pemeriksaan - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=modul... ·...

18
Pemeriksaan Protein atau Albumin 1 PEMERIKSAAN PROTEIN DALAM URINE POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI

Upload: buitram

Post on 02-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 1

PEMERIKSAAN

PROTEIN

DALAM URINE

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI

Page 2: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 2

PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Modul

Pemebelajaran “ Pemeriksaan Protein atau Albumin”

Adapun Modul Pemebelajaran “ Pemeriksaan Protein atau Albumin” kami usahakan

semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat

memperlancar pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan

baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada

dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya saran dan kritik kepada kami sehingga

kami dapat memperbaiki Modul Pemebelajaran “ Pemeriksaan Protein atau albumins”

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga Modul Pemebelajaran “ Pemeriksaan

Protein atau Albumin” ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan

inspirasi dan menambah pengetahuan terhadap pembaca.

Penyusun

Page 3: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskriptif

Pemeriksaan protein urine merupakan salah satu jenis pemeriksaan

laboratorium pada ibu hamil untuk mengetahui fungsi ginjal. Apabila ginjal berfungsi

dengan normal, maka tidak akan terdapat protein pada urine ibu hamil. Kadar protein

dalam urine dapat dikarenakan: makanan yang dikonsumsi ibu hamil, ibu mempunyai

infeksi saluran kencing atau urine terkontaminasi dengan darah dan air ketuban,

ataupun mengidentifikasikan adanya preeclampsia baik ringan maupun berat yang

dapat mengarah pada keadaan eklampsia.

Pada modul ini anda akan mempelajari keterampilan untuk melakukan uji

laboratorium untuk memeriksa kadar protein dalam urine. Keterampilan ini sangat

penting bagi mahasiswa, karena keterampilan ini akan menjadi bekal saat melakukan

praktik klinik atau saat praktik di rumah sakit untuk mendeteksi secara dini adanya

preeklampsia pada ibu hamil.

Preeklampsia sering kali menyebabkan masalah dalam kehamilan maupun

persalinan dan terkadang menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi bila

tidak segera diantisipasi. Pemeriksaan ini menggunakan asam asetat 6% atau asam

sulfosilat 20% karena sifatnya dapat mengikat protein. Prinsipnya terjadi endapan urin

jika direaksikan dengan asam asetat atau asam sulfo salisilat.

B. Prasat

Untuk mengusai modul ini mahaiswa harus sudah menguasai kompetensi memahami

Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK).

C. Petunjuk Pengunaan Modul

Agar Anda berhasil dengan baik mempelajari modul ini, ikuti petunjuk belajar sebagai

berikut:

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami betul

apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari modul ini.

2. Baca bagian demi bagian dan temukan kata kunci dan kata-kata yang dianggap

baru. Carilah arti dari kata-kata tersebut dalam kamus anda.

Page 4: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 4

3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui pemahaman

sendiri dan tukar pikiran dengan teman anda, Dosen atau tutor anda

4. Mantapkan pemahaman anda melalui diskusi mengenai pengalaman simulasi dan

demonstrasi dalam kelompok kecil atau klasikal pada saat tutorial.

5. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang materi modul untuk lebih

memahami materi yang anda pelajari.

D. Tujuan Akhir

Setelah membaca modul ini diharapkan anda mampu:

1. Mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk pemeriksaan protein urine dengan benar

sesuai dengan prosedur yang ada pada job sheet.

2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan protein urine dengan benar sesuai

dengan prosedur yang ada pada job sheet.

E. Kompetensi

Mahasiswa dapat melakukan uji laboratorium untuk memeriksa kadar protein dalam

urine.

F. Cek Kemampuan

Anda dapat mengecek sejauh mana penguasaan anda terhadap materi yang

sudag anda pelajari pada tiap pembelajaran dengan mengerjakan latihan-latihan pada

setiap kegiatan belajar serta tes formatif yang telah ada di akhir modul ini yang

disertakan dengan kunci jawaban masing-masing. Apabila anda masih mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tes formatif silahkan anda memperlajari ulang materi

dalam modul ini dan mencari referensi dalam buku lain.

Page 5: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 5

BAB II

PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Didik

Dalam modul ini anda akan memperlajari cara melakukan uji laboratorium

untuk mengetahui kadar protein dalam urine. Keterampilan ini sangat penting bagi

mahasiswa, karena keterampilan ini akan menjadi bekal saat melakukan praktik

klinik atau saat praktik di rumah sakit untuk mendeteksi secara dini adanya

preeklampsia pada ibu hamil. Preeklampsia sering kali menyebabkan masalah

dalam kehamilan maupun persalinan dan terkadang menyebabkan kesakitan dan

kematian ibu dan bayi bila tidak segera diantisipasi.

B. Kegiatan Belajar

Melakukan uji laboratorium untuk menguji kadar protein dalam urine.

1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah membaca materi uji laboratorium untuk menguji kadar protein dalam

urine pada modul ini, anda diharapkan mampu:

1. Menyiapkan alat untuk pemeriksaan protein urine dengan benar sesuai dengan

prosedur yang ada pada job sheet.

2. Melakukan pemeriksaan protein urine dengan benar sesuai dengan prosedur

yang ada pada job sheet.

C. METODE PEMBELAJARAN

1) . Aktivitas Pembelajaran.

a. Tutorial.

Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika

berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus

menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam.

b. Skill’s lab.

Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari

komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan

keterampilan klinik

Page 6: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 6

c. . Praktikum

Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman tentang teori.

d. Diskusi

Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan

proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang

mengambil jalur yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang

belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan diskusi . Kegiatan ini

diadakan sekali seminggu dan dihadiri oleh dosen yang terkait.

e. . Kuliah Pengantar

Kuliah yang diberikan oleh dosen, yang bertujuan untuk memberikan

pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

f. Belajar mandiri

Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan

belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan

dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda

sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang

tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang

berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan

mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar

hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri

D. Materi Pembelajaran

1. Uraian Materi

Melakukan Pengujian Terhadap kadar protein dalam urine

A. Pengertian

1. Pengertian Pemeriksaan Urine

Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan

melalui ginjal. Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli permenit

Page 7: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 7

akan terbentuk filtrat 120 ml/menit. Filtrat tersebut akan mengalami

reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya

terbentuk 1 ml urin permenit. Secara umum dapat dikatakan bahwa

pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan

salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan - kelainan

dipelbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks

adrenal, uterus dan lain-lain.

Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta – fakta

tentang ginjal dan saluran urin tapi dapat juga mengenai faal pelbagai

organ dalam tubuh seperti hati, saluran empedu pancreas, kortek

adrenal.

Jika kita melakukan urinaisis dengan memakai urin kumpulan

sepanjang 24 jam pada seseorang, ternyata susunan urine tidak dapat

banyak berbeda dari susunan urine 24 jam berikutnya.

Evaluasi untuk proteinuria pada kunjungan prenatal

direkomendasikan pada awal 1903 sebagai suatu cara untuk

mengidentifikasi preeklampsia. Hal ini telah menjadi rutin untuk

pemeriksaan proteinurinaria dengan reagen dipsik, tetapi terdapat

sedikit data untuk mengidentifikasi bahwa prosedur ini penting pada

waniita tanpa faktor risiko atau tanda gangguan hipertensi (Gribble,

Fee, dan Berg, 1995).

Kebanyakan strip reagen urine untuk identifikasi proteinuria

dilakukan pada sebuah proses yang menggunakan indicator kimia

buffer (mis., tetrabromofenol biru) yang bereaksi jika ada protein.

Hasil sebagai Negatif, Renik, 30 mg/dl (1+), 100mg/dl (2+), 300 mg/dl

(3)+, dan >2000 mg/dl (4)+. Beberapa penelitian yang telah

mengevaluasi reagen strip sebagai alat skrining telah menemukan

bahwa tidak ada korelasi proteinuria tanpa tanda-tanda lain

preeclampsia (hipertensi, edema) timbulnya preeclampsia pada wanita

risiko rendah. Pada wanita yang diketahui gangguan hipertensi,

disarankan menggunakan reagen strip sebagai uji diagnostic sebagai

tambahan skrining umum (Gribble, Fee, dan Berg, 1995).

Page 8: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 8

Skrining untuk proteinuria sebagai sebuah indicator infeksi saluran

kemih juga telah menjadi tindakan rutin. Data menunjukkan bahwa uji

lainnya yang tersedia pada reagen strip akan lebih sensitive dan

spesifik dan mempunyai nilai prediksi positif dan negative lebih besar

daripada hanya protein saja. Etherington (1993) menemukan bahwa

adanya skirining nitrit positif memiliki nilai produksi positif 90%.

Dengan menggunakan pengukuran multiple (leukosit

esterase/nitri/protein, leukosit esterase/nitrit,darah, nitrit/protein/darah,

atau leukosit esterase/nitrit/protein darah) menghasilkan nilai prediksi

negatif yang lebih besar dari 99% (Eringthon, 1993).

2. Pengertian Protein dalam Urine

Pemeriksaan terhadap protein termasuk pemeriksaan rutin.

Kebanyakan cara rutin untuk menyatakan adanya protein dalam urin

berdasarkan kepada timbulnya kekeruhan. Karena padatnya atau

kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang

ada, maka menggunakan urin yang jernih betul menjadi syarat yang

penting terhadap protein.

Jika urine yang akan diperiksa jernih, boleh terus dipakai, dan

apabila kekeruhan tidak dapat dihilangkan maka bisa dilakukukan

penjernihan atau penyaringan pada urine sehingga urin yang digunakan

untuk pemeriksaan adalah urin yang benar-benar jernih. Untuk lebih

jelasnya tentang pengertian protein dalam urine, dapat di lihat dalam

beberapa poin-poin berikut:

a) Proteinuria biasanya merupakan suatu petunjuk penting atas

adanya kerusakan pada ginjal

b) Jumlah dan komposisi protein dalam urine sangata berbeda-beda

untuk setiap jenis penyakit ginjal.Misalnya pada hemolisis darah

dalam urine dapat diketemukan hemoglobin, acute

glomerulonephritis dalam urinenya diketemukan albumin, multiple

myeloma menghasilkan Bonce-Jones proteinuria

c) Filtrat glomerulus mengandung kadar protein sangat rendah sekali

yang biasanya terdiri atas protein dengna berat molekul rendah

(molekul-molekul yang lebih kecil dari Hb dan albumin). Zat-zat

Page 9: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 9

tersebut mungkin direabsorsi oleh tubulus sehingga dalam urine

24jam hanya mengandung 150 mg protein

Proteinuria lebih besar dari 150 mg/24 jam mungkin dijumpai pada

kerusakan-karusakan membran kapiler glomerulus yang

memungkinkan lolosnya protein berberatmolekul besar masuk ke dalm

filtrat glomerulur atau karena gangguan mekanisme reabsorsi tubulus

atau karena kerusakan pada kedua mekanisme di atas

d) Dapat dikatakan Proteinuria terjadi karena :

1. G.F.R yang meningkat

2. Kelainan basal membrane glomerulus

3. Kelainan tubulus

4. Perubahan protein sehingga mudah difiltrasi (misal:

multiplenyehama)

e) Macam –macam proteinuria :

Functional Proteinuria.Penyebabnya antara lain :

a. karena expose dengan udara yang sangat dingin

b. otot-otot yang kerja keras

c. setelah lam berdiri dan menghilang setelah istirahat/tidur,

disebut orthostatic/postural proteinuria pada kehamilan

f) Organic Proteinuria :

a. Pada ascites

b. Karena keracunan obat-obatan

g) Renal Proteinuria :

a. Pada keradangan (nephitis)

b. Pada proses degenerasi ginjal (nephrosis)

c. Infark pada ginjal, Kanker ginjal, TBC, dan lain-lain

h) False Proteinuria:

Dapat terjadi pada :

a. Cystitis

b. Pyelitis\

c. Urethritis

Page 10: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 10

d. Sekret dari Vagina

Beberapa klinik masih menggunakan kultur urine

sebagai uji diagnostik untuk infeksi saluran kemih.

Keuntungan pendekatan skrining ini adalah

mengidentifikasi organism spesifik. Walaupun ada kerugian

ini yaitu biaya meningkat, identifikasi bakteriuria dari

streptokokus grup B (SGB) member data yang akan

memengaruhi manajemen klinik intrapartum dan cara

menurunkan risiko infeksi SGB neonatal.

3. Patofisiologi proteinuria

Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui salah

satu cara dari ke-4 jalan dibawah ini :

1. Perubahan permeabilitas glomerulus yang mengikuti peningkatan

filtrasi dari protein plasma normal terutama albumin.

2. Kegagalan tubulus mengabsorbsi sejumlah kecil protein yang

normal difiltrasi

3. Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal, Low Molecular Weight

Protein (LMWP) dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorbsi

tubulus.

4. Sekresi yang meningkat dari makuloprotein uroepitel dan sekresi

IgA (Imunoglobulin A) dalam respon untuk inflamasi.

Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin tergantung

mekanisme jejas pada ginjal yang berakibat hilangnya protein.

Sejumlah besar protein secara normal melewati kapiler glomerulus

tetapi tidak memasuki urin. Muatan dan selektivitas dinding

glomerulus mencegah transportasi albumin, globulin dan protein

dengan berat molekul besar lainnya untuk menembus dinding

glomerulus. Jika sawar ini rusak, terdapat kebocoran protein plasma

dalam urin (protein glomerulus). Protein yang lebih kecil (<20kDal)

secara bebas disaring tetapi diabsorbsi kembali oleh tubulus proksimal.

Pada individu normal ekskresi kurang dari 150 mg/hari dari protein

total dan albumin hanya sekitar 30 mg/hari ; sisa protein pada urin

akan diekskresi oleh tubulus (Tamm Horsfall, Imunoglobulin A dan

Page 11: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 11

Urokinase) atau sejumlah kecil β-2 mikroglobulin, apoprotein, enzim

dan hormon peptida.

Dalam keadaan normal glomerulus endotel membentuk barier yang

menghalangi sel maupun partikel lain menembus dindingnya.

Membran basalis glomerulus menangkap protein besar (>100 kDal)

sementara foot processes dari epitel/podosit akan memungkinkan

lewatnya air dan zat terlarut kecil untuk transpor melalui saluran yang

sempit. Saluran ini ditutupi oleh anion glikoprotein yang kaya akan

glutamat, aspartat, dan asam silat yang bermuatan negatif pada pH

fisiologis. Muatan negatif akan menghalagi transpor molekul anion

seperti albumin.

4. PROTEIN URINE DALAM KEHAMILAN

Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu

kondisi yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini

ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh

peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan

preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan

tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur

kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada

awal masa kehamilan. Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum

diketahui, namun beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa

faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia dan eklampsia.

Faktor faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan

gangguan aliran darah ke rahim.

B. Tujuan Pengujian

Untuk mengetahuia kadar protein dalam urine ibu hamil untuk

mengidentifikasi preeklampsia secara dini.

C. Petunjuk Kerja

1. Ikuti petunjukan yang ada pada job sheet.

2. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

D. Keselamata Kerja

1. Patuhi prosedur pekerjaan.

Page 12: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 12

2. Jauhkan lampu spiritus dari sumber api atau panas.

3. Jangan terlalu keras menjepit tabung reaksi.

4. Ketika memanaskan urine jangan menghadapkan lubang tabung ke

wajah atau badan. Karena bias terkena percikan urine yang sedang

mendidih.

E. Peralatan dan Perlengkapan

1. Urine ibu hamil

2. Larutan klorin 0,5% dalam baskom

3. Reagen: asam asetat 6%, atau asam sulfo salisilat 20%

4. Tabung reaksi 2 buah

5. Rak tabung reaksi

6. Penjepit tabung reaksi

7. Lampu spiritus (Bunsen Burner)

8. Spuit 5 cc

9. Sarung tangan

10. Pipet takaran 5 cc

11. Bak instrument berisi sarung tangan DTT/bersih

12. Bengkok

13. Botol untuk spesimen urine

14. Korek api

15. Plester untuk identitas pasien (direkatkan ke botol)

16. Wastafel/air mengalir, sabun untuk cuci tangan

17. Handuk bersih

F. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Urine Metode Asam Asetat

1. Berikan penjelsan pada ibu tentang prosedur yang akan dilakukan

2. Siapkan alat yang akan digunakan dan susun secara ergonomis

3. Beri identitas pada botol psesimen urine agar tidak tertukar dengan

pasien lain

4. Persilahkan ibu untuk kencing dan menampung air kencingnya

kedalam botol yang telah diberi identitas

5. Cuci tangan secara 7 langkah dengan sabun dan air mengalir,

keringkan dengan handuk bersih

Page 13: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 13

6. Pakai sarung tangan yang bersih

7. Isi dua tabung reaksi (A dan B) masing-masing dengan 5 cc urine

8. Panaskan tabung A diatas lampu spiritus (Bunsen Burner)

9. Amati urine, terjadi kekeruhan atau tidak

10. Kalau urine keruh, tambahkan 3-5 tetes asam asetat 6%

11. Amati dan bandingkan dengan tabung B, apabila setelah ditetesi

kekeruhan menghilang hal ini menunjukkan tidak adanya protein urine

12. Panaskan sekali lagi apabila setelah ditetesi asam asetat 6% urine tetap

keruh

13. Amati dan nilai, apabila urine keruh berarti ada protein didalam urine,

dan nilai derajat kekeruhannya

14. Bereskan dan bersihkan bahan/ peralatan yang telah digunakan

15. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam klorin 0,5%

16. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk

bersih menurut standar 7 langkah

17. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

18. Lakukan dokumentasi

Page 14: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 14

Contoh Hasil Pengujian Protein Urine

Page 15: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 15

BAB III

PENUTUP

Hasil pemeriksaan laboratorium yang baik tidak hanya memerlukan cara-cara

pemeriksaan yang baik, pemeriksa yang berpengalaman, tapi perlu juga diperhatikan cara-

cara pengambilan dan pengiriman dari contoh urine ke laboratorium. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pengambilan contoh urine, terutama untuk pemriksaan; cara-cara

pengambilan contoh urine, terutama untuk pemeriksaan; serta pengaruh obat-obatan dan

makanan yang dapat mempengaruhi metodik pemeriksaan maupn pembacaan hasil

pemeriksaan laboratoruim. Pada pengiriman contoh urine harus dilengkapi pula dengan

identitas penderita baik pada tempat penampung maupun pada formulir laboratorium serta

dicatat pula pada macam pemeriksaan urine yang diminta.

Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminta dalam membantu

menegakkan berbagai macam penyakit karena pemeriksaan tidak hanya dapat memberikan

fakta-fakta tentang kelainan ginjal dan salurannya tetapi juga mengenai faal beberapa organ

seperti hati, saluran empedu, pankreas, dan lain-lain. Susunan urine tidak banyak berbeda dari

waktu ke waktu sepanjang hari, karena itu pentinglah memeriks urine menurut macam

pemeriksa.

Hasil pemeriksa laboratorium yang baik tidak hanya diperlukan caran –cara

pemeriksaan yang baik, pemeriksaan yang berpengalaman, tapi perlu juga diperhatikan cara

pengambilan cara maupun pengiriman dari contoh urine tersebut ke laboratorium.

Page 16: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 16

Referensi

Kusmiyati,Yuni.2010:Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan.Yogyakarta.Fitramaya

Joyce Lefever Kee.1995: Pemeriksaan Laboratuium dan diagnostic.Jakarta.EGC

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26337/4//Chapter%20II.pdf

Page 17: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 17

Lampiran 1

DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE METODE ASAM ASETAT

Tanggal pemeriksaan :

Nama mahasiswa :

Bari tanda ceklist (√) pada kolom penilaian

NO LANGKAH NILAI

0 1 2

1 Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tindakan yang akan

dilakukan

2 Menyiapkan alat yang akan digunakan secara aergonomis

3 Memberi identitas pada botol spesimen urine

4 Mempersilahkan ibu untuk kencing dan menampung air

kencingnya dalam botol yang telah diberi identitas

5 Mencuci tangan 7 langkah dengan sabun dan bilas dengan

air mengalir, keringkan dengan handuk bersih

6 Memakai sarung tangan yang bersih

7 Mengisi dua tabung (A dan B) masing-masing dengan 5cc

urine

8 Memanaskan tabung A diatas lampu spirtus (Bunser

Burner)

9 Mengamati urine, terjadi kekruhan atau tidak

10 Menambahkan 3-5 tetes asam asetat 6%, kalau terjadi

kekeruhan

11 Mengamati dan membandingkan dengan tabung B, apabila

PENILAIAN :

Nilai 0 (satu) : Perlu Perbaikan

Langkah atau tugas tidak dikerjakan

Nilai 1 (dua) : Mampu

Langkah dikerjakan tetapi kurang tepat

Nilai 2 (tiga) : Mahir

Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur

Page 18: PEMERIKSAAN - poltekkes malangprodid4gizi.poltekkes-malang.ac.id/downlot.php?file=MODUL... · Patofisiologi proteinuria Menurut Bawazier (2006) Proteinuria dapat meningkat melalui

Pemeriksaan Protein atau Albumin 18

setelah ditetesi menghilang hal ini menunjukkan tidak

adany aprotein urine

12 Memanaskan sekali lagi apabila setelah ditetesiasam asetat

5% urine tetap keruh

13 Mengamti dan menilai, apabila urine tetap keruh berarti ada

protein di dalam urine, dan niali derajad kekeruhannya

14 Membereskan dan membersihkan bahan/peralatan yang

telah digunakan

15 Melepaskan srung tngan dan merendam dalam larutan

klorin 0,5%

16 Mencuci tangan 7 langkah dengan sabun dan bilas dengan

air mengalir, keringkan dengan handuk bersih

17 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

18 Melakukan dokumentasi

Nilai batas lulus = 75%

Nilai =Nilai yang didapat

(jumlah aspek yang dinilai x2) x 100 %

(Dosen)

(....................................)