pemeliharaan tm sawit

11
Pemeliharaan Tanaman menghasilkan (TM) Kelapa sawit 1. Tujuan dan Lingkup 1.1 bertujuan untuk menghasilkan tanaman kelapa sawit dengan produktivitas maksimal dan mempertahankan produktivitas yang tinggi secara berkelanjutan dan menjaga tanaman kelapa sawit beserta infrastrukturnya. 1.2 Meliputi areal tanaman menghasilkan (TM) kelapa sawit 2. Bahan dan Alat 2.1 Cangkul 2.8 Beko/angkong 2.15 Batu Padas 2.2 Parang babat 2.9 Batu padas/sirtu 2.16 meteran 2.3 Sekop 2.10 Compactor 2.17 Road Grader 2.4 Plengki 2.11 Martil/Godam 2.18 Kapak 2.5 Excavator 2.12 Drum 2.19 Garuk 2.6 Air 2.13 Masker 2.20 knapsack sprayer 2.7 Sarung tangan 2.14 takaran 2.21 Herbisida 2.22 Dodos (digunakan untuk ketinggian pohon s/d 2,5 m) 2.23 Egrek (Digunakan untuk ketinggian pohon > 2,5 m) 2.24 Batu Asah 3. Rincian kerja 3.1 Pembuatan dan pemeliharan saluran air 3.1.1 Defenisi parit yang dikerjakan antara lain: 3.1.1.1 Parit outletadlah parit yang menampung air dari parit kolektor 3.1.1.2 Parit collectore adalah parit yang mengumpul dari parit fieldrain.

Upload: hermantri-habeahan

Post on 11-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pemelihara

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeliharaan Tm Sawit

Pemeliharaan Tanaman menghasilkan (TM) Kelapa sawit

1. Tujuan dan Lingkup

1.1 bertujuan untuk menghasilkan tanaman kelapa sawit dengan produktivitas maksimal dan

mempertahankan produktivitas yang tinggi secara berkelanjutan dan menjaga tanaman

kelapa sawit beserta infrastrukturnya.

1.2 Meliputi areal tanaman menghasilkan (TM) kelapa sawit

2. Bahan dan Alat

2.1 Cangkul 2.8 Beko/angkong 2.15 Batu Padas

2.2 Parang babat 2.9 Batu padas/sirtu 2.16 meteran

2.3 Sekop 2.10 Compactor 2.17 Road Grader

2.4 Plengki 2.11 Martil/Godam 2.18 Kapak

2.5 Excavator 2.12 Drum 2.19 Garuk

2.6 Air 2.13 Masker 2.20 knapsack sprayer

2.7 Sarung tangan 2.14 takaran 2.21 Herbisida

2.22 Dodos (digunakan untuk ketinggian pohon s/d 2,5 m)

2.23 Egrek (Digunakan untuk ketinggian pohon > 2,5 m)

2.24 Batu Asah

3. Rincian kerja

3.1 Pembuatan dan pemeliharan saluran air

3.1.1 Defenisi parit yang dikerjakan antara lain:

3.1.1.1 Parit outletadlah parit yang menampung air dari parit kolektor

3.1.1.2 Parit collectore adalah parit yang mengumpul dari parit fieldrain.

3.1.1.3 Parit fieldrain adalah parit yang mengumpul air hujan dari areal dan pada

umumnya

sejajar dengan barisan tanaman.

3.1.2 Pembuatan Parit

3.1.2.1 Parit Out Let

3.1.2.1.1 Sebelum parit digali parit terlebih dahulu persiapan peta lokasi parit

outlet yang akan dibuat.

Page 2: Pemeliharaan Tm Sawit

3.1.2.1.2 Sungai dapat juga berfungsi sebagi outlet dengan ketentuan posisinya

mampu menampung air dari collector.

3.1.2.1.3 Ukuran parit outlet lebar atas =180 cm,lebar bawah=120

cm,dalam=120cm.

3.1.2.1.4 Penggalian parit dengan excacat or dimulai dari hilir dan tanah galian

ditempatkan 1 m dari bibir parit sebagai kaki lima.

3.1.2.1.5 Pertemuan parit (junction )harus membelok kearah aliran air dan tidak

boleh tegak lurus.

3.1.2.1.6 Tanah galian dipecah merata sepanjang parit yang di gali.

3.1.2.2 Parit Collector

3.1.2.2.1 Sebelum parit digali terlebih dahulu persiapkan lokasi parit collector

yang akan dibuat.

3.1.2.2.2 Ukuruan parit collector lebar atas =120 cm,lebar bawah =80 cm,dalam

=80cm.

3.1.2.2.3 Pengalian parit dengan excavator dimulai dari hilir dan tanah galian

ditempat kan 1 meter dibibir parit sebagai kaki lima.

3.1.2.2.4 Pertemuan parit harus membelok ke arah aliran air dan tidak boleh

tegak lurus.

3.1.2.2.5 Tanah galian dipecah merata di sepanjang parit yang di gali.

3.1.2.3 Parit fieldrain

3.1.2.3.1 Sebelum parit digali terlebih dahulu persiapkan peta lokasi parit

fieldrain yang akan dibuat.

3.1.2.3.2 Ukuran parit fieldrain lebar atas =60 cm,lebar bawah =40 cm,dalam=60

cm.

3.1.2.3.3 Pengalian parit dengan manual dimulai dari hilir dan tanah galian dan

tidak ditempatkan 0,5meter dari bibir parit.

3.1.2.3.4 Pertemuan parit harus membelok ke arah aliran air dan tidak boleh

tegak lurus.

3.1.2.3.5 Tanah galian dipecah merata di sepanjang parit yang di gali.

3.1.2.4 Parit Peringan

3.1.2.4.1 Parit peringan dibuat pada batas areal kebun dengan perkampungan

atau kebun lain.

Page 3: Pemeliharaan Tm Sawit

3.1.2.4.2 Ukuran parit peringan disesuaikan dengan kebutuhan

3.1.2.4.3 Tanah galian di pecah merata disepanjang parit yang di gali .

3.1.3 Pemeliharaan

3.1.3.1 Jenis dan panjang parit di plot dalam peta rencana kerja.

3.1.3.2 Pekerjaan dilaksanakan dimusim kemarau.

3.1.3.3 Urutan pekerjaan harus dimulai dari outlet collector dan fieldrain.

3.1.3.4 Rumput dibabat dan sampah diangkat dari dalam parit keluar sejauh mungkin.

3.1.3.5 Tanah dan penghalang aliran air di cangkul /di buang dari dalam parit sejauh

mungkin serta dibuat kaki lima dengan lebar =30 cm

3.1.3.6 Mandor mengukur dan mencatat hasil kerja dan laporan harian dan memberi

tanda dilapangan setiap 50 m serta membuat peta realisasi kerja dan dan ditulis

tanggal untuk evaluasi dan monitoring assisten afdeling.

3.1.4 Rotasi Pemeliharaan :

outlet 1x1 tahun

collector dan fieldrain 1x1 tahun

parit kiri kanan jalan 1x1 tahun

3.2 Pemeliharaan Jalan

3.2.1 Pemeliharaan

3.2.1.1 Manual

3.2.1.1.1 Mengalirkan air dan membuanglumpur dari badan jalan sehingga tidak

tergenang

3.2.1.1.2 Menimbun lubang dibadan dijalan dengan tanah kering dan dipadat

kan

3.2.1.1.3 Mempertahankan bentuk badan jalan senantiasa cembung

3.2.1.1.4 Rotasi peliharaan 1x1 bulan selama 10 bulan.

3.2.1.2 Mekanis

3.2.1.2.1 Dilaksanakan dengan road grader pada areal musim kemarau.

3.2.1.2.2 Badan jalan dalam kondisi kering,air yang tengenang di badan jalan

sebelum nya di kering kan terlebih dahulu.

3.2.1.2.3 Badan jalan di bentuk cembung (batok mengkurung)

Page 4: Pemeliharaan Tm Sawit

3.2.1.2.4 Rotasi 2 kali setahun.

3.2.2 Perbaikan

Perbaikan jalan dilakuakan selama musim kemarau dan sudah sesuai pada semester 1.

3.2.2.1 Manual

3.2.2.1.1 lubang-lubang pada badan jalan yang tergenang air harus dikeringkan

terlebih dahulu.

3.2.2.1.2 Batu padas di pecah dan disusun serta di tutup dengan tanah kering

untuk pengikat.

3.2.2.1.3 Pastikan air hujan mengalir ke tempat yang lebih rendah dan tidak

tertahan atau tergenang pada bulan jalan.

3.2.2.1.4 Sirtu di serak pada badan jalan yang mendaki dan licin yang sulit dilalui

transport produksi terutama di musim hujan.

3.2.2.2 Mekanis

Badan jalan terlebih dahulu dibentuk seperti keadaan semula (betook

mengkurap) dengan menggunakan road greader dan selanjutnya dipadatkan

dengan compretor.

3.3 Penyiangan

3.3.1 Penyiangan (weeding)

3.3.1.1 Piringan Pohon/Pasar Pikul

Piringan pohon /pasar pikul dipilihara 4 setahun ,3 rotasi dengan khemis 1x 3

bulan dan rotasi dengan manual. Penyiangan dengan chemis menggunakan

herbisida glifosate 480 AS. Untuk meningkatkan efektivitas pemakaian

herbisida ,dapat ditambahkan dengan metyl mitsulfaron 20 %.khusus untuk TM

1 pekerjaaan pohon dan pasar pikul dilaksanakan dengan 6 rotasi ssetahun

(1x2 bulan ).

3.3.1.2 Gawangan

3.3.1.2.1 Mendongkil seluruh anak kayu dan keladi-keladian yang tumbuh

digawangan 1x 3 bulan

3.3.1.2.2 Membabat gulma di gawangan dapat dilakuakan apabila di butuhkan

dengan rotasi 2x1 tahun

Page 5: Pemeliharaan Tm Sawit

3.3.1.2.3 Membabat gawangan tidak boleh bersamaan dengan mendongkel anak

kayu

3.3.1.3 Tempat Pengumpulan Hasil (TPH)

Gulma yang tumbuh di TPH dibabat dengan rotasi 1 x 2 bulan dengan ukuran

3x 2 meter.

3.3.1.4 Untuk areal tidak produktif (ATP), penyiangan tetap dilaksanakan seperti pada

tanaman produktif .

3.3.2 Pemberantasan Lalang

3.3.2.1 Lalang sporadis ringan (1 m kuadarat terdapat 1-10 batang ) masih dapat di

wiping 1x 2 bulan .

3.3.2.2 Lalang sporadis berat yaitu lalang yang tumbuh secara berkelompok tetapi

jarang-jarang (dalam 1m kuadrat ≤ 50 batang )disemprot dengan hand sprayer

3.3.2.3 Dosis glyphosat untuk lalang sporadic ringan 15-20 cc/ha sedangkan untuk

lalang sporadis 25-30cc/ha.

3.3.2.4 Satu bulan setelah pemberatasan lalang sporadis berat harus dikuti dengan

wiping lalang dengan rotasi 1x1 bulan digunakan bahan kimia glyphosat

konsentrasi 1% selama 3 bulan dan seterusnya rotasi 1x2 bulan .

3.3.2.5 Ujung helaian daun yang sudah di wiping diputus sebagai tanda control

3.3.3 Penanganan Limbah Padat Bekas Bahan Kimia

3.3.3.1 Sediakan bak tempat cucian dikantor afdeling dengan ukuran sesuai kebutuhan

3.3.3.2 Setelah bahan kimia tanaman habis digunakan , tempat bahan kimia yang

terbuat dari plastik atau kaleng dibawa kekantor afedeling dan dicuci.

3.3.3.3 Hindari air cucian terkena mata , mulut dan kulit .

3.3.3.4 Bekas tempat bahan kimia yang sudah bersih lalu dikirim ke gudang material.

3.4 Penunasan Pada TM Kelapa Sawit.

3.4.1 Penunasan diaksanakan untuk mempertahankan jumlah pelepah daun sesuai umur

tanaman, mempertahankan luas permukaan daun untuk memproses fotosintesa ,

mempermudah pelaksanaan panen dan mencegah kehilangan brondolan yang

sangkut diketiak pelepah .

Page 6: Pemeliharaan Tm Sawit

3.4.2 Tunas selektif

3.4.2.1 Penunasan dilaksanakan pada TM 1 s/d TM 4

3.4.2.2 Menunas pelepah yang tidak berfungsi ,yaitu pelepah yang terletak rata dengan

tanah dan telah menguning /mongering.

3.4.2.3 Jumlah pelepah yang dipertahankan adalah 56 – 64 pelepah

3.4.2.4 Pemotongan pelepah dilakukan rapat ke pangkal pelepah dan bidang potong

berbentuk tapak kuda yang miring keluar membentuk sudut 15⁰-30⁰ terhadap

bidang datar ,untuk menghindari tersangkutnya brondolan diketiak pelepah .

3.4.2.5 Pelepah yang telah ditunas ,dipotong 3 bagian lalu dikumpulkan dan dirumpuk

diantara tanaman (dalam barisan) pada areal datar sampai dengan

bergelombang .Pada areal piringan pelepah tidak dipotong dan di rumpuk

diantara barisan tanaman dengan posisi tegak lurus (melintang) terhadap

kemiringan yang bertujuan utuk mengurangi erosi permukaan .

3.4.2.6 Tumbuhan berkayu yang tumbuh di pohon dipotong mepet dan di rumpuk

bersamaan dengan rumpukan pelepah .

3.4.2.7 Rotasi pekerjaan tunas selektif 2 kali setahun.

3.4.3 Tunas pemeliharaan /Rutin (periodic).

3.4.3.1 Dilaksanakan rutin pada tanaman menghasilkan (TM) >4 thn .

3.4.3.2 Tanaman yang belum mencapai ketinggian tandan matang panen 90 cm dari

permukaan tanah tidak dibenarkan di tunas rutin.

3.4.3.3 Standard pelepah yang di pertahankan berdasarkan umur tanaman yaitu:

Umur tanaman <8 thn jumlah pelepah 56-64 atau songgo 3 yaitu sistem

pengelolaan pelepah dengan cara mempertahankan minimal 3 pelepah

dibawah tandan tertua tidak dibenarkan di potong .

Umur tanaman >8 thn jumlah pelepah 48-56 atau songgo 2 yaitu

sistem pengelolaan pelepah dengan cara mempertahankan minimal 2

pelepah di bawah tandan tertua tidak dibenarkan di potong.

3.4.3.4 Pemotongan pelepah dilakukan rapat kepangkul pelepah dan bidang potongan

berbentuk tapak kuda yang miring keluar membentuk sudut 15% s/d 30%

terhadap bidang datar.

3.4.3.5 Pangkul pelepah bekas tunasan yang menempel pada pohon harus kurang dari

5 cm untuk menghindari tersangkutnya brondolan di ketiak pelepah.

Page 7: Pemeliharaan Tm Sawit

3.4.3.6 Pelepah yang telah ditunas dipotong 3 bagian lalu dikumpulkan dan di rumpuk

diantara tanaman(dalam barisan) pada areal datar sampai dengan

bergelombang .Pada areal pelengan pelepah tidak dipotong dan dirumpuk

diantara barisan tanaman dengan posisi tegak lurus (melintang) terhadap

kemiringan yang bertujuan untuk mengurangi erosi permukaan.

3.4.3.7 Tumbuhan berkayu yang tumbuh dipohon potong mepet dan di rumpuk

bersamaan dengan rumpukan pelepah.

3.4.3.8 Rotasi pekerjaan tunas rutin 9 bulan .

3.5 Aspek lingkungan

3.5.1 Memahami kebijakan lingkungan PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

3.5.2 Dilarang merokok pada lokasi larangan merokok .

3.5.3 Dilarang buang sampah sembarangan .

3.5.4 Menghindari pencemaran air dan tanah .

3.6 Dalam melakukan tindakan selalu mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko

serta mengarsipkan seluruh dokumen yang berhubungan dengan aktifitas ini .

4. Tindakan abnormal /darurat

4.1 Jika air cucian mengakibatkan bahaya kepada manusia , lakukan penanganan sesuai MSDS

(lembaran data keamanan bahaya ).

4.2 Jika terkena bahan kimia berbahaya ,segera lapor mandor /asisten untuk diperiksa

dipoliklinik(RS).

5. Jalur Komunikasi

Melaksanakan 3 K (Komunikasi,Koordinasi,dan Konsultasi )kepada bagian /unit terkait.

Page 8: Pemeliharaan Tm Sawit