pemastian mutu sept '15
DESCRIPTION
Pemastian MUtuTRANSCRIPT
PEMASTIAN MUTU
DRADJAD PRIAMBODO
MUTU PRODUK OBAT U M U M
SESUAI TUJUAN PENGGUNAAN : KUALITAS - - EFEKTIVITAS - - KEAMANAN
MEMENUHI PERSYARATAN YANG DITETAPKAN SEBELUMNYA : MUTU FARMASETIS (SPESIFIKASI)
KEBIJAKAN PERUSAHAAN TENTANG MUTU PRODUK
IZIN EDAR (Marketing authorization)
PARAMETER MUTU
I D E N T I T A S
KEKUATAN : KADAR / POTENSI
KEMURNIAN
KETERSEDIAAN HAYATI (“Bioavailability “) / SIFAT BIOFARMASETIS
PENILAIAN AKHIROBAT (PRODUK ) JADI
HARUS MENCAKUP SELURUH FAKTOR TERKAIT :
1. MEMENUHI PERSYARATAN / SPESIFIKASI OBAT (PRODUK) JADI
2. HASIL PENGAWASAN SELAMA PROSES
3. DOKUMENTASI PRODUKSI
4. KONDISI PRODUKSI
5. PEMERIKSAAN KEMASAN AKHIR
PEDOMAN CPOB
TIDAK CUKUP BILA PRODUK JADI HANYASEKEDAR LULUS DARI SERANGKAIANPENGUJIAN, TAPI YANG LEBIH PENTINGADALAH BAHWA MUTU HARUS DIBENTUK KEDALAM PRODUK TERSEBUT
TIDAK HANYA MENGANDALKAN PADAPELAKSANAAN PENGUJIAN TERTENTU SAJA;NAMUN OBAT HENDAKLAH DIBUAT DALAMKONDISI YANG DIKENDALIKAN DANDIPANTAU/DIAWASI SECARA CERMAT
QUALITY ??? (1)
1. Performance to the standard expected by the customer
2. Meeting the customers needs the first time and everytime
3. Providing our customers with products and services
that consistently meet their needs and expectations
4. Doing the right thing right the first time, always strivingfor improvement, and always satisfying the customer
5. Continuous goods product, which a customer can trust
QUALITY ??? (2)
6. A pragmatic system of continual improvement, a way
to successfully organize man and machines
7. The meaning of excellence
8. The unyielding and continuing efforts by every one in
an organization to understand, meet, and exceed theneeds of it customers
9. The best product that you can produce with the material that you have to work with.
10. Not only satisfying customers, but delighting them,innovating, creating
Jaminan Kualitas & ManajemenKualitas : evolusi sejarah (1)
Jaminan kualitas merujuk pada setiap kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan barang dan pelayanan bermutu kepada konsumen.
W. Edwards Deming dan Joseph Juran mengajarkan teknik pengawasan kualitas (QC) dan manajemen kualitas kepada bangsa Jepang pada tahun 1950.
Selama 20 tahun berikutnya, Jepang membuat kemajuan pesat dalam kualitas, sedangkan pada saat yang sama, kualitas produk Amerika berkembang lebih lambat
Empat pengaruh signifikan yang menyebabkan “revolusi kualitas” di Amerika pada tahun1980an :
Tuntutan konsumen
Perubahan teknologi
Cara berpikir manajerial yang “kuno”
Hilangnya daya saing bangsa
Jaminan Kualitas & Manajemen Kualitas :
evolusi sejarah (2)
SIKLUS DEMING
8 Langkah Pemecahan Masalah
A :Action
P :Plan
C :Check
D :Do
Siklus
Plan (P)Rencana
Do (D)Laksanakan
Check (C)Periksa
Action (A)Tindak lanjut
Langkah
1. Mencari masalah
2. Mencari penyebab2
3. Menentukan penyebab2
yg sangat berpengaruh
4. Menyusun rencana
penanggulangan dan
menetapkan sasaran
5. Melaksanakan rencana
6. Evaluasi hasil Penanggulangan
7. Membuat standar8. Memecahkan masalah berikut
SIKLUS DEMING
BAGAN ORGANISASI
Mana -
jemen
Puncak
Manajemen
Madya
Karyawan
Garis Depan
Pelanggan
Bagan organisasi tradisional
Pelanggan
Mana-
jemen
Puncak
Manajemen
Madya
Karyawan
Garis Depan
Bagan organisasi yang beorientasi pelanggan
I. KONSEP MUTU (1)
1. Dalam dunia bisnis industri-industri (penghasil produk dan jasa) saling bersaing dalam tiga hal : Harga, penyampaian dan Mutu
2. Harga dan penyampaian sangat tergantung pada faktor luar industri seperti situasi moneter, daya beli masyarakat dan kondisi geografik. Sedang mutu produk dan jasa sepenuhnya tergantung pada industri itu sendiri
3. Hanya produk dan jasa yang bermutu yang memenangkan persaingan bisnis sehingga eksistensi dan posisinya dapat bertahan di pasaran
4. Mutu (quality) didefinisikan secara sederhana sebagaipemenuhuan persyaratan konsumen (meeting therequirement of the costumer) dan ini dinyatakan dalamberbagai cara :
a. Kesesuain dengan tujuan/manfaat (JURAN)
b. Keseluruhan sifat dan karakter produk atau jasa yang mampumemuaskan kebutuhan yang jelas ataupun tersamardinyatakan (SNI 19-8402-1991/ISO 8402)
c. Memenuhi kebutuhan konsumen sekarang dan masa yangakan datang (DEMING)
d. Keseluruhan karakteristik produk dan jasa meliputi pemasaran, perencanaan, desain, rekayasa dan pemeliharaan) yang pemanfaatannya sesuai dengan kebutuhan dan harapankonsumen (FEIGENBAUM)
KONSEP MUTU (2)
KONSEP MUTU (3)
e. Kesesuaian dengan persyaratan (CROSBY)
f. Sesuatu yang berbeda untuk setiap orangdan bergantung pada waktu, tempat dantujuannya (ELLIOT)
g. Suatu kondisi dinamis yang berkaitan eratdengan produk, jasa, orang, proses danlingkungan yang dapat memenuhi ataumelebihi yang diharapkan (GOETCH danDAVIS)
Produk atau jasa yang bermutu adalah yang sesuai
dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan
konsumen
II. PERSPEKTIF MUTU (Russel 1996)
MUTU
Perspektif produsen/provider
Perspektif konsumen
Mutu Kesesuaian Spesifikasi Tujuan/penggunaan Zero deffect Right time Biaya produksi
Mutu Desain
Dimensi mutu
Harga
Sesuai dengan kegunaan dan
kepuasan konsumen
Suatu Standar yang disepakati bersama yang dapat memenuhi kebutuhan
dan harapan produsen dan konsumen
III. DIMENSI KUALITAS PRODUK
Untuk produk manufaktur, dikembangkan
oleh Garvin :
Kinerja (performane)
Ciri-ciri keistimewaan tambahan (features)
Kehandalan (reliability)
Kesesuaian dengan spesifikasi (conformanceto specifications)
Daya tahan (durability)
Serviceability
Estetika (esthetics)
Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)
UNTUK JENIS JASA, DIKEMBANGKAN OLEH :
ZEITHAML, BERRY DAN PARASURAMAN
BUKTI LANGSUNG (TANGIBLES)
KEHANDALAN (RELIABILITY)
DAYA TANGGAP (RESPONSIVENESS)
JAMINAN (ASSURANCE)
EMPATI
III. DIMENSI KUALITAS JASA (1)
Pengukuran mutu jasa sangat sulit dilakukan, karena
karakteristik jasa tidak tampak (Intangible)
Jasa adalah layanan yang diberikan suatu pihak (provider) ke
pihak yang lain (client) baik yang dapat dilihat (explisit service)
maupun yang tidak dapat dilihat (implisit service)
Karakteristik jasa adalah :
a. Keluaran proses yang tidak tampak (intangible output) dan tidak baku
b. Tidak dapat disimpan tetapi dapat dirasakan setiap kali
diproduksi dan tidak dapat diproduksi secara massal
a. Konsumen berpartisipasi dalam proses produksi
b. Terdapat hubungan langsung dan erat melalui proses pelayanan
c. Keterampilan personel “diberikan” langsung kepada pelanggan
DIMENSI KUALITAS JASA (2)
DIMENSI MUTU (3)
Dimensi Mutu Jasa (Servqual):
Tangibles : Penampakan fasilitas,peralatan, personel dan materi komunikasi secara fisik. Dapat diukur dan dirasakan oleh pelanggan.
Reliability : kehandalan dan konsistensi jasa
Responsiveness : daya tanggap pemberi jasa
Assurance : Pengetahuan dan Kemampuan untukmembangkitkan kepercayaan dan keyakinanpelanggan. (Competence,Courtesy,Credibility,Security)
Empathy : perhatian individu dlm perusahaanpada hal yang diberikan kepada pelanggannya(Accessability,Communication, Understanding/knowing the customer)
Credibility : kepercayaan penerimaan jasa terhadappemberi jasa
Security : rasa aman terhadap jasa yang diberikan
Competence : kemampuan dan ketrampilan pemberi jasa
Accessibility : dapat memasuki/bertemu dengan pemberi
jasa
Courtesy : kesopanan dan keramahan serta perhatian
pemberi jasa
Communication : komunikasi antara penerima jasa
dengan pemberi jasa
DIMENSI KUALITAS JASA (4)
IV. PROSES (1)Pengubahan/transformasi berbagai masukan
oleh kegiatan produksi dan bisnis menjadi
keluaran yang berbentuk produk dan jasa
Keluaran suatu proses merupakan masukan bagi proses yang lain. Keluaran
mensyaratkan pengukuran kinerja produk / jasa yang dihasilkan proses. Proses
harus dapat berulang, efektif, efisien, terkontrol dan adaptable
PROSES
- Orang
- Peralatan/mesin
- Metoda
- Prosedur
- Bahan
- Lingkungan
KELUARAN
- Produk
Data
Informasi
Barang
- Jasa
MASUKAN- Bahan
- Dana
- Informasi
- Spesifikasi
- Data , dll
PROSES (2)Proses merupakan berbagai kegiatan untuk melaksanakan
instruksi dan prosedur. Kegiatan industri beragam dan
sangat bergantung pada produk yang dihasilkan
Pencegahan terjadinya kegagalan proses dapat dilakukan
Jika proses telah definitif di mana semua masukan,
keluaran dan kegiatannya telah disepakati dan
terdokumentasi dengan baik (GMP)
Dokumentasi berguna untuk meningkatkan dan
mempertahankan mutu produk dan mencegah kegagalan.
Proses yang tidak sesuai dapat dihindarkan (error-free
work), serta produk yang dihasilkan menjadi zero defects
Proses yang bermutu dan terkendali akan menghasilkan produk yang bermutu
V. PENGAWASAN MUTU (1)
Semua proses harus dapat dipantau, diawasi dan dikendalikan supaya menghasilkan produk yang sesuai persyaratan atau spesifikasi.
Masukan ProsesYa Produk
bermutu
Proses berulang Gagal/cacat
Inspeksi berfungsi mendeteksi produk yang gagal/cacat dan meloloskan produk yang bermutu saja. Proses inspeksi ini tidak ekonomis dan tidak ada pencegahan proses yang buruk dan juga tidak ada upaya peningkatan mutu
PENGAWASAN MUTU (2)
Proses pengawasan mutu terpadu
Masukan
II I IProses
dst
Barang bermutu
Proses ulang
Buang Buang
Merupakan proses inspeksi yang dilakukan pada setiap tahap proses yang
ada dalam kegiatan industri. Masih berfungsi mendeteksi produksi yang tidak
sesuai spesifikasi (cacat) saja tanpa ada upaya pencegahnnya dan
peningkatan mutu
Proses
IIProses
I
Proses ulang
PENGAWASAN MUTU TERINTEGRASI
PEMASOK
QA/QC MASUKAN PROSES PRODUK
QA/QC
KONSUMEN
MARKETING
MANAJEMEN MUTU
KERJA ULANG
Vl. PEMASTIAN MUTU (Quality Assurance)
Adalah:
PEMASTIAN MUTU
ADALAH:
Totalitas semua pengaturan yang dibuat
dengan tujuan untuk memastikan
bahwa obat dihasilkan dengan mutu
yang sesuai dengan tujuan pemakai-
annya
Quality AssuranceBertanggung jawab langsung pada GM Plant agar fungsi pemastian
mutu bersifat independent mandiri & tidak dipengaruhi pihak
manapun dalam monitoring seluruh proses pengolahan obat mulai
dari vendor/supplier sampai distribusi obat jadi.
Fungsi QA dibagi atas :
1. Quality System (QS) merupakan bagian yang bertugas melakukan Personel Training, Validasi (Validasi proses, Cleaning validation, validasi metode analisis, termasuk kualifikasi & kalibrasi), Dokumentasi (Standard Operating Procedure), Operation GMP Quality Manual dan lain-lain), dan implementasi penting mengenai kualitas.
2. Quality Compliance, merupakan bagian yag menangani audit, batch record review and release, Laporan penyimpangan batch dan insiden (LPBI, change Control, Annual Product Review, product Transfer, Handling of Customer Complaint)
FAKTOR PENENTU KUALITAS PRODUK
VALIDASI / KUALIFIKASI
PEMANTAUAN RUTIN
QA / QC
A QUALITY PRODUCTPRODUK BERMUTU
Peralatan Prosedur
Lingkungan
PersonaliaBahan Awal
Bangunan
Dan
Fasilitas
CAKUPAN MANAJEMEN MUTU 1
1. Struktur organisasi mutu & Personalia
2. Metode Analisis / Lab. Controls
3. Studi Stabilitas
4. Penyelidikan Kegagalan ( Failure Investigation )Penyimpangan Batch (Batch Deviation), Procedure Pengolahan dan Pengemasan Ulang ( Rework Procedures)
5. Rancang bangun Fasilitas ( Facility design ) dan Sertifikasi CPOB
6. CPOB di Laboratorium
7. Inspeksi diri CPOB / Audit (Internal & Eksternal)
CAKUPAN MANAJEMEN MUTU
7. Penanganan Keluhan , Obat Kembalian danPenarikan Obat jadi
8. Penilaian Pemasok ( Vendor Rating )
9. Kalibrasi, Kualifikasi Dan Validasi
10. Pengendalian Perubahan ( Change Control ) & Dokumen
11. Pelatihan CPOB
12. EHS ( Enveronment, Health And Safety )
Quality Management
Quality System
Quality Assurance
Quality
Control
Policy, Objective,
Committent & Direction
Organization Structure,
Responsibility,
Accountability
Operational & Technical
Activities on Fulfilling
Quality Requirements
External QAInternal QA
Keterkaitan antara QM, QA dan QC
QUALITY ASSURANCE QUALITY CONTROL
QUALITY COMPLIANCE
QA DOCUMENT SYSTEM
Documentation Management
QA Release
QA Inspection
QA SERVICES
GMP Training
Qualification / Validation
PHYSICAL-CHEMICAL ANALYSIS
MICROBIOLOGICAL ANALYSIS
ANALYTICAL DEVELOPMENT
FINISHED GOODS ANALYSIS
POST MARKETING STABILITY PROGRAM
PENGENDALIAN MUTU
QUALITY
CONTROL ???
1. Melaksanakan pengawasan & pengujian terhadapseluruh bahan awal
2. Melakukan pengawasan selama proses produksi
3. Melakukan pengujian terhadap obat jadi
4. Melakukan pengujian stabilitas produk terhadap produk yang telah dan akan diedarkan
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB:
QUALITY ASSURANCE ???
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB:
1. Menyusun kebijakan mutu (Quality policy) perusahaan yang dapat menjamin mutu obatyang dihasilkan agar sesuai denganpersyaratan mutu yang telah ditetapkan
2. Memastikan bahwa seluruh bagian yang terlibat dalam proses pembuatan obat, melaksanakan kebijakan tersebut
TERIMA KASIH