pemberantasan_korupsi_di_finlandia.pdf

7
1 MEMBERANTAS KORUPSI ALA FINLANDIA Amela Erliana Crhistine Mahasiswa DIV Reguler Sekolah Tinggi Akuntansi Negara NPM 134060018014 ABSTRAK Transparency International dalam satu dekade terakhir selalu memberikan nilai indeks persepsi korupsi lebih dari 9 (sembilan) kepada Finlandia. Bahkan pada tahun 2012, Finlandia menjadi salah satu dari tiga negara yang meraih indeks persepsi korupsi tertinggi di dunia. Indeks persepsi korupsi memang bukanlah jaminan tidak adanya kasus korupsi di suatu negara. Pemerintah Finlandia sendiri mengakui bahwa tindak korupsi masih terjadi di negaranya, tapi jumlahnya sedikit dan pemerintah terus berupaya untuk meminimalkannya. Komitmen pemerintah Finlandia inilah yang meningkatkan kepercayaan masyarakatnya atas kinerja pemerintahnya sehingga Finlandia secara konsisten menduduki peringkat atas indeks persepsi korupsi. Wajar apabila Finlandia dinobatkan sebagai salah satu negara paling bersih dari korupsi dan banyak negara lain yang ingin mempelajari strategi Finlandia dalam pemberantasan korupsi. Kata Kunci: Transparency International, Finlandia, indeks persepsi korupsi, pemberantasan korupsi. .________________________________ PENDAHULUAN Finlandia merupakan negara kesejahteraan, yaitu negara yang sebagian besar pembiayaan penyelenggaraan pemerintahannya diperoleh dari pajak yang dibayarkan warga negaranya. Pajak yang dikenakan kepada warga negara Finlandia memanglah sangat tinggi, bahkan rasio pajak penghasilannya hampir mencapai 50% pendapatan. Walaupun begitu, masyarakat Finlandia tetap memiliki kesadaran yang tinggi dalam membayar pajak. Hal ini dikarenakan ada timbal balik dari pemerintah berupa layanan sosial yang memuaskan dan fasilitas umum yang terpelihara dengan baik. Menyadari bahwa penyelenggaraan kegiatan pemerintahnya sangat tergantung dari pajak yang dibayarkan masyarakat, pemerintah Finlandia selalu berusaha untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahnya. Pemberantasan korupsi merupakan salah satu isu utama yang menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah Finlandia selalu berusaha untuk meminimalkan insentif (keuntungan yang diperoleh

Upload: ieska-aende-aer

Post on 10-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 1

    MEMBERANTAS KORUPSI ALA FINLANDIA

    Amela Erliana Crhistine

    Mahasiswa DIV Reguler Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

    NPM 134060018014

    ABSTRAK

    Transparency International dalam satu dekade terakhir selalu memberikan nilai indeks persepsi

    korupsi lebih dari 9 (sembilan) kepada Finlandia. Bahkan pada tahun 2012, Finlandia menjadi salah satu

    dari tiga negara yang meraih indeks persepsi korupsi tertinggi di dunia. Indeks persepsi korupsi memang

    bukanlah jaminan tidak adanya kasus korupsi di suatu negara. Pemerintah Finlandia sendiri mengakui

    bahwa tindak korupsi masih terjadi di negaranya, tapi jumlahnya sedikit dan pemerintah terus berupaya

    untuk meminimalkannya. Komitmen pemerintah Finlandia inilah yang meningkatkan kepercayaan

    masyarakatnya atas kinerja pemerintahnya sehingga Finlandia secara konsisten menduduki peringkat atas

    indeks persepsi korupsi. Wajar apabila Finlandia dinobatkan sebagai salah satu negara paling bersih dari

    korupsi dan banyak negara lain yang ingin mempelajari strategi Finlandia dalam pemberantasan korupsi.

    Kata Kunci: Transparency International, Finlandia, indeks persepsi korupsi, pemberantasan korupsi.

    .________________________________

    PENDAHULUAN

    Finlandia merupakan negara kesejahteraan,

    yaitu negara yang sebagian besar pembiayaan

    penyelenggaraan pemerintahannya diperoleh dari

    pajak yang dibayarkan warga negaranya. Pajak

    yang dikenakan kepada warga negara Finlandia

    memanglah sangat tinggi, bahkan rasio pajak

    penghasilannya hampir mencapai 50% pendapatan.

    Walaupun begitu, masyarakat Finlandia tetap

    memiliki kesadaran yang tinggi dalam membayar

    pajak. Hal ini dikarenakan ada timbal balik dari

    pemerintah berupa layanan sosial yang memuaskan

    dan fasilitas umum yang terpelihara dengan baik.

    Menyadari bahwa penyelenggaraan kegiatan

    pemerintahnya sangat tergantung dari pajak yang

    dibayarkan masyarakat, pemerintah Finlandia

    selalu berusaha untuk menjaga kepercayaan

    masyarakat terhadap kinerja pemerintahnya.

    Pemberantasan korupsi merupakan salah satu isu

    utama yang menjadi perhatian pemerintah.

    Pemerintah Finlandia selalu berusaha untuk

    meminimalkan insentif (keuntungan yang diperoleh

  • 2

    dari suatu tindak korupsi) dan kesempatan untuk

    korupsi, serta meningkatkan pengawasan untuk

    mendeteksi tindak korupsi.

    PEMBAHASAN

    2.1. Korupsi di Finlandia

    Dalam Anti-corruption Handbook for

    Development Practitioners yang diterbitkan

    Kementerian Luar Negeri Finlandia pada tahun

    2012, tindak korupsi dapat dibagi menjadi tiga

    kategori:

    1. Korupsi kecil (petty corruption)

    Tindak korupsi yang terjadi dalam kehidupan

    sehari-hari masyarakat di muara akhir pelayanan

    publik. Biasanya dilakukan oleh aparatur negara

    berpenghasilan rendah ketika bertemu langsung

    dengan masyarakat terkait urusan birokrasi atau

    administrasi. Bentuk paling umum berupa

    pungutan liar dan keberpihakan yang tidak adil

    kepada kerabat atau kawan dalam pemberian

    kontrak pemerintah.

    2. Korupsi tingkat tinggi (grand corruption)

    Tindak korupsi yang berlangsung pada

    perumusan akhir suatu kebijakan politik. Grand

    corruption biasanya melibatkan pejabat

    pemerintah di tingkat yang lebih tinggi dan

    memberikan manfaat ekonomi yang cukup

    besar bagi pelakuknya. Contohnya, pejabat

    pemerintah yang berwenang memberikan

    perusahaan kontrak untuk suatu proyek

    pemerintah dengan syarat bahwa perusahaan

    membayar pejabat tersebut komisi rahasia.

    Korupsi tingkat tinggi ini juga dapat mengacu

    pada tindak korupsi dalam proses politik dan

    pemilu.

    3. Penguasaan pemerintah (state capture)

    Tindak korupsi ini diakui sebagai tindak

    korupsi yang paling merusak. State Capture

    mengacu pada suatu fenomena di mana

    kepentingan luar (sektor swasta, jaringan mafia,

    dll) mampu membelokkan undang-undang

    negara, kebijakan dan regulasi untuk

    keuntungan mereka melalui transaksi korup

    dengan pejabat publik dan politisi.

    Walaupun memiliki indeks persepsi korupsi

    yang tinggi, bukan berarti tidak ada praktik korupsi

    di Finlandia. Kasus korupsi yang paling sering

    dilaporkan dan diadili adalah tindakan suap yang

    dilakukan aparatur negara (petty corruption), tetapi

    jumlahnya sangat sedikit dan cenderung menurun

    dari tahun ke tahun.

    Pada praktiknya, petty corruption memang

    lebih mudah dideteksi dan dilaporkan karena

    berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari

    Masyarakat dapat berperan aktif melaporkan tindak

    korupsi yang diketahuinya. Sementara grand

    corruption dan state capture lebih sulit dideteksi

    karena melibatkan orang-orang terlatih dan

    berpengalaman yang memiliki kedudukan tinggi di

    pemerintahan.

  • 3

    2.2 Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi

    Finlandia

    Melihat prestasi yang telah diraih Finlandia,

    tidak mengherankan jika banyak negara yang ingin

    belajar strategi pemberantasan korupsi yang

    dilakukan pemerintah Finlandia. Oleh karena itu,

    Kementerian Hukum Finlandia menerbitkan

    Corruption and The Prevention of Corruption in

    Finland untuk berbagi pengalaman tentang faktor-

    faktor pendukung yang mengantarkan Finlandia

    menjadi salah satu negara paling bersih dari

    korupsi di dunia.

    Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa praktik

    faktor-faktor penting dalam upaya pemberantasan

    korupsi di Finlandia dapat dijabarkan sebagai

    berikut:

    1. Faktor yang berhubungan dengan sistem

    administrasi

    Struktur dan budaya organisasi

    Struktur administrasi pemerintah Finlandia

    relatif rendah dengan tingkatan birokrasi

    yang sedikit dengan pertimbangan tingkat

    otonomi di daerah. Dalam budaya

    organisasinya, pemerintah Finlandia memiliki

    prinsip kesetaraan, objektivitas,

    proporsionalitas, dan kepantasan suatu

    tindakan dilihat dari tujuannya. Orang

    Finlandia terbiasa menyelesaikan kebanyakan

    masalah hukum secara pragmatis dengan

    mempertimbangkan kenyataan dan praktik

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Struktur pengambilan keputusan bersama

    Peluang korupsi semakin besar terjadi ketika

    pengambilan keputusan hanya dilakukan satu

    orang karena penyuap dapat memfokuskan

    usahanya kepada satu orang saja. Apabila

    pengambilan keputusan dilakukan lebih

    banyak orang, maka seluruh orang yang

    terlibat harus diyakinkan. Selain itu akan

    selalu ada peluang munculnya whistleblower

    apabila terjadi transaksi suap.

    Publisitas dan transparansi seluruh kegiatan

    pemerintah

    Keterbukaan administrasi publik merupakan

    prinsip dasar di Finlandia. Keputusan

    pemerintah harus diumumkan secara luas dan

    terbuka terhadap kritik dari aparatur negara

    lain, masyarakat, maupun media. Di

    Finlandia, setiap orang memiliki hak

    konstitusional.

    Transparansi merupakan kunci utama dalam

    pencegahan korupsi. Sebagian besar

    dokumen publik dapat diakses secara umum

    sehingga masyarakat dapat mengawasi

    kegiatan pemerintah. Pemerintah juga

    menyediakan sejumlah dana untuk partai-

    partai politik di Finlandia. Sebagai bentuk

  • 4

    transparansi, partai-partai tersebut harus

    mengumumkan pendanaan kampanyenya.

    Pengawasan kebijakan pemerintah

    The Chancellor of Justice dan The

    Parliementary Ombudsman melaksanakan

    reviu atas kinerja otoritas administratif dan

    yudisial secara periodik. Mereka juga

    berwenang melakukan investigasi khusus

    sebagai respon dari keluhan masyarakat

    ataupun sebagai contoh respon atas dugaan

    penyalahgunaan yang diberitakan media.

    Selain itu pengawasan juga dilakukan melalui

    Kantor Audit Pemerintah. Lembaga ini

    memeriksa keuangan dan property

    pemerintah, memastikan dana pemerintah

    digunakan sesuai tujuan dengan cara yang

    seharusnya.

    2. Faktor yang berhubungan dengan penegakan

    hukum dan sistem peradilan

    Finlandia tidak memiliki unit terpisah

    mengkhususkan khusus dalam penyidikan atau

    penuntutan tindak pidana korupsi yang terkait.

    Penyidikan tindak kriminal, termasuk korupsi,

    merupakan tanggung jawab utama polisi

    setempat. Namun, kejahatan yang paling serius

    dan kompleks , termasuk kasus suap dan bentuk

    lain dari korupsi , umumnya akan ditransfer ke

    Biro Investigasi Nasional , di mana terdapat

    para peneliti ahli terkait tindak kriminal yang

    terjadi, misalnya kasus korupsi akan ditangani

    ahli dalam masalah pelanggaran keuangan dan

    ekonomi.

    Finlandia mengikuti memiliki sistem

    pengadilan bipartit, satu untuk kasus "biasa"

    dan satu untuk kasus-kasus administratif.

    Sistem pengadilan "biasa" berkaitan dengan

    kasus perdata dan pidana, dan dengan demikian

    akan berurusan dengan tuduhan korupsi .

    Sementara sistem pengadilan administrasi

    menilai apakah suatu keputusan administratif

    telah dibuat dalam prosedur yang tepat dan

    dengan alasan yang tepat .

    3. Faktor sosial

    Sistem pendidikan Finlandia dinilai sebagai

    salah satu yang paling efektif di dunia dengan

    tingkat melek aksara hampir mencapai 100%.

    Kemampuan membaca berpengaruh penting

    bagi masyarakat dalam memahami,

    menjalankan, dan melindungi haknya.

    Setidaknya sebagian besar anggota masyarakat

    mampu mengenali tindak korupsi ketika

    menemukannya, memahami bahwa tindakan

    tersebut tidak dapat diterima, serta memahami

    prosedur yang harus dilakukan untuk

    melaporkannya.

    Standar kehidupan di Finlandia sangat tinggi.

    Gaji yang diberikan baik di sektor publik

    maupun swasta telah layak dengan perbedaan

    yang relatif sedikit. Layanan kesejahteraan

  • 5

    yang diberikan pemerintah kepada warga

    negaranya telah mencakup pendidikan dan

    pelayanan kesehatan gratis. Pemerintah juga

    memelihara para pengangguran dan kelompok

    tidak beruntung lainnya. Dalam sudut pandang

    pencegahan korupsi, kombinasi tingkat

    pendapatan yang baik dan standar hidup yang

    tinggi dapat dipandang sebagai disinsentif

    dalam menerima suap.

    Selain ketiga faktor tersebut, karakteristik

    masyarakat Finlandia juga merupakan salah satu

    komponen penting dalam pemberantasan korupsi.

    Masyarakat Finlandia dikenal sebagai masyarakat

    yang patuh dan taat terhadap hukum, jujur kepada

    diri sendiri dan orang lain, serta memiliki gaya

    hidup sederhana. Dengan dukungan penuh dari

    masyarakat, kebijakan-kebijakan yang diambil

    pemerintah dapat berjalan dengan baik dan sesuai

    tujuan.

    2.3. Finlandia vs Indonesia

    Berdasarkan indeks persepsi korupsi yang

    diberikan Transparency International, Indonesia

    menduduki peringkat 118 di dunia. Tentu sangat

    jauh apabila dibandingkan dengan Finlandia.

    Sebenarnya dalam sistem pengambilan

    keputusan dan pengawasan kebijakan pemerintah,

    Indonesia tak terlalu berbeda dengan Finlandia.

    Indonesia memiliki prinsip musyawarah untuk

    mufakat yang diterapkan dalam pengambilan

    keputusan, yaitu melalui dewan perwakilan rakyat.

    Tapi sayangnya hal tersebut belum sepenuhnya

    berjalan efektif karena para pengambil keputusan

    pada umumnya membawa kepentingan kelompok-

    kelompok tertentu, dalam hal ini partai politik yang

    dibawanya. Indonesia juga memiliki BPK yang

    bertugas untuk mengaudit laporan keuangan

    pemerintah untuk memastikan dana pemerintah

    digunakan untuk tujuan yang seharusnya dengan

    cara yang benar. Sementara untuk pengawasan

    penyelenggaraan pelayanan publik oleh

    pemerintah, sejak 2008 telah dibentuk Ombudsman

    Republik Indonesia.

    Jika dilihat dari struktur dan budaya organisasi,

    harus diakui bahwa rantai birokrasi di Indonesia

    masih terlalu rumit dan panjang. Reformasi

    birokrasi belum dilaksanakan di seluruh sektor

    pemerintahan. Selain itu, pemerintah Indonesia

    juga perlu belajar dari Finlandia mengenai

    publisitas dan transparansi kebijakan. Dengan

    keterbukaan dan akses yang mudah atas kebijakan-

    kebijakan yang diambil, masyarakat juga dapat

    turut mengawasi penyelenggaraan pemerintah

    secara aktif. Bahkan prinsip transparansi juga harus

    diterapkan partai-partai politik sehingga

    masyarakat dapat memilih pemimpin yang tepat.

    Dalam hal ini, media memegang peranan penting.

    Media harus menjadi agen informasi yang objektif,

    tidak menggiring opini masyarakat demi

    kepentingan orang atau kelompok tertentu.

    Tingkat kesejahteraan Finlandia memang

    sangat tinggi. Hal ini tak lepas dari komitmen

  • 6

    pemerintah dalam memberikan layanan sosial.

    Pajak yang dibayarkan benar-benar digunakan

    untuk kepentingan rakyat, terutama dalam hal

    pendidikan dan kesehatan. Meskipun tarif pajak

    yang dikenakan sangatlah tinggi, para wajib pajak

    tetap taat membayar karena menyadari bahwa pajak

    yang telah dibayarkan nantinya akan digunakan

    untuk kepentingan mereka.

    Sementara untuk perbedaan sistem penegakan

    hukum dan peradilan tergantung filosofi masing-

    masing negara. Yang terpenting adalah sistem

    tersebut dijalankan dengan benar dan sesuai

    peraturan yang ada. Lembaga penegak hukum dan

    peradilan harus bersih dari korupsi agar hukum

    benar-benar dapat ditegakkan.

    KESIMPULAN

    Pemerintah Finlandia membagi tindak korupsi

    menjadi tiga kategori yaitu korupsi kecil, korupsi

    tingkat tinggi, dan penguasaan negara. Korupsi

    kecil merupakan tindak korupsi yang paling mudah

    dideteksi. Sementara korupsi tingkat tinggi dan

    penguasaan negara lebih sulit dideteksi karena

    melibatkan pihak-pihak yang terlatih dan

    berpengalaman.

    Pemberantasan korupsi di Finlandia didukung

    oleh tidak faktor, yaitu sistem administrasi,

    penegakan hukum dan peradilan, serta faktor sosial.

    Selain itu, budaya masyarakat juga memegang

    peranan penting. Masyarakat Finlandia dikenal

    sebagai masyarakat yang patuh dan taat terhadap

    hukum, jujur kepada diri sendiri dan orang lain,

    serta memiliki gaya hidup sederhana.

    Sistem pengambilan keputusan dan

    pengawasan kebijakan pemerintah di Indonesia

    sebenarnya tak kalah unggul dari Finlandia. Akan

    tetapi, praktiknya masih belum sesuai dengan

    tujuan seharusnya. Indonesia juga perlu belajar dari

    Finlandia dalam hal strukrur dan budaya organisasi,

    publisitas dan transparansi, serta peningkatan

    kesejahteraan rakyatnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Finland, Ministry for Foreign Affair. 2012. Anti-

    corruption Handbook for Development

    Practitioners.

    http://formin.finland.fi/public/download.aspx

    (diakses pada 6 September 2013)

    Finland, Ministry of Justice. 2012. Corruption and

    The Prevention of Corruption in Finland.

    http://oikeusministerio.fi/material/attachment

    s/om/tiedotteet/en/2009/6AH99u1tG/Corrupti

    on_in_Finland.pdf (diakses pada 6 September

    2013)

    Helmanita, Karlina et al. 2011. Pendidikan

    Antikorupsi di Perguruan Tinggi. Jakarta:

    Center for the Study of Religion and Culture.

    http://opradhitaw.wordpress.com/2012/04/12/skand

    inavia-bahagia-sejahtera/ (diakses pada 9

    September 2013)

  • 7

    http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=korupsi-

    total&info1=2011&asc=DESC (diakses 21

    Agustus 2013)

    Pranata, Metta. 2012. Ini 10 Negara dengan Pajak

    Tertinggi di Dunia.

    http://finance.detik.com/read/2012/05/10/072

    041/1913589/4/ini-10-negara-dengan-pajak-

    tertinggi-di-dunia (diakses pada 9 September

    2013)