pembahasan antikonvulsi

3
Berdasarkan pada data pengamatan yang dihasilkan, mencit uji kontrol memberikan rata-rata onset time yang lebih lama beberapa detik dibandingkan dari mencit uji II dan lebih sebentar dibandingkan mencit uji I. Yang seharusnya terjadi, uji kontrol haruslah lebih cepat dibandingkan kelompok uji, faktor yang mempengaruhinya bisa dari daya absorpsi tubuh mencit yang diberikan obat belum maksimal, sehingga obat yang diberi belum dapat mencegah (mengurangi) konvulsi pada waktu yang diharapkan. Pada data yang dihasilkan oleh mencit uji I, didapatkan bahwa onset time yang dihasilkan lebih lama dari mencit uji kontrol dan mencit uji II. Hal ini tidak menunjukkan bahwa mencit uji I mendapatkan efek antikonvulsi yang lebih rendah (dosis lebih rendah) daripada mencit uji II karena onset time nya lebih lama dibandingkan mencit uji II. Pada data yang dihasilkan oleh mencit uji II, didapatkan bahwa rata-rata onset time yang dihasilkan oleh mencit uji II lebih sebentar daripada rata-rata onset time yang dihasilkan oleh mencit uji I, dari hasil pengamatan yang didapat ketidaksesuaian dengan yang diharapkan, seharusnya dengan semakin tingginya dosis antikonvulsi yang diberikan maka semakin lama terjadinya onset time,. diduga pada waktu pengamatan antikonvulsi belum terdapat dalam konsentrasi maksimal dalam plasma mencit. Pada data pengamatan Death time yang dihasilkan, mencit uji kontrol memberikan rata-rata death time yang lebih cepat dibandingkan dari mencit uji I dan mencit uji II. Hal ini telah sesuai dengan yang diharapkan, pada uji kontrol, terjadinya death

Upload: nana-chan

Post on 16-Feb-2015

50 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: pembahasan antikonvulsi

Berdasarkan pada data pengamatan yang dihasilkan, mencit uji kontrol memberikan rata-

rata onset time yang lebih lama beberapa detik dibandingkan dari mencit uji II dan lebih

sebentar dibandingkan mencit uji I. Yang seharusnya terjadi, uji kontrol haruslah lebih cepat

dibandingkan kelompok uji, faktor yang mempengaruhinya bisa dari daya absorpsi tubuh mencit

yang diberikan obat belum maksimal, sehingga obat yang diberi belum dapat mencegah

(mengurangi) konvulsi pada waktu yang diharapkan.

Pada data yang dihasilkan oleh mencit uji I, didapatkan bahwa onset time yang dihasilkan

lebih lama dari mencit uji kontrol dan mencit uji II. Hal ini tidak menunjukkan bahwa mencit uji

I mendapatkan efek antikonvulsi yang lebih rendah (dosis lebih rendah) daripada mencit uji II

karena onset time nya lebih lama dibandingkan mencit uji II. Pada data yang dihasilkan oleh

mencit uji II, didapatkan bahwa rata-rata onset time yang dihasilkan oleh mencit uji II lebih

sebentar daripada rata-rata onset time yang dihasilkan oleh mencit uji I, dari hasil pengamatan

yang didapat ketidaksesuaian dengan yang diharapkan, seharusnya dengan semakin tingginya

dosis antikonvulsi yang diberikan maka semakin lama terjadinya onset time,. diduga pada waktu

pengamatan antikonvulsi belum terdapat dalam konsentrasi maksimal dalam plasma mencit.

Pada data pengamatan Death time yang dihasilkan, mencit uji kontrol memberikan rata-

rata death time yang lebih cepat dibandingkan dari mencit uji I dan mencit uji II. Hal ini telah

sesuai dengan yang diharapkan, pada uji kontrol, terjadinya death time lebih cepat dikarenakan

tidak adanya zat antikonvulsi sehingga konvulsi yang diakibatkan oleh pemberian striknin

striknin lebih cepat memberikan efek dan menimbulkan kematian.

Pada data yang dihasilkan oleh mencit uji I, didapatkan bahwa death time yang dihasilkan

lebih cepat dari mencit uji II. Hal ini menunjukkan bahwa mencit uji I mendapatkan efek

antikonvulsi yang lebih rendah (dosis lebih rendah) daripada mencit uji II karena death time nya

lebih cepat dibandingkan mencit uji II. Pada data yang dihasilkan oleh mencit uji II, didapatkan

bahwa rata-rata death time yang dihasilkan oleh mencit uji II paling lama terjadinya death time

daripada rata-rata death time yang dihasilkan oleh mencit uji I, dari hasil pengamatan yang

didapat kesesuaian dengan yang diharapkan, dengan semakin tingginya dosis antikonvulsi yang

diberikan maka semakin lama terjadinya death time,. Karena dosis yang lebih besar akan

menghambat konvulsi lebih banyak dibandingkan dosis antikonvulsi yang lebih sedikit.

Page 2: pembahasan antikonvulsi

Adapun data di atas juga dapat dilihat secara jelas melalui grafik waktu terhadap jumlah

dosis antikonvulsi yang diberikan. Dari grafik dapat disimpulkan bahwa dosis I memberikan efek

antikonvulsi lebih kecil dibandingkan dosis II.

Dari tabel anava, dengan keyakinan 95% dapat disimpulkan bahwa semua perlakuan

(kontrol, dosis I, dosis II) Tidak ada pengaruh dosis terhadap onset time dan Deathtime mencit.,

maksudnya tidak semua mencit mendapatkan efek antikonvulsi

Pada mencit uji I dan mencit uji II, persen inhibisi onset time yang didapat adalah sebesar

42,01% dan -2,366% sedangkan persen inhibisi death time yang didapat adalah sebesar 71,55%

dan 394,13%, dilihat dari persen inhibisi death time, hal ini menunjukan bahwa aktivitas

antikonvulsi deazepam dosis II lebih besar daripada dosis I dikarenakan dosis untuk mencit uji II

lebih besar daripada dosis untuk mencit uji I.