hasil survey status populasi dan pemanfaatan bambu laut di parigi moutong sulteng
DESCRIPTION
Bambu laut Isis hipuris saat ini populasinya sudah sangat mengkhawatirkan karena dieksploitasi secara besar besaran untuk dimanfaatkan sebagai bahan obat obatan, perhiasan, dan kosmetik. Salah satunya di perairan Kab. Parigi Moutong Sulawesi TengahTRANSCRIPT
HASIL SURVEY STATUS POPULASI DAN PEMANFAATAN BIOTA BAMBU LAUT DI PERAIRAN
KAB. PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH
BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL) MAKASSARDIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN2012
PENDAHULUAN
Peran Ekologis Manfaat Nilai Ekonomis
+
- Ekspolitasi- Sediaan stok
-
SURVEY STATUS POPULASI DAN PEMANFAATAN
• Waktu dan Tempat
METODELOGI
• Alat dan Bahan
METODELOGI
(1) peralatan selam (scuba);(2) alat tulis bawah air / sabak; (3) under water camera; (4) alat ukur satuan panjang / rol meter; (5) alat penunjuk lokasi / GPS; (6) alat ukur parameter kualitas fisik dan kimia perairan (suhu, salinitas,
kecerahan, pH dan arus) berupa thermometer, refraktometer, secchi disk, kompas, dan alat pengukur kecepatan arus;
(7) alat pengaman personalia (pelampung); dan (8) perlengkapan perangkat pengolah data dan dokumentasi (peralatan
komputer, kamera, printer, dan alat tulis lainnya).
• Metode & Analisis Data
METODELOGI
Kuantitatif DeskriptifKualitatif
HASIL & PEMBAHASAN
2 3 4 5 6 70
50
100
150
200
250
300
350
0 0
129
331
0 00 0 0
153
115
00 0 0 0 0
124
Sebaran Isis hippuris Titik 1
0 - 30 Cm30 - 50 Cm> 50 cm
KedalamanPosisi N : 00°26.042' - E : 121°13.802'
Jum
lah
Kolo
ni
HASIL & PEMBAHASAN
2 3 4 5 6 70
50
100
150
200
250
300
30
0 0 0 0 0
242
0
35 3728
0
142
0 0 0 0 0
Sebaran Isis hippuris Titik 2
0 - 30 Cm30 - 50 Cm> 50 cm
Posisi N : 00°26.005' - E : 121°12.336'
Jum
lah
Kolo
ni
HASIL & PEMBAHASAN Lokasi 1
HASIL & PEMBAHASAN Lokasi 2
HASIL & PEMBAHASAN
2 METER 3 METER 4 METER 5 METER 6 METER 7 METER0
100
200
300
400
500
600
414 (30,31%)
0
164(12,01%)
521(38,14 %)
143(10,47%) 124
(9,08 %)
Sebaran Isis hippuris perairan kab.Parigi Moutong berdasarkan kedalaman
Kedalaman
Jum
lah
Kolo
ni
HASIL & PEMBAHASAN
a.490
(35,87 %)
b.610
(44,66%)
c.266
(19,47 %)
Jumlah Populasi Isis berdasarkan ukuran
a. 0 - 30 cmb. 30 - 50 cmc. >50 cm
HASIL & PEMBAHASAN
Latar Belakang pemanfaatan Bambu Laut•Pemanfaatan bambu laut dilakukan masyarakat setempat sejak tahun 2008.•Dilatar belakangi adanya permintaan pasar yang berasal dari pedagang pengumpul yang langsung membeli kepada masyarakat yang memanfaatkan bambu laut tersebut. •Sebelumnya dibuat laporan hasil tinjauan lapangan oleh pengumpul itu sendiri mengenai potensi bambu laut yang menghasilkan surat rekomendasi dari berbagai instansi Pos Polair Moutong, Kantor Pelabuhan Moutong, maupun dari pihak Kecamatan Moutong serta beberapa perangkat desa dan pernyataan bersama dari warga setempat. •BKSDA Provinsi Sulawesi Tengah turut memberikan rekomendasi dan dukungan melalui pelaksanaan sosialisasi tentang tata cara pengambilan bambu laut di Kecamatan Moutong.•Pengolahan bambu laut tergolong mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat termasuk para wanita dan anak-anak sehingga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan. •Faktor pendukung lain adalah masih belum adanya peraturan yang mengatur pemanfaatan bambu laut saat itu.
HASIL & PEMBAHASAN
Teknologi pengambilan dan pengolahan bambu lautPengambilan bambu laut dilakukan dengan menggunakan peralatan berupa linggis dan parang. Teknik pengambilan selayaknya dilakukan dengan mematahkan batang maupun ranting bambu laut, tapi beberapa yang dilakukan adalah mencongkel substrat yang ada ditempati oleh bambu laut tersebut. Kegiatan pengambilan bambu laut ini dilakukan setiap hari baik bersamaan dengan kegiatan penangkapan ikan maupun secara langsung khusus untuk mengambil bambu laut. Untuk pengolahannya, bambu laut yang telah diambil direndam dengan air laut selama 2 hari kemudian di keringkan agar dapat dengan mudah dikelupas.
HASIL & PEMBAHASAN
MasyarakatPedagang Pengumpul
Eksportir
harga jual Rp.1.500,- per kg. Pengumpulan bambu laut oleh pedagang pengumpul rata-rata dilakukan setiap 3 – 5 bulan sekali. Hasil dalam sekali pengumpulan bambu laut dapat mencapai 6 – 7 ton berat kering bambu laut
HASIL & PEMBAHASAN
•Permasalahan utama yang berkaitan dengan kegiatan pengambilan bambu laut yakni teknik pengambilan bambu laut yang merusak substrat yang merupakan terumbu karang. Meskipun pernah dilakukan sosialisasi tata cara pengambilan bambu laut oleh pihak BKSDA namun pada kenyataannya pengambilan yang dilakukan secara umum langsung mencongkel bambu laut satu koloni dengan maksud dapat mengambil dan menjualnya lebih banyak.
•Selain itu, beberapa hal lain yang merusak ekosistem terumbu karang yakni adanya aktivitas pengeboman ikan yang dilakukan oleh oknum masyarakat.
•Untuk kondisi pemanfaatan dan distribusi bambu laut di Kecamatan Moutong sudah tidak berjalan lagi sejak tahun 2011 sampai saat ini yang dikarenakan adanya pelarangan pengambilan bambu laut oleh pemerintah.
KESIMPULAN
Status populasi dari biota bambu laut (Isis Hippuris) dari masing-masing stasiun, pada stasiun I memiliki kepadatan populasi sebesar 852 koloni / 500 m2, sedangkan pada stasiun II memiliki populasi 514 koloni / 500 m2 dengan persentase hidup koloni Isis Hippuris lebih besar berada pada kedalaman 5 meter dengan persentase 38,14% dan rata-rata ukuran yang dominan hidup adalah ukuran 30-50 cm dengan persentase 44,66%.
REKOMENDASI
Untuk rekomendasi tindak lanjut diperlukan pengkajian yang lebih mendalam mengenai Isis Hippuris baik dari segi biomorfologi nya sampai pada pengkajian mengenai habitat ekologi yang ideal dalam siklus hidupnya. Kaitannya dengan pemanfaatan biota Isis Hippuris ini diharapkan kedepannya dapat dimanfaatkan secara optimal namun tetap dalam konteks terkendali agar pemanfaatan dapat berjalan dengan membantu taraf penghasilan masyarakat secara berkelanjutan.
Terima KasihSemoga bermanfaat