberikan wawasan konsep pemikiran dan kiprah dakwah yang lebih

nyata dalam tatanan kehidupan.

Page 19: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

9

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena

pendekatan kualitatif dapat menghasilkan data yang deskriptif dan lebih

mendalam, baik berupa kata-kata tertulis yaitu data atau secara lisan

(wawancara).14

Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (Field Researech).

Dalam penelitian lapangan (Field Researech) peneliti menggunakan metode

deskriptif (menggunakan data kualitatif), yang dimaksud dengan deskriptif

adalah peneliti berusaha menjelaskan Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof.

Dr. KH. Said Aqil Siroj.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj

sedangkan yang menjadi objek Penelitian ini adalah Pemikiran dan Aktivitas

Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk megumpulkan data-data dan informasi sesuai dengan

permasalahan penelitian ini, penulis mengadakan komunikasi secara langsung

dan tidak langsung, dengan menggunakan alat (instrument) pengumpulan data

sebagai berikut :

14

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005) h. 3

Page 20: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

10

a. Wawancara (interview)

Wawancara adalah sebuah pengumpulan data dengan cara

mengadakan tanya jawab secara langsung antara pewawancara

(interviewer) dengan terwawancara (interviewee).15

Adapun jenis

wawancara yang digunakan adalah dengan menggunakan jenis wawancara

semitestruktur, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas. Hal ini

dilakukan oleh peneliti agar dapat menggali informasi dan mendapatkan

data yang akurat dari Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj dan orang terdekatnya

yakni Muhammad Idris Mas’udi (sekretaris pribadi KH. Said Aqil Siroj).

b. Observasi atau Pengamatan Langsung

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang dilakukan

secara sistematis dari fenomena yang diteliti.16

Dalam hal ini peneliti

langsung ke tempat penelitian yaitu di kediaman beliau Jalan Sadar Raya

No. 3A Ciganjur Jakarta Selatan untuk mengetahui dan mengamati

bagaimana Pemikiran dan Aktivitas dakwah Prof. Dr. Said Aqil Siroj.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan dan pengambilan data yang

diperoleh melalui pengumpulan dokumen-dokumen untuk memperkuat

informasi.17

Dalam hal ini peneliti melakukan penelusuran data dengan

15

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Sebuah Pendekatan Praktek (Jakarta :

Rineka Cipta, 2002) h. 145 16

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Sebuah Pendekatan Praktek, h. 117 17

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Sebuah Pendekatan Praktek, h. 110

Page 21: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

11

menelaah buku, majalah, surat kabar, internet. Tujuannnya untuk

mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data.

4. Waktu dan Tempat Penelian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2013 .

Adapun Tempat penelitian ini bertempat di kediaman KH. Saiq Aqil Siroj

Jalan Sadar Raya No. 3A Ciganjur Jakarta Selatan.

5. Analisis Data

Setelah data diperoleh, selanjutnya peneliti melakukan analisis data.

Dalam menganalisis, peneliti menggunakan analisis deskriptif, yaitu suatu

metode dalam penulisan sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,

suatu pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.18

Tujuan dari

deskriptif ini adalah untuk berusaha menggambarkan objek penelitian sesuai

dengan kenyataan yang ada.

E. Sistematika Penulisan

BAB I : Dalam Bab I ini terdiri dari Pendahuluan yang meliputi Latar

Belakang Masalah, Fokus dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Membahas mengenai Landasan Teoritis tentang Pengertian

Pemikiran dan Aktivitas, Macam-macam Aktivitas Dakwah, Konsep Dakwah

serta Unsur-unsur Dakwah.

18

M. Natsir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indo, 1998) h. 63

Page 22: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

12

BAB III : Membahas mengenai Gambaran Umum dari profil Prof. Dr.

KH. Said Aqil Siroj. Latar belakang keluarga, karir, pendidikan, dan perjalanan

dakwahnya di Indonesia.

BAB IV : Hasil Analisis Data mengenai Pemikiran dan Aktivitas Dakwah

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj di Indonesia, aktivitas dakwah apa saja yang

dilakukan oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj di Indonesia.

BAB V : Penutup yang berisi Kesimpulan dan saran serta dilengkapi

dengan lampiran-lampiran berisi data-data dari berbagai sumber tentang penelitian

ini.

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis telah

terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka. Penulis tidak menemukan satu pun

yang mengkaji secara spesifik tentang Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof. Dr.

KH. Said Aqil Siroj. Namun, penulis menemukan ada beberapa skripsi yang

pernah membahas permasalahan seputar Pemikiran dan Aktivitas Dakwah seperti

“Pemikiran dan Aktivitas Dakwah KH. Syukron Ma‟mun” skripsi ini dibuat di

oleh Husnul Khotimah ZA dengan NIM 104051001905 Tahun 2008.“Pemikiran

dan Kiprah Dakwah Bacharuddin Jusuf Habibi di ICMI (Ikatan Cendekiawan

Muslim se-Indonesia)” oleh Hadi Saiful Rizal dengan NIM 102051025590 Tahun

2006.“Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof. Dr. Ali Mustafa Yaqub, MA.” Oleh

Riki Efenedi NIM 105051001948 Tahun 2009. “Pemikiran dan Kiprah Dakwah

Page 23: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

13

Ustadz Saiful Islam Al-Payage” di buat oleh Pathiyatul Wirdiyah dengan NIM

108051000040.

Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis pada saat ini diberi

judul “Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj”. Adapun

pedoman penulisan skripsi ini menggunakan CeQda.

Page 24: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

14

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Dakwah dan Unsur-unsurnya

1. Pengertian Dakwah

Dakwah ditinjau dari etimologi berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk isim

masdar dari kata da’a (دعا) - yad’u )يدعوا( - da’watan )دعوة( yang artinya

menyeru, memanggil, mangajak dan menjamu.1 Berdasarkan Ensiklopedi Islam,

dakwah adalah masdar (kata dasar) dari kata kerja da’a – yad’u yang berarti

panggilan, seruan, ajakan. Jadi, dakwah menurut arti kebahasaan adalah seruan

kepada jalan yang benar. Orang yang menyeru, memanggil atau melaksanakan

dakwah dinamakan da‟i atau juru dakwah dalam istilah keseharian.2

Secara terminologis Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah

adalah menangajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai

dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.3

Quraish Shihab berpendapat dakwah adalah seruan atau ajakan kepada

jalan keinsyafan atau mengubah situasi yang kuang baik menjadi lebih baik dan

sempurna, baik terhadap pribadi maupun terhadap masyarakat.4

M. Arifin dalam buku Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi

menyatakan dakwah adalah sebagai suatu kebijakan dalam seruan, baik dengan

1Muhammad Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara

Penerjemah/Penafsiran Al-Qur‟an, 1973), h. 127 2 Khusniati Rofiah, Dakwah Jamaah Tabligh dan Eksistensinya di Mata Masyarakat,

(Ponorogo: STAIN Ponorogo PRESS, 2010) h. 22 3 Ahmad Wason, Al-Munawwir, (Yogyakarta: Ponpes Al-Munawwir, 1984) h. 483

4 Quraish shihab, Membumikan Al-qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan

Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1999) h. 194

Page 25: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

15

lisan, tulisan serta tingkah laku yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk

memengaruhi orang lain agar timbul suatu pengertian, kesadaran, penghayatan,

serta pengamalan ajaran agama tanpa ada unsur paksaan.5

Berbeda dengan pendapat Syaikh Muhammad Al-Ghazali yang melihat

dari sudut pandang ilmu, dakwah adalah sebuah program pelengkap yang di

dalamnya meliputi segala pengetahuan yang dibutuhkan manusia, dan

keberadaannya guna memberikan penjelasan tentang tujuan hidup serta

menggunakan rambu-rambu kehidupan agar mereka menjadi seorang yang dapat

membedakan mana yang boleh dijalani dan mana daerah yang dilarang.6

Bagi seorang muslim, dakwah merupakan kewajiban yang tidak bisa

ditawar-tawar lagi. Kewajiban dakwah merupakan suatu yang bersifat condition

sine quanon, tidak mungkin dihindari dari kehidupannya. Dakwah melekat erat

bersamanya dengan pengakuan diri sebagai seseorang yang mengidentifikasi

dirinya sebagai muslim. Sehingga orang yang mengaku dirinya seorang muslim,

maka secara otomatis menjadi juru dakwah.7

5 M. arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 6

6Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 4

7 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987) Cet-1, h. 32

Page 26: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

16

2. Unsur-unsur Dakwah

a. Subjek Dakwah (Da’i)

Pada dasarnya da‟i (subjek dakwah) merupakan orang atau sekelompok

orang yang melaksanakan atau menyiarkan dakwah baik lisan (bi al-lisan), tulisan

(bi al-qalam) maupun perbuatan (bi al-hal). Subjek dakwah sebagai pelaksana

dakwah, biasanya lebih terkenal dengan nama da‟i atau mubaligh / mubalighah

(orang yang menyempurnakan ajaran Islam). Dengan demikian wajib baginya

untuk mengetahui kandungan dakwah baik dari sisi akidah, syari‟ah maupun dari

akhlak.8

Seorang da‟i mempunyai peran penting dalam proses pelaksanaan dakwah.

Kepandaian dan keahlian seorang da‟i akan menjadi daya tarik tersendiri bagi

para objek dakwah. Setiap da‟i mempunyai kekhasan masing-masing, tergantung

kepada wacana keilmuan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman

kehidupannya. Da‟i ibarat seorang guide atau pemandu terhadap orang-orang

yang ingin mendapatkan keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Da‟i di tengah

masyarakat mempunyai kedudukan yang penting sebab ia adalah seorang pemuka

(pelopor) yang selalu diteladani oleh masyarakat. Perbuatan dan tingkah lakunya

selalu dijadikan tolak ukur masyarakatnya. Kemunculan da‟i sebagai pemimpin

adalah atas pengakuan masyarakat yang tumbuh secara bertahap.9

Adapun kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh da‟i adalah :

1) Memiliki pemahaman agama Islam secara tepat dan benar

2) Memiliki pemahaman hakekat gerakan atau tujuan dakwah

88

Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Grafindo Khazanah

Ilmu, 2005), h. 101. 9 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 69

Page 27: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

17

3) Memiliki akhlak karimah

4) Mengetahui perkembangan pengetahuan yang relatif luas

5) Mencintai audiens atau mad‟u dengan luas

6) Mengenal kondisi dengan baik.10

Adapun menurut Toto Tasmara dalam buku Komunikasi dakwah,

persyaratan yang harus dimiliki oleh da‟i, yaitu :

1) Memiliki aqidah yang kuat, artinya harus meyakini bahwa agama Islam

dengan segenap ajaran-ajarannya adalah benar. Yang diaplikasikan lewat

sikap, perilaku, dan ucapan-ucapan yang selaras dengan ajaran Islam.

2) Selalu berkomunikasi dengan Allah dengan cara beribadah baik fardhu

maupun sunnat.11

Faktor seorang da‟i sangat menentukan keberhasilan aktivitas dakwah.

Maka subjek dakwah dalam hal ini da‟i atau lembaga dakwah hendaklah mampu

menjadi penggerak dakwah yang profesional. Disamping profesional, kesiapan

subjek dakwah baik penguasaan terhadap materi, maupun penguasaan terhadap

metode, media, dan psikologi sangat menentukan gerakan dakwah untuk

mencapai keberhasilannya.

Demikianlah seorang da‟i mempunyai kewajiban untuk mewujudkan cita-

cita dan tujuan dakwah, yaitu mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup

di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah SWT, dengan jalan

10

Abdul Munir Mulkham, Idilogi Gerakan Dakwah, (Yogyakarta: Sipress, 1996) h. 237-

239. 11

Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987) h. 25

Page 28: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

18

menyampaikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup.

b. Objek Dakwah (Mad’u)

Objek dakwah (Mad‟u) adalah manusia yang dijadikan sasaran untuk

menerima dakwah yang sedang dilakukan oleh da‟i. Mad‟u (penerima dakwah)

sebagai objek dakwah, perlu diklasifikasi oleh da‟i dalam aktivitas dakwahnya,

baik ideologi, pendidikan, ataupun status sosial. Sehingga dengan klasifikasi

tersebut, akan memudahkan da‟i dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya.

Klasifikasi objek dakwah ini penting agar pesan-pesan dakwah dapat diterima

dengan baik oleh mad‟u.12

Dengan klasifikasi penerimaan dakwah, maka dakwah lebih terarah

karena tidak disampaikan secara serampangan tetapi mengarah kepada

profesionalisme. Maka mad‟u sebagai sasaran atau objek dakwah akan dengan

mudah menerima pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh subjek dakwah.13

Dakwah tidak hanya ditujukan kepada orang Islam, tetapi juga kepada

orang-orang di luar Islam. Intinya dakwah itu ditujukan untuk siapa saja tanpa

melihat status sosial, ekonomi dan latar belakang mereka. Pernyataan ini sesuai

dengan Q.S Saba‟ ayat : 28 :

12

Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 107. 13

Samsul Munir Amin, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, (Jakarta: AMZAH,

Januari 2008), h. 28

Page 29: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

19

Artinya:

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat

manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan

sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada

mengetahui”.14

c. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan

da‟i kepada mad‟u, yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadits sebagai sumber

utama yang meliputi akidah, syari‟ah dan akhlak. Hal yang perlu diperhatikan

ialah bahwa ajaran yang diajarkan itu bukanlah semata-mata berkaitan dengan

eksistensi dan wujud Allah SWT, namun bagaimana menumbuhkan kesadaran

mendalam agar mampu memanifestasikan akidah, syari‟ah, dan akhlak dalam

ucapan, pikiran dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. 15

Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok,

yaitu:

1. Masalah Akidah (Keimanan)

Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah Islamiyah.

Aspek aqidah ini yang akan membentuk moral (akhlak) manusia. Yaitu cakrawala

pandangan yang luas antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan.

Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dari iman dipadukan

dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian seseorang dengan

kemaslahatan masyarakat yang menuju pada kesejahteraannya.16

14

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 431. 15

Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 109. 16

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 25

Page 30: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

20

2. Masalah Syariah

Syari‟ah Islam mengembangkan hukum bersifat komprehensif yang

meliputi segenap kehidupan manusia. Materi dakwah yang menyajikan unsur

syari‟at harus dapat menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas di

bidang hukum dalam bentuk status hukum yang bersifat wajib, mubah

(dibolehkan), mandub (dianjurkan), makruh (dianjurkan untuk ditinggalkan), dan

haram (dilarang).17

3. Masalah Akhlak

Ilmu akhlak tidak terlepas dari bahasan tentang keutamaan-keutamaan

yang dapat menyampaikan manusia kepada tujuan hidupnya yang tertinggi, yaitu

kebahagiaan, dan tentang berbagai kejahatan atau kekurangan yang dapat

merintangi usaha pencapaian tujuan tersebut.18

Materi dakwah yang harus disampaikan tercantum dalam penggalan ayat

“saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran”

(Q.S. Al-„Ashr ayat: 3):

Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya menetapi kesabaran”.

Apabila kita memperhatikan Al-Qur‟an dan hadist maka akan diketahui,

sesungguhnya dakwah menduduki tempat dan posisi utama, menentukan

keindahan dan kesesuaian Islam dengan perkembangan zaman. Baik dalam

sejarah maupun dalam praktiknya sangat ditentukan oleh kegiatan dakwah.

17

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, h. 27 18 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, h. 29

Page 31: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

21

Di sisi lain, dengan adanya perkembangan teknologi dan kemajuan

pengetahuan, maka materi dakwah perlu dimuati dasar-dasar kehidupan dalam

masyarakat global yang senantiasa dilandasi paham keislaman. Sehingga tidak

hanya sekedar bagaimana shalat yang benar, puasa yang sah, zakat yang tepat, dan

kegiatan ritual lainnya, melainkan juga perlu diperkenalkan pola kehidupan

kontemporer, seperti bagaimana meningkatkan ekonomi yang berwawasan

keislaman atau bagaimana dakwah dapat merambah dunia teknologi informasi,

internet, dan sebagainya.19

d. Media Dakwah

Kata media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu medion, yang berarti

alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.20

Dengan demikian dapat di rumuskan

bahwa media dakwah ialah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai

tujuan dakwah yang telah ditentukan.

Seorang da‟i atau juru dakwah dalam menyampaikan ajaran Islam kepada

umat manusia tidak akan lepas dari sarana atau media. Kepandaian untuk memilih

media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah.

Terlebih dalam mengantisipasi perkembangan zaman saat ini dimana ilmu

pengetahuan berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan

kecanggihan teknologi. Ketertinggalan umat Islam dan ketertutupan dari dunia

luar, sedikit banyak menjadi salah satu penyebab ketidak berhasilan dakwah.21

19

Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 110. 20

Ali Yafie, Teologi Sosial telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan,

(Yogyakarta: LKPSM, Oktober 1997), h. 91-92. 21

Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 157.

Page 32: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

22

Menurut Hamzah Ya‟qub media dakwah di klasifikasikan menjadi lima

jenis, yaitu :

a. Lisan, adalah media yang paling mudah dengan mempergunakan lidah dan suara.

b. Tulisan, media ini berfungsi menggantikan keberadaan da‟i dalam proses dakwah.

Tulisan dapat menjadi alat komunikasi da‟i dan mad‟u.

c. Lukisan, gambar atau ilustrasi, media ini berfungsi sebagai penarik mad‟u.

d. Audio visual, media ini dapat merangsang indera penglihatan dan pendengaran

mad‟u.

e. Akhlak, cara yang langsung di manifestasikan dalam tindakan dan tingkah laku

da‟i.22

Sementara ini, dilihat dari segi sifatnya media dakwah dapat digolongkan

menjadi dua kategori : media dakwah tradisional berupa berbagai macam seni dan

media dakwah modern. Media dakwah tradisional berupa berbagai macam seni

dan peretunjukan tradisional, dipentaskan secara umum terutama hiburan yang

bersifat komunikatif. Sedangkan media dakwah yang modern diistilahkan pula

dengan media elektronik yaitu media yang dihasilkan dari teknologi seperti ;

televisi, radio, pers, internet dan sebagainya.23

e. Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan

“hodos” (jalan, cara). Dengan demikian, kita dapat artikan bahwa metode adalah

cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain

menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman methodicay artinya ajaran

22

Hamzah Yaqub, Publisistik Islam Dakwah dan Leadership,(Bandung: CV Diponegoro,

1982), h. 13 23

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Sinar Grafika Mediacita, 2009), h. 115.

Page 33: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

23

tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata methodos artinya

jalan yang dalam bahasa Arab disebut thariq. Metode berarti cara yang telah

diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud.24

Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian

“Suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk

mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia”.25

Sedangkan dalam metodologi pengajaran ajaran Islam disebutkan bahwa

metode adalah “suatu cara yang sisematis dan umum terutama dalam mencari

kebenaran ilmiah”.26

Meode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk

menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan

dakwah, metode sangat penting peranannya. Ketika membahas tentang metode

dakwah, maka pada umumnya merujuk pada surat An-Nahl ayat 125:27

Artinya:“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk.”

Secara garis besar, ayat di atas menjelaskan bahwa metode dakwah ada

tiga, yaitu : bi al hikmah, mauidzatul hasanah, dan mujadalah billati hiya ahsan.

24

Wahidin saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Rajawali Press, 2011) h. 52 25

M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1992), h. 160 26

Soeleman Yusuf, Pengantar Pendidikan Sosial, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), h.

38 27

M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 33

Page 34: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

24

Macam-macam metode Dakwah

1. Metode bi al- Hikmah

Metode bi al-hikmah yaitu berdakwah dengan memerhatikan situasi dan

kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka

sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka tidak lagi

merasa terpaksa atau keberatan.28

Prof. DR. Toha Yahya Umar, MA., menyatakan bahwa hikmah berarti

meletakkan sesuatu meletakkan sesuatu pada tempatnya dengan berfikir, berusaha

menyusun dan mengatur dengan cara yang sesuai dengan keadaan zaman dengan

tidak bertentangan dengan larangan Tuhan.29

Al-Hikmah juga berarti pengetahuan yang dikembangkan dengan tepat

sehingga menjadi sempurna. Sebagai metode dakwah, Al-Hikmah diartikan

bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, dan menarik

perhatian orang kepada agama atau Tuhan. Menurut Imam Abdullah bin Ahmad

Mahmud An nasafi, arti hikmah yaitu :

“Dakwah bil-hikmah” adalah dakwah dengan menggunakan perkataan

yang benar dan pasti, yaitu dalil yang menjelaskan kebenaran dan

menghilangkan keraguan”.30

2. Metode Al-Mau‟idza Al-hasanah

Secara bahasa, mau‟idzah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu mau‟idzah

dan hasanah. Kata mau’idzah yang berrati nasihat, bimbingan, pendidikan dan

28 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, h. 34 29

Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 135 30

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 246

Page 35: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

25

peringatan, sementara hasanah merupakan kebalikan fansayyi’ah yang artinya

kebaikan lawan dari kejelekan.31

Adapun pengertian secara istilah, Mauidzatul hasanah yaitu berdakwah

dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam

dengan rasa kasih sayang, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu

dapat menyentuh hati mereka.32

Menurut Ali Musthafa Yakub, bahwa mauidzal hasanah adalah ucapan

yang berisi nasihat-nasihat yang baik dan bermanfaat bagi orang yang

mendengarkannya, atau argument-argumen yang memuaskan sehingga pihak

audiensi dapat membenarkan apa yang disampaikan oleh da‟i.33

Sedangkan menurut pendapat Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi, kata

tersebut mengandung arti:

“Al-mau’idzal hasanah yaitu perkataan yang tidak tersembunyi bagi

mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan menghendaki manfaat kepada

mereka atau dengan Al-Qur’an”.34

Jadi, kalau kita telusuri kesimpulan dari mau‟idzal hasanah, akan

mengandung arti kata-kata yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh kasih

sayang dan ke dalam perasaan dengan penuh kelembutan; tidak membongkar atau

membeberkan kesalahan orang lain sebab kelemahlembutan dalam menasehati

31 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 251 32 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, h. 34 33

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 100 34 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 251

Page 36: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

26

sering kali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar; ia

lebih mudah melahirkan kebaikan daripada larangan dan ancaman.35

3. Metode Al-Mujadalah

Dari segi etimologi (bahasa) lafadz mujadalah terambil dari kata “jadala”

yang bemakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan alif pada huruf jim yang

mengikuti wazan Faa’ala, “jaa dala” dapat bermakna berdebat dan “mujadalah”

perdebatan.36

Mujadalah adalah cara terakhir yang digunakan untuk berdakwah

manakala kedua cara terakhir yang digunakan untuk orang-orang yang taraf

berfikirnya cukup maju, dan kritis seperti ahli kitab yang memang telah memiliki

bekal keagamaan dari para utusan sebelumnya. Oleh karena itu, Al-qur‟an juga

telah memberikan perhatian khusus kepada ahli kitab, yaitu melarang berdebat

dengan mereka kecuali kecuali dengan cara terbaik.37

Firman Allah dalam QS. Al-„ankabut ayat 46:

Artinya:

“Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara

yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka”.

Dari pengertian di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa, al-mujadalah

merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang

tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang

35

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 253 36

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 253 37 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 100

Page 37: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

27

diajukan dengan memberikan argumentasi satu dengan yang lainnya saling

menghargai dan menghormati pendapat keduanya berpegang pada kebenaran,

mengakui kebenaran pihak-pihak lain dan ikhlas menerima hukuman tersebut.38

f. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau

diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah. Serta terwujudnya kebahagiaan

hidup manusia di dunia dan akhirat yang diridhai Allah. Tujuan utama ini, masih

bersifat umum memerlukan penjabaran agar kebahagiaan manusia di dunia dan

akhirat ini bisa tercapai dan terwujud.39

Manusia memiliki akal dan nafsu, akal senantiasa mengajak ke arah jalan

kebahagiaan dan sebaliknya nafsu selalu mengajak ke arah yang menyesatkan. Di

sinilah dakwah berfungsi memberikan peringatan kepadanya, melalui amar

ma’ruf nahi munkar kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat tercapai.

Itulah tujuan dan cita-cita sesungguhnya dari dakwah Islam. Seperti Firman Allah

dalam Al-Qur‟an surat Al – Maidah ayat 2 :

Artinya :

“Dan menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kewajiban dan taqwa,

dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.

Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya berat siksaannya

bagi orang-orang yang tolong menolong dalam kejahatan.40

38

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 265 39

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 65 40

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 106.

Page 38: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

28

Tujuan khusus dakwah ini secara operasional dapat dibagi lagi ke dalam

beberapa tujuan, yakni :

a. Menganjurkan dan menunjukkan perintah-perintah Allah.

b. Menunjukkan larangan-larangan yang bersifat perbuatan dan pekataan.

c. Menunjukkan keuntungan-keuntungan bagi kaum yang bertaqwa kepada

Allah SWT.

d. Menunjukkan ancaman Allah bagi kaum yang ingkar kepada Allah.41

Jadi, dari berbagai macam tujuan dakwah di atas, bisa ditarik kesimpulan

bahwa tujuan dakwah itu adalah mengajak umat manusia kepada jalan yang benar

yang di ridhai Allah SWT, agar bahagia hidup di dunia dan akhirat. Dan jika

dilihat dari sasaran aktivitasnya, tujuan dakwah dapat dilkasifikasikan menjadi:

1. Mengajak orang yang belum masuk Isla untuk menerima Islam, hal ini dapat

dipahami dalam firman Allah SWT.

2. Amar ma‟ruf, perbaikan dan pembangunan masyarakat. Amar ma‟ruf disini,

diartikan sebagai usaha mendorong dan menggerakkan umat manusia agar

menerima dan melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

3. Nahi munkar, muatan dakwah yang berarti usaha mendorong dan

menggerakkan umat manusia untuk menolak dan meninggalkan hal-hal

mungkar.42

41

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h.51-53. 42

Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2006) h. 88-91

Page 39: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

29

g. Efek Dakwah

Evaluasi dan koreksi terhadap atsar dakwah harus dilaksanakan secara

radikal dan komprehensif, artinya tidak secara parsial. Seluruh komponen sistem

(unsur-unsur) dakwah harus dievaluasi secara komprehensif. Para da‟i harus

memiliki jiwa terbuka untuk melakukan pembaruan dan perubahan, di samping

bekerja dengan menggunakan ilmu. Jika proses evaluasi ini menghasilkan

beberapa konklusi dan keputusan, maka segera diikuti dengan tindakan korektif

(corrective action).43

Jalaluddin Rakhmat menyatakan bahwa efek kognitif terjadi apabila ada

perubahan apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini

berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau

informasi. Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan,

disenangi atau dibenci khalayak, yang meliputi segala yang berhubungan dengan

emosi, sikap serta nilai. Sedangkan efek behavioral adalah merujuk pada perilaku

nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau

kebiasaan berperilaku.44

Efek behavioral ini merupakan bentuk efek dakwah yang

berkenaan dengan pola tingkah laku mitra dakwah dalam merealisasikan materi

dakwah yang telah diterima dalam kehidupan sehari-hari. Efek ini muncul setelah

melalui proses kognitif dan afektif. Dengan demikian seseorang akan bertindak

dan bertingkah laku setelah orang itu mengerti dan memahami apa yang telah

diketahui itu kemudian masuk ke dalam perasaannya dan kemudian timbullah

keinginan untuk bertindak atau bertingkah laku. Jika pesan dakwah telah

43 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009), h.35 44

Jalaluddin Rahmat, Retorika Modern, Sebuah Kerangka Teori dan Praktik Berpidato,

(Bandung: Akademika, 1982), h. 35

Page 40: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

30

menyentuh aspek behavioral yaitu telah dapat mendorong manusia melakukan

secara nyata ajaran-ajaran Islam yang telah dipesankan dalam dakwah.45

B. Pengertian Pemikiran dan Aktivitas

1. Pengertian Pemikiran

Pemikiran adalah proses, cara perbuatan berfikir. Pemikiran berasal dari

kata piker yang artinya akal budi, ingatan, angan-angan. Ahli, sedangkan berpikir

yaitu menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu

problem yang memerlukan pemecahan. Sedangkan pemikir adalah orang yang

cerdik dan pandai yang hasil pemikirannya dapat dimanfaatkan orang banyak,

seperti filosof.46

Secara terminology, ada beberapa perbedaan pendapat yang dikemukakan

oleh para ahli tentang pemikiran, di antaranya ialah :

1. Nur Cholis Majid (Cak Nur) dalam bukunya khazanah intelektual Islam yaitu :

“Dari kegiatan berpikir, tumbuh ilmu pengetahuan dan industri. Akal

kecendrungan untuk memperoleh penemuan yang tak dipunyai sebelumnya.

Karena itu ia pun mempelajari kembali orang terdahulu dalam hal ilmu

pengetahuan atau menambahnya dengan pengetahuan atau penemuan. Pikiran dan

pemikiran seseorang dapat diarahkan kepada kenyataan secara satu persatu dan

dikaji sifat-sifat aslinya sedikit demi sedikit. Lalu dikaitkan pada kenyataan yang

pada akhirnya timbul pengetahuan dan pengajaran bagi kehidupan manusia”.47

2. Samsul Nizar berpendapat bahwa pemikiran adalah upaya cerdas (ijtihady) dari

proses kerja dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha mencari

penyelesaiannya secara bijaksana.48

45 Khusniati Rofiah, Dakwah Jama’ah Tabhligh & Eksistensinya di Mata Masyarakat,

(Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2010), h. 38-39 46

Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 872-873. 47

Nurcholis Madjid, Khazanah Intelektual Islam, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1985), h. 307-

308 . 48

Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya

Media Pratama, 2001), h. 6.

Page 41: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

31

3. Thoha Jabir Alwani berpendapat bahwa pemikiran atau berpikir adalah kata benda

dari aktivitas akal yang ada di dalam diri manusia, baik kekuatan akal berupa

kalbu, ruh, atau dengan pengamatan atau pendalaman untuk menemukan makna

yang tersembunyi dari persoalan yang dapat diketahui untuk sampai pada hukum

atau hubungan atar sesuatu.49

Dari beberapa makna dan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa

pemikiran adalah sebuah pendayagunaan otak untuk memecahkan persoalan,

mengambil keputusan dan melahirkan sesuatu yang baru. Apabila pemikiran

dikaitkan dengan dakwah, maka pemikiran dakwah Islam ialah proses

memfungsikan akal yang merupakan kemampuan rasional manusia untuk

mentela‟ah apa itu dakwah sebenarnya dan sebagai upaya asimilasi nilai-nilai

Islam dalam kehidupan sehari-hari kaum muslimin baik yang bersifat individual

maupun koleksi guna membentuk konsepsi masyarakat yang Islami.50

2. Pengertian Aktivitas Dakwah

Menurut ilmu sosiologi aktivitas diartikan dengan segala bentuk kegiatan

yang ada di masyarakat, seperti gotong-royong atau kerja bakti disebut aktivitas-

aktivitas sosial baik yang berdasarkan hubungan tetangga ataupun hubungan

kekerabatan.51

Sedangkan menurut kamus besar ilmu pengetahuan, kata aktivitas berasal

dari ling: activitus: aktif bertindak yaitu bertindak pada setiap eksistensi atau

makhluk yang membuat atau menghasilkan sesuatu, dengan aktivitas menandai

49

Thoha Jabir Alwani, Krisis Pemikiran Modern Diagnosisi dan Resep Pengobatannya,

(Jakarta: LKPSI, 1989), h. 67. 50

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011),

h. 185 51

Sojokyo dan Piji Wajit Sojogyo, Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan (Yogyakarta:

Gajah Mada Uiversity Press. 1999, editan 1982), h. 19-21

Page 42: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

32

bahwa hubungan khusus manusia dengan manusia. Manusia bertindak sebagai

subjek, alam sebagai objek. Manusia mengalih wujudkan dalam mengelola alam.

Berkat aktivitas atau kerjanya manusia mengangkat dirinya dari dunia yang

bersifat khas sesuai ciri dan kehidupannya.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak aktivitas, kegiatan, atau kesibukan

yang dilakukan manusia. Namun berarti atau tidaknya kegiatan tersebut

tergantung pada individu tersebut. Karena, menurut Samuel Soeitoe sebenarnya,

aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan. Beliau mengatakan bahwa aktivitas,

dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi kebutuhan.52

Sedangkan aktivitas dakwah adalah suatu aktivitas keberagamaan yang

sangat urgent dalam Islam, memiliki posisi strategis, sentral, dan menentukan. Di

dalamnya terdapat seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha untuk

mengubah situasi yang buruk kepada situasi yang baik dan sempurna, baik secara

individu atau masyarakat. Dalam ajaran Islam, dakwah merupakan suatu

kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya.53

Aktivitas dakwah dan bentuk-bentuknya

Kemajuan Islam dewasa ini tergantung pada kepada umatnya, seberapa

gencar melakukan upaya-upaya dakwah dalam segala bentuk aktivitasnya dan

bentuk-bentuk dakwahnya, maka ada beberapa bentuk aktivitas dakwah, antara

lain:

52

Samuel Soeitoe, Psikologi Pendidikan II, (Jakarta: FEUI, 1982) cet ke-1, h. 52 53

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011),

h. 135

Page 43: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

33

1. Aktivitas dakwah dalam bentuk lisan (bi al-lisan)

Allah berfirman dalam Al-qur‟an dengan tegas mengenai hal ini dengan

menitik beratkan kepada kata: ahsana Qaulan (ucapan yang baik). Sebagaimana

dalam Surat Fhussilat ayat 33:

Artinya:“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru

kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

"Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?"

Maksud dari ayat di atas adalah menjelaskan bahwa aktivitas dakwah bil

lisan itu lebih pada perkataan yang baik, santun yang mengedepankan keteladanan

dalam berbicara yang menyeru pada jalan Allah SWT.

2. Aktivitas dakwah dalam bentuk perbuatan (bil-hal)

Dakwah bil-Hal adalah melaksanakan amal kebaikan dalam kehidupan

sehari-hari yang meliputi bidang sosial, ekonomi, dan budaya dalam bingkai nilai-

nilai ajaran Islam. Dakwah bil-hal merupakan usaha merintis dan mempraktekan

ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah dalam bentuk ini dapat

dilakukan oleh setiap orang dimana pun berada dengan profesi apapun.54

3. Aktivitas dakwah dalam bentuk Bil Qalam

Dakwah bil Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah

melalui tulisan, seperti buku, surat kabar, majalah, artikel, jurnal, internet dan

lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan

tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf nahi munkar.

54

Umi Musyarofah, Dakwah KH. Hamam Dja’far dan Pondok Pesantren Pabelan,

(Jakarta: UIN Press, 2009), h. 20-21

Page 44: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

34

Dakwah bil Qalam sebenarnya sudah dikembangkan oleh Rasulullah SAW. Sejak

awal kelahiran dan kebangkitan umat Islam melalui pengiriman surat-surat

dakwah kepada para kaisar, raja, dan para pemuka masyarakat. Menyangkut

dakwah bil Qalam, Rasulullah SAW, bersabda : “Sesungguhnya tinta para ulama

adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”.

Page 45: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

35

BAB III

BIOGRAFI PROF. DR. KH. SAID AQIL SIROJ

A. Latar Belakang Keluarga KH. Said Aqil Siroj

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA terlah terlahir pada tanggal 03 Juli 1953

dari pasangan KH. Aqil Siroj dan Hj. Afifah Harun. Dari sejak lahir beliau tinggal

di Kempek, Palimanan, Cirebon. Namun, sejak tahun 1991 karena tuntutan profesi

dan karir mengharuskan beliau untuk berdomisili di daerah Jalan Sadar Raya No.

3-A Rt 08 Rw 04 Ciganjur Jakarta Selatan 12630. Kang Said begitulah sapaan

akrabnya tumbuh berkembang dari keluarga yang memilki religius tinggi dan

terlahir dari keluarga kyai karena ayahnya sendiri adalah pengasuh Pondok

Pesantren yang juga sebagai tokoh masyarakat terkemuka di daerahnya.

Sejak masa kecil, beliau sudah berada di lingkungan pesantren yaitu

Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadi‟ien yang dikenal dengan sebutan pesantren

“Kempek” karena lokasinya bertepatan di daerah Kempek Palimanan Cirebon

Jawa Barat. Pesantren ini dirintis sekitar tahun 1908 oleh kakek beliau KH. Harun

yaitu seorang ulama terkemuka di daerah Cirebon. Sejarah Pesantren Kempek ini,

perjuangannya diteruskan oleh ayah beliau yaitu KH. Aqil Siroj yang awalnya

Kiai Aqil adalah salah satu santri di pondok pesantren Kempek itu sendiri.

kecerdasan dan kearifaan yang dimiliki oleh KH. Aqil membuat KH. Harun

memilih untuk menikahkan dengan salah satu putrinya yaitu Nyai Afifah Harun.

Semenjak menikah dengan keluarga Kempek, Kiai Aqil mulai ikut serta

mengefektifkan seluruh kegiatan pesantren dan pada tahun 1960-an sampai

sekarang pondok ini masih tetap eksis dalam mempertahankan kesalafiannya

Page 46: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

36

dengan berfokus pada kitab kuning (klasik) khususnya Nahwu Shorof juga

konsentrasi Al-Qur'an. Dan sekarang pesantren Kempek ini menjadi pesantren

terbesar di wilayah Tiga Cirebon.1

Kang Said adalah anak kedua dari lima bersaudara. Beliau memiliki satu

kakak dan tiga adik putra. Kakaknya bernama KH. Ja‟far Shodiq Aqil Siroj yang

sekarang menjadi pengasuh Majlis Tarbiyatul Mubtadi‟ien Pesantren Kempek dan

sekaligus menjabat sebagai ketua umum MUI kabupaten Cirebon. KH. Ja‟far

dikenal sebagai sosok yang paling tegas, cerdas dan teguh pendirian. Adik

pertamanya yaitu KH. Musthofa Aqil Siroj seorang mubaligh kondang yang

professional dikenal sebagai da‟i dengan tutur kata lembut serta bersahaja. Adik

keduanya yaitu KH. Ahsin Syifa Aqil Siroj sosok ulama yang alim cerdas dan

Istiqomah dalam mengajar santri-santri Majlis Tarbiyatul Mubtadi‟ien. Yang

terakhir adalah KH. Ni‟amillah Aqil Siroj dikenal dengan sosok yang cerdas, gaul,

sopan santun, tegas, bijaksana dan mudah bergaul dengan siapa saja. Dari kelima

putra KH. Aqil Siroj hanya Kang Said lah yang berlama-lama menerpa ilmu di

kota Mekkah Al-Mukarromah sampai berkeluarga pun beliau masih tinggal di

kota kelahiran Nabi itu. Barulah pada tahun 1994 beliau memutuskan tinggal di

Indonesia untuk mengabdi pada negrinya sendiri. pilihan Kang Said kembali ke

tanah air tentunya memiliki implikasi yang lebih luas. Seolah, ia mengambil

resiko dari pilihannya sebagai agen perubahan sosial dalam batas tertentu. Pilihan

yang mengandung konsekuensi tidak ringan, setiap berbaur bersama masyarakat,

merancang program bervisi ke-Indonesian, melakukan identifikasi, konseling,

1 Mohammad Dawam Sukardi, NU sejak Lahir (Dari Pesantren Untuk Bangsa; Kado

Buat Kyai Said), (Jakarta: SAS Center, 2010)

Page 47: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

37

bimbingan, dan motivasi. Dalam partisipasi aktif-transformatif ini, berbagai

cercaan, hinaan dan fitnah sering kali ia temukan. Namun semuanya itu, harus

dilalui dengan penuh keyakinan, optimisme, konsistensi dan komitmen guna

menghamparkan risalah Islam dalam kanvas realitas, bernama Indonesia. Dasar

itulah yang menginspirasi Kang Said kembali ke tanah air. Harapan dan tantangan

seperti inilah, yang diperankan Kang Said berkhidmah di PBNU untuk

kemaslahatan umat Indonesia.2

Dalam pernikahannya dengan ibu Hj. Nurhayati Abdul Qodir beliau telah

dikaruniai 4 orang anak. 2 Putra yaitu Muhammad Said Aqil , Aqil Said Aqil dan

dua putri yaitu Nisrin Said Aqil dan Rihab Said Aqil. Kesemuanya dilahirkan di

kota perantauan beliau yaitu Mekkah Al Mukarromah. Dalam kesehariannya

Kang Said lebih banyak meluangkan waktu untuk Membaca dan Bersilaturrahmi.

Namun, beliau juga mempunyai hobi berwisata beserta keluarganya terutama

disaat terhenti sejenak dari aktifitas dakwahnya yang super sibuk dan sangat padat

karena jabatan beliau sekarang sebagai ketua PBNU yang setiap hari

mengharuskan Kang Said beraktivitas di kantor PBNU Jalan kramat Raya No. 164

Jakarta Pusat 10430.

Kang Said hidup dalam keluarga yang ta‟at beragama, meskipun terlahir

dari keluarga yang mapan dan serba berkecukupan, pendidikan baginya hal paling

istimewa yang selalu di prioritaskan. Hidup dalam keluarga yang bersahaja dan

memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan terutama pendidikan agama.3

2 Mohammad Dawam Sukardi, NU sejak Lahir (Dari Pesantren Untuk Bangsa; Kado

Buat Kyai Said), Jakarta: SAS Center, 2010) 3 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 9 Juni 2013

Page 48: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

38

B. Riwayat Pendidikan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj

Prof. DR. KH. Said Aqil Siroj, MA, putra kedua dari KH. Aqil Siroj (Al-

maghfurlah) pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Mubtadi‟in Kempek

Palimanan Cirebon. Pendidikannya di awali “ngaji” di pesantren ayahnya yang

masih mengacu pola tradisional, sambil Sekolah Rakyat (SR); yang tamat pada

tahun 1965 kemudian melanjutkan studi ke Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi‟ien Lirboyo Kediri mulai dari Madrasah Tsanawiyah (Mts) hingga

menyelesaikan tingkat menengah atas (SLTA) pada tahun 1965 sampai 1970 dan

pernah mengenyam perkuliahan beberapa semester saja di UIT (Univeritas Islam

Tri Bakti). Selepas dari pesantren salaf berpola tradisional asuhan pamannya,

KH. Mahrus Ali (Al-maghfurlah) tersebut, Kang Said mengayunkan langkah ke

kota Gudeg Yogyakarta untuk menimba ilmu dari KH. Ali ma‟shum (Al-

maghfurlah) di pondok pesantren Krapyak dari tahun 1972 sampai tahun 1975,

yang pada waktu itu beliau sambil studi di Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Merasa belum puas dengan pengkajian di kota Gudeg, Kang Said

berketetapan untuk mencari ilmu ke Timur Tengah. Niat kuat juga tekad bulat

sehingga dapat menghantarkan Kang Said untuk bisa mewujudkan keinginannya

menerpa ilmu selama 14 Tahun di Timur Tengah. Hal tersebut rupanya

perjuangan tinggi dan kegigihan yang tak mengenal lelah dan akhirnya menjadi

washilah menghantarkan beliau pada kesuksesan seperti sekarang ini. Beliau

terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas King Abdul Aziz cabang Mekkah

Bidang pendidikan Usuluddin dan Dakwah dan tamat tahun 1982. Lalu beliau

mengejar program Magisternya di tempat kelahiran Rasulullah SAW Mekkah Al-

Page 49: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

39

Mukarromah Universitas Ummu Al-Qura jurusan Perbandingan Agama tamat

pada tahun 1987 hingga menyabet gelar doktor pada Universitas Ummul Qura

pada tahun 1994. Dan saat ini menjadi professor juga direktur pasca sarjana

Unisma Malang.4

Kepiawaiannya nampak pada saat puncak studi S-3, tatkala ujian

munaqasyah (promosi) doktor. Disertasi yang bertitel “shillatullahi bil-kalam fit-

tashawwuf al-falsafi” (Relasi Tuhan dengan Alam Kosmos: Perspektif Tasawuf

Filosofis) benar-benar menggemparkan Ummul Qura yang notabene

mengharamkan diskursus tasawuf filosofis. Anehnya, justru Kang Said mampu

mempertahankan dengan predikat terpuji (mumtaz, cumlaude).5

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ini meskipun pemikirannya

moderat namun, beliau kembali masuk dalam tokoh muslim paling berpengaruh di

dunia dengan menduduki urutan ke-19 untuk tahun 2012 versi The Royal Islamic

Strategic Studies Centre Yordania. Sejak menjabat sebagai ketua umum PBNU

sejak 2010, ia telah masuk dalam jajaran tokoh elit muslim dunia. Tahun 2010,

menduduki peringkat ke19, 2011, peringkat ke-17 dan tahun 2012 peringkat ke-

19. Pengaruhnya ini dinilai tak lepas dari besarnya Nahdlatul Ulama dengan

pengikut lebih dari 70 juta dan terus melakukan perluasan jaringan. NU memiliki

jaringan dari pusat sampai ke tingkat ranting atau desa serta melakukan perluasan

4 Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri,

(Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999) 5 Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, h. iv

Page 50: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

40

cabang di luar negeri dimana banyak anak NU yang belajar di berbagai universitas

atau bekerja di berbagai institusi.6

NU dinilai memiliki layanan sosial yang memberi kontribusi sangat besar

pada masyarakat Indonesia di bidang pendidikan, kesehatan dan pengurangan

kemiskinan. Dalam bidang politik kebangsaan, NU turut serta dalam gerakan anti

korupsi, reformasi sosial yang berakar pada nilai-nilai Islam. NU juga memiliki

perhatian besar dalam menjaga harmoni sosial di Kiai Said juga mendirikan Said

Aqil Center (SAS), sebuah pusat studi di Mesir yang berfokus pada

pengembangan wacana keislaman, khususnya di dunia Arab.7 Dalam

ketokohannya di Indonesia, Republika menganugarahi beliau sebagai tokoh

pembaharu atau tokoh perubahan karena mempunya misi dalam menciptakan

kekuatan bangsa (ukhwah wathoniyah) terlebih dahulu diatas kekuatan agama

ukhwah Islamiyah.8

Sekembalinya di Indonesia setelah menamatkan studi di Ummul Quro

Mekkah, beliau langsung di angkat menjadi wakil katib „Aam Syuriah di PBNU.

Namun, belum genap tiga bulan memangku jabatan sebagai Wakil Katib „Aam

Syuriah PBNU, di tengah goncangan kelompok tak puas atas hasil muktamar

Cipasung, Kang Said menjadi sasaran tembak sebagai agen “Syi‟ah”. Orasinya

dihadapan PMII seputar latar belakang lahirnya ahlussunnah wal-jama‟ah

mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak, sampai muncul pengkafiran pada

6 http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,41148-lang,id-c,nasional-

t,Kang+Said+Jadi+Tokoh+Muslim+Berpengaruh+Dunia-.phpx 7 http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,41148-lang,id-c,nasional-

t,Kang+Said+Jadi+Tokoh+Muslim+Berpengaruh+Dunia-.phpx 8 http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,6-id,44152-lang,id-c,taushiyah-

t,Sambutan+pada+Malam+Penganugerahan++Tokoh+Perubahan+Republika+2012+-.phpx

Page 51: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

41

dirinya dari 12 orang kyai. Meskipun demikian, saat diadakan tabayyun

(klarifikasi) oleh para kyai, justru disitu nampak kecerdasan kyai muda tersebut

dalam memahami Islam. PBNU pun akhirnya menggelar halaqah khusus untuk

merekonstruksi ASWAJA, suatu doktrin yang selama ini disakralkan.9

C. Perjalanan Karir Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj

Kesuksesan karir KH. Said Aqil Siroj tidak terlepas dari peran terbesar

kedua orang tuanya. Kesuksesan beliau yang saat ini menjabat sebagai Ketua

PBNU juga dilatar belakangi dari pengalaman organisasi yang luar biasa.

Memulai organisasi tahun 1972 beliau menjadi aktivis PMII dan langsung terpilih

sebagai sekretaris PMII Rayon Krapyak Yogyakarta. Kesetiaan dan kecintaannya

pada PMII menghantarkan Kang Said di tunjuk sebagai ketua Keluarga

Mahasiswa Nahdhatul Ulama (KMNU) Mekkah Pada tahun 1998 yang

sebelumnya di tahun 1991 Kang Said di percaya sebagai Tiem Ahli Bahasa

Indonesia di harian koran Al-nadwah Mekkah yang pada saat itu masih menjadi

pelajar Pasca Sarjana di Universitas Ummu Al-qura‟ Mekkah Al-mukarromah.

Sepulang di Indonesia, namanya semakin dikenal saat diberi amanah untuk

memangku jabatan Wakil Katib ‟Aam Syuriyah PBNU hasil Muktamar Cipasung

1994. Dan pada tahun 1998, beliau langsung terpilih menjadi Katib „Aam

sekaligus dipercaya menjadi Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam

Universitas Indonesia.

9 Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri,

(Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999), h. iv

Page 52: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

42

Tepatnya Sabtu malam KH. Said Aqil Siroj menerima undangan dari A.

Kurdo Irianto Pr. (Romo Paroki Algon) dan pertama kalinya berkhotbah di depan

altar Gereja Katolik Aloysius Gonzaga (Algon) Surabaya. Ia menjadi sorotan

publik kembali, setelah berkhotbah di Gereja tersebut. Seperti pada kasus

sebelumnya, tidak sedikit para kyai yang memberi stempel “kafir” padanya.

Polemik itu pun akhirnya justru semakin meyakinkan kedalaman dan keluasan

ilmu Kang Said. Tidak hanya warga NU atau umat Islam saja yang merasa perlu

mengaji padanya, tapi orang-orang non muslim pun sangat membutuhkan petuah-

petuahnya untuk menjadi pemeluk agama yang baik dan benar.10

Karenanya itu, pada tahun 1999 beliau ditunjuk dalam jajaran anggota

Kehormatan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN). Praksis

kesibukan Direktur Pasca Sarjana UNISMA pada tahun 1999 sampai 2003 ini

semakin meningkat frekuensinya ketika harus tetap diminta menjadi dosen dan

guru besar di beberapa perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia. Memulai pada

tahun 1995 menjadi dosen Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-qur‟an (PTIQ) yang

berlangsung sampai tahun 1997 dan sampai saat ini KH. Said Aqil Siroj adalah

Guru Besar Pascasarjana di Universitas Islam Malang, dosen pascasarjana IAIN

Syarif Hidayatullah, dosen Pasca Sarjana Universitas Nahdhatul Ulama UNU

Solo, dosen Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Maqdum Ibrahim (STMI) Tuban serta

menjadi penasehat dosen Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) Universitas

Surabaya (UBAYA). Terlebih lagi beliau menjadi dosen Luar Biasa di Institut

Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri. Meskipun segudang aktivitas dirasakannya

10

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri,

(Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999), h. iv

Page 53: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

43

namun, sampai sekarang pun beliau masih tetap mengajar secara konsisten.

Karena itu, tak berlebihan jika banyak beberapa Perguruan Tinggi untuk meminta

beliau tetap mengajar karena kualitas keilmuannya yang luar biasa juga

profesional dalam segala disiplin ilmu.11

Di pentas Nasional, aktivitas Kang Said mulai nampak saat dipercaya

sebagai wakil ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan medio Mei

1998 sekaligus ketua Tim Investigasi pembantaian Kasus Dukun Santet

Banyuwangi, hingga akhirnya diangkat sebagai salah seorang anggota Komnas

HAM. Pada tahun yang sama beliau juga diangkat juga menjadi Wakil Ketua

Konseptor Tim Lima Perumus Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

(ADART) PKB dan menjadi anggota MPR RI Fraksi Utusan Golongan dari NU.

Karir ayah empat anak ini benar-benar dan terhitung “super sukses” jika dilihat

dari masa domisili di tanah air selepas studi yang baru menginjak tahun ke-5.12

Dari tahun 1999 Kang Said tetap di percaya sebagai Penasehat dari sebuah

organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik (PMKRI) sampai sekarang.

Keaktifan dan komitmennya pada PBNU menjadikan beliau terpilih sebagai

Ketua PBNU yang mengalahkan dua kandidat lainnya KH Solahudin Wahid dan

KH. Slamet Effendy Indonesia Yusuf. Sebelumnya Kang Said menduduki jabatan

menjadi Rais Syuriah pada tahun 1999 hingga tahun 2010. Semua tugas dan

11

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas‟udi (Sekretaris KH. Said Aqil Siroj),

Jakarta 9 Juni 2013 12

KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, (Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1999)

Page 54: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

44

amanat yang di alamatkan kepada beliau, dengan penuh rasa tanggung jawab

semua itu dilakukan semata-mata untuk ber khidmah bagi agama dan negara.13

D. Perjalanan Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj

Nama Said Aqil Siroj, ramai diperbincangkan baik di media masa,

masyarakat atau di pengurus NU. Kiprahnya di NU semata-mata hanya untuk

berkhidmah lillahi ta‟ala. Ia mendapat kesempatan rasa simpatik di banyak

koleganya sehingga dapat diterima luas oleh kalangan seniman, artis, budayawan,

pengusaha, birokrat, politisi, militer, mahasiswa, LSM, Intelektual, bahkan pada

kelompok non muslim.14

Aktivitas dakwah KH. Said Aqil Siroj sangat di apresiasi oleh masyarakat

luas. Komitmennya pada dunia dakwah sangat luar biasa, terbukti sampai saat ini

Kang Said masih menekuni mengajar ngaji di pesantren yang sekarang di asuh

oleh keluarga besarnya yaitu pesantren Tarbiyatul Mubtadi‟ien Kempek, Cirebon.

Kepercayaan masyarakat Indonesia pada aktivitas dakwah Kang Said juga terlihat

ketika seringkali Kang Said di minta menjadi pembicara tingkat nasional dan

internasional dalam forum formal maupun informal.15

Pada tanggal 08 September di tahun 1995 beliau menjadi pembicara

dengan tema “Transplantasi Ginjal” dalam Simposium Nasional di Jakarta. Dan di

Tahun 1996 beliau di undang menjadi pembicara dalam seminar nasional di

Bengkulu dalam tema “Rekonsiliasi Tasawuf dan Syari‟at: Perspektif Sejarah”

13

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 9 Juni 2013 14

Mohammad Dawam Sukardi, NU sejak Lahir (Dari Pesantren Untuk Bangsa; Kado

Buat Kyai Said), (Jakarta: SAS Center, 2010) 15

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas‟udi (Sekretaris KH. Said Aqil Siroj),

Jakarta 9 Juni 2013

Page 55: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

45

dan “Transmigrasi Pesantren” bentuk forum Lokakarya Nasional Departemen

Transmigrasi. Lalu di Palembang tepatnya pada tanggal 16 sampai 19 Juni 1997

dalam pentas nasional beliau menjadi narasumber utama dalam Temu Tahunan

Jaringan Penelitian IAIN se-Indonesia. Dan masih di tahun yang sama beliau juga

diminta untuk menjadi pembicara utama dalam seminar Buku Aksi Cinta di

Jakarta dan “Dialog Nasional antar Generasi” di UGM Yogyakarta pada tanggal

25 November. Lalu, dua hari setelah itu beliau menjadi penceramah yang di

undang langsung oleh Menteri Pendidikan dalam memperingati hari AIDS se-

Dunia yang di adakan oleh Pendidikan Kebudayaan RI di Jakarta tepatnya pada

tanggal 29 November. Berselang waktu dua minggu setelah itu, lalu Kang Said

diminta menjadi pembicara dalam seminar WANHANKAMNAS dalam tema

“Strategi Pembangunan Nasional” berlangsung tiga hari dari tanggal 17 sampai 20

Desember di Yogyakarta.16

Menginjak tahun 1998, aktivitas dakwahnya semakin padat. Tercatat

sebagai pembicara dalam Sarasehan Paroki Santa Anna dalam tema “Umat

Beriman Mengaktualisasikan Keadilan, Kebenaran, Kasih dan Kebebasan. Selain

itu beliau diminta untuk mengisi seminar Badan Musyawarah Antar Gereja dalam

tema “Wawasan Kebangsaan II dan III” di Malang pada tanggal 4 sampai 6

Agustus. Masih di bulan Agutus para civitas akademisi IAIN Syarif Hidayatullah

meminta beliau mengisi acara dalam rangka seminar sehari dengan tema

“Keberadaan Agama Khonghucu di Indonesia”. Dan masih di tahun 1998 beliau

juga menjadi tamu utama dalam pelatihan VIHARA DHARMA MITRA dalam

16

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 9 Juni 2013

Page 56: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

46

tema “Pelatihan Pemuda Therevada” yang terselenggara di Bogor berlangsung

pada tanggal 15 sampai 17 Agustus.

Menginjak tahun 1999 Kang Said masih mengisi banyak seminar yang tak

lain beliau niatkan adalah salah satu bentuk dakwahnya di pentas nasional. Tepat

pada tanggal 17 Februari di Jakarta dalam rangka Dialog Nasional Forum

Mahasiswa Syari‟ah dengan tema “Formasi Hukum dan Pluralisme Politik” yang

sengaja beliau mengundang mahasiswa Fakultas Syari‟ah se-Indonesia. Lalu di

bulan April dalam Forum Seminar Nasional Jakarta LEMHANAS dalam tema

“Pendidikan Tinggi dalam rangka Mewujudkan Masyarakat Madani”. Mengingat

beliau termasuk dalam jajaran anggota Komnas HAM di tahun 1998 sampai 1999

seringkali beliau di daulat untuk mengisi beragam pengarahan materi dalam acara

langsung oleh KOMNAS HAM. 17

Karena kepiawaiannya masuk dalam jajaran cendekiawan muslim, di

tahun 2000 beliau tercatat tiga kali mengisi seminar Nasional di Jakarta dalam

tiga kali acara dan tema yang berbeda. Pertama, di tanggal 8 September

Departemen Pariwisata, Seni, dan Budaya meminta beliau untuk menjadi

pembicara tunggal dalam seminar sehari dalam tema “Wali songo, Islam di

Indonesia dan Prospek Wisata Ziarah”. Kedua, acara Dialog Kerukunan Antar

Umat Beragama dalam tema “Menjalin Persaudaraan Sejati yang Terbuka” pada

tanggal 27 Februari. Ketiga, dalam acara yang diselenggarakan oleh Departemen

Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) bertema “Reformasi Pendidikan Nasional”

di Yogyakarta pada tanggal 16 sampai 17 Maret. Lanjut di tahun 2001 untuk

17

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Isdris Mas‟idi, Jakarta 9 Juni 2013

Page 57: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

47

pertama kalinya, beliau menjadi narasumber dalam forum yang diselenggarakan

oleh LIPI dalam tema “Mengkaji Kebijakan Kebudayaan Masa Orde Baru untuk

Menyongsong Indonesia Baru” tanggal 23 Januari di Jakarta. Lalu pada tanggal

25 April Kepolisian Negara RI mengadakan dialog interaktif dalam tema

“Antisipasi Kepolisian Menghadapi Kemungkinan Tindak Anarkis Masyarakat”

dalam forum ini beliau menjadi Pembina untuk pengarahan MABES kepolisian RI

kala itu.

Beliau juga pernah mengadakan seminar dengan tema “Implementasi

Akhlaq Qur‟ani” yang pada waktu itu dalam acara Mutsabaqoh Al-qur‟an dan

Halaqoh Nasional Departemen Agama dengan tema “Musyawarah Kerja Ulama-

ulama Ahli Al-qur‟an berlangsung empat hari berturut-turut dari tanggal 27

sampai 30 April 2003 di Jakarta.

Bukan hanya dalam kancah nasional, beberapa kali KH. Said Aqil Siroj

tercatat sebagai pembicara tingkat Internasional. Dalam forum yang berbeda

beliau menjadi undangan pembicara dalam bentuk Al-Taqrib baina Al-madzahib

dalam tema ”Al-islam Din al-Tasamuh wa Huquq Al-insan fi Al-Islam” di

Teheran Iran. Selanjutnya, di Manila beliau di undang dalam forum Konferensi

Internasional dalam tema “Asian Gathering of Muslim Ulama and Christian

Bishops” berlangsung selama empat hari berturut dari tanggal 18 sampai 21

Agustus. Dan dalam dua tahun yang berbeda di Jakarta beliau tetap di minta

menjadi pembicara dalam forum Internasional Conference of Islamic Scholar ke-I

dan ke-II dengan tema Daur al-Ma‟ahid al-Islamiyah fi bina‟I Hadhoroh al-

Page 58: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

48

Syu‟bi Indonesiya dan tema Al-Mujtama‟ Al-Islami wa masuliyyatiha al

hadhoriyyah.

Itulah perjalanan aktivitas dakwah KH. Said Aqil Siroj secara umum di

Indonesia yang kesemuanya beliau tujukan untuk syiar meskipun dalam forum

yang bervariasi dan tidak harus selalu dalam forum yang bersifat keagamaan,

sebagaimana komunikannya pun bercorak dan beragam tapi kesempatan itulah

yang menghantarkan beliau dapat menyebarkan pesan-pesan keislaman dalam

berbagai event dan kegiatan.18

Itulah Islam lebih meluas dan dapat lebih di

pahami oleh berbagai lapisan dan lebih membuka paradigma arti dari Islam yaitu

rahmatan lil‟alamiin.

E. Karya Tulis KH. Said Aqil Siroj

a. Rasail al-Rusul fi al-„Ahdi al-jadid wa Atsaruha fi al-Masihiyah

(Pengaruh Surat-Surat para rasul dalam Bibel terhadap Perkembangan

Agama Kristen), thesis dengan nilai memuaskan, (1987).

b. Allah wa Shillatuhu bi al-Kaun fi al-Tasawwuf al-Falsafi (Hubungan

Antara Allah dan Alam Perspektif Tasawwuf Falsafi), desertasi dengan

nilai Cum Laude di promotori Prof. Dr. Mahmud Khofaji (1994)

c. Ahlussunah wal jama‟ah; Lintas Sejarah (1997)

d. Islam Kebangsaan; Fiqih Demokratik kaum Santri (1999)

e. Kyai Menggugat; Mengadili Pemikiran Kang Said (1999)

f. Ma‟rifatullah; Pandangan Agama-Agama, Tradisi dan Filsafat (2003)

g. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi

bukan Aspirasi (2006).

18

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 9 Juni 2013

Page 59: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

49

BAB IV

PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH

PROF. DR. KH. SAID AQIL SIROJ

A. Konsep Pemikiran Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj

1. Pengertian Dakwah Menurut KH. Said Aqil Siroj

Menurut KH. Said Aqil Siroj, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da‟a

- yad‟u - da‟watan yakni mengajak atau menyeru kepada jalan Allah SWT.

Dakwah secara luasnya yaitu menyebarkan, memperkuat, memasyarakatkan

ajaran Islam secara komprehensif dan bijaksana sebagaimana yang dilakukan para

walisongo yakni mengedepankan perilaku baik, santun, budi pekerti mulia, akhlak

terpuji serta kuat dalam menghadapai tantangan apapun.1

Dari hasil wawancara, konsep dakwah yang di ungkapkan KH. Said Aqil

Siroj yaitu bertujuan untuk membentuk khairul ummah yakni menuntun umat

Islam untuk menjadi uswah atau contoh yang baik bagi lingkungan sekitarnya.

Sebagaimana dalam Q.S. Al-„Imron ayat 110:

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan

beriman kepada Allah.”

Menurutnya, berdakwah haruslah mengedepankan pola uswah al-hasanah

sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah yakni berdasarkan pada moralitas

1 Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 3013

Page 60: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

50

luhur dan contoh teladan yang baik. Dalam berdakwah haruslah menjadikan

Rasulullah sebagai referensi sentral juga teladan utama dalam menyampaikan

risalah kepada umatnya. Pengabdian Rasulullah kepada agama tanpa batas.

Menurut KH. Said Aqil Siroj Rasulullah senantiasa mencontohkan cara

berdakwah secara bijaksana (hikmah) yaitu memberikan nasihat secara baik dan

santun serta diskusi atau musyawarah secara berkualitas.2 Sebagaimana dalam

surat An-Nahl ayat 125:

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”

2. Unsur-unsur Dakwah Menurut KH. Said Aqil Siroj

a. Tentang Da‟i menurut KH. Said Aqil Siroj

Menurut KH. Said Aqil Siroj da‟i adalah orang yang mempunyai visi dan

misi yang kuat dalam menyampaikan ajaran haq yaitu ajaran Islam. Seorang da‟i

haruslah memiliki sifat-sifat yang bisa menjadi suri tauladan untuk para mad‟unya

yaitu memiliki akhlakul karimah, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Menjadi seorang da‟i adalah aktivitas yang sangat mulia tidak untuk memperkaya

diri sendiri tapi semata-mata lillahi ta‟ala atau karena Allah SWT. 3

2 Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta, 14 Mei 2013.

3 Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta, 14 Mei 2013.

Page 61: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

51

Bagi KH. Said Aqil Siroj, pilar utama bagi seorang da‟i yaitu:

1) Ash-Shidqu wal Amanah

Artinya da‟i harus jujur dan tanggung jawab terhadap mandat yang dipikul

oleh seorang juga seorang da‟i. Prinsip ini ditegaskan dalam ayat ke-8 surat Al-

mu‟minun:

Artinya:

“ Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya)

dan janjinya”.

Dan juga pada surat Al-baqarah ayat 283 :

Da‟i harus faham betul mengenai tanggung jawab dalam mengemban

tugasnya untuk mensyi‟arkan amar ma‟ruf nahi munkar. Sebagaimana kisah

Sayyidina Umar ibn Khattab tatkala memangku jabatan sebagai „ulama dimana

beliau selalu amanah dalam mengedepankan tanggung jawab dalam

memperjuangkan umatnya.4

2) Asy-Syura (Permusyawaratan)

Pada urgensinya prinsip ini disampaikan Nabi Muhammad SAW,

meskipun beliau dalam kapasitas sebagai seorang yang ma‟shum, ternyata masih

diperintah oleh Allah untuk bermusyawarah dengan baik. Untuk itu sebagai

seorang da‟i perlu mengedepankan asas Asy-syura dalam strategi dakwahnya.

4KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, (Jakarta: Pustaka

Ciganjur, 1999) h. 40

Page 62: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

52

Antara da‟i dan mad‟u disini harus selalu sama-sama mencari titik terang dalam

setiap permasalahan. Musyawarah secara baik dan berkualitas. Karenanya,

bukanlah pada tempatnya, seseorang yang mengaku muslim, tetapi selalu

mengedepankan arogansi kekuasaan.5

3) Al-musawamah (Egalitarian)

Nabi Muhammad saw dan para khulafa‟ ar-Rasyidin telah memberikan

contoh sikap egalitarian dalam semua sektor kehidupan baik ekonomi, sosial,

politik, dan budaya. Sebagaimana dalam Al-baqarah ayat 256:

Artinya:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya

telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu

Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah,

Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat

yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha

mengetahui”.6

4) Yatafaqqahu fiddin dan Liyundiru qaoumahum

Menurut KH. Said Aqil Siroj Yatafaqqahu fiddin yaitu seorang da‟i harus

memahami, mendalami dan menguasai agama Islam secara sempurna dan

keseluruhan (Kaffah). Namun pada prinsipnya, aktivitas da‟i atau mubaligh bukan

hanya memahami Islam tetapi juga harus mampu mengaktualisasikan pemahaman

keislamannya dalam kehidupan sehari-hari. KH. Said Aqil Siroj mencontohkan

5 KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, (Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1999) h. 40 6 6 KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, (Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1999) h. 41

Page 63: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

53

kepada KH. Amin Siradj (paman beliau pengasuh pondok pesantren Gedongan,

Cirebon, Jawa Barat) yang mampu menghafal Al-qur‟an, Uqudul Juman, Al-

fiyah, Qawaid Al-Fiqhiyyah dan beberapa kitab lain yang juga mampu

mengaktualisasikan dan mensosialisasikan kepada publik, menurut beliau sosok

da‟i yang seperti itulah selain memahami keagamaan secara utuh serta mampu

mentransformasikan ilmu-ilmu kepada masyarakat luas, mengkontekstualisasikan

dalam realitas hari ini.7

Dari hasil wawancara, menurut KH. Said Aqil Siroj seorang da‟i harus

dapat menjadi pemikir transformatoris dan mitra dialog yang baik bagi gagasan-

gagasan Islam di Indonesia. Mampu menerapkan metode dakwah yang sesuai

dengan keadaan, situasi dan kondisi sekarang serta tuntutan era di masa

mendatang. Keberadaannya tidak hanya mengurusi masalah spiritual, tetapi

mampu melakukan perubahan nyata di masyarakat.8

b. Mad‟u menurut KH. Said Aqil Siroj

Mad‟u yakni orang-orang yang menerima materi dakwah yang

disampaikan. KH. Said Aqil Siroj mengartikan mad‟u adalah “ummat” Allah

yang akan diajak melangkah bersama untuk menuju keselamatan dan kebahagiaan

dunia akhirat. Baik umat muslim ataupun non muslim.9

Menurut KH. Said Aqil Siroj Term “ummat” bukanlah hak paten satu

golongan tertentu, semisal ummat Islam, ummat kristiani, ummat Hindu, ummat

Konghuchu dan sebagainya. Al-qur‟an sendiri menyebut kata tersebut sebanyak

7Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

8Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

9Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 64: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

54

64 kali dalam pengertian yang bervariasi. Adakalanya berarti umat manusia,

makhluk hidup secara keseluruhan. Dari sekian pemakaian tersebut paling tidak

ada satu benang merah yang bisa ditarik dari “ummat” yakni tatkala Nabi

Muhammad membangun pemerintahan di Madinah di bawah payung “Piagam

Madinah”, di mana seluruh warga bangsa (muslim, yahudi, nasrani, musyrikin) di

anggap satu ummat oleh Rasulullah. Ketika berdakwah Rasul pun selalu berusaha

bersikap „arif dalam mengenali tipologi mad‟unya.10

Untuk itu, bagi KH. Said Aqil berdakwah itu harus kepada siapapun tanpa

mengenal golongan, rasa ataupun kelompok tertentu.11

Sebagaimana kutipan

wawancara beliau:

“Dakwah bagi saya kepada siapapun, agama apapun baik muslim maupun

non muslim, Mad‟u adalah orang yang mau menerima pesan atau

substansi isi dakwah. Mad‟u saya ada pemerintah, mahasiswa, masyarakat

awam, yah pokoknya kalangan akademis maupun non akademis. Berbeda

mulai dari profesi, agama, variatif lah pokoknya, materi harus

disesuaikan”.

Dari hasil wawancara, menurut KH. Said Aqil Siroj yang terpenting

dalam mengemban misi dakwah, da‟i haruslah lebih jeli dalam mengenal tipologi

mad‟unya. Karena keberadaan mad‟u sangat beragam mulai dari pengetahuan,

kecerdasan intelektual, pengalaman, profesi, pendidikan juga perbedaan

keyakinan. Dalam hal ini tipologi dakwah khusus beliau adalah kalangan

akademisi yang materinya di sesuaikan dengan tingkat kecerdasan juga pada

kondisi yang tepat sasaran.12

10

KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri (Jakarta: Pustaka

Ciganjur: 2000) h. 113 11

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013 12 Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 65: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

55

KH. Said Aqil Siroj lebih memprioritaskan mad‟u yang terkonsentrasi

dalam masyarakat awam ataupun mahasiswa. Menurutnya, jika mad‟u di

pesantren itu sudah ada yang mengendalikan dan itu lebih tercover secara

sempurna, baik itu secara keilmuan islam maupun implementasinya.13

Alasannya menurut KH. Said Aqil Siroj, berdakwah kepada masyarakat

umum seperti mahasiswa kita lebih terbuka dalam menemukan figur-figur kreatif,

inovatif, dan berfikir secara kritis dalam menghadapi persoalan yang berkembang.

Dalam beberapa kesempatan seringkali beliau mengisi ceramah di Gereja.

Seperti Gereja Algonz Surabaya dan acara Global Peace yang notabene mad‟unya

adalah umat non muslim.

Surabaya, sabtu malam tepatnya pada tanggal 1998. Dr. Said Aqil Siroj

untuk pertama kalinya berkhotbah di depan altar Gereja Katolik Aloysius

Gonzaga (algon), Surabaya. Doktor lulusan Ummul Quro, Mekkah ini mendapat

undangan dari dari A. Kurdo Irianto Pr. (Romo Paroki Algon). Di depan sekitar

4000 umat katolik, Kang Said membawa Injil Johanes 1 ayat 1. Khotbah ini dia

bawakan 20 menit sebelum misa dilaksanakan. Dalam khotbahnya Kang Said

menyampaikan bahwa pada intinya musuh umat beragama adalah hawa nafsu dan

harus segera benar-banar taubat. Menurutnya, Ceramah atau menyampaikan

ajaran Islam bisa dimana saja dan kapan saja. Siapa pun yang mengundang itu

tidak bisa dipermasalahkan yang terpenting kita menyampaikan ajaran kita yaitu

ajaran Allah dan Rasulullah. Pada abad IV hijriah dulu, berkhotbah di gereja

sudah biasa dilakukan oleh para ulama dan sebaliknya pastor atau pendeta

13

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 66: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

56

berkhotbah di mesjid. Dalam sejarah Islam pemikiran klasik itu harus dihilangkan.

Ketika menjadi seorang da‟i kita harus punya pandangan yang tidak sama dengan

yang lain karena pada prinsipnya skala berdakwah kita berbeda.

Berikut ini kutipan pernyataan beliau saat di tanya mengenai dakwahnya

di Gereja dan label yang diberikan pada beliau yaitu Tokoh Lintas Agama:

“Saya sering di undang ceramah yang mad‟unya non muslim seperti saya

diundang ceramah ke Atlanta dalam acara “Global Peace” Islamnya ada

tapi mayoritas Yahudi dan Kristen. Saya juga sering di undang ceramah

ke gereja-gereja, tepatnya pada tanggal 1 Maret 1998 di Gereja Katolik

Aloysius Gonzaga kawasan Darmo Satelit Surabaya saya ceramah di

depan ribuan umat kristiani. Bahwa kita harus saling menghormati,

menghargai agama mereka, nah, dengan menghormati itu kita berdakwah.

Dengan menunjukkan sikap yang toleran itu, kita tunjukkan bahwa kita

dewasa, umat yang berbudaya, mengerti sopan santun, berakhlakul

karimah, mereka akan simpati. Itulah dakwah kita. Justru ini kesempatan

yang baik, kita tunjukkan perilaku yang kongkrit. Bukan hanya ngomong,

bukan hanya tertulis di buku tapi kita kongkritkan dan realisasikan

ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariyah.

Justru dengan seperti itu kita bisa menyampaikan ini lho Islam yang benar,

mereka semua mendengarkan dengan baik. Yahudi pun menyalami saya

waktu itu.”.

Menurutnya, Pendekatan dakwah untuk mad‟u yang non muslim lebih

kepada Akhlakul Karimah. Terlebih dahulu kita berprilaku santun, berbudi luhur,

menghormati antar sesama dan menjalin persaudaraan baik dengan siapapun.

Seperti dakwah yang dicontohkan Rasulullah selama 13 tahun di Mekkah tidak

pernah memerintahkan sahabat untuk memecahkan berhala. Padahal pada waktu

itu ada 360 berhala di Mekkah dan puluhan berhala di Masjidil Haram. Karena

pendekatan dakwah Rasulullah lebih kepada budaya dan mengedepankan

Akhlakul karimah, maka umat yahudi dan nasrani menerima Islam dengan baik

Page 67: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

57

yang akhirnya berbondong-bondong masuk Islam dengan kemauannya sendiri

tanpa terpaksa atau dengan cara kekerasan.14

Sebagaimana dalam Q.S. An-Nashr :

Artinya:

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu

lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka

bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.

Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”.

Dari pengertian diatas, pemikiran dakwah KH. Said Aqil Siroj ini, dalam

dakwahnya tetap prioritas mad‟u umat Islam baik kalangan akademis maupun non

akademis. Namun lebih luasnya berdakwah pula umat pada non muslim. Sehingga

materi keislaman dapat diketahui dan diterima oleh semua lapisan masyarakat.

c. Materi Dakwah

Menurut KH. Said Aqil Siroj materi dakwah adalah substansi isi pesan

dakwah yang di sampaikan kepada mad‟u.15

Dalam bukunya yang berjudul

Tasawuf Sebagai Kritik Sosial (2006) terdapat suatu hadist, menjelang baginda

Nabi SAW wafat (pada tahun 11 H/632 M), beliau telah memberikan wejangan

kaum muslimin, agar tidak terperosok dalam jurang kesesatan, hendaklah selalu

menempatkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya sebagai referensi utama dalam

setiap langkah hidupnya. Kitabullah, dimaksudkan sebagai firman-firman Allah

yang tertuang dalam Al-qur‟an, sedangkan al-Sunnah (tradisi) adalah keseluruhan

14

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013 15

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 68: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

58

perilaku Nabi SAW semasa hidupnya sebagai Rasulullah, karena sering pula

dipandang sebagai penjelas dan pelengkap Al-qur‟an. Dalam hal ini KH. Said

Aqil siroj menepatkan Al-hadist sebagai pedoman untuk berdakwah setelah Al-

qur‟an.16

Menurut KH. Said Aqil Siroj, dalam pesan Nabi SAW di atas, sepintas

memberikan suatu ilustrasi akan cakupan Al-qur‟an terhadap semua persoalan

kehidupan. Tidaklah berlebihan jika kemudian sebagian orang, terutama kalangan

mubaligh/da‟i sering bersuara lantang, “Al-Qur‟an itu mencakup segala-galanya”.

Bahkan yang lebih ekstrim lagi, melihat Al-Qur‟an itu laksana Ensiklopedi atau

kamus yang sangat lengkap dan komprehensif bagi perjalanan hidup manusia,

sehingga semua aspek kehidupan itu; baik ekonomi, politik, sosial, budaya

maupun lainnya sudah tersedia di sana. Pendapat semacam ini semakin mantap

lagi jika dikaitkan dengan beberapa firman Allah SWT, seperti dalam ayat ke-38

Surat Al-an‟am :17

Artinya :

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-

burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga)

seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan (tinggalkan) sesuatupun dalam

Al-Kitab[472], kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.

Sebagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz

dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam

16 KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri (Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1999), h. 37 17

KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri (Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1999), h. 37

Page 69: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

59

Lauhul mahfudz. Dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan

arti: dalam Al-Quran itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-

hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan

akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.18

Begitupun seorang da‟i seperti dalam aktivitas dakwah KH. Said Aqil

Siroj ini cakupan semua materi dakwah adalah Al-qur‟an dan hadist lalu, di

interpretasikan dalam beberapa materi dakwah. Materi dakwah paling tidak

aqidah, syari‟ah, akhlak, dan tasawuf. 19

1) Materi aqidah

Sebagai sosok da‟i berkewajiban menanamkan dalam benak setiap mad‟u

adalah persoalan aqidah. Dimana masyarakat bukan hanya bisa mengucap “laa

ilaaha illallah”. Persoalan aqidah tidaklah bisa diyakini „spekulatif” tidak taqlid

atau ikut-ikutan. Setiap orang harus memiliki sense of belonging dari hati sanubari

yang paling dalam atas essensi persaksian kita bahwa tidak ada Tuhan selain

Allah (Laa ilaaha illallah) dan Muhammad itu utusan-Nya. Keyakinan ini

kemudian dikuatkan dalam bentuk ucapan dan dibuktikan dalam kehidupan

sehari-hari.

2) Materi Syari‟ah

Syari‟ah disini peribadahan secara vertikal ataupun horizontal. Syari‟ah

merupakan salah satu pilar dalam ajaran Islam selain aqidah dan akhlak. Untuk

itu, para da‟i semestinya memperlebar dalam materi syari‟at ini. Bentuk-bentuk

18 KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri (Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1999), h. 37 19

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 70: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

60

fiqih atau pemahaman para fuqaha harus memotivasi untuk diaktualisasikan

secara cerdas. Artinya bukan hanya persoalan materi ceramah.

3) Materi Tasawuf dan hadlarah

Tasawuf atau sufisme perlu disinggung dalam materi ceramah. Karena

tasawuf atau sufisme tidak dapat dipisahkan dari dalam Islam, sebagaimana

halnya nurani dan kesadaran tertinggi juga tidak dapat dipisahkan dari Islam.

Islam merupakan suatu kesadaran abadi yang bermakna penyerahan diru dan

ketertundukan seperti halnya kata Islam itu sendiri yang berarti ketundukan dan

kepasrahan. Disini, tasawuf adalah intisari ajaran Islam yang membawa pada

kesadaran manusia seperti itu. Karena sejarah mencatat Rasulullah dalam

menyampaikan dakwahnya melalui pendekatan sufistik. Seorang sufi adalah

penegak dan penjunjung tinggi pesan-pesan Islam.20

Hakikat tasawuf tidak lepas dari jati diri manusia yang terdiri dari dua

unsur. Pertama, manusia sebagai Khalq, sebagai ciptaan Tuhan yang bersifat

materi, jasmani. Kedua, manusia sebagai khuluq (bentuk tunggal dari akhlak,

etika) yakni sebagai kreasi Tuhan yang bersifat immateri, ruhani. Bertasawuf,

dengan demikian merupakan upaya penyempurnaan wujud keruhanian manusia.

Dalam bahasa agama, itmamul akhlaq, sesuai dengan hadist nabi Innama bu‟itstu

liutammima makaarimal akhlaq yaitu tidaklah aku diutus kecuali untuk

menyempurnakan akhlak mulia.21

20

KH. Said Aqil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, (Jakarta: Yayasan KHAS, 2010)

h. 33 21 KH. Said Aqil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, (Jakarta: Yayasan KHAS, 2010)

h. 33

Page 71: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

61

d. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara penyampaian dakwah. Bagi KH. Said Aqil

Siroj metode bisa dikatakatan strategi dalam berdakwah. Bahkan metode lebih

urgen daripada materi dakwah yang disampaikan. Jika metode dakwahnya tepat

maka kemungkinan besar materi dakwah yang disampaikan akan mudah diterima

oleh mad‟u atau jama‟ah. Pendapat KH. Said Aqil Siroj untuk para da‟i sekarang

lebih banyak menarik mad‟u dalam pembawaan metode humor tapi substansi isi

pesan dakwah itu sendiri tidak tersampaikan. jika seperti itu menjadi da‟i yang

ideal jauh tercermin. Berikut kutipan wawancara KH. Said Aqil Siroj:

“Dalam pembawaan ceramah da‟i jangan terlalu mengedepankan humor

padahal bagi saya pembawaan serius pun jika materi nya berkualitas itu

jauh lebih baik dan kemungkinan besar lebih diterima. Bisa lah pake

humor tapi sedikit diminimalisir sekedarnya saja jangan berlebihan, yang

terpenting metodenya harus kontekstual”.

Untuk itu, sebaiknya para da‟i harus bisa memposisikan kebutuhan konten

masyarakat Indonesia dalam hal ini. Materinya perlu berkualitas, dan metode nya

pun harus kontekstual.22

Al-Qur‟an telah menjelaskan dalam surat An-Nahl: 125, bahwa terdapat

tiga bentuk metode dakwah yang tepat, yakni :

1) Hikmah

Hikmah disini wisdom, cakupannya luas sekali. Menurut KH. Said Aqil

Siroj hikmah adalah sikap-sikap santun yang di lakukan oleh seorang da‟i selain

sosok da‟i harus membangun relasi yang baik dengan siapapun, Hikmah juga bisa

dikatakan titik puncak kesempurnaan beragama seseorang terletak pada

22

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 72: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

62

kemampuan memahami ajaran Islam dan menyelaminya sehingga bersifat arif dan

bijaksana (al-hikmah) dalam segenap pemahaman dan penafsiran itu.23

Sebagaimana kutipan wawancara berikut ini:

“Hikmah disini wisdom, cakupannya luas sekali. Metode dakwah yang

paling efektif itu metode dakwah bil hikmah, Seperti dalam surat al-

jumu‟ah ayat 2 bahwa Allah mengutus berdakwah kepada kaum ummiyin

(buta huruf) dengan apa? dengan hikmah yaitu kebijakan-kebijakan,

pergaulan yang baik, santun, sikap-sikap santun itu semua hikmah”.

Menurutnya, Al-qur‟an telah menggariskan, dakwah yang ideal adalah

menggunakan hikmah kebijaksanaan dan kearifan termasuk dengan ilmu

pengetahuan, dengan pendekatan kemanusiaan itu sendiri, Karena berdakwah itu

untuk ummat manusia. Misalnya, dalam dakwah Rasulullah yang paling pertama

kali ditawarkan adalah masalah keadilan, masalah kebersamaan, kebersamaan hak

maupun kebersamaan di muka hukum. Istilah yang digunakan adalah ukhuwah

atau sahabat. Rasulullah sendiri sering memanggil anak buahnya dengan

panggilan sahabat. Tidak pernah memanggil dengan sebutan anak buahku. Seperti

metode hikmah yang di implementasikan oleh Rasulullah saat membuat “Piagam

Madinah”, tidak ada satu yang menyebut Islam. Piagam itu memuat kesepakatan

antara nabi Muhammad, kaum musyrik, dan Yahudi. Itu salahsatu cara metode

hikmah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.24

2) Mau‟idzah Hasanah

KH. Said Aqil Siroj menyampaikan dakwahnya kepada semua lapisan

masyarakat tanpa mengenal ras, suku, golngan tertentu. Hendaknya materi

dakwah yang diberikan adalah materi yang mudah dipahami dan harus

23

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013 24

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 73: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

63

disampaikan dengan bahasa yang sesuai latar belakang mad‟unya sehingga mudah

diterima. Yang terpenting da‟i juga harus bisa mengambil ketertarikan menyentuh

hati mereka, agar dakwah kita dapat diterima olehnya.

“Metode ini mempunyai arti berdakwah dengan cara memberikan nasihat,

sehingga dapat menyentuh hati mereka lebih pada pendekatan emosional.”

3) Mujadalah Billati Hiya Ahsan

Menurut KH. Said Aqil Siroj Mujadalah yaitu berdakwah dengan bertukar

pikiran, discuss dengan baik dan berkualitas dalam membahas persoalan klasik

ataupun kontemporer. Metode ini adalah metode diskusi yang dilandasi dengan

argumen berbeda, sehingga para da‟i harus menguasai dalil-dalil yang ada untuk

menjawab persoalan. Hal ini jelas menuntut para da‟i untuk pandai mengambil

sikap secara sabar dan hati-hati.25

KH. Said Aqil Siroj sering berdiskusi dengan jama‟ahnya. Hal ini

dilakukan agar pola pikir mad‟unya dapat lebih kritis lagi dan wawasan mereka

dapat bertambah. Sehingga antara da‟i dan mad‟u dapat komunikatif26

e. Media Dakwah

KH. Said Aqil Siroj berpendapat bahwa media dakwah adalah alat yang

dilalui oleh saluran pesan yang menghubungkan antara da‟i dan mad‟u. Menurut

KH. Said Aqil Siroj, dunia digitalisasi dan internet saat ini tepat digunakan dalam

mengemban misi dakwah.27

Dalam kegiatan dakwahnya KH. Said Aqil Siroj tetap

menggunakan bantuan media untuk penyampaian materi dakwah agar dapat

diterima masyarakat lebih luas. Kesibukan masyarakat saat ini sangat beragam,

25 Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 13 Mei 2013 26

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 9 Juni 2013 27 Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 13 Mei 2013

Page 74: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

64

sehingga diperlukan media yang tepat, guna mencapai tujuan dakwah yang

menyeluruh.

Selain dakwahnya sering di tuangkan dalam media cetak seperti di koran,

majalah, terjemah, ataupun jurnal, beliau pun sering mengisi kajian keislaman di

website NU Online, mendirikan KangSaid.net dari NU untuk Ummat juga website

kajian tasawuf yang disebut Pusat Studi Tsaqafah-Said Aqil Siradj (PST-SAS)

yang lebih dikenal dengan SAS Foundation. Dan mendirikan pula website SAS

Center yaitu situs resmi dalam media dakwah dalam menggali lebih dalam

pemikiran sosial keagamaan dan kebudayaan KH. Said Aqil Siroj yang kemudian

diformulasikan dalam SAS CENTER. Situs ini sekaligus untuk menampung

pemikiran-pemikiran tokoh yang sejalan dengan visi misi Islam rahmatan

lil‟alamin. Hal tersebut adalah salah satu media dakwah yang membantu dalam

penyampaian dakwahnya.

Namun menurutnya, meskipun dakwah dapat dilakukan beragam cara,

yang paling tepat dan efisien yaitu dengan cara tatap muka (face to face) atau

ceramah seperti khutbah shalat jum‟at. Karena dengan seperti itu antara pesan

dakwah yang disampaikan cenderung lebih substansif.

f. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah pada hakikatnya menyampaikan serta mengamalkan apa

yang memang sedah menjadi kewajiban berupa syari‟at Islam, disamping

memiliki kewajiban dalam memberikan ilmu-ilmu pengetahuan Islam secara

keseluruhan, tetapi tujuan utama dakwah itu adalah pengamalannya Islam dalam

kesalehan sosial.

Page 75: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

65

Bagi KH. Said Aqil Siroj, pengamalan disini mengaktualisasikan keilmuan

dengan pengamalan kongrit dalam kehidupan sehari-hari. Baik untuk diri sendiri,

keluarga, terlebih masyarakat secara luasnya. Berusaha lebih baik dan menjadi

contoh dalam segi pengamalan ilmu dan kualitas „ubudiyah. Selanjutnya,

mengajak lingkungan masyarakat pendekatan secara kognitif, afektif lalu

behavioral untuk ikut menjalankan syari‟at Islam. Dakwah harus murni Lillahi

ta‟ala tidak usah pandang bulu siapapun mad‟unya mau itu muslim ataupun non

muslim. Semata-mata menyampaikan agama yang haq dan amar ma‟ruf nahi

munkar. Agar terciptanya khairul ummah.28

g. Visi dan Misi dakwah KH. Said Aqil Siroj

Visi dan misi dakwah KH. Said Aqil Siroj adalah ingin menciptakan

Indonesia yang beradab dan berkarakter. Beliau selalu berusaha untuk selalu

berintegrasi dengan pemerintah dalam membangun dan mensejahterakan

masyarakat Indonesia melalui organisasi kemasyarakatan Islam. Hal ini tercermin

langkah kongkrit beliau dalam mengemban visi dan misi dakwah yaitu

mendirikan lembaga keagamaan, misalnya Madrasah, masjid, pesantren, majlis

dzikir bertujuan untuk menciptakan kader-kader yang berkualitas secara akhlak

dan kelilmuan.29

Berdasarkan hasil wawancara, menurut KH. Said Aqil Siroj Jika di atas

kekuatan bangsa kita dapat memperkokoh pondasi keagamaan, kesempatan untuk

bisa melihat Indonesia yang beradab, Indonesia yang berbudaya, Indonesia yang

28

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013 29

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 76: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

66

berkarakter itu lambat laun akan terwujud. Beliau memiliki visi dakwah yang

sedikit berbeda dengan dai-dai lain. Menurutnya, terlebih dahulu mewujudkan dan

mengedepankan kekuatan bangsa (ukhuwah wathoniyah) lalu kekuatan agama

(ukhuwah islamiyah). Gagasannya ini mendapat apresiasi dari Republika sebagai

Tokoh Perubahan. Bagi KH. Said Aqil Siroj ini kekuatan bangsa itu sangat

penting dalam mengukuhkan semua syari‟at Islam.

Misi Islam juga tercermin dalam firman-Nya, wa maa arsalnaaka illa

rahmatan lil „alamin, dan Aku tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali menjadi

rahmat bagi seluruh alam semesta. Cakupan rahmat bagi alam seisi-Nya

memberikan ruang gerak bagi tumbuhnya masyarakat plural (majemuk) yang

senantiasa cinta damai yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan peradaban.

Hal ini dijelaskan pula dalam satu sabda Nabi Muhammad, “inna maa bu‟isttu li-

utammimaa makaarimal-akhlaq”, Aku (Muhammad) hanya diperintahkan untuk

menyempurnakan akhlak (moralitas) yang mulia. Melalui misi tadi, dalam lintas

sejarah umat Islam mampu menapaki kehidupan yang semakin cemerlang dari

hari ke hari. Di awali pada periode Mekkah yang masih mengedepankan

paradigma “ukhuwah islmiyah”, persaudaraan internal muslim, kemudian

berlanjut pada periode Madinah yang menekankan “ukhuwwah wathaniyyah”,

persaudaraan lintas agama (kebangsaan) dan dipungkasi dengan peristiwa haji

wada‟ yang menjunjung tinggi “ukhuwwah basyariyyah”, persaudaraan lintas

etnis.30

30

KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri (Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1999) h. 224

Page 77: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

67

Seperti pada masa Nabi Sulaiman, ada negeri yang diabadikan sebagai

salah satu negeri yang diabadikan sebagai salah satu nama surat dalam Al-qur‟an

yang dikenal “baldatun thayyibatun waa rabbun ghafur” yaitu negeri yang adil,

makmur, aman dan sentosa yaitu negeri Saba‟. Negeri ini ternyata di pimpin oleh

penguasa wanita, yaitu Ratu Bilqist.31

B. Aktivitas Dakwah Prof. Dr. Said Aqil Siroj di Indonesia

Berangkat dari pemikiran dakwah Langkah inilah yang menjadi motivasi

KH. Said Aqil Siroj dalam berdakwah, mulai dari dakwah bil-lisan, bil-haal,

ataupun bil-Qolam.

1. Dakwah Bil-lisan

Menurut KH. Said Aqil Siroj metode dakwah bil-lisan yaitu bentuk

dakwah yang mengedepankan “qaulan kariman” (perkataan yang mulia), “qaulan

ma‟rufa” (perkataan yang baik), “qaulan maitsura” (perkataan yang pantas),

“qaulan layyinan” (perkataan yang lemah lembut), “qaulan baligha” (perkataan

yang berbekas pada jiwa), dan “qaulan tsaqila” (perkataan yang berkualitas)-

sebagaimana diamanatkan dalam Al-qur‟an dalam surat Fhussilat ayat 33:

Artinya:

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru

kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

"Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?".32

31

KH. Said Aqil Siroj, Islam kebangsaan, (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999) h. 9 32

Said Aqiel Siradj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, (Jakarta: Yayasan KHAS, 2010), h.

33

Page 78: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

68

Dakwah bil-lisan yang direalisasikan oleh KH. Said Aqil Siroj adalah

bentuk dakwah seperti pengajian, kajian diskusi, atau acara seminar di berbagai

lembaga akademis maupun non akademis. Beliau paparkan secara terperinci dan

referentatif dari berbagai sumber kitab disertai dalil aqli-qath‟i sehingga

pemaparannya sangat jelas dan sempurna. Terlebih menjadi penceramah/mubaligh

yang tak terhitung jumlahnya di beberapa kabupaten, kecamatan, desa, bahkan

perkampungan sekalipun, beliau mengupayakan untuk selalu datang demi

kepentingan syi‟ar kepada umat.33

“Walau di undang ke kampung pelosok bagaimanapun saya pasti datang

untuk berdakwah. Saya pernah ke pulau burung, dari sini ke Batam

pesawat dari Batam ke Pulau Guntur bagus, dari Pulau Guntur ke Pulau

Burung jelek sekali jalannya, dari tepi pulau ke tempat ceramah, saya naik

getek.”

Pengajian yang diisi oleh KH. Said Aqil Siroj secara garis besar

membahas materi Tafsir, sejarah, fiqh, akhlak namun, beliau lebih terkonsentrasi

membahas pada kajian tasawuf, baik itu tasawuf Falsafi ataupun tasawuf Sunni.34

Berikut dakwah bil-lisan yang dilakukan oleh KH. Said Aqil Siroj:

a. Pengajian

Pengajian rutin minggu malam di Pusat Tsudi Tsaqafah (PST-SAS)

bertempat di Aula Ciganjur yaitu tempat kediaman beliau yang sekaligus menjadi

pendiri PST-SAS. Pengajian rutin ini menerjemahkan disertasi beliau yang

berjudul Allah wa Shillatuhu bi al-Kaun fi al-Tasawwuf al-Falsafi (Hubungan

Antara Allah dan Alam Kosmos: Perspektif Tasawwuf Falsafi) pengajian ini lebih

banyak diikuti oleh kalangan mahasiswa. Dewan Penasehat di Said Aqil Siroj

33

Wawancara dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 14 Juni 2013 34

Wawancara dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 14 Juni 2013

Page 79: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

69

(SAS) Foundation ini juga seringkali hadir pada acara bahtsul masail, atau

seminar „Keislaman Nusantara‟ di pesantren Hidayatul Mubtadi‟ien Lirboyo.

Terlebih menjadi ketua PBNU yang mengatur segala kegiatan dakwah di PBNU

khususnya di PWNU, PCNU, IPNU, IPPNU, STAINU, dll.35

Secara rutin dwi mingguan beliau membuka open house untuk semua

masyarakat sekitar yakni pengajian kitab Tafsir al-kabiir, dan Mafaatihu al-

ghaib setiap malam rabu hingga sekarang. Dan pada Rabu malam Kamis beliau

mengadakan diskusi atau sharing seputar wacana Islam kekinian biasanya dihadiri

oleh para senior yang kebanyakannya adalah santri-santri alumni Lirboyo, khatib,

ustadz, dosen, pengajar, mahasiswa, pejabat, dsb. Pengajian tersebut pengganti

pengajian hari jum‟at pagi yang dibuka sepanjang tahun 1995 hingga kisaran

tahun 1999. Karena animo permintaan masyarakat yang begitu antusias biasanya

disela-sela pengajian, juga dikupas persoalan-persoalan aktual up to date

kemasyarakatan.36

b. Mengadakan pengajian kilat setiap Ramadhan

Setiap tahun di bulan ramadhan beliau mengadakan pengajian kilat yang

disebut dengan pasaran terbuka bagi siapapun yang ingin mengikutinya di

pesantren Al-Tsaqafah yang didirikan beliau di Ciganjur. Pasaran ini yang

dipandu langsung oleh KH. Said Aqil Siroj dengan mengambil kitab

safinatunnaja dan karya-karyanya Imam Ghazali.37

35

Wawancara dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 14 Juni 2013 36

Mohammad Dawam Sukardi, (Dari Pesantren untuk Bangsa: Kado buat Kyai Said),

(Jakarta: SAA Center, 2010), h. 24 37

Wawancara dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 14 Juni 2013

Page 80: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

70

c. Menjadi pembicara atau pemateri dalam kegiatan dakwah, antara lain38

:

1) Pembicara dalam Seminar Nasional dengan tema: Rekonsiliasi Tasawuf dan

Syari‟at: Perspektif Sejarah di Bengkulu pada tanggal 3-4 Desember 1996.

2) Pembicara dalam forum Simposisium DIKBUD RI dengan tema Peringatan

hari AIDS se-Dunia di Jakarta pada tanggal 29 November 1997.

3) Pembicara dalam Seminar Nasional dengan tema Temu Tahunan Jaringan

Penelitian IAIN se-Indonesia di Palembang pada tanggal 17 sampai 19 Juni

1997.

4) Pembicara dalam Seminar Badan Musyawarah Antar Gereja dengan tema

Wawasan Kebangsaan II dan III di Malang pada tanggal 6 sampai 7 Agustus

1997 dan 4 sampai 6 Agustus 1998.

5) Pemateri dalam Dialog Nasional Forum Mahasiswa Syari‟ah se-Indonesia

dengan tema Formasi Hukum dan Pluralisme Politik di Jakarta pada tanggal

17 Februari 1999.

6) Pembicara dalam Dialog Kerukunan Antar Umat Beragama dengan tema

Menjalin Persaudaraan Sejati yang Terbuka di Jakarta pada tanggal 27

Februari 2000.

7) Pembicara dalam Seminar Nasional Depdiknas dengan tema Reformasi

Pendidikan Nasional di Yogjakarta 16 sampai 17 Maret 2001.

8) Pembicara dalam Musabaqoh Al-Qur‟an tingkat V TELKOM dengan tema

Implementasi Akhlaq Qur‟ani di Jakarta 23 April 2002.

38

Wawancara dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta 14 Juni 2013 yang dimuat pada

curriculum vitae KH. Said Aqil Siroj

Page 81: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

71

9) Pembicara dalam Halaqoh Nasional Departemen Agama dengan tema

Musyawarah Kerja Ulama-Ulama Alhi Qur‟an di Jakarta pada tanggal 28

sampai 30 April 2003.

10) Pembicara dalam Simposium Nasional PATRIA dengan tema Nasionalisme,

Profesionalisme, Pers Indonesia di Jakarta pada tanggal 25 sampai 27

Februari 2004.

11) Pembicara dalam Konferensi Internasional dengan tema Asian Gathering of

Muslim Ulama and Christian Bishops di Manila pada tanggal 18 sampai 21

Agustus 2003.

12) Pembicara dalam forum International Conference of Islamic Scholar I dengan

tema Daur al-Ma‟ahid al-Islamiyah fi bina‟i Hadhoroh al-Syu‟bi Indonesiya

di Jakarta pada tanggal 23 sampai 25 Februari 2004.

13) Pembicara dalam forum International Conference of Islamic Scholar II

dengan tema Al Mujatama‟ al-Islami wa masuliyyatiha alhadhoriyyah di

Jakarta pada tanggal 19 sampai 22 Juni 2006.

Aktivitas dakwah bil-lisan KH. Said Aqil Siroj tersebut, menggambarkan

bahwa beliau telah memberikan kontribusi yang cukup luar biasa bagi

perkembangan umat Islam di Indonesia saat ini. Sosok beliau yang moderat,

terbuka, toleran, komunikatif dan adaptip menjadikan mad‟u sebagai saudaranya

sendiri, membuat dakwahnya mudah diterima di semua kalangan.39

39

Wawancara dengan Muhammad Idris Mas‟udi (Sekretaris Pribadi KH. Said Aqil Siroj),

Jakarta 14 Juni 2013

Page 82: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

72

2. Dakwah Bil-hal

Menurut KH. Said Aqil Siroj dakwah bil-hal yaitu dakwah itmamul khuluq

yang berarti tindakan nyata dalam memiliki moralitas luhur dan di

implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dakwah yang di contohkan

nabi Muhammad dalam sosok kepribadian serta tingkah lakunya. Sebagai contoh

menurut KH. Said Aqil Siroj nabi Muhammad pernah beranjak dari tempat

duduknya saat jenazah non-Muslim diusung melintas dihadapannya. Sikap ini

merupakan satu bentuk penghormatan kepada non-Muslim meski sudah

meninggal. Praksis dakwah Islam seperti ini merupakan bagian dari proses

pembangunan image, yakni untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang

menjunjung tinggi moralitas.40

Urgensi akhlakul karimah harus hadir pada karakter setiap da‟i karena

akhlakul karimah merupakan karakteristik ketuhanan yang melekat pada diri

manusia. Akhlak yang mulia atau moralitas merupakan sesuatu yang dilakukan

bukan hanya di ucapakan, tindakan bukan tulisan, pelaksanaan bukan kekuasaan,

pengamalan bukan hafalan, kenyataan bukan penataran, essensi bukan teori,

realitas bukan identitas, afektif bukan kognitif, aplikatif bukan normatif, amaliyah

bukan ilmiyah.41

. Berikut paparan wawancara KH. Said Aqil Siroj:

“Ya bil hal itmamul khuluq perilaku para kiai para ulama perilaku sehari-

harinya merupakan dakwah bil-hal, amal nyata, karena memberikan

contoh yang baik. Dakwah secara akhlak mahmudah, akhlak terpuji. Atau

syi‟ar mendirikan lembaga-lembaga Islam memberantas kebodohan, disitu

kita lebih leluasa dalam berdakwah membina generasi muda dalam ber

akhlak karimah.”

40

KH. Said Aqil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, (Jakarta: Yayasan KHAS, 2006),

h. 28 41

KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan, (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999), h. 2

Page 83: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

73

Dakwah bil-hal dilakukan sebagai solusi kebutuhan umat Islam sehingga

dakwah ini berupa tindakan nyata. Menurut KH. Said Aqil Siroj Dakwah bil hal

ini adalah tidakan para ulama, para kyai. Dakwah bil-hal yaitu terjun langsung

mengubah jalannya sejarah kehidupan sosial masyarakat menuju kondisi yang

diharapkan, diidealkan, dicita-citakan sesuai dengan bangunan pikirannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Namun,

untuk lebih luasnya peran beliau dalam dakwah bil hal diantaranya:

a. Mendirikan Pondok Pesantren Luhur Said Aqil Siroj (SAS) Al-Tsaqafah

Yayasan Islam ini terdiri dari Madrasah Aliyah (MA) yang didirikan

langsung oleh KH. Said Aqil Siroj beserta keluarga, merupakan sekolah yang

berkhas Islam. Sangat berbeda dengan sekolah umum lainya. Yayasan ini

didirikan dengan mengacu pola pesantren salafi yang dipadu padankan dengan

keilmuan umum. Yayasan ini diperuntukkan bagi semua santri ataupun murid dari

penjuru Indonesia, semata-mata untuk investasi akhirat beliau dan keluarga.

Bertujuan untuk menciptakan kader-kader yang berkualitas secara kelimuan dan

akhlakul karimah. Karena, Islam mengajarkan kita bagaimana memberikan

pencerahan kepada umat Islam agar kreatif dan produktif.42

b. Mendirikan Pusat Studi Tsaqafah (PST-SAS)

Pusat Studi Tsaqafah atau kita lebih familiar dengan sebutan kajian

Tasawuf ini dikhususkan untuk kalangan akademisi baik mahasiswa ataupun

dosen. Mereka akan diberikan paparan materi tasawuf falsafi secara referentif

sehingga dapat memahami penguasaan ilmu tasawuf secara komprehensif. PST-

42

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta: 14 Juni, 2013

Page 84: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

74

SAS ini didirikan di dekat kediaman beliau tepatnya di daerah Ciganjur Jakarta

Selatan.43

c. Mendirikan Said Aqil Siroj Center (SAS CENTER)

SAS CENTER lahir pada tanggal 09 Septermber 2009 yaitu roda

organisasi Islam basis perjuangan sekaligus model dakwah yang didirikan sebagai

wujud kepedulian dari semangat para aktivis Islam, seniman, budayawan, serta

para pemerhati kaum Nahdhiyyin yang memiliki harapan, mimpi, cita-cita, Islam

ideal ke depan untuk memecahkan persoalan umat. SAS CENTER merupakan

wadah wadah bagi para kaum santri, kaum akademisi, kaum profesi perkotaan,

birokrat, sipil dan militer serta kelompok-kelompok lainnya. Berikut ini agenda

kegiatan SAS CENTER44

:

1) SAS PEDULI

Adalah aksi kemanusiaan terhadap perbaikan sarana dan tempat ibadah,

perbaikan lingkungan, tata transportasi, kebijakan tata ruang public, pemberian

santunan bagi yatim piatu, faqir miskin, dhuafa, janda, gelandangan,

pengangguran, korban gempa, dll.

2) SAS AWARD

Adalah wujud apresiasi dan penghargaan bagi para tokoh Islam dan tokoh

moderat Indonesia lintas profesi budayawan, seniman, actor film, penulis.

3) SAS DIALOG ISLAM MODERAT ON AIR

Adalah gerakan dakwah melalui media televisi dan radio seluruh

Indonesia yang berwawasan Islam kebangsaan Rahmatan Lil‟alamin. Materi yang

43

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas‟udi, Jakarta: 14 Juni, 2013 44 SAS Center, (Dari Pesantren untuk Bangsa: Kado buat Kyai Said), h. 165

Page 85: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

75

tersajikan, di desaign untuk memenuhi kebutuhan riil keumatan di Indonesia

khususnya, sekaligus sebagai program konseling bagi masyarakat umum.45

4) SAS DISKUSI TEMATIK

Adalah kegiatan dialog dan diskusi menyangkut permasalahan aktual yang

terjadi di negeri ini, yang diselenggarakan di wilayah Indonesia koordinasi dengan

PCNU dan PWNU se-Indonesia. Fokus kegiatan diutamakan di kantor NU

seluruh Indonesia sekaligus berfungsi sebagai gerakan silaturrahmi antar elemen

warga NU. Hasil diskusi tersebut, secara berkala akan diterbitkan dalam bentuk

compact disk, bulletin, majalah, dan disebarluaskan kepada masyarakat luas.

5) SAS PENERBITAN

Adalah kegiatan penerbitan karya Tokoh-tokoh NU baik di dalam maupun

luar negeri, terutama karya-karya klasik dan penerbitan bografi/autobiografi

Ulama-ulama Nusantara.

Bagi KH. Said Aqil Siroj ini, langkah berdakwah melalui pendidikan

pesantren dan pendidikan umum berbasis Islam adalah untuk pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM) generasi Islam saat ini. Agar dapat berkualitas

secara pribadi dan memberikan perubahan sosial di masyarakatnya kelak.

Terutama agar mereka dapat bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.46

Menurut KH. Said Aqil Siroj dakwah bil hal dalam tindakan nyata

merupakan langkah konkret dalam berdakwah. Aktivitas dakwah seperti ini

merupakan dakwah yang bertujuan untuk memberantas kebodohan, kemiskinan,

45

SAS Center, (Dari Pesantren untuk Bangsa: Kado buat Kyai Said), h. 166 46 SAS Center, (Dari Pesantren untuk Bangsa: Kado buat Kyai Said), h. 167

Page 86: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

76

dengan bentuk amal nyata terhadap sasaran masyarakat tertentu. Dan menjadikan

masyarakat Indonesia yang berbudaya, berkarakter dan berpengetahuan luas.47

Di samping itu, misi utama Islam adalah “rahmatan lili‟alamin”, menjadi

rahmat bagi bumi seisinya. Misi ini dalam aplikasinya ditopang oleh lima prinsip

universal (kulliyatul khams) yang dijadikan acuan dalam penetapan judisprudensi

hukum Islam serta menjadi kristalisasi semua perundang-undangan. Kelima

prinsip tersebut adalah pertama, menjadi kebebasan beragama (hifdz al din);

kedua memelihara nyawa (hifdz al- nafs); ketiga, menjaga keturunan dan profesi

(hifdz al-nasl wal-„irdl); keempat, menjamin kebebasan ber ekspresi dan

berserikat (hifdz al-„aql); dan kelima, memelihara harta benda (hifdz al-mal).

Kelima prinsip tersebut, dewasa ini sangat relevan dengan prinsip-prinsip HAM

yang menjadi pilar demokrasi yang berlaku di Indonesia.48

3. Dakwah bil- Qalam

Menurut KH. Said Aqil Siroj, Dakwah bil Qalam yaitu kegiatan

menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti buku, surat kabar, majalah,

artikel, jurnal, internet dan lain-lain. Seperti yang di contohkan „ulama

salafusshahih seperti Imam Syafi‟i, Imam Hanafi, Imam Hambali, dan Imam

Maliki yang mengarang dan menulis kitab-kitab salafi 49

47

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013 48

KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan, (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999) h. 31 49

Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013

Page 87: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

77

Berikut kutipan wawancara dengan KH. Said Aqil Siroj:

“Yaa pokoknya isi pesan dakwah di tuangkan dituliskan dalam tulisan.

Seperti karya-karyanya ‟ulama salafusshahih Imam Syafi‟I, Maliki, hanafi,

hambali yang mengarang kitab… karya-karyanya kan subhanallah masih

bisa di nikmati sampai saat ini tidak terbatas waktu. Atau kita menulis

materi wacana ke Islaman dalam bentuk buku.”

Berikut ini aktivitas dakwah bi Al-Qolam yang dilakukan oleh KH. Said

Aqil Siroj yang dipublikasikan melalui buku cetak, diantaranya:

a. Rasail al-Rusul fi al-„Ahdi al-jadid wa Atsaruha fi al-Masihiyah (Pengaruh

Surat-Surat para rasul dalam Bibel terhadap Perkembangan Agama Kristen),

thesis dengan nilai memuaskan, (1987).

b. Allah wa Shillatuhu bi al-Kaun fi al-Tasawwuf al-Falsafi (Hubungan Antara

Allah dan Alam Kosmos: Perspektif Tasawwuf Falsafi), desertasi dengan nilai

Cum Laude di promotori Prof. Dr. Mahmud Khofaji (1994).

c. Ahlussunah wal jama‟ah; Lintas Sejarah (1997)

d. Islam Kebangsaan; Fiqih Demokratik kaum Santri (Jakarta: FATMA Press,

1999). Buku ini kompilasi dari berbagai makalah yang dipresentasikan dalam

forum ilmiah. Buku ini diharapkan menjadi salah satu rujukan teori politik

umat Islam (fiqh siyasi), dimana sapai saat ini masih banyak wilayah kajian

yang belum dijamah para „ulama.

e. Kyai Menggugat; Mengadili Pemikiran Kang Said (Jakarta: Pustaka Ciganjur,

1999). Buku ini adalah hasil wawancara kontroversial yang dimuat di media

massa yang mendokumentasikan pikiran, gagasan, serta tindakan KH. Said

Aqil Siroj.

f. Ma‟rifatullah; Pandangan Agama-Agama, Tradisi dan Filsafat (2003)

Page 88: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

78

g. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan

Aspirasi (Jakarta: Yayasan KHAS, 2006). Buku ini adalah refleksi dari upaya

memperkuat pola pikir tawassuth (moderat), tawazun (keseimangan), I‟tidal

(jalan tengah), dan tasamuh (toleran) dalam Islam.

h. International Journal of Pesantren Studies dalam Pusat Studi Pengambangan

Pesantren (PSPP) dengan judul “Pesantren di masa sekarang dari segi sejarah

dan Perkembangannya” (2000).

Page 89: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pemikiran dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj adalah aktivitas mengajak

atau menyeru kepada jalan Allah SWT. Dakwah secara luasnya yaitu

menyebarkan, memperkuat, memasyarakatkan ajaran Islam secara

komprehensif dan bijaksana sebagaimana yang dilakukan para walisongo

yakni mengedepankan perilaku baik, santun, budi pekerti mulia, akhlak

terpuji serta kuat dalam menghadapai tantangan apapun. Dalam berdakwah

harus siap dalam menghadapi tantangan apapun. Pemikiran KH. Said Aqil

Siroj adalah pemikiran yang terpengaruh oleh bacaan tasawuf. Menurut

KH. Said Aqil Siroj dalam berdakwah harus tahan kritik, tahan dihina

karena hal itu merupakan proses dalam berdakwah. Bacaan tasawuf sangat

berpengaruh dalam perjalanan dakwah beliau karena dengan bacaan

tasawuf KH. Said Aqil Siroj berusaha untuk menyikapi bebagai tantangan

dalam berdakwah secara toleran dan terbuka.

2. Aktivitas dakwah yang dilakukan oleh KH. Said Aqil Siroj ini tata cara

dakwah yang dilakukan walisongo, karena basis NU sendiri model dakwah

walisongo. Aktivitas dakwahnya sangat di apresiasi oleh masyarakat

Indonesia dahulu dan sampai saat ini. Khidmahnya pada Indonesia tidak

terlepas dari tujuan dalam ikut menciptakan negara baldatun thayyibatun

wa rabbun ghofur. Negara yang berbudaya dan beradab.

Page 90: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

80

Menurut hemat saya, Kiai Said adalah figur generasi setelah Gus

Dur, yang dalam batasan kecil mampu memotret dan meniru sisi

kehidupan Gus Dur untuk dijalankan di tengah-tengah masyarakat

Indonesia. Bergaul dengan banyak komunitas. Dan memperbanyak relasi

dengan non-Muslim. Kesemuanya itu, baginya adalah berdakwah semata-

mata diniatkan untuk memasyarakatkan agama Islam yang santun.

B. Saran

1. Untuk KH. Said Aqil Siroj. Indonesia sangat masih ketergantungan sosok

da’i seperti KH. Said Aqil Siroj. Untuk itu, tetap istiqomah berdakwah

kepada seluruh lapisan masyarakat. Tetap pada misi dakwah yaitu

menjalankan amar ma’ruf nahi munkar dan menjadikan Indonesia negara

baldataun thayyibatun wa rabbun ghofur.

2. Untuk masyarakat. Tetap mengikuti kegiatan dakwah beliau karena secara

kognitif kita dapat pengetahuan Islam lebih luas, secara afektif dapat lebih

mengenal sosok beliau pemahaman agamanya begitu luas pendekatan

dakwah melalui kajian tasawuf dan secara behavioral bisa merefleksikan

pemahaman agama dalam kehidupan nyata.

3. Untuk pemerintah. Senantiasa mendukung dan berusaha selalu berintegrasi

dengan PBNU khususnya kepada KH. Said Aqil Siroj dalam menjalankan

roda pemerintahan agar menjadikan Indonesia berkarakter dan sejahtera

lambat laun senantiasa terwujud.

Page 91: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

81

DAFTAR PUSTAKA

A. Referensi Buku

Abu Azmi Azizah, Bagaimana Berpikir Islami, (Solo: Era Intermedia, 2001)

Ali Aziz, Moh, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004)

Alwani, Thoha Jabir, Krisis Pemikiran Modern Diagnosisi dan Resep

Pengobatannya, (Jakarta: LKPSI, 1989)

Amin, Samsul Munir, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, (Jakarta: AMZAH,

Januari 2008)

Arifin, M, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara,

1993)

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Sebuah Pendekatan Praktek (Jakarta :

Rineka Cipta, 2002)

Badruttamam, Nurul, Dakwah kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Grafindo

Khazanah Ilmu, 2005)

Choliz Hafidz, Abdullah, Dakwah Transformatif (Jakarta: PP Lakpesdam NU,

2006)

Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996)

Madjid, Nurcholis Khazanah Intelektual Islam, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1985)

Mulkham, Abdul Munir, Idiologi Gerakan Dakwah, (Yogyakarta: Sipress, 1996)

Musyarofah, Umi, Dakwah KH. Hamam Dja’far dan Pondok Pesantren Pabelan,

(Jakarta: UIN Press, 2009)

Nashir, M, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indo, 1998)

Nizar, Samsul, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta:

Gaya Media Pratama, 2001)

Pustaka Ciganjur, Kyai Menggugat Mengadili Pemikiran Kang Said (Jakarta:

FATMA Press, 1999)

Rofiah, Khusniati, Dakwah Jamaah Tabhligh dan Eksistensinya di Mata ,

(Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2010)

Page 92: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

82

Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Lembag

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010)

Saputra, Wahidin, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2011)

Shihab, Quraish, Membumikan Al-qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam

Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1999)

Siroj, Said Aqil, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial Mengedepankan Islam Sebagai

Inspirasi Bukan Aspirasi, (Jakarta: Yayasan KHAS, 2006)

Siroj, Said Aqil, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, (Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1999)

Siroj, Said Aqil, Kyai Menggugat; Mengadili Pemikiran Kang Said, (Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1999)

Sukardi, Mohammad Dawam, NU sejak Lahir (Dari Pesantren Untuk Bnagsa;

Kado Buat Kyai Said), (Jakarta: SAS Center, 2010)

Syamsuddin, Fathiy. Menguatkan Peran dan Fungsi, Majalah Al-Wa’ie, No. 80

(April 2007)

Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983)

Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987)

Yafie, Alie, Teologi Sosial telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan,

(Yogyakarta: LKPSM, Oktober 1997)

Yaqub, Hamzah, Publisistik Islam Dakwah dan Leadership, (Bandung: CV

Diponegoro, 1982)

Page 94: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 95: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 96: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 97: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

SAID AQIL SIROJ

Ringkasan Profesionalisme (Memuat latar belakang pendidikan formal dan non formal serta profesionalisme termasuk aktifitas organisasi)

Pendidikan Formal: Lulus S1 dari Universitass King Abdul Aziz cabang Mekkah, Fakultas Syari’ah,

tahun 1982, lulus S2 dari Universitas Umm al-Qura Mekkah, Fakultas Ushuluddin, tahun 1987, dan S3

dari Universitas Umm al-Qura Mekkah, Fakultas Ushuluddin, tahun 1994. Pendidikan non formal:

(1) Pondok Pesantren Lirboyo Kediri tahun, 1965-1970 (2) Pondok Pesantren Krapyak Jogjakarta,

tahun 1972-1975. Profesionalisme: (1) Dosen Pasca Sarjana UI dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun 1995- skrg (2) Penasehat dosen matakuliah MKDU UBAYA Surabaya, tahun 1998-skr (3)

Direktur Pasca Sarjana Unversitas Islam Malang (UNISMA), tahun 1999-2003 (4) Anggota MPR RI

Fraksi Utusan Golongan, tahun 1999-2004 (5) Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia tahun

2012-skrg. Pengalaman Organisasi: (1) Ketua KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama)

Mekkah, tahun 1983-1987, (2) Wakil Katib ‘Am PBNU, tahun 1994-1998, (3) Katib ‘Aam PBNU,

tahun 1998-1999, Rais Syuriyah PBNU, tahun 1999-2004, Ketua PBNU 2004-2010, Ketua Umum

PBNU 2010-sekarang

A. IDENTIFIKASI

A.1 Pribadi

1. Nama Lengkap & Gelar : Said Aqil Siroj (Doktor, Magister)

2. Jenis Kelamin ( L/P ) : Laki-laki

3. Tempat Lahir : Cirebon tanggal lahir: 03 Juli 1953

4. Alamat Rumah : Jl. Sadar Raya No. 3-A Rt. 08 Rw. 04 Ciganjur,

Kota: Jakarta – Selatan Kode Pos: 12630

Telp; 021-7865178 Fax: 021-78886942

HP: 0811834960 Email: [email protected]

5. No. KTP : 09.5309. 030753. 0379

6. Agama : Islam

7. Status Perkawinan : Nikah

8. Aktivitas Sekarang : Ketua Umum PBNU

9. Alamat Kantor : Gedung PBNU Jl. Kramat Raya No. 164

Kota: Jakarta Pusat Kode Pos: 10430

Telp. 021-31923033 Hand Phone : 08161802999

Page 98: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

2

10. Penguasaan Bahasa : Bahasa Indonesia – Aktif Aktif/ Pasif

Bahasa Inggis – Pasif Aktif/ Pasif

Bahasa Arab – Aktif Aktif / Pasif

11. Hobby : Membaca dan berwisata

A.2 Keluarga

1. Nama Ayah : Aqil Siroj

2. Nama Ibu : Afifah Harun

3. Nama Isteri : Nur Hayati Abdul Qodir

4. Nama Anak : 1. Muhammad Said Aqil

2. Nisrin Said Aqil

3. Rihab Said Aqil

4. Aqil Said Aqil

B.RIWAYAT PENDIDIKAN

B.1 Pendidikan Formal

JENJANG NAMA SEKOLAH BIDANG PENDIDIKAN TAHUN

SD/ Sederajat SR Cirebon Agama Islam Tamat 1965

SLTP/SLTA Sederajat Hidayatul Mubtadi’en

Enam tahun

Agama Islam Tamat 1970

S1 Universitas King

Abdul Aziz

Ushuluddin dan Dakwah Tamat 1982

S2 Universitas Ummu al-

Qura

Perbandingan Agama Tamat 1987

S3 Universitas Ummu al-

Qura

Aqidah/Filsafat Islam Tamat 1994

B.2 Pendidikan Non Formal

LEMBAGA PENDIDIKAN NAMA LEMBAGA PENDIDIKAN TAHUN

Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien

Kempek Cirebon

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’en Lirboyo Kediri 1965-1970

Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Jogjakarta 1972-1975

Page 99: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

3

C.PENGALAMAN ORGANISASI

LEMBAGA JABATAN TAHUN

PMII Rayon Krapyak Jogjakarta Sekretaris 1972-1974

KMNU Mekkah Ketua 1983-1987

PBNU Wakil Katib ‘Aam 1994-1998

PBNU Katib ‘Aam 1998-1999

Gerakan Anti Diskriminasi

Indonesia (GANDI)

Penasehat 1998

Forum Komunkasi Kesatuan

Bangsa (FKKB)

Ketua 1998-sekarang

Pusat Kajian Timur Tengah dan

Islam UI

Penasehat 1998-sekarang

Tiem Gabungan Pencari fakta

(TGPF) Kerusuhan Mei 1998

Wakil Ketua 1998

TGPF Kasus pembantaian dukun

santet Banyuwangi

Ketua 1998

Panitia Muktamar NU XXX Ketua 1999

MATAKIN Anggota Kehormatan 1999-2002

PMKRI Penasehat 1999-sekarang

PBNU Rais Syuriah 1999-2010

PBNU Ketua Umum 2010-sekarang

D. AKTIVITAS

LEMBAGA JABATAN TAHUN

Koran Harian AL-Nadwah Mekkah Tiem Ahli Bahasa Indonesia 1991

Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-

Qur’an (PTIQ)

Dosen 1995-1997

Pasca Sarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Dosen 1995-sekarang

Universitas Islam Malang

(UNISMA)

Wakil Derektur 1997-1999

Universitas Surabaya UBAYA Penasehat dosen MKDU 1998-sekarang

Konseptor Tiem Lima perumus

ADART PKB

Wakil Ketua 1998

KOMNAS HAM Anggota 1998-1999

Institut Agama Islam Tribakti

Lirboyo Kediri

Dosen Luar biasa 1999-sekarang

MPR RI Fraksi Utusan Golongan

dari NU

Anggota 1999-2004

Pasca Sarjana UNISMA Direktur 1999-2003

Masyarakat Pariwisata Indonesia

(MPI)

Penasehat 2001-sekarang

Pasca Sarjana ST Maqdum Ibrahim

Tuban

Dosen 2003-sekarang

Pasca Sarjana Universitas Nahdlatul

Ulama UNU Solo

Dosen 2003-sekarang

Pasca Sarjana UNISMA Dosen 2003-sekarang

Page 100: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

4

Universitas Indonesia Ketua Majelis Wali Amanat 2012-skrg

E. FORUM ILMIAH

E.1 Pembicara Tingkat Nasional

TEMA BENTUK FORUM TEMPAT DAN

TAHUN

Transplantasi Ginjal Simposium Nasional Jakarta, 08 September

1995

Pola keterkaitan Pesantren, Perguruan Tinggi

dan LSM dalam pendidikan dan

Pengembangan Ekonomi Masyarakat

Diskusi Panel ITB Bandung, 13-14

April 1996

Rekonsiliasi Tasawuf dan syari’at:Perspektif

Sejarah

Seminar Nasional Bengkulu, 3-4 Desember

1996

Transmigrasi Pesantren Lokakarya Nasional

Dep. Transmigrasi

Sukabumi, 16-17

Desember 1996

Seminar Nasional SDES Seminar NAsional Cipayung, 1-2 April 1997

Temu Tahunan Jaringan Penelitian IAIN se-

Indonesia

Seminar Nasional Palembang, 16-19 Juni

1997

Seminar Buku Aksi Cinta Sminar HIKMAH

BUDHI-KMB

Jakarta, 11 Oktober 1997

Dialog Nasional antar Generasi Dialog UGM, Yogjakarta, 25

November 1997

Peringatan Hari AIDS se-Dunia Simposium DIKBUD

RI

Jakarta, 29 November

1997

Setrategi Pembangunan Nasional Seminar

WANHANKAMNAS

Yogyakarta, 17-20

Desember 1997

Reformasi Politik, Ekonomi, Hukum, Moral

dan Budaya

Lokakarya dan Seminar

Nasional

Surabaya 25-27 Mei

1998

Umat Beriman Mengaktualisasikan Keadilan,

Kebenaran, Kasih dan Kebebasan

Sarasehan Paroki Santa

Anna

7 Juni 1998

Umat Islam dalam Dinamika Politik Bangsa

di Era Reformasi

Seminar Nasional

Universitas

Muhammadiyah

Yogyakarta

Jogjakarta, 4 Juli 1998

Wawasan Kebangsaan II dan III Seminar Bamus antar

Gereja

Malang, 6-7 Agustus

1997, dan 4-6 Agustus

1998

Keberadaan Agama Khonghucu di Indonesia Seminar Sehari IAIN

Jakarta

Jakarta, 20 Agustus 1998

Pelatihan Pemuda Therevada Pelatihan VIHARA

DHARMA MITRA

Malang, 15-17 Agustus

1998

Konferensi Kerja Kerabat Pelayanan Konferensi

GKD,GKRI,YMPI,JRC

APOSTOLOS,KOS,

YMBI,CLR

Bogor, 25-28 Januari

1999

Formasi Hukum dan Pluralisme Politik Dialog Nasional Forum

Mahasiswa Syari’ah

Se-Indonesia

Jakarta, 17 Februari 1999

Page 101: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

5

Pemilu dan Masalah Integritas Bangsa Seminar setengah hari

UKI, ATMAJAYA

Jakarta, 4 Maret 1999

Pendidikan Tinggi dalam rangka

Mewujudkan Masyarakat Madani

Seminar Nasional

LEMHANAS

Jakarta April 1999

Pelatihan bagi Pelatih HAM untuk kalangan

Rohaniawan

Pelatihan KOMNAS

HAM

Bogor, 26-30 Juli 1999

Temu Nasional Kebangsaan II Seminar Semarang, 5 Agustus

1999

Wali Songo, Islam di Indonesia dan Prospek

Wisata Ziarah

Seminar Sehari

Departemen Pariwisata,

Seni dan Budaya

Jakarta, 8 September

1999

Menjalin Persaudaraan Sejati yang Terbuka Dialog Kerukunan

Antar Umat Beragama

Jakrta, 27 Februari 2000

Sarasehan Lintas Iman dan Wawasan

Kebangsaan

Sarasehan ISCS Denpasar, 25 Desember

2000

Mengkaji Kebijakan Kebudayaan Masa Orde

Baru untuk Menyongsong Indonesia Baru

Seminar Nasional LIPI Jakarta, 23 Januari 2001

Reformasi Pendidikan Nasional Seminar Nasional

Depdiknas

Jogjakarta, 16-17 Maret

2001

Antisipasi Kepolisisan Menghadapi

Kemungkinan Tindak Anarkis Masyarakat

Dialog Interaktif

MABES Kepolisian

Negara RI

Jakarta, 25 April 2001

Transformasi Kultural dalam Tubuh POLRI

Menuju Profesionalisme

Seminar Sekolah

Lanjutan Perwira

POLRI

Jakarta, 14 Juni 2001

Implementasi Akhlaq Qur’ani Musabaqoh Al-Qur’an

tingkat V TELKOM

23 April 2002

Musyawarah Kerja Ulama-Ulama Ahli Al-

Qur’an

Halaqoh Nasional

DEPAG

Jakarta, 28-30 April 2003

Kerukunan Umat Beragama Propinsi DKI

Jakarta

Pemda DKI Dinas

Bintal dan Kesos

Jakarta 3-4 September

2003

Nasionalisme, Profesionalisme, Pers

Indonesia

Simposium Nasional

PATRIA

Jakarta, 25-27 Februari

2004

Muzakaroh dan Muhasabah Perwira Rohani

Islam TNI

Muzakaroh MABES

TNI

Jakarta, 24-27 Mei 2004

Dan lain-lain

E.2 Pembicara Tingkat Internasional

TEMA BENTUK FORUM TEMPAT DAN

TAHUN

Al-islam Din al-Tasamuh AL-Taqrib baina al-

madzahib

Teheran, Iran 1999

Huquq al-insan fi al-Islam AL-Taqrib baina al-

madzahib

Teheran, Iran 2000

Asian Gathering of Muslim Ulama and

Christian Bishops

Konferensi Internasional Manila, 18-21 Agustus

2003

Daur al-Ma’ahid al-Islamiyah fi bina’I Internasional Conference Jakarta, 23-25 Februari

Page 102: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

6

Hadhoroh al-Syu’bi Indonesiya of Islamic Scholar 2004

Al Mujatama’ al-Islami wa masuliyyatiha

alhadhoriyyah

Internasional Conference

of Islamic Scholar II

Jakarta, 19- 22 Juni

2006

F. KARYA ILMIAH

JUDUL BENTUK KARYA NILAI TAHUN

Rasail al-Rusul fi al-‘Ahdi al-jadid

wa Atsaruha Fi al-Masihiyah

(Pengaruh Surat-Surat para rasul

dalam Bibel terhadap

Perkembangan Agama Kristen)

Tesis Memuaskan 1987

Allah wa Shillatuhu bi al-Kaun fi

al-Tasawwuf al-Falsafi (Hubungan

Antara Allah dan Alam Perspektif

Tasawwuf falsafi)

Desertasi Cum Laude

Promotor;

Prof. Dr.

Mahmud Khofaji

1994

Ahlussunah wal Jama’ah; Lintas

Sejarah

Buku --- 1997

Islam Kebangsaan; Fiqih

Demokratik Kaum Santri

Buku --- 1999

Kyai Menggugat Buku --- 1999

Ma’rifatullah; Pandangan Agama-

Agama, Tradisi dan Filsafat

Buku --- 2003

Tasawuf Sebagai Kritik Sosial,

Mengedepankan Islam sebagai

Inspirasi bukan Aspirasi

Buku --- 2006

Beberapa tulisan di media cetak Artikel --- 1995-sekarang

Jakarta, 23 Februari 2011

DR. KH. SAID AQIL SIROJ MA

Page 103: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

Lampiran 3 : Daftar Pedoman Wawancara

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH

PROF. DR. KH. SAID AQIL SIROJ

A. Dakwah dan unsur-unsurnya menurut KH. Said Aqil Siroj

1.Apa yang dimaksud dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj?

2.Unsur-unsur dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj

a. Bagaimana definisi da’i menurut KH. Said Aqil Siroj?

- Apa saja sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang da’i?

b. Bagaimana mad’u menurut KH. Said Aqil siroj? Tipologi mad’u KH. Said

Aqil Siroj?

c. Bagaimana materi dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj?

- Apa saja materi dakwah yang sering di bawakan untuk dalam

berdakwah?

d. Bagaimana metode dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj?

e. Bagaimana media dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj?

- Media apa saja yang digunakan KH. Said Aqil dalam berdakwah?

(bentuk apa)

f. Apa tujuan dalam berdakwah menurut KH. Said Aqil Siroj?

g. Apa visi dan misi dalam berdakwah menurut KH. Said Aqil Siroj?

Page 104: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 105: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

1

DRAF WAWANCARA TERTULIS DENGAN

PROF. DR. KH. SAID AQIL SIROJ

Nama : Prof. Dr. KH. Said Aqil siroj

Jabatan : Ketua Umum PBNU

Waktu Wawancara :14 Mei 2013

Tempat Wawancara : Di gedung PBNU Jalan Krama Raya, Jakarta Pusat

1. Bagaimana latar belakang keluarga pak kyai ?

Jawaban :

Saya dilahirkan dari keluarga kiai meskipun kiai selevel kabupaten, ya

aktivitas ayah saya adalah dakwah kemana-mana meskipun jalannya jelek,

transportasi dokar ga seperti ini, tapi beliau tidak pernah surut tidak pernah

kendor dalam berdakwah dan itu barangkali saya dan adik saya Mustofa Aqil

Siroj mewarisi semangat juang dakwah dari ayah saya. Mudah-mudahan

dakwah itu merupakan deposite amal shaleh yang sama sekali tidak bertujuan

untuk memperkaya diri semata-mata karena Allah. Kalau memperkaya diri

saya milih-milih-milih dong. Walaupun di undang ke kampung pelosok

bagaimanapun saya pasti datang untuk berdakwah. Saya pernah ke pulau

burung, dari sini ke Batam pesawat dari Batam ke Pulau Guntur bagus, dari

Pulau Guntur ke Pulau Burung jelek sekali jalannya, dari tepi pulau ke acara

saya naik getek.

2. Apa definisi dakwah menurut pak kyai ?

Jawaban :

Dakwah dalam arti kita mengajak, menyeru, ke jalan yang benar. Secara

luasnya ingin menyebarkan, memperkuat, memasyarakatkan ajaran Islam

sebagai agama yang haq, saya tidak bosan-bosan dan tidak henti-henti karena

Page 106: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

2

ini sangat penting sekali. Nah semangat dakwah itu kita warisi juga dari orang

tua kita, orang tua kita dari gurunya, gurunya mewarisi dari para wali songo

berdakwah secara santun, berbudi pekerti mulia, walisongo berhasil

menyebarkan Islam sampai kepada kerajaan Majapahit, Padjajaran, Sriwijaya,

hilang (hanya dalam kurun waktu 50 tahun). Padahal Islam datang ke

Indonesia pada abad ke 8 dari sejak khalifah ustman, ratusan tahun tidak

pernah berkembang tapi, ketika dakwah dipegang secara sistemik yang

dilakukan oleh wali songo Majapahit Bubar tanpa ada kekerasan, tanpa ada

darah yang mengalir, tanpa peperangan tapi tetap dengan musyawarah dengan

baik, discuss dengan berbobot dan berkualitas, tutur kata yang baik dan sopan

itulah yang berhasil, berkualitas secara akhlak, berdakwah yaitu dengan :

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik.”

Seperti nabi Muhammad selama 13 tahun di Mekkah tidak pernah

memerintahkan sahabat untuk memecahkan berhala padahal ada 360 berhala

di Mekkah dan ada puluhan berhala di Masjidil Haram. Tapi, tidak pernah

memerintahkan sahabat untuk memecah berhala, baru setelah Nabi hijrah ke

Madinah kemudian menguasai Fathu Makkah (kota Mekah) tahun 8 H orang

Mekkah masuk Islam semua sebagaimana dalam Q.S. Al-Nashr:

Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan

kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-

Page 107: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

3

bondong, Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan

mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha

Penerima taubat”.

Berbondong-bondong masuk Islam dengan kemauan sendiri, kehendak

sendiri. Masyarakat Mekkah setelah masuk Islam menghancurkan atau

membersihkan masjidil haram Mekkah dari berhala-berhala. Jadi apa?

Cara dakwah Rasul itu Pendekatannya budaya dulu, kepribadian dulu,

pendekatan Akhlaqul Karimah, setelah mereka masuk Islam atau

menerima agama kita baru mereka akan menjalankan agama Islam itu

sendiri dengan benar dan tidak usah dipaksa atau dengan cara kekerasan.

Nah, wali songo itu meniru metode dakwahnya Rasulullah. Ko ada perang

? saat itu Rasulullah sangat-sangat terpaksa, keadaan Darurat, Emergency,

perang Rasul itu yaitu perang mempertahanakan pertahanan (Difensif)

nah, itu yang harus kita lestarikan dan wariskan kepada generasi di bawah

saya.

Jadi, menurut saya, dakwah yang dibangun oleh Islam sejak awal berupa

dinamisasi yang mengedepankan pola uswah hasanah, yakni berdasarkan

pada moralitas dan contoh teladan yang baik. Menjadikan Rasulullah

sebagai referensi sentral dalam berdakwah mengedepankan akhlak terpuji.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Aku diutus untuk menyempurnakan

moralitas kemanusiaan yang luhur”. Pendekatan moralitas ini menuntut

umat Islam untuk selalu menjadi khairul ummah dan yang baik bagi

lingkungan sekitarnya.

3. Bagaimana definisi da’i menurut KH. Said Aqil Siroj:

Jawaban:

Dai adalah orang yang mempunyai visi dan misi yang kuat dalam

menyampaikan ajaran yang benar yaitu ajaran Islam sebagaimana yang di

contohkan Rasulullah. seorang da‟i harus dapat menjadi pemikir

Page 108: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

4

transformatoris dan mitra dialog yang baik bagi gagasan-gagasan Islam di

Indonesia.

4. Sifat yang harus dimiliki da’i / sosok da’i yang ideal menurut KH.

Said Aqil Siroj?

Jika melihat ayat Al-qur‟an mengatakan :

Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan

perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara

mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan

mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada

kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya.”

Maksud dari ayat di atas tidak harus semua aktivitas orang mukmin itu

mobile (aktivitasnya keluar dari rumah) harus ada sekelompok orang

mukmin yang memahami, mendalami, menguasai ilmu agama, harus ada

ini. Dia bukan TNI, PNS, Birokrat, DPR, tapi menekuni agama, kalo

sudah betul-betul faham “waliyundiruu qoumahum” (mengajak, atau

menyampaikan dakwah kepada ummat). Kata yatafaqqahuu dan yundiruu

itu fiil mudhori kata kerja yang zamannya sekarang dan akan datang

artinya, memahami agama yatafaqqahu, waliyundiruu dakwahnya harus

kontekstual, artinya harus nyambung, harus muqtadhol haal harus

”muthobaqoh lil waqi wazzaman” harus nyambung dengan keadaan yang

ada dan tuntutan era yang sekarang ini makanya Al-qur‟an menggunakan

fiil mudhori’ (dakwahnya tetap pada prinsip-prinsip Islam tapi, cara

metode dakwahnya itu harus kontekstual).

Page 109: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

5

5. Mad’u itu seperti apa menurut KH. Said Aqil Siroj?

Jawaban :

Mad‟u adalah ummat Allah yang sama ingin ke jalan Allah. Mad‟u saya

sangat variatif, semua kalangan saya ajak berdakwah demi sama-sama

mempunyai cita-cita menjadi insan kamil. Mad‟u saya ada kalangan

pemerintah, mahasiswa, masyarakat awam, yah pokoknya kalangan

akademis maupun non akademis. Mulai dari profesi, latar belakang agama,

bervariasi lah pokoknya. Ketika di undang untuk ceramah ke manapun

saya usahakan datang, ketika disuruh mengisi seminar saya datang,

undangan kajian, kalo santri di pesantren itu mereka lebih tercover dengan

baik, ada yang mengendalikan, di Pesantren kan sudah di tekankan

Akhlaqul Karimah disamping pelajaran Aqidah diajarkan, Syari‟ah

dijalankan, juga Akhlaqul Karimah. Sehingga dapat bermasyarakat dengan

baik, bergaul dengan siapapun, dengan akhlaqul karimah. Pernah saya

beberapa kali saya ceramah di gereja yang mad‟unya umat Kristen,

yahudi, nasrani itu saya berikan paparan materi Islam. Mereka nerima saja.

Asal kita kedepankan sikap yang santun, etika keislamannya dipakai.

Islam sangat menjungjung tinggi moralitas.

Saya pernah di undang ceramah yang mad‟unya non muslim seperti saya

diundang ceramah ke Atlanta dalam acara “Global Peace” Islamnya ada

tapi mayoritas Yahudi dan Kristen. Saya juga sering di undang ceramah

ke gereja-gereja, tepatnya pada tanggal 1 Maret 1998 di Gereja Katolik

Aloysius Gonzaga kawasan Darmo Satelit Surabaya saya ceramah di

depan ribuan umat kristiani. Bahwa kita harus saling menghormati,

menghargai agama mereka, nah, dengan menghormati itu kita berdakwah.

Dengan menunjukkan sikap yang toleran itu, kita tunjukkan bahwa kita

dewasa, umat yang berbudaya, mengerti sopan santun, berakhlakul

karimah, mereka akan simpati. Itulah dakwah kita. Justru ini kesempatan

yang baik, kita tunjukkan perilaku yang kongkrit. Bukan hanya ngomong,

Page 110: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

6

bukan hanya tertulis di buku tapi kita kongkritkan dan realisasikan

ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariyah.

Justru dengan seperti itu kita bisa menyampaikan ini lho Islam yang benar,

mereka semua mendengarkan dengan baik. Yahudi pun menyalami saya

waktu itu. Itu juga ajaran Al-qur‟an dan ajaran Rasulullah, dalam Q.S. Al-

„Imron ayat 159 mengatakan:

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi

berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.

karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,

dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.”

Maksudnya: karena sikapmu yang santun Muhammad, mereka

berbondong-bondong simpati kepada-mu, seandainya kamu Muhammad

congkak, sombong, kasar, niscaya orang-orang lari dari kamu, oleh karena

itu Muhammad “fa’fu’anhum” (maafkanlah, yang dulu memusuhi kamu

dan sekarang masuk Islam, maafkanlah) “wastaghfirlahum” (mintakan

ampun dari Allah untuk mereka) “wasyaawirhum fil’amr” (ajaklah

mereka musyawarah, diskusi untuk masa depan yang lebih baik) itulah

cara berdakwahnya Rasulullah dan dakwahnya pesantren ala walisongo.

6. Apa materi dakwah menurut KH. Said Aqil dan materi dakwah apa

yang sering disampaikan dalam berdakwah?

Jawaban:

Materi adalah isi pesan dakwah. Materinya Akhlak ya Akhlak, tasawuf

juga, syari‟ah dan aqidah. Tapi lebih kepada akhlak. kalau orang pesantren

aqidahnya sudah selesai. Redaksi nya tetap pada Al-qur‟an dan hadist.

7. Bagaimana metode dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj?

Jawaban:

Page 111: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

7

Metode dakwah adalah cara penyampaian dakwah dan ini harus

kontekstual. Dalam pembawaan ceramah da‟i jangan terlalu

mengedepankan humor padahal bagi saya, pembawaan serius pun jika

materi nya berkualitas itu jauh lebih baik dan kemungkinan besar lebih

diterima. Bisa lah pake humor tapi sedikit diminimalisir sekedarnya saja

jangan berlebihan, yang terpenting metodenya harus kontekstual”.

8. Dalam surat An-Nahl ayat 125, Metode dakwah yang paling efektif

menurut bapak apa ?

Jawaban :

Metode yang paling efektif itu metode Al-hikmah, hikmah itu wisdom arti

hikmah itu hebat, umum, besar, atau ayat lain deh, dalam surat al-jumu‟ah

ayat 2:

Artinya: “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang

Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya

kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka

kitab dan Hikmah. dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-

benar dalam kesesatan yang nyata.”

Allah mengutus Nabi Muhammad berdakwah kepada kaum yang masih

ummiyyin (masih jahiliyyah) buta huruf, dengan apa ? untuk apa?

1. Wayu’allimuhumul kitaab secara resmi tekstual Qur‟an dibacakan

2. Walhikmah ini yang dibelakang tersurat yang tidak verbal ini dakwah

yang tidak verbal, yaitu kebijakan-kebijakan, pergaulan yang baik,

santun, sikap-sikap santun itu semua hikmah.

Kalau mauidzah hasanah memberikan nasihat-nasihat yang dapat

menyentuh hati mad‟u. Disampaikan secara baik secara santun agar isi

pesan dakwah tersampaikan secara mudah. Satu lagi, mujadalah yaitu

Page 112: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

8

diskusi secara berkualitas, sharing membahas persoalan keislaman klasik

ataupun kontemporer.

9. Apa media dakwah itu apa? apa yang paling efektif untuk

berdakwah ?

Jawaban :

Media dakwah yaitu alat yang dilalui oleh saluran pesan dakwah yang

menghubungkan antara da‟i dan mad‟u. Internet, website yang paling

efektif, media cetak, tapi tetap dakwah billisan (ceramah) sebagian dari

khutbah harus tetap di prioritaskan. artinya dakwah dengan lisan tetap di

prioritaskan dan jangan ditinggalkan.

10. Tujuan Dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj?

Jawaban:

Tujuan dakwah saya ingin menciptakan khairul ummah, tujuannya untuk

menyampaikan ajaran islam sebenar-benarnya agar dapat diterima dan di

dengar oleh masyarakat luas. Sehingga ada atsar atau efek baik secara

kognitif, afektif, terutama behavioral. Terlihat dari perubahan sosial di

masyarakat ketika kita berdakwah.

11. Visi dan Misi KH. Said Aqil Siroj dalam berdakwah?

Jawaban:

Saya ingin melihat Indonesia yang beradab, Indonesia yang berbudaya,

berkarakter, kemaren waktu saya mendapatkan penghargaan dari

republika. Katanya saya sebagai „tokoh perubahan tokoh pembaharu‟

karena saya punya ide “ukhwah wathoniyah dulu baru ke islamiyah”

kalau selama ini kan kiai-kiai islamiyah dulu, kalo saya wathoniyah nggak,

wathoniyah dulu. Kekuatan bangsa dulu baru kita bicara tentang Islam,

kalau bangsa kuat kemudian diatas kekuatan bangsa itu kita bangun Islam.

Kalau Afghanistan kan 99% itu lho muslim semua tapi, morat-marit

negaranya. Irak juga, somal juga. Gimana dan dimana kita mau dakwah

Islam. Kita juga begitu, mari kita perkuat tanah air dulu, bangsa dulu, baru

diatas bangsa yang kuat itu mari kita bangun Masjid, madrasah, pesantren,

Page 113: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

9

majlis ta‟lim, majliss dzikir, yayasan Islam. Jadi, baru saya yang pertama

bilang dari kelompok kiai yang memiliki visi ukhwah wathoniyah baru ke

islamiyah. Jadi, intinya saya ingin melihat Indonesia yang beradab,

berbudaya, artinya beriman dan berakhlak.

12. Aktifitas dakwah yang sudah terealisasi?

1. Bil-lisan

Metode dakwah bil-lisan yaitu bentuk dakwah yang mengedepankan

“qaulan kariman” (perkataan yang mulia), “qaulan ma‟rufa” (perkataan

yang baik), “qaulan maitsura” (perkataan yang pantas), “qaulan layyinan”

(perkataan yang lemah lembut), “qaulan baligha” (perkataan yang

berbekas pada jiwa), dan “qaulan tsaqila” (perkataan yang berkualitas)-

sebagaimana diamanatkan dalam Al-qur‟an.

Disamping ceramah saya di Atlanta undangan acara “Global Peace”

wahabinya ada Islam, mayoritas Yahudi dan Kristen, Alhamdulillah

ceramah saya diterima, saya juga pernah ke Yutah (dialog-dialog) jadi,

kita bisa menyampaikan ini lho Islam yang benar, mereka semua

mendengarkan dengan baik. Yahudi pun menyalami saya waktu itu,

kemudian saya ke Turki belum lama ini dengan sekjen mempertemuakan 9

fraksi di Afghanistan, di luar Taliban, Al-qaedah, di luar pemerintah masih

ada 9 partai yang perang satu sama lain padahal mereka madzhabnya

hanafi dan Tariqatnya sama yaitu Naqsabandiyah tapi, perang gak karu-

karuan, di luar lagi Alhamdulillah kemaren saya menjadi penengah

diantara mereka. Bukan hanya ceramah bukan hanya pidato saya ingin

selalu berbuat untuk bangsa. Oh iya seandainya Afghanistan bisa menyatu

luar biasa. Imam Baqilani dari Afghanistan, Imam Ahmad bin hanbal dari

sana, Jalaluddin Al-afghani juga. Kalo Afghanistan solid gitu kekuatan

Islam ada disana, sayang sampe sekarang hampir setiap hari bom meledak.

Page 114: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

10

2. Bil hal

Ya bil hal itmamul khuluq perilaku para kiai para ulama perilaku sehari-

harinya merupakan dakwah bil-hal, karena memberikan contoh yang baik.

Dakwah secara akhlak mahmudah, akhlak terpuji. Atau syi‟ar mendirikan

lembaga-lembaga Islam disitu kita lebih leluasa dalam berdakwah

membina generasi muda dalam ber akhlak karimah.

3. Bil Qolam

Yaa pokoknya isi pesan dakwah di tuangkan dituliskan dalam tulisan.

Seperti karya-karyanya ‟ulama salafusshahih Imam Syafi‟I, Maliki, hanafi,

hambali yang mengarang kitab… karya-karyanya kan subhanallah masih

bisa di nikmati sampai saat ini tidak terbatas waktu. Atau kita menulis

materi wacana ke Islaman dalam bentuk buku.

13. Tantangan berdakwah?

Jawaban:

Jika ada tantangan atau ada yang menghalangi dalam berdakwah di

sepanjang sejarah dan dimanapun bukan hanya berdakwah di Indonesia itu

tantangan pasti ada. Kita jangan minder, jangan berkecil hati, jangan surut,

ketika ada tantangan justru dengan tantangan kita semakin menyiapkan

diri dengan persiapan-persiapan yang lebih sempurna dan maksimal. Kita

kesempatan usia yang baik dan normal itu paling 20 tahun. Dari usia yang

yang normal dan produktif itu 30 sampai 50 tahun. Kalau lewat 50 itu

biasanya mulai sakit-sakitan. Kurang dari 30 biasanya belum mateng. Nah,

orang di usia 30-50 usia yang ideal dalam menyebarkan islam, harus

semangat dalam berdakwah.

14. Korelasi antara Pemikiran dan Aktivitas Dakwah?

Jawaban:

Pemikiran saya biasa-biasa saja gak cemerlang kaya GusDur, pemikiran

saya yaitu pemikiran yang terpengaruh oleh bacaan. Karena bacaan saya

Page 115: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

11

tasawuf, baik sedikit atau banyaknya saat terpengaruh yang digeluti yang

di ulek-ulek selama 4 tahun. Tasawuf itu toleransi, terbuka, tahan kritik,

tahan dihina. Itu pemikiran terpen garuh dari bacaan saya tasawuf. Dan

berusaha diimplemantasikan dalam kehidupan nyata.

Jakarta, 14 Mei 2013

(Pewawancara) (Narasumber)

Luluatu Nayiroh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj

Page 116: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 117: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 118: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …
Page 119: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

1

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Muhammad Idris Mas’udi

Status : Asisten Pribadi KH. Said Aqil Siroj & ketua PST-SAS

Waktu wawancara : 9 Juni 2013

Tempat Wawancara : Kampus UIN Ciputat

1. Nama lengkap anda?

Jawaban:

Muhammad Idris Mas’udi lahir di Cirebon 05 Mei 1984

2. Dari sejak kapan anda kenal dengan kyai Said?

Jawaban:

Dari sejak saya mondok di Lirboyo, sering kali kyai Said memonitori bahtsul

Masail di Lirboyo. Dan semenjak saya sudah kuliah di Jakarta tahun 2008 saya

aktif mengikuti kegiatan atau kajian rutin yang diadakan di Ciganjur (tempat

kediaman beliau). Mungkin dari keaktifan saya tadi beliau mempercayai saya

sebagai ketua kootdinator PST-SAS sekaligus beliau menunjuk saya sebagai

sekretaris pondok pesantrennya beliau di Ciganjur. Dan saat ini menjadikan saya

sebagai asisten pribadinya beliau.

3. Tolong ceritakan latar belakang pendidikan Kyai Said yang anda ketahui?

Jawaban:

Beliau lahir di Cirebon 03 Juli 1953 terlahir dari keluarga kiai beliau pun

mempunyai latar belakang akademis yang luas dalam keilmuan Islam. Alumni S3

University of Umm Al-qura dengan jurusan Aqidah / Filsafat Islam ini lulus pada

tahun 1994 yang sebelumnya mengambil S2 di Universitas yang sama jurusan

Perbandingan Agama, lulus 1987 dan S1 di Universitas King Abdul Aziz, jurusan

Page 120: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

2

Ushuluddin dan Dakwah, lulus 1982. Kang Said hidup dalam keluarga yang ta’at

beragama, meskipun terlahir dari keluarga yang mapan dan serba berkecukupan,

pendidikan baginya hal terpenting.

4. Bisa anda ceritakan perkembangan karir beliau?

Jawaban:

Dari tahun 1999 Kang Said di percaya sebagai Penasehat dari sebuah organisasi

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik (PMKRI) sampai sekarang. Keaktifan

dan komitmennya pada PBNU menjadikan beliau terpilih sebagai Ketua PBNU

yang mengalahkan dua kandidat lainnya KH Solahudin Wahid dan KH. Slamet

Effendy Indonesia Yusuf. Sebelumnya Kang Said menduduki jabatan menjadi

Rais Syuriah pada tahun 1999 hingga tahun 2010. Semua tugas dan amanat yang

di alamatkan kepada beliau, dengan penuh rasa tanggung jawab semua itu

dilakukan semata-mata untuk ber khidmah bagi agama dan negara.

5. Menurut anda bagaimana metode dan materi dakwah KH. Said?

Jawaban:

Menurut saya, metode berdakwah beliau sangat kontekstual. Sangat tau kondisi

dan situasi para mad’unya termasuk beliau seringkali tepat dalam memberikan

materi dakwah yang disampaikannya dalam setiap event dakwah. Dalam ruang

lingkup manapun beliau bisa masuk. Percaya deh. Makanya saya tidak pernah

merasa bosan untuk mengikuti kegiatan dakwah beliau. Materi dakwah apapun

beliau kuasai tapi keseringan beliau lebih suka pada materi tasawuf falsafi tapi

itupun tergantung sering juga tafsir, fiqh, akhlak, syariah ya campur-campur lah

beliau sering menyampaikan beberapa materi dala satu kali ceramah. Ga terfokus

itu-itu aja.

Page 121: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

3

6. Metode apa yang sering di lakukan oleh beliau?

Jawaban:

Billisan tapi, KH. Said Aqil Siroj sering berdiskusi dengan jama’ahnya. Hal ini

dilakukan agar pola pikir mad’unya dapat lebih kritis lagi dan wawasan mereka

dapat bertambah. Ya mungkin inginnya Kognitif afektif ataupun pengamalan

berjalan secara bersamaan.

7. Media dakwah apa saja yang sering digunakan oleh Kyai Said?

Jawaban:

Ya, beliau sering mengisi pemaparan dakwah di internet seperti situs kangsaid.net

lalu nu online ataupun terbit di majalah, Koran, jurnal,dll

8. Apa saja dakwah billisan Kyai Said dalam hal ini?

Jawaban:

Pengajian rutin minggu malam di Pusat Tsudi Tsaqafah (PST-SAS) bertempat di

Aula Ciganjur yaitu tempat kediaman beliau yang sekaligus menjadi pendiri PST-

SAS. Pengajian rutin ini menerjemahkan disertasi beliau yang berjudul Allah wa

Shillatuhu bi al-Kaun fi al-Tasawwuf al-Falsafi. Dan beberapa kali memonitori

bahtsul masail, atau seminar di pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Lirboyo.

Terlebih menjadi ketua PBNU yang mengatur segala kegiatan dakwah di PBNU.

Setiap ramadhan beliau mengadakan pasaran di pesantren Al-tsaqafah Ciganjur.

9. Paparan materi apa saja yang sering disampaikan ketika beliau berdakwah?

Jawaban:

secara garis besar membahas materi Tafsir, sejarah, fiqh, akhlak namun, beliau

lebih terkonsentrasi membahas pada kajian tasawuf, tasawuf Falsafi ataupun

tasawuf Sunni. Tapi lebih ke falsafi.

Page 122: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

4

10. Langkah kongkrit bil hal beliau dalam berdakwah?

Jawaban:

Ya, seperti mendirikan PST-SAS, jika pa lutfi punya PKH, Pa quraisy punya PSQ,

nah kita punya PST-SAS yah pokoknya beliau dalam syi’ar pasti harus berlomba-

lomba dalam berintergarasi dengan pemerintah dalam menjadikan Indonesia

sebagai negara yang berkarakter itu yang sering beliau sampaikan. Seperti

mendirikan yayasan sekaligus pesantren SAS Al-Tsaqafah, atau mendirikan SAS

Center ya itu semua langkah beliau dalam menjadikan sarana dakwah. Beliau

dedikasikan untuk bangsa ini. Mendirikan pesantren luhur (SAS) Al-tsaqafah ini

terdiri dari Madrasah Aliyah yang didirikan langsung oleh KH. Said Aqil Siroj

beserta keluarga, merupakan sekolah yang bercirikan khas Islam. Sangat berbeda

dengan sekolah umum lainya. Yayasan ini didirikan dengan mengacu pola

pesantren salafi yang dipadu padankan dengan keilmuan umum. Yayasan ini

didirikan untuk menciptakan kader-kader yang berkualitas secara kelimuan dan

akhlakul karimah.

11. Bagaimana pandangan anda mengenai pemikiran dakwah beliau?

Jawaban:

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj memanfaatkan ilmu dan pemikirannya untuk

masyarakat. Terlihat khidmah beliau di PBNU, organisasi dakwah kepada

masyarakat serta mengajar di beberapa Universitas terkemuka di Indonesia. Dan

di usianya yang ke-60 tahun ini beliau mendirikan mendirikan pondok pesantren

luhur (Said Aqil Siroj) Al-Tsaqafah yang bertempat di Ciganjur, bertujuan untuk

berdakwah dalam menciptakan generasi unggul baik secara ilmu pengetahuan

serta akhlak karimah.

Page 123: PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS DAKWAH PROF. DR. KH. SAID AQIL …

5

12. Bagaimana pandangan masyarakat mengenai aktivitas dakwah beliau

menurut anda?

Jawaban:

Menurut hemat saya, aktivitas dakwah beliau sangat di apresiasi oleh masyarakat

luas. Komitmennya pada dunia dakwah sangat luar biasa, terbukti sampai saat ini

Kang Said masih menekuni mengajar ngaji di pesantren yang sekarang di asuh

oleh keluarga besarnya yaitu pesantren Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek, Cirebon.

Kepercayaan masyarakat Indonesia pada aktivitas dakwah beliau juga terlihat

ketika seringkali di minta menjadi pembicara tingkat nasional dan internasional

dalam forum formal maupun informal.

Jakarta, 09 Juni 2013

(Pewawancara) (Narasumber)

Luluatu Nayiroh Muhammad Idris Mas’udi