pemetaan daerah potensi banjir rob

15
Pemetaan Daerah Rawan Rob Menggunakan Sistem Informasi Geografis TUJUAN : 1. Memetakan daerah rawan genangan rob 2. Analisis daerah rawan genangan rob KONSEP DASAR SIG merupakan suatu sistem (berbasiskan computer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi - informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena-fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem computer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang berefrensi geografis yaitu : (1) masukan (input) data, (2) keluaran (output) data, (3) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data) (4) analisis dan manipulasi data (Aronoff, 1989). Teknik SIG yang diterapkan dalam studi kasus kali ini adalah metode tumpang susun, pembobotan dan pengskoran yang dilakukan pada lima peta digital (peta tematik) parameter yang dianggap berpengaruh terhadap rob dalam format raster. Tumpang susun adalah penggabungan dua atau lebih data menjadi suatu sistem informasi yang baru yang sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Proses ini diawali dengan menggambarkan data dalam bentuk gambar spasial atau peta. Masing-masing data digambarkan dalam suatu layer, kemudian layer tersebut ditumpang susunkan untuk mendapatkan data baru. Semakin banyak data yang dilibatkan semakin rumit proses tumpang susunya.

Upload: rendhy-dimas-r

Post on 16-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Tutorial

TRANSCRIPT

Pemetaan Daerah Potensi Rob

Pemetaan Daerah Rawan Rob Menggunakan Sistem Informasi Geografis

TUJUAN :

1. Memetakan daerah rawan genangan rob2. Analisis daerah rawan genangan rob

KONSEP DASAR

SIG merupakan suatu sistem (berbasiskan computer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi - informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena-fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem computer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang berefrensi geografis yaitu : (1) masukan (input) data, (2) keluaran (output) data, (3) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data) (4) analisis dan manipulasi data (Aronoff, 1989).Teknik SIG yang diterapkan dalam studi kasus kali ini adalah metode tumpang susun, pembobotan dan pengskoran yang dilakukan pada lima peta digital (peta tematik) parameter yang dianggap berpengaruh terhadap rob dalam format raster. Tumpang susun adalah penggabungan dua atau lebih data menjadi suatu sistem informasi yang baru yang sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Proses ini diawali dengan menggambarkan data dalam bentuk gambar spasial atau peta. Masing-masing data digambarkan dalam suatu layer, kemudian layer tersebut ditumpang susunkan untuk mendapatkan data baru. Semakin banyak data yang dilibatkan semakin rumit proses tumpang susunya.

Skor dan bobot masing-masing komponen penentu terjadinya Rob :1. Rerata Penurunan TanahNoRerata penurunanSkorBobotSkor maks

1> 12545225

29 - 12445180

36 - 9345135

43 - 624590

5< 314545

2. ElevasiNoKlas ketinggian (m)SkorBobotSkor maks

0 -2.542080

12.5 - 5.032060

25.0 -1022040

3> 1012020

NoJarak dari pantai (km)SkorBobotSkor maks

1< 1,5535175

21,5 - 3,0435140

33,0 - 4.5335105

44.5 - 5,023570

5> 5,013535

Berdasarkan nilai yang diberikan untuk setiap karakter tersebut maka diperoleh skor tertinggi dan terendah. Total skor tertingi dikurangi jumlah skor terendah dibagi dengan jumlah kelas maka akan didapat rentangan skor (rs) untuk kelas kemampuan lahan (Suryadi, 1995), atau dapat ditulis dengan :

Rs = skor tertinggi skor terendah Kelas

= 480 - 100 = 76

5

NoKlas Tingkat KerawananTotal skor

1Sangat aman