pembakuan dan penetapan peroksida metode permanganometri

Upload: safitri-nur-rahmi

Post on 19-Jul-2015

1.218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK PENETAPAN KADAR H2O2 DENGAN METODE PERMANGANOMETRI

Di susun oleh: Safitri Nur Rahmi P07134111105

POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA ANALIS KESEHATAN 2012

Pembakuan dan Penetapan Peroksida Metode PermanganometriHari dan Tanggal Tujuan : Rabu, 11 April 2012 : Untuk mencari kadar peroksida dengan metode Permanganometri. Yang sebelumnya dilakukan pembakuan dengan asam oksalat. :

Dasar Teori

Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih. Kalium permanganat dapat bertindak sebagai indikator, dan umumnya titrasi dilakukan dalam suasana asam karena akan lebih mudah mengamati titik akhir titrasinya. Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan KMnO4 atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Pembakuan larutan KMnO4 dan mendinginkannya selama beberapa jam dan kemudian didihkan. Dibakukan dengan menggunakan zat baku utama, yaitu asam oksalat. Pada pembakuan larutan KMnO4 0,1 N, asam oksalat dilarutkan kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat yang kemudian didiihkan terlebih dahulu, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai larutan berwarna merah rose. Setelah didapat volume titrasi, maka dapat dicari normalitas KMnO 4. Reaksi yang terjadi saat pembakuan pemanganat adalah: Reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + H2O Oksidasi : H2C2O4 2H++ 2CO2+ 2e 2MnO4- + 6H+ + 5H2C2O4 2 Mn2+ +8H2O + 10CO2 Alat dan Bahan 1. Neraca analitis 2. Botol timbang 3. Batang pengaduk 4. Termometer 5. Gelas ukur 6. Gelas arloji 7. Labu erlenmeyer Bahan yang digunakan antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. KMnO4 H2SO4 97 % Akuades Asam oksalat H2O2

8. Gelas Kimia 9. Pipet Volume 10. Buret dan Statif 11. Corong 12. Gelas wool 13. Pipet Ukur 14. Labu Ukur 100ml 15. Botol Timbang

Cara Kerja : Sebelum praktikum telah di buat larutan KMnO4 dan di saring menggunakan glass wool dan di encerkan menggunakan aquades. Pembakuan KMnO4 1. Siapkan alat dan bahan. Dan bilas alat-alat gelas. 2. Timbang asam oksalat kurang lebih 0, 63 gram menggunakan kertas timbang dan di timbang dengan neraca analitis. Menimbang selisih. 3. Tuang asam oksalat pada labu ukur yang telah di beri corong. 4. Larutkan asam oksalat pada labu ukur 100ml menggunakan aquades. 5. Ambil larutan asam oksalat 25ml menggunakan pipet volume di tambah 20 ml H2O2 6. Bilas buret dengan aquades 3 kali dan satu kali menggunakan KMnO4. Tuang KMnO4 pada buret. 7. n n e e 8. Lakukan titrasi 3 kali. Perubahan dari tidak berwarna menjadi rose tipis. Titrasi Permanganometri 1. Siapkan alat dan bahan. Bilas alat-alat gelas 2. Timbang H2O2 (encer) 1, 5 gram dengan menggunakan neraca teknis. 3. Diencerkan 100 ml menggunakan labu ukur 100ml. 4. Di pipet 25ml menggunakan pipet volume. 5. Masukkan ke dalam labu enlemeyer. 6. Di tambah H2SO4 20 ml. Kemudian panaskan 7. Titrasi dalam keadaan panas. Perubahan dari tidak berwarna menjadi rose tipis.

-

-

Hasil dan Pembahasan : - Menimbang asam oksalat Berat kertas timbang+asam oksalat = 0, 9350 Berat sisa asam oksalat = 0, 3013 Berat Asam Oksalat 0,6337 gram = 633, 7 mg

-

Nimbang H2O2 Berat botol timbang : 15, 91 Berat botol timbang+H2O2 : 17, 42 Berat H2O2 : 1, 51 Titrasi Pembakuan KMnO4 Volume awal (ml) Titrasi I 5, 43 Titrasi II 9, 67 Titrasi III 9, 85

Volume akhir (ml) 31, 57 36, 03 36, 23

Volume titrasi (ml) 26,14 26,36 26,38

Titrasi Permanganometri Volume awal

Volume akhir

Volume titrasi

Titrasi I

Titrasi II

Titrasi III

(ml) 8, 55 10, 33 4, 17 23, 33 4, 67 4, 67 8, 97 5, 13 4, 37

(ml) 47, 97 47, 85 37, 73 45, 83 48, 87 46, 77 47, 73 48, 97 31, 95

(ml) 110,5

108, 8

110,21

Penghitungan Mencari Normalitas KMnO4 Titrasi 1N1 KMnO4 = = 25 x 0,6337

63 x 0,1 x 26,14 = 15,8425 164,682 Titrasi 2N1 KMnO4 =

= 0, 0962 N

= 25 x 0,6337 63 x 0, 1 x 26,36 = 15,8425 166,068 Titrasi 3N1 KMnO4 = = 25 x 0,6337

= 0, 0953 N

63 x 0, 1 x 26,38 = 15,8425 166,194 = 0, 0953 N

Rata-rata Normalitas KMnO4Nrata-rata = = 0, 0962 + 0, 0953 + 0, 0953

= 0, 0956 N

3 Selisih Normalitas KMnO4 Titrasi 1 = |Normalitas 1 - Normalitasrata-rata| = | 0, 0962 0, 0956 | = 0,0006 N Titrasi 2 = |Normalitas 2 - Normalitasrata-rata| = |0, 0953 0, 0956 | = 0,0003 N Titrasi 3 = |Normalitas 3 - Normalitasrata-rata| = |0, 0953 0, 0956 | = 0,0003 N Rata-Rata Selisih = 0,0006 + 0,0003 + 0,0003 3 = 0,0004 N BTR Normalitas= N Rata-Rata selisih X 1000

Rata-rata Normalitas = 0,0004 x 1000 = 4, 1841 0, 0956 Mencari Kadar H2O2 TITRASI I %H2O2 = V1 x N x BE x D x 100 % massa ( mg ) = 110,5 x 0, 0956 x 17 x 4 x 100% 1510 = 47,5720 %

TITRASI II %H2O2 = V1 x N x BE x D x 100 % massa ( mg ) = 108, 8 x 0, 0956 x 17 x 4 x 100% 1510 = 46,8402 % TITRASI III %H2O2 = V1 x N x BE x D x 100 % massa ( mg ) = 110,21 x 0, 0956 x 17 x 4 x 100% 1510 = 47,4472% Kadar rata-rata =K3

T

= 47,5720 + 46,8402 + 47,4472 3 = 47,2864 % Menghitung BTR Titrasi 1 = |kadartitrasi 1 - kadarrata-rata| = |47,5720 % 47,2864 % | = 0,2856 % Titrasi 2 = |kadartitrasi 2 - kadarrata-rata| = |46,8402 % 47,2864 % | = 0,4462 % Titrasi 3 = |kadartitrasi 3 - kadarrata-rata| = |47,4472% 47,2864 % | = 0,1608 %

a. Selisih kadar Rata-rata selisih = Se h K3 = 0,2856 % + 0,4462 % + 0,1608 %

T

3 = 0,2975 % b. BTR H2O2 =

= 0,2975 x 1000 = 6,2914 47,2864 Kesimpulan : Kadar H2O2 adalah 47,2864 % BTR H2O2 adalah 6,2914 Normalitas KmnO4 adalah 0, 0956 N BTR Normalitas KmnO4 adalah 4, 1841

Yogyakarta, 16 April 2012 Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing Praktikan

Sujono, SKM, M.Sc.

Narendra Yoga H, ST

Safitri Nur Rahmi