pembahasan aspek etik kasus terri schiavo (bhp)

3
Kasus Terri Schiavo Pada tanggal 25 Februari 1990 Terri Schiavo ditemukan dalam keadaan tidak ada pernapasan dan tidak ada pulsasi yang diduga ia mengalami henti jantung yang dipicu oleh kadar kalium dalam darah sangat rendah(Hipokalemia) sebagai akibat terlalu banyak meminum cairan sekitar 10-15 gelas es teh di siang hari (ketidakseimbangan elektrolit). Yang akhirnya mempengaruhi irama jantung. Akibatnya, timbul keadaan kekurangan oksigen hebat di otak. Beberapa bulan kemudian, hasil pemeriksaan Computed Tomography Scans memperlihatkan ada proses atrofi di otak (otak besar menyusut dan tempatnya telah digantikan oleh cairan otak) dan hasil electroencephalogram telah datar menunjukkan fungsi otak besar telah tiada. Ia masih bernapas spontan, respons tubuh terhadap cahaya dan bunyi masih ada, masih bisa menelan, namun tidak ada tanda-tanda kesadaran, fungsi otak besar, dan emosi. Berdasarkan data-data ini dokter menyimpulkan Terri Schiavo berada dalam keadaan vegetasi (persistent vegetative state) dalam waktu kurang dari 1 tahun setelah serangan jantung. Selama bertahun-tahun hidup Terri ditunjang pemberian makanan buatan lewat selang makanan (artificial nutrition and hydration). Setelah berbagai usaha pertolongan dilakukan akhirnya suami Terri, Michael Schiavo, berkesimpulan bahwa yang terbaik bagi Terri adalah menghentikan upaya perawatan dan pemberian makanan buatan. Namun, orangtua Terri berpendapat sebaliknya. Silang pendapat ini dibawa ke pengadilan. Pada tahun 2002 pengadilan Florida memeriksa kasus ini dan memanggil saksi ahli dari kedua pihak dan pihak netral. Meskipun para ahli tidak satu pendapat, pengadilan memutuskan bahwa Terri Schiavo benar berada dalam keadaan persistent vegetative state dan keputusan meneruskan atau menghentikan pemberian makanan buatan bergantung pada keputusan pasien (jika pasien sadar dan kompeten) atau apa yangg terbaik bagi pasien (jika pasien tidak sadar sehingga tidak kompeten). Setelah melalui berbagai proses pengadilan yang panjang dan melelahkan akhirnya pada 18 Maret 2005 sekitar pukul 01.00 untuk ketiga kalinya pengadilan memutuskan agar selang makanan Terri Schiavo dicabut dan 13 hari kemudian (31 Maret 2005) ia meninggal dunia dengan tenang dan tanpa rasa sekit dari dehidrasi

Upload: ghanirahmani

Post on 11-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hm

TRANSCRIPT

Kasus Terri SchiavoPada tanggal 25 Februari 1990 Terri Schiavo ditemukan dalam keadaan tidak ada pernapasan dan tidak ada pulsasi yang diduga ia mengalami henti jantung yang dipicu oleh kadar kalium dalam darah sangat rendah(Hipokalemia) sebagai akibat terlalu banyak meminum cairan sekitar 10-15 gelas es teh di siang hari (ketidakseimbangan elektrolit). Yang akhirnya mempengaruhi irama jantung. Akibatnya, timbul keadaan kekurangan oksigen hebat di otak. Beberapa bulan kemudian, hasil pemeriksaan Computed Tomography Scans memperlihatkan ada proses atrofi di otak (otak besar menyusut dan tempatnya telah digantikan oleh cairan otak) dan hasil electroencephalogram telah datar menunjukkan fungsi otak besar telah tiada. Ia masih bernapas spontan, respons tubuh terhadap cahaya dan bunyi masih ada, masih bisa menelan, namun tidak ada tanda-tanda kesadaran, fungsi otak besar, dan emosi.Berdasarkan data-data ini dokter menyimpulkan Terri Schiavo berada dalam keadaan vegetasi (persistent vegetative state) dalam waktu kurang dari 1 tahun setelah serangan jantung.Selama bertahun-tahun hidup Terri ditunjang pemberian makanan buatan lewat selang makanan (artificial nutrition and hydration). Setelah berbagai usaha pertolongan dilakukan akhirnya suami Terri, Michael Schiavo, berkesimpulan bahwa yang terbaik bagi Terri adalah menghentikan upaya perawatan dan pemberian makanan buatan.Namun, orangtua Terri berpendapat sebaliknya.Silang pendapat ini dibawa ke pengadilan. Pada tahun 2002 pengadilan Florida memeriksa kasus ini dan memanggil saksi ahli dari kedua pihak dan pihak netral. Meskipun para ahli tidak satu pendapat, pengadilan memutuskan bahwa Terri Schiavo benar berada dalam keadaan persistent vegetative state dan keputusan meneruskan atau menghentikan pemberian makanan buatan bergantung pada keputusan pasien (jika pasien sadar dan kompeten) atau apa yangg terbaik bagi pasien (jika pasien tidak sadar sehingga tidak kompeten).Setelah melalui berbagai proses pengadilan yang panjang dan melelahkan akhirnya pada 18 Maret 2005 sekitar pukul 01.00 untuk ketiga kalinya pengadilan memutuskan agar selang makanan Terri Schiavo dicabut dan 13 hari kemudian (31 Maret 2005) ia meninggal dunia dengan tenang dan tanpa rasa sekit dari dehidrasi

Aspek Etik Kedokteran pada kasus Terri SchiavoAutonomiPada prinsipnya autonomy adalah hak pasien untuk menentukan haknya sendiri yang didasarkan pada kemampuan kognisi. Hak tersebut hilang pada pasien dengan Vegetative state (kesadaran minimal atau mati otak) kecuali sebelumnya pasien berpesan secara tertulis maupun lisan.Michael Schiavo (suami Terri Schiavo) menyatakan bahwa istrinya tidak ingin pergi dalam keadaan Persistent Vegerative State , namun ia menunggu lama untuk menyampaikannya. Itu berarti, ia telah mengabaikan keinginan istrinya & melanggar hak autonomy-nya selama bertahun-tahun. Beneficence dan NonmalaficenceWalaupun pasien berada pada kondisi Vegetative State , dokter tetap berupaya sebaik mungkin dan menghindari bahaya yang nantinya bisa terjadi. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut Terri Schiavo dinyatakan ada kematian pada otaknya dan sudah masuk kondisi Persistent Vegetative State . Sehingga upaya seperti pelepasan selang makanan, bisa dilakukan. Tapi tetap persetujuan dari pihak wali, keluarga dan pengadilan.JusticeDalam kasus Terri Schiavo banyak pihak-pihak swasta, perorangan seperti Senator First, Cogressman DeLay dan Gubernur Jeb Bush bahkan dari pemerintah yang diserahkan pada RS nya. Keadilan distributif tersebut tidak merata. Angka kematian pada pasien Vegetative State, kanker meningkat dua kali lebih tinggi untuk orang yang tidak diasuransikan.REFERENSI1.Fine RL, Mayo TW. Resolution of futility by due process: early experience with the Texas Advance Directives Act.Ann Intern Med.2003;138:743746.[PubMed]2.Hippocrates .Hippocratic Writings.London: Penguin Books; 1983. The science of medicine; pp. 139147.3.Buber M.A New Translation, with a Prologue and Notes by Walter Kaufmann.New York: Touchstone; 1970. I and Thou.