pembuatan benang karet dari lateks by roky j manurung

5/17/2018 Pembuatan Benang Karet Dari Lateks by Roky j Manurung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-benang-karet-dari-lateks-by-roky-j-manurung 1/9

PEMBUATAN BENANG KARET DARI

LATEKS

DISUSUN OLEH:

ROKY JUFRIADI MANURUNG



Latar Belakang

Karet alam merupakan salah satu komoditipertanian yang penting untuk kebutuhan masya rakatdunia. Di Indonesia karet merupakan salah satu hasilpertanian terkemuka karena bany ak menunjangperekonomian Negara. Hasil de visa yang diperolehdari karet cukup besar.

Banyak industri, baik industri besar maupunindustri kecil menggunakan bahan baku karet alamseperti industri sepatu, ban, tali dan benang karet(rubber thread ). Oleh karena semakin meningkatnyakebutuhan benang karet di dunia, Indonesia yangmemiliki keunggulan yang ada diantaranya

ketersediaan lahan yang luas, produktivitas tanamanyang masih dapat ditingkatkan, sehingga Indonesiamempunyai peluang yang besar untuk mendirikanindustri baru.



Definisi karet (lateks)

Lateks (Hevea brasiliensis ) adalah suatu sistem koloid yang kompleks, terdiri dari partikelkaret dan bahan baku yang terdispersi dalamcairan yang disebut serum . Karet alam yangberasal dari pohon atau disebut lateks kebunmemiliki kandungan karet kering (Dry Rubber

Content, DRC ) sekitar 29 – 30%.



Komposisi Lateks

Lateks berasal dari pohon karet (Hevea brasiliensis ) adalah suatudispersepartikel – partikel dan bukan karet dalam cairan yang disebut dengan

serum .Komposisi kimia lateks terdiri dari:1. Kadar karet ± 36%2. Air ± 59%3. Protein ± 2%4. Zat yang bersifat dammar ± 1%

5. Debu ±0,5%

6. Zat bersifat gula ± 1,5Kandungan padatan dalam lateks normal dari satu pohon siap panen antara

30-38% (Anonim, 2004). Fraksi padatan ini sebagian besar adalah hidrokarbondimana rumus kimianya (C5H8)n. Kandungan selain padatan dalam karet adalahprotein, gula, enzim,ragi dan sedikit kandungan garam-garam mineral.



Zat-zat Kimia Yang Dipakai

Belerangciri kimia:

Penampilan :kuning lemon

Massa atom : 32.065(5) g/mol

Ciri fisik:

Fase : solid

Titik lebur : 388.36 K (115.21°C,239.38°F)

Titik didih : 717.8 K (444.6 °C,832.3°F)

Titik kritis : 1314 K, 20.7 MPa

Zinc Oxideciri kimia:

Penampilan : putih

Massa molar : 81.408 g/mol

Ciri fisik

Fase : padatan

Titik lebur : 1975 °C

Titik didih : 2360 °C

KOHCiri kimia:

Penampilan :putih

Massa molar : 56.1056 g/mol

Ciri fisikDensitas : 2.044 g/cm3

Titik lebur : 406 °C

Titik didih : 1327 °C

Butil ZimateCiri kimia:

Penampilan : putih

Ciri fisik:

Titik lebur : 250 C

Titik bakar : 93C

http://id.wikipedia.org/wiki/Warna


http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1_E-26_kg&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=List_of_elements_by_atomic_mass&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/wiki/Fase_benda


http://id.wikipedia.org/wiki/Solid

http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_lebur


http://id.wikipedia.org/wiki/Kelvin

http://id.wikipedia.org/wiki/Celsius

http://id.wikipedia.org/wiki/Fahrenheit

http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didih





http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Titik_kritis_(termodinamika)&action=edit&redlink=1






















http://id.wikipedia.org/wiki/Solid



http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=List_of_elements_by_atomic_mass&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1_E-26_kg&action=edit&redlink=1





Proses Pengolahan Benang Karet

Proses Vulkanisasi Rantai polimer molekul (polyisoprene ) dalam karet mentah

(lateks) terhubungkan satu sama lain dengan ikatan silang yangdinamakan ikatan cross-linking . Dalam metoda konvensional, proses

cross-linking ini dilakukan menggunakan belerang (sulfur). Prosesinilah yang dikenal dengan nama vulkanisisasi.

Proses Teknologi Iradiasi Lateks karet iradiasi atau lateks alam pekat pra-vulkanisasi

adalah lateks alam yang divulkanisasi dengan menggunakan teknologi

nuklir, dan langsung dapat digunakan untuk membuat barang karetseperti sarung tangan, balon, topeng, bola,produk dekorasi panggung

/film, kondom, dll.



Deskripsi Proses Tahap Persiapan

Penerimaan bahan baku yaitu bahan baku utama (lateks) dan bahan bakupenolong (bahan kimia); Pemeriksaan bahan baku tersebut di laboratoriumkimia untuk mendapatkan spesifikasi mutu campuran yang akan diolah.

Tahap Proses

1. In Active Compound (T-08)

Pada tahap ini, dilakukan pencampuran lateks dengan bahan kimia yangtelahdi formulasi dalam bentuk dispersi

2. Active Compound (T-09)

Pada tahap ini dilakukan, pengadukan (stirring) pada campuran lateks danbahan kimia. Selanjutnya terjadi proses pengembangan (swelling) danpematangan (maturasi) pada campuran

3. Cooling Compound (T-10)Pada tahap ini, selain pengadukan juga dilakukan pendinginan padacampuranlateks dan bahan kimia. Selanjutnya terjadi proses penghilangan / pemecahan buihmenggunakan sistem vakum sampai buih dan kotorandapat hilang



4. Extrusion (M-01)

Pada tahap ini dilakukan pembentukan kapiler-kapiler benangkaret pada Extruder . Selanjutnya larutan asam asetat 30 %dialirkan dari tangki asam asetat ke dalam Extruder untuk mencuci kapiler-kapiler benang

5.Rolling (M-02)

Pada tahap ini kapiler-kapiler benang karet ditarik Roller menuju Water Bath,dimana proses ini disebut Rolling

6. Water Bath (S-01)Pada tahap ini benang karet dicuci dengan air panas padatemperatur 70 C yang bertujuan untuk mengurangi kadar asamyang berasal dari pencucian benang karet dengan larutan asamasetat 30 % pada Extruder

7 Pengeringan (Drying) (D-01)Pada tahap ini, benang karet dikeringkan pada Tunnel Dryer ,

selanjutnya benang karet di Packing dan memasuki gudang



SEKIAN

DAN

TRIMAKASIH

pembuatan benang karet dari lateks by roky j manurung

Documents