pembahasan heg

3
PEMBAHASAN 1. Pada data disebutkan 50-90% wanita hamil mengalami mual dan muntah dalam kehamilan, sedangkan hanya 0,3-2% yang menyebabkan ibu harus ditatalaksana dengan rawat inap. Indikasi rawat inap pada pasien dengan hiperemesis gravidarum adalah : a. Intake per oral yang sulit, setiap makanan dan minuman dimuntahkan b. Terdapat tanda dehidrasi seperti mata cekung, turgor kulit menurun, mukosa dan kulit kering, oliguria, dan capillary refill time > 2 detik. c. Terdapat keton (+) pada urin yang menandakan telah terjadi glukoneogenesis sebagai kompensasi sel yang kekurangan asupan glukosa sebagai bahan pembentukan ATP. d. Terdapat komplikasi akibat mual muntah berlebihan dan intake oral yang sulit yang ditandai dengan penurunan berat badan, penurunan kesadaran, gangguan pada organ jantung dan hepar. 2. Kriteria perbaikan pada pasien dengan hiperemesis gravidarum : a. Terdapat perbaikan tanda dan gejala seperti mual dan muntah yang berkurang, asupan nutrisi per oral baik. b. Hemodinamik stabil yang dapat dinilai dari tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, laju pernapasan, dan suhu) c. Tidak terdapat tanda dehidrasi d. Keton (-) pada urin

Upload: mindi-widayani

Post on 18-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBAHASAN HEG

PEMBAHASAN

1. Pada data disebutkan 50-90% wanita hamil mengalami mual dan muntah dalam

kehamilan, sedangkan hanya 0,3-2% yang menyebabkan ibu harus ditatalaksana dengan

rawat inap. Indikasi rawat inap pada pasien dengan hiperemesis gravidarum adalah :

a. Intake per oral yang sulit, setiap makanan dan minuman dimuntahkan

b. Terdapat tanda dehidrasi seperti mata cekung, turgor kulit menurun, mukosa dan

kulit kering, oliguria, dan capillary refill time > 2 detik.

c. Terdapat keton (+) pada urin yang menandakan telah terjadi glukoneogenesis

sebagai kompensasi sel yang kekurangan asupan glukosa sebagai bahan

pembentukan ATP.

d. Terdapat komplikasi akibat mual muntah berlebihan dan intake oral yang sulit

yang ditandai dengan penurunan berat badan, penurunan kesadaran, gangguan

pada organ jantung dan hepar.

2. Kriteria perbaikan pada pasien dengan hiperemesis gravidarum :

a. Terdapat perbaikan tanda dan gejala seperti mual dan muntah yang berkurang,

asupan nutrisi per oral baik.

b. Hemodinamik stabil yang dapat dinilai dari tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi,

laju pernapasan, dan suhu)

c. Tidak terdapat tanda dehidrasi

d. Keton (-) pada urin

3. Alasan pemberian cairan infus pada pasien hiperemesis gravidarum :

a. Pertama diberikan infus NaCl 0,9% untuk mengoreksi kelainan elektrolit yang

dapat terjadi akibat mual muntah berlebihan dan intake per oral yang sulit, karena

ketidakseimbangan elektrolit dalam darah dapat menyebabkan gangguan

kontraktilitas jantung dan menyebabkan aritmia.

b. Selanjutnya diberikan infus KAEN Mg3 : NaCl 0,9% : D5%, untuk menggantikan

asupan glukosa yang kurang sebagai bahan pembentukan ATP dan mencegah

terjadinya glukoneogenesis yaitu pembentukan lemak dan protein menjadi

glukosa.

c. Kemudian diberikan infus aminofluid jika intake per oral masih sulit, karena

aminofluid memiliki jumlah kalori yang cukup tinggi.

Page 2: PEMBAHASAN HEG

4. Pada kondisi keton positif berapa pada urin, pasien hiperemesis gravidarum harus dirawat

inap?

Pada pasien dengan keton +2 pada urin yang menandakan sudah terjadi pemecahan lemak

dan protein berlebihan dalam tubuh, atau pasien dengan keton +1 pada urin dengan intake

per oral yang sulit sehingga keadaan hiperemesis gravidarum dapat menjadi kategori II

atau kategori III.

5. Pada pasien hamil dengan mual muntah berlebihan, apa saja yang dapat menjadi

penyebabnya dan pemeriksaan penunjang apa saja yang diperlukan untuk menyingkirkan

diagnosis banding penyakit tersebut?

a. Pada kelainan organ gastrointestinal seperti infeksi H.Pylori, diperlukan

pemeriksaan endoskopi untuk melihat kondisi organ gaster.

b. Pada kelainan endokrin seperti hipertiroid, diperlukan pemeriksaan kadar T3, T4,

dan TSH dalam darah. Pada diabetes mellitus dapat diperiksa kadar glukosa darah

sewaktu, gula darah puasa, gula darah 2 jam post prandial.

c. Pada kehamilan ganda dapat diperiksa dengan USG, pada mola hidatidosa dapat

diperiksa USG untuk melihat gambaran ‘snow flake appearance’ dan kadar

hormon β-hCG dalam darah.