pelatihan hak asasi manusia (ham) ditpolair polda jambi;akbp h. dadang dk,amd mar,sh,sip,mh
TRANSCRIPT
SUBDIT FASHARKAN
MATERI PELATIHAN HAK ASASI MANUSIA
belanda
“grondrechten”“mensenrechten”“fundamentele
rechten”
“Rechten van
den mens”
Hak KodratHak Asasi
Manusia
Hak Dasar
Manusia
Hak yang melekat pada diri manusia yang harus dilindungi dan dihormati
Hak
Fundamental
inggiris
“basic rights”“Human Rights”“fundamental
rights” “Natural rights”
Hak Kodrat
ManusiaHak asasi
Manusia
Hak Dasar
Manusia
Hak yang melekat pada diri manusia yang harus dilindungi dan dihormati
Hak
Fundamental
prancis
“grundrechte”“droits de
I’homme”
“droits
fundamentaux”
“menchenrechte
”
Hak kodrat
ManusiaHak asasi
manusia
Hak dasar
manusia
Hak yang melekat pada diri manusia yang harus dilindungi dan dihormati
Hak
fundamental
indonesia
Hak dasar
manusia
Hak asasi
manusia
Hak
fundamental
Hak kodrat
manusia
“Natural
rights”“Human
Rights”“basic rights”
Hak yang melekat pada diri manusia yang harus dilindungi dan dihormati
“fundamental
rights”
Dari peristilahan tersebut dapat dipahami bahwa hakasasi manusia diartikan sebagai:Hak yang melekat pada diri manusia secara kodrati,universal dan langgeng yang dibawa oleh mansiasemejak manusia itu lahir.
Disebut hak kodrat karena:Kodratlah yang menciptakan dan mengilhami
akal budi dan pendapat manusia.
Setiap orang dilahirkan dengan hak-hak kodratitersebut.
Hak-hak kodrati itu dimiliki manusia dalamkedaan alamiah (state of nature) dan kemudiandibawanya dalam hidup bermasyarakat.
1. Hak asasi merupakan hak yangmemperoleh pengakuan secarainternasional
2. Konotasi hak asasi manusiaterkait erat dengan asas-asas ideadan politis
3. Hak asasi dimuat dalamdokumen politik sehinggasifatnya lebih dinamis
1. Hak dasar merupakan hakyang diakui melalui hukumnasional
2. Konotasi hak dasar terkaiterat dengan asas-asas ideadan yuridis
3. Hak dasar dituangkandalam dokumen yuridissehingga sipatnya terkesanstatis
Sejarah perjuangan hak asasi manusia
NO PRIODE HAK ASASI MANUSIA YANG
DIPERJUANGKAN
DOKUMEN
12005
1500 SM
Perjuangan Nabi Ibrahim melawan kezalimanRaja Namrudz yang memaksakan harusmenyembah berhala. Hak yang diperjuangkan:KEBEBASAN BERAGAMA
KITAB SUCI
Shuhuf
Ibrahim
2 1500 s/d
1000 SM
Perlawanan Nabi Musa, memerdekakan bangsaYahudi dari perbudakan raja Fir’aun agarbebas dari kesewenang-wenangan raja yangmerasa dirinya sebagai Tuhan. Hak yangdiperjuangkan: KEBEBASAN BERAGAMA danPenghapusan Perbudakan
KITAB SUCI
Shuhuf
Musa
3 2100
SM
Raja Hammurabi Penguasa Babiloniamenetapkan aturan hukum dalamkonstitusi negaranya yang menjaminkeadilan bagi warganya. Hak yangdiperjuangkan pada masa itu:- Keadilan;- Mencegah ankara murka;- Mencegah penindasan rakyat
Konstitusi
Negara
4 1500SM
Perintah Raja Thutmose dari Mesirkepada ketua Mahkamah AgungPekhmire berisi: Keharusan bertindakberbuat sama untuk semua orang.Perintah ini melahirkan;1. Asas persamaan dimuka hukum;2. Asas peradilan bebas dan tidak
memihak
Titah Raja
Perintah
5 600
s/d
200
SM
Di Athena Yunani. Raja Solon telahmenyusun Undang-Undang yangmenjamin keadilan dan persamaan bagisetiap warganya. Membentuk Heliaieyaitu Mahkamah Keadilan untukmelindungi orang-orang miskin danMajelis Rakyat atau Acdesia. Hak yangdiperjuangkan pada masa itu:1. Asas Insonomia (Persamaan dimka
hukum;2. Isogoria (Kebebasan berbicara)
Konstitusi
Negara
6 30 SMs/d
200 M
Ajaran yang dibawa Nabi Isa untuksaling mengasihi sesama manusia danmenghargai hak-hak orang lain. Hakyang diperjuangkan: Persamaan Hak dansaling menghormati
KITAB SUCI
Injil
7 610 M Diturunkan kepada Nabi MuhamadSAW banyak mengajarkan tentangtoleransi, berbuat adil, tidak bolehmemaksa, bijaksana, menerapkan kasihsayang. Hak yang diperjuangkan hakasasi secara universal dan memberikanrahmat, kepada seluruh alam semestadan sebagainya.
KITAB SUCI
Al Qur’an
8 1215 Dirumuskannya hak asasi manusiadalam piagam Magna Charta, isupokoknya adalah bahwa kewenanganharus memberikan perlindungan atashak asasi. Hak yang diperjuangkan:1. hak politik;2. ekonomi dan sosial;3. Perlindungan atas hak-hak individu.
PIAGAM
Magna
Charta
tahun 1215
9 1689 Pembatasan Kekuasaan Raja danperlindungan hak Asasi Manusia seperti:Hak untuk mengajukan petisi; hakberdebat bebas; Raja memungut pajakkalau harus izin dari Great Council;Orang tidak boleh ditangkap, dipenjara,disiksa atau disita miliknya, tanpa cukupalasan menurut hukum negara.
Act of
settlement
10 1670 Ditetapkan Hobeas Corpus Act, yangberisi titah atau perintah Raja agarsetiap orang yang ditahan segeradihadapkan kemuka hakim dan diberitahu atas tuduhan apa ia ditahan. Darisinilah berasal prinsip hukum bahwa;setiap orang yang ditahan harus atasperintah hakim.
Undang-
undang
11 1776 Declaration of Independent pada tahun1776, yaitu pernyataan kemerdekaanAmerika. Deklarasi ini memuat antaralain:1. Kebebasan;2. hak untuk hidup3. pengejaran kebahagiaan.4. Persamaan hak5. Pemerintahan yang adil.
Declaration of
Independent tahun1776
12 1948 Dideklarasikannya pernyataan hak asasimanusia sedunia (Universal Declarationof Human Rihts), memuat rumusan hakasasi manusia secara lengkap. Berlakuuniversal, tanpa memandang batas-bataswilayah negara, ras,agama, dll.
Deklarasi
PANDANGAN HUKUM ALAM
PANDANGAN POSITIVISME
HUKUM
PANDANGAN BANGSA
INDONESIA
NEGARA NEGARA
PANDANGAN PENGANUT MARXISME
TUHAN TUHAN
SUMBER HAK ASASI
MANUSIA
GENERASI HAK
Generasi pertama
• Universal Declaration of Human Rights (Pernyataan Umum Ham sedunia); Elemen dasar konsepsi hakasasi manusia generasi pertama; prinsip integritas manusia,kebutuhan dasar manusia, dan prinsip kebebasan sipil danpolitik.
Generasi
Kedua
• International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights. kemajuan ekonomi, sosial dankebudayaan, termasuk hak atas pendidikan, hak untukmenentukan status politik, hak untuk menikmati ragam
penemuan ilmiah, dan lain-lain sebagainya.
Generasi ketiga
• rights to development; Hak untuk atau atas pembangunan ini antara lain meliputi hakuntuk berpartisipasi dalam proses pembangunan, dan hak untuk menikmatihasil-hasil pembangunan tersebut, menikmati hasil-hasil dari perkembanganekonomi, sosial dan kebudayaan, pendidikan, kesehatan, distribusi pendapatan,kesempatan kerja, dan lain-lain sebagainya.
Generasi ketiga
• Environment rights, yaitu hak atas lingkungan yang sehattermasuk pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan untukkesejahteraan manusia.
substansi HAm
Substansi utama hak asasi manusia adalah:kebebasan dan hak atas privasi.
Catatan:• Kebebasan adalah kemampuan manusia untuk memberi
arti dan arah hidupnya, serta kemampuan untukmenerima atau menolak kemungkinan-kemungkinan dannilai-nilai yang ditawarkan pada manusia oleh kehidupan.
• Hak privasi adalah hak pribadi yang tidak bisa diganggugugat
Sipat Universal dari Declarasi HAM
Sifat universal dari deklarasi tersebut nampak jelas dariperumusannya.1. Semua artikel dalam deklarasi tersebut senantiasa dimulai
dengan kata-kata yang mengandung makna universalseperti : everyone, no one, men, women;
2. Validitasnya tidak terbatas pada negara tertentu;3. Deklarasi tersebut tidak hanya merupakan seruan kepada
bangsa-bangsa, tetapi kepada setiap individu dan setiaplembaga masyarakat;
4. Organ PBB dalam mempertahankan hak-hak asasimanusia demi tercapainya perdamaian dan keamanandunia tidak hanya terbatas pada negara-negara anggotaPBB tapi termasuk negara-benara bukan anggota PBB.
1. Pada intinya konsep hak asasi mengandung arti bahwa hak tersebutdiperuntukkan bagi manusia, jadi hak asasi yang diberikan padamanusia itu harus dilihat secara universal tanpa membedakan ras,agama, kebangsaan, jenis kelamin maupun budaya.
2. Konsep hak asasi manusia bersifat umum, tidak terbagi dalamwilayah-wilayah dan berlakunya tidak memandang batas-bataswilayah negara.
3. Kesatuan konsep hak asasi manusia telah dirumuskan dalam suatupiagam yang pada kenyataan diterima oleh setiap negara.
4. Kemajuan ilmu dan teknologi, membawa pengaruh yang kuatterhadap budaya, sehingga setiap negara saling tergantung danbersifat transnasional. Jadi hampir mustahil menggariskan secarategas batas budaya dan etnis suatu negara.
Pemikiran teoritis argumentatif yang mendukungpendekatan universal terhadap hak asasi:
eksistensi HAmEksistensi Hak Asasi Manusia1.Pada saat hak asasi belum dirumuskan dalam
dokumen-dokumen resmi hak tersebut eksissebagai hak kodrat yang merupakan pemberiandari Tuhan sebagai hak yang harus dihormati.
2.Pada saat hak asasi tersebut dirumuskan dalamDeklarasi dan diimplementasikan dalam hukuminternasional hak tersebut eksis sebagai hak moralyang harus dipedomani.
3.Pada saat hak asasi dirumuskan dalam Konstitusidan hukum nasional hak tersebut eksis sebagai hakhukum yang harus dilindungi dan ditegakkansecara hukum
Pokok pikiran dikeluarkan UU No. 39/1999
1. Tuhan Yang Maha Esa adalah pencipta alam semesta dengan segala
isinya;
2. Pada dasarnya, manusia dianugerahi jiwa, bentuk struktur,
kemampuan, kemauan serta berbagai kemudahan oleh Penciptanya
untuk menjamin kelanjutan hidupnya;
3. Untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan martabat
manusia, diperlukan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia,
karena tanpa hal tersebut manusia akan kehilangan sifat dan
martabatnya, sehingga dapat mendorong manusia menjadi serigala
bagi manusia lainnya (homo homini lupus);
4. Manusia merupakan makhluk sosial maka hak asasi manusia yang
satu dibatasi oleh oleh hak asasi manusia yang lain, sehingga
kebebasan atau hak asasi manusia bukanlah tanpa batas;
5. Hak asasi manusia tidak boleh dilenyapkan oleh siapapun dan dalam
keadaan apapun dan dalam situasi yang bagaimanapun;
6. Setiap hak asasi manusia mengandung kewajiban untuk menghormati
hak asasi manusia orang lain sehingga di dalam hak asasi manusia
terdapat kewajiban dasar;
PERLINDUNGAN Ham
Perlindungan terhadap hak asasidilakukan dengan cara:
1. Hak asasi harus mendapat jaminansecara konstitusional;
2. Hak asasi harus dirumuskan dalamundang-undang;
3. Hak asasi harus ditegakkan melaluibadan peradilan yang bebas dantidak memihak
Pelanggaran ham• Pelanggaran ham biasa adalah semua
pelanggaran terhadap hak-hak asasimanusia diluar kategori pelanggaran hamberat;
• Pelanggaran ham berat adalah;1. kejahatan genosida, yaitu kejahatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atausebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama;
2. kejahatan kemanusiaan, yaitu perbuatan yang dilakukansebagaian dari serangan yang meluas atau sistematik, sebagailanjutan kebijakan penguasa atau kebijakan yang berhubungandengan organisasi kekuasaan yang diketahuinya bahwa serangantersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.
bentuk kejahatan genosida
1. membunuh anggota kelompok; pengertian anggotakelompok disini adalah seorang atau lebih anggotakelompok;
2. mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang beratterhadap anggota-anggota kelompok;
3. menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akanmengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atausebagiannya;
4. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuanmencegah kelahiran di dalam kelompok; atau
5. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompoktertentu ke kelompok lain.
bentuk kejahatan kemanusiaan
1. melakukan pembunuhan sebagaimana diaturdalam Pasal 340 KUHP;
2. pemusnahan, termasuk perbuatan yangmenimbulkan penderitaan yang dilakukandengan sengaja seperti perbuatan menghambatpemasokan barang makanan dan obat-obatanyang dapat menimbulkan pemusnahan padasebagian penduduk;
3. perbudakan yang di dalamnya termasukperdagangan manusia khususnya perdaganganwanita dan perdagangan anak-anak;
4. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa,yaitu pemindahan orang secara paksa dengan carapengusiran atau tindakan pemaksaan yang lain daridaerah dimana mereka bertempat tinggal secara sah,tanpa didasari oleh alasan yang diijinkan oleh hukuminternasional;
5. perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasanfisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar(asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional;
6. penyiksaan; yaitu perbuatan yang dilakukan dengansengaja dan melawan hukum menimbulkan kesakitanatau penderitaan yang berat, baik fisik maupun mentalterhadap seseorang tahanan atau seseorang yang beradadi bawah pengawasan;
7.perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secarapaksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan ataustrelisasi secara paksa atau bentuk-bentukkekerasan seksual lain yang setara;
8. penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentuatau perkumpulan yang didasari persamaanpaham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya,agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telahdiakui secara universal sebagai hal yang dilarangmenurut hukum internasional;
9. penghilangan orang secara paksa yaitu berupapenangkapan, penahan atau penculikan seseorang olehatau dengan kuasa, dukungan atau persetujuan darinegara atau kebijakan organisasi, diikuti oleh penolakanmengakui perampasan kemerdekaan tersebut atau untukmemberikan informasi tentang nasib atau keberadaanorang tersebut, dengan maksud untuk melepaskan dariperlindungan hukum dalam jangka waktu yang panjang;
10.kejahatan apartheid, yaitu perbuatan tidak manusiawidengan sifat-sifat dan kriteria sebagaimana kejahatangenosida yang dilakukan dalam konteks suatu rezimkelembagaan berupa penindasan dan dominasi oleh suatukelompok atas kelompok ras lain dan dilakukan denganmaksud untuk mempertahankan rezim itu.
pengadilan ham
T E R I T O R I A L
NASIONALITAS AKTIF
TIDAK BERLAKU BAGI PELAKU YANG
BERUMUR DI BAWAH 18 TAHUN
NASIONALITAS AKTIF
T E R I T O R I A L
PELANGGARAN HAM BERAT
(GROSS VIOLATION OF HUMAN RIGHTS)
G E N O C I D E CRIMES AGAINST HUMANITY
LEMBAGA DALAM PROSES
HUKUM ACARA PERADILAN
HAK ASASI MANUSIAProses
Penyelidikan
Penyelidik
Komnasham
Proses Penyidikan dan Penuntutan
Penyidik dan Penuntut
Umum
Jaksa Agung Penyidik & PU. Adhoc
Proses Pemeriksaan Pengadilan
Persidangan
Majelis Hakim
5 (lima) orang
PROSES HUKUM DALAM ACARA PERADILAN HAM
1. PENANGKAPAN2. PENAHANAN3. PENYELIDIKIAN4. PENYIDIKAN5. PENUNTUTAN 6. PEMERIKSAAN SIDANG PENGADILANPenangkapan1. Kewenangan Penangkapan hanya pada Jaksa Agung;2. Jangka waktu penangkapan hanya paling lama untuk 1
(satu) hari
Penahanan pertama
30 hari
Jaksa Agung
Diperpanjang penahanan
20 hari
Ketua Pengadilan
Ham
Diperpanjang penahanan
20 hari
Ketua Pengadilan
Ham
Penahanan Dalam Penuntutan
Penahanan pertama
90 hari
Jaksa Agung
Diperpanjang penahanan
90 hari
Ketua Pengadilan
Ham
Diperpanjang penahanan
60 hari
Ketua Pengadilan
Ham
Penahanan Dalam Penyidikan
Penahanan Pengadilan
90 hari
Ketua Pengadilan
Ham
Perpanjangan penahanan
30 hari
Ketua Pengadilan
Ham
Penahanan pada tingkat pemeriksaan persidangan tingkat pertama
Ketua
Mahkamah
Agung
Perpanjangan
Penahanan
60 hari
Ketua
Mahkamah
Agung
30 hari
Perpanjangan
Penahanan
Perpanjangan
PenahananPenahanan
30 hari60 hari
Ketua
Pengadilan
Tinggi Ham
Ketua
Pengadilan
Tinggi Ham
Pemeriksaan Tingkat Banding dan Tingkat Kasasi
PENYELIDIKAN1. Penyelidik Komnasham2. Komnasham dapat membentuk Tim Penyelidik3. Penyelidik memberitahukan kepada Penyidik
dimulainya penyelidikan4. Kesimpulan Penyelidikan disampaikan kepada
Penyidik, 7 hari setelah menyerahkan hasil penyelidikan
5. Apabila dikembalikan oleh Penyidik, dalam jangka 30 hari sejak dikembalikan penyelidik wajib melengkapi kekurangan tersebut.
PENGADUAN1. Setiap orang dan atau kelompok yang memiliki alasan kuat bahwa
hak asasinya telah dilanggar dapat mengajukan laporan danpengaduan lisan atau tertulis pada Komnas HAM.
2. Pengaduan hanya akan mendapatkan pelayanan apabila disertaidengan identitas pengadu yang benar dan keterangan atau buktiawal yang jelas tentang materi yang diadukan.
3. Dalam hal pengaduan dilakukan oleh pihak lain, maka pengaduanharus disertai persetujuan dari pihak yang hak asasinya dilanggarsebagai korban, kecuali untuk pelanggaran hak asasi manusiatertentu berdasarkan pertimbangan Komnas HAM.
4. Pengaduan pelanggaran hak asasi manusia sebagaimana dimaksudmeliputi pula pengaduan melalui perwakilan mengenai pelanggaranhak asasi manusia yang dialami oleh kelompok masyarakat.
PEMERIKSAAN PENGADUAN
Pemeriksaan atas pengaduan kepada Komnas HAM tidakdilakukan atau dihentikan apabila :1) tidak memiliki bukti awal yang memadai;2) materi pengaduan bukan masalah pelanggaran hak
asasi manusia;3) pengaduan diajukan dengan itikad buruk atau ternyata
tidak ada kesungguhan dari pengadu;4) terdapat upaya hukum yang lebih efektif bagi
penyelesaian materi pengaduan; atau5) sedang berlangsung penyelesaian melalui upaya hukum
yang tersedia sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
6. Mekanisme pelaksanaan kewenangan untuk tidakmelakukan atau menghentikan pemeriksaan sebagaimanadimaksud, ditetapkan dengan Peraturan Tata TertibKomnas HAM.
7. Dalam hal tertentu dan bila dipandang perlu, gunamelindungi kepentingan dan hak asasi yang bersangkutanatau terwujudnya penyelesaian terhadap masalah yangada, Komnas HAM dapat menetapkan untuk merahasiakanidentitas pengadu, dan pemberi keterangan atau buktilainnya serta pihak yang terkait dengan materi aduan ataupemantauan.
8. Komnas HAM dapat menetapkan untuk merahasiakan ataumembatasi penyebarluasan suatu keterangan atau ataubukti lain yang diperoleh Komnas HAM, yang berkaitandengan materi pengaduan atau pemantauan.
1) membahayakan keamanan dan keselamatan negara;2) membahayakan keselamatan dan ketertiban umum;3) membahayakan keselamatan perorangan;4) mencemarkan nama baik perorangan;5) membocorkan rahasia negara atau hal-hal yang wajib
dirahasiakan dalam proses pengambilan keputusan Pemerintah;6) membocorkan hal-hal yang wajib dirahasiakan dalam proses
penyidikan, penuntutan, dan persidangan suatu perkara pidana;7) Menghambat penyelesaian terhadap masalah yang ada,8) membocorkan hal-hal yang termasuk dalam rahasia dagang;
10. Pemeriksaan pelanggaran hak asasi manusia dilakukan secaratertutup, kecuali ditentukan lain oleh Komnas HAM.
11. Pihak pengadu, korban, saksi, dan atau pihak lainnya yang terkaitwajib memenuhi permintaan Komnas HAM.
9. Penetapan sebagaimana dimaksud, didasarkan pada pertimbanganbahwa penyebarluasan keterangan atau bukti lainnya tersebutdapat;
KEWENANGAN PENYELIDIK1. Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa yang
timbul dalam masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkupnyapatut diduga terdapat pelanggaran hak asasi manusia yang berat;
2. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang atau kelompokorang tentang terjadinya pelanggaran hak asasi manusia yangberat, serta mencari keterangan dan barang bukti;
3. Memanggil pihak pengadu, korban, atau pihak yang diadukanuntuk diminta dan didengar keterangannya;
4. Memanggil saksi untuk diminta dan didengar kesaksiannya;5. Meninjau dan mengumpulkan keterangan di tempat kejadian dan
tempat lainnya yang dianggap perlu;6. Memanggil pihak terkait untuk memberikan keterangan secara
tertulis atau menyerahkan dokumen yang diperlukan sesuai denganaslinya;
7. Atas perintah penyidik dapat melakukan tindakan berupa:1). Pemeriksaan surat;2). Penggeledahan dan penyitaan;
8. pemeriksaan setempat terhadap rumah, pekarangan, bangunan,dan tempat-tempat lainnya yang diduduki atau dimiliki pihaktertentu;
9. mendatangkan ahli dalam hubungan dengan penyelidikan.10. Apabila seseorang yang dipanggil tidak datang menghadap atau
menolak memberikan keterangannya, Komnas HAM dapat memintabantuan Ketua Pengadilan untuk pemenuhan panggilan secarapaksa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENYIDIKAN1. Penyidikan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat
dilakukan oleh Jaksa Agung.2. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud Jaksa Agung dapat
mengangkat penyidik ad hoc yang terdiri atas unsur pemerintah danatau masyarakat.
3. Penyidikan sebagaimana dimaksud wajib diselesaikan paling lambat90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal hasil penyelidikanditerima dan dinyatakan lengkap oleh penyidik.
4. Jangka waktu dapat diperpanjang untuk waktu paling lama 90(sembilan puluh) hari oleh Ketua Pengadilan HAM sesuai dengandaerah hukumnya.
5. Dalam hal jangka waktu habis dan penyidikan belum dapatdiselesaikan, penyidikan dapat diperpanjang paling lama 60 (enampuluh) hari oleh Ketua Pengadilan HAM sesuai dengan daerahhukumnya.
6. Apabila dalam jangka waktu tersebut habis dan dari hasilpenyidikan tidak diperoleh bukti yang cukup, maka wajibdikeluarkan surat perintah penghentian penyidikan olehJaksa Agung.
7. Setelah surat perintah penghentian penyidikandikeluarkan, penyidikan hanya dapat dibuka kembali dandilanjutkan apabila terdapat alasan dan bukti lain yangmelengkapi hasil penyidikan untuk dilakukan penuntutan.
8. Dalam hal penghentian penyidikan tidak dapat diterimaoleh korban atau keluarganya, maka korban, keluargasedarah atau semenda dalam garis lurus ke atas atau kebawah sampai dengan derajat ketiga, berhak mengajukanpraperadilan kepada Ketua Pengadilan HAM sesuaidengan daerah hukumnya dan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku.
PENUNTUTAN1. Penuntutan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat dilakukan oleh Jaksa Agung.2. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud Jaksa
Agung dapat mengangkat penuntut umum ad hoc yangterdiri atas unsur pemerintah dan atau masyarakat.
3. Penuntutan wajib dilaksanakan paling lambat 70 (tujuhpuluh) hari terhitung sejak tanggal hasil penyidikanditerima.
4. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sewaktu-waktudapat meminta keterangan secara tertulis kepada JaksaAgung mengenai perkembangan penyidikan danpenuntutan perkara pelanggaran hak asasi manusia yangberat.
PEMERIKSAAN PENGADILAN
MAJELIS HAKIM terdiri dari 5 (lima ) orang, 2 (dua)orang Hakim karir dan 3 (tiga) orang Hakim Ad hoc:Masa Pemeriksaan persidangan dibatasi:
Pemeriksaan Tingkat Pertama : 180 hariPemeriksaan Tingkat Banding : 90 hariPemeriksaan Tingkat Kasasi : 90 hari
mauliate