pembahasan kasus difteri

4
PEMICU 2 MODUL RESPIRASI Oleh: Kiki Rosmayanti PSPD UIN SYAHID 2011 Identifikasi masalah - An. B 12 tahun, laki-laki - Mengeluh nyeri saat menelan, sesak napas, suara serak, nyeri hingga ke telinga saat menelan, dan disertai demam - Belum diimunisasi 1. Introduksi Difteri adalah infeksi yang diakibatkan oleh gram + yaitu Bacillus cornyebacterium diphteriae Terminologi dibagi atas 3 a. sistem respirasi -anterior nasal diphteria -pharyngeal and tonsilar diphteria -laringeal diphteria b. Ke kulit ( cutaneous diphteriae) c. Asimptomatik carrier Sistem respirasi Cutaneus Asimptom carrier Anterior nasal Pharyngeal and tonsilar laringeal tidak bisa dibedakan dengan common cold ditandai dengan adanya mukopurulen atau seropurulent penyakit ini cukup ringan Penyerapan toxic systemic ringan karena daerah anterior nasal memiliki rendah pembuluh darah dapat di tangani cepat infeksi di daerah ini berkaitan dengan penyerapan di pembuluh darah onset berbahaya gejala awal termasuk malaise, sakit tenggorokan , anoreksia, dan demam ringan dalam 2-3 hari lalu akan terbentuk mambran putih kebiruan yang meluas menyebabka bisa akibat penyebaran faringeal atau dari laring itu sendiri menifestasi klinis : demam, suara serak karena pseudomembr an ada di pita suara atau vocal fold batuk kering obstruksi pernapasan akibat edema dan pseudomembr ane. Umum pada daerah tropis Adanya skin rash dan ulser Tidak ada gejala gangguan pada saluran napas atas (faringitis atau laringitis) dan sistemik Adanya otitis media, ada infeksi nasal atau cutaneous atau asimptom faringeal infection

Upload: rasyad

Post on 11-Sep-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pembahasan kasus difteri, mencakup definisi, patofisiologi, dan penatalaksanaan.

TRANSCRIPT

  • PEMICU 2 MODUL RESPIRASI

    Oleh: Kiki Rosmayanti PSPD UIN SYAHID 2011

    Identifikasi masalah

    - An. B 12 tahun, laki-laki- Mengeluh nyeri saat menelan, sesak napas, suara serak, nyeri hingga ke telinga saat menelan,

    dan disertai demam- Belum diimunisasi

    1. IntroduksiDifteri adalah infeksi yang diakibatkan oleh gram + yaitu Bacillus cornyebacteriumdiphteriae

    Terminologi dibagi atas 3a. sistem respirasi

    -anterior nasal diphteria-pharyngeal and tonsilar diphteria-laringeal diphteria

    b. Ke kulit ( cutaneous diphteriae)c. Asimptomatik carrier

    Sistem respirasiCutaneus

    AsimptomcarrierAnterior nasal Pharyngeal

    and tonsilarlaringeal

    tidak bisadibedakandengancommoncold

    ditandaidenganadanyamukopurulenatauseropurulent

    penyakit inicukup ringanPenyerapantoxicsystemicringankarenadaerahanterior nasalmemilikirendahpembuluhdarah

    dapat ditangani cepat

    infeksi didaerah iniberkaitandenganpenyerapandi pembuluhdarah

    onsetberbahaya

    gejala awaltermasukmalaise,sakittenggorokan, anoreksia,dan demamringandalam 2-3hari laluakanterbentukmambranputihkebiruanyang meluasmenyebabka

    bisa akibatpenyebaranfaringeal ataudari laring itusendiri

    menifestasiklinis :demam, suaraserak karenapseudomembran ada di pitasuara atauvocal fold

    batuk kering obstruksi

    pernapasanakibat edemadanpseudomembrane.

    Umum padadaerah tropis

    Adanya skinrash danulser

    Tidak adagejalagangguanpadasalurannapas atas(faringitisataularingitis)dansistemik

    Adanyaotitis media,ada infeksinasal ataucutaneousatauasimptomfaringealinfection

  • olehantitoxin danantibiotik

    n obstruksisalurannapas

    demambiasanyatidak tinggi

    pasiendenganpenyakitberatditandaidenganedemadaerahsubmandibula dananteriorleher danlimfodenopatikarakteristikbullneck

    2. Epidemiologi-insiden tertinggi pada orang dewasa-tingkat kematian antara 5%-10%-pada anak-anak terjadi pada usia < 5 tahun dan pada dewasa > 40 tahun-wabah meskipun sangat jarang masih terjadi di sleuruh dunia, bahkan negara maju-umum terjadi pada musim dingin di zona beriklim sedang-terutama melibatkan anak yang tidak diimunisasi

  • -dianosis banding: infeksi bakteri streptococcus sp, faringitis virus, cincent angina, oralsyphilis, infeksi candida.-lakukan swab faringeal pada area infeksi khususnya pada tepi membrane, pada daerahulserasi atai kripta tonsil-biakan pada medium tellurite ( akan membentuk koloni hitam yang dikelilingi oleh warnaabu-abu), atau bisa juga dilakukan pewarnaan gram (akan tampak multiple club shape formslook like chinese characters)

    6. Menegemen pengobatana. Jika penyakit difteri sangat kuat diduga baik secara menifestasi klinis dan hasil anamnesis

    serta pemeriksaan fisik lakukan swab tenggorok dan kultur sambil menunggu hasilkultur langsung berikan antitoxin, tidak perlu menunggu hasil kultur

    b. Sebelum diberikan antitoksin test hipersensitivitas terebih dahuluc. Berikan antitoxin single dose 20.000-100.0000 unit secara IMd. Bisa dengan parenteral eritromycin 40-50 mg/kg/hari dengan dosis maximum 2 g/hari

    diberikan selama 14 hari untuk mencegah komplikasie. Atau bisa dengan procaine penicilline g IM (300.000 unit / hari untuk berat badan = 10 kg selama 14 harif. Carrier: oral erytromycin 40-50 mg/kg/hariselama 7 hari dengan max doe 2g/ hari atau

    penicillin benzatthine G 600.000 hingga 1.200.000 u IM untuk pasien BB

  • contractionGrade IV Marked retractions, cyanosis, apathyTata laksana

    Grade IKondisi tidak parahTidak memburukManage di rumah

    Grade IIRawat di rumah sakitBerikan adrenaline nebulisations (1 ml dengan 1:1000 dalam 1 ml saline)Setiap 15 menit atau lebih sampai pulih ke grade 1Pertimbangkan untuk pemberian steroid

    Grade IIIMonitor saturasi oksigenGunakan continuous adrenaline nebulisations selama 2 jam hingga ke grade II

    Grade IVContinous adrenaline nebulisations dengan 100 % O2Urgent intubation

    9. Lampiran