pembahasan coelenterata

23
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia hewan terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang yakni: hewan yanmg bertulang belakang (vertebrata) dan hewan yang tidak bertulang belakang(invertebrata). Hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrate) terdiri dari beberapa filum, yakni filum Coelenterata (hewan berongga), Annelida (cacing gelang), porifera (hewan berpori), Echinodermata (hewan berkulit duri), Platyhelminthes (cacing pipih), Arthropoda (hewan berbuku-buku) dan Mollusca (hewan lunak). Pada makalah ini akan dibahas mengenai filum Coelenterata. Coelenterata sering disebut hewan berongga.Pemberian hewan berongga sebenarny a tidak tepat karena Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya (acelomata), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang disebut coelenteron (rongga gastrovaskuler, rongga tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan). 1

Upload: luluk-mukarromah

Post on 04-Jan-2016

90 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

coelen

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Coelenterata

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dunia hewan terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan ada atau tidaknya

tulang belakang yakni: hewan yanmg bertulang belakang (vertebrata) dan hewan

yang tidak bertulang belakang(invertebrata). Hewan yang tidak bertulang belakang

(invertebrate) terdiri dari beberapa filum, yakni filum Coelenterata (hewan

berongga), Annelida (cacing gelang), porifera (hewan berpori), Echinodermata

(hewan berkulit duri), Platyhelminthes (cacing pipih), Arthropoda (hewan berbuku-

buku) dan Mollusca (hewan lunak). Pada makalah ini akan dibahas mengenai filum

Coelenterata.

Coelenterata sering disebut hewan berongga.Pemberian hewan berongga

sebenarny a tidak tepat karena Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai

rongga tubuh yang sebenarnya (acelomata), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga

sentral yang disebut coelenteron (rongga gastrovaskuler, rongga tempat terjadinya

pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan).

Filum Coelenterata terdiri atas empat kelas. Tiga kelas mempunyai Kidoblast,

dimasukkan kedalam kelompok Cnidaria (terdiri dari kelas hydrozoa, scypozoa, dan

kelas anthozoa ), satu kelas lagi tidak memiliki knidoblast dan disebut Acnidaria

(kelasctenophore).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana ciri dan bentuk tubuh Coelenterata?

1.2.2 Bagaimana cara mendapatkan makanan dan Reproduksi Coelenterata?

1.2.3 Bagaimana klasifikasi dari Coelenterata ?

1.2.4 Bagaimana peranan Coelenterata ?

1

Page 2: Pembahasan Coelenterata

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui ciri dan karakteristikCoelenterata

1.3.2 Untuk mengetahui caramendapatkan makanan dan reproduksiCoelenterata.

1.3.3 Untuk mengetahui klasifikasiCoelenterata.

1.3.4 Untuk mengetahui peranan Coelenterata.

1.4 Manfaat

1.4.1 Menambah wawasan mahasiswa mengenai ciri dan karakteristik Coelenterata

1.4.2 Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai cara mendapatkan makanan

dan reproduksiCoelenterata

1.4.3 Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai klasifikasi spesies dari

Coelenterata

1.4.4 Menambah wawasan mahasiswa mengenai peranan Coelenterata

2

Page 3: Pembahasan Coelenterata

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Ciri dan bentuk tubuh Coelenterata

2.1.1 Ciri Coelenterata

1. Terdapat sekitar 10.000 spesies  Coelenterata yang sebagian besar hidup di

laut, kecuali sejenis hydra hidup di air tawar.

2. Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.

3. Memiliki simetri radial.

4. Hewan bersel banyak (multiseluler).

5. Terdapat rongga (mesoglea) antar lapisan endoderm dan ectoderm.

6. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.

7. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukan yang berfungsi sebagai mulut

sekaligus anus.

8. Merupakan hewan diploblastik (tubuh terdiri dari dua lapisan jaringan) yaitu

ektoderm (epidermis) berfungsi sebagai pelindung dan endoderm (lapisan

dalam atau gastrodermis) berfungsi untuk pencernaan.

9. Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan

bergerak serta berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam

mulut.Tentakel punya sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis).

10. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit

(cnidoblast).

11. Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali

Anthozoa dan Sifonoglia.

12. Sistem sarafnya menggunakan sistem saraf jala (tersebar diseluruh bagian

tubuh)

3

Page 4: Pembahasan Coelenterata

13. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), vegetatif pada fase polip dan

generatif pada fase medusa(Pandhu, 2010).

2.1.2 Tipe Bentuk Tubuh Coelenterata

Coelenterata memiliki 2 tipe tubuh, yaitu polip dan medusa.

a. Polip

Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang

membentuk koloni.

Melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas,

sehingga menyerupai tumbuhan yang tertambat

Tubuh atas membesar

Di dalam tubuh polip ini terdapat rongga gastrovaskuler yang

fungsinya sebagai usus.

Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk berperan

untuk menangkap mangsa.

Polip merupakan fase vegetatif pada coelenterata, karena bisa

melakukan fragmentasi pemutusun bagian dari tubuhnya itu

untuk membentuk individu baru

Sumber gambar :

http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/coelenterata-

theory.html

4

Page 5: Pembahasan Coelenterata

Polip berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:

1. Polip gastrozoid (hydrant), berfungsi untuk pencernaan/makan

2. Polip gonozoid, berfungsi untuk melakukan reproduksi

b. Medusa

Fase medusa merupakan fase generatif (seksual), dimana pada

fase ini mengha-silkan sel telur dan sel sperma

Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas

di perairan

Bentuknya seperti payung dan punya tentakel yang melambai-

lambai

Kita biasa menamakannya dengan ubur-ubur

sumber gambar :

http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/coelenterata-theory.html

Keterangan :

Epidermis : epitelium luar berfungsi sebagai pelindung

Gastrodermis : epitelium dalam berfungsi sebagai pencernaan, berasal dari

bahangelatin

Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang secara

alami terdapat pada tulang atau kulit binatang.

5

Page 6: Pembahasan Coelenterata

Gastovascular cavity : rongga gastrovaskuler berfungsi sebagai usus

Mesoglea : lapisan bukan sel yang terdapat di antara lapisan epidermis dan

gastrodermis

Mulut/anus : Mulut dan anus pada filum ceolenterata terdapat pada satu

lubang

Body stalk : batang tubuh

Tentakel : organ tubuh yang dapat memanjang dan fleksibel

2.2 Cara Mendapatkan Makanan dan Reproduksi Coelenterata

2.2.1 Cara Mendapatkan Makanan Coelenterata

Coelenterata hidup di perairan yang jernih yang mengandung partikel-partikel

organik, plankton atau hewan-hewan kecil.Jika terdapat hewan kecil, misal jentik

nyamuk menempel pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut

mengeluarkan racun. Jentik akan lemas lalu tentakel membawanya ke mulut. Di

bawah mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler

untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endodermis menyerap sari-sari

makanan. Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut. Setiap hewan

Coelentarata mempunyai rongga gastrovaskuler. Rongga gastrovaskuler Coelentarata

bercabang-cabang yang dipisahkan oleh septum/penyekat dan belum mempunyai

anus.

2.2.2 Reproduksi Coelenterata

Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi

aseksual ditandai dengan pembentukan tunas pada sisi tubuh polip yang lama

kelamaan menjadi banyak dan membentuk suatu koloni. Sedangkan reproduksi

seksual dilawali dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet-gamet ini

biasanya dihasilakan oleh seluruh Coelenterata pada fase medusa dan beberapa

6

Page 7: Pembahasan Coelenterata

fasepolip, seperti hydra sp. Ada 2 cara perkembangbiakan, yaitu : aseksual (vegetatif)

dan seksual (generatif)

a. Aseksual (Vegetatif)

Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip.Makin

lama makin besar, lalu membentuk tentakel.Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai

besar hingga induknya membuat kuncup baru.Semakin banyak lalu menjadi

koloni.

b. Seksual (Generatif)

Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang

terjadi pada fase medusa.Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat

kaki.Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang

dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga

menjadi larva.Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan

membentuk polip di dasar perairan.

Cara perkembangan yang berganti dari generatif - vegetatif - generatif

membentuk suatu daur yang istilah biologinya dikenal dengan METAGENESIS  

METAGENESIS COELENTERATA

7

Page 8: Pembahasan Coelenterata

2.3 Klasifikasi Coelenterata

Filum Coelenterata dibagi menjadi empat kelas yaitu:

1) KELAS HYDROZOA

Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang berbentuk seperti

ular.Umumnya berbentuk soliter atau berkoloni.Soliter berbentuk polip dan koloni

berbentuk polip dan medusa.Lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni polip

sedankan dalam bentuk medusa jarang banyak ditemukan.Contoh Hydrozoa adalah

Hydra, Obelia, dan Physalia(Winarni. 2011).

Bentuk tubuh hydra seperti polip, dan habitatnya di air tawar.Ukuran

tubuhnya 10mm-30mm. Makananya berupa tumbuhan kecil dan crustacea.Bagian

tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki gunanya untuk melekat pada objek

dan bergerak.Tentakelnya berfungsi sebagai alat untuk menangkap

makanan.Selanjutnya makanan dicerna dalam rongga gastrovaskuler. Reproduksi

secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk tunas. Tunas memiliki epidermis ,

mesoglea dan rongga gastrovaskuler.Tunas tersebut akhirnya membesar dan akhirnya

melepaskan diri dari tubuh induknya. Reproduksi seksual terjadi melalui pelebura sel

telur dari ovarium dengan sperma dari testis. Hasil pertemuan sperma dengan ovum

ini akan membentuk zigot yang selanjutnya akan membentuk individu baru.

(Winarni. 2011)

a). Hydra

Ciri-ciri khusus yang dimiliki hydra :

1. Hydra habitatnya di air tawar

2. Bersifat soliter

3. Bentuk tubuh Hydra seperti polip

4. Bentuk menyerupai silinder yang dapat dipanjang pendekan

5. Berwarna putih dengan panjang 1-3 mm dan garis tengah 1mm

6. Mulut berada diujung yang disebut ujung oral

7. Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.

8

Page 9: Pembahasan Coelenterata

8. Reproduksi aseksual dengan membentuk tunas pada sisi tubuh

9. Secara seksual diawali dengan pembentukan ovarium dan testis

10. Testis berada di atas dan ovarium berada di bawah

11. Makanan berupa tumbuhan kecil dan Crustaceae rendah

Ciri-ciri secara anatomi :

Pada permukaan tubuh hydra terdiri dari tentakel, nematokosit, mulut

postome, rongga, kuncup, epidermis, mesoglea, gastrodermis, cakram, basal,

ovarium, testes yang berperang penting dalam struktur tubuh hydra.

System reproduksi Hydra

Hydra mempunyai cara – cara reproduksi, baik secara aseksual dengan

membentuk kuncup dengan membelah diri. Reproduksi secara seksual atau

generatif dilakukan dengan pembentukan gonad dan hanya terjadi pada musim

tertentu saja.

9

Page 10: Pembahasan Coelenterata

b). Obelia

Ciri-ciri khusus obelia:

1. Obelia hidup di perairan laut

2. Ada yang bersifat polyp dan medusa

3. Mengalami pergiliran hidup dalam siklus hidupnya

4. Fase polyp obelia biasa hidup berkoloni

Di dalam siklus hidupnya dijumpai stadium polip dan medusa, tetapi bentuk

polip lebih dominan. Polip mampu membentuk tunas (reproduksi aseksual) dan

tunas-tunas tersebut tetap melekat pada induknya sehingga membentuk koloni.

Polip-polip yang membentuk koloni ini ada yang bertentakel dan ada yang

tidak. Polip tidak bertentakel berfungsi untuk makan, sedangkan yang bertentakel

berfungsi untuk reproduksi. Polip reproduksi mampu menghasilkan medusa secara

pertunasan. Medusa tersebut kemudian lepas dan hidup secara plantonik. Pada

perkembangannya medusa tersebut kemudian lepas dan hidup bebas secara

plantomik. Pada perkembangannya, medusa tersebut mampu menghasilkan gamet

sehingga fase hidup medusa di kenal dengan fase seksual. Gamet-gamet tersebut

akhirnya melakukan fertilisasi dan membentuk zigot yang kemudian berkembang

menjadi larva bersilisa (planula) dan planula tersebut membentuk menempel di dasar

laut dan tumbuh menjadi Obelia (polip).

10

Page 11: Pembahasan Coelenterata

2. KELAS SCYPHOZOA

Schypozoa berasal dari bahasa yunani schypo yang berarti mangkok dan zoa

yang berarti hewan. Kelas Scyphozoa dikenal sebagai the true medusa (medusa sejati)

atau jelly fish (ubur-ubru). Fase medusa sangat dominan dan fase polip tidak ada atau

mereduksi.Bentuk tubuhnya seperti parasut atau paying yang melayang-layang di

laut.Hewan ini meiliki lapisan mesoglea yang tebal dan dapat digunakan sebagai

sumber nutrient.Contoh kelas ini adalah Aurelia sp., Pelagia sp., Stomolopus sp.,

Chrysauna quinquecirrha.

Bentuk serupa medusa dengan tentakel.Mempunyai mesoglea gelatinosa yang

tebal.Rongga pencernaannya membentuk percabangan yang berupa saluran-saluran,

kemungkinan bentuk polip sangat kecil.Sifat kelaminnya diesius.Semuanya hidup di

laut.

3. KELAS ANTHOZOA

Anthozoa berasal darikata Anthos = bunga, zoon = binatang. Anthozoa berarti

hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga..Anthozoa dalam daur

hidupnya hanya mempunyai polip.Biladibandingkan, polip Anthozoa berbeda dengan

polip pada Hydrozoa (Sudjadi, 2007).

Kelas Anthozoa meliputi Mawar Laut (Anemon Laut) dan Koral (Karang).

1.  Mawar Laut (Anemon Laut)

Mawar laut hidup menempel pada dasar perairan. Pada permukaan mulut mawar

laut terdapat banyak tentakel berukuran pendek, tentakel ini berfungsi untuk

mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga mawar laut tetap bersih.

Beberapa contoh mawar laut :Urticina lofotensis, Anthopleura xanthogrammica, dan

Euphyllia glabrescens. (Winarni. 2011)

2. Koral (Karang)

Koral atau karang cara hidupnya berkoloni membentuk massa yang kaku dan kuat.

Massa itu sebenarnya karang kapur yang dibentuk oleh generasi polip. Koral yang

11

Page 12: Pembahasan Coelenterata

sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga tipe

batukarang,yaitu karang pantai, karang penghalang dan karang atol (Sudjadi,2007).

Contoh :

1.      Anemon laut : Metridium marginatum, Utricina crasicaris.

2.      Karang laut : Astrangia denae, Tubiphora musica

Ordo pada Anthozoa adalah sebagai berikut:

a.       Dari subklasis Zoantharia

1.      Actiniaria, contoh: Metridium, Eduardisa

2.      Scleractinia, contoh: Acropora, Fungia, dan Astrangia

3.      Carillimorpharia, contoh: Corynactis

4.      Zoanthidea, contoh: Epizoantus

5.      Antipatharia, contoh: Antipathes

6.      Ceriantharia

b.      Dari subklasis Alcyonaria

1.      Ordo Stolonofera, contoh: Tubipora musica

2.      Ordo Telestacea, contoh: Telesto

3.      Ordo Alcyonacea, contoh: Alcionium palmatum

4.      Ordo Coenothecalia, contoh: Heliopora

5.      Ordo Gorgonacea, contoh: Corallium dan Gorgonia

6.      Ordo Pennaulacea, contoh: Stylatula dan Pennaluta sulcata

4. KELAS CUBOZOA

Pada tahun 1980, Cubozoa termasuk dalam golongan Scyphozoa sebagai ordo

Cubomedusa atau Carybdeida atas dasar beberapa persamaan anatomi, fisiologi, dan

daur hidupnya.Namun kemudian merupakan kelas tersendiri karena Cubozoa juga

memiliki persamaan cirri dengan Hydrozoa. (Setijanto, 2006)

Medusa Cubozoa termasuk ubur-ubur sejati karena berukuran besar, pelagis,

dan dominan.Lonceng medusa mempunyai empat sisi datar sehingga bentuknya

seperti kubus. (Setijanto, 2006). Beberapa jenis Cubomedusa berbahasa bagi

12

Page 13: Pembahasan Coelenterata

penyealam atau perenang laut.Tentakel Cubomedusa yang mengandung nematocyst

yang berbahaya apabila terkena anggota tubuh karena dapat mengakibatkan borok

yang kesembuhannya lambat dan menimbulkan kematian dalam waktu 3-20 menit.

(Setijanto, 2006)

2.4 Peran Coelenterata

Coelenterata terutama dari kelas Anthozoa (yaitu koral atau karang)

merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosisitem

terumbu karang merupakan tempat hidup berbagai jenis hewan dan ganggang.(Diah

A. 2006:209)

1. Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk

dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.

2. Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan

makanan.

3. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari

aberasi air laut.

4.  Merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.

5.  Pantai dengan karang yang indah dapat dijadikan objek wisata.

6.  Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para penggemar snorkling dan diving.

13

Page 14: Pembahasan Coelenterata

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan

diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan

endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh

bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel

terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air

laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan.

Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi

aseksual ditandai dengan pembentukan tunas pada sisi tubuh polip yang lama

kelamaan menjadi banyak dan membentuk suatu koloni. Sedangkan

reproduksi seksual dilawali dengan pembentukan gamet (ovum dengan

sperma).

Coelenterata dibedakan menjadi 4 Kelas, yaitu :

o Hydrozoa

o Scyphozoa

o Anthozoa

o Cubozoa

Peran Coelenterata yaitu, Penyusun terumbu karang yang ada di lautan,

sebagai hiasan, merupakan tempat persembunyian dan tempat

perkembangbiakan ikan, ubur-ubur di olah sebagai bahan kosmetik.

14

Page 15: Pembahasan Coelenterata

3.2 Saran

Diharapakan dengan adanya makalah ini dapat membantu menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Coelenterata serta mengetahui peranan

coelenterate dalam kehidupan manusia.

15

Page 16: Pembahasan Coelenterata

DAFTAR PUSTAKA

.

Campbell, Neil A, dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima - Jilid 2. Jakarta : Erlangga

El-Serehy, Hamed. 2005. The Jellyfish Aurelia aurita (Cnidaria : Scyphomedusae):

Its Life History Strategy, Migration Activity and Its Impact on The Zooplankton

Community of Suez Canal, Egypt.

Pandhu. 2010. Phylum Coelenterata (Cnidaria).

http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/02/phylum-coelenterata-cnidaria.html .

Diakses 20 Maret 2011

Setijanto. 2006. Avertebrata Akuatik Jilid (1&2). Purwokerto : Universitas Jendral

Soedirman

Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Surabaya:

Yudhistira.

Suhardi. 1983. Evolusi Avertebrata. Jakarta: UI Press.

Winarni, Ida. 2011. Filum Coelenterata.

http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/03/filum-coelenterata.html. Diakses 15

Maret 2012.

http://darchive.mblwhoilibrary.org/bitstream/handle/1912/295/Coelenterata.pdf?

sequence=8

16