PEMBENTUKAN PRODUK

HUKUM DAERAH

Disampaikan pada Kegiatan Bimbingan

Teknis Penyusunan Produk Hukum Daerah

oleh Bagian Hukum dan Perundang-

undangan Setda Kabupaten

Banggai Kepulauan

Salakan, 2 – 3 Mei 2019

SALAM LAMANGKAU

Biro Hukum Setda Provinsi Sulawesi Tengah

www.jdih.sultengprov.go.id

NAMA : SALAM LAMANGKAU

PENDIDIKAN : SARJANA HUKUM UNIVERSITAS TADULAKO

JABATAN : KEPALA BAGIAN PRODUK HUKUM DAERAH PROVINSI PADA BIRO HUKUM SETDA PROV. SULTENG

ALAMAT : PERUMAHAN KELAPA MAS PERMAI BLOK M NO. 21 KALUKUBULA KAB. SIGI PROV. SULTENG

DIKLAT/BIMTEK PERANCANGAN PERATURAN YANG PERNAH DIIKUTI:

1. DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PENYUSUN & PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, OLEH DEPKUMHAM RI, TAHUN 2008 (75 HARI) DI JAKARTA

2. TOT (PELATIHAN BAGI PELATIH) PENINGKATAN KOMPETENSI APARATUR PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT DAERAH PROPINSI SELURUH INDONESIA, OLEH DEPKUMHAM RI, TAHUN 2008 (7 HARI) DI BOGOR

3. BIMTEK PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH OLEH DEPARTEMEN DALAM NEGERI RI, TAHUN 2009 (3 HARI) DI JAKARTA

4. BIMTEK TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH DI BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL OLEH KEMENTERIAN SOSIAL RI, TAHUN 2010 (3 HARI) DI BANDUNG

Biodata Singkat Narasumber

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

OUT LINE

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

PERATURAN PERUNDANGAN ACUAN

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan

2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, dan perubahannya.

3. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

4. Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

5. Permendagri No. 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah

6. Permendagri No. 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas

Permendagri No. 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah (berlaku tanggal 20 Februari 2018)

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

JENIS DAN TATA UTURAN PER-UUPRODUK HUKUM DAERAH PRODUK HUKUM DI DESA

JENIS & TATA URUTAN PERUNDANGAN, SERTA JENIS PRODUK HUKUM DAERAH & DI DESA

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

MATERI MUATAN PRODUK HUKUM DAERAH

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

MATERI MUATAN PHD & PERATURAN DI DESA

URUSAN

PEMERINTAHAN

(UP)

ABSOLUT

(KEWENANG

AN PUSAT)

KONKUREN

(PEMBAGIAN

UP ANTAR

PUSAT/PROV/

KAB/KOTA)

DASAR

PELAKSANAA

N OTDA DAN

DESENTRALISA

SI

PEMERINTAHAN UMUM

(KEWENANGAN PRESIDEN

SEBAGAI KEPALA

PEMERINTAHAN) PANCASILA, UUD

1945, BHINEKA TUNGGAL IKA DAN NKRI,

SEMUA URUSAN YG BUKAN KEWENANGAN

DAERAH DAN TIDAK INSTANSI VERTIKAL

1. POLITIK LN;

2. PERTAHANAN;

3. KEAMANAN;

4. YUSTISI;

5. MONETER & FISKAL;

6. AGAMA.

DILAKSANAKAN SENDIRI ATAU DILIMPAHKAN

WEWENANG KE INSTANSI VERTIKAL DAERAH

ATAU GUBERNUR (ASAS DEKONSENTRASI)

UP

WAJIBPELAYANAN DASAR

NON PELAYANAN

DASAR

1. PENDIDIKAN;

2. KESEHATAN;

3. PEK.UMUM DAN TATA RUANG

4. PERUM.RAKYAT DAN

KWS.PEMUKIMAN;

5. KETENTRAMAN, KETIBUM,

PERLINDUNGAN MASY.;

6. SOSIAL.

1. TENAGA KERJA;

2. PEMB.PEREMPUAN &

ANAK;

3. PANGAN;

4. PERTANAHAN;

5. LH;

6. ADMIN.KEPENDUDUKAN &

CAT.SIPIL;

7. PEMBERDAYAAN MASY

&DESA;

8. PENGENDALIAN

PENDUDUK & KB;

9. PERHUBUNGAN;

10. KOMUNIKASI &

INFORMATIKA;

11. KOPERASI DAN UMKM;

12. PENANAMAN MODAL;

13. KEPEMUDAAN & OLAH

RAGA;

14. STATISTIK;

15. PERSANDIAN;

16. KEBUDAYAAN;

17. PERPUSTAKAAN;

18. KEARSIPAN

1. KELAUTAN & PERIKANAN

2. PARIWISATA

3. PERTANIAN

4. KEHUTANAN

5. ESDM6. PERDAGANGAN

7. PERINDUSTRIAN

8. TRANSMIGRASI

PRINSIP

AKUNTABILITAS,

EFISIENSI,

EKSTERNALITAS,

KEPENTINGAN

STRATEGIS

NASIONAL

UP KEWENANGAN PUSAT

UP KEWENANGAN PROVINSI

UP KEWENANGAN KAB/KOTA

UU NO.23

TH.2014

PEMERINTAH

AN DAERAH

KETERKAITAN

KETERKAITAN

UP

PILIHAN

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN

KEPENTINGAN UMUM1. Tdk blh bertentangan dgn

peraturan per-UU lebih tinggi

2. Tdk blh bertentangan dgn

KEPENTINGAN UMUM

3. Tdk blh bertentangan dgn

kesusilaan

a. terganggunya kerukunan antarwarga

masyarakat;

b. terganggunya akses terhadap pelayanan

publik;

c. terganggunya ketenteraman dan

ketertiban umum;

d. terganggunya kegiatan ekonomi untuk

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat; dan/atau

e. diskriminasi terhadap suku, agama dan

kepercayaan,

ras, antar-golongan, dan gender

Pasal 129

(1) Menteri melalui Direktur Jenderal Otonomi Daerah

melakukan pembatalan peraturan Gubernur.

(SESUAI PERMENDAGRI 120 Thn 2018)

Pasal 142

(1) Gubernur melalui Sekretaris Daerah sebagai

wakil pemerintah pusat melakukan

pembatalan peraturan bupati/wali kota.

PEMBATALAN PERKADA

Tolok

ukur

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

LARANGAN PERDA & PERKADA

PENYUSUNAN PEMBAHASAN PENETAPANPENGUN-

DANGANPENYEBAR-

LUASAN

5432 61

PERENCANAAN

By: Salam Lamangkau

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

TAHAPAN PENYUSUNAN PHD

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

1. perintah PerUU lebih

tinggi

2. rencana pembangunan

daerah

3. penyelenggaraan OTDA

& tugas pembantuan;

4. aspirasi masyarakat

daerah

1. akibat putusan MA

2. APBD

(untuk Kab/Kota) selain di

atas ditambah dengan:

1. Penataan kecamatan

2. Penataan desa

PENYUSUNAN

PROPEMPERDA

PERENCANAAN RAPERDA

KUMULATIF TERBUKA

PERENCANAAN PENYUSUNAN

RAPERDA DI LUAR

PROPEMPERDA

1. mengatasi keadaan luar

biasa, keadaaan konflik,

atau bencana alam

2. menindaklanjuti kerja sama

dengan pihak lain

3. mengatasi keadaan tertentu

lainnya yang memastikan

adanya urgensi atas suatu

Raperda yang dapat

disetujui bersama oleh alat

kelengkapan Bapemperda &

Biro Hukum/Bag Hukum

4. akibat pembatalan oleh

Menteri Dalam Negeri

5. perintah dari ketentuan Per

UU yg lebih tinggi setelah

Propemperda ditetapkan

1. INSTRUMEN PENGANGGARAN

2. INSTRUMEN PENYUSUNAN & PEMBAHASAN

3. INSTRUMEN PEMERIKSAAN KEUANGAN ???

1 TAHUNSEBELUM PENETAPAN PERDA APBD Sebelum dan sesudah penetapan

perda APBD ??? (tidak diatur)

1 2 3

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

PERENCANAAN RAPERDA

PENYUSUNAN

PERENCANAAN

PEMBAHASAN PENETAPANPENGUN-

DANGAN

PENYEBAR-

LUASAN

543 6

PERENCANAAN

1 2

PENYUSUNAN

IDEALNYA

Program

Pembentukan

Peraturan

Daerah (PROPEMPERDA)

Di Lingkungan

DPRD BAPEMPERDA

Di Lingkungan

PEMDABIRO/BAGIAN HUKUM

Prakarsa DPRD(Pengusul)

Prakarsa Pemda(Perangkat Daerah)

PROPEMPERDA

PROVINSI/

KABUPATEN/

KOTA

PENGKAJIAN KELAYAKAN

MUATAN RAPERDA

(P. 236 UU 23)

P

E

R

D

A

A

P

B

D

Ditetapkan masing-

masing: JULI

Ditetapkan bulan

AGUSTUS

1

1.1

1.2

Tata cara penyusunan:

PERATURAN TATIB DPRD

Tata Cara Penyusunan :

PERKADA

KEPUTUSAN DPRD

(FORMAT PROPEMPEDA +

LATAR BELAKANG)PENGAJUAN: MEI

PROSES:MEI - JUNI

PENGAJUAN : MEI

PARIPURNA DPRD

Biro Hukum Setda

Prov. SultengTATA CARA PENYUSUNAN PROPEMPERDA

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

RANCANGAN PERDA RANCANGAN PERATURAN KADA &

RANCANGAN KEPUTUSAN KADA

TIM PENYUSUNANTIM PEMBAHASAN

(KHUSUS PERKADA)

PENYUSUNAN PHD

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

Pemrakarsa dalam

mempersiapkan

RANCANGAN

PERDA disertai

dengan

PENJELASAN

atau KETERANGAN

dan/atau

NASKAH AKADEMIK

NASKAH AKADEMIKPENJELASAN ATAU

KETERANGAN

Paling sedikit memuat:

pokok pikiran; dan

materi muatan yang

akan diatur

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK

EMPIRIS

BAB III : EVALUASI DAN ANALISIS

PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN TERKAIT

BAB IV : LANDASAN FILOSOFIS,

SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS

BAB V : JANGKAUAN, ARAH

PENGATURAN, DAN RUANG

LINGKUP MATERI MUATAN

PERATURAN DAERAH

BAB VI : PENUTUP

Pasal 56 ayat (2)

UU No. 12/2011

RANCANGAN PERDA RANCANGAN PERDA

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

ISI PENJELASAN/KETERANGAN/NA

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

PENYUSUNAN PEMBAHASAN PENETAPANPENGUN-

DANGANPENYEBAR-

LUASAN

5432 61

PERENCANAAN

Pembahasan Raperda di DPRD tunduk pada Peraturan TATIB DPRD

Tahapan Pembicaraan dalam Pembahasan Raperda di DPRD meliputi:

Pembicaraan Tingkat I. Pembicaraan Tingkat II (Pengambilan Persetujuan)

FASILITASI dilakukan terhadap Raperda selain Raperda Evaluasi.

FASILITASI dilakukan oleh Menteri utk Raperda Prov, dan

Gubernur utk Raperda Kab/Kota sebelum Pembicaraan Tingkat II

Raperda hasil FASILITASI (secara tertulis) diajukan ke Sidang

Paripurna DPRD utk memperoleh PERSETUJUAN BERSAMA.

FASILITASI

PEMBAHASAN

EVALUASI Raperda dilakukan setelah Raperda memperoleh

persetujuan bersama.

Prosedur EVALUASI dilakukan terhadap Raperda EVALUASI, oleh

Menteri utk Raperda Prov. & oleh Gub utk Raperda Kab/Kota.

Raperda EVALUASI meliputi Raperda: APBD; Tata Ruang; RPJPD;

RPJMD; Pajak Daerah; Retribusi Daerah; Rencana Induk

Perindustrian.

Perangkat Daerah: sebelum ditetapkan mendapat persetujuan.

EVALUASI

FASILITASI PERKADA

FASILITASI PERATURAN DPRD

EVALUASI PERKADA MENGENAI APBD

KLARIFIKASI

21

• Oleh Mendagri utk Pergub/Per DRPD Prov.

• Oleh GUB utk Perbup/Perwali/Pert DPRD

Kab/Kota

Biro Hukum Setda

Prov. SultengPEMBAHASAN RAPERDA & PERKADA

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

Asas Pembentukan

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

ASAS PEMBENTUKAN & ASAS MATERI MUATAN

A

A1, A2, A3 dst

C

C1, C2, C3 dst

B

B1, B2, B3dst

Apa

Mengapa

Bagaimana

Siapa

Dst ……

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

INVENTARISASI & PENGELOMPOKAN SUBSTANSI

I. TAHAP KONSEPTUAL/

SUBSTANSI

• Jenis & hierarki, serta materi muatan

• Pendelegasianpengaturan;

• Harmonisasi dgnpert. Peruu-an yang lain

II. TAHAP ARSITEKTURAL/

RANCANG BANGUN

• Rancang bangun perda dlm tahap arsitektural dimuat dlm kerangka perda

• Pembagian, klasifikasi & sikuen : pengelompokkanmateri berdasarkansistematika urutanyg sejenis/ berdasarkan sikuen

III. TAHAP KOMPOSISI/ PERUMUSAN

• Pembuatan draft awal

• Melakukan revisi

• Melakukanpemeriksaan silang

• Konsultasi pihak lain

• Melakukanpenghalusan

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

TAHAPAN KONSEPTUAL, ARSITEKTURAL & PERUMUSAN

A. JUDUL

B. PEMBUKAAN:

1. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang

Maha Esa

2. Jabatan Pembentuk Perda

3. Konsiderans

4. Dasar Hukum

5. Diktum

C. BATANG TUBUH:

1. Ketentuan Umum

2. Materi Pokok yang Diatur

3. Ketentuan Pidana (jika diperlukan)

4. Ketentuan Peralihan (jika

diperlukan)

5. Ketentuan Penutup

D. PENUTUP

E. PENJELASAN

F. LAMPIRAN (jika diperlukan)

A. JUDUL

B. PEMBUKAAN:

1. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang

Maha Esa

2. Jabatan Pembentuk Perkada

3. Konsiderans

4. Dasar Hukum

5. Diktum

C. BATANG TUBUH:

1. Ketentuan Umum

2. Materi Pokok yang Diatur

3. Ketentuan Peralihan (jika

diperlukan)

4. Ketentuan Penutup

D. PENUTUP

E. PENJELASAN (jika diperlukan)

F. LAMPIRAN (jika diperlukan)

KERANGKA PERDA

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

KERANGKA PERKADA

KERANGKA PERDA & PERKADA

Judul memuat keterangan mengenai jenis, nomor, tahun pengundangan atau penetapan, & namapert peruu-an

Judul dibuat secara singkat, hanya menggunakan1 kata atau frasa tetapi secara esensial maknanyatelah & mencerminkan isi pert peruu-an

Judul tidak boleh ditambah singkatan atauakronim

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

PENYUSUNAN JUDUL

Contoh 1:

Contoh 2:

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

CONTOH JUDUL

1. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

2. Jabatan Pembentuk PeraturanPerundang- undangan

3. Konsiderans

4. Dasar Hukum

5. Diktum

PENYUSUNAN PEMBUKAAN

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

CONTOH TEKNIK PENYUSUNAN PEMBUKAAN

CONTOH PENYUSUNAN PEMBUKAAN

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

PENYUSUNAN KONSIDERANS BUKAN DELEGASI

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

L II angka 19 & 23 UU 12/2011

CONTOH KONSIDERANS BUKAN DELEGASI

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

KONSIDERANS DELEGASI

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

CONTOH:

L II angka 27 UU 12/2011

DASAR HUKUM

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

L II angka 28, 39 & 40 UU 12/2011

PENYUSUNAN DASAR HUKUM

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

L II angka 41, 42, 43, 47, 49 & 52 UU 12/2011

CONTOH MENYUSUN DASAR HUKUM

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

CONTOH DASAR HUKUM BENAR & KELIRU

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

DIKTUM

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

L II angka 53, 54, 56, 57 & 59 UU 12/2011

CONTOH PENYUSUNAN DIKTUM

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

CONTOH FRASA PERSETUJUAN BERSAMA & DIKTUM PERDA

CONTOH DIKTUM PERATURAN BUPATI

BATANG TUBUH

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

Pada umumnya materi muatan dalam BatangTubuh dikelompokkan ke dalam :

1. Ketentuan Umum

2. Materi Pokok Yang Diatur

3. Ketentuan Pidana (Jika Diperlukan)

4. Ketentuan Peralihan (Jika Diperlukan)

5. Ketentuan penutup

KETENTUAN UMUM

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

L II angka 97 & 98 UU 12/2011

KETENTUAN UMUM

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

L II angka 108 & 109 UU 12/2011

CONTOH PENYUSUNAN KETENTUAN UMUM

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

PENGELOMPOKAN MATERI BATANG TUBUH

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

Ditempatkan langsung setelah bab ketentuan umum,dan jika tidak ada pengelompokan bab, materi pokokyang diatur diletakkan setelah pasal atau beberapapasal ketentuan umum

Pembagian materi pokok ke dalam kelompok yg lebihkecil dilakukan menurut kriteria yg dijadikan dasarpembagian

TATA CARA TABULASI

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

Pasal 9

(1) ……………………………………………………………………………………………… .

(2) ……………………………………........................................................... .

a. ……………………………………………………………… ;

b. ……………………………………………………………….; (dan, atau, dan/atau)

c. ………………………………………………………………..

KETENTUAN PIDANA

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

Ketentuan pidana memuat rumusanyg menyatakan penjatuhan pidanaatas pelanggaran thdp ketentuanyg berisi norma larangan ataunorma perintah

Ketentuan pidana hanya dimuatdalam UU dan Perda

Rumusan ketentuan pidana harusmenyebutkan secara tegas normalarangan atau norma perintah ygdilanggar & menyebutkan pasalatau beberapa pasal yg memuatnorma tsb.

Rumusan ketentuan pidanaharus menyatakan secarategas kualifikasi dariperbuatan yg diancam dgnpidana itu sebagaipelanggaran atau kejahatan

Rumusan ketentuan pidanaharus menyatakan secarategas kualifikasi pidana ygdijatuhkan bersifatkumulatif, alternatif, ataukumulatif alternatif

CONTOH KETENTUAN PIDANA

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

Sumber: Peraturan Daerah Prov Sulteng No. 2

Tahun 2016 tentang Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai

KETENTUAN PERALIHAN

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

CONTOH KETENTUAN PERALIHAN

Sumber : Perda Prov Sulteng No. 8/2016 ttg

Pembentukan & Susunan PD Prov.

Sumber : L II angka 127 UU No. 12/2011

KETENTUAN PENUTUP

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

Sumber : L II angka 136 - 137 UU 12/2011

PENUTUP

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

L II angka 160, 164, & 167 UU 12/2011

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

CONTOH KETENTUAN PENUTUP & PENUTUP

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

PENDELEGASIAN KEWENANGAN

200. Pendelegasian kewenangan

mengatur harus menyebut dengan

tegas:

a. ruang lingkup materi muatan

yang diatur; dan

b. jenis Peraturan Perundang-

undangan.

210. Dalam pendelegasian kewenangan

mengatur tidak boleh adanya

delegasi blangko.

Sumber: L II angka 200 & 210 UU 12/2011

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

KATA-KATA YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENORMAAN

Biro Hukum Setda

Prov. Sulteng

Naskah Peraturan Perundang-undangan

diketik dengan jenis huruf Bookman Old

Style, dengan huruf 12, di atas kertas F4.

HURUF DAN UKURAN KERTAS