pedoman rencana tindak lanjut (rtl) pelatihan teknis
TRANSCRIPT
iKEMENTERIAN AGAMA RI
BADAN LITBANG DAN DIKLAT PUSDIKLAT TENAGA ADMINISTRASI
TAHUN 2019
PEDOMAN
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)PELATIHAN TEKNIS ADMINISTRASI
ii
iii
PEDOMANRENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
PELATIHAN TEKNIS ADMINISTRASI
KEMENTERIAN AGAMA RIBADAN LITBANG DAN DIKLAT
PUSDIKLAT TENAGA ADMINISTRASI2019
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa). Berkat rahmat-Nya, Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah berhasil menyelesaikan penyusunan Pedoman Diklat. Keberhasilan ini tidak lepas dari ketepatan dalam pencapaian target perencanaan pelaksanaan dan evaluasi akhir kegiatan penyusunan Pedoman.
Pedoman ini dapat diselesaikan berkat kontribusi berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada para pengelola dan pelaksana kegiatan serta khususnya kepada penyusun Pedoman. Semoga karya ini menjadi sumbangan berharga untuk mewujudkan kualitas diklat di Kementerian Agama.
Dengan adanya Pedoman ini, diharapkan penyelenggara diklat dapat mengikuti proses yang ada dalam Pedoman, sehingga Diklat dapat berjalan sesuai standar yang sudah ditetapkan
Sebagai buah karya manusia, tentu Pedoman ini tidak sempurna. Untuk itu, kami mohon maaf jika masih terdapat kekurangan sekaligus mengharapkan kepada seluruh pengguna, khususnya penyelenggara Diklat dapat memberikan kritik dan saran perbaikan demi penyempurnaannya.
Semoga Pedoman ini bermanfaat untuk kita semua, dan selamat membaca.
Jakarta, Mei 2019
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa). Berkat rahmat-Nya, Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah berhasil menyelesaikan penyusunan Pedoman Diklat. Keberhasilan ini tidak lepas dari ketepatan dalam pencapaian target perencanaan pelaksanaan dan evaluasi akhir kegiatan penyusunan Pedoman.
Pedoman ini dapat diselesaikan berkat kontribusi berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada para pengelola dan pelaksana kegiatan serta khususnya kepada penyusun Pedoman. Semoga karya ini menjadi sumbangan berharga untuk mewujudkan kualitas diklat di Kementerian Agama.
Dengan adanya Pedoman ini, diharapkan penyelenggara diklat dapat mengikuti proses yang ada dalam Pedoman, sehingga Diklat dapat berjalan sesuai standar yang sudah ditetapkan
Sebagai buah karya manusia, tentu Pedoman ini tidak sempurna. Untuk itu, kami mohon maaf jika masih terdapat kekurangan sekaligus mengharapkan kepada seluruh pengguna, khususnya penyelenggara Diklat dapat memberikan kritik dan saran perbaikan demi penyempurnaannya.
Semoga Pedoman ini bermanfaat untuk kita semua, dan selamat membaca.
Jakarta, Mei 2019
vi
vii
viii
DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................... iii Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Nomor 26 Tahun 2019 ........................................................................... iv Lampiran Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Nomor 26 Tahun 2019 ........................................................... vi Daftar Isi ............................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1 B. Tujuan dan Sasaran ............................................................ 2 C. Dasar Hukum ..................................................................... 2
BAB II KONSEP DASAR RTL ........................................................... 4
A. Pengertian, Tujuan dan Manfaat ........................................ 4 B. Ruang Lingkup RTL ......................................................... 5 C. Prosedur Pelaksanaan RTL ................................................ 5 D. Unsur-unsur RTL ............................................................... 6
BAB III PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT ................. 8
A. Format Rencana Tindak Lanjut ......................................... 8 B. Petunjuk Pengisian ............................................................. 9 C. Contoh RTL ..................................................................... 11
BAB IV. PENUTUP .............................................................................. 13
ix
DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................... iii Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Nomor 26 Tahun 2019 ........................................................................... iv Lampiran Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Nomor 26 Tahun 2019 ........................................................... vi Daftar Isi ............................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1 B. Tujuan dan Sasaran ............................................................ 2 C. Dasar Hukum ..................................................................... 2
BAB II KONSEP DASAR RTL ........................................................... 4
A. Pengertian, Tujuan dan Manfaat ........................................ 4 B. Ruang Lingkup RTL ......................................................... 5 C. Prosedur Pelaksanaan RTL ................................................ 5 D. Unsur-unsur RTL ............................................................... 6
BAB III PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT ................. 8
A. Format Rencana Tindak Lanjut ......................................... 8 B. Petunjuk Pengisian ............................................................. 9 C. Contoh RTL ..................................................................... 11
BAB IV. PENUTUP .............................................................................. 13
x
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pelatihan merupakan salah satu proses yang sangat strategis dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.
Pelatihan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai pada Kementerian Agama dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kemampuan profesional dan kompetensi agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengembangkan mutu dan prestasi kerja pada satuan kerja/wilayah kerja masing-masing.
Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan sebuah rencana kerja yang termaktub dalam Pelatihan teknis yang dibuat secara individual oleh Peserta Pelatihan. Setelah selesai mengikuti seluruh materi, peserta menyusun Rencana Tindak Lanjut yang merupakan proses sistematis untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mengukur evaluasi pasca pelatihan yang idealnya dilakukan pada setiap akhir pelatihan.
Rencana Tindak Lanjut dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diberikan dalam suatu pelatihan. Perpaduan antara teori dan pengalaman ini merupakan salah satu metode untuk lebih meningkatkan tingkat pemahaman peserta pelatihan terhadap pembelajaran yang telah diberikan selama pelatihan, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan dokumen rencana yang memuat tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan setelah peserta kembali ketempat tugas untuk menerapkan hasil pelatihan.
2
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyatakan bahwa ASN terdiri dari Profesi PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat bangsa. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pelatihan pada Kementerian Agama mengacu pada PMA no. 75 tahun 2015. Pelatihan akan efektif dan efisien apabila ada aksi tindak lanjut. Untuk itu Pusdiklat Tenaga Administrasi menyusun Pedoman Rencana Tindak Lanjut sebagai rencana aksi purna pelatihan.
B. TUJUAN DAN SASARAN Pedoman ini sebagai standar minimal pelaksanaan Rencana Tindak
Lanjut pada Pelatihan Teknis Administrasi. 1. Tujuan Tersusunnya pedoman pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
pada pelatihan teknis administrasi. 2. Sasaran
a. Terwujudnya persamaan persepsi bagi widyaiswara b. Tersedianya pedoman RTL bagi lembaga diklat dalam rangka
pelaksanaan evaluasi purna pelatihan. C. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS;
3. Perkalan No. 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Teknis;
3
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyatakan bahwa ASN terdiri dari Profesi PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat bangsa. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pelatihan pada Kementerian Agama mengacu pada PMA no. 75 tahun 2015. Pelatihan akan efektif dan efisien apabila ada aksi tindak lanjut. Untuk itu Pusdiklat Tenaga Administrasi menyusun Pedoman Rencana Tindak Lanjut sebagai rencana aksi purna pelatihan.
B. TUJUAN DAN SASARAN Pedoman ini sebagai standar minimal pelaksanaan Rencana Tindak
Lanjut pada Pelatihan Teknis Administrasi. 1. Tujuan Tersusunnya pedoman pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
pada pelatihan teknis administrasi. 2. Sasaran
a. Terwujudnya persamaan persepsi bagi widyaiswara b. Tersedianya pedoman RTL bagi lembaga diklat dalam rangka
pelaksanaan evaluasi purna pelatihan. C. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS;
3. Perkalan No. 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Teknis;
4. Peraturan Menteri Agama Nomor: 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan pada Pegawai Kementerian Agama;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor: 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
4
BAB II KONSEP DASAR RENCANA TINDAK LANJUT
(RTL)
A. PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT
1. Pengertian Pengertian Tindak lanjut menurut Hiro Tugiman (2006 : 72) adalah:
“Suatu proses untuk menentukan kecukupan, keefektifan, dan ketepatan waktu dari berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen terhadap berbagai temuan pemeriksaan audit yang dilaporkan.”
Dan menurut SPAI (2004 : 18) Standar Kinerja 2510 tentang Penyusunan Prosedur Tindak Lanjut, yaitu: “Penanggungjawaban fungsi audit internal harus menyusun prosedur tindak lanjut untuk memantau dan memastikan bahwa manajemen telah melaksanakan tindak lanjut secara efektif, atau menanggung resiko karena tidak melakukan tindak lanjut.”
Sedangkan, Rencana Tindak Lanjut (RTL) dalam pedoman ini adalah sebuah rencana kerja yang dibuat secara individual yang disusun oleh peserta pelatihan setelah mengikuti seluruh mata diklat yang telah diberikan, berisi rencana kerja yang menjadi tugas dan wewenangnya.
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diberikan dalam pelatihan dengan pengalaman peserta pelatihan. Perpaduan / gabungan antara teori dan pengalaman ini merupakan salah satu metode untuk lebih meningkatkan tingkat pemahaman peserta diklat akan teori-teori yang telah diberikan selama pelatihan, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
2. Tujuan RTL Mampu menuliskan rencana kerja tidak efektif secara individual
sebagai penerapan dari apa yang diperoleh dari pelatihan
5
BAB II KONSEP DASAR RENCANA TINDAK LANJUT
(RTL)
A. PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT
1. Pengertian Pengertian Tindak lanjut menurut Hiro Tugiman (2006 : 72) adalah:
“Suatu proses untuk menentukan kecukupan, keefektifan, dan ketepatan waktu dari berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen terhadap berbagai temuan pemeriksaan audit yang dilaporkan.”
Dan menurut SPAI (2004 : 18) Standar Kinerja 2510 tentang Penyusunan Prosedur Tindak Lanjut, yaitu: “Penanggungjawaban fungsi audit internal harus menyusun prosedur tindak lanjut untuk memantau dan memastikan bahwa manajemen telah melaksanakan tindak lanjut secara efektif, atau menanggung resiko karena tidak melakukan tindak lanjut.”
Sedangkan, Rencana Tindak Lanjut (RTL) dalam pedoman ini adalah sebuah rencana kerja yang dibuat secara individual yang disusun oleh peserta pelatihan setelah mengikuti seluruh mata diklat yang telah diberikan, berisi rencana kerja yang menjadi tugas dan wewenangnya.
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diberikan dalam pelatihan dengan pengalaman peserta pelatihan. Perpaduan / gabungan antara teori dan pengalaman ini merupakan salah satu metode untuk lebih meningkatkan tingkat pemahaman peserta diklat akan teori-teori yang telah diberikan selama pelatihan, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
2. Tujuan RTL Mampu menuliskan rencana kerja tidak efektif secara individual
sebagai penerapan dari apa yang diperoleh dari pelatihan
ABCD (Audience Behavior Condition Degree): Peserta mampu menuliskan rencana kerja secara individual sebagai penerapan dari apa yang telah diperoleh di pelatihan.
3. Manfaat RTL Merupakan langkah awal komitmen purna pelatihan sehingga hasil
nyata dapat diimplementasikan langsung di satuan kerja masing-masing peserta.
B. RUANG LINGKUP RTL 1. Mengacu pada tugas, fungsi dan kewenangan peserta pelatihan 2. Harus meliputi semua tindakan yang akan dilakukan dan memiliki
tujuan yang jelas, obyektif, dan rasional untuk dilaksanakan 3. Mudah dipahami penafsirannya 4. Berimbang dengan tugas dan penyediaan fasilitas 5. Fleksibel dan sensitif dengan situasi sehingga mudah mengubah
teknik pelaksanaannya tanpa mengurangi tujuan
C. PROSEDUR PELAKSANAAN RTL 1. Menjelang akhir pelatihan, Narasumber/Widyaiswara memandu
Peserta menghimpun rencana-rencana kegiatan yang akan dilakukan purna pelatihan yang dituangkan dalam RTL
2. Peserta mempresentasikan RTL 3. Narasumber/Widyaiswara dan Para Peserta memberi masukan
terhadap RTL dimaksud 4. Penyelenggara mewajibkan peserta untuk melaksanakan RTL
sesuai hasil masukan Narasumber/Widyaiswara pada unit organisasi masing-masing
5. Peserta melaksanakan RTL pada Unit organisasi dengan mengacu pada RTL yang telah direvisi sesuai masukan hasil presentasinya
6. Peserta melaporkan hasil perkembangan RTL kepada Narasumber/Widyaiswara dalam jangka waktu yang telah disepakati.
7. Narasumber/Widyaiswara melaporkan hasil penilaian RTL Peserta kepada Penyelenggara Diklat.
6
D. UNSUR-UNSUR RTL Dalam menyusun RTL sebaiknya mencakup unsur-unsur sebagai berikut: 1. Kegiatan yaitu uraian kegiatan yang akan dilakukan yang diperoleh melalui
identifikasi kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar hal ini terealisasi maka diidentifikasi kegiatan kegiatan apa yang diperlukan.
2. Tujuan Yaitu uraian kegiatan yang perlu dilakukan berdasarkan identifikasi kegiatan sebagai bentuk upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
3. Output Hasil akhir yang akan dicapai 4. Tahapan Kegiatan Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan
kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 5. Stakeholder Stakeholder dalam pelaksanaan RTL terbagi menjadi stakeholder
internal dan eksternal. Stakeholder internal adalah pemangku kepentingan di Unit Organisasi peserta yang membantu dan memberi dukungan dalam pencapaian tujuan. Sedangkan stakeholder eksternal adalah pemangku kepentingan di luar Unit Organisasi Peserta Pelatihan.
6. Waktu Dalam penentuan waktu sebaiknya menunjukkan kapan suatu
kegiatan dimulai sampai kapan berakhir. Apabila dimungkinkan, sudah dilengkapi dengan tanggal pelaksanaan. Hal ini untuk mempermudah dalam persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan, serta dalam melakukan evaluasi.
7
D. UNSUR-UNSUR RTL Dalam menyusun RTL sebaiknya mencakup unsur-unsur sebagai berikut: 1. Kegiatan yaitu uraian kegiatan yang akan dilakukan yang diperoleh melalui
identifikasi kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar hal ini terealisasi maka diidentifikasi kegiatan kegiatan apa yang diperlukan.
2. Tujuan Yaitu uraian kegiatan yang perlu dilakukan berdasarkan identifikasi kegiatan sebagai bentuk upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
3. Output Hasil akhir yang akan dicapai 4. Tahapan Kegiatan Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan
kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 5. Stakeholder Stakeholder dalam pelaksanaan RTL terbagi menjadi stakeholder
internal dan eksternal. Stakeholder internal adalah pemangku kepentingan di Unit Organisasi peserta yang membantu dan memberi dukungan dalam pencapaian tujuan. Sedangkan stakeholder eksternal adalah pemangku kepentingan di luar Unit Organisasi Peserta Pelatihan.
6. Waktu Dalam penentuan waktu sebaiknya menunjukkan kapan suatu
kegiatan dimulai sampai kapan berakhir. Apabila dimungkinkan, sudah dilengkapi dengan tanggal pelaksanaan. Hal ini untuk mempermudah dalam persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan, serta dalam melakukan evaluasi.
7. Bukti Fisik Kelengkapan yang diperlukan dalam mencapai output
didokumentasikan sebagai bahan laporan hasil pelaksanaan RTL sesuai waktu yang telah disepakati.
8
BAB III PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. FORMAT RENCANA TINDAK LANJUT
RENCANA TINDAK LANJUT
Nama No. Urut Daftar Hadir Instansi Jabatan Nama Atasan Jabatan Atasan
……………………………………………….. ……………………………………………….. ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
No Kegiatan Tujuan Output Tahapan
Kegiatan Waktu Stakeholder Bukti
Fisik (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Mengetahui, …tempat diklat…, tgl.. Narasumber/Widyaiswara Peserta, …………………………. ……………………….
9
BAB III PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. FORMAT RENCANA TINDAK LANJUT
RENCANA TINDAK LANJUT
Nama No. Urut Daftar Hadir Instansi Jabatan Nama Atasan Jabatan Atasan
……………………………………………….. ……………………………………………….. ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
No Kegiatan Tujuan Output Tahapan
Kegiatan Waktu Stakeholder Bukti
Fisik (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Mengetahui, …tempat diklat…, tgl.. Narasumber/Widyaiswara Peserta, …………………………. ……………………….
B. Petunjuk Pengisian Dalam pengisian RTL menggunakan format diatas. Adapun cara
pengisiannya sebagai berikut: 1. Kotak pertama yang berisi : Nama No. Urut Daftar Hadir Instansi Jabatan Nama Atasan Jabatan Atasan Langsung Diisi sesuai data pribadi peserta. 2. Kotak kedua yang berisi 8 kolom : Kolom (1) Nomor Diisi nomor urut dari beberapa kegiatan Kolom (2) Kegiatan Diisi uraian kegiatan yang akan dilakukan Kolom (3) Tujuan Diisi ketetapan-ketetapan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan
yang direncanakan Kolom (4) Output Diisi hasil akhir yang akan dicapai Kolom (5) Tahapan Kegiatan Diisi langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melakukan
kegiatan agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai. Kolom (6) Stakeholder Diisi Nama Stakeholder dalam pelaksanaan RTL Kolom (7) Waktu
10
Diisi penentuan waktu kapan suatu kegiatan dimulai sampai kapan berakhir.
kolom (8) Bukti Fisik Diisi dokumen kelengkapan yang diperlukan dalam mencapai
output
11
Diisi penentuan waktu kapan suatu kegiatan dimulai sampai kapan berakhir.
kolom (8) Bukti Fisik Diisi dokumen kelengkapan yang diperlukan dalam mencapai
output
C. CONTOH RTL
RENCANA TINDAK LANJUT Nama No. Urut Daftar Hadir Instansi Jabatan Nama Atasan Jabatan Atasan
Qurrotu Aini 25 Pusdiklat Tenaga Administrasi Kepala Sub Bidang Pengendalian Mutu Dr. H. Saipul Bahri, MA Kepala Bidang Program dan Pengendalian Mutu
NO NAMA KEGIATAN TUJUAN OUTPUT TAHAPAN
KEGIATAN WAKTU STAKE HOLDER
BUKTI FISIK
1 Evalusi Proyek Perubahan Diklatpim III angkatan 48
Mengevaluasi proyek perubahan Diklatpim III angkatan
Tersedianya hasil evaluasi proyek perubahan Diklatpim III angkatan 48
1. Melapor-kan kpd atasan tentang RTL
15 -16 Maret 2018
Alumni Diklatpim 3
Persetujuan atasan
2. Melaksa-nakan sosialisasi
17 Maret 2018
Daftar hadir peserta, dokumentasi dan notulensi
3. Membuat Kuesioner Evaluasi Diklatpim III dengan google form
20 -25 Maret 2018 Unit Kerja
Terkait Koesioner RTL
4. Koordinasi dg unit kerja terkait
26-27 Maret 2018
Surat pemberitahuan dan data Lokus
5. Mengirim-kan evaluasi dalam bentuk google form melalui email dan whatsapp kepada peserta Diklatpim angkatan
28-29 Maret 2018
Gform
6. Pengum-pulan Data
April 2018
Data
7. Tabulasi Data
April 2018
Data
12
8. Analisa Data
April 2018
Hasil Analisa
8. Menyusun laporan akhir
April 2018
Laporan
9. Penyam-paian laporan akhir
April 2018
Mengetahui, Ciputat, 28 Februari 2018 Narasumber/Widyaiswara Peserta, Endah Prasetyani Qurrotu Aini
13
8. Analisa Data
April 2018
Hasil Analisa
8. Menyusun laporan akhir
April 2018
Laporan
9. Penyam-paian laporan akhir
April 2018
Mengetahui, Ciputat, 28 Februari 2018 Narasumber/Widyaiswara Peserta, Endah Prasetyani Qurrotu Aini
BAB IV PENUTUP
Pedoman ini merupakan acuan dalam penyusunan Rencana Tindak Lanjut dalam Pelatihan Teknis Administrasi pada Pusdiklat Tenaga Adminstrasi dan Balai Diklat Keagamaan. Hal-hal yang belum tercantum dalam Pedoman akan diatur lebih lanjut.
14