pelajaran 2 - beragama dan beriman (2)
DESCRIPTION
Pelajaran Agama Katolik kelas IX SMP Guru : Kornelis RubenTRANSCRIPT
Beragama dan Beriman Sebagai Tanggapan atas
Kehendak Allah Buku hal 15
Prinsip Keselamatan:
• Allah sumber keselamatan bagi umat manusia
• Inisiatif keselamatan datang dari Allah
• Beriman dan beragama sbg tanggapan manusia atas Kasih Allah yang menyelamatkan
1. Beragama
Agama resmi di Indonesia1.Islam2.Kristen3.Katolik4.Hindu5.Buda6.Kong Hu Cu7.Aliran Kepercayaan/agama asli
a. Agama dan Hidup Beragama dalam Masyarakat
• Penghayatan agama yang baik dan benar– Menjadi pelopor terciptanya kedamaian, kasih sayang,
persaudaraan, toleransi, saling menghormati, dll– Giat mewujudkan kerukunan hidup bersama– Berani dan rela berkorban memperjuangkan kebenaran
dan keadilan– Option for the poor – berpihak pada orang kecil dan
sederhana– Mengutamakan kehendak Allah daripada diri sendiri/
kelompokBuku hal 16-17
b. Ungkapan Beragama
• Bentuk pengungkapan/perwujudan beragama1) Percaya Mitos : peristiwa yang dianggap suci2) Upacara dan ritus keagamaan: tatacara ibadah dan doa-
doa3) Simbol keagamaan: dalam bentuk benda, warna,
gambar, gerak/tarian4) Tata nilai: dalam bentuk ajaran, dogma dan aturan
keagamaan5) Pembentukan komunitas dan basis keagamaan: dalam
bentuk lembaga/institusi6) Perumusan dan penyebaran agama: ajaran yg
diwartakan agar dianut semakin banyak orangBuku hal 17-18
C. Alasan Manusia Beragama
1) Mencari perlindungan: berlindung pada kekuatan yg lebih hebat
2) Menemukan jawaban: manusia bertanya utk mencari jawaban
3) Meneguhkan Tata Nilai: fakta ada nilai baik dan jahat atau benar dan salah
4) Memuaskan kerinduan akan masa depan yang lebih baik: fakta adanya kekacauan dan penderitaan sehingga manusia mencari masa depan lebih baik
Buku Hal 19-20
D. Ajaran Gereja tentang Agama dan Beragama
Dokumen konsili Vatikan II, Nostra Aetate Art. 1:1) Ada kemajuan relasi manusia dg semua
bangsa2) Nilai cinta kasih universal terdapat pada
semua bangsa3) Ada kesadaran sebagai masyarakat yang
memiliki asal dan tujuan pada Allah yang satu dan sama
Buku hal 21
E. Beragama yang Benar Menurut Yesus
• Kritik Yesus atas praktek hidup beragama orang Yahudi (Mat 5:17-48)1) Supaya tidak hanya bersikap formalitas dalam
beragama2) Benar-benar memahami ajaran agama dan tidak
berpikir dangkal3) Mengamalkan ajaran agama secara benar4) Bersikap kritis dalam menyikapi pandangan
agama sendiri atau orang lain, dengan mengutamakan kehendak Allah sbg ukuran
( buku hal 24)
F. Membaharui dan meningkatkan kehidupan beragama
• Iman harus dihayati : “Kisah Rabi dan Tukang Pembuat Sabun”
• Kisah Mother Theresa
2. Beriman (hal 25)
• Allah setia menyertai manusia apapun keadaannya: 1) Allah senantiasa menyapa manusia dan
menyatakan diri-Nya dengan berbagai macam cara
2) Pernyataan Diri Allah ditanggapi manusia dg berbagai macam cara dan bentuk
•
a. Manusia Menanggapi Wahyu Allah• Sejak penciptaan Allah mencintai manusia dan
ingin menyelamatkan manusia setelah jatuh ke dalam dosa
• Anugerah kehendak bebas bagi manusia agar dapat bertindak secara bebasa utk melakukan yg baik, mengasihi dan mengungkapkan kepercayaan kepada Allah
• Manusia menanggapi dan menjawab pewahyuan diri Allah itu dengan “IMAN”
B. Makna Beriman
1. Berani melakukan apa yang dipercaya2. Menyerahkan diri secara total kepada
kehendak Allah3. Membiarkan Allah melakukan yang terbaik
bagi dirinya, biarkan kehendak Allah terjadi4. Manusia tidak tawar-menawar, tidak ragu-
ragu pasrah kepada Tuhan
Contoh Tokoh Kitab Suci yang beriman luar
biasa:
1. Abraham2. Daud3. Bunda Maria4. Yesus Kristus
Beberapa aspek penting dalam beriman:
1. Iman adalah rahmat2. Iman adalah
anugerah3. Iman itu personal4. Beriman itu proses5. Iman berkembang
dalam kebersamaan dengan yang lain
d. Iman dan Perbuatan
• Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati (Yak 2 : 14-26)
• Beriman tidak sekadar menjalankan ibadah• Beriman benar terwujud dalam tindakan
menyelamatkan dan membahagiakan sesama• Ibadat, agama dan iman merupakan sarana
utk membangun kedekatan dg Allah
e. Pengalaman Mewujudkan iman dalam perbuatan
• Belajar dari pengalaman St. Hieronimus