pelaksanaan gadai emas syariah sebagai alternatif …digilib.unila.ac.id/28598/3/skripsi tanpa bab...

63
PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh Shintya Robiatul Adawiyah FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF

PEMBIAYAAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Shintya Robiatul Adawiyah

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

ABSTRAK

PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF

PEMBIAYAAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Shintya Robiatul Adawiyah

Gadai merupakan salah satu jenis perjanjian yang telah ada di masyarakat sejak

dahulu, mulai dari gadai adat, gadai konvensional, hingga gadai syariah. Dalam

Hukum Islam, gadai syariah dikenal dengan istilah rahn, yaitu suatu jenis

perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai tanggungan utang dan

dilaksanakan oleh pegadaian syariah. Penulis berpendapat bahwa salah satu

produk gadai syariah, yaitu transaksi gadai emas syariah adalah pilihan yang tepat

ketika terdapat kebutuhan finansial yang mendesak. Hal itulah yang menjadi dasar

ketertarikan penulis mengangkat tema gadai emas syariah. Penelitian ini mengkaji

tentang gambaran umum pegadaian di Indonesia, syarat dan prosedur pelaksanaan

gadai emas syariah di Kota Bandar Lampung, serta faktor pendukung gadai emas

syariah sebagai alternatif pembiayaan di Kota Bandar Lampung.

Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan tipe penelitian deskriptif.

Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif. Data

yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer,

sekunder dan tersier. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, studi

dokumen, dan wawancara terhadap informan para pengguna jasa gadai syariah

Pengolahan data dilakukan dengan cara pemeriksaan data dan pengaturan data

yang selanjutnya dianalisis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran umum pegadaian di Indonesia

terbagi menjadi dua, yaitu pegadaian konvensional yang diatur dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata dan PP No.51 Tahun 2011 tentang Perusahaan

Pegadaian Persero serta Pegadaian Syariah yang berdasarkan pada ketentuan

Hukum Islam yaitu Al-Quran, Al-Hadits, dan Fatwa No. 25/DSN/MUI/III/2002

tentang Rahn (Gadai). Syarat dan prosedur gadai emas syariah adalah memenuhi

syarat sah perjanjian seperti pada dasar hukum Pasal 1320 KUHPdt ditambah

dengan syarat pembiayaan yang diajukan oleh pegadaian syariah sendiri.

Prosedurnya menggunakan akad rahn dan akad ijarah. Faktor yang membuat

gadai emas syariah sebagai alternatif pembiayaan di Kota Bandar Lampung

adalah ketiadaan riba/bunga dan biaya yang lebih murah serta keamanan barang

jaminan.

Kata Kunci : Rahn, Gadai Emas, Pegadaian Syariah

Page 3: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF

PEMBIAYAAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Shintya Robiatul Adawiyah

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA HUKUM

Pada

Bagian Hukum Keperdataan

Fakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai
Page 5: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai
Page 6: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai
Page 7: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang pada 2 Agustus 1995, dan

merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan Bapak

M. Tamrin dan Ibu Siti Nur A’ini.

Penulis mengawali pendidikan di Taman Kanak-Kanak Al-

Kautsar Bandar Lampung pada tahun 1999 sampai tahun

2001, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Al- Kautsar Bandar Lampung

hingga tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama Al-Kautsar Bandar Lampung

hingga tahun 2010, Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Bandar Lampung hingga

tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas

Hukum Universitas Lampung melalui seleksi penerimaan SBMPTN, dan

mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 60 hari di Desa Bina Bumi,

Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan

diantaranya aktif menjadi Anggota Pusat Studi Bantuan Hukum periode 2013-

2014, dan Anggota Himpunan Mahasiswa Hukum Perdata (Hima Perdata) tahun

2016.

Page 8: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

MOTO

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah

kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”

(Q.S. Al-Ma’idah ayat (2))

“Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong

saudaranya”

(H.R Muslim)

“Berusahalah terus hingga kamu berhasil, yakinlah Allah sebaik-baiknya

penolongmu”

(Shintya Robiatul Adawiyah)

Page 9: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

PERSEMBAHAN

Atas Ridho Allah SWT dan dengan segala kerendahan hati

kupersembahkan skripsiku ini kepada:

Kedua orang tuaku, Bapak M. Tamrin dan Ibu Siti Nur A’ini, yang selama ini

memberikan cinta, kasih sayang, kebahagiaan, mendidik dengan baik, serta selalu

memotivasi secara materil dan immateril, dan berkorban apapun selama ini untuk

keberhasilanku.

Page 10: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

SANWACANA

Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan

Gadai Emas Syariah Sebagai Alternatif Pembiayaan di Kota Bandar

Lampung”, diajukan guna memenuhi gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Lampung. Penyelesaian penelitian ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta saran dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Armen Yasir, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Sunaryo, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Keperdataan

Fakultas Hukum Universitas Lampung;

3. Ibu Dr. Amnawati, S.H.,M.H., selaku Pembimbing I. Terimakasih atas

kesediaannya meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, arahan

dan berbagai kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;

4. Bapak Sepriyadi Adhan S. S.H., M.H., selaku Pembimbing II. Terimakasih

atas kesediaan, kesabaran, dan semangatnya dalam meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, arahan dan berbagai kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini;

5. Ibu Dr. Nunung Rodliyah, M.A., selaku Pembahas I yang telah memberikan

kritik, saran, dan masukan yang membangun terhadap skripsi ini;

Page 11: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

6. Ibu Dewi Septiana, S.H., M.H. selaku Pembahas II yang telah memberikan

saran penyusunan skripsi, kritik, serta arahan yang membangun terhadap

skripsi ini;

7. Ibu Desi Churul Aini, S.H., M.H., selaku Pembimbing Akademik, yang telah

membimbing, mengayomi penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas

Hukum Universitas Lampung;

8. Seluruh Dosen dan Karyawan/Karyawati Fakultas Hukum Universitas

Lampung, dan Bagian Hukum Keperdataan. Terkhusus Bapak M. Zulfikar

S.H., M.H. yang memberikan motivasi langkah awal penulis memilih bagian

perdata, merancang penulisan skripsi, serta membagi ilmu dan pengalaman

akademik terkait Ilmu Hukum khususnya Hukum Ekonomi Islam.

9. Untuk kakak penulis, Shinta Rapika Pratama, dan Adik penulis, Moch.

Shandy Syahputra, terimakasih atas motivasi, arahan, dan dukungan yang

tiada henti semoga kita menjadi anak yang soleh dan soleha yang selalu

menjaga nama baik keluarga dan membanggakan Papa dan Mama;

10. Para sahabat karib penulis Fathiya Nandhiaty Putri, Sela Garnita, Farizky A.

Prazada, Cynthia Malinda P, Alya Nurhafidza, Rizky Amalia, yang selalu

menemani keceriaan penatnya perkuliahan dan saling mengingatkan akan

kewajiban pendidikan tinggi yang ditempuh;

11. Sahabat perkuliahan yang selalu kompak sejak semester awal hingga akhir

Taria Susandhy, Suci Hawa, Sandy Rismayana, Tia Nurhawa, Yosela

Etikayani, Vizay Guntoro, Sabrina Vanessa, Vena Derinda, semoga kelak kita

kembali bersama dengan telah meraih cita-cita yang kita impikan;

Page 12: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

12. Sahabat perjuangan skripsi semoga tali silaturahmi tetap terjaga setelah

selesai menempuh pendidikan S1 ini; Kak Ebi, Lukman, Adi, Syuhadaul,

Fajar, dan Merio.

13. Seluruh teman-temanku UKM-PSBH dan Hima Perdata Tahun 2013 yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terimaksih atas kerjasamanya.

14. Teman-teman Fakultas Hukum Unila angkatan 2013, terimakasih atas

kebersamaan dan dukungannya selama ini selama karir perkuliahan penulis

berlangsung;

15. Rekan-rekan KKN Kecamatan Meraksa Aji Kab. Tulang Bawang, Desa Bina

Bumi, Laily, Kak Atma, Agung, Kak Wanto, terimakasih atas support

menyelesaikan perkuliahan dan kebersamaannya yang sampai saat ini masih

terjalin dengan baik;

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang

membacanya, khususnya bagi penulis dalam mengembangkan dan mengamalkan

ilmu pengetahuan.

Bandar Lampung, 2017

Penulis

Shintya Robiatul Adawiyah

Page 13: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ......................................................................................................... i

SAMPUL DALAM ............................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v

MOTO ................................................................................................................ vi

SANWACANA .................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Ruang Lingkup ........................................................................................ 9

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9

E. Kegunaan Penelitian ................................................................................ 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Konsep .................................................................................... 11

1. Tinjauan Gadai ................................................................................... 11

a. Pengertian Gadai Konvensional...................................................... 11

b. Pengertian Gadai Syariah ............................................................... 13

c. Persamaan Gadai Konvensional dan Syariah ................................. 16

d. Perbedaan Gadai Konvensional dan Syariah .................................. 16

e. Jenis Benda yang Digadaikan ......................................................... 18

2. Tinjauan Sumber Hukum Pegadaian Syariah ..................................... 18

a. Sumber Hukum dalam Al-Quran .................................................... 18

b. Sumber Hukum dalam Al-Hadits ................................................... 19

c.. Sumber Hukum dalam Ijma Ulama ............................................... 21

d. Fatwa MUI mengenai Pegadaian Syariah ...................................... 22

3. Tinjauan tentang Akad dalam Ilmu Hukum Islam ............................. 24

a. Pengertian Akad .............................................................................. 24

b. Asas Akad ....................................................................................... 25

c. Rukun Akad .................................................................................... 27

d. Akad yang Digunakan dalam Gadai Rahn ..................................... 27

Page 14: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

4. Syarat dan Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah. ..................... 29

a. Syarat menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia. ....................................................................................... 29

b. Akad yang Digunakan dalam Gadai Rahn ..................................... 31

B. Kerangka Konsep .................................................................................... 32

C. Kerangka Pikir ......................................................................................... 35

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 37

B. Tipe Penelitian ........................................................................................ 38

C. Pendekatan Masalah ................................................................................ 38

D. Data dan Sumber Data ............................................................................ 39

E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 40

F. Metode Pengolahan Data ....................................................................... 41

G. Analisis Data ........................................................................................... 42

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pegadaian di Indonesia .............................................. 43

1. Sejarah Pengertian Gadai Konvensional ........................................... 44

2. Pengertian, Jenis, dan Sifat Gadai Konvensional ............................. 48

3. Dasar Hukum Gadai .......................................................................... 55

4. Pegadaian Adat ................................................................................. 56

5. Pegadaian Syariah ............................................................................. 57

B. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Sebagai Alternatif Pembiayaan

di Kota Bandar Lampung ...................................................................... 64

1. Syarat dan prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah .................... 64

2. Prosedur Akad yang Digunakan dalam Pembiayaan Gadai Emas

Syariah .............................................................................................. 67

3. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah dengan Akad Rahn No.

60692-17-02-xxxxxxx ...................................................................... 70

4. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah dengan Akad Rahn No.

60692-17-02xxxxxxx-7 .................................................................... 73

5. Hubungan Hukum antara Subyek Hukum dalam Akad Rahn Emas 78

6. Hak dan Kewajiban pada Akad No.60692-17-02xxxxxxx .............. 80

7. Hak dan Kewajiban pada Akad No.60692-17-02xxxxxxx-7 ........... 83

8. Hak dan Kewajiban pada Akad Ijarah.............................................. 87

C. Faktor yang Menjadi Alasan Masyarakat Melakukan Gadai Emas

Syariah Sebagai Alternatif Pembiayaan di Kota Bandar Lampung ...... 89

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 96

B. Saran ........................................................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Tabel Perbedaan Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah ...... 17

Tabel 2: Tabel Ketentuan Biaya Administrasi Transaksi Gadai Emas Syariah .. 77

Tabel 3: Tabel Biaya Ijarah Berdasar Pada Jenis Barang Jaminan ..................... 78

Tabel 4: Tabel Hasil Informan ............................................................................ 93

Page 16: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Indonesia telah melaju

pesat, hal ini disebabkan karena masyarakat akan selalu memenuhi kebutuhan

hidupnya untuk keberlangsungan kehidupan sehari-hari. Dalam memenuhi

kebutuhannya, biasanya masyarakat akan memulai usaha, mulai dari usaha kecil,

usaha menengah, hingga usaha besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

masyarakat memerlukan dana. Keperluan dana memang bukanlah masalah bagi

masyarakat yang memiliki daya ekonomi tinggi. Namun dana dapat menjadi

masalah bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah atau rendah.

Untuk menyiasati hal tersebut, masyarakat dapat melakukan transaksi pinjam

meminjam dana.

Untuk mengatasi masalah keterbatasan dana tersebut, lembaga keuangan pun

dipilih menjadi sarana. Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang

bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-

duanya.1 Lembaga keuangan juga dibagi menjadi tiga jenis yaitu lembaga

keuangan bank, lembaga keuangan non bank, serta lembaga pembiayaan. Banyak

1 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2002,

hlm. 2

Page 17: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

2

masyarakat yang melakukan peminjaman di lembaga keuangan bank dibanding

dengan meminjam dana di lembaga keuangan non bank lainnya. Namun,

meminjam dana di bank terbentur kendala waktu yang dibutuhkan relatif lama,

prosedur yang terbilang rumit, serta bunga yang cukup tinggi. Hal ini tentu

menyulitkan calon nasabah. Sementara lembaga pembiayaan lebih menekankan

pada fungsi pembiayaan, dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal

dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.2

Sementara lembaga keuangan non bank pada pokoknya memiliki kegiatan utama

untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali pada

masyarakat, meski tidak sekompleks dan selengkap lembaga keuangan bank. Jenis

lembaga keuangan non-bank antara lain asuransi, dana pensiun, reksa dana, bursa

efek, dan pegadaian. Di antara ke lima jenis usaha tersebut, pegadaian merupakan

salah satu lembaga keuangan non bank yang banyak diminati oleh masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan finansial.

Praktek gadai sebenarnya sudah sejak dulu akrab di kehidupan masyarakat

Indonesia. Pada masa dahulu, masyarakat Indonesia melakukan pinjam meminjam

dana dengan jaminan tanah atau yang biasa disebut dengan istilah pegadaian adat.

Berawal dari sistem gadai adat itulah, perjanjian gadai di Indonesia berkembang.

Kemudian munculah sistem gadai konvensional yang diatur di dalam Kitab

Undang Undang Hukum Perdata (KUHPdt).

Gadai adalah perbuatan hukum yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata (KUHPdt) pasal 1150, yaitu perjanjian utang-piutang dengan jaminan

2 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, Sinar Grafika, Jakarta, 2014, hlm.1

Page 18: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

3

benda bergerak, adanya jaminan tersebut agar barang-barang yang menjadi obyek

jaminan itu dapat berada di bawah kekuasaan pemegang gadai. Di Indonesia,

badan usaha milik Negara yang secara resmi melakukan kegiatan lembaga

keuangan non bank jenis gadai adalah Perusahaan Umum Pegadaian. Perusahaan

Perseroan Pegadaian merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang kegiatan utamanya menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai,

dalam rangka membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah.3 Penyaluran

pembiayaan dilakukan dengan cara yang relatif mudah, cepat, aman, dan hanya

dalam waktu lima belas menit masyarakat dapat melakukan peminjaman, hal ini

sesuai dengan moto Perusahaan Perseroan Peagadaian yaitu “Mengatasi Masalah

Tanpa Masalah”.

Hal inilah yang memudahkan masyarakat yang membutuhkan dana untuk

melakukan peminjaman. Pegadaian sebagai salah satu sarana masyarakat dalam

meminjam uang secara cepat, mudah, dan ringan Biasanya barang-barang yang

digadaikan masyarakat dapat berupa rumah, kendaraan bermotor, barang

elektronik, maupun emas.

Landasan hukum Perusahaan Umum Pegadaian adalah Pasal 1150 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata (KUHPdt). Tugas pokok Pegadaian adalah memberikan

pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai. Lebih rinci, terkait

Pegadaian ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 103

Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum Pegadaian.4 Kemudian pada tahun 2011,

dalam rangka lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

3 Marian Darus Badrulzaman, Bab-bab Tentang Creditverban, Gadai, dan Fiducia, Cet. IV,

Alumni, Bandung, 1987,hlm.72. 4 Ahmad Supriyadi, Struktur Hukum Akad Rahn Pegadaian Syariah Kudus, EMPIRIK:

Jurnal Penelitian Islam, 2012, hlm. 3.

Page 19: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

4

penyaluran pinjaman khususnya kepada masyarakat menengah ke bawah, usaha

mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian

yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 tentang

Pengalihan Bentuk Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian Menjadi Perusahaan

Umum (Perum) Pegadaian, sebagaimana telah diganti dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum)

Pegadaian, perlu mengubah bentuk badan hukum Perusahaan Umum (Perum)

Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) yang diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum

Perum Pegadaian Menjadi Perusahaan Perseroan.

Tidak hanya gadai konvensional, gadai syariah pun sebenarnya sudah ada diatur

dalam Hukum Islam. Gadai syariah atau yang dalam Hukum Islam dikenal dengan

istilah rahn adalah menahan salah satu harta si peminjam sebagai jaminan atas

yang diterimanya. Barang yang ditahan tahan tersebut memiliki nilai ekonomis.

Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat

mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana, dapat

dijelaskan bawah rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai. Praktik

pegadaian seperti ini telah ada sejak jaman Rasulullah SAW. Dan Rasulullah

sendiri pernah melakukannya. Gadai mempunyai nilai sosial yang sangat tinggi

dan dilakukan suka rela atas dasar tolong menolong.5

Untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin melakukan transaksi gadai sesuai

syariat Hukum Islam, Perusahaan Perseroan Pegadaian pun melebarkan bidang

usaha mereka dengan membuka Pegadaian Syariah. Pegadaian Syariah merupakan

5 Ahmad Supriyadi, 2012, Op.Cit., hlm.3.

Page 20: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

5

cabang atau unit layanan usaha dibawah PT. Pegadaian (Persero) (Pegadaian)

yang merupakan lembaga keuangan hasil kerjasama antara PT. Bank Muamalat

Indonesia, Tbk (BMI) dengan Pegadaian. Berdirinya Pegadaian Syariah ini

didasarkan atas perjanjian musyarakah dengan sistem bagi hasil antara Pegadaian

dengan BMI untuk tujuan melayani nasabah kedua lembaga tersebut yang ingin

memanfaatkan jasa layanan gadai yang berdasarkan kepada prinsip syariah.

Perbedaan mendasar antara Pegadaian Syariah dan Pegadaian Konvensional

terletak pada sistem pengoperasian usaha masing-masing. Pegadaian

Konvensional lebih menekankan nasabah pada besaran bunga atau riba.

Sementara Pegadaian Syariah pada faktanya menggunakan sistem bagi hasil

kepada nasabah dalam tiap transaksi yang mereka tawarkan.

Pegadaian Syariah di Indonesia terhitung memiliki peluang yang cukup besar, hal

tersebut mengingat jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 207.176.162.

jiwa berdasarkan pada sensus penduduk menurut wilayah dan agama yang

dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia.6 Mengacu pada fakta tersebut,

Pegadaian Syariah memiliki peluang besar untuk berkembang dan menjalankan

kegiatan roda usahanya di kehidupan masyarakat.

Dilatarbelakangi oleh tingginya minat masyarakat muslim yang menginginkan

penerapan pelaksanaan hukum Islam dalam berbagai bidang, khususnya di bidang

pegadaian syariah. Selain itu, semakin maraknya produk bisnis yang beredar di

masyarakat yang berlandaskan pada prinsip ekonomi syariah membuat gadai

syariah ini semakin berprospek cerah untuk dikembangkan sesuai dengan payung

6Badan Pusat Statistik Indonesia: Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut

http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321 diakses pada 8 Juni 2017 pukul 20.58 WIB.

Page 21: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

6

hukum yang ada. Selain itu, pegadaian konvensional juga memungut biaya dalam

bentuk bunga yang berlipat ganda, sedangkan pegadaian syariah tidak berbentuk

bunga, tetapi merupakan biaya penitipan, pemeliharaan, dan biaya penjagaan. Hal

ini yang menyebabkan masyarakat muslim umumnya memilih gadai syariah agar

terhindar dari unsur riba.

Pegadaian Syariah dilaksanakan berdasarkan pada ketentuan Hukum Islam, yaitu

Al-Qur‟an dan Hadist, serta fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia. Kegiatan gadai syariah merupakan suatu gejala ekonomi yang baru

lahir semenjak regulasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo. Undang-

Undang Nomor 10 Tahun 1998 jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Regulasi ini direspon Dewan Syariah Nasional dengan

mengeluarkan fatwa Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn dan fatwa

Nomor 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas.7

Dalam perjanjian No. 446/SP300.233/2002 dan No.015/BMI/PKS/XII/2002

tertanggal 20 Desember 2002, BMI memberikan modal atau pembiayaan bagi

pendirian Pegadaian Syariah di seluruh Indonesia, sedangkan pihak Pegadaian

merupakan pihak yang menjalankan segala bentuk kegiatannya, mulai dari

mempersiapkan sumber daya manusia, manajemen, serta kegiatan operasional

lainnya.8

Secara teknis, mekanisme operasional gadai syariah dapat dilakukan melalui

perbankan syariah dan pegadaian syariah. Gadai syariah dalam operasionalnya

7 Iwan Setiawan, Penerapan Gadai Emas pada Bank Syariah, Al-Daulah Vol. 6, No.1,

April 2016. 8Ahmad Supriyadi, 2012, Op.Cit,hlm.3.

Page 22: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

7

dapat digunakan sebagai fungsi sosial (bersifat konsumtif), yang sifatnya

mendesak, disamping pada fungsi komersil (bersifat produktif). Namun, pada

tingkat implementasinya, ada indikasi gadai syariah masih didominasi fungsi

komersil-produktif, meskipun apabila mengkaji latar belakang gadai ini, baik

secara implisit maupun eksplisit berpihak dan tertuju kepentingan fungsi sosial

(kebutuhan sehari-hari).9

Perkembangan lembaga pegadaian syariah telah menjamur dengan pesat. Di

Provinsi Lampung, saat ini telah ada delapan kantor cabang dan enam puluh outlet

pegadaian konvensional. Sementara untuk pegadaian syariah telah terdapat satu

kantor cabang dan sembilan kantor unit.10

Hal ini tentunya menunjukkan bahwa

pegadaian telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan bagi masyarakat di Kota

Bandar Lampung.

Salah satu program pembiayaan yang ditawarkan Pegadaian Syariah adalah gadai

emas syariah. Menyimpan emas, baik emas dalam bentuk perhiasan maupun

logam mulia sebagai sarana investasi telah menjadi budaya pada masyarakat kita.

Kebudayaan inilah yang kemudian dirangkul oleh PT. Pegadaian (Persero)

Syariah sebagai peluang untuk membantu masyarakat di bidang pembiayaan

melalui akad ar-rahn.11

Sampai saat ini emas masih dianggap sebagai sarana

investasi yang paling menguntungkan, emas juga sebagai pelindung asset bagi

9 Iwan Setiawan, Penerapan Gadai Emas pada Bank Syariah, Al-Daulah Vol. 6, No.1,

April 2016. 10

Tribun Lampung, http://lampung.tribunnews.com/2015/08/19/tabungan-emas-mulai-rp-

5000-an-produk-tebaru-pegadian diakses pada 6 Agustus 2017 pukul 23.02 WIB. 11

Amnawaty, E-Proceeding 5th

Southeast Asia International Islamic Phillanthrophy

Conference, Universiti Teknologi MARA Melaka, 2017

Page 23: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

8

mereka yang memilih risiko investasi yang ringan. Emas juga memiliki nilai jual

yang tinggi dibandingkan dengan komoditi investasi lainnya.

Gadai rahn emas pun semakin diminati dan mulai menjadi pertimbangan bagi

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan perekonomian mereka dalam sektor

pembiayaan. Praktik gadai syariah dengan objek emas telah dianggap biasa

sebagai barang berharga yang dijadikan objek gadai oleh masyarakat di Kota

Bandar Lampung. Penulis menilai transaksi gadai emas syariah adalah sebuah

pilihan yang tepat terlebih ketika terdapat kebutuhan finansial yang mendesak.

Proses pencairan dana dari gadai emas syariah sendiri terhitung cepat dan tidak

membutuhkan waktu yang lama. Sistem gadai juga jauh lebih menguntungkan

bagi nasabah dibandingkan dengn transaksi jual beli emas, karena transaksi gadai

memungkinkan kita untuk menebus kembali barang emas kita dijadikan sebagai

jaminan sewaktu-waktu.

Berdasarkan pada hal itulah yang menjadi dasar ketertarikan penulis mengangkat

tema mengenai gadai syariah dengan judul “ Pelaksanaan Gadai Emas Syariah

sebagai Alternatif Pembiayaan di Kota Bandar Lampung”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan,maka permasalahan

yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran umum Pegadaian di Indonesia?

2. Bagaimanakah syarat dan prosedur pelaksanaan gadai emas syariah sebagai

alternatif pembiayaan di Kota Bandar Lampung?

Page 24: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

9

3. Apa faktor yang mendukung gadai emas syariah menjadi alternatif

pembiayaan di Kota Bandar Lampung?

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah analisis pelaksanaan gadai emas

syariah, faktor pendorong masyarakat melakukan gadai emas syariah. Lingkup

bidang ilmu dalam penelitian ini adalah hukum keperdataan, khususnya hukum

ekonomi syariah yang dispesifikasikan pada hukum gadai syariah.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai penulis ialah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui gambaran umum Pegadaian di Indonesia.

2. Untuk mengetahui syarat dan prosedur pelaksanaan gadai emas syariah

sebagai alternatif pembiayaan di Kota Bandar Lampung.

3. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan gadai emas syariah menjadi

alternatif pembiayaan di Kota Bandar Lampung.

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini mencakup kegunaan penelitian secara teoritis dan

kegunaan penelitian secara praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dapat berguna sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya ilmu dibidang Hukum Perdata Islam yang berkenaan dengan Hukum

Ekonomi Islam, khususnya di bidang Pegadaian syariah.

Page 25: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

10

2. Kegunaan Praktis

Selain kegunaan teoritis, penelitian ini pun memberikan kegunaan praktis pada

penelitian ini sebagai berikut.

1. Sebagai upaya pengembangan kemampuan dan pengetahuan hukum bagi

Penulis khususnya mengenai pegadaian syariah dalam Hukum Ekonomi

Syariah.

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang memerlukan khususnya bagi

mahasiswa Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas

Lampung.

3. Sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Fakultas Hukum

Universitas Lampung.

Page 26: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Konsep

1. Tinjauan Gadai

Pegadaian sebuah lembaga keuangan formal di Indonesia, yang bertugas

menyalurkan pembiayaan dengan bentuk pemberian uang pinjaman kepada

masyarakat yang membutuhkan berdasarkan hukum gadai. Hadirnya lembaga

pegadaian diharapkan dapat membantu masyarakat.

a. Pengertian Gadai Konvensional

Gadai menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah meminjam uang dulu batas

waktu tertentu dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan, jika telah sampai

pada waktunya tidak ditebus, barang itu menjadi hak yang member pinjaman;

barang yang diserahkan sebagai tanggungan utang; kredit jangka pendek dengan

jaminan yang berlaku tiga bulan dan setiap kal dapat diperpanjang apabila tidak

dihentikan oleh salah satu pihak.12

Gadai menurut KUH Perdata Buku II Bab XX pasal 1150 adalah suatu hak yag

diperoleh seseorang berpiutang atas suatu barang yang bergerak, yang diserahkan

kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang

12

Website Kamus Besar Bahasa Indonesia www.kbbi.co.id: pengertian gadai

Page 27: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

12

memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari

barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpihutang

lainnya;dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang

telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-

biaya mana harus didahulukan.13

KUH Perdata mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat memberi kenikmatan

dan hak kebendaan yang bersifat memberikan jaminan, hak kebendaan yang

bersifat memberikan jaminan senantiasa tertuju pada benda milik orang lain,

benda milik orang lain dapat berupa benda bergerak maupun milik orang lain

yang berupa benda bergerak makan hak kebendaan tersebut adalah hak gadai,

sedangkan benda jaminan orang lain yang berupa benda tidak bergerak maka hak

kebendaan tersebut adalah hak tanggungan.14

Pegadaian sebagai Perusahaan Negara dalam bentuk lembaga keuangan bukan

bank yang menjalankan usaha dalam bidang pembiayaan berdasarkan suatu

perjanjian antara pihak-pihak dalam hal ini antara debitur (nasabah) dan kreditur

(Pegadaian) atas dasar hukum gadai. Pegadaian adalah Perusahaan Negara sebagai

Badan Usaha Milik Negara berbentuk Perum yang diperuntukan bagi masyarakat

luas yang berpenghasilan rendah dan membutuhkan dana untuk membiayai

kebutuhan tertentu yang sangat mendesak.15

13

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 14

Purwahid Patrik dan Kashadi, Hukum Jaminan, Fakultas Hukum Undip, Semarang, 2003,

hlm.12. 15

Aprilianti, Lembaga Pegadaian dalam Persfektif Hukum, Universitas Lampung, Bandar

Lampung, 2007, hlm.6-7.

Page 28: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

13

Pengertian pegadaian menurut Susilo adalah suatu hal yang diperoleh oleh

seorang yang mempunyai piutang atau suatu barang bergerak. Barang bergerak

tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai

utang atau oleh orang lain atas nama orang yang mempunyai utang atau oleh

orang lain atas nama yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut

memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk menggunakan

barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang

berutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.16

Menurut hemat penulis, gadai adalah suatu hak yang diperoleh oleh orang yang

berpiutang atas suatu barang yang bergerak yang diserahkan oleh orang yang

berpiutang sebagai jaminan utangnya, dan barang tersebut dapat di miliki oleh

orang yang berpiutang apabila orang yang berutang tidak dapat melunasi barang

tersebut pada saat jatuh tempo.

b. Pengertian Gadai Syariah

Dalam Islam, gadai berasal dari kata Arab al-rahn yang berarti tetap (al-tsubut wa

al-dawam), misalnya kata ma‟ rakid artinya „air yang diam dan tergenang‟.

Disebut „tetap‟ karena barang gadai ada pada pemberi pinjaman hingga utang

dibayar. Gadai juga berarti jaminan utang, gadaian, barang yang digadaikan,

hipotek, atau al-habs (penahanan), yaitu menahan salah satu harta milik peminjam

sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.17

16

Muhammad Sholikul Hadi, Pegadaian Syariah, Salemba Diniyah, Jakarta, 2003, hlm.16. 17

Idri, Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, Penerbit Kencana, Jakarta, 2015, hlm. 197.

Page 29: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

14

Dalam istilah bahasa Arab “gadai” diistilahkan dengan “rahn” dan dapat juga

dinamai dengan “al-habsu”. Secara etimologis artinya kata rahn berarti “ tetap

atau lestari”, sedangkan “al-habsu” berarti “penahanan”.18

Menurut Sayid Sabiq, adapun pengertian yang terkandung dalam istilah tersebut

“menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara‟

sebagai jaminan utang, hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang

atau ia bisa mengambil sebagian (manfaat) barangnya itu.19

Pengertian gadai dalam islam disebut rahn, yaitu perjanjian menahan sesuatu

barang sebagai tanggungan hutang. Kata rahn menurut bahasa berarti “tetap”,

“berlangsung” dan “menahan”. Sedangkan menurut istilah berarti menjadikan

sesuatu benda bernilai menurut pandangan syara‟ sebagai tanggungan utang;

dengan adanya tanggungan utang itu seluruh atau sebagian utang itu dapat

diterima.20

Gadai dalam Hukum Islam diistilahkan dengan Rahn dan Al-Babs. Secara

etimologis Al-Rahn berarti tetap dan lama, sedangkan Al-Babs berarti penahanan

terhadap suatu barang dengan hak sehingga dapat dijadikan sebagai pembayaran

dari barang tersebut.21

Rahn menurut Ahmad Azhar Basyir yaitu perjanjian menahan suatu barang

sebagai tanggungan utang. Karena itu perbuatan yang dilakukan adalah

18

Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K.Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, Sinar

Grafika, Jakarta, 2004, hlm.139. 19

Ibid, hlm. 139. 20

Muhammad Sholikul Hadi, op.cit., hlm.50. 21

Rahmah Syafi‟I, Fiqh Muamalah, Pustaka Setia, Bandung, 2000, hlm.159.

Page 30: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

15

menjadikan sesuatu benda bernilai menurut pandangan syariah sebagai

tanggungan utang.22

Sedangkan menurut Imam Abu Zakariya al-Anshari dalam kitabnya Fathul

Wahhab mendefinisikan rahn sebagai berikut: “Menjadikan benda yang bersifat

harta sebagai kepercayaan dari suatu utang yang dapat dibayarkan dari (harga)

benda itu bila utang tidak dibayar”.23

Rahn menurut Sulaiman Rasjid adalah menjadikan suatu barang sebagai

tanggungan utang. Karena itu perbuatan yang dilakukan adalah menjadikan

sesuatu benda bernilai menurut pandangan syariah sebagai tanggungan utang.24

Rahn menurut Idris adalah bentuk perjanjian yang dilakukan secara tidak tunai

atau dalam bentuk utang piutang dengan menggunakan benda sebagai jaminan

atas utang itu dan jika dalam waktu jatuh tempo yang telah ditentukan utang

tersebut belum terbayar, maka jaminan dapat dijual untuk melunasi utang.25

Menurut hemat penulis rahn adalah menahan barang jaminan rahin sebagai

jaminan atas utang pinjamannya, dimana barang tersebut memiliki nilai ekonomis

dan murtahin memperoleh barang jaminan tersebut, untuk dipelihara atau dapat

memilik hak sepenuhnya atas barang tersebut apabila rahin tidak dapat menebus

atau membayar barang jaminan pada waktu yang telah di sepakati.

22

Ahmad Supriyadi, Struktur Hukum Akad Rahn Pegadaian Syariah Kudus, Empirik Jurnal

Penelitian Islam, 2012, hlm.3. 23

Muhammad Sholikul Hadi, op.cit., hlm.51. 24

Ahmad Supriyadi, op.cit., hlm.7. 25

Idri, op.cit., hlm. 201.

Page 31: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

16

Pemilik barang gadai disebut rahin dan orang yang mengutangkan yaitu orang

yang mengambil barang tersebut serta menahannya disebut murtahin, sedangkan

barang yang digadaikan disebut rahn.26

c. Persamaan Gadai Konvensional dan Gadai Syariah

Adapun persamaan gadai konvensional dan gadai syariah adalah

1) Hak gadai atas pinjaman uang;

2) Adanya agunan sebagai jaminan utang;

3) Tidak boleh mengambil manfaat barang yang digadaikan;

4) Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh para pemberi gadai;

5) Apabila batas waktu pinjaman uang habis, barang yang digadaikan boleh

dijual atau dilelang.

d. Perbedaan Gadai Konvensional dan Gadai Syariah

Adapun perbedaan gadai konvensional dan gadai syariah adalah

1) Gadai konvensional, gadai menurut hukum perdata disamping berprinsip

tolong menolong juga menarik keuntungan dengan cara menarik bunga

atau sewa modal, sedangkan gadai syariah (rahn) dalam hukum islam

dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong tanpa mencari

keuntungan.

2) Gadai konvensional, dalam hukum perdata, hak gadai hanya berlaku pada

benda yang bergerak, sedangkan gadai syariah dalam hukum islam, rahn

berlaku pada seluruh benda, baik, bergerak maupun tidak bergerak.

3) Dalam gadai konvensional terdapat bunga, sedangkan dalam rahn tidak

ada istilah bunga.

26

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Pena Pundi Aksara, Jakarta, 2006, hlm. 187.

Page 32: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

17

4) Gadai menurut hukum perdata dilaksanakan melalui suatu lembaga yang

ada di Indonesia disebut Perum Pegadaian, sedangkan rahn menurut

hukum islam dapat dilaksanakan tanpa melalui suatu lembaga.

Berikut adalah tabel perbedaan antara pegadaian konvensional dan pegadaian

syariah, yaitu terletak pada sistem kerja pengoperasiannya. Untuk keterangan

lebih jelas, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 1: Tabel Perbedaan Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah

Bunga/Riba Bagi Hasil

a. Penentuan bunga dapat dibuat

pada waktu akad dengan asumsi

harus selalu untung.

a. Penentuan besarnya rasio/nisbah

bagi hasil dibuat pada waktu akad

dengan berpedoman pada

kemungkinan untung rugi.

b. Besarnya persentase berdasarkan

pada jumlah uang (modal) yang

dipinjamkan.

b. Besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan pada jumlah

keuntungan yang telah diperoleh.

c. Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah proyek

yang dijalankan oleh pihak

nasabah untung atau rugi.

c. Bagi hasil bergantung padea

keuntungan proyek yang

dijalankan. Bila usaha merugi,

kerugian akan ditanggung

bersama oleh kedua belah pihak.

d. Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah

keuntungann berlipat atau

keadaan ekonomi sedang

“booming”.

d. Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

e. Eksistensi bunga diragukan

(kalau tidak dikecam) oleh semua

agama, termasuk Islam.

e. Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil.

Sumber Tabel : M. Syafi‟I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta, Gema Insani

Press, 2001

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem bagi hasil yang

digunakan oleh Pegadaian Syariah bersifat lebih pasti dan tidak memberatkan

nasabah. Selain itu, tidak seperti sistem bunga yang bersifat keragu-raguan dan

asumsi selalu untung, sistem bagi hasil bersifat pasti dan menanggung tak hanya

Page 33: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

18

keuntungan, namun juga sisi kerugian yang ditimbulkan pun dibagi dan

ditanggung bersama antara pihak nasabah dan pihak perusahaan.

e. Jenis- Jenis Benda yang Digadaikan

Jenis-jenis barang-barang yang dapat digadaikan antara lain seperti barang

perhiasan emas, barang rumah tangga berupa peralatan dan perlengkapan dapur,

perlengkapan makan atau minum, perlengkapan kesehatan, perlengkapan

bertaman, barang elektronik, seperti televisi, laptop, kendaraan. Atau barang-

barang lainnya yang memiliki nilai ekonomis.

2. Tinjauan Sumber Hukum Pegadaian Syariah

Pegadaian syaraiah memiliki sumber hukum, sebagai berikut:

a. Sumber Hukum Rahn dalam Al-Qur’an

Dasar hukum yang menjadi landasan pertama gadai syariah yaitu Al- Qur‟an,

Surat Al-Baqarah ayat 282 dan 283 digunakan sebagai dasar dalam membangun

konsep gadai syariah:

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan utang piutang

untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah

seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar....” (QS. Al-

Baqarah:282)

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang

kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian

Page 34: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

19

kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercaya itu

menunaikan amanatnya (utang) dan hendaklah ia bertaqwa pada Allah Tuhannya

(QS. Al-Baqarah:283)

Di dalam ayat tersebut jelas tertulis bahwa barang tanggungan dapat dijadikan

sebagai pegangan oleh orang yang memberikan hutangan, dan kemudian dikenal

dengan istilah jaminan (collateral) atau objek pegadaian.

b. Sumber Hukum Rahn dalam Al-Hadist

Dasar hukum landasan kedua untuk dijadikan rujukan dalam gadai syariah yaitu

hadits Nabi Muhammad SAW:

Nabi Muhammad SAW pernah menggadaikan baju besinya kepada orang Yahudi

untuk mendapatkan makanan. Hadis tersebut menunjukan beberapa hal. Pertama,

Rasulullah memperbolehkan seorang menggadaikan sesuatu atau barang miliknya

untuk dijadikan jaminan terhadap utang-utangnya, sebagaimana dicontohkannya

sendiri. Kedua, hidup Rasulullah sangat sederhana hingga untuk makan saja harus

menggadaikan bajunya, padahal seandainya ia mau, Allah bias menjadikannya

kaya raya. Ketiga, melakukan transaksi bisnis, termasuk gadai, diperbolehkan

oleh Islam baik orang-orang Muslim maupun non-Muslim, tidak ada anjuran agar

umat Islam berbisnis dengan orang-orang Islam saja. Keempat, boleh menjadikan

barang apa saja sebagai jaminan asalkan mempunyai nilai harta (dapat

diperjualbelikan). Kelima, barang jaminan dapat diambil kembali setelah orang

yang berutang melunasi utangnya. 27

27

Idri, op.cit., hlm.201.

Page 35: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

20

Rasulullah pernah menggadaikan baju besinya kepada orang Yahudi untuk ditukar

dengan gandum. Lalu orang Yahudi berkata:

“Sungguh Muhammad ingin membawa lari hartaku”. Rasulullah kemudian

menjawab:” bohong! Sesungguhnya aku orang yang jujur diatas bumi ini dan di

langit. Jika kamu berikan amant kepadaku pasti aku tunaikan. Pergilah kalian

dengan baju besiku menemuinya.” (HR.Bukhari).

“ Dan dari Aisyah r.a. bahwa sesungguhnyya Nabi SAW pernah membeli

makanan dari seorang Yahudi secara bertempo, sedang nabi SAW menggadaikan

sebuah baju besi kepada Yahudi itu dan dalam satu lafal (dikatakan):Nabi SAW

wafat sedang baju besinya masih tergadai pada seorang Yahudi dengan tiga sha‟

gandum.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Ali, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Setiap utang yang mearik

manfaat adalah termasuk riba”. (HR. Harits bin Abi Usmah).

Dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: punggung binatang

yang digadaikan boleh ditunggangi denga biaya sendiri. Susu binatang yang

digadaikan boleh diminum atas biaya sendiri. Bagi orang yang menunggang dan

minum wajib membiayai. (HR. Bukhari).

“ Pemilik harta yang digunakan jangan dilarang memanfaatkan hartanya itu

karena segala hasil barang itu menjadi milik (pemiliknya) dan segala kerugian

menjadi tanggungjawab pemiliknya. (HR. Imam Asy-syafi‟i dan Ad-Daruqunthi).

Page 36: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

21

“ Dari Anas, ia berkata: Rasulullah SAW telah menggadaikan baju besinya

kepada seorang Yahudi di Madinah lalu mengambil gandum untuk keluarganya

dari gadai itu.” (HR. Ibn Majah).

“Dari Ibn „Abbas bahwasanya Rasulullah SAW meninggal dunia sedangkan baju

besinya digadaikan kepada seorang Yahudi dengan tiga sha‟ gandum” (HR.Ibn

Majjah).

“Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung

biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan

menanggung biayanya. Bagi yang menggunakan kendaraan dan memerah susu

tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan pemeliharaan.” (HR. Jama‟ah,

kecuali Muslim dan al-Nasa‟i).

c. Sumber Hukum Rahn dalam Ijma Ulama

Ijma merupakan sumber Hukum Islam yang ketiga. Ijma menurut bahasa, artinya

„kesepakatan‟. Adapun menurut istilah, ijma berarti kebulatan pendapat para

mujtahidin pada suatu masa dalam menetapkan suatu hukum yang tidak

ditemukan dalilnya secara tegas dalam Al- Quran atau Hadis. 28

Arti kata ijma adalah persamaan pendapat. Menurut logat, kata ijma berasal dari

jama‟a yang berarti berkumpul.29

Ijma tidak boleh bertentangan dengan Al-Quran

dan sunah Rasulullah SAW yang ada setelah nabi wafat.30

28

Mustofa dan Abdul Wahid, Hukum Islam Kontemporer, Sinar Grafika, Jakarta, 2009,

hlm.19 29

Saidus Syahar, Asas-Asas Hukum Islam, Alumni, Bandung, 1996, hlm.73. 30

Idris Ramulyo, Asas-Asas Hukum Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 2004, hlm.55.

Page 37: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

22

Ulama menyepakati kebolehan status hukum gadai. Hal dimaksud berdasarkan

kisah Nabi Muhammad SAW, yang menggadaikan baju besinya untuk

mendapatkan makanan dari seorang Yahudi. Para ulama juga mengambil indikasi

dari contoh Nabi Muhammad SAW tersebut, ketika beliau beralih dari yang

biasanya bertransaksi kepada para sahabat yang biasanya enggan mengambil ganti

ataupun harga yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada mereka.31

d. Fatwa MUI mengenai Pegadaian Syariah

Di Indonesia, pembahasan hukum tentang bisnis Islam, dilakukan oleh Dewan

Syariah Nasional (DSN) yang berada di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia

(MUI). Dalam pedoman rumah tangga Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama

Indonesia, bagian “Menimbang” point (a) disebutkan bahwa Dewan Syariah

Nasional, disingkat DSN, dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia dengan tugas

mengawasi dan mengarahkan lembaga-lembaga keuangan syariah untuk

mendorong penerapan nilai-nilai ajaran islam dalam kegiatan perekonomian dan

keuangan.32

a. Fatwa MUI tentang Rahn

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No:25/DSN-

MUI/III/2002, tentang Rahn.

b. Fatwa MUI tentang Rahn Emas

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No:26/DSN-

MUI/III/2002, tentang Rahn Emas.

31

H. Zainudin Ali, Hukum Gadai Syariah, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm.8. 32

Ahmad Rajafi, Masa Depan Hukum Bisnis Islam di Indonesia, Yogyakarta, LKiS, 2013,

hlm. 63.

Page 38: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

23

c. Fatwa MUI tentang Pembiayaan Ijarah

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No:09/DSN-

MUI/III/2000, tentang Pembiayaan Ijarah.

d. Fatwa MUI tentang Wakalah

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No:10/DSN-

MUI/III/2000, tentang Wakalah.

e. Fatwa MUI tentang Ganti Rugi

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No:43/DSN-

MUI/III/2004, tentang Ganti Rugi.

Dasar hukum tersebut menjadikan pertimbangan Dewan Syariah Nasional (DSN)

menetapkan gadai sebagai salah satu sistem perekonomian yang sah dalam Islam,

dengan ketentuan bahwa pinjaman yang menggadaikan barang sebagai jaminan

hutang dalam bentuk rahn dibolehkan dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan marhun (barang)

sampai semua hutang rahn (yang menyerahkan barang) dilunasi;

b. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik rahn. Pada prinsipnya marhun

tidak boleh dimanfaatkan oleh murtahin kecuali seizing rahin, dengan tidak

mengurangi nilai marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya

pemeliharaan dan perawatannya;

c. Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada dasarnya menjadi kewajiban

rahin, namun dapat dilakukan juga oleh murtahin, sedangkan biaya dan

pemeliharaan tetap menjadi kewajiban rahin;

Page 39: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

24

d. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan

berdasarkan jumlah pinjaman;

e. Penjualan marhun.

a) Apabila jatuh tempo, murtahin harus memperingatkan rahin untuk segera

melunasi hutangnya;

b) Apabila rahin tetap tidak dapat melunasi hutangnya, maka marhun dijual

paksan/dieksekusi melalui lelang syariah;

c) Hasil penjualan marhun digunakan untuk melunasi hutang, biaya

pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan;

d) Kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin dan kekurangannya

menjadi kewajiban rahin.33

3. Tinjauan tentang Akad dalam Ilmu Hukum Islam

Akad digunakan dalam melakukan suatu transaksi maupun kerjasama dengan

orang lain. Akad timbul karena adanya kesepakatan diantara kedua belah pihak

yang telah terikat satu sama lain dalam suatu ijab dan kabul.

a. Pengertian Akad

Secara bahasa, kata “akad” berasal dari bahasa arab al-„Aqd yang dipergunakan

dalam banyak makna, yang keseluruhannya kembali kemakna ikatan atau

penggabungan dua hal. Pengertian ini mencakup semua jenis komitmen, baik

yang berasal dari dua pihak atau lebih seperti akad jual-beli, sewa-menyewa dan

akad nikah serta yang sejenisnya, ataupun komitmen yang berasal dari satu pihak

33

Muhammad Firdaus NH, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Jakarta, Renaisan

Anggota IKAPI, 2005, hlm.70-71.

Page 40: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

25

saja, seperti akad sumpah, nadzar, talak, akad memberikan hadiah, sedekah dan

lain-lainnya, termasuk komitmen pribadi untuk melaksanakan semua kewajiban

agama dan meninggalkan semua larangan agama. Menurut Ibn Abidin, akad

adalah perikatan yang ditetapkan dengan ijab dan qabul berdasarkan ketentuan

syara‟ yang berdampak pada objeknya.34

Menurut Ibnu Abidin akad adalah pertalian ijab (pernyataan ikatan) dan qabu;

(pernyataan penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syariah yang

berpengaruh pada objek perikatan.35

Menurut Syamsul Anwar, akad adalah pertemuan ijab dan Kabul sebagai

pernyataan dua pihak atau lebih untuk melahirkan suatu akibat hukum pada

objeknya.36

Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 20, akad adalah kesepakatan

dalam suatu perjanjian antara dua belah pihak.

Menurut penulis sendiri akad adalah kesepakatan antara kedua belah pihak yang

menimbulkan ijab dan qabul yang kemudian pada akhirnya melahirkan sebuah

akibat hukum pada objek perikatan yang harus ditepati atau dilaksanakan.

b. Asas Akad

Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Pasal 21 mengatur Asas Akad sebagai

berikut:

34

Mardani, Hukum Sistem Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2015, hlm.

144. 35

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah Kontekstual, Cet I, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2002, hlm.75. 36

Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah Studi tentang Teori Akad dalam Fikih

Muamalat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 68.

Page 41: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

26

a. Ikhtiyari/sukarela; setiap akad dilakukan atas kehendak para pihak, terhindar

dari keterpaksaan karena tekanan salah satu pihak atau pihak lain.

b. Amanah/menepati janji; setiap akad dilakukan dengan pertimbangan yang

matang dan dilaksanakan secara cepat dan cermat.

c. Ikhtiyati/kehati-hatian; setiap akad dilakukan dengan pertimbangan yang

matang dan dilaksanakan secara tepat dan cermat.

d. Luzum/tidak berubah; setiap akad dilakukan dengan tujuan yang jeals dan

perhitungan yang cermat, sehingga terhindar dari praktik spekulasi atau

maisir.

e. Saling menguntungkan; setiap akad dilakukan untuk memenuhi kepentingan

para pihak sehingga tercegah dari praktik manipulasi dan merugikan salah

satu pihak.

f. Taswiyah/kesetaraan; para pihak dalam setiap akad memiliki kedudukan yang

setara, dan mempunyai hak dan kewajiban yang seimbang.

g. Transparansi; setiap akad dilakukan dengan pertanggungjawaban para pihak

secara terbuka.

h. Kemampuan; setiap akad dilakukan sesuai dengan kemampuan para pihak,

sehingga tidak menjadi beban yang berlebihan bagi yang bersangkutan.

i. Taisir/kemudahan; setiap akad dilakukan dengan cara saling member

kemudahan kepada masing-masing pihak untuk dapat melaksanakannya

sesuai kesepakatan.

j. Itikad baik; akad dilakukan dalam rangka menegakam kemaslahatan, tidak

mengandung unsure jebakan dan perbuatan buruk lainnya.

Page 42: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

27

k. Sebab yang halal atau kausa yang halal; yaitu tidak bertentangan dengan

hukum, tidak dilarang oleh hukum dan tidak haram.

c. Rukun Akad

Di dalam melaksanakan suatu perikatan ada rukun dan syarat suatu akad yang

harus di penuhi. Adapun rukun dan syarat akad rahn, sebagai berikut:

a. Aqid adalah orang yang melakukan akad, antara lain:

1) Rahin, adalah orang yang menggadaikan barang.

2) Murtahin, adalah orang yang berpiutang yang menerima barang gadai

sebagai imbalan uang kepada yang dipinjamkan (kreditur).

b. Ma‟qud „alaih (objek perjanjian), yakni meliputi dua hal:

1) Marhun adalah barang yang digadaikan/barang gadai.

2) Dain Marhun biih adalah hutang yang karenanya diadakan gadai.

c. Sighat (akad gadai)

d. Akad yang Digunakan dalam Gadai Rahn

Dalam proses transaksi gadai emas syariah (rahn), terdapat dua akad yang

dipergunakan kedua belah pihak antara murtahin dan rahin, yaitu dijelaskan

sebagaimana berikut:

1) Akad Rahn

Sedangkan pengertian gadai (rahn) dalam hukum Islam (syara') adalah akad yang

menjadikan suatu barang yang mempunyai nilai harta dalam pandangan syara‟

sebagai jaminan utang, yang memungkinkan untuk mengambil seluruh atau

Page 43: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

28

sebagian utang dari barang tersebut. Selain itu, akad gadai (rahn) juga memiliki

pengertian yang diberikan oleh para ahli Hukum Islam sebagai berikut:

a) Ulama Syafi‟iyah mendefinisikan akad rahn sebagai akad yang menjadikan

suatu barang yang biasa dijual sebagai jaminan utang dipenuhi dari harganya,

bila yang berutang tidak sanggup membayar utangnya.

b) Ulama Hanabilah mengartikan akad rahn sebagai akad yang menjadikan

suatu benda yang dijadikan kepercayaan suatu utang, untuk dipenuhi dari

harganya, bila yang berharga tidak sanggup membayar utangnya.

c) Ulama Malikiyah mendefinisikan akad rahn sebagai berikut: Sesuatu yang

bernilai hartu (mutamawwal) yang diambil dari pemiliknya untuk dijadikan

pengikat atas utang yang tetap (mengikat).

2) Akad Ijarah

Akad ijarah adalah akad yang berasal dari kata Al-Ajru yang berarti Al ”Iwadhu

(ganti). Dari sebab itu Ats Tsawab (pahala) dinamai Ajru (upah). Menurut

pengertiannya secara syara‟, ijarah adalah suatu jenis akad untuk mengambil

manfaat dengan jalan penggantian.

Akad Pembiayaan ijarah adalah pembiayaan berupa talangan dana yang di

butuhkan nasabah untuk memiliki suatu barang atau jasa dengan kewajiban

penyewa barang tersebut sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan

kesepakatan. Pada akhir jangka waktu tersebut pemilikan barang dihibahkan dari

Page 44: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

29

murtahin kepada nasabah. Pihak murtahin memperoleh marjin keuntungan dari

pembelian dari pemasok dan sewa dari nasabah.37

Sementara pendapat lain mengatakan akad ijarah adalah transaksi pertukaran

antara „ayn‟ berbentuk jasa atau manfaat dengan „dayn‟. Ijarah didefinisikan

sebagai akad pemindahan hak guna atau manfaat atas barang atau jasa melalui

upah sewa tanpa diikuti pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri.

Selain itu, akad ijarah juga dapat dimaknai sebagai akad pemindahan hak guna

atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang itu sendiri.38

Akad ijarah juga tergolong menjadi dua jenis, yaitu:

a. Ijarah dimana objeknya manfaat dari barang, seperti sewa mobil, sewa rumah,

dan lain-lain.

b. Ijarah dimana objeknya adalah manfaat dari tenaga seseorang, seperti taksi,

jasa guru, dan lain-lain.

4. Syarat dan Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah

Adapun syarat dan prosedur pembiayaan gadai emas syariah sebagai berikut:

a. Syarat menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia

Diperbolehkannya pembiayaan gadai emas dengan akad rahn didasarkan pada

fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 25/DSN-

37

Makalah Seminar PPLIH, Tentang Perbankan Syariah, Fakultas Hukum Universitas

Lampung, Jakarta, 1999, hlm. 16

38

Muhamad Syafei Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, Geam InsaniPress,

Jakarta, 2001

Page 45: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

30

MUI/III/2002 dan No.26/DSN-MUI/III/2002 yang menyatakan bahwa pinjaman

dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn

dibolehkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Syarat Umum

a) Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan Marhun

(barang) sampai semua utang Rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi.

b) Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin, Pada prinsipnya,

Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali seizing Rahin,

dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan pemanfaatannya itu sekedar

pengganti biaya pemeliharaan perawatannya.

c) Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi

kewajiban Rahin, namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin, sedangkan

biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin.

d) Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh

ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.

e) Penjualan Marhun:

1) Apabila jatuh tempo, Murtahin harus memperingatkan Rahin untuk

segera melunasi utangnya.

2) Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya, maka Marhun

dijual paksa/ dieksekusi melalui lelang sesuai syariah.

3) Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya

pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya

penjualan.

Page 46: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

31

4) Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan kekurangannya

menjadi kewajiban Rahin.

2) Syarat Penutup

a) Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi

perselisihan diantara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan

melalui Badan Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan

melalui musyawarah.

b) Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di

kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diubah dan

disempurnakan sebagaimana mestinya. Dengan demikian, beberapa

penjelasan mengenai syarat dan prosedur gadai emas menurut Fatwa

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

b. Akad Gadai Emas menurut Perspektif Islam

Syarat-syarat gadai dalam Islam yaitu :

1) Harus terdapat sighat.

2) Harus terdapat pihak-pihak yang berakad.

3) Para pihak telah cakap menurut hukum.

4) Harus ada benda emas yang digadaikan (marhun).

5) Harus ada pembiayaan (marhun bih).

Page 47: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

32

B. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu

teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah

tertentu. Pada umumnya, teori bersumber dari undang-undang, buku, atau, karya

tulis bidang ilmu dan laporan penelitian.39

Dalam setiap penelitian ada kerangka

terangka teori yang berfungsi menjadi acuan dan bertujuan untuk mengidentifikasi

dimensi sosial yang dianggap relevan oleh peneliti.40

Dalam penulisan skripsi ini, yang menjadi faktor-faktor penting penghubung

antara teori tinjauan pustaka dengan rumusan masalah, antara lain:

1. Faktor Perundang-Undangan Secara Muatan Hukum

Dalam melaksanakan penegakan hukum yang dimaksud adalah undang-undang

dibuat tidak boleh adanya hal hal yang bertentangan antara kepastian hukum

dengan keadilan. Kepastian hukum adalah sesuatu yang sifatnya sudah jelas dan

sudah ada secara normatif, keadilan adalah rumusan hal hal yang sifatnya abstrak.

Sebuah peraturan perundang-undangan dibuat berdasarkan pada ketentuan yang

tertera pada konstitusi negara. Undang-undang yang dibuat juga harus

memperhatikan keadaan dan kebutuhan masyarakat setempat. Keberlakuan

peraturan perundang-undangan tersebut haruslah sesuai dengan asas yang

mengharuskan bahwa undang-unang harus berdampak positif dan memiliki tujuan

yang efektif dan tepat guna.

39

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitan Hukum, Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 2004,

hlm.73

40 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta Universitas Indonesia, 1986, hlm.125

Page 48: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

33

2. Faktor Penegak Hukum

Dalam menjalankan tugasnya menegakkan peraturan hukum, aparat hukum harus

menjalankan tugasnya sesuai dengan peran dan kewajiban masing-masing yang

telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Aparat hukum juga wajib

untuk senantiasa mengedepankan asas keadilan dan profesionalitas karena aparat

hukum adalah panutan dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Faktor Sarana atau Fasilitas yang Mendukung Sebuah Penegakan Hukum

Dalam hal ini, yang termasuk dalam sarana atau fasilitas yang mendukung

penegakan hukum adalah termasuk di dalamnya tenaga manusia yang terdidik dan

terampil, keorganisasian yang baik, sarana prasarana yang sifatnya memadai, serta

keuangan yang cukup. Hal inilah yang juga menunjang keberhasilan penegakan

hukum di dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Faktor Bermasyarakat

Masyarakat adalah salah satu pengaruh yang kuat dalam menegakkan hukum.

Masyarakat adalah sumber utama dari penegakan hukum untuk terciptanya

kedamaian dan ketentraman di masyarakat. Hukum dibuat untuk masyarakat dan

dirancang untuk menertibkan masyarakat. Semakin luasnya pengetahuan

masyarakat maka hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat kesadaran hukum

masyarakat itu juga.

5. Faktor Kebudayaan

Ini adalah faktor yang menghasilkan karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada

karsa manusia di dalam pergaulan hidup. Dalam hal ini, kebudayaan mencakup

Page 49: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

34

nilai-nilai yang mendasari hukum yang memang ada dan berlaku. Hal ini juga

terkait dengan konsepsi konsepsi abstrak mengenai hal hal apa yang sifatnya baik

dan hal-hal yang sifatnya buruk.

Beberapa faktor di atas adalah faktor faktor yang saling berkaitan dengan eratnya

karena menjadi suatu hal yang sifatnya primer dan penting dalam perihal

penegakan hukun. Hal ini juga menjadi parameter keberhasilan penegakan hukum

di suatu wilayah.

Hukum adalah rangkaian peraturan mengenai tingkah laku orang-orang sebagai

anggota masyarakat sedangkan satu-satunya tujuan dari hukum ialah mengadakan

keselamatan, kebahagiaan, dan tata tertib di dalam masyarakat. Terdapat tiga

elemen nilai hukum yaitu keadilan, kemanfaataan, dan kepastian hukum. Hukum

sebagai konsep kultural yaitu konsep yang berhubungan dengan nilai hukum

sesuai dengan maksudnya hukum merupakan sesuatu yang dimaksudkan untuk

mewujudkan cita-cita hukum.

Page 50: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

35

C. Kerangka Pikir

Keterangan:

Pelaksanaan gadai emas syariah sebagai alternatif pembiayaan di Kota Bandar

Lampung berdasarkan pada dua realitas yaitu, realitas secara hukum dan realitas

secara sosial. Berbicara mengenai sisi realita hukum, gadai emas syariah

berdasarkan pada ketentuan Hukum Islam, yaitu Al-Quran, Al-Hadits, dan ijma‟

berupa Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2011 dan beberapa Fatwa MUI antara

lain Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor: 25/DSN-

Al-Quran,

Hadist, dan

Ijma‟

Pelaksanaan Gadai

Emas Syariah

Sebagai Alternatif

Pembiayaan di Kota

Realitas

Hukum

Realitas

Sosial

Hukum

Gadai Emas

Gambaran

Pegadaian

di

Syarat dan

Prosedur

Faktor

Alternatif

Pembiayaa

n

Ijma‟:

Peraturan

Pemerinta

h No.51

Tahun

2011

Beberapa

Fatwa MUI

terkait

gadai emas

syariah

Analisis Hasil

Page 51: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

36

MUI/III/2002 tentang Rahn, Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia Nomor: 26/DSN-MUI/2002 tentang Rahn Emas, Fatwa Dewan Syariah

Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor: 09/DSN-MUI/2000 tentang

Pembiayaan Ijarah, Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

Nomor: 10/DSN-MUI/III/2000 tentang Wakalah, Fatwa Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia Nomor; 43/DSN-MUI/III/2004 tentang Ganti Rugi.

Berdasarkan pada ketentuan hukum yang ada, penulis sepakat menentukan

beberapa rumusan masalah yang berasal dari realitas sosial dalam tulisan ini,

antara lain gambaran pegadaian secara umum di Indonesia. Hal ini penting untuk

diketahui sebagai landasan lahirnya sistem gadai di Indonesia dan perusahaan

resmi yang menjalankan sistem gadai di Indonesia. Lalu syarat dan prosedur

pelaksanaan gadai emas syariah juga yang harus dikaji agar masyarakat calon

nasabah mendapatkan kejelasan informasi dan panduan mengenai syarat apa saja

yang harus dipenuhi dan bagaimana prosedur pelaksanaan gadai emas syariah.

Dan terakhir yang tidak kalah penting adalah mengkaji faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan pelaksanaan gadai emas syariah menjadi salah satu alternatif

pembiayaan di Kota Bandar Lampung.

Page 52: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

37

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

hukum normatif, yaitu menggunakan studi kasus hukum normatif, mengkaji

hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam

masyarakat, dan menjadi perilaku setiap orang. Norma hukum yang berlaku itu

berupa norma hukum positif tertulis bentukan lembaga perundang-undangan

(Undang-Undang Dasar), kodifikasi, undang-undang, peraturan pemerintah, dan

norma hukum tertulis bentukan lembaga peradilan (judgemade law), serta norma

hukum tertulis buatan pihak-pihak yang berkepentingan.41

Di dalam penelitian hukum normatif, maka penelitian terhadap asas-asas hukum

dilakukan terhadap kaidah-kaidah hukum, yang merupakan patokan-patokan

berperilaku atau bersikap tidak pantas. Penelitian tersebut dapat dilakukan

(terutama) terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Sebab, tidak setiap pasal

dalam suatu perundang-undangan misalnya, mengandung kaidah hukum; ada

pasal-pasal yang hanya merupakan batasan saja sebagaimana lazimnya ditemukan

pada bab ketentuan-ketentuan umum dari perundang-undangan tersebut.

41

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit Citra Aditya Bakti,

Bandung, 2004, hlm 2

Page 53: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

38

Dalam hal tulisan ini, penulis memfokuskan tuliskan pada kajian normatif terkait

pelaksanaan gadai emas syariah sebagai alternatif pembiayaan di Kota Bandar

Lampung.

B. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum deskriptif, yaitu

penelitian yang menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta yuridis yang kemudian diperjelas dari keseluruhan data yang akan

diperoleh dari penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

secara jelas mengenai gambaran umum pegadaian di Indonesia, bagaimana gadai

emas sebagai alternatif pembiayaan di Kota Bandar Lampung, dan faktor-faktor

yang menjadikan gadai emas syariah sebagai salah satu alternatif pembiayaan

yang diminati di Kota Bandar Lampung.

C. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif.

Pendekatan hukum normatif yaitu penelitian dengan mengkaji peraturan

perundang-undangan yang menjadi dasar hubungan hukum serta literatur-literatur

yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian.

Pendekatan normatif yang digunakan berarti penelitian ini akan mengkaji

bagaimana gambaran umum pegadaian di Indonesia, bagaimana syarat dan

prosedur pelaksanaan gadai emas syariah sebagai alternatif pembiayaan di Kota

Bandar Lampung, dan apa faktor yang mendukung gadai emas syariah menjadi

alternatif pembiayaan di Kota Bandar Lampung.

Page 54: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

39

Dalam hal penulisan skripsi ini, penulis meneliti kesesuaian antara gadai emas

syariah sebagai alternatif pembiayaan di Kota Bandar Lampung dengan sifat

hukum atau peraturan hukum yang mengaturnya.

D. Data dan Sumber Data

Data yang akan diperlukan dalam tulisan ini bersumber dari data sekunder. Data

sekunder yaitu antara lain, mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-

hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan seterusnya.42

Yang

terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.

1. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat seperti peraturan

perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian meliputi:

a. Al- Qur‟an;

b. Al-Hadist;

c. Ijtihad;

d. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt);

e. PP Nomor 51 tahun 2011 tentang Perubahan bentuk Badan Hukum

Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero);

f. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor:

25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn;

g. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor:

26/DSN-MUI/2002 tentang Rahn Emas;

h. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor:

09/DSN-MUI/2000 tentang Pembiayaan Ijarah

42

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 2010), hlm. 12.

Page 55: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

40

i. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor:

10/DSN-MUI/III/2000 tentang Wakalah;

j. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor;

43/DSN-MUI/III/2004 tentang Ganti Rugi.

2. Penelitian bahan hukum sekunder, yaitu buku-buku literatur, penelusuran

internet, serta berbagai artikel yang masih berhubungan dengan gadai syariah.

3. Penelitian bahan hukum tersier, yaitu tulisan-tulisan ilmiah nonhukum yang

berkaitan dengan judul skripsi.

E. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Pengumpulan data-data sekunder

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal

dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara luas serta dibutuhkan dalam

penelitian hukum normatif. Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data

sekunder yaitu melakukan serangkaian kegiatan studi dokumentasi dengan cara

membaca dan mengutip literatur-literatur, mengkaji peraturan perundang-

undangan yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

2. Studi Dokumen

Studi dokumen dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan mengkaji dokumen

resmi institusional yang berupa Surat Bukti Rahn dari Pegadaian Syariah UPS

Chandra No.60692-17-02-xxxxxx-7 dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian.

Page 56: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

41

3. Studi Wawancara

Untuk penulisan skripsi ini, penulis melakukan wawancara terhadap para

informan para pengguna jasa gadai syariah di pegadaian syariah

F. Metode Pengolahan Data

Tahap-tahap pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Data (editing)

Yaitu pembenaran apakah data yang terkumpul melalui studi pustaka, dokumen,

dan wawancara sudah dianggap lengkap, relevan, jelas, tidak berlebihan, dan

tanpa kesalahan.

2. Penandaan Data (coding)

Yaitu pemberian tanda pada data yang diperoleh, baik berupa penomoran ataupun

penggunaan tanda atau simbol atau kata tertentu yang menunjukkan

golongan/kelompok/klasifikasi data menurut jenis dan sumbernya, dengan tujuan

untuk menyajikan data secara sempurna, memudahkan rekonstruksi serta analisis

data.

3. Sistematisasi Data

Sistematisasi data adalah proses menyusun dan menepatkan data yang diperoleh

secara sistematis dan disesuaikan dengan kerangka masalah, sehingga

mempermudah memperoleh gambaran yang sesuai dengan rumusan masalah.

Page 57: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

42

G. Analisis Data

Data sekunder yang telah dikumpulkan kemudian diolah, selanjutnya bahan

tersebut akan dianalisis dan dibahas secara kualitatif. Analisis kualitatif yaitu

penelitian yang mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam peraturan

perundang-undangan dan putusan pengadilan serta norma-norma yang hidup dan

berkembang dalam masyarakat.

Analisis secara kualitatif juga menguraikan data secara bermutu dalam bentuk

kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih dan efektif sehingga

memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis, kemudian ditarik

kesimpulan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban dari

permasalahan yang dibahas.43

Dalam penulisan skripsi ini, data-data dan informasi terkait gadai syariah yang

telah didapat oleh penulis, terlebih dahulu dianalisis dalam bentuk kalimat yang

teratur, runtun, dan efektif. Sehingga hal ini akan memudahkan para pembaca

skripsi ini dalam menginterpretasi data dan memahami hasil. Kemudian penulis

juga memberikan analisis di akhir pembahasan tiap rumusan masalah dan penulis

menafsirkan data hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah secara

sistematis sebelum kemudian ditarik kesimpulan sehingga diperoleh gambaran

yang jelas mengenai gambaran pegadaian secara umum di Indonesia, syarat dan

prosedur pelaksanaan gadai emas syariah di kota Bandar Lampung, dan faktor

yang mendukung gadai emas syariah sebagai alternatif pembiayaan di Kota

Bandar Lampung.

43

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2009, hlm. 105.

Page 58: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan deskripsi dari pembahasan dan hasil penelitian pada bab-

bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran Pegadaian di Indonesia jika ditilik dari aspek sejarah sebenarnya

telah lama ada, bahkan jauh sebelum Belanda datang ke Indonesia.

Masyarakat Indonesia telah terlebih dahulu mengenal sistem pegadaian adat

yang menitikberatkan pada objek jaminan tanah. Lalu keberadaan pegadaian

Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian

syariah. Pegadaian Konvensional telah beberapa kali berubah status, yaitu

sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan

PP No.7 tahun 1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya

berdasarkan PP No. 10 tahun 1990 (yang diperbaharui dengan PP No. 103

tahun 2000 berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada

tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51

tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum Pegadaian

berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Secara garis besar, gadai

konvensional dibagi menjadi tiga jenis yaitu gadai (pand), fidusia, dan

hipotek.

Page 59: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

97

Sementara gadai syariah dalam Hukum Islam dikenal dengan istilah rahn.

Dasar hukum Perusahaan Umum Pegadaian Syariah dalam Hukum Islam

adalah Al-Quran, Al-hadits,serta yang utama Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia, mengeluarkan fatwa Nomor 25/DSN-MUI/III/2002

tentang Rahn. Pegadaian Syariah juga lahir dari regulasi Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1992 jo. Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah. Hal itu berarti usaha Pegadaian Syariah sendiri

pengaturannya masih merujuk pada Undang-undang Perbankan Syariah.

2. Syarat dan prosedur pelakanaan gadai emas syariah di Kota Bandar Lampung

terdiri dari berbagai syarat dan prosedur yang tidak menyulitkan nasabah.

Syarat sah akad gadai emas merujuk pada dasar hukum Pasal 1320 KUHPdt

dan beberapa syarat lain yang ditetapkan oleh pegadaian syariah sendiri.

Mengenai tata prosedur, prosedur gadai emas syariah di Pegadaian Syariah

menggunakan dua akad yaitu akad rahn dan akad ijarah.

3. Faktor yang menjadikan pembiayaan gadai emas syariah sebagai alternatif

pembiayaan yang dipilih oleh masyarakat di Kota Bandar Lampung

berdasarkan informasi yang didapat dari informan nasabah Pegadaian Syariah

dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain

nasabah merasa lebih mempercayai pegadaian sebagai lembaga yang

berhubungan dengan masalah gadai. Sementara itu faktor eksternal antara

lain aman dari resiko riba, proses transaksi pembiayaan emas yang terhitung

cepat, barang emas dinilai nasabah memiliki nilai history, serta proses

transaksi pembiayaan emas di Pegadaian Syariah terhitung mudah

Page 60: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

98

B. Saran

Saran ditujukan kepada pemerintah agar membuatkan Pegadaian Syariah sebuah

regulasi atau peraturan hukum sendiri baik berbentuk Undang-Undang atau

Peraturan Pemerintah. Tujuannya agar pegadaian syariah segera memiliki payung

hukumnya sendiri sehingga masyarakat yang bertransaksi gadai secara syariah

mendapatkan kejelasan hukum yang lebih jelas.

Page 61: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ali, Zainuddin. 2008. Hukum Gadai Syariah, Jakarta: Sinar Grafika

-----------------, 2009, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika

Anshori, Abdul Ghofu, 2006, Gadai Syariah di Indonesia Konsep, Implementasi

dan Institusionalisasi, Gadja Mada University Press, Yogyakarta

Antonio, M Syafi’I, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani Press

Anwar, Syamsul, 2017, Hukum Perjanjian Syariah Studi tentang Teori Akad

dalam Fikih Muamalat, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Aprilianti, 2007. Lembaga Pegadaian dalam Persfektif Hukum, Bandar Lampung:

Penerbit Universitas Lampung

Badrulzaman, Marian Darus. 1987. Bab-bab Tentang Creditverban, Gadai, dan

Fiducia, Bandung. Alumni

Firdaus, Muhammad, 2005, Fatwa-fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Jakarta:

Renaisan Anggota IKAPI

Hadi, Muhammad Sholikul, 2003, Pegadaian Syariah, Jakarta: Salemba Diniyah

Haroen, Nasrun, 2002, Fiqh Muamalah Kontekstual, Jakarta: Cet I, PT. Raja

Grafindo Persada

Idri, 2015, Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, Jakarta: Penerbit Kencana

Kasmir, 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajagrafindo

Persada

Mardani, 2015, Hukum Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Muhammad, Abdulkadir, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung:

PT.Aditya Bakti

Mustofa dan Wahid Abdul, 2009, Hukum Islam Kontemporer, Jakarta: Sinar

Grafika

Page 62: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

Pasaribu, Chairuman dan Suhrawardi K.Lubis, 2004, Hukum Perjanjian dalam

Islam, Jakarta: Penerbit Sinar Grafika

Patrik, Purwahid, dan Kashadi, 2003. Hukum Jaminan, Semarang: Penerbit

Fakultas Hukum Undip

Rajafi, Ahmad, 2013, Masa Depan Hukum Bisnis Islam di Indonesia, Yogyakarta:

LKiS

Ramulyo, Idris, 2004, Asas-Asas Hukum Islam, Jakarta: Penerbit Sinar Grafika

Sabiq, Sayyid, 2006, , Fiqih Sunnah, Jakarta: Pena Pundi Aksara

Shidiq, Ghofar, 2009, Teori Maqashid Al-syariah dalam Hukum Islam, Sultan

Agung Vol XLIV No.118 Juni- Agustus

Sofia, Agha, 2008, Solusi Pegadaian, Apa dan Bagaimana, Bandung: Maximalis

Soekanto, Soerjono, 1985, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

------------------------, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas

Indonesia

Sunaryo, 2014, Hukum Lembaga Pembiayaan, Jakarta. Sinar Grafika

Supriyadi, Ahmad. 2012. Struktur Hukum Akad Rahn Pegadaian Syariah Kudus,

EMPIRIK. Jurnal Penelitian Islam

Susilo, 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Salemba Empat

Syafi’I, Rahmah, 2000, Fiqh Muamalah, Bandung: Pustaka Setia

Syahar, Saidus, 1996, Asas-Asas Hukum Islam, Bandung: Penerbit Alumni

Tunggal, Hadi Setia, 2000, Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang

Jaminan Fidusia, Jakarta: Havarindo

JURNAL DAN PENELITIAN

Amnawaty, 2017, E-Proceeding 5th Southeast Asia International Islamic

Phillanthrophy Conference: Universiti Teknologi MARA Melaka

Iwan Setiawan, Penerapan Gadai Emas pada Bank Syariah, Al-Daulah Vol. 6,

No.1, April 2016.

Muhamad Asep Septian, Pembangunan Website Perusahaan Sebagai Media

Informasi Kepada Nasabah PT Pegadaian Cabang Klayan, Bandung,

Universitas Komputer Indonesia, 2013, hlm.3

Page 63: PELAKSANAAN GADAI EMAS SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF …digilib.unila.ac.id/28598/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 10. 16. · Faktor yang membuat gadai emas syariah sebagai

Nur Ridwan Ari Sasongko, Gadai Tanah/Sawah Menurut Hukum Adat dari Masa

ke Masa, Jurnal Repertorium, ISNN:2355-2646, Volume I, No.2, November

2014

WEBSITE RESMI

Kanal: Sejarah Pegadaian di Indonesia http://www.kanal.web.id/2016/10/sejarah-

pegadaian-di-indonesia.html diakses pada 7 Agustus 2017, pukul 20.36

WIB.

Website Resmi Badan Pusat Statistik Indonesia: Penduduk Menurut Wilayah dan

Agama yang Dianut http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321

diakses pada 8 Juni 2017 pukul 20.58 WIB.

Website Resmi Majelis Ulama Indonesia http://mui.or.id/#1473263803741-

9af33988-aa35, diakses 1 Juli 2017 pukul 12.28 WIB

Website Resmi PT Pegadaian http://bumn.go.id/pegadaian/halaman/41/tentang-

perusahaan.html diakses pada 7 Agustus 2017, Pukul 21:16.

Website Resmi Tribun Lampung Tribun Lampung,

http://lampung.tribunnews.com/2015/08/19/tabungan-emas-mulai-rp-

5000-an-produk-terbaru-pegadian diakses pada 6 Agustus 2017 pukul

23.02 WIB.