pemetaan sosial partisipasi masyarakat...

109
PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT RUKUN WARGA 02 KELURAHAN CIBUBUR KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR Disusun oleh: Azhari Baidhowi 108054100010 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: hoangnhu

Post on 15-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT RUKUN WARGA 02

KELURAHAN CIBUBUR KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR

Disusun oleh:

Azhari Baidhowi

108054100010

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT

RUKUN WARGA 02 KELURAHAN CIBUBUR KECAMATAN CIRACAS

JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Azhari Baidhowi

NIM: 108054100010

Pembimbing

Ahmad Zaky, M.Si

NIP: 19771127 200710 1001

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 3: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah
Page 4: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 7 Juni 2015

Azhari Baidhowi

Page 5: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

i

ABSTRAK

Azhari Baidhowi

108054100010

"Pemetaan Sosial Partisipasi Masyarakat Rukun Warga 02 Kelurahan Cibubur,

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur”.

Pemecahan masalah kesejahteraan sosial harus berdasarkan pada suatu proses

pengidentifikasian yang tepat. Pemetaan sosial adalah salah satu cara mengidentifikasi

dan formulasi solusi atas masalah yang dihadapi dengan melibatkan partisipasi

masyarakan tentunya. Partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan mental atau pikiran

dan emosi perasaan sumbangan dalam usaha mencapai tujuan serta turut tanggung jawab

terhadap usaha yang bersangkutan. Sedangkan pembangunan merupakan upaya untuk

memenuhan kebutuhan dasar manusia, baik secara individual maupun kelompok, dengan

cara-cara yang tidak menimbulkan kerusakan, baik terhadap kehidupan sosial maupun

lingkungan alam. Tempat ataupun lokasi penelitian ini dilaksanakan yakni di wilayah

Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas sebab wilayah ini menjadi salah satu wilayah RW

kumuh di Jakarta tahun 2013 menurut data BPS. Selain hal tersebut lokasi ini berada

dalam jangkauan yang dekat dengan peneliti. Lokasi ini dalam perkembangan yang pesat

dan diiringi kerentanan terhadap masalah-masalah sosial akibat perkembangan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui situasi faktual yang ada, agar dapat

dijadikan landasan pembangunan bagi masyarakat di Kelurahan Cibubur dan untuk

mengetahui keterkaitan antara partisipasi masyarakat dengan pembangunan

kesejahteraan yang ada di Kelurahan Cibubur. Penelitian ini termasuk penelitian

kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

serangkaian observasi, wawancara dan studi dokumentasi, dan prosedur pemilihan

informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam mengumpulkan data

yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, ada beberapa tahapan

yang dilakukan penulis, yaitu; pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai

dokumen yang relevan dari kantor Kelurahan Cibubur dan berbagai hal yang berkaitan

dengan permasalahan yang akan dijawab. Kedua, penulis melakukan sejumlah

wawancara dan observasi dengan pegawai di Kantor Kelurahan Cibubur dan beberapa

masyarakat yang terlibat dengan masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi informan

adalah informan kunci yaitu ketua rukun tetangga di Kelurahan Cibubur dan informan

biasa yaitu pegawai kelurahan dan masyarakat di Kelurahan Cibubur. Hasil penelitian

menunjukkan kenyataan bahwa partisipasi masyarakat Kelurahan Cibubur dalam

pembangunan khususnya pada konteks penanggulangan banjir cukup baik namun tetap

memerlukan perhatian dan peningkatan di beberapa aspek sehingga dapat menjaga tujuan

yang telah tercapai. Perubahan positif yang telah dirasakan manfaatnya bersama semoga

dipelihara dan ditingkatkan baik dalam segi kualitas ataupun kuantitas.

Keyword : Pemetaan Sosial, Pembangunan, Kesejahteraan Sosial Partisipasi

Masyarakat.

Page 6: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah, Tuhan segala tempat dan segala zaman, tidak ada

awal dari wujud-Nya ataupun akhir keberadaan-Nya, dengan ilmu-Nya sama

baginya hal yang rahasia dan tersembunyi. Ya Allah limpahkan berkah dan

keselamatan pada junjungan kami, Muhammad penutup para Nabi dan rasul, dan

kepada keluarga dan sahabat yang terbaik seluruhnya.

Skripsi dengan judul “Pemetaan Sosial dalam Pelaksanaan Pembangunan

Partisipatif di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur”.

Merupakan upaya peneliti dalam memberikan pengetahuan mengenai pemetaan

sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dilaksanakan

dengan partisipasi masyarakat secara mandiri.

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih dimungkinkan terdapat

kekurangan dan semoga peneliti selalu diberikan daya untuk terus

menyempurnakan pada kesempatan berikutnya, hal tersebut disebabkan

keterbatasan yang peneliti miliki. oleh karena itu segala kritikan dan masukan

yang bertujuan membangun merupakan suatu yang sangat berharga dan

membantu peneliti dalam membuat skripsi ini. Peneliti mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

Page 7: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

iii

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Bapak Suparto, PhD selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Hj.

Roudhonah, M.Ag. selaku Wakil Dekan II, dan Bapak. Dr. Suhaimi, M.Si

selaku Wakil Dekan III. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Ibu Siti Napsiyah MSW, selaku Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial.

3. Bapak Ahmad Zaky, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Kesejahteraan Sosial

dan Dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan dan bersabar

membimbing peneliti selama ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan sumbangan wawasan

keilmuan dan membimbing peneliti selama melaksanakan perkuliahan di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hadi, Ketua LMK Kelurahan Cibubur yang telah memberi izin dan

berkoordinasi kepada peneliti untuk melakukan penelitian di lingkungan

Kelurahan Cibubur.

6. Ayah dan Ibu beserta keluarga besar yang selalu memberikan doa dan

dukungan untuk semua yang peneliti lakukan. Semoga dilimpahkan

keberkahan dari Allah.

7. Abah Jagat, Bapak H. Budi Rahman Hakim, MSW, terimah kasih atas

perhatiannya selama ini. Semoga semua yang diharapkan segera

dikabulkan oleh Allah SWT.

8. Rekan-rekan hebat kessos angkatan 2008, Ahmad Gozali, S. Sos,

Ayatullah Humaini, S,Sos. dan semuanya yang tidak bisa peneliti sebutkan

Page 8: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

iv

satu persatu yang telah banyak membantu dan memberikan semangat tiada

henti kepada peneliti selama ini. Sukses selalu untuk kalian semuanya dan

segalanya

9. Anita Risnawati, S.IKom. untuk motivasi dan doa selama ini. Semoga

Allah memberkahi selamanya dan segalanya.

10. Semua pihak yang tidak disebutkan, namun telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

Peneliti belum mampu memberikan balasan atas segala jasa yang

diberikan, dan hanya ucapan terima kasih tulus ikhlas teriring do’a semoga segala

pengorbanan dan bantuan dari semua pihak dapat dicatat sebagai nilai kebaikan

oleh Allah SWT.

Akhirnya, peneliti berharap semoga karya ini mampu memberikan

manfaat, baik bagi peneliti, mahasiswa kesejahteraan sosial juga pembaca

umumya. Ridho dan keikhlasan dari para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi selalu peneliti harapkan, semoga ilmu yang diberikan kepada kami

dapat bermanfaat untuk pengabdian di masyarakat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta , 30 Mei 2015

Peneliti

Azhari Baidhowi

Page 9: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ........................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 7

D. Metodologi Penelitian ............................................................... 8

E. Pedoman Penulisan Skripsi ...................................................... 14

F. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 14

G. Sistematika Penelitian ............................................................... 15

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Pembangunan Sosial

1. Pengertian Pembangunan .................................................... 16

2. Pengertian Pembangunan Sosial ......................................... 19

B. Kesejahteraan Sosial

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial ........................................ 20

C. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan .................................................... 23

Page 10: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

vi

2. Perubahan Dari Bawah .......................................................... 25

3. Partisipasi .............................................................................. 26

D. Pemetaan Sosial

1. Pengertian Pemetaan Sosial .................................................. 27

2. Participatory Rural Appraisal ................................................ 29

BAB III : PROFIL KELURAHAN CIBUBUR

A. Keadaan Wilayah Kelurahan Cibubur ...................................... 33

B. Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga ....................... 35

C. Kondisi Pendidikan ................................................................... 35

D. Jenis Pekerjaan .......................................................................... 36

E. Kondisi Agama ......................................................................... 37

F. Etnis .......................................................................................... 38

G. Kondisi Tenaga Kerja ............................................................... 39

H. Kondisi Sarana dan Prasarana ................................................... 40

BAB IV : TEMUAN & ANALISA

A. Penerapan Pengkajian dengan Metode Participatory Rural

Appraisal di Kelurahan Cibubur……………………………...….44

1. Sejarah Daerah sebagai Tinjauan Akar Permasalahan ........ 45

2. Banjir sebagai Dampak Negatif Pembangunan di Kelurahan

Cibubur ................................................................................ 48

B. Respon Masyarakat dalam Mengatasi Permasalahan…………

1. Lembaga yang menjadi stakeholders ..................................... 53

Page 11: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

vii

2. Upaya Partisipatif Masyarakat dalam Menanggulangi Banjir di

Wilayah RW 02 Kelurahan Cibubur…………………………. 58

C. Hasil Perubahan yang dirasakan oleh masyarakat ................... 65

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 68

B. Saran .......................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Teknik-teknik PRA ............................................................................ 30

Tabel 3.1. Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga ................................ 35

Tabel 3.2. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan ................................ 35

Tabel 3.3. Jenis pekerjaan ................................................................................... 36

Tabel 3.4. Agama Kelurahan Cibubur ................................................................ 37

Tabel 3.5. Etnis Kelurahan Cibubur .................................................................... 38

Tabel 3.6. Kondisi Tenaga Kerja Kelurahan Cibubur ......................................... 39

Tabel 3.7. Nama Sekolah di Kelurahan Cibubur ................................................ 41

Page 13: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1.GOR POPKI Cibubur ...................................................................... 41

Gambar 3.2. RSKO Jakarta ................................................................................. 43

Gambar 4.1. Capture data release BPS Jakarta Timur pada tahun 2013 ............ 49

Gambar 4.2. Wilayah banjir Kelurahan Cibubur akibat luapan kali Cipinang ... 52

Gambar 4.3. Diagram Venn Hubungan Kelembagaan mengatasi banjir di RW 2

Kelurahan Cibubur. ............................................................................................. 55

Gambar 4.4. Menyiapkan Konsumsi ................................................................... 57

Gambar.4.5. Pertemuan membahas banjir di RW 02 Kelurahan Cibubur .......... 62

Gambar 4.6. Sosialisasi Meningkatkan Kebersihan Lingkungan ....................... 63

Gambar 4.7. Proses Perbaikan drainase di rt 009/02 Kelurahan Cibubur ........... 64

Gambar 4.8. Drainase di wilayah RW 02 setelah diperbaiki .............................. 66

Page 14: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan adalah suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan

dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu

bangsa, negara dan pemerintahan menuju modernitas dalam rangka

membina bangsa (nation building).1 Pembangunan adalah suatu proses

perubahan yang berangkat dari situasi nasional tertentu untuk mencapai

kondisi nasional yang lain yang lebih baik yakni terwujudnya kesejahteraan

sosial yang adil dan merata bagi seluruh rakyatnya.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009

tentang Kesejateraan Sosial dikatakan bahwa Negara memiliki tanggung

jawab mewujudkan kehidupan yang layak dan bermartabat, serta untuk

memenuhi hak atas kebutuhan dasar warga negara demi tercapainya

kesejahteraan sosial. Hal demikian-pun sejalan dengan apa yang disebutkan

didalam al-Qur’an yaitu :

“dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah

negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan

kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari

kemudian.” (Q.S al-Baqarah:126)

1 Siagian, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. h. 4

Page 15: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

2

Dalam surah al-Baqarah tersebut diuraikan bagaimana visi dari suatu

negeri dianjurkan memberikan pemenuhan segala kebutuhan dasar

penduduknya dan sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas manusianya

Sebagai sebuah proses, pembangunan di Indonesia tidak lepas dari

dinamika-dinamika yang terjadi dari masa awal kemerdekaan sampai dengan

masa reformasi 1998 bahkan pada masa pemerintahan setelahnya, dimana

pada masa reformasi menjadi titik balik dari paradigma pembangunan di

Indonesia. Krisis sosial yang melanda Indonesia sejak 1998 hingga saat ini

bukan terjadi begitu saja, melainkan suatu proses panjang yang melibatkan

seluruh stake holders. Dapat dikatakan, krisis multidimensi yang terjadi

hingga saat ini merupakan wujud nyata dari kegagalan paradigma

pembangunan dari masa sebelumnya yang secara garis besar hanya

berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dalam arti sempit dan pembangunan

yang bersifat sentralistik. Bahkan ironisnya bersumber dari release data Badan

Pusat Statistik tahun 2013 di DKI Jakarta sebagai ibukota dan pusat

perekonomian masih terdapat wilayah dengan kategori RW kumuh.

Selain pergantian rezim pemerintahan yang berorientasi sebatas

pertumbuhan ekonomi dalam arti sempit menjadi lebih komprehensif,

perubahan lain reformasi adalah pergantian dari pembangunan yang

sentralisasi menjadi desentralisasi atau otonomi daerah. Tidak lain tujuannya

adalah agar setiap daerah otonom bisa mandiri dengan memanfaatkan segala

potensi baik sumber daya alam dan sumber daya manusia secara mandiri.

Page 16: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

3

Dari potensi sumber daya alam, sebenarnya bangsa kita memiliki

sumber daya alam yang sangat besar, tetapi belum mampu maksimal

mengolahnya sehingga harus mengadakan kerjasama dengan perusahaan dari

luar negeri. Dengan demikian, potensi sumber daya alam yang seharusnya bisa

dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya tidak bisa

maksimal karena harus berbagi keuntungan dengan pihak kedua.

Pemanfaatan potensi yang besar tersebut harus dibarengi dengan

pengusahaan perbaikan kualitas di bidang sumber daya manusia. Dimana

masyarakat yang ada di suatu wilayah dapat menikmati hasil dari sumber daya

yang dimiliki oleh alam mereka dan bukannya mengalami kekurangan.

Berdasarkan data dari Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal

Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional terdapat 183 daerah tertinggal yang tersebar diseluruh

Indonesia pada tahun 2013 lalu.2 Indonesia memiliki sumber daya manusia

yang besar, tetapi kualitas sumber daya manusianya yang belum sesuai seperti

yang diharapkan. Hal ini mengakibatkan masih tingginya angka kemiskinan

dan banyaknya penggangguran di Indonesia.

Pada bulan September 2013, jumlah penduduk miskin (penduduk

dengan pengeluaran per-kapita per-bulan di bawah Garis Kemiskinan) di

Indonesia mencapai 28,55 juta orang (11,47 persen), bertambah sebanyak 0,48

juta orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2013 yang

2 http://www.dpr.go.id/id/berita/pansus/2013/feb/20/5185/dpr-akan-tuntaskan-ruu-ppdt-tahun-ini

diakses pada tanggal 28 Mei 2015

Page 17: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

4

sebanyak 28,07 juta orang (11,37 persen).3 Data yang diuraikan demikian

sekilas memang hanya angka-angka namun, angka-angka tersebut adalah

gambaran bahwa batapa pembangunan kualitas manusia yang kompetitif dan

pemanfaatan potensi wilayah dari, oleh, dan untuk masyarakat harus menjadi

fokus seluruh pemangku kepentingan sebab dalam beberapa bulan saja jumlah

penduduk miskin semakin bertambah sebagai dampak dari kegagalan

paradigma pembangunan masa pemerintahan sebelum sekarang sebagaimana

peneliti sampaikan diatas.

Kegagalan atau keberhasilan pembangunan sangat tergantung dari

pihak pelaksana yakni pemerintah dan masyarakat. Pemerintah dalam

merealisasikan suatu kebijakan harus mendapat dukungan dari rakyatnya,

karena tanpa dukungan dari masyarakat suatu kebijakan tidak dapat berjalan

dengan lancar. Pemerintah perlu menempatkan masyarakat sebagai subjek

pembangunan, bukan hanya sebagai objek pembangunan atau dengan kata lain

menganut model pembangunan yang berpusat pada manusia (people

centered). Model ini menekankan bahwa pembangunan bukan sekedar

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional (GNP) serta

terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, tetapi yang lebih penting lagi

adalah pada upaya meningkatkan kualitas manusia agar dapat meningkatkan

partisipasi secara nyata dalam berbagai aktifitas kehidupan untuk mendorong

terciptanya kegiatan produktif yang bernilai tinggi. Model pembangunan ini

mencoba mengembangkan rasa keefektifan politis yang akan mengubah

3 http://www.bps.go.id/?news=1023 diakses pada tanggal 28 Mei 2015

Page 18: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

5

penerima pasif dan reaktif menjadi peserta aktif yang memberikan

kontribusinya dalam proses pembangunan, masyarakat yang aktif dan

berkembang yang dapat turut serta dalam memilih isu kemasyarakatan.4

Namun demikian, kegagalan pemecahan masalah pembangunan juga

seringkali disebabkan oleh kesalahan dalam merumuskan masalah daripada

karena perumusan solusi yang salah. Ini menunjukkan bahwa menggali dan

menganalisis masalah merupakan aspek penting, jika bukan yang terpenting,

dalam proses mengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Betapapun

baiknya suatu metode dan strategi penanganan masalah, apabila tidak sesuai

dengan kondisi faktual masyarakat, maka metode tersebut tidak akan mampu

memecahkan masalah tersebut secara efektif.5 Masalah banjir di Jakarta

sebagai dampak negatif kegagalan paradigma pembangunan masa lalu

menjadi salah satu polemik yang harus diselesaikan. Buruknya tata kota dan

rendahnya kesadaran masyarakat melengkapi masalah yang ada. Satu titik

banjir yang menjadi wilayah dengan kategori RW kumuh adalah RW 02

Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.6

Pembangunan yang baik harus berdasarkan perencanaan yang baik,

perencanaan yang baik hanya akan terjadi ketika identifikasi atau pemetaan

masalah yang dilakukan faktual dan akurat. Di sinilah peran partisipatif dari

sumber daya manusia atau masyarakat yang berkualitas dibutuhkan guna

memperoleh pemetaan atau identifikasi yang tepat. Dan yang diharapkan

4 Aziz, Muslim.Pendekatan Partisipatif Dalam Pemberdayaan Masyarakat.2007. (Jakarta:Refika

Aditama) h. 89 5 Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Jakarta: Refika Aditama) h. 81 6 Alifah, Siti, dkk. Evaluasi Rukun Warga Kumuh Provinsi DKI Jakarta, (Jakarta: Badan Pusat

Statistik Provinsi DKI Jakarta) h. 28

Page 19: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

6

adalah potensi-potensi yang muncul dari hasil pemetaan dapat menunjang

pembangunan kesejahteraan masyarakatnya.

Proses pemetaan yang melibatkan partisipasi masyarakat bisa dimulai

dari sistem pemerintahan terdepan yaitu kelurahan. Kelurahan adalah

pemerintahan yang paling dekat dan sering berinteraksi dengan masyarakat.

Selain itu, kelurahan menjadi salah satu pelaksana dari kebijakan-kebijakan

yang dikeluarkan pemerintah pusat sekaligus wadah musyawarah perencanaan

pembangunan bagi masayarakat dilingkungannya.

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik sebuah hubungan antara

pemetaan sosial yang ada di kelurahan dengan pembangunan kesejahteraan

masyarakat adalah memberdayakan potensi yang ada di kelurahan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul " Pemetaan Sosial Partisipasi Masyarakat Rukun Warga 02

Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur”.

Tempat ataupun lokasi penelitian ini dilaksanakan yakni di wilayah

Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas sebab wilayah ini menjadi salah satu

wilayah RW kumuh di Jakarta tahun 2013 menurut data BPS. Selain hal

tersebut lokasi ini berada dalam jangkauan yang dekat dengan peneliti. Lokasi

ini dalam perkembangan yang pesat dan diiringi kerentanan terhadap masalah-

masalah sosial akibat perkembangan tersebut.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Page 20: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

7

Untuk memperjelas dan menghindari ruang lingkup permasalahan

terlalu luas maka peneliti merasa perlu untuk membuat pembatasan

masalah yang diteliti. Fokus penelitian ini menitikberatkan pada

pemahaman masyarakat yang ada di Kelurahan Cibubur tentang pemetaan

potensi yang mempengaruhi pembangunan kesejahteraan sosial mereka.

Baik itu berupa Sumber Daya Alam, Sumber daya Manusia, Kelembagaan,

Sarana, dan prasarana di lingkungan mereka.

2. Perumusan Masalah

Masalah merupakan pokok dari suatu kegiatan penelitian. Untuk itu

dalam suatu penelitian perlu ditegaskan dan dirumuskan masalah yang

diteliti. Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. ”Bagaimana pemetaan sosial masyarakat rukun warga 02 di Kelurahan

Cibubur dapat dijadikan landasan pelaksanaan pembangunan sosial?”.

2. “Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan sosial di

Kelurahan Cibubur?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Agar suatu penelitian dapat berhasil guna, atau untuk mencapai

sasaran tertentu harus dirumuskan tujuan yang harus dicapai. Berdasarkan

ruang lingkup dan permasalahan masalah maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 21: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

8

a. Untuk mengetahui situasi faktual yang ada, agar dapat dijadikan

landasan pembangunan bagi masyarakat di Kelurahan Cibubur.

b. Untuk mengetahui keterkaitan antara partisipasi masyarakat dengan

pembangunan kesejahteraan yang ada di Kelurahan Cibubur.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khasanah penelitian khususnya Ilmu Kesejahteran Sosial terutama

mengembangkan pemahaman tentang pemetaan potensi Kelurahan dan

kaitannya dengan pembangunan kesejahteraan sosial.

b. Secara teoritis, dapat melatih diri dan mengembangkan pemahaman

dan kemampuan berfikir melalui penelitian karya ilmiah dengan

menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama Prodi Kesejahteraan

Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

c. Secara Praktis, memberikan masukan dan wawasan tentang pemetaan

potensi Kelurahan dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan

sosial di Kelurahan Cibubur.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu

dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

Page 22: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

9

dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-

fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.7 Pendekatan kualitatif ini

peneliti gunakan dengan beberapa pertimbangan, yaitu pendekatan

kualitatif bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim dalam

mendefinisikan suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi

perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar,

menarik dan unik bermakna dilapangan.8

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh potensi yang ada di Kelurahan dalam pelaksanaan

pembangunan kesejahteraan sosial yang ada di Kelurahan Cibubur.

Peneliti mengambil beberapa lingkungan dari Kelurahan sebagai

perwakilan yang representatif sebagai objek penelitian dan masyarakatnya

sebagai subjek penelitian.Ini bertujuan agar peneliti dapat mendapatkan

data yang lebih akurat dengan menggunakan perwakilan masyarakat yang

bersifat representatif.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kelurahan Cibubur, Kecamatan

Ciracas, Jakarta timur. Pemlihan lokasi tersebut didasari oleh

keingintahuan peneliti tentang seberapa besar pengaruh dari pemetaan

potensi yang ada di daerah tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan

7 Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press. H. 63 8 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta PT Grafindo Persada,

2003), Cet. Ke-2, h. 39.

Page 23: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

10

masyarakatntya. Selain itu, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas,

Jakarta Timur merupakan salah satu daerah perbatasan antara DKI Jakarta

dengan wilayah-wilayah penyangga ibukota dengan mobilitas yang cukup

tinggi sehingga sangat potensial dengan disertai pertumbuhan

pembangunan yang cukup pesat dalam lima sampai sepuluh tahun

belakangan. Waktu Penelitian dimulai pada bulan Mei s/d Juli 2015.

3. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif teknik pemilihan

responden dalam penelitian ini adalah purposive sampling9 yang

memberikan keleluasaan kepada peneliti dalam menyeleksi responden

yang sesuai dengan tujuan penelitian. Yang penting disini bukan jumlah

respondennya melainkan potensi dari setiap kasus untuk memberikan

pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai aspek yang dipelajari.

Ada beberapa jenis informan yang akan dipilih digunakan dalam

penelitian ini. Masing-masing informan memiliki kriteria tersendiri.

Informan terdiri dari:

a. Pihak Kelurahan Cibubur

b. Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM).

c. Ketua RW di kelurahan Cibubur

d. Tokoh masyarakat yang berpengaruh di wilayah Kelurahan Cibubur.

Tabel. 1.1 Data Informan

9 Prof. Dr. Sugiyono, Penelitian Kualitatif, (Bandung Alfabeta, 2009) Cet, Ke-5, h. 101

Page 24: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

11

Informan Jumlah

Pihak Kelurahan Cibubur 2 orang

Ketua LMK Kelurahan Cibubur 2 orang

Ketua Rukun Warga 1 orang

Tokoh Masyarakat 3 orang

4. Sumber Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan

skiripsi ini, maka peneliti menggunakan penelitian lapangan (field

research). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua

macam, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subyek

penelitian, yaitu pejabat lingkungan, tokoh masyarakat dan

masyarakat umum di lingkungan Kelurahan Cibubur.

b. Data Sekunder, yaitu data yang peneliti peroleh baik berupa

dokummen, arsip-arsip, memo atau catatan tertulis lainnya maupun

gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengumpulan Data dengan Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Seperti ditegaskan

oleh Lincon dan Guba antara lain, mengkonstruksi mengenai orang,

kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian

dan yang dialami masa lalu. Peneliti melakukan wawancara jenis baku

Page 25: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

12

terbuka, jenis wawancara ini adalah jenis wawancara yang

menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaannya,

kata-katanya, dan penyajiannya pun sama untuk setiap responden.

Wawancara demikan digunakan apabila dipandang sangat perlu umtuk

mengurangi sedapat-dapatnya variasi yang bisa terjadi antara seorang

yang wawancarai dengan yang lainnya.

b. Pengumpulan Data dengan Observasi

Observasi adalah pengamatan dari sumber data, dalam hal ini

peneliti datang ketempat yang diamati, tetapi tidak ikut dalam kegiatan

tersebut, tetapi melakukan pengamatan langsung bagaimana

perusahaan menjalankan tanggung jawab social perusahaannya.

c. Studi Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Studi dokumen merupakan perlengkapan dari pengguna metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Maksud

pengumpulan dokumen ialah untuk memperoleh kejadian nyata

tentang situasi social dan arti berbagai factor di sekitar subjek

penelitian.10

6. Teknik Analisis Data

Tahapan penganalisaan data merupakan tahap penyederhanaan

data. Setelah data informasi terkumpul, maka selanjutnya disusun melalui

tahap pengeditan terhadap informasi dan data. Hal ini dilakukan guna

10 Heribertus B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif: Metodologi penelitian untuk

Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1996), h. 36.

Page 26: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

13

kesempurnaan pengisian dari setiap instrumen penelitian dan memeriksa

seluruh pertanyaan yang terlewatkan, tidak terjawab atau belum jelas.

Teknik analisis data dalam penelitian adalah menggunakan teknik

analisis deskriptif kualitatif. Dimana data yang telah didapatkan dari hasil

penelitian ke lapangan kemudian dikumpulkan serta diolah dan dianalisis.

Pengolahan dengan penganalisisan data ini mempunyai tujuan untuk

menjabarkan data yang diperoleh dari penelitian. Kemudian dilakukan

analisa data dengan menggambarkan, menjelaskan dan memberikan

komentar-komentar.

7. Keabsahan Data

Keabsahan data adalah data yang diperoleh, data yang telah teruji

dan valid, dalam hal ini peneliti menulis keabsahan data diujikan lewat

diskusi atau sharing terhadap teman sejawat, referensi teori dan melihat

realitas social serta tentang isu-isu yang sedang berkembang. Selain itu

teknik untuk keabsahan data dengan cara Triangulasi sumber, yang berarti

untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik

yang sama.

Sebagai gambaran atas data yang telah dikumpulkan dari sumber

yang berbeda sebagai cara perbandingan data yang didapat dari observasi

dan wawancara. Peneliti melakukan wawancara dari informan yang satu

Page 27: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

14

ke informan yang lain, dan melakukan wawancara terhadap hasil dari

observasi. 11

E. Pedoman Penelitian Skripsi

Untuk tujuan mempermudah, teknik penelitian yang dilakukan dalam

skripsi ini merujuk pada buku pedoman penelitian karya ilmiah (Skripsi,

Tesis, dan Disertasi) yang disusun oleh tim UIN Jakarta Press. Cet. Ke 2.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka pada skripsi

yang berjudul “Analisis pemetaan potensi sumber daya manusia : studi kasus

kec.kebon jeruk Jakarta”, yang disusun oleh Asnawati Fakultas Sains

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, 2007. Selanjutnya, peneliti juga meninjau

skripsi lainnya dengan tema serupa yaitu, “Pemetaan Sosial Pemulung Di

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul Kelurahan Sukarami

Kecamatan Selebar Kota Bengkulu”, dengan penyusun Rina Yulyanti, Jurusan

Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Bengkulu, 2012. Apa yang dilakukan didalam penelitian skripsi ini tentu

menjadi bahan perbandingan terhadap skripsi-skripsi tersebut.

G. Sistematika Penelitian

11 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung CV Alvabeta, Agustus 2007),

Cet-ke 5, h. 83

Page 28: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

15

Sistematika Penelitian ini terdiri dari lima bab, yang terdiri sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan

masalah, dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II Landasan Teori, yang terdiri dari pengertian Pembangunan

Sosial, pengertian Kesejahteraan Sosial, pengertian

Pemberdayaan Masyarakat, pengertian Partisipasi, pengertian

Pemetaan Sosial, dan Participatory Rural Appraisal.

BAB III Profil Kelurahan Cibubur

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian, Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian

berupa data-data yang diperoleh selama penelitian dan

pembahasannya.

BAB V Penutup, dalam hal ini akan ditarik beberapa kesimpulan dari

pemikiran sebelumnya serta saran-saran sebagai bentuk hasil dari

analisa dalam penelitian peneliti.

Page 29: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembangunan Sosial

1. Pengertian Pembangunan

Pembangunan adalah suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan

dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,

negara dan pemerintahan menuju modernitas dalam rangka membina bangsa

(nation building). 1 Lebih jauh lagi pembangunan mengandung aspek yang

sangat luas mencakup :

1. Pembangunan dibidang politik.

2. Pembangunan dibidang ekonomi.

3. Pembangunan dibidang sosial budaya.

4. Pembangunan dibidang pertahanan dan keamanan.

Carolie mengartikan pembangunan sebagai upaya manusia untuk

mempengaruhi masa depannya. Sebaliknya dia mengatkan implikasi dari

defenisi tersebut, yaitu ;2

1. Pembangunan berarti membangkitkan kemauan optimal manusia maupun

individu maupun kelompok (capacity).

2. Pembangunan berarti mendorong tumbuhnya kebersamaan dan kemerataan

nilai dan kesejahteraan (equlity).

1 Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,2007), h. 4 2 Ndraha, Taliziduhu,. Pengantar Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia. (Jakarta : Rineka

Cipta1999), h.15

Page 30: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

17

3. Menaruh kepercayaan kepada masyarakat untuk membangun dirinya sendiri

sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Kepercayaan ini

dinyatakan sama, kebebasan memilih dan kekuasaan untuk memutuskan

(empowerment).

Pembangunan adalah suatu strategi yang bertujuan meningkatkan

kualitas kehidupan manusia. Pembangunan sosial pada prinsipnya lebih

berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan ekonomi.

Beberapa sektor yang menjadi pusat perhatian pendekatan ini mencakup

pendidikan, kesehatan, ketanagakerjaan, jaminan sosial dan pengentasan

kemiskinan.

Secara sempit, pembangunan dapat didefinisikan sebagai

pembangunan kesejahteraan sosial. Ia berorientasi pada peningkatan

keberfungsian sosial (social functioning) kelompok-kelompok tidak beruntung

(disadvantage groups), atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (P2KS)

yang meliputi fakir miskin, anak terlantar, anak jalanan, pekerja anak,

keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, dan komunitas adat lokal.

Pembangunan dapat dilihat dari indikator keluaran, seperti tingkat

kemiskinan, melek huruf, harapan hidup, dan partisipasi sosial. Indikator

standar hidup ini telah dikembangkan sejak tahun 1970-an. Pembangunan

sosial bisa pula diukur dari indikator masukan yang umumnya dilihat dari

pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan, kesehatan dan jaminan

sosial. Dalam kaitannya dengan indikator masukan ini, masih berkembang

anggapan bahwa pembangunan nasional adalah ”pengeluaran mahal” yang

Page 31: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

18

tidak akan mampu dilakukan oleh negara-negara berkembang. Hanya negara-

negara kaya saja yang pantas melakuakan investasi sosial yang mewah ini.3

Teori-teori pembangunan yang lazim digunakan dimulai dengan

mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan rata-rata

produk domestik netto, tingkat tabungan dan investasi, serta tingkat

perdagangan. Walaupun berguna bagi pemahaman kita mengenai

pembangunan ekonomi, teori-teori dan model-model pembangunan ini tidak

mengatakan apa-apa tentang bagaimana memulai pembanguunan itu. Teori-

teori dan model-model itu berbicara mengenai unsur-unsur luar dari proses

pembangunan, dan gejala-gejala yang dapat diukur.

Dorongan ke arah peningkatan perbaikan tolak ukur, dan kebutuhan

akan keleusan teoritis yang sebanding semakin membuat model-model ini

tidak relevan bagi kita yang walaupun terlibat dalam proses pembangunan

politik juga telah dirumuskan. Tetapi kebanyakan model teorities ini

tampaknya didasarkan pada sejumlah variabel yang sangat terbatas dan

penjelasan-penjelasan senada yang berfungsi dengan sistem tunggal. Faktor-

faktor yang dapat dikenali dan diukur berdasarkan dampaknya pada tingkat

pertumbuhan rata-rata berdasarkan asumsi khusus, misalnya, hanya

mempunyai relevansi yang terbatas dalam suatu masyarakat yang sedang

berubah secara pesat. Untuk itu diperlukan sejumlah teori yang mencoba

mengaitkan pertumbuhan ekonomi dengan proses pembangunan politik.

3 Suharto , edi, .Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. (Bandung: PT Refika Aditama,

2009), h 88

Page 32: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

19

2. Pembangunan Sosial

Konsep ini memperkenalkan pembangunan sosial sebagai suatu proses

perubahan sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat, dimana pembangunan dilakukan saling melengkapi proses

pembangunan ekonomi. 4 Edi Suharto mengartikan Pembangunan Sosial

sebagai pendekatan pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas

kehidupan manusia secara paripurna, yakni memenuhi kebutuhan manusia

yang terentang mulai dari kebutuhan fisik sampai sosial.5 Secara kontekstual

pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang

pertumbuhan ekonomi.

Menurut UN-ESCAPE, pembangunan sosial pada dasarnya dilakukan

untuk meningkatkan taraf hidup manusia melalui upaya-upaya untuk

mengangkat manusia dari keterbelakangan menuju kesejahteraan.6

Pembangunan sosial bertujuan meningkatkan kapasitas perseorangan

dan institusi mereka, memobilisasi dan mengelola sumber daya guna

menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan dan merata dalam kualitas hidup

sesuai dengan aspirasi mereka sendiri demi mencapai hasil yang lebih baik

dan mencapai keadilan sosial.7

4 Migley, James. Social Development: The Developmental Perspective in Social Welfare.

(London:Sage Publications Ltd 1995). h. 25 5 Suharto, Edi. Analisis Kebijakan Publik. (Bandung: Alfabeta 2010). h. 38 6 Adi, Isbandi Rukminto. Intervensi Komunitas: Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya

Pemberdayaan Masyarakat. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008). h. 52 7 Migley, James.. Social Development: The Developmental Perspective in Social Welfare.

(London:Sage Publications Ltd. 1995). h. 27

Page 33: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

20

B. Kesejahteraan Sosial

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Dalam Undang-Undang Kesejahteraan sosial yang dimaksudkan

dengan kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.8

Sedangkan kesejahteraan sosial menurut Midgley menjelaskan bahwa:

Suatu keadaan sejahtera secara sosial tersusun dari tiga unsur sebagai

berikut. pertama, setinggi apa masalah-masalah sosial dikendalikan, kedua,

seluas apa kebutuhan-kebutuhan dipenuhi dan terakhir, setinggi apa

kesempatan-kesempatan untuk maju tersedia. Tiga unsur ini berlaku bagi

individu-individu, keluarga-keluarga, komunitas-komunitas dan bahkan

seluruh masyarakat.9

Selanjutnya, Kesejahteraan Sosial mempunyai pengertian yang

berbeda, Kesejahteraan sosial didalam berbagai bentuk kegiatannya meliputi

semua bentuk intervensi sosial, terutama ditujukan untuk meningkatkan

kebahagiaan dan kesejahteraan individu, kelompok, masyarakat sebagai

keseluruhan. Dapat pula mencakup upaya dan kegiatan-kegiatan yang secara

langsung ditujukan untuk penyembuhan, pencegahan, masala-masalah sosial

misalnya: pengembangan sumber-sumber manusia, kemiskinan, serta

disorganisasi social.

8 Undang-undang dasar Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang

Kesejahteraan sosial 9 Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika

Aditama, 2007), h.14

Page 34: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

21

Menurut PBB, Kesejahteraan Sosial adalah suatu keadaan atau kondisi

sejahtera baik fisik maupun mental, maupun sosial dan tidak hanya perbaikan-

perbaikan penyakit-penyakit sosial tertentu saja. Dan kemudian pengertian

tersebut disempurnakan menjadi suatu kegiatan yang terorganisir dengan

tujuan membantu penyesuaian timbal balik antara individu-individu dengan

lingkungan sosial mereka.

Menurut UU No.6 Tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok

Kesejahteraan Sosial, Pasal 2 ayat 1 yang berbunyi :

”Kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan

sosial material dan spiriyual yang diliputi oleh rasa keselamatan,

kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi

setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi

diri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak

azasi manusia serta kewajiban manusia dengan Pancasila”.

Definisi diatas menjelaskan bahwa kesejahteraan sosial adalah sesuai

dengan yang sebaik-baiknya yaitu pemenuhan kebutuhan manusia yang terdiri

dari aspek rohaniah dan jasmaniah. Manusia membutuhkan makanan, tempat

tinggal, air, udara, dan pemeliharan kesehatan yang cukup disamping

kebutuhan rohaniah. Konsep kesejahteraan tersebut bersifat statis yaitu

menyangkut tujuan dari kesejahteraan sosial.

Page 35: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

22

Untuk mencapai kesejahteraan sosial maka dilakukan Pembangunan

kesejahteraan sosial yang merupakan usaha terencana dan melembaga

meliputi berbagai bentuk intervensi sosial dan pelayanan sosial untuk

memenuhi kebutuhan manusia, mencegah dan mengatasi masalah sosial, serta

memperkuat institusi-institusi sosial.10

Tujuan pembangunan kesejahteraan sosial adalah untuk meningkatkan

kualitas hidup manusia secara menyeluruh yang mencakup:

a. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup.

b. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian.

c. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan

menangani masalah kesejahteraan sosial.

d. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial

dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara

melembaga dan berkelanjutan.

e. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan

berkelanjutan.

f. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

Dari penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pembangunan kesejahteraan sosial merupakan perwujudan dari upaya

mencapai tujuan bangsa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar

10 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika

Aditama, 2007), h. 4

Page 36: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

23

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sila kelima Pancasila menyatakan

bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

mengamanatkan negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dan

kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Upaya

untuk mewujudkan suatu kesejahteraan sosial, meliputi rehabilitasi sosial,

perlindungan sosial, pemberdayaan sosial, dan jaminan sosial.

C. Pemberdayaan masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan

Secara konseptual, pemberdayaan atau pemerkuasaan (empowerment)

berasal dari kata power (kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya ide utama

pemberdayaan bersentuhan dengan kemampuan untuk membuat orang lain

melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat

mereka.11

Menurut Moh. Ali Aziz dkk dalam buku Dakwah, Pemberdayaan

adalah sebuah konsep yang fokusnya adalah kekuasaan. Pemberdayaan secara

11 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan

Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, hal. 57

Page 37: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

24

substansial merupakan proses memutus (break down) dari hubungan antara

subjek dan objek. Proses ini mementingkan pengakuan subjek akan

kemampuan atau daya yang dimiliki objek. Secara garis besar proses ini

melihat pentingnya mengalirkan daya dari subjek ke objek Hasil akhir dari

pemberdayaan adalah beralihnya fungsi individu yang semula objek menjadi

subjek (yang baru), sehingga relasi sosial yang nantinya hanya akan dicirikan

dengan relasi sosia l antar subyek dengan subyek lain.12

Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu

yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan

masyarakat bersangkutan. Masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat

fisik dan mental, terdidik dan kuat serta inovatif, tentu memiliki keberdayaan

tinggi. Keberdayaan masyarakat adalah unsur–unsur yang memungkinkan

masyarakat untuk bertahan (survive) dan dalam pengertian dinamis

mengembangkan diri dan mencapai kemajuan. Keberdayaan masyara kat ini

menjadi sumber dari apa yang dalam wawasan politik pada tingkat nasional

disebut ketahanan nasional.13

Sunyoto Usman dalam Pengorganisasian dan Pengembangan masyarakat

mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah sebuah proses dalam

bingkai usaha memperkuat apa yang lazim disebut community self-reliance atau

kemandirian.14

12 Moh. Ali Aziz, dkk. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi

Metodologi.(Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), h. 169 13 14 Randy R. Wrihatnolo, Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk

Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: PT Elex Komputindo, 2007), h. 75 14 Abu Huraerah, Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat, (Bandung:

Humaniora, 2008), h. 87

Page 38: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

25

2. Perubahan Dari Bawah

Di jantung pengembangan masyarakat terdapat gagasan perubahan

dari bawah. Gagasan bahwa masyarakat harus mampu menetapkan kebutuhan

mereka sendiri dan bagaimana memenuhinya, bahwa masyarakat pada tingkat

lokal paling mengetahui apa yang mereka butuhkan dan bahwa masyarakat

seharusnya mengarahkan dirinya sendiri dan berswadaya adalah menarik, dan

hal itu konsisten dengan banyak literatur ekologis dan keadilan sosial.15

Orang dengan mudah diyakinkan oleh pernyataan-pernyataan seperti

“Masyarakat seharusnya berswadaya”, “Seharusnya ada lebih banyak

pemberdayaan pada tingkat akar rumput”, atau “Rakyat seharusnya mampu

menentukan masa depan mereka sendiri”. Tetapi mungkin mudah menyatakan

retorika tersebut, gagasan itu sendiri ketika ditempatkan ke dalam praktik

adalah sangat radikal, dan bagi banyak orang membutuhkan suatu perubahan

cara berpikir yang besar. Memang salah satu penyebab utama dari kegagalan

banyak program pengembangan masyarakat adalah perubahan tidak berasal

dari masyarakat itu sendiri.

Penting untuk mengkaji lebih rinci gagasan perubahan dari bawah dan

apa saja yang terlibat. Hal ini akan dilakukan mula-mula dalam hubungan

dengan gagasan-gagasan menghargai pengetahuan lokal, menghargai

kebudayaan lokal, menghargai sumber daya lokal, menghargai keterampilan

lokal, dan menghargai proses lokal.

15 Ife, jim. Community Development. (Yogyakarta. Pustaka pelajar.2008) h. 241

Page 39: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

26

3. Partisipasi

Pengembangan masyarakat harus selalu berupaya untuk

memaksimalkan partisipasi, dengan tujuan membuat setiap orang dalam

masyarakat terlibat secara aktif dalam proses-proses dan kegiatan masyarakat,

serta untuk menciptakan kembali masa depan masyarakat dan individu. 16

Dengan demikian, partisipasi merupakan suatu bagian penting dari

pemberdayaan dan penumbuhan kesadaran. Semakin banyak orang yang

menjadi peserta aktif dan semakin lengkap partisipasinya, semakin ideal

kepemilikan dan proses masyarakat serta proses-proses inklusif yang akan

diwujudkan.

Partisipasi, sebagai suatu konsep dalam pengembangan masyarakat,

digunakan secara umum dan luas. Partisipasi adalah sebuah konsep sentral,

dan prinsip dasar dari pengembangan masyarakat karena, diantara banyak hal,

partisipasi terkait erat dengan gagasan HAM. Dalam pengertian ini, partisipasi

adalah suatu tujuan dalam dirinya sendiri; artinya partisipasi mengaktifkan ide

HAM, hak untuk berpartisipasi dalam demokrasi dan untuk memperkuat

demokratif deliberatif.17

16 Ife, jim. Community Development. (Yogyakarta. Pustaka pelajar.2008) h. 285 17 Ife, jim. Community Development. (Yogyakarta. Pustaka pelajar.2008). h. 295

Page 40: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

27

D. Pemetaan Sosial

1. Pengertian Pemetaan Sosial

Pemetaan sosial (social mapping) didefinisikan sebagai proses

penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan pengumpulan

data dan informasi mengenai masyarakat termasuk di dalamnya profile dan

masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut.18 Merujuk pada Netting,

Kettner dan McMurtry (1993), pemetaan sosial dapat disebut juga sebagai

social profiling atau “pembuatan profile suatu masyarakat”.

Metode Partisipatoris

Metode partisipatoris merupakan proses pengumpulan data yang

melibatkan kerjasama aktif antara pengumpul data dan responden. Pertanyaan-

pertanyaan umumnya tidak dirancang secara baku, melainkan hanya garis-

garis besarnya saja. Topik-topik pertanyaan bahkan dapat muncul dan

berkembang berdasarkan proses tanya-jawab dengan responden.

Terdapat banyak teknik pengumpulan data partisipatoris. Empat di

bawah ini cukup penting diketahui:

1) Penelitian dan Aksi Partisipatoris (Participatory Research and

Action). Metode yang terkenal dengan istilah PRA (dulu disebut

Participatory Rural Appraisal) ini merupakan alat pengumpulan data

yang sangat berkembang dewasa ini. PRA terfokus pada proses

pertukaran informasi dan pembelajaran antara pengumpul data dan

18 Suharto, Edi, Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum Pemikiran,

(Bandung: Lembaga Studi Pembangunan STKS (LSP-STKS) 1997). h. 174

Page 41: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

28

responden. Metode ini biasanya menggunakan teknik-teknik visual

(penggunaan tanaman, biji-bijian, tongkat) sebagai alat penunjuk

pendataan sehingga memudahkan masyarakat biasa (bahkan yang

buta huruf) berpartisipasi. PRA memiliki banyak sekali teknik, antara

lain Lintas Kawasan, Jenjang Pilihan dan Penilaian, Jenjang Matrik

Langsung, Diagram Venn, Jenjang Perbandingan Pasangan (Suharto,

1997; 2002; Hikmat, 2001).

2) Stakeholder Analysis. Analisis terhadap para peserta atau pengurus

dan anggota suatu program, proyek pembangunan atau organisasi

sosial tertentu mengenai isu-isu yang terjadi di lingkungannya, seperti

relasi kekuasaan, pengaruh, dan kepentingan-kepentingan berbagai

pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan. Metode ini digunakan

terutama untuk menentukan apa masalah dan kebutuhan suatau

organisasi, kelompok, atau masyarakat setempat.

3) Beneficiary Assessment. Pengidentifikasian masalah sosial yang

melibatkan konsultasi secara sistematis dengan para penerima

pelayanan sosial. Tujuan utama pendekatan ini adalah untuk

mengidentifikasi hambatan-hambatan partisipasi, merancang inisiatif-

inisiatif pembangunan, dan menerima masukan-masukan guna

memperbaharui sistem dan kualitas pelayanan dan kegiatan

pembangunan.

4) Monitoring dan Evaluasi Partisipatoris (Participatory Monitoring and

Evaluation). Metode ini melibatkan anggota masyarakat dari berbagai

Page 42: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

29

tingkatan yang bekerjasama mengumpulkan informasi,

mengidentifikasi dan menganalisis masalah, serta melahirkan

rekomendasi-rekomendasi.

2. Participatory Rural Appraisal

.Metode pemetaan sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PRA (Participatory Rural Appraisal) karena metode ini dapat digunakan

untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang situasi komunitas.

PRA adalah suatu proses dimana komunitas akan menganalisis situasi yang

mereka hadapi dan mengambil keputusan tentang bagaimana cara untuk

mengatasi permasalahan yang ada.

Menurut Chambers dalam Acuan Penerapan PRA PRA adalah

sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat perdesaan

untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai

hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat membuat rencana dan

tindakan. 19 Dengan kata lain PRA merupakan salah satu cara yang

menekankan pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan

pengumpulan data tentang masyarakat yang bersangkutan. Manfaatnya bagi

masyarakat adalah menimbulkan proses belajar dan penyadaran tentang

berbagai keadaan kehidupan dan lingkungan yang mereka hadapi sehingga

dapat mencari alternatif jalan keluar dari permasalahan yang mengganggu.

19 Buku Acuan Penerapan Participatory Rural Appraisal. (Bandung:Dria Media.1996), h. 15

Page 43: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

30

Istilah PRA (Participatory Rural Appraisal) secara harfiah adalah

“Penilaian / pengkajian / penelitian keadaan desa secara partisipatif. 20

Pengertian desa (rural) disini bukan berarti metode dan teknik-teknik PRA

hanya sesuai untuk diterapkan di daerah rural / desa, tetapi juga di daerah kota

atau daerah pertemuan antara desa dan kota. Dengan demikian akan lebih

tepat bila PRA diartikan sebagai ”kajian masyarakat” daripada “kajian desa”.

Penulis memilih metode ini dengan pemikiran bahwa istilah desa dan

kota bukan sekedar menggambarkan lokasi berdasarkan struktur pemerintahan

daerah atau sebagai satuan daerah administratif saja tetapi juga merujuk pada

kondisi daerah serta gaya hidup masyarakat yang ada di daerah tersebut.

Ada beberapa teknik dalam PRA sebagai metode Pengidentifikasian

masalah dan potensi masyarakat secara kualitatif. Teknik-teknik PRA yang

akan dilakukan adalah:21

Tabel .1. Teknik-Teknik PRA

No. Nama Teknik Penjelasan Jenis informasi

yang dikaji

Target

Penelitian

1. Teknik penelusuran

sejarah desa

Mengkaji

suatu keadaan

dari waktu ke

waktu (waktu

tidak dibatasi)

Informasi umum,

asal usul

desa/penduduk yang

merintis,

perkembangan

masyarakat dan

tanggapan

masyarakat atas

berbagai masukan

dan kegiatan

pembinaan yang

telah diterima

serta masalah yang

dihadapi serta

Wawancara

dengan tokoh

masyarakat,

FGD

20 Buku Acuan Penerapan Participatory Rural Appraisal. (Bandung:Dria Media.1996), h. 13 21 Buku Acuan Penerapan Participatory Rural Appraisal. (Bandung: Dria Media1996). h. 71

Page 44: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

31

berbagai alternative

pemecahan

permasalahannya

2. Teknik pembuatan

Bagan kecenderungan

Sama seperti

no. 1

tetapi ada

patokan

waktu misal 5

tahun, 10

tahunan

Perubahan-

perubahan keadaan

di

desa yang paling

menonjol.

Wawancara

tokoh

Masyarakat

3. Teknik penyusunan

kalender musim

Sama dengan

no. 1 tetapi

jarak dan

waktu

biasanya

hanya satu

tahun musim

Pola kegiatan

masyarakat

terutama pada

kegiatan pertanian,

juga pada kegiatan

mata pencaharian

yang lain

Wawancara

dengan LMK

4. Teknik pembuatan

bagan arus masukan

dan keluaran

Dilakukan

dengan

mengamati ke

lokasi

Sumber daya alam

yang terdapat di

desa dan pemasaran

hasil hasil pertanian

Wawancara

dengan Ketua

RW di

Kelurahan

Cibubur

5. Diagram Venn

(hubungan

kelembagaan)

Untuk

mengkaji

System

organisasi

desa,

bagaimana

lembaga desa

mengatur

kehidupan

masyarakat.

Memperlihatkan

keberadaan

lembaga- embaga di

desa, dan di

luar desa yang

hanya dikenal oleh

sebagian kecil

masyarakat, fungsi,

kegiatan-kegiatan,

dan manfaat

lembaga desa dalam

kehidupan

masyarakat,

permasalahan dalam

hubungan

masyarakat dengan

lembaga tersebut,

serta mengkaji

harapan-harapan

mereka mengenai

kegiatan lembaga

dan bentuk

FGD ,

wawancara

dengan tokoh

masyarakat,

Ketua LPM,

Ketua BKM,

Aparat

kelurahan,

Karang Taruna

dan pengurus.

PKK

Page 45: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

32

hubungan yang

sesuai dengan

harapan.

Melihat peran

lembaga yang ada

terhadap penurunan

tingkat kemiskinan

6. Teknik kajian mata

pencaharian/ nafkah

Biasanya

mata

pencaharian

desa

diurutkan

berdasarkan

yang paling

banyak

dilakukan

masyarakat.

Mata pencaharian

utama masyarakat,

dan potensi

pengembangan

usahanya

Wawancara

informan kunci,

FGD

7. Teknik pembuatan peta

desa/pemetaan sosial

Mengkaji

keadaan

suatu ruang

wilayah,

bisanya

wilayah desa

atau

per dusun

Melukiskan keadaan

desa dan potensi

yang dimiliki serta

gambaran untuk

situasi desa tentang

peta umum wilayah,

peta khusus seperti

kepemilikan lahan,

stratifikasi

sosial/harta

kekayaan, sumber

daya alam.

FGD

Page 46: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

33

BAB III

PROFIL KELURAHAN CIBUBUR

A. Keadaan Wilayah Kelurahan Cibubur

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus

Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989 tentang Pemecahan dan Perubahan

Batas-batas Wilayah Kelurahan di Propinsi DKI Jakarta, luas wilayah

Kelurahan Cibubur adalah 450,90 Ha atau 4.509 km21 yang terbagi habis

dalam 14 Rukun Warga dan 153 Rukun Tetangga, dengan batas-batas wilayah

sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Jln. PKP, Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kec. Ciracas

1 Sumber: Data olahan Kependudukan Kelurahan Cibubur tahun 2013

Page 47: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

34

- Sebelah Timur : Jln. Tol Jagorawi-Kelurahan Munjul Kec. Cipayung

- Sebelah Selatan : Pilar Batas Propinsi DKI Jakarta-Kelurahan Harja Mukti

dan Kelurahan Mekar Sari (Depok-Jawa Barat)

- Sebelah Barat : Kali Cipinang, Kelurahan Pekayon Kec. Pasar Rebo

Selanjutnya status, keadaan dan peruntukkan tanah di kelurahan

Cibubur adalah sebagai berikut :

a. Status Tanah

- Tanah Negara = 384,31 Ha

- Tanah Milik Adat = 59,42 Ha

- Tanah Wakaf = 7,17 Ha

b. Keadaaan Tanah

- Tanah Darat = 291,19 Ha

- Tanah Sawah = 107,38 Ha

- Tanah Rawa Setu = 4,20 Ha

- Tanah Lain-lain = 48,13 Ha

c. Peruntukan Tanah

- Perumahan = 342,02 Ha

- Perkantoran/Industr = 4,66 Ha

- Sawah = 3,15 Ha

- Fasilitas Umum

- Sarana Ibadah

- Pemakaman

=

=

=

93,82

3,20

1,55

Ha

Ha

Ha

- Lain-lain = 2,5 Ha

Page 48: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

35

B. Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga

Jumlah penduduk di kelurahan Cibubur cukup tinggi untuk ukuran satu

buah kelurahan sebagaimana diuraikan dalam table dibawah ini.

Tabel 3.1: Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga

Bulan Jumlah Penduduk Jumlah Kepala Keluarga

Lk Pr Jumlah Lk Pr Jumlah

Januari 37.226 35.458 72.684 16.040 5.220 21.260

Pebruari 37.246 35.498 72.744 16.040 5.220 21.260

Maret 37.275 35.547 72.822 16.040 5.220 21.260

April 37.318 35.589 72.907 16.040 5.220 21.260

Mei 37.378 35.681 73.059 16.040 5.220 21.260

Juni 37.459 35.756 73.215 16.040 5.220 21.260

Juli 37.522 35.817 73.339 16.040 5.220 21.260

Agustus 37.563 35.855 73.418 16.040 5.220 21.260

Sumber: Data olahan Kependudukan Kelurahan Cibubur tahun 2013

C. Kondisi Pendidikan

Secara umum wilayah Kelurahan Cibubur memilki pendidikan cukup

baik karena jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan SLTA atau

sederajat sudah cukup besar dan dapat dilihat dari data kondisi pendidikan

dibawah ini.

Tabel 3.2: Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

RW

TINGKAT PENDIDIKAN

Tdk

Sekolah SD SLTP SLTA AK/PT S.1 S.2

01 14 1.210 1.891 1.540 38 41 8

02 21 1.136 1.689 1.675 30 39 12

03 13 1.108 1.425 1.566 35 45 17

04 12 1.029 1.182 1.386 32 44 6

05 23 967 1.320 1.368 40 54 19

06 7 1.280 1.473 1.290 33 45 0

Page 49: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

36

Sumber: Data olahan Kependudukan Kelurahan Cibubur tahun 2013

Melihat dari latar belakang kondisi pendidikan di kelurahan Cibubur

diatas dapat diartikan bahwa tingkat pendidikannya cukup baik atau

seimbang dengan melihat pendidikan wajib belajar dua belas tahun. Hal ini

juga didukung oleh jumlah sekolah yang memadai.

Sarana pendidikan yang tersedia di lingkungan Cibubur cukup

memadai mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Menengah, dan Atas

diantaranya 3 unit SD, 3 unit SMPN,1 unit SMAN, dan 1 unit SMKN.

D. Jenis Pekerjaan

Wilayah Kelurahan Cibubur berkorelasi dengan mata pencaharian

sebagian besar penduduk yaitu sebagian besar Pegawai Negeri Sipil,

karyawan Swasta/Pengusaha, pedagang dll.

Tabel 3.3 Jenis pekerjaan di Kelurahan Cibubur

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil 6.295

2 TNI 2.318

3 POLRI 1.025

4 Swasta/Pengusaha 3.972

5 Pensiunan 6.773

07 6 15 47 1.040 148 111 18

08 5 10 53 1.116 128 197 13

09 7 1320 708 1.138 53 43 18

10 17 980 1106 1.537 106 109 28

11 - 5 65 995 144 177 49

12 6 988 1125 1.160 90 89 13

13 4 957 1.325 956 100 108 14

14 9 960 1.105 1.632 96 100 19

Jml 144 11.965 14.514 19.659 10.739 1.202 234

Page 50: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

37

6 Tani 26

7 Buruh 2.631

8 Pedagang 4.217

9 Lain-lain 5.526

10 Pengangguran 539

J u m l a h 33.322

Sumber: Data olahan Kependudukan Kelurahan Cibubur tahun 2013

Dari tabel ini terlihat bahwa dari total jumlah penduduk kelurahan

Cibubur 33.322 jiwa dengan mayoritas masyarakat di Cibubur ini bekerja

sebagai Pegawai Negeri Sipil, Pedagang dan Pegawai swasta.

E. Kondisi Agama

Meskipun sebagian besar masyarakat Cibubur beragama islam, agama

lain leluasa menjalankan ibadah sesuai agamanya. Antara pemeluk agama

saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Pemuka agama

memiliki peranan penting dalam kehidupan keagamaan, dan mereka

dijadikan figur sebagai panutan masyarakat.

Tabel 3.4 Keagamaan Kelurahan Cibubur

Agama

Jumlah

Islam

67.544 orang

Kristen

2.276 orang

Katholik

2.123 orang

Hindu

587 orang

Budha

881 orang

Sumber: Data olahan Kependudukan Kelurahan Cibubur tahun 2013

Page 51: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

38

Dari tabel ini terlihat bahwa dari total jumlah penduduk beragama islam di

kelurahan Cibubur sebesar 67.544 jiwa atau 92 % mayoritas masyarakat di

kelurahan Cibubur. Tetapi dengan perbedaan keyakinan tersebut kehidupan

masyarakatnya sangat rukun dan tentram.

F. Etnis

Wilayah Kelurahan Cibubur adalah wilayah yang cukup ramai,

sebagian besar penduduknya merupakan pendatang dari berbagai daerah dan

berbagai macam etnis.

Tabel 3.5 Etnis Kelurahan Cibubur

Etnis

Jumlah

Jawa

19. 822 orang

Sunda

14. 683 orang

Betawi

27.899 orang

Batak

2.937 orang

Padang

2.202 orang

Ambon

734 orang

Makassar

733 orang

Aceh

733 orang

Lain-lain 3.670 0rang

Sumber: Data olahan Kependudukan Kelurahan Cibubur tahun 2013

Dari data etnis masyarakat kelurahan Cibubur diatas menggambarkan

banyaknya suku budaya Indonesia. Meskipun ada perbedaan etnis di

kelurahan Cibubur, tetapi tingkat partisipasi/ gotong royong masyarakat

Page 52: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

39

sangat bagus, tingkat swadaya dan kontribusi cukup baik dalam menjalankan

kegiatan-kegiatan masyarakat seperti siskamling dan posyandu.

G. Ketenagakerjaan

Pada umumnya penduduk berusia produkrif. Karena itu, meskipun dari

segi tingkat pendidikan dan status social ekonomi termasuk kategori

sederhana. pengetahuan, kemauan masyarakat, dan keterampilan penduduk

memungkinkan untuk dikembangkan dengan pelatihan-pelatihan yang

berkelanjutan.

Tabel 3.6 Kondisi Tenaga Kerja Kelurahan Cibubur

No. Umur W N I W N A

Jml Lk Pr Jml Lk Pr Jml

1 0 – 4 2.766 2.510 5.276 2 2 4 5.280

2 5 – 9 3.465 3.243 6.708 6 2 8 6.716

3 10 – 14 3.160 2.938 6.098 2 2 4 6.102

4 15 – 19 3.123 3.068 6.191 1 0 1 6.192

5 20 – 24 3.070 2.888 5.958 1 1 2 5.960

6 25 – 29 3.448 3.629 1.077 4 4 8 7.085

7 30 – 34 3.823 3.860 7.683 2 0 2 7.685

8 35 – 39 3.499 3.265 6.764 4 1 5 6.769

9 40 – 44 3.152 2.860 6.012 0 0 0 6.012

10 45 – 49 2.458 2.457 4.915 1 3 4 4.919

11 50 – 54 1.961 1.937 3.898 1 2 3 3.901

12 55 – 59 1.499 1.352 2.851 1 2 3 2.854

13 60 – 64 886 839 1.725 0 2 2 1.727

14 65 – 69 677 498 1.175 0 0 0 1.175

15 70 – 74 355 268 623 0 0 0 623

16 75 keatas 195 223 418 0 0 0 418

Jumlah 37.537 35.835 73.372 25 21 46 73.418

Sumber: Data olahan Kependudukan Kelurahan Cibubur tahun 2013

Page 53: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

40

Dari data kondisi tenaga kerja atau usia produktif masyarakat kelurahan

Cibubur dapat dijelaskan bahwa usia 15-60 tahun adalah usia produktif untuk

bekerja.

H. Sarana dan Prasarana

Bentuk sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas penduduk

Kelurahan Cibubur, baik yang berkaitan dengan aspek perekonomian

maupun social dan budaya, yaitu:

a. Untuk kegitan olah raga masyarakat, telah tersedia sarana olah raga

yang aktif digunakan, seperti lapangan sepak bola sebanyak satu unit

yang terletak di RW 2, tujuh unit lapangan Voli, dan lapangan

bulutangkis yang tersebar di RW 7, 8, dan 13. Selain sarana-sarana

tersebut masih terdapat sekitar belasan tanah lapang di wilayah RW

yang penulis tidak sebutkan namun secara kondisional dapat

digunakan sebagai penunjang kegiatan masyarakat. Juga terdapat

gedung olahraga POPKI Cibubur yang berada dikawasan RW 14

kelurahan Cibubur.

Page 54: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

41

Gambar 3.1. GOR POPKI Cibubur

b. Sarana pendidikan yang tersedia adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Nama Sekolah di Kelurahan Cibubur

Nama Sekolah Alamat

SDN Cibubur 01-02 Pagi Jl. Bulak Ringin

SDN Cibubur 03-04 Pagi Jl. Cibubur 1

SDN Cibubur 05-06 Petang Jl. Taruna Jaya

SDN Cibubur 07-08 Petang Jl. Taruna Jaya

SDN Cibubur 09-10Pagi Jl. Bulak Ringin

SDN Cibubur 11 Pagi (SSN) Jl. Cibubur 1

SDN Cibubur 12-13 Petang Jl. Bulak Ringin

SMPN 147 Jakarta Jl. Jambore Raya

SMPN 233 Jakarta Jl. Taruna Jaya

SMPN 258 Jakarta Jl. Bulak Ringin

Page 55: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

42

SMAN 99 Jakarta Jl. Bulak Ringin

SMKN 52 Jakarta Jl. Taruna Jaya

TK Al Azhar 20 Cibubur Jl. Jambore Raya

SDI Al Azhar 20 Cibubur Jl. Jambore Raya

SMPI Al Azhar 19 Cibubur Jl. Abdurrahman

c. Dalam mendukung pelayanan kesehatan terdapat Rumah Sakit

Umum/ RSKO satu unit (milik pemerintah), dua unit Puskesmas

(milik pemerintah), Posyandu binaan kelurahan yang berjumlah empat

belas unit di masing-masing RW serta klinik dan dokter praktik

kurang lebih 10 unit (milik swasta). Dari data tersebut dapat dilihat

bahwa fasilitas kesehatan masyarakat kelurahan Cibubur sudah bisa

dinilai baik bahkan untuk kalangan menengah kebawah, dengan

dilengkapi 2 Puskesmas yang dapat memberikan pelayanan kesehatan

menggunakan kartu BPJS dan KJS.

Page 56: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

43

Gambar. 3.2. RSKO Jakarta

d. Untuk kegiatan Ibadah umat islam, terdapat lima belas unit mesjid

jami’ di tiap-tiap RW dan dua puluh dua unit mushola yang

memudahkan kaum muslim menjalankan ibadah mereka. Selain itu,

untuk peribadatan umat Kristen terdapat dua unit gereja di RW 12 dan

1 buah gedung serba-guna di RW 14.

Page 57: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

44

BAB IV

TEMUAN& ANALISIS DATA

A. Penerapan Pengkajian dengan Metode Participatory Rural Appraisal di

Kelurahan Cibubur

Penerapan pengkajian Metode Participatory Rural Appraisal (PAR) di

Kelurahan Cibubur ini peneliti berkoordinasi dengan lembaga yang telah

dibentuk masyarakat bersama pemerintah kelurahan Cibubur yaitu Lembaga

Musyawarah Kelurahan yang selanjutnya disebut LMK. Peneliti berkoordinasi

pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2014.

LMK, yang menjadi baju baru dari Dewan Kelurahan berdasar dari

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Lembaga Musyawarah

Kelurahan (LMK), merupakan institusi penampung dan menyampaikan

aspirasi masyarakat, penggerakan partisipasi dan solidaritas masyarakat,

pemberdayaan masyarakat, turut serta dalam menyelesaian masalah sosial

kemasyarakatan, perumusan usulan kebutuhan masyarakat yang perlu dibantu

oleh pemerintah, serta membantu pemerintah dalam mensosialisasikan

peraturan perundang-undangan dan program lainnya berdasarkan peraturan

perundang-undangan serta menjamin tercapainya tujuan pembangunan di

provinsi DKI Jakarta. Anggota LMK merupakan perwakilan dari setiap RW di

kelurahan dan diterapkannya kembali institusi Dewan Kota untuk tingkat kota-

madya/kabupaten yang anggotanya perwakilan dari setiap kecamatan.

Page 58: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

45

LMK dalam perda tersebut meliputi lima hal. Antara lain, menampung

serta menyalurkan aspirasi warga masyarakat kepada lurah. Aspirasi tersebut

menyangkut berbagai hal. Bisa permintaan fasilitas sosial atau fasilitas umum.

Berperan memberi masukan kepada kelurahan dalam rangka meningkatkan

partisipasi warga. Sebagai ujung tombak dalam menyampaikan informasi

kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Menggali potensi di wilayah guna

untuk mengerahkan dan mendorong peran serta masyarakat. Ikut serta dalam

menyelesaikan masalah kelurahan dan membuat rencana kerja tahunan.

Dalam melaksanakan tugasnya, merupakan keharusan bagi kelurahan

untuk bekerjasama dengan anggota masyarakat di wilayahnya. Koordinasi yang

harmonis yang tercipta, diharapkan dapat mempermudah terwujudnya visi dan

misi. Yakni, peningkatan persatuan dan kesatuan, pelayanan pemberdayaan dan

pembangunan dalam lingkup komunitas masyarakat kelurahan menuju

masyarakat sejahtera.

1. Sejarah Daerah sebagai Tinjauan Akar Permasalahan

Pada masa dahulu mata pencaharian utama warga Cibubur adalah petani

dengan sistem pertanian sawah tadah hujan. Sarana pendidikan saat itu masih

sangat kurang, hanya ada sekolah rakyat atau SR. Sangat jarang anak yang

sekolah karena lokasinya yang jauh dari tempat tinggal ditambah kondisi jalan

masih jalan tanah. Para orang tua pun tidak menganggap penting pendidikan.

Page 59: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

46

Anak-anak hanya disekolahkan di SR dan kebanyakan tidak sampai tamat

karena tenaganya dibutuhkan untuk membantu menggarap sawah dan

ladang.Sarana transportasi sangat terbatas, baik jalan maupun angkutan. Jalan

masih berupa jalan tanah dan angkutan hanya menggunakan “roda” yaitu

gerobak yang ditarik sapi, atau berjalan kaki.

Tahun 1970-an mulai terasa adanya perubahan, baik di bidang

pendidikan maupun ekonomi. Setelah adanya Inpres, SR yangsudah ada

sebelumnya menjadi SDN. Pada periode ini mulai ada warga Cibubur yang

berpendidikan SMP danditerima sebagai pegawai negeri (guru). Hal ini ternyata

mempengaruhi wargaCibubur lainnya, sehingga lebih bersemangat

menyekolahkan anak-anaknyasampai ke jenjang SMP karena berharap dengan

sekolah lanjutan, anak-anakmereka kelak akan dapat menjadi pegawai juga.

Tahun 1980-anmulai ada pembangunan komplek perumahan di wilayah

ini. Suasana pedesaan yang masih asri pada saat itumengundang keinginan

orang-orang kota seperti Jakarta untuk membeli tanah. Masyarakat lokal

pemilik tanah mulai terdorong untuk menjual tanah-tanahnya. Saat itu jalan di

Cibubur masih banyak yang berupa jalan tanah namun aliran listrik sudah mulai

masuk ke wilayah ini.

Penjualan tanah oleh warga lokal secara besar-besaran terus berlanjut

hingga tahun 1990-an dan menjadikan Cibubur suatu wilayah yang multi-

etnik.Peristiwa ini juga terdorong oleh penggusuran secara besar-besaran di

Page 60: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

47

pusat ibukota dan kawasan bisnis di Jakarta. Hal ini membawa perubahan yang

baik dimana pembangunan di wilayah Cibubur menjadi semakin

berkembang.Seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk, pemerintah

membangun berbagai fasilitas pelayanan untuk masyarakat seperti perbaikan

dan perluasan jalan-jalan umun, sekolah-sekolah dan puskesmas.

Pada era 2000-an wilayah Cibubur bahkan menjadi semakin

berkembang pesat. Pertokoan di sepanjang jalan utama Cibubur, yaitu jalan

Lapangan Tembak semakin banyak. Jalan utama ini menjadi wilayah yang

sangat strategis untuk dijadikan lokasi berbagai usaha. Di bidang pemukiman,

kebutuhan akan pemukiman bagi para pekerja yang bekerja di Jakarta namun

tingginya harga disana menjadikan Cibubur alternatif strategis bagi mereka. Hal

ini semakin mendorong para pengembang properti membuka usaha mereka

dengan membeli tanah warga lokal untuk dijadikan cluster-cluster dan

perumahan.Untuk skala yang lebih kecil, bagi penduduk lokal yang memiliki

tanah dan modal lebih memilih untuk membangun rumah-rumah untuk

disewakan.Namun hal ini justru menyebabkan semakin sedikitnya ruang

terbuka publik.Lapangan-lapangan yang semula menjadi tempat berbagai

kegiatan warga beralih fungsi menjadi rumah-rumah kontrakan dan perumahan.

Page 61: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

48

2. Banjir sebagai Dampak Negatif Pembangunan di Kelurahan Cibubur

Proses pembangunan di Kelurahan Cibubur dapat dikatakan berlangsung

dengan sangat cepat dalam 10 tahun terakhir. Dimulai dari pembangunan jalan

dan sarana publik yang diikuti dengan datangnya warga kota Jakarta dan

pengembang perumahan untuk membeli tanah-tanah warga lokal. Masyarakat

lokal dengan senang hati menjual tanah mereka yang luas dengan harga pantas ,

karena menurut mereka harga itu sudah menguntungkan.

Dampak negatif yang dirasakan dari pembangunan di kelurahan Cibubur

adalah banjir sebagaimana wilayah-wilayah lainnya di Jakarta. pembangunan

yang begitu cepat tidak diikutipengelolaan drainase yang sesuai.

Setiap musim penghujan datang, ada beberapa lokasi di wilayah

kelurahan Cibubur yang rentan terhadap banjir seperti wilayah RW 02, RW 03,

dan RW 010.Bahkan,RW 02 Kelurahan Cibubur termasuk didalam kategori RW

kumuh menurut BPS tahun 20131.Banjir tersebut akibat dari meluapnya kali

cipinang yang melintasi wilayah RT 006 dan 009 RW 02 Kelurahan Cibubur.

Banyaknya bangunan di sepanjang kali ini mempersempit aliran air dengan

debit yang cukup besar ketika hujan datang, keadaan ini juga diakibatkan air

hujan kiriman dari bogor dan sekitarnya.

1Laporan Evaluasi RW Kumuh Dki Jakarta tahun 2013

Page 62: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

49

Gambar 4.1. Capture data release BPS Jakarta Timur pada tahun 2013. Data diatas menempatkan

wilayah RW 02 Kelurahan Cibubur pada klasifikasi kumuh ringan.

Permasalahan banjir ini diungkapkan ketua RT 009/02 Kelurahan

Cibubur Pak Pringadi dalam petikannya sebagai berikut :

“Seingat saya, kita terkena banjir paling besar tu tiga kali, tahun

2014,2012 sama 2007. Waktu itu lantai satu terendam 1 meter lebih, kita

ngungsi ke lantai dua semua.Tapi kalau banjir kecilnya nggak terhitung

berapa kali.”2

Apa yang disampaikan Pak Pringadi sesuai dengan pendapat Bapak M. Idris,

Ketua RT 006/02 Kelurahan Cibubur. Selama 23 tahun menjadi Ketua RT tidak

terhitung berapa kali rumahnya dihantam banjir.Dia mengingat ada tiga kali terjadi

banjir besar.Pendapat peneliti banjir besar yang dimaksud M. Idris sama dengan

pendapat Pringadi yaitu di tahun 2007, 2012 dan 2014 lalu.

“Udah nggak terhitung lagi berapa kali banjir di sini, tapi yang saya ingat

banjir besarnya ada tiga kali”3

Setiap kali terjadi banjir, Pak Pringadi selalu dalam keadaan sadar atau tidak

sedang tidur. Hal ini dikarenakan memang beliau melihat tanda-tanda banjir akan

2 Pringadi, Wawancara pribadi (Jakarta, 19 Mei 2015) 3 M. Idris, Wawancara pribadi (Jakarta, 15 Mei 2015)

Page 63: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

50

datang. Oleh karenanya beliau bisa mengevakuasi keluarga dan barang-barangnya

terlebih dahulu sebelum banjir benar-benar datang. Seperti penuturannya :

“Kalau mau banjir tu biasanya banyak sampah-sampah yang hanyut dibawa

sungai, terus arusnya agak kencang, ditambah lagi debit air yang pelan-

pelan naik dari debit normal. Kan kita tau tu debit normal sungai tu

batasnya semana. Jadi kalau debitnya terus naik, bisa dipastikan

banjir.Selain itu kalau hujan turun terus-menerus sampe dua hari lebih,

biasanya pasti banjir. Apalagi kalau ada informasi di bogor juga hujan

lebat. Tau bakal banjir, kita pindahkanlah barang-barang ke lantai

atas.Kalau kita lihat banjir bakal besar, ngungsi ke tempat keluargalah.Tapi

kalau nggak, kita bertahan dirumah aja, karena satu hari biasanya surut.”4

Pak Pringadi benar-benar mengerti bagaimana banjir dari luapan sungai

Cipinang akan datang. Dan dengan beberapa tanda banjir tersebut akan datang,

beliau juga tahu harus segera bertindak seperti apa agar dapat meminimalisir

dampak dari banjir tersebut, baik itu kerusakan pada barang-barang yang

dimilikinya ataupun terserang macam penyakit. Dari kutipan ini peneliti

berpendapat Pak Pringadi cukup mengerti tentang mitigasi bencana banjir.Begitu

pula dengan Pak M.Idris yang mengatakan.

“Tanda banjir mau datang tu mendung di arah bogor sana. Terus hujan

nggak berhenti sampai empat jam lebih. Debit air sungai naik, terus

airnya betul-betul keruh.Kalau mengurangi resiko banjir nggak bisa,

paling hanya berbicara mengantisipasilah, kalau dia (banjir) datang kita

harus siap-siap aja.”5

Menurut Pak Pringadi permasalahan banjir luapan sungai Cipinang di

Lingkungannya adalah permasalahan yang kompleks.Bagi beliau hujan bukanlah

penyebab terjadinya banjir.Beliau mengatakan bahwa hujan merupakan kodrat

alamiah yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Hanya saja bagaimana manusia bisa

4 Pringadi, Wawancara pribadi (Jakarta, 19 Mei 2015) 5 M. Idris, Wawancara pribadi (Jakarta, 15 Mei 2015)

Page 64: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

51

bijak dengan turunnya hujan tersebut, dan bukan menilai bahwa hujan yang turun

akan menyebabkan banjir. Ada beberapa faktor menurut beliau yang menjadi satu

kesatuan yang menyebabkan banjir,yaitu penyempitan sungai karena pemukiman,

pembuangan sampah ke sungai, dan tidak ada atau tidak teraturnya pohon

penyangga di bantaran sungai. Berikut penuturannya :

“Saya melihat ada tiga faktor yang menyebabkannya.Satu, aliran sungai

terlampau kecil.Hal ini dikarenakan pemukiman-pemukiman yang secara

perlahan menjorok ke sungai.Dua, membuang sampah ke sungai.Dan ketiga

pohon-pohon dipinggir sungai tu nggak teratur.Malah kebanyakan nggak

ada pohonnya. Yang ini kan faktor manusia semua. Kalau aliran sungai tu

normal, bentuk aslinya nggak terganggu, mau hujan kayak manapun, nggak

akan banjir dia. Paling meluap ke bantaran, dan itu kan wajar.”6

Hal ini menjelaskan bahwa Lingkungan RT 006 dan 009 RW 02

Kelurahan Cibubur benar-benar daerah langganan banjir. Ketika di tanya apa

yang menyebabkan banjir tersebut, Pak M. Idrismengatakan :

“Ada bebera penyebabnya menurut saya.Hujan deras nggak berhenti-

berhenti. Terus membuang sampah ke sungai, lama-lama kan sungai tu

jadi dangkal dan sempit. Alhasil daya tampungnya jadi kecil, jadi

gampang meluap dia.”7

6 Pringadi, Wawancara pribadi (Jakarta, 19 Mei 2015) 7 M. Idris, Wawancara pribadi (Jakarta, 15 Mei 2015)

Page 65: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

52

Gambar.4.2. Wilayah banjir Kelurahan Cibubur akibat luapan kali Cipinang

Wilayah banjir yang dimaksud dalam penelitian ini terlihat di wilayah

lingkaran berwarna merah dalam gambar diatas. Dimana secara geografis

wilayah dengan lingkaran berwarna merah yaitu wilayah RT 006 dan 009 RW

02 Kelurahan Cibubur dilalui oleh kali Cipinang.Wilayah tersebut juga

berseberangan dengan Pasar Jaya Cibubur.Karena letak yang tak jauh dari pasar

banyak pedagang yang membuat tempat usaha pula di lingkungan RT 06 RW

02.Salah satu usaha yang menurut peneliti cukup memberikan dampak adalah

rumah pemotongan ayam dan penjual barang-barang bekas.Limbah cairan

dialirkan dari rumah pemotongan ayam dan barang-barang bekas langsung ke

arah kali Cipinang.

Wilayah Banjir di RW 02

Kelurahan Cibubur

Page 66: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

53

B. Respon Masyarakat dalam Mengatasi Permasalahan

1. Lembaga yang menjadi stakeholders

Di dalam setiap masyarakat pasti terdapat lembaga-lembaga yang tumbuh

dan berkembang dalam diri masyarakat itu sendiri. Baik itu berupa lembaga

tradisional maupun lembaga-lembaga yang datang dari luar masyarakat seperti

lembaga pemerintah, swasta maupun LSM (lembaga swadaya masyarakat). Ada

lembaga yang bersifat informal seperti kelompok atau perkumpulan, adapula

lembaga-lembaga formal yang memiliki struktur organisasi yang jelas seperti

Kantor Kelurahan dan aparatnya. Penelitian ini melakukan identifikasi terhadap

lembaga-lembaga dan peranannya dalam mengatasi banjr yang terjadi di

wilayah RW 02 Kelurahan Cibubur.

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi, diperoleh gambaran bahwa

secara umum terdapat beberapa lembaga yang merupakan stakeholder atau

pemangku kepentingan terhadap kesejahteraan masyarakat di lokasi penelitian,

antara lain aparat Kelurahan, Ketua RT/RW, LMK, Karang Taruna, puskesmas,

posyandu, dan PKK. Diantara semua elemen masyarakat diatas adalah sosok

Ketua RT 006 dan 009 RW 02 Kelurahan Cibubur yang sangat berperan

menjadi motor penggerak sebab mereka mampu menyerap keluhan juga

menggalang gotong royong warga dan elemen lainnya untuk mengatasi kondisi

yang dihadapi.

Page 67: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

54

Aparat kelurahan sebagai bawahan dari pemerintah kota menjalankan

program-program turunan dari pemerintah kota dan Lurah melakukan tugas-

tugas koordinasi dengan kecamatan maupun pemerintah kota. Manfaat dan

pengaruh yang dirasakan masyarakat adalah pelayanan administratif

pemerintahan seperti pengurusan surat-menyurat dan memfasilitasi musyawarah

untuk menyelesaikan permasalahan diseputar lingkungan Kelurahan. Lurah dan

aparat kelurahan lainnya sebagian besar tidak berdomisili di Cibubur tetapi

ditempatkan oleh Pemerintah kota, sehingga ikatan yang terjadi antara aparat

kelurahan dengan masyarakatnya timbul sebatas tugas dari pemerintah.

Lembaga-lembaga bentukan pemerintah seperti LMK, PKK dan

posyandu cukup mampu menjadi penggerak dari proses pemberdayaan

masyarakat dalam bidangnya masing-masing yakni kesehatan, pembangunan,

dan keharmonisan lingkungan. Hampir setiap kegiatan yang diadakan lembaga-

lembaga tersebut dapat berjalan tanpa masyarakat mendapatkan imbalan materi

seperti uang atau materi dalam bentuk lainnya.Adapun diagram venn

kelembagaan yang diperoleh dari hasil diskusi kelompok adalah sebagai berikut:

Page 68: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

55

Gambar 4.3. Diagram Venn Hubungan Kelembagaan mengatasi banjir di

RW 2 Kelurahan Cibubur.

a. Kelurahan Cibubur

Pemerintah Kelurahan berpengaruh bagi masyarakat dalam pelayanan

administratif pemerintahan karena bertugas melayani masyarakat dalam

pembuatan surat-menyurat seperti KTP, KK dan kartu miskin, menyalurkan

bantuan dari pemerintah seperti raskin, meneruskan program-program dari

pemerintah daerah, membantu masyarakat dalam memecahkan permasalahan-

permasalahan di kelurahan, sebagai mediator yang memfasilitasi hubungan

masyarakat dengan pemerintah kecamatan dan kota juga dalam masalah-

masalah sosial ekonomi lainnya.Untuk permasalahan ini kelurahan berperan

dalam fasilitasi musyawarah-musyawarah dan sosialisasi kebersihan lingkungan.

MASYARAKAT

KETUA

RW/RT

PUSKESMAS

PKK

POSYANDU

KELURAHAN

LMK

Page 69: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

56

b. Pengurus RT/RW

Pengurus RT/ RW memiliki pengaruh dan hubungan yang sangat dekat

dengan masyarakat, karena menjadi ujung tombak dari pemerintahan di

kelurahan dan sangat memahami kondisi di wilayahnya masing-masing. Ketua

RT diperlukan oleh masyarakat untuk memfasilitasi hubungannya dengan Ketua

RW dan pemerintah kelurahan misalnya dalam penyaluran beras miskin,

pengurusan kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), pembayaran

pajak bumi dan bangunan (PBB), pengurusan surat keterangan tidak mampu

dan sebagainya.Dalam permasalahan banjir ini pengurus RT 006 dan 009 RW

02 Kelurahan cibubur menjadi motor penggerak kegiatan penanggulangan

banjir diwilayahnya. Bapak M. Idris, Ketua RT 006 RW 02 Kelurahan Cibubur

yang juga sebagai penduduk asli Cibubur cukup disegani dan memiliki

pengaruh tidak hanya di lingkungan RT-nya bahkan di seluruh lingkungan

Kelurahan Cibubur.Seringkali pendapat beliau diharapkan untuk mengatasi

berbagai kondisi di lingkungan.

c. PKK dan Posyandu

PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)sudah cukup dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat secara luas, bahkan sudah setiap RW memiliki pos

untuk kegiatan rutin bulanan. Saat ini PKK melaksanakan program Posdaya

seperti JUMANTIK (Jumat Anti Jentik-nyamuk), BKB (Bina Keluarga Balita) ,

BKR (Bina Keluarga Remaja) dan BKL (Bina Keluarga Lansia). Posyandu

Page 70: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

57

yang merupakan bagian dari kegiatan PKK dianggap cukup penting karena

disini anak-anak balita mendapatkan imunisasi dan makanan tambahan yang

bergizi.banyak ibu-ibu yang tertarik datang ke posyandu untuk melihat

perkembangan kesehatan balita mereka. PKK berperan dalam sosialisasi

kebersihan lingkungan dan membantu dalam hal konsumsi pada saat kegiatan

berlangsung.

Gambar 4.4. Menyiapkan Konsumsi – Ibu-ibu PKK berpartisipasi untuk

kegiatan perbaikan drainase di wilayah RW 02 Kelurahan CibuburMinggu

(15/7).Doc.LMK Kelurahan Cibubur.

d. Puskesmas

Puskesmas sangat penting dan dekat hubungannya dengan masyarakat.

Di Puskesmas seluruh penduduk kelurahan Cibubur bisa menikmati layanan

kesehatan gratis dan lokasinya yang relatif dekat dengan pemukiman warga dan

dilewati angkutan umum KWK T18. Pelayanan kesehatan terhadap terkena

dampak banjir sangat dibutuhkan terutama untuk anak-anak dan lansia.

Page 71: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

58

e. LMK

LMK, yang menjadi baju baru dari Dewan Kelurahan berdasar dari

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Lembaga Musyawarah

Kelurahan (LMK), merupakan institusi penampung dan menyampaikan

aspirasi masyarakat, penggerakan partisipasi dan solidaritas masyarakat,

pemberdayaan masyarakat, turut serta dalam menyelesaian masalah sosial

kemasyarakatan, perumusan usulan kebutuhan masyarakat yang perlu dibantu

oleh pemerintah, serta membantu pemerintah dalam mensosialisasikan

peraturan perundang-undangan dan program lainnya berdasarkan peraturan

perundang-undangan serta menjamin tercapainya tujuan pembangunan di

provinsi DKI Jakarta. Anggota LMK merupakan perwakilan dari setiap RW di

kelurahan dan diterapkannya kembali institusi Dewan Kota untuk tingkat kota-

madya/kabupaten yang anggotanya perwakilan dari setiap kecamatan.

2. Upaya Partisipatif Masyarakat dalam Menanggulangi Banjir di Wilayah RW

02 Kelurahan Cibubur.

Keberhasilan suatu proses pembangunan tidak dapat dilepaskan dari

adanya partisipasi anggota masyarakatnya, baik sebagai kesatuan sistem

maupun sebagai individu yang merupakan bagi yang sangat integral yang

sangat penting dalam proses dinamika pembangunan, karena secara prinsip

pembangunan ditunjukkan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Oleh

Page 72: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

59

sebab itu tanggung jawab berhasil tidaknya pembangunan tidak saja ditangan

pemerintah tetapi juga ditangan masyarakat.

Untuk mengetahui pemahaman para pegawai kelurahantentang

partisipasimasyarakat, maka peneliti mengajukan pertanyaan kepada informan

dalam penelitianini. Adapun pertanyaannya mengenai pengertian partisipasi

masyarakat dalampembangunan.Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan

Lurah, Budy Hartati, S.Sos, beliau mengatakan :

“Partisipasi masyarakat merupakan peran serta masyarakat dalam

setiapprogram yang dilaksanakan oleh Kelurahan yang tentunya hanrus

bersinergi dengantujuan serta mekanisme yang telah ditentukan oleh

Kelurahan, peran masyarakatdalam pembangunan jelas sebagai subjek

maupun objek dari pembangunan itusendiri“.8

Kemudian hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua RW 02 Kelurahan

Cibubur, beliau mengatakan bahwa :

“Partisipasi masyarakat ialah segala sesuatu yang masyarakat berikan

demikelancaran program – program yang Kelurahan laksanakan dan

tentunya demikepentingan masyarakat itu sendiri, jadi partisipasi

masyarakat dalam pembangunandapat dilihat dari peran aktif masyarakat

dalam menjalankan setiap programpembangunan yang ada”.9

Kasi Pemerintahan, Sandy Adamsyah juga memberikanpengertian

mengenai partisipasi masyarakat, beliau mengatakan bahwa:

“Partisipasi yang masyarakat berikan tentunya akan berdampak

signifikandengan tingkat keberhasilan dari program – program yang

Kelurahan laksanakan”.10

8 Budi Hartati, Wawancara pribadi (Jakarta, 18 Mei 2015) 9 Idris Kinam, Wawancara pribadi (Jakarta, 18 Mei 2015) 10 Sandy Adamsyah, Wawancara pribadi (Jakarta, 14 Mei 2015)

Page 73: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

60

Dari jawaban para informan tersebut dapat disimpulkan bahwa

partisipasimasyarakat dalam pembangunan tersebut adalah peran serta yang

diberikanmasyarakat dalam melancarkan setiap program kerja yang

direncanakan olehKelurahan sebagai perwujudan tujuan Kelurahan agar

masyarakat di daerahtersebut sejahtera dan menikmati pembangunan. Peran

aktif masyarakat dalammembantu tugas Kelurahan dalam menjalankan setiap

program pembangunan yang ada.

Partisipasi yang baik bergantung pada pola komunikasi yang baik antara

pemerintahan dan masyarakatnya. Hasil wawancara peneliti dengan Lurah,

beliau mengatakan bahwa :

“Selama ini tidak pernah ada masalah antara pihak Kelurahan

denganmasyarakat karena Kelurahan sangat welcome dan legowo dalam

menanggapisetiap keluhan masyarakat. Setiap ada permasalahan yang

timbul pihak Kelurahandan masyarakat sama – sama mencari

solusinya.”11

Hal senada juga diungkapkan Ketua RW 02, Idris Kinam, beliau

jugamengatakan :

“Pegawai Kelurahan sangat legowo dan bersifat mengayomi ketika

setiapmasyarakat memiliki masalah.Mereka selalu mengarahkan dan

memberi solusi ataspermasalahan yang dihadapi.Tapi pihak Kelurahan

juga memiliki ketegasan ketikamasyarakat kurang pro aktif dalam setiap

program.”12

11 Budi Hartati, Wawancara pribadi (Jakarta, 18 Mei 2015) 12 Idris Kinam, Wawancara pribadi (Jakarta, 18 Mei 2015)

Page 74: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

61

Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Kelurahan Cibubur beliau

mengatakan :

“Masyarakat diberikan kebebasan dalam menyampaikan pendapat di

setiappertemuan atau rapat yang dilaksanakan oleh Kelurahan terutama

dalam halperencanaan drainase di Kelurahan Cibubur”13

Hal senada dikatakan oleh Kasi Pemerintahan, beliau mengatakan kepada

peneliti bahwa:

“Setiap ada pertemuan yang diadakan oleh Kelurahan maka

masyarakatselalu diundang agar dapat memberikan ide – ide serta

gagasan yang dapat membuatperencanaan jadi lebih baik”.14

Dari pernyataan informan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

Kelurahansebagai pihak yang berwenang menentukan alur perencanaan

drainase memberikan kebebasan atau peran lebih kepada masyarakat agar

masyarakat dapat berperan penuh dalam setiap pelaksanaan rencana tersebut.

13 Budi Hartati, Wawancara pribadi (Jakarta, 18 Mei 2015) 14 Sandy Adamsyah, Wawancara pribadi (Jakarta, 14 Mei 2015)

Page 75: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

62

Gambar.4.5. Pertemuan membahas banjir di RW 02 Kelurahan

Cibubur.Bapak Hadi (berbaju kuning) tengah menyampaikan gagasan

mengatasi banjir.Minggu (8/6).Doc.LMK Kelurahan Cibubur.

Dari hasil pertemuan masyarakat dengan kelurahan tersebut maka

dihasilkan dua rencana kegiatan untuk menanggulangi banjir di wilayah RW 02

Kelurahan Cibubur yaitu sosialisasi meningkatkan kebersihan lingkungan

dengan tidak membuang sampah ke kali cipinang dan perbaikan drainase di

wilayah terkena dampak banjir.

Sosialisasi kebersihan dari kelurahan dimulai dengan mengundang

jajaran pengurus Rukun Warga 02 Kelurahan Cibubur, seluruh perwakilan

Rukun Tetangga, PKK, LMK, dan Karang Taruna. Diharapkan masing-masing

perwakilan yang hadir proaktif mensosialisasikan yang disampaikan terkait

banjir di lingkungan RW 02 Kelurahan Cibubur.

Page 76: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

63

Gambar. 4.6. Sosialisasi Meningkatkan Kebersihan Lingkungan. Sosialisasi

disampaikan oleh Kasi Pemerintahan, Sandy Adamsyah (berbaju biru) kepada

masyarakat saat pertemuan persiapan HUT DKI Jakarta.Minggu (15/6)

Doc.LMK Kelurahan Cibubur.

Hasil dari pertemuan mengatasi banjir selanjutnya adalah perbaikan

drainase diwilayah banjir yaitu RT 006 dan 009 RW 02 Kelurahan Cibubur.

Dalam musyawarah tersebut telah disepakati bahwa yang menjadi sumber dana

untuk kegiatan perbaikan drainase berasal dari dana pembangunan lingkungan

dari kelurahan, dana pembangunan RW 02, dana Pembangunan RT 006 dan 009

RW 02 Kelurahan Cibubur dan swadaya masyarakat sekitar.Pelaksanaan

perbaikan drainase dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan

komponen masyarakat yang ada.Mereka berpartisipasi sesuai dengan

kemampuan masing-masing baik dalam bentuk uang, materi, ataupun secara

langsung menggunakan tenaga mereka. Sebagaimana diungkapkan Kepala

Kelurahan Cibubur, beliau mengatakan :

Page 77: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

64

“ Dalam pembangunan juga kami biasanya menyampaikan kepada

masyarakat bahwa bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi untuk

pembangunan dapat membantu dalam bentuk uang atau dalam bentuk

swadaya masyarakat yang lain. namun kami tidak memaksakan, Respon

masyarakat yang kami liat cukup baik.”15

Dana merupakan salah satu penggerak utama yang menentukan dalam

penyelengaraan pembangunan, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah

sumbangan masyarakat dalam bentuk materi (barang).Tidak semuanya

masyarakat menyumbang dalam bentuk uang tetapi ada juga masyarakat yang

berpartisipasi dalam bentuk materi (barang), bahkan ada masyarkat yang

menyumbangkan kedua-duanya (uang dan materi).Hal ini didasari karena

adanya rasa tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan yang

dilaksanakan di lingkungannya.

Gambar.4.7. Proses Perbaikan drainase di rt 009/02 Kelurahan

Cibubur. Warga masyarakat bergotong royong memperbaiki drainase

untuk mengatasi banjir di RW 02 Kelurahan Cibubur.Minggu

(13/7)Doc.LMK Kelurahan Cibubur.

15 Budi Hartati, Wawancara pribadi (Jakarta, 18 Mei 2015)

Page 78: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

65

Namun partisipasi masyarakat dalam bentuk materi (barang) bisa

dikatakan rendah, karena berdasarkan wawancara langsung dengan responden

mengatakan bahwa masyarakat lebih banyak menyumbangkan dalam bentuk

uang (dana). Alasan lain yang diungkapkan responden bahwa untuk

menyumbang dalam bentuk materi agak menyita waktu dan tenaga. Hal ini

sesuai dengan yang di ungkapkan oleh bapak Sandy Alamsyah yang

mengatakan bahwa :

“jarang sekali masyarakat yang memberikan sumbangan dalam

bentuk materi. Mereka lebih memilih memberikan uang, karena

mereka tidak repot. Namun ada juga yang memang memberikan

materi seperti semen, pasir, batu dan lain-lain…”16

Bentuk lain partisipasi dalam proses perbaikan drainase yang

merupakan wujud dari rasa tanggung jawab masyarakat ditunjukkan melalui

partisipasi aktif atau tenaga.Ketua RW 02, bapak Idris Kinam mengatakan :

“semua bentuk partisipasi masyarakat kita butuhkan, terutama gotong

royong warga. Tinggal sejauh mana kemampuan tenaga dan keahlian

masing-masing.Yang bisa nyemen, ngaduk…ya semua berguna

sekali.”17

C. Perubahan yang dirasakan oleh masyarakat

Manfaat dengan adanya kegiatan perbaikan drainase di lingkungan RW

02 di Kelurahan Cibubur sudah dirasakan oleh masyarakat.Seperti hasil

wawancara dengan Ketua RT 006/02, M.Idris Kelurahan Cibubur :

16 Sandy Adamsyah, Wawancara pribadi (Jakarta, 14 Mei 2015) 17 Idris Kinam, Wawancara pribadi (Jakarta, 18 Mei 2015)

Page 79: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

66

“Yahh…dampak perubahannya benar-benar terlihatlah..,semuabisa

selesai juga dan masyarakat juga dapat menikmati, yang dulunya jalan-

jalan kalau hujan digenangi air”18

Seperti yang di katakan oleh Ketua RT 009 Kelurahan Cibubur :

“Semua manfaat dari program penanganan banjir di RW 02 benar-benar

berdampak positif, contohnya saja, dulu disitu kan tidak seperti sekarang,

kalau lagi banjir, kasihan lihatnya apalagi anak-anak.Alhamdulillah..,

tentunya ini semua berdampak kepada masyarakat juga.”19

Gambar 4.8. Drainase di wilayah RW 02 setelah diperbaiki. Berdiri Pawit S,

Anggota LMK RW 2 Kelurahan Cibubur (paling kanan) bersama pengurus

LMK dan warga.Minggu (13/7). Doc.LMK Kelurahan Cibubur.

Dengan lingkungan yang tidak banjir lagi memperlancar kegiatan

ekonomi, pendidikan,dansosial masyarakat.Bahkan diharapkan label kumuh

menurut BPS tahun 2013 tidak lagi melekat di lingkungan RW 02 Kelurahan

Cibubur. Ketua RW 02 Kelurahan Cibubur mengatakan :

18 M. Idris, Wawancara pribadi (Jakarta, 15 Mei 2015) 19 Pringadi, Wawancara pribadi (Jakarta, 19 Mei 2015)

Page 80: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

67

“semoga saja lingkungan kita gak masuk kategori kumuh lagi, tapi

minimalnya warga gak kena banjir lagi juga memang itu yang kita

harapkan.”20

Alur Proses Kegiatandi Masyarakat dalam upaya penanggulangan banjir di

RW 02 Kelurahan Cibubur.

20 Idris Kinam, Wawancara pribadi (Jakarta, 18 Mei 2015)

BANJIR

DI RW 2 CIBUBUR

KATEGORI RW KUMUH

KELUHAN

MASYARAKAT

MUSYAWARAH BANJIR

•SOSIALISASI KEBERSIHAN LINGKUNGAN

•PERBAIKAN DRAINASE

MUSYAWARAH PANITIA

PERBAIKAN DRAINASE

PELAKSANAAN PERBAIKAN

DRAINASE DI RW 2 CIBUBUR

BANJIR TERMINIMALISIR / TIDAK KUMUH

Page 81: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan oleh penulis tentang Pemetaan

Sosial Partisipasi Masyarakat Rukun Warga 02 Kelurahan Cibubur, Kecamatan

Ciracas, Jakarta Timur, maka kesimpulan sebagai berikut :

1. Kaitan antara pemetaan sosial kelurahan dengan pelaksanaan

pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat yang ada di Kelurahan

Cibubur sebagai suatu hubungan timbal balik dimana dengan

menggunakan potensi yang ada dari hasil pemetaan di masing-masing

kelurahan dapat mempengaruhi pelaksanaan pembangunan yang ada serta

peningkatan kesejahteraan masyarakat dari seluruh aspek yang ada di

Kelurahan Cibubur.

2. Partisipasi masyarakat di Kelurahan Cibubur cukup baik dalam mengatasi

masalah sosial yang ada. Masyarakat terlibat dalam menentukan akar

masalah, menentukan alternatif solusi, dan tahap pelaksanaan mengatasi

masalah tersebut.

B. Saran-saran

1. Bagi pihak Kelurahan Cibubur hendaknya terus menerus

mempertahankan hubungan baik yang telah dicapai selama ini dengan

masyarakat, agar secara bersama dapat menentukan akar masalah serta

formulasinya yang tepat untuk segala masalah yang akan dihadapi.

Page 82: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

69

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berkoordinasi dengan

masyarakat agar tidak terjadi perbedaan pandangan mengenai

pelaksanaan pembangunan dimana tujuan pelaksanaan pembangunan

dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2. Bagi masyarakat agar menjaga kelestarian lingkungan yang ada di

Kelurahan Cibubur dalam rangka pelaksanaan pembangunan untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkandiri dalam proses

pengumpulan data segala persiapannyanya sehingga penelitian

dapatdilaksanakan dengan lebih baik.

Page 83: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

70

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat

Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2008.

Aziz,Muslim. Pendekatan Partisipatif Dalam Pemberdayaan Masyarakat,

Bandung: Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama. 2007.

Buku Acuan Penerapan Participatory Rural Appraisal. Bandung:Dria Media.

1996.

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif , Jakarta PT Grafindo Persada,

2003.

Heribertus B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif: Metodologi penelitian

untuk Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya, Surakarta: Universitas Sebelas Maret,

1996.

Ife, jim. Community Development. Yogyakarta. Pustaka pelajar. 2008.

Kartasapoetra. Pembangunan Berkelanjutan. Semarang : PT. Dwi Antara. 1987.

Laporan Evaluasi RW Kumuh Dki Jakarta Tahun 2013

Migley, James. Social Development: The Developmental Perspective in Social

Welfare. London:Sage Publications Ltd. 1995.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press. 1991.

Ndraha, Taliziduhu. Pengantar Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia.

Jakarta : Rineka Cipta. 1991.

Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. 2001.

Page 84: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

71

Soekidjo. Pengembangan Potensi Wilayah. Bandung : Penerbit Gramedia Group.

1994.

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung CV Alvabeta, Agus, Cet-ke

5. 2007.

Sugiyono, Prof. Dr. Penelitian Kualitatif, Bandung Alfabeta, Cet, Ke-5. 2007.

Suharto , edi .Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. PT Refika

Aditama: Bandung. 2009

Sumarno, Nugroho, T. 1987. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta:

PT. Hanindita.

Soenarno, Kamanto. 2002. Pengantar Sosiologi. Lembaga Penerbit FE-UI,.

Jakarta.

Undang-undang dasar Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang

Kesejahteraan sosial.

UU No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa

Widjaja, Mahmud. 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Medan : Gempita

Group.

Internet

http://www.dpr.go.id/id/berita/pansus/2013/feb/20/5185/dpr-akan-tuntaskan-ruu-

ppdt-tahun-ini diakses pada tanggal 28 Mei 2014

http://www.bps.go.id/?news=1023 diakses pada tanggal 28 Mei 2014

Page 85: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

Pedoman Observasi

Kegiatan ditingkat masyarakat

1. Kondisi kependudukan dan Lingkungan di Kelurahan Cibubur

2. Keadaan sosial budaya di Kelurahan Cibubur

3. Kondisi lingkungan di Kelurahan Cibubur, khususnya di RW 02

4. Hubungan Kelurahan dengan masyarakat di Kelurahan Cibubur

5. Pertemuan-pertemuan kelurahan dengan masyarakat di Kelurahan Cibubur

6. Kegiatan mengatasi permasalahan banjir di RW 02 Kelurahan Cibubur

Page 86: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

PEDOMAN WAWANCARA

Pemetaan Potensi Kelurahan dalam Pelaksanaan Pembangunan

Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur.

Biodata Informan (informan kunci/ terkena dampak permasalahan).

Nama : ………………………………..

Jenis Kelamin : …………………….

Usia : ….. Tahun.

Pendidikan : ……………………..

Pekerjaan : ………………………………..

Pertanyaan.

1. Sudah berapa lama anda tinggal di lingkungan ini?

2. Apakah rumah anda pernah dilanda banjir? Berapa kali hal tersebut terjadi?

3. Sejauh ini apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi atau setidaknya

mengurangi resiko banjir?

4. Menurut anda, faktor apa saja yang menyebabkan banjir dan dampaknya di

lingkungan ini?

5. Apakah anda pernah membuat atau terlibat diskusi tentang banjir dengan

masyarakat lingkungan ini?

6. Jika pernah, berapa lama atau berapa kali diskusi tersebut berlangsung dan

berapa orang yang megikutinya?

7. Apakah anda pernah mengajak atau diajak warga untuk mengevaluasi banjir ?

8. Jika pernah, seperti apa evaluasi yang dilakukan?

Page 87: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

Biodata Informan (informan kunci/ stake holder).

Nama : ………………………………..

Jenis Kelamin : …………………….

Usia : ….. Tahun.

Pendidikan : ……………………..

Pekerjaan : ………………………………..

Pertanyaan.

1. Menurut Bapak/Ibu apa pengertian partisipasi masyarakat dalam

pembangunan?

2. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan di

lingkungan ini?

3. Bagaimana pola hubungan antara Kelurahan dengan Masyarakat agar

menciptakan masyarakat yang partisipatif?

4. Apakah ada wadah komunikasi yang khusus membahas tentang banjir di

RW 02?

5. Bagaimana tingkat kebebasan masyarakat dalam memberikan pendapat

mengenai perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di lingkungan tersebut?

6. Bagaimana pengawasan di daerah aliran sungai yang dilakukan oleh

masyarakat?

Page 88: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP OBSERVASI

Fokus Observasi : Penanggulangan banjir di RW 2 Kelurahan Cibubur

Waktu Observasi : Minggu, 8 Juni 2015

Tempat Observasi : Beranda Barat Kelurahan Cibubur

Orang yang terlibat : Pihak Kelurahan Cibubur, LMK, Ketua RW dan RT ,PKK,

dan masyarakat

Pertemuan membahas banjir di RW 02 Kelurahan Cibubur. Bapak Hadi

(berbaju kuning) tengah menyampaikan gagasan mengatasi banjir.

Minggu (8/6).Doc. LMK Kelurahan Cibubur.

Aspek Kegiatan Deskripsi Makna

Penyusunan Program

Penanggulangan banjir

di RW 2 Kelurahan

Cibubur

Penyusunan program

Penanggulangan banjir di

RW 2 Kelurahan

Cibubur adakan di

rumah ketua LKM, yang

hadir dalam acara ini

Pihak Kelurahan

Cibubur, LMK, Ketua

Perencanaan ini adalah

perencanaan partisipatif

warga untuk

mengembangkan program

penanggulangan banjir di

RW 2 Cibubur. Program

dikembangkan berdasarkan

hasil kajian masalah

Page 89: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

RW dan RT ,PKK, dan

masyarakat. Acara di

awali dengan kata

sambutan dari ketua

LMK, dan kemudian

berdiskusi program apa

yang akan dilaksanakan

di Cibubur, setelah

berdiskusi, para peserta

yang hadir telah

memustuskan program

yang akan dilaksanakan

untukRW 2 Cibubur,

yaitu sosialisasi

kebersihan dan perbaikan

Drainase

(kebutuhan) dan analisa

potensi dalam Pemetaan

Swadaya di masyarakat.

Page 90: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP OBSERVASI

Fokus Observasi : Sosialisasi Kebersihan Lingkungan di Kelurahan Cibubur

Waktu Observasi : Minggu, 15 Juni 2015

Tempat Observasi : Aula Kantor Lurah Cibubur

Orang yang terlibat : Pihak Kelurahan Cibubur, LMK, Ketua RW dan RT ,PKK,

dan masyarakat

Sosialisasi Meningkatkan Kebersihan Lingkungan. Sosialisasi

disampaikan oleh Kasi Pemerintahan, Sandy Adamsyah (berbaju biru)

kepada masyarakat saat pertemuan persiapan HUT DKI Jakarta. Minggu

(15/8) Doc. LMK Kelurahan Cibubur.

Aspek Kegiatan Deskripsi Makna

Sosialisasi Kebersihan

Lingkungan di

Kelurahan Cibubur

Dalam sosialisasi awal di

Kelurahan Cibubur

dilaksanakan oleh Pihak

Kelurahan yang terdiri

dari lima orang, Lurah

Cibubur, dan juga para

perangkat masyarakat dari

Peserta adalah orang-orang

yang berkepentingan

langsung dengan materi

yang diberikan oleh pihak

terkait. Apa diharapkan

dari sosialisasi adalah

masyarakat melaksanakan

Page 91: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

RW dan RT untuk

mensosialisasikan

Kebersihan Lingkungan

kepada masyarakat, dalam

sosialisasi ini Lurah

memberikan sedikit kata

sambutan dan penjelasan

awal kemudian langsung

dibuka oleh ketua LMK.

masyarakat Cibubur

cukup antusias dalam

sosialisasi awal di

wilayah mereka.

apa yang disampaikan dan

terjadi perubahan menjadi

lebih baik.

Page 92: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP OBSERVASI

Fokus Observasi : Pembentukan Panitia Pelaksana Perbaikan Drainase di

RW 02 Kelurahan Cibubur

Waktu Observasi : Senin, 16 Juni 2015

Tempat Observasi : Aula RW 02 Cibubur

Orang yang terlibat : LMK, Ketua RW, RT 06 dan 09 ,PKK, dan masyarakat

Pertemuan pembentukan panitia perbaikan drainase turut dihadiri ibu-

ibu PKK dari RT 006 dan 009 RW 02 Cibubur. Pembentukan panitia

didasari kemampuan dan kemauan masing-masing elemen

masyarakat.(15/6). Dok. LMK Kelurahan Cibubur.

Aspek Kegiatan Deskripsi Makna

Pembentukan

Panitia Pelaksana

Perbaikan

Drainase di RW 02

Kelurahan Cibubur

Pembentukan LKM Cibubur

dilaksanakan di Aula RW 02, yang

hadir dalam acara ini setiap

perwakilan RT yang ada di RW 2

Cibubur. Pembentukan LKM dengan

didasari kemampuan dan kemauan

Pembentukan panitia ini

merupakan jawaban dari

kebutuhan masyarakat

terhadap adanya

organisasi masyarakat

warga yang mampu

Page 93: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

masing-masing elemen masyarakat. menerapkan nilai nilai

luhur seperti musyawarah

untuk mufakat dan

gotong royong.

Page 94: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP OBSERVASI

Fokus Observasi : Pelaksanaan Perbaikan Drainase di RW 2 Cibubur

Waktu Observasi : Minggu, 13 Juli 2015

Tempat Observasi : Lingkungan Masyarakat RW 02 Cibubur

Orang yang terlibat : Pihak Kelurahan Cibubur, LMK, Ketua RW dan RT ,PKK,

dan masyarakat RW 02 Cibubur

Perbaikan drainase di rt 009/02 Kelurahan Cibubur. Warga

masyarakat bergotong royong memperbaiki drainase untuk

mengatasi banjir di RW 02 Kelurahan Cibubur. Minggu (13/7)

Doc. LMK Kelurahan Cibubur.

Aspek Kegiatan Deskripsi Makna

Pelaksanaan Perbaikan

Drainase di RW 2

Cibubur

Pelaksanaan program-

program yang sudah

direncanakan oleh

masyarakat dilaksanakan

pada hari minggu pagi,

dalam pekerjaan ini

Pelaksanaan Program yang

dilaksanakan masyarakat

sendiri bukti dari masih

tinggi nya tingkat

partisipasi masyarakat

untuk membangun atau

Page 95: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

semua masyarakat

diundang untuk

bergotong royong

mengerjakan

programnya. Masyarakat

yang hadir cukup banyak

dan terlihat ke

kompakakan dan canda

tawa satu sama lain,

terlihat sekali kalau

tingkat partisipasi di

Cibubur sangat tinggi.

menanggulangi masalah di

lingkungan mereka. Dan

dalam pembangunan,

prinsip utamanya adalah

menjadikan masyarakat

sebagai subyek dan objek

pembangunan tersebut

Page 96: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : M. Idris. (Ketua RT 006/02 Cibubur/ terkena dampak

permasalahan)

Waktu Wawancara : Kamis, 15 Mei 2015

Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Sudah berapa lama anda

tinggal di lingkungan ini?

“Alhamdulillah…saya udah dari lahir di

Cibubur. Turun-temurun tinggal disini..”

2. Apakah rumah anda pernah

dilanda banjir? Berapa kali

hal tersebut terjadi?

“Udah nggak terhitung lagi berapa kali

banjir di sini, tapi yang saya ingat banjir

besarnya ada tiga kali.”

3. Sejauh ini apa yang anda

lakukan untuk

mengantisipasi atau

setidaknya mengurangi

resiko banjir?

“Tanda banjir mau datang tu mendung di

arah bogor sana. Terus hujan nggak

berhenti sampai empat jam lebih. Debit air

sungai naik, terus airnya betul-betul keruh.

Kalau mengurangi resiko banjir nggak

bisa, paling hanya berbicara

mengantisipasilah, kalau dia (banjir)

datang kita harus siap-siap aja.”

4. Menurut anda, faktor apa

saja yang menyebabkan

banjir dan dampaknya di

lingkungan ini?

“Ada bebera penyebabnya menurut saya.

Hujan deras nggak berhenti-berhenti. Terus

membuang sampah ke sungai, lama-lama

kan sungai tu jadi dangkal dan sempit.

Alhasil daya tampungnya jadi kecil, jadi

gampang meluap dia.”

5. Apakah anda pernah

membuat atau terlibat

diskusi tentang banjir

“Kita kan punya arisan bapak-bapak RT

disini, ya paling setiap arisan kita bahas

masalah-masalah yang ada di

Page 97: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

dengan masyarakat

lingkungan ini?

lingkungan…gak cuma banjir, masalah lain

juga kita musyawarahkan..”

6. Jika pernah, berapa lama

atau berapa kali diskusi

tersebut berlangsung dan

berapa orang yang

mengikutinya?

.”Kalo berapa kalinya, saya juga hampir

lupa udah berapa kali…ya pokoknya sering

juga. Kan arisan tiap minggu..pasti ada aja

obrolan ke banjir…yang ikut sekitar 20

orang ada”

7. Apakah anda pernah

mengajak atau diajak warga

untuk mengevaluasi banjir ?

“pernah juga kita evaluasi, apalagi

sosialisasi masalah sampah jangan

dibuang ke kali”

8. Jika pernah, seperti apa

evaluasi yang dilakukan?

“evaluasi..musyawarah sama warga kira-

kira udah gimana perkembangan dari yang

udah kita musyawarahkan..”

9. Bagaimana dampak

perbaikan drainase di

Lingkungan?

“Yahh…dampak perubahannya benar-

benar terlihatlah..,semua bisa selesai juga

dan masyarakat juga dapat menikmati,

yang dulunya jalan-jalan kalau hujan

digenangi air”

Page 98: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Pringadi. (Ketua RT 009/02 Cibubur/ terkena dampak

permasalahan)

Waktu Wawancara : Senin, 19 Mei 2015 09:45-10:30 WIB

Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber

No. Pertanyaan Jawaban

1. Sudah berapa lama anda

tinggal di lingkungan ini?

“Saya di RT 06 ini sudah dari tahun 1986,

berarti kurang lebih 30 tahunan ya..”

2. Apakah rumah anda pernah

dilanda banjir? Berapa kali

hal tersebut terjadi?

“Seingat saya, kita terkena banjir paling

besar tu dua kali, tahun 2012 sama 2007.

Waktu itu lantai satu terendam 1 meter

lebih, kita ngungsi ke lantai dua semua.

Tapi kalau banjir kecilnya nggak terhitung

berapa kali.”

3. Sejauh ini apa yang anda

lakukan untuk

mengantisipasi atau

setidaknya mengurangi

resiko banjir?

“Kalau mau banjir tu biasanya banyak

sampah-sampah yang hanyut dibawa sungai,

terus arusnya agak kencang, ditambah lagi

debit air yang pelan-pelan naik dari debit

normal. Kan kita tau tu debit normal sungai

tu batasnya semana. Jadi kalau debitnya

terus naik, bisa dipastikan banjir. Selain itu

kalau hujan turun terus-menerus sampe dua

hari lebih, biasanya pasti banjir. Apalagi

kalau ada informasi di bogor juga hujan

lebat. Tau bakal banjir, kita pindahkanlah

barang-barang ke lantai atas. Kalau kita

lihat banjir bakal besar, ngungsi ke tempat

keluargalah. Tapi kalau nggak, kita bertahan

dirumah aja, karena satu hari biasanya

Page 99: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

surut.”

4. Menurut anda, faktor apa

saja yang menyebabkan

banjir dan dampaknya di

lingkungan ini?

“Saya melihat ada tiga faktor yang

menyebabkannya. Satu, aliran sungai

terlampau kecil. Hal ini dikarenakan

pemukiman-pemukiman yang secara

perlahan menjorok ke sungai. Dua,

membuang sampah ke sungai. Dan ketiga

pohon-pohon dipinggir sungai tu nggak

teratur. Malah kebanyakan nggak ada

pohonnya. Yang ini kan faktor manusia

semua. Kalau aliran sungai tu normal,

bentuk aslinya nggak terganggu, mau hujan

kayak manapun, nggak akan banjir dia.

Paling meluap ke bantaran, dan itu kan

wajar.”

5. Apakah anda pernah

membuat atau terlibat

diskusi tentang banjir

dengan masyarakat

lingkungan ini?

“pernah mas, warga disini gampang buat

diskusi…juga kalo lagi arisan”

6. Jika pernah, berapa lama

atau berapa kali diskusi

tersebut berlangsung dan

berapa orang yang

megikutinya?

.”banyak yang diskusi…kan kita yang kena

banjir..tapi ya paling satu atau dua jam

saja..”

7. Apakah anda pernah

mengajak atau diajak warga

untuk mengevaluasi banjir ?

“Habis banjir surut ya uda kita beres-beres

rumah masing-masing.”

8. Jika pernah, seperti apa

evaluasi yang dilakukan?

“Paling ngomong-ngomong sekedarnya

aja.”

Page 100: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

9. Bagaimana dampak

perbaikan drainase di

Lingkungan?

“Semua manfaat dari program penanganan

banjir di RW 02 benar-benar berdampak

positif, contohnya saja, dulu disitu kan

tidak seperti sekarang, kalau lagi banjir,

kasihan lihatnya apalagi anak-anak.

Alhamdulillah.., tentunya ini semua

berdampak kepada masyarakat juga.”

Page 101: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Pawit S (Anggota LMK RW 02 Kelurahan Cibubur)

Waktu Wawancara : 24 Mei 2015, 13:00-14:00 WIB

Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber

No. Pertanyaan Jawaban

1. Sudah berapa lama anda

tinggal di lingkungan ini?

“Saya Pindah ke Cibubur tahun 1980an,

jadi kira-kira 35 tahun”

2. Apakah rumah anda pernah

dilanda banjir? Berapa kali

hal tersebut terjadi?

“Saya pribadi sih alhamdulullah gak

pernah yang namanya kebanjiran. Paling

warga RT 006 dan 009 yang di bawah..”

3. Sejauh ini apa yang anda

lakukan untuk

mengantisipasi atau

setidaknya mengurangi

resiko banjir?

“sering kita himbau ke warga jangan lagi

buang sampah ke kali..bersihin lingkungan

apalagi tiap bulan kita sosialisasikan..”

4. Menurut anda, faktor apa

saja yang menyebabkan

banjir dan dampaknya di

lingkungan ini?

“Pertama ya pendangkalan sungai karena

sampah itu tadi. Terus nggak cuma itu, dia

juga terjadi penyempitan. Penyebabnya

populasi juga. Buang sampah di pinggir

sungai, lama-lama jadi daratan.”

5. Apakah anda pernah

membuat atau terlibat

diskusi tentang banjir

dengan masyarakat

lingkungan ini?

“saya dan pihak kelurahan memfasilitasi

dan menghimbau ke warga melalui RT

masing-masing..”

6. Jika pernah, berapa lama

atau berapa kali diskusi

tersebut berlangsung dan

.”koordinasi dan himbauan dari Kelurahan

bisa sebulan sekali..seterusnya kita ke RT-

RT-nya..”

Page 102: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

berapa orang yang

megikutinya?

7. Apakah anda pernah

mengajak atau diajak warga

untuk mengevaluasi banjir ?

“setiap setelah kejadian banjir kita

evaluasi”

8. Jika pernah, seperti apa

evaluasi yang dilakukan?

“musyawarah bersama bahas yang sudah

kita kerjakan di lingkungan dan

sosialisasi..”

Page 103: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Budy Hartati, S.Sos (Kepala Kelurahan Cibubur)

Waktu Wawancara : 18 Mei 2015, 10:00-11:15 WIB

Tempat Wawancara : Kantor Kelurahan Cibubur

No. Pertanyaan Jawaban

1. Menurut Bapak/Ibu apa

pengertian partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan?

“Partisipasi masyarakat merupakan peran

serta masyarakat dalam setiap program

yang dilaksanakan oleh Kelurahan yang

tentunya hanrus bersinergi dengan tujuan

serta mekanisme yang telah ditentukan

oleh Kelurahan, peran masyarakat dalam

pembangunan jelas sebagai subjek

maupun objek dari pembangunan itu

sendiri“.

2. Bagaimana bentuk partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan di lingkungan

ini?

“ Dalam pembangunan juga kami

biasanya menyampaikan kepada

masyarakat bahwa bagi masyarakat yang

ingin berpartisipasi untuk pembangunan

dapat membantu dalam bentuk uang atau

dalam bentuk swadaya masyarakat yang

lain. namun kami tidak memaksakan,

Respon masyarakat yang kami liat cukup

baik.”

3. Bagaimana pola hubungan

antara Kelurahan dengan

Masyarakat agar menciptakan

masyarakat yang partisipatif?

“Selama ini tidak pernah ada masalah

antara pihak Kelurahan dengan

masyarakat karena Kelurahan sangat

welcome dan legowo dalam menanggapi

setiap keluhan masyarakat. Setiap ada

Page 104: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

permasalahan yang timbul pihak

Kelurahan dan masyarakat sama – sama

mencari solusinya.”

4. Apakah ada wadah

komunikasi yang khusus

membahas tentang banjir di

RW 02?

“Wadah komunikasi yang disediakan

khusus untuk banjir disana oleh Kelurahan

belum ada sejauh ini tapi ke depannya

bakalan rencanakan”

5. Bagaimana tingkat kebebasan

masyarakat dalam

memberikan pendapat

mengenai perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan di

lingkungan tersebut?

“Masyarakat diberikan kebebasan dalam

menyampaikan pendapat di setiap

pertemuan atau rapat yang dilaksanakan

oleh Kelurahan terutama dalam hal

perencanaan drainase di Kelurahan

Cibubur”

6. Bagaimana pengawasan di

daerah aliran sungai yang

dilakukan oleh masyarakat?

“Masyarakat berperan aktif dalam setiap

kegiatan yang berhubungan dengan

drainase, entah itu berpartisipasi langsung

atau sekedar mengawasi jalannya proses

perencanaan drainase yang telah

ditetapkan oleh Kelurahan”

Page 105: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Idris Kinam (Ketua RW 02 Kelurahan Cibubur)

Waktu Wawancara : 18 Mei 2015, 15:00-15:45 WIB

Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber

No. Pertanyaan Jawaban

1. Menurut Bapak/Ibu apa

pengertian partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan?

“Partisipasi masyarakat ialah segala

sesuatu yang masyarakat berikan demi

kelancaran program – program yang

Kelurahan laksanakan dan tentunya demi

kepentingan masyarakat itu sendiri, jadi

partisipasi masyarakat dalam

pembangunan dapat dilihat dari peran

aktif masyarakat dalam menjalankan

setiap program pembangunan yang ada”.

2. Bagaimana bentuk partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan di lingkungan

ini?

“semua bentuk partisipasi masyarakat

kita butuhkan, terutama gotong royong

warga. Tinggal sejauh mana kemampuan

tenaga dan keahlian masing-masing. Yang

bisa nyemen, ngaduk…ya semua berguna

sekali.”

3. Bagaimana pola hubungan

antara Kelurahan dengan

Masyarakat agar menciptakan

masyarakat yang partisipatif?

“Pegawai Kelurahan sangat legowo dan

bersifat mengayomi ketika setiap

masyarakat memiliki masalah. Mereka

selalu mengarahkan dan memberi solusi

atas permasalahan yang dihadapi. Tapi

pihak Kelurahan juga memiliki ketegasan

ketika masyarakat kurang pro aktif dalam

setiap program.”

Page 106: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

4. Apakah ada wadah

komunikasi yang khusus

membahas tentang banjir di

RW 02?

“Memang wadah komunikasi belum

terlaksana oleh karena itu dirasa sangat

perlu ke depannya dilakukan perencanaan

soal pengadaan wadah tersebut dengan

Kelurahan”.

5. Bagaimana tingkat kebebasan

masyarakat dalam

memberikan pendapat

mengenai perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan di

lingkungan tersebut?

“Pegawai Kelurahan sangat legowo dan

bersifat mengayomi ketika setiap

masyarakat memiliki masalah. Mereka

selalu mengarahkan dan memberi solusi

atas permasalahan yang dihadapi. Tapi

pihak Kelurahan juga memiliki ketegasan

ketika masyarakat kurang pro aktif dalam

setiap program.”

6. Bagaimana pengawasan di

daerah aliran sungai yang

dilakukan oleh masyarakat?

“pengawasan oleh masyarakat sejauh ini

dengan tidak membuang sampah ke sungai

dimulai dari diri sendiri saja sudah baik

bagi saya.”

7. Bagaimana harapan bapak

dari perbaikan drainase di

RW 02?

“semoga saja lingkungan kita gak masuk

kategori kumuh lagi, tapi minimalnya

warga gak kena banjir lagi juga memang

itu yang kita harapkan.”

Page 107: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Sandy Adamsyah (Kasi Pemerintahan Kelurahan

Cibubur)

Waktu Wawancara : 14 Mei 2015, 13:15-13:45 WIB

Tempat Wawancara : Kantor Kelurahan Cibubur

No. Pertanyaan Jawaban

1. Menurut Bapak/Ibu apa

pengertian partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan?

“Partisipasi yang masyarakat berikan

tentunya akan berdampak signifikan

dengan tingkat keberhasilan dari program

– program yang Kelurahan laksanakan”

2. Bagaimana bentuk partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan di lingkungan

ini?

“jarang sekali masyarakat yang

memberikan sumbangan dalam bentuk

materi. Mereka lebih memilih memberikan

uang, karena mereka tidak repot. Namun

ada juga yang memang memberikan

materi seperti semen, pasir, batu dan lain-

lain…”

3. Bagaimana pola hubungan

antara Kelurahan dengan

Masyarakat agar menciptakan

masyarakat yang partisipatif?

“Setiap ada pertemuan yang diadakan

oleh Kelurahan maka masyarakat selalu

diundang agar dapat memberikan ide – ide

serta gagasan yang dapat membuat

perencanaan jadi lebih baik”.

4. Apakah ada wadah

komunikasi yang khusus

membahas tentang banjir di

RW 02?

“Wadah komunikasi banjir harusnya ada,

apalagi sampai masuk klasifikasi kumuh

menurut BPS.”

5. Bagaimana tingkat kebebasan

masyarakat dalam

memberikan pendapat

“Masyarakat diberikan kebebasan dalam

menyampaikan pendapat di setiap

pertemuan atau rapat yang dilaksanakan

Page 108: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

mengenai perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan di

lingkungan tersebut?

oleh Kelurahan terutama dalam hal

perencanaan drainase di Kelurahan

Cibubur”

6. Bagaimana pengawasan di

daerah aliran sungai yang

dilakukan oleh masyarakat?

“Pengawasan yang dilakukan oleh

masyarakat dapat dikatakan sudah

maksimal dan tidak menyalahi aturan -

aturan yang telah ditetapkan bersama,

Kelurahan memberikan porsi lebih kepada

masyarakat untuk mengawasi jalannya

pelaksanaan drainase di Kelurahan

Cibubur”.

Page 109: PEMETAAN SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34159/1/AZHAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH . ... Tabel 3.2. Jumlah

28 Evaluasi Rukun Warga (RW) Kumuh, DKI Jakarta 2013

Kota : Jakarta Timur

Kecamatan Kelurahan No RWKlasifikasi

Kumuh

Luas RW

(Ha)

Jumlah

RT

Jumlah

KK

Jumlah

Penduduk

Luas RW

Kumuh (Ha)

Jumlah RT

Kumuh

Jumlah KK

Kumuh

Jumlah

Penduduk

Kumuh

Jumlah RT

Rawan Banjir

Jumlah RT

Rawan

Kebakaran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Pasar Rebo Pekayon 4 Sangat Ringan 2,34 6 415 1601 0,66 3 236 796 3 5

Ciracas Cibubur 2 Ringan 2,79 12 1701 5927 1,87 8 1177 4103 2 0

Rambutan 1 Tidak Kumuh 10,70 12 1299 3610 0,00 0 0 0 0 0

Cipayung Ceger 1 Tidak Kumuh 48,63 8 1218 5990 41,15 2 312 1171 1 0

Makasar Pinang Ranti 2 Sangat Ringan 26,02 14 1651 5909 2,18 3 470 1240 1 0

Kebon Pala 6 Tidak Kumuh 6,00 7 613 3008 2,10 2 318 1580 7 1

Cipinang Melayu 3 Sangat Ringan 13,46 14 1117 4762 10,22 7 532 2495 7 2

Kramat Jati Kampung Tengah 4 Tidak Kumuh 15,07 12 2178 8194 1,80 3 730 2986 8 12

7 Sangat Ringan 10,15 11 1587 6177 3,86 6 1031 3984 4 10

Cawang 1 Ringan 1,67 5 561 1835 1,67 5 561 1835 5 4

Cawang 2 Tidak Kumuh 5,25 12 678 3133 0,72 2 200 780 6 8

Jatinegara Cipinang Besar Selatan 2 Ringan 4,30 15 896 4448 2,00 6 504 2927 8 6

6 Sangat Ringan 9,33 12 1523 6943 4,02 3 786 3812 1 9

9 Sangat Ringan 2,40 12 716 2877 0,50 4 298 1346 0 10

Tabel 2.3

Direktori RW Kumuh Menurut Kecamatan, DKI Jakarta 2013