pedoman penyusunan dan penelahaan rencana strategis kementerian dan lembaga

125

Category:

Government & Nonprofit


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Page 2: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

A. KERANGKA UMUM PENYUSUNAN RENSTRA K/L Landasan Hukum Tahapan Pembangunan dalam RPJPN 2005-2025 Kedudukan Renstra K/L Alur dan Mekanisme Penyusunan Renstra K/L

C. KERANGKA TEKNIS PENYUSUNAN RENSTRA K/L Standard Sistematika Penulisan Renstra K/L Tahapan Penyusunan Renstra K/L Langkah Teknis Penyusunan Renstra K/L

D. PENUTUP Rencana Tindak Lanjut Catatan Khusus Terkait Renstra K/L

2

E. LAMPIRAN Usulan Matriks Kinerja dan Pendanaan K/L

B. HAL-HAL BARU

OUTLINE PRESENTASI

Page 3: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

A. KERANGKA PENYUSUNAN

RENSTRA K/L 2015-2019

Page 4: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

A.1. LANDASAN HUKUM

4

Undang-Undang 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional:

Pasal 6 ayat (1):

“Renstra K/L memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugasdan fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun denganberpedoman pada RPJM Nasional dan bersifat indikatif.”

Pasal 15 ayat (1):

“Pimpinan Kementerian/Lembaga menyiapkan rancanganRenstra-KL sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya denganberpedoman kepada Rancangan Awal RPJM Nasional.”

Page 5: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LANJUTAN...

5

PP 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan

Nasional: Pasal 14 ayat (2):

Rancangan Renstra K/L ditelaah oleh Menteri agar:

a. Sasaran program prioritas Presiden terjabarkan ke dalam sasaran tujuan

Kementerian/Lembaga dan tugas yang akan dilaksanakan oleh pemerintah

Provinsi sesuai dengan kewenangannya;

b. Kebijakan Kementerian/Lembaga konsisten sebagai penjabaran dari Rancangan

Awal RPJM Nasional;

c. Program dan kegiatan pokok Kementerian/Lembaga konsisten sebagai

penjabaran operasional dari Rancangan Awal RPJM Nasional;

d. Sasaran hasil (outcome) masing-masing program sinergis mendukung sasaran

program prioritas Presiden yang tertuang dalam Rancangan Awal RPJM

Nasional;

e. Sasaran keluaran (output) dari masing-masing kegiatan pokok sinergis

mendukung sasaran hasil (outcome) dari program induknya;

f. Sumber daya yang diperlukan secara keseluruhan layak menurut kerangka

ekonomi makro yang tertuang dalam Rancangan Awal RPJM Nasional.

Page 6: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

A.2.TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) 2005-2025

6

RPJM I

(2005-2009)Menata kembali NKRI, menbangun Indonesia yang aman dan damai,

yang adil dan demokratis, dengan

tingkat kesejahteraan yang lebih baik

RPJM II

(2009-2014)Memantapkan

penataan kembali NKRI, meningkatkan

kualitas SDM, membangun

kemampuan IPTEK, memperkuat daya

saing perekonomian

RPJM III

(2015-2019)Memantapkan

pembangunan secara menyeluruh dengan

menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang

berbasis pada SDA yang tersedia, SDM yang

berkualitas serta kemampuan IPTEK

RPJM IV

(2020-2024)Mewujudkan manusia

Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur

melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur

perekonomian yang kokoh berlandaskan

keunggulan kompetitif

Page 7: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

A.3. KEDUDUKAN RENSTRA K/L DALAM SPPN

7

RPJM Nasional

Renstra K/L

RKP

Renja K/L

RAPBN

RKA K/L

LAPORAN:- Kinerja Pembangunan;- Kinerja Anggaran;- Kinerja Organisasi

RPJP Nasional

Pedoman Dijabarkan Pedoman

Pedoman Pedoman

DiacuDijabarkan

Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dokumen Renstra K/L memiliki posisi yang sangat strategis, di mana:• Renstra K/L berkedudukan sebagai penjabaran dari RPJMN.• Renstra K/L juga digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rancangan Renja K/L.

Page 8: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

A.4. ALUR DAN MEKANISME PENYUSUNAN RENSTRA K/L

8

1. P

RO

SE

S T

EK

NO

KT

RA

TIK

Dilakukan dengan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk menganalisis kondisi obyektif dengan beberapa skenario pembangunan)

Rancangan Teknokratik Renstra K/L 2015-2019 berpedoman pada:

• Rancangan Teknokratik RPJM Nasional 2015-2019;

• Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan di sektor yang sesuai dengan tugas dan kewenanganya

• Aspirasi masyarakat.

2. P

RO

SE

S P

OL

ITIK

(Rancangan Awal RPJMN memuat platform Presidenterpilih)

Rancangan Renstra K/L berpedoman pada RancanganAwal RPJMN

• Namun masih dapat mengusulkan rinciankebijakan yang berbedadengan Rancangan AwalRPJM Nasional sejauh tetapdalam koridor untukmelaksanakan platform Presiden terpilih (dalambentuk Prioritas Nasional)

Bahan masukan Rancangan Renstra K/L:

• Rancangan teknokratikRenstra K/L (mempertimbangkan hasilkoordinasi dengan Pemerintah Daerah)

Ranangan Renstra K/L ditelaah oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas.

3.P

RO

SE

S P

EN

ET

AP

AN (RPJMN ditetapkan

melalui PeraturanPresiden)

B Renstra K/L disesuaikan dengan RPJMN

Renstra K/L ditetapkandengan PeraturanPimpinan K/L, untukdisampaikan kepada:

• Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

• Menteri Dalam Negeri • Menteri Keuangan,

dan • Menteri

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Page 9: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Detail Mekanisme Penyusunan Renstra K/L

9

Page 10: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

B. HAL-HAL BARU

DALAM RENSTRA K/L 2015-2019

Page 11: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

11

1. Perubahan Arsitektur Program dan Kegiatan

Penyesuaian terhadap terminologi (Sasaran Strategis K/L, Outcome, Output dan Indikator).

Perumusan Sasaran Pembangunan dan Standarisasi Output Kegiatan Generik

Penyusunan Program Bersifat Lintas.

Penyusunan kegiatan Prioritas bersifat Startegis.

2. Mekanisme Penelaahan Renstra K/L oleh Kementerian PPN/Bappenas.

3. Kerangka Pendanaan K/L

4. Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan.

5. Forum Penyesuaian

6. Penyederhanaan Matriks Pendanaan dan Matriks Kinerja K/L (digabung menjadi satu matriks).

B. HAL-HAL BARU TERKAIT PENYUSUNAN RENSTRA K/L 2015-2019

Page 12: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

KEBIJAKAN K/L

PROGRAM

KEGIATAN

PRIORITAS

PROGRAM LINTAS

STRUKTUR PERENCANAAN

SASARAN STRATEGIS K/L(IMPACT/ OUTCOME)

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)

SASARAN KEGIATAN

(OUTPUT)

IK SASARAN STRATEGIS

INDIKATORKINERJA

PROGRAM

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

TARGET

TARGET

TARGET

SASARAN PEMBANGUNAN

NASIONAL

IK SASARAN PEMBANGUNAN

NASIONALTARGET

STRUKTUR KINERJA

N A S I O N A L

KEMENTERIAN/LEMBAGA

KEMENTERIAN/LEMBAGA

UNIT ORGANISASI ES 1*)

UNIT KERJA ES 2*)

BAGIAN ANGGARAN/ ORGANISASI

PROGRAM

KEGIATAN

SUB-FUNGSI

FUNGSI

STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ANGGARAN

KABINET

12

B.1. PERUBAHAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA(Penyesuaian terminologi: Sasaran Strategis K/L, Outcome, Output dan Indikator)

Page 13: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Terminologi Lama Terminologi Penyesuaian

Fokus Prioritas Program Lintas

- Sasaran Strategis K/L

- Indikator Sasaran Strategis K/L

Outcome Sasaran Program (Outcome)

Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja Program (IKP)

Output Sasaran Kegiatan (Output)

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

13

B.1. PERUBAHAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA(Perubahan Terminologi)

Page 14: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

14

Dalam perumusan sasaran pembangunan menggunakanpendekatan “Kerangka Logis”

Kerangka logis adalah kerangka pikir yang menggambarkanhubungan antara masukan, proses, sasaran/produk dankeluaran.

Kerangka logis dapat digunakan pada perumusan setiaptingkatan sasaran (K/L, Program dan Kegiatan).

– Syarat: Dengan asumsi berdiri pada posisi yang sama

MASUKAN PROSES KELUARAN

B.1. PERUBAHAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA(Perumusan Sasaran Pembangunan)

Page 15: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

15Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007

Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian

outcome

Apa yang ingin diubah

IMPACT / DAMPAK

Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk

beneficieries tertentu sebagai hasil dari output

Apa yang ingin dicapai

OUTCOME / HASIL

Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan

Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani

(jasa)

OUTPUT / KELUARAN

Proses/kegiatan menggunakan input untuk menghasilkan output

yang diinginkanApa yang dikerjakan

PROSES / KEGIATAN

Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam menghasilkan

output

Apa yang digunakan dalam bekerja (4M)

INPUT

PROBLEMS / NEEDS

Kerangka Umum Penyusunan Logic Model

Page 16: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

•Tidak ada perubahan strategi/kebijakan pemerintah

•Stabilitas politik

•Kerangka kerjainstitusi yang sesuai

•Stabilitas peraturan

•Cukup menguntungkan utk menarik minat investor swasta

Asumsi

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraanmasyarakat melalui peningkatan penggunaan teknologi informasidan telekomunikasi

Impact

Outcomes

Outputs

Activities

Inputs Alokasi APBN Rp 5 triliun

• Membangun 4 hubs dan 54 pusat T&I di daerah•Membangun 1,500 km kabel fiber optik•Membangun 25,000 sambungan telephone dan 20,000

sambungan internet

•Meningkatnya produktifitas dan akses ke/dari pasar•Menurunnya biaya transaksi bagi dunia usaha•Meningkatnya usaha baru/pemula di daerah yang dibangun

teknologi IT•Meningkatnya penggunaan telpon dan internet

• Terbangunnya 4 hubs dan 54 pusat IT di daerah• Terbangunnya 1,500 km kabel fiber optik• Terbangunnya 25,000 sambungan telephone dan 20,000

sambungan internet

Rendahnya penggunaan TIK di daerah dlm mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

Problems / Needs

CONTOH PENYUSUNAN LOGIC MODEL(Contoh: Membangun jaringan telekomunikasi di daerah)

Page 17: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

INPUT

Input dipergunakan sebagai sumberdaya utama (4M: money, men, material, methods) yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan.

Dengan memperhatikan ketersediaan dan distribusi sumberdaya, dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

Contoh:

▪ Jumlah dana yang dibutuhkan

▪ Tenaga (SDM) yang terlibat

▪ Peralatan yang digunakan

▪ Jumlah bahan yang digunakan

17

Page 18: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur.

Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup tugas pokok dan fungsi serta sifat kegiatan instansi.

Contoh:

▪ Terkait penerima manfaat kegiatan

• Jumlah orang yang diimunisasi/vaksinasi• Jumlah permohonan yang diselesaikan • Jumlah pelatihan/peserta pelatihan• Jumlah jam latihan dalam sebulan

▪ Terkait barang/jasa yang dihasilkan dari kegiatan

• Jumlah pupuk/obat/bibit yang diproduksi• Jumlah gedung/jembatan yang dibangun• Meter/km panjang jalan yang dibangun/rehabilitasi• Jumlah produksi beras yang dihasilkan

18

Page 19: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Indikator Kinerja Program (IKP)

Pengukuran Indikator Kinerja Program (IKP) seringkali rancu dengan pengukuran Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).

IKP menggambarkan tingkat pencapaian dari Sasaran Program (Outcome) yang lebih tinggi dibandingkan dengan IKK dan memungkinkan melibatkan kepentingan banyak pihak serta manfaatnya baru tampak setelah beberapa waktu kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan panjang.

Dengan indikator kinerja program (IKP), instansi dapat mengetahui apakah sasaran program (outcome) yang telah diperoleh memang dapat digunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat.

Contoh:▪ Jumlah atau % hasil langsung dari kegiatan:

• tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan • tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)• kemenangan tim dalam setiap pertandingan

▪ Peningkatan langsung hal-hal yang positif:• kenaikan prestasi kelulusan siswa• peningkatan daya tahan bangunan• penambahan daya tampung siswa• % kenaikan lapangan kerja• Peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat

▪ Penurunan langsung hal-hal yang negatif:• Penurunan tingkat kemacetan• Penurunan tingkat pelanggaran lalu lintas• Penurunan tingkat penyakit TBC

19

Page 20: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Indikator Kinerja Sasaran Strategis/Sasaran Pembangunan Nasional

Indikator ini merupakan ukuran pencapaian kinerja dari Sasaran Strategis K/L dan/atau Sasaran Pembangunan Nasional.

Seperti halnya Indikator Sasaran Program (IKP), Indikator Sasaran Strategis K/L atau Indikator Sasaran Pembangunan Nasional juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang.

Indikator Sasaran Strategis K/L atau Indikator Sasaran Pembangunan Nasional menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.

Contoh:▪ Peningkatan hal yang positif dalam jangka panjang:

• IPM• Pertumbuhan ekonomi• % kenaikan pendapatan perkapita masyarakat• Peningkatan cadangan pangan • Peningkatan PDRB sektor tertentu

▪ Penurunan hal yang negatif dalam jangka panjang:• Penurunan tingkat kemiskinan • Penurunan tingkat kematian• Penurunan tingkat/jumlah human trafficking

20

Page 21: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PENYUSUNAN OUTPUT(Contoh: Membangun jaringan telekomunikasi di daerah)

OUTPUT: INDIKATOR: BASELINE (2015): TARGET (2019):

Terbangunnya hubs dan pusat IT di daerah

1. % atau jumlah hubs yang terbangun

2. % atau jumlah pusat IT di daerah

1. 4 hubs

2. 54 pusat IT

1. 12 hubs

2. 202 pusat IT

Terbangunnya kabel fiber optik

Panjang kabel fiber optik terbangun

1.500 km 3.300 km

Terbangunnya sambungan telepon dan sambungan internet

1. % atau jumlah sambungan telepon yang terbangun

2. % atau jumlah sambungan internet yang terbangun

1. 25.000 sambungan telepon

2. 20.000 sambungan internet

1. 45.000 sambungan telepon

2. 40.000 sambungan internet

Page 22: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PENYUSUNAN OUTCOME(Contoh: Membangun jaringan telekomunikasi di daerah)

OUTCOME: INDIKATOR: BASELINE (2015): TARGET (2019):

Meningkatnya produktifitas serta akses ke/dari pasar

1. % atau jumlah pasar baru yang terbangun

2. % atau jumlah pedagang

1. 5 unit pasar baru

2. 250 pedagang

1. 100% pasar baru

2. 100% pedagang

Menurunnya biaya transaksi bagi dunia usaha di daerah

% penurunan biaya transaksi Rp 1.500.000,00 Rp 500.000,00

Meningkatnya usaha baru/pemula di daerah yang dibangun teknologi T&I

Jumlah usaha baru yg terbangun

25 unit bisnis baru 50 unit bisnis baru

Meningkatnya penggunaan telpon & internet

1. % atau jumlah penduduk yang mendaftar untuk menggunakan pelayanan telpon

2. % atau jumlah penduduk yang mendaftar untuk menggunakan pelayanan internet

1. 1 juta pendaftar telpon

2. 500 ribupendaftar internet

1. 30% penduduk yang mendaftar pelayanan telpon

2. 30% penduduk yang mendaftar pelayanan internet

Page 23: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PENYUSUNAN IMPACT(Contoh: Membangun jaringan telekomunikasi di daerah)

IMPACT: INDIKATOR: BASELINE (2015): TARGET (2019):

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi

1. IndeksPembangunan Manusia (IPM);

2. Kenaikan pendapatan per kapita;

3. % penurunan tingkat kemiskinan.

1. 72,77

2. US $ 4.000

3. 9-11%

1. 82,12

2. US $ 8.000

3. 5-6%

Page 24: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

24

I NPUT

SASARAN KEGIATAN(OUTPUT)

PROSES

I NPUT

SASARAN STRATEGIS K/L(OUTCOME – IMPACT)

SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL(IMPACT)

I NPUT

PROSES

I NPUT

I N PUT

PROSES

I NPUT

I NPUT

PROSES

I NPUT

I NPUT

PROSES

I NPUT

I NPUT

PROSES

I NPUT

I NPUT

PROSES

I NPUT

I NPUT

PROSES

I NPUT

SASARAN KEGIATAN(OUTPUT)

SASARAN KEGIATAN(OUTPUT)

SASARAN KEGIATAN(OUTPUT)

SASARAN PROGRAM(OUTCOME)

SASARAN PROGRAM(OUTCOME)

Proses pencapaian Output

Sumberdaya yang Digunakan

N A S I O N A L

KEMENTERIAN/LEMBAGA

Hubungan Kerangka Kerja Logis K/L dengan PencapaianPembangunan Nasional

ESELON 1

ESELON 2

Page 25: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Penggunaan Kerangka Logis Dalam Penyusunan Impact, Outcome dan Output

IMPACT

OUTCOME

OUTPUT INPUTPROSES

SASARAN STRATEGIS K/L (OUTCOME-IMPACT)

SASARAN PROGRAM(OUTCOME)

SASARAN KEGIATAN(OUTPUT)

KERANGKA LOGIS PENYUSUNAN IMPACT, OUTCOME DAN OUTPUT

KERANGKA LOGIS PENYUSUNAN

SASARAN STRATEGIS K/L

Bagaimana menyusun Impact, Outcome dan Output?

25

Page 26: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Contoh Penggunaan Kerangka Logis dalam PenyusunanOutput, Outcome dan Impact

OUTPUT OUTCOME

Jalan dan Jembatan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasionalsepanjang 19.370 km

Sistem Manajemen Jalan dan Jembatan

OUTCOME IMPACT

Peningkatan Kapasitas Jalan Nasionalsepanjang 19.370 km

Pengurangan biaya transportasi dan biaya logistik

Peningkatan Kualitas Penataan Ruang

LEVEL IMPACT: SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN PU

INPUT PROSES OUTPUT

Peralatan Teknis Pembuatan DED Jalan dan Jembatan

Alokasi Dana Pengadaan Tanah

Sumberdaya Manusia Pembangunan Jalan

Pembangunan Jembatan26

LEVEL OUTPUT: PENGATURAN DAN PEMBINAAN TEKNIK PRESERVASI, PENINGKATAN KAPASITAS JALAN

LEVEL OUTCOME: PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN

Page 27: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

B.1. PERUBAHAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA(Standardisasi Output Kegiatan Generik)

27

Standardisasi output disusun dengan tujuan untuk penentuan/ pembentukan output-output standar dari kegiatan generik Kementerian/Lembaga.

Standardisasi output tersebut akan digunakan pada kegiatan generik di lingkungan:

▪ Sekretariat Jenderal/Sekretariat Direktorat Jenderal;

▪ Inspektorat Jenderal;

▪ Badan Pendidikan dan Pelatihan; dan

▪ Badan Penelitian Pembangunan.

Page 28: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Contoh Standarisasi Output Kegiatan Generik (Setjen)

Nama Sub Unit

KerjaKode

Nama

KegiatanOutput Standar Satuan Output

Unit Kerja Bidang

Hukum

1214 Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum

Penyusunan peraturan perundang-undangan dan PembinaanDokumen

Pertimbangan/opini hukum dan Pendampingan hukum Laporan

Perencanaan, Pembinaan dan Manajemen Kepegawaian Dokumen

Unit Kerja Bidang

Organisasi

1216 Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja

Organisasi, Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi Dokumen

Perencanaan, Pembinaan dan Manajemen Kepegawaian Dokumen

Unit Kerja Bidang

Perencanaan

1217 Perencanaan Program dan Anggaran

Pemantauan, Analisa dan Evaluasi Laporan

Perencanaan/Program, Penganggaran dan Pengendalian Dokumen

Unit Kerja Bidang

Umum

1218 Pengelolaan Ketatausahaan, Rumah Tangga dan Keprotokolan

Kehumasan, Hubungan kelembagaan dan Keprotokolan Laporan

Pelayanan Umum Kerumahtanggaan dan Perlengkapan Laporan

Unit Kerja Pusat

Data, Informasi,

Komunikasi dan

Telekomunikasi

1221 Pengelolaan Data, Informasi, Komunikasi dan Telekomunikasi

Kehumasan, Hubungan kelembagaan dan Keprotokolan Laporan

Pelayanan Pengelolaan Data dan Informasi Teknologi Laporan

Unit Kerja Pusat

Kajian Kebijakan

Stratejik

1222 Pengkajian Kebijakan Strategik

Kebijakan, Koordinasi Kerjasama dan Kemitraan Laporan

Unit Kerja Pusat

Penerangan

1223 Pengelolaan Penerangan

Kehumasan, Hubungan kelembagaan dan Keprotokolan Laporan

Pelayanan Umum Kerumahtanggaan dan Perlengkapan Laporan

28

Page 29: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Pemetaan Output Baru vs Output Lama

Nama Sub Unit KodeNama

KegiatanOutput Standar Satuan Kode Output Lama Satuan

Unit Kerja Bidang

Hukum 1214

Penyusunan peraturan perundang-undangan dan Pembinaan Dokumen

001 Perda yang dikaji Perda

003 Dokumentasi bidang hukum Dokumen

007

Peraturan perundang-undangan yang masuk

Prolegdagri

Rancangan

perundang-

undangan

008

Rancangan Perda bidang Pajak dan Retribusi dan

Perda Lainnya Raperda

009

Surat Menteri Dalam Negeri kepada Kepala Daerah

terkait Penyelesaian Produk Hukum Daerah yang

Bermasalah Laporan

010

Laporan Hasil Klarifikasi Terhadap Rancangan

Peraturan Daerah Bidang Pajak dan Retribusi Laporan

012 Laporan Kegiatan Ketatausahaan Biro Hukum Laporan

Pertimbangan/opini hukum dan Pendampingan hukum Laporan

011 Dokumen Sengketa Hukum dan Bantuan Hukum Dokumen

Perencanaan, Pembinaan dan Manajemen Kepegawaian Dokumen

001 Laporan Pengadaan PNSP Kemendagri Laporan

002 Laporan Pemutakhiran Database Laporan

003

Laporan Perencanaan Diklat dan Pemanfaatan

Alumni Diklat Laporan

004

Laporan Pelayanan Administrasi Kepegawaian dan

Praja IPDN Laporan

005 Laporan Pengisian Jabatan Laporan

006

Penyelesaian Hukuman Disiplin dan Kesra, LHKPN

dan LP2P, serta Administrasi Tanda Kehormatan dan

Penghargaan Laporan

007 Peraturan Perundang-Undangan Bidang Peraturan

008 Rekomendasi Bidang Kepegawaian Rekomendas

009 Laporan Kegiatan Ketatausahaan Biro Kepegawaian Laporan

Unit Kerja Bidang

Organisasi 1216

Organisasi, Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi Dokumen

001 Dokumen Bidang Organisasi Dokumen

002 Peraturan bidang organisasi Peraturan

003

Fasilitasi Daerah yang melaksanakan PP Pengganti

PP 41/2007 di Unit Kerja Provinsi dan Kab/Kota Laporan

006 Penerapan Akuntabilitas Kinerja yang Efektif Laporan

007 Laporan Kegiatan Ketatausahaan Biro Organisasi Dokumen

Perencanaan, Pembinaan dan Manajemen Kepegawaian Dokumen

004

SOP Penyelenggaraan Tugas Fungsi Lingkup

Kemendagri yang disahkan dan difasilitasi Dokumen

005 Pelaksanaan Pengembangan Anjab, SBK, Evjab, SKJ Dokumen

Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum

Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan

Kinerja

29

Page 30: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Lanjutan...

Nama Sub Unit Kode Nama Kegiatan Output Standar Satuan Kode Output Lama Satuan

Unit Kerja

Bidang

Perencanaan

1217

Pemantauan, Analisa

dan Evaluasi

Laporan

003 Laporan Hibah dan PNBP Laporan

004 Laporan Monitoring dan Evaluasi Lingkup Kementerian Dalam Negeri Laporan

006 Laporan Konsistensi Capaian Kinerja Jangka Menengah Kementerian Dalam

Negeri dengan RPJMN

Laporan

008 Laporan Monitoring dan Evaluasi Lingkup Sekretariat Jenderal Laporan

009 Kesesuaian Capaian Kinerja Lingkup Sekretariat Jenderal Laporan

Perencanaan/Program

, Penganggaran dan

Pengendalian

Dokumen

001 Peraturan Bidang Perencanaan Program dan Anggaran Permend

agri

002 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Dokumen

005 Laporan Pengendalian Penerapan Tahunan Rencana Jangka Menengah

Kementerian Dalam Negeri

Laporan

007 Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran Lingkup Sekretariat Jenderal Dokumen

010 Perencanaan dan Pengendalian Kegiatan DKTP-UB Lingkup Kementerian Dalam

Negeri

Laporan

011 Laporan Kegiatan Ketatausahaan Biro Perencanaan Laporan

Unit Kerja

Bidang Umum

1218

Kehumasan,

Hubungan

kelembagaan dan

Keprotokolan

Laporan

001 Laporan Penyelesaian Operasional Ketatausahaan Pimpinan Laporan

005 Laporan Acara Pimpinan Kementerian Laporan

Pelayanan Umum

Kerumahtanggaan dan

Perlengkapan

Laporan

002 Laporan Penyelesaian Operasional Kerumahtanggan dan Perlengkapan Laporan

003 Laporan Penyelesaian Pelayanan Dukungan Operasional Kerja Laporan

004 Laporan Keamanan Lingkungan Kantor dan Kerja Laporan

006 Laporan Penyelenggaraan Koordinasi Jajaran Pemerintah Daerah Laporan

994 Layanan Perkantoran Bulan

Layanan

996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Unit

997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Unit

Perencanaan Program dan Anggaran

Pengelolaan Ketatausahaan, Rumah Tangga

dan Keprotokolan

30

Page 31: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Nama Sub Unit Kode Nama Kegiatan Output Standar Satuan Kode Output Lama Satuan

Unit Kerja Pusat Data, Informasi, Komunikasi dan

Telekomunikasi 1221

Kehumasan, Hubungan

kelembagaan dan Keprotokolan Laporan

005 Frekuensi Pengiriman/Penerimaan Berita/Informasi yang Dikecualikan Berita

Pelayanan Pengelolaan Data dan

Informasi Teknologi Laporan

001 Laporan Ketersediaan Data dan Informasi Laporan

003 Laporan Ketersediaan Jaringan Komunikasi Laporan

004 Laporan Ketersediaan Media Informasi secara Elektronik Laporan

006 Laporan Perkembangan Sistem Informasi yang Terintegrasi Aplikasi

007 Laporan Penggunaan Software Legal atau Open Source Laporan

008 Laporan Penyelenggaraan e-Government Laporan

009 Laporan Kegiatan Ketatausahaan Pusdatinkomtel Laporan

994 Layanan Perkantoran

Bulan

Layanan

Unit Kerja Pusat Kajian Kebijakan Stratejik 1222

Kebijakan, Koordinasi Kerjasama

dan Kemitraan Laporan

005 Dokumen Kebijakan Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Dokumen

001 Laporan Isu Strategis Laporan

002 Laporan Hasil Analisis Kebijakan Laporan

003 Laporan Hasil Supervisi dan Evaluasi Laporan

004 Laporan Kegiatan Ketatausahaan Pusat Jakstra Laporan

006 Laporan Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja Aparatur Laporan

Unit Kerja Pusat Penerangan 1223

Kehumasan, Hubungan

kelembagaan dan Keprotokolan Laporan

001 Laporan Fasilitasi Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Laporan

002 Laporan Fasilitasi Bidang Kehumasan Laporan

003 Laporan Fasilitasi Penanganan Pengaduan Laporan

004 Perpustakaan Laporan

005 Laporan Kegiatan Ketatausahaan Puspen Laporan

Pelayanan Umum

Kerumahtanggaan dan

Perlengkapan Laporan

001 Bangunan M2

002 Perlengkapan gedung Unit

Pengelolaan Data, Informasi, Komunikasi dan

Telekomunikasi

Pengkajian Kebijakan Strategik

Pengelolaan Penerangan

31

Lanjutan...

Page 32: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

B.1. PERUBAHAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA(Penambahan Program Bersifat Lintas)

32

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L.

Program ditetapkan menjadi 2 (dua) jenis:

1. Program Teknis

➢ Definisi: merupakan program-program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal).

➢ Contoh: program pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan.

2. Program Generik

➢ Definisi: merupakan program-program yang digunakan oleh beberapa unit Eselon I A yang memiliki karakteristik sejenis untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal)

➢ Contoh: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian PU.

Page 33: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Program Bersifat Lintas

33

Program Lintas merupakan program yang bersifat mewadahi kegiatan-kegiatan prioritas untuk mencapai sasaran strategis yang dapat bersifat lintas K/L atau lintas wilayah.

Ketentuan dalam Program Lintas:

1. Nama Program Lintas ditetapkan oleh Bappenas;

2. Penanggungjawab pelaksanaan Program Lintas adalah Menko atauKementerian yang terkait langsung (utama) dari Program Lintas;

3. Nama Program Lintas akan bersifat khusus yang mencerminkan upaya pencapaian prioritas pembangunan nasional;

4. Program Lintas harus masuk dalam dokumen RPJMN dan RKP;

5. Program Lintas memiliki ukuran kinerja dan target yang konkrit;

6. Kegiatan yang berada dalam Program Lintas merupakan kegiatan teknis yang dimiliki oleh K/L;

7. Alokasi untuk Program Lintas merupakan penjumlahan dari alokasi seluruh kegiatan teknis yang berada di dalamnya;

8. Program Lintas akan diberikan kode program khusus agar dapat dipantau capaian kinerjanya.

Page 34: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Contoh Program Bersifat Lintas

34

Program Lintas

Sasaran Pembangunan

NasionalIndikator Target K/L Terkait dan Kegiatannnya

999.01.Program Peningkatan Kedaulatan Pangan

Swasembada Beras

Peningkatan Produksi Padi

6,25% Kementerian Pertanian;▪ Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia;▪ Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang

dan Umbi;▪ Kegiatan Peningkatan Produksi , Produktivitas dan

Mutu Tanaman Semusim;▪ Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih

Tanaman Pangan. Kementerian Pekerjaan Umum;▪ Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan

Irigas, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;▪ Kegiatan Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung,

Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya;Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;▪ Kegiatan Koordinasi Kebijakan Pangan;▪ Kegiatan Koordinasi Kebijakan Perkebunan dan

Hortikultura.Kementerian Perindustrian;▪ Kegiatan Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia

Dasar;▪ Kegiatan Revitalisasi dan Penumbuhan Industri

Minuman dan Tembakau;BPN▪ Kegiatan Pengembangan Peraturan Perundang-

undangan Bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat;

Swasembada gula

PertumbuhanProduksi Gula

9,2%

Swasembada Kedelai

Pertumbuhan Produksi Kedelai

18,4%

Page 35: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

B.1. PERUBAHAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA(Penambahan Kegiatan Prioritas yang Bersifat Strategis)

35

Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II atau satuan kerja mandiri yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana,dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

Menurut jenisnya, kegiatan dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu:1. Kegiatan Teknis

a. Kegiatan Prioritas; merupakan kegiatan-kegiatan dengan outputspesifik dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan baiknasional, bidang maupun K/L.

b. Kegiatan Non-Prioritas; merupakan kegiatan-kegiatan denganoutput spesifik dan mencerminkan pelaksanaan kegiatan sesuaidengan Tupoksi Satuan Kerja (Satker), namun bukan termasuk dalamketegori prioritas.

2. Kegiatan Generik : merupakan kegiatan yang digunakan oleh beberapaunit Eselon II yang memiliki karakteristik sejenis.

Page 36: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Kegiatan Prioritas Bersifat Strategis

36

Kegiatan Prioritas bersifat Strategis adalah kegiatan baru yang bersifat strategis (project oriented) dan ditetapkan dalam upaya pencapaian prioritas pembangunan nasional dan/atau isu-isu yang merupakan Instruksi Presiden dan/atau memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat yang kinerjanya akan dipantau secara khusus.

Ketentuan lain dalam Kegiatan Prioritas bersifat Strategis:

▪ Penetapan strategis atau tidaknya suatu project sebagai Kegiatan Prioritas Bersifat Strategis dilakukan secara ketat dan terbatas oleh Kementerian PPN/Bappenas.

▪ Kegiatan Prioritas bersifat Strategis akan dipantau dan dievaluasi pencapaiannya secara khusus oleh Kementerian PPN/Bappenas.

▪ Kegiatan Prioritas bersifat Strategis dapat ditunda/dibatalkan apabila dalam jangka waktu 2 tahun belum terlaksana.

▪ Alokasi anggaran kegiatan prioritas strategis merupakan seluruh kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan output dari kegiatan tersebut.

Page 37: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

37

Mendukung secara langsung pencapaian prioritas pembangunan nasional, atau merupakanInstruksi Presiden atau memiliki dampak langsung yang besar kepada masyarakat, dalamrangka pencapaian prioritas nasional.

Nilai kegiatan strategis lebih dari Rp. ... miliar dan memiliki jangka waktu penyelesaianyang pasti (diutamakan dalam periode RPJMN 2015-2019) dan dapat segera berfungsi.

Telah dilakukan persiapan pelaksanaan meliputi pra studi kelayakan dan identifikasipenanggung jawab kegiatan.

Ditetapkan dalam proses RPJMN dan/atau RKP. (Berada pada Buku III RKP dan RPJMN 2015-2019, dengan 2 s/d 3 Kegiatan Prioritas bersifat strategis per provinsi).

1

2

3

4

Pada kesempatan awal, diutamakan untuk proyek strategis infrastruktur baik pada tahap penyiapan maupunpembangunan (Untuk diluar dari bidang infrastruktur ditetapkan secara sangat selektif).

Kriteria Penetapan Kegiatan Prioritas Bersifat Strategis

Page 38: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Proses Penetapan Kegiatan Prioritas Bersifat Strategis

Usulan ProyekStrategis oleh

K/L

Penetapan Proyek Strategis

oleh Kementerian

PPN/Bappenas

KEGIATAN PRIORITAS BERSIFAT

STRATEGIS

Kriteria Penetapan Kegiatan Prioritas bersifat Strategis

38

Page 39: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Letak Kegiatan Prioritas Bersifat Strategis

39

KEGIATAN PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL

KEGIATAN PRIORITAS

BIDANG

KEGIATAN PRIORITAS K/L

Dipantau Kinerjanya secara khusus

KEGIATAN

KEGIATAN NON-PRIORITAS

Kegiatan

Strategis

merupakan

bagian dari

Kegiatan

Prioritas

Nasional/Bidang

Page 40: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Kesiapan Yang Harus Dilakukan K/L Sebelum Pengusulan

40

Mempersiapkan prastudi kelayakan untuk kegiatanstrategis

Menetapkan target dan kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian kegiatan

Menyusun rencana waktu penyelesaian kegiatan

Menetapkan penanggung jawab kegiatan

1.

2.

3.

4.

Page 41: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Jenis Kegiatan Prioritas Bersifat Strategis

41

Kegiatan Prioritas yang bersifat Strategis terkait infrastruktur, antara lain:

• Infrastruktur transportasi, meliputi sarana dan prasarana bidang pelabuhan, bandara, perkeretaapian, perhubungan darat dantransportasi perkotaan.

• Infrastruktur jalan, meliputi jalan umum, jalan tol, jalan strategis dan jembatan.

• Infrastruktur pengairan, meliputi waduk, bendung, saluran pembawa air baku, jaringan irigasi, bangunan pengaman pantai dan bangunan pengairan lainya.

• Infrastruktur air minum, meliputi bangunan pengambilan air baku, jaringan transmisi, jaringan distribusi, instalasi pengolahan air minum.

• Infrastruktur telekomunikasi dan informatika, meliputi jaringan telekomunikasi dan infrastruktur e-goverment.

• Infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi pembangkit, transmisi, gardu, jaringan atau distribusi tenaga listrik.

• Infrastruktur minyak dan gas bumi, meliputi transmisi dan/atau distribusi minyak dan gas bumi.

Page 42: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

42

Prioritas Nasional: Ketahanan Pangan,

Infrastruktur pendukung yang dibutuhkan antara lain pembangunan/peningkatan jaringan irigasi, serta peningkatan ketersediaan air melalui pembangunan waduk dan embung.

Proyek strategis terkait, antara lain:

1. Pembangunan Waduk Jatigede (Jawa Barat);

2. Pembangunan Waduk Bendo (Jawa Timur).

Kriteria terkait kegiatan strategis: Mendukung Prioritas Pembangunan Nasional Ketahan Pangan

Contoh Kegiatan Prioritas Bersifat Strategis Yang Mendukung Pencapaian Prioritas Nasional

Page 43: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Lanjutan...

Penuangan dalam Matriks Kinerja dan Pendanaan K/L menjadi:

43

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM

PROGRAM PENGELOLAAN

SUMBERDAYA AIR

Meningkatnya

Ketersediaan Cadangan

Sumberdaya Air

1.051,00 1.103,55 1.158,73 1.216,66 1.277,50

Pengelolaan dan

Konservasi Waduk,

Embung, Situ serta

Bangunan Penampung Air

Lainnya

645,50 677,78 711,66 747,25 784,61 Kementerian

PU

Meningkatnya ketersediaan

dan terjaganya kelestarian air

Prov. Jawa

Tengah dan Jawa

Timur

21 21 21 21 21 490,50 515,03 540,78 567,82 596,21 Kementerian

PU

Jumlah waduk dan

embung/situ yang

dibangunJumlah waduk yang

direhabilitasi

Jumlah waduk/

embung/situ yang

dioperasikan/ dipeliharaMeningkat dan terjaganya

ketersediaan air serta

terkendalinya bahaya banjir

di Daerah Aliran Sungai

Bengawan Solo

Prov. Jawa

Tengah dan Jawa

Timur

4 4 4 4 4 155,00 162,75 170,89 179,43 188,40 Kementerian

PU

Jumlah waduk yang

dibangun di DAS

Bengawan SoloPrasarana sumber daya air

di DAS Bengawan Solo

yang direhabilitasi

Terlaksananya konservasi

di DAS Bengawan Solo

Pembangunan Waduk

Jatigede

210,00 220,50 231,53 243,10 255,26 Kementerian

PU

Terbangunnya Waduk

Jatigede

Provinsi Jawa

Barat

1 1 1 1 1 210,00 220,50 231,53 243,10 255,26 Kementerian

PU

Jumlah waduk dan

embung/situ yang

dibangun

Prasarana sumber daya air

di Kawasan Waduk

Jatigede yang dibangun

Pembangunan Waduk

Bendo

195,50 205,28 215,54 226,32 237,63 Kementerian

PU

Terbangunnya Waduk Bendo Provinsi Jawa

Timur (Ponorogo)

1 1 1 1 1 195,50 205,28 215,54 226,32 237,63 Kementerian

PU

Jumlah waduk dan

embung/situ yang dibangun

Prasarana sumber daya air di

Kawasan Waduk Bendo yang

dibangun

Program/ Kegiatan

Sasaran Program

(Outcome)/ Sasaran

Kegiatan (Output)/

Indikator

LokasiTarget Alokasi (Rp Milyar)

Unit

Organisasi

Pelaksana

Page 44: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Contoh Kegiatan Yang Merupakan Instruksi Presiden

Dalam rangka peningkatan pelayanan transportasi perkeretaapian, terdapat Instruksi Presiden untuk menyelesaikan pembangunan jalur kereta api di bagian utara Pulau Jawa.

Proyek strategis terkait yaitu: Pembangunan Jalur Ganda Lintas Semarang-Surabaya.

Kriteria terkait kegiatan strategis: merupakan Instruksi Presiden

44

Page 45: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Program Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Transportasi

Perkeretaapian

Meningkatnya Pelayanan

Transportasi Perkeretapaian

3,650.50 3,833.03 4,024.68 4,225.91 4,437.21

Pembangunan dan Pengelolaan

Prasarana dan Fasilitas Pendukung

Kereta Api

1,500.00 1,575.00 1,653.75 1,736.44 1,823.26 Kementerian

Perhubungan

Terbangunnya Prasarana dan Fasilitas

Pendukung Kereta Api

Provinsi Sumatera

Utara, Provinsi Jawa

Tengah, DI

Yogyakarta dan

30 30 30 30 30 1,500.00 1,575.00 1,653.75 1,736.44 1,823.26 Kementerian

Perhubungan

Panjang km jalur KA baru yang

dibangunFasilitas/Prasarana Pendukung

Perkeretaapian yang dibangunPembangunan Jalur Ganda Lintas

Semarang-Surabaya

2,150.50 2,258.03 2,370.93 2,489.47 2,613.95 Kementerian

Perhubungan

Terbangunnya Jalur Ganda Lintas

Semarang-Surabaya

Provinsi Jawa

Tengah dan Jawa

Timur

56 56 56 56 56 2,150.50 2,258.03 2,370.93 2,489.47 2,613.95 Kementerian

Perhubungan

Panjang km jalur ganda KA yang

dibangunFasilitas/Prasarana Pendukung

Perkeretaapian yang dibangun

Alokasi (Rp Milyar) Unit

Organisasi

Pelaksana

Program/ KegiatanSasaran Program (Outcome)/

Sasaran Kegiatan (Output)/ IndikatorLokasi

Target

Penuangan dalam Matriks Kinerja dan Pendanaan K/L menjadi:

Lanjutan...

45

Page 46: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Contoh Kegiatan Berdampak LangsungYang Besar Pada Masyarakat

46

Dalam rangka mengurangi kantong-kantong kemiskinanyang banyak terdapat di wilayah selatan Jawa Barat, diperlukan adanya penguatan infrastruktur jalan sehinggadiharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomimasyarakat setempat.

Proyek strategis yang terkait: Pembangunan Jalan danJembatan Lintas Selatan Jawa Barat.

Kriteria terkait kegiatan: merupakan Kegiatan berdampaklangsung yang besar pada masyarakat.

Page 47: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Penuangan dalam Matriks Kinerja dan Pendanaan K/L menjadi:

Lanjutan...

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Program Penyelenggaraan Jalan Meningkatnya Kapasitas Jalan

Nasional

5,401.00 5,671.05 5,954.60 6,252.33 6,564.95

Pelaksanaan Preservasi dan

Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional

4,950.50 5,198.03 5,457.93 5,730.82 6,017.36 Kementerian PU

Terbangunnya Jalan dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara,

Provinsi Jawa Tengah, DI

Yogyakarta dan Provinsi Jawa

Timur

300 300 300 300 300 4,950.50 5,198.03 5,457.93 5,730.82 6,017.36 Kementerian PU

Jumlah jalan tol yang dibangun (Km)

Jumlah jalan yang ditingkatkan

kapasitasnya/ pelebaran (Km)Jumlah jalan yang dibangun (Km)

Jumlah jembatan yang dibangun (M)

Jumlah flyover/underpass yang

dibangun (M)Pembangunan Jalan dan Jembatan

Lintas Selatan Jawa Barat

450.50 473.03 496.68 521.51 547.59 Kementerian PU

Terbangunnya Jalan dan Jembatan

Lintas Selatan Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat 60 60 60 60 60 450.50 473.03 496.68 521.51 547.59 Kementerian PU

Jumlah jalan yang dibangun (Km)

Jumlah jembatan yang dibangun (M)

Program/ KegiatanSasaran Program (Outcome)/

Sasaran Kegiatan (Output)/ IndikatorLokasi

Target Alokasi (Rp Milyar)Unit Organisasi

Pelaksana

47

Page 48: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Penelaahan Renstra K/L adalah proses peninjauan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas terhadap substansi dokumen perencanaan strategis yang disusun kementerian/ lembaga.

Penelaahan Renstra K/L ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

1. penelaahan terhadap batasan muatan Renstra K/L; dan

2. penelaahan terhadap konsistensi antara Renstra K/L dengan RPJM Nasional.

48

B.2. PENELAAHAN RENSTRA K/L OLEH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Page 49: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Muatan Renstra K/L meliputi visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan serta program dan kegiatan pokok sesuai dengan tugas dan fungsi K/L.

Batasan Muatan Renstra K/L:i. Visi harus menggambarkan keadaan yang ingin dicapai oleh

kementerian/lembaga yang bersangkutan pada akhir periode perencanaan.

ii. Misi harus menggambarkan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh kementerian/lembaga yang bersangkutan untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan sebelumnya.

iii. Tujuan harus menggambarkan mengenai penjabaran visi kementerian/lembaga yang bersangkutan dan dilengkapi dengan rencana sasaran nasional yang hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran program prioritas Presiden.

iv. Strategi harus menggambarkan mengenai langkah-langkah dalam bentuk program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

1. PENELAAHAN BATASAN MUATAN RENSTRA K/L(penilaian terhadap kesesuaian substansi muatan yang harus ada dalam dokumen Renstra K/L

dengan batasan operasionalnya).

49

Page 50: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Lanjutan....

v. Kebijakan harus menggambarkan mengenai penjabaran urusan pemerintahan dan/atau prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi Presiden yang rumusannya mencerminkan bidang urusan teretentu dalam pemerintahan yang menjadi tanggung jawab Kementerian/Lembaga, berisi satu atau beberapa upaya untuk mencapai sasaran strategis penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan indikator kinerja yang terukur, dalam bentuk Kerangka Regulasi, serta Kerangka Pelayanan Umum dan Investasi Pemerintah

vi. Program harus berupa instrumen kebijakan yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L.

vii. Kegiatan harus merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II atau satuan kerja mandiri yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

Page 51: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

2. PENELAAHAN KONSISTENSI RENSTRA K/L DENGAN RPJM N (penilaian terhadap konsistensi substansi dokumen Renstra K/L dengan dokumen RPJM Nasional)

51

RPJM NASIONAL

Sasaran/Tujuan

K/L

Kebijakan K/L

Program dan

Kegiatan K/L

Sasaran Program

K/L

Sasaran

Kegiatan

Kebutuhan

Sumberdaya

Sasaran

Kegiatan

Sasaran Program

Prioritas

Nasional

Kebijakan

Nasional

Program dan

Kegiatan

Nasional

Sasaran Program

Nasional

Kerangka Ekonomi

Makro (KEM)

- Kemampuan fiskal

-

Konsistensi ?

Konsistensi ?

Konsistensi ?

Mendukung ?

Memperhatikan ?

Mendukung ?

RENSTRA K/L

Page 52: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Mekanisme Penelaahan Renstra K/L

52

Page 53: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Formulir Penelaahan Renstra K/L

53

No. SUBSTANSI RENSTRA K/L YANG DITELAAH CATATAN HASIL PENELAAHAN

A. Penelaahan Batasan Muatan Renstra K/L1. Visi K/L

2. Misi K/L

3. Tujuan K/L

4. Strategi K/L

5. Kebijakan K/L

6. Program K/L

7. Kegiatan K/L

B. Penelaahan Konsistensi Renstra K/L dengan RPJM Nasional

1. Sasaran/tujuan K/L merupakan penjabaran Sasaran Program Prioritas Presiden

2. Kebijakan K/L merupakan penjabaran dari Kebijakan Nasional

3. Program dan kegiatan pokok K/L merupakan penjabaran operasional dari program dan kegiatan RPJM Nasional

4. Sasaran program (outcome) sinergis dengan sasaran program prioritas Presiden yang tertuang dalam Rancangan Awal RPJM Nasional

5. Sasaran kegiatan (ouput) dari masing-masing kegiatan sinergis dengan sasaran program (outcome) dari program induknya

6. Sumber daya yang diperlukan, seperti alokasi pendanaan dan sumber daya manusia harus layak menurut kerangka ekonomi makro

Page 54: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

A.3. PENYUSUNAN KERANGKA PENDANAAN K/L

54

Penyiapan DataRekapitulasi Hasil Review

Baseline

Review Data RKA KL 2014

Penghitungan Tahun 2015 BASELINE

PENDANAAN K/L2015-2019

• Program, Kegiatan, Output dan Komponen:➢ Berlanjut➢ Tidak Berlanjut

• Penyempurnaan Output• Identifikasi Komponen

dan Kelompok Biaya Komponen (BAK – BLK)

• Alokasi Program, Kegiatan, Output dan Komponen yang berlanjut dan baru;

• Volume target pada tingkat output;

• Alokasi Program, Kegiatan, Output dan Komponenyang tidak berlanjut

Cara penghitungan• Biaya Operasional dan Non-Operasional;Dasar penghitungan: • Kebijakan dan Hasil Evaluasi;• Parameter dan Non Parameter yang digunakan;• Satuan Harga.Penghitungan:• Alokasi Program merupakan penjumlahan dari

alokasi kegiatan • Alokasi Kegiatan merupakan penjumlahan dari

alokasi Output• Alokasi Output merupakan penjumlahan dari

alokasi komponen;• Alokasi Komponen merupakan hasil penghitungan

Volume Komponen x Harga Satuan x Inflasi

Penghitungan Tahun 2016-2019

Dasar penghitungan:• Rentang waktu Program dan

Kegiatan;• Parameter dan non-parameter

yang digunakan;Penghitungan:• Alokasi Program merupakan

penjumlahan dari alokasi kegiatan • Alokasi Kegiatan merupakan

penjumlahan dari alokasi Output• Alokasi Output merupakan hasil

proyeksi berdasarkan volume target.

1. Data RKA-K/L 2014 2. Data TA 20133. Data Dukung Lainnya

12 3

45

Page 55: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Contoh: Penyusunan Pendanaan Kementerian Kesehatan

Data Awal RKA K/L 2014: Kementerian Kesehatan

55

Volume Satuan Biaya Inflasi Jumlah

06 1.228.606,9 1.290.639,5

2093 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 1.228.606,9 1.290.639,5

001 Bantuan Operasional Kesehatan 1.112.674,3 9.842 1.168.307,9

0011 BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN UNTUK PUSKESMAS KECAMATAN DAN KELURAHAN 989.712,4 1,0 989.712,4 5% 1.039.198,0

0012 PENGELOLAAN KEUANGAN BOK 98.037,2 1,0 98.037,2 5% 102.939,1

0013 DUKUNGAN ADMINISTRASI KEGIATAN 16.559,7 1,0 16.559,7 5% 17.387,7

0014 INISIATIF BARU 4.631,3 1,0 4.631,3 5% 4.862,9

0015 DUKUNGAN ADMINISTRATIF KEGIATAN 2.718,8 1,0 2.718,8 5% 2.854,7

0016 DUKUNGAN ADMINISTRATIF KEGIATAN 468,2 1,0 468,2 5% 491,6

0025 DUKUNGAN ADMINISTRATIF KEGIATAN 546,6 1,0 546,6 5% 573,9

002 Pelaporan dan Pencatatan 6.700,7 38 7.035,8

0011 Konsolidasi Keuangan 430,8 1,0 430,8 5% 452,3

0012 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BOK 237,6 1,0 237,6 5% 249,5

0013 Orientasi Manajemen Data Gizi dan KIA Terintegrasi Tingkat Provinsi 203,8 1,0 203,8 5% 214,0

0019 Penyusunan Laporan BOK 24,0 1,0 24,0 5% 25,2

0050 Konsolidasi Laporan Keuangan BOK 5.804,6 1,0 5.804,6 5% 6.094,8

003 Perencanaan BOK 30.108,2 696 31.613,6

0011 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran 14.853,5 1,0 14.853,5 5% 15.596,2

0012 PENYUSUNAN RENCANA POA BOK PUSKESMAS 5.733,1 1,0 5.733,1 5% 6.019,8

0013 ASISTENSI RENCANA KEGIATAN BOK PUSKESMAS 2.821,9 1,0 2.821,9 5% 2.963,0

0014 Konsultasi ke Pusat 1.634,6 1,0 1.634,6 5% 1.716,3

0015 Pertemuan Pemantapan BOK bagi Kab/Kota 601,5 1,0 601,5 5% 631,6

0016 Peningkatan kapasitas SDM Tim Bok Kab/Kota dan Provinsi 959,6 1,0 959,6 5% 1.007,6

0017 Pengumpulan Data dalam rangka Pencapaian Indikator Program BOK 738,1 1,0 738,1 5% 775,0

0018 Pertemuan Evaluasi Program BOK 512,2 1,0 512,2 5% 537,8

0019 Pertemuan Konsolidasi BOK ke Pusat 996,9 1,0 996,9 5% 1.046,7

0020 Monitoring dan Evaluasi Program BOK ke Kab/Kota 183,7 1,0 183,7 5% 192,9

0021 Koordinasi Tim Pengelola BOK Provinsi 436,2 1,0 436,2 5% 458,0

0022 Pertemuan Penyusunan Pelaporan BOK Tahunan 251,9 1,0 251,9 5% 264,5

0023 Manajemen Satker dan Tim Pengelola BOK 246,2 1,0 246,2 5% 258,5

0024 Konsultasi dan Koordinasi ke Pusat 15,8 1,0 15,8 5% 16,6

0025 Rekonsiliasi Laporan Keuangan ke Pusat 3,0 1,0 3,0 5% 3,2

0026 Dukungan BOK 120,0 1,0 120,0 5% 126,0

004 Dokumen monitoring dan evaluasi BOK 26.968,6 16.280.662 28.317,1

0011 MONITORING BOK 17.716,1 1,0 17.716,1 5% 18.601,9

0012 PERTEMUAN EVALUASI PENCAPAIAN SPM BINDANG KESEHATAN 3.751,8 1,0 3.751,8 5% 3.939,4

0013 EVALUASI BOK & FINALISASI ADMINISTRASI KEUANGAN 1.315,3 1,0 1.315,3 5% 1.381,1

0014 VERIFIKASI PERTANGGUNG JAWABAN BOK & PENYUSUNAN LAPORAN TK PROVINSI 407,1 1,0 407,1 5% 427,5

0015 LAPORAN PENCAPAIAN PROGRAM 104,2 1,0 104,2 5% 109,4

0016 KOORDINASI DENGAN KPKNL DAN DJKN 65,1 1,0 65,1 5% 68,4

0019 Studi Pemanfaatan BOK (diserahkan ke Litbangkes) 3.609,1 1,0 3.609,1 5% 3.789,6

005 Laporan Kegiatan/Sosialisasi/Pembinaan 48.376,9 1.029 50.795,7

0011 PEMBINAAN DAN PERGERAKAN MANAJEMEN BOK 20.080,0 1,0 20.080,0 5% 21.084,0

0012 RAPAT KOORDINASI DINKES KAB/KOTA 9.161,4 1,0 9.161,4 5% 9.619,5

0013 PENYUSUNAN LAPORAN BOK KAB/KOTA 5.201,5 1,0 5.201,5 5% 5.461,6

0014 Koordinasi Ke Kanwil DJPBN, KPPN,Dinkes Provinsi 2.925,1 1,0 2.925,1 5% 3.071,4

0015 RAPAT KONSOLIDASI PELAKSANAAN PROGRAM TAHUN BERJALAN TK PROVINSI 1.101,3 1,0 1.101,3 5% 1.156,4

0016 KOORDINASI PELAKSANAAN BOK KE PROVINSI 1.556,9 1,0 1.556,9 5% 1.634,7

0017 KOORDINASI DAN REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN 2.654,2 1,0 2.654,2 5% 2.786,9

0018 KOSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I 5.574,6 1,0 5.574,6 5% 5.853,3

0019 PENCATATAN DAN PENYUSUNAN PELAPORAN 74,7 1,0 74,7 5% 78,4

0020 Pertemuan Pengelola Keuangan 18,9 1,0 18,9 5% 19,8

0021 Administrasi Kegiatan BOK 10,4 1,0 10,4 5% 10,9

0130 Bimbingan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke Puskesmas 17,9 1,0 17,9 5% 18,8

994 Layanan Perkantoran 573,5 12 1.222,2

0011 ADMINISTRASI KEGIATAN 517,1 1,0 517,1 5% 543,0

0012 HONOR PENGELOLA BOK TK. PROVINSI 56,4 1,0 56,4 5% 59,2

996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 17,0 - 5% 602,2

0011 Pengadaan Sarana Pengolah Data 17,0 1,0 17,0 5% 17,9

999 Output Cadangan 3.187,7 1 3.347,1

0011 PENGALOKASIAN DANA 15 PUSKESMAS DI KAB. PANGANDARAN 2.715,0 1,0 2.715,0 5% 2.850,8

0012 PENGALOKASIAAN DANA MANAJEMEN BOK DI KAB. PANGANDARAN 472,7 1,0 472,7 5% 496,3

PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

Kode Program/Kegiatan/Output/KomponenAlokasi Tahun

2014Target

Indikasi Pendanaan 2015 (Juta Rupiah)

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 56: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Lanjutan....

Volume Inflasi Jumlah

06 1.228.606,9 1.270.251,3

2093 1.228.606,9 1.270.251,3

1.112.674,3 9.842 1.270.251,3

011 BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN UNTUK PUSKESMAS

KECAMATAN DAN KELURAHAN

989.712,4 BLK 1,0 5% 1.039.198,0

012 PENGELOLAAN KEUANGAN BOK 104.737,9 BAK 1,0 5% 102.939,1

013 DUKUNGAN ADMINISTRASI KEGIATAN 20.293,3 BAK 1,0 5% 17.387,7

xxx1 Perencanaan BOK 30.108,2 BAK 1,0 5% 31.613,6

xxx2 Monitoring dan evaluasi BOK 26.968,6 BAK 1,0 5% 28.317,1

xxx3 Sosialisasi dan Pembinaan 48.376,9 BAK 1,0 5% 50.795,7

TargetAlokasi anggaran 2015 (Juta Rupiah)

PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

001 Bantuan Operasional Kesehatan

Kode Program/Kegiatan/Output/KomponenAlokasi Tahun

2014

Kelompok

Biaya

Keluaran

Setelah dilakukan proses penyesuaian dan penyempurnaan:

56

Page 57: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Lanjutan....

Penghitungan Prakiraan Maju tahun 2016-2019:

57

PRAKIRAAN MAJU (PARAMETER: INFLASI)

TR PM 1 PM 2 PM 3 PM 4

2015 2016 2017 2018 2019

Indeks Penyesuaian Harga 5% 8% 8% 8% 8%

PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK 1,270,251.3 1,352,209.5 1,443,000.7 1,540,106.1 1,663,314.6

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 1,270,251.3 1,352,209.5 1,443,000.7 1,540,106.1 1,663,314.6

001 Bantuan Operasional Kesehatan 1,270,251.3 1,352,209.5 1,443,000.7 1,540,106.1 1,663,314.6

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) 231,053.2 229,875.6 230,880.1 231,015.9 249,497.2

Proporsi 18.19% 17.00% 16.00% 15.00% 15.00%

Biaya Langsung Keluaran (BLK) 1,039,198.0 1,122,333.9 1,212,120.6 1,309,090.2 1,413,817.4

Target Output (Puskesmas) 9,842 9,842 9,842 9,842 9,842

Satuan Harga:

1. Parameter 105.6 114.0 123.2 133.0 143.7

2. Non Parameter

(Rp Juta)

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT /

KOMPONEN

Page 58: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Data RKA K/L 2014: Kemendikbud

Ops Non-Ops Jumlah

6 PROGRAM PENDIDIKAN DASAR

2000 Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP 16.388,5 4.251.114,5 4.267.503,0

011 Unit Sekolah Baru yang dibangun 60 Unit 0,0 16.485,4 16.485,4

011 persiapan, penyusunan materi/instrumen, review dan penggandaan

juklak

0,0 179,7 179,7

012 verifikasi pembangunan usb 0,0 459,0 459,0

013 workshop pembangunan usb 0,0 15.008,3 15.008,3

015 monitoring, pelaporan dan evaluasi 0,0 838,4 838,4

012 Ruang Kelas Baru yang dibangun 6.600 Ruang 0,0 6.895,9 6.895,9

011 persiapan, penyusunan materi/instrumen, review dan pengadaan

juklak

0,0 172,9 172,9

012 verifikasi pembangunan rkb 0,0 1.102,3 1.102,3

013 workshop pembangunan rkb 0,0 4.539,8 4.539,8

015 supervisi dan evaluasi 0,0 1.080,8 1.080,8

013 Ruang Belajar yang direhabilitasi 11.340 Ruang 0,0 8.633,4 8.633,4

011 persiapan, penyusunan juklak, mater/instrumen 0,0 172,6 172,6

012 verifikasi rehabilitasi ruang belajar smp 0,0 1.075,6 1.075,6

013 workshop rehabilitasi smp 0,0 6.478,7 6.478,7

015 monitoring, pelaporan dan evaluasi 0,0 906,6 906,6

014 Sekolah yang mendapatkan Ruang Laboratorium IPA 5.000 Ruang 0,0 8.611,2 8.611,2

011 review dan pengadaan juklak 0,0 226,8 226,8

012 verifikasi pembangunan laboratorium ipa 0,0 989,6 989,6

013 workshop pembangunan laboratorium ipa 0,0 6.569,8 6.569,8

015 supervisi dan evaluasi 0,0 706,8 706,8

016 tim pembakuan sarana belajar smp 0,0 118,3 118,3

030 Siswa yang mendapat Bantuan Siswa Miskin 1 Siswa 0,0 1.645.447,9 1.645.447,9

011 penyusunan dan penggandaan pedoman bantuan siswa miskin 0,0 1.176,8 1.176,8

012 verifikasi, pengolahan analisis data dan pelaporan bantuan siswa

miskin smp

0,0 3.119,4 3.119,4

013 rapat koordinasi dan sinkronisasi pendataan program bantuan

siswa miskin

0,0 9.753,6 9.753,6

014 pemberian bantuan siswa miskin 0,0 1.627.417,5 1.627.417,5

015 evaluasi penyaluran bantuan siswa miskin 0,0 3.862,3 3.862,3

016 tim pengolah data penyaluran dan pemanfaatan pemberian

bantuan siswa miskin (bsm)

0,0 118,3 118,3

APBN 2014Kode Program/Kegiatan/Output/Komponen Target Satuan

Contoh kegiatan ini memiliki Output sebanyak 32 output, yang ditampilkan hanya sebagian.

58

Page 59: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Ops Non-Ops Jumlah

031 Siswa yang mendapatkan Beasiswa Bakat dan Berprestasi 61.512 Siswa 0,0 16.146,9 16.146,9

011 persiapan, penyusunan materi/instrumen, review dan pengadaan

juklak

0,0 529,2 529,2

012 pengolahan dan analisis data beasiswa bakat dan prestasi smp

pusat dan dekon

0,0 350,9 350,9

013 rapat koordinasi dan sinkronisasi pendataan program bantuan

bakat dan prestasi

0,0 4.090,5 4.090,5

014 beasiswa bakat dan prestasi smp 0,0 10.252,0 10.252,0

015 pemantauan evaluasi beasiswa bakat dan prestasi 0,0 822,0 822,0

016 tim pengolah data penyaluran dan pemanfaatan pemberian

beasiswa bakat dan prestasi

0,0 102,3 102,3

040 Sekolah Berasrama yang dibangun 75 Unit 0,0 17.231,4 17.231,4

011 review dokumen, persiapan dan penggandaan panduan

pelaksanaan

0,0 60,0 60,0

012 verifikasi pembangunan usb 0,0 154,9 154,9

013 workshop pembangunan usb 0,0 2.257,3 2.257,3

015 monitoring, pelaporan dan evaluasi 0,0 145,4 145,4

016 pengadaan cm 0,0 14.613,8 14.613,8

994 Layanan Perkantoran 72 Bulan

Layanan

16.388,5 3.464,9 19.853,4

001 pembayaran gaji dan tunjangan 13.100,1 0,0 13.100,1

002 penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran 3.288,3 0,0 3.288,3

012 pendukung perkantoran 0,0 288,4 288,4

013 penguatan kemampuan pegawai direktorat dalam verifikasi sa bmn 0,0 374,4 374,4

015 rakor internal 0,0 514,5 514,5

016 peningkatan kapasitas hardware, software dan kapasitas sm

direktorat

0,0 2.287,6 2.287,6

995 Kendaraan Bermotor 1 Unit 0,0 255,0 255,0

011 pengadaan kendaraan dinas 0,0 255,0 255,0

996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 5 Unit 0,0 102,0 102,0

011 perangkat pengolah data dan komunikasi 0,0 102,0 102,0

997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 11 Unit 0,0 57,0 57,0

011 perangkat pengolah data dan fasilitas kantor 0,0 57,0 57,0

999 Output Cadangan 2 Cadangan 0,0 1.794.750,4 1.794.750,4

011 dana dekon yang belum mempunyai dasar hukum 0,0 1.794.750,4 1.794.750,4

APBN 2014Kode Program/Kegiatan/Output/Komponen Target Satuan

Lanjutan....

59

Page 60: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Contoh Penghitungan Prakiraan Maju Bantuan Siswa Miskin (BSM) - Kemendikbud

Penghitungan Prakiraan Maju tahun 2016-2019:

60

PRAKIRAAN MAJU (NON-PARAMETER: Perubahan Target)TR PM 1 PM 2 PM 3 PM 4

2015 2016 2017 2018 2019

PROGRAM PENDIDIKAN DASAR

Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP

030 Siswa yang Mendapatkan Bantuan Siswa Miskin 1.727.794,1 1.814.183,8 1.904.893,0 2.000.137,7 2.100.144,5

Biaya Administrasi Keluaran 19.005,7 19.956,0 20.953,8 22.001,5 23.101,6

Proporsi 1,10% 1,10% 1,10% 1,10% 1,10%

Biaya Langsung Keluaran 1.708.788,4 1.794.227,8 1.883.939,2 1.978.136,1 2.077.042,9

Target Output (Siswa) 2.278.385 2.392.304 2.511.919 2.637.515 2.769.391

Satuan Harga:

1. Parameter

2. Non Parameter 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750

(Rp Juta)

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT /

KOMPONEN

Catatan:Kenaikan target output (jumlah siswa penerima BSM) diasumsikan ada kenaikan sebesar 5% setiaptahunnya.

Page 61: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Lanjutan...

Penghitungan Prakiraan Maju tahun 2016-2019:

61

PRAKIRAAN MAJU (NON-PARAMETER: Perubahan Satuan Biaya)TR PM 1 PM 2 PM 3 PM 4

2015 2016 2017 2018 2019

PROGRAM PENDIDIKAN DASAR

Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP

030 Siswa yang Mendapatkan Bantuan Siswa Miskin 1.727.794,1 1.935.129,4 2.158.878,7 2.400.165,2 2.660.183,1

Biaya Administrasi Keluaran 19.005,7 21.286,4 23.747,7 26.401,8 29.262,0

Proporsi 1,10% 1,10% 1,10% 1,10% 1,10%

Biaya Langsung Keluaran 1.708.788,4 1.913.843,0 2.135.131,1 2.373.763,4 2.630.921,1

Target Output (Siswa) 2.278.385 2.392.304 2.511.919 2.637.515 2.769.391

Satuan Harga:

1. Parameter

2. Non Parameter 0,750 0,800 0,850 0,900 0,950

(Rp Juta)

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT /

KOMPONEN

Catatan:Perubahan satuan harga dilakukan sesuai dengan kebijakan yang diambil.

Page 62: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Data RKA K/L 2014: Kemenhan

Ops Non-Ops Jumlah

14 Program Dukungan Kesiapan Matra Darat 1.671.179,7 11.857,3 1.683.037,1

1444 Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan Matra Darat 219.082,8 0,0 219.082,8

001 Laporan Kegiatan Intelpam 3 Laporan 219.082,8 0,0 219.082,8

003 dukungan operasional pertahanan dan keamanan 219.082,8 0,0 219.082,8

1445 Kerja Sama Internasional Matra Darat 3.644,4 0,0 3.644,4

001 Laporan Kerjasama Internasional 2 Laporan 3.644,4 0,0 3.644,4

003 dukungan operasional pertahanan dan keamanan 3.644,4 0,0 3.644,4

1446 Penyelenggaraan Survei dan Pemetaan 0,0 4.028,0 4.028,0

001 Laporan Survei dan Pemetaan 92 Laporan 0,0 4.028,0 4.028,0

011 proyek surta 0,0 4.028,0 4.028,0

1447 Pemeliharaan/Perawatan Ranpur 39.723,5 0,0 39.723,5

994 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 39.723,5 0,0 39.723,5

002 penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran 39.723,5 0,0 39.723,5

1448 Pemeliharaan/Perawatan Pesawat Terbang 106.786,8 0,0 106.786,8

994 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 106.786,8 0,0 106.786,8

002 penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran 106.786,8 0,0 106.786,8

1449 Pemeliharaan/Perawatan Alat Angkut Air 30.956,7 0,0 30.956,7

994 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 30.956,7 0,0 30.956,7

002 penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran 30.956,7 0,0 30.956,7

1450 Pemeliharaan/Perawatan Senjata dan Munisi/Alpal 528.985,9 0,0 528.985,9

994 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 528.985,9 0,0 528.985,9

002 penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran 528.985,9 0,0 528.985,9

Kode Program/Kegiatan/Output/Komponen Target SatuanAPBN 2014

62

Page 63: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Lanjutan...

Ops Non-Ops Jumlah

15 Program Modernisasi Alutsista dan Non Alutsista/Sarana dan

Prasarana Matra Darat

0,0 3.748.315,1 3.748.315,1

1458 Pengadaan/Penggantian Kendaraan Tempur 0,0 81.000,0 81.000,0

001 Ranpur 10 Unit 0,0 81.000,0 81.000,0

011 ditbekangad 0,0 81.000,0 81.000,0

1459 Pengadaan/Penggantian Pesawat Terbang (Sabang) 0,0 138.846,6 138.846,6

001 Pesawat Terbang 10 Unit 0,0 138.846,6 138.846,6

011 puspenerbad 0,0 138.846,6 138.846,6

1460 Pengadaan/Penggantian Alat Angkut Air 0,0 22.833,9 22.833,9

001 Alat Angkut Air 12 Unit 0,0 22.833,9 22.833,9

011 ditbekangad 0,0 22.833,9 22.833,9

1461 Pengadaan/Penggantian Senjata dan Munisi 0,0 287.763,7 287.763,7

001 Senjata 8.920 Pucuk 0,0 206.010,7 206.010,7

011 ditpalad 0,0 206.010,7 206.010,7

002 Alat Optik 5.406 Set 0,0 81.753,0 81.753,0

011 ditpalad 0,0 81.753,0 81.753,0

1462 Pengadaan/Penggantian Material Alutsista 0,0 135.210,8 135.210,8

001 Rantis 484 Unit 0,0 135.210,8 135.210,8

011 ditpalad 0,0 135.210,8 135.210,8

Kode Program/Kegiatan/Output/Komponen Target SatuanAPBN 2014

63

Page 64: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Ops Non-Ops Jumlah

1463 Pengadaan/Penggantian Material Non Alutsista 0,0 1.108.828,8 1.108.828,8

001 Materiil Non Alutsista 182.940 Unit 0,0 1.108.828,8 1.108.828,8

011 pusintelad 0,0 12.000,0 12.000,0

012 ditziad 0,0 90.977,9 90.977,9

013 dithubad 0,0 184.339,4 184.339,4

014 ditpalad 0,0 618.009,7 618.009,7

015 ditbekangad 0,0 111.766,1 111.766,1

016 ditkesad 0,0 58.000,0 58.000,0

017 dittopad 0,0 14.000,0 14.000,0

018 dispenad 0,0 6.500,0 6.500,0

019 dislitbangad 0,0 5.235,6 5.235,6

020 disinfolahtad 0,0 8.000,0 8.000,0

1464 Pengembangan Failitas Sarana dan Prasarana Matra Darat 0,0 741.431,3 741.431,3

998 Gedung/Bangunan 176.038 M2 0,0 741.431,3 741.431,3

011 pembangunan fasilitas rumdis, gedung perkantoran serta sarana

dan prasarana untuk medukung kesiapan operasional satuan jajaran tni

ad

0,0 741.431,3 741.431,3

1465 Pengadaan Alutsista Strategis Matra Darat 0,0 1.232.400,0 1.232.400,0

001 Alutsista Strategis 1 Unit 0,0 1.232.400,0 1.232.400,0

011 alutsista strategis helikopter apache (multi years) 0,0 1.232.400,0 1.232.400,0

Kode Program/Kegiatan/Output/Komponen Target SatuanAPBN 2014

Lanjutan...

64

Page 65: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Penghitungan Prakiraan Maju tahun 2016-2019:

65

TR PM 1 PM 2 PM 3 PM 4

2015 2016 2017 2018 2019

Indeks Penyesuaian Harga 5% 8% 8% 8% 8%

Program Dukungan Kesiapan Matra Darat

Pemeliharaan/Perawatan Kendaraan Tempur 39.723,5 42.901,4 46.333,5 50.040,2 54.043,4

xx1 Pemeliharaan/Perawatan Kendaraan Tempur 39.723,5 42.901,4 46.333,5 50.040,2 54.043,4

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) - - - - -

Proporsi

Biaya Langsung Keluaran (BLK) 39.723,5 42.901,4 46.333,5 50.040,2 54.043,4

Target Output (Unit) 12 12 12 12 12

Satuan Harga:

1. Parameter 3.310,3 3.575,1 3.861,1 4.170,0 4.503,6

2. Non Parameter

Pemeliharaan/Perawatan Pesawat Terbang 106.786,8 115.329,7 124.556,1 134.520,6 145.282,3

xx2 Pemeliharaan/Perawatan Pesawat Terbang 106.786,8 115.329,7 124.556,1 134.520,6 145.282,3

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) - - - -

Proporsi

Biaya Langsung Keluaran (BLK) 106.786,8 115.329,7 124.556,1 134.520,6 145.282,3

Target Output (Pesawat) 12 12 12 12 12

Satuan Harga:

1. Parameter 8.898,9 9.610,8 10.379,7 11.210,1 12.106,9

2. Non Parameter

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT /

KOMPONEN

Contoh Penghitungan Prakiraan Maju Kegiatan Pemeliharaan/Perawatan - Kemenhan

Page 66: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Penghitungan Prakiraan Maju tahun 2016-2019:

66

Contoh Penghitungan Prakiraan Maju Kegiatan Pengadaan - Kemenhan

PRAKIRAAN MAJU (PARAMETER: INFLASI)TR PM 1 PM 2 PM 3 PM 4

2015 2016 2017 2018 2019

Indeks Penyesuaian Harga 5% 8% 8% 8% 8%

Program Modernisasi Alutsista dan Non

Alutsista/Sarana dan Prasarana Matra Darat

Pengadaan/Penggantian Kendaraan Tempur 81.000,0 87.480,0 94.478,4 102.036,7 110.199,6

001 Ranpur 81.000,0 87.480,0 94.478,4 102.036,7 110.199,6

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) - - - - -

Proporsi

Biaya Langsung Keluaran (BLK) 81.000,0 87.480,0 94.478,4 102.036,7 110.199,6

Target Output (Unit) 10 10 10 10 10

Satuan Harga:

1. Parameter 8.100,0 8.748,0 9.447,8 10.203,7 11.020,0

2. Non Parameter

Pengadaan/Penggantian Pesawat Terbang (Sabang) 138.846,6 44.986,3 48.585,2 52.472,0 56.669,8

001 Pesawat Terbang 138.846,6 44.986,3 48.585,2 52.472,0 56.669,8

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) - - - - -

Proporsi

Biaya Langsung Keluaran (BLK) 138.846,6 44.986,3 48.585,2 52.472,0 56.669,8

Target Output (Pesawat) 10 3 3 3 3

Satuan Harga:

1. Parameter 13.884,7 14.995,4 16.195,1 17.490,7 18.889,9

2. Non Parameter

(Rp Juta)

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT /

KOMPONEN

Page 67: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Lanjutan...

TR PM 1 PM 2 PM 3 PM 4

2015 2016 2017 2018 2019

Pengembangan Failitas Sarana dan Prasarana Matra

Darat

741.431,3 874.888,9 1.032.368,9 1.218.195,4 1.437.470,5

998 Gedung/Bangunan 741.431,3 874.888,9 1.032.368,9 1.218.195,4 1.437.470,5

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) 741.431,3 874.888,9 1.032.368,9 1.218.195,4 1.437.470,5

Proporsi 100% 100% 100% 100% 100%

Biaya Langsung Keluaran (BLK)

Target Output (M2)

Satuan Harga:

1. Parameter

2. Non Parameter

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT /

KOMPONEN

67

Page 68: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

B.4. KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

68

Kerangka Regulasi ditetapkan sebagai bentuk operasionalisasi dari arah kebijakan Kementerian/Lembaga.

Kerangka Regulasi tersebut diperlukan dalam rangka:

1. Melaksanakan strategi Kementerian/Lembaga;

2. Mencapai Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga.

Kerangka Kelembagaan berkaitan erat dengan strukturorganisasi dan kebutuhan sumberdaya Kementerian/Lembagadengan memperhatikan kemampuan pendanaannya.

Prinsip dalam penetapan kerangka kelembagaan yaitu bahwa struktur organisasi (kelembagaan) mengikuti Visi atau Misi K/L (structure follow Vision or Mision) .

Page 69: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Definisi Kerangka Regulasi

69

Kerangka Regulasi didefinisikan sebagai:

“Perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku

masyarakat dan penyelenggara Negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara.”

(Permen PPN/Kepala Bappenas No. 1/2014 ttg Pedoman Penyusunan RPJMN 2015-2019 Pasal 1 angka 14 dan Peraturan Sesmen PPN/Bappenas ttg Juklak No. 2/Juklak/Sesmen/03/2014

Petunjuk Pelaksanaan tentang Pedoman Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam RPJMN)

Page 70: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Tujuan Kerangka Regulasi

70

1. Mengarahkan proses perencanaan pembentukan regulasi sesuai kebutuhan pembangunan;

2. Meningkatkan kualitas regulasi dalam rangka mendukung pencapaian prioritas pembangunan; dan

3. Meningkatkan efisiensi pengalokasian anggaran untuk keperluan pembentukan regulasi.

Page 71: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Prinsip-prinsip Penyusunan Kerangka Regulasi

71

1. Penyusunan Kerangka Regulasi dimaksudkan untuk memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat, termasuk swasta dan penyelenggara negara dalam rangka mewujudkan Tujuan Bernegara.

2. Penyusunan Kerangka Regulasi perlu mempertimbangkan dampak, biaya, manfaat dan kerugiannya untuk masyarakat.

3. Penyusunan Kerangka Regulasi perlu mempertimbangkan asas pembentukan dan asas materi peraturan perundang-undangan yang baik.

4. Penyusunan Kerangka Regulasi dalam prosesnya melibatkan stakeholder terkait.

5. Kerangka regulasi merupakan hasil review atau evaluasi terhadap peraturan yang ada, yang kemudian dilanjutkan melalui proses kajian dan penelitian (analisis dampak, biaya dan manfaat).

6. Kerangka Regulasi Jangka Menengah dan Tahunan dapat berisi arah kerangka regulasi dan/atau kebutuhan regulasi yang diperlukan sejalan dengan kebijakan pembangunan nasional yang tertuang pada RPJMN dan RKP.

7. Kerangka regulasi yang dicantumkan dalam Renstra K/L berupa arah kerangka regulasi dan/atau kebutuhan regulasi (RUU, Rancangan Peraturan pemerintah, Rancangan Perpres, Rancangan Inpres atau Rancangan Peraturan pimpinan lembaga).

Page 72: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

NASKAHAKADEMIK

DAN RANCANGAN

REGULASI

REKOMENDASI: 1. REGULASI BARU;

2. REGULASI TURUNAN;3. REVISI REGULASI

REKOMENDASI: PENGHAPUSAN REGULASI

TAHAP PERSIAPANTAHAP PENYUSUNAN DAN

PENETAPAN

ALTERNATIF REKOMENDASI

REGULASI

RANCANGAN REGULASI

PEMBAHASAN

EVALUASI

PENGKAJIAN

PENELITIAN (CBA)

PENGKAJIAN: meliputi kegiatan (1) problem definition; (2) objective setting; dan (3) identifikasi existing regulation PENELITIAN:

1. Meliputi kegiatan indepth analysis terhadap hasil pengkajian termasuk cost and benefit analysis dan/atau cost effectiveness analysis.

2. Hasil penelitian dapat merekomendasikan: i. Perlunya Regulasi Baru, Regulasi Turunan maupun Revisi Regulasi (ditindaklanjuti dengan penyusunan Naskah

Akdemis dan Rancangan Regulasi);ii. Penghapusan regulasi.

Alur Perumusan Kebijakan dan Pembentukan Regulasi

72

Page 73: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Usulan Matriks Kerangka Regulasi

73

No

Arah Kerangka Regulasi dan/atau

Kebutuhan Regulasi

UrgensiPembentukan

Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting,

Kajian Dan Penelitian

Unit Penanggungjawab

Unit Terkait/ Institusi

Target Penyelesaian

Page 74: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Definisi Kerangka Kelembagaan

74

Kerangka Kelembagan

dapat didefinisikan sebagai:

“Perangkat Kementerian / Lembaga - struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara – yang digunakan untuk mencapai Visi atau

Misi K/L yang sudah ditetapkan sebelumnya, dalam rangka melaksanakan program-program pembangunan

yang terdapat di dalam RPJMN dan kebijakan pembangunan lainnya”.

Page 75: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Tujuan Kerangka Kelembagaan

75

1. Meningkatkan keterkaitan dan koordinasi pelaksanaan bidang-bidang pembangunan yang terdapat di dalam RPJMN, sesuai dengan fungsi, dan visi/ misi K/L;

2. Mempertajam arah kebijakan dan strategi K/L sesuai dengan kapasitas organisasi dan dukungan sumber daya aparatur sipil negara;

3. Membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, untuk menghindari duplikasi fungsi dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi K/L dalam melaksanakan program-program pembangunan nasional;

4. Memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan profesionalitas sumber daya aparatur.

Page 76: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Prinsip-prinsip Penyusunan Kerangka Kelembagaan

76

1. Dalam merumuskan kerangka kelembagaan, setiap K/ L perlu mempertimbangkan keterkaitan dan kontribusi dan peran K/L dalam mencapai tujuan pembangunan jangka panjang di dalam RPJPN, prioritas pembangunan di dalam RPJMN, dan visi-misi Presiden.

2. Kerangka kelembagaan disesuaikan dengan kebijakan pembangunan, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, dan peraturan perundangan terkait yang berlaku;

3. Memperhatikan prinsip-prinsip pengorganisasian yang efektif dan efisien, serta transparansi;

4. Kerangka kelembagaan disusun untuk mampu menopang dan mewujudkan rencana kerja menjadi kenyataan dengan mempertimbangkan:

Pencapaian visi dan misi K/L;

Struktur organisasi dan kebutuhan sumberdaya harus benar-benar disesuaikan dengan kapasitas pengelolaan sumberdaya K/L yang bersangkutan;

Ketersediaan anggaran untuk K/L yang bersangkutan

5. Kerangka kelembagaan yang disusun dapat merupakan proses evaluasi terhadap struktur organisasi kelembagaan yang sudah ada.

Page 77: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Kerangka Umum Kelembagaan

77

PENGUATAN KAPASITAS

KELEMBAGAAN• Kementerian,

LPNK, LNS• Unit Eselon 1, 2,

dan seterusnya• UPT• SKPD• BLU• Institusi Koordinasi

• Kuantitas• KualitasSesuai dengankebutuhanpembangunan dantantangan ke depan

Aturan main inter danantar lembaga yang sinergis (terintegrasidan harmonis):• Inter: bisnis proses,

SOP• Antar lembaga:

Regulasi, MoU, KomiteKoordinasi, Komite, Dewan

Tepat fungsi, tepat ukuran

Well-connected governance system

ASN yang pofesional dan berintegritas

FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

TATA KERJA LEMBAGA

Page 78: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

ALUR PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN K/L

PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN(SASARAN, ARAH

KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, KEGIATAN)

IDENTIFIKASI KELEMBAGAAN YANG

DIBUTUHKAN

ASESMEN TERHADAP FUNGSI DAN KINERJA KELEMBAGAAN YANG

ADA

TETAP MENGGUNAKAN KELEMBAGAAN YANG

SUDAH ADA + PERKIRAAN KEBUTUHAN JUMLAH DAN KUALITAS

SDM (DITUANGKAN DALAM RENSTRA K/L)

KELEMBAGAAN YANG ADA DIPANDANG MASIH

RELEVAN DAN EFEKTIF

78

BILA KELEMBAGAAN YANG ADA DIPANDANG TIDAK RELEVAN

DAN BELUM EFEKTIF ATAU TERDAPAT KEKOSONGAN KELEMBAGAAN, PERLU PERUBAHAN SETTING

KELEMBAGAAN

STRUKTUR KELEMBAGAAN

BARU

RANCANGAN KELEMBAGAAN YANG DIBUTUHKAN + PERKIRAAN KEBUTUHAN

JUMLAH DAN KUALITAS SDM(DITUANGKAN DALAM RENSTRA K/L)

IMPLEMENTASI:PEMBAHASAN

PENATAAN KELEMBAGAAN

DENGAN KEMENTERIAN BERWENANG

MELIBATKAN K/L TERKAIT

PENAJAMAN ATAU PENAMBAHAN FUNGSI

PERLU PEMBENTUKAN LEMBAGA BARU

ARAH/RANCANGAN KELEMBAGAAN YANG

DIBUTUHKAN

LIKUIDASI LEMBAGA YANG ADA (DUPLIKASI,

FRAGMENTASI, DLL)

MERGE ATAU SPLIT FUNGSI/LEMBAGA

YANG ADA

PENATAAN HUBUNGAN KERJA INTER DAN ANTAR LEMBAGA

Page 79: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LANGKAH 1:MEMPERSIAPKAN

RASIONALISASI

a) Meninjau ulang Renstra K/L;

b) Menangkap pandangan dari pemangku kepentingan;

c) Membuat konsensus dengan para pemangku kepentingan.

LANGKAH 2:MELAKUKAN PENILAIAN

a) Pemetaan ulang bagian struktur organisasi terhadap besaran organisasi;

b) Pengelompokkan hasil pemetaan fungsi dan struktur organisasi berdasarkan kedekatan rumpun;

c) Mengevaluasi aspek-aspek penting terkait fungsi dan struktur birokrasi hasil perumpunan.

LANGKAH 3:MELAKUKAN

RESTRUKTURISASI LANGSUNG

Penataan struktur kembali yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil penilaian

Tahapan Penataan Kerangka Kelembagaan

79

Page 80: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Langkah 1: Mempersiapkan Rasionalisasi

a) Meninjau ulang rencana strategis yang memuat visi, misi, dan tujuan strategis kementerian/lembaga. Ini untuk melihat kesesuaian kondisi saat ini dengan perencanaan strategis.

b) Menangkap pandangan dari pemangku kepentingan, baik kalangan pejabat/pegawai di internal, organisasi mitra kerjasama, serta masyarakat atau organisasi kemasyarakatan yang menjadi pengguna jasa layanan kementerian/lembaga. Dengan demikian, harapan dan cara birokrasi berinteraksi dengan mereka akan semakin mudah.

c) Membuat konsensus dengan pemangku kepentingan. Ini diperlukan sebagai media penyamaan persepsi sekaligus kesepakatan atas rencana penataulangan fungsi dan struktur organisasi yang derajat kompleksitas dan formalitasnya dapat memicu peningkatan kinerja aparatur. Diperlukan komunikasi yang jelas dan menyeluruh agar setidaknya para pejabat dan pegawai memahami esensi tujuan dan kemanfaatan dari rencana penataulangan organisasi ini.

80

Page 81: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Langkah 2: Melakukan Penilaian

a) Melakukan pemetaan ulang atas bagian-bagian struktur organisasi terhadap besaran-besaran organisasi yang telah dibuat yang menunjukkan seberapa banyak jumlah setiap bagian dari sebuah organisasi.

b) Hasil pemetaan fungsi dan struktur birokrasi dilanjutkan dengan pengelompokan berdasarkan kedekatan rumpun urusan pemerintahan yang dilaksanakan. Perumpunan ini dimaksudkan untuk memperjelas pemisahan ataupun penggabungan tugas dan kewenangan antara organisasi satu dengan orgaisasi lain. Perumpunan ini juga dimaksudkan untuk mempermudah dalam pemahaman sifat dasar dan tugas dari organisasi tersebut.

c) Melakukan evaluasi atas aspek-aspek penting terkait fungsi dan struktur birokrasi hasil perumpunan tadi. Aspek-aspek yang ditinjau mencakup:

i. kapasitas sumber daya aparatur,

ii. hierarki pengambilan keputusan secara vertikal,

iii. pelaksanaan prosedur operasi terstandar (SOP) secara horizontal.

81

Page 82: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Langkah 3: Melakukan Restrukturisasi Langsung

Restrukturisasi kelembagaan adalah langkah penataan kembali struktur kelmbagaan K/L yang diambil sebagai tindak lanjut hasil penilaian.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam restrukturisasi kelembagaan adalah sebagai berikut:

▪ tingkat kompleksitas urusan yang ditangani oleh kementerian/lembaga menjadikan spesialisasi penanganan juga bertambah sehingga kebutuhan spesialisasi keahlian juga meningkat;

▪ tingkat kompleksitas urusan yang ditangani oleh kementerian/lembaga menjadikan desentralisasi kewenangan untuk mengambil keputusan dan menangani urusan-urusan tersebut juga meningkat. Ini berimplikasi pada penyusunan ulang struktur pemerintahan;

▪ Untuk mengurangi kecenderungan hierarki struktur pengambilan keputusan, substruktur pada suatu unit kerja harus dibatasi menjadi maksimal hanya dua tingkat;

▪ Orientasi pada penyusunan struktur seharusnya dilakukan menyamping dan pertambahan spesialisasi keahlian penanganan urusan diwujudkan dalam bentuk pembagian task force atau gugus tugas secara fungsional;

▪ Dampak langkah di atas pemangkasan sejumlah struktur, baik hierarki vertikal maupun spesialisasi horizontal, yang tupoksinya bersifat substitutif. Sementara itu, struktur yang bersifat komplementer semaksimal mungkin dijadikan satu unit kerja dengan pembagian gugus tugas fungsional. Efekvititas rantai komando sekaligus rentang kendali akan terwujud dari minimasi struktur organisasi semacam ini.

82

Page 83: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

B.5. FORUM PENYESUAIAN RENSTRA K/L 2015-2019 DENGAN RPJMN 2015-2019

Untuk memastikan target capaian kinerja dalam RPJMN dijabarkan dalam Renstra K/L;

Dilakukan setelah Perpres RPJMN ditetapkan dan sebelum Renstra K/L ditetapkan;

Forum penyesuaian dilakukan antara Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian/Lembaga.

Muatan substansi yang harus diperhatikan dalam Forum Penyesuaian:i. Sasaran Program Prioritas Nasional harus terjabarkan dalam

Sasaran/Tujuan K/L;ii. Kebijakan Nasional harus terjabarkan dalam Kebijakan K/L;iii. Program dan Kegiatan dalam RPJMN harus dituangkan dalam

Program dan Kegiatan K/L.iv. Kerangka Regulasi RPJMN harus dituangkan dalam Kerangka

Regulasi Renstra K/L;v. Kerangka Pendanaan RPJMN harus sama dengan Kerangka

Pendanaan dalam Renstra K/L (Pagu K/L dalam RPJMN sama dengan Pagu K/L dalam Renstra).

83

Page 84: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

C. KERANGKA TEKNIS PENYUSUNAN

RENSTRA K/L

2015-2019

Page 85: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

C.1. STANDARD SISTEMATIKA PENULISAN RENSTRA K/L

85

BAB I PENDAHULUANI.1 Kondisi UmumI.2 Potensi dan Permasalahan

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN/LEMBAGA2.1 Visi Kementerian/Lembaga 2.2 Misi Kementerian/Lembaga2.3 Tujuan Kementerian/Lembaga2.4 Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional3.2 Arah Kebijakan dan Startegi K/L3.3 Kerangka Regulasi3.4 Kerangka Pendanaan3.5 Kerangka Kelembagaan

BAB IV PENUTUP

LAMPIRANLampiran 1: Matriks Kinerja dan Pendanaan Kementerian/Lembaga Lampiran 2: Matriks Kerangka Regulasi

Page 86: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

C.2. TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENSTRA K/L

86

TAHAPAN PENYSUNAN

RENSTRA K/LURAIAN KEGIATAN

Langkah I Persiapan Penyusunan Renstra K/L

Langkah II Identifikasi Kondisi Umum dan Melakukan Analisis Potensi dan

Permasalahan K/L

Langkah III Penyusunan Visi dan Misi K/L

Langkah IV Penyusunan Tujuan dan Sasaran Strategis K/L

Langkah V Penyusunan Arah Kebijakan, Strategi dan Kerangka Regulasi

Langkah VI Penyusunan Program dan Kegiatan

Langkah VII Penyusunan Target dan Pendanaan (berbasis KPJM)

Langkah VIII Penyusunan Kerangka Kelembagaan

Tahapan penyusunan Renstra K/L tersebut dapat dirinci menjadi 8 (delapan) langkah, yaitu:

Page 87: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI KONDISI UMUM

DAN PERMASALAHAN

K/L

PENYUSUNAN VISI DAN MISI

K/L

PENYUSUNAN TUJUAN DAN

SASARAN STRATEGIS

K/L

PENYUSUNAN ARAH

KEBIJAKAN, STRATEGI

DAN KERANGKA

REGULASI K/L

PENYUSUNAN TARGET DAN PENDANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

C.3. LANGKAH PENYUSUNAN DOKUMEN RENSTRA K/L

87

1 2 3 4 5 7

PENYUSUNAN PROGRAM DAN

KEGIATAN

dilakukan paralel

8

6

Page 88: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

88

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI KONDISI UMUM

DANPERMASALAHAN

K/L

PENYUSUNAN VISI DAN MISI

K/L

PENYUSUNAN TUJUAN DAN

SASARAN STRATEGIS

K/L

PENYUSUNAN ARAH

KEBIJAKAN, STRATEGI DAN

KERANGKA REGULASI K/L

PENYUSUNAN TARGET DAN PENDANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

1 2 3 4 5 7

Tahap persiapan memerlukan:

1. Hasil Identifikasi isu-isu strategis atau pilihan-pilihan strategis yang akan dihadapi dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra K/L,

2. Hasil Identifikasi struktur organisasi berserta tupoksinya sebagai dasar untuk melihat dan menentukan lingkup kewenangan K/L, dan

3. Hasil Identifikasi kebutuhan data-data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan pengambilan keputusan selama tahap penyusunan Renstra K/L.

8

PENYUSUNAN PROGRAM DAN

KEGIATAN

6

LANGKAH I: PERSIAPAN

Page 89: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LANGKAH II: IDENTIFIKASI KONDISI UMUM DAN PERMASALAHAN K/LHasil Identifikasi kondisi umum dan permasalahan K/L Renstra K/L dituangkan dalam dokumen

Renstra K/L Bab I. Pendahuluan

89

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI KONDISI UMUM

DAN PERMASALAHAN

K/L

PENYUSUNAN VISI DAN MISI

K/L

PENYUSUNAN TUJUAN DAN

SASARAN STRATEGIS

K/L

PENYUSUNAN ARAH

KEBIJAKAN, STRATEGI DAN

KERANGKA REGULASI K/L

PENYUSUNAN TARGET DAN PENDANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

1 2 3 4 5 8

Evaluasi pencapaian program dan kegiatan

didasarkan pada sasaran dan/atau

standar kinerja yang telah ditetapkan

POTENSI DAN PERMASALAHAN K/LKONDISI UMUM K/L

Hasil aspirasi masyarakat dalam

pemenuhan kebutuhan barang

publik, layanan publik, dan regulasi dalam

lingkup kewenangan K/L

Hasil-hasil identifikasi permasalahan, potensi, kelemahan, peluang serta tantangan dalam jangka

menengah yang dilakukan sendiri oleh K/L dan berdasarkan RPJMN pada sektor yang menjadi

kewenangan K/L

7

PENYUSUNAN PROGRAM

DAN KEGIATAN

6

Page 90: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Rumusan Misi K/L1. Misi harus sejalan dengan visi organisasi dan berlaku pada

periode tertentu. 2. Misi harus dapat menyatakan apa yang akan dicapai (pada

level impact) dan bagaimana mencapainya dalam periode tertentu, beserta ukuran-ukuran pencapaiannya.

3. Misi harus dapat menggambarkan tindakan (upaya-upaya) sesuai dengan tupoksi organisasi K/L.

4. Misi harus dapat menjembatani dalam penyusunan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan K/L.

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI KONDISI UMUM

DAN PERMASALAHAN

K/L

PENYUSUNAN VISI DAN MISI

K/L

PENYUSUNAN TUJUAN DAN

SASARAN STRATEGIS

K/L

PENYUSUNAN ARAH

KEBIJAKAN, STRATEGI DAN

KERANGKA REGULASI K/L

PENYUSUNAN TARGET DAN PENDANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

LANGKAH III: PENYUSUNAN VISI DAN MISI K/LHasil penyusunan Visi dan Misi K/L dituangkan dalam dokumen Renstra K/L Bab II. Visi,

Misi, dan Tujuan K/L

90

Rumusan Visi K/L1. Visi harus dapat memberikan arah pandangan kedepan

terkait dengan kinerja dan peranan organisasi K/L2. Visi harus dapat memberikan gambaran tentang kondisi

masa depan yang ingin diwujudkan oleh organisasi K/L3. Visi harus ditetapkan secara rasional, realistis dan mudah

dipahami, 4. Visi harus dirumuskan secara singkat, padat dan mudah

diingat, dan5. Visi harus dapat dilaksanakan secara konsisten dalam

pencapaian

Misi K/L Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi

Visi K/L Rumusan umum mengenai keadaan yang ingin

dicapai oleh K/L pada akhir periode perencanaan

1 2 3 4 5 87

PENYUSUNAN PROGRAM DAN

KEGIATAN

6

Page 91: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Rumusan Sasaran Strategis:• Ukuran pencapaian Tujuan K/L;• Mencerminkan berfungsinya outcomes dari semua program dalam K/L;• Dirumuskan sama dengan sasaran pembangunan yang ada dalam

RPJMN maupun RPJPN sesuai bidang tugas fungsi K/L dan/atausetingkat lebih rendah dari sasaran pembangunan RPJMN namun tetapsesuai dengan visi, misi dan tugas fungsi K/L yang bersangkutan;

• Memiliki sebab akibat (causality) secara logis dengan sasaran pembangunan dalam RPJMN maupun RPJPN;

• Dirumuskan dengan jelas dan terukur;• Sasaran strategis K/L harus dilengkapi dengan indikator dan target

kinerja.

LANGKAH IV: PENYUSUNAN TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS K/LHasil penyusunan Tujuan dan Sasaran Strategis K/L dituangkan dalam dokumen Renstra K/L

Bab II. Visi, Misi, dan Tujuan K/L

91

SASARAN STRATEGIS K/LTUJUAN K/L

Rumusan Tujuan:• Sejalan dengan Visi dan Misi K/L;• Menunjukkan kondisi yang ingin dicapai (5 tahun

mendatang);• Dicapai dengan kemampuan yang dimiliki oleh K/L;• Dapat mengarahkan perumusan sasaran strategis,

arah kebijakan dan strategi, serta program dankegiatan dalam rangka merealisasikan misi K/L.

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI KONDISI

UMUM DAN PERMASALAH

AN K/L

PENYUSUNAN VISI DAN MISI

K/L

PENYUSUNAN TUJUAN DAN

SASARAN STRATEGIS K/L

PENYUSUNAN ARAH

KEBIJAKAN, STRATEGI DAN

KERANGKA REGULASI K/L

PENYUSUNAN TARGET DAN PENDANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA

KELEMBAGAAN DAN KEBUTUHAN

SUMBERDAYA

1 2 3 4 5 87

PENYUSUNAN PROGRAM

DAN KEGIATAN

6

Page 92: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LANGKAH V: PENYUSUNAN ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGKA REGULASI Hasil penyusunan Arah Kebijakan, Strategi dan Kerangka Regulasi K/L dituangkan dalam

dokumen Renstra K/L Bab III. Strategi dan Kebijakan

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI KONDISI UMUM

DAN PERMASALAHAN

K/L

PENYUSUNAN VISI DAN MISI

K/L

PENYUSUNAN TUJUAN DAN

SASARAN STRATEGIS

K/L

PENYUSUNAN ARAH

KEBIJAAKAN, STRATEGI

DAN KERANGKA REGULASI

K/L

PENYUSUNAN TARGET DAN PENDANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

1 2 3 4 5 87

PENYUSUNAN PROGRAM

DAN KEGIATAN

6

92

ARAH KEBIJAKAN,

STRATEGI DAN KERANGKA

REGULASI K/L

I. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONALSesuai dengan penugasan RPJMN (Buku I dan/atau Buku II dan/atau Buku III), termasuk di dalamnyapenjelasan mengenai penugasan K/L terkait Program Lintas.

II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI K/L▪ Uraian bersifat lengkap (tidak hanya mencakup yang dilakukan langsung oleh K/L tetapi juga memper-

timbangkan keterlibatan daerah dan swasta berikut pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakan

▪ Uraian kebijakan yang dilaksanakan melalui Program dan/atau Lintas Program dalam K/L yang bersangkutan

▪ Uraian dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing Program

III. KERANGKA REGULASI

▪ Gambaran umum Kerangka Regulasi yang dibutuhkan oleh K/L dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta kewenangannya.

▪ Penjabaran mengenai peranan Kerangka Regulasi dalam mendukung pencapaian Sasaran Strategis K/L.

▪ Penuangan Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi dalam Matriks Kerangka Regulasi.

Page 93: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI KONDISI UMUM

DAN PERMASALAHAN

K/L

PENYUSUNAN VISI DAN MISI

K/L

PENYUSUNAN TUJUAN DAN

SASARAN STRATEGIS K/L

PENYUSUNAN ARAH

KEBIJAAKAN, STRATEGI DAN

KERANGKA REGULASI K/L

PENYUSUNAN TARGET DAN PENDANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

LANGKAH VI: PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN K/L BESERTA INDIKATORHasil penyusunan Program dan Indikatornya dituangkan dalam dokumen Renstra K/L pada Bab III. Strategi dan

Kebijakan, sedangkan detail Program dan Kegiatan beserta informasi kinerja nya dituangkan dalam lampiranmatrik kinerja

93

RESTRUKTURISASI PROGRAM DAN KEGIATAN

PENYUSUNAN PROGRAM

DAN KEGIATAN

PRINSIP AKUNTABILITAS

ORGANISASI

PRINSIP AKUNTABILITAS

KABINET

1 2 3 4 5 87

6

Page 94: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LANGKAH VII: PENDEKATAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PENDANAAN K/L (BERBASIS KPJM)

94

Uraian Kerangka Pendanaan meliputi:▪ Kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai Sasaran Strategis, meliputi sumber

pendanaan dari APBN (Pemerintah) maupun dari pihak Swasta.▪ Penjelasan mengenai pemenuhan kebutuhan pendanaan yang menggunakan sumber-sumber

pendanaan di luar dari APBN (Non- APBN) seperti: PPP (KPS), CSR, dst. ▪ Rincian Penghitungan Prakiraan Maju, disajikan dalam bentuk Tabel Penghitungan Prakiraan Maju.

Langkah-langkah penentuan Target dan Pendanaan antara lain :1. Penyiapan sumber data RKA-KL Tahun berjalan, sampai pada level komponen;2. Evaluasi data RKA K/L tahun 2014, meliputi: Identifikasi keberlanjutan Program, Kegiatan, Output

dan Komponen; Penyempurnaan Output dan Identifikasi Komponen dan Biaya Komponen.3. Rekapitulasi hasil Review Baseline;4. Penghitungan tahun 2015;5. Penghitungan tahun 2016-2019.

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI KONDISI UMUM

DAN PERMASALAHAN

K/L

PENYUSUNAN VISI DAN MISI

K/L

PENYUSUNAN TUJUAN DAN

SASARAN STRATEGIS K/L

PENYUSUNAN ARAH

KEBIJAAKAN, STRATEGI

DAN KERANGKA

REGULASI K/L

PENYUSUNAN TARGET DAN PENDANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

1 2 3 4 5 87

PENYUSUNAN PROGRAM

DAN KEGIATAN

6

Page 95: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LANGKAH VIII: PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA

95

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI KONDISI UMUM

DAN PERMASALAHAN

K/L

PENYUSUNAN VISI DAN MISI

K/L

PENYUSUNAN TUJUAN DAN

SASARAN STRATEGIS

K/L

PENYUSUNAN ARAH

KEBIJAAKAN, STRATEGI

DAN KERANGKA REGULASI

PENYUSUNAN TARGET DAN PENDANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

1 2 3 4 5 87

Uraian Kerangka Kelembagaan meliputi:

▪ Kebutuhan fungsi dan struktur organisasi yang diperlukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis;

▪ Tata laksana yang diperlukan antar unit organisasi, baik internal maupun eksternal;

▪ Pengelolaan sumberdaya manusia, termasuk di dalamnya mengenai kebutuhan sumberdaya manusia secara kualitas maupun kuantitas.

Kerangka kelembagaan disusun untuk mampu menopang dan mewujudkan berbagai aturan atau rencana kerja menjadi kenyataan dengan mempertimbangkan:

1. Pencapaian visi dan misi K/L;

2. Struktur organisasi dan kebutuhan sumberdaya harus benar-benar disesuaikan dengan kapasitas pengelolaan sumberdaya K/L yang bersangkutan;

3. Ketersediaan anggaran untuk K/L yang bersangkutan.

PENYUSUNAN PROGRAM

DAN KEGIATAN

6

Page 96: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

D. PENUTUP

Page 97: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

D.1. RENCANA TINDAK LANJUT

97

Penyempurnaan Permen dan Pedoman Penyusunan Renstra (Tim Teknis Lintas Deputi dan Biro Hukum)16 April 2014

Koordinasi dengan Kementerian PAN & RB 28-29 April 2014

Uji coba pada K/L pilot (Kem PU, Kem Pertanian, Kem Perindustrian, KemSos, MA, MK, Kem Agama, Kem Kesehatan) 1-7 Mei 2014

Sosialisasi Internal Bappenas 19 Mei 2014

Launching Permen Pedoman Renstra dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 21 Mei 2014

Sosialisasi Eksternal seluruh K/L (teknis) 22-23 Mei 2014

Page 98: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

D.2. CATATAN KHUSUS TERKAIT RENSTRA K/L

Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L ini hanya ditujukan untuk penyusunan rencana strategis pada tingkat K/L. Bagi K/L yang ingin melakukan penyusunan rencana strategis pada tingkat yang lebih rendah (Eselon I dan Eselon II), maka ketentuan proses penyusunannya dapat diatur lebih lanjut oleh masing-masing K/L.

Setiap K/L sangat diharapkan untuk tidak melakukan perubahan Renstra K/L yang telah ditetapkan. Perubahan terhadap Renstra K/L berjalan hanya dapat dilakukan sepanjang:

– Tidak terkait dengan target pencapaian RPJM Nasional dan/atau kontrak kinerja dengan Presiden.

– Adanya perubahan struktur organisasi dan/atau tugas pokokdan fungsi

Perubahan terhadap Renstra K/L yang telah ditetapkan olehpimpinan K/L, harus ditelaah kembali oleh dengan Kementerian PPN/ Bappenas.

98

Page 99: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LANJUTAN...

Untuk institusi maupun kepemimpinan yang dibentuk atau terpilih dalam periode RPJM Nasional 2015-2019 maka penyusunan Renstra lembaga tersebut mengikuti Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L ini, dengan tetap mengacu kepada target capaian dan periode waktu RPJM Nasional 2015-2019.

Untuk Lembaga Tinggi Negara tetap harus menyusun Renstra lembaganya dengan menggunakan Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L ini, dengan tetap mengacu kepada target capaian yang ada dalam RPJM Nasional 2015-2019.

Kementerian PPN/Bappenas akan melakukan pengecekanRenstra K/L yang telah ditetapkan oleh pimpinan K/L denganPerpres RPJM Nasional 2015-2019, dan melaporkan hasilpengecekan seluruh Renstra K/L kepada Presiden.

99

Page 100: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

TERIMA KASIH

Page 101: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LAMPIRAN

Page 102: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LAMPIRAN 1: USULAN MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN

102

Catatan: Alokasi Anggaran terdapat di Output

Program/ KegiatanSasaran Program (Outcome)/Sasaran

Kegiatan (Output)/IndikatorLokasi

Target Alokasi (Rp 000) Unit Organisasi Pelaksana2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

K/L XXX XXX XXX XXX XXX

PROGRAM A XXX XXX XXX XXX XXX XXX

Sasaran Program (Outcome) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX

Sasaran Program (Outcome) 2 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX

Kegiatan 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX

Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

Sasaran Kegiatan (Output 2) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

Sasaran Kegiatan (Output 3) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

Kegiatan 2 XXX XXX XXX XXX XXX XXX

Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

Sasaran Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX

Dst

Page 103: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

Lampiran 3

PENYUSUNAN PENDANAAN K/L

Page 104: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PENYIAPAN DATA (LANGKAH 1)

A. Data RKA K/L 2014 memuat:1. Alokasi anggaran pada Program, Kegiatan, Output dan Komponen;2. Alokasi anggaran untuk tahun berjalan (2014) dan jangka menengah

(2015-2017);3. Volume target dan satuannya hanya terdapat pada tingkat keluaran

(Output) pada setiap tahun (2014-2017);– Pada tingkat komponen tidak tersedia data volume Komponen.

B. Data TA 2013:1. Realisasi capaian kinerja 2. Persetujuan multiyears3. Dokumen loan/grant agreement4. Realisasi pembayaran gaji dan tunjangan5. Inventarisasi Barang Milik Negara6. Kontrak-kontrak untuk operasional

C. Data dukung lainnya1. Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional 2. Background Study

104

Page 105: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

REVIEW DATA RKA K/L 2014 (LANGKAH 2)

A. Menentukan keberlanjutan suatu Program, Kegiatan, Output dan Komponen.

B. Menyempurnakan Output yang ada sesuai dengan terminologi Outputyang diharapkan (bukan input dan proses).▪ Output hasil penyempurnaan dapat berasal dari Output eksisting atau

usulan Output baru.▪ Mengklasifikasikan Output yang sudah disempurnakan menurut

jenisnya (Birokrasi, Pelayanan dan Regulasi serta Infrastruktur)

C. Melakukan identifikasi komponen yang menjadi bagian dari pencapaian suatu Output.▪ Sebuah Output memiliki satu atau beberapa komponen;

D. Melakukan pengelompokkan komponen sesuai dengan jenis biaya keluarannya (BAK atau BLK).

105

Page 106: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

A. IDENTIFIKASI KEBERLANJUTAN

Program, Kegiatan, Output dan Komponen ditetapkan BERLANJUT apabila masih akan tetap dilaksanakan dalam masa periode 2015-2019.▪ Penetuan keberlanjutan didasarkan pada kebijakan, periode

pelaksanaan dan multiyears contract. Program, Kegiatan, Output dan Komponen ditetapkan TIDAK

BERLANJUT/BERHENTI apabila tidak akan dilaksanakan dalam masa periode 2015-2019▪ Program, Kegiatan, Output dan Komponen ditetapkan TIDAK

BERLANJUT/BERHENTI penyebabnya yaitu:1. Pelakasanaan Program, Kegiatan, Output dan Komponen sudah

selesai atau dianggap selesai;2. Program, Kegiatan, Output dan Komponen dianggap tidak relevan

lagi (dapat diefisienkan)▪ Apabila tidak berlanjut maka alokasi pada baseline akan menjadi 0

(nol) dan menjadi hasil efisiensi. Pada tahap ini dimungkinkan untuk dilakukan penambahan Program

maupun Kegiatan baru yang belum ada di periode sebelumnya.

106

Page 107: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

HASIL EFISIENSI

Program

Kegiatan

Alokasi Komponen pada Baseline

Baseline untukProgram tersebut

bernilai 0

Baseline untukKegiatan tersebut

bernilai 0

Output

Baseline untukOutput tersebut

bernilai 0

Komponen

Drop(Review Baseline)

Baseline untukKomponen tersebut

bernilai 0

Dilakukan pada Langkah 4 (sesuai Kebijakan)

Inflasi

Satuan Harga

Volume

(Volume x Satuan Harga x Inflasi)

IdentifikasiKeberlanjutan

IdentifikasiKeberlanjutan

IdentifikasiKeberlanjutan

IdentifikasiKeberlanjutan

Drop(Review Baseline)

Drop(Review Baseline)

Drop(Review Baseline)

TidakBerlanjut

TidakBerlanjut

TidakBerlanjut

TidakBerlanjut

Lanjut

Lanjut

Lanjut

Lanjut

A. IDENTIFIKASI KEBERLANJUTAN

107

Page 108: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

B. PENYEMPURNAAN OUTPUT

Menetapkan output kegiatan dari seluruh output berlanjut yang telah dihasilkan. ▪ Definisi output yang dipergunakan sesuai peraturan yang ada

(barang atau jasa).▪ Merupakan kerangka pikir logis dari input, proses dan output.

Penyusunan output/usulan output.▪ Menggunakan nomenklatur yang ada (sepanjang bukan input

maupun proses).▪ Mengusulkan nomenklatur baru.

Klasifikasi Output▪ Birokrasi▪ Pelayanan dan Regulasi▪ Infrastruktur

INPUT PROSES OUTPUT

108

Page 109: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

C. IDENTIFIKASI KOMPONEN

Menetapkan komponen dari output yang telah disempurnakan (usulan output).

▪ Menggunakan komponen yang berasal dari output yang telah disempurnakan.

▪ Menggunakan output berlanjut yang bersifat input dan proses.

▪ Menggunakan komponen baru yang berkaitan dengan output yang disempurnakan (usulan output).

109

Page 110: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

D. PENGELOMPOKAN KOMPONEN BIAYA KELUARAN

Melakukan klasifikasi komponen menurut kelompok biaya keluaran (BAK atau BLK).▪ BAK merupakan kelompok biaya keluaran dari

komponen yang bersifat dukungan administratif terhadap pencapaian Output.

▪ BLK merupakan kelompok biaya keluaran dari komponen yang berkaitan secara langsung dengan pencapaian Output.

Komposisi alokasi BAK terhadap alokasi Output tidak melebihi dari 15%, kecuali untuk output Operasional Birokrasi.

Hasil dari LANGKAH 2 ini adalah daftar Program, Kegiatan, Output dan Komponen yang sudah disempurnakan dan telah diklasifikasikan menurut kelompok biaya keluaran.

110

Page 111: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PEMILAHAN BIAYA KELUARAN

Biaya Langsung Keluaran (BLK) Biaya Administrasi Keluaran (BAK)

Pelaksanaan Administrasi

Perencanaan

Pengelolaan

Pelaporan

PELAYANAN INFRASTRUKTUR

Biaya Langsung Keluaran Biaya Administrasi Keluaran

522131 Belanja Jasa Konsultan 521111 Belanja Keperluan Perkantoran

522151 Belanja Jasa Profesi 521112 Belanja Pengadaan Bahan Makanan

523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh

523119 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnnya 521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat

523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja

523129 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 521119 Belanja Barang Operasional Lainnya

523131 Belanja Biaya Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 521211 Belanja Bahan

523132 Belanja Biaya Pemeliharaan Irigasi 521212 Belanja Barang Transito

523133 Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan 521213 Belanja Honor Output Kegiatan

523199 Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya

531111 Belanja Modal Tanah 522111 Belanja Langganan Listrik

531112 Belanja Modal Pembebasan Tanah 522112 Belanja Langganan Telepon

534111 Belanja Modal Jalan dan Jembatan 522113 Belanja Langganan Air

534112 Belanja Modal Bahan Baku Jalan dan Jembatan 522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya

534114 Belanja Modal Sewa Peralatan Jalan dan Jembatan 522121 Belanja Jasa Pos dan Giro

534117Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama Jalan dan Jembatan 522191 Belanja Jasa Lainnya

534116 Belanja Modal Perijinan Jalan dan Jembatan 521211 Belanja Bahan

531113 Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah

531114 Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah

531116 Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah

531117 Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah

534113 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Jalan dan Jembatan

534115 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan

534118 Belanja Modal Perjalanan Jalan dan Jembatan

111

Page 112: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

IDENTIFIKASI KEBERLANJUTAN PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT DAN KOMPONEN

112

2014 2015 2016 2017 2014 2015 2016 2017

Output: Layanan Perkantoran xx xx xx xx yyy xx xx xx xxKomponen 001 yyy xxx xxx xxx xxxKomponen 002 yyy xxx xxx xxx xxx

Output A.1.1. xx xx xx xx yyy xx xx xx xxKomponen A.1.1.1. yyy xxx xxx xxx xxxKomponen A.1.1.2. yyy xxx xxx xxx xxx

Output A.1.2. xx xx xx xx yyy xx xx xx xx

Komponen A.1.2.1. yyy xxx xxx xxx xxxKomponen A.1.2.2. yyy xxx xxx xxx xxx

Output A.1.3. xx xx xx xx yyy xx xx xx xx

Komponen A.1.3.1. yyy xxx xxx xxx xxx

Komponen A.1.3.2. yyy xxx xxx xxx xxx

Komponen A.1.3.3. yyy xxx xxx xxx xxx

Output A.1.4. xx xx xx xx yyy xx xx xx xx

Komponen A.1.4.1. yyy xxx xxx xxx xxx

Komponen A.1.4.2. yyy xxx xxx xxx xxx

Komponen A.1.4.3. yyy xxx xxx xxx xxx

 dst...

Kegiatan A.1.

Program A

VolumeProgram/Kegiatan/Output/Komponen

Satuan Volume

Alokasi Anggaran (Rp juta)

L

L

LLLLLLB

BBL

L

L

B

L

L

L

B

Lanjut/ Berhenti (L/B)

Data Awal RKA K/L 2014Identifikasi

Keberlanjutan

A

Page 113: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PENYEMPURNAAN OUTPUT, IDENTIFIKASI KOMPONEN DAN PENGELOMPOKKAN BIAYA KELUARAN

113

Volume

Alokasi

Anggaran

(Rp Juta)

2014 2014

LL

Output: Layanan Perkantoran xx xx LKomponen 001 xxx LKomponen 002 xxx L

Output A.1.1. xx xx LKomponen A.1.1.1. xxx LKomponen A.1.1.2. xxx L

Output A.1.3. xx xx LKomponen A.1.3.1. xxx LKomponen A.1.3.2. xxx L

Output A.1.4. xx xx L

Komponen A.1.4.1. xxx LKomponen A.1.4.2. xxx L

 dst...

Program AKegiatan A.1.

Program/Kegiatan/Output/

Komponen

Lanjut/

Berhenti

(L/B)

O Output: Layanan PerkantoranOutput A.1.1.

Output A.x.x. (baru)

O

I

I

Usulan

Penyempurnaan

Output

Input/

Proses/

Output

(I/P/O)

Program A

Kegiatan A.1.Output: Layanan Perkantoran

Komponen 001Komponen 002

Output A.1.1.

Komponen A.1.1.1.Komponen A.1.1.2.Output A.1.3.Output A.1.4.Komponen A.1.x. (baru)

Output A.x.x. (baru)

Komponen A.x.x.1.Komponen A.x.x.2.

Identifikasi Komponen

BAKBAK

BLKBLKBLKBAKBLK

BAK BLK

Kelompok

Biaya

Keluaran

Penyempurnaan Output

Identifikasi Komponen

Pengelompokan Biaya

Hasil Identifikasi Keberlanjutan Program, Kegiatan, Output dan Komponen

B C D

Page 114: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

REKAPITULASI HASIL REVIEW BASELINE(LANGKAH 3)

114

A. Melakukan rekapitulasi alokasi pada Program, Kegiatan, Output, dan Komponen yang dinyatakan BERLANJUT dengan data tahun 2014.▪ Alokasi Program berasal dari penjumlahan seluruh alokasi kegiatan yang ada di bawahnya.▪ Alokasi kegiatan berasal dari penjumlahan seluruh alokasi output yang ada di bawahnya.▪ Alokasi output berasal dari penjumlahan seluruh alokasi komponen yang ada di bawahnya.▪ Alokasi komponen dapat berasal dari:✓ alokasi komponen pada output terkait.✓ alokasi output yang bersifat input atau proses.

Catatan: Untuk komponen baru penghitungan alokasi dilakukan pada langkah berikutnya.B. Memasukkan volume target pada setiap output sesuai dengan data yang ada pada tahun 2014,

kecuali untuk output baru yang akan dimasukkan pada langkah berikutnya.C. Melakukan rekapitulasi alokasi pada Program, Kegiatan, Output, dan Komponen yang TIDAK

BERLANJUT/BERHENTI.▪ Menghitung total alokasi Program, Kegiatan, Output, dan Komponen yang BERHENTI karena

selesai atau dianggap selesai.▪ Menghitung total alokasi Program, Kegiatan, Output, dan Komponen yang BERHENTI karena

dianggap tidak relevan lagi (dapat diefisienkan).D. Untuk output yang alokasi BAKnya dapat diefisienkan, maka dapat dilakukan penyesuaian

kembali terhadap komponen BAK. Hasil efisiensi tersebut dapat ditambahkan untuk komponen BLK pada output yang sama atau pada output lainnya yang lebih prioritas.

Page 115: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

115

Program A

Kegiatan A.1.

Output: Layanan Perkantoran xx yyy xx

Komponen 001 BAK xxx

Komponen 002 BAK xxx

Output A.1.1. xx yyy xx

Komponen A.1.1.1. BLK xxx

Komponen A.1.1.2. BLK xxx

Output A.1.3. BLK xx

Output A.1.4. BAK xx

Komponen A.1.x. (baru) BLK xxx (belum dihitung)Output A.x.x. (baru) xx yyy xx (belum dihitung)

Komponen A.x.x.1. BAK xxx (belum dihitung)Komponen A.x.x.2. BLK xxx (belum dihitung)

TargetAlokasi Anggaran

(Rp Juta)

Hasil Review 2014

Satuan

Program/Kegiatan/

Output/ Komponen

Kelompok

Biaya

Keluaran

AB

TABEL REKAPITULASI HASIL REVIEW BASELINE PROGRAM, KEGIATAN, OUPUT DAN KOMPONEN BERLANJUT

Page 116: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

TABEL REKAPITULASI HASIL REVIEW BASELINE PROGRAM, KEGIATAN, OUPUT DAN KOMPONEN TIDAK BERLANJUT

116

KODEPROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/KOMPONEN

SELESAI EFISIENSI JUMLAH

XX Program A xxxx xxxx xxxx

XXXX Kegiatan A.1 xxxx xxxx xxxx

Output A.1.2 xxx xxx xxx

Komponen A.1.2.1 xxx xxx

Komponen A.1.2.2 xxx xxx

Output A.1.3 xxx xxx

Komponen A.1.3.3 xxx xxx

Output A.1.4 xxx xxx

Komponen A.1.4.3 xxx xxx

Page 117: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PENGHITUNGAN TAHUN 2015(Langkah 4)

117

A. Penghitungan Biaya Operasional

o Penghitungan Output Operasional Birokrasi yaitu:

- Komponen 001: Belanja Pegawai;

- Komponen 002: Belanja Barang Penyelenggaraan Satuan Kerja (Satker).

B. Penghitungan Biaya Non-Operasional

o Penghitungan Output Pelayanan dan Regulasi;

- Komponen Bersifat BLK;

- Komponen Bersifat BAK;

o Penghitungan Output Infrastruktur.

- Komponen Bersifat BLK;

- Komponen Bersifat BAK.

Page 118: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LANJUTAN...

118

C. Penghitungan target untuk setiap Output tahun 2015.

▪ Besarnya target Output disesuaikan atas dasar kebijakan yang akan diambil pada tahun 2015.

▪ Target Output yang berasal dari prakiraan maju pada tahun 2014 dapat disesuaikan dan dijadikan dasar pertimbangan.

▪ Target Output ditentukan oleh volume komponen utama yang terkait.

D. Penghitungan alokasi tahun 2015 untuk Program, Kegiatan, Output, dan Komponen.

▪ Penghitungan dilakukan mulai pada tingkat komponen (Biaya Operasional maupun Biaya Non-Operasional).

▪ Alokasi komponen diperoleh dengan menghitung volume dan satuan harga yang berlaku.

Untuk Output yang sudah memiliki Standar Biaya Keluaran (SBK), penghitungan di tingkat komponen menyesuaikan dengan penghitungan SBK.

▪ Alokasi Output diperoleh dengan menjumlahkan seluruh alokasi komponen yang berada dibawahnya.

▪ Alokasi kegiatan diperoleh dengan menjumlahkan seluruh alokasi Output yang berada dibawahnya.

▪ Alokasi program diperoleh dengan menjumlahkan seluruh alokasi kegiatan yang berada dibawahnya.

Page 119: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PENGHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL

119

Penghitungan Komponen 001: BelanjaPegawai• Formula penghitungan:

• Komponen 001: Belanja Pegawaia. Gaji pokok, tunjangan yang melekat dengan gaji,

termasuk uang makan PNS (mengacu pada GPP);b. Tunjangan kinerja (Remunerasi);c. Tambahan pegawai baru;d. Lembur;e. Honor Non PNS;f. Tunjangan lain yang sah.

Komponen: Volume x Satuan Harga x Inflasi

Penghitungan Komponen 002: Belanja Barang Penyelenggaraan Satker• Formula penghitungan:

• Komponen 002: Belanja Barang Penyelenggaraan Satkera. Belanja barang kebutuhan sehari-hari perkantoran;b. Belanja barang Operasional kantor;c. Belanja langganan daya dan jasa;d. Belanja Sewa;e. Belanja pemeliharaan sarana dan prasarana kantor;f. Belanja perjalanan dinas biasa/tetap.

Komponen: Volume x Satuan Harga x Inflasi

DASAR PENGHITUNGAN

DASAR PENGHITUNGAN

Dalam penghitungan harus memperhatikan catatan penghitungan Biaya Operasional (terlampir)

Penghitungan Output Operasional Birokrasi• Biaya Operasional adalah anggaran yang diperlukan untuk penyelenggaraan Satker dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya, yang meliputi komponen 001 dan 002 (PMK Nomor 32/PMK. 02/2013).

Page 120: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

PENGHITUNGAN BIAYA NON OPERASIONAL

120

Penghitungan Output Pelayanan dan Regulasi- Komponen Bersifat BLK;- Komponen Bersifat BAK;

Penghitungan Output Infrastruktur- Komponen Bersifat BLK;- Komponen Bersifat BAK;

• Formula penghitungan komponen bersifat teknis dan/atau dukungan pelaksanaan teknis:

Komponen: Volume x Satuan Harga x Inflasi

DASAR PENGHITUNGAN

Dalam penghitungan harus memperhatikan catatan penghitungan Biaya Non Operasional (terlampir)

DASAR PENGHITUNGAN

Ciri-ciri serta sifat output Infrastruktura. Belanja Modal, antara lain:

• Tanah,• Peralatan dan Mesin,• Gedung Bangunan,• Jaringan Jalan dan Irigasi,

b. Tidak Habis Pakai;c. Sarana dan Prasarana;d. Mempertahankan Nilai Aset.

Ciri-ciri serta sifat output Pelayanan dan Regulasia. Pelayanan Internal dan Eksternal;b. Bersifat Pengaturan;c. Non Fisik;

Page 121: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

HASIL PENGHITUNGAN 2015

121

Program A

Kegiatan A.1.

Output: Layanan Perkantoran

Komponen 001 BAK

Komponen 002 BAK

Output A.1.1.

Komponen A.1.1.1. BLK

Komponen A.1.1.2. BLK

Output A.1.3. BLK

Output A.1.4. BAK

Komponen A.1.x. (baru) BLKOutput A.x.x. (baru)

Komponen A.x.x.1. BAK

Komponen A.x.x.2. BLK

Program/Kegiatan/

Output/ Komponen

Kelompok

Biaya

KeluaranVolume

Komponen

Satuan

BiayaInflasi Jumlah

xxx

xxx

xx xx

xxx x x xxxx

xxx x x xxxx

xx xx

xxx x x xxxx

xxx x x xxxx

xxx x x xxxx

xxx x x xxxx

xxx x x xxxxxx xx

xxx x x xxxx

xxx x x xxxx

Target

Alokasi Anggaran 2015 (Rp Juta)

Hasil Review Baseline 2014 Penghitungan 2015

A

B

CD

Page 122: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

122

A. Menghitung proporsi BAK tahun 2015, dengan rumus:

Keterangan:Alokasi BAK 2015 = Penjumlahan dari alokasi kelompok komponen BAK yang berada di bawah output bersangkutan.Alokasi Output 2015 = Besaran Alokasi Output tahun 2015

B. Menghitung Satuan Harga BLK tahun 2015, dengan rumus:

Keterangan:Alokasi BLK 2015 = Penjumlahan dari alokasi kelompok komponen BLK yang berada di bawah output bersangkutan.Target Output 2015 = Target Output yang telah ditetapkan untuk tahun 2015

C. Menghitung Prakiraan Maju Satuan Harga BLK 2016-2019, dengan rumus:

Keterangan:PM = Prakiraan Maju 2016-2019Laju Inflasi = diperoleh dari laju inflasi yang berlaku pada tahun bersangkutan*) kecuali untuk satuan harga yang terkait dengan kebijakan (contoh: BSM, BOS, PKH, BLSM, Proyek PHLN).

D. Melakukan penghitungan target untuk setiap Output tahun 2016-2019.▪ Besarnya target Output disesuaikan atas dasar kebijakan yang akan diambil pada tahun 2016-2019.▪ Target Output yang berasal dari prakiraan maju RKA K/L 2014 dapat disesuaikan dan dijadikan dasar

pertimbangan.

Proporsi BAK= 𝑨𝒍𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝑩𝑨𝑲 𝟐𝟎𝟏𝟓

𝑨𝒍𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝑶𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 𝟐𝟎𝟏𝟓

CARA PENGHITUNGAN PRAKIRAAN MAJU 2016 – 2019(Langkah 5)

Satuan Harga BLK PM (n) *) = Satuan Harga BLK (n-1) x (1 + Laju Inflasi (n))

Satuan Harga BLK 2015 = 𝑨𝒍𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝑩𝑳𝑲 𝟐𝟎𝟏𝟓

𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝑶𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 𝟐𝟎𝟏𝟓

Page 123: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

LANJUTAN...

123

E. Menghitung Prakiraan Maju Alokasi BLK 2016-2019, dengan rumus:

Keterangan:

PM = Prakiraan Maju 2016-2019

Satuan Harga BLK 2016-2019 = diperoleh dari hasil perhitungan prakiraan maju satuan harga BLK.

Target Output = Disesuaikan atas Dasar Kebijakan yang Diambil

F. Menetapkan persentase proporsi BAK tahun 2016-2019 terhadap besaran Alokasi Output.

G. Melakukan penghitungan Prakiraan Maju Alokasi BAK 2016-2019, menurut persentase proporsinya terhadap besaran Alokasi Output;

H. Melakukan penghitungan Prakiraan Maju besaran Alokasi Output, dengan Rumus:

I. Melakukan penghitungan alokasi tahun 2016-2019 untuk Program dan Kegiatan.

▪ Alokasi Kegiatan diperoleh dengan menjumlahkan seluruh alokasi Output yang berada di bawahnya.

▪ Alokasi Program diperoleh dengan menjumlahkan seluruh alokasi Kegiatan yang berada di bawahnya.

Alokasi BLK PM (n) = Satuan Harga BLK (n) x Target Output (n)

Alokasi Output PM (n) = Alokasi BLK (n) + Alokasi BAK (n)

Page 124: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

TABEL PENGHITUNGAN PRAKIRAAN MAJU 2016-2019

124

2015 2016 2017 2018 2019

Indeks Penyesuaian Harga xx% xx% xx% xx% xx%

PROGRAM A xxx xxx xxx xxx xxx

Kegiatan A.1. xxx xxx xxx xxx xxx

Output A.1.1 xxx xxx xxx xxx xxx

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) xxx xxx xxx xxx xxx

Proporsi xx% xx% xx% xx% xx%

Biaya Langsung Keluaran (BLK) xxx xxx xxx xxx xxx

Target Output (Satuan) yyy yyy yyy yyy yyy

Satuan Biaya:

1. Parameter xx xx xx xx xx

2. Non Parameter

Output A.1.2 xxx xxx xxx xxx xxx

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) xxx xxx xxx xxx xxx

Proporsi xx% xx% xx% xx% xx%

Biaya Langsung Keluaran (BLK) xxx xxx xxx xxx xxx

Target Output (Satuan) yyy yyy yyy yyy yyy

Satuan Biaya:

1. Parameter xx xx xx xx xx

2. Non Parameter

(Rp Juta)

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT /

KOMPONEN

Baseline RPJMN

A

B C

D

E

F

G

I

H

Page 125: Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga

CONTOH PENGHITUNGAN PRAKIRAAN MAJU 2016-2019

125

2015 2016 2017 2018 2019

Indeks Penyesuaian Harga 5% 8% 8% 8% 8%

PROGRAM A 1.270.251,3 1.352.209,5 1.443.000,7 1.540.106,1 1.663.314,6

Kegiatan A.1. 1.270.251,3 1.352.209,5 1.443.000,7 1.540.106,1 1.663.314,6

Output A.1.1 1.270.251,3 1.352.209,5 1.443.000,7 1.540.106,1 1.663.314,6

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) 231.053,2 229.875,6 230.880,1 231.015,9 249.497,2

Proporsi 18% 17% 16% 15% 15%

Biaya Langsung Keluaran (BLK) 1.039.198,0 1.122.333,9 1.212.120,6 1.309.090,2 1.413.817,4

Target Output (Satuan) 9.842,0 9.842,0 9.842,0 9.842,0 9.842,0

Satuan Biaya:

1. Parameter 105,6 114,0 123,2 133,0 143,7

2. Non Parameter

Output A.1.2 356.053,2 145.161,3 156.774,2 169.316,1 182.861,4

Biaya Administrasi Keluaran (BAK) 231.053,2 10.161,3 10.974,2 11.852,1 12.800,3

Proporsi 7% 7% 7% 7% 7%

Biaya Langsung Keluaran (BLK) 125.000,0 135.000,0 145.800,0 157.464,0 170.061,1

Target Output (Satuan) 75 75 75 75 75

Satuan Biaya:

1. Parameter 1.666,7 1.800,0 1.944,0 2.099,5 2.267,5

2. Non Parameter

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT /

KOMPONEN

Baseline RPJMN

(Rp Juta)

A

B C

D

E

F

G

A

B C

D

E

F

H

G

I

H