pembelajaran atletik s d.doc

67
PEMBELAJARAN ATLETIK PENDAHULUAN Apakah anda pernah mengajarkan atletik kepada anak-anak Sekolah Dasar. Mungkin jawabannya ya, atau juga mungkin tidak. Padahal atletik adalah cabang alahraga yang wajib diberikan di semua jenjang pendidikan (SK. Mendikbud No. 041/U/ 1987). Mengapa SK Mendikbud tersebut sampai turun ? karena atletik adalah “ibu” dari semua cabang olahraga. Itu sebabnya atletik penting sejak anak-anak usia dini. Jika anak-anak tidak senang pelajaran atletik mungkin karena yang diajarkan sama dengan atletik yang dilakukan oleh orang dewasa. Mereka akan bosan dan menghindar dari kegiatan atletik. Untuk anak-anak sekolah dasar materi atletik berbeda dengan mereka yang sudah dewasa, perbedaan itu ditinjau dari tingkat kemampuan atas dasar kelas yang digolongkan dalam 3 tingkatan, yaitu kelas I-II, kelas III- IV, dan kelas V-VI. (Soepartono, 2004: 2). Ikutilah modul 1 s/d 3 atletik untuk Sekolah Dasar ini secara berturut-turut. Cermati isi dan contoh-contohnya. Setelah dapat memahami, 1

Upload: phamdiep

Post on 03-Feb-2017

269 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

PEMBELAJARAN ATLETIK

PENDAHULUAN

Apakah anda pernah mengajarkan atletik kepada anak-anak Sekolah Dasar.

Mungkin jawabannya ya, atau juga mungkin tidak. Padahal atletik adalah cabang

alahraga yang wajib diberikan di semua jenjang pendidikan (SK. Mendikbud No. 041/U/

1987). Mengapa SK Mendikbud tersebut sampai turun ? karena atletik adalah “ibu” dari

semua cabang olahraga. Itu sebabnya atletik penting sejak anak-anak usia dini.

Jika anak-anak tidak senang pelajaran atletik mungkin karena yang diajarkan

sama dengan atletik yang dilakukan oleh orang dewasa. Mereka akan bosan dan

menghindar dari kegiatan atletik. Untuk anak-anak sekolah dasar materi atletik berbeda

dengan mereka yang sudah dewasa, perbedaan itu ditinjau dari tingkat kemampuan atas

dasar kelas yang digolongkan dalam 3 tingkatan, yaitu kelas I-II, kelas III-IV, dan kelas

V-VI. (Soepartono, 2004: 2). Ikutilah modul 1 s/d 3 atletik untuk Sekolah Dasar ini

secara berturut-turut. Cermati isi dan contoh-contohnya. Setelah dapat memahami,

akhirnya kita sependapat bahwa atletik sebenarnya menarik, menyenangkan, dan

disenangi anak-anak.

Modul ini disiapkan secara khusus bagi guru penjas yang mengajar di sekolah

dasar untuk membantu meningkatkan kemampuan mengajar atletik. Materinya akan

dipilih sesederhana mungkin disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan anak.

Kemudian dikemas dalam bentuk permainan sederhana, mudah dilaksanakan karena

gerakannya dipilih yang sesederhana mungkin. (Mochamad Djumidar, 2004: 5).

Beberapa alat yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak dan bisa

1

Page 2: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

diperoleh di sekitar lingkungan Sekolah. Yang dipentingkan adalah faktor

kegembiraannya, dengan demikian anak tetap tertarik dan menyenangi atletik.

Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca dan mempelajari modul ini diharapkan dapat:

1 Mengenal dasar-dasar gerakan atletik dalam bentuk permainan

2 Mengenal metode pembelajaran atletik yang dimodifikasi disesuaikan dengan usia dan

tingkat perkembangan anak

3 Dapat menerapkan teori dan praktek pembelajaran atletik di Sekolah Dasar

Deskripsi singkat urutan bahasan

1 Dasar-dasar gerakan jalan dan lari

2 Dasar-dasar gerakan lompat

3 Dasar-dasar gerakan lempar

Dalam modul ini ketiga bagian di atas tidak disajikan secara terpisah agar dalam praktek

pembelajarannya unsur kegembiraan dan dinamika gerakannya tetap belakang

terpelihara. Penyampaian materi disampaikan dalam gambar-gambar sehingga dapat

dibaca oleh kalangan mana saja baik guru yang memiliki latar belakang olahraga ataupun

guru umum, (Hans Katzenbogner dan Michael Medler, 1996).

Modul ini disusun secara berurutan sebagai berikut:

Modul 1 untuk kelas I dan kelas II

2

Page 3: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Modul 2 untuk kelas III dan kelas IV

Modul 3 untuk kelas V dan VI

Ketiga modul di atas semuannya mengandung isi gerakan dasar jalan dan lari, gerakan

dasar lompat dan gerakan dasar lempar. Yang membedakan satu dengan yang lain adalah

tingkat kesulitan gerakannya. Seperti telah disinggung di atas, pada usia tertentu anak

mempunyai tingkat perkembangan kemampuan dan pengalaman gerak yang berbeda-

beda. Jadi secara berurutan bahasan materi belajar untuk masing-masing modul disajikan

sebagai berikut:

1 Uraian singkat dan contoh gerakan dasar jalan dan lari dalam bentuk permainan

2 Uraian singkat dan contoh gerakan dasar lompat dalam bentuk permainan

3 Uraian singkat dan contoh gerakan dasar lempar dalam bentuk permainan

3

Page 4: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

MODUL 1

PEMBELAJARAN ATLETIK KELAS I DAN II

Isi penting yang tersirat dalam modul I adalah bahwa atletik untuk anak-anak

sekolah dasar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Pengertian ini

menjadi dasar pengertian perlunya ditinjau kembali metodik pengajaran yang sekarang

berlangsung di Sekolah Dasar.

Atletik di SD saat ini makin menjadi pelajaran yang kurang disenangi, ironis

sekali, padahal atletik adalah dasar dari semua cabang olahraga. Lalu apa yang menjadi

sebab di Sekolah Dasar perhatian terhadap atletik semakin kurang. Hampir pasti

disebabakan oleh model pembelajaran yang tidak menyesuaikan dengan karakteristik

kemampuan dan perkembangan anak.

Model inilah yang sampai sekarang ini berlangsung karena kurang disenangi, lalu

hampir tidak pernah diajarkan. Apakah langkah kita sekarang, untuk menyesuaikan

dengan karakteristik dan perkembangan anak-anak Sekolah Dasar, maka atletik harus

dimodifikasi. Penekanannya pada aspek bermain, karena ini merupakan bagian dari

kehidupan anak. Terutama bagi anak yang kurang berbakat, atletik disajikan dalam

bentuk permainan menjadi kegiatan yang menarik. Tujuan modifikasi atletik ini ialah

agar sejak awal unsur-unsur gerak dasar atletik dapat diperkenalkan kepada anak secara

menarik dan menyenangkan.

4

Page 5: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

A. Dasar- dasar gerak lari dan jalan

1. Lari adalah nomor atletik yang menjadi dasar dari hampir semua cabang olahraga,

paling tidak dalam pemanasan (warming up), lari menjadi bagian penting sehingga

harus diajarkan kepada semua anak.

Guru dalam mengajar pendidikan jasmani harus selalu memikirkan tentang

bagaimana bagian dari materi pelajaran lari dapat dibuat semenarik dan

menyenangkan mungkin. Bentuk lintasan, susunan kelompok, peralatan yang

digunakan dan gerakan larinya harus bervariasi. Berbagai gerakan lari yang dapat

dilakukan misalnya: lari maju, mundur, dan ke samping, pada lintasan lurus dan

lintasan berkelok-kelok, cepat dan lambat, menanjak atau menurun, menaiki atau

menuruni tangga, dengan irama, sendirian, berpasangan, di bukit, di jalan, dalam

bentuk estafet dan lain-lain.

Untuk materi pelajaran pendidikan jasmani di SD kelas I-II tentu saja tidak semua

variasi seperti contoh di atas ditampilkan. Materi harus dipilih dan disesuaiakan

dengan pertumbuhan fisik dan kemampuan anak ( + 6-8 tahun ). Pada masa ini

koordinasi gerak belum sempurna, sangat aktif, konsentrasi kurang, serta ingin tahu,

imajinatif, senang membentuk kelompok kecil, laki-laki perempuan mempunyai

minat sama, mudah gembira karena pujian dan mudah sedih karena dikritik. Dengan

memperhatikan ciri-ciri di atas, maka materi pelajaran harus disesuaikan.

2. Contoh berbagai variasi lari dan jalan untuk kelas I dan II SD

@ Berbagai bentuk gerakan lari / jalan

Lari / jalan ke depan

Lari / jalan ke belakang

Lari angkat paha

Lari / jalan silang ke samping

Lari langkah kuda

Lari / jalan membawa benda

Lari / jalan lintasan berkelok-kelok

Lari / jalan naik / turun tangga

5

Page 6: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

@ Anak bertemu satu dengan yang lain dengan gerakan jalan / lari :

Bersalaman

Menepukkan satu tangan dengan tangan lawan

Menepukkan kedua tang dengan tangan lawan

Bergandengan pada siku membuat satu putaran

Bergandengan tangan setinggi bahu, membuat putaran

Bergandengan dua tangan membuat satu putaran

Gerakan-gerakan tersebut di atas bisa dilakukan dengan jalan dan lari.

6

Page 7: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

3. Contoh lari dalam bentuk permainan

@ Lari / jalan bebas mengikuti garis yang dibuat di lantai memungkingkan mereka

bertemu satu dengan yang lain. Bila mereka bertemu harus melakukan tugas yang

diperintahkan oleh guru. Misalnya bertepuk satu / dua tangan, bergandengan

membuat lingkaran dan sebagainya.

@ Mereka berlari berpasangan, nomor ganjil belok ke kanan dan pasangan nomor

genap berbelok ke kiri. Bisa dibuat berbagai variasi lain misalnya waku berbelok

pasangan berpisah ke kanan dan ke kiri. Pada setiap belokan bentuk gerakan lainnya

bisa berganti. Misalnya angkat paha, lari menyamping, dan lain-lain

7

Page 8: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

@ Pelari terdepan membuat gerakan tertentu, yang dibelakangnya menirukan.

@ Bangku yang diatur berderet (slalom) dapat memberi berbagai kemungkinan. Para

pelari ditugasi start bersama dengan arah berlawanan. Pada waktu dua pelari bertemu

diberkian tugas gerak tertentu, misalnya bersalaman dan lain-lain. Bangku biasa

8

Page 9: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

diganti dengan alat lain misalkan dus / kotak yang diatur berderet, pancang, tali atau

kalau tidak cukup pakai garis saja.

Ban sepeda bekas juga menjadi alat yang menrik untuk lari di lantai. Ban-ban tersebut

dapat dipakai sasaran lari, anak hanya boleh selangkah melewati ban.

9

Page 10: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

B. Dasar-dasar Gerak Lompat

1. Anda pernah mengajar lompat di kelas I-II ? Apakah anda memerlukan bak pasir

atau tumpukan busa untuk mendarat ? Tentu tidak ! Lompat utnuk anak satu dua

bukan lompat seperti orang dewasa. Pelajaran lompat di kelas I-II masih

berbentuk aneka ragam tugas-tugas gerak yang dilakukan dengan melompat-

lompat. Tujuannnya adalah memperkaya perbendaharaan gerak anak, belum

mengembangkan taknik dasar. Melalui serangkaian proses, perbendaharaan gerak

anak akan semakin kaya dan lambat laun akan menuju teknik gerak yang

diinginkan. Berbagai variasi gerakan melompat seperti, lompat kedepan, lompat

kebelakang, lompat kesamping, lompat rintangan, dan lain-lain, dikemas dalam

bentuk permainan yang menggembirakan.

Kegiatannnya dimanipulasi dengan gerakan sederhan, tidak terlalu terstruktur dan

disesuikan dengan tingkat kemampuan serta karakteristik anak.

Anada pasti tahu bahwa pada anak kelas I-II (+ 6-8 tahun) koordinasi gerakannya

masih belum sempurna. Oleh karena itu jangan diberikan tugas gerak yang berat.

Mengapa ? Tugas gerak yang berat memungkinkan terjadinya kelainan postur

tubuh. Untuk anak kelas I-II perlu gerakan-gerakan yang ringan, lincah, dan

dinamis. Gerakan demikian sangat menyenangkan, efektif untuk mengembangkan

koordinasi dan merangsang pertumbuhan fisik anak.

Agar anak mau dan senang melompat-lompat harus ada motivasi. Apakah anda

kesulitan memotivasi anak ? Sebenarnya tidak sulit. Seringkali sekedar tanda-

tanda di tanah dan garis-garis di lantai sudah cukup memberikan rangsangan.

10

Page 11: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Sebagai contoh, anak-anak yang sedang main loncat-loncatan di halaman

sekolah ! Karena asiknya mereka lupa akan keadaan sekitar

2. Contoh Berbagai Variasi Gerakan Melompat Untuk Kelas I dan II SD

@ Berbagai bentuk gerakan melompat

Melompat ke depan dengan kaki tumpu bergantian

Melompat ke depan dengan kaki tumpu tetap (“engklek”)

Melompat ke depan dengan tumpuan dua kaki

Melompat ke samping dengan tumpuan dua kaki

Melompat ke samping dengan tumpuan satu kaki

Melompat ke belakang dengan tumpuan dua kaki

@ Bentuk gerakan melompat berkawan

11

Page 12: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Berjingkat / melompat-lompat mengelilingi teman sambil bergandengan

tangan

Dua orang berjingkat / melompat lompat mengelilingi teman sambil

bergandengan tangan

Dua orang sambil bergandengan berjingkat / melompat-lompat secara

bergantian menggeser ke samping

12

Page 13: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Sekelompok anak berbaris dengan saling bergandengan pada pundak.

Membuat berbagai variasi gerakan lompat dengan iringan tepukan atau musik

dengan irama tertentu (100-120 tepukan / menit)

3. Contoh Gerakan Melompat Dalam Bentuk Bermain

@ Menggunakan alat bantu tali

Fungsi tali adalah sebagai rintangan yang harus dilompati. Bagi anak kelas I-II

sebaiknya digunakan tali elastis, misalnya karet gelang yang disambung-sambung.

Dengan seutas tali yang cukup panjangnya dapat disusun berbagai bentuk

13

Page 14: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

permainan misalnya 6 anak duduk membuat lingkaran sambil memegang tali yang

menghubungkan masing-masing anak yang lain lari mengikuti irama tepukan

tangan (dari guru). Bila ada tanda peluit semua berhenti, lalu melompati tali

masuk keluar beberapa kali sampai ada tanda peluit lagi. Kemudian melanjutkan

lari keliling.

Contoh lain, pengaturan taki berbentuk bintang atau sebagai jari-jari lingkaran.

Dua atau tiga anak duduk di pusat lingkaran, tangan kanan dan kiri masing-

masing memegang seuras tali dan pada ujung luarnya masing-masing dipegang

oleh seorang anak lain. Kelompok lain berlari keliling di dalam lingkaran sambil

melompat taki. Tergantung perintah guru, berbagai variasi lompatan dapat

dilakukan.

14

Page 15: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Simpai atau ban sepeda bekas yang diletakkan berserakan di halaman juga

merangsang anak untuk melompat dari simpai satu ke simpai yang lain.

C. Dasar-dasar Gerakan Melempar

1. Pembahasan Singkat

Lempar adalah nomor atletik yang sering “terlupakan”. Guru pendidikan jasmani

SD jarang terlihat mengajarkan, mungkin pengaruh aktivitas sehari-hari di jaman

modern ini yang kurang memberi kesempatan kepada anak-anak untuk melakukan

15

Page 16: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

gerakan melempar. Tetapi apapun penyebabnyan perkembangan gerak anak

kurang lengkap jika nomor lempar tidak diberikan.

2. Contoh Berbagai Variasi Gerakan Melempar untuk kelas I dan II SD

Lemparan ayunan di atas bahu satu tangan

Lemparan ke depan di atas kepala dengan dua tangan

Lemparan ke belakang di atas kepala dengan dua tangan

Lemparan ayunan di bawah bahu satu tangan

Ke depan dua tangan dari bawah ke atas

Ke belakang dua tangan diantara kaki kangkang

16

Page 17: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Melempar ke sasaran

Melempar jauh

17

Page 18: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

2. Contoh gerakan melempar dalam permainan

* Menjatuhkan sasaran

* Mengumpulkan nilai dengan menghitung jumlah bola yang masuk dos/keranjang

18

Page 19: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Berikut ini adalah contoh aktivitas gabungan antara lari dan lompat yaitu

melompati beberapa simpai dengan dua kaki. Pada belokan, lari ke samping

menghadap ke luar. Selanjutnya lari biasa menuju ke baris semula

19

Page 20: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

TUGAS DAN LATIHAN

Setelah mempelajari modul ini, anda dimohon untuk mencoba mengerjakan tugas di

bawah ini dan mendiskusikan dengan teman yang dekat dengan sekolah anda.

Laporkanlah pekerjaan dan hasil diskusi anda dalam kegiatan kelompok kerja guru

dimana anda bertugas.

1. Modul ini ditulis dengan tujuan dapat dipelajari dan diterapkan oleh guru penjas SD

yang mengajar pendidikan jasmani secara mandiri.

Uji cobakanlah materi dan contoh pembelajaran dalam modul ini, antara lain:

a. Apakah anda bisa dan mudah memahami

b. Kendala apa yang ditemui dalam proses pembelajaran.

2. Tujuan utama modol atletik 1 ini adalah untuk mengenal dasar-dasar gerak lari dan

jalan, lompat dan lempar kepada anak. Contoh-contoh dalam modul ini hanya

sebagian saja dari dasar-dasar gerak tersebut. Selanjutnya coba kembangkan dalam

bentuk permainan yang sesuai dengan karakteristikanak kelas I-II.

3. Buatlah deskripsi tentang kondisi sekolah anda berkaitan dengan kemungkinan dengan

dapatnya dilaksanakan kegiatan pendidikan jasmani di sekolah Anda dengan model

pembelajaran yang baru disampaikan ini

a. Bagaimana kondisi lapangannya.

b. Alat bantu yang ada dan yang mungkin bisa diciptakan atas kreativitas anda untuk

memanfaatkan alat yang ada.

20

Page 21: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

MODUL 2

PEMBELAJARAN ATLETIK KELAS III DAN IV

Modul ini lanjutan dari Modul Atletik 1. Sebagian besar materi dalam modul

atletik 1 masih harus dikembangkan dan dilaksanakan di kelas III, IV SD. Kemudian

ditambah dengan beberapa variasi gerakan yang mempunyai tingkat kesulitan lebih besar

dibanding dengan materi kalas I / II. Jika pada kelas I / II alat – alat yang dipakai

sebagian besar terletak hampir rata dengan tanah ( Simpai, Ban, Tali, Garis ) sebaiknya

untuk kelas III-IV sudah digunakan alat yang lebih tinggi, misalnya lari dan melompati

dst.

Anak kelas III-IV memiliki postur tubuh cenderung belum bagus, otot mulai

tumbuh dengan cepat. Oleh karena itu perlu latihan pembentukan tubuh, sifat anak mulai

timbul minat untuk berprestasi individual, kompetitif, dan punya idola. Atas dasar

karakteristik ini maka disamping permainan beregu juga harus disiapkan permainan

individual. Tetapi jangan lupa kemenangan individu bukan atas dasar kekuatan,

keterampilan atau teknik tertentu. Bagi yang lemahpun harus diberi kemungkinan untuk

menjadi pemenang. Contoh permainan memantulkan bola ketembok dengan menghitung

jumlah bola yang masuk ke keranjang. Yang penting dalam pembelajaran pendidikan

jasmani unsur klasikal dan kegembiraan harus diperhatikan. Jangan ada anak yang pasif

dan mendominasi kegiatan.

A. Dasar – Dasar Gerak Lari Dan Jalan

1. Pembahasan Singkat

Tugas gerak lari dalam modul 2 ini disesuaikan dengan tingkat perkembangan

anak yang perhatian utamanya untuk memperkaya perbendaharaan gerak lari.

Sebaiknya guru memberi kesempatan kepada anak untuk menunjukan

kemampuan larinya, tetapi tidak dilombakan dalam jalur sendiri-sendiri seperti

21

Page 22: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

pada lomba lari. Kesempatan ini masih dalam kaitan kelompok dan dalam bentuk

permainan, misalnya permainan estafet (bukan lari estafet).

Kualitas tugas gerak lebih meningkat dibanding anak kelas I-II. Ini harus

direncanakan dengan cermat, misalnya dengan tugas gerak yang lebih sulit,

dengan mempertinggi rintangan-rintang untuk dilompati sambil lari. Atau

menggunakan lintasan dengan berbagai macam belokan, yang penting tugas gerak

itu merupakan peningkatan atau kelanjutan dari tugas gerka kelas dibawahnya.

2. Contoh Berbagai Variasi Lari dan Jalan Kelas III dan IV SD

Lari / jalan tendang pantat dengan tumit

Lari / jalan kedepan dengan kaki ayun lurus

Lari skiping

Lari skiping dengan angkat tumit

Lari / jalan sambil memutar lengan

Lari / jalan sambil memutar lengan arah berlawanan

22

Page 23: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Beberapa variasi gerak lari jika dilakukan dengan berkawan

Menerima benda dari teman untuk diteruskan

Melompati teman yang merangkak

Melompati teman yang membungkuk (guru harus cermat karena ada kelas

yang muridnya belum semuanya mampu melakukan )

Menerobos diantara dua kaki

3. Contoh Gerakan Lari dan Jalan Dalam Permainan

* Menggunakan berbagai variasi lari dengan permainan sederhana, hanya dengan garis-

garis di tanah atau lantai dapat disusun permainan dalam lapangan bujur sangkar. Setiap

kelompok secara bergantian pindah kesisi bujur sangkar di depannya dengan lari yang di

perintahkan oleh guru.

23

Page 24: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

* Jika muridnya banyak keempat sisi bujur sangkar dapat diisi masing-masing dengan

satu kelompok, kelompok yang berhadapan bertukar tempat dngan lari atas perintah

guru.

24

Page 25: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

* Suasana gembira lebih terjamin bila permainan dibuat dalam bentuk lomba beregu,

memindahkan simpai ke garis seberang.

B. Dasar-dasar Gerak Lompat

1. Pembahasan Singkat

Dikaitkan dengan perkembangan dan pertumbuhan anak kelas III-IV dasar-dasar

gerakan lompat sangat penting untuk diajarkan, gerakannya sesuai dengan anak yang

energik walaupun postur tubuh belum bagus, namun otot mulai tumbuh dengan cepat.

Sehingga berbagai gerakan lompat yang disiapkan dengan baik sangat membantu

merangsang pertumbuhan otot, khususnya pertumbuhan otot tungkai.

Untuk menarik agar anak senang melompat-lompat maka rangsangan perlu

ditingkatkan, misalnya dengan mempertinggi rintangan yang harus dilompati.

Berdasarkan pengalaman melompa-lompat diatas kardus-kardus yang ditata dengan

baik merupakan permainan yang mengasikkan bagi anak, jika sulit mencari kardus

bisa dimanfaatkan alat-alat yang lainnya.

2. Contoh Berbagai Variasi Gerakan Melompat Untuk Kelas III-IV SD

Lompat kangkang ke depan

Lompat kangkang ke belakang

Lompat ke depan dengan sikap berdiri dari sikap bediri dan kaki menyilang

secara bergantian

25

Page 26: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Lompat ke depan kaki menyilang bergantian kanan / kiri ke depan

Melompat split jatuh dua kaki bersamaan kaki kiri dan kanan bergantian ke

depan

Lopat ke samping sambil berputar ¼ lingkaran

* Melompati tali atau dengan tongkat yang dipegang temannya dengan berbagai macam

gerakan lompat.

* Melompati teman dalam posisi tiarap, merangkak, merangkak tumpu (press up),

kayang.

26

Page 27: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

* Melompati kardus yang diatur sebagai rintangan dengan berbagai macam variasi gerak

lompatan, melompat kesamping, kanan, samping kiri yang diletakkan berderet.

Berderet variasi gerakan dengan bertumpu dua kaki, bertumpu satu kaki, melompati

dengan membuat putaran.

* Kardus-kardus dan alat yang lain, kadang-kadang hanya berfungsi sebagai batas, seperti

contoh berikut : gerak sepanjang lintasan secara berpasangan maupun kelompok.

3. Contoh Gerakan Lompat Dalam Bentuk Permainan

* melompati teman dalam posisi merangkak, secara sederhana.

27

Page 28: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

* Melompat dengan alat kardus secara sederhana.

C. Dasar Gerak Lempar

1. Pembahasan Singkat

Dalam modul ini akan diperkenalkan beberapa variasi gerak yang lain. Juga

beberapa contoh permainan dengan gerakan melempar. Berbagai cara untuk

mendorong dan mengajak anak melempar dengan mempergunakan alat-alat yang

dilempar dibuat menarik supaya ada rangsangan tersendiri. Sasaran yang beraneka

ragam akan memberikan motivasi untuk melempar. Semakin sulit tugas gerak yang

diberikan, semakin menantang dan merangsang keinginan anak untuk melempar.

Merek terdorong menampilkan kemampuannya dalam suasana bermain yang penuh

semangat.

2. Contoh Gerakan Melempar Untuk Kelas III dan IV SD

Melempar tegak lurus keatas dengan satu tangan

28

Page 29: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Memantulkan bola ke tanah

Menolak dengan dua lengan dari dada sikap berdiri

Menolak dengan dua lengan dari dada sikap berlutut

Menolak dengan dua lengan dari dada sikap duduk

Melempar kedepan diatas kepala dengan dua lengan sikap duduk

* Bermain lempar tangkap dengan berpasangan.

* Melempar bola kesasaran tertentu.

29

Page 30: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

* Lempar tangkap bola yang dipantulkan kelantai dengan tempat perkenaan bola

diberi batas garis.

3. Contoh Gerak Lempar Dalam Permainan

* Estafet lempar yaitu pelempar dari satu tim dibagi dua menempati lingkaran di

tiap sudut lapangan. Lemparan pertama dari masing-masing tim dimulai dari sudut

diagonal yang berbeda. Tugas anggota tim adalah berebut pindah kelingkaran

seberang dengan mengejar bola yang dilemparkan sendiri. Melempar harus dari

dalam lingkaran untuk menangkap atau mengambil bola yang keluar, boleh keluar

lingkaran tetapi harus kebali ke lingkaran, sebelum melanjutkan lemparan ke

anggota tim berikutnya.

30

Page 31: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Gabungan antara lari dan lompat keliling, alat yang digunakan adalah kardus dan

pancang yang mudah dipindahkan sehingga dapat diatur arena yang sifatnya lapang dan

lebih jelas. Bagi anak ini lebih menyenangkan dan memberi dorongan untuk melakukan

tugasnya lebih bersungguh-sungguh. Sementara setengah kelas berlomba yang lain

istirahat tetapi tidak pasif. Mereka menjadi penggembira dan memberi dorongan yang

berlomba dengan tepukan atau teriakan-teriakan.

31

Page 32: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

TUGAS DAN LATIHAN

Setelah anda mempelajari modul atletik 1 sedikit banyak Anda pasti sudah memahami

dan dapat mengembangkan pembelajaran di sekolah anda.

1. Seperti pada modul 1 anda diminta untuk menguji cobakan contoh-contoh

pembelajaran dalam modul atletik 2 dan laporkan tentang

a. Apakah anda kesulitan untuk memahaminya ?

b. Kendala dan kesulitan dalam mempraktikkan ?

2. Setelah anak-anak memiliki perbendaharaan gerak lebih banyak, maka lebih banyak

lagi model-model permainan dapat dibuat

a. Coba anda buat sendiri model permainan atletik yang sesuai dengan kondisi

lapangan dan peralatan yang ada di sekolah anda.

b. Bedakan bobot kesukaran materi antara kelas yang rendah dengan kelas yang lebih

tinggi

32

Page 33: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

MODUL 3

PEMBELAJARAN ATLETIK KELAS V DAN VI SD

Dengan keluarnya modul 3 ini maka atletik dalam bentuk pemainan untuk SD

kelas I-VI telah lengkap disajikan berikut contoh-contoh pembelajarannya. Selanjutnya

diharapkan dapat mengembangkan sendiri melalui praktek pembelajaran pendidikan

jasmani sehari-hari di sekolah masing-masing dengan dasar kaidah-kaidah proses belajar

mengajar (PBM) yang telah disampaikan, harapannya dapat mulai mencobanya.

Kemudian untuk memantapkan soyogyanya didiskusikan dengan guru-guru disekitar

sekolah masing-masing. Yang menjadi fokus perhatian harus apat membedakan antar isi

dan tugas ajar yang diberikan untuk kelas yang rendah dengan kelas yang lebih tinggi.

Tugas gerak yang diberikan di kelas II seharusnya merupakan kelanjutan atau pengayaan

dari kelas I, demikian seterusnya sampai kelas VI. Jadi tugas ajar kelas yang lebih tinggi

seharusnya mempunyai bobot kesulitan lebih berat dibanding dengan kelas yang

dibawahnya.

Anak kelas V-VI SD waktu bermain boleh diperpanjang (dibanding kelas

dibawahnya) bertumbuhan badan yang cepat dan kurang terarur menyebabkan

keseimbangan tubuh terganggu karena gerakannya cenderung kaku. Ia ingin diterima

sebagai anggota kelompok, oleh karena itu lebih mementingkan keberhasilan kelompok

dibanding individu. Lebih menyenangi permainan dan perlombaan yang menggunakan

peraturan resmi dan terorganisir. Inti dari uraian singkat ini ialah atletik kelas V-VI

walaupun masih dalam bentuk permainan tetapi sudah mirip dengan nomor atletik

tertentu dan dibuat aturan sesederhana yang mengarah ke peraturan yang sebernarnya.

33

Page 34: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Tetapi tingkat permainan ini sama sekali masih belum menyangkut teknik dasar standard,

seperti pengoperan tongkat estafet harus didalam petak pengoperasian, ayunan lengan

harus betul dan dll. Lebih jelasnya ikutilah uraian singkat dan contoh di bawah ini :

A. Dasar-dasar gerak lari

1. Pembahasan singkat

Walaupun di atas disebutkan bahwa materi ajar utnuk kelas V-VI berbentuk

permainan yang mirip atletik / lari sebenarnya, tetapi bukan berarti penambahan

perbendaharaan gerak lari perlu diberikan. Paling tidak waktu pemanasan dan gerak

pendahuluan sebaiknya di berikan permainan yang berisi berbagai variasi gerakan

lari.

Permainan yang disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan,

memungkinkan anak berkembang dengan resiko cedera sekecil mungkin. Lari

dalam bentuk permainan memungkinkan anak lebih cepat mengembangkan

berbagai keterampilan dasar yang diperlukan sebagai landasan kokoh bagi nomor

lari atau dapat juga sebagai dasar bagi cabang olahraga yang dipilih sebagai

spesialisasinya nanti.

Lari sambil bermain sebenarnya akan lebih menyenangkan jika dilakukan di

lapangan luas di alam bebas atau di perbukitan. Contoh-contoh kegiatan bermain

atletik (lari) yang diberikan hanya dipilih yang tidak memerlukan lapangan luas

tetapi dilakukakn di halaman sekolah, di lapangan, atau di dalam aula. Dengan

harapan dapat dilaksanakan di semua SD baik yang ada di perkotaan atau di

pedesaan.

2. Contoh berbagai variasi lari dan jalan untuk kelas V dan VI SD

34

Page 35: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Lari di lintasan

Lari menginjak peti lompat

Lari sikap gawang diatas kardus

Lari sambil main tali (skiping)

Lari melewati tali yang diputar oleh teman lain

Lari menanjak dan menurun

3. Contoh gerakan lari dan jalan dalam bermain

@ Dua anak jogging satu di depan satu di belakang dengan jarak sepanjang tongkat

yang dipegang pada ujungnya. Bila ada aba-aba tertentu, tongkat dilepas dan pelari

yang di belakang berusaha menangkap pelari yang di depan. Pada babak beriktunya

posisi dibalik

35

Page 36: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

@ Kelompok bersama-sama sprint ( lari secepatnya ) menuju bola yang diletakkan

pada jarak secukupnya. Anak yang paling depan mengambil bola, lari menuju titik

yang sudah ditentukan dan siap melempar, kemudian yang lain berderet-deret

membuat jembatan dengan ‘sikap kepiting’. Anak paling ujung siap menerima bola

lewat terowongan jembatan, si pelempar menyambung jembatan dengan sikap

kepiting pula. Penerima membawa bola lari ke tempat melempar seperti anak pertama

dan anak yang ada di ujung jembatan menjadi pererima bola. Demikian selanjutnya

sampai semua melakukan giliran melempar bola. Kemudian kelompok bersama-sama

kembali ke tempat semula.

36

Page 37: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Tugas tambahan ( melempar bola lewat terowongan ) ini dapat diganti dengan tugas

yang lain. Misalnya kelompok berlari bersama menuju simpai yang diletakkan di ujung

lain. Semua anggota kelompok menerobos simpai, baru lari kembali ke tempat semula.

Permainan lari sambung (estafet)

Berbagai variasi permainan estafet dapat ditampilkan dengan menggunakan alat bantu

bola, kardus atau simpai.

* Bola sebagai pengganti tongkat dalam permainan estafet bolak-balik ( shuttle )

37

Page 38: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

* Memindahkan kardus atau benda lain ke sisi berlawanan satu persatu

* Estafet bolak-balik dengan memindahkan kardus atau simpai.

Permainan lari gawang dengan menggunakan kardus.

* Kardus ditata sebagai rintangan dalam lintasan untuk dilompati dengan lari. Lintasan

satu ada satu kardus, lintasan ke dua denga dua kardus dst.

38

Page 39: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

* Jika keterampilan anak sudah bagus dan berani melompat tanpa ragu-ragu, maka untuk

rintangannya bisa dengan menggunakan bangku.

* Agar secara tak sadar anak-anak melakukan gerakan mirip lari gawang, maka rintangan

kardus bagian tengah dibuat rendah dan ujung kiri kanan lebih tinggi. Kaki ayun di atas

kardus bagian tengah dan kaki tumpu ditekuk di atas kardus yang lebih tinggi.

Selanjutnya anda dapat membuat model permainan yang lain misalnya model lintasannya

melingkar atau lurus memamanjang dll.

B. Dasar-Dasar Gerak Lompat

1. Pembahasan singkat.

Jika materi atletik dalam pendidikan jasmani di SD dilaksanakan dengan lancar

mulai kelas I s/d VI sesuai dengan rencana, maka anak kelas V- VI seharusnya

sudah mempunyai perbendaharaan dasar-dasar gerak lompat yang cukup lengkap.

Dengan demikian materi ajar atletik nomor lompat juga mematangkan dan

39

Page 40: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

mengembangkan gerak dasar dominan dalam nomor lompat. Maksudnya

perbendaharaan gerak yang sudah dibina dari kelas I s/d VI harus dijaga agar tetap

melekat pada anak, bahkan sampai dewasa nanti. Permainan yang dinamis

bergembira dengan berbagai variasi gerakan lompat masih digunakan sebagai

pendekatan dalam pendidikan jasmani.

Dari segi perkembangan, pertumbuhan dan pembinaan anak kelas V – VI memasuki

masa peralihan. Peralihan yang dimaksud adalah pergantian dari masa kanak-kanak

memasuki masa puber, ini tentu mempengaruhi aktivitas geraknya. Tapi karena

masa puber ini banyak disoroti dari segi kejiwaan, maka tidak diulas secara khusus

dalam modul ini. Dari segi pertumbuhan terlihat bahwa pada anak usia 11 – 13

tahun ( kelas V – VI ) otot tumbuh cepat tetapi tidak teratur. Agar tumbuhnya

menjadi optimal perlu dirangsang melalui gerak dalam pendidikan jasmani.

Guna memberi kesempatan kepada anak berbakat mengembangkan

kemampuannya, guru harus memilih permainan yang dapat mengembangkan gerak

dasar, yaitu gerakan yang mengandung ciri-ciri nomor lompat tertentu, tetapi belum

masuk dengan teknik dasar yang standar. Anak masih bebas melakukan gerakan

dalam permainan yang disiapkan oleh guru. Disini kreativitas guru sangat berperan

untuk membuat permainan dengan variasi gerakan yang dapat menunjang

perkembangan gerak dasar dominan pada nomor lompat.

2. Contoh berbagai variasi lompat untuk kelas V dan VI SD

Lompat ke depan tinggi bertumpu satu kaki.

Lompat berjingkat bertumpu satu kaki bergantian.

Melompati kardus dengan melangkah, bertumu satu kaki

40

Page 41: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Melompati kardus dengan kedua lutut ditekuk

Melompati kardus dengan membuat ½ atau satu putaran

Melompati mistar dengan kedua lutut ditekuk

3. Contoh gerakan lompat dalam permainan

Berbagai model permainan lompat mulai menggunakan alat seperti kardus, matras,

bangku sampai dengan menggunakan fasilitas alat yang lengkap, dengan mudah dapat

disusun. Jika hanya ada matras saja secara sederhana dibuat sebagai berikut :

41

Page 42: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Apabila ditambah kardus dapat juga dibuat seperti berikut :

Permainan seperti diatas akan semakin menarik jika rintangan diletakan pada lintasan

yang berbentuk segitiga atau lingkaran.

42

Page 43: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Permainan mengarah ke nomor sebenarnya, yaitu lompat jauh yang merupakan

kombinasi antara sprint dengan kekuatan menolak/menumpu.

Untuk lebih mengarah ke nomor sebenarnya dapat dikembangkan sebagai berikut :

Pada permainan diatas jarak rintangan harus diatur dengan satu langkah maju (lebih

pendek), semua anak dengan mudah dapat melompati rintangan berikutnya.

Sebaiknya dilaksanakan dengan irama. Dapat pula setiap kelompok melakukan

lompatan sambil bergandengan tangan, hanya pada lompatan terakhir melompat

sendiri-sendiri. Kegiatan berikutnya, agar anak dapat merasakan melayang maka

lompatan terakhir melompat secara sendiri-sendiri.

43

Page 44: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Kegiatan berikutnya agar anak dapat merasakan melayang maka pada lompatan

terakhir diberi rintangan yang sedikit lebih tinggi dibanding rintangan sebelumnya.

Atau jika punya peti lompat yang cukup kuat disusun seperti gambar berikut.

C. Dasar-dasar gerak lempar

1. Pembahasan singkat

Setelah mempelajari modul satu dan dua diharapkan tidak lagi kesulitan untuk

mengembangkan dan menciptakan lebih banyak model-model permainan dalam

gerakan lempar. Model tersebut dapat digunakan sampai dengan kelas VI. Hanya

untuk kelas V-VI materinya ditekankan pada pengembangan gerak dasar dominan

untuk nomor lempar. Ini dimaksudkan untuk membantu anak mempersiapkan diri

sebelum menetapkan nomor spesialisasinya.

Karakteristik gerakan lempar sangat mudah dibedakan antara nomor lempar yang

lain. Jika melempar bola dengan ayunan tangan diatas kepala dan dengan awalan

lari adalah ciri dasar gerakan lempar lembing. Melempar dengan ayunan samping

dan awalan berputar adalah ciri dasar gerakan lempar cakram. Gerakan

44

Page 45: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

mendorong / menolak dengan awalan menggeser adalah ciri dasar gerakan tolak

peluru.

Dari segi peralatan yang digunakan karakteristik nomor lempar mudah pula

dibedakan. Nomor lempar lembing menggunakan peralatan berbentuk tombak.

Nomor lempar cakram mengunakan peralatan yang berbentuk piring / lempengan

bulat, dan tolak peluru menggunakan peralatan berbentuk bola / bulat. Dalam

pembelajaran peralatannya dimodifikasi, lembing diganti dengan bola berekor atau

tongkat kayu / bambu seadanya yang tidak terlalu berat untuk dilempar. Cakaram

diganti dengan simpai, ban sepeda bekas, atau kantong pasir. Peluru diganti dengan

bola, kantong pasir, atau batu jika peralatan yang lain tidak tersedia.

2. Contoh berbagai variasi gerakan melempar untuk kelas V dan VI SD

Lemparan atas (over arm throw)

Lempar ayunan berputar (rotasional throw)

Lemparan tolakan (puttingthe shot)

45

Page 46: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Lemparan atas Lemparan samping Tolakan

@ Berbagai variasi gerakan lempar ayunan diatas lengan dapat dikembangkan menjadi

beberapa model kegiatan.

46

Page 47: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

@ Demikian pula beberapa model ayunan berputar ini juga dapat menjadi dasar untuk

mengembangkan permainan anak.

@ Gerakan mendorong menolak yang dilakukan dalam berbagai posisi (berdiri,

berlutut, duduk) dan diarahkan kesasaran tertentu seperti pada gambar berikut.

3. Contoh gerakan lempar dalam permainan

47

Page 48: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

@ Permainan yang menggunakan dasar lempar diatas bahu misalnya menggusur bola,

yaitu regu A dan regu B berusaha mengeluarkan bola dalam lingkaran kearah daerah

lawan.

@ Permainan mengguanakan dasar gerakan lempar ayunan berputar yaitu masing-

masing regu berusaha mengumpulkan skor sebanyak mungkin dengan cara

menghitung jumlah lemparan yang masuk ketonggak dalam waktu yang ditentukan.

Untuk memudahkan pelaksanaan simpai yang digunakan kedua regu dicat berbeda.

48

Page 49: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

@ Permainan dengan dasar gerakan mendorong dengan siswa berpasangan

berhadapan, walaupun sederhana tetapi sangat merangsang dan menarik bagi anak-

anak utnuk mencoba, lebih-lebih jika dapat memotivasinya.

Selanjutnya agar bentuk pembelajaran lebih menarik dapat diberikan pula dengan

menggabungkan antara sprint, estafet dan gerakan lompat.

49

Page 50: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

Berlari menyusuri lintasan lurus dengan melompati beberapa rintangan kardus,

kemudian yang terakhir melompat dengan mendarat dengan dua kaki.

TUGAS DAN LATIHAN

1. Uji cobakan contoh pembelajaran atletik untuk kelas V-VI dalam modul atletik 3 ini

dan sampaikan kelompok kerja guru tentang:

a. Kekurangan,kelemahan,dan kendala

b. Kesesuaian dengan kemampuan anak.

c. Kemukakan komentar dan saran saudara

2. Model-model permainan atletik untuk kelas V-VI sudah boleh mengarah ke teknik

dasar untuk nomor tertentu, tetapi belum boleh mengajarkan langsung teknik tersebut.

Agar anda dapat membuat permainan yang mempunyai ciri gerakan nomor atletik

tertentu, maka perlu juga memahami tentang nomor atletik sebenarnya.

50

Page 51: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Soepartono. ( 2005 ). Pembelajaran Atletik. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu Guru Penjas

Han s Katzenbogner/Michael Midles. (1996). Pedoman Atletik Untuk Anak.Nomor Lari

dan Gawang seri I (alih bahasa oleh PASI ). Jakarta: PASI

…………. (1996) Pedoman Atletik Untuk Anak.Nomor Lompat seri II. (alih bahasa

oleh PASI ). Jakarta: PASI

………….. (1996). Pedoman Atletik Untuk Anak.Nomor Lempar seri III. (alih bahasa

oleh PASI ). Jakarta: PASI

Mochamad Djumidar A. Widya. (2004). Gerak- Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

51

Page 52: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

PEMBELAJARAN ATLETIK SEKOLAH DASAR

Oleh:Sriawan, M.Kes

PROGRAM D II PGSD PENJASFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

52

Page 53: PEMBELAJARAN ATLETIK S D.doc

53