strategi pemasaran produk gadai emas syariah pada bank bni...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS
SYARIAH PADA BANK BNI SYARIAH
CABANG FATMAWATI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Ahmad Zaki
Nim.1110053000034
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014M/1435H
LEMBAR PER}{YATAAN
Dengan ini saya menyatakan bah-pra:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu p-ersla-r4!a4 rge$Bperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam
Negeri {UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semua sunrber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantruakan sesuai dengan ketentuan yang beelaku di Uqivgr-sita$ Islanr
Negeri {US{) Syar{f Hidayatullah Jakarta-
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
mer ^uoakan
jiplakan dari kar.va orang lais, maka saya bersedia menerima
sanksi yaag berlaludi Uaiversitas Islam Negeri {UIN) Syarif Hidayatullatr
Jakarta.{.
2.
3.
Ahmad Zaki
STRATEGI PEMASARAN PRODI]K GAI}AI EMAS SYARIAHPADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUntuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Safi anaKomunikasi Islan (S.Kom.I)
Oleh:
Ahmad ZakiNIM: 1110053000034
H. Mulkanasir. Bid,S,Pd;. MlVfNIP : 19550101 198302 1 001
KONSENTRASI MANAJtrMEN LEMBAGA KtrUANGAN SYARIAHJTJRUS$I MANAJEMEN DAI(WAH
FAKULTAS ILMU DAKIilAII DAI\ ILMU KOMIJI{IKASITINTVERSITAS ISLAM IYEGERI SYARIF HIDAYATI]LLAII
JAI(ARTAaA14M/1435H
Di Bawah Birabingan
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul STRATEGI PEMASARAN pRoDUK GADAIEMAS SYARIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATItelah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Ilmu Dakrvah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah lakarta pada 09 September 2014. Skripsi initelah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi
Isiam (S.Kom.I) pada Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah
Program Studi Manajemen Dakwah.
J akafta, 09 Septemb er 201 4Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota,
%t-- '/
Drs. Cecen Castralyiiava. MANIP: 19670818 199803 1 002
Penguji I,
&t%^r-Drs. Cecep Castral'iiava. MA
NIP: 19670818 199803 I 002
H. Mulkanasir. BA..S.Pd." ILMNIP: 19550101 198302 I 001
Anggota,
H. Nlulkanasir. BA..S.Pd.. MMNIP: 19550101 198302 I 001
ill
Penguji II,
NIP: 1962030 199203 2 00t
bimbing,
iv
ABSTRAK
Ahmad Zaki, NIM: 1110053000034, Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Di Bawah Bimbingan H. Mulkanasir,
BA., S.Pd., MM. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Persaingan antar Bank pada saat ini semakin ketat, termasuk di dalamnya
perbankan syariah. Bank-bank bersaing memperebutkan pasar. Pemasaran
merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dari perusahaan, begitu pula
dengan perbankan. Sejalan dengan hal tersebut, masing-masing bank harus
menentukan strategi yang tepat sebagai upaya memenuhi keinginan dan
kebutuhan nasabahnya. Penerapan strategi pemasaran yang tepat oleh perusahaan
bertujuan agar dapat bertahan diera persaingan.
Produk perbankan syariah pada saat ini masih baru dikalangan perbankan
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sehingga diperlukan strategi
pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk perbankan syariah agar dapat
menghadapi persaingan. Produk Gadai Emas Syariah, sebuah Produk Gadai Emas
Syariah yang masih baru di pasaran. Bank BNI Syariah menetapkan Strategi
Pemasaran yang tepat untuk memasarkan Produk Gadai Emas Syariah agar dapat
dikenal dan diterima oleh masyarakat serta menjaring nasabah baru dan
mempertahankan nasabah yang lama.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
data melakukan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif untuk memaparkan perumusan masalah pertama
dan kedua. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi
pemasaran dan mekanisme produk gadai emas yang diterapkan di BNI Syariah.
Hasil penelitian yang dilakukan, menyimpulkan bahwa produk gadai emas
syariah ini adalah produk unggulan dan banyak diminati oleh masyarakat serta
strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah dengan beberapa
tahapan yaitu formulasi strategi yang dilakukan Bank BNI Syariah dalam
memasarkan produk gadai emas melalui kerjasama dengan para pemilik toko
emas dan para kelompok komunitas. Agar dapat melaksanakan program yang
telah direncanakan, Bank BNI Syariah harus bisa memaksimalkan sisi keuangan
atau meningkatkan struktur modal guna meningkatkan pelayanan pinjaman bagi
para nasabah produk gadai emas. Implementasi strategi Bank BNI Syariah
tercermin dalam struktur organisasi dimana tugas, wewenang dan tanggung jawab
dijalankan sesuai job descriptionnya. Evaluasi strategi Bank BNI Syariah
dilakukan berdasarkan dengan menetapkan standar kerja, pengukuran prestasi
kerja, dan mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi. Dan
mekanisme yang ditetapkan Bank BNI Syariah merupakan langkah apabila
nasabah ingin melakukan transaksi produk gadai emas pada Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati.
Kata Kunci : Strategi, Pemasaran, dan Produk Gadai Emas Syariah.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. Segala puji bagi Allah yang telah
menganugerahkan berbagai karunia dan nikmat kepada para hamba-Nya. Dia
membukakan akal pikiran kita dan pemahaman kepada segenap makhluk-Nya.
Shalawat beserta salam tidak lupa dihaturkan untuk Nabi Muhammad
SAW, yang mampu membawa kita dari zaman gelap gulita sampai zaman terang
benderang. Tak lupa juga untuk para keluarganya, sahabat, dan serta para
pengikutnya yang tetap beristiqomah di jalan-Nya.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana Strata Satu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Lembaga
Keuangan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa tujuan penulisan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan moril dan materil dari banyak pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., MM dan H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM
selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, yang telah
membantu penulis menyelesaikan studi di Jurusan Manajemen Dakwah.
vi
3. H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM selaku Dosen Pembimbing yang tidak pernah
bosan dalam memberikan begitu banyak masukan kepada penulis dan telah
ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan,
petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi.
4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberi cahaya berupa ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis
menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Seluruh karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
membantu penulis dalam mecari referensi mengenai teori Strategi Pemasaran
dan Gadai Emas Syariah.
6. Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yang telah memberikan data-data
penelitian, terutama untuk Bapak Bambang Sutopo selaku Operational
Manager, Bapak Mizwar Akmal selaku Officer Gadai Syariah, dan Bapak
Muhammad Ali selaku Security Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk penulis.
7. Orang Tuaku H. Abdullah dan Hj. Asenih yang begitu baik hati dan tegar
dalam dalam segala hal, ikhlas mengasuh, membimbing, memberikan segenap
cintanya dan tidak terlupa selalu menyertai do’a dalam setiap langkahku.
8. Kakak-kakakku dan adikku tercinta, Nur Ali, Ahmad Hamdi, A.Md., Nurlaela,
A.Md., Aminatuzzuhria, S.E.Sy., Dahlia, S.Ikom., dan Siti Mawaddah yang
tidak pernah berhenti memberikan motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
vii
9. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Manajemen Dakwah 2010 Lukman,
Rendy, Farid, Alung, dan lain-lain yang namanya tidak dapat disebutkan satu
persatu tanpa mengurangi hormat saya, yang selalu memberikan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Risa Afriyanti, S.Pd., yang tidak pernah berhenti memberikan do’a dan
motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan di Pom-Pes Miftahul Ulum 2010, Kariza, Irfan,
Rahmat, dan lain-lain yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa
mengurangi hormat saya, yang selalu memberikan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Tiada balasan yang dapat penulis berikan selain do’a dan ucapan
terimakasih, semoga Allah SWT menerima amal baik dan memberi balasan yang
setimpal atas segala jerih payahnya dan semoga kita semua dalam lindungan-Nya.
Amiiin.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, baik saran maupun kritik dari para pembaca sangat penulis
harapkan demi perbaikan untuk selanjutnya.
Akhirnya penulis panjatkan rasa syukur kepada Alllah SWT yang sangat
mendalam dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
kepada semua pihak pada umumnya.
Jakarta, 09 September 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah .................................................. 5
2. Perumusan Masalah .................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian ....................................................... 5
2. Manfaat Penelitian ..................................................... 6
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian .......................................................... 7
2. Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 7
3. Sumber Data .............................................................. 7
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 8
5. Teknik Analisa Data .................................................. 9
6. Teknik Penulisan Skripsi ........................................... 9
E. Kajian Pustaka ................................................................ 9
F. Sistematika Penulisan ..................................................... 12
ix
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi ................................................... 14
2. Langkah-Langkah Strategi ....................................... 16
B. Konsep Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran ............................................. 20
2. Konsep Pemasaran .................................................. 22
3. Bauran Pemasaran ................................................... 25
C. Konsep Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran ................................ 29
2. Segmentasi Pasar ..................................................... 30
D. Konsep Produk Gadai Emas Syariah
1. Pengertian Produk ................................................... 33
2. Pengertian Gadai Syariah (Rahn) ........................... 36
3. Prinsip Gadai Emas Syariah ................................... 39
E. Standar Operasional Prosedur
1. Pengertian Standar Operasional Prosedur ............... 44
2. Tujuan Standar Operasional Prosedur ..................... 45
3. Fungsi Standar Operasional Prosedur ..................... 46
4. Keuntungan Standar Operasional Prosedur ............. 46
BAB III PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI
A. Sejarah .................................................................... 48
B. Visi dan Misi ........................................................ 51
x
C. Tata Nilai dan Budaya Kerja .................................. 52
D. Struktur Organisasi ............................................... 53
E. Produk-Produk Bank BNI Syariah ........................... 54
F. Produk Gadai Emas Syariah di Bank BNI ............... 57
BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS SYARIAH
PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI
A. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah ......... 59
B. Mekanisme Produk Gadai Emas Syariah ..................... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 73
B. Saran .................................................................................... 74
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Gambar 2 : Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
Gambar 3 : Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Gambar 4 : Matriks Analisis SWOT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang
mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi dan politik maupun kehidupan
yang bersifat spiritual.
Salah satu aspek yang penting dalam penelitian ini adalah aspek ekonomi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat lembaga ekonomi yang
berlandaskan ekonomi Islam. Di Indonesia itu sendiri perbankan syariah dimulai
sejak tahun 1992 dengan digulirkannya UU No. 7/1992 yang memungkinkan bank
menjalankan operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. Tujuan utama dari
pendidirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai
upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya
berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.1
Banyak ayat Al-Qur’an yang menyerukan penggunaan kerangka kerja
perekonomian Islam, diantaranya sebagai berikut.2
كهىا وشربىا ي رزق اهلل وال تعثىا ف االرض يفسدي
Artinya:
“Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah
berkeliaran di muka bumi ini dengan berbuat kerusakan.” (al-Baqarah: 60)
1 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema
Insani, 2001), Cet. ke-1, h.18 2 Ibid, h.10-11
2
Pada ayat yang lain, Allah SWT berfirman:3
ال تعتدوا. ا اهلل اليحب دي ءايىا التحريىا طيبت يااحم اهلل نكى ويايها ان
انعتدي. وكهىا يا رزقكى اهلل حهال طيبا. وتقىا اهلل اندي اتى يؤيى.
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa
yang baikyang telah Allah halalkan bagimu dan janganlah kamu melampaui
batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan
kepadamu dan bertakwalah kepada Allah Yang kamu beriman kepada-Nya.” (al-
Maa’idah: 87-88)
Semua ayat itu merupakan penentuan dasar pikiran dari pesan Al-Qur’an
dalam bidang ekonomi. Dari ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa Islam
mendorong penganutnya untuk menikmati karunia yang telah diberikan oleh Allah
SWT. Salah satu Hadist Rasullah SAW. Menegaskan:4
انسهى عه شروطهى اال حرو حهال او قال رسىل اهلل صه اهلل عهيه وسهى
احم حريا
Artinya:
“Kaum muslimin (dalam kebebasan) sesuai dengan syarat dan
kesepakatan mereka, kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram.” (At-Tirmidzi)
3 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, h. 11
4 Ibid
3
Menurut A. Riawan Amin bahwa Lembaga Keuangan Syariah sebagai
Lembaga Dakwah atau Organisasi Dakwah yang bergerak di bidang ekonomi.5
Meskipun tidak menyebut secara eksplisit, Undang-undang No. 7 Tahun
1992 tentang Perbankan sebenarnya telah cukup memberikan keleluasaan bagi
bank syariah untuk mengembangkan sendiri produk-produknya. Salah satu produk
yang dikembangkan dalam belakangan ini adalah Gadai.6
Dengan melihat perkembangan pesat yang terjadi diperbankkan syariah,
beberapa lembaga keuangan khususnya perbankan syariah mulai membuka
produk gadai syariah atau disebut juga dengan rahn. Namun untuk saat ini
lembaga keuangan seperti perbankan syariah hanya menerima barang gadai
berupa emas lantakan, perhiasan ataupun koin emas. Hal ini disebabkan oleh
kecilnya nilai resiko yang akan terjadi dan keberadaan nilai emas itu sendiri yang
tetap stabil bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun serta tidak terkena dampak
inflasi.
Dalam rangka mensosialisasikan berbagai kegiatan, tentunya bank syariah
pada umumnya dan Bank BNI Syariah khususnya perlu mengkomunikasikan
setiap produk-produk yang ditawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat
mengetahui dan memiliki minat manfaat dari produk bank syariah yang
ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Oleh karena itu, bank syariah
harus melakukan strategi pemasaran.
5 A. Riawan Amin, The Celestial Management, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing,
2004), Cet. ke-1, h. 22 6 Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syariah Di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press: 2005), Cet. ke-1, h. 128
4
Beberapa lembaga keuangan mempunyai tujuan yang sama akan tetapi
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut sudah tentu berbeda. Pada
umumnya semua jajaran manajemen suatu lembaga keuangan akan selalu
membuat rencana-rencana yang baik dan tepat. Jadi jelaslah masalah strategi bagi
suatu lembaga keuangan sangatlah penting sebab strategi tersebut merupakan
penentuan tercapainya tujuan yang telah direncanakan.
Suatu lembaga keuangan yang berorientasi terhadap perolehan laba
(keuntungan) sudah pasti membutuhkan apa yang disebut Strategi Pemasaran
Bank, pengertian pemasaran bank itu sendiri yaitu suatu proses untuk
menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditunjukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan
kepada nasabah.7
Sedangkan pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum
terpenuhi dalam hal produk, kualitas, harga dan sebagainya. Produk bukan satu-
satunya penjamin kepuasan, akan tetapi ada beberapa variabel lain yang
mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga produk, lokasi dan distribusi.
Kebutuhan akan pemasaran tidak dapat dielakan karena perkembangan
pasar dan persaingan yang semakin berat. Pemasaran dibutuhkan tidak hanya oleh
perusahan-perusahan akan tetapi digunakan oleh lembaga keuangan syariah
misalnya lembaga keuangan syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
dalam pengembangan produk-produknya khususnya produk Gadai Emas.
7 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Ke-1, h.63
5
Maka dengan melihat pemaparan yang singkat diatas, penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian, dengan memberikan gambaran apa dan
bagaimana Strategi Pemasaran Pada Produk Gadai Emas pada Perbankan Syariah
bukan pada perum pegadaian syariah yang memang sudah umum. Sehingga
penulis tertarik untuk mengambil judul “ Strategi Pemasaran Produk Gadai
Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembahasan mengenai strategi pemasaran memiliki cakupan yang
sangat luas, agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi
masalah hanya pada:
a. Penelitian ini dibatasi pada strategi pemasaran produk gadai emas
syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
b. Penelitian ini dibatasi pada mekanisme produk gadai emas syariah
pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa
pokok-pokok permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati?
b. Bagaimana Mekanisme Produk Gadai Emas Syariah Di Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan oleh
penulis diatas maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Memenuhi tugas akademik yang merupakan syarat dan kewajiban
bagi setiap mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi tingkat
sarjana program Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
dengan gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
b. Mendapatkan pemahaman tentang bagaimana strategi pemasaran pada
produk gadai emas syariah secara teori atau prakteknya yang
diterapkan oleh Bank BNI Syariah Fatmawati.
c. Lebih mengenal bagaimana perkembangan gadai emas syariah di
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, semoga dapat memberikan manfaat
bagi beberapa pihak, antara lain :
a. Akademis
Menambah khazanah kepustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa, staff
pengajar dan lainnya.
7
b. Praktis
Memberi masukkan atau informasi kepada masyarakat khususnya
masyarakat ekonomi menengah kebawah yang membutuhkan bantuan
dan atau pembiayaan untuk segala keperluan, bahwa di perbankan
syariah dan sama halnya dengan perum pegadaian syariah terdapat
program yang dapat membantu dan mengembangkan usahanya atau
mengurangi beban mereka dengan cara yang relative cepat dan aman
serta tidak membebankan mereka.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah Metode Kualitatif
dengan menganalisis data secara deskriptif, untuk menggambarkan tentang
Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati yang berada di wilayah Jakarta Selatan yang beralamat Jalan
RS. Fatmawati No. 30 C-D Cilandak Jakarta Selatan.
Sedangkan objek penelitian dalam penelitian ini adalah Strategi
Pemasaran.
8
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini diharuskan menggunakan data, maka dalam
penyusunan skripsi ini, penulis mengelompokkan data sesuai dengan
karakteristiknya, yaitu :
a. Data Primer
Data primer merupakan data asli yang diperoleh langsung oleh peneliti
dari hasil wawancara yang didapat langsung dari objek penelitian.8
Dimana data yang diperoleh hasilnya aktual dan dapat dipertanggung
jawabkan. Dengan teknik pengumpulan data pada karyawan Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati Pada Bagian Gadai/Rahn dan Pemasaran.
b. Data Skunder
Data skunder merupakan data yang diperoleh dari pustakaan,9 seperti
buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitaan dengan materi
penulisan skripsi ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan
dengan menggunakan beberapa teknik tertentu :
a. Dokumentasi yaitu data-data dan profil Bank BNI Syariah Cabang
FatmawatiPenelitian Kepustakaan.
b. Observasi (Pengamatan)
Mendapatkan data dari obyek penelitian dengan cara mendatangi
langsung ke obyek penelitian. Dalm hal ini Bank BNI guna melihat
8 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Ed. Rev 2010, Cet. Ke-14, h. 22 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h.22
9
secara dekat bagaimana peranan strategi pemasaran dalam
memasarkan produknya.
c. Wawancara (Interview)
Selama observasi dilakukan, penulis juga melakukan wawancara dan
komunikasi dengan staff bagian pemasaran, karyawan maupun
pimpinan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati untuk mendapatkan
input-input atau masukkan-masukkan yang berhubungan dan berguna
dalam bidang yang akan diteliti sebagai bahan penulisan skripsi ini.
5. Teknik Anaslisa Data
Penulis, menganalisa data dengan menggunakan penelitian dalam
pelaksanaannya penganalisaan dilakukan dengan menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menelaah semua data yang diperoleh baik dari sumber primer maupun
dari sumber skunder.
b. Melakukan klasifikasi terhadap data yang terkumpul sesuai dengan
masalah yang diteliti.
c. Menghubungkan data yang terpilih dengan teori yang sudah
dikemukakan dalam kerangka pemikiran.
d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis.
6. Teknik Penulisan Skripsi
Adapun teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality
10
Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet. II,
April 2007.10
E. Kajian Pustaka
Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber,
kepustakaan, penulis meliput bahwa apa yang merupakan masalah pokok
penelitian tampaknya sangat penting dan prospektif, karena pembahasan
tentang Strategi Pemasaran Pada Produk Gadai Emas Syariah pada Bank
Syariah sangatlah berguna agar masyarakat khususnya masyarakat menengah
kebawah mengetahui bahwa di Perbankan Syariah terdapat produk Gadai
Emas Syariah yang dapat membantu mereka dalam memperoleh modal guna
meningkatkan kinerja usaha mereka ataupun membantu pembiayaan
kehidupan sehari-hari mereka.
Adapun kajian pustaka yang digunakan penulis adalah:
1. Pada tahun 2013 telah ditulis skripsi atas nama Mutiah Prodi Lembaga
Keuangan Syariah, Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul
“Strategi Pemasaran Produk Mitra Iqra’ Plus Pada Divisi Syariah AJB
BumiPutrea 1912” Dalam penelitian ini membahas tentang strategi
pemasaran produk mitra iqra’ plus pada asuransi AJB BumiPutera 1912.
Dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh AJB BumiPutera 1912 Divisi
Syariah adalah dengan menggunakan saluran distribusi sistem agency
10
Hamid Nasuhi dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
Diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan II, April 2007
11
dimana proses pemasaran produk diandalkan pada agen-agen penjualan
handal yang dimiliki oleh AJB BumiPutera 1912 Divisi Syariah.
2. Pada tahun 2014 telah ditulis skripsi atas nama Ulil Ansor Prodi
Perbankan Syariah, jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Strategi Pemasaran PT. Bank
Syariah Mandiri TBK pada Produk Gadai Emas dalam Meningkatkan
Daya Saing Antar Sesama Bank Syariah”. Dalam penelitian ini membahas
tentang strategi pemasaran dalam meningkatkan daya saing antar sesama
Bank Syariah. Strategi pemasaran yang diterapkan Bank Syariah Mandiri
adalah dengan melakukan kerjasama dengan Kantor Pos.
3. Pada tahun 2008 telah ditulis skripsi atas nama Atep Misbahudin, Prodi
Perbankan Syariah, Jurusan Muamalah, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Strategi Pemasaran Produk
Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM Al-MA’SOEM dalam
Meningkatkan Pendapatan Bank”. Dalam penelitian ini membahas tentang
strategi pemasaran dalam meningkatkan pendapatan Bank. Strategi yang
diterapkan BPRS PNM AL-MA’SOME diantaranya yaitu membina dan
menekan pertumbuhan kaum dhu’afa sehingga terbentuk dasar yang kuat,
melakukan penyebarluasan informasi tentang BPRS melalui tokoh
masyarakat dan nama yayasan al-Ma’some itu sendiri yang sudah terkenal
dikalangan masyarakat Jawa Barat khususnya Bandung dan sekitarnya.
12
Perbedaan skripsi penulis dengan skripsi terdahulu bahwa penelitian ini di
fokuskan pada strategi pemasaran yang digunakan oleh Bank BNI Syariah dalam
memasarkan produk gadai emasnya. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh
Bank BNI Syariah adalah dengan melakukan kerjasama dengan para pemilik toko
emas dan para kelompok komunitas seperti ibu-ibu pengajian. Dan melakukan
pemasaran pada acara event-event tertentu pada waktu menjelang lebaran atau
menjelang tahun ajaran baru dan membuka pameran-pameran disuatu tempat.
F. Sistematik Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas pendahuluan dengan sub-sub :
Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Review Studi
Terdahulu, Sistematika Penulisan.
BAB II LADASAN TEORI
Bab ini membahas tentang konsep strategi, pemasaran dan produk
gadai emas syariah.
BAB III PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG
FATMAWATI
Bab ini Menyajikan data yang menjadi bahan penelitian yaitu
mengenai Sejarah Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, visi misi,
fungsi, dan struktur organisasi. Serta produk gadai (rahn) yang ada
pada Bank BNI Syariah Fatmawati.
13
BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS
SYARIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG
FATMAWATI
Bab ini menjelaskan mengenai Analisis Deskriptif terkait Strategi
Pemasaran pada Produk Gadai Emas Syariah dan Mekanisme
Produk Gadai Emas Syariah di Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian terakhir penulisan yang akan
menunjukkan pokok-pokok penting dari keseluruhan pembahasan
ini. Bagian ini menunjukkan jawaban ringkas dari permasalahan
yang dibahas pada bagian permasalahan di atas yang berisi
kesimpulan dan saran
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara Etimologi, strategi berasal dari bahasa yunani Strategos
yang berarti Jendral.1 Strategi pada mulanya dari peristiwa peperangan,
yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada
akhirnya strategi berkembang untuk kegiatan organisasi termasuk
keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.
Dalam kamus Manajemen istilah Strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling
hubungan dalam waktu dan ukuran.2 Dalam sebuah perusahaan, strategi
merupakan salah satu faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan
dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih merupakan pedoman untuk mengalokasikan
sumber daya usaha suatu organisasi. 3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah
seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan
kegiatan tertentu.4 Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian
strategi, penulis mengedepankan pengertian strategi yang dikemukankan
beberapa pakar diantaranya:
1 George A Stainer, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997), h. 18
2 B.N Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harian, 2003), h. 340
3 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), Ed. Ke-2, h. 3
4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997), h. 199
15
a. Menurut Sondang Siagian, “Strategi adalah cara yang terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedi, sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan.5
b. Menurut Prof. Dr. Onong Uchyana Efendi, MA., “Strategi pada
hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan
arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya”.6
c. Menurut George Stainer dan Jhon Minner, strategi adalah penetapan
misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat
kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi
tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya
secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan
tercapai.7
d. Menurut Prof. Dr. A.M Kardiman, “Strategi adalah penentuan tujuan
utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau
organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan
sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut”. 8
e. Menurut William F. Glueck, yang dikutip dalam buku Amirullah, et.
Al, Strategi merupakan sesuatu yang dipersatukan, bersifat
5 Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta: Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2, h. 17 6 Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992), h.6 7 George Stainer dan Jhon Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), h. 20
8 A.M Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo), h. 58
16
kompeherensif terintegrasi yang berhubungan atau lembaga terhadap
tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sejarah
dasar perusahaan atau organisasi akan dicapai dengan pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi yang menerapkannya”.9
Dari pengertian strategi yang dikemukakan oleh para pakar di atas,
penulis menyimpulkan bahwa strategi merupakan suatu cara untuk
mencapai suatu tujuan jangka panjang perusahaan atau organisasi, terlebih
dahulu memperhatikan segala kemungkinan yang akan terjadi, dan
mempersiapkan segala potensial yang ada. Dengan begitu strategi
pemasaran mempunyai peranan penting untuk keberhasilan usaha
perusahaan umumnya pemasaran dan khususnya. Di samping itu, strategi
pemasaran yang ditetapkan harus di tinjau dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.
2. Langkah-Langkah Strategi
Proses strategi terdiri dari tiga langkah:
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternative
dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan
9 Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000),
Cet. Ke-1, h. 4
17
strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.10
Pada tahap perumusan strategi perusahaan secara berkala
mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan
strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan tersebut. Misi
dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan
strategi yang dipilih oleh perusahaan. Sebagai contoh perusahaan yang
melakukan perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah
visi, misi, dan tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih
oleh pimpinan perusahaan.11
Sebagaimana halnya visi, misi, dan tujuan perusahaan dapat
mengalami perubahan karena strategi perusahaan berubah-ubah,
demikian halnya startegi pun dapat berubah-ubah disesuaikan dengan
tujuan perusahaan yang baru. Dengan demikian formulasi strategi akan
mengacu ke tujuan yang ingin dicapai oleh perusahan.12
Selain merumuskan misi, tujuan dan strategi yang saling
memiliki kesesuaian satu sama lain (compatible), perusahaan juga
harus merumuskan kebijakan yang akan menjadi panduan bagi seluruh
sumber daya manusia perusahaan dalam melakukan implementasi
startegi baik pada tingkat korporasi, fugsional, maupun unit usaha.13
10
Fred R David, Strategic Management Concepts and cases, (New Jersey: Prentice Hall,
2001), h. 5 11
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h. 82 12
Ibid 13
Ibid
18
Perumusan strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternative dan
memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi
juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.14
b. Implementasi Strategi
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat di
implementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut
dituangkan ke dalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program yang
terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang
memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (budget) yang
akan mendukung semua program.15
Program-program yang dibuat oleh perusahaan selanjutnya
harus didukung dengan prosedur yang menjelaskan secara rinci
bagaimana suatu kegiataan atau pekerjaan harus dilakukan. Prosedur
akan menjelaskan berbagai aktivitas yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan suatu program. Selain itu perusahaan harus
mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan
implementasi strategi (strategy implementation) yang telah dipilih
perusahaan.16
14
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h. 82 15
Ibid 16
Ibid
19
Di dalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang
efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi yang diterima. Implementasi strategi sering disebut
tahap tindakan, karena implementasi berarti memobilisasi manusia
yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang
dirumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap yang paling
sulit karena memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan.
Kerjasama juga merupakan kunci dari berhasilnya atau tidaknya
implemetasi strategi.17
c. Evaluasi Strategi
Tahap akhir dari strategi ini adalah evaluasi implementasi
strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah
dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.
Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan
kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk
memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga aktifitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi:18
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi yang sekarang. Adanya perubahan yang ada akan menjadi
satu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor
internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil
implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil
17
Fred R David, Strategic Management concept and cases, h. 6 18
Ibid
20
yang akan dicapai.
2) Mengukur prestasi, yakni membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan. Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki
penyimpanan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan
menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang
dinyatakan. Criteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat
diukur dan mudah dibuktikan, kriteriaa yang meramalkan hasil
lebih penting dari pada kriteia yang mengungkapkan apa yang
terjadi.
3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi
yang ada yang ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang
baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak
sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang
diharapkan.
B. Konsep Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran suatu faktor penting dalam siklus yang bermula dan
berakhir dalam kebutuhan konsumen, dimana pemasaran harus dapat
menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya
dengan data pasar. Kebanyakan orang mengatakan bahwa pemasaran
adalah serangkaian kegiatan ekonomi yang mencakup penjualan,
permintaan atau pembelian dan harga. Padahal pemasaran tidak hanya
21
mencakup itu, tetapi pemasaran lebih luas dari kegiatan penjualan. Oleh
karena itu pemasaran adalah kegiatan vital dalam beberapa organisasi baik
organisasi profit maupun non profit yang didalamnya menyediakan barang
dan pelayanan. Maka keberhasilannya tergantung sekali pada kemampuan
dari organisasi tersebut dalam memahami dan menemukan segala yang
dibutuhkan pelanggannya.
Pemasaran berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.
Salah satu dari definisi pemasaran yang terpendek adalah memenuhi
kebutuhan secara menguntungkan.19
Di bawah ini beberapa definisi tentang pemasaran dari beberapa
para ahli:
a. Menurut Philip Kotler dan Garry Armstrong, pemasaran sebagai
sebuah proses sosial dan manajerial, yang dengannya individu-
individu dan kelompok-kelomppok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan mereka inginkan, dengan menciptakan dan saling
mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. 20
b. Menurut Sofjan Assauri, Pemasaran adalah pemasaran sebagai usaha
untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat
kepada orang-orang yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang
19
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2010), Cet. Ke-1, h. 6 20
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa: Imam
Nurmawan, (Jakarta: Erlangga, 1997), Cet. Ke-1, h. 3
22
tepat.21
c. Di dalam Kamus Manajemen, Pemasaran adalah kegiatan utama
suatu perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkannya
melalui promosi dan iklan sehingga calon pembeli tertarik untuk
membeli produk yang bersangkutan, menurut definisi “institute of
marketing” pemasaran adalah proses manajemen dengan
mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan permintaan-
permintaan pelanggan secara menguntungkan. Pemasaran mencakup
fungsi-fungsi seperti periklanan, penelitian pasar, penetapan harga,
promosi penjualan dan pengujian produk-produk baru di pasar.22
Dari uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pemasaran
adalah sebagai suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan
sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam
rangka memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.
2. Konsep Pemasaran
Konsep pasar akhirnya memberikan kita siklus lengkap ke konsep
pemasaran. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan
pertukaran demi memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi, kita
kembali ke definisi pemasaran sebagai suatu proses yang dengannya
individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan
produk dan nilai satu sama lain.
21
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 5 22
B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 215
23
Proses pertukaran melibatkan kerja. Para penjual harus mencari
pembeli, mengidentifikasi kebutuhan mereka, merancang produk-produk
bermutu, mempromosikannya, menyimpan dan mengangkut barang-
barang ini dan menetapkan harganya. Kegiatan-kegiatan seperti
pengembangan produk, penelitian, komunikasi, distribusi, penetapan harga
dan pelayanan merupakan inti kegiatan pemasaran.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan
organisasional bergantung pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari
pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan lebih efisien ketimbang yang dilakukan para pesaing. Secara
mengejutkan, konsep ini merupakan falsafah bisnis relative mutakhir.
Konsep pemasaran adalah melakukan segalanya dengan sekuat tenaga
untuk menjadikan uang pelanggan penuh dengan nilai, mut dan
kepuasan.23
Konsep penjualan dan konsep pemasaran sering disalah-pahami.
Gambar di bawah ini membandingkan kedua konsep tersebut. Konsep
penjualan mengambil sudut-pandang dari dalam ke luar (inside-out
perspective). Konsep ini dimulai dengan perusahaan, memusatkan
perhatian pada produk perusahaan yang ada, dan melakukan penjualan
serta promosi besar-besaran untuk mencapai penjualan yang
menguntungkan. Sebaliknya, konsep sudut-pandang dari luar ke dalam
(outside-in perspective). Konsep ini berawal dari pasar yang didefinisikan
23
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, h. 13
24
dengan tepat, memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan,
mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemasaran yang mempengaruhi
pelanggan, dan menghasilkan laba menciptakan kepuasan pelanggan. Di
bawah konsep pemasaran, perusahaan-perusahaan memproduksi apa yang
diinginkan konsumen, selain memuaskan konsumen dan menghasilkan
laba.24
Gambar1
Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Sumber: Phillip Kotler dan Garry Armstrong dalam Prinsip-Prinsip
Pemasaran (1997,14)
Tujuan utama konsep pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan
konsumen yang merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi
kelangsungkan hidup perusahaan sehingga semua kegiatan perusahaan,
baik produksi, teknik, keuangan, maupun pemasaran (termasuk variabel-
variabel 4P dari marketing mix) selalu diarahkan pada upaya untuk
memenuhi selera konsumen dan memuaskan kebutuhan mereka agar
24
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, h. 14
Titik awal Fokus Sarana Akhir
Penjualan Perusahaan Produk dan Laba melalui
yang ada Promosi volum penjualan
Kebutuhan Pemasaran Laba melalui Pasar pelanggan terpadu kepuasan
Konsep Penjualan
Konsep Pemasaran
25
diperoleh keuntungan yang layak dalam jangka panjang.25
3. Bauran Pemasaran
Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahliannya dalam
mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran
mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan
yaitu yang lebih dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran).26
Bauran pemasaran adalah sebuah konsep dari berbagai konsep penting di
dalam pemasaran modern.27
Phillip Kotler dan Garry Armstrong mendefinisikan bauran
pemasaran sebagai seperangkat variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan di dalam pasar sasaran.
Sehingga bauran pemasaran dapat diartikan sebagai perpaduan
seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh
perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar
sasaran.
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai masing-
masing unsur dari bauran pemasaran (marketing mix) dari definisi yang
dikemukakan oleh Philip Kotler, antara lain sebagai berikut:
25
Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet.
Ke-1, h. 147 26
M. Nur Rianto Al-Arif, S.E., M.SI., Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Alfabeta, 2010), Cet. Ke-1, h. 14 27
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa: Imam
Nurmawan, S.E., (Jakarta: Erlangga, 1997), Cet. Ke-1, h. 47
26
Gambar 2
Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
Produksi Tempat
Keragaman Saluran Pemasaran
Produk Cakupan Pasar
Kualitas Design Pengelompokkan
Ciri Nama Merk Lokasi Persediaan
Kemasan Transportasi
Ukuran
Pelayanan
Garansi
Imbalan
Harga Promosi
Daftar Harga Promosi Penjualan
Rabat/Diskon Periklanan
Potongan Harga Tenaga Penjualan
Khusus Kehumasan/Public Relation
Priode Pembayaran Pemasaran Langsung
Syarat Kredit
Sumber: Philip Kotler dan Garry Armstrong dalam Prinsip-Prinsip Pemasaran
(1997,14)
a. Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi,
yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat,
organisasi dan gagasan atau buah fikirian.28
Tujuan utama strategi
produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju
dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi
persaingan. Oleh karena itu strategi produk sebenarnya merupakan
28
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 200
Bauran
Pemasaran
Pasar sasaran
27
strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide untuk
melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang pemasaran.29
b. Price (harga)
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang
menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya
unsur biasa saja.Harga merupakan penetapan jumlah yang harus
dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk dan harga
suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi pemintaan pasar.30
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran
berhak menentukan harga produknya, faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapkan harga adalah biaya, keuntungan,
praktek saingan dan perubahan kegiatan pasar. Kebijakan harga ini
menyangkut pula penetapan jumlah potongan dan sebagainya yang
berhubungan dengan harga. Hendaknya setiap perusahaan dapat
menetapkan harga yang paling tepat dalam arti yang dapat
memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.
c. Place (tempat)
Tempat dalam pemasaran diartikan sebagai proses distribusi atau
penyaluran. Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjebatani
kegiatan produksi dan konsumen. Berkat distribusi, barang dan jasa
sampai ketangan konsumen.Dalam sektor jasa, distribusi
29
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 200 30
Ibid., h. 223
28
didefinisikan sebagai setiap sarana yang meningkatkan keberadaan
atau kenikmatan suatu jasa yang menambah penggunanya, baik
dengan mempertahankan pemakai yang ada atau meningkatkan nilai
kegunaannya diantara pemakai yang ada ataupun menarik pemakai
yang baru.31
d. Promotions (Promosi)
Promosi merupakan usaha perusahaan untuk mempengaruhi dengan
merayu calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan
pemasaran. Kombinasi dari unsur atau peralatan promosi di kenal
dengan acuan/bauran promosi (promotional mix), yang terdiri dari
advertensi, personal selling, promosi penjualan (sales promotion) dan
publisitas (publicity). Jadi promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.32
Dengan kegiatan promosi yang dilakukan akan berusaha untuk
membujuk calon pembeli dan langganan untuk melakukan pembelian
atas produk yang dipasarkan, dalam hal ini perusahaan melakukan
komunikasi dengan para konsumen.33
31
Murti Sumarni, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997), h. 269 32
Basu Swasta D.H, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h.237 33
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 265
29
C. Konsep Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Di dalam Kamus Manajemen, Strategi Pemasaran (marketing
Strategi) adalah semua rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap
pasar, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, yang
didasarkan pada riset pasar, penilaian dan perencanaan produk, promosi
dan perencanaan penjualan, serta distribusi berhubungan dengan sasaran
perusahaan yang hendak dicapai.34
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengannya unit
usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.35
Bagian ini terdiri
dari strategi khusus untuk pasar sasaran, bauran pemasaran, dan tingkat
pengeluaran pemasaran. Strategi pemasaran sebaiknya merinci segmen-
segmen pasar yang akan menjadi pusat perhatian perusahaan. Segmen ini
berbeda di dalam kebutuhan dan keinginan, memberikan tanggapan
terhadap pemasaran, dan profitabilitas. Perusahaan akan menjadi cerdik
bila meletakkan upaya dan energinya ke dalam segmen-segmen di mana ia
mampu memberikan pelayanan terbaik dari titik-pandang kompetitif.
Perusahaan sebaiknya mengembangkan sebuah strategi pemasaran untuk
setiap segmen yang dipilih.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegaiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya
34
B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 341 35
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, h.53
30
tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran
adalah serangkai tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
pesaingan yang selalu berubah.36
Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi
gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan
dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar
sasaran.
2. Segmentasi Pasar
Segementasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu
produk atau jasa yang semula bersifat hetrogen ke beberapa segmen yang
cenderung bersifat homogen dalam segala aspek atau proses
pengelompokkan dari keseluruhan prilaku pasar yang beragam menjadi
bagian-bagian pasar yang berprilaku sama.37
Lebih singkatnya segmentasi
pasar merupakan proses mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam
suatu pasar menjadi sub-sub pasar (segmen-segmen yang lebih
homogen).38
Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang
berorientasi pada konsumen.
36
Sofjan Assuari, Manajemen Pemasaran, h. 168 37
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2001), Cet. Ke-2 h.
156 38
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, h. 72
31
Tujuan utama melakukan segmentasi pasar adalah berusaha untuk
melokalisasi pesaing pada segmentasi pasar yang lebih kecil. Lebih
jelasnya, berikut ini di antara beberapa tujuan segmentasi pasar:39
a. Agar kegiatan pemasaran lebih terarah, sehingga dapat menemukan
segmen mana yang harus diprioritaskan.
b. Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
c. Agar perusahaan dapat lebih kompetitif.
Unsur utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen terdiri
dari bebagai sudut pandang seperti: 40
a. Segementasi Berdasarkan Geografik
Segmentasi geografik dilakukan dengan cara mengelompokkan
konsumen yang tersebar diberbagai wilayah ke dalam kelompok
kosumen tertentu atas dasar unit geografis, misalnya propinsi,
kabupaten, kota, kecamatan, arah mata angina tau bahkan kawasan
tertentu.
Segmentasi berdasarkan geografik, artinya membagi pasar
berdasar wilayah tertentu seperti:
1) Jenis Bangsa
2) Provinsi
3) Kabupaten
4) Kecamatan
39
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, h. 73 40
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Prenada Media, 2004), Cet. Ke-2, h. 115-116
32
b. Segmentasi Berdasarkan Demografik
Segmentasi demografik dilakukan dengan cara
mengelompokkan konsumen atas variabel demografis seperti usia,
jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan
kewarganegaranaan.
Segmentasi berdasarkan demografik maksudnya membagi
pasar berdasarkan kependudukan secara umum seperti:
1) Golongan Umur
2) Jenis Kelamin
3) Ukuran Keluarga
4) Daur Hidup Keluarga
5) Pendapatan
6) Pekerjaan
7) Pendidikan
8) Agama
9) Ras
10) Kebangsaan
11) Tingkat sosial atau lainnya
c. Segmentasi Berdasarkakan Psikografik
Segmentasi ini dilakukan dengan cara mengelompokkan
konsumen ke dalam berbagai kelompok atas dasar kelas sosial, gaya
hidup atau karakteristik kepribadian mereka.
Segmentasi berdasarkan psikografik bertujuan membagi pasar
berdasarkan criteria sebagai berikut:
1) Kelas Sosial
2) Gaya Hidup
3) Karakteristik Kepribadian
33
d. Segmentasi Berdasarkan Prilaku
Dalam segmentasi prilaku, konsumen dikelompokkan atas
dasar pengetahuan, sikap, tingkat penggunaan, manfaat dan
tanggapan yang diberikan terhadap suatu produk.
Segmentasi berdasarkan prilaku disusun berdasarkan tingkah
laku atau kebiasaan masyarakat sebagai berikut:
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Kegunaan
4) Tanggapan terhadap suatu produk
e. Segmentasi Institusional
Segmentasi ini dipergunakan oleh perusahaan untuk
memasarkan produk kepada perusahaan lainnya yang bukan
merupakan konsumen akhir.
Segmentasi Manfaat
Segmentasi yang menunjukkan pada penggolongan pasar,
dalam bentuk manfaat utama dari suatu produk yang berhubungan erat
dan dicari oleh kelompok yang berbeda.
D. Konsep Produk Gadai Emas Syariah
1. Pengertian Produk
Pasar merupakan pusat perhatian untuk semua keputusan yang
menyangkut bauran pemasaran, maka dapat dikatakan bahwa produk yang
akan ditawarkan ke pasar dapat memberikan akibat penting terhadap
keputusan mengenai harga, promosi dan distribusi. Setelah menganalisa
34
kebutuhan dan keinginan pasar, berikut adalah merencanakan produk atau
jasa, Boyd Walker Larreche dalam bukunya Manajemen Pemasaran (suatu
pendekatan strategi dengan orientasi global), menyatakan “produk
sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam
hal penggunaan, konsumsi dan akuisi”.41
Phillip Kotler dan Garry Armstrong mendefinisikan Produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,
pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat,
organisasi, dan gagasan.42
Sebuah produk didefinisikan sebagai segala sesuatu, baik
menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh seseorang melalui
pertukaran. Penawaran produk adalah jantung dari program pemasaran
suatu organisasi dan biasanya merupakan langkah awal dari membentuk
bauran pemasaran, manajer pemasaran tidak dapat menetukan harga,
merencanakan sutau strategi promosi atau menciptakan saluran distribusi
sampai perusahaan mempunyai produk untuk dijual.
Produk adalah keseluruahan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen, yang perlu
diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli bentuk
fisik produk itu saja, tetapi membeli benefit dan value tersebut. Terutama
produk dan jasa yang kita kenal telah menimbulkan beralihnya
41
Boyd Walker Larrache, Manajemen Pemasaran suatu pendekatan strategi dengan
orientasi global, (Jakarta: Erlangga, 2000), Ed. Ke-2 42
Phillip Kotler dan Garry Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, h. 268
35
kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen.43
Bagi perusahaan syariah, untuk komponen tawaran (offer), produk
dan harga harus dilandasi nilai-nilai kejujuran dan keadilan sesuai dengan
prinsip syariah. Kualitas produk yang diberikan harus sesuai dengan
produk yang ditawarkan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an
surat Al-Anfal: 27
يايا اندي ايا ال جخا اهلل انرسل جخا ايحكى احى جعه
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati
Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamiu menghianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui”.
Muamalah dalam Islam Melarang jual beli suatu produk yang
belum jelas (gharar) bagi pembeli. Pasalnya disini peluang terjadinya
penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak.
Dalam persepektif syariah produksi merupakan suatu yang penting.
Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam arti yang sangat
luas. Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan
kebutuhan hidup manusia, bukan untuk memproduksi barang-barang
mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia
disamping itu, islam mengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan
keberadaan produk tersebut. Islam melarang jual beli suatu produk yang
belum jelas (gharar) bagi pembeli. Pasalnya, disini berpotensi terjadinya
43
Rambat Lupiodi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), h. 57
36
penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak. Oleh karena itu,
Rasulullah mengharamkan jual beli barang yang tidak jelas produknya.
Selain keberadaan suatu produk, islam juga memerintahkan untuk
mempertahankan kualitas produk. Barang yang dijual harus terang dan
jelas kualitasnya, sehingga pembeli dapat dengan mudah memberi
penilaian. Tidak menipu kualitas dengan jalan memperlihatkan bagian
luarnya dan menyembunyikan yang jelek kepada bagian yang dalam.44
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah
sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk
biasanya digunakan untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani
maupun jasmani. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan akan produk,
maka konsumen harus mengorbankan sebagai balas jasanya misalnya
dengan cara pembelian.
2. Pengertian Gadai Syariah (Rahn)
Gadai (Rahn) menurut arti bahasa: tetap. Sedangkan menurut
istilah syara: ialah menaruh barang (dijadikan) sebagai uang, untuk
penguat perjanjian hutang, dan barang tersebut akan menutup (hutang)
ketika terhalang (tidak dapat) melunasinya.45
Gadai tidak sah, kecuali dengan ijab-qabul, dan kedua belah pihak
(yang menggadaikan barang dan yang menerima barang tersebut)
44
Muhammad Firdaus, Dasar Dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Reneisan
(anggota IKAPI), Edukasi Profesional, 2005), h. 22 45
Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, “Terjemah Fathul Qarib”, (Mutiara Ilmu: Cet. 1,
1431/2010), h. 175
37
disyaratkan supaya melaksanakan secara murni. Keterangan : Syarat
melaksanakan gadai secara murni (mutlak), dalam arti masing-masing
mempunyai hak menjalankan aturan dalam gadai, yaitu telah dewasa dan
berakal sehat.46
Dalam istilah bahasa arab, gadai diistilahkan dengan rahn dan
dapat juga dinamai al-habsu, secara etimologis, arti rahn adalah tetap dan
lama, sedangkan al-habsu berarti penahanan terhadap suatu barang dengan
hak sehingga dapat dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut,
sedangkan menurut sabiq, rahn adalah menjadikan barang yang
mempunyai nilai harta menurut padangan syara sebagai jaminan hutang,
hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang atau ia bisa
mengambil sebagian (manfaat) barangnya itu. Pengertian ini didasarkan
pada praktek bahwa apabila seseorang ingin berhutang kepada orang lain,
ia menjadikan barang miliknya baik berupa barang tak bergerak atau
berupa barang ternak berada dibawah penguasaan pemberi pinjaman
sampai penerima pinjaman melunasi hutangnya.47
Secara etimologi, rahn berarti انثبت انداو (tetap dan lama),
yakni tetap atau berarti انحبس انهزو (pengekangan dan keharusan).
Menurut terminologi syara’, rahn berarti :48
حبس شيء بحق يك اسحفاؤ ي Artinya :
“Penahanan terhadap sesuatu barang dengan hak sehingga dapat
dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut.”
46
Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, “Terjemah Fathul Qarib”,h. 176 47
Abdul Ghofur Anshori, “Gadai Syariah Di Indonesia”, Konsep, Implementasi dan
Intitusional” (Gadjah Mada University PRESS, 2006), Cet. ke-1, h. 88 48
Rachmat Syafei,“FIQIH Muamalah”, Pustaka Setia, h. 159
38
Transaksi hukum gadai dalam fiqih Islam disebut ar-rahn. Ar-rahn
adalah suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai
tanggungan utang. Pengertian ar-rahn dalam bahasa arab adalah ats-tsubut
wa ad-dawam, yang berarti “tetap” dan “kekal”, seperti dalam kalimat
maun rahin, yang berarti air yang tenang. Hal itu, berdasarkan firman
Allah SWT dalam QS. Al-Muddatsir (74) ayat 38 sebagai berikut :
ري كم فس با كسبث
Artinya:
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
Sedangkan dalam pengertian istilah adalah menyandera sejumlah
harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak dan dapat diambil
kembali sejumlah harta dimaksud sesudah ditebus.49
Gadai (Ar-Rahn) adalah menahan salah satu harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang
ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang
menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh
dan sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn
adalah semacam jaminan utang atau gadai.50
Pegadaian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal
1150 disebutkan: “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang
berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh
seorang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang
49
Zainuddin Ali, “Hukum Gadai Syariah”, (Sinar Grafika: Cet.1, 2008), Cet. ke-1, h..1 50
Muhammad Syafi’I Antonio, “Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik”, (Gema Insani
Press, 2001), Cet. ke-1, h. 128
39
memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada
orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang
barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus
didahulukan.51
Beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gadai
syariah (rahn) dalam padangan Islam adalah harta yang dijadikan oleh
pemiliknya sebagai jaminan hutang dan kepercayaan terhadap hutang,
yang dapat dijadikan (seluruh atau sebagiannya) untuk pembayaran hutang
apabila orang yang berhutang tidak dapat membayar hutangnya.
3. Prinsip Gadai Emas Syariah
Prinsip yang digunakan dalam gadai emas syariah baik di bank
syariah ataupun di pegadaian syariah tidak berbeda dengan prinsip gadai
pada umumnya. Mulai dari persyaratan, biaya (ongkos) administrasi,
biaya pemeliharaan/ penyimpanan, hingga mekanisme penjualan barang
gadaian ketika pihak yang menggadaikan tidak dapat melunasi utangnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam gadai emas syariah baik
di bank syariah maupun di lembaga yang menawarkan produk gadai emas
syariah. Hal yang dimaksud adalah biaya administrasi dan biaya
pemeliharaan.52
51
Andri Soemitra, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, (Kencana Prenada Media
Group, 200 9), Ed. Ke-1, Cet. ke-1, h. 387 52
http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/ kajian-fiqh-muamalah-tentang-
gadai-emas-syariah (14/03/2014, 20.30)
40
Dalam website tersebut juga menjelaskan tentang biaya administrasi
dan biaya pemeliharan sebagai berikut:
a. Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah ongkos atau pengorbanan materi
yang dikeluarkan oleh bank dalam hal pelaksanaan akad gadai
dengan penggadai (rahin). Para ulama sepakat bahwa segala biaya
yang bersumber dari barang yang digadaikan adalah menjadi
tanggungan penggadai. Oleh karena itu, biaya administrasi gadai
dibebankan kepada penggadai. Karena biaya administrasi merupakan
ongkos yang dikeluarkan bank, maka pihak bank yang lebih
mengetahui dalam menghitung rincian biaya administrasi. Setelah
bank menghitung total biaya administrasi, kemudian nasabah atau
penggadai mengganti biaya administrasi tersebut.
Namun, tidak banyak atau bahkan sangat jarang nasabah yang
mengetahui rincian biaya administrasi tersebut. Bank hanya
menginformasikan total biaya administrasi yang harus ditanggung
oleh nasabah atau penggadai tanpa menyebutkan rinciannya.
Keterbukaan dalam menginformasikan rincian biaya administrasi
tersebut sangat penting dalam rangka keterbukaan yang kaitannya
dengan ridha bi ridha, karena biaya administrasi tersebut dibebankan
kepada nasabah atau penggadai.53
53
http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/
41
Dewan Syariah Nasional dalam Fatwa No. 26/ DSN-MUI/
III/2002 menyebutkan bahwa biaya atau ongkos yang ditanggung
oleh penggadai besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-
nyata diperlukan. Artinya, penggadai harus mengetahui besar rincian
dan pengeluaran apa saja yang dikeluarkan oleh bank untuk
melaksanakan akad gadai, seperti biaya materai, jasa penaksiran,
formulir akad, foto copy, print out, dll. Hal tersebut diatas yang juga
menyebabkan biaya administrasi harus dibayar di depan.54
Intinya adalah pihak bank tidak diperbolehkan untuk
mengambil keuntungan dari akad gadai syariah. Karena pada
dasarnya akad gadai adalah transaksi pinjam-meminjam (qardh)
yang bersifat tabarru’ yang berarti kebaikan atau tolong menolong.
Sehingga tidak diperkenankan untuk mengambil keuntungan atau
manfaat dari kegiatan pinjam-meminjam (qardh) karena sifatnya
adalah tabarru’. Dalam website tersebut mengutip hadist Nabi
Muhammad SAW, sebagai berikut: 55
ربا فعة ف كم قرض جر ي
Artinya:
“Setiap pinjaman yang menarik suatu manfaat maka itu
termasuk salah satu bentuk riba.” [HR Al-Baihaqi]
54
Dewan Syariah Nasional MUI dan Bank Indonesia, 2006, “Himpunan Fatwa Dewan
Syari’ah Nasional MUI”, Cet 3, CV. Gaung Persada, Ciputat-Jakarta 55
http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/
42
b. Biaya pemeliharaan (Ujrah)
Biaya pemeliharaan atau penyimpanan merupakan biaya yang
dibutuhkan untuk merawat barang gadaian selama jangka waktu
pada akad gadai. Sesuai dengan pendapat para jumhur ulama biaya
pemeliharaan atau penyimpanan menjadi tanggungan penggadai
(rahin). Karena pada dasarnya penggadai (rahin) masih menjadi
pemilik dari barang gadaian tersebut, sehingga dia bertanggungjawab
atas seluruh biaya yang dikeluarkan dari barang gadai miliknya.
Dalam website tersebut juga menjelaskan tentang Akad yang
digunakan untuk penerapan biaya pemeliharaan atau penyimpanan
adalah akad ijarah (sewa). Artinya, penggadai (rahin) menyewa
tempat di bank untuk menyimpan atau menitipkan barang gadainya,
kemudian bank menetapkan biaya sewa tempat. Dalam pengertian
lainnya, penggadai (rahin) menggunakan jasa bank untuk
menyimpan atau memelihara barang gadainya hingga jangka waktu
gadai berakhir. Biaya pemeliharaan/ penyimpanan ataupun biaya
sewa tersebut diperbolehkan oleh para ulama dengan merujuk
kepada diperbolehkannya akad ijarah.56
Biaya pemeliharaan/ penyimpanan/ sewa dapat berupa biaya
sewa tempat SDB (Save Deposit Box), biaya pemeliharaan, biaya
keamanan, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk memelihara atau
menyimpan barang gadai tersebut.57
56
http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/ 57
Ibid
43
Dengan akad ijarah dalam pemeliharaan atau penyimpanan
barang gadaian bank dapat memperoleh pendapatan yang sah dan
halal. Bank akan mendapatkan fee atau upah atas jasa yang diberikan
kepada penggadai atau bayaran atas jasa sewa yang diberikan kepada
penggadai. Oleh karena itu, gadai emas syariah sangat bermanfaat
bagi penggadai yang membutuhkan dana tunai dengan cepat dan bagi
pihak bank yang menyediakan jasa gadai emas syariah karena bank
akan mendapatkan pemasukan atau keuntungan dari jasa penitipan
barang gadaian dan bukan dari kegiatan gadai itu sendiri.58
Dari penjelasan prinsip-prinsip gadai emas syariah di atas,
penulis menyimpulkan bahwa gadai emas syariah pada dasarnya
sama dengan gadai pada umumnya. Produk-produk gadai emas
syariah yang terdapat pada berbagai bank syariah secara konsep
sesuai dengan prinsip-prinsip gadai yang terdapat dalam fiqh
muamalah. Namun, dalam prakteknya perlu dipertahikan hal-hal
seperti keterbukaan dalam penetapan biaya administrasi, kewajaran
biaya pemeliharaan atau penyimpanan dan proses penjualan barang
gadai ketika penggadai tidak mampu menebus atau membayar
utangnya. Setiap bank syariah menawarkan keunggulan dan fasilitas
dari masing-masing produk gadai emas syariah yang dimiliki. Biaya
dari produk yang ditawarkan sangat beragam dan cukup bersaing,
mulai dari maksimal dana pinjaman yang dapat diperoleh penggadai
dari taksiran, besarnya biaya administrasi dan biaya penyimpanan.
Oleh karena itu, nasabah atau penggadai diharap untuk lebih selektif
58
http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/
44
dalam memilih produk yang tidak hanya sesuai dengan
kebutuhannya akan tetapi juga sesuai dengan syariah.
E. Standar Operasional Prosedur (SOP)
1. Pengertian Standar Operasional Prosedur
Menurut Tjiptono Atmoko Standar Operasional Prosedur adalah
pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan
fungsi dan alat penilaian kinerja perusahaan berdasarkan indikator-
indikator teknik, administrasi dan procedural sesuai dengan tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.59
Sedangkan menurut Suryono Ekotama Standar Operasional Prosedur
adalah sistem yang disusun untuk mempermudah, merapikan, dan
menerbitkan pekerjaan kita.60
Setiap perusahaan apapun bisnis maupun usahanya wajib memiliki
Standard Operating Procedure (SOP). SOP adalah suatu standar
pekerjaan sehari-hari secara tertulis mengenai uraian pekerjaan atau job
description. Didalam isinya dapat mencakup mengenai apa yang harus
dilakukan, kapan, dimana dan oleh siapa, serta dengan cara yang paling
efektif selama ini. SOP merupakan pedoman bagaimana proses sebuah
fungsi kerja dapat ditegakkan. Keberadaaannya dapat menjadi rujukkan
apabila ditemukan sesuatu tidak maksimal dalam hal ini tidak efisien dan
efektif.
59
Tjipto Atmoko, Standar Operasional Prosedur dan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah , (Jakarta: 2003), h.1 60
Suryono Ekotama, Cara Gampang Bikin Standard Operating Procedure, (Jakarta:
Media Presindo, 2011), h.19
45
Pada umunnya orang atau perusahaan di Indonesia belum terbiasa
membuat uraian pekerjaan maupun uaraian jabatan secara tertulis dengan
baik padahal hal itu merupakan panduan. Akibatnya prosedur kerja yang
sering terjadi tidak jelas. Kalau hal ini terjadi, tentu saja kekacauan kerja
yang akan berakibat jalannya suatu perusahaan menjadi tidak maksimal.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan pengertian Standard
Operating Procedure (SOP) adalah :
a. Suatu standar pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong
dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang
harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
2. Tujuan dari Standar Operasional Prosedur
Tujuan Standar Operasional Prosedur adalah menyederhakan
pekerjaan kita supaya hanya berfokus pada intinya, tetapi cepat dan tepat.
Namun secara umum tujuan SOP adalah sebagai berikut:61
a. Menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan
unit kerja perusahaan untuk mewujudkan good corporate governace.
b. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja
petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
c. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi
dalam organisasi.
d. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
petugas/pegawai terkait.
61
Suryono Ekotama, Cara Gampang Bikin Standard Operating Procedure, h.19
46
e. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari
malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
f. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi, dan
inefisiensi.
3. Fungsi dari dibuatnya SOP bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja
b. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan
c. Mengatahui dengan jelas hambatan-hambatan dan mudah dilacak
d. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam
bekerja
e. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
4. Keuntungan dari adanya SOP tersebut adalah:
a. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat
komunikasi dan pengawasan dan mejadikan pekerjaan diselesaikan
secara konsisten
b. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan
tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan.
c. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat training dan bisa
digunakan untuk mengukur kinerja pegawai
Dalam menjalankan operasional perusahaan, peran pegawai memiliki
kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-
standar operasinal prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk
menjadi sumber daya manusia yang professional, handal sehingga dapat
mewujudkan visi dan misi perusahaan.
47
Standar operasional prosedur berfungsi membentuk sistem kerja dan aliran
kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggung jawabkan menggabarkan
bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan
yang berlaku, menjelaskan bagaimana proses pelaksanaa kegiatan berlangsung,
sebagaimana sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian
pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan, menjamin konsistensi dan
proses kerja yang sistematik, dan menetapkan hubungan timbal balik antar satuan
kerja.62
62
Tjipto Atmoko, Standar Operasional Prosedur dan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah , h. 9
48
BAB III
PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH
CABANG FATMAWATI
A. Sejarah
Pada tanggal 29 April 2000 PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk, membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) untuk merespon kebutuhan
masyarakat terhadap kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang
lebih tahan terhadap krisis ekonomi dimulai dengan lima kantor cabang
syariah yaitu di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin.1
Kemudian pada tahun 2001 BNI Syariah membuka dua cabang
syariah di Jakarta dan satu cabang di Bandung. Bank BNI Syariah membuka
cabang di Jakarta berlokasi di wilayah Blok A Jalan R.S Fatmawati Raya
pada saat itu masih Unit Usaha Syariah (UUS), pemimpin cabang (Branch
Manager) pertama kalinya yaitu Tarmizi Bongso pada tahun 2001, dan
Operational Manager pertama yaitu Endang Rosawati.2
Pada tahun 2002 Unit Usaha Syariah (UUS) BNI menghasilkan laba
pertama sebesar Rp 7,189 Miliar dengan dukungan tujuh cabang.3 Pada tahun
2003/2004 Unit Usaha Syariah (UUS) BNI relokasi di pertokoan ITC
Fatmawati. Kemudian pergantian pimpinan ke dua yaitu Mahmur (alm) pada
tahun 2004, dan Operational Managernya yaitu Tuku Maulansah, sekarang
menjadi Branch Manager/pimpinan cabang Bank BNI Konvensional Cabang
1 Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner: Annual Report/Laporan Tahunan 2012,
h. 10 2 Muhammad Ali, Security, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 5 April 2014, 09:24)
3 Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner, h. 10
49
Jati Negara. Kemudian pergantian Pemimpin cabang ke tiga yaitu Nursiwan
Ismail 2007, dan Operational Managernya yaitu Azhari Asmawi. Kemudian
pergantian pemimpin yang ke empat yaitu Supardi Najamuddin 2010, dan
Operational Managernya yaitu Bambang, yang pada saat ini menjadi
pimpinan cabang Bank BNI Syariah Cabang Makasar. Dan kemudian
pergantian pimpinan yang ke lima yaitu Muhammad Syarif 2011, sampai saat
ini, dan operational managernya yaitu Anang Heriyanturi.4 Dan pada tahun
ini pula berturut-turut UUS BNI mendapatkan penghargaan the most
profitable bank di antara dua Bank Umum Syariah (BUS) dan delapan UUS.5
Pada tahun 2009 pembentukan Tim Implementasi Bank Umum
Syariah yang akan mentransformasikan UUS BNI Syariah sebagai
implementasi dari UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2000 tentang
Perbankan Syariah didukung dengan Peraturan Bank Indonesia No.
11/10/PBI/2009 tanggal 19 maret 2009 tentang pemisahan Unit Usaha
Syariah dari Bank Konvensional.6
Pada tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Gubenur Bank
Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010, PT BNI Syariah resmi beroperasi
sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 19 Juni 2010 dengan 27 kantor
cabang dan 31 kantor cabang pembantu, pada akhir Desember 2010 berhasil
membukukan asset Rp 6,4 triliun, naik 21% dari Juni 2010.7
4 Muhammad Ali, Security, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 5 April 2014, 09:24)
5 Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner: Annual Report/Laporan Tahunan 2012,
h. 10 6 Ibid
7Ibid., h. 11
50
Pada tahun 2011/2012 Bank BNI Syariah Relokai di Jalan R.S
Fatmawati Raya, No. 30 C-D, Cilandak, Jakarta Selatan, sampai saat ini.
Pimpinan cabangnya yaitu Muhammad Syarif, dan Opertional Managernya
yaitu Retno Widiyastuti, salah satu pencetus/pendiri Bank BNI Syariah. Dan
kemudian digantikan oleh Bambang Sutopo, sampai saat ini. Dan Bank BNI
Syariah cabang fatmawati memiliki cabang pembantu (Capem) pertama kali
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cabang pembantu (Capem) Bogor, dan
cabang pembantu (Capem) Cimone Tangerang. Namun saat ini, untuk cabang
pembantu Bogor telah di ambil alih oleh cabang Bogor dan cabang pembantu
Cimone Tangerang juga telah di ambil alih oleh cabang BSD. 8
Pada akhirnya Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati membuka
cabang pembantu baru di Cipulir dan sekarang juga sudah di relokasi ke
cabang pembantu Margonda Depok. Dan begitu juga di ambil alih oleh
cabang Depok. Saat ini Bank BNI Syariah cabang fatmawati memiliki cabang
pembantu (Capem) di UIN, capem di Cilandak, capem di Bintaro, capem di
Tebet, capem di Kalibata, capem di Polim, dan capem di Juanda.9
Pada tahun 2011/2012 PT. Bank BNI Syariah membukukan laba Rp
66 miliar dengan dukungan 38 cabang, 54 kantor kas, serta lebih dari 1000
syariah Channelling Outlet BNI (SCO BNI) dengan total asset Rp 8,4 triliun
pada akhir Desember 2011. Dan pencapaian asset 10 triliun pada 10
november 2012. Outlet Mikro mulai beroperasi, penambahan outlet regular
10 cabang. BNI Syariah memperoleh award sebanyak 16 pengahargaan
8 Muhammad Ali, Security, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 5 April 2014, 09:24)
9 Ibid
51
selama tahun 2012. Logo BNI Syariah di semua outlet BNI dan ATM BNI
sebagai bentuk sinergi dengan induk. Perbaikan dan efisiensi sistem internal.
Casa terbaik 2012 di antaranya seluruh perbankan syariah.10
Bank BNI Syariah Fatmawati memiliki keunggulan dalam
menghasilkan Branch Manager (BM), dan Operational Manager (OM).
Cabang fatmawati memiliki peringkat tertinggi dalam menciptakan BM dan
OM terbanyak.11
B. Visi dan Misi12
1. Visi
Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan
kinerja.
2. Misi
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
10
Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner: Annual Report/Laporan Tahunan 2012,
h. 11 11
Muhammad Ali, Security, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 5 April 2014, 16:40) 12
Jingga, Customer Service, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 25 Maret 2014, 16:10)
52
C. Tata Nilai dan Budaya Kerja
Dalam menjalankan kewajibannya yang berpedoman pada dasar
hukum syariah yaitu Al-Qur’an dan Hadits, seluruh insan Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan dalam
setiap perilakunya. Tata nilai ini dirumuskan dalam budaya kerja Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati yaitu Amanah dan Jamaah, dapat diuraikan
sebagagi berikut: 13
1. Amanah
Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab
untuk memperoleh hasil yang optmal
a. Jujur dan tepati janji
b. Berani mengambil tanggung jawab
c. Semangat untuk menghasilkan karya terbaik
d. Bekerja ikhlas dan mengutamakan niat ibadah
e. Beri layanan melebihi harapan
2. Jamaah
Bersinergi dalam menjalankan tugas dan kewajiban
a. Berani memberi maupun menerima umpan balik yang konstruktif
b. Bangun sinergi secara kekeluargaan
c. Sebarkan ilmu yang bermanfaat
d. Pahami kaitan proses kerja dengan rekan
e. Perkuat kepemimpinan diri (self lidership)
13
Jingga, Customer Service, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 25 Maret 2014, 16:10)
53
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, Berdasarkan
Hasil Keputusan Rapat Direksi tanggal 12 Oktober 2012, Ketetapan Struktur
Organisasi Divisi REN No. ORG/06/XI/2012 tanggal 29 November 2012,
sebagai berikut:
Gambar 2
Struktur Organisasi
Sumber : Data yang diberikan oleh Bambang Sutopo saat wawancara pribadi,
(4 April 2014, 16:40)
Dari gambar di atas, pimpinan tertinggi di Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati yaitu Pimpinan Cabang yang bertugas untuk memimpin dan
Branch Manager
Operational
Manager
SME
Financing
Head
General
Affairs
Head
Operationa
l Head
Customer
Service
Head
Business
Manager
Consumer
Processing
Head
Sub Branch
Office/Cash
Office
Consumer
Sales Head
54
bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas operasional pada Bank.
Branch Manager membawahi langsung, untuk secara keseluruhan Branch
Manager Bertanggung Jawab, tetapi di pertisi langung ke Operational
Manager, Business Manager, dan SME Financing Head. Operational Manager
menangani ke Customer Service Head, Operational Head, dan General Affairs
Head. Business Manager menangani ke Consumer Processing Head,
Consumer Sales Head, dan Sub Branch Office/Cash Office.14
Untuk melihat lebih jelas tentang struktur organisasi Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati dapat dilihat pada lampiran.
E. Produk-Produk Bank BNI Syariah
Produk-produk Bank BNI Syariah terdiri dari Produk Dana dan Produk
Pembiayaan dan Pembiayaan Lain-lainnya, sebagai berikut: 15
1. Produk Dana
a. Giro Wadiah
1) Giro iB Hasanah
Simpanan dalam mata uang Rupiah yang dikelola berdasarkan
prinsip Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah atau simpanan
berdasarkan akad Wadiah.
2) Tabungan iB Hasanah
Investasi dana dalam mata uang Rupiah berdasarkan akad Wadiah
yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia
dibawah 17 tahun.
14
Bambang Sutopo, Operational Manager, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 4 April 2014,
16:40) 15
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, , (Jakarta: 10 April 2014, 16:30)
55
b. Tabungan Mudharabah
1) Tabungan iB Hasanah
Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola berdasarkan
prinsip Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah atau simpanan
berdasarkan akad Wadiah.
2) Tabungan iB Prima Hasanah
Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola berdasarkan
prinsip Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah dan bagi hasil
yang lebih kompetitif.
3) Tabungan iB Bisnis Hasanah
Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola berdasarkan
prinsip Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah dan
dilengkapi dengan detail mutasi debet dan kredit pada buku
tabungan.
4) Tabungan iB THI Hasanah
Investasi dana untuk perencanaan haji yang dikelola secara
Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah dengan sistem setoran
bebas atau bulanan, bermanfaat sebagai sarana pembayaran Biaya
Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH).
5) Tabungan iB Tapenas Hasanah
Investasi dana untuk perencanaan masa depan yang dikelola
secara Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah dengan sistem
setoran bulanan, bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana
56
masa depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan
ataupun rencana masa depan lainnya.
c. Deposito Mudharabah
Investasi berjangka yang ditujukan bagi nasabah perorangan da
perusahaan, dengan menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah.
Pengelolaan dana disalurkan melalui pembiayaan yang sesuai dengan
prinsip Syariah dan menghasilkan bagi hasil yang kompetitif.
2. Produk Pembiayaan
a. Pembiayaan Konsumtif
1) Pembiayaan iB Hasanah Griya dengan akad Murabahah.
2) Pembiayaan iB Hasanah Haji dengan akad Ijarah dan Qardh.
3) Pembiayaan iB Hasanah OTTO dengan akad Murabahah.
4) Pembiayaan iB Hasanah Multi Guna dengan akad Murabahah.
5) Pembiayaan iB Hasanah Multi Jasa dengan akad Ijarah.
6) Pembiayaan iB Hasanah Flexsi dengan akad Murabahah dan Ijarah.
b. Pembiayaan Produktif
Pembiayaan Produktif dengan akad Murabahah, Mudharabah,
dan Musyarakah.
1) Pembiayaan Wirausaha
2) Pembiayaan Tunas Usaha
3) Pembiayaan Usaha Mikro
4) Pembiayaan Produktif
57
c. Pembiayaan Lain-lainnya
1) Pembiayaan Gadai dengan akad Qardh
2) Pembiayaan Emas dengan akad Qardh dan Ijarah
F. Produk Gadai Emas Syariah di Bank BNI Syariah
Gadai Emas Syariah-BNI Syariah atau disebut juga pembiayaan Rahn
merupakan penyerahan jaminan atau hak penguasaan secara fisik atas barang
berharga berupa emas (lantakan atau logam mulia) kepada bank sebagai
jaminan atas pembiayaan akad Qardh yang diterima.16
Gadai Emas Syariah ini dapat dimanfaatkan oleh Anda yang
membutuhkan dana jangka pendek dan keperluan yang mendesak. Misalnya
menjelang tahun ajaran baru, hari raya, kebutuhan modal kerja jangka pendek
dan sebagainya.17
Produk gadai emas memiliki Keunggulan, Persyaratan, dan Fasilitas,
sebagai berikut:18
1. Keunggulan Produk Gadai Emas :
a. Cepat, karena keseluruhan proses hanya memakan waktu kurang dari
30 menit.
b. Mudah, karena dengan prosedur yang sederhana dan diperuntukkan
untuk segenap lapisan masyarakat.
c. Murah, karena tarif penitipan diterapkan harian dan tidak dikaitkan
dengan nominal pembiayaan.
d. Berkah, karena dikelola secara syariah dan tanpa atau tidak
16
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, , (Jakarta: 10 April 2014, 16:30) 17
Ibid 18
Ibid
58
menggunakan bunga.
2. Persyaratan Produk Gadai Emas:
a. Harus membuka atau memiliki rekening Tabungan iB Hasanah
b. Memiliki bukti identitas diri yang jelas dan masih berlaku seperti
KTP.
c. Menyerahkan barang gadai berupa emas atau lantakan yang
dilengkapi dengan sertifikat logam mulia.
d. Jangka waktu selama 4 bulan dan dapat di perpanjang atau
diperbaharui maksimal 2 kali perpanjangan.
e. Biaya pemeliharaan (ujroh) dan perawatan di hitung secara harian
dan di pungut pada jatoh tempo.
f. Pembiayaan gadainya sebesar 80% dari nilai taksiran, dengan
minimum Rp 1.000.000,-.
3. Fasilitas Produk Gadai Emas
a. Diberikan kartu ATM BNI iB Hasanah
b. Barang Agunan Di Asuransi.
59
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS SYARIAH
PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI
Dalam memasarkan Produk Gadai Emas Syariah pada Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati memiliki beberapa strategi yang diterapkan. Dalam bab ini,
penulis akan menguraikan tentang Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas
Syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, serta Mekanisme Produk
Gadai Emas Syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
A. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati
Mengacu pada landasan teori, seperti yang dikemukakan oleh A.M.
Kardiman menyebutkan bahwa Strategi adalah tujuan utama yang berjangka
panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi serta pemilikkan
cara-cara bertindak dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk
mewujudkan tujuan tersebut.1
Bank BNI Syariah merupakan sebuah lembaga keuangan yang
tentunya memiliki tujuan, yaitu salah satunya memasarkan produk gadai emas
syariah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank BNI Syariah memiliki strategi
dalam memasarkan produk gadai emas syariah.
1 A.M Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo), h. 58
60
Strategi juga melalui berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis
besar strategi melalui tiga tahapan.2 Tahapan Strategi Pemasaran Produk
Gadai Emas Syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati adalah
sebagai berikut :
1. Perumusan Strategi
Strategi Induk merupakan strategi jangka panjang yang spesifik
berisikan pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan yang menerjemahkan
orientasi strategi organisasi. Rencana jangka panjang ini sangat diperlukan
sebagai barometer atau penujuk arah aksi organisasi yang dikaitkan
dengan kemampuan serta peluang yang ada.3
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati pun memiliki Visi, Misi, dan
Tujuan yang ingin dicapai, seperti yang telah penulis uraikan pada Bab III.
Dalam upaya memasarkan produk gadai emas syariah di
kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Bank BNI Syariah memiliki program
jangka panjang yaitu dengan melalui kerjasama dengan para pemilik toko
emas dan juga promosi melalui media berskala nasional dan lokal.4
Setiap perusahaan selalu melakukan kegiatan pemasaran, yang
merupakan ciri dari aktifitas usahanya. Tidak ada satu badan usahapun
terlepas dari kegiatan pemasaran ini. Kegiatan pemasaran yang dilakukan
setiap perusahaan perlu dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai
2 Fred R David, Strategic Management Concepts and cases, (New Jersey: Prentice Hall,
2001), h. 5 3 Ismail Yusanto dan M. Karebet, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, (Jakarta:
Khairul Bayan, 2003), h. 2 4 Mizwar Akmal, Gadai Syariah (Rahn), Wawancara Pribadi, (Jakarta : 03 Juni 2014,
16:00)
61
tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bidang pemasaran khususnya.
Bank BNI Syariah sendiri mempunyai tujuan atau sasaran dalam
memasarkan produk gadai emas syariah yaitu semua kelompok komunitas
tidak terkecuali nasabah yang ingin membuka rekening ditawarkan produk
gadai emas.5
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan Bank BNI Syariah
mengupayakan untuk meningkatkan struktur modal dalam meningkatkan
pelayanan produk gadai emas syariah kepada para nasabah gadai. Guna
meningkatkan pelayanan produk gadai maka struktur modal sudah dapat
ditetapkan dengan diberikannya pembiayaan nasbah hingga mencapai Rp
250 Jt.6
Agar dapat melaksanakan program yang telah direncanakan Bank
BNI Syariah memaksimalkan pengembangan produk gadai emas syariah
yaitu dengan membuka pameran-pameran, produk-produk Bank BNI
Syariah disuatu tempat misalnya dimasjid-masjid, sekolah-sekolah, dan
pasar maupun dilingkungan perumahan.7
Strategi fungsional merupakan strategi jangka pendek yang berisi
kegiatan setiap bidang yang berfungsi untuk mengimplementasikan
strategi jangka panjang yang telah ditetapkan. Program jangka pendek
Bank BNI Syariah adalah menawarkan kepada nasabah produk gadai emas
5 Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 03 Juni 2014)
6 Ibid
7 Ibid
62
tersebut dengan memberikan gift atau souvenir secara Cuma-Cuma kepada
nasabah.8
Pelaksanaan program-program tersebut dapat berjalan dengan baik
dan efektif apabila program yang telah dibuat benar-benar dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan ketentuan yang ada. Dalam hal ini, karyawan
mempunyai peran yang penting dalam melaksanakan program tersebut,
oleh karena itu, pihak Bank BNI Syariah memberikan pelatihan-pelatihan
khusus bagi karyawan-karyawannya. Adapun pelatihan yang diberikan
kepada karyawan bertujuan agar dapat lebih mengetahui dan mengusai
produk gadai emas syariah tersebut.9
Dalam melaksanakan program yang telah direncanakan, tentunya
suatu organisasi akan menghadapi berbagai kendala, baik kendala
eksternal maupun internal organisasi. Begitu pun Bank BNI Syariah sering
menghadapi kendala dalam memasarkan produk gadai emas syariah yaitu
masih minimnya minat nasabah untuk produk gadai emas tersebut.10
Untuk menghadapi kendala itu, Bank BNI Syariah mempunyai
beberapa strategi, diantaranya ialah menentukan waktu dalam memasarkan
produk gadai emas syariah tersebut misalnya ditawarkan pada waktu
menjelang lebaran atau menjelang tahun ajaran baru, dan tidak menutup
kemungkinan pada waktu tersebut nasabah sangat memerlukan dana
tersebut.11
8 Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 03 Juni 2014)
9 Ibid
10 Ibid
11 Ibid
63
Dari uraian diatas, tampak bahwa dengan penerapan strategi yang
utuh, maka Bank BNI Syariah memiliki peluang untuk terus memasarkan
dan mengembangkan produk gadai emas syariah tersebut.
2. Implementasi Strategi
Tahap penerapan merupakan tahap yang penting bagi keberhasilan
suatu organisasi. Tanpa adanya penerapan yang efektif, maka rencana
yang telah disusun hanya akan menjadi angan-angan. Pada tahap
implementasi dibutuhkan suatu aktivitas dan komitmen dalam
bekerjasama dari seluruh bidang untuk pencapaian keberhasilan suatu
organisasi.
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah rangkaian aturan yang menunjukkan
hubungan antara fungsi-fungsi organisasi yang meliputi pimpinan,
tugas, wewenang serta tanggung jawab, dimana masing-masing
mempunyai peranan tentu dalam kesatuan yang utuh untuk mencapai
tujuan organisasi.
Agar struktur keorganisasian dapat berjalan dengan baik, maka
pimpinan lembaga berusaha untuk memberikan pekerjaan kepada
karyawan sesuai dengan keahlian, keterampilan, dan kemampuaanya.
Penempatan Sumber Daya Manusia dalam struktur organisasi Bank
BNI Syariah disesuaikan dengan kemampuan dan keahliannya.
Karyawan yang ditempatkan di suatu unit tertentu sudah cukup
memiliki kemampuan dan keahlian, akan tetapi pimpinan Bank BNI
64
Syariah memberikan pelatihan-pelatihan khusus guna menciptakan
karyawan yang berkualitas. Dengan begitu kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan apa yang direncanakan.12
b. Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan yang diterapkan Bank BNI Syariah yaitu
memberikan dan pengarahan dalam menganai suatu pekerjaan yang
dilakukan setiap pegawai.13
Pemimpin menciptakan kerjasama yang
produktif dengan karyawannya dengan mengadakan musyawarah
mingguan, dan musyawarah bulanan. Sehingga pengambilan
keputusan pada Bank BNI Syariah dengan hati-hati dan selektif
terhadap kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang.14
c. Budaya Organisasi
Keberadaan budaya organisasi berfungsi untuk menguatkan
kemampuan organisasi. Budaya yang kuat dalam suatu organisasi
adalah sebagai kunci kesuksesan suatu organisasi. Secara internal,
kelembagaan fungsi ini dilahirkan melalui proses integrasi seluruh
komponen SDM organisasi, khususnya terhadap dua hal mendasar.
Pertama, tentang hakekat kerja yang tengah dilakukan organisasi, dan
kedua bahwa keberadaan seluruh SDM organisasi adalah dalam
kerangka tim yang solid. Secara eksternal, fungsi ini dimunculkan
melalui proses adaptasi organisasi terhadap lingkungannya.15
12
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 03 Juni 2014) 13
Ibid 14
Ibid 15
Ismail Yusanto dan M. Karebet, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, h. 127
65
Untuk menjamin keberlangsungan kedua proses di atas, Bank
BNI Syariah memberikan aturan tentang budaya organisasi yaitu
melakukan tugas-tugas dengan baik, disiplin, dan bertanggung jawab.16
Untuk memberikan motivasi kepada karyawannya, maka pihak
Bank BNI Syariah memberikan penilaian pekerjaan setiap pegawai di
akhir tahun oleh SDM dengan melihat evaluasi pekerjaan-pekerjaan
yang telah dilakukannya.17
d. Prosedur, Program, dan Anggaran
Dalam menjalankan programnya, Bank BNI Syariah memiliki
prosedur pelakasanan program dimana prosedurnya sudah
dilaksanakan atau dijalankan oleh setiap pegawai dengan baik dan
benar dengan melihat ketentuan dan prosedur yang berlaku. Alokasi
anggaran dananya menggunakan pihak ketiga yaitu alokasi dana
simpanan dan investasi nasabah.18
Dari uraian implemtasi strategi di atas beserta data yang
diperoleh, maka penulis menyimpulkan bahwa implementasi strategi
Bank BNI Syariah sudah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa upaya yang dilakukan untuk memasarkan dan
mengembangkan produk gadai emas syariah dengan penetapan struktur
organisasi yang kepemimpinan dan budaya organisasi yang baik, serta
prosedur, program, dan anggran yang ada.
16
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 03 Juni 2014) 17
Ibid 18
Ibid
66
3. Evaluasi Strategi
Untuk mengetahui perkembangan dan menghindari penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan strategi suatu lembaga,
maka diperlukan adanya evaluasi strategi diantaranya dengan menetapkan
standar kerja, pengukuran prestasi kerja, dan mengambil tindakan korektif
terhadap penyimpangan yang terjadi.
Dalam mengembangkan organisasinya, Bank BNI Syariah
memiliki standar penilaian kerja. Standar penilaian kerja karyawan Bank
BNI Syariah itu mengevaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang
telah dilakukan oleh pegawai dan ditujukan untuk pengembangan.19
Dalam menjalankan organisasinya, mungkin tidak ada
penyimpangan, semua karyawan selalu berlakuan baik, dan melakukan
pekerjaan dengan baik. Pengukuran kinerja Bank BNI Syariah dilakukan
dengan pendekatan komparatif yaitu membandingkan kinerja seorang
pegawai dengan dengan kinerja pegawai-pegawai lainnya, pendekatan
atribut yaitu mefokuskan apakah pegawai tersebut mempunyai atribut
tertentu atau karakteristik pribadi yang diyakini memberikan kontribusi
terhadap perusahaan, dan pendekatan keprilakuan yaitu mendefinisikan
prilaku pegawai yang harus ditunjukan agar efektif dalam pelaksanaan
pekerjaan.20
Tindakan korektif apabila terjadi penyimpangan maka diperlukan
untuk membuat organisasi atau perusahaan tetap berada pada jalur tujuan,
19
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 03 Juni 2014) 20
Ibid
67
mendorong perusahaan berhasil beradaptasi dengan lingkungan yang
sedang berubah, dan tindakan korektif harus membawa perusahaan ke
posisi yang lebih baik dengan memanfaatkan kekuatan internal. Dan
evaluasi strategi Bank BNI Syariah biasanya dilakukan dengan mengkaji
ulang atas landasan evaluasi strategi, mengukur kinerja perusahaan dengan
membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya, dan
pengambilan tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai
dengan rencana.21
Dari uraian di atas, tampak bahwa Bank BNI Syariah telah
melakukan pengendalian strategi dengan baik yaitu dengan menetapkan
standar prestasi kerja, melakukan pengukuran prestasi kerja, dan
mengambil tindakan korektif bila terjadi penyimpangan.
4. Analisis Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati
Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat atau
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) yang didesain oleh Learned
tahun 1965 dari Harvard Business School sangat memengaruhi para
arsitektur strategi, sampai-sampai untuk menerjemahkannya ke dalam
bahasa local seperti bahasa Indonesia menjadi kurang bermakna.22
Peneliti menggunakan analisis SWOT dalam menganalisis strategi
pemasaran produk gadai emas syariah. Analisis ini didasarkan pada logika
21
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 03 Juni 2014) 22
Jemsly Hutabarat dan Martani Huseini, Proses, Formasi, dan Implementasi, Manajemen
Strategik Kontemporer Operasionalisasi Strategi, (Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia,2006), h. 143
68
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang
(Opportunities) namun secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threaths).23
Analisis SWOT digunakan peneliti untuk menganalisis faktor
internal dalam kerangka kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness),
serta faktor eksternal dalam kerangka peluang (opportunities) dan
ancaman (threats), strategi pemasaran yang dimiliki produk gadai emas
syariah Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
a. Kekuatan (Strenght)24
Biaya ijarah yang murah
Lokasi bank yang strategis
Layanan konsumen yang baik
Jaminan asuransi agunan
b. Kelemahan (weakness)25
Nilai taksir yang masih kecil
Kurangnya memaksimalkan bentuk promosi selain iklan
c. Peluang (Opportunities)26
Harga emas yang cenderung meningkat
Meningkatnya kesadaran masyarakat muslim untuk melakukan
akses dengan perbangkan syariah
23
Fereddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2001), Cet. Ke-1, h. 18 24
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 21 Agustus 2014) 25
Ibid 26
Ibid
69
Kebutuhan akan biaya hidup yang semakin tinggi
d. Ancaman (Threats)27
a. Makin banyaknya pesaing pada jenis produk ini
b. Ketidaksamaan biaya ujrah dan biaya Qardh
Gambar 3
Matrik SWOT Kualitatif
EKSTERNAL
INTERNAL
Peluang
Harga emas yang
cenderung meningkat
Meningkatnya kesadaran
masyarakat muslim untuk
melakukan akses dengan
perbangkan syariah
Kebutuhan akan biaya
hidup yang semakin
tinggi
Ancaman
Makin banyaknya
pesaing pada jenis produk
ini
Ketidaksamaan biaya
ujrah dan biaya Qardh
Kekuatan
Biaya ijarah yang murah
Lokasi bank yang
strategis
Jaminan asuransi agunan
Layanan konsumen yang
baik
SO
Meningkatkan kinerja
serta kerjasama yang baik
dengan lembaga lain
Pelayanan yang baik dan
lebih trasparan agar
penggadai percaya pada
lembaga yang
bersangkutan
ST
Menjaga nama baik
lembaga dengan
melakukan pelayanan
yang baik
Melakukan sosialisasi
kepada masyarakat luas
supaya dapat mengenal
gadai emas di perbankan
Kelemahan
Nilai taksir yang masih
kecil
Kurangnya
memaksimalkan bentuk
promosi selain iklan
WO
Meningkatkan efektifitas
iklan atas produk
Meningkatkan kualitas
produk
WT
Melakukan sosialisasi
yang lebih efektif
Membuat iklan yang
dapat mempengaruhi
minta masyarkat
27
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 21 Agustus 2014)
70
Dari uraian diatas, Bank BNI Syariah dalam mengahadapi lingkungan
eksternal dan internal dengan menetapkan sebuah strategi untuk memasarkan
produk gadai emas syariah yaitu dengan melakukan kerjasama dengan para
pemilik toko emas dan para kelompok komunitas. Serta memasarkan produk gadai
emas syariah melalui media berskala nasional dan lokal.
B. Mekanisme Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati
Untuk memperkuat strategi yang telah di formulasikan oleh
perusahaan dan sudah dikembangkan dengan bagaimana implementasi dan
evaluasi strategi, maka berikut ini penulis kemukakan bagaimana mekanisme
produk gadae emas syariah pada Bank BNI Syariah cabang fatmawati yang
penulis bagi dalam empat hal sebagai berikut :
1. Mekanisme produk gadai emas syariah28
a. Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan Qardh dan
menyerahkan agunan berupa perhiasan, emas, atau latakan.
b. Bank BNI Syariah memproses permohonan pembiayaan Qardh dan
melakukan taksiran agunan oleh juru taksir, kemudian Bank BNI
Syariah memberikan persetujuan pembiayaan Qardh sebesar
ketentuan yang berlaku.
c. Bank BNI Syariah dan nasabah menandatangani akad pembiayaan
gadai emas iB Hasanah dimana tercantum didalamnya akad Qardh
28
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 03 Juni 2014)
71
atau hutang, Rahn atau gadai, dan Ijarah atau penaksiran pemiliharaan
dan perawatan barang gadai.
d. Nasabah menyerahkan barang agunan bersama dengan
penandatanganan perjanjian gadai emas iB Hasanah.
e. Setelah jatuh tempo nasabah mengembalikan dana Qardh beserta
ujrah.
2. Berikut cara perhitungan taksiran gadai emas syariah pada Bank
BNI Syariah:29
a. Perhitungan Taksiran
Harga jual emas PT. ANTAM Rp 514.240/gr
Harga beli kembali PT. ANTAM Rp 493.000/gr
Maka harga taksirannya Rp 514.240 + Rp 493.000 = Rp 1.007.240 / 2
= Rp 503.620/gr
Untuk nilai taksiran yang bisa di terima nasabah harga 80% dari harga
agunan atau emas latakan.
b. Perhitungan yang di dapat nasabah gadai emas syariah :
Harga taksiran Rp 503.620/gr
Jaminan emas/logam 50 gr
Maka maksimum pembiayaan adalah :
= 80% x (50gr x Rp 503.620/gr)
= Rp 25.181.000,- (nilai taksiran) x 80%
= Rp 20.144.800,- (nilai pembiayaan nasabah Qardh)
29
Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 03 Juni 2014)
72
c. Perhitungan biaya Ujrah (pemeliharaan)
Untuk ujrah gadai (rahn) di Bank BNI Syariah FMS 1,6%
= 1,6% x Rp 25.181.000,-
= Rp 402.896 (selama 1 bulan)
= Rp 402.896 x 4 bulan
= Rp 1.611.584,-
# kalau sehari Rp 402.896,- atau 30 hari = Rp 13.430
3. Persyaratan Produk Gadai Emas
a. Harus membuka atau memiliki rekening Tabungan iB Hasanah
b. Memiliki bukti identitas diri yang jelas dan masih berlaku seperti
KTP.
c. Menyerahkan barang gadai berupa emas atau lantakan yang
dilengkapi dengan sertifikat logam mulia.
d. Jangka waktu selama 4 bulan dan dapat di perpanjang atau
diperbaharui maksimal 2 kali perpanjangan.
e. Biaya pemeliharaan (ujroh) dan perawatan di hitung secara harian
dan di pungut pada jatoh tempo.
f. Pembiayaan gadainya sebesar 80% dari nilai taksiran, dengan
minimum Rp 1.000.000,-.
4. Fasilitas Produk Gadai Emas
a. Diberikan kartu ATM BNI iB Hasanah
b. Barang Agunan Di Asuransi
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah pada Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati tercermin pada perumusan startegi yang dilakukan
Bank BNI Syariah dalam memasarkan produk gadai emas syariah yaitu
melalui kerjasama dengan para pemilik toko-toko emas dan para
kelompok komunitas. Untuk mencapai tujuan, Bank BNI Syariah
memaksimalkan sisi keuangan atau meningkatkan struktur modal untuk
meningkatkan pelayanan pinjaman bagi para nasabah gadai emas serta
menjadi pendukung program-program yang ada.
2. Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati menetapkan mekanisme ini sebagai
langkah apabila nasabah ingin melakukan transaksi produk gadai emas di
Bank BNI syariah cabang Fatmawati. Untuk perhitungan taksiran gadai
emas yang akan di terima nasabah hanya sebesar 80% dan ujrah gadai
emas di Bank BNI Syariah hanya sebesar 1,6 % dan bisa berubah biaya
ujrah tergantung besar jaminan gadai emas. Bank BNI Syariah hanya
menerima jaminan gadai emas berupa emas lantakan atau emas batangan.
Agunan atau barang jaminan yang nasabah gadaikan akan di asuransikan
apabila terjadi kerusakan atau kehilangan dan lain-lain.
74
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, ada beberapa saran
yang dapat disampaikan dalam mengurangi berbagai kelemahan Produk Gadai
Emas Syariah Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati adalah sebagai berikut :
1. Pada pengaplikasian strategi pemasaran perlu adanya pembenahan pada
penganekaragaman produk jenis emas yang dapat digadai dan pada
variabel proses perlu adanya perbaikan waktu transaksi per nasabah.
Berdasarkan analisis SWOT menunjukkan bahwa Produk Gadai Emas
Syariah pada Bank BNI Syariah perlu adanya diverifikasi produk untuk
memantapkan posisi dalam menghadapi pesaingan dengan produk sejenis.
2. Untuk perhitungan nilai taksiran gadai emas yang di terima nasabah
sebesar 90% atau 92% dari harga agunan atau barang jaminan. Dan untuk
biaya ujrahnya sebesar 1% atau 1,2 %.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-Karim
Abdillah, Syeikh Syamsuddin Abu. Terjemah Fathul Qarib, (Surabaya: Mutiara
Ilmu, 1431/2010), Cet. Ke-1
Al-Arif, M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Alfabeta, 2010), Cet. Ke-1
Ali, Zainuddin, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), Cet. Ke-1
Amin, A. Riawan, The Celestial Management, (Jakarta: Senayan Abadi
Publishing, 2004), Cet. ke-1
Amirullah dan Cantika, Sri Budi, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2000), Cet. Ke-1
Anshori, Abdul Ghofur, Gadai Syariah Di Indonesia: Konsep, Implementasi dan
intitusional, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), Cet. Ke-
1
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2001), Cet. Ke-1
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), Ed. Revisi 2010, Cet. Ke-14
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2004)
Atmoko, Tjipto, Standar Operasional Prosedur dan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah , (Jakarta: 2003)
Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner: Annual Report/Laporan Tahunan
2012
David, Fred. R, Strategic Management Concepts and cases, (New Jersey: Prentice
Hall, 2001)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI .Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1997)
Dewan Syariah Nasional MUI dan Bank Indonesia, 2006, “Himpunan Fatwa
Dewan Syari’ah Nasional MUI”, Cet 3, CV. Gaung Persada, Ciputat-
Jakarta
Efendi, Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992)
Ekotama, Suryono, Cara Gampang Bikin Standard Operating Procedure,
(Jakarta: Media Presindo, 2011)
http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/kajian-fiqh-muamalah-
tentang-gadai-emas-syariah
Firdaus, Muhammad, NH. Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta:
Reneisan (anggota IKAPI), Edukasi Profesional, 2005)
Hasibuan, Malayu, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet.
Ke-1
Hutabarat, Jemsly dan Huseini, Martani, Proses, Formasi, dan Implementasi,
Manajemen Strategik Kontemporer Operasionalisasi Strategi, (Jakarta:
Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,2006)
Kardiman, A.M. Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo)
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2001), Cet. Ke-
2
______, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Ke-1
Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. Prinsip-Prinsip Pemasaran, AlihBahasa:
Imam Nurmawan, (Jakarta: Erlangga, 1997), Cet. Ke-1
Larrache, Boyd Walker. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategi
dengan Orientasi Global, (Jakarta: Erlangga, 2000), Ed. Ke-2
Lupiodi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, (Jakarta:
Salemba Empat, 2001)
Marbun, B.N, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harian, 2003), Cet. Ke-
1
Nasuhi, Hamid, dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan
Disertasi) Diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Cetakan II, April 2007
Rangkuti, Fereddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2001), Cet. Ke-1
Siagian, Sondang. Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi
Organisasi, (Jakarta: Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2
Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009), Ed. Ke-1, Cet. Ke-1
Solihin, Ismail, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012)
Stainer, George A. Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997)
Stainer, George dan Minner, Jhon. Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga)
Sumarni, Murti, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997)
Swasta, Basu, D.H, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1983)
Syafei, Rachmat, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia)
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), Ed. Ke-2
Yusanto, Ismail dan Karebet, Muhammad, Manajemen Strategis Perspektif
Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003)
KEMENTBRIANI AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARTF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIJl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 IndonesiaWebsite: ww.fdkuiniakata.ac.id
Telepon/Fax : (021) 7 432728 / 7 4703580E-mail : [email protected]
Nomor:Lamp :
Hal :
un.0 1 /F5/PP.00.e tsQT t20t 41 ( satu) bundelBimbingan Skripsi
Kepada Yth.H. Mulkanasir, 8.A., S.Pd., MMDosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
NamaNomor PokokJurusanSemesterTelp.Judul Skripsi
Jakarta, 2-7 Unu*i2014
As salamu' alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswaFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Kornunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakafiasebagai berikut,
Ahmad Zaki1 1 1 0053000034Manajemen Dakwah (MD)VIII (Delapan)083808720854Strategi Pemasaran pada Produk Gadai Emas Syariah di BankBNI Syariah Cabang Fatrnawati.
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr. Wb.
an. Dekan,Wakil Dekan Bidang Akademik
Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD)
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI {TIIN}SYARIF IIIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAII DAN ILMU KOMUNIKASITelcponrFax : (021) 7432728 I 747t3580
Il. Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat l54l2Indoncsia
NomorLampiranHal
Weteite: www.ftlkuinialorb-ac.id. E-mail : dakwghdfdk-ririakarta.ac.id
Un.01ff58P.00. 12014 Jakartq 21 Maret 2014
Izin Penelitian (Skripsi)
K€padtYfh, -
, Pimpinan Bank BNI SyariahCabang Fatmawatidi
Iempat
As s alarnw' al aikum Wr. Wb.
Dekan Fakultas Ilmu Dakrvah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa:
NamaNomor PokakTempat/Tanggal LahirSemesterJrxusan/KonsentrasiAlamatTelp.
Tembusan :
1. Wakil DekanBidangAkademikZ. Ketua Jurusan/Prodi. Manajemen Dakwah
Ahmad Zakii I 10053000034Jakarta, 03 Agustus 1992VIII (Delapan)Manajemen DakwahJl. H. IpinNo. 26 RT 07/01 Pondok Labu Jaksel083808720854
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Daliwah dan Ilmu Komunikasi UINSyarif Hidayatullah Jakarla yang akan melaksanakan penelitian/rnencari data dalamrangka penulisan skripsi Strategi Pemasaran Produk Gudai Emas Syariah padaBank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya BapaMbuiSdr. dapat
menerim#mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatandimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih,
l{'s s al wnu.' aI ailwnt'IYr. "Wb :
Tef Subhan, MA.l9660110 199303 1'004
,ts BNIsvariah
SURAT KETERANGAN
fl s s a fanru' a ki fum'tt/r.'Il 6
Yang be+tendeta n ga++ 4+bawah i n i +ner e ra ngk aLr bahwa
: Ahmad Zaki
: '1 '1 1Q053000034
Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama
NIM
Fakultas
Program Studi
: Fakultas llmu Da'wah dan llmu Komunikasi
: Manajemen Dakwah
Telah melaksanakan penelitian di Bank BNI Syariah Fatmawati pada Bulan April 2014
dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas
Syariah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
'(4/as s a fantu' a fai funn'vll'.'W 6.
Jakarta, 09 Juni 2014PT. Bank BNI Syariah FatmXwati
PT. Bank BNI Syariah, Kantor Cabang Fatmawati, tl. R.S Fatmawatl No. 30 C D,Crlandak, Jakarta SelatanTelp.: {021)7696807,7696808,75902925.75902930,759029)4. Fax t02l: /590)899,75902983, www.bnisyarrah.co rd
Z--r* arut;oF X'
I Manager
Catatan Observasi Ke–1
Waktu : Tanggal 15 April 2014, Jam : 15:00 – 16:00 WIB
Tempat : Counter Gadai Emas Syariah Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati
Subjek Penelitian : Petugas Gadai
Layanan Konsumen Gadai Yang Baik
Subjek penelitian bertinggi badan kurang lebih 160 cm, dengan berat
badan kurang lebih 60 kg, dan berkulit putih. Subjek penelitian menggunakan
batik berwarna biru yang dipadukan dengan celana dengan warna serupa. Dan
menggunakan sepatu pantopel berwarna hitam.
Subjek penelitian selalu berdiri saat menyambut nasabah baru, lalu
mempertemukan kedua tangannya di depan dadanya, lalu membungkukkan sedikit
badannya, lalu tangan kanannya menunjuk ke bangku didepan mejanya dengan
maksud mempersilahkan duduk dan mengucapkan “Assalamualaikum Bapak/Ibu
ada yang bisa saya bantu?”, subjek penelitian selalu menaruh kedua tangannya di
atas meja. Saat nasabah selesai subjek penelitian akan kembali berdiri, lalu
menyodorkan tangannya ke depan sebagai wujud ajakan berjabat tangan dengan
nasabah.
Subjek penelitian memiliki gaya berbicara yang lembut, dengan nada
bicara yang kecil, dengan sesekali melakukan penekanan pada beberapa kata.
Subjek penelitian selalu melihat kepada nasabah yang berbicara, senyum selalu
dilakukan subjek penelitian dengan penekanan lebih pada setiap memulai kalimat.
Tanggapan pengamat :
Subjek penelitian terlihat menggunakan prinsip 3S (Salam, Sapa, Senyum)
dalam menyambut nasabah. Pemilihan petugas gadai dilakukan oleh Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati dengan menempatkan petugas yang proposional secara
fisik. Cara berpakaian menunjukkan subjek penelitian yang rapi dan bersih.
Sedangkan cara berbicara menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki
pengetahuan yang tinggi dan cakap dalam berkomunikasi dengan nasabah.
Jakarta, 15 April 2014
(Ahmad Zaki) (Mizwar Akmal)
Catatan Observasi Ke–2
Waktu : Tanggal 5 Mei 2014, Jam : 16:00 – 17:00 WIB
Tempat : Gedung Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Subjek Penelitian : Media Pemasaran produk Gadai Emas Syariah Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati
Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati
Terdapat sebuah stand banner yang menutupi sebagian pintu masuk Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati, berwarna dasar putih dan setiap tulisannya
berwarna hitam, berisi informasi mengenai biaya-biaya gadai emas syariah, syarat
pengajuan dan diskon. Saat memasuki gedung di sebelah kiri terlihat ada sebuah
meja etalase kecil yang berisikan brosur-brosur Produk Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati dan termasuk brosur gadai emas syariah Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati.
Tanggapan pengamat :
Pemasaran yang digunakan berjenis iklan, dari pemasaran yang dilakukan
terlihat Produk Gadai Emas Syariah Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yang
menjadi produk unggulan di Bank BNI Syariah Cabang fatmawati.
Jakarta, 05 Mei 2014
(Ahmad Zaki) (Mizwar Akmal)
Catatan Observasi Ke–3
Waktu : Tanggal 21 Mei 2014, Jam : 16:00 – 17:30 WIB
Tempat : Gedung Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dan
Lingkungan Sekitar Gedung
Subjek Penelitian : Letak Geografis Gedung
Variabel Tempat Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Pelayanan Produk Gadai Emas Syariah Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati berdekatan dengan pelayanan Customer Servis, Teller, dan
Operasional Manager.
Gedung Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati berbatasan dengan
Pertokoan dan Restaurant yaitu Mini Market, Mabel, Alat Musik, Ace Hardware,
Rempah Wangi, Pizza Hot, Dunkin Donuts dan A&W. Lokasi Bank juga terletak
di deket Pasar dan Swalayan, yaitu Pasar Mede, Hero, Total Buah Segar, dan
Lotte Mart. Bank juga berdekatan dengan Rumah Sakit, yaitu RS. Setia Mitra dan
RS. Fatmawati. Terdapat sekolah-sekolah yang berada disekitar lokasi Bank, yaitu
SMA Bakti Idhata, SMA Negeri 20, Jakarta Internasional School, Sekolah Cita
Buana, Lycee Internasional Francais, Sekolah Al-Ikhlas, SMP Negeri 68, dan
SMP Yapenka. Bank juga terletak dekat dengan dealer, yaitu Dealer Mobil Geely,
Dealer Mobil Honda, Dealer Mobil Toyota, Dealer Mobil Jaguar, Dealer Mobil,
Dealer Mobil Suzuki, Dealer Mobil Daihatsu, Dealer Motor Yamaha, Dealer
Motor Honda, dan Dealer Motor Kawasaki. Terdapat komunitas disekitar Bank,
yaitu Majelis Ta’lim Masjid At-Tarbiyah, Majelis Ta’lim Musollah Nurul Huda
dan Majelis Ta’lim Masjid Al-Ikhlas. Lokasi Bank Juga dekat dengan Hotel, yaitu
Hotel Kristal, Hotel Bumi Mas, dan Hotel Hostrenp park
Tanggapan pengamat :
Letak strategis gedung Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dengan
intansi merupakan atau menunjukkan prospek yang bagus dalam menarik
nasabah, dan memudahkan dalam melakukan pemasaran.
Jakarta, 21 Mei 2014
(Ahmad Zaki) (Mizwar Akmal)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Muhammad Ali
Jabatan : Security
Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Tanggal : Jakarta, 05 April 2014
Pertanyaan : Jelaskan sejarah singkat Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati?
Jawaban : pada tahun 2001 BNI Syariah membuka dua cabang syariah di
Jakarta dan satu cabang di Bandung. Bank BNI Syariah membuka
cabang di Jakarta berlokasi di wilayah Blok A Jalan R.S
Fatmawati Raya pada saat itu masih Unit Usaha Syariah (UUS),
pemimpin cabang (Branch Manager) pertama kalinya yaitu
Tarmizi Bongso pada tahun 2001, dan Operational Manager
pertama yaitu Endang Rosawati.
Pada tahun 2003/2004 Unit Usaha Syariah (UUS) BNI relokasi di
pertokoan ITC Fatmawati. Kemudian pergantian pimpinan ke dua
yaitu Mahmur (alm) pada tahun 2004, dan Operational
Managernya yaitu Tuku Maulansah, sekarang menjadi Branch
Manager/pimpinan cabang Bank BNI Konvensional Cabang Jati
Negara. Kemudian pergantian Pemimpin cabang ke tiga yaitu
Nursiwan Ismail 2007, dan Operational Managernya yaitu Azhari
Asmawi. Kemudian pergantian pemimpin yang ke empat yaitu
Supardi Najamuddin 2010, dan Operational Managernya yaitu
Bambang, yang pada saat ini menjadi pimpinan cabang Bank BNI
Syariah Cabang Makasar. Dan kemudian pergantian pimpinan
yang ke lima yaitu Muhammad Syarif 2011, sampai saat ini, dan
operational managernya yaitu Anang Heriyanturi.
Pada tahun 2011/2012 Bank BNI Syariah Relokai di Jalan R.S
Fatmawati Raya, No. 30 C-D, Cilandak, Jakarta Selatan, sampai
saat ini. Pimpinan cabangnya yaitu Muhammad Syarif, dan
Opertional Managernya yaitu Retno Widiyastuti, salah satu
pencetus/pendiri Bank BNI Syariah. Dan kemudian digantikan
oleh Bambang Sutopo, sampai saat ini. Dan Bank BNI Syariah
cabang fatmawati memiliki cabang pembantu (Capem) pertama
kali di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cabang pembantu
(Capem) Bogor, dan cabang pembantu (Capem) Cimone
Tangerang. Namun saat ini, untuk cabang pembantu Bogor telah
di ambil alih oleh cabang Bogor dan cabang pembantu Cimone
Tangerang juga telah di ambil alih oleh cabang BSD.
Pada akhirnya Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati membuka
cabang pembantu baru di Cipulir dan sekarang juga sudah di
relokasi ke cabang pembantu Margonda Depok. Dan begitu juga
di ambil alih oleh cabang Depok. Saat ini Bank BNI Syariah
cabang fatmawati memiliki cabang pembantu (Capem) di UIN,
capem di Cilandak, capem di Bintaro, capem di Tebet, capem di
Kalibata, capem di Polim, dan capem di Juanda.
Bank BNI Syariah Fatmawati memiliki keunggulan dalam
menghasilkan Branch Manager (BM), dan Operational Manager
(OM). Cabang fatmawati memiliki peringkat tertinggi dalam
menciptakan BM dan OM terbanyak.
Jakarta, 05 April 2014
(Ahmad Zaki) (Muhammad Ali)
Hasil Wawancara
Nama : Jingga
Jabatan : Customer Service
Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Tanggal : Jakarta, 25 Maret 2014
Pertanyaan : Jelaskan Visi dan Misi Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati?
Jawaban : Visi Bank BNI Syariah adalah Menjadi Bank Syariah pilihan
masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.
Dan Misi Bank BNI Syariah adalah :
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan
ibadah.
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
Pertanyaan : Jelaskan Tata Nilai dan Budaya Kerja Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati?
Jawaban : Tata Nilai dan Budaya Kerja Bank BNI Syariah adalah Dalam
menjalankan kewajibannya yang berpedoman pada dasar hukum
syariah yaitu Al-Qur’an dan Hadits, seluruh insan Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan
dalam setiap perilakunya. Tata nilai ini dirumuskan dalam budaya
kerja Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yaitu Amanah dan
Jamaah, dapat diuraikan sebagagi berikut:
a. Amanah
Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab
untuk memperoleh hasil yang optimal
1) Jujur dan tepati janji
2) Berani mengambil tanggung jawab
3) Semangat menghasilkan karya terbaik
4) Bekerja ikhlas dan mengutamakan niat ibadah
5) Beri layanan melebihi harapan
b. Jamaah
Bersinergi dalam menjalankan tugas dan kewajiban
1) Berani memberi maupun menerima umpan balik yang
konstruktif
2) Bangun sinergi secara kekeluargaan
3) Sebarkan ilmu yang bermanfaat
4) Pahami kaitan proses kerja dengan rekan
5) Perkuat kepemimpinan diri (self lidership)
Jakarta, 25 Maret 2014
(Ahmad Zaki) (Jingga)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Bambang Hartopo
Jabatan : Operational Manager (OM)
Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Tanggal : Jakarta, 04 April 2014
Pertanyaan : Bagaimana Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati ?
Jawaban :
Struktur Organisasi
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Branch Manager
Operational
Manager
SME
Financing
Head
General
Affairs
Head
Operational
Head
Customer
Service Head
Business
Manager
Consumer
Processing
Head
Sub Branch
Office/Cash
Office
Consumer
Sales Head
Dari gambar di atas, pimpinan tertinggi di Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati yaitu Pimpinan Cabang yang bertugas untuk memimpin dan
bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas operasional pada Bank. Branch
Manager membawahi langsung, untuk secara keseluruhan Branch Manager
Bertanggung Jawab, tetapi di pertisi langung ke Operational Manager, Business
Manager, dan SME Financing Head. Operational Manager menangani ke
Customer Service Head, Operational Head, dan General Affairs Head. Business
Manager menangani ke Consumer Processing Head, Consumer Sales Head, dan
Sub Branch Office/Cash Office.
Jakarta, 04 April 2014
(Ahmad Zaki) (Bambang Sutopo)
Hasil Wawancara
Nama : Mizwar Akmal
Jabatan : Gadai (Rahn)
Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Tanggal : Jakarta, 10 April 2014
Pertanyaan : Jelaskan Produk-produk Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati?
Jawaban : Produk-produk Bank BNI Syariah terdiri dari Produk Dana dan
Produk Pembiayaan dan Pembiayaan Lain-lainnya, sebagai berikut:
A. Produk Dana
1. Giro Wadiah
a. Giro iB Hasanah
Simpanan dalam mata uang Rupiah yang dikelola
berdasarkan prinsip Syariah dengan akad Mudharabah
Mutlaqah atau simpanan berdasarkan akad Wadiah.
b. Tabungan iB Hasanah
Investasi dana dalam mata uang Rupiah berdasarkan
akad Wadiah yang diperuntukkan bagi anak-anak dan
pelajar yang berusia dibawah 17 tahun.
2. Tabungan Mudharabah
a. Tabungan iB Hasanah
Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola
berdasarkan prinsip Syariah dengan akad Mudharabah
Mutlaqah atau simpanan berdasarkan akad Wadiah.
b. Tabungan iB Prima Hasanah
Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola
berdasarkan prinsip Syariah dengan akad Mudharabah
Mutlaqah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.
c. Tabungan iB Bisnis Hasanah
Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola
berdasarkan prinsip Syariah dengan akad Mudharabah
Mutlaqah dan dilengkapi dengan detail mutasi debet
dan kredit pada buku tabungan.
d. Tabungan iB THI Hasanah
Investasi dana untuk perencanaan haji yang dikelola
secara Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah
dengan sistem setoran bebas atau bulanan, bermanfaat
sebagai sarana pembayaran Biaya Penyelenggara
Ibadah Haji (BPIH).
e. Tabungan iB Tapenas Hasanah
Investasi dana untuk perencanaan masa depan yang
dikelola secara Syariah dengan akad Mudharabah
Mutlaqah dengan sistem setoran bulanan, bermanfaat
untuk membantu menyiapkan rencana masa depan
seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan
ataupun rencana masa depan lainnya.
3. Deposito Mudharabah
Investasi berjangka yang ditujukan bagi nasabah perorangan
da perusahaan, dengan menggunakan prinsip Mudharabah
Mutlaqah. Pengelolaan dana disalurkan melalui pembiayaan
yang sesuai dengan prinsip Syariah dan menghasilkan bagi
hasil yang kompetitif.
B. Produk Pembiayaan
1. Pembiayaan Konsumtif
a. Pembiayaan iB Hasanah Griya dengan akad Murabahah.
b. Pembiayaan iB Hasanah Haji dengan akad Ijarah dan
Qardh.
c. Pembiayaan iB Hasanah OTTO dengan akad Murabahah.
d. Pembiayaan iB Hasanah Multi Guna dengan akad
Murabahah.
e. Pembiayaan iB Hasanah Multi Jasa dengan akad Ijarah.
f. Pembiayaan iB Hasanah Flexsi dengan akad Murabahah
dan Ijarah.
2. Pembiayaan Produktif
Pembiayaan Produktif dengan akad Murabahah, Mudharabah,
dan Musyarakah.
a. Pembiayaan Wirausaha
b. Pembiayaan Tunas Usaha
c. Pembiayaan Usaha Mikro
d. Pembiayaan Produktif
3. Pembiayaan Lain-lainnya
a. Pembiayaan Gadai dengan akad Qardh
b. Pembiayaan Emas dengan akad Qardh dan Ijarah
Pertanyaan : Jelaskan Produk Gadai Emas Syariah di Bank BNI Syariah?
Jawaban : Gadai Emas Syariah-BNI Syariah atau disebut juga pembiayaan Rahn
merupakan penyerahan jaminan atau hak penguasaan secara fisik atas
barang berharga berupa emas (lantakan atau logam mulia) kepada
bank sebagai jaminan atas pembiayaan akad Qardh yang diterima.
Gadai Emas Syariah ini dapat dimanfaatkan oleh Anda yang
membutuhkan dana jangka pendek dan keperluan yang mendesak.
Misalnya menjelang tahun ajaran baru, hari raya, kebutuhan modal
kerja jangka pendek dan sebagainya.
Produk gadai emas memiliki Keunggulan, Persyaratan, dan Fasilitas,
sebagai berikut:
A. Keunggulan Produk Gadai Emas :
1. Cepat, karena keseluruhan proses hanya memakan waktu
kurang dari 30 menit.
2. Mudah, karena dengan prosedur yang sederhana dan
diperuntukkan untuk segenap lapisan masyarakat.
3. Murah, karena tarif penitipan diterapkan harian dan tidak
dikaitkan dengan nominal pembiayaan.
4. Berkah, karena dikelola secara syariah dan tanpa atau tidak
menggunakan bunga.
B. Persyaratan Produk Gadai Emas:
1. Harus membuka atau memiliki rekening Tabungan iB
Hasanah
2. Memiliki bukti identitas diri yang jelas dan masih berlaku
seperti KTP.
3. Menyerahkan barang gadai berupa emas atau lantakan yang
dilengkapi dengan sertifikat logam mulia.
4. Jangka waktu selama 4 bulan dan dapat di perpanjang atau
diperbaharui maksimal 2 kali perpanjangan.
5. Biaya pemeliharaan (ujroh) dan perawatan di hitung secara
harian dan di pungut pada jatoh tempo.
6. Pembiayaan gadainya sebesar 80% dari nilai taksiran, dengan
minimum Rp 1.000.000,-.
C. Fasilitas Produk Gadai Emas
1. Diberikan kartu ATM BNI iB Hasanah
2. Barang Agunan Di Asuransi.
Jakarta, 10 April 2014
(Ahmad Zaki) (Mizwar Akmal)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Mizwar Akmal
Jabatan : Divisi Gadai Syariah (Rahn)
Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Tanggal : Jakarta, 03 Juni 2014
A. Formulasi Strategi
Pertanyaan : Apa program jangka panjang Bank BNI Syariah dalam
memasarkan produk gadai emas syariah?
Jawaban : Program melalui seminar, brosur, spanduk, banner dan direct presentasi
ke semua kelompok komunitas. Program jangka panjang melalui
kerjasama, dengan para pemilik toko-toko emas dan juga promosi
melalui media berskala nasional dan lokal.
Petanyaan : Siapa saja yang menjadi sasaran Bank BNI Syariah dalam kegiatan
memasarkan produk gadai emas syariah?
Jawaban : Semua kelompok komunitas tidak terkecuali nasabah yang ingin
membuka rekening kita tawarkan produk gadai emas.
Pertanyaan : Upaya apa yang dilakukan Bank BNI Syariah untuk meningkatkan
struktur modal dalam meningkatkan pelayanan produk gadai emas
syariah kepada para nasabah gadai?
Jawaban : Guna meningkatkan pelayanan produk gadai maka struktur modal sudah
dpt ditetapkan dengan diberikannya pembiayaan nasabah hingga
mencapai Rp 250 juta.
Pertanyaan : Adakah pengembangan pemasaran yang dilakukan Bank BNI
Syariah dalam upaya memasarkan produk gadai emas syariah?
Jawaban : Pengembangannya yaitu dengan membuka pameran-pameran produk-
produk BNI Syariah disuatu tempat misalnya di masjid-masjid, sekolah-
sekolah, pasar maupun dilingkungan perumahan.
Pertanyaan : Apa saja program jangka pendek Bank BNI Syariah dalam
memasarkan produk gadai emas syariah?
Jawaban : Program jangka pendeknya menawarkan kepada nasabah produk gadai
emas tersebut dengan memberikan gift/suvenir secara cuma-cuma kepada
nasabah.
Pertanyaan : Adakah program pelatihan yang diberikan kepada karyawan guna
mengembangkan SDM?
Jawaban : Sudah ada program pelatihan tersebut agar dapat lebih mengetahui
dengan menguasai produk gadai emas tersebut.
Pertanyaan : Dari program-program yang direncanakan adakah kendala yang
dihadapi?
Jawaban : Kendalanya yaitu masih minimnya minat nasabah untuk produk gadai
emas tersebut.
Pertanyaan : Strategi apa yang digunakan untuk menghadapi kendala tersebut?
Jawaban : Menentukan waktu dalam memasarkan produk gadai emas tersebut
misalnya ditawarkan pada waktu menjelang lebaran atau menjelang
tahun ajaran baru, dengan tidak menutup kemungkinan pada waktu
tersebut nasabah sangat memerlukan dana tersebut.
B. Implementasi Strategi
1. Struktur Organisasi
Pertanyaan : Adakah penempatan SDM yang terlibat dalam struktur
organisasi disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian?
Jawaban : Tidak ada, karyawan yang ditempatkan di suatu unit tertentu
sudah cukup memiliki kemampuan dan keahliannya yaitu tadi
dengan dilakukannya pelatihan-pelatihan yang di selenggarakan
oleh SDM.
2. Kepemimpinan
Pertanyaan : Bagaimana tipe kepemimpinan pada Bank BNI Syariah?
Jawaban : Pengarahan dengan penjelasan mengenai suatu pekerjaan yang
dilakukan setiap pegawai.
Pertanyaan : Bagaimana proses pengambilan keputusasn pada Bank BNI
Syariah?
Jawaban : Dengan hati-hati dan selektif terhadap kemungkinan yang terjadi
dimasa yg akan datang.
3. Budaya Organisasi
Pertanyaan : Apa saja peraturan terhadap aktivitas kerja yang ada pada
Bank BNI Syariah?
Jawaban : Melakukan tugas dengan baik, disiplin, dan bertanggung jawab.
Pertanyaan : Adakah Reward yang diberikan kepada karyawan Bank BNI
Syariah yang melaksanakan peraturan tersebut dengan
baik?
Jawaban : Kalau reward belum ada tetapi ada penilaian pekerjaan setiap
pegawai di akhir tahun oleh SDM dengan melihat evaluasi
pekerjaan-pekerjaan yang telah di lakukannya.
4. Prosedur, Program, dan Anggaran
Pertanyaan : Bagaimana prosedur program Bank BNI Syariah
dilaksanakan?
Jawaban : Prosedurnya sudah dilakasanakan atau dijalankan oleh setiap
pegawai dengan baik dan benar.
Pertanyaan : Siapa yang melaksanakan program-program tersebut?
Jawaban : Semua pegawai dengan melihat ketentuan dan prosedur yang
berlaku.
Pertanyaan : Bagaimana alokasi anggaran dananya?
Jawaban : Menggunakan dana dari pihak ketiga yaitu alokasi dana simpanan
dan investasi nasabah.
C. Evaluasi Strategi
Pertanyaan : Apa standar penilaian prestasi kerja karyawan Bank BNI Syariah?
Jawaban : Mengevaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah di lakukan
oleh pegawai dan ditujukan untuk pengembangan.
Pertanyaan : Bagaimana Bank BNI Syariah dalam melakukan pengukuran
kerja?
Jawaban : pengukuran kinerja BNI Syariah di lakukan dengan : a. Pendekatan
komparatif yaitu membandingkan kinerja seorang pegawai dengan
kinerja pegawai-pegawai lainnya. b. Pendekatan atribut yaitu
mefokuskan apakah pegawai tersebut mempunyai atribut tertentu atau
karateristik pribadi yang diyakini memberikan kontribusi terhadap
perusahaan. c. Pendekatan keperilakuan yaitu mendefinisikan prilaku
pegawai yang harus di tunjukan agar efektif dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Pertanyaan : Tindakan korektif apa yang dilakukan terhadap penyimpang
tersebut?
Jawaban : Seandainya terjadi penyimpangan : a. Diperlukan untuk membuat
organisasi atau perusahaan tetap berada pada jalur tujuan. b. Mendorong
perusahaan berhasil beradaptasi dengan lingkungan yang sedang
berubah. c. Tindakan korektif harus membawa perusahaan keposisi yang
lebih baik dengan memanfaatkan kekuatan internal.
Pertanyaan : Bagaimana langkah-langkah evaluasi strategi pada Bank BNI
Syariah?
Jawaban : a. Mengkaji ulang atas landasan evaluasi strategi. b. Mengukur kinerja
perusahaan dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil
yang sebenarnya. c. Pengambilan tindakan korektif untuk memastikan
bahwa kinerja sesuai dengan rencana.
Jakarta, 21 Juli 2014
(Ahmad Zaki) (Mizwar Akmal)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Mizwar Akmal
Jabatan : Divisi Gadai Syariah (Rahn)
Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Tanggal : Jakarta, 03 Juni 2014
A. Analisis SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
Apa saja kekuatan atau factor pendukung Bank BNI Syariah dalam
memasarkan produk gadai emas syariah?
Biaya ijarah yang murah
Lokasi bank yang strategis
Layanan konsumen yang baik
Jaminan asuransi agunan
2. Weakness (Kelemahan)
Apa saja kelemahan atau factor penghambat Bank BNI Syariah dalam
memasarkan produk gadai emas syariah?
Nilai taksir yang masih kecil
Kurangnya memaksimalkan bentuk promosi selain iklan
3. Opportunity (Peluang)
peluang apa yang dimiliki Bank BNI Syariah dalam memasarkan produk gadai
emas syariah?
Harga emas yang cenderung meningkat
Meningkatnya kesadaran masyarakat muslim untuk melakukan akses dengan
perbangkan syariah
Kebutuhan akan biaya hidup yang semakin tinggi
4. Threats (Ancaman)
Ancaman apa yang dihadapi Bank BNI Syariah dalam memasarkan produk
gadai emas syariah?
Makin banyaknya pesaing pada jenis produk ini
Ketidaksamaan biaya ujrah dan biaya Qardh
Jakarta, 21 Agustus 2014
(Ahmad Zaki) (Mizwar Akmal)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Mizwar
Jabatan : Divisi Gadai Syariah (Rahn)
Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Tanggal : Jakarta, 03 Juni 2014
Pertanyaan : Bagaimana mekanisme produk gadai emas syariah ?
Jawaban : Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan Qardh dan menyerahkan agunan
berupa perhiasan, emas, atau latakan. Bank BNI Syariah memproses
permohonan pembiayaan Qardh dan melakukan taksiran agunan oleh juru
taksir, kemudian Bank BNI Syariah memberikan persetujuan pembiayaan Qardh
sebesar ketentuan yang berlaku. Bank BNI Syariah dan nasabah
menandatangani akad pembiayaan gadai emas iB Hasanah dimana tercantum
didalamnya akad Qardh atau hutang, Rahn atau gadai, dan Ijarah atau
penaksiran pemiliharaan dan perawatan barang gadai. Nasabah menyerahkan
barang agunan bersama dengan penandatanganan perjanjian gadai emas iB
Hasanah. Setelah jatuh tempo nasabah mengembalikan dana Qardh beserta
ujrah.
Pertanyaan : Bagaimana cara perhitungan taksiran gadai emas syariah ?
Jawaban :
a. Perhitungan Taksiran
Harga jual emas PT. ANTAM Rp 514.240/gr
Harga beli kembali PT. ANTAM Rp 493.000/gr
Maka harga taksirannya Rp 514.240 + Rp 493.000 = Rp 1.007.240 / 2
= Rp 503.620/gr
Untuk nilai taksiran yang bisa di terima nasabah harga 80% dari harga agunan atau
emas latakan.
b. Perhitungan yang di dapat nasabah gadai emas syariah :
Harga taksiran Rp 503.620/gr
Jaminan emas/logam 50 gr
Maka maksimum pembiayaan adalah :
= 80% x (50gr x Rp 503.620/gr)
= Rp 25.181.000,- (nilai taksiran) x 80%
= Rp 20.144.800,- (nilai pembiayaan nasabah Qardh)
c. Perhitungan biaya Ujrah (pemeliharaan)
Untuk ujrah gadai (rahn) di Bank BNI Syariah FMS 1,6%
= 1,6% x Rp 25.181.000,-
= Rp 402.896 (selama 1 bulan)
= Rp 402.896 x 4 bulan
= Rp 1.611.584,-
# kalau sehari Rp 402.896,- atau 30 hari = Rp 13.430
d. Perhitungan Taksiran
Harga jual emas PT. ANTAM Rp 514.240/gr
Harga beli kembali PT. ANTAM Rp 493.000/gr
Maka harga taksirannya Rp 514.240 + Rp 493.000 = Rp 1.007.240 / 2
= Rp 503.620/gr
Untuk nilai taksiran yang bisa di terima nasabah harga 80% dari harga agunan atau
emas latakan.
e. Perhitungan yang di dapat nasabah gadai emas syariah :
Harga taksiran Rp 503.620/gr
Jaminan emas/logam 50 gr
Maka maksimum pembiayaan adalah :
= 80% x (50gr x Rp 503.620/gr)
= Rp 25.181.000,- (nilai taksiran) x 80%
= Rp 20.144.800,- (nilai pembiayaan nasabah Qardh)
f. Perhitungan biaya Ujrah (pemeliharaan)
Untuk ujrah gadai (rahn) di Bank BNI Syariah FMS 1,6%
= 1,6% x Rp 25.181.000,-
= Rp 402.896 (selama 1 bulan)
= Rp 402.896 x 4 bulan
= Rp 1.611.584,-
# kalau sehari Rp 402.896,- atau 30 hari = Rp 13.430
Pertanyaan : Apa saja persyaratan produk gadai emas syariah ?
Jawaban :
a. Harus membuka atau memiliki rekening Tabungan iB Hasanah
b. Memiliki bukti identitas diri yang jelas dan masih berlaku seperti KTP.
c. Menyerahkan barang gadai berupa emas atau lantakan yang dilengkapi dengan
sertifikat logam mulia.
d. Jangka waktu selama 4 bulan dan dapat di perpanjang atau diperbaharui maksimal 2
kali perpanjangan.
e. Biaya pemeliharaan (ujroh) dan perawatan di hitung secara harian dan di pungut
pada jatoh tempo.
f. Pembiayaan gadainya sebesar 80% dari nilai taksiran, dengan minimum Rp
1.000.000,-.
Pertanyaan : Apa saja fasilitas produk gadai emas syariah ?
Jawaban : a. Diberikan kartu ATM BNI iB Hasanah
b. Barang Agunan di asuransi
Jakarta, 21 Agustus 2014
(Ahmad Zaki) (Mizwar Akmal)
Lampiran.
Struktur Organisasi
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
a. Consumer Processing a. Financing Support a. Administration
Assistant Assistant Assistant
b. Collection Assistant b. Operational Assistant
a. Sales Officer a. Teller
b. Sales Assistant b. Customer Servis
Branch Manager
Muhammad Syarif
SME Financing
Head
Suci
Business Manager
Elvita
Operational Manager
Bambang Sutopo
Customer Service
Head
Noni Halimi
General Affairs
Head
Ermawan Susanto
Operational Head
Iis Apriyanti
Sub Branch
Office/Cash Office
Consumer Sales
Head
Luana
Consumer Processing
Head
Wahyudi Hidayat
KCP UIN
Joko Sutrisno
KCP Bintaro
Hariadi
KCP Cilandak
Mutia F Nunjang
KCP Tebet
Rahmat Basuki
KCP Kalibata
Firli Febianto Setiawan
KCP Polim
Lisa Chandrawati
KCP Juanda
Rizki Chaironi