pemeriksaan dan penyidikan pajak

14
NAMA : WAKHID IAN PRATAMA NIM : 142120123 MK : PENGELOLAAN PAJAK PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK

Upload: ianpratama20

Post on 22-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakanTujuan pemeriksaan adalah sebagai berikut :Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan WP dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

NAMA : WAKHID IAN PRATAMANIM : 142120123MK : PENGELOLAAN PAJAK

PEMERIKSAANDAN PENYIDIKAN PAJAK

Page 2: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAKPemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,

mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk

menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk

tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan

Tujuan pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan WP dan

untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

2. Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan

Page 3: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMERIKSAAN

1. Petugas pemeriksa harus memiliki tanda pengenal pemeriksa dan

dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksa serta memperlihatkan

kepada WP yang diperiksa

2. WP yang diperiksa wajib : memperlihatkan dan atau meminjamkan

buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dokumen lain

yang berhubungan dengan penghasilan, kegiatan usaha, pekerjaan

bebas WP, atau objek yang terutang pajak; memberikan

kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang

perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan; dan

memberikan keterangan lain yang diperlukan

Page 4: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMERIKSAAN (lanjutan…)

3. Buku catatan, dokumen, serta data, informasi, dan keterangan lain

wajib dipenuhi oleh WP paling lama 1 bulan sejak permintaan

disampaikan

4. Apabila dalam mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau

dokumen serta keterangan yang diminta, WP terikat oleh suatu

kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan

untuk keperluan pemeriksaan

5. Dirjend Pajak berwenang melakukan penyegelan tempat atau

ruang tertentu serta barang bergerak dan atau tidak bergerak

apabila WP tidak memenuhi kewajiban

Page 5: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

RUANG LINGKUP DAN JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan Lapangan

Meliputi suatu jenis pajak atau seluruh jenis pajak, untuk tahun

berjalan dan atau tahun sebelumnya dan atau untuk tujuan lain

yang dilakukan di tempat WP. Dapat dilaksanakan dengan

pemeriksaan lengkap atau sederhana.

2. Pemeriksaan Kantor

Meliputi suatu jenis pajak tertentu baik tahun berjalan dan atau

tahun sebelumnya yang dilakukan di kantor Dirjend Pajak.

Pemeriksaan ini hanya dapat dilaksanakan dengan pemeriksaan

sederhana

Page 6: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

PEMERIKSAAN LENGKAP DAN SEDERHANA

1. Pemeriksaan Lengkap

Adalah yang dilakukan di tempat WP dengan menerapkan teknik-

teknik pemeriksaan yang lazim digunakan dalam pemeriksaan pada

umumnya. Pemeriksaan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 2

bulan dan dapat diperpanjang paling lama 8 bulan.

2. Pemeriksaan Sederhana Lapangan

Adalah pemeriksaan pajak meliputi seluruh jenis pajak dan atau

tujuan lain baik tahun berjalan dan atau tahun sebelumnya dengan

menerapkan teknik pemeriksaan dengan bobot dan kedalaman

yang sederhana. Pemeriksaan ini dilaksanakan dalam jangka waktu

1 bulan dan dapat diperpanjang paling lama 2 bulan

Page 7: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

PEMERIKSAAN LENGKAP DAN SEDERHANA (Lanjutan…)

3. Pemeriksaan Sederhana Kantor

Adalah pemeriksaan pajak meliputi seluruh jenis pajak tertentu

untuk tahun berjalan dan atau tahun sebelumnya yang dilakukan

dengan menerapkan teknik pemeriksaan dengan bobot dan

kedalaman yang sederhana. Pemeriksaan ini dilaksanakan dalam

jangka waktu 4 minggu dan dapat diperpanjang paling lama 6

minggu

Page 8: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

PENGELOMPOKAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

Pelaksanaan pemeriksaan dikelompokkan sesuai dengan sifatnya, yaitu :

1. Pemeriksaan Rutin

Yaitu pemeriksaan yang dapat langsung dilakukan oleh unit pemeriksa

tanpa harus ada persetujuan terlebih dahulu dari unit atasan, biasanya

harus segera dilakukan terhadap SPT lebih bayar, SPT rugi, dan SPT yang

menyalahi penggunaan norma penghitungan

2. Pemeriksaan Khusus

Yaitu pemeriksaan yang dilakukan setelah ada persetujuan atau instruksi

dari unit atasan dalam hal : terdapat bukti bahwa SPT yang disampaikan

WP tidak benar, WP melakukan tindak pidana perpajakan, dan sebab lain

berdasar instruksi Dirjend Pajak atau kepala kantor wilayah

Page 9: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

TEKNIK DAN METODE PEMERIKSAAN PAJAK

Teknik pemeriksaan merupakan cara pembuktian data dari metode

pemeriksaan.

Menurut Theodorus M Tuannakota, teknik pemeriksaan adalah cara

mendapatkan pembuktian dan dikenal dengan istilah memeriksa, menganalisis,

mengecek, membandingkan, konfirmasi, voting, menginpeksi, merekonsiliasi,

testing atau sampling, menelusuri, dan memeriksa dokumen dasar.

Hal yang membedakan pemeriksaan pajak dengan pemeriksaan yang

dilakukan oleh akuntan publik yaitu pemeriksaan pajak mempunyai

kewenangan untuk mencari dan mengalihkan pendapatan yang tersembunyi di

luar pembukuan dan lebih memfokuskan pemeriksaan secara mendalam

terhadap bidang-bidang yang diragukan kebenarannya.

Page 10: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

TEKNIK DAN METODE PEMERIKSAAN PAJAK (lanjutan…)

Sementara itu, metode yang digunakan dalam melaksanakan

pemeriksaan pajak ada 2, yaitu :

1. Metode Langsung, yaitu metode yang dilakukan dengan cara

menguji kebenaran angka-angka dalam Surat Pemberitahuan,

laporan keuangan, buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen

pendukung sesuai dengan proses pemeriksaan

2. Metode Tidak Langsung, yaitu metode yang dilakukan dengan cara

pengujian atas kebenaran angka-angka dalam Surat

Pemberitahuan secara tidak langsung melalui suatu pendekatan

penghitungan tertentu mengenai penghasilan dan biaya. Metode ini

merupakan pelengkap metode langsung.

Page 11: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

PENYIDIKAN PAJAK

Penyidikan tindak pidana perpajakan hanya dapat dilakukan oleh

pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Dirjend Pajak

yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak pidana di

bidang perpajakan

Page 12: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

WEWENANG PENYIDIK

Wewenang penyidik antara lain sebagai berikut :

1. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau

laporan tindak pidana perpajakan agar lebih lengkap dan jelas

2. Meminta keterangan dan bahan bukti sehubungan tindak pidana pajak

3. Melakukan penggeledahan serta melakukan penyitaan terhadap bahan

bukti tersebut

4. Meminta bantuan tenaga ahli dalam pelaksanaan tugas penyidikan

5. Melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat

pemeriksaan sedang berlangsung, dan lain sebagainya

Page 13: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

WEWENANG PENYIDIK(Lanjutan…)

Tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh penyidik, antara lain :

1. Tidak terdapat cukup bukti

2. Peristiwanya bukan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan

3. Peristiwanya telah daluwarsa

4. Tersangkanya meninggal dunia

5. Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan Menkeu,

Jaksa Agung, dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang

perpajakan paling lama 6 bulan sejak tanggal surat permintaan

Page 14: Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

PENGHENTIAN PENYIDIKAN

Penyidikan dihentikan dalam hal :

1. Tidak terdapat cukup bukti

2. Peristiwanya bukan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan

3. Peristiwanya telah daluwarsa

4. Tersangkanya meninggal dunia

5. Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan Menkeu,

Jaksa Agung, dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang

perpajakan paling lama 6 bulan sejak tanggal surat permintaan