palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/perda-30-2003-ttg-pajak-hiburan.pdf · tentang...

15
, ., \ .•. " .I \., Disebarluaska - - .. Sa . n oleh' K 9 1an Hukum Setd DI ota LUbuklingga~ p;;,tak Oleh : CT. MAWAR (0733-323202) C., =':LayO\lt 'A~' •• ~~ Studio Desai ..•.._ .•••. n

Upload: vodang

Post on 24-Jul-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

,.,\ .•.

" .I\.,Disebarluaska - - ..Sa . n oleh'K 91an Hukum SetdDI ota LUbuklingga~p;;,tak Oleh :

CT. MAWAR (0733-323202)

C., =':LayO\lt'A~' •• ~~ Studio Desai•.•.•.•.•_ .•••.n

Page 2: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

LEMBARAN DAERAHKOTA LUBUKLINGGAU

Nomor.02 Tahun 2003Seri B

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAUNOMOR 30 TAHUN 2003

Menimbang a·· bahwa berdasarkan Undang-undangnomor 7 tahun 2001 tentangPembentukan Kota Lubuklinggau, makaPemerintahKota Lubuklinggauberwenangdan berkewajiban mengurus· rumahtangganya sendiri untuk meningkatkandayagunadan hasilgunapenyelenggaraanpemerintahan dalam rangka pelayananterhadapmasyarakat didalam KotaLubuklinggau;

Page 3: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

') ")b. bahwa untuk rnenyelenggarakan Otonomi tentangPenagihan Pajak dengan Surat

Daerah yang luas, nyata dan bertang- Paksa ( Lernbaran Negara Republik Indo-

gungjawab diperlukan pernbiayaan nesia tahun 1997 nornor 42, Tarnbahan

pernerintahan dan pernbangunan daerah Lernbaran Negara nornor 3686 )

yang berasaldari Pendapatan Asli Daerah, \. sebagairnana telah diubah dengan Undang-

khususnya yang bersurnber dari Pajak-I -undang nornor 12 tahun 2000 tentang

iDaerah antara lain adalah Pajak Hiburan Perubahan atas Undang-undang nornor 19

di dalarn wHayah Kota Lubuklinggau; ~ tahun 1997 tentang Penagihan Pajakdengan Surat Paksa ( Lernbaran Negara

c. bahwa untuk rnelaksanakan sebagairnana I Republik Indonesia nornor 129, Tambahan

dirnaksud dalarn huruf a dan b, rnaka Lembaran Negara flOmOr 3987 );

dipandang perlu untuk menetapkanPeraturan Daerah rnengenai Pajak I 4. Undang-undang nornor 22 Tahun 1999 -

Hiburan. ten tang Pernerintahan Daerah ( LernbaranNegaraRepublik Indonesia tahun 1999

Inornor60, Tambahan Lembaran Negara

Mengingat 1. Undang-undang nornor 17 tahun 1997 nornor 3839 );

tentang BadanPenyelesaian SengketaPajak ( Lembaran Negara Republik Indo- 5. Undang-undang nomor 25 tahun 1999

nesia tahun 1997 nornor 40, Tarnbahan tentang Perirnbangan Keuangan antara

Lembaran Negara nomor 3684 ); Pernerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran

INegara Republik Indonesia tahun 1999

2. Undang-undang nornor 18 tahun 1997 nornpr 72, Tambahan Lembaran Negara

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Nornor 3848); ..

Daerah ( Lembaran Negara Republik In-donesia tahun 1997 nomor 41, Tarnbahan 6. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2001

Lernbaran Negara nornor 3685 ) tentang Pembentukan Kota Lubuklinggau

sebagairnana telah diubah dengan (Lernbaran Negara RI Tahun 2001 Nornor

Undang-undang nornor 34 tahun 2000 ( 87, Tarnbahan Lernbaran Negara Nomor

Lembaran Negara Republiklndonesia I 4114);

tahun 2000 nomor 246, TarnbahanLembaran Negara nornor 4048 );

\ -

7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun! . 2001. tentang -Pajak Daeiah (Lernbaran

3. Undang-undang nornor 19 tahun 1997 I Negara Republik Indonesia tahun 2001. . .

=\ 2I· 3

Page 4: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

nomor 118?TC:imbahanLembaran Negaranomor 4138);

BAB IKETENTUAN UMUM

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 21 tahun 2001tentang Tekhnik Penyusunan dan MateriMuatan Produk-produk Hukum Daerah;

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 22 tahun 2001tentang Bentuk Produk - produk Hukum

Daerah; 3. Walikota adalah Walikota Lubuklinggau yang selanjutnyadisebut Walikota;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor7 Tahun 2003 tentang PedomanOperasional Penyidik Pegawai Negeri SipilDaerah dalam penegakan Peraturan

Daerah.

4. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas PendapatanDaerah Kota .Lubuklinggau;

6. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentudibidang pajak sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku;

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTALUBUKLINGGAU

7. Pajak Hiburan yang selanjutnya disebut Pajak adalahpungutan Daerah atas penyelenggaraan hiburan;

MEMUTUSKAN :Menetapkan: PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

TENTANG PAJAK HIBURAN.

8. Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan,permainan ketangkasan, dan / atau keramaian dengannama dan bentuk apapun, yang ditonton atau dinikmatiolehsetiap orang dengan dipungut bayaran, tidaktermasuk penggunaanfasilitas untuk berolah raga;

PenyelenggaraanHiburan adalah perorangan atau badanyang menyelenggarakan hiburan untukdan atas nama

Page 5: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

r-)pihak lain yang menjadi tanggungannya; 15. Surat Ketetapah Pajak Daerah yang disingkat SKPDadalah

surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah10. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi pokok pajak;·

perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroanlainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan

i16. SuratKetetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yimg disingkat

nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, dengan SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yangperkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau i menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kreditorganisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk i

pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak,usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya; I besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus

dibayar;11. Penonton / pengunjung adalah setiap orang yang

menghadiri suatu hiburan untuk melihat dan / atau I17. Surat ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan

mendengar atau menikmatinya atau menggunakan yang dapat disingkat SKPDKBTadalah surat ketetap=!1fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara hiburan pajak yang menentukan taml:l~hz.;i dtas jumlah pajak yangkecuali penyelenggara, karyawan, artis, dan petugas yang ditetapkan;menghadiri untuk melakukan pengawasan; ,

18. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang dapat12. Tanda masuk·adalah suatu tanda atau alat yang sah dengan disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang

nama dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karenamenonton, menggunakan atau menikmati hiburan; jumlah kredit pajak lebih besar dari pada pajak yang

terhutang atau tidak seharusnya terhutang;13. Surat Pemberitahuan Tentang Pajak Daerah, yang

di .•ir1gk~t SPTPD, adalah surat yang oleh wajib pajak 19. Surat Ketetapan Pajak Daerah.Nihil yang disingkat SKPDN.digunakan untuk melaporkan penghitungan dan / atau adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlahpembayaran pajak, objek pajak dan / atau bukan objek pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit· pajakpajak, dan / atau harta dan kewajiban, menurut atau pajak tidak terhutang dan tidakada kredit pajak;ketentuan peraturan perundang - undangan perpajakandaerah; 20. Surat Tagihan Pajak Daerah yang disingkat STPD adalah

!surat untuk melakukan tagihan pajak dan / atau sanksi14. Surat Setoran Pajak Daerah yang disebut SSPDadalah surat I . administrasi berupa bunga dan / atau demda.

yang oleh wajib pajak digunakan untuk melakukanpembayaran atau penyetoran pajak yang terhutang keKas Daerah atau ketempat pembayaran lain yang ditunjukoleh Walikota; I

6 I7

Page 6: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

BAB IINAMA, OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

(1) Subyek Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau badan .yang menonton dan / atau menikmati hiburan~

(1) Dengan nama Pajak Hiburan dipungut pajak atas setiappenyelenggaraan Hiburan.

(2) Objek Pajak Hiburan adalah penyelenggaraan hiburandengan dipungut bayaran.

(2) Wajib PajakHiburanadalah orang pribadi atau badanyang .meny~lenggarakan hiburan.

(3) Objek pajak sebagaimanadimaksudayat (2), antara lain:

BAB IIIDASAR PENGENAAN TARIF PAJAK, DAN TATA CARA

PENGHITUNGAN PAJAK

a. .. PertunjuKar:fHm;b. Pertunjukan kesenian;c. Pagelaranmusik dan tari;d. Diskotik;e. Karaoke;f. Klab malam;g. Permainan bilyard;h. Permainan ketangkasan;1. Panti pijat;j. Mandi uap;k. Pertandingan olah raga;l.Tempat penyewaan VCDdan CD;m. Kolam renang untuk umum.

Dasar Pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah pembayaranatau yang seharusnya dibayar untuk menonton dan I ataumenikmati hiburan.

a. Untuk jenis pertunjukan dan keramaian umum yangmenggunakansarana film dibioskop ditetapkan :

1) Jenis Bioskopuntuk semuagolongankecuali Bioskop.Keliling sebesar25 % ( dua puluh lima persen );

Dikecualikan dari objek PajakHiburanadalah penyelenggaraanhiburan yang tidak dipungut bayaran,seperti hiburan yangdiselenggarakan dalam rangka pernikahan, upacara adat,kegiatan ke.agamaan.

2) Jenis Bioskop Keliling sebesar 15 % ( lima belas.persen );

b. Untuk pertunjukan kesenian antara lain pameran seni, .pertunjukan sirkus,pameran busana, dan kontes

Page 7: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

kecantikan dikenakan pajak sebesar 20 % ( dua puluhpersen );

c. Untuk kesenian tradisional ditetapkan sebesar 10 %( sepuluh persen );

d. Untuk pertunjukan atau pagelaran musik dan tariditetapkan sebesar 20 % (dua puluh persen );

e. Untuk diskotik, disko bar ditetapkan sebesar 25 % ( duapuluh lima persen );

f. Untuk karaoke ditetapkan sebesar 15 % ( lima belaspersen );

g. Untuk klab malam ditetapkan sebesar 25 % ( dua puluhlima persen );

h. Untuk permainan billyard ditetapkan sebesar 15 % ( limabelas persen );

1. Untuk permainan ketangkasan dan sejenisnya ditetapkansebesar 20 % ( dua puluh persen );

j. Untuk panti pijat ditetapkan sebesar 15 % ( lima belaspersen );

k. Untuk mandi uap ditetapkan sebesar 15 % ( lima belaspersen );

l. Untuk pertandingan olahraga ditetapkan sebesar 15 % (. lima belas persen );

n. Untuk tempat kolam renang ditetapkan 10% ( sepuluhpersen ).

Besarnya pokok Pajak Hiburan yang terhutang dihitung dengancara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalamPasal5.

BAB IVWILAYAH PEMUNGUTAN, MASA PAJAK DAN

SAAT PAJAK TERHUTANG

Pajak Hiburan yang terhutang dipungut di wilayah Daerahtempat Hiburan berlokasi.

Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu ) bulantakwim

Pajak terhutang dalam masa pajak terjadi pada saatpenyelenggaraan hiburan .

Page 8: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

BAB VSURAT PEMBERITAHUAN PAJAK

(1) Wajib pajak yang membayar sendiri, SPTPDsebagaimanadimaksud dalam pasal 1.1ayat (1) digunakan untukmenghitung,memperhitungkan dan menetapkan pajaksendiri yang terhutang.(1) Setiap wajib pajak wajib mengisi SPTPD.

(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisidengan jetas, benar dan lengkap serta ditanda tanganioleh wajib pajak atau kuasanya.

(3) SPTPDsebagaimana dimaksud ayat (1) harus disampaikankepada Walikota selambat lambatnya 15 ( lima belas )hari setelah berakhir masa pajak.

(2) Dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun setelah saatterhutangnya pajak, Walikota dapat menerbitkan :a. SKPDKB;b. SKPDKBT;c. SKPDN.

(3) SKPDKB sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf aditerbitkan :

(4) Bentuk, isi, dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan

oleh Walikota.

BAB VITATA CARA PENETAPANPAJAK DAN PENGENAAN

SANKSIADMINISTRASI

a. Apabila berdasarkan hasH pemeriksaan at auketerangan laili pajak yang terhutang tldak ataukurang dibayar, dikenakan sanksi administrasi berupabunga sebesar2 % ( dua persen ) sebulan dihitungdari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untukjangka waktu paling lama 24 ( dua puluh empat )bulan dihitung sejak terhutangnya pajak;

2) Apabila SKPDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakatau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 (tiga puluh ) hari sejak SKPDditerima, dikenakan sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2 % ( duapersen ) sebulan dan ditagih dengan menerbitkan STPD.

b. Apabila SPTPDtidak disampaikan dalam jangka waktuyang aitentukan dan telah ditegur secara tertulis,dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar2 % ( dua persen ) sebulan dihitung dari pajak yangkurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktupaling lama 24 ( dua puluh empat ) bulan dihitungsejak saat terhutangnya pajak;

(1) Berdasarkan SPTPD sebagaimana dimaksud dalam pasal11 ayat (1), Walikota menetapkan pajak terhutang dengan

menerbitkan SKPD.

c. Apabila kewajiban menglsl SPTPDtidak dipenuhi,pajak yang terhutang dihitung secara jabatan, dan

Page 9: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

-,dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan BAB VIIsebesar 2 % (dua persen ) sebulandihitung dari pajak TATA CARA PEMBAYARANyang kurang atau terlambat dibayar untuk jangkawaktu paling lama 24 ( dua puluh empat ) bulan Pasa( 14dihitung sejak saat terhutangnya pajak.

~.(1) Pembayaran pajak dilakukan di Kas Daerah atau tempat

(4) SKPDKBTsebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b \1 lain yang ditunjuk oleh Walikota sesuai waktu yangditerbitkan apabila ditemukan data baru atau data yang ditentukan dalam SPTPD, SKPD, SKPDKB, SKPDKBT,dansemula belum lengkap yang menyebabkan penambahan STPD.jumlah pajak yang terhutang, akan dikenakan sanksiadministrasi berupa kenaikan sebesar 100 % ( seratus (2) Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yangpersen ) dari jumlah kekurangan pajak tersebut. ditunjuk, hasH penerimaan pajak harus disetor ke Kas

Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam atau dalam(5) SKPDN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c waktu yang ditentukan oleh Walikota.

diterbitkan apabila jumlah pajak yang terhutang samabesarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak (3) Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terhutang dan tidak ada kredit pajak. dan ayat (2) dilakukan dengan menggunakan SSPD.

(6) Apabila kewajiban membayar pajak terhutang dalam Pasal 15SKPDKBdan SKPDBTsebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a dan b tidak atau tidak sepenuhnya dibayar dalam (1) Pembayaran Pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas.jangka waktu yang telah ditentukan, ditagih denganmenerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi (2) Walikota dapat memberikan persetujuan kepada wajibberupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan. pajak untuk mengangsur pajak terhutang dalam kurun·

waktu tertentu, setelah memenuhi persyaratan yang telah(7) Penambahan jumlah pajak yang terhutang sebagaimana ditentukan .

dimaksud ayat (4) tidak dikenakan pada wajib pajakapabila melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan

I(3) Angsuran pembayaran pajak yang sebagaimana dimaksud

pemeriksaan. pada ayat (2), harus dilakukan secara teratur dan bertun..lt-I !turut dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen )sebulan dari jumlah pajak yang belumataukurang bayar.

(4) Walikota dapat memberikan persetujuan kepada wajibpajak uhtuk menunda pembayaran pajak sampai batas

14 15

Page 10: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

waktu yang ditentukan dengan dikenakan bunga sebesar2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belumatau kurang dibayar.

(3) Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yangsejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkanoleh pejabat.

(5) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menundapembayaran serta tata cara pembayaran angsuran danpenundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat(4) ditetapkan oleh Walikota.

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidakdilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukandalam Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lainyang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagihdengan Surat Paksa.

(1) Setiap pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalampasal 14 diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatatdalam buku penerimaan.

(2) Pejabat menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat21 (dua puluh satu) hari sejaktanggal Surat Teguran atauSurat Peringatan atau Surat lain yang sejenis.

(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayaran danbuku penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan oleh Walikota.

BAB VIIITATA CARA PENAGIHAN PAJAK

Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangkawaktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Surat Paksa,pejabat segera menerbitkan Surat Perintah melakukanPenyitaan.

(1) Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yangsejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihanpajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempopembayaran.

Setelah dilakukan penyitaan dan wajib pajak belum jugamelunasi hutang pajaknya setelah lewat waktu 10 ( sepuluh )hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah melaksanakanPenyitaan, pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggalpelelangan pada Kantor Lelang Negara.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal SuratTeguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis,wajib pajak harus melunasi pajak yang terhutang.

Page 11: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

pelaksanaan lelang, Juru Sita membetitahukan dengansegera secara tertulis kepada wajib pajak.

dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis,kesalahan hitung, dan atau kekeliruan dalampenerapan Peraturan Perundang-undanganperpajakan Daerah;

Bentuk, jenis dan isi formulir yang dipergunakan untukpelaksanaan penagihan Pajak Daerah ditetapkan oleh Walikota.

b. membatalkan atau mengurangkan ketetapan pajakyang tidak benar;

c. mengurangkan atau menghapuskan sanksiadministrasi berupa bunga, denda dan kenaikanpajak yang terhutang dalam hal sanksi tersebutdikenakan karena kekhilafan wajib pajak atau bukankarena kesalahannya.

BABIXPENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASANPAJAK

(2) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan olehWalikota.

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, penguranganketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksiadministrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikansecara tertulis oleh wajib pajak kepada Walikota, ataupejabat selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejaktanggal diterima SKPD, SKPDKB atau STPD denganmemberikan alasan yang jelas.

(1) Walikota Lubuklinggau berdasarkan permohonan wajibpajak dapat memberikan pengurangan, keringanan danpembebasan Pajak.

BAB XTATA CARA PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGANKETETAPAN, DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN

SANKSI ADMINISTRASI.

(3) Walikota atau pejabat paling lama 3 (tiga) bulan sejaksurat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diterima, sudah harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 3 (tiga) bulan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) Walikota atau Pejabat tidakmemberikan Keputusan, permohonan pembetulan,pembatalan, pengurangan ketetapan. dan penghapusanatau pengurangan sanksi administrasi dianggapdikabulkim.

(1) Walikota karena jabatan atau atas permohonan wajibpajak dapat :

Page 12: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

BAB XIKEBERATAN DAN BANDING

(1) Wajib pajak dapat mengajukan banding kepada BadanPenyelesaian SengketaPajakdalam jangka waktu3 (tiga)bulan setelah diterimanya keputusan keberatan.

(1) . Wajib pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepadaWalikota atau pejabat atas suatu :a. SKPD;b. SKPDKB;c. SKPDKBT;d. SKPDLB;e. SKPDN.

(2) Pengajuan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Apabila pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalampasal 25 atau banding sebagaimana dimaksud dalam pasal 26dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaranpajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar .2 % (dua persen) sebelum untuk paling lama 24 (dua puluhempat) bulan.

(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus disampaikan secara tertulis dalam Bahasa Indo-nesia paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPD,SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLB,dan SKPDNditerima oleh wajibpajak, atau oleh pihak ketiga sebagaimana dimaksud padaayat (1) kecuali apabila wajib pajak dapat menunjukanbahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karenakeadaan diluar kekuasaannya.

BAB XIIPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

(3) Walikota atau pejabat dalam jangka waktu paling lama12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat permohonankeberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterima,sudah memberikan keputusan.

(1) Wajib pajak dapat mengajukan permohonan pengembaliankelebihan pembayaran pajak kepada Walikota ataupejabatsecara tertulis dan menyebutkan sekurang-kurangnya:Apabila setelah lewat waktu 12 ( dua belas ) bulan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Walikota ataupejabat tidak memberikan keputusan permohonankeberatan dianggap dikabulkan.

a. Nama dan alamat wajib pajak;b. Masa pajak;c. Besarnya kelebihan pembayaran pajak;d. Alasan yang jelas.

(5) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Page 13: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

· (2) Walikota atau pejabatdalam jangka waktu paling lama12 (dua belas) bulan sejak diterimanya permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dilampaui oleh Walikota atau pejabat dengan tidakmemberikan keputusan, permohonan pengembaliankelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan danSKPDLBharus diterbitkan dalam waktu paling lama 1 (satu)bulan.

(4) Apabila wajib pajak mempunyai hutang pajak lainnya,kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud padaayat (2) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebihdahulu hutang pajak dimaksud.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukandalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejakditerbitkannya SKPDLB, dengan menerbitkan SuratPerintah Membayar Kelebihari Pajak (SPMKP).

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajakdilakukan setelah lewat waktu 2 (dua) bulan sejakditerbitkanQya .5KPDLB, Walikota atau pejabatmemberikan i~Dalan bunga sebesar 2 % (dua persen)sebulan at as keterlambatan pembayaran kelebihan pajak.

Apabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan denganhutang pajak lainnya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 28ayat (4), pembayarannya dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan bukti pemindah bukuan juga berlaku sebagai bukti.

BAB XIIIKADALUWARSA

(1) Hak untuk melakukan penagihan pajak kadaluwarsasetelah melampaui jangka waktu 5 ( lima) tahun terhitungsejak saat terhutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajakmelakukan tindak pidana dibidang perpajakan Daerah.

(2) Kadaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1) tertangguh apabila:

b. Ada pengakuan hutang pajak dari wajib pajak baiklangsung maupun tidak langsung.

BAB XIVKETENTUAN PIDANA

(1) Wajib pajak karena kealpaannya dan / atau dengansengaja tidak menyampaikan SPTPDatau mengisi dengantidak· benar atau tidak lengkap atau melampirkanketerangan yang tidak benar sehingga merugikankeuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana kurunganpaling lama 1 (satu) tahun dan / atau denda paling banyak2 (dua) kali jumlahpajak yang terhutang.

(2) Wajib pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikanSPTPDatau mengisi dengan tidak benar atautidak lengkap

Page 14: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehinggamerugikan Keuangan Daerah dapat dipidana denganpidana penjara paling lama 2 (dua)tahun dan / atau dendapalingbanyak 4 (empat) kali jumlah pajak yangterhutang.

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 tidakdituntut setelah melampaui jangka waktu 10 (sepuluh) tahunsejak saat terhutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajakatau berakhirnya BagianTahun Pajak atau berakhirnya TahunPajak.

BAB XVPENYIDIKAN

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkunganpemerintah daerah diberi wewenang khusus sebagaipenyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidanadibidang perpajakan DaerahsebagaimanadimaksuddalamUndang-undangHukum Acara Pidanayang berlaku.

(2) WewenangPenyidik sebagaimanadimaksud pada ayat (1)adalah:

<='

:.,.:: ..r:: _

a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan menelitiketerangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang perpajakan daerah agarketeranganatau laporan tersebut menjadi lebih lengkap danjelas; .

I

b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana perpajakan daerah;

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau badansehubungandengantindak pidanadibidang perpajakandaerah;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dandokumen-dokumen lain yang berkenaan dengantindak pidana dibidang perpajakan daerah;

e. Melakukanpenggeledahanuntuk mendapatkanbahanbukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadapbahanbukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaantugas penyidikan tindak pidana dibidangperpajakan daerah;

g. Menyuruh berhenti, melarang. seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang dan / atau dokumen yang dibawasebagaimanadimaksud pada huruf·e;

h. Memotret seseorangyang berkaitan dengan tindakpidana perpajakan daerah;

1. Memanggilorang untuk didengar keterangannya dandiperiksa sebagai tersangka atau saksi;

Page 15: palembang.bpk.go.idpalembang.bpk.go.id/files/2010/09/Perda-30-2003-ttg-Pajak-Hiburan.pdf · tentang Tekhnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah; 9. Keputusan Menteri

k; Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaranpenyidikan tindak pidana dibidang perpajakandaerah menurut hukum yang dapatdipertanggungj awabkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau.

Ditetapkan di Lubuklinggau.pada tanggal 30 Desember2003

(3) Penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan. danmenyampaikan hasH penyidikannya kepada PenuntutUmum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

BAB XVIKETENTUANPENUTUP

Diundangkan di LubuklinggauPadatanggal 31 Desember2003

Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akandiatur lebih lanjut oleh Walikota sepanjang mengenaipelaksanaanya. H. UBAIOILLAHIORUS,SH

PEMBINATK. INIP.440012311

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segalaketentuan mengenai Pajak Hiburan dalam Daerah sebelumPeraturan Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku lagi. LEMBARANOAERAHKOTALUBUKLINGGAU

TAHUN2003 NOMOR02 SERIB .