pembuatan media mikroorganisme

8
PEMBUATAN MEDIA MIKROORGANISME MARET 28, 2013 BY SKETSAIST A. TUJUAN Mengetahui jenis media pertumbuhan mikroba Mengetahui fungsi dari setiap jenis media Mengetahui factor-faktor yang dapat menunjang pertumbuhan mikroba B. PENDAHULUAN Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkanmereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuanmanusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substratyang disebut media.Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrienyang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakankondisi optimum bagi pertumbuhannya. Medium pertumbuhan mikrobia adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrien yang diperlukan mikrobia untuk pertumbuhannya.Dengan menggunakan bahan medium pertumbuhan, aktivitas mikrobia dapat dipelajari dan dengan menggunakan medium tumbuh dapat dilakukan isolasi mikrobia menjadi biakan murni. Pada dasarnya bahan-bahan untuk pertumbuhan medium dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu bahan dasar yang meliputi air, agar yang bersifat tidak diuraikan oleh mikrobia, gelatin yang merupakan protein yang dapat diuraikan oleh mikrobia, dan silika gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat khusus untuk menumbuhkan mikrobia yang bersifat obligat autotrof, unsur-unsur nutrien yang dapat diambil dari bahan alam, meliputi karbohidrat, lemak dan asam-asam organik, sumber nitrogen yang mencakup pepton dan protein, garam-garam kimia (K, Na, Fe dan Mg), vitamin, dan sari buah, ekstrak sayuran dan susu. Serta bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam medium dengan tujuan tertentu seperti indikator maupun antibiotic (Schlegel, 1993). Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik padamedium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambahsumber karbon organik seperti gula.Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukansuatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah ataubahan-bahan kompleks lainnya.Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakansubstansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air.Nutrien ini adalahdegradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium

Upload: faiza-lailiyah

Post on 14-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mikrobiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Media Mikroorganisme

PEMBUATAN MEDIA MIKROORGANISME

MARET 28, 2013 BY SKETSAIST

A. TUJUAN

Mengetahui jenis media pertumbuhan mikroba

Mengetahui fungsi dari setiap jenis media

Mengetahui factor-faktor yang dapat menunjang pertumbuhan mikroba

B. PENDAHULUAN

Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkanmereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuanmanusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substratyang disebut media.Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrienyang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakankondisi optimum bagi pertumbuhannya.

Medium pertumbuhan mikrobia adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrien yang diperlukan mikrobia untuk pertumbuhannya.Dengan menggunakan bahan medium pertumbuhan, aktivitas mikrobia dapat dipelajari dan dengan menggunakan medium tumbuh dapat dilakukan isolasi mikrobia menjadi biakan murni. Pada dasarnya bahan-bahan untuk pertumbuhan medium dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu bahan dasar yang meliputi air, agar yang bersifat tidak diuraikan oleh mikrobia, gelatin yang merupakan protein yang dapat diuraikan oleh mikrobia, dan silika gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat khusus untuk menumbuhkan mikrobia yang bersifat obligat autotrof, unsur-unsur nutrien yang dapat diambil dari bahan alam, meliputi karbohidrat, lemak dan asam-asam organik, sumber nitrogen yang mencakup pepton dan protein, garam-garam kimia (K, Na, Fe dan Mg), vitamin, dan sari buah, ekstrak sayuran dan susu. Serta bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam medium dengan tujuan tertentu seperti indikator maupun antibiotic (Schlegel, 1993).

Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik padamedium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambahsumber karbon organik seperti gula.Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukansuatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah ataubahan-bahan kompleks lainnya.Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakansubstansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air.Nutrien ini adalahdegradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harusmemenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineraldan faktor tumbuh (Volk, dan Wheeler,1993).

Adapun macam-macam media Pertumbuhan antara lain (Hadioetomo, 1993) :

1. Medium berdasarkan konsistensi

Medium padat, yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat.

Page 2: Pembuatan Media Mikroorganisme

Medium setengah padat, yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehinggamenjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengantujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidakmengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh padamedia NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijaukebiruan dibawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat denganmudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkanmetabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.

Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (NutrientBroth), LB (Lactose Broth).

2. Medium berdasarkan komposisi

Medium sintesis, yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dantakarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.

Medium semi sintesis, yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti,misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrakkentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentangkomposisi senyawa penyusunnya.

Medium non sintesis, yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapatdiketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnyaTomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.

3. Medium berdasarkan fungsi

Media untuk isolasi, media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnyaNutrient Broth, Blood Agar.

Media selektif/penghambat, media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga mediatersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhanmikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambahAmphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminanyang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuhStreptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.

Media diperkaya (enrichment), media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhanmikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Mediadiperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalammedia ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapimembutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, SerumAgar, dll.

Media untuk peremajaan kultur, media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur

Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik, media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba.Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuanmenggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.

Page 3: Pembuatan Media Mikroorganisme

Media untuk karakterisasi bakteri, media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnyaadalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.

Media diferensial, media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakterspesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar IronAgar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran kolonidan perubahan warna media di sekeliling koloni.

Terdapat berbagai macam medium untuk menumbuhkan mikroorganisme. Mikroorganisme dapat tumbuh sesuai dengan medium yang digunakan. Berikut adalah berbagai medium yang sering digunakan :

Nutrien Agar (NA)

Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy.NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2 (Dwidjoseputro, 1994). Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya dengan yang digunakan pada medium PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal bagi mikroba (Schlegel, 1993). Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.

Potato Dextrose Agar (PDA)

PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.

Serbuk PDA berwarna kuning karena merupakan ekstrak kentang yang pada dasarnya berwarna kuning.Serbuk dicampur dan dipanaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna.Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit.Setelah disterilisasi dalam autoklaf medium berwarna kecoklatan dan didapat endapan berwarna putih. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.Setelah didinginkan, medium dapat ditanami bakteri (Schegel, 1993)

Meskipun telah dijabarkan berbagai macam jenis dari medium, perlu diiingat bahwa tidakada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi untuk semua bakteri dilaboratorium.Bakteri amat

Page 4: Pembuatan Media Mikroorganisme

beragam, baik dari persyaratan nutrisi maupun fisiknya.Beberapa berapa bakteri memiliki persyaratan nutrient yang sederhana, sedang yang lainmemiliki persyaratan yang rumit. Karena alsan ini kondisi harus disesuaikan sedemikianrupa sehingga bisa menguntungkan bagi kelompok bakteri yang sedang ditelaah (Pelczar,2005).

Selain amat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, mikroorganisme juga menunjukkan respons yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di dalam lingkungannya.Untuk keberjasilan kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan satu kombinasi nutrien serta lingkungan fisik yang sesuai. Perkembangbiakkan bakteri dipengaruhi beberapa faktor, yaitu suhu, cahaya, pengeringan (kelembaban), keasaman (pH), pengaruh O2 dari udara, pengaruh tekanan osmotik, pengaruh mikroorganisme disekitarnya, pengaruh zat kimia (desinfektan terhadap mikroba)(Pelczar, 2005).

Oleh karena itu, untuk tujuan isolasi identifikasi dan pembiakan mikroba di laboratorium, maka media yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam hal komposisi nutrisi, tidak mengandung senyawa antimikroba, memilki pH, kadar air, dan tekanan osmose yang sesuai, selain itu media juga harus steril (Handayani, 2012).

A. PEMBAHASAN

Suatu media untuk menumbuhkan mikroba harus memiliki kriteria yang mendukung kehidupan makhluk hidup yang tumbuh di dalamnya. Syarat media yang baik adalah:Mengandung bahan makanan yang sesuai bagi mikroba, mengandung oksigen tersedia yang dibutuhkan, mengandung kelembaban tertentu, Ph media harus sesuai, suhu media harus cocok, media harus steril, media harus terlindung dari kontaminasi.

Media agar daging murni termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami(daging) dan bahan sintesis (pepton dan agar).Sedangkan media NA adalah media sintetik yang komposisi kimianya diketahui dengan pasti dan dalam tingkat kemurnian yang tinggi.Media daging secara komposisi memiliki kesamaan dengan media NA, keduanya mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikrobautamanya pepton.Sehingga, media ini digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.

Fungsi bahan baku pembuatan media daging segar adalah daging sebagai sumber vitamin B, mengandung nitrogen organik dan senyawa karbon; pepton sebagai sumber utama nitrogen organic dan sumber nutrisi; agar untuk memadatkan medium, dan aquadest untuk melarutkan agar, pepton, dan daging.Daging harus dipotong kecil-kecil, agar proteinyang terkandung di daging dapat keluar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu.Semakin kecil permukaan, maka semakin besar daya osmosisnya.

NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2 (Dwidjoseputro, 1994)

Page 5: Pembuatan Media Mikroorganisme

Media agar kentang dekstrosadan toge termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami(kentang dan toge) dan bahan sintesis (dekstrosa dan agar).Sedangkan media PDA adalah media sintetik yang komposisi kimianya diketahui dengan pasti dan dalam tingkat kemurnian yang tinggi. Media agar kentang dekstrosamaupun toge secara komposisi memiliki kesamaan dengan media NA, keduanya mengandung senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba utamanya karbohidrat (pati)dari kentang dan toge, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa serta kandungan air dalam agar.

Fungsi bahan yang digunakan pada medium agar kentang dekstrosayaitu kentang sebagai sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi; dextrose sebagai sumber gula dan energi; agar untuk memadatkan medium; dan aquadest untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang.Sedangkan fungsi bahan yang digunakan pada medium agar toge dekstrosayaitu tauge sebagai sumber vitamin, nitrogen organik dan senyawa karbon; sukrosa sebagai sumber gula dan energi; agar untuk memadatkan medium; aquadest untuk melarutkan agar, sukrosa, dan toge.

Bagian kentang maupun toge yang digunakan adalah sari patinya karena selain mengandung ekstrak mineral juga mengandung pati (amilum) yang merupakan bentuk daripolisakarida sebagai tambahan makanan biakan.Organisme menyerap karbohidrat dari kaldu kentang atau toge dan gula serta dari agar yang telah bercampur.Hal inilah yang menyebabkan mengapa kentang dan toge harus dipotong kecil-kecil, agar karbohidrat di kentang dapat keluar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu.Semakin kecil permukaan, maka semakin besar daya osmosisnya.

Agar bertindak sebagai lingkungan bagi perkembangan organisme.Meskipun bahan utama agar-agar adalah gelatin, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus Gelidium, namun sebagian besar mikroorganisme tidak dapat menggunakannya sebagai makanan sehingga agar-agar dapat berlaku hanya sebagai pemadat. Penggunaan agar karena merupakan suatu bahan yang cocok, meskipun padat, akan tetapi lunak dan mudah ditembus oleh biakan. Selain itu agar mengandung sejumlah air yang diperlukan bagi biakan.Agar lebih stabil bila dibandingkan dengan air yang lebih mudah menguap dan berubah.

Kemungkinan kontaminasi pada saat pembuatan media selalu ada, seperti yang terjadi pada media agar kentang dekstrosa.Pada media ini,terdapat jamur setelah beberapa hari media siap digunakan.Kontaminasi mungkin terjadi pada alat-alat yang digunakan saat melakukan pembuatan media yang kurang steril atau media terkontaminasi spora jamur melalui udara karena praktikan tidak menjaga media dengan baik.

Dalam pembuatan media harus diperhatikan bahwa bahan-bahan yang dipergunakan merupakan bahan baku standar dengan komposisi yang tepat. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh dari pengujian mikroba tidak dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan, sehingga di manapun percobaan tersebut dilakukan akan memperoleh hasil yang sama.Dalam pembuatan medium juga sangat diperhatikan tentang kesterilannya yang biasanya dilakukan dengan memanaskan larutan pada pembuatan agar sampai benar-benar mendidih dan menggunakan autoklaf pada suhu 1200C tekanan 1-2 atm dan.Suhu optimal maka mikrobia dapat tumbuh dengan baik.

KESIMPULAN

Page 6: Pembuatan Media Mikroorganisme

Media dapat diklasifikasikan berdasarkan konsistensi, komposisisi bahan dan fungsi.

Berdasarkan konsistensinya terdapat media padat, semi padat, dan cair.

Berdasarkan komposisi bahannya terdapat media sintetik, semi sintetik, dan non sintetik

Berdasarkan fungsinya terdapat media untuk isolasi, media selektif, media diperkaya, media untuk peremajaan kultur, media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik, media untuk karakterisasi bakteri, dan media diferensial.

Media PDA berfungsi untuk pertumbuhan jamur,

Media NA berfungsi untuk pertumbuhan berbagai macam mikroba,

Media kaldu daging juga berfungsi untuk pertumbuhan berbagai macam mikroba,

Media touge berfungsi untuk pertumbuhan khamir atau kapang, dan

media agar kentang dekstrosa berfungsi untuk pertumbuhan jamur

Media yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam hal komposisi nutrisi, tidak mengandung senyawa antimikroba, memilki pH, kadar air, dan tekanan osmose yang sesuai, dan steril.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjeseputro, D. 2005. Dasar–Dasar Mikrobologi. Djambatan, Jakarta.

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Handayani, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta

Lay,B.W dan S. Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Rajawali Pers, Jakarta.

Pelczar, Michael. 2005. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Schlegel, H.G. 1993. General Microbiology. Cambridge University Press, Australia.

Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga, Jakarta