miokarditis difteri

22
Miokarditis Difteri Pembimbing: dr. Priyono BS. Sp.A. Dipresentasikan Oleh: Mohammad Andy S 1010221051 Selasa, 7 Februari 2012 06/08/22 1

Upload: selvi-avill

Post on 08-Aug-2015

291 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

miokarditis difteri

TRANSCRIPT

Page 1: miokarditis difteri

Miokarditis Difteri

Pembimbing:dr. Priyono BS. Sp.A.

 Dipresentasikan Oleh:

Mohammad Andy S 1010221051Selasa, 7 Februari 2012

04/13/23 1

Page 2: miokarditis difteri

BAB I PENDAHULUAN

04/13/23 2

Page 3: miokarditis difteri

Pendahuluan

• Pada awal tahun 1980-an terjadi peningkatan insidensi  kasus difteria pada negara bekas Uni Soviet karena kekacauan program imunisasi

• Pada tahun 1990-an masih terjadi epidemic yang besar di Rusia dan Ukraina.

• Pada tahun 2000-an epidemic difteria masih terjadi dan menjalar ke negara-negara tetangga.

• Biasanya menyerang remaja dan orang dewasa

04/13/23 3

Page 4: miokarditis difteri

Pendahuluan (cont’d )

• Di Ekuador, AS, pada tahun 1993-1994 terjadi ledakan kasus sebesar 200 kasus, yang 50%-nya adalah anak berusia 15 tahun atau lebih.  

• Dari tahun 1980 sampai 2010, 55 kasus difteri dilaporkan. Sebagian besar kasus (77%) menyerang usia 15 tahun,empat dari lima kasus fatal terjadi di kalangan anak-anak yang tidak divaksinasi

04/13/23 4

Page 5: miokarditis difteri

Pendahuluan (cont’d )

• Angka mortalitas berkisar 5-10%, sedangkan angka kematian di Indonesia menurut laporan Parwati S. Basuki yang didapatkan dari rumah sakit di kota Jakarta(RSCM), Bandung(RSHS), Makasar(RSWS), Semarang(RSK), dan Palembang(RSMH) rata-rata sebesar 15%.

• Di Indonesia, dari data lima rumah sakit di Jakarta, Bandung, Makassar, Semarang, dan Palembang. Selama tahun 1991-1996, dari 473 pasien difteria, terdapat 45% usia balita, 27% usia kurang dari 1 tahun, 24% usia 5-9 tahun, dan 4% usia diatas 10 tahun. (Parwati S.Basuki )

04/13/23 5

Page 6: miokarditis difteri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

04/13/23 6

Page 7: miokarditis difteri

Definisi difteri

• Difteri adalah suatu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri penghasil toksik Corynebacterium diphteriae (Iwansain.2008).

• Difteri sangat menular, sangat berbahaya pada anak –anak terutama menyerang saluran pernafasan bagian atas, penularannya melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat (Sulianti Suroso. 2004).

04/13/23 7

Page 8: miokarditis difteri

Etiologi difteri• Penyebabnya adalah Corynebacterium

diphteriae. • Ditularkan melalui percikan ludah yang

berasal dari batuk penderita atau benda maupun makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri.

• Berkembangbiak pada / disekitar selaput lendir mulut atau tenggorokan dan menyebabkan peradangan.

• Pewarnaan sediaan langsung dapat dilakukan dengan biru metilen atau biru toluidin. Basil ini dapat ditemukan dengan sediaan langsung dari lesi.

04/13/23 8

Page 9: miokarditis difteri

Sifat  bakteri Corynebacterium diphteriae :

• Gram positif

• Aerob

• Polimorf

• Tidak bergerak

• Tidak berspora

• Membentuk psedomembran yang sukar diangkat, mudah berdarah, dan berwarna putih keabu-abuan yang meliputi daerah yang terkena.terdiri dari fibrin, leukosit, jaringan nekrotik dan kuman.

• Mengeluarkan eksotoksin yang sangat ganas dan dapat meracuni jaringan setelah beberapa jam diserap dan memberikan gambaran perubahan jaringan yang khas terutama pada otot jantung, ginjal dan jaringan saraf.

04/13/23 9

Page 10: miokarditis difteri

Tingkat Infeksi

• Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.

• Infeksi sedang bila pseudomembran telah menyaring sampai faring, sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.

• Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai  dengan gejala komplikasi seperti miokarditis, paralysis dan nefritis

04/13/23 10

Page 11: miokarditis difteri

Patofisiologi

• Basil hidup dan berkembangbiak pada traktus respiratorius bagian atas terutama bila terdapat  peradangan kronis pada tonsil, sinus, dll

• Selain itu dapat juga pada vulva, kulit, mata, walaupun jarang terjadi. Pada tempat-tempat tersebut basil membentuk pseudomembran dan melepaskan eksotoksin.

• Pseudomembran timbul lokal kemudian menjalar kefaring, tonsil, laring, dan saluran nafas atas. Kelenjar getah bening sekitarnya akan membengkak dan mengandung toksin.

04/13/23 11

Page 12: miokarditis difteri

Patofisiologi

• Eksotoksin bila mengenai otot jantung akan menyebabkan miokarditis toksik atau jika mengenai jaringan saraf perifer sehingga timbul paralysis terutama otot-otot pernafasan.

• Toksin juga dapat menimbulkan nekrosis fokal pada hati dan ginjal, yang dapat menimbulkan nefritis interstitialis

• Pasien difteria selalu dirawat dirumah sakit karena mempunyai resiko terjadi komplikasi seperti mioarditis atau sumbatan jalan nafas (Ngastiyah, 1997).

04/13/23 12

Page 13: miokarditis difteri

Manifestasi klinis

• Demam tinggi ( > 38º C)• Denyut jantung cepat• Lesu dan lemah• Menggigil• Mual muntah• Nyeri saat menelan dan anoreksia• Pucat• Pembengkakan kelenjar limfa dileher• Sakit kepala• Pembengkakan kelenjar limfa dileher• Sesak nafas

04/13/23 13

Page 14: miokarditis difteri

Miokarditis difteri

• Sering timbul akibat komplikasi difteri tetapi dapat juga terjadi pada bentuk ringan.

• komplikasi terhadap penyakit jantung pada anak diperkirakan 10-20%. Makin luas lesi local dan makin terlambat pemberian oksitosin, miokarditis makin sering terjadi.

• Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya miokarditis yaitu virulensi kuman.

• Melemahnya jantung atau  adanya aritmia  menunjukan gejala-gejala miokarditis.

04/13/23 14

Page 15: miokarditis difteri

Manifestasi klinis MD

1. Keluhan Pokok

• Demam

• Nyeri dada mirip angina pektoris dan perikarditis

• Palpitasi

• Sesak napas

2.Tanda Penting

– Takikardi

– Kardomegali (cepat terjadi)

– Bunyi jantung melemah

– Irama gallop; Tanda-tanda gagal jantung, terutama gagal jantung kanan.

04/13/23 15

Page 16: miokarditis difteri

Miokarditis difteri

3.Pemeriksaan Khusus

– Pemeriksaan EKG: Tidak khas

• ST-T changes inferior

• Gangguan konduksi jantung

– Foto Toraks: Tidak khas

• Pembesaran jantung dengan efusi perikard atau pleura.

– Ekokardiografi:

• Pembesaran jantung kiri

• Dapat di bedakan dengan kardiomiopati hipertrofi dan mitral stenosis.

04/13/23 16

Page 17: miokarditis difteri

kelainan EKG pada miokarditis difteri : (Maimunah dkk 1965)

• Gangguan kondiksi .

• Kerusakan miokard: perubahan gelombang T yang disertai dengan atau tanpa deviasi segmen ST.

• Aritmia: sinus takikardia atau bradikardia.

04/13/23 17

Page 18: miokarditis difteri

Manajemen

• Pengobatan khusus penyakit difteri bertujuan untuk menetralisir toksin dan membunuh basil dengan antibiotika (Penicilin Procain, Eritromisin, Ertromysin, Amoksisilin, Rifampicin, Klindamisin, tetrasiklin).

• Pengobatan penderita difteria ini yaitu dengan pemberian Anti Difteria Serum (ADS) 20.000 unit intra muskuler bila membrannya hanya terbatas tonsil saja, tetapi jika membrannya sudah meluas diberikan ADS 80.000-100.000 unit.

04/13/23 18

Page 19: miokarditis difteri

Manajemen

• Sebelum pemberian serum dilakukan sensitif test.

• Antibiotik pilihan adalah penicilin 50.000 unit/kgBB/hari diberikan samapi 3 hari setelah panas turun.

• Antibiotik alternatif lainnya adalah erythromicyn 30-40 mg/KgBB/hari selama 14 hari.

04/13/23 19

Page 20: miokarditis difteri

• Penanggulangan melalui pemberian imunisasi DPT (Dipteri Pertusis Tetanus) dimana vakisin DPT adalah vaksin yang terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan serta bakteri pertusis yang telah diinaktifkan.

• Imunisasi DPT diberikan untuk pemberian kekebalan secara simultan terhadap difteri, pertusis dan tetanus, diberikan pertama pada bayi umur 2 bulan, dosis selanjutnya diberikan dengan interval paling cepat 1 bulan

• DPT pada bayi diberikan tiga kali yaitu DPT1, DPT2 dan DPT 3. Imunisasi lainnya yaitu DT (Dipteri Pertusis) merupakan imunisasi ulangan yang biasanya diberikan pada anak sekolah dasar kelas satu.

04/13/23 20

Page 21: miokarditis difteri

Prognosis

Menurut Ngastiyah (2005) prognosis tergantung pada :• Umur pasien, makin muda usianya makin jelek

prognosisnya.• Perjalanan penyakit, makin terlambat diketemukan makin

buruk keadaanya.• Letak lesi difteria, bila dihidung tergolong ringan.• Keadaan umum pasien, bila keadaan gizinya buruk, juga

buruk.• Terdapat komplikasi miokarditis sangat memperburuk

prognosis.• Pengobatan terlambat pemberian ADS, prognosis makin

buruk.

04/13/23 21

Page 22: miokarditis difteri

DAFTAR PUSTAKA

• Nelson. Ilmu kesehatan anak volume 3. Samik wahab editors. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. 2000.

• http://medicastore.com/penyakit/930/Difteri.html• Jauhari,nurudin. 2008. Imunisasi Difteri.• Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media

Aesculapius.• Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC• Rampengan, H.T, dkk. 1993. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Jakarta :

EGC• Sulianti Suroso. 2004. Pengaruh Imunisasi pada anak.www.infeksi.com• dr. Mira Novia http://www.surabaya-ehealth.org/artikel/dapat-

timbulkan-kematian-jika-tidak-ditangani-dengan-segera 2010• Febby Hapsari Prastiten.

http://febbyhapsari.wordpress.com/2011/03/20/difteri-sebagai-contoh-food-and-water-borne-disease/ FKM UNDIP

04/13/23 22