pemeriksaan urin

13
NAMA KELOMPOK : KELOMPOK 4 KTIKUM : EKSKRESI (Pemeriksaan Urin) RAKTIKUM : 19 Oktober 2011 1. TUJUAN PRAKTIKUM : 2. Memeriksa kandungan glukosa, albumin dan klorida dalam urin. 3. Mengenal bau amoniak dan hasil penguraian urea dalam urin. 4. Membuktikan kandungan urea dalam urin. 5. Membandingkan hasil uji glukosa, albumin, klorida dan urea pada beberapa urin normal dengan urin yang di beri perlakuan. II. TEORI DASAR Pengeluaran zat-zat sampah sisa metabolisme yang tidak diinginkan oleh tubuh disebut eksresi. Sedangkan proses pengeluaran sisa tersebut dinamakan defekasi. Dan pengeluaran getah oleh kelenjar ke dalam pencernaan disebut sekresi. 1. Alat-alat Ekresi a. Paru-paru Paru-paru dianggap sebagai organ pernapasan dan juga sebagai alat sekresi, karena bekerja mengeluarkan karbondioksida (CO 2 ) dan uap air. Didalam paru-paru terdapat alveolus yang mengandung sel darah merah. Oksigen (O 2 ) diikat oleh darah merah tersebut kemudian ditransferke jaringan. Setelah oksigen dilepas, maka sel darh merah tersebut mengikat karbondioksida dengan proses berantai, yang disebut pertukaran klorida. Karbondioksida kemudian larut menjadi asam karbonat karena prosesnya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase. Asam karbonat lalu terpisah menjadi ion HCO 3 - dan ion H + (bersifat racun dan mengubah pH darah). Sedangkan HCO 3 - meninggalkan sel darah lalu menuju plasma darah. Kedudukan dalam sel darh diganti oleh ion klorida. Plasma darah kemudian mengangkut sebagian besar jumlah karbondioksida dalam bentuk senyawa HCO 3 - , sebagian diikat oleh sel darh merah, membentuk karbon amino heamoglobin. Pada tahap berikutnya, karbondioksida di dalam alveolus paru- paru dilepaskan. Semantara oksigen diikat dan ion klorida keluar dari sel darh merah. Demikian pula air dikeluarkan dari paru-paru dalam bentuk uap. b. Hati

Upload: anna-arifatul-ummah

Post on 28-Dec-2015

105 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini merupakan laporan fiswan tentang pemeriksaan kandungan protein dan glukosa urin

TRANSCRIPT

Page 1: pemeriksaan urin

NAMA KELOMPOK          : KELOMPOK 4JUDUL PRAKTIKUM       :  EKSKRESI (Pemeriksaan Urin)TANGGAL PRAKTIKUM            : 19 Oktober 2011

1.      TUJUAN PRAKTIKUM         :2.      Memeriksa kandungan glukosa, albumin dan klorida dalam urin.3.      Mengenal bau amoniak dan hasil penguraian urea dalam urin.4.      Membuktikan kandungan urea dalam urin.5.      Membandingkan hasil uji glukosa, albumin, klorida dan urea pada beberapa urin normal

dengan urin yang di beri perlakuan.II. TEORI DASARPengeluaran zat-zat sampah sisa metabolisme yang tidak diinginkan oleh tubuh disebut eksresi. Sedangkan proses pengeluaran sisa tersebut dinamakan defekasi. Dan pengeluaran getah oleh kelenjar ke dalam pencernaan disebut sekresi.1. Alat-alat Ekresia. Paru-paruParu-paru dianggap sebagai organ pernapasan dan juga sebagai alat sekresi, karena bekerja mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air.Didalam paru-paru terdapat alveolus yang mengandung sel darah merah. Oksigen (O2) diikat oleh darah merah tersebut kemudian ditransferke jaringan. Setelah oksigen dilepas, maka sel darh merah tersebut mengikat karbondioksida dengan proses berantai, yang disebut pertukaran klorida.Karbondioksida kemudian larut menjadi asam karbonat karena prosesnya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase. Asam karbonat lalu terpisah menjadi ion HCO3

- dan ion H +

(bersifat racun dan mengubah pH darah). Sedangkan HCO3- meninggalkan sel darah lalu

menuju plasma darah. Kedudukan dalam sel darh diganti oleh ion klorida.Plasma darah kemudian mengangkut sebagian besar jumlah karbondioksida dalam bentuk senyawa HCO3

- , sebagian diikat oleh sel darh merah, membentuk karbon amino heamoglobin.Pada tahap berikutnya, karbondioksida di dalam alveolus paru-paru dilepaskan. Semantara oksigen diikat dan ion klorida keluar dari sel darh merah. Demikian pula air dikeluarkan dari paru-paru dalam bentuk uap.

b.      HatiKelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia adalah hati (hevar). Sebagian kelenjar ekskresi, hati menghasilkan empedu. Disamping itu, hati juga berfungsi sebagai:1. Penyimpan gula dalam bentuk glikogen2. Tempat pembongkaran dan pembentukan protein3. Penawar racun4. Pembentuk dan pembongkar sel darah merahHati mendapatkan darah dari oarta dan vena.

c.       KulitKulit juga sangat berperan dalam menjalankan fungsinya. Adapun fungsi kulit adalah:1. Untuk melindungi tubuh dari gesekan, kuman, cahaya, panas, dan zat kimia.2. Sebgai pengatur suhu badan dan menjaga agar air yang keluar dari dalam tubuh tidak berlebihan.3. Sebagai alat ekskresi yang berupa minyak dan air.

d.      Ginjal

Page 2: pemeriksaan urin

Ginjal merupakan organ yang juga dianggap penting bagi proses ekskresi. Letaknya berada didalam rongga perut dekat tulang pinggang. Jumlahnya sepasang dan bentuknya seperti ercis dengan ukuran 10 cm.Ginjal berfungsi sebagai :1. Mengeluarkan zat-zat yang membahayakan tubuh2. Mengeluarkan zat-zat yang jumlahnya berlebihan3. Mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler4. Memeprtahankan keseimbangan asam dan basa.Peoses ekresi pada ginjal meliputi:1. Penyaringan zat-zat sisa makanan atau yang beracun2. Penyerapan kembali (reaosorbsi) zat-zat berguna3. Pengeluaran zat-zat sisa yang tidak diperlukan.Urine terbentuk melalui proses penyaringan yang terjadi di badan malpighi. Di dalam badan malpighi, kapsul bowman mengelilingi glomerus. Penyaringan dilakukan pada darah dalam glomerulus yang mengandung garam, gula, urea, air dan sebagainya.Didalam tubulus kontortus proksimal, zat-zat urine primer (filtrat glomerulus) yang berguna diserap kembali. Sehingga dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder). Pada tubulus kontortus distal terjadi penyerapan kembali terhadap Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+.Maka urin yang sesungguhya telah terbentuk disalurkan ke pelvis renalis melalui tubulus kolektivus.Volume urine dikeluarkan bergantung pada:1. Jumlah air yang kita minum2. Hormon antidieuretika (ADH) yaitu hormon yang dihasilkan oleh hifoses posterior.3. Banyaknya garam yang dikeluarkan4. Stimulus saraf renalis yang menyebabkan penyempitan duktus aferen. (Idel,antoni.2000:200-204)

Sistem urinari terdiri dari:1. Ginjal, yang mengeluarkan sekret urin2. Ureter, yang mengeluarkan sekret urin dari ginjal ke kandung kencing.3. Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung,dan4. Uretra,yang mengeluarkan urin dari kandung kencing.

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal, disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, di belakang peritoneum, dan karena itu diluar rongga peritoneum.

Fungsi ginjal ialah pengaturan keseimbangan air, pengaturan kosentrasi garam, darah, dan keseimbanganasam-basa darah, dan eksresi bahan buangan dan kelebihan garam.

Sekresi urine dan mekanisme fungsi ginjal. Glomerulus adalah saringan. Setiap menit kira-kira semua glomeruli da sekitar 100 ccm (10 %) dari itu disaring keluar. Plasma yang berisi semua garam, glokusa, dan benda halus lainnya, disaring.Protein plasma terlalu besar untuk dapat menembusi pori saringan dan tetap tinggal dalam aliran darah.

Cairan yang disaring yaitu filtrat glomerulus kemudian mengalir melalui tubula renalis dan sel-selnya menyerap semua bahan yang diperlukan tubuh dan ditinggalkan yang tidak diperlukan. Enggan mengubah-ubah jumlah yang diserap atau ditinggalkan dalm tubula, maka sel dapat mengatur susunan urin di satu sisi dan susuna darah disisi sebaliknya. Dalam keadaan normal semua glukosa diabsorpsi kembali. Air sebagian besar diarbsorbsi kembali. Kebanyakan produk buangan dikeluarkan maka sekresi terdiri atas tiga faktor :1. Filtrasi glomerulus2. Reabsorbsi tubula

Page 3: pemeriksaan urin

3. Sekresi tubulaKalau kita bandingkan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah

yang biasanya dikeluarkan kedalam urine maka kita dapat melihat besarnya selektif sel tubula:

  Air 150 liter 1 1/2 liter  Garam 700 ram 15 gram  Glukosa 170 gram 0 gram  Urea 50 gram 30 gram

Ciri urine yang normal. Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang di masukkan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protein dimakan, sehingga tersedia cukup yang diperlukan untuk melarutkan ureanya. Warnanya bening orange pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jonjot lendir tipis nampak terapung didalamnya. Baunya tajam, Reaksinya sedikit asam terdapat lakmus dengan pH rata-rata 6, Berat jenis berkisar dari 1010-1025.

Komposisi urine normal urine terutama terdiri atas air, urea dan natrium khlorida. Pada seorang yang menggunakan diit yang rata-rata berisi 80-100 gr protein dalm 24 jam, jumlah persen air dan padat dalam urine seperi berikut :

Air 96%, Benda padat 4% (terdiri atas urea 2% dan produk metabolik lain 2%). (Pearce,evelin.2550:245-249)Pembentukan urin pada vertebrata memiliki 3 tahapan yaitu :1. Ultrafiltrasi yaitu proses perpindahan plasma darah (kecuali sel-sel darah dan protein molekul besar) dari glomerolus menuju ke ruang kapsula bawman dengan menembus membran filtrasi.2. Reabsorsi tubular yaitu perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju darah dalam kapiler peritubular.3. Sekresi tubular yaitu kebalikan dari Reabsorsi tubular, memungkinkan ginjal meningkatkan kosentrasi zat-zat yang dieksresikan, misalnya H+ dan K+ , dan obat-obatan dan berbagai zat organik asing. (Soewolo.1997:127-131)

Sistem kemih terdiri atas sepasang ginjal dan ureter dan satu kandung kemih dan uretra. Sistem ini berperan memelihara homeostatis dengan menghasilkan urin, yang membawa serta berbagai produk sisa metabolik. Urin yang dibuat dalam ginjal melalui ureter ke kandung kemih, tempat urin untuk sementara di tampung dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Ginjal juga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan tempat pembuatan hormon renin dan eritropoietin. Renin ikut berperan dalam mengatur tekanan darah, dan eritroprotein merangsang produksi dari sel darh merah (junqueira,carlos.1998:370)III. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

Tabung reaksi Sample urin

Pipet tetes Larutan benedict

Bunsen Asam nitrat pekat

Kaca objek Larutan AgNO3 10%

Asam oksalat

Larutan natrium hipobromida

Page 4: pemeriksaan urin

IV. PROSEDUR KERJA

a.      Mengidentifikasi sel tumbuhan dan pigmen

  Glukosa dalam urin

Didihkan 5 mL larutan benedict dalam tabung reaksi

Tambahkan 8 tetes urin ke dalam larutan benedict kemudian panaskan lagi selama 1-2

menit

Amati perubahan warna (endapan) yang terjadi

Hijau : kadar glukosa 1 %

Merah : kadar glukosa 1,5 %

Orange : kadar glukosa 2 %

Kuning : kadar glukosa 5 %

  Albumin dalam urin

Masukkan 3 mL asam nitrit pekat ke dalam tabung reaksi

Miringkan tabung reaksi tersebut, kemudian teteskan secara perlahan sehingga urin

tersebut turun melalui sepanjang tahun

                Bila urin mengandung albumin, akan terlibat adanya cincin berwarna putih

yang terdapat pada daerah kotak urin dan asam nitrit

  Klorida dalam urin

Masukkan 5 mL urin ke dalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan AgN03

beberapa 4 tetes

Amati perubahan yang terjadi ! (endapan putih menunjukkan endapan klorida radikal)

  Amoniak dalam urin

Masukkan 1 mL urin ke dalam tabung reaksi kemudian panaskan dengan bunsen

ciumlah bagaimana baunya

  Urea dalam urin

Teteskan beberapa tetes urin pada gelas objek

Kemudian endapkan ke arah cahaya matahari, biarkan sebagian urin tersebut

menguap

Tambahkan setetes larutan jenuh asam oksalat

Tambahkan beberapa tetes larutan natrium hipobromida

Pemuaian nitrogen tampak akibat dekomposisi urea

Page 5: pemeriksaan urin

V. HASIL PENGAMATAN

a.      Urin Pengkonsumsi kopi usia 50 tahun ke atasPERUBAHAN YANG TERJADI

Glukosa Albumin

Klorida Amoniak

b.      Urin Nenek-nenekPERUBAHAN YANG TERJADI

Glukosa Albumin

Klorida Amoniak

c.       Urin Perokok Tidak Mengkonsumsi KopiPERUBAHAN YANG TERJADI

Page 6: pemeriksaan urin

Glukosa Albumin

Klorida Amoniak

d.      Urin Yang Meminum Anti BiotikPERUBAHAN YANG TERAJADI

Glukosa Albumin

Klorida Amoniak

e.       Urin Siswa SMA Laki-Laki

Page 7: pemeriksaan urin

PERUBAHAN YANG TERJADIGlukosa Albumin

Klorida Amoniak

f.       Urin Siswi SMA PerempuanPERUBAHAN YANG TERAJADI

Glukosa Albumin

Klorida Amoniak

Page 8: pemeriksaan urin

g.      Urin Penderita DiabetesPERUBAHAN YANG TERAJADI

Glukosa Albumin

Klorida Amoniak

h.      Urin Siswi SDPERUBAHAN YANG TERAJADI

Glukosa Albumin

Klorida Amoniak

PEJELASAN TABEL PEMERIKSAAN URIN

Page 9: pemeriksaan urin

No Uji

Perubahan Warna Yang Terjadi

Kel 1 (Pengkonsumsi Kopi 50 Thn Ke

Atas)

Kel 2(Urin Nenek-

Nenek)

Kel 3((Urin Perokok

Non Kopi)

Kel 4(Urin yang minum

antibiotik)

1 Glukosa Hijau (1%) Hijau (1%) Hijau (1%) Hijau (1%)

2 Albumin Tidak ada cincin Terdapat cincin Terdapat cincin Terdapat cincin

3 Klorida Ada endapan Ada endapanTidak ada endapan

Tidak ada endapan

4 Amoniak +2 +3 +1 +1

No Uji

Perubahan Warna Yang Terjadi

Kel 5(Urin Siswa

SMA laki-laki)

Kel 6(Urin Siswi

SMA perempua)

Kel 7(Urin penderita

Diabetes)

Kel 8(Urin Siswa SD)

1     Glukosa Hijau (1%) Hijau (1%) Kuning (5%) Hijau (1%)

2   Albumin   Terbentuk

cincinTerbentuk

cincinTidak ada cincin Terbentuk cincin

3     Klorida Ada endapan Sedikit endapan Sedikit endapan Tidak ada endapan4   Amoniak +1 - +3 +1

PERTANYAAN DISKUSI:

1.      Bandingkan hasil pengamatan pada urin orang normal dengan urin orang yang diberi

perlakuan, jelaskan mengapa demikian (manfaatkan data profil pemilik sampel urin yang

di uji!)

2.      Bagaimana siklus glukosa dalam tubuh. Jelaskan siklus tersebut!

3.      Bagaimana kadar glukosa dalam darah setelah beberapa saat kita makan? Bagaimana

hubungan darah dengan kadar glukosa optimum darah?

4.      Bagaimana hubungan antara kadar albumin yang tinggi dalam urin dengan kondisi

kesehatan yang bersangkutan?

5.      Klorida yang terkandung dalam urin berasal dari apa? Jelaskan!

6.      Apakah klorida selalu terdapat dalam urin? Jelaskan!

7.      Berasal dari apa ammonia yang terdapat dalam urin ? jelaskan !

8.      Jelaskan bagaiman terbentuknya urea dalam tubuh !

Jawaban Pertanyaan:1.      Perbandingan antara urin normal (siswi SD) dengan urin yang diberi

perlakuan (meminum antibiotik)

No Uji Perubahan Warna Yang Terjadi

Page 10: pemeriksaan urin

Penderita diabetesOrang normal

(Urin Siswa SD)

1    Glukosa Kuning (5%) Hijau (1%)

2  Albumin Tidak terbentuk cincin

putihTerbentuk cincin

3  Klorida ada endapan Tidak ada endapan

4 Amoniak +3 +1

Penjelasan:

a.       Perbandingan urin penderita diabetes  mengandung kadar glukosa dalam urinnya

terkandung glukosa 5% yang ditandai dengan indikator warna kuning hal itu di sebabkan

karena terjadi terganggunya sistem pengaturan gula darah dalam tubuh dan proses

penyaringan pada ginjal yang terganggu sehingga glukosa ikut tereksresi dalam urin

sedangkan pada urin  orang normal (anak SD) terkandung glukosa hanya 1%  dalam

indikator di simbolkan warna hijau di karenakan sistem pengaturan gula darah dalam

tubuh dan proses penyaringan pada ginjal yang berjalan normal.

b.      Perbandingan urin penderita diabetes  mengandung kadar albumin yang ditandai

dengan pembentukan cincin putih yang menandakan dalam urin tersebut mengandung

protein sedangkan pada urin  orang normal (anak SD) tidak terdapat cincin putih yang

berarti dalam urin tersebut mengandung tidak protein.

c.       Perbandingan urin penderita diabetes  mengandung kadar klorida yang mengandung

endapan warna putih sedangkan pada urin  orang normal (anak SD) tidak mengandung

endapan warna putih.

d.      Pada percobaan adanya garam-garam ammonium, urin dibasakan terlebih dahulu

menggunakan NaOH dan kemudian dipanaskan. Bau yang timbul akibat pemanasan

adalah bau amoniak yang menandakan bahwa ammonium yang terkandung di dalam

urin terlepas ke udara atau telah menguap. Berarti urin sampel mengandung garam

amonium. Bau amoniak pada urin penderita diabetes  lebih tinggi daripada urin siswa

SD.

2.      Glukosa berasal dari pemecahan amilum dan maltosa. Glukosa masuk siklus glikolisis

menghasilkan asam piruvat, kemudian masuk daur krebs dan transpor elektron untuk

menghasilkan energi berupa ATP.3.      Akan meningkat. Karena saat kita makan makanan yang mengandung karbohidrat,

karbohidrat akan diubah jadi glukosa. Glukosa ini akan dibawa oleh darah atau dapat disimpan dalam bentuk glikogen otot dan hati jika kadar gula dalam darahnya berlebih.

4.      Albumin merupakan molekul yang mempunyai berat molekul yang besar. Apabila dalam urin seseorang terdapat albumin, maka hal tersebut menunjukkan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endhotollium. Selain itu, hal tersebut dapat disebabkan oleh iritasi sel ginjal dikarenakan masuknya substansi seperti bakteri, eter, atau logam berat.

5.      Chlorida yang terdapat dalam urine berasal dari makanan yang mengandung garam (NaCl).6.       Ya, karena hampir semua makanan yang dimakan mengandung garam (NaCl).7.      Amonia adalah hasil deaminasi asam amino yang terjadi terutama di dalam hati dan ginjal.8.      Urea dalam tubuh terbentuk sebagai hasil samping metabolisme protein. Urea berasal dari

bahan organik seperti asam amino dan purin. Pembentukannya terjadi di hati. Urea sangat larut dalam air dan sifat racunnya lebih kecil dari amonia. Terdapat 3 macam asam amino yang berperan dalam pembentukan urea, yaitu Ornitin, Sitrulin, dan Arginin.

Page 11: pemeriksaan urin

VI. KESIMPULAN

Dalam praktikum kali ini yaitu analisis urine, hasilnya adalah :

  Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang

kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.

  Kandungan urine bergantung keadaan kesehatan daan makanan sehari-hari yang

dikonsumsi oleh masing-masing individu. Individu normal meempunyai pH antara 5

sampai 7.

  Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis cairan urin dan pH

serta suhu urin. Sedangkan analisis kimiawi dapat meliputi analisis glukosa, analisis

protein dan analisis pigmen empedu.

  Uji klorida dilakukan untuk mengetahui zat-zat abnormal yang terkandung dalam urine,

indikatornya terdapat endapan putih, menunjukkan urin tersebut mengandung klorida

Hasilnya sampel urine mengandung klorida, menunjukkan bahwa kinerja hati terganggu.

  Urine yang mengandung Albumin menandakan bahwa filtrasi yang dilakukan oleh ginjal

tidak sempurna. Indikator adanya Albumin dalam urine ditandai dengan terdapatnya

cincin putih diantara Asam nitrit pekat dan Urine.

VIII.  DAFTAR PUSTAKA

  Idel, antoni. 2000. Biologi dalam kehidupan sehari-hari. Gitamedia press : Jakarta  Pearce, evelyn. 2005. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Gramedia press : Jakarta  Soewolo,dkk. 1994.Fisiologi Hewan. UT: Jakarta  http://iqbalali.com/2008/02/10/urinalisis-analisis-kemih  http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-ekskresi-manusia/  http://nationalgeographic.co.id/lihat/berita/1827/deteksi-penyakit-lewat-warna-dan-bau-urin  http://banner-store.blogspot.com