10 pembuatan media kultur.docx

Upload: alifia-idatama-pj

Post on 02-Jun-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    1/22

    LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR

    Disusun Oleh:

    Nama : Alifia Idatama PJ

    NIM : 115040201111182

    Kelompok : Kamis 07.30-09.10

    Asisten : Mas Sony

    PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

    FAKULTAS PERTANIAN

    MALANG

    2012

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    2/22

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    3/22

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    4/22

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Jenis-Jenis Media pada Kultur Jaringan Serta Aplikasi

    Penggunaanya

    1. Media Knop digunakan untuk menumbuhkan kalus wortel.Kultur kalus, biasanya ditumbuhkan pada media dengankosentrasi garam-garam yang rendah seperti dalam kulturakar dengan penambahan suplemen seperti glukosa, gelatine,thiamine, cysteine-HCl dan IAA.

    2. Media White dikembangkan oleh Hildebrant untukkeperluan kultur jaringan tumor bunga matahari, ditemukan

    bahwa unsur makro yang dibutuhkan kultur tersebut, lebihtinggi dari pada yang dibutuhkan oleh kultur tembakau.Unsur F, Ca, Hg dan S pada media untuk tumor bungamatahari ini, sama dengan media untuk jaringan normal yangdikembangkan kemudian. Konsentrasi NO 3- dan K + yangdigunakan Hildebrant ini lebih tinggi dari media white, tetapi

    masih lebih rendah dari pada media-media lain yang umumdigunakan sekarang.

    3. Media Knudson dan media Vacin and Went , media inidikembangkan khusus untuk kultur anggrek. Tanaman yangditanam di kebun dapat tumbuh dengan baik dengan

    pemupukan yang hanya mengandung N dari Nitrat. Knudson pada tahun 1922, menemukan penambahan 7.6 mM NH 4+

    disamping 8.5 mM NO3-

    , sangat baik untuk perkencambahandan pertumbuhan biji anggrek. Penambahan NH 4+ ternyatadibutuhkan untuk perkembangan protocorm.

    4. Media Nitsch , menggunakan NO 3- dan K + dengan kadaryang cukup tinggi untuk mengkulturkan jaringan tanamanartichoke Jerussalem. Penambahan ammonium khloridasebanyak 0.1 mM, menghasilkan pertumbuhan jaringan yang

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    5/22

    menurun. Mereka mengambil kesimpulan, bahwa NH 4+ sangat menunjang pertumbuhan kalus tembakau.

    5. Media Gamborg B5 (media B5) untuk kultur kalus dansuspensi, serta sangat baik sebagai media dasar untukmeregenerasi seluruh bagian tanaman.. Pada masa ini mediaB5 juga digunakan untuk kultur-kultur lain. Media inidikembangkan dari komposisi PRL-4, media inimenggunakan konsentrasi NH 4+ yang rendah, karenakonsentrasi yang lebih tinggi dari 2 mM menghambat

    pertumbuhan sel kedelai. Fosfat yang diberikan setelah 1

    mM, Ca2+

    antara 1-4 mM, sedangkan Mg2+

    antara 0.5-3 mM.6. Media WPM (Woody Plant Medium) yang dikembangkan

    oleh Lioyd & Mc Coen pada tahun 1981, merupakan mediadengan konsentrasi ion yang lebih rendah dari media MS.Media diperuntukkan khusus tanaman berkayu, dandikembangkan oleh ahli lain, tetapi sulfat yang digunakanlebih tinggi dari sulfat pada media WPM. Saat ini WPM

    banyak digunakan untuk perbanyakan tanaman hias berperawakan perdu dan pohon-pohon.7. Media Schenk & Hildebrant (media SH) merupakan

    media yang juga cukup terkenal, untuk kultur kalus tanamanmonokotil dan dikotil. Konsentrasi ion-ion dalam komposisimedia SH sangat mirip dengan komposisi pada mediaGamborg dengan perbedaan kecil yaitu level Ca 2+, Mg 2+, danPO4-3 yang lebih tinggi. Schenk & Hildebrant mempelajari

    pertumbuhan jaringan dari 37 jenis tanaman dalam media SHdan mendapatkan bahwa: 32 % dari spesies yang dicobakan,tumbuh dengan sangat baik, 19% baik, 30% sedang, 14%kurang baik, dan 5% buruk pertumbuhannya. Tetapi karenazat tumbuh yang diberikan pada tiap jenis tanaman tersebut

    berbeda. Media SH ini cukup luas penggunaannya, terutamauntuk tanaman legume.

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    6/22

    8. Media Murashige & Skoog (media MS) merupakan perbaikan komposisi media Skoog, terutama kebutuhangaram anorganik yang mendukung pertumbuhan optimum

    pada kultur jaringan tembakau. Media MS mengandung 40mM N dalam bentuk NO 3 dan 29 mM N dalam bentuk NH 4+.Kandungan N ini, lima kali lebih tinggi dari N total yangterdapat pada media Miller, 15 kali lebih tinggi dari mediatembakau Hildebrant, dan 19 kali lebih tinggi dari mediaWhite. Kalium juga ditingkatkan sampai 20 mM, sedangkanP, 1.25 mM. Unsur makro lainnya konsemtrasinya dinaikkan

    sedikit. Pertama kali unsur-unsur makro dalam media MSdibuat untuk kultur kalus tembakau, tetapi komposisi MS inisudah umum digunakan untuk kultur jaringan jenis tanamanlain. Media MS paling banyak digunakan untuk berbagaitujuan kultur pada tahun-tahun sesudah penemuan mediaMS.

    (Anonymous a, 2012)

    2.2 Komposisi dan Fungsi Unsur dalam Media MS

    Dalam media MS (Murashige dan Skogg), terdiri dari beberapa macam komposisi yang terkandung di dalamnya, antaralain, makronutrien, mikronutrien, vitamin, dan zat pengatur tubuh.

    VitaminVitamin yang sering digunakan dalam media kultur jaringan

    antara lain Tiamin, Piridoksin, dan asam nikotonat. Fungsitiamin adalah untuk mempercepat pembelahan sel padameristem akar, juga berperan sebagai koenzim daalam reaksiyang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkanenergi. Asam nikotinat penting dalam reaksi-reaksi enzimatik,sebagai prekursor dari beberapa alkaloid. Pemberian vitamin C

    bertujuan untuk mencegah terjadinya pencoklatan pada

    permukaan irisan jaringan. Vitamin yang sering ditambahkan

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    7/22

    dalam medium kultur jaringan adalah niasin, glisin, piridoksinHCl, tiamin HCl, mio-inositol, asam folat, sianokobalamin,riboflavin, iotin, kolin klorida, kalsium pentetonat, piridoksin

    fosfat, nikotinamida. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

    Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung,menghambat dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Zat

    pengatur tumbuh dalam tanaman terdiri dari lima kelompok,yaitu auksin, giberelin, sitokinin, etilen dan inhibitor dengan ciri

    khas serta pengaruh yang berlebihan terhadap proses fisiologis.Zat pengatur tumbuh sangat diperlukan sebagai komponenmedium bagi pertumbuhan dan diferensiasi. Tanpa penambahanZPT dalam medium, pertumbuahn sangat terhambat bahkantidak tumbuh sama sekali. Pembentukan kalus dan organ-organditentukan oleh penggunaan yang tepat dari ZPT tersebut.

    Jenis-jenis yang termasuk unsur makro adalah nitrogen (N),fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca), dan magnesium(Mg). Unsur NPK tersedia. Sedangkan unsur S, Ca, dan Mg ada dantidak, tetapi baik apabila unsur-unsur tersebut juga tersedia. Unsur-unsur yang termasuk di dalam unsur mikro adalah klor (Cl), mangan(Mn), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), bor (B), dan molibdenum(Mo).

    Kegunaan tiap-tiap unsur tersebut adalah sebagai berikut:

    Unsur Nitrogen (N)Kegunaan Nitrogen bagi tanaman adalah untukmenyuburkan tanaman, pembentukan hijau daun, dan

    pertumbuhan vegetatif tanaman sebab unsur N dapatmembentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaanorganik yang lain.

    Unsur Fosfor (P)

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    8/22

    Unsur P terutama dibutuhkan tanaman untuk pembentukankarbohidrat. Maka, unsur P dibutuhkan secara besar-besaran

    pada waktu pertumbuhan benih, pembungaan, pemasakan

    buah dan biji. Unsur Kalium (K)

    Unsur K berfungsi untuk memperkuat tubuh tanaman, karenadapat menguatkan serabut-serabut akar sehingga daun,

    bunga, dan buah tidak mudah gugur. Di samping itu, unsur K juga berfungsi memperlancar metabolisme danmempengaruhi penyerapan makanan.

    Unsur Sulfur (S)Unsur S merupakan unsur yang penting untuk pembentukan

    beberapa jenis protein, seperti asam amino dan vitamin B1.Unsur S juga berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar,membantu pembentukan anakan sehingga pertumbuhan danketahanan tanaman terjamin.

    Unsur Kalsium (Ca)

    Unsur Ca terdapat pada batang dan daun tanaman yang berfungsi merangsang pembentukan bulu-bulu akar,mengeraskan batang dan merasang pembentukan biji karenaunsur Ca bersama Mg akan memproduksi cadanganmakanan.

    Unsur Magnesium (Mg)Dengan menambahkan unsur Mg maka kandungan fosfat

    dalam tanaman meningkat. Kegunaan fosfat sebagai bahanmentah untuk pembentukan sejumlah protein, maka

    pertumbuhan daun menjadi hijau sempurna dan terbentukkarbohidat, lemak serta minyak.

    Unsur Besi (Fe)Pemberian unsur Fe juga berfungsi sebagai penyangga yang

    sangat penting untuk menyangga kestabilan pH media

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    9/22

    selama digunakan untuk menumbuhkan jaringan tanaman, pernafasan dan pembentukan hijau daun.

    (Sriyanti, 1994)

    2.3 Teknik-teknik Aseptik dalam Pembuatan Media

    Mikroorganisme terdapat dimana-mana, oleh karena itumikroorganisme lain yang tidak dikehendaki dapat masuk kedalam

    biakan murni melalui aliran udara, kontak tangan yang tercemar, ataumelalui tersentuhnya media atau permukaan tabung bagian dalamoleh benda yang belum disterilkan.

    Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satuspesies tunggal sehingga untuk mencegah mikroorganisme lain yangtidak dikehendaki perlu digunakan teknik aseptik, dimana semua

    peralatan maupun media pertumbuhan yang akan digunakan padateknik ini harus dalam keadaan steril/aseptik.

    Beberapa metode untuk memindahkan biakan murni dari satuwadahke wadah yang lain secara aseptik:

    a. Metode streak/gores adalah metode memindahkanmikroorganisme dengan cara menggoreskan ujung jarumoseloop pada permukaan media.

    b. Metode spread/sebar adalah metode memindahkanmikroorganisme dengan cara meneteskan biakan bakteri laludisebarkan dengan alat spread dari gelas bentuk Lsecaramerata.

    c. Metode pour plate/cawan tuang adalah metodememindahkan mikroorganisme dengan cara meneteskan

    biakan bakteri kemudian menuangkan larutan nutrient.(Suryowinoto, M. 1991)

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    10/22

    2.4 Rumus Perhitungan Larutan Stok

    Larutan stok adalah larutan berisi satu ataulebih komponen

    media yang konsentrasinya lebih besar dari konsentrasikomponentersebut dalam formulasi media akan dibuat. Rumus

    perhitungan larutan stok yang dibutuhkan, dapat menggunakanrumus :

    V1 x M 1 = V 2 x M 2

    Keterangan:

    V1 = volume yang akan dibuat

    M1 = banyaknya kebutuhan senyawa dalam media MS

    V2 = volume larutan stok yang akan diambil

    M2 = banyaknya senyawa dalam larutan stok

    (Hemawan dan Nia m, 2006)

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    11/22

    BAB III METODOLOGI

    3.1 Alat dan Bahan Alat :

    1. 420 botol kultur (@15/kelompok praktikum)2. Dua pak karet gelang3. Plastik tahan tanas (untuk 8 botol, dengan ukuran

    pxl; 15 x 12 cm)4. Gelas ukur5. Mikro pipet6. Beaker glass7. Timbang analitik8. pH universal9. Stirer10. Microwave11. Alumanium foil (untuk 7 botol, dengan ukuran p x l;

    24 x 15, kertas di lipat/rangkap)12. Autoclave

    Bahan :1. unsur makro 10x

    NH 4 NO 3 : 14,85 gram KNO 3 : 17,1 gram MgSO 4.7H 2O : 3,33 gram KH 2PO 4 : 1,53 gram

    2. Unsur Ca CaCl 2.2H 2O : 3,98 gram

    3. Unsur Mikro A H3BO 3 : 0,0558 gram MnSO 4.4H 2O : 0,2007 gram ZnSO 4.7H 2O : 0,0774 gram

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    12/22

    4. Unsur Mikro B Kl : 0,083 gram Na 2MoO 4.7H 2O : 0,025 gram CuSO 4.5H 2O : 0,0025 gram CoCl 4.7H 2O : 0,0025 gram

    5. FeEDTA FeSO 4.7H 2O : 2,503 gram Na 2 EDTA : 3,357 gram

    6. Vitamin Tiamin HCl : 0,001 gram Peridoksin HCl : 0,005 gram Asam Nikotinat : 0,005 gram Olycine : 0,02 gram

    7. Sukrosa : untuk 300 ml.Larutan media digunakan 9 gram gula.

    8. Agar-agar : untuk 300 ml.Larutan media digunakan 2,1 gram agar

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    13/22

    3.2. Cara Kerja Pembuatan Media

    Timbang

    agar-agar2,1 gram

    Timbang

    sukrosa 9gram

    Pada labu erlenmeyer (diisi dengan :

    - makro: 30 mL, CaCl 2: 3 mL, -mikro A: 3 mL, - mikro B: 0,3 mL, -FeEDTA: 3 mL, - Vitamin: 0,3 mL.

    Ditambahkan aquades (H 2O) hingga

    300 mL.

    Ukuran pH larutan stock sampai 5,5-5,8

    NB:

    NaOH : apabila terlalu asam HCL : apabila terlalu basa

    Campur dan stiter (tanpadipanaskan) sampai nampak pusaran.

    Masukan microwave selama 7 menit

    Masukkan ke botol kultur @20 mL.

    Di atucolave dengan tekanan 1,5 atm, suhu 121C selama 15menit

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    14/22

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    15/22

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    16/22

    Oktober2012)

    2345678

    Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

    kontaminandengan warnayang masih

    putih dan sudahmengental

    5 Hari ke 10(25 Oktober2012)

    123

    45678

    Tidak adaTidak adaTidak ada

    Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

    Tidak terjadikontaminandengan warna

    yang masih putih dan sudahmengental

    6 Hari ke 12(29 Oktober

    2012)

    12

    345678

    Tidak adaTidak ada

    Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

    Tidak terjadikontaminan

    dengan warnayang masih

    putih dan sudahmengental

    b.

    Tabel Media Kultur dengan Penutup Alumunium Foil

    NoHari

    PengamatanKe-

    BotolKe-

    JenisKontaminan

    Ket

    1 Hari ke-2 (17Oktober2012)

    1234

    Tidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

    Tidak terjadikontaminandengan warnayang masih

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    17/22

    567

    Tidak adaTidak adaTidak ada

    putih dan sudahmengental

    2 Hari ke 4 (19Oktober2012)

    1234567

    Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

    Tidak terjadikontaminandengan warnayang masih

    putih dan sudahmengental

    3 Hari ke 6 (22Oktober2012)

    1234567

    Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

    Tidak terjadikontaminandengan warnayang masih

    putih dan sudahmengental

    4 Hari ke 8 (24Oktober2012)

    1234567

    Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

    Tidak terjadikontaminandengan warnayang masih

    putih dan sudahmengental

    5 Hari ke 10*(25 Oktober2012)

    1234567

    Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

    Tidak terjadikontaminandengan warnayang masih

    putih dan sudahmengental

    6 Hari ke 12 1 Tidak ada Tidak terjadi

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    18/22

    (29 Oktober2012)

    234567

    Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

    kontaminandengan warnayang masih

    putih dan sudahmengental

    4.2 Pembahasan

    Dari data hasil praktikum yang telah didapat, diketahui bahwa pembuatan media kultur yang telah dilakukan pada praktikumkali ini berhasil. Hal ini diketahui dari pengamatan yang telahdilaksanakan selama 2 minggu dengan selang waktu 2 hari sekali,diperoleh yaitu warna dari larutan yang berada di dalam botol kulturtutup plastik maupun tutup alumunium berwarna putih dan sudahmengental.

    Pada botol kultur dengan tutup plastik, dilakukan percobaansebanyak 8 botol. Pada pengamatan pertama, 8 botol tersebut tidakmenunjukkan gejala-gejala terkontaminasi. Hal ini berlanjut ke

    pengamatan-pengamatan selanjutnya, dengan selang waktu 2minggu, 8 botol kultur masih menunjukkan hasil yang baik dan tidakterkontaminasi.

    Sedangkan untuk botol dengan penutup alumunium foil,menunjukkan hasil yang sama dengan botol yang di tutup denganmenggunkan plastik. Pada saat praktikum, di lakukan percobaandengan 7 botol yang di tutup dengan menggunakan alumunium.Selang jangka waktu 2 minggu setelah praktikum, botol kulturtersebut tidak terkontaminasi, dengan ciri-ciri larutan tetap berwarna

    putih dan sudah mengental.

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    19/22

    Menurut literatur, ciri-ciri eksplan yang terkontaminasi adalah :

    1. Apabila kontaminan berupa jamur, akan terlihat koloni

    jamur, biasanya berwarna putih, abu-abu atau hitam, berbentuk seperti serabut, benang, atau kapas.

    2. Apabila kontaminan berupa bakteri, terlihat cairan berupalendir berwarna putih atau merah (Anonymous b, 2012).

    Pada pembuatan media ini tidak terkontaminan dikarenakan kondisilingkungannya dari segi suhu dan lembab tidaknya lingkungan

    disekitarnya. Untuk itu, dapat diketahui bahwasanya praktikum pembuatan media kultur ini berhasil.

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    20/22

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Dari data hasil praktikum yang telah didapatkan, diketahui bahwa pembuatan media kultur yang telah dilakukan dapat dikatakan berhasil. Hal ini diketahui dari pengamatan yang telah dilaksanakanselama 2 minggu pengamatan (dengan selang waktu 2 hari sekali),yaitu warna dari larutan yang berada di dalam botol kultur tutup

    plastik maupun tutup alumunium berwarna putih dan sudahmengental.

    5.2 Saran

    Pada bab tiga dijelaskan lagi mengapa larutannya diberikadarnya harus seperti itu. Terima kasih.

  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    21/22

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonymousa

    , 2012. Pembuatan Media Kulur Jaringan. http://sterili-sasi mediakulturjaringaninvitro.blogspot.com. Di-

    akses tanggal 05 November 2012.

    Anonymous b, 2012. Ciri Eksplan Terkontaminan. http://mediaperba-nyakansecarakulturjaringan.blogspot.com/2010/08/mengatur-tata-letak-dalam-pemeliharaan.html. Di-akses tanggal 05 November 2012.

    Herawan, T dan M. Naiem. 2006. Pengaruh Jenis Media danKonsentrasi Zat Pengatur Tumbuh TerhadapPerakaran pada Kultur Jaringan Cendana (Santalumalbum Linn.). Jurnal Agrosains 19(2) : 103-109.

    Sriyanti, Daisy P. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisius. Yogya.

    Suryowinoto, M. 1991. Budidaya Jaringan dan Manfaatnya. FakultasBiologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

    http://sterilisasi/http://mediaperba-/http://mediaperba-/http://sterilisasi/
  • 8/10/2019 10 PEMBUATAN MEDIA KULTUR.docx

    22/22

    LAMPIRAN

    Pada media kultur dengan penutup alumunium foil yang tidakterkontaminasi.

    Pada media kultur dengan penutup plastik yang tidak terkontamina-si.