peluang investasi kebun jeruk keprok batu 55
DESCRIPTION
petunjuk memulaai usaha kebun jeruk dataran tinggiTRANSCRIPT
-
1
Peluang Investasi Kebun Jeruk Keprok Batu 55
Oleh : Sutopo
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Diposting pada: 6 November 2014
Jeruk Keprok Batu 55, umur sekitar 6 tahun di ketinggian 950 m dpl
Mutu buah jeruk Indonesia kalah bersaing dengan buah impor, adalah sebuah pernyataan
usang yang sudah tidak cocok lagi dengan kondisi terkini. Ini buktinya, jeruk Keprok Batu 55
yang dihasilkan oleh patani di daerah Kota Batu (Jawa Timur) dan sekitarnya. Berbagai
keunggulan yang dimiliki oleh buah jeruk ini bukan hanya dikenal di wilayah Kota Batu dan
sekitarnya tetapi juga sudah populer di kalangan pecinta buah jeruk di Indonesia. Selain
rasanya yang segar, nutrisi yang terkandung didalamnya tentu lebih unggul dibandingkan
dengan buah jeruk impor yang telah melewati masa penyimpanan hinga bulanan. Bukan hanya
itu, jeruk ini ternyata juga berpenampilan menarik karena kulit buahnya juga berwarna kuning-
jingga asalkan panen dilakukan pada umur yang tepat.
Prospek invetasi kebun jeruk keprok Batu 55 sangat cerah karena jeruk ini menjadi salah satu
buah unggulan nasional yang diandalkan sebagai pengganti jeruk impor yang hingga kini masih
marak di seluruh pelosok pasar negeri ini. Selain budidayanya mudah, jenis jeruk ini memiliki
potensi produksi tinggi yaitu bisa mencapai 100 kg/pohon, dan masa produksinya bisa
-
2
mencapai puluhan tahun. Dibandingkan dengan buah jeruk siam, harga jual buah jeruk keprok
Batu 55 bisa mencapai dua kali lebih mahal sehingga mampu memberikan keuntungan lebih
tinggi (efisien). Besarnya potensi ekonomi yang dimiliki jeruk ini ternyata menarik perhatian
para petani dan beberapa pemerintah daerah di Indonesia antara lain Probolinggo, Magetan
(Jatim), Banjarnegara (Jateng), dan Padang (Sumut) untuk turut sera mengembangkannya.
Ketika keinginan investasi kebun jeruk Keprok Batu 55 sudah diputuskan, langkah selanjutnya
adalah pemilihan lokasi kebun. Tahapan ini ada ilmunya dan akan sangat menentukan
keberhasilan atau kegagalan investasi sehingga tidak boleh dilakukan asalan. Pemilihan lokasi
yang tepat, yaitu yang karakternya cocok dengan kebutuhan tanaman akan memudahkan
pencapaian tujuan mendapatkan nilai ekonomi yang maksimal. Sebaliknya, kesalahan memilih
lokasi bukan hanya menyebabkan biaya yang sudah diinvestasikan akan sulit untuk ditarik
kembali tetapi bisa menjadi leabilitas yang menguras banyak uang dari kantong.
Berikut ini adalah karakter lingkungan yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi
kebun:
1. Ketinggian Tempat
Di Indonesia, ketinggian tempat atau elevasi mencerminkan kisaran suhu tahunan suatu
tempat. Setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut, suhu udara akan turun sebesar 0,6oC.
Bagi tanaman jeruk Keprok Batu 55 adanya suhu udara yang dingin pada akhir pematangan
buah sangat berguna untuk menghasilkan warna kuning-jingga pada kulit buah sekaligus untuk
induksi pembungaan. Oleh karena itu, lokasi ideal untuk investasi jeruk ini adalah daerah
pegunungan yang memiliki elevasi sekitar 800 1.200 m dpl. dan ada suhu udara dingin pada
pertengahan/akhir musim kemarau.
2. Cahaya Matahari
Radiasi matahari (intensitas dan lama penyinaran) merupakan energi vital bagi kegiatan
fotosintesis tanaman. Jeruk keprok Batu 55 akan tumbuh dan berproduksi optimal jika
menerima cahaya matahari yang cukup, 8 jam/hari atau lebih. Jika lokasinya sering berawan
(kabut) atau ternaungi oleh pohon-pohon yang tinggi menyebabkan laju pertumbuhan tanaman
lambat, percabangannya lemah, malas berbunga/berbuah, hasil buah sedikit dengan mutu
kurang baik, serta perkembangan penyakit lebih cepat.
Kondisi lahan daerah pegunungan yang bentuk permukaannya miring justru menguntungkan
bagi tenaman jeruk karena drainasenya bisa tuntas. Namun demikian, lahan-lahan yang terlalu
curam (kemiringan >30o) perlu dihindari, dan sebaiknya dipilih lahan yang kemiringannya
menghadap arah datangnya matahari agar tanaman mendapatkan sumber energi fotosintesis
yang cukup.
3. Curah hujan.
Jeruk keprok Batu 55 bisa dibudidayakan di daerah yang memiliki curah hujan tahunan antara
1.000 3.000 mm/th, tetapi yang optimum pada kisaran 1.500 - 2.500 mm/th. Tanaman ini
membutuhkan periode kekeringan (stres air) sekitar 2 sampai dengan 3 bulan terus menerus
-
3
untuk menginduksi bunga. Secara alami kondisi tersebut biasanya dicapai ketika terjadi periode
bulan kering (curah hujan < 60 mm) selama 4 sampai 5 bulan terus menerus. Jika curah hujan
terlalu tinggi dan bulan keringnya terlalu singkat menyebabkan pembungaan tidak optimal dan
potensi serangan penyakit lebih berat. Sebaliknya jika bulan keringnya berkepanjangan
menyebabkan mutu tanaman dan produksi buah kurang baik karena kekurangan air.
4. Pertimbangan Tanah
Bagi tanaman jeruk, makna tanah adalah sebagai tempat berdiri tegaknya tanaman, tempat
mengambil unsur hara dan air, dan tempat pertukaran unsur hara antara tanah dan akar
tanaman. Jeruk keprok Batu 55 mampu tumbuh dan berproduksi di berbagai jenis tanah, tetapi
sejauh mana tanaman bisa tumbuh, berkembang dan bertahan hidup di suatu lokasi sangat
bergantung pada karakter fisika tanah. Karakter tanah yang ideal untuk jeruk yaitu lapisan
tanahnya dalam dan seragam, tidak ada lapisan keras/padat hingga kedalaman lebih dari 75 cm
agar akar tunggang tumbuh sempurna, tekstur berpasir sampai dengan lempung berpasir,
drainase dan airase baik, kedalaman muka air tanah sekitar 100 cm, dan kandungan bahan
kasar (batuan) sedikit (< 15%).
Karakter kimia tanah yang ideal untuk tanaman jeruk antara lain pH tanah 5,5 - 6,5, kapasitas
tukar kation > 25 me/100 g, kejenuhan basa > 50%, salinitas < 2 mmhos/cm, dan kandungan
karbon organik tanah sekitar 3 5%. Berbeda dengan fisika tanah, kimia tanah yang kurang
sesuai lebih mudah diperbaiki dengan pemupukan dan ameliorasi yang relatif murah. Oleh
karena itu dalam pemilihan lokasi kebun, karakter fisika tanah harus diberi bobot nilai lebih
tinggi dari kimia tanah.
5. Sumber air
Informasi tentang ketersediaan sumber air yang memadai menjadi penting ketika lokasi yang
akan dipilih untuk membangun kebun hanya memiliki distribusi hujan kurang dari 8 bulan.
Sumber air yang bisa di kelola masuk ke dalam kebun bukan sekedar akan memudahkan
pemeliharaan tanaman tetapi bisa digunakan untuk mengatur pembungaan agar diperoleh
panen di luar musim (off season) atau panen sepanjang tahun.
6. Akses jalan usaha
Pada akhirnya sebaik apapun karakter kebun yang dinilai, jika tidak memiliki akses transportasi
yang baik maka bobotnya menjadi turun. Lokasi yang ideal selayaknya memiliki akses
transportasi yang baik guna mendukung penyediaan agro input (pupuk, pestisida, alat
pertanian) dan pengangkutan hasil panen. Jika akses jalan menuju kebun memadai, komoditas
jeruk keprok Batu 55 sangat cocok dijadikan wisata agro guna lebih memaksimalkan
keuntungan.
-
4
Gambar: Jeruk Keprok Batu 55 di Kebun Percobaan Tlekung Balitbangtan
Hak Cipta 2008 - 2015 Balitjestro. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
Jl. Raya Tlekung No.1 Junrejo Kota Batu 65301, Indonesia Telp. (0341) 592683 Fax. (0341) 593047 e-mail: [email protected] & [email protected]
"Satu Langkah Lebih Maju"