optimalisasi pers subditfasharkan ditpolair polda jambi dalam rangka harwat kapal polisi patroli

54
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era kepemimpinan Presiden Jokowi-JK dengan kabinetnya yang terkenal dengan sebutan kabinet kerja telah menggulirkan sebuah doktrin politik luar negerinya yakni menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, hal ini terkandung tujuan agar bangsa Indonesia ini menjadi suatu bangsa yang dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa dunia. Oleh karena itu dengan dicetuskannya doktrin politik poros maritim maka seluruh alur pelayaran dunia yang melalui jalur strategis di wilayah perairan Negara Indonesia akan dipergunakan sebagai media pendekatan diplomasi terkait dengan peran strategis bangsa Indonesia terhadap kepentingan negara-negara asia tenggara dan benua Australia. Doktrin maritim yang telah digulirkan tersebut, justru akan membawa suatu perubahan manuver politik bangsa Indonesia, yang akan menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang jaya dilautan, memiliki kemanfaatan dan peranan penting terhadap kepentingan kawasan asia pasifik. Pada era pemerintahan Presiden Jokowi- Wapres JK dalam masa pemerintahannya telah menggulirkan 9 (Sembilan) agenda prioritas atau yang lebih dikenal dengan sebutan Nawa Cita. Adapun poin pertama di dalam Nawa Cita itu adalah bahwa pemerintahan Jokowi-JK ingin menghadirkan kembali kemampuan negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negaranya.Agenda penciptaan kondisi keamanan dan perlindungan kepada warga negaranya yang maksimal itu melalui upaya-upaya politik luar negeri yang bebas aktif, dan kondisi keamanan nasional yang terpercaya serta pembangunan pertahanan yang kuat. 1 Sehubungan dengan digulirkannya Nawa Cita pada pemerintahan sekarang ini maka keamanan dan ketertiban masyarakat adalah prioritas utama dan suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai dengan terjaminnya keamanan,ketertibandan tegaknya hukum,serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta 1 Connie Rahakundini Bakrie ‘Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia: Dari Negara Kepulauan Menuju Negara Maritim’, di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Kamis (8/10/2014)

Upload: dadang-karyanto

Post on 20-Jul-2015

313 views

Category:

Government & Nonprofit


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era kepemimpinan Presiden Jokowi-JK dengan kabinetnya yang

terkenal dengan sebutan kabinet kerja telah menggulirkan sebuah doktrin politik

luar negerinya yakni menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, hal ini

terkandung tujuan agar bangsa Indonesia ini menjadi suatu bangsa yang

dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa dunia. Oleh karena itu dengan

dicetuskannya doktrin politik poros maritim maka seluruh alur pelayaran dunia

yang melalui jalur strategis di wilayah perairan Negara Indonesia akan

dipergunakan sebagai media pendekatan diplomasi terkait dengan peran

strategis bangsa Indonesia terhadap kepentingan negara-negara asia tenggara

dan benua Australia. Doktrin maritim yang telah digulirkan tersebut, justru akan

membawa suatu perubahan manuver politik bangsa Indonesia, yang akan

menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang jaya dilautan, memiliki

kemanfaatan dan peranan penting terhadap kepentingan kawasan asia pasifik.

Pada era pemerintahan Presiden Jokowi- Wapres JK dalam masa

pemerintahannya telah menggulirkan 9 (Sembilan) agenda prioritas atau yang

lebih dikenal dengan sebutan Nawa Cita. Adapun poin pertama di dalam Nawa

Cita itu adalah bahwa pemerintahan Jokowi-JK ingin menghadirkan kembali

kemampuan negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

aman pada seluruh warga negaranya.Agenda penciptaan kondisi keamanan dan

perlindungan kepada warga negaranya yang maksimal itu melalui upaya-upaya

politik luar negeri yang bebas aktif, dan kondisi keamanan nasional yang

terpercaya serta pembangunan pertahanan yang kuat.1

Sehubungan dengan digulirkannya Nawa Cita pada pemerintahan sekarang

ini maka keamanan dan ketertiban masyarakat adalah prioritas utama dan suatu

kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya

proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang

ditandai dengan terjaminnya keamanan,ketertibandan tegaknya hukum,serta

terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta 1Connie Rahakundini Bakrie ‘Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia: Dari Negara

Kepulauan Menuju Negara Maritim’, di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Kamis (8/10/2014)

Page 2: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

2

mempersiapkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal,mencegah

dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk -bentuk

gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat. 2 Hal tersebut memicu

terjadinya perubahan paradigma dalam sistem ketatanegaraan yang

menegaskan tentang pemisahan kelembagaan TNI dan Polri sesuai dengan

fungsi dan peranannya masing-masing.

Selain itu Polda Jambi dalam mengimplementasikan berbagai program

kerja dengan menyelaraskan program Quick Wins Polri 2015 antara lainadalah

sebagai berikut : 1 (pertama). Penertiban dan penegakkan hukum bagi

organisasi radikal dan anti Pancasila, 2 (kedua) Perburuan dan penangkapa n

gembong terorisme Santoso dan jejaring terorisme, 3(ketiga) Aksi nasional

pembersihanpreman dan premanisme, 4 (keempat) Pembentukan dan

mengefektifkan satgas ops Polri, kontra radikal dan deradikalisasi(khususnya

ISIS), 5(kelima) Pemberlakuan rekruitmen terbuka untuk jabatan dilingkungan

Mabes Polri, Polda jajaran dan Polres, 6 (keenam) Polisi sebagai penggerak

revolusi mental dan pelopor tertibsosial di ruang publik, 7 (ketujuh) Pembentukan

tim internal anti korupsi (melibatkan organisasi luar dan KPK), 8 (kedelapan)

Crash Program pelayanan masyarakat, pelayanan bersih dari percaloan.Oleh

karena itu bapak Brigjen Drs. Bambang Sudarisman, SH, MM, dengan

Comannder Wish Kapolda Jambi, yang disampaikan pada acara arahan seluruh

personil Polda Jambi yang dipusatkandi SPN Pondok Meja Polda Jambi, pada

tanggal 5 Agustus 2014, dengan kebijakan yang diuraikan kedalam 5(lima) poin

yaitu: 1).Disiplin penjabarannya adalah budaya bersih (transparan dan

akuntabel), budaya tertib (administrasi dan operasional), budaya kerja(sesuai

dengan job desk). 2). Loyal yaitu loyal terhadap organisasi, loyal terhadap

pimpinan. 3). Tidak tercela. 4). Kerja keras. 5). Iman dan taqwa, yang

penjabarannya adalah sabar dan ikhlas, tawakkal, dan doa.3

Grand Strategi 2005-2025,Grand Strategi Polri dirumuskan dalam 3 (tiga)

tahapan yang mencerminkan upaya Polri secara gradual yaitu : tahap 1

(pertama) trust building (2005 – 2010). Keberhasilan Polri dalam

2Pasal 1 UU Nomor 2 tahun 2002,tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,Jakarta,

Fokusmedia,2009,hal.1. 3Brigjen Drs. Bambang Sudarisman, SH, MM, Comannder Wish Kapolda Jambi, di SPN Pondok Meja Polda Jambi, tanggal 5 Agustus 2014.

Page 3: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

3

menjalankantugas memerlukan dukungan masyarakat dengan landasan

kepercayaan(trust).Kemudian tahap2(kedua) adalah partnership building (2011

– 2015). Merupakankelanjutan dari tahap pertama, di mana perlu dibangun

kerjasama yangerat dengan berbagai pihak yang terkait dengan pekerjaan

Polri,tahap 3 (ketiga) :strive for excellence (2016 – 2025) yaitu membangun

kemampuanpelayanan publik yang unggul dan dipercaya masyarakat. Dengan

demikiankebutuhan masyarakat akan pelayanan Polri yang optimal dapat

diwujudkan.Selain itu juga bahwa pelaksanaan Renstra di lingkungan Ditpolair

dihadapkan pada semakin meningkatnya pemanfaatan wilayah perairan sebagai

media transportasi, sehingga tingkat kerawanan diperairan juga semakin

meningkat.Fenomena tersebut mengakibatkan Kepolisian Perairan dipacu dan

dituntut untuk selalu melakukan revitalisasi disemua bidang guna meningkatkan

kinerja demi keberhasilan pelaksanaan tugas Polri dalam pencapaian Reformasi

Birokrasi Polri yakni Strive for Excelence (Pelayanan Prima).Oleh karena itu

dalam rangka melaksanakan tugas pokoknya sebagaimana yang tertera didalam

perkap nomor 22 tahun 2010 tentang struktur organisasi tingkat polda, maka

Subdit Fasharkan ditpolair Polda Jambi mendukung Reformasi Birokrasi Polri

guna melanjutkan Grand Strategi Polri ( 2005 -2025 ) yang dijabarkan tahapan III

“ Strive For Excellence” sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri

Negara pemberdayaan Aparatur Negara ; Per / 15 / M.PAN / 7 / 2008.

Terkait peran strategis Kepolisian Perairan sebagai salah satu unsur

pelaksana tugas Polri yang dilaksanakan oleh Ditpolair yang menyelenggarakan

pelayanan publik dengan memberdayakan alat utamanya yaitu kapal yang

merupakan bagian dari Grand Strategi Polri 2005-2025 yang ditujukan untuk

membangun kemitraan (Partnership Building), maka untuk memperoleh hasil

yang maksimal dan mendasar dari tujuan Renstra tersebut program quick wins

Polair merupakan pilihan yang sangat tepat, terutama dalam rangka memberikan

pelayanan masyarakat di perairan, sebagaimana penjabaran kebijakan Polri

untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dam merupakan prioritas

kebijakan pimpinan Polri saat ini.

Propinsi Jambi adalah propinsi yang terletak di pesisir timur di bagian

tengah Pulau Sumatra.Secara geografisPropinsi Jambi terletak pada Pantai

Page 4: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

4

Timur Pulau Sumatera berhadapan dengan laut Cina Selatan, pada alur lalu

lintas Internasional dan Regional. Propinsi Jambi terletak diantara 00 45’ – 20 45’

Lintang Selatan dan antara 1010 10’ – 1040 44’ Bujur Timur, luas wilayah

Propinsi Jambi 53.435,72 Km2 dengan luas daratan 51.000 Km2, luas lautan

425,5 Km2 dan panjang pantai 185 Km.2 Adapun batas-batas wilayah Propinsi

Jambi adalah sebagai berikut: Sebelah Utara dengan Propinsi Riau. Sebelah

Selatan dengan Propinsi Sumatera Selatan.Sebelah Barat dengan Propinsi

Sumatera Barat.Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan. 4 Propinsi Jambi

termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapore

(IMS-GT) dan disebut segitiga pertumbuhan ekonomi dari tiga kawasan bebas

perdagangan SIBAJO (Singapura-Batam-Johor).5

Dalam perkembangannya, timbul situasi Kamtibmas yang kurang kondusif

di wilayah perairan. Situasi kamtibmas yang tidak kondusif pada wilayah perairan

Jambi bersumber dari tindakan-tindakan melanggar hukum oleh individu

maupunkelompok-kelompok masyarakat, yang pada akhirnya situasi Kamtibmas

yang tidak kondusif tersebutakan berpengaruh pada tatakehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk menciptakan situasi kamtibmas

yang kondusif di wilayah perairan Jambi, harus dilakukan kegiatan secara aktif

melalui langkah-langkah sistematis yang dimulai dari perencanaan,

pengorganisasian yang dilanjutkan pengendalian, maupun langkah-langkah

koordinasi dalam penjabaran tugasnya.

Dari kondisi dan kerawanan daerah perairanJambi saat ini merupakan

suatu tantangan yang harus dihadapi oleh Direktorat Kepolisian Perairan Polda

Jambi dalam menjamin terwujudnya kamtibmas di wilayah perairan Provinsi

Jambi. Namun pada kenyataannya kita di hadapkan dengan polemik internal

yaitu keterbatasan kemampuan baik dari segi personel, alat utama dan alat

khusus, pangkalan, anggaran maupun organisasi pada Direktorat Kepolisian

Perairan Polda Jambi yang belum mampu memenuhi tuntutan tugas pokoknya

secara memadai. Untuk mengatasi hal tersebut diatas serta guna memenuhi

harapan dari masyarakat, maka Dit Polair Polda Jambi dengan alat apung/kapal

sebagai sarana (alat utama) patroli harus mampu mencegah dan menanggulangi

4 www.jambiprof.go.id.Jambi dalam Angka,diakses tanggal 26 Februari 2013 5 dadangdjoko.blogspot.com/2014/08/provinsi-jambi.html,diakses pada tanggal 4 Maret 2015 pkl 11.28 wib

Page 5: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

5

setiap gangguan kamtibmas yang terjadi di wilayah perairan. Oleh karena itu

relevan dengan kondisi tersebut diatas, hal yang sangat tendensius untuk segera

dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan subditfasharkan dalam

melaksanakan pemeliharaan dan perawatan (harwat) kapal guna mendukung

tugas pokok fungsi polair dalam meningkatkan pelayanan prima sehingga akan

terwujud stabilitas kamtibmas di wilayah perairan Jambi.

Dari uraian tersebut diatas, maka penulis memilih judul dalam penulisan

Naskah Karya Perorangan ini tentang: ”OPTIMALISASI KEMAMPUAN

PERSONIL SUBDITFASHARKANDALAM RANGKA MEMELIHARA, MERAWAT

DAN MENYELENGGARAKAN KEGIATAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEMERINTAH TENTANG HARWAT KAPAL PATROLI DIREKTORAT POLISI

PERAIRAN POLDA JAMBI”.

B. Permasalahan

Dari judul Naskah Karya Perorangan tersebut di atas yang menjadi pokok

permasalahan adalah Bagaimanakah optimalisasi kemampuan personil

subditfasharkanditpolair dalam rangka memelihara, merawat dan

menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa pemerintah tentang harwat kapal

patroli direktorat polisi perairan di wilayah hukum polda Jambi?

C. Persoalan

Dari permasalahan tersebut maka yang menjadi persoalannya adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana mengoptimalkan kemampuan personil subditfasharkan

Ditpolair Polda Jambi?

2. Bagaimana Tata kelola Subditfasharkandalam mendukung

pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, perawatan dan penyelenggaraan

pengadaan jasa lainnya yangbaik ?

3. Bagaimana ketentuan pelaksanaan pengadaan sesuai dengan

Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan

kedua atas Perpres RI No.54 Tahun 2010 tentang pengadaan

barang/jasa pemerintah ?

Page 6: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

6

D. Ruang lingkup

Dalam Penulisan Naskah Karya Perorangan ini, penulis membatasi pada

pembahasanoptimalisasikemampuanpersonilsubsatker

subditfasharkanditpolairdalam rangka memelihara, merawat dan

menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa lainnya pada lingkup satker

Ditpolair Polda Jambi.

E. Maksud dan tujuan

1. Maksud

Untuk memenuhi persyaratan seleksi Sespimmen Polri dikreg ke-55

TA. 2015.

2. Tujuan

a. Untuk mendeskripsikan pelaksanaankegiatan memelihara,

merawat dan menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa

lainnyasaat ini;

b. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi

subditfasharkanditpolair dalam kegiatan memelihara, merawat

dan menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa lainnyadi

wilayah hukum Polda Jambi tersebut;

c. Untuk mendeskripsikan kondisi yang ideal

subditfasharkanditpolairdalam melaksanakanmemelihara,

merawat dan menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa

lainnya .

d. Memformulasikan

optimalisasikemampuansubditfasharkanditpolair dalam

memelihara, merawat dan menyelenggarakan kegiatan

pengadaan jasa lainnya pada lingkup satker Ditpolair Polda

Jambi;

e. Untuk melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa fasharkan

dengan baik dan benar serta sesuai dengan ketentuan yang

tersebut dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang

pengadaan barang/jasa pemerintah.

Page 7: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

7

F. Metode Pendekatan

1. Metode

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Diskriptif

Analisis, yaitu dengan cara menggambarkan keadaan yang

sebenarnya berdasarkan data yang kemudian di analisa untuk

mendapatkan pemecahannya.

2. Pendekatan

Adapun pendekatan yang digunakan dalam pembahasan ini

adalah pendekatan manajerial tugas Polri terkhusus pada sub satker

Subditfasharkan Ditpolair Polda Jambi.

G. Sistematika

Dalam penulisan Naskah Karya Perorangan ini di susun dengan

sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bab yang berisi latar belakang, permasalahan dan

pokok-pokok persoalan, ruang lingkup, maksud dan tujuan, metode

pendekatan dan sistematika serta pengertian-pengertian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang landasan teori atau konsep yang

digunakan,antara lain :Konseps Analisa SWOT, Teori Manajemen,

Teori Manajemen Strategi, Teori Kinerja, Teori Pelayanan.

BAB III KONDISI SAAT INI

Bab ini akan menguraikan kondisi subditfasharkan (sub direktorat

fasilitas pemeliharaan dan perbaikan) pada saat ini, yang meliputi:

kondisi sumber dayamanusia, dukungan anggaran, dukungan

sarana dan prasarana serta metode yang digunakan dalam

kegiatanmemelihara, merawat dan menyelenggarakan kegiatan

pengadaan jasa lainnyadiwilayah hukum Polda Jambi.

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Bab ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuansubditfasharkan ditpolair dalam memelihara, merawat

Page 8: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

8

dan menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa lainnyadiwilayah

hukum Polda Jambiyang terdiri dari faktor internal dan eksternal.

BAB V KONDISI YANG DIHARAPKAN

Bab ini akan membahas mengenai kondisi kemampuan

satuanpatrolidaerah yang ideal terkait dengan kondisi sumber daya

manusia, dukungan anggaran, dukungan sarana dan prasarana

serta metode yang digunakan dalam pelaksanaan subditfasharkan

ditpolair dalam memelihara, merawat dan menyelenggarakan

kegiatan pengadaan jasa lainnyadiwilayah hukum Polda Jambi.

BAB VI OPTIMALISASI

Bab ini merupakan isi dari optimalisasi kemampuansubditfasharkan

ditpolair dalam memelihara, merawat dan menyelenggarakan

kegiatan pengadaan jasa lainnyadiwilayah hukum Polda Jambi.

BAB VII PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan atas penjelasan yang telah diuraikan

pada bab-babsebelumnya dan diakhiri dengan saran/rekomendasi.

H. Definisi Operasional

Dalam penulisan Naskah karya perorangan ini penulis memberikan

batasan-batasan terhadap pengertian-pengertian yang ada dalam pembahasan

ini, antara lain :

1. Optimalisasi

Optimalisasi berasal dari kata optimal yang artinya adalah

terbaik, tertinggi atau paling baik atau mengusahakan atau bertindak

secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari

yang sudah dikerjakan.(Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gitamedia

Press, Jakarta, 2014, hal. 562)

2. Kemampuan.

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan untuk

melakukan sesuatu. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa

Indonesia Kontemporer, Jakarta, 1984, hal.32)

3. Subditfasharkan Ditpolair.

Page 9: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

9

Subditfasharkan adalah subdirektorat fasilitas, pemeliharaan dan

perbaikan material peralatan komunikasi, elektronika, dan kapal.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, subditfasharkan

menyelenggarakan fungsi pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan di

Dok serta bangunan kapal. Subditfasharkan menyelenggarakan

fungsi pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan mesin serta instalasi

listrik; dan pengawasan kelaiklautan dan keselamatan kapal

Polri.Subditfasharkan dibantu oleh seksi fasilitas (sifas) yang bertugas

merawat, memelihara, dan memperbaiki di Dok dan bangunan kapal

dan seksi pemeliharaan dan perbaikan (siharkan), yang bertugas

memelihara, merawat, dan memperbaiki mesin serta instalasi listrik

kapal.(Perkap Nomor 22 tahun 2010 tentang SOTK Poldatanggal 28

September 2010, Jakarta, 2010, hal.92).

4. Memelihara.

Memelihara (kk) mengandung pengertian menjaga dan merawat

baik-baik. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,Gitamedia Press, Jakarta,

2014,hal.594)

5. Merawat

Rawat, merawat (kk) artinya mengurus, menjaga, memelihara.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia,Gitamedia Press, Jakarta,

2014,hal.648).

6. Menyelenggarakan

Selenggara, menyelenggarakan (kk)berarti mengadakan sesuatu

secara besar dan ramai, mengurus dan mengusahakan

sesuatu;melakukan perintah atau rencana, mengadakan, mengatur

dan mengurus.( Kamus Besar Bahasa Indonesia,Gitamedia Press,

Jakarta, 2014,hal. 686)

7. Kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Pengadaan barang/jasa pemerintah yang selanjutnya disebut

dengan pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh

barang/jasa oleh kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat

daerah/institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan

kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk

Page 10: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

10

memperoleh barang/jasa. (peraturan Presiden RI nomor 70 tahun

2012 tentang perubahan kedua atas perpres RI nomor 54 tahun 2010

tentang pengadaan barang /jasa pemerintah,2012, hal 2).

8. Tentang Harwat(pemeliharaan dan perawatan)kapal polisi patroli

direktorat polisi perairan Polda Jambi

Tentang harwat berarti pemeliharaan dan perawatan

sebagaimana yang tercantum dalam tupoksi subditfasharkan. (Perkap

Nomor 22 tahun 2010 tentang SOTK Polda tanggal 28 September

2010, Jakarta, 2010, pasal 209,hal.92)

Page 11: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Analisa SWOT

Konsep teori analisa SWOT yaitu penilaian terhadap hasi l identifikasi

situasi untuk menentukan kategori suatu kondisi sebagai kekuatan, kelemahan,

peluang atau ancaman yang selanjutnya diidentifikasikan guna menentukan

solusi atau alternatif pemecahan masalah (Problem Solving)yang dihadapi

sehingga tercipta suatu kondisi sebagaimana yang diharapkan Adapun dalam

melakukan analisa SWOT, maka akan diformulasikan suatu identifikasi situasi

terhadap setiap permasalahan yang ada dengan melakukan analisa dari

penggabungan beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain6 :

1. Kekuatan (Strength) adalah identifikasi situasi internal organisasi yang

berupa kompetensi atau kapabilitas atau sumber daya yang dimiliki

organisasi yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani

peluang dan ancaman yang dihadapi;

2. Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana

kompetensi kapabilitas atau sumber daya organisasi yang

pemanfaatanya belum dirasakan optimal dalam menangani peluang

dan ancaman;

3. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang

berpotensi menguntungkan;

4. Ancaman (Threat) adalah suatu keadaan eksternal yang berpotensi

menimbulkan kesulitan atau hambatan dalam pelaksanaan tugas.

Analisa SWOT dalam penulisan ini, dipakai dalam memformulasikan serta

sebagai bahan penulis untuk mengkombinasikan strategi apa yang harus

dirangkai oleh penulis yang didapat dari analisa dari faktor-faktor yang

mempengaruhi yang meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu dengan

menformulasikan bagaimana temuan strategi dari kombinasi kekuatan dan

peluang yang dimiliki, adanya kelemahan dan peluang, dan kekuatan dan

ancaman yang ada serta seberapa besar kelemahan dan ancaman. 6Rangkuti Freddy,Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis:Reorientasi Konsep Perencanaan

Strategis untuk Menghadapi abad 21,Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama,hal.19

Page 12: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

12

Dalam aplikasinya pada pelaksanaan tugas kepolisian, sangat sesuai

dalam memberikan informasi tentang kondisi internal organisasi saat ini sebagai

faktor kekuatan dan kelemahan serta kondisi eksternal sebagai faktor peluang

dan ancaman.Dengan demikian dapat di jadikan dasar dalam menyusun prioritas

pelaksanaan tugas dengan memanfaatkan model titik temu.Sejauh mana faktor

itu relevan dengan visi misi Polri.Semakin dekat faktor itu dengan visi misi Polri

semakin perlu faktor itu diberi prioritas untuk diprogramkan.Sehingga dapat di

rumuskan suatu kebijaksanaan yang tepat dan strategis untuk mewujudkan

performance atau penampilan organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang

telah di tetapkan.

B. Teori Manajemen George R. Terry

Dalam teori manajemen menurut George R. Terry dalam buku Principles

of Management.Rumusan teori dan fungsi manajemen adalah sebagai berikut7 :

1. Perencanaan (Planning) : mencakup sumber daya perusahaan,

pembangunan, personel, penetapan tujuan, proses yang

dilaksanakan, dan prediksi ke depan;

2. Pengorganisasian (Organizing) : mencakup syarat atau ketentuan

kegiatan yang berhubungan dengan cara memperoleh evaluasi dan

pelatihan personel;

3. Pelaksanaan/penggerak (Actuating) : mencakup bagaimana cara

menjalankan fungsi perencanaan yang telah ditentukan semula, yang

mana keberhasilan langsung terlihat dari langkah-langkah yang

dilakukan;

4. Pengendalian (Controlling) : memantau kegiatan-kegiatan untuk

memastikan kegiatan itu dicapai sesuai dengan yang direncanakan

atau mengoreksi penyimpangan.

Teori Manajemen dari George R. Terry tersebut menjelaskan bahwa

dengan adanya pengklasifikasian fungsi, maka pimpinan dapat mengevaluasi

7Sondang P.Siagian,MPA,Manajemen SDM,Jakarta, Bumi Aksara,2002,hal.105.

Page 13: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

13

prestasi-prestasi kerja dan dapat segera dilakukan tindakan-tindakan korektif

sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana.

Aplikasi Teori Manajemen dari George R. Terry dalam pelaksanaan tugas

kepolisian sangat penting karena sudah mencakup perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sehingga sekecil mungkin

kelemahan dan kekurangan dapat diminimalisasi. Di dalam setiap tugas

kepolisian tentunya penerapan teori manajemen relevan menjadi landasan dalam

mengelola dan mengkoordinasi sumber daya organisasi (personel, sarana

prasarana dan anggaran).

C. Teori Manajemen Strategi

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan

pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai

penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk

mencapai tujuan.Menurut Pearch dan Robinson dikatakan bahwa manajemen

strategi adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan

(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang

untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi adalah

perencanaan berskala besar (perencanaan strategi) yang berorientasi pada

jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan

pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar

memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam usaha

menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang

dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada

optimalisasi pencapaian tujuan (tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan

operasional) organsasi.8

Dari beberapa pengertian manajemen strategi tersebut menunjukkan

bahwa manajemen strategi merupakan suatu sistem yang memiliki berbagai

komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dan bergerak

secara bersama-sama kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah 8http://hipni.blogspot.com/2012/02/pengertiandifinisi-manajemen-strategi.html,diakses tanggal1 Maret

2013

Page 14: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

14

perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan

dan strategi organisasi. 9 Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan

operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional,

pelaksanaanfungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian,

pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja

internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

D. Teori Kinerja

Menurut Payaman Simanjuntak, kinerja adalah tingkat pencapaian hasilatas

pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja organisasiadalah menilai tingkatpencapaian

hasil dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.Dalam manajemen, kinerja

merupakan keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja

organisasi, termasuk kinerja tiap-tiap individu dan kelompok kerja di perusahaan

tersebut. 10 SedangkanDessler mengatakan bahwa pencapaian hasil dalam

rangka mewujudkan tujuan organisasi.Dalam manajemen, kinerja merupakan

keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi,

termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan

tersebut.11

Berdasarkan beberapa pendapat tentang teori kinerja/prestasi kerja dapat

disimpulkan bahwa kinerja maupun prestasi kerja mengandung substansi

pencapaian hasil kerja oleh seseorang. Dengan demikian bahwa kinerja maupun

prestasi kerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang.Kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja

lembaga (institutional performance) atau kinerja perusahaan (corporate

performance) terdapat hubungan yang erat. Dengan perkataan lain bila kinerja

karyawan (individual performance) baik maka kemungkinan besar kinerja

perusahaan (corporate performance) juga baik.

9Ibid 10Simanjuntak,Payaman J,Manajemen dan Evaluasi Kerja.Jakarta,Lembaga Penerbit FEUI,2005,hal.32. 11Dessler,Gary, Manajemen SDM, Jakarta,Indeks,2009,hal.27.

Page 15: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

15

E. Teori Pelayanan

Pelayanan masyarakat oleh Polri pada hakikatnya perwujudan dari

penyelenggaraan tugas pokok, fungsi dan peranannya selaku penegak hukum,

pengayom dan pelindung serta pelayanan masyarakat maupun pembimbing di

bidang kamtibmas dengan menempatkan masyarakat yang mempunyai derajat

dan kedudukan yang sama selaku warga negara yang berhak mendapatkan

perlindungan hukum, jiwa dan harta bendaya.

Menurut Hermawati, pelayanan yang dilakukan itu harus berdasarkan

azas-azas pelayanan prima antara lain:12

1. Aman, dalam pengertian pelayanan Polri dapat memberikan rasa

aman (Security), keselamatan (Safety), jaminan (Surety) dan

kedamaian / ketentraman (Peace) bagi masyarakat yang memerlukan.

2. Cepat, bahwa pelayanan diselenggarakan dalam waktu yang tepat

dan tidak ditunda-tunda.

3. Murah, pelayanan pada hakekatnya tidak diperlukan biaya dari

masyarakat, namun bila dipersyaratkan menggunakan biaya maka

diselenggarakan sesuai ketentuan yang berlaku dan terjangkau oleh

masyarakat serta tidak dibebani penambahan biaya lainnya.

12Herawati,Pelayanan Prima,Jakarta,Lemdikpol Selapa Polri,2008,hal.22.

Page 16: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

16

BAB III

KONDISI SAAT INI

A. Sumber Daya Manusia

Struktur, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Direktorat Kepolisian

Perairan telah dijabarkan dalam Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010

tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada

Tingkat Kepolisian Daerah. Dalam menjalankan peran dan fungsinya tersebut

Ditpolair Polda Jambi mempunyai keterbatasan yangcenderung menimbulkan

kendala-kendala dalam pelaksanaan tugasnya.

1. Kuantitas Personil

a. Data Personil Subditfasharkan

NO

JABATAN

PANGKAT

ESELON

DSP

RIIL

KET

1 KASUBDITFASHARKAN AKBP IIIA2 1 1 1

2 KASI FASILITAS KOMPOL IIIB 1 - -1

3 PAMIN IP/PNS IIIA/B IVB 2 1 -1

5 BAMIN/ BANUM BA/PNS II/I - 5 2 -3

6 KASIHARKAN KOMPOL IIIB 1 - -1

7 PAMIN IP/PNS IIIA/B IVB 2 - -2

8 BAMIN, BANUM BA/PNS II/I - 5 2 -3

JUMLAH 17 6 -11

Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015

Kondisi pada saat ini di subditfasharkan sebagaimana data yang

disajikan oleh subbagrenmin adalah sebagai berikut : Kasubdifasharkan

dengan pangkat AKBP 1(satu) orang, Kasi Fasilitas jabatan Kompol

masih kosong belum ada pejabatnya, Pamin fasilitas jabatan IP (inspektur

polisi) hanya dijabat 1 (satu) orang (AIPTU) dan masih kurang 1 (satu)

orang lagi, Bamin/ Banum fasilitas hanya 2 (dua) orang seharusnya 5

(lima) personil. Kemudian Kasi Harkan jabatan Kompol kondisinya masih

kosong belum ada pejabatnya, Pamin Harkan jabatan IP (inspektur polisi)

kondisinya kosong seharusnya ada 2 (dua) personi l, Bamin/ Banum

kondisinya ada 2 (dua) orang personi l yang seharusnya ada 5 (lima)

Page 17: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

17

personil. Kesimpulannya kondisi subditfasharkan saat ini hanya diawaki 6

(enam) personil, dan kondisi idealnya harusnya diawaki 17 (tujuh belas)

orang, jadi masih kurang 11 (sebelas) personil. Selain itu tinjauan dari sisi

kualitas 6 (enam) personil subditfasharkan tidak ada yang memiliki

kejuruan harwat polair kapal patroli.

b. Data kondisi Kapal Patroli Dit Polair Polda Jambi

NO JENISKAPAL

JMLH

KAPAL

KONDISI

KET

1 NON

STANDART

1 1 Unit RB dan

tidak Layak/laik

Laut

Rencana didisposal dan

telah dilaporkan ke Biro

Sarpras Polda

2 TYPE C-1

1 1 Layak/LaikLaut Baik dan Laik Laut

3 TYPE C-2 8

8 Layak/Laik Laut Baik dan Laik Laut

4 TYPE C-3

4 3 Baik, 1 unit RB

(BS – 02, Yamaha 2X

40 PK, viber),

Rencana di

disposal

BS – 02, Yamaha 2X 40

PK, viber, Rencana

Didisposal, dan telah

dilaporkan ke Biro

Sarpras Polda

JUMLAH 14 Unit 12 Unit Layak Laut 2 Unit RB telah

diusulkan didisposal

Sumber data : Subbag Renmin (Matlog)Dit Polair Polda Jambi, 2015

Kondisi aset kapal patroli polisi yang dimiliki oleh Ditpolair Polda

Jambi secara keseluruhan adalah 14 (empat belas) unit dengan

kondisi 12 (dua belas) layak laut/laik laut, 2 (dua) unit RB/ rusak berat.

Kemudian untuk rinciannya adalah sebagai berikut :kapal patroli type

C1 terdiri 1 (satu) unit, kapal patroli type C2 terdiri dari 8 (delapan) unit

dalam kondisi layak/laik laut, kapal patroli type C3 terdiri dari 4 (empat)

unit dalam kondisi 3 (tiga) laik laut, 1 (satu) unit RB/ rusak berat.

Kemudian 1 (satu) unit kapal type non standart dalam kondisi RB/

rusak berat. Kesimpulannya hanya 11 (sebelas) unit kapal patrol yang

layak laut, sedang 2 (dua) unit kapal dalam kondisi RB/ rusak berat dan

diusulkan untuk dilakukan disposal ke Biro Rena Polda Jambi.

Page 18: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

18

Jumlah personil Ditpolair Polda Jambi apabila mendasari dari

Peraturan Kapolri tersebut, sampai pada bulan Juni 2015 ini memiliki

personel sejumlah 134 orang. Dari data subbagrenminsendiri dapat

diketahui bahwa jumlah keseluruhan sesuai DSP masih kurang, dan

juga masih adanya jabatan yang belum terisi yaitu jabatan Kepala

seksi fasilitas dan kepala seksi harkan dan jabatan perwira serta bintara

lainnya.

2. Kualitas Personil

a. Data Kualifikasi Personil Ditpolair Polda Jambi

NO

DIKJUR

JUMLAH NO

DIK UMUM

JUMLAH

PA

BA

PA

BA

TA 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Suspariksa Laut 1 -

1

SMU

6

97

19 2 Dasar Polair 7 34

3 Idik Polair 3 8

4 ANT - V 2 7

5 ATT – V - 2

6 Harwat kapal - 6

2

D 3

-

-

1 7 Reserse 1 1

8 Intel 2 1

9 SAR - 6

3

STRATA 1

6

5

-

10 Komlek - 5

11 Brimob 1 -

12 Keuangan - 1

3

STRATA 2

3

1

- 13 Binmas 1 -

14 Labfor 1 -

JUMLAH 17 71 JUMLAH 15 103 20

Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015

Dilihat dari data di atas bahwa kualitas personil Ditpolair Polda

Jambi adalah sebagai berikut :

a. Personil Ditpolair Polda Jambisebagian besar memiliki kualifikasi

pendidikan kejuruan, namun masih ada 46 personi l yang belum

pernah mengikuti pendidikan kejuruan sama sekali.

b. Dilihat dari kualitas pendidikan umum personil Ditpolair Polda

Jambi sebagian besar hanya berpendidikan setingkat SMU.

Page 19: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

19

Anggota yang pendidikannya SMU tentu akan berbeda dalam

bertindak bekerja serta tingkat pengetahuannya berkaitan

dengan perbengkelan jika dibandingkan dengan personil yang

berasal dari SMK perkapalan. Kenyataan ini juga akan

mempengaruhi kinerja Dit Pol Air dalam pelaksanaan tugas di

lapangan.

c. Dari pendidikan kejuruan yang telah diikuti, ada 81 personi l yang

telah mengikuti pendidikan kejuruan FT. Polair, sedangkan yang

lainnya pendidikan kejuruan Polisi tugas umum.

d. Dengan keadaan kualitas dan kuantitas yang belum semuanya

memenuhi syarat akan mempengaruhi kinerja serta kemampuan

dalam mendukung tugas-tugas operasional dimana tugas dan

bidang kerja dari Dit Polair sangat membutuhkan keahlian serta

ketrampilan. Khususnya dalam melaksanakan tugas

pemeliharaan dan perawatan kapal polisi, mengoperasionalkan

kapal patroli, disamping dihadapkan pada perkembangan

gangguan Kamtibmas yang meningkat dan komplek di perairan;

e. Sedangkan personil subditfasharkan keseluruhan berjumlah 6

(enam) orang termasuk kasubdit, adalah personil yang tidak

memiliki kompetensi kejuruan harwat (pemeliharaan dan

perawatan ) kapal, kasubdit sendiri adalah personil nautika;

f. 6 (enam) bintara lainnya yang telah memiliki kualifikasi harwat

(pemeliharaan dan perawatan ) kapal telah didistribusikan ke

berbagai pospolair dan kapal patroli sebagai ABK (anak buah

kapal) tehnik mesin kapal;

3. Kemampuan dan Kompetensi personil SubditfasharkanDitpolair Polda

Jambi

a. Pengetahuan.

1) Kurangnya pemahaman pengetahuan tentang perundang-

undangan yang berkaitan dengan kegiatan pengadaan

barang dan jasa pemerintah terkait perpres RI nomor 70

Page 20: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

20

tahun 2012 tentang perubahan kedua perpres nomor 54

tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah;

2) Personil jarang diikutkan dalam program pelatihan baik

yang diselenggarakan oleh intern Polri maupun lembaga

daninstansi terkait lainnya yang ada hubungannya dengan

pelatihan sosialisasi perpres RI nomor 70 tahun 2012

tentang perubahan kedua perpres nomor 54 tahun 2010

tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, karena tidak

masuk dalam DIPA RKA-KL, kaitannya biaya diklat

ataupun pelatihan yang diselenggarakan oleh LKPP

(lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah);

3) Terkhusus personi l subditfasharkan tidak pernah diikutkan

dalam kegiatan pelatihan pengadaan dari LKPP, namun

secara swadana dan inisiatif sendiri kasubditfasharkan

telah mengikuti pelatihan pengadaan dari pihak swasta

(PKSKP dan LKI) standard an lisensi LKPP tergabung

dengan personil pemprov (pemerintahan provinsi) Jambi,

namun yang bersangkutan belum memiliki bersertifikat

pengadaan;

4) Berdasarkan data dari subbagrenmin personil Ditpolair

Polda Jambi yang telah memiliki kualifikasi sertifikasi

pengadaan barang dan jasa level dasar adalah AKBP Agus

Sumarsono (KBO Ditpolair) dan Bripda Anggi (Bintara

Renmin Ditpolair);

b. Keterampilan

1) Keterampilan terkait kegiatan pengadaan barang dan jasa

pemerintah masih kurang, dan jarang terlibat dalam

berbagai kegiatan pengadaan ditempat lain, sebagai

referensi pengalaman;

2) Masih kurangnya keterampilan Personil dalam

melaksanakan harwat kapal secara rutin;

Page 21: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

21

3) Personil yang ditugaskan untuk melaksanakan fungsi

pengawasan terhadap kegiatan harwat mesin dan kapal

tidak memiliki skill;

c. Perilaku

1) Personil Polair kurang minat terhadap bidang pengadaan

barang dan jasa, serta profesi harwat kapal yang

manakecenderungannya bidang fasharkan tidak diminati,

dan daya tariknya kurang;

2) Minimnya inisiatif atau kreatif personi l ditpolair, hal ini

disebabkan oleh rekruitmen bintara Polri hanya

menghasilkan personil kuantitas bukan kualitas, bintara

polisi yang dihasilkan hanya sebagai pekerja. namun yang

terjadi hanya mencetak insan manusia status sosial bukan

profesi pengabdian;

3) Pekerjaan dibidang operasional lebih memiliki daya tarik

dibandingkan profesi harwat kapal dan kegiatan

pengadaannya, Mainset /pola pikir dan anggapan bahwa

dengan menyandang profesi personil operasional dan

kapal, akan memiliki rejeki lebih jika dibandingkan

subsatker lainnya;

B. Dukungan Anggaran

Alokasi Anggaran Dit Polair Polda Jambi selama ini masih jauh dari yang

di harapkan khususnya dukungan pemeliharaan dan perawatan kapal polisi

Ditpolair Polda Jambi lainnya.

1. AnggaranDIPA RKA-KL TA. 2015 Ditpolair Polda Jambiyang terdukung

adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN PERAWATAN

ANGKUTAN AIR TARGET ANGGARAN KET

1

HAR KAPAL TYPE C2

(6 UNIT)

Terpeliharanya kapal patroli sehingga siap

operasional

Rp. 202.000.000

6 (enam) Unit

2.

HAR KAPAL TYPE C3

(3 UNIT)

Terpeliharanya kapal

patroli sehingga siap operasional

Rp.60.000.000

3(tiga)

Unit

Page 22: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

22

3.

HAR PERAHU KARET

(2 UNIT)

Terpeliharanya kapal

patroli sehingga siap operasional

Rp. 7.000.000

2(dua)

Unit

TOTAL ANGGARAN Rp.269.000.000

Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015

2. Mendasari Perpres nomor 54 tahun 2010 pasal 128 ayat 2 tentang

tunjangan profesi yang besarnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, mendasarinya Peraturan menteri keuangan RI

nomor 53/PMK.02/2014, halaman 1 s.d 5 maka didalam

anggaranDIPA RKA-KL TA. 2015 Ditpolair Polda Jambi pada

kegiatan tambahan perawatan angkutan air , biaya pengelolaan

kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah terdukung sebagai

berikut;

N

O

TAMBAHAN

PERAWATAN

ANGKUTAN AIR

TARGET

ANGGARAN

KET

1

HONOR PA/KPA

Terpeliharanya

Kapal Patroli Sehingga Siap Operasional

Rp. 720.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa

2. HONOR PPK Terpeliharanya

Kapal Patroli

Sehingga Siap

Operasional

Rp.700.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa

3. ULP/PEJABAT

PENGADAAN (3

ORG

XRp.600.000)

Terpeliharanya

Kapal Patroli

Sehingga Siap

Operasional

Rp. 1.800.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa

4. HONOR PPSPM (Rp.570.000)

Terpeliharanya Kapal Patroli

Sehingga Siap Operasional

Rp.570.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan

barang dan jasa

5 HONOR PEJABAT KEUANGAN

(3XRp.390.000)

Terpeliharanya Kapal Patroli Sehingga Siap

Operasional

Rp.1.170.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa

Page 23: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

23

6

HONOR

PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL

PENGADAAN (5 ORGXRp.520.000

Terpeliharanya

Kapal Patroli

Sehingga Siap

Operasional

Rp.2.600.000

Biaya pengelolaan

kegiatan pengadaan barang dan jasa

7 HONOR PANITIA

PENGAWAS

HASIL

PEKERJAAN (5

ORGXRp.360.000

Terpeliharanya

Kapal Patroli

Sehingga Siap

Operasional

Rp.1.800.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan

barang dan jasa

TOTAL ANGGARAN Rp.9.360.000

Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015

C. Dukungan Sarana dan Prasarana

1. Data Kapal Patroli Dit Polair Polda Jambi

NO NO

LAMBUNG

UKURAN

P x L

KONDISI DAYA KET

BB RR RB

1 2 3 4 5 6 7 8

1 2001 25 x 5 - - X 305 PK C2

2 2002 11 x2,6 X - - 2 x 200 PK C2

3 2003 11 x 2,6 X - - 2 X 200 PK C2

4 2004 11 x 2,6 X - - 2 X 200 PK C2

5 2005 11 X 2,4 X - - 2 X 200 PK C2

6 2006 15 X 2,7 X - - 2 X 250 PK C2

7 2008 14X2,5 X - - 2X200 PK C2

8 1001 6,3 X 2 X - - 85 PK C3

9 1002 7,5 X 2 X - - 85 PK C3

10 1003 7 X 2 X - - 85 PK C3

11 1004 6,5 X 2,2 X - - 200 Pk C3

12 BS – 02 - - X 2 X 40 PK C3

13 2009 X - - 2 X 200 PK C2

14 2010 X - - 261 KW C1

Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015

2. Data Alkom

NO JENIS

MATERIL MERK/TYPE

KONDISI

JLH KET BB RR R

B

Page 24: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

24

1

ALL

BAND

GX –SSB

KENWOOD

TK80 1 - 2 3

Sebagai data matlog

subbagrenmin

2 KACINA I COM/IC

2000 1 - - 1

Sebagai data matlog

subbagrenmin

3 HT MOTOROLLA 2 2 - 4 Sebagai data matlog

subbagrenmin

4 HT ALINCO DJ

195 8 - - 8

Sebagai data matlog

subbagrenmin

Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015

3. Data Alat SAR

NO JENIS

MATERIL

KONDISI

JLH KET BB RR RB

1 RUBBER

BOAT 6 5

11 Masuk dalam

kegiatan harwat

kapal TA.2015

2 ALAT SELAM 3 1 - 4 Sebagai data matlog

subbagrenmin

3 TABUNG GAS

OKSIGEN 4 - - 4

Sebagai data matlog

subbagrenmin

4 GPS 3 - - 3 Sebagai data matlog

subbagrenmin

Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015

Adapun fakta dari sarana dan prasarana yang mendukung

pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan (harwat) kapal dapat dilihat

dengan indikator sebagai berikut :

1. Standar biaya harwat dari tahun 2014 s.d 5(lima) tahun

kebelakang tidak sesuai dengan standar biaya umum

dilingkungan Polri atau norma indeks dilingkungan Polri;

2. Selama kurun waktu tahun anggaran 2014 s.d 5(lima) tahun

kebelakang ternyata terdatakan ada 2(dua) unit kapal patroli

dalam kondisi rusak berat dan sudah diusulkan disposal ke

Kapolda Jambi melalui Karo Sarpras, kapal tersebut yaitu Kapal

Polisi XXVI – 2001 dan Kapal Polisi Bima Sakti – 02;

Page 25: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

25

3. Kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam hal ini

Ditpolair tidak didukung oleh anggaran pada tahun tersebut,

karena pada saat penyusunan rancangan renja tahun

sebelumnya tidak mengulas dan tidak memasukkan anggaran

kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah, sebagaimana

yang diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan RI nomor

53/PMK.02/2014 tentang Standar biaya masukan tahun

anggaran 2015.

D. Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan harwat kapal patroli

polisi selama ini adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah

dalam hal harwat kapal patroli polisi;

2. Menyelenggarakan buku cek harwat kapal secara rutin setiap

bulannya, tujuannya adalah dalam rangka untuk menginventarisi

segala kerusakan yang ditimbulkan akibat dari pelaksanaan tugas

selama menyelenggarakan kegiatan patroli rutin di perairan;

3. Memanfaatkan segenap potensi sumber daya manusia yang dimiliki

oleh Ditpolair Polda Jambi secara maksimal dengan tetap

memperhatikan segala kekurangan dan antisipasi terhadap

kecenderungan kesalahan dan penyimpangan baik yang sengaja

dilakukan ataupun akibat dari ketidaktahuan ( minimnya pengetahuan

dan pengalaman) yang dilakukan oleh personil dalam penugasan

yang diemban;

Page 26: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

26

BAB IV

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

A. Faktor Internal

1. Kekuatan

a. Personil Ditpolair Polda Jambi dilihat dari segi kuantitas masih

kurang namun sudah mendekati DSP. Dari 134 orang personil

tersebut, sebanyak 81 personil telah mengikuti pendidikan

kejuruan fungsi teknis Pol Air seperti ANT-V, ATT-V, Das PA,

Das BA Pol Air, dan Komlek serta Harwat kapal. Terkhusus

personil subditfasharkan pada T.A.2014 s.d 2015 hanya

memiliki 6 (enam) personil termasuk kasubditnya yang memiliki

semangat juang, pantang menyerah, loyalitas dan pengabdian

yang tinggi dalam mendukung pelayanan prima.

b. Data kapal Polisi Perairan Daerah Jambi tahun 2013

NO

NAMA

KAPAL

POLISI

TYPE

KAPAL

MERK

MESIN

KUAT

MESIN KONSTRUKSI

TAHUN

PEROLEHA

N

1 2 3 4 5 6 8

1 XXVI - 2001 NON

STANDAR

MITSUBIS

HI 305 PK KAYU 1999

2 XXVI - 2002 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2003

3 XXVI - 2003 C 2 YAMAHA 2 X 200

PK

FIBER 2003

4 XXVI - 2004 C 2 YAMAHA 2 X 200

PK

FIBER 2003

5 XXVI - 2005 C 2 YAMAHA 2 X 200

PK

FIBER 2003

6 XXVI - 2006 C 2 ( LCT

)

SUZUKI 2 X 250 PK FIBER 2008

7 XXVI - 2008 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2013

8 XXVI – 1001 C 3 YAMAHA 2 X 85 FIBER 2004

Page 27: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

27

PK

9 XXVI – 1002 C 3 YAMAHA 2 X 85

PK

FIBER 2005

10 XXVI – 1003 C 3 YAMAHA 200 PK FIBER 2008

11 XXVI - 1004 SPEED

BOAT

YAMAHA 85 PK FIBER 2003

12 BS - 02 C 3 YAMAHA 2 X 40

PK

FIBER 2004

13 XXVI - 2009 C2 YAMAHA 2 X 200

PK

FIBER 2014

14 XXVI - 2010 C1 CUMNIS 261 KW ALUMUNIUM 2014

Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2013

NO

NAMA

KAPAL

POLISI

TYPE KAPAL MERK MESIN KUAT MESIN KONSTRUKSI

TAHUN

PEROLEHAN

1 2 3 4 5 6 8

1 XXVI - 2001 NON

STANDAR

MITSUBISHI 305 PK KAYU 1999

2 XXVI - 2002 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2003

3 XXVI - 2003 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2003

4 XXVI - 2004 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2003

5 XXVI - 2005 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2003

6 XXVI - 2006 C 2 ( LCT ) SUZUKI 2 X 250 PK FIBER 2008

7 XXVI - 2008 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2013

7 XXVI -

2009 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2014

9 XXVI – 1001 C 3 YAMAHA 2 X 85 PK FIBER 2004

10 XXVI – 1002 C 3 YAMAHA 2 X 85 PK FIBER 2005

11 XXVI – 1003 C 3 YAMAHA 200 PK FIBER 2008

12 XXVI - 1004 SPEED

BOAT

YAMAHA 85 PK FIBER 2003

Page 28: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

28

Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015

C. Pada Tahun 2013 Terdukung Anggaran Harwat Kapal Sebesar

Rp 96.700.000,- (Sembilan Puluh Enam Tujuh Ratus Ribu

Rupiah)

d. Data kapal polisi Perairan Daerah Jambi tahun 2014

Jika dibandingkan dengan tahun 2014 telah terjadi penambahan

Kapal pada kolom 7 dan 14 antara lain adalah sebagai berikut :

Pada tahun 2014 terdukung anggaran harwat kapal sebesar Rp

85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah. kesimpulannya

adalah telah terjadi penurunan anggaran sebesar Rp.

11.700.000,- (sebelas juta tujuh ratus ribu rupiah)

2. Kelemahan

a. Kurangnya kualitas dan kemampuan personil tentang fungsi

teknis Polair terutama kualifikasi tenaga pengadaan barang dan

jasa pemerintah, kualifikasi profesional harwat kapal polisi, dan

kualifikasi pengawakansubditfasharkan;

b. Dukungan anggaran tentang pemeliharaan dan perawatan kapal

patroli sudah mulai bertambah untuk tahun anggaran 2014

sekalipunbelum maksimal;

c. Belum adanya Bangunan Dockkapal sendiri sehingga

pekerjaan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan angkutan air

belum maksimal, karena harus sewa dock galangan kapal milik

masyarakat;

d. Masih terbatasnya jumlah personil Dit Polair Polda Jambi yang

memiliki kemampuan khusus Tehnika / ahli perbengkelan dan

permesinan;

e. Pada tahun anggaran 2014 sampai dengan 5(lima) tahun

kebelakang, kepanitian pengadaan/ULP, PPK, PPHP, KPA, PP

SPM tidak didukung dengan anggaran/ honor panitia pengadaan,

13 BS - 02 C 3 YAMAHA 2 X 40 PK FIBER 2004

14 XXVI - 2010 C2 CUMMINS 261 KW ALUMINIUM 2014

Page 29: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

29

namun untuk tahun anggaran 2015 sudah tertera didalam pagu

ideal dan progiat Ditpolair Polda Jambi;

f. Masih banyak jabatan yang belum terisi pada Subdit Fasharkan

Dit Polair Polda Jambi setelah keluarnya peraturan Kapolri : 22

tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang struktur

Organisasi dan tata cara kerja pada tingkat Polda;

g. Mentalitas personil belum seluruhnya baik dan masih

diketemukan serta adanya pelanggaran disipilin yang dilakukan.

B. Faktor Eksternal

1. Peluang

a. Pertelahaan anggaran Ditpolair Polda Jambi 2015 untuk

diusulkannya adanya perubahan anggaran terkait harwat kapal

sebagaimana yang tertera didalam standar biaya Polri tahun

2014 telah dikirim ke Kapolda Jambi up.Biro Rena Polda Jambii.

b. Digulirkannya sistem Buttom up oleh Mabes Polri dalam

perencanaan, yaitu menggali segala permasalahan dari bawah

untuk disampaikan sebagai bahan perencanaan kegiatan kerja

tahun anggaran kedepannya telah dilaksanakan dan selanjutnya

diharapkan adanya suatu perubahan terutama untuk kegiatan

tahun kedepannya.

2. Ancaman

a. Minimalisnya tim ahli dibidang pengadaan barang dan jasa

harwat kapal polisi yang ada di Satker Ditpolair Polda Jambi;

b. Dukungan anggaran dalam bidang harwat kapal polisi juga

sangat minimalis;

c. Faktor secara umum kapal polisi patroli buatan pabrikan (dock

kapal BUMN ataupun swasta) yang akan di harwat spekteknya

terbuat dari fiber glass yang sangat rentan mudah pecah;

d. Kurang minatnya pemborong atau pengusaha proyek setempat

untuk melakukan pekerjaan harwat kapal polisi anggapan

mereka bahwa dana hawat kapal kurang dari 1 miliar adalah

Page 30: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

30

proyek pengadaan yang nilai anggarannya kecil (pengadaan

banci);

e. Mainset pemborong atau pengusaha proyek beranggapan

bahwa pekerjaan pengadaan yang ada di institusi polisi terlalu

ribet dan meresahkan karena APIP atau inspektorat terlalu detail

dalam mencampuri kegiatan pekerjaan;

f. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga

lemdikpol Polri (Pusdik Polairud Pondok Dayung) dalam rangka

upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia Polri

dibidang harwat kapal polisi, outcome/hasil kemampuan

personilkecenderungannya hanya bersifat seremonial, rutinitas,

dan kurang berkualitas sehingga sangat merugikan usernya

dalam hal ini kasatker dan direktorat polair, permasalahannya tim

pelatih atau tim pendidiknya tidak berasal dari tenaga profesional

atau tidak melibatkan tenaga ahli dari luar lembaga Polri;

g. Dasar penyusunan suatu rencana kegiatan/kerja tahun kedepan

berdasarkan Standar biaya tahun sekarang tetapi didalam

penyusunannya tanpa memperhatikan kenaikan harga terkini

secara umum, sehingga berakibat standar biaya pelaksanaan

kegiatan yang menjadi acuan/standartidak pernah sesuai dengan

perencanaan;

h. Mainset personil Polri yang mengemban kegiatan pengadaan

ataupun penanggung jawab anggaran satker dalam jumlah

yang besar dihantui pemikiran rasa takut yang luar biasa

(paranoid) terkait penyimpangan anggaran (khawatir diperiksa

APIP, wasrik tingkat Polda /Itwasda Polda, wasrik Itwasum

Mabes Polri, KPK dan BPK);

i. Kultur malas dalam mencari referensi peraturan pemerintah

guna mendukung dalam penyusunan perencanaan anggaran,

pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah;

j. Lemahnya manajemen pengawasan (controlling) dalam

pelaksanaan suatu kegiatan;

Page 31: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

31

k. Adanya ketimpangan terhadap norma indeks di lingkungan Polri

atau standar biaya khusus di lingkungan Polri, hal ini dapat

dilihat dari perbandingan antara standar biaya khusus Polri

tahun anggaran 2011 yang tersebut dalam Kep Kapolri nomor

Kep/606/X/2010 tanggal 5 Oktober 2010 pada halaman 62

mencantumkan indeks kapal Polisi Klas C3 = mesin dalam untuk

harwat unit per tahun Rp.25.000.000,-, danindeks kapal Polisi

Klas C3 = mesin luar/mesin temple 80 PK s.d 300 PK

mendapatkan dana harwat unit per tahun Rp. 8.000.000,-.

Sedangkan norma indeks di lingkungan Polri atau standar biaya

khusus di lingkungan Polri, hal ini dapat dilihat dari perbandingan

antara standar biaya khusus Polri tahun anggaran 2014 yang

tersebut dalam Kep Kapolri nomor Kep/523/VII/2013 tanggal 24

Juli 2013 pada halaman 93 mencantumkan indeks kapal Polisi

Klas C yang terbagi atas 1). Kapal patroli klas C1 dalam unit per

tahun dengan dana harwat Rp. 800.000,-, dan 2). Kapal patroli

klas C2 dalam unit per tahun dengan dana harwat

Rp.560.000.000,-, kemudian kapal klas C2 diklasifikasikan ke

dalam 2(dua) jenis yaitu a). Mesin dalam, unit pertahun

mendapat dana harwat Rp. 25.000.000,-, dan b). Mesin luar,

unit per tahun (mesin temple 80 PK s.d 300 PK mendapatkan

dana harwat Rp. 800.000.000,-. Faktanya berdasarkan data

inventaris kapal Polisi yang dimiliki oleh Ditpolair Polda Jambi

tidak memiliki kapal klasifikasi C1, yang ada hanya memiliki 13

(tiga belas) unit kapal keseluruhan, dengan rincian 1 (satu) unit

non standart RB telah diusulkan disposal, klasifikasi C2

berjumlah 8 (delapan) unit laik laut, klasifikasi C3 berjumlah 3

(tiga) unit kondisi laik laut, 1(satu) unit RB telah diusulkan

disposal. Jadi kesimpulannya apabila kita mengacu kepada

norma indeks ataustandar biaya khusus Polri tahun anggaran

2014 yang tersebut dalam Kep Kapolri nomor Kep/523/VII/2013

tanggal 24 Juli 2013 pada halaman 93, seharusnya kapal polisi

Ditpolair Polda Jambi untuk klasifikasi C3 tidak akan

Page 32: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

32

memperoleh dana harwat kapal, berikutnya untuk klasifikasi C2

juga ada ketimpang baik itu C2, mesin dalam, mesin luar

kesemuanya menampilkan list daftar angka dana harwat,

padahal klasifikasi C2 masih dibedakan menjadi 2(dua) jenis

yaitu mesin dalam dan mesin luar /temple. Artinya norma indek

Polri atau standar biaya khusus Polri agar direvisi dan dilakukan

penyempurnaan, terkandung maksud untuk penyusunan tahun

anggaran kedepannya mendapatkan patokkan dan acuan yang

jelas dan tepat sasaran.

Page 33: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

33

BAB V

KONDISI YANG DIHARAPKAN

A. Sumber Daya Manusia

1. Kuantitas personil

a. Diawaki oleh personil yang memiliki kuantitas tenaga beri jasah

dan bersertifikat LKPP pengadaan barang dan jasa pemerintah,

kemudian subditfasharkan diawaki oleh personil yang memiliki

ijasah kemampuan dasar, beri jasah ahli mesin, dan memiliki

pengalaman dalam bidang perbengkelan. Oleh karena itu

kekurangan personil Subditfasharkan saat ini yang sangat

timpang jauh dari kuantitas yang dipersyaratkan, maka

kasubditfasharkan yang menjabat saat ini diharapkan mampu

mensiasati memberdayakan personi l yang ada sesuai dengan

kemampuan dan manajerial yang dimiliki dalam memback up

kegiatan harwat kapal polisi patroli;

b. Terisinya seluruh personi l yang mengawaki dalam struktur

subditfasharkan sebagaimana yang tertera dalam Perkap Nomor

22 tahun 2010 tentang SOTK Polda tanggal 28 September 2010,

Jakarta, 2010, hal.92. Oleh karena itu perlunya mengusulkan ke

Poldabiro SDM untuk pengisian jabatan pada struktur organisasi

Subditfasharkan Ditpolair Polda Jambi yaitu untuk jabatan

Perwira yang masih kosong terutama jabatan untuk para kasi

(kepala seksi) fasiltas dan kasi harkan (pemeliharaan dan

perbaikan), para pamin (perwira administrasi/ staf fasharkan)

agar segera diisi oleh personil yang memiliki riwayat pekerjaan

dan kemampuan dibidang harwat kapal, memiliki pengalaman,

kualifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah/ LKPP, serta

memahami, mengerti, berpengalaman dibidang perbengkelan;

2. Kualitas personil

a. Pengetahuan

Page 34: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

34

1) Personil subditfasharkan yang berkemampuan sertifikat

tenaga pengadaan dan berpengalaman sebagai ahli

perbengkelan (ATT) oleh karena itu pihak Ditpolair agar

mengusulkan dalam rancangan perencanaan tahun

anggaran kedepannya untuk diusulkan dana biaya

anggaran pelatihan/ pendidikan kualifikasi pengadaan

barang dan jasa pemerintah serta mendapatkan sertifikat

pengadaan dari LKPP;

2) Subditfasharkan memiliki personil yang berkemampuan

dan berpengalaman dalam hal dock kapal, oleh karena itu

pihak Ditpolair berupaya untuk memberikan kesempatan

kepada personil subditfasharkan untuk mengikuti

pendidikan kejuruan dan pelatihan dengan memprioritaskan

bidang Harwat kapal patroli;

3) Personil subditfasharkan bersertikat LKPP, oleh karena itu

pihak satker ditpolair agar memberikan kesempatan kepada

personilnya untuk mengikuti berbagai pelatihan dan ujian

sertifikasi pengadaan dengan didukung anggaran;

4) Adanya kesempatan dari pihak lembaga dalam hal ini

satker Ditpolair memberi kesempatan dan

mengikutsertakan secara rutin personil fasharkan terutama

yang telah memiliki kualifikasi pengadaan barang dan jasa

pemerintah, untuk ikut serta memback up satker lain yang

memiliki kegiatan yang sama dibidang pengadaan dengan

tujuan agar lebih mahir dan terpola karena pengalaman;

5) Didapatkannya pelatihan secara rutin untuk kemampuan

personil subditfasharkan, oleh karena Ditpolair berusaha

untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan secara mandiri

yang didukung oleh anggaran DIPA dengan nara sumber

dari pihak luar (kalangan profesional) dan yang

berpengalaman, sehingga mainset personil kader

pemangku harwat kapal patroli terpola;

b. Keterampilan

Page 35: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

35

Personil subditfasharkan yang memiliki keterampilan dan i jasah

/sertifikat sebagaimana yang disyaratkan oleh ketentuan

peraturan perundang-undangan. Untuk mendukung tugas harwat

kapal patroli, personil subditfasharkan harus berusaha untuk

meningkatkan :

1) Keahlian dibidang pengadaan barang dan jasa pemerintah

dan telah memiliki sertifikat pengadaan –LKPP;

2) Kemampuan mekanik secara mandiri untuk kegiatan harwat

rutin Kapal patroli / Ahli Tehnika (ATT) yang pelatihannya

diselenggarakan di pusdik polair lemdikpol polri ataupun di

SPN Polda Jambi dengan menggandeng tenaga ahli dari

luar institusi Polda Jambi (tenaga ahli perbengkelan, dealer

mesin, reparasi terkemuka, pengajar dari SMK Permesinan

dan bangunan kapal, tenaga ahli dock kapal swasta);

c. Perilaku

1) Mentalitas personil yang lebih cenderung memilih tugas dan

tanggung jawab dalam bidang operasional, untuk bidang

harwat kapal kurang mendapat perhatian dan kurang

berminat;

2) Mainset personil polair lebih menyenangi posisi sebagai

awak kapal dan pospolair adalah lebih bergengsi jika

dibandingkan sebagai staf direktorat pada fungsi lainnya,

factor dorongan rejeki dari lingkup tugasnya diluar gaji dan

remunerasi juga sangat mempengaruhi;

3) Subditfasharkan memiliki personil yang memiliki pemikiran

atau pola pikir yang realistis,pejuang,fighting,siap untuk

menghadapi ancaman apapun jauh dari ketakutan karena

membayangkan akan adanya resiko tentang ancaman

tipikor akibat adanya kegiatan pengadaan barang dan jasa

pemerintah. Adanya ketakutan atau paranoid dengan

jabatan tugas dan tanggung jawab selaku pejabat

pengadaan, yang konon ceritanya memiliki resiko besar

Page 36: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

36

untuk diperiksa KPK dan BPK, terkait pelanggaran

pengadaan barang dan jasa pemerintah;

B. Dukungan Anggaran

Selama 5 (Lima ) Tahun

NO KEGIATAN DIPA RKA-KL JUMLAH

(Rp) KET

1 Kegiatan Harwat

Kapal Ta.2009

Dipa Rka-Kl TA.2009

Sejumlah Rp

46.000.000 (Empat

Puluh Enam Juta

Rupiah

Rp 46.000.000

(Empat Puluh

Enam Juta

Rupiah

PengadaanLangsung

2 Kegiatan Harwat

Kapal Ta.2010

Dipa Rka-Kl TA.2010

Sejumlah

Rp.81.224.500

Rp.81.224.500

PengadaanLangsung

3 Kegiatan Harwat

Kapal Ta. 2011

Dipa Rka-Kl T A.2011

Sejumlah

Rp.90.727.000

Rp.90.727.000

PengadaanLangsung

4 Kegiatan Harwat

Kapal Ta. 2012

Dipa Rka-Kl

TA.2012 Sejumlah

Rp.108.017.000

Rp..

108.017.000

PengadaanLangsung

5 Kegiatan Harwat

Kapal Ta. 2013

Dipa Rka-Kl

TA.2013 Sejumlah

Rp. 96.700.000

Rp. 96.700.000

PengadaanLangsung

6 Kegiatan Harwat

Kapal Ta. 2014

Dipa Rka-Kl

TA.2014 Sejumlah

Rp.85.000.000

Rp.85.000.000

PengadaanLangsung

=Dukgar Rp.85 Juta

dgn rincian sbb: C2=

1 Unit

Rp.80.600.000,-,

C3= Rp.4.400.000,-

7 Kegiatan Harwat

Kapal Ta. 2015

Dipa Rka-Kl.

TA.2015 Sejumlah

Rp.269.000.000

Rp.269.000.000

Tender Bebas/LPSE

=Dukgar Rp 269 Juta

dgn rincian sbb:

Page 37: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

37

C2=Rp.33.666.666, -

X 6 Unit =Rp.202

Juta.

C3=Rp.20 Juta X3

Unit =Rp 60 Juta

1 Unit Perahu Karet

=Rp.7 Juta

Sumber data : Subbag Renmin dan Subditfasharkan Dit Polair Polda Jambi, 2015

Dukgar mengalami peningkatan sebagaimana dalam data

subbagrenmin dalam rentang 5 (lima) tahun kebelakang (Dipa Rka-Kl

TA.2009 Sejumlah Rp 46.000.000 (Empat Puluh Enam Juta Rupiah, Dipa

RKA-Kl TA.2010 Sejumlah Rp.81.224.500, Dipa RKA-Kl T A.2011 Sejumlah

Rp.90.727.000, Dipa RKA-KLTA.2012 Sejumlah Rp.108.017.000, DipaRka-

Kl TA.2013 Sejumlah Rp. 96.700.000, Dipa RKA-Kl TA.2014 Sejumlah

Rp.85.000.000, Dipa RKA-Kl.TA.2015 sejumlah Rp.269.000.000.

Seiring dengan penambahan dukgar diatas yang perlu

mendapatkanperhatian dari institusi terutama subbagrenmin ditpolair untuk

disalurkan ke biro perencanaan guna perbaikan dukungan anggarandengan

berbagai fasilitas sarana prasarana untuk menjamin kondisi laik laut atau

layak pakai terhadap kapal patroli polisi, maka harapannya adalah adanya

usulan perencanaan yang mendekati ideal dan tenaga ahli yang

profesional dan cukup secara kuantitas dan kualitas.

C. Sarana dan Prasarana

1. Dengan kondisi saat ini yang serba terbatas bahkan tidak dimiliknya

markas komando tempat perbengkelan dan dock kapal polisi aset

Polri, maka sewa dock kapal dalam kegiatan pengadaanharwat

menjadi alternative pilihan dan sangat diperlukan untuk pelaksanaan

kegiatan harwat kapal polisi patroli yang diperoleh dari kegiatan

pengadaan barang dan jasa serta kegiatan harwat rutin dari masing-

masing ABK kapal polisi yang tentunya disesuai dengankarakteristik

kapal patroli type non standart, C-2, C-3 yang dimiliki oleh Ditpolair

Polda Jambi.

Page 38: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

38

2. Melakukan kegiatan pengadaan pemeliharaan serta perawatan secara

kontinyu atau berkelanjutanterhadap seluruh material dan

fasilitaskapal patroli beserta peralatannya, sehingga usia pakai kapal

patroli yang dimiliki dapat bertahan lama,dengan menambah anggaran

harwat kapal patroli pada tahun anggaran kedepannya.

D. Metode yang Digunakan

Metodenya adalah kegiatan tender pengadaan bebas melalui LPSE,

dan terbuka untuk umum, selain itu subditfasharkan diawaki oleh personil

yang secara kualitas maupun kuantitas sesuai denga DSP sebagaimana

yang diatur dalam peraturan Kapolri.

Adapun Alur menyusunrencana kegiatan harwat adalah sebagai

berikut :

Sumber :Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang kegiatan pengadaan /harwat

kapal 2015

PRODUK KEGIATAN

DIPA RAKL

BUKU-BUKU

PERENCANAAN/

SURAT

PERINTAH

Direktur Polair

PERENCANAAN PENGGUNAAN

ANGGARAN PROGRAM KEGIATAN

PELAKSANAAN

PENGADAAN

Page 39: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

39

BAB VI

OPTIMALISASI

Perkembangan penambahan alutsista terutama keberadaan kapal polisi

yang telah kita terima dari pengadaan mabes Polri (Baharakam Ditpolair Polri)

otomatis berdampak strategis untuk memback up kamtibmas di wilayah

perairan Jambi dalam upaya cegah tangkal terhadap gangguan kamtibmas

diwilayah perairan yuridiksi hukum Polda Jambi. Oleh karena itu

SubditfasharkanDitpolair Polda Jambi dalam tupoksinya antara lain menyiapkan

fasilitas dan jasa, pemeliharaan dan perbaikan material peralatan, komunikasi,

elektronika dan kapal , yang dibantu oleh kasi fasilitas dalam hal merawat,

memelihara, dan memperbaiki di dock dan bangunan kapal, kemudian kasi

(kepala seksi) pemeliharaan dan perbaikan yang bertugas memelihara,

merawat dan memperbaiki mesin serta instalasi kapal. Intinya Kasubditfasharkan

memiliki tugas selaku pengemban pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan di

dock serta bangunan kapal, pengemban tugas pemeliharaan, perawa tan, dan

perbaikan mesin serta instalasi listrik, selaku pengawas kelaiklautan dan

keselamatan kapal polisi. Optimalisasi kemampuan kegiatan harwat kapal

polisi olehSubditfasharkandiadakan guna meningkatkan kinerja dengan tujuan

akhir terwujudnya tugas menjaga kamtibmas wilayah yurudiksi perairan yang

kondusif, maka perlu dirumuskan dengan membuat visi dan misi, tujuan,

sasaran, kebijakan, strategi dan action plan yang dapat diuraikan sebagai

berikut :

A. Visi dan Misi

1. Visi

Untuk optimalisasi kemampuan personil fungsi subditfasharkan

Ditpolair Polda Jambi guna meningkatkan pelayanan prima dalam

rangka melaksanakan harwat kapal patroli guna mendukung

sitkamtibmas yang kondusif di wilayah perairan Polda Jambi, maka

dapat dirumuskan visi, yaitu :“OPTIMALISASI KEMAMPUAN

PERSONIL SUBDITFASHARKANDALAM RANGKA MEMELIHARA,

Page 40: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

40

MERAWAT DAN MENYELENGGARAKAN KEGIATAN PENGADAAN

BARANG DAN JASA PEMERINTAH TENTANG HARWAT

(PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN) KAPAL POLISI PATROLI

DIREKTORAT POLISI PERAIRAN POLDA JAMBI“.

2. Misi

a. Meningkatkan kondisi sumber daya manusia

SubditfasharkanDitpolair Polda Jambidalamrangka mendukung

pelaksanaanharwat kapal polisi, guna mendukung pelaksanaan

tugas harkamtibmas diwilayah perairan yuridiksi hukum Polda

Jambi;

b. Meningkatkan tata kelola yang dapat mendukung pelaksanaan

tugas harwat kapal polisi oleh SubditfasharkanDitpolair Polda

Jambi secara maksimal, baik dan berkualitas sebagaimana yang

diharapkan oleh institusi.

B. Tujuan

1. Tercapainya kondisi sumber daya manusia Ditpolair Polda Jambiyang

mumpuni, mahir dan ahli dalam bidang harwat kapal polisi dan

berpengalaman dibidang pengadaan barang dan jasa pemerintah,

melaksanakan pemeliharaan dan perawatan secara rutin

gunamendukung kesiapsiagaan tugas satrolda dan para kapal

patrolinya dalam harkamtibmas perairan yuridiksi hukum Polda Jambi;

2. Tercapainya dan terlaksananya tata kelola dibidang harwat kapal

patroli secara baik dan benar, terencana, gunaefisiensi serta

meningkatkan kinerja SubditfasharkanDit Polair Polda Jambi.

C. Sasaran

1. Sumber daya manusia Ditpolair Polda Jambi yang bertugas dan

melaksanakan kegiatan program pengadaan harwat kapal patroli dan

harwat rutin (Kasubditfasharkan, para kasi staf fasharkan, para pamin

staf fasharkan, para bintara staf fasharkan, para personil bintara kapal

yang mengemban harwat kapal);

Page 41: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

41

2. Para pejabat Ditpolair Polda Jambiyang terkait dalam kegiatan

pengadaan (KPA/PA, PPK, PPSPM, ULP, Pejabat Keuangan, APIP/

pengawas , Pejabat Penerima Hasil Pengadaan) memiliki kesadaran

dan pemahaman dibidang pengadaan sehingga kegiatan harwat

dapat dilakukan sesuai dengan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengendalian yang baik dan benar.

D. Kebijakan

1. Terdukungnya pengembangan sumber daya manusia personil

Ditpolair Polda Jambi dalam pelaksanaan kegiatan harwat kapal

patroli meliputi dukungan terhadap sumber daya yang mengawakinya,

anggaran, sarana dan prasarana serta metode yang digunakan dalam

pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa harwat kapal polisi;

2. Terdukungnya pengembangan terhadap tata kelola dalam

pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan kapal patrol Ditpolair

Polda Jambi yang meliputi aspek manajerial yaitu aspek perencanaan,

aspek pengorganisasian, aspek pelaksanaan serta aspek

pengawasan dan pengendalian.

E. Strategi

Adapun strategi yang dibuat oleh penulis dengan menggunakan landasan

teori analisa SWOT, yaitu peni laian terhadap hasil identifikasi situasi untuk

menentukan kategori suatu kondisi sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau

ancaman yang selanjutnya diidentifikasikan guna menentukan cara solusi atau

alternatif pemecahan masalah (Problem Solving) yang dihadapi sehingga tercipta

suatu kondisi sebagaimana yang diharapkan.

Penulis melakukan analisa SWOT yaitu dengan mengkombinasikan

Kekuatan dengan Peluang (S-O), Kelemahan dan Peluang (W-O), Kekuatan dan

Ancaman (S-T) serta Kelemahan dan Ancaman (W-T), maka penulis dapat

menentukan, menganalisa dan memformulasikan strategi yang dapat di lakukan

dalam pelaksanaan Patroli perairan oleh Ditpolair Polda Jambi, sebagai maksud

untuk meningkatkan kinerja, sehingga outcome yang didapat adalah dapat

mewujudkan kamtibmas yang kondusif di wilayah perairan Jambi, yaitu :

Page 42: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

42

1. Strategi Jangka pendek (0 - 6 bulan)

a. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan harwat

rutin yang harus dijalani dan dilakukan oleh para Dan Kapal

beserta ABK-nya sebagai pedoman pelaksanaan tugas

pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan kapal dalam

kesehariannya (S-O).

b. Melaksanakan menyusun dan menyelenggarakan buku cek

harwat rutin kapal patroli polisi (W-O).

c. Melaksanakan pengulangan latihan keterampilan dan

menyelenggarakan kegiatan jukrah dan pelatihan singkat terkait

giat harwat kapal selama 1 (satu) hari (S-T).

d. Menyusun rencana dan melaksanakan pelatihan rutin tentang

pemeliharaan kemampuan harwat kapal patroli polisi kepada

personil khususnya awak kapal patroli perairan selama 5 (lima )

hari kerja (W-T).

2. Strategi jangka sedang (6 bulan - 1 tahun)

a. Melakukan modifikasi metode harwat kapal patroli polisi

disesuaikan dengan karakteristik lokasi patroli /perairan sungai,

muaro, laut (perairan lepas) perairan yuridiksi Jambi(S-O).

b. Memaksimalkan sumber daya yang ada untuk kerjasama dengan

pihak ke-3 (tiga) pemborong proyek harwat pengadaan barang

dan jasa pemerintah yang disesuaikan dengan karakteristik

ancaman perairan (sampah,karang/batu, kayu bekas/limbah

sawmil, terintip karang, dan sedimentasi/pendangkalan (W-O).

c. Melakukan kerjasama terhadap masyarakat perairan (sungai,

muaro, laut) dan para nelayan yang memiliki pengalaman,

pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan perbantuan

sesaat kpada para Dan kapal dan ABK-nya, dimana letak

pospolnya sangat jauh dari lokasi dock harwat ditpolair Jambi

(S-T)

d. Meningkatkan kemampuan personil awak kapal patroli perairan

dengan mengusulkan mengikuti pendididkan kejuruan dan

pelatihan tentang FT. Polair (harwat kapal polisi) dan

Page 43: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

43

mengusulkan adanya pertelahaan anggaran pada saat

penyusunan pagu idial guna mendukung kegiatan harwat kapal

polisi perairanW-T).

3. Strategi jangka panjang (1-2 tahun)

a. Meningkatkan peran serta seluruh elemen masyarakat selaku

pihak ke-3 (tiga) untuk turut serta memasukkan permohonan

berkas tawaran pengadaan barang dan jasa pemerintah dibidang

harwat kapal polisi patroli ke LPSE, prisip pengadaan yang

terbuka, transparan, adil dan cepat (S-O).

b. Mengidentifikasi kebutuhan riil terhadap sarana dan prasarana

pendukung kegiatan harwat kapal polisi patroli perairan guna

perubahan terhadap pagu ideal secara buttom up(W-O).

c. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan MOU dengan LSM

(lembaga pelatihan mandiri standar LKPP) untuk melaksanakan

acara kegiatan pelatihan terhadap personil Ditpolair guna

pemahaman terhadap pengadaan barang dan jasa pemerintah,

menyiapkan kemampuan pengetahuan para awak organisasi

pengadaan (ULP, pejabat pengawas, pejabat penerima hasil

pekerjaan/PPHP) dengan tujuan antisipasi kesalahan didalam

kegiatan pengadaan(S-T).

d. Meminimalisir pelanggaran disiplin personil khususnya yang

melaksanakan tugas pengadaan barang dan jasa pemerintah

dan kegiatan rutin harwat kapal polisi patroli(W-T).

F. Action Plan

Rencana aksi (action plan) dalam optimalisasi kemampuan personil

subditfasharkan dalam melaksanakan kegiatan kerja pengadaan dan jasa

pemerintah dan kegiatan cek harwat rutin terhadap kapal-kapal polisi perairan

dalam rangka mendukung dan meningkatkan kinerja direktorat secara

keseluruhan yaitu mewujudkan kamtibmas yang kondusif di wi layah perairan

Polda Jambiadalah dengan :

1. Meningkatkan kondisi peningkatan kemampuan sumber daya

manusia Ditpolair Polda Jambi dengan merencanakan dan

Page 44: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

44

meningkatkan kegiatan pelatihan dalam mendukung pelaksanaan

rencana kerja Ditpolair Polda Jambi tahun anggaran 2015 terutama

dibidang subditfasharkan;

2. Berupaya untuk meningkatkan kualitas rancangan DIPA RKA-KL

TA.kedepannya, terkandung maksud dan tujuan, terpola untuk

membiasakan kegiatan tender bebas/ LPSE;

3. Mengoptimalkan pemanfaatan dokumen perencanaan terutama

rencana kerja tahunan dan penetapan kerja, renja tahunan harus

berfungsi sebagai instrument atau menjadi dasar pengajuan

anggaran untuk menghasilkan kinerja yang bisa diukur dan

beroreientasi hasil;

Untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan pengadaan harwat kapal

Patroli olehsubditpolair Polda Jambi, dapat dilihat dari dukungan oleh sumber

daya manusia dan anggaran dengan cara sebagai berikut :

a. Subyek :

Dir PolairPolda Jambi/ Wadirpolair, Kasubditfasharkan dan para kasi

(kepala seksi), para pamin (perwira administrasi) dalam komunitas

subditfasharkan Ditpolair Polda Jambi.

b. Metode :

1) Peningkatan Kemampuan Sumber daya manusia

a) Pengisian kekosongan jabatan dalam struktur

organisasi /STOK Polda direktorat, terkhusus

subditfasharkan yaitu dengan cara mengusulkan

pengisian jabatan Kepala seksi fasilitas dan kepala

seksi pemeliharaan dan perbaikkan serta memiliki

kemampuan profesionalitas , pemahaman di bidang

FT. Polair pada bagian pengadaan dan harwat kapal

patroli.

b) Pendidikan atau edukasi

Mengusulkan dan memprioritaskan kepada

personil yang terlibat dalam kepanitiaan pengadaan,

untuk diusulkan memperoleh tunjangan profesi antara

lain adalah sebagai berikut;

Page 45: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

45

(1) Memfasilitasi personil subditfasharkan dengan

pelatihan pengadaan barang dan jasa

pemerintah dibidang harwat kapal polisi dengan

didukung anggaran/ DIPA;

(2) Mengikuti pendidikan pengembangan umum di

universitas yang ada di Jambi (terkait i lmu

ekonomi manajemen);

(3) Mengikuti berbagai pelatihan tentang harkatpuan

FT. Polair yang diselenggarakan oleh Lemdikpol

Polri ( Harwat kapal, Komlek);

c) Sosialisasi/penyegaran peraturan perundang-

undangan yang berlaku, yaitu melaksanakan

sosialisasi kepada personil Ditpolairsecara

terprogram dan konsisten tentang peraturan yang

berkaitan dengan kegiatan pengadaan harwat kapal

patroli, antara lain :

(1) Sosialisasi Perpres nomor 54 tahun 2010 dan

Perpres nomor 70 tahun 2012 tentang

perubahan kedua atas perpres no 54 tahun

2010 tentang pengadaan barang dan jasa

pemerintah;

(2) Sosialisasi SOP yang berkaitan denganharwat

kapal patroli, dan pemahaman, mengerti

penggunaan fungsi dan peran buku cek harwat

kapal polisi.

d) Arahan pimpinan pasukan

Dengan carakonsistenmemberikan arahan

kepada personil (APP) pada setiap kegiatan apel

pagi/sebelum melaksanakan tugasnyakepada personil

staf fasharkan dan personil/ABK kapal patroli, tentang

pentingnya harwat rutin terhadap kapalnya.

e) Untuk memberikan motivasi dan penyampaian pesan

pimpinan agar mengurangi segala bentuk

Page 46: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

46

penyimpangan yang dilakukan seluruh oleh seluruh

personil penerima APP;

f) Wejangan /santiaji Binrohtal dan optimalisasi kinerja

antara lain adalah sebagai berikut:

(1) Melaksanakan pembinaan mental dan rohani

kepada personil staf fasharkan dan ABK kapal

patroli;

(2) Mengoptimalkansistem manajemen kinerja

(SMK) untuk mengidentifikasi dan mengukur

prestasi kinerja personil secara

berkesinambungan dan konsisten;

(3) Meningkatkan akuntabilitas dalam melaksanakan

kegiatan harwat kapal polisi, seperti membuat

pakta integritas guna memantapkan komitmen

bersama;

(4) Melakukan kontrak kinerja untuk disepakati

mengenai keberhasilan pelaksanaan tugas

dalampelaksanaan harwat pengadaan dan rutin

terhadap patroli.

2) Sarana dan Prasarana

Dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana

dalam mendukung Patroli perairan, melakukan upaya

dengan mengajukan kepada Kapolda Jambi melalui Kepala

Biro perencanaan dan Kepala Biro Sarpras yang

dimasukkan ke dalam pengajuan rancangan rencana kerja

tahun berikutnya yaitu mengajukan usulan terkait

keberadaan dock kapal patroli polisi.

3) Anggaran

Untuk meningkatkan dukungan anggaran dalam

mendukung pelaksanaan Patroli perairan, berupaya untuk

mengajukan usulan kepada Kapolda Jambi melalui Kepala

Biro Perencanaan, yang selanjutnya dituangkan kedalam

Page 47: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

47

rancangan rencana kerja tahun anggaran berikutnya, yaitu

dengan :

a) Mengajukan usulan pengadaan harwat kapal yang

sesuai dengan jumlah kuantitas kapal yang dimiliki

oleh Ditpolair Polda Jambi;

b) Mengajukan dana kegiatan pengadaan barang dan

jasa harwat kapal patroli polisi sesuai dengan

standarisasi biaya umum yang ada;

c. Obyek

Sebagai obyek dalam mengoptimalkan fungsi dan peran

subditfasharkan antara lain adalah sebagai berikut:

1). Kasubditfasharkan;

2). Para Kasi Staf subditfasharkan (kasi fasilitas dan kasi

harkan);

3). Para Pamin staf fasharkan;

4). Para ABK kapal polisi patroli

Page 48: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

48

BAB VII

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dari paparan di atas maka disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan pengadaan harwat (pemeliharaan dan perawatan) kapal patrol

polisi dan kegiatan rutin harwat . telah dilaksanakan oleh subditfasharkan

Ditpolair Polda Jambi dalam usahanya meningkatkan kelaik lautan kapal

patroli polisi guna mendukung pelayanan kepada masyarakat dalam

rangka mewujudkan kamtibmas yang kondusif di wilayah perairan Polda

Jambi,namun dalam implementasinya masih belum optimal karena

berbagai faktor kendala dan hambatan sumber daya yang ada. Oleh

karenanya diperlukan suatu upaya khusus yang strategis dalam

mengoptimalkan pelaksanaan harwat kapal , seperti : peningkatan

sumber daya manusia, pengajuan atas penambahan anggaran guna

mendukung pelaksanaan harwat kapal patroli perairan dan mengajukan

pengusulan sarana prasarana dock kapal patroli perairan guna efektif

dan efisien kegiatan harwat;

2. Tata kelola pelaksanaan kegiatan harwat kapal patroli perairan oleh

Ditpolair Polda Jambiyang saat ini sudah berjalan dengan segala

keterbatasan,namun dalam pelaksanaannya secara detail belum

dilaksanakan secara optimal, sehingga pelaksanaan patroli perairan

tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan suatu optimalisasi

pelaksanaan tata kelola kegiatan harwat kapal patroli polisi. perairan oleh

Ditpolair Polda Jambi yang berni lai strategis dengan melakukan upaya

sebagai berikut : menyusun rencana program kerja dan anggaran, dalam

pengorganisasian dengan mengarahkan dan menetapkan siapa subyek

pelaksana kegiatan harwat kapal patroli, pembina teknis dan

pengendalinya, dari aspek pelaksanaan patroli perairan dengan

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara optimal, serta dari

aspek pengawasan dan pengendalian dilakukan melalui pemanfaatan

kekuatan yang terdapat dalam struktur organisasi Ditpolair Polda Jambi

untuk secara bersama-sama melaksanakan pengawasan dan

Page 49: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

49

pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan harwat kapal Patrolipolisi

perairan.

3. Produk Norma indeksdilingkungan Polri atau standar biaya khusus

dilingkungan Polri yang disusun oleh Mabes Polri pada saat ini agar

direvisi dan dilakukan penyempurnaan, terkandung maksud untuk

penyusunan tahun anggaran kedepannya mendapatkanstandar/patokan

sebagai bahan acuan yang jelas dan tepat sasaran dalam penyusunan

rancangan renja tahun anggaran baru terutama dibidang anggaran

harwat kapal polisi.

4. Sebagaimana yang tercantum dalam norma indeks dilingkungan Polri

atau standar biaya khusus di lingkungan Polri T.A. 2011 s.d 2014 , pada

peruntukan kapal C2 per unit per tahun sebesar Rp 560 Juta (mesin

dalam, mesin luar), sedangkan peruntukan dukgar kapal C3 dalam per

unit per tahun dengan klasifikasi mesin dalam Rp. 25 Juta, mesin luar Rp

8 Juta, kemudian pemeliharaan alat berupa perahu karet mesin tempel

20 PK s.d 40 PK dalam unit per kapal Rp 14.500.000,-. Faktanya

realisasi alokasi dana dukgar untuk kegiatan harwat kapal polisi dan

pemeliharaan alat perahu karet di Ditpolair Polda Jambi, rentangannya

adalah sebagai berikut :

a. Kapal polisi type C2 (tahun 2012=Rp.30.816.666 +tahun 2013=Rp

25.326.500+tahun 2014=Rp 80.600.000+tahun 2015=Rp 33.666.666)

: 4 tahun = rata-rata type C2 dipatok harga harwat Rp 42.602.458;

b. Kapal polisi type C3 (tahun 2012=Rp.15.567.000+tahun 2013=Rp

54.673.500+tahun 2014=Rp 4.400.000+tahun 2015=Rp 20.000.000)

: 4 tahun = rata-rata type C3 dipatok harga harwat Rp 23.660.125;

c. Perahu Karet 20 PK s.d 40 PK (tahun 2013=Rp 16.700.000 + tahun

2015=Rp 7.000.000,-) : 2 tahun = rata-rata dipatok harga harwat Rp

11.850.000;

d. Rata-rata alokasi dukgar untuk kapal type C2 hanya 7,6 %, kapal

type C3 hanya 295,7 %, perahu karet hanya 81,7 % dari norma

indeks atau standar biaya khusus dilingkungan Polri tahun 2011 s.d

2014

Page 50: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

50

e. Kemudian pemeliharaan alat berupa perahu karet mesin tempel 20 PK

s.d 40 PK dalam unit per kapal Rp 14.500.000,-. faktanya realisasi

mesin perahu karet yang dimiliki Ditpolair Polda Jambi mesin

tempelnya dengan kemempuan 40 PK sejumlah 4 unit sudah

terealisasikan 81,724 %.

B. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan dari kesimpulan di atas dikemukakan beberapa saran-saran

yang diharapkan bermanfaat:

1. Dalam meningkatkan kondisi sumber daya dalam mendukung

pelaksanaan kegiatan harwat kapal polisi oleh Ditpolair Polda Jambi,

antara lain adalah sebagai berikut:

a. Agar Dir Polair Polda Jambi mengajukan usulan kepada Kapolda

Jambi melalui Karo SDM untuk melaksanakan pelatihan tentang

perpres nomor 54 tahun 2010 dan perpres nomor 70 tahun 2012

tentang perubahan atas perpres nomor 54 tahun 2010 tentang

pengadaan barang dan jasa pemerintah yang didukung oleh

anggaran;

b. Agar diusulkan untuk mengisi jabatan struktural yang kosong

pada unit kerja subditfasharkan Ditpolair Polda Jambi, terutama

jabatan para kasi (kepala seksi) antara lain kasi fasilitas job

kompol, kasi harkan job kompol, dan para pamin staf

subditfasharkan dengan kepangkatan IPDA/ IPTU/AKP;

2. Dalam meningkatkan tata kelola dalam pelaksanaan kegiatan

pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam bidang harwat serta

kegiatan harwat rutinnya oleh karena itu SubditfasharkanDitpolair

Polda Jambi agar menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat perencanaan yang akurat terkait kegiatan harwat

pengadaan barang dan jasa pemerintah serta harwat rutin;

b. Memberdayakan seluruh kemampuan sumber daya manusia

yang dimiliki dengan mengklasifikasikan minat, bakat, susjur

yang dan sertifikasi dimiliki oleh personil ditpolair;.

Page 51: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

51

c. Kasubditfasharkan dan stafnya agar memiliki referensi yang

cukup tentang peraturan presiden dan peraturan menteri

keuangan RI, standar biaya masukan tahun anggaran, standar

biaya umum Polri dalam menyusun dan memberikan masukkan

kepada fungsi perencanaan (subbagrenmin) dalam

menggulirkan rancangan kerja Satker Ditpolair Polda Jambi;

d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian yang lebih intens

untuk meningkatkan kinerja personil subdit fasharkan serta

mengurangi pelanggaran/kesalahan-kesalahan personil di

lapangan.

3. Menyarankan agar Dirpolair Polda Jambi melalui Kasubbagremin

terutama dibagian perencanaan membuat tulisan ditandatangani oleh

Dirpolair Polda Jambi untuk dialamatkan kepada Karo Rena untuk

disampaikan ke Assrena Kapolri yang isinya berupa saran pendapat

tentang celah dan kelemahan dalam produk Norma indek dilingkungan

Polri atau standar biaya khusus Polri yang telah disusun oleh Mabes

Polri, agar segera dilakukan direvisi dan penyempurnaan,

terkandung maksud untuk penyusunan tahun anggaran kedepannya

mendapatkan patokkan dan acuan yang jelas dan tepat sasaran

dalam penyusunan rancangan renja tahun anggaran baru terutama

dibidang anggaran harwat kapal polisi.

Page 52: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

52

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Pelatihan Untuk Anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia, Tentang Pemolisian Masyarakat, Kerjasama dengan

Organisasi International untuk Imigrasi (IOM), dan Kedutaan Besar

Kerajaan Belanda, Jakarta,. Juni 2006

Brigjen Drs. Bambang Sudarisman, SH, MM, Comannder Wish Kapolda

Jambi, di SPN Pondok Meja Polda Jambi, tanggal 5 Agustus 2014.

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat Tahun 2008, penerbit

Agung Media Mulia.

Undang-undang Nomor: 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia.

Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Pedoman Dasar Strategi

dan Implementasi Pemolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaran

Tugas Polri, Mabes Polri, Jakarta (2008)

Rahadjo, Satjipto, Polisi Sipil; Dalam Perubahan Sosial di Indonesia,

Editor Hasyim Asy’ari, Penerbit Kompas, Jakarta, 2002

Rancangan Peraturan Direktur Polair Baharkam Polri, Tentang Pedoman

Pelaksanaan Perpolisian Masyarakat (Polmas) di Wilayah Perairan.

Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah.

Terry R. George, Azas-asas Manajemen, terjemahan dari “Principle Of

Management”, Jakarta 2000.

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No 46A tahun 2003

tanggal 21 Nopember 2003.

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis:

Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghaapi Abad

21, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rencana Strategis Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi tahun

2010-2014 (Surat Keputusan No. Pol. : Skep/5/X/2009)

Rancangan Rencana Kerja Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi

tahun 2013.

Kamus Besar Bahasa Indonesia,Gitamedia Press, Jakarta, 2014.

Page 53: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

53

Peraturan Kapolri Nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas

Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa

pemerintah;

Permenkeu RI nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar biaya masukan

T.A.2015;

Keputusan Kapolri nomor Kep/606/X/2010 tanggal 5 Oktober

2010tentangstandar biaya khusus Polri.

Page 54: OPTIMALISASI PERS SUBDITFASHARKAN DITPOLAIR POLDA JAMBI DALAM RANGKA HARWAT KAPAL POLISI PATROLI

54