pemeriksaan diagnostik ca mamae

4
7. Pemeriksaan Diagnostik ca mamae ● Anamnesis Lengkap Anamnesis lengkap meliputi keluhan, perjalanan penyakit, keluhan tambahan, faktor resiko. ● Pemeriksaan Fisik a. Posisi tegak Duduk posisi tangan bebas ke samping, berdiri dengan tinggi sama, lihat simetri, papila, letak dan bentuk, retraksinya, kelainan kulit, dll. b. Posisi berbaring Payudara jatuh tersebar merata di lapangan dada. c. Menetapkan keadaan umum klien Ukuran tumor, konsistensi, batas-batas tumor tegas ataukah tidak. d. Mobilitas tumor terhadap kulit dan musculus pectoralis. e. Memeriksa kelenjar getah bening. f. Organ lain yang diperiksa: hepar, tulang-tulang utama, tulang belakang. ● Pemeriksaan Penunjang a. Mammografi, merupakan foto rontgen payudara yang menggunakan peralatan khusus yang tidakm menyebabkan

Upload: dwidui93

Post on 14-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

CA Mamae

TRANSCRIPT

7. Pemeriksaan Diagnostik ca mamae Anamnesis Lengkap

Anamnesis lengkap meliputi keluhan, perjalanan penyakit, keluhan tambahan, faktor resiko.

Pemeriksaan Fisik

a. Posisi tegak

Duduk posisi tangan bebas ke samping, berdiri dengan tinggi sama, lihat simetri, papila, letak dan bentuk, retraksinya, kelainan kulit, dll.

b. Posisi berbaring

Payudara jatuh tersebar merata di lapangan dada.

c. Menetapkan keadaan umum klien

Ukuran tumor, konsistensi, batas-batas tumor tegas ataukah tidak.

d. Mobilitas tumor terhadap kulit dan musculus pectoralis.

e. Memeriksa kelenjar getah bening.

f. Organ lain yang diperiksa: hepar, tulang-tulang utama, tulang belakang.

Pemeriksaan Penunjang

a. Mammografi, merupakan foto rontgen payudara yang menggunakan peralatan khusus yang tidakm menyebabkan rasa sakit dan tidak memerlukan bahan kontras serta dapat menemukan benjolan yang terkecil sekalipun.b. USG (ultrasonografi), menggunakan sinar pengion sehingga tidak ada bahaya radiasi dan pemeriksaan bersifat non invasif, relatif mudah dikerjakan. USG dapat membedakan tumor padat dan kiste serta untuk menemukan metastase di hati.

c. Biopsi/Eksisi, metode klasik yang sering dipergunakan untuk diagnosis berbagai tumor payudara.

d. Pemeriksaan sitologi, dapat menentukan apakah akan segera disiapkan pembedahan dengan sediaan beku atau akan dilakukan pemeriksaan yang lain atau akan langsung dilakukan ekstipasi. Dapat melalui 3 cara, yaitu:

Pemeriksaan sekret dari puting susu

Pemeriksaan sediaan tekan (sitologi imprint)

Aspirasi jarum halus ( fine needle aspiration)e. MRI, menggunakan magnetik bukan x-ray untuk memproduksi gambar detail dari tubuh. MRI bisa digunakan apabila sekali seorang wanita telah didiagnosa mempunyai kanker, maka untuk mengecek payudara lainnya.

f. Tes darah, meliputi level hemoglobin, level hematokrit, jumlah SDP, jumlah trombosit.

g. Jumlah alkaline phospatase, Jumlah enzim yang tinggi bisa mengindikasikan penyebaran kanker ke liver, hati dan saluran empedu, tulang.

h. SGOT dan SGPT, untuk mengevaluasi fungsi liver, angka yang tinggi mengindikasikan penyebaran ke liver.

i. Tumor marker test, untuk melihat apakah ada suatu jenis zat kimia yang ditemukan pada darah, kencing, atau jaringan tubuh.

j. Photo thorax, untuk mengetahui apakah sudah ada penyebaran ke paru-paru.

k. Bone scan, untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar ke tulang.

l. Computed temography, untuk melihat secara detil letak tumor.

m. Galaktografi, mamogram dengan kontras dilakukan dengan menginjeksikan zat kontras ke dalam aliran duktus.

n. Xeroradiografi , menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.

o. Diantanografi (transimulasi), mengidentifikasi tumor atau massa dengan membedakan bahwa jaringan mentransmisikan dan menyebarkan sinar.

p. Asai hormon reseptor, menyatakan apakah sel tumor atau spesimen biopsi mengandung reseptor hormon ( esterogen dan progesteron).