pedoman pelaksanaan kegiatan padi tahun...

166

Upload: vunhi

Post on 30-Jan-2018

249 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013
Page 2: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

i

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

KATA PENGANTAR Permintaan padi (beras) terus meningkat seiring dengan laju pertambahan penduduk. Laju pertumbuhan jumlah penduduk masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan produksi padi nasional, di sisi lain luas baku lahan sawah dan kualitasnya cenderung menurun akibat konversi lahan dan faktor faktor lainnya. Oleh karena upaya peningkatan produksi padi harus terus dilakukan melalui berbagai terobosan peningkatan produksi dan produktivitas.

Menyadari strategisnya komoditas beras tersebut, maka pemerintah terus berupaya untuk mewujudkan peningkatan produksi padi. Guna mendorong pencapaian tersebut diperlukan strategi, langkah operasional, kerja keras dan cerdas serta dukungan instansi terkait. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan “Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Padi Tahun 2017” untuk mengoperasionalkan kegiatan tersebut di daerah (Provinsi dan atau Kabupaten/Kota).

Pedoman pelaksanaan ini disusun untuk dijadikan sebagai acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan padi tahun 2017 Dengan diterbitkannya Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Padi Tahun 2017 ini, diharapkan semua pihak terkait dapat saling berkoordinasi, bersinergi dan menyusun strategi, langkah operasional serta jadwal pelaksanaan sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan tepat waktu dan pada akhirnya sasaran produksi padi tahun 2017 dapat tercapai.

Selanjutnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi pada penyusunan Pedoman Pelaksanaan ini, disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.

Jakarta, 30 Desember 2016

Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc NIP 196002101988031001

Page 3: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

ii

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................... ii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... iv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ........................................................ vi

I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Dasar Hukum ……………………………………………… ...... 5

C. Tujuan dan Sasaran …………… .......................................... 8

D. Pengertian-Pengertian ........................................................ 10

II. KERAGAAN, TANTANGAN DAN PELUANG

PENINGKATAN PRODUKSI PADI TAHUN 2017………… .......... 22

A. Keragaan Produksi ……………………………………….. ....... 22

B. Sasaran Produksi Padi Tahun 2017 ……………………… .... 23

C. Tantangan, Peluang dan Peningkatan Produksi ……… ....... . 24

III. STRATEGI DAN UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI PADI

TAHUN 2017 ……………………………………………………… ....... 27

A. Strategi Pencapaian Produksi Padi 2017 ……… .................... 27

B. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi 2017 ……… ....... 30

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2017 ……………………….. 35

A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan ……….. .......... 35

B. Kriteria Calon Lokasi (CL) Penerima Bantuan ……… ........... 39

C. Bantuan/Fasilitasi Pelaksanaan Kegiatan …………… ............ 46

V. PENGORGANISASIAN DAN OPERASIONALISASI ………… ...... 72

A. Pengorganisasian …………………………………………. ........ 72

B. Operasionalisasi ……………………………………………........ 74

Page 4: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

iii

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

VI. BIMBINGAN/PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN ……… ........... 79

VII. PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 81

A. Pengendalian Kegiatan ................................................... ….... 81

B. Monitoring ..................................................... ................. …… 83

C. Evaluasi ....................... ................................................... …… 84

D. Pelaporan ………………….. ................................................... . 84

VIII. PENUTUP ................................................................................ ....... . 88

LAMPIRAN ................................................................................... ……. 90

Page 5: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

iv

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Tahun 2017 versi UPSUS…………………… 91

Lampiran 2. Sasaran Luas Tanam Bulanan Tahun 2017 (MT 2016/2017 dan MT. 2017) versi UPSUS ............................................. . 92

Lampiran 3. Sasaran Produksi Bulanan Tahun 2017 (versi UPSUS) ..... … 93

Lampiran 4. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Tahun 2017 per Kabupaten (UPSUS) …….. 94

Lampiran 5. Kebutuhan Benih Padi Bulanan Tahun 2017(MT 2016/2017 dan MT 2017)… ................................................................. … 114

Lampiran 6. Kebutuhan Pupuk Urea Bulanan untuk Padi Tahun 2017(MT 2016/2017 dan MT 2017)… ............................................... … 115

Lampiran 7. Kebutuhan Pupuk NPK Bulanan untuk Padi Tahun 2017(MT 2016/2017 dan MT 2017)… ............................................... … 116

Lampiran 8. Kebutuhan Pupuk SP-36 Bulanan untuk Padi Tahun 2017(MT 2016/2017 dan MT 2017)… ............................................... . 117

Lampiran 9. Kebutuhan Pupuk Organik Bulanan untuk Padi Tahun 2017(MT 2016/2017 dan MT 2017) … ............................... . 118

Lampiran 10. Rekapitulasi Alokasi Kegiatan Serealia (Padi) Tahun 2017 119

Lampiran 11. Alokasi Kegiatan Serealia (Padi) Tahun 2017 Per Provinsi dan Per Kabupaten/Kota .................................................. 120

Lampiran 12. Daftar Calon Petani dan Calon Lokasi Penerima Bantuan Pemerintah Tahun 2017 ................................................... 137

Lampiran 13. Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau Provinsi .................................................................... 140

Lampiran 14. Rencana Usaha Kelompok (RUK) Bantuan Pemerintah Tahun 2017 ...................................................................... 143

Lampiran 15. Blanko RUK Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) ......... 144

Lampiran 16. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) ....... 145

Lampiran 17. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ..................... 146

Page 6: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

v

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

Lampiran 18. Rincian Bantuan Pemerintah Tahun 2017 ........................ 147

Lampiran 19. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2017 ...................... 148

Lampiran 20. Blanko Laporan Monitoring Bulanan Kecamatan Realisasi Kegiatan Tahun 2017 ....................................................... 149

Lampiran 21. Blanko Laporan Monitoring Bulanan Kabupaten Realisasi Kegiatan Tahun 2017 ....................................................... 150

Lampiran 22. Blanko Laporan Monitoring Bulanan Provinsi Realisasi Kegiatan Tahun 2017 ....................................................... 151

Lampiran 23. Check List Pengendalian Kegiatan .................................. 152

Lampiran 24. Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan ...................... 156

Lampiran 25. Contoh Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Bantuan Pemerintah ....................................................................... 157

Lampiran 26. Contoh Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Bantuan Pemerintah ....................................................................... 158

Page 7: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

vi

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2011 - 2016 ................................................................. 22

Tabel 2. Persentase Kenaikan Angka Sasaran 2017 Terhadap Sasaran 2016 ....................................................................................... 24

Tabel 3. Skenario Pencapaian Produksi Padi Tahun 2017 .................... 33

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Organisasi Internal Control System (ICS) ............................ 60

Page 8: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

1

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komoditas tanaman pangan memiliki peranan pokok sebagai

pemenuh kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negeri

yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan

pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri

pangan dan pakan sehingga dari sisi Ketahanan Pangan

Nasional fungsinya menjadi amat penting dan strategis.

Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu

strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi pada masa

yang akan datang. Selain berperan sebagai sumber penghasil

devisa yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi

sebagian besar penduduk Indonesia.

Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di

Indonesia, telah memunculkan kerisauan akan terjadinya

keadaan “rawan pangan” di masa yang akan datang. Selain itu,

dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan

kesejahteraan masyarakat, terjadi pula peningkatan konsumsi

per-kapita untuk berbagai jenis pangan, akibatnya Indonesia

membutuhkan tambahan ketersediaan pangan guna

mengimbangi laju pertambahan penduduk yang masih cukup

tinggi.

Page 9: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

2

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran produksi padi

tahun 2017 melalui dana APBN telah dialokasikan di daerah

(Kabupaten/Kota/Provinsi) kegiatan padi meliputi : 1) Budidaya

Padi Inbrida (sawah/tadah hujan/lahan kering), 2) Budidaya Padi

Hibrida, 3) Budidaya Padi Teknologi Hazton, 4) Budidaya Padi

Teknologi Salibu, 5) Budidaya Mina Padi, 6) Budidaya Padi Jajar

Legowo (Jarwo) Super, 7) Budidaya Padi Organik/Desa Pertanian

Organik Padi, 8) Budidaya Padi/Beras Khusus, dan 9)

Pengembangan Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO).

Mengingat sasaran produksi yang akan dicapai pada tahun 2017

lebih besar dari tahun 2016 namun fasilitasi atau stimulan yang

diberikan pemerintah melalui Kegiatan Padi tahun 2017 tidak

sebesar pada tahun 2016 baik dari sisi fisik (luas areal) maupun

non fisik (dukungan manajemen) maka dalam pelaksanaan

kegiatan, calon penerima bantuan dan calon lokasi (CP/CL) harus

benar-benar diidentifikasi dengan baik sehingga nantinya mampu

memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi secara

siginifikan.

Calon penerima bantuan budidaya padi diperkenankan

Poktan/Gapoktan yang telah mendapat bantuan pada tahun 2016,

namun calon lokasi diutamakan/difokuskan pada lokasi/areal

peningkatan indeks pertanaman (PIP) pada tahun 2016, dan atau

lokasi perluasan areal tanam (PAT) pada berbagai ekosistem.

Untuk lokasi kegiatan PAT, dimungkinkan/diperkenankan untuk

Page 10: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

3

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

menerima bantuan pemerintah sebanyak 2 (dua) kali dalam tahun

anggaran yang sama (tahun 2017) guna menjamin keberlanjutan

usahaninya. Selanjutnya untuk beberapa Provinsi/Kabupaten/Kota

yang arealnya sangat-sangat terbatas dan tidak memungkinkan

pelaksanaan kegiatan pada lokasi PIP dan atau PAT, maka

dimungkinkan kegiatan tersebut di alokasikan pada areal eksisting

namun hal tersebut dan penjelasannya dicantumkan dalam

Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang disusun oleh Provinsi dan

atau dalam Petunjuk Teknis (Juknis) yang disusum oleh

Kabupaten/Kota. Namun secara umum, pada lokasi eksisting

(peningkatan produktivitas) kebutuhan benihnya diarahkan dan

didorong untuk memanfaatkan/menggunakan benih bersubsidi

yang disediakan pemerintah pada tahun 2017 (Fasilitasi yang ada

yaitu Padi Inbrida untuk seluas 4 juta ha dan Padi Hibrida untuk

seluas 100 ribu ha).

Untuk lokasi pelaksanaan pengembangan UPPO tahun 2017,

diarahkan pada lokasi/desa organik yang difasilitasi pada tahun

2016, rencana tahun 2017 dan 2018, desa organik yang difasilitasi

melalui APBD/Swadaya, lokasi peningkatan produksi Padi, Jagung

dan Kedelai (PAJALE) atau lokasi lainnya yang direkomendasikan

oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota/Provinsi.

Kegiatan padi tahun 2017 diharapkan dapat memberikan

kontribusi produksi pada tahun 2017, kecuali untuk kegiatan

budidaya padi inbrida (tadah hujan/lahan kering) disesuaikan

Page 11: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

4

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

dengan kondisi di lapangan. Untuk itu strategi, langkah

operasional dan jadwal pelaksanaan kegiatan menjadi suatu hal

yang sangat penting untuk disusun dan disosialisasikan kepada

para calon penerima bantuan dan pihak terkait lainnya.

Teknologi tanam jajar legowo yang telah diwajibkan untuk

diterapkan pada tahun 2016 dan memberikan hasil positif dalam

peningkatan produksi, maka pada tahun 2017 perlu terus

disosialisasikan dan sekaligus diterapkan dalam budidaya padi

dengan memanfaatkan alat tanam/alat bantu tanam yang telah

tersedia pada tahun 2016 baik melalui APBN Tahun 2016, APBD,

swadaya atau sumber-sumber lainnya.

Dengan beragamnya kegiatan padi pada tahun 2017 ini dan dalam

upaya pencapaian sasaran, maka perlu disusun “Pedoman

Pelaksanaan Kegiatan Padi Tahun 2017” sebagai acuan bagi

semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan tersebut

di lapangan.

Dengan adanya pedoman pelaksanaan ini, semua pihak terkait

diharapkan berkontribusi secara positif sehingga akhirnya

kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan yang berkontribusi

positif terhadap pencapaian sasaran produksi padi. Mengingat

tingginya keberagaman kondisi di masing-masing daerah dan

kemampuan adopsi inovasi teknologi, maka Pedoman

Pelaksanaan ini agar dilengkapi oleh Dinas Pertanian

Provinsi dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK),

Page 12: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

5

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

sehingga kegiatan tersebut dapat dilakukan tepat waktu dan

tepat sasaran, dan selanjutnya dirinci secara teknis dalam

bentuk Petunjuk Teknis (JUKNIS) oleh Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota sesuai dengan kondisi spesifik lokasi agar

lebih operasional sesuai kebutuhan di lapangan dan tidak

multitafsir.

Apabila terdapat perubahan dan belum diatur dalam Pedoman

Pelaksanaan ini, akan diatur lebih lanjut. Mekanisme

perubahan melalui usulan dari Kepala Dinas Kabupaten/Kota

yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan

selanjutnya disampaikan ke Pusat (Direktur Jenderal Tanaman

Pangan).

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem

Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor

46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017

(Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 240);

Page 13: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

6

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang

Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja;

6. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang

Perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012

tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015

tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan

Pemerintah Pada Kementerian/Lembaga;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016

tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan

Pemerintah Pada Kementerian/Lembaga; perubahan atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015

tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan

Pemerintah Pada Kementerian/Lembaga;

10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/

OT.140/10/2006 tentang Pedoman Budidaya Tanaman

Pangan yang Baik dan Benar (Good Agriculture Practices);

Page 14: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

7

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31 Tahun 2010 tentang

Pedoman Sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

Pembangunan Pertanian;

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/

OT.140/5/2013 tentang Sistem Pertanian Organik;

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/

OT.140/3/2013 tentang Pedoman Administrasi Keuangan

Kementerian Pertanian;

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/

OT.140/4/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Pertanian Tahun 2015-2019;

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/

OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian;

16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 135/Permentan/

OT.140/12/2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 62/Permentan/RC.110/

12/2016 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan

Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian

Pertanian Tahun Anggaran 2017;

18. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 43/Kpts/

OT.050/12/2015 tentang Kelompok Kerja Upaya Khusus

Page 15: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

8

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Melalui

Program Perbaikan Jaringan Irigasi dan Sarana

Pendukungnya;

19. Keputusan Menteri Pertanian Nomor

1397/RC.110/C/12/2016 tentang Petunjuk Teknis

Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2017;

20. Daftar Isian Pelaksanaan dan Anggaran (DIPA) Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Nomor SP-DIPA-

018.03.1.23825/2017 tanggal 7 Desember 2017;

C. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

a. Menyediakan acuan pelaksanaan kegiatan padi yang

meliputi: 1). Budidaya Padi Inbrida (sawah/tadah hujan/

lahan kering), 2). Budidaya Padi Hibrida, 3). Budidaya Padi

Teknologi Hazton, 4). Budidaya Padi Teknologi Salibu,

5). Budidaya Mina Padi, 6). Budidaya Padi Jajar Legowo

Super, 7). Budidaya Padi Organik/Desa Pertanian Organik

Padi, 8). Budidaya Padi/Beras Khusus, dan

9). Pengembangan Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO);

bagi Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota

dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi

tahun 2017.

Page 16: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

9

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

b. Mendorong dan mempercepat penerapan berbagai

teknologi budidaya padi dalam meningkatkan

produktivitas dan produksi.

c. Mendorong tumbuh dan berkembangnya sistem

pertanian organik untuk komoditi padi sesuai dengn SNI

6729:2016 dan Permentan No. 64 Tahun 2013.

d. Menyediakan fasilitas Unit Pengolah Pupuk Organik

(UPPO) mendukung sub sektor tanaman pangan

e. Meningkatkan produktivitas dan produksi padi, dan

minapadi serta pendapatan petani.

2. Sasaran

a. Tersedianya acuan pelaksanaan kegiatan padi tahun

2017 bagi Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota,

dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi

tahun 2017.

b. Meningkatnya penerapan berbagai teknologi budidaya

padi dalam meningkatkan produktivitas dan produksi.

c. Terbangunnya sistem pertanian organik untuk komoditi

padi sesuai SNI 6729:2016 dan Permentan No. 64

Tahun 2013.

d. Tersedianya Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

mendukung sub sektor tanaman pangan.

Page 17: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

10

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

e. Meningkatnya produktivitas dan produksi padi dan mina

padi serta pendapatan petani dan keluarganya.

D. Pengertian-Pengertian

1. Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT)

adalah suatu pendekatan inovatif dalam upaya

meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani melalui

perbaikan sistem/pendekatan dalam perakitan paket

teknologi yang sinergis antar komponen teknologi,

dilakukan secara partisipatif oleh petani serta bersifat

spesifik lokasi. PTT merupakan inovasi baru untuk

memecahkan berbagai permasalahan dalam peningkatan

produktivitas padi. Teknologi intensifikasi padi bersifat

spesifik lokasi, bergantung pada masalah yang akan diatasi

(demand driven technology). Komponen teknologi PTT

ditentukan bersama-sama petani melalui analisis kebutuhan

teknologi (need assessment). Komponen teknologi PTT

dasar/compulsory adalah teknologi yang dianjurkan untuk

diterapkan di semua lokasi. Komponen teknologi PTT

pilihan adalah teknologi pilihan disesuaikan dengan kondisi,

kemauan, dan kemampuan. Komponen teknologi PTT

pilihan dapat menjadi compulsory apabila hasil KKP (Kajian

Kebutuhan dan Peluang) memprioritaskan komponen

teknologi yang dimaksud menjadi keharusan untuk

Page 18: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

11

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

pemecahan masalah utama suatu wilayah, demikian pula

sebaliknya bagi komponen teknologi dasar.

2. Sistem Tanam Jajar Legowo Padi adalah pola bertanam

padi yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya

dua atau empat) baris tanaman dan satu baris kosong.

Istilah legowo diambil dari bahasa jawa yaitu “lego” yang

berarti luas dan “dowo” yang berarti panjang. Legowo juga

diartikan sebagai cara tanam padi yang memiliki beberapa

barisan dan diselingi satu barisan kosong. Dalam hal ini

populasi rumpun padi pada baris yang kosong diletakkan/

disisipkan pada baris disebelahnya, sehingga cara Jajar

Legowo ini tidak mengurangi jumlah populasi tanaman,

namun cara tanam dengan menciptakan semua baris

tanaman berada pada “Barisan Tepi”.

3. Peningkatan Produktivitas (Intensifikasi) adalah upaya

untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara

mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah tersedia

(existing). Dalam pelaksanaan intensifikasi pertanian akan

fokus pada upaya penanganan masalah terkait:

pengelolaan tanah, penggunaan benih bermutu,

penanaman, pemupukan, pemberantasan hama dan

penyakit, pemanenan dan kegiatan selama pascapanen

serta inovasi teknologi.

Page 19: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

12

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

4. Perluasan Areal Tanam (PAT) adalah upaya untuk

menambah luas areal pertanaman padi di lahan sawah,

lahan sawah non irigasi, lahan pertanian bukan sawah dan

lahan sementara tidak diusahakan (termasuk lahan sawah

yang terkena bencana).

5. Indeks Pertanaman (IP) adalah frekuensi penanaman padi

pada sebidang lahan pertanian untuk memproduksi bahan

pangan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

6. Padi Inbrida adalah tanaman padi yang menyerbuk sendiri

(self-pollination) sehingga secara alami kondisinya adalah

homozigot-homogen dan cara perbanyakannya dengan

benih keturunan.

7. Padi Hibrida adalah tanaman padi hasil keturunan pertama

(F1) dari persilangan antar dua varietas yang berbeda.

Pengembangan hibrida didasari oleh gejala heterosis atau

vigor hibrida. Heterosis merupakan fenomena biologis yang

menunjukan kecenderungan F1 untuk tampil lebih unggul

dibandingkan dua tetuanya.

8. Teknologi Hazton adalah adalah cara bertanam padi

dengan menggunakan bibit tua (25 – 30 hari) setelah semai

dengan jumlah bibit padat (20 – 30 batang) per lubang

tanam. Teknologi padi hazton mengarah kepada pertanian

organik, dimana penggunaan pupuk kimia sedapat mungkin

dikurangi, salah satunya melalui pemanfaatan jerami untuk

Page 20: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

13

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

bahan organik dengan bantuan dekomposer. Pemanfaatan

pupuk hayati, pupuk organik dan agensia hayati menjadi ciri

pengembangan padi dengan Teknologi Hazton. Komponen

yang lain kurang lebih sama dengan Pengelolaan Tanaman

dan Sumberdaya Terpadu (PTT) Padi yang

direkomendasikan oleh Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian.

9. Desa Pertanian Organik Padi adalah desa yang di

dalamnya telah dikembangkan sehamparan lahan pertanian

organik padi atau lebih yang menerapkan sistem pertanian

organik sesuai SNI 6729:2016 dan Permentan No.

10. Konversi (transisi) adalah proses perubahan suatu sistem

pertanian dari pertanian non organik menjadi pertanian

organik.

11. Teknologi Salibu adalah teknologi budidaya padi dengan

memanfaatkan batang bawah setelah panen sebagai

penghasil tunas/anakan yang akan dipelihara. Tunas

berfungsi sebagai pengganti bibit pada sistem tanam

pindah (ta-pin).

12. Pengembangan Budidaya Padi/Beras Khusus adalah

upaya budidaya padi/beras dengan memanfaatkan varietas

tertentu/khusus, antara lain padi/beras Japonica, Basmati,

Thai Hom Mali, Ketan Hitam, Beras Kukus, Taiken, dll guna

Page 21: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

14

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

memenuhi kebutuhan/segmen pasar beras tertentu melalui

produksi dalam negeri.

13. Teknologi Jajar Legowo Super merupakan teknologi

budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis sistem tanam

jajar legowo 2:1. Bagian penting dari teknologi jajar legowo

super adalah : 1) Varietas unggul baru (VUB) potensi hasil

tinggi, 2) Biodekomposer yang diberikan bersamaan saat

pengolahan tanah, 3) Pupuk Hayati yang diaplikasikan

melalui seed treatment dan pemupukan berimbang

berdasarkan PUTS, 4) Pengendalian OPT menggunakan

pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan

ambang batas, dan 5) Alat dan mesin pertanian, khususnya

untuk tanam (jarwo transplanter) dan panen (combine

harvester).

14. Budidaya Mina Padi adalah budidaya terpadu ikan dan

padi dalam satu hamparan sawah yang dapat

meningkatkan produktivitas lahan sawah, yaitu selain tidak

mengurangi hasil padi juga dapat menghasilkan ikan.

15. Caren adalah parit di sekeliling petakan sawah yang dibuat

dengan cara menggali pelataran sawah yang ada dan

galiannya digunakan untuk meninggikan pematang sawah.

Caren pada budidaya minapadi berfungsi untuk:

a) perlindungan ikan sewaktu air berkurang; b) tempat

bergerak ikan saat mencari makan; c) tempat berlindung

Page 22: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

15

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

ikan dari serangan predator; dan d) memudahkan

pemanenan ikan.

16. Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

adalah upaya memperbaiki kesuburan lahan untuk

meningkatkan produktivitas pertanian, melalui fasilitasi

pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang

dilengkapi dengan: rumah kompos, alat pengolah pupuk

organic, ternak, kandang komunal, bak fermentasi dan

kendaraan roda 3.

17. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan

mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah

organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,

berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan

mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk

meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah

serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

18. Pupuk Hayati adalah pupuk yang mengandung

mikroorganisme hidup yang ketika diterapkan pada benih,

permukaan tanaman, atau tanah, akan mendiami rizosfer

atau bagian dalam dari tanaman dan mendorong

pertumbuhan dengan meningkatkan pasokan nutrisi utama

dari tanaman.

Page 23: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

16

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

19. Biodekomposer adalah makhluk pengurai pada ekosistem

dan merupakan makhluk hidup (komponen biotik) yang

menguraikan tubuh organisme yang sudah mati dan dapat

mengubah zat-zat organik terurai kembali menjadi bahan

anorganik.

20. Pestisida Nabati adalah ramuan alami pembasmi hama

yang bahan-bahan aktifnya berasal dari alam seperti

ekstrak tanaman tertentu yang sudah diketahui efek

positifnya dalam membasmi hama tertentu.

21. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

dilepas produksi dan peredarannya diawasi.

22. Benih Varietas Unggul Bersertifikat adalah benih bina

yang telah disertifikasi.

35. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari

Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang dilaksanakan

oleh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah yang mencakup

semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka

pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang

dialokasikan untuk instansi vertikal Pusat di daerah.

37. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang

dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua

penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan

tugas pembantuan.

Page 24: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

17

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

38. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak

memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh

Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat

atau lembaga pemerintah/nonpemerintah. Bentuk Bantuan

Pemerintah meliputi: Pemberian penghargaan; Beasiswa;

Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya; Bantuan

Operasional; Bantuan Sarana Prasarana; Bantuan

Rehabilitasi/Pembangunan Gedung/Bangunan; dan

Bantuan lainnya yang memiliki Karakteristik Bantuan

Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran

(PA).

39. Petani, adalah perorangan warga negara Indonesia beserta

keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di

bidang pertanian, wanatani, minatani, agropasture,

penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar

hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri,

pemasaran, dan jasa penunjang.

40. Kelompok Tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun

yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan;

kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber

daya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk

meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) adalah kumpulan

beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama

untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

Page 25: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

18

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

41. Rencana Usahatani Kelompok (RUK) adalah rencana

kerja usahatani dari kelompok tani untuk satu periode

musim tanam yang disusun melalui musyawarah dan

kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani

sehamparan wilayah kelompok tani yang memuat uraian

kebutuhan saprodi yang meliputi: jenis, volume, harga

satuan dan jumlah uang yang diajukan untuk pembelian

saprodi sesuai kebutuhan di lapangan (spesifik lokasi),

pengeluaran lainnya, dan lain sebagainya.

42. Pemandu Lapangan (PL) adalah Penyuluh Pertanian,

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT),

Pengawas Benih Tanaman (PBT)yang telah mengikuti

pelatihan SL-PTT dan berperan sebagai pendamping dan

pengawal pelaksanaan kegiatan.

43. Pengawalan dan Pendampingan oleh Petugas Dinas

adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas Dinas

Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

termasuk Penyuluh, POPT, PBT, Mantri Tani dan atau

petugas lainnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan

dalam melakukan pengawalan dan pendampingan, guna

lebih mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan.

44. Pengawalan dan Pendampingan oleh Aparat adalah

kegiatan yang dilakukan oleh TNI-AD beserta jajarannya

(Babinsa), Camat, Kades dan atau petugas lainnya sesuai

Page 26: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

19

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

dengan kebutuhan di lapangan dalam melakukan

pengawalan, pendampingan dan membantu pelaksanaan

pencapaian target tanam (produksi) padi di lapangan.

Dalam pelaksanaannya Babinsa secara berkala hadir di

lokasi kegiatan. Dalam rangka pemberdayaan kelompok

tani, Babinsa bersama penyuluh lapangan melaporkan

pelaksanaan tanam sampai produksi di wilayah masing-

masing.

45. Pengawalan dan Pendampingan oleh Peneliti adalah

kegiatan yang dilakukan oleh peneliti Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) didukung oleh peneliti UK/UPT

Lingkup Badan Litbang Pertanian gunameningkatkan

pemahaman dan akselerasi adopsi PTT dengan menjadi

narasumber pada pelatihan, penyebaran informasi,

melakukan uji adaptasi varietas unggul baru, demplot, dan

supervisi penerapan teknologi.

46. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh guna meningkatkan

penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai rekomendasi

BPTP dan secara berkala hadir di lokasi kegiatan dalam

rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus

memberikan bimbingan kepada kelompok tani dalam

penerapan teknologi.

Page 27: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

20

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

47. Pengawalan dan Pendampingan oleh POPT (Pengendali

Organisme Pengganggu Tumbuhan) adalah kegiatan

pendampingan oleh Pengawas OPT dalam rangka

pengendalian hama terpadu (PHT).

48. Pengawalan dan Pendampingan oleh PBT (Pengawas

Benih Tanaman) adalah kegiatan pendampingan oleh

Pengawas Benih dalam rangka pengawasan mutubenih.

49. Swadaya adalah semua upaya yang dilakukan petani

dengan sumber pembiayaan yangberasal dari modal petani

sendiri.

50. Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota adalah

Dinas yang membidangi tanaman pangan yang

mempunyai tugas dan fungsi sebagai pembina dan

pelaksana program pembangunan sektor pertanian di

tingkat provinsi/kabupaten/kota.

51. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi/Kabupaten/

Kota adalah Dinas yang membidangi perikanan dan

kelautan yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai

pembina dan pelaksana program pembangunan sektor

perikanan dan kelautan di tingkat provinsi/kabupaten/kota.

52. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA

adalah Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung

jawab atas penggunaan anggaran pada Kementerian

Negara/Lembaga yang bersangkutan.

Page 28: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

21

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017

53. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut

KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk

melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab

penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga

yang bersangkutan.

54. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut

PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh

PA/Kuasa PA untuk mengambil keputusan dan/atau

tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas

beban APBN.

Page 29: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

22

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

II. KERAGAAN, TANTANGAN DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI TAHUN 2017

A. Keragaan Produksi

Produksi padi dalam 5 tahun terakhir meningkat rata-rata

3,90% per tahun, dari 65,75 juta ton GKG pada tahun 2011

menjadi sebesar 79.514.492 ton GKG (ARAM II), dengan

perkiraan luas tanam 15.460.151 ha, luas panen 15.035.736

ha dan produktivitas 52,88 ku/ha, sedangkan laju peningkatan

produktivitas mencapai rata-rata 1,23% per tahun dan luas

panen meningkat rata-rata 2,66% per tahun, seperti yang

terlihat dalam Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2011-2016

Ha % Ku/Ha % TON %

2011 13,203,643 49.80 65,756,904

2012 13,445,524 1.83 51.36 3.13 69,056,126 5.02

2013 13,835,252 2.90 51.52 0.31 71,279,709 3.22

2014 13,797,307 (0.27) 51.35 (0.33) 70,846,465 (0.61)

2015 14,116,638 2.31 53.41 4.01 75,397,841 6.42

2016* 15,035,736 6.51 52.88 (0.99) 79,514,492 5.46

2.66 1.23 3.90

LUAS PANENTAHUN

PRODUKTIVITAS PRODUKSI

RATA-RATA

*) ARAM II BPS

Page 30: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

23

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

B. Sasaran Produksi Padi Tahun 2017

Untuk memenuhi permintaan beras dari produksi dalam negeri

telah ditetapkan sasaran produksi padi tahun 2017

berdasarkan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) adalah

78.132.000 ton gabah kering giling (GKG), sementara untuk

sasaran UPSUS 2017 sebesar 85.573.888 ton GKG. Sasaran

produksi tahun 2017 (UPSUS) tersebut meningkat 12,26%

dibanding dengan sasaran produksi tahun 2016 (RKP) sebesar

76.226.000 ton gabah kering giling (GKG). Guna mendorong

pencapaian tersebut diperlukan strategi, langkah operasional,

kerja keras dan cerdas serta dukungan instansi terkait,

mengingat fasilitasi/stimulan yang diberikan pemerintah melalui

APBN Tahun 2017 tidak sebesar pada Tahun 2016.

Pada tahun 2016, berbagai upaya peningkatan produksi baik

melalui kegiatan peningkatan produktivitas, peningkatan

indeks pertanaman dan atau peningkatan luas tanam yang

disertai dengan kewajiban penerapan teknologi jajar legowo,

dukungan sarana dan prasarana yang memadai serta iklim

yang kondusif telah terbukti dapat meningkatkan kinerja

produksi. Produksi padi tahun 2016 diperkirakan akan

mencapai 79.514.492 ton gabah kering giling, meningkat

5,46% dibanding produksi tahun 2015 atau meningkat 1,77%

dibanding sasaran tahun 2016 (RKP).

Page 31: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

24

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Adapun perbandingan sasaran luas tanam, luas panen,

produktivitas dan produksi tahun 2016 dan 2017,

dikemukakan pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Persentase Kenaikan Angka Sasaran 2017 (UPSUS) Terhadap Sasaran 2016

Secara rinci sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi

padi tahun 2017 per Provinsi disajikan pada Lampiran 1,

sasaran tanam dan produksi per bulan per provinsi, disajikan

pada Lampiran 2 dan Lampiran 3, sedangkan sasaran

tanam, panen, produkrivitas dan produksi per Kabupaten pada

Lampiran 4, selanjutnya kebutuhan benih dan kebutuhan

pupuk per provinsi per bulan pada Lampiran 5, 6, 7, 8 dan 9.

C. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produksi

Kendala dalam peningkatan produksi tanaman pangan

terutama komoditas padi yang semakin kompleks karena

berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan strategis

diluar sektor pertanian berpengaruh dalam peningkatan

produksi tanaman pangan.

Luas Tanam (jt Ha) 15,026 16,594 10.44

Luas Panen (jt Ha) 14,275 16,020 12.22

Produktivitas (Ku/Ha) 53,40 53,42 0.04

Produksi (jt Ton GKG) 76,226 85,574 12.26

URAIAN KOMODITAS

PADI

SASARAN

2016

SASARAN

2017 %

Page 32: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

25

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Tantangan utama yang dihadapi dalam upaya peningkatan

produksi tanaman pangan adalah: 1). Meningkatnya

permintaan beras sesuai dengan peningkatan jumlah

penduduk; 2). Terbatasnya ketersediaan beras; dan

3). Kecenderungan meningkatnya harga pangan.

Disamping tantangan, upaya peningkatan produksi tanaman

juga dihadapi oleh sejumlah permasalahan, yaitu antara lain:

1). Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim

global; 2). Terbatasnya ketersediaan infrastruktur; 3). Belum

optimalnya sistem perbenihan nasional; 4). Terbatasnya akses

petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga

usaha tani; 5). Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani

dan penyuluh; 6). Meningkatnya alih fungsi lahan pertanian ke

penggunaan non pertanian; serta 7). Kurang harmonisnya

koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan pertanian.

Disamping itu, pembangunan pertanian selama ini masih

dilaksanakan tersekat-sekat oleh batasan administratif serta

berorientasi pada kegiatan-kegiatan yang tidak mampu

menjadi faktor pengungkit untuk pencapaian sasaran

pembangunan pertanian.

Disamping tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam

upaya peningatan produksi tanaman pangan, terdapat

sejumlah peluang yang apabila dimanfaatkan dengan baik

akan memberikan kontribusi pada upaya peningkatan

Page 33: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

26

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

produksi. Peluang tersebut antara lain : 1). Kesenjangan hasil

antara potensi dan kondisi di lapangan masih tinggi;

2). Tersedia teknologi untuk meningkatkan produktivitas;

3). Potensi sumberdaya lahan sawah, rawa/lebak, lahan

kering (perkebunan, kehutanan) yang masih luas;

4). Pengetahuan/Keterampilan SDM (Petani, Penyuluh/PPL,

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan/POPT,

Pengawas Benih Tanaman/PBT, dan Petugas Pertanian

Lainnya) masih dapat dikembangkan; 5). Tersedianya potensi

pengembangan produksi berbagai pangan pilihan selain

beras; 6). Dukungan Pemerintah Daerah; dan

7). Ketersediaan sumber genetik.

Page 34: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

27

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

III. STRATEGI DAN UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2017

Mengingat komoditas padi/beras merupakan komoditas pangan

strategis yang masih terus mendapatkan perhatian khusus dari

pemerintah maka upaya meningkatkan produksi dan produktivitas

padi terus dilakukan, antara lain dilakukan melalui program

intensifikasi dan ekstensifikasi. Program tersebut dilakukan

melalui penyediaan input, penyediaan teknologi, sarana air,

pemasaran hasil dan lain sebagainya yang memungkinkan untuk

lebih menggairahkan para petani berusahatani yang lebih optimal,

sehingga pada akhirnya peningkatan produksi dan produktivitas

padi dapat dicapai. Untuk kegiatan padi inbrida khususnya,

dititikberatkan/diutamakan pada peningkatan indeks pertanaman

dan perluasan areal tanam dengan menggunakan teknologi tanam

jajar legowo.

A. Strategi Pencapaian Produksi Padi 2017

a.1. Peningkatan Produktivitas (Intensifikasi)

Peningkatan produktivitas padi merupakan usaha yang

dilakukan untuk meningkatkan produksi padi dengan cara

mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah tersedia. Dalam

pelaksanaan kegiatan intensifikasi padi akan fokus pada

Page 35: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

28

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

upaya pananganan masalah terkait: pengelolaan tanah,

penggunaan benih bermutu, penanaman, pemupukan,

pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman,

pemanenan dan kegiatan selama pascapanen.

Peningkatan produktivitas padi dilakukan melalui peningkatan

penggunaan benih varietas unggul bermutu spesifik lokasi

dengan produktivitas tertinggi termasuk benih padi hibrida,

peningkatan jumlah populasi tanaman dengan teknologi

tanam jajar legowo, pemupukan sesuai rekomendasi spesifik

lokasi serta berimbang, pemakaian pupuk organik dan pupuk

bio-hayati, pengelolaan pengairan dan perbaikan budidaya

lainnya yang disertai dengan peningkatan pengawalan,

pendampingan, pemantauan dan koordinasi. Strategi ini

terutama dilaksanakan di wilayah dimana perluasan areal

sudah sulit dilakukan, sehingga dengan penerapan teknologi

spesifik lokasi diharapkan masih dapat ditingkatkan

produktivitasnya.

a.2. Perluasan Areal Tanam (Ekstensifikasi)

Permasalahan substantif yang dihadapi dalam peningkatan

produksi padi adalah berkurangnya luas areal lahan sawah

akibat alih fungsi dari lahan pertanian ke peruntukan di luar

pertanian.

Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam upaya

peningkatan produksi padi maka Kementerian Pertanian/

Page 36: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

29

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui APBN TA. 2017,

kegiatannya dititikberatkan/diutamakan pada perluasan areal

tanam (ektensifikasi) dan peningkatan indeks pertanaman

padi pada lahan yang masih berpotensi untuk ditingkatkan,

antara lain lahan kering, lahan tadah hujan, lahan hutan,

lahan gambut, lahan rawa, lahan marginal, lahan yang tidak

diusahakan dan lahan-lahan lainnya.

Guna mendukung hal tersebut, maka kegiatan dilaksanakan

melalui pemberian bantuan prasarana dan sarana pertanian

yang terdiri dari : benih padi, alat dan mesin pertanian baik pra

panen maupun pasca panen serta infrastruktur air

irigasi/jaringan irigasi sesuai kebutuhan lahan dan didukung

oleh potensi sumber daya alam yang tersedia di lokasi

sebagai stimulan.

a.3. Percepatan Tanam untuk Meningkatkan Indeks Pertanaman (IP)

Percepatan tanam merupakan salah satu strategi untuk dapat

mencapai sasaran tanam tahun 2017, hal ini didukung dengan

prediksi cuaca pada tahun 2017 yang akan berlangsung

normal. Untuk mendukung strategi percepatan tanam

diperlukan:

1) Memobilisasi alat mesin pertanian untuk pengolahan tanah

dan tanam, seperti traktor tangan, dan mesin tanam

(transplanter);

Page 37: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

30

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

2) Penyediaan sarana produksi, seperti benih, pupuk, dan

pestisida, dalam jumlah dan kualitas yang mencukupi dan

tepat waktu. Untuk benih, selain dipilih varietas yang tahan

hama dan penyakit, juga harus berumur genjah. Hal ini

dimaksudkan agar umur panen bisa dipersingkat untuk

mengejar musim tanam selanjutnya;

3) Manajemen air irigasi

Terbatasnya volume air irigasi di awal musim hujan jadi

kendala dalam pengolahan dan penanaman. Oleh karena

itu, diperlukan sistem irigasi yang tertata dan teratur sesuai

kemampuan dan perhitungan debit air yang tersedia,

misalnya melalui menggiring dan mendorong percepatan

tanam dari Golongan I dan Gol III/IV sehingga tanam akhir

berada diantara Gol II/III.

Perlu dilakukan mobilisasi pompa air antar daerah dan

antarpetak irigasi dengan mengaktifkan peran dari

Gabungan Kelompok Tani/Gapoktan dan Perkumpulan

Petani Pemakai Air /P3A.

B. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi Tahun 2017

Fokus Utama pencapaian sasaran produksi padi tahun 2017

adalah peningkatan produksi padi inbrida dan padi hibrida

melalui berbagai penerapan teknologi. Sejalan dengan hal

tersebut, maka pada tahun 2017 upaya peningkatan produksi

padi diutamakan/dititikberatkan pada peningkatan indeks

Page 38: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

31

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

pertanaman (PIP) dan atau perluasan areal tanam (PAT).

Selanjutnya seluruh kegiatan padi diwajibkan menerapkan

teknologi tanam jajar legowo sesuai kondisi di masing-masing

lokasi. Rekapitulasi alokasi kegiatan budidaya padi tahun

2017 disajikan pada Lampiran 10 sedangkan rincian per

Provinsi dan Kabupaten/Kota disajikan pada Lampiran 11.

Sasaran tanam seluas 16.594.178 ha, akan tercapai dan

didukung dengan program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Pengembangan Lahan : 292.240 ha

2. Pengembangan Produktivitas Lahan : 1. 370.000 ha

3. Subsidi Benih : 4.100.000 ha

4. Subsidi Pupuk dan Pembinaan

Teknologi Pada Lahan Swadaya : 10.832.738 ha

Program dan kegiatan Tahun 2017 mendukung sasaran

produksi padi tahun 2017 melalui Anggaran APBN Bagian

Anggaran 18 maupun bagian anggaran subsidi meliputi:

1. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Hasil

Tanaman Pangan seluas: 1.370.000 ha, meliputi:

a. Padi inbrida seluas : 731.925 ha

b. Padi hibrida seluas : 60.000 ha

c. Mina Padi seluas : 4.000 ha

d. Padi Salibu seluas : 10.000 ha

e. Padi Suboptimal/Hazton seluas : 50.000 ha

Page 39: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

32

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

f. Pengembangan Jarwo Super seluas : 10.000 ha

g. Pengembangan Desa Pertanian Organik seluas :

4.000 Ha

h. Pengembangan Padi/Beras Khusus : 75 ha

i. Bantuan Benih Pusat seluas : 500.000 ha.

2. Program Benih Bersubsidi Seluas 4.100.000 ha,

meliputi :

a. Benih subsidi inbrida seluas : 4.000.000 ha

b. Benih subsidi hibrida seluas : 100.000 ha

3. Program Pupuk Bersubsidi, meliputi:

a. Urea sebanyak : 4.100.000 ton

b. SP-36 sebanyak : 850.000 ton

c. NPK sebanyak : 2.550.000 ton

d. Organik sebanyak : 1.000.000 ton

4. Dukungan Program Lainnya.

a. Alsin Pra Panen, meliputi:

Traktor Roda 2 sebanyak : 30.000 unit

Traktor Roda 4 sebanyak : 4.000 unit

Pompa Air sebanyak : 23.960 unit

Rice Transplanter sebanyak : 3.733 unit

b. Alsin Pasca Panen, meliputi:

Combine Harvester Besar sebanyak : 2.702 unit

Combine Harvester Sedang sebanyak : 672 unit

Combine Harvester Kecil sebanyak : 610 unit

Page 40: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

33

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Vertical Dryer : 2 unit

RMU (wilayah Perbatasan) : 20 unit

RMU Beras Organik : 1 unit.

c. Penyuluhan.

d. Dan lain sebagainya.

Adapun skenario pencapaian produksi padi tahun 2017,

dijabarkan seperti pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Skenario Pencapaian Produksi Padi Tahun 2017

(UPSUS)

No. KegiatanVolume

Kegiatan (Ha)

Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(ha)

Produktivi

tas (ku/ha)

Produksi

(ton)

I Tambahan Pengembangan Lahan 198.500 292.240 277.599 1.411.350

1Pertambahan luas tanam dari Bendungan

Jati Gede87.840 83.439 62,00 517.323

2Sodetan sungai Cibuni Kec. Cijati

Kabupaten Cianjur1.400 1.330 62,00 8.245

3 Rehap Jaringan Irigasi Tersier 100.000 100.000 94.990 54,00 512.946

4 Embung 500 5.000 4.750 45,00 21.373

5 Irigasi Rawa 10.000 10.000 9.499 40,00 37.996

6 Perluasan sawah PSP 2017 88.000 88.000 83.591 37,50 313.467

II Pengembangan Produktivitas Lahan 1.370.000 1.369.200 1.300.603 7.218.036

1 Padi inbrida (DIPA TP 2017) 731.925 731.925 695.256 54,00 3.754.380

2 Padi hibrida (DIPA TP 2017) 60.000 60.000 56.994 80,00 455.952

3 Mina padi (DIPA TP 2017) 4.000 3.200 3.040 62,00 18.846

4 Padi salibu (DIPA TP 2017) 10.000 10.000 9.499 52,00 49.395

5 Padi Suboptimal/hazton (DIPA TP 2017) 50.000 50.000 47.495 65,00 308.718

6 Pengembangan jarwo super (DIPA TP 2017) 10.000 10.000 9.499 74,00 70.293

7Pengembangan desa pertanian organik

padi (DIPA TP 2017)4.000 4.000 3.800 50,40 19.150

8 Bantuan benih padi pusat (DIPA TP 2017) 500.000 500.000 474.950 53,50 2.540.983

9 Pengembangan beras khusus (DIPA TP 2017) 75 75 71 45,00 321

III Dukungan Lainnya 4.100.000 14.932.738 14.441.817 76.944.502

1 Benih subsidi inbrida 4.000.000 4.000.000 3.799.600 53,50 20.327.860

2 Benih subsidi hibrida 100.000 100.000 94.990 80,00 759.920

4 Reguler/swadaya petani 10.832.738 10.547.227 52,96 55.856.722

5.668.500 16.594.178 16.020.019 53,42 85.573.888 Total

Page 41: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

34

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Sejalan dengan fasilitasi bantuan yang diberikan pemerintah

pada tahun 2017, maka luas areal budidaya padi khususnya

padi inbrida (sawah/tadah hujan/lahan kering) sebesar

731.925 ha dan merupakan areal terbesar pada kegiatan padi

tahun 2017.

Agar upaya ini dapat berhasil maka dukungan dari berbagai

pihak sangat diperlukan melalui gerakan yang luar biasa

antara lain : (1). gerakan pengolahan tanah; (2). gerakan

tanam dan panen serentak; (3). gerakan pemupukan

berimbang; (4). gerakan penerapan teknologi; (5). gerakan

pengendalian OPT; (6). gerakan penanganan panen dan

pasca panen; dan (7). gerakan lainnya melalui dukungan

APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota serta dana

masyarakat dan stakeholders.

Penyuluh Pertanian/PPL, POPT, PBT, Aparat (TNI-AD) tetap

melakukan pengawalan dan pendampingan pada areal tanam

di luar program. Pada prinsipnya semua dana yang ada, dan

dikelola oleh Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota

dan Bakorluh/Bapeluh ditujukan untuk meningkatkan produksi

padi baik di areal program maupun di luar areal non program.

Page 42: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

35

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2017

Upaya peningkatan produksi padi tahun 2017 diutamakan pada

peningkatan indeks pertanaman (PIP) dan atau perluasan areal

tanam (ekstensifikasi). PIP dilaksanakan di eks kegiatan PAT

Tahun 2015 dan eks kegiatan PAT Tahun 2016. Oleh karena itu,

CPCL pada kegiatan tersebut diatas dapat diusulkan sebagai

penerima kegiatan tahun 2017. Sementara PAT, dilaksanakan di

lokasi yang benar-benar baru yang sebelumnya belum pernah

digunakan untuk pertanaman padi. Seluruh kegiatan wajib

menerapkan teknologi tanam jajar legowo sesuai kondisi di

masing-masing lokasi.

A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan

Penerima bantuan pemerintah pada kegiatan budidaya padi

dan pengembangan UPPO adalah: Kelompok Tani/Gapoktan

yang memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Kelompok tani/gapoktan sudah terdaftar di Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan

Kehutanan (BP4K) setempat atau sudah tercatat pada

surat Keputusan (SK) Bupati/Walikota atau diusulkan oleh

Kepala Unit Kerja terkait.

b. Kelompok tani/gapoktan merupakan kelompok yang

dinamis, pro aktif dan bertempat tinggal dalam satu

desa/wilayah yang berdekatan dan diusulkan oleh Kepala

Page 43: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

36

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Desa dan atau KCD dan atau Kepala UPTD dan atau

Petugas Lapangan/Penyuluh.

c. Kelompok tani/gapoktan mempunyai kepengurusan yang

lengkap yaitu minimal ada Ketua, Sekretaris dan

Bendahara serta memiliki lahan ataupun penggarap/

penyewa dan mau mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

d. Kelompok tani/gapoktan penerima bantuan dalam

pelaksanaan kegiatannya, diutamakan pada lahan PIP dan

atau PAT tanaman pangan (lahan sawah irigasi, lahan

sawah rawa, lahan sawah tadah hujan, dan lahan kering)

dan lahan non tanaman pangan seperti lahan inhutani,

lahan transmigrasi, dan lain-lain, sedangkan untuk beberapa

Provinsi/Kabupaten/Kota yang arealnya sangat-sangat

terbatas dan tidak memungkinkan pelaksanaan kegiatan pada

lokasi PIP dan atau PAT, maka dimungkinkan kegiatan

tersebut dialokasikan pada areal eksisting dengan syarat

peningkatan produktivitas menjadi tujuan utama dan

memberikan kontribusi yang signifikan.

e. Kelompok tani/gapoktan pelaksana kegiatan/penerima

bantuan, diseleksi dan ditetapkan oleh PPK melalui Surat

Keputusan dan Surat Keputusan tersebut disahkan oleh

KPA (Satker Mandiri). Apabila Satker melekat di Provinsi

(TP Provinsi) maka penerima bantuan diusulkan oleh

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, lalu diseleksi dan

Page 44: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

37

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

ditetapkan oleh PPK melalui Surat Keputusan dan Surat

Keputusan tersebut disahkan oleh KPA (PMK 173 Pasal 8).

f. Kelompok tani/gapoktan penerima bantuan bersedia

melaksanakan kegiatan dengan sebaik-baiknya dan

bersedia menambah biaya pembelian sarana produksi dan

biaya operasional/pendukung lainnya, bilamana bantuan

yang diberikan tidak mencukupi. Seluruh bantuan yang

telah diterima petani pelaksana kegiatan tidak untuk

diperjual belikan.

g. Kelompok tani/gapoktan penerima bantuan melalui

Mekanisme Transfer Uang, harus memiliki rekening yang

masih berlaku/masih aktif di Bank Pemerintah (BUMN atau

BUMD/Bank Daerah) yang terdekat. Rekening bank

diutamakan berupa rekening bank setiap kelompok tani

namun dapat pula rekening gabungan kelompok tani

(Gapoktan). Jika menggunakan rekening gapoktan,

mekanisme pengaturan antar kelompok tani agar diatur

lebih lanjut oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

atau Kepala Dinas Pertanian Provinsi.

h. Kelompok tani/gapoktan penerima bantuan, membuat surat

pernyataan bersedia dan sanggup menggunakan bantuan

tersebut sesuai peruntukannya dan sanggup

mengembalikan dana apabila tidak sesuai. Mekanisme

Page 45: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

38

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

pengembalian, sesuai peraturan perundangan yang

berlaku.

i. Kelompok tani/gapoktan pelaksana kegiatan membuat

Berita Acara (BA) apabila kegiatannya mengalami Force

Majeure (ternak mati, puso akibat serangan OPT,

kebanjiran, kekeringan, dan lainnya) yang diketahui oleh

instansi berwenang.

j. Kelompok tani/gapoktan penerima bantuan kegiatan

bersedia untuk melanjutkan kegiatan tersebut pada musim

tanam berikutnya, jika kegiatan tersebut mencapai tujuan;

secara swadaya atau sumber pendanaan lainnya sesuai

peraturan perundangan.

k. Kelompok Tani/gapoktan penerima bantuan budidaya padi

organik/desa pertanian organik, harus memiliki komitmen

mengikuti proses sesuai dengan SNI 6729/2016 dan

Permentan No. 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian

Organik.

l. Kelompok tani/gapoktan penerima bantuan Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO) diutamakan pada lahan Desa

pertanian Organik tahun 2016, 2017 dan rencana tahun

2018, Desa Organik Swadaya, Desa Organik di Daerah

Perbatasan, lokasi lainnya yang mendukung peningkatan

produksi padi, jagung dan kedelai (PAJALE) atau lokasi

Page 46: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

39

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

lainnya sesuai rekomendasi dari Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota/ Provinsi.

m. Penerima bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

harus menyediakan lahan sebagai tempat bangunan/

rumah kompos dan kandang yang dikukuhkan dengan

surat pernyataan Hibah Tanah/Hak Guna Pakai atau

dengan perjanjian lainnya.

n. Kelompok tani/gapoktan dibantu petugas lapangan

bersedia membuat laporan sesuai blanko, selanjutnya

dikirimkan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan

tembusan ke Dinas Pertanian Provinsi.

B. Kriteria Calon Lokasi (CL)

Kriteria umum calon lokasi penerima bantuan pemerintah

kegiatan padi tahun 2017 sebagai berikut :

a. Lokasi dapat berupa persawahan yang beririgasi, sawah

tadah hujan, rawa pasang surut, lebak dan lahan kering

yang masih dapat ditingkatkan indeks pertanamannya (PIP)

dan atau lahan baru (PAT).

b. Diprioritaskan bukan daerah endemis hama dan penyakit,

bebas dari bencana kekeringan, kebanjiran dan sengketa.

c. Diusahakan berada dalam satu hamparan/kawasan yang

strategis dan mudah dijangkau petani atau disesuaikan

dengan kondisi di lapangan.

Page 47: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

40

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

d. Penetapan lokasi hendaknya memperhatikan kontribusi

peningkatan (incremental) produksi yang akan dihasilkan.

Oleh karena itu Dinas Pertanian Kabupaten/Kota perlu

melakukan identifikasi terhadap calon lokasi, dengan

cermat dan akurat serta berkoordinasi dengan pihak-pihak

terkait agar prasyarat dimaksud dapat terpenuhi.

Adapun kriteria spesifik dari masing-masing kegiatan padi

adalah sebagai berikut :

1) Budidaya Padi Inbrida (sawah/tadah hujan/lahan kering)

a. Lokasi kegiatan diutamakan pada areal Peningkatan

Indeks Pertanaman (PIP) dan atau areal baru (Perluasan

Areal Tanam). Areal baru dapat melalui pemanfaatan

sawah yang telah dicetak tahun 2014-2016, sedangkan

areal peningkatan indeks pertanaman (PIP) melalui

pemanfaatan jaringan irigasi tersier (JIT) yang telah

direhabilitasi .

b. Lokasi yang belum menerapkan teknologi tanam jajar

legowo secara sempurna.

c. Lokasi kegiatan dapat berupa lahan yang sebelumnya

ditanami selain padi (penggantian komoditas).

d. Lokasi kegiatan memiliki potensi sumber air untuk

memenuhi kebutuhan air selama pertanaman padi

utamanya pada musim kemarau.

Page 48: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

41

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

2) Budidaya Padi Hibrida

a. Lokasi kegiatan diutamakan pada sawah yang mudah

diatur pengairannya (drainase baik) dan terbiasa

menanam padi setiap tahunnya.

b. Lahan yang secara teknis memenuhi syarat untuk

pengembangan padi hibrida, diperlukan rekomendasi

dari BPTP setempat.

c. Lahan yang masih dapat ditingkatkan produktivitasnya.

3) Budidaya Padi Sub Optimal/Teknologi Hazton

a. Lokasi kegiatan diutamakan pada lokasi baru (Perluasan

Areal Tanam) dan atau Peningkatan Indeks Pertanaman

(PIP) dan atau pada lokasi yang produktivitasnya masih

rendah. Lokasi baru dapat melalui pemanfaatan sawah

yang telah dicetak tahun 2014-2016, sedangkan

peningkatan indeks pertanaman melalui pemanfaatan

jaringan irigasi tersier (JIT) yang telah direhabilitasi.

b. Lokasi kegiatan diutamakan daerah yang rawan

serangan keong emas, produktivitas masih rendah dan

tingkat pertumbuhan anakan kurang.

Page 49: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

42

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

4) Budidaya Padi Teknologi Salibu

a. Lokasi kegiatan diprioritaskan pada sawah yang dapat

diatur pengairannya (drainase baik) dan indeks

pertanamannya masih dapat ditingkatkan.

b. Lokasi kegiatan diutamakan pada pertanaman padi yang

sebelumnya menerapkan sistem tanam jajar legowo 2:1

atau 4:1 baik melalui swadaya, dan dapat memanfaatkan

areal pertanaman padi yang mendapatkan bantuan

pemerintah pada musim sebelumnya.

5) Budidaya Mina Padi

a. Lokasi kegiatan diprioritaskan pada sawah yang bisa

diatur pengairannya.

b. Lokasi kegiatan diutamakan pada daerah irigasi teknis

yang dapat menyediakan air untuk pemeliharaan bibit

ikan.

c. Lokasi kegiatan diutamakan pada daerah yang telah

menggunakan varietas unggul baru tahan genangan dan

benih ikan sehat.

6) Budidaya Padi Jajar Legowo Super

a. Lokasi kegiatan diprioritaskan pada lahan sawah irigasi

yang belum menerapkan jajar legowo.

b. Lokasi kegiatan diutamakan pada lahan yang belum

menerapkan 5 komponen wajib (VUB potensi hasil

Page 50: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

43

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

tinggi, dekomposer, pupuk hayati, pestisida nabati dan

alsintan) yang direkomendasikan oleh Badan Litbang.

7) Budidaya Padi Organik/Desa Pertanian Organik

a. Lokasi diutamakan pada lahan yang bebas dari cemaran

kimia atau rendah resiko kontaminasi kimia.

b. Lokasi diutamakan pada lahan yang memiliki status zero

convertion seperti lahan yang ditumbuhi tumbuhan liar

(tidak dibudidayakan).

c. Lokasi diutamakan pada lahan yang terbiasa tidak

menggunakan input agrokimia seperti pupuk kimia

sintetis dan pestisida sintetis.

d. Lokasi diutamakan pada daerah yang sumber

pengairannya aman dari pencemaran lingkungan, misal

lahan yang mendapatkan pengairan dari sumber mata

air langsung.

e. Lokasi diutamakan pada daerah dimana pertanian

organik padi sudah berkembang (baik kelas eksportir

maupun domestik) dan/atau daerah pertumbuhan (kelas

pemula/rintisan).

f. Lokasi dapat berupa lahan yang pernah dijadikan lahan

kegiatan SL-PHT, SRI atau UPPO yang dibiayai dari

anggaran APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota

maupun Swadaya.

Page 51: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

44

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

g. Lahan pertanian intensif yang dapat dikonversi atau telah

melalui masa konversi menjadi lahan pertanian organik.

Lama masa konversi untuk tanaman semusim adalah 2

tahun sebelum tebar benih, namun bisa dipercepat

minimal 12 bulan untuk tanaman semusim. Lama masa

konversi tergantung sejarah penggunaan lahan,

penggunaan input agrokimia dan jenis tanaman.

h. Khusus untuk Provinsi dan atau Kabupaten Daerah

Perbatasan, lokasi sebaiknya dekat dengan akses pasar

atau pintu keluar untuk memudahkan tujuan ekspor.

8) Budidaya Padi/Beras Khusus

a. Lokasi kegiatan diprioritaskan pada lahan sawah irigasi

dan menerapkan teknologi tanam jajar legowo 2:1 atau

4:1.

b. Lokasi sebaiknya mudah dijangkau oleh konsumen/

segmen pasar tertentu di dalam negeri.

c. Lokasi diutamakan pada daerah yang berpotensi

mengembangkan/membudidayakan beras Basmati,

beras Japonica, beras Thai Hom Mali, beras Kwao Dwak

Mali, Ketan Hitam, Beras Kukus, Taiken, dll; dengan

maksud untuk memenuhi konsumen/segmen pasar

tertentu.

Page 52: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

45

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

9) Pengembangan Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO).

a. Lokasi diutamaan pada lokasi/desa organik yang

mendapatkan bantuan pemerintah tahun 2016 dan 2017,

rencana 2018, lokasi/desa organik yang difasilitasi

melalui APBD/swadaya, daerah perbatasan yang

berpotensi mengembangkan desa organik padi, lokasi

peningkatan produksi Padi, Jagung, Kedele (PAJALE)

dan atau lokasi lainnya yang direkomendasikan oleh

Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota/Provinsi.

b. Lokasi diutamakan dan diarahkan pada daerah yang

memiliki potensi sumber bahan baku pembuatan

kompos, terutama limbah organik/limbah panen

tanaman, kotoran hewan/limbah ternak dan sampah

organik rumah tangga pada sub sektor tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan rakyat dan peternakan.

c. Lokasi diarahkan pula ke daerah yang akan

diproyeksikan sebagai lokasi pengembangan padi

organik atau lokasi yang masyarakatnya melakukan

budidaya padi dengan prinsip organik (minimal dalam hal

penggunaan bahan-bahan anorganik).

Contoh blanko CP/CL, Surat Keputusan PPK tentang

Penetapan CPCL, RUK dan Surat Pernyataan Tanggung

Jawab Mutlak (SPTJM) dan Surat Pernyataan Tanggung

Jawab Belanja oleh Penerima Bantuan Tahun 2017, seperti

Page 53: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

46

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

pada Lampiran 12, 13, 14, 16 dan 17. Khusus untuk blanko

RUK penerima bantuan Pengembangan Unit Pengelola Pupuk

Organik (UPPO) seperti pada Lampiran 15.

C. Bantuan/Fasilitasi Pelaksanaan Kegiatan Padi

Kegiatan padi pada tahun 2017 yang meliputi : 1) Budidaya

Padi Inbrida (sawah/tadah hujan/lahan kering), 2) Budidaya Padi

Hibrida, 3) Budidaya Padi Sub Optimal/Teknologi Hazton,

4) Budidaya Padi Teknologi Salibu, 5) Budidaya Mina Padi,

6) Budidaya Padi Jajar Legowo Super, 7) Budidaya Padi

Organik/Desa Pertanian Organik, 8) Budidaya Padi/Beras

Khusus dan 9) Pengembangan Unit Pengelola Pupuk Organik

(UPPO), dalam pelaksanaannya difasilitasi melalui bantuan

pemerintah. Mekanisme penggunaan bantuan pemerintah

tersebut berpedoman pada : Peraturan Menteri Keuangan

Nomor: 173/PMK.05/2016 tanggal 17 November 2016 tentang

Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah

Pada Kementerian Negara/Lembaga, Peraturan Menteri

Pertanian Republik Indonesia Nomor: 62/Permentan/

RC.110/12/2016 tanggal 19 Desember 2016 tentang

Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan

Pemerintah lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran

2017 dan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor: 1397/RC.110/C/12/2016 tanggal 20 Desember 2016

tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah

Page 54: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

47

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun

Anggaran 2017.

Fasilitasi atau stimulan fisik yang diberikan pemerintah

bersumber dari bantuan pemerintah melalui APBN Tahun

Anggaran 2017 tertuang pada Daftar Isian Pelaksanaan dan

Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun

Anggaran 2017, Nomor SP-DIPA-018.03.1.23825/2017 tanggal

7 Desember 2017 yang dialokasikan di Satker TP Mandiri,

Satker TP Provinsi atau Satker Pusat.

Kegiatan padi tahun 2017 tersebut, dialokasikan pada 391

Kabupaten/Kota di 33 Provinsi, dengan rincian sebagai

berikut :

1) Budidaya Padi Inbrida (sawah/tadah hujan/lahan kering)

seluas 731.925 ha dialokasikan pada 391 Kabupaten/Kota di

33 Provinsi.

2) Budidaya Padi Hibrida seluas 60.000 ha dialokasikan pada 83

Kabupaten/Kota di 21 Provinsi.

3) Budidaya Padi Sub Optimal/Teknologi Hazton seluas 50.000

ha dialokasikan pada 129 Kabupaten/Kota di 23 Provinsi.

4) Budidaya Padi Teknologi Salibu seluas 10.000 ha

dialokasikan pada 26 Kabupaten/Kota di 6 Provinsi.

5) Budidaya Mina Padi seluas 4.000 ha dialokasikan 6 Provinsi.

Page 55: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

48

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

6) Budidaya Padi Jajar Legowo Super seluas 10.000 ha

dialokasikan di 10 Provinsi.

7) Budidaya Padi Organik/Desa Pertanian Organik seluas

4.000 ha dialokasikan pada 162 Kabupaten/Kota di 31

Provinsi.

8) Budidaya Padi/Beras Khusus seluas 75 ha dialokasikan pada

3 Kabupaten/Kota di 1 Provinsi.

9) Pengembangan Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO)

sebanyak 1.500 unit dialokasikan pada 282 Kabupaten di 33

Provinsi.

Rincian alokasi per Kabupaten/Kota dan Provinsi, seperti

dikemukakan pada Lampiran 10 dan Lampiran 11.

Adapun rincian komponen dan mekanisme penyaluran bantuan

pemerintah dari masing-masing kegiatan tersebut, adalah

sebagai berikut :

1) Budidaya Padi Inbrida (Sawah/Tadah Hujan/Lahan Kering)

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk

pelaksanaan kegiatan budidaya padi inbrida adalah benih

padi inbrida bermutu (varietas unggul dan bersertifikat)

dengan harga non subsidi (tidak diperkenankan membeli

benih bersubsidi yang disediakan Pemerintah), dengan

mekanisme penyaluran melalui “transfer barang atau

uang”.

Page 56: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

49

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Untuk benih padi inbrida yang ditanam di lahan kering

apabila varietas unggul padi gogo bersertifikat tidak

tersedia maka dapat menggunakan varietas unggul lainnya

yang biasa ditanam di lahan kering, sesuai dengan

kebiasaan petani dan diketahui oleh Kepala Dinas

Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Provinsi atau BPTP

atau UPTD BPSBTPH.

Jika benih bermutu dari padi varietas unggul lainnya tidak

tersedia maka dapat digunakan varietas unggul lokal

namun alokasi anggaran yang tersedia tidak dapat

digunakan untuk itu.

2) Budidaya Padi Hibrida.

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk

pelaksanaan kegiatan budidaya padi hibrida adalah benih

padi hibrida, dengan mekanisme penyaluran melalui

“transfer barang atau uang”.

3) Budidaya Padi Sub Optimal/Teknologi Hazton

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk

pelaksanaan kegiatan budidaya padi sub optimal/ teknologi

hazton adalah benih padi bermutu (varietas unggul dan

bersertifikat) dengan harga non subsidi (tidak

diperkenankan membeli benih bersubsidi yang disediakan

Pemerintah), pupuk organik (padat), pupuk organik

cair/POC dan pembenah tanah/dekomposer; dengan

Page 57: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

50

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

mekanisme penyaluran melalui “transfer uang” ke

rekening penerima bantuan.

Jika dana yang tersedia tidak mencukupi untuk

menyediakan paket teknologi tersebut diatas, dapat

didukung dari anggaran APBD Provinsi, APBD

Kabupaten/Kota dan atau swadaya, seperti penyediaan

pupuk hayati, agensia hayati dan komponen lainnya

yang tidak disediakan pemerintah.

4) Budidaya Padi Teknologi Salibu

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk

pelaksanaan kegiatan budidaya padi teknologi salibu adalah

pupuk Urea dan NPK serta alat bantu multiguna (untuk

memotong bagian tanaman padi untuk disalibukan); dengan

mekanisme penyaluran melalui “transfer uang” ke

rekening penerima bantuan.

Satu (1) unit alat bantu multiguna digunakan untuk areal

seluas 5 (lima) ha. Untuk itu perencanaan dan identifikasi

calon penerima dan calon lokasi menjadi hal yang penting

untuk diperhatikan guna memudahkan operasional di

lapangan.

Pertanaman yang akan diterapkan dengan teknologi salibu

dapat menggunakan pertanaman swadaya petani/

poktan/gapoktan dan atau pertanaman yang mendapatkan

bantuan pemerintah sebelumnya.

Page 58: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

51

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

5) Budidaya Mina Padi

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk

pelaksanaan kegiatan budidaya minapadi adalah : benih padi

bermutu (varietas unggul dan bersertifikat dengan harga non

subsidi/tidak diperkenankan membeli benih bersubsidi yang

disediakan Pemerintah), bibit ikan, pakan ikan, pupuk

Urea, pupuk organik dan insektisida (jika diperlukan);

dengan mekanisme penyaluran melalui “transfer uang” ke

rekening penerima bantuan.

Bibit ikan yang digunakan adalah bibit ikan yang

bersertifikat atau mempunyai surat keterangan sehat dari

Balai Benih/Instansi lembaga yang memproduksi benih

(Pemerintah/ Swasta). Ukuran benih ikan yang digunakan

disesuaikan dengan kondisi spesifik lokasi baik secara

teknis, ekonomis dan budaya masyarakat setempat.

Pemilihan varietas padi untuk kegiatan tersebut harus

memperhatikan beberapa hal seperti: perakaran dalam,

cepat beranak/bertunas, batang kuat/tidak mudah rebah,

tahan genangan, daun tegak dan tahan OPT.

6) Budidaya Padi Jajar Legowo Super

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk

pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan melalui Satker

Pusat. Provinsi pelaksana kegiatan akan menerima fasilitas

berupa komponen untuk penerapan jajar legowo super yaitu :

Page 59: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

52

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

pupuk, dekomposer dan suplemen tanaman berikut

pembinaan dan pengawalan selama pertanaman. Pembinaan

di Provinsi pelaksana kegiatan, juga difasilitasi dalam POK

Dekonsentrasi (DK).

Kegiatan dilakukan melalui kerjasama swakelola antara

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dalam pelaksanaan

pengadaan fasilitas tersebut, Direktorat Serealia dan pihak

penyedian akan berkoordinasi dengan Provinsi penerima

kegiatan dan akan memfasilitasi/memediasi terjadinya

komunikasi antara pihak penyedia fasilitas dengan Provinsi

pelaksana dengan maksud agar kegiatan dapat dilaksanakan

tepat waktu, tepat lokasi, tepat azas, efektif dan efisien serta

menghasilkan produksi sesuai yang diharapkan.

7) Budidaya Padi Organik/Desa Pertanian Organik

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk

pelaksanaan kegiatan budidaya padi organik/desa pertanian

organik padi adalah benih padi bermutu dengan harga non

subsidi (tidak diperkenankan membeli benih bersubsidi

yang disediakan Pemerintah).

Penggunaan benih padi pada budidaya padi organik

mengikuti ketentuan SNI 6729:2016 dan Permentan No 64

Tahun 2013 . Penggunaan benih diuraikan sebagai berikut :

Page 60: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

53

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

a) Benih yang digunakan adalah benih bersertifikat organik

dan memiliki izin edar.

b) Bila benih sertifikat organik tidak tersedia dapat

menggunakan benih hasil budidaya tanaman organik.

c) Bila benih hasil budidaya tanaman organik tidak

tersedia, dapat menggunakan benih non organik untuk

tahap awal, selanjutnya harus menggunakan benih

organik.

d) Bila butir (a), (b) dan (c) tidak tersedia, dapat

menggunkan benih yang diperdagangkan. Benih

dimaksud selanjutnya harus dilakukan pencucian untuk

menghilangkan kontaminan pada benih.

e) Benih hasil rekayasa genetik (GMO) tidak

diperkenankan.

Disamping itu, fasilitasi dana bantuan pemerintah

digunakan pula untuk pembelian pupuk organik, pestisida

organik dan MOL (Mikro Organisme Lokal). Penyaluran

bantuan melalui “transfer uang” ke rekening penerima

bantuan.

Penggunaan pupuk organik dan pestisida organik pada

budidaya padi organik mengikuti ketentuan pada SNI

6729:2016 dan Permentan No. 64 Tahun 2013.

Penggunaan pupuk organik dan pestisida organik yang

Page 61: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

54

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

berasal dari produk komersil yang beredar di pasaran harus

bersertifikat organik dan memiliki izin edar. Pupuk organik

yang proses pembuatannya dengan pemanasan buatan

dan sulit terurai pada aplikasinya (granul) tidak diizinkan

digunkan dalam sistem pertanian organik. MOL yang

digunakan bukan hasil rekayasa genetik (GMO). Pupuk

organik atau pupuk organik produksi petani (in situ) dan

atau hasil UPPO yang memanfaatkan bahan baku di sekitar

lokasi, dapat digunakan sepanjang proses pembuatan

pupuk organik tersebut mengikuti ketentuan pada SNI

6729:2016 dan Permentan No. 64 Tahun 2013.

Apabila komponen sarana produksi tersebut diatas dapat

disediakan sendiri oleh Kelompok tani/Gapoktan penerima

bantuan dan sepanjang proses produksinya/cara

perolehannya mengikuti ketentuan pada SNI 6729:2016

dan Permentan No. 64 Tahun 2013, maka fasilitasi dana

bantuan tersebut dapat digunakan sesuai spesifik lokasi

dan secara teknis disesuaikan dengan tingkat

perkembangan pertanian organik di lokasi masing-masing

dengan terlebih dahulu disetujui dan atau diketahui oleh

Petugas Lapangan/Penyuluh, Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota, Dinas Pertanian Provinsi dan atau BPTP

setempat.

Page 62: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

55

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Pada budidaya padi organik/desa pertanian organik padi,

satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah “Sistem

Kontrol InternaI”. Pada umumnya produsen (petani)

belum mempunyai sistem penjaminan mutu produk. Salah

satu sistem penjaminan mutu untuk petani (produsen kecil)

yang tersedia dan dapat dikembangkan oleh kelompok

adalah model pengawasan internal atau ICS (Internal

Control System). Dalam proses sertifikasi, memungkinkan

lembaga sertifikasi mendelegasikan „sebagian‟ tugas

inspeksi pada kelompok, yang disebut sebagai inspeksi

internal. Sedangkan lembaga sertifikasi nantinya berperan

sebagai external inspeksi.

Ada beberapa manfaat penting bagi petani (produsen)

terkait dengan adanya ICS, yaitu :

Agar produsen (Petani) bisa memberikan jaminan

terhadap mutu produk yang dihasilkan (padi/beras)

Produk petani bisa masuk ke pasar yang lebih luas

Petani mempunyai sistem penjaminan yang diterima

dan diakui oleh publik (pembeli, konsumen), seperti

produk beras organic

Agar petani kecil bisa melakukan proses sertifikasi

produk secara lebih luas jika diperlukan.

Page 63: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

56

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Untuk mengembangkan atau membentuk ICS, ada

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain :

Jumlah petani yang terlibat dan memproduksi produk

yang sama (misalnya kelompok tani padi yang

beranggotakan 30-50 orang).

Lahan yang dikembangkan oleh petani untuk

menghasilkan produk organik, berada pada

hamparan/geografi yang sama.

Kelompok tani/petani, memperoleh pelatihan tentang

ICS dengan baik.

Kelompok tani/petani(produsen), sepakat dan paham

tentang :

sistim produksi

sistem pemasaran

Keorganisasian kelompok

Untuk membentuk kelembagaan ICS, minimal harus ada

beberapa personel yang dibutuhkan, yaitu :

Koordinator :

Melakukan koordinasi pelaksanaan/penerapan ICS

Mengorganisir pelaksanaan pendaftaran dan inspeksi

internal (siapa yang akan melakukan pendaftaran,

inspeksi internal dan kapan akan dilakukan,

Page 64: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

57

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

mempersiapkan sarana agar petugas pendaftaran dan

inspeksi bisa menjalankan tugas dengan baik,

memastikan bahwa setiap petani telah didaftar dan

diinspeksi)

Mengatur koordinasi tim ICS (internal inspektor dan staf-

staf lain seperti : staf pendataan (administrasi), staf

pembelian/pemasaran sesuai dengan struktur

organisasi ICS.

Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inspeksi

eksternal dengan Lembaga Sertifikasi Organik (LSO).

Menyiapkan peta lahan/hamparan sawah organik.

Mengawasi kegiatan pembelian padi.

Mengawasi pelaksanaan inspeksi di lapangan.

Mewakili tim ICS untuk urusan ke dalam dan keluar

bersama ketua kelompok tani.

Page 65: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

58

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Internal Inspektor:

Membuat peta umum, peta lokasi lahan petani organik

dan sketsa lahan petani organik.

Mengkoordinasikan pendaftaran petani.

Mengkoordinasikan dan melakukan inspeksi internal

minimal sekali dalam setahun dan melakukan

dokumentasi terhadap hasil inspeksi dalam formulir

inspeksi internal.

Mengkoordinasikan kunjungan ke tempat-tempat

pembelian selama musim panen untuk memastikan

prosedur pembelian dijalankan sesuai standar internal

organik.

Komisi Persetujuan :

Memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan

terhadap data-data hasil inspeksi internal.

Melakukan seleksi terhadap data-data atau laporan

yang perlu didiskusikan lebih lanjut oleh inspektor

internal.

Melakukan pertemuan minimal satu kali dalam satu

musim tanam pada waktu setelah inspeksi internal

dilakukan dan sebelum dimulai pembelian.

Page 66: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

59

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Mengambil keputusan organik sesuai prosedur

pengambilan keputusan organik dalam pertemuan

tersebut.

Melakukan dokumentasi terhadap semua keputusan

tentang petani yang memperoleh persetujuan maupun

petani yang memperoleh sanksi.

Menandatangani hasil keputusan untuk diajukan/dikirim

ke lembaga sertifikasi.

Unit Pembelian dan Pemasaran:

Melakukan pembelian padi organik, sesuai pembagian

wilayah kerja.

Melakukan penangan pascapanen dari pengangkutan,

penjemuran, penyosohan hingga menjadi beras.

Melakukan pengemasan (packaging), labeling dan

penyimpanan sebelum produk dipasarkan.

Menjual produk padi organik.

Membuat catatan dan administrasi pembelian dan

penjualan produk.

Melakukan pembayaran kepada petani dan menerima

pembayaran hasil penjualan dari konsumen.

Page 67: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

60

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Gambar 1. Organisasi ICS

8) Budidaya Padi/Beras Khusus

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk

pelaksanaan kegiatan budidaya padi khusus adalah benih

padi bermutu dengan harga non subsidi (tidak

diperkenankan membeli benih bersubsidi yang disediakan

Pemerintah), pupuk organik, pupuk Urea

dan NPK; dengan mekanisme penyaluran melalui

“transfer uang” ke rekening penerima bantuan.

Kelompoktani

……………….

Koordinator ICS

………………..

Komisi

Persetujuan

Unit Pembelian/

Pemasaran

Internal

Inspektor

Anggota Kelompoktani

Pertanian Organik Padi

Page 68: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

61

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Varietas padi yang dibudidayakan adalah varietas untuk

konsumen/segmen pasar tertentu seperti Beras Japonica,

Beras Thai Hom Mali, Kwao Dwak Mali, Beras Basmati,

Ketan hitam, Beras Kukus, Taiken, dll. Jika benih bermutu

(bersertifikat) dari varietas tersebut belum tersedia maka

dapat menggunakan benih yang belum bersertifikat tetapi

sepengetahuan/rekomendasi dari Balai Besar Padi

Sukamandi dan atau BPTP setempat. Untuk itu, koordinasi

dan kerjasama dengan instansi tersebut sangat diharapkan

dalam upaya penyediaan benihnya.

9) Pengembangan Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO)

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk

pelaksanaan kegiatan pengembangan unit pengolah pupuk

organik dapat digunakan untuk pembelian/pengadaan: rumah

kompos, mesin alat pengolah pupuk organik (APPO),

ternak dan obat-obatan, kandang komunal dan bak

permentasi, pakan ternak dan atau kendaraan roda tiga,

(jika anggaran memungkinkan); dengan mekanisme

penyaluran melalui “transfer uang” ke rekening penerima

bantuan.

Pengadaan bangunan, peralatan dan ternak dan

pendukung lainnya disesuaikan dengan standar/spesifikasi

teknis yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

Pengadaan ternak dilengkapi dengan Surat Keterangan

Page 69: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

62

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Kesehatan Hewan dari instansi yang berwenang/Dinas

Peternakan setempat.

Disamping itu, penerima bantuan UPPO hendaknya dapat

menyediakan lahan sebagai tempat bangunan/rumah

kompos dan kandang, yang dikukuhkan dengan surat

pernyataan Hibah/Hak Guna Pakai atau dengan

perjanjian lainnya, apabila lahan tersebut bukan milik

penerima bantuan dengan maksud agar keberlangsungan

kegiatan UPPO dapat terjamin.

Komponen yang diadakan disesuaikan dengan standar

teknis seperti berikut:

Luas tanah minimal 250 m2 yang terdiri dari :

a. Luas bangunan rumah kompos minimal 80 m2

b. Luas kandang ternak cukup untuk menampung

minimal 10 ekor (sapi, kerbau, kambing, unggas)

atau disesuaikan dengan kebutuhan.

c. Bak fermentasi minimal 20 m2 dengan tinggi minimal

50 cm.

d. Bangunan rumah kompos sekurang-kurangnya

terdiri dari gudang, kantor dan toilet.

e. Pengadaan peralatan dan mesin mengacu kepada

spesifikasi teknis sebagai berikut :

Page 70: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

63

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

1) Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)

Kapasitas : minimal 1.000 kg/jam

Bahan Pisau : baja kekerasan minimal 54

HRC

Fungsi : mencacah, menghaluskan dan

menghancurkan bahan organik

Mesin penggerak : Kapasitas 8,5 - 12 PK

Mesin penggerak mempunyai Standar

Nasional Indonesia (SNI).

APPO mempunyai Standar Nasional

Indonesia (SNI) atau test report dari institusi

yang berwenang.

2) Kendaraan Bermotor Roda 3

Jumlah roda/ban sebanyak 3 (tiga) buah.

Bagian belakang terdapat bak yang dapat

berfungsi untuk mengangkut bahan baku

limbah/sampah.

Daya angkut minimal 500 kg.

Minimal 150 cc.

Jumlah kendaraan roda-3, disesuaikan

dengan dana yang tersedia atau difasilitasi

melalui swadaya petani/ poktan/gapoktan.

Page 71: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

64

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

3) Kandang Ternak

Kandang dibuat agar ternak dapat dipelihara

dalam satu tempat (secara komunal).

Lokasi kandang ternak diupayakan

berdekatan atau dalam satu hamparan

dengan rumah kompos untuk memudahkan

pengangkutan kotoran ternak sebagai bahan

baku pembuatan kompos.

Dilengkapi dengan tempat makan dan minum

ternak.

4) Ternak.

Jumlah ternak sebanyak 10 ekor atau

disesuaikan dengan ketersediaan anggaran

(ternak terdiri dari jantan dan betina agar

dapat berkembangbiak)

Spesifikasi ternak mengacu kepada ketentuan

dari Dinas Peternakan atau Tim Teknis dan

disesuaikan kondisi setempat.

Pengadaan ternak dilengkapi dengan Surat

Keterangan Kesehatan Hewan dari instansi

yang berwenang/Dinas Peternakan setempat

Untuk menjaga kesehatan dan perawatan

ternak dilengkapi obat-obatan.

Page 72: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

65

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

5) Pakan Ternak

Untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak pada

kegiatan UPPO, maka sebelum dapat

berproduksi penerima bantuan diberikan bantuan

dana untuk pembelian pakan tambahan ternak

selama kurun waktu 6 (enam) bulan pertama

seperti konsentrat, bekatul dan lain-lain.

Pembelian peralatan dan mesin serta ternak

dilakukan oleh penerima bantuan dengan mengacu

pada harga wajar yang berlaku di daerah setempat

disertai dengan bukti pembelanjaan yang sah.

Seluruh bukti pembelanjaan disimpan dengan baik

untuk keperluan monitoring/ pemeriksaan.

Page 73: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

66

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Rincian satuan biaya, akun, ruang lingkup bantuan pemerintah

dan bentuk bantuan pemerintah, selengkapnya disajikan pada

Lampiran 18. Selanjutnya, terkait dengan mekanisme

penyaluran bantuan pemerintah dan persyaratan dari masing-

masing pembayaran tersebut mengacu pada peraturan

perundangan seperti disebutkan diatas yang diterbitkan oleh:

Kementerian Keuangan, Menteri Pertanian selaku Pengguna

Anggaran (PA) dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker Pusat dan Daerah.

Komponen sarana produksi (benih padi, benih ikan, pupuk an

organik, pupuk organik, pupuk hayati, dekomposer/pembenah

tanah, alat/mesin pertanian, ternak, bangunan dan sarana

produksi lainnya) yang difasilitasi melalui bantuan pemerintah

tersebut, hendaknya digunakan sesuai SOP teknologi masing-

masing kegiatan agar hasil yang diperoleh sesuai yang

diharapkan.

Jumlah dan varietas padi dan ikan serta jumlah sarana produksi

lainnya yang akan digunakan disesuaikan dengan kondisi

setempat (spesifik lokasi) dan secara teknis disesuaikan dengan

anjuran teknologi di masing-masing lokasi, tercantum dalam

blanko Rencana Usaha Kelompok (RUK), disetujui dan/atau

diketahui oleh Petugas Lapangan/Penyuluh/ Mantri Tani, Dinas

Pertanian Kabupaten/ Kota dan/atau BPTP setempat.

Page 74: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

67

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

RUK disusun oleh penerima bantuan yang disesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi setempat serta hasil survey.

Benih, bibit dan sarana produksi lainnya dapat diperoleh di kios,

penangkar benih/bibit, produsen (BUMN/BUMD/Swasta),

distributor dan atau tempat-tempat lain yang jelas

keberadaannya. Selanjutnya kemasan dan label agar disimpan

dengan baik untuk keperluan monitoring/pemeriksaan.

Kebutuhan sarana produksi dan pendukung lainnya yang tidak

dapat difasilitasi melalui bantuan pemerintah (APBN Tahun

2017) maupun kekurangannya, agar ditanggung/dilengkapi dan

diusahakan secara swadaya oleh anggota kelompok

tani/gabungan kelompok tani atau dari sumber lainnya (APBD

Provinsi/Kabupaten/Kota) yang sah dan tidah saling tumpang

tindih dengan maksud mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih

baik. Hal ini dimaksudkan agar petani/kelompok tani/gabungan

kelompok tani mempunyai rasa ikut memiliki sehingga

mempunyai tanggung jawab moral untuk menyukseskan

kegiatan tersebut dalam rangka mendukung upaya peningkatan

produksi padi tahun 2017.

Apabila terdapat sisa penggunaan dana yang berasal dari DIPA

APBN Tahun 2017 tersebut, maka sisa dana dikembalikan ke

kas Negara melalui mekanisme dan peraturan perundangan

yang berlaku.

Page 75: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

68

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Apabila dalam pelaksanaan kegiatan padi tahun 2017,

mengalami gangguan/serangan OPT maka untuk

penanggulangannya akan mendapatkan bantuan pemerintah

berupa pestisida sesuai dengan jenis dan ketersediaan. Adapun

mekanisme untuk memperoleh bantuan tersebut, sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

Disamping pembiayaan fisik seperti di uraikan diatas, di masing-

masing daerah (Kabupaten/Kota/Provinsi) pelaksana kegiatan

padi tahun 2017 disediakan dana operasional yang besarnya

disesuaikan dengan luasan areal kegiatan, ketersediaan

infrastruktur dan ketersediaan anggaran. Dana tersebut di

alokasikan pada DIPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tahun Anggaran 2017 pada Satuan Kerja (Satker) Tugas

Pembantuan (Kabupaten Mandiri), Satker Tugas Pembantuan

Provinsi, Satker Dekonsentrasi (Provinsi) dan Satker Pusat.

Anggaran yang tersedia digunakan utamanya untuk :

identifikasi dan verifikasi CP/CL, pembinaan, bimbingan,

pendampingan, pengawalan dan monitoring, evaluasi serta

pelaporan dan atau kegiatan lainnya, seperti yang tercantum

dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) di masing-

masing Satker.

Pendampingan dan pengawalan dilakukan oleh petugas dinas

provinsi dan kabupaten/kota termasuk Penyuluh/PPL, POPT,

PBT, KCD, Mantri tani atau petugas lain sesuai kebutuhan di

Page 76: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

69

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

masing-masing lokasi; dan Aparat (TNI-AD beserta

jajarannya/BABINSA), Camat dan Kades atau lainnya serta

petugas Pusat. Untuk itu, koordinasi dan sinergisitas dengan

seluruh pihak termasuk dengan jajaran TNI-AD di daerah sangat

diperlukan.

Mengingat anggaran operasional tersebut sangat terbatas, maka

kontribusi melalui dana APBD Kabupaten/Kota dan APBD

Provinsi sangat diharapkan, utamanya untuk memfasilitasi

kegiatan yang tidak terfasilitasi pada DIPA Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2017. Komitmen

Pemerintah Daerah yang kuat akan mendorong percepatan

pelaksanaan kegiatan yang pada akhirnya akan menciptakan

kinerja serapan anggaran dan kinerja produksi padi dalam

pencapaian sasaran dan peningkatan pendapatan petani beserta

keluarganya.

Terkait dengan teknologi budidaya yang akan diterapkan pada

lokasi kegiatan padi, hendaknya dikomunikasikan dan atau

dikonsultasikan dengan Badan Litbang/BPTP setempat dan

disesuaikan dengan kondisi di lapangan (spesifik lokasi) guna

menjamin keberhasilan pelaksanaan kegiatan sehingga

diharapkan dapat menjadi mengungkit peningkatan produktivitas

dan produksi padi.

Publikasi yang telah diterbitkan oleh Badan Litbang Kementerian

Pertanian dan instansi terkait lainnya juga dapat dijadikan

Page 77: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

70

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

panduan dan acuan dalam penerapan teknologi seperti teknologi

tanam jajar legowo, teknologi hazton, teknologi salibu, mina padi,

teknologi jajar legowo super, padi organik dan lain sebagainya.

Guna mendukung pencapaian tujuan tersebut di atas, maka

pembinaan, pendampingan dan pengawalan yang telah

dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya perlu lebih ditingkatkan

dengan melibatkan petugas dinas dan aparat. Untuk itu, Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota dan atau Dinas Pertanian Provinsi

perlu melakukan koordinasi yang lebih intensif, sosialisasi serta

sinergi kegiatan dengan instansi terkait baik di lingkup

Kementerian Pertanian, TNI-AD (Pangdam, Dandim, Kodim,

Korem, Babinsa) dan stake holders lainnya.

Pendampingan dan pengawalan dilakukan oleh Petugas Dinas

Provinsi dan Kabupaten/Kota termasuk Penyuluh/PPL, POPT,

PBT, KCD, Mantri Tani atau petugas lain sesuai kebutuhan di

masing-masing lokasi; dan Aparat (TNI-AD beserta jajarannya/

BABINSA, Camat dan Kades atau lainnya) serta petugas Pusat.

Pengawalan pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi

dilakukan pula oleh para Peneliti BPTP di masing-masing lokasi

yang penugasannya melalui Surat Keputusan Kepala Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian

Pertanian.

Page 78: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

71

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Selanjutnya Pokja UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai, atau

Posko lainnya yang mendukung pencapaian sasaran produksi

padi, pada setiap tingkatan (Kabupaten/Kota dan Provinsi) harus

lebih diaktifkan guna melakukan koordinasi dan sinergi dengan

berbagai pihak dan instansi terkait untuk turun bersama

memantau kondisi di lapangan, menggerakkan percepatan

tanam/panen serentak, pemeliharaan tanaman dan mengetahui

segala permasalahannya untuk selanjutnya diselesaikan agar

tidak menjadi penghambat dalam merealisasikan kegiatan.

Page 79: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

72

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

V. PENGORGANISASIAN DAN OPERASIONALISASI

A. Pengorganisasian

1) Struktur Organisasi

Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah/prinsip

pengelolaan pemerintahan yang baik (good governance) dan

pemerintahan yang bersih (clean governance), maka

pelaksanaan kegiatan padi tahun 2017, harus memenuhi

prinsip-prinsip :

a. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;

b. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan

nepotisme (KKN);

c. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan

demokratisasi;

d. Memenuhi azas akuntabilitas.

Tanggung jawab teknis pelaksanaan kegiatan serealia (padi)

berada pada Dinas Pertanian yang membidangi tanaman

pangan Kabupaten/Kota. Tanggung jawab koordinasi

pembinaan program berada pada Dinas Pertanian yang

membidangi tanaman pangan di Provinsi atas nama

Gubernur. Tanggung jawab atas program dan kegiatan

berada pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan

Page 80: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

73

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

memberikan fasilitasi program dan kegiatan kepada Provinsi

dan Kabupaten/Kota. Kegiatan koordinasi pembinaan lintas

Kabupaten/Kota difasilitasi oleh Provinsi, sedangkan kegiatan

koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional difasilitasi oleh

Kabupaten/Kota. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan padi

maka di tingkat Provinsi dibentuk Tim Pembina Provinsi dan

pada tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Tim Teknis

Kabupaten/Kota.

2) Penanggung Jawab Program

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memfasilitasi koordinasi

persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan

Bantuan Pemerintah antara lain :

a. Menyusun pedoman pelaksanaan sebagai salah satu

acuan dalam pelaksanaan kegiatan, agar kegiatan berjalan

sesuai dengan yang telah ditetapkan;

b. Menggalang kemitraan dan melaksanakan koordinasi

dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Instansi terkait serta

seluruh pemangku kepentingan, dalam pelaksanaan,

pemantauan/pengendalian dan evaluasi kegiatan;

c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran.

Page 81: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

74

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

B. Operasionalisasi

Agar pelaksanaan kegiatan padi tahun 2017 terkoordinasi dan

terpadu mulai dari Kelompok Tani/Gapoktan, Kabupaten/Kota,

Provinsi sampai ke tingkat Pusat maka perlu dibentuk tim

pembina tingkat Pusat, tim pembina tingkat Provinsi dan tim

teknis tingkat Kabupaten/Kota.

1) Tim Pembina Pusat

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan padi dalam upaya

meningkatkan produksi dibentuk Kelompok Kerja Upaya

Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai di

tingkat Pusat, melalui Surat keputusan Menteri Pertanian dan

atau Surat Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan

dan atau Surat-Surat lainnya.

Secara garis besar tugas-tugas tim/pokja sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan peningkatan produksi

padi, jagung dan kedelai dan sarana pendukungnya.

b. Melaksanakan supervisi dan pendampingan Satuan Kerja

Perangkat daerah pelaksana program.

c. Menyusun laporan secara periodik setiap bulan atas

pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan produksi

padi, jagung dan kedelai, dan sarana pendukungnya.

Page 82: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

75

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

2) Tim Pembina Provinsi

Tim Pembina Provinsi yang terdiri dari unsur Dinas Pertanian,

Bakorluh Provinsi dan Kodam/Korem ditunjuk dan ditetapkan

oleh Gubernur atau Kepala Dinas Pertanian yang membidangi

tanaman pangan, dengan tugas :

a. Menyusun petunjuk pelaksanaan yang mengacu pada

pedoman pelaksanaan yang disusun oleh Pusat;

b. Melakukan koordinasi lintas sektoral antara-instansi di

tingkat Provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan

efektifitas pelaksanaan;

c. Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten/Kota

dalam pemantauan dan pengendalian serta membantu

mengatasi permasalahan di lapangan;

d. Menyusun laporan hasil pemantauan dan pengendalian

serta menyampaikan laporan ke tingkat Pusat.

3) Tim Teknis Kabupaten/Kota

Tim Teknis Kabupaten/Kota yang terdiri dari unsur Dinas

Pertanan, Bakorluh Kabupaten dan Kodim ditunjuk dan

ditetapkan oleh Bupati/Walikota setempat atau Kepala Dinas

Pertanian yang membidangi tanaman pangan, dengan tugas :

Page 83: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

76

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

a. Menyusun petunjuk teknis secara lebih rinci yang

disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah

dengan mengacu pada Pedoman Pelaksanaan yang

disusun oleh Pusat dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)

yang disusun oleh Provinsi disesuaikan dengan kondisi

sosial budaya setempat;

b. Mengesahkan Rencana Usaha Kelompok (RUK) sesuai

dengan rekomendasi setempat.

c. Melakukan sosialisasi dan seleksi calon kelompok

sasaran;

d. Melakukan bimbingan teknis, pemantauan/ pengendalian

dan evaluasi;

e. Membuat laporan hasil pemantauan/pengendalian dan

evaluasi.

Tim pembina tingkat Provinsi dan tim teknis tingkat

Kabupaten/Kota melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan

padi di Pos Simpul Koordinasi (POSKO) mulai dari tingkat

Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota sampai tingkat Provinsi.

Frekuensi pelaksanaan pembinaan oleh Provinsi dan

Kabupaten/Kota dilakukan sebagai berikut :

1. Pembinaan dilakukan secara periodik mulai dari persiapan

sampai dengan panen secara berjenjang mulai dari Pusat,

Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan serta Desa.

Page 84: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

77

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

2. Provinsi melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan padi

di Kabupaten/Kota 2 kali per musim tanam atau

disesuaikan dengan ketersediaan dana.

3. Kabupaten/Kota melakukan pembinaan pelaksanaan

kegiatan padi di tingkat lapangan/kelompok tani 4 kali per

musim tanam atau disesuaikan dengan ketersediaan dana.

4) Jadwal Pelaksanaan

Jadwal kegiatan disusun dengan mempertimbangkan

urutan/prioritas komponen kegiatan yang akan dilaksanakan

apabila komponen kegiatan tersebut lebih dari satu.

Penyusunan jadwal kegiatan dimaksudkan agar seluruh

komponen kegiatan dan realisasi tanam ditargetkan selesai

paling lambat Akhir Bulan September 2017, kecuali untuk

kegiatan budidaya padi inbrida (tadah hujan/lahan kering)

disesuaikan dengan kondisi di lapangan namun proses

administrasinya paling lambat Bulan Oktober 2017 telah

terealisir seluruhnya. Contoh jadwal pelaksanaan kegiatan,

dikemukakan pada Lampiran 19.

Untuk itu, persiapan pelaksanaan kegiatan sudah mulai

dirancang pada Bulan Desember 2016 atau awal Bulan

Januari 2017. Apabila akan dilakukan proses kontrak dengan

Pihak ke-3 pada Bulan Desember 2016, maka Pra DIPA

Tahun 2017 dapat dijadikan dasar oleh PPK/KPA melakukan

Kontrak dengan Pihak 3.

Page 85: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

78

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Penyusunan jadwal kegiatan hendaknya mengikutsertakan

berbagai pihak, instansi terkait lainnya dan pemangku

kepentingan.

Page 86: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

79

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

VI. BIMBINGAN/PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN

Bimbingan/pembinaan dan pendampingan dilaksanakan secara

periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen dan

berjenjang mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan

Kecamatan serta Desa.

A. Pusat melakukan koordinasi, supervisi dan pembinaan serta

penyusunan laporan secara periodik setiap bulan atas

pelaksanaan program dan kegiatan padi di provinsi dan

kabupaten/kota.

B. Provinsi melakukan koordinasi, supervisi, pembinaan dan

pengawalan serta penyusunan laporan hasil pemantauan dan

pengendalian atas pelaksanaan kegiatan padi di

kabupaten/kota diharapkan minimal 2 (dua) kali selama

musim tanam. Laporan disampaikan ke Pusat.

C. Kabupaten melakukan koordinasi, bimbingan, pematauan dan

pengendalian serta evaluasi, atas pelaksanaan kegiatan padi

di tingkat lapangan/kelompok tani pelaksana kegiatan minimal

4 (empat) kali selama musim tanam. Melakukan

pendampingan kelompok tani pelaksana kegiatan dan

membantu kelancaran distribusi bantuan pemerintah.

Page 87: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

80

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

D. Pengawalan dan pendampingan oleh peneliti Puslitbangtan,

BB Padi, Balitsereal, dan peneliti BPTP.

E. Pengawalan dan pendampingan oleh peneliti pada areal

kegiatan padi (areal program) dan areal non program/reguler

yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan

ketersediaan dana di masing-masing BPTP setempat.

Pendampingan dan pengawalan perlu mengedepankan

teknologi spesifik lokasi dan musim yang sinergisitas, yakni

teknologi yang mengutamakan peningkatan produktivitas dan

pengurangan kehilangan hasil serta pendekatan teknologi

yang memperhatikan sub-ekosistem setempat. Untuk itu perlu

dipastikan bahwa teknologi spesifik lokasi yang

rekomendasikan dan akan diterapkan di lapangan dibuat/

disusun oleh BPTP setempat.

Page 88: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

81

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

VII. PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Pengendalian Kegiatan

Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Proses

pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh

masing-masing instansi. Pengendalian dilaksanakan secara

berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota bersama pihak penyedia sarana

produksi (benih, bibit, pupuk, alat dan mesin pertanian,

bangunan, insektisida dan lain-lain). Pengendalian dilaksanakan

secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen.

Pengendalian meliputi perkembangan pelaksanaan kegiatan

padi beserta UPPO, sasaran luas tanam, luas panen,

produktivitas dan produksi padi tahun 2017.

Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat

pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah,

maupun lembaga atau instansi pengawas lainnya) dan

pengawasan oleh masyarakat, sehingga diperlukan

penyebarluasan informasi kepada pihak yang terkait (penyuluh

pertanian, pengurus kelompok, anggota kelompok, tokoh

masyarakat, organisasi petani, LSM, aparat instansi di daerah,

perangkat pemerintahan mulai dari desa sampai kecamatan,

anggota lembaga legislatif dan lembaga lainnya).

Page 89: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

82

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Ada 7 (tujuh) tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu :

1) Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Pengarah/Pembina

di Pusat/Provinsi dan Tim Teknis di Kabupaten/Kota;

2) Tahap persiapan pelaksanaan seleksi calon kelompok

sasaran dan calon lokasi yang dilakukan oleh Tim Teknis di

Kabupaten/Kota;

3) Tahap transfer/penyaluran bantuan pemerintah ke rekening

kelompok (jika transfer uang);

4) Tahap pencairan bantuan pemerintah yang dilakukan oleh

kelompok;

5) Tahap penyediaan dan penyaluran bantuan oleh pihak

penyedia barang/sarana produksi;

6) Tahap pelaksanaan pembangunan UPPO;

7) Tahap kebenaran dan ketepatan pemanfaatan dana bantuan

pemerintah oleh kelompok;

8) Tahap pengembangan usaha produktif yang dilakukan oleh

kelompok;

9) Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output,

outcome dan benefit.

Page 90: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

83

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

B. Monitoring

Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan

kegiatan padi dan UPPO tahun 2017, maka dilakukan monitoring

yang dilaksanakan secara periodik mulai dari persiapan sampai

dengan panen oleh petugas Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota. Monitoring meliputi perkembangan

pelaksanaan kegiatan, realisasi tanam dan panen padi oleh

ketua kelompok tani atau petugas lapangan.

1. Perkembangan Penyaluran Bantuan Pemerintah.

2. Perkembangan Pembangunan UPPO.

3. Realisasi Tanam dan Panen.

A. Ketua kelompok tani atau petugas pendamping/lapangan,

mengirimkan data tanggal realisasi tanam dan realisasi

panen beserta luasannya ke pusat.

B. Waktu penyampaian data dilakukan pada saat akan tanam

dan panen.

Data dikirim ke Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu – Jakarta Selatan 12520;

Telp. (021) 7806262 ; Faximile (021) 7802930; email.

[email protected].

Page 91: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

84

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

C. Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota setelah seluruh rangkaian kegiatan padi selesai

dilaksanakan. Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk

mengindentifikasi berbagai permasalahan yang timbul maupun

tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dalam pelaksanaan

program dan kegiatan sehingga dapat diketahui tindakan korektif

sedini mungkin.

Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara periodik dan

berjenjang sesuai dengan tahapan pengembangan usaha

kelompok yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir

kegiatan. Evaluasi meliputi : 1) Komponen kegiatan padi dan

pencapaian produksi padi tahun 2017, 2) Tingkat pencapaian

sasaran areal dan hasil/produksi, 3) Penerapan komponen

teknologi budidaya, 4) Komponen kegiatan UPPO dan

pemanfaatannya, dan 5) Kegiatan pendukung lainnya.

D. Pelaporan

Kegiatan pelaporan dilaksanakan oleh petugas provinsi,

kabupaten/kota dan kecamatan serta desa/unit kerja secara

periodik setiap bulan. Pelaporan dilakukan secara berjenjang

yaitu dari Pemandu Lapangan ke Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota, dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ke Dinas

Pertanian Provinsi dan dari Dinas Pertanian Provinsi ke Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan c/q Direktorat Serealia.

Page 92: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

85

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

Laporan kegiatan meliputi pelaksanaan kegiatan padi dan

UPPO, hasil/produksi dan produktivitas yang telah diperoleh, dan

lain-lain sebagaimana terlihat dalam format laporan (Lampiran

20, 21 dan 22). Laporan akhir memuat hasil evaluasi,

kesimpulan, saran serta data dukung lainnya yang dapat berupa

form Check List Pengendalian Kegiatan (Lampiran 23), Surat

Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan (Lampiran 24) dan Contoh

Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Bantuan Pemerintah

(Lampiran 25).

Disamping laporan kegiatan, perlu disampaikan pula laporan

program yang antara lain meliputi :

a. Sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan

1) Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota merencanakan dan

membuat laporan blanko sasaran tanam, panen,

produktivitas dan produksi padi tahun 2017.

2) Laporan sasaran tanam, panen, produktivitas dan

produksi padi tahun 2017 Kabupaten/Kota di laporkan ke

Provinsi

3) Provinsi mengirim laporan sasaran tanam, panen,

produktivitas dan produksi padi tahun 2017 ke Pusat

b. Realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan

1) Petugas Penyuluh dan Babinsa meminta laporan realisasi

tanam atau panen kepada ketua Kelompok Tani,

Page 93: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

86

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

selanjutnya dikompilasi dan dilaporkan ke atasan masing-

masing di Kabupaten. Babinsa ke Dandim c.q. Pasiter di

Kodim dan Dinas Pertanian kabupaten.

2) Kabupaten/Kota mengirimkan laporan blanko realisasi

tanam, panen, produktivitas dan produksi padi bulanan

tahun 2017 ke Provinsi. Kodim ke Korem/Kodam dan

Dinas Pertanian Kabupaten ke Dinas Pertanian Provinsi.

3) Selanjutnya Provinsi mengirimkan laporan blanko realisasi

tanam, panen, produktivitas dan produksi padi bulanan

tahun 2017 ke Pusat. Korem/Kodam ke Aster Kasad c.q.

Paban III/Wanwil dan Dinas Pertanian Provinsi ke Direktur

Jenderal Tanama Pangan c.q. Direktur Serealia.

4) Penyampaian laporan realisasi tanam, panen,

produktivitas dan produksi padi tahun 2017

Kabupaten/Kota dilaporkan ke Provinsi dan Pusat setiap

bulannya.

c. Kendala dan permasalahan yang dihadapi di tingkat lapangan

1) Dinas Kabupaten/Kota memberikan laporan kendala dan

permasalahan kegiatan padi dan UPPO di lapangan.

2) Laporan dari Kabupaten/Kota, disampaikan ke dinas

Provinsi dan selanjutnya di laporkan ke Pusat

3) Laporan kendala dan permasalahan di tingkat lapangan

disampaikan ke Pusat setiap bulan

Page 94: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

87

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

4) Hasil laporan perkembangan tersebut akan dievaluasi

oleh Pusat dan Daerah.

Laporan ke pusat disampaikan ke Direktorat Serealia Jl. AUP

No. 3 Pasar Minggu – Jakarta Selatan 12520; Telp. (021)

7806262 ; Faximile (021) 7802930; email.

[email protected].

Pada akhirnya, apabila seluruh kegiatan padi dan UPPO tahun

2017 telah selesai dilaksanakan, maka segera di proses Berita

Acara (BA) Serah Terima Pekerjaan dan ditindaklanjuti dengan

Berita Acara (BA) Serah Terima Pengelolaan Bantuan Pemerintah

(Lampiran 26). Dokumen-dokumen tersebut, selanjutnya

disampaikan ke: Direktorat Serealia Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu –

Jakarta Selatan 12520; Telp. (021) 7806262 ; Faximile (021)

7802930; email. [email protected].

Kinerja penyampaian laporan, peningkatan luas tanam (LT),

serapan anggaran dan capaian produksi merupakan salah satu

dasar pengalokasian anggaran Tahun 2018 dan tahun-tahun

berikutnya sebagai penerapan azas reward and punishment.

Page 95: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

88

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

VIII. PENUTUP

Peningkatan produktivitas padi melalui pengembangan dan

penerapan berbagai teknologi merupakan salah satu terobosan yang

diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dalam

pencapaian sasaran produksi padi nasional.

Penerapan teknologi tersebut akan berhasil meningkatkan produksi

dan pendapatan petani apabila didukung oleh semua pihak termasuk

pemangku kepentingan baik hulu, onfarm maupun hilir serta

terciptanya koordinasi, sinkronisasi dan sinergis pada setiap tingkat

pemerintahan mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota,

Kecamatan sampai tingkat Desa.

Untuk itu diperlukan niat tulus dan komitmen yang kuat dari seluruh

stakeholders dan dengan pola gerakan yang seiring seirama terpadu

terkoordinasi terpantau mulai dari pusat sampai lapangan.

Disamping itu, kecepatan pengambilan keputusan dalam

menyelesaikan masalah dan komitmen seluruh pemangku

kepentingan sangat diperlukan.

Peran dan komitmen yang kuat dari Gubernur dan Bupati/Walikota

sangat diharapkan dalam meningkatkan kinerja produksi dan

serapan anggaran. Untuk itu Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan

Kepala Dinas Kabupaten/Kota diharapkan dapat meyakinkan

Gubernur/ Bupati/Walikota untuk memberi perhatian serius terhadap

keberhasilan kegiatan serealia pada khususnya dan pembangunan

Page 96: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

89

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

tanaman pangan pada umumnya guna meningkatkan produksi padi

dan kesejahteraan petani.

Sebagai catatan penting bahwa pelaksanaan kegiatan padi tahun

2017 melalui fasilitasi bantuan pemerintah, diharapkan menjadi salah

satu pengungkit untuk mencapai produksi padi yang telah ditetapkan

pada tahun 2017, swasembada beras berkelanjutan dan kedaulatan

pangan untuk menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan

Dunia.

- o00o -

Page 97: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

90

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2O17

LAMPIRAN

Page 98: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

91

SASARAN INDIKATIF LUAS TANAM, PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI TAHUN 2017 (VERSI UPSUS)

Okt 2016 s/d

Mar 2017

Apr 2017 s/d

Sep 2017

Okt 2016 - Sep

2017

1 Aceh 301.285 221.177 522.462 504.385 50,32 2.539.004

2 Sumatera Utara 485.087 493.616 978.702 944.839 51,80 4.890.806

3 Sumatera Barat 301.931 284.331 586.261 565.977 51,20 2.896.812

4 R i a u 93.606 58.011 151.616 146.370 37,28 544.849

5 J a m b i 104.179 91.585 195.764 188.990 48,29 913.882

6 Sumatera Selatan 580.436 545.805 1.126.241 1.087.273 47,92 5.214.299

7 Bengkulu 96.646 72.775 169.421 163.559 47,04 768.503

8 Lampung 508.627 339.382 848.009 818.668 51,44 4.210.947

9 Kep. Babel 6.084 9.751 15.835 15.287 26,03 39.929

10 Kepulauan Riau 228 166 394 380 36,41 1.384

11 DKI Jakarta 994 632 1.626 1.570 55,31 8.687

12 Jawa Barat 1.281.443 915.284 2.196.728 2.120.721 60,61 12.853.494

13 Jawa Tengah 1.390.237 682.120 2.072.356 2.000.653 61,01 12.211.695

14 DI Yogyakarta 109.909 48.951 158.860 153.364 60,03 919.184

15 Jawa Timur 1.529.609 851.626 2.381.235 2.298.845 61,12 14.073.378

16 Banten 258.489 184.618 443.106 427.775 56,50 2.417.936

17 B a l i 88.177 90.154 178.332 172.162 61,09 1.052.161

18 NTB 354.112 152.239 506.351 488.832 51,36 2.512.906

19 NTT 225.279 68.544 293.824 283.658 34,45 972.903

20 Kalimantan Barat 271.010 321.149 592.159 571.670 31,86 1.810.536

21 Kalimantan Tengah 204.735 108.723 313.458 302.613 35,48 1.074.640

22 Kalimantan Selatan 396.706 205.233 601.939 581.112 42,65 2.489.645

23 Kalimantan Timur 83.166 46.865 130.030 125.531 41,25 511.134

24 Kalimantan Utara 15.769 28.680 44.449 42.911 36,56 159.309

25 Sulawesi Utara 76.547 76.006 152.553 147.275 49,02 721.187

26 Sulawesi Tengah 135.096 131.187 266.283 257.070 49,29 1.268.986

27 Sulawesi Selatan 600.697 568.153 1.168.850 1.128.407 55,01 6.225.942

28 Sulawesi Tenggara 94.185 86.125 180.310 174.071 45,86 797.478

29 Gorontalo 37.755 31.382 69.137 66.745 54,07 361.149

30 Sulawesi Barat 71.063 59.340 130.404 125.892 48,91 614.295

31 Maluku 13.837 12.530 26.367 25.455 51,41 131.311

32 Maluku Utara 14.136 11.926 26.062 25.160 35,61 89.797

33 Papua Barat 4.665 5.464 10.130 9.779 44,22 43.445

34 Papua 30.464 24.458 54.922 53.021 43,81 232.274

9.766.188 6.827.990 16.594.178 16.020.019 53,42 85.573.888 I N D O N E S I A

No Provinsi

Luas Tanam (Ha) Luas Panen

(Ha)

Provitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Lampiran 1

Page 99: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

92

SASARAN TANAM BULANAN TAHUN 2017 (MT 2016/2017 DAN MT 2017) VERSI UPSUS

Okt-16 Nov 16 Des-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17 Agu-17 Sep-17

1 Aceh 15.899 51.591 102.119 87.159 28.145 16.371 301.285 9.686 19.932 70.694 65.986 28.087 26.792 221.177 522.462

2 Sumatera Utara 115.330 115.686 102.142 51.021 46.763 54.144 485.087 46.022 61.936 69.252 73.251 91.570 151.584 493.616 978.702

3 Sumatera Barat 60.224 48.516 50.825 41.675 49.212 51.479 301.931 30.944 36.424 34.985 43.858 62.853 75.266 284.331 586.261

4 R i a u 33.891 15.654 11.631 10.593 9.514 12.323 93.606 5.815 3.757 2.979 3.281 5.503 36.677 58.011 151.616

5 J a m b i 17.825 18.846 22.977 16.898 14.358 13.275 104.179 8.801 12.672 16.632 16.092 17.550 19.838 91.585 195.764

6 Sumatera Selatan 123.918 173.119 145.178 73.684 29.365 35.173 580.436 74.125 133.604 149.814 96.361 33.502 58.399 545.805 1.126.241

7 Bengkulu 11.532 16.555 26.468 15.446 15.825 10.819 96.646 5.883 9.497 15.813 17.658 14.763 9.161 72.775 169.421

8 Lampung 33.328 83.960 179.307 114.150 44.056 53.827 508.627 46.369 99.367 85.214 56.686 20.998 30.747 339.382 848.009

9 Kep. Babel 1.742 1.186 814 1.163 866 312 6.084 227 530 416 184 3.697 4.696 9.751 15.835

10 Kepulauan Riau 72 28 29 46 35 18 228 29 22 16 8 82 9 166 394

11 DKI Jakarta 248 113 187 167 119 161 994 101 140 104 117 61 110 632 1.626

12 Jawa Barat 90.230 206.591 403.683 279.754 157.014 144.172 1.281.443 161.281 205.869 145.745 158.175 155.818 88.397 915.284 2.196.728

13 Jawa Tengah 88.017 257.543 423.920 228.912 131.546 260.298 1.390.237 170.188 156.005 93.108 107.663 95.863 59.292 682.120 2.072.356

14 DI Yogyakarta 6.355 46.892 27.699 6.722 4.447 17.794 109.909 13.346 9.460 4.705 5.532 6.605 9.302 48.951 158.860

15 Jawa Timur 58.179 224.660 586.455 319.075 115.937 225.303 1.529.609 248.963 145.377 86.984 143.378 155.442 71.482 851.626 2.381.235

16 Banten 20.775 44.262 90.095 58.780 23.935 20.642 258.489 38.051 49.539 40.163 20.219 15.935 20.710 184.618 443.106

17 B a l i 5.268 7.161 19.705 23.558 21.377 11.109 88.177 5.350 9.411 12.590 21.485 25.396 15.923 90.154 178.332

18 NTB 7.718 26.330 137.843 118.752 50.113 13.355 354.112 44.396 39.978 20.520 12.843 19.593 14.910 152.239 506.351

19 NTT 6.439 20.083 58.858 66.724 50.758 22.417 225.279 4.540 7.620 10.396 22.609 15.342 8.038 68.544 293.824

20 Kalimantan Barat 136.333 70.384 38.758 10.266 2.584 12.686 271.010 16.817 30.563 22.166 19.874 67.827 163.903 321.149 592.159

21 Kalimantan Tengah 65.097 48.277 25.185 11.091 16.725 38.360 204.735 41.650 24.770 11.106 3.970 2.523 24.705 108.723 313.458

22 Kalimantan Selatan 4.569 29.600 89.884 86.971 77.322 108.360 396.706 64.531 29.556 24.494 49.064 31.908 5.680 205.233 601.939

23 Kalimantan Timur 20.761 15.690 19.307 18.736 6.372 2.299 83.166 1.528 5.783 13.109 7.387 3.982 15.076 46.865 130.030

24 Kalimantan Utara 8.603 3.075 1.301 1.487 664 639 15.769 620 1.214 865 3.451 8.488 14.042 28.680 44.449

25 Sulawesi Utara 10.249 10.417 17.078 13.453 15.019 10.331 76.547 12.767 12.850 11.554 9.974 15.606 13.256 76.006 152.553

26 Sulawesi Tengah 10.420 13.909 24.511 36.521 30.266 19.469 135.096 8.817 13.152 23.498 42.989 28.943 13.789 131.187 266.283

27 Sulawesi Selatan 23.969 65.286 190.656 174.424 91.021 55.341 600.697 52.625 231.573 108.939 57.969 63.820 53.227 568.153 1.168.850

28 Sulawesi Tenggara 9.876 7.291 10.431 17.149 24.343 25.095 94.185 11.203 9.730 11.109 20.985 20.692 12.406 86.125 180.310

29 Gorontalo 4.914 10.589 12.166 4.420 2.234 3.434 37.755 6.852 10.132 8.261 2.121 1.456 2.560 31.382 69.137

30 Sulawesi Barat 6.770 9.288 13.018 17.637 12.668 11.682 71.063 4.952 11.224 13.128 9.604 10.196 10.236 59.340 130.404

31 Maluku 1.538 2.158 4.077 3.980 1.841 243 13.837 917 2.798 5.000 2.764 840 213 12.530 26.367

32 Maluku Utara 425 2.645 3.293 3.786 2.117 1.869 14.136 1.568 1.287 1.515 2.041 3.315 2.201 11.926 26.062

33 Papua Barat 822 521 432 898 1.413 578 4.665 540 358 375 820 1.921 1.452 5.464 10.130

34 Papua 1.556 1.816 4.497 7.872 10.693 4.029 30.464 1.063 3.958 9.020 5.762 3.088 1.566 24.458 54.922

1.002.892 1.649.722 2.844.529 1.922.968 1.088.668 1.257.408 9.766.188 1.140.565 1.390.088 1.124.270 1.104.160 1.033.263 1.035.644 6.827.990 16.594.178 INDONESIA

MT 2017 Jumlah MT

17

Total MT

16/17 + MT 17

Jumlah MT

16/17 No Provinsi

MT 2016/2017

Lampiran 2

Page 100: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

93

SASARAN PRODUKSI BULANAN TAHUN 2017 (VERSI UPSUS)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Aceh 78.012 253.140 501.065 427.657 136.755 79.544 47.065 96.845 339.124 316.542 134.734 128.522 2.539.004

2 Sumatera Utara 559.662 561.390 495.666 247.591 241.978 280.172 238.142 320.491 349.390 369.565 461.989 764.771 4.890.806

3 Sumatera Barat 296.738 239.053 250.429 205.342 241.300 252.415 151.726 178.599 174.346 218.563 313.223 375.078 2.896.812

4 R i a u 111.883 51.679 38.396 34.968 38.541 49.917 23.555 15.219 11.111 12.238 20.528 136.815 544.849

5 J a m b i 79.565 84.126 102.564 75.428 66.314 61.309 40.646 58.525 81.938 79.276 86.458 97.732 913.882

6 Sumatera Selatan 573.025 800.543 671.338 340.730 131.681 157.725 332.399 599.117 712.449 458.251 159.321 277.722 5.214.299

7 Bengkulu 52.230 74.981 119.877 69.958 65.678 44.902 24.415 39.416 76.327 85.237 71.260 44.222 768.503

8 Lampung 166.891 420.429 897.879 571.607 217.845 266.164 229.287 491.348 417.829 277.946 102.961 150.762 4.210.947

9 Kep. Babel 4.154 2.829 1.940 2.773 2.691 971 707 1.647 1.028 455 9.133 11.602 39.929

10 Kepulauan Riau 253 97 103 162 122 62 101 77 58 30 288 32 1.384

11 DKI Jakarta 1.305 594 980 875 674 913 573 792 526 592 308 555 8.687

12 Jawa Barat 527.785 1.208.412 2.361.263 1.636.366 925.856 850.135 951.019 1.213.940 845.196 917.281 903.613 512.628 12.853.494

13 Jawa Tengah 519.543 1.520.210 2.502.287 1.351.211 791.811 1.566.806 1.024.409 939.038 522.242 603.879 537.691 332.568 12.211.695

14 DI Yogyakarta 35.117 259.144 153.074 37.149 26.511 106.077 79.563 56.392 29.904 35.158 41.975 59.119 919.184

15 Jawa Timur 348.011 1.343.856 3.508.017 1.908.624 644.020 1.251.538 1.382.969 807.559 547.598 902.616 978.565 450.005 14.073.378

16 Banten 113.922 242.718 494.054 322.328 132.287 114.087 210.307 273.801 212.946 107.200 84.487 109.802 2.417.936

17 B a l i 31.479 42.785 117.737 140.759 124.382 64.637 31.128 54.757 74.226 126.670 149.724 93.877 1.052.161

18 NTB 38.733 132.134 691.740 595.934 245.042 65.303 217.085 195.482 100.220 62.724 95.693 72.817 2.512.906

19 NTT 19.226 59.965 175.743 199.229 183.216 80.917 16.388 27.504 38.850 84.493 57.333 30.038 972.903

20 Kalimantan Barat 355.538 183.551 101.075 26.772 8.523 41.849 55.474 100.822 75.859 68.014 232.127 560.931 1.810.536

21 Kalimantan Tengah 197.217 146.261 76.301 33.600 63.534 145.724 158.221 94.098 41.920 14.985 9.523 93.255 1.074.640

22 Kalimantan Selatan 20.435 132.402 402.056 389.022 296.870 416.038 247.759 113.479 103.926 208.174 135.385 24.100 2.489.645

23 Kalimantan Timur 73.287 55.386 68.155 66.137 26.157 9.438 6.270 23.739 60.507 34.093 18.381 69.583 511.134

24 Kalimantan Utara 21.322 7.620 3.225 3.685 1.642 1.581 1.534 3.003 3.728 14.872 36.580 60.516 159.309

25 Sulawesi Utara 45.333 46.080 75.540 59.508 72.020 49.539 61.218 61.616 57.402 49.549 77.529 65.854 721.187

26 Sulawesi Tengah 50.397 67.268 118.547 176.633 149.484 96.155 43.545 64.959 108.002 197.589 133.030 63.376 1.268.986

27 Sulawesi Selatan 133.014 362.296 1.058.022 967.947 483.911 294.219 279.779 1.231.148 543.095 288.994 318.163 265.355 6.225.942

28 Sulawesi Tenggara 40.926 30.214 43.228 71.068 112.641 116.118 51.836 45.023 48.807 92.196 90.912 54.508 797.478

29 Gorontalo 26.709 57.556 66.131 24.023 11.391 17.510 34.939 51.664 40.865 10.491 7.203 12.666 361.149

30 Sulawesi Barat 33.474 45.921 64.364 87.203 59.412 54.787 23.222 52.642 58.781 43.004 45.652 45.832 614.295

31 Maluku 8.443 11.846 22.385 21.850 9.866 1.305 4.912 14.994 20.252 11.195 3.402 862 131.311

32 Maluku Utara 1.337 8.327 10.367 11.920 7.571 6.683 5.605 4.602 5.575 7.513 12.198 8.099 89.797

33 Papua Barat 3.096 1.963 1.626 3.382 5.943 2.432 2.272 1.503 1.742 3.810 8.928 6.748 43.445

34 Papua 6.607 7.710 19.091 33.418 45.898 17.294 4.564 16.987 37.454 23.925 12.821 6.504 232.274

4.574.669 8.462.488 15.214.264 10.144.863 5.571.565 6.564.265 5.982.634 7.250.826 5.743.225 5.727.120 5.351.116 4.986.852 85.573.888 INDONESIA

No Provinsi

Produksi 2017 (Ton)

Jan-Des

Lampiran 3

Page 101: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

94

SASARAN INDIKATIF LUAS TANAM, PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI TAHUN 2017 PER KABUPATEN (VERSI UPSUS)

PROVINSI ACEH

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Simeuleu 6.775 2.135 8.910 8.602 38,00 32.689

2 Aceh Singkil 1.413 1.614 3.027 2.922 52,67 15.392

3 Aceh Selatan 14.931 5.676 20.607 19.894 52,94 105.323

4 Aceh Tenggara 11.166 16.486 27.652 26.695 54,87 146.479

5 Aceh Timur 33.754 24.954 58.708 56.677 43,21 244.903

6 Aceh Tengah 8.994 4.427 13.420 12.956 41,59 53.882

7 Aceh Barat 13.884 9.715 23.598 22.782 51,21 116.668

8 Aceh Besar 30.353 17.153 47.506 45.862 60,05 275.390

9 Pidie 34.087 13.736 47.823 46.168 46,55 214.907

10 Bireuen 24.533 20.883 45.416 43.845 54,08 237.096

11 Aceh Utara 47.972 33.469 81.441 78.624 46,21 363.326

12 Aceh Barat Daya 7.188 9.589 16.777 16.196 65,65 106.329

13 Gayo Luwes 6.844 7.875 14.719 14.210 50,96 72.417

14 Aceh Tamiang 17.623 20.496 38.118 36.799 55,22 203.217

15 Nagan Raya 12.815 13.820 26.635 25.714 50,31 129.373

16 Aceh Jaya 11.271 6.497 17.768 17.153 44,71 76.690

17 Bener Meriah 2.656 868 3.524 3.402 41,87 14.246

18 Pidie Jaya 9.469 7.049 16.517 15.946 57,53 91.739

19. Kota Banda Aceh 97 12 110 106 36,43 386

20. Kota Sabang - - - - - -

21. Kota Langsa 2.042 1.799 3.841 3.708 45,87 17.011

22. Kota Lhokseumawe 1.262 956 2.218 2.141 71,23 15.252

23. Subulussalam 2.157 1.968 4.125 3.983 15,80 6.291

301.285 221.177 522.462 504.385 50,34 2.539.004

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

Lampiran 4

Page 102: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

95

SUMATERA UTARA

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Medan 1.831 755 2.586 2.497 54,64 13.642

2 Langkat 29.529 55.931 85.460 82.503 55,59 458.622

3 Deli Serdang 58.353 42.687 101.039 97.543 54,41 530.733

4 Simalungun 65.988 67.521 133.509 128.890 55,92 720.806

5 Tanah Karo 12.161 22.623 34.784 33.580 49,77 167.117

6 Asahan 9.928 10.535 20.463 19.755 53,74 106.164

7 Lab. Batu 15.343 18.502 33.845 32.674 58,64 191.588

8 Tap. Utara 20.862 14.931 35.793 34.554 47,72 164.891

9 Tap. Tengah 21.317 16.013 37.330 36.039 44,92 161.880

10 Tap. Selatan 20.673 17.622 38.295 36.970 48,36 178.768

11 Nias 6.644 8.785 15.429 14.895 38,76 57.728

12 Dairi 12.186 19.684 31.869 30.767 50,89 156.561

13 Teb. Tinggi 563 748 1.311 1.266 39,26 4.969

14 Tanj. Balai 131 1.755 1.886 1.820 32,47 5.911

15 Binjai 2.164 1.748 3.911 3.776 48,13 18.174

16 Pem. Siantar 2.037 2.856 4.893 4.724 55,72 26.321

17 Toba Samosir 21.325 8.245 29.570 28.547 43,70 124.738

18 Mand. Natal 21.697 30.364 52.061 50.260 48,22 242.347

19 P. Sidempuan 6.087 5.457 11.544 11.145 41,65 46.423

20 Nias Selatan 12.234 23.599 35.832 34.593 48,51 167.819

21 H. Hasundutan 17.671 10.438 28.109 27.136 46,93 127.355

22 S. Bedagai 39.241 41.261 80.501 77.716 57,72 448.589

23 Pakpak Bharat 2.063 4.088 6.151 5.939 49,11 29.166

24 Samosir 6.270 3.751 10.022 9.675 57,91 56.027

25 Batubara 18.944 21.570 40.515 39.113 58,18 227.558

26 Palas 11.585 5.993 17.579 16.971 40,39 68.547

27 Paluta 21.975 13.857 35.832 34.592 32,32 111.791

28 Labura 20.228 14.400 34.628 33.430 66,90 223.636

29 Labusel 654 707 1.361 1.314 29,68 3.899

30 Nias Utara 2.344 2.419 4.763 4.598 41,14 18.919

31 Nias Barat 2.282 1.740 4.022 3.883 29,82 11.577

32 Gunung Sitoli 778 2.269 3.047 2.942 57,09 16.793

33 Sibolga - 762 762 736 23,75 1.748

485.087 493.616 978.702 944.839 51,76 4.890.806

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

Page 103: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

96

SUMATERA BARAT

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Pasaman 28.224 27.901 56.126 54.184 45,37 245.808

2 Pasaman Barat 16.594 14.115 30.708 29.646 56,99 168.958

3 Lima Puluh Kota 32.151 25.641 57.792 55.792 47,17 263.189

4 Agam 38.530 35.742 74.272 71.703 54,78 392.779

5 Tanah Datar 28.873 28.540 57.413 55.426 52,95 293.501

6 Padang Pariaman 29.503 33.471 62.973 60.794 49,72 302.261

7 Solok 36.684 36.521 73.205 70.672 50,75 358.660

8 Solok Selatan 16.781 14.160 30.940 29.870 48,46 144.748

9 Sijunjung 14.143 4.994 19.137 18.475 50,80 93.857

10 Dharmasraya 6.314 9.008 15.322 14.792 49,89 73.801

11 Pesisir Selatan 32.107 32.299 64.405 62.177 54,36 338.013

12 Mentawai 680 749 1.429 1.380 27,12 3.742

13 Ko. Payakumbuh 4.622 3.853 8.476 8.182 47,82 39.130

14 Ko. Bukittinggi 447 406 853 824 63,42 5.225

15 Ko. Padang Panjang 927 970 1.897 1.831 49,49 9.062

16 Ko. Padang 8.536 10.619 19.155 18.493 51,50 95.243

17 Ko. Solok 1.573 1.240 2.813 2.716 50,83 13.806

18 Ko. Sawahlunto 1.696 929 2.624 2.534 76,53 19.391

19 Ko. Pariaman 3.546 3.175 6.720 6.488 54,93 35.637

301.931 284.331 586.261 565.977 51,18 2.896.812

Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Page 104: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

97

RIAU

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Kampar 5.038 4.892 9.930 9.586 43,65 41.840

2 Rokan Hulu 10.160 10.392 20.552 19.841 46,61 92.472

3 Pelalawan 9.442 10.673 20.114 19.418 29,36 57.010

4 Indragiri Hulu 7.037 1.846 8.883 8.575 37,22 13.304

5 Kuantan Singingi 3.607 2.047 5.653 5.458 37,22 44.421

6 Indragiri Hilir 23.517 10.941 34.458 33.266 31,82 105.866

7 Bengkalis 3.074 5.587 8.661 8.361 43,32 36.221

8 Siak 10.772 1.538 12.310 11.884 53,99 64.161

9 Rokan Hilir 17.384 5.496 22.880 22.089 26,53 58.597

10 Dumai 1.121 1.716 2.837 2.739 26,93 7.375

11 Pekanbaru 26 17 43 42 21,90 92

12 Kep.Meranti 2.428 2.866 5.295 5.111 45,96 23.490

93.606 58.011 151.616 146.370 37,22 544.849

JAMBI

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Kerinci 23.843 19.772 43.614 42.105 52,26 220.048

2 Merangin 17.280 10.117 27.396 26.448 33,20 87.804

3 Sarolangun 5.929 8.437 14.367 13.870 56,50 78.368

4 Batanghari 977 8.490 9.468 9.140 59,72 54.588

5 Muaro Jambi 2.293 10.912 13.205 12.748 58,97 75.174

6 Tanjung Jabung Timur 22.274 4.784 27.058 26.121 48,41 126.465

7 Tanjung Jabung Barat 8.221 8.488 16.709 16.130 52,51 84.703

8 Tebo 10.815 2.284 13.098 12.645 43,78 55.362

9 Bungo 6.347 7.161 13.508 13.041 41,20 53.733

10 Kota Jambi - 1.284 1.284 1.239 62,04 7.688

11 Kota Sungai Penuh 6.201 9.857 16.057 15.502 45,12 69.947

104.179 91.585 195.764 188.990 48,36 913.882

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 105: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

98

SUMATERA SELATAN

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 OKU 10.242 4.716 14.958 14.440 41,65 60.144

2 O K I 94.477 105.805 200.282 193.352 45,38 877.385

3 Muara Enim 18.174 18.007 36.182 34.930 36,61 127.872

4 Pali 4.257 7.268 11.525 11.126 29,94 33.314

5 Lahat 21.456 22.181 43.637 42.127 44,02 185.437

6 Musi Rawas 34.416 41.388 75.804 73.181 37,39 273.635

7 Muratara 6.293 3.147 9.440 9.114 24,31 22.152

8 Musi Banyuasin 38.132 17.343 55.475 53.556 52,57 281.515

9 Banyuasin 212.632 82.182 294.814 284.613 58,40 1.662.064

10 OKU Selatan 27.169 37.089 64.258 62.034 35,45 219.936

11 OKU Timur 76.346 108.763 185.109 178.704 52,99 947.017

12 Ogan Ilir 4.086 47.771 51.857 50.062 49,67 248.675

13 Empat Lawang 23.142 28.771 51.913 50.117 31,63 158.545

14 Palembang 378 8.093 8.470 8.177 39,77 32.525

15 Prabumulih 122 832 955 922 29,50 2.719

16 Pagar Alam 6.347 6.497 12.844 12.400 41,65 51.639

17 Lubuk Linggau 2.766 5.954 8.719 8.418 35,31 29.726

580.436 545.805 1.126.241 1.087.273 47,96 5.214.299

BENGKULU

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Bengkulu Utara 13.581 12.061 25.643 24.755 43,40 107.435

2 Bengkulu Selatan 9.135 7.320 16.455 15.886 71,47 113.541

3 Rejang Lebong 17.156 10.217 27.373 26.426 48,11 127.143

4 Kaur 9.766 8.808 18.574 17.932 45,70 81.950

5 Seluma 13.967 5.052 19.019 18.361 54,09 99.308

6 Mukomuko 8.313 10.293 18.606 17.962 37,26 66.921

7 Lebong 9.378 3.768 13.146 12.691 38,07 48.315

8 Kepahiang 6.173 5.848 12.021 11.605 41,94 48.668

9 Bengkulu Tengah 8.203 7.755 15.958 15.406 39,88 61.435

10 Kota Bengkulu 975 1.652 2.627 2.536 54,36 13.785

96.646 72.775 169.421 163.559 46,99 768.503 Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 106: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

99

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Lampung Barat 14.218 14.700 28.918 27.917 62,82 175.379

2 Tanggamus 23.312 27.324 50.636 48.884 63,87 312.203

3 Lampung Selatan 57.772 40.489 98.261 94.862 55,57 527.166

4 Lampung Timur 66.963 76.025 142.989 138.041 38,70 534.164

5 Lampung Tengah 144.818 49.514 194.332 187.608 52,07 976.874

6 Lampung Utara 24.843 19.870 44.713 43.166 59,24 255.704

7 Way Kanan 23.520 14.404 37.924 36.612 50,59 185.227

8 Tulang Bawang 38.294 29.249 67.543 65.206 49,55 323.072

9 Pesawaran 24.310 18.373 42.683 41.206 52,68 217.069

10 Pringsewu 17.964 11.894 29.858 28.825 67,70 195.139

11 Mesuji 46.088 18.402 64.490 62.259 39,75 247.508

12 Tulang Bawang Barat 9.183 9.615 18.798 18.147 61,57 111.737

13 Pesisir Barat 13.312 4.748 18.060 17.435 69,39 120.987

14 Bandar Lampung 1.019 877 1.896 1.831 43,19 7.907

15 Metro 3.010 3.898 6.908 6.669 31,21 20.812

508.627 339.382 848.009 818.668 51,44 4.210.947

KEPULAUAN RIAU

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Karimun 1 - 1 1 60,32 7

2 Bintan 15 - 15 14 40,52 58

3 Natuna 171 108 279 271 32,58 883

4 Lingga - 52 52 50 36,27 182

5 Kepulauan Anambas 40 6 46 45 56,68 254

6 B A T A M - - - - -

7 Tanjung Pinang - - - - -

227 166 394 381 36,28 1.384

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 107: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

100

BANGKA BELITUNG

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Bangka 613 3.902 4.515 4.445 26,12 6.720

2 Belitung 315 402 717 291 28,05 816

3 Bangka Barat 750 3.449 4.200 3.843 23,64 9.087

4 Bangka Tengah 96 182 278 410 36,18 1.484

5 Bangka Selatan 3.682 1.315 4.997 5.479 37,11 20.330

6 Belitung Timur 627 500 1.127 818 26,05 1.493

7 Pangkalpinang - - - - #DIV/0! -

6.083 9.751 15.834 15.286 26,12 39.930

DKI JAKARTA

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Kepulauan Seribu - - - - #DIV/0! -

2 Kota Jakarta Selatan - - - - #DIV/0! -

3 Kota Jakarta Timur 203 64 229 558 55,30 5.514

4 Kota Jakarta Pusat - - - - -

5 Kota Jakarta Barat 297 144 416 560 56,65 3.173

6 Kota Jakarta Utara 495 424 982 453 - -

994 632 1.626 1.571 55,30 8.687 Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 108: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

101

JAWA BARAT

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Kab. Bogor 50.707 41.282 91.989 88.806 66,97 594.761

2 Kab. Sukabumi 117.717 51.780 169.497 163.632 67,69 1.107.598

3 Kab. Cianjur 124.833 62.333 187.167 180.691 59,41 1.073.484

4 Kab. Bandung 61.954 29.436 91.390 88.228 60,56 534.321

5 Kab. Garut 124.966 60.915 185.881 179.450 56,03 1.005.428

6 Kab. Tasikmalaya 85.177 62.835 148.012 142.891 62,59 894.380

7 Kab. Ciamis 35.538 36.755 72.293 69.791 59,93 418.225

8 Kab. Kuningan 38.189 28.461 66.650 64.344 63,02 405.503

9 Kab. Cirebon 53.579 39.089 92.668 89.462 59,17 529.300

10 Kab. Majalengka 60.572 40.619 101.191 97.690 68,11 665.349

11 Kab. Sumedang 57.639 33.565 91.204 88.048 60,37 531.519

12 Kab. Indramayu 132.898 99.867 232.765 224.711 59,21 1.330.424

13 Kab. Subang 85.474 87.195 172.669 166.695 64,38 1.073.241

14 Kab. Purwakarta 25.746 13.642 39.388 38.025 66,12 251.425

15 Kab. Karawang 105.158 129.248 234.406 226.295 55,18 1.248.785

16 Kab. Bekasi 65.665 51.784 117.449 113.386 52,10 590.715

17 Kab. Bandung Barat 29.450 15.803 45.253 43.687 64,81 283.144

18 Kab. Pangandaran 9.509 16.861 26.370 25.457 50,78 129.284

19 Kota Bogor 620 313 933 900 51,75 4.660

20 Kota Sukabumi 2.919 1.936 4.855 4.687 49,36 23.135

21 Kota Bandung 1.714 634 2.348 2.267 51,54 11.685

22 Kota Cirebon 506 204 709 685 46,79 3.204

23 Kota Bekasi 279 328 607 586 77,10 4.521

24 Kota Depok 487 208 695 671 55,61 3.731

25 Kota Cimahi 405 370 776 749 60,62 4.539

26 Kota Tasikmalaya 6.633 7.014 13.647 13.175 63,36 83.475

27 Kota Banjar 3.111 2.806 5.917 5.712 83,43 47.660

1.281.443 915.284 2.196.728 2.120.721 60,61 12.853.494 Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 109: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

102

JAWA TENGAH

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Kab. Cilacap 72.598 61.084 133.682 129.057 59,93 773.474

2 Kab. Banyumas 35.993 33.387 69.380 66.979 58,44 391.456

3 Kab. Purbalingga 23.128 20.834 43.962 42.441 51,90 220.267

4 Kab. Banjarnegara 17.608 10.040 27.649 26.692 55,50 148.137

5 Kab. Kebumen 46.496 27.374 73.870 71.314 79,05 563.729

6 Kab. Purworejo 30.893 25.375 56.269 54.322 61,01 331.442

7 Kab. Wonosobo 20.382 14.386 34.768 33.565 51,49 172.819

8 Kab. Magelang 41.527 23.596 65.123 62.870 54,28 341.282

9 Kab. Boyolali 43.882 13.148 57.030 55.057 69,47 382.494

10 Kab. Klaten 41.565 31.904 73.469 70.927 57,59 408.493

11 Kab. Sukoharjo 27.406 28.607 56.013 54.075 69,53 375.958

12 Kab. Wonogiri 57.353 22.290 79.643 76.887 69,18 531.879

13 Kab. Karanganyar 29.504 27.930 57.434 55.447 63,86 354.089

14 Kab. Sragen 97.906 33.084 130.990 126.458 83,82 1.059.951

15 Kab. Grobogan 134.240 20.585 154.826 149.469 54,94 821.216

16 Kab. Blora 74.670 30.619 105.289 101.646 54,61 555.048

17 Kab. Rembang 34.115 8.331 42.446 40.977 54,59 223.683

18 Kab. Pati 94.644 21.888 116.532 112.500 73,19 823.392

19 Kab. Kudus 23.371 7.025 30.396 29.345 74,76 219.372

20 Kab. Jepara 33.339 13.757 47.095 45.466 62,43 283.844

21 Kab. Demak 93.156 19.637 112.794 108.891 69,94 761.579

22 Kab. Semarang 31.052 16.826 47.878 46.222 52,05 240.587

23 Kab. Temanggung 24.848 7.012 31.861 30.758 51,17 157.395

24 Kab. Kendal 28.381 19.628 48.009 46.348 51,81 240.104

25 Kab. Batang 24.522 21.234 45.755 44.172 41,88 184.992

26 Kab. Pekalongan 25.709 18.389 44.097 42.572 42,54 181.083

27 Kab. Pemalang 50.405 39.264 89.669 86.567 59,74 517.188

28 Kab. Tegal 38.557 27.189 65.746 63.471 50,23 318.805

29 Kab. Brebes 85.934 31.783 117.717 113.644 49,71 564.922

30 Kota Magelang 353 316 669 646 52,71 3.405

31 Kota Surakarta 141 101 241 233 74,65 1.740

32 Kota Salatiga 767 712 1.478 1.427 64,21 9.165

33 Kota Semarang 3.965 3.568 7.534 7.273 48,26 35.101

34 Kota Pekalongan 1.336 992 2.328 2.247 46,93 10.548

35 Kota Tegal 490 224 714 690 44,31 3.056

1.390.237 682.120 2.072.356 2.000.653 61,04 12.211.695 Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 110: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

103

JAWA TIMUR

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Pacitan 16.896 9.023 25.920 25.023 67,16 168.060

2 Ponorogo 39.814 33.739 73.552 71.007 63,33 449.687

3 Trenggalek 18.767 14.093 32.860 31.723 64,93 205.982

4 Tulungagung 32.097 21.175 53.272 51.429 56,37 289.881

5 Blitar 38.705 17.093 55.797 53.867 57,43 309.345

6 Kediri 44.818 18.002 62.821 60.647 59,57 361.286

7 Malang 53.164 29.845 83.009 80.137 56,92 456.132

8 Lumajang 54.478 34.861 89.339 86.248 54,18 467.267

9 Jember 121.441 68.430 189.871 183.302 54,71 1.002.754

10 Banyuwangi 78.145 64.040 142.185 137.265 53,05 728.157

11 Bondowoso 55.543 20.772 76.315 73.675 52,09 383.807

12 Situbundo 46.743 17.391 64.134 61.915 53,99 334.250

13 Probolinggo 55.012 15.338 70.350 67.916 53,12 360.762

14 Pasuruan 72.328 52.872 125.200 120.868 61,15 739.081

15 Sidoarjo 20.179 19.560 39.739 38.364 58,16 223.128

16 Mojokerto 34.954 23.129 58.084 56.074 57,50 322.404

17 Jombang 46.181 29.935 76.117 73.483 61,95 455.204

18 Nganjuk 64.542 29.339 93.881 90.633 59,17 536.286

19 Madiun 40.900 54.574 95.474 92.171 67,59 622.967

20 Magetan 36.425 21.740 58.165 56.152 68,76 386.097

21 Ngawi 105.659 67.684 173.342 167.345 71,12 1.190.108

22 Bojonegoro 124.556 52.002 176.558 170.449 61,86 1.054.438

23 Tuban 69.547 32.672 102.219 98.682 60,14 593.484

24 Lamongan 95.651 54.756 150.408 145.204 72,21 1.048.542

25 Gresik 34.659 20.881 55.540 53.618 69,06 370.272

26 Bangkalan 36.887 10.170 47.057 45.429 68,22 309.911

27 Sampang 26.101 4.909 31.009 29.936 68,87 206.183

28 Pamekasan 25.835 1.171 27.006 26.072 72,93 190.130

29 Sumenep 26.870 4.935 31.805 30.705 66,15 203.103

30 Kota Kediri 1.403 935 2.338 2.257 58,16 13.126

31 Kota Blitar 1.474 396 1.870 1.805 56,44 10.187

32 Kota Malang 1.468 1.053 2.521 2.434 48,43 11.785

33 Kota P.linggo 2.863 622 3.485 3.382 48,02 16.239

34 Kota Pasuruan 1.824 1.563 3.386 3.269 51,41 16.808

35 Kota. M.kerto 566 624 1.190 1.149 47,38 5.445

36 Kota Madiun 1.218 1.476 2.694 2.583 59,73 15.431

37 Kota.S.baya 871 676 1.547 1.493 73,69 11.003

38 Kota Batu 1.023 152 1.175 1.134 40,96 4.646

1.529.609 851.626 2.381.235 2.298.845 61,22 14.073.378 Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 111: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

104

DI JOGYAKARTA

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Kab. Kulon Progo 10.253 7.711 17.964 17.343 62,98 109.229

2 Kab. Bantul 17.037 14.079 31.116 30.039 65,46 196.635

3 Kab. Gunung Kidul 53.179 2.007 55.186 53.277 53,33 284.150

4 Kab. Sleman 29.356 25.069 54.425 52.542 62,45 328.128

5 Kota Yogyakarta 84 85 169 163 63,78 1.042

109.909 48.951 158.860 153.364 59,93 919.184

BANTEN

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Pandeglang 82.644 51.539 134.183 129.540 60,59 784.905

2 Lebak 66.034 39.407 105.441 101.792 59,42 604.845

3 Tangerang 37.988 38.996 76.984 74.321 55,29 410.922

4 Serang 62.600 40.260 102.860 99.301 49,05 487.027

5 Kota Tangerang 525 270 795 768 53,69 4.121

6 Kota Cilegon 1.934 401 2.335 2.254 47,23 10.647

7 Kota Serang 6.676 13.492 20.168 19.470 58,21 113.335

8 Kota Tangerang Selatan 87 253 340 329 65,00 2.135

258.489 184.618 443.106 427.775 56,52 2.417.936

- - -

BALI

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Badung 10.565 12.463 23.028 22.232 56,75 126.175

7 Tabanan 23.803 23.288 47.090 45.461 63,95 290.722

3 Gianyar 15.077 18.380 33.458 32.300 64,06 206.915

4 Bangli 3.461 3.875 7.336 7.082 59,78 42.336

5 Karangasem 8.364 9.427 17.791 17.176 53,56 91.986

6 Klungkung 3.871 4.115 7.986 7.710 57,11 44.029

7 Denpasar 2.866 2.103 4.969 4.797 62,42 29.944

8 Buleleng 11.713 12.134 23.847 23.022 62,77 144.498

9 Jembrana 8.456 4.369 12.825 12.381 61,02 75.555

88.177 90.154 178.332 172.162 61,11 1.052.161 Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

Page 112: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

105

NTB

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Lombok Barat 26.552 16.263 42.815 41.333 47,01 194.319

2 Lombok Tengah 55.770 26.037 81.807 78.977 64,07 506.034

3 Lombok Timur 64.255 22.684 86.939 83.931 50,00 419.685

4 Sumbawa 85.096 34.966 120.062 115.908 44,19 512.255

5 Dompu 28.816 8.508 37.324 36.032 56,09 202.117

6 Bima 56.014 26.204 82.217 79.373 52,73 418.524

7 Sumbawa Barat 14.333 6.317 20.650 19.935 49,67 99.024

8 Lombok Utara 14.758 4.808 19.566 18.889 37,98 71.732

9 Mataram 4.237 3.459 7.696 7.430 54,67 40.614

10 Kota Bima 4.281 2.995 7.275 7.024 69,20 48.602

354.112 152.239 506.351 488.832 51,41 2.512.906

NTT

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Sumba Barat 10.089 1.675 11.764 11.357 28,12 31.942

2 Sumba Timur 18.746 3.515 22.261 21.491 37,76 81.146

3 Kupang 19.746 2.608 22.355 21.581 26,67 57.551

4 Timor Tengah Selatan 2.712 2.320 5.033 4.859 34,80 16.910

5 Timor Tengah Utara 12.895 2.420 15.315 14.785 25,41 37.567

6 Belu 5.851 1.007 6.858 6.621 38,43 25.444

7 Alor 5.596 248 5.844 5.642 38,87 21.928

8 Lembata 5.689 21 5.709 5.512 29,69 16.363

9 Flores Timur 8.674 260 8.934 8.625 34,30 18.329

10 Sikka 8.643 1.957 10.601 10.234 34,30 20.683

11 Ende 6.005 2.319 8.324 8.036 42,66 34.278

12 Ngada 13.237 6.567 19.804 19.119 33,48 64.011

13 Manggarai 15.254 8.159 23.413 22.602 29,90 67.571

14 Rote Ndao 13.347 3.757 17.103 16.511 39,92 65.915

15 Manggarai Barat 21.615 14.240 35.854 34.614 42,50 147.125

16 Sumba Tengah 6.315 268 6.583 6.355 26,84 17.059

17 Sumba Barat Daya 23.013 1.908 24.920 24.058 30,97 74.518

18 Nagekeo 6.283 3.272 9.554 9.224 47,97 44.247

19 Manggarai Timur 15.110 8.798 23.908 23.081 38,86 89.698

20 Sabu Raijua 907 16 923 891 19,39 1.728

21 Malaka 5.145 3.188 8.334 8.045 45,81 36.856

22 Kota Kupang 407 22 429 414 49,03 2.031

225.279 68.544 293.824 283.658 34,30 972.903

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 113: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

106

KALIMANTAN BARAT

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Sambas 33.066 72.429 105.495 101.845 39,01 397.312

2 Bengkayang 24.366 35.574 59.940 57.866 31,12 180.061

3 Landak 37.477 44.947 82.425 79.573 25,49 202.816

4 Pontiianak 21.454 8.642 30.095 29.054 25,48 74.023

5 Sanggau 11.114 10.125 21.240 20.505 30,17 61.872

6 Ketapang 23.518 10.182 33.700 32.534 46,58 151.547

7 Sintang 29.809 24.862 54.671 52.779 25,09 132.398

8 Kapuas Hulu 12.167 19.862 32.028 30.920 27,72 85.719

9 Sekadau 8.507 55.007 63.513 61.315 20,92 128.267

10 Melawi 8.153 12.370 20.524 19.813 24,92 49.371

11 Kota Pontianak 224 121 345 333 19,17 639

12 Kota Singkawang 4.283 1.941 6.224 6.008 32,72 19.657

13 Kayong Utara 19.078 5.028 24.106 23.272 34,17 79.516

14 Kubu Raya 37.794 20.060 57.855 55.853 44,28 247.338

271.010 321.149 592.159 571.670 31,67 1.810.536

KALIMANTAN TENGAH

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Kotawaringin Barat 5.865 5.956 11.821 11.412 50,55 57.691

2 Kotawaringin Timur 19.277 201 19.479 18.805 22,13 41.608

3 Kapuas 64.848 52.223 117.071 113.020 39,58 447.381

4 Barito Selatan 1.914 2.775 4.689 4.527 58,65 26.549

5 Barito Utara 12.887 945 13.833 13.354 28,87 38.557

6 Sukamara 2.087 689 2.776 2.680 51,85 13.897

7 Lamandau 19.151 12.737 31.888 30.785 35,51 64.003

8 Seruyan 9.182 5.012 14.195 13.703 27,90 38.235

9 Katingan 15.829 5.423 21.253 20.517 54,99 112.817

10 Pulang Pisau 29.302 18.903 48.205 46.537 30,19 140.473

11 Gunung Mas 3.136 27 3.162 3.053 69,81 21.313

12 Barito Timur 6.992 3.819 10.811 10.437 33,99 35.476

13 Murung Raya 14.223 - 14.223 13.731 26,60 36.520

14 Palangka Raya 40 13 53 51 23,69 121

204.735 108.723 313.458 302.613 35,51 1.074.640

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

Page 114: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

107

KALIMANTAN SELATAN

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Tanah Laut 34.678 19.972 54.651 52.760 41,07 216.676

2 Kota Baru 27.405 1.857 29.262 28.250 38,01 107.371

3 Banjar 49.277 28.279 77.556 74.873 43,89 328.626

4 Barito Kuala 67.061 34.208 101.269 97.765 43,92 429.358

5 Tapin 58.563 20.491 79.053 76.318 39,32 300.099

6 Hulu Sungai Selatan 32.829 22.646 55.475 53.556 41,44 221.943

7 Hulu Sungai Tengah 44.269 22.358 66.627 64.321 45,60 293.303

8 Hulu Sungai Utara 1.893 33.625 35.518 34.289 64,14 219.922

9 Tabalong 19.873 5.867 25.740 24.849 45,34 112.676

10 Tanah Bumbu 24.591 6.466 31.057 29.983 36,75 110.185

11 Balangan 35.256 7.333 42.589 41.115 33,15 136.297

12 Banjarmasin 776 885 1.661 1.603 45,84 7.350

13 Banjarbaru 235 1.246 1.481 1.429 40,85 5.839

396.706 205.233 601.939 581.112 42,84 2.489.645

KALIMANTAN TIMUR

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Paser 7.892 2.635 10.527 10.163 33,24 33.787

2 Kubar 9.930 798 10.728 10.357 40,46 41.908

3 Kukar 27.002 22.373 49.376 47.667 47,62 226.978

4 Kutim 4.893 5.055 9.948 9.603 45,77 43.956

5 Berau 10.131 5.674 15.805 15.259 42,38 64.673

6 PPU 15.615 3.994 19.609 18.931 30,11 57.005

7 Mahulu 4.866 4.994 9.861 9.519 29,83 28.400

8 Balikpapan 192 25 216 209 27,73 580

9 Samarinda 2.611 1.288 3.899 3.764 36,41 13.704

10 Bontang 32 28 60 58 24,76 144

83.166 46.865 130.030 125.531 40,72 511.134

KALIMANTAN UTARA

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Malinau 5.961 8.774 14.735 14.225 26,43 37.591

2 Bulongan 7.822 9.173 16.995 16.407 42,36 69.498

3 Tana Tidung 556 575 1.131 1.092 29,09 3.176

4 Nunukan 1.392 10.006 11.398 11.004 44,21 48.650

5 Tarakan 37 152 189 183 21,53 393

15.769 28.680 44.449 42.911 37,13 159.309

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 115: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

108

SULAWESI UTARA

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Bolaang Mongondow 43.141 33.528 76.669 74.016 46,49 344.103

2 Minahasa 9.082 7.032 16.114 15.556 55,49 86.328

3 Kepulauan Sangihe 3 50 53 52 33,61 173

4 Kepulauan Talaud 203 181 384 371 43,42 1.610

5 Minahasa Selatan 5.577 7.819 13.396 12.933 54,89 70.986

6 Minahasa Utara 5.356 5.479 10.835 10.460 47,93 50.134

7 Bolmong Utara 6.696 10.952 17.648 17.038 41,05 69.941

8 Siau Tagulandang Biaro - - - - #DIV/0! -

9 Minahasa Tenggara 2.623 3.994 6.618 6.389 53,26 34.026

10 Bolmong Selatan 1.080 1.758 2.837 2.739 60,72 16.631

11 BolmongTimur 1.179 2.666 3.845 3.712 58,82 21.838

12 Manado - 43 43 42 31,04 130

13 Bitung 63 85 148 143 47,81 685

14 Tomohon 746 960 1.706 1.647 48,97 10.478

15 Kotamobagu 797 1.459 2.256 2.178 64,85 14.124

76.547 76.006 152.553 147.275 48,97 721.187

SULAWESI TENGAH

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Banggai Kepulauan 409 473 882 851 37,64 3.205

2 Banggai 21.153 29.218 50.371 48.628 48,51 235.904

3 Morowali 5.910 7.455 13.365 12.902 39,43 50.876

4 Poso 17.270 15.899 33.169 32.021 46,50 148.896

5 Donggala 13.526 13.867 27.393 26.445 48,51 128.291

6 Toli-toli 13.933 10.121 24.054 23.221 44,05 102.293

7 Buol 3.706 1.228 4.934 4.763 45,43 21.640

8 Parigi Moutong 30.596 28.923 59.520 57.460 56,89 326.901

9 Tojo Una-una 3.149 1.358 4.506 4.350 43,94 19.116

10 Sigi 19.248 14.789 34.036 32.859 52,18 171.441

11 Banggai Laut - - - - #DIV/0! -

12 Morowali Utara 5.976 7.505 13.481 13.015 44,22 57.558

13 Palu 221 352 573 553 51,81 2.866

135.096 131.187 266.283 257.070 49,36 1.268.986 Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 116: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

109

SULAWESI SELATAN

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Takalar 23.271 7.847 31.118 30.041 56,16 168.710

2 G o w a 39.906 26.543 66.449 64.150 53,84 345.380

3 Sinjai 12.289 13.130 25.418 24.539 56,82 139.430

4 M a r o s 38.566 24.383 62.948 60.770 40,98 249.020

5 Bone 60.409 96.109 156.518 151.103 52,52 793.621

6 Soppeng 32.509 22.762 55.271 53.359 50,75 270.794

7 Pinrang 55.743 45.844 101.588 98.073 44,06 432.073

8 B a r r u 16.260 6.460 22.720 21.934 48,21 105.748

9 Pangkep 18.223 9.707 27.930 26.964 53,46 144.162

10 W a j o 53.346 88.299 141.645 136.744 64,81 886.286

11 Sidrap 60.781 41.167 101.948 98.421 58,49 575.634

12 Jeneponto 18.993 4.309 23.302 22.496 69,56 156.473

13 Bulukumba 23.243 19.317 42.560 41.087 50,68 208.223

14 Bantaeng 8.290 7.037 15.327 14.796 48,30 71.461

15 Selayar 5.679 1.260 6.939 6.699 53,16 35.615

16 Enrekang 6.868 8.602 15.470 14.934 74,37 111.075

17 L u w u 40.395 50.957 91.352 88.191 71,64 631.802

18 Luwu Utara 30.490 29.104 59.594 57.532 54,62 314.246

19 Kota Palopo 2.578 3.379 5.957 5.751 52,42 30.143

20 Toraja Utara 15.497 13.064 28.561 27.573 51,53 142.081

21 Luwu Timur 22.274 35.498 57.772 55.773 48,28 269.244

22 Tana Toraja 11.529 12.114 23.643 22.825 51,80 118.226

23 Pare-Pare 921 105 1.027 991 65,58 6.500

24 Makassar 2.634 1.157 3.791 3.660 54,63 19.994

600.697 568.153 1.168.850 1.128.407 55,17 6.225.942 Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 117: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

110

SULAWESI TENGGARA

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Kolaka Utara 3.658 948 4.606 4.447 45,81 30.410

2 Konawe 28.100 30.612 58.712 56.681 35,66 202.119

3 Kolaka 9.621 7.820 17.441 16.838 45,81 146.810

4 Bombana 5.716 9.267 14.984 14.465 45,81 109.618

5 Konawe Selatan 17.051 13.565 30.616 29.557 51,23 151.415

6 Muna 2.846 832 3.678 3.550 44,52 15.807

7 Buton Utara 3.883 560 4.443 4.289 45,81 19.650

8 Buton 4.524 1.649 6.173 5.960 45,05 26.850

9 Kota Bau-bau 2.213 1.304 3.516 3.394 29,69 10.077

10 Wakatobi - - - - #DIV/0! -

11 Konawe Utara 5.258 4.856 10.114 9.764 45,81 71.368

12 Kolaka Timur 10.840 13.102 23.942 23.114 42,56 25.355

13 Konawe Kepulauan 339 - 339 327 45,81 1.500

14 Kota Kendari 137 1.608 1.746 1.685 45,39 7.650

94.185 86.125 180.310 174.071 45,81 797.478

GORONTALO

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Pohuwato 5.167 3.953 9.120 8.805 54,39 47.885

2 Boalemo 3.974 7.635 11.609 11.207 53,04 59.446

3 Gorontalo Utara 4.360 5.505 9.866 9.524 53,99 51.426

4 Gorontalo 18.739 9.345 28.084 27.112 54,60 148.043

5 Bone Bolango 3.920 1.608 5.529 5.337 54,77 29.233

6 Kota Gorontalo 1.595 3.335 4.930 4.759 52,78 25.116

37.755 31.382 69.137 66.745 54,11 361.149

SULAWESI BARAT

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Mamuju Utara 2.827 1.331 4.158 4.014 27,93 11.212

2 Mamuju 14.657 5.059 19.716 19.034 43,46 82.719

3 Majene 5.610 1.010 6.620 6.391 30,22 19.316

4 Mamasa 19.241 19.702 38.942 37.595 48,73 183.211

5 Polewali Mandar 15.923 25.060 40.983 39.565 59,89 236.973

6 Mamuju Tengah 12.805 7.179 19.984 19.292 41,92 80.864

71.063 59.340 130.404 125.892 48,80 614.295 Jumlah

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 118: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

111

MALUKU

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 MTB 1.202 - 1.202 492 67,30 3.311

2 Maluku Tenggara 91 2 93 77 51,57 1.433

3 Maluku Tengah 5.492 5.500 10.992 14.331 54,63 78.295

4 Pulau Buru 5.735 5.120 10.855 6.368 45,25 28.818

5 Kep. Aru 40 - 40 164 33,96 556

6 Seram Bagian Barat 725 687 1.412 824 62,25 5.129

7 Seram Bagian Timur 517 1.219 1.737 1.441 62,22 8.966

8 Maluku Barat Daya 5 1 6 1.039 29,38 3.053

9 Buru Selatan 21 1 22 715 23,45 1.677

10 Kota Ambon - - - - - -

11 Kota Tual 9 - 9 10 51,57 72

13.837 12.530 26.367 25.461 51,57 131.311

MALUKU UTARA

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Halmahera Barat 2.111 1.498 3.608 2.569 35,85 9.209

2 Halmahera Tengah 992 1.534 2.526 1.939 44,66 8.659

3 Kepulauan Sula 263 208 471 261 48,90 1.276

4 Halmahera Selatan 1.686 804 2.490 2.487 39,47 9.814

5 Halmahera Utara 3.338 1.917 5.255 5.763 30,97 17.850

6 Halmahera Timur 3.069 4.231 7.300 8.259 32,98 27.239

7 Pulau Morotai 2.613 1.706 4.319 3.841 38,04 14.611

8 Pulau Taliabu 64 28 93 41 39,25 162

9 Ternate - - - - - -

JUMLAH 14.136 11.926 26.062 25.159 35,69 89.797

Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 119: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

112

PAPUA

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Kota Jayapura 356 2.457 2.813 2.715 37,72 10.242

2 Jayapura 1.347 456 1.803 1.741 42,64 7.423

3 Merauke 25.606 16.011 41.616 40.176 44,53 178.904

4 Nabire 1.962 3.098 5.061 4.886 33,55 16.390

5 Yapen - 17 17 16 44,97 72

6 Biak Numfor - - - - - -

7 Jayawijaya 130 423 553 534 41,19 2.198

8 Mimika 67 621 688 665 51,03 3.392

9 Puncak Jaya 4 6 11 11 33,97 36

10 Paniai - - - - - -

11 Kerom 456 844 1.300 1.255 60,37 7.579

12 Sarmi - 165 165 159 43,81 1.533

13 Boven Digul 18 - 18 17 39,53 68

14 Mappi 57 179 236 227 58,26 1.325

15 Asmat 7 13 20 19 45,05 85

16 Waropen 365 121 487 470 69,31 3.256

17 Supiori - - - - - -

18 Peg. Bintang - 32 32 31 38,87 122

19 Tolikara - - - - - -

20 Yahukimo 85 4 88 85 43,81 71

21 Deiya - - - - - -

22 Dogiyai - - - - - -

23 Intan Jaya - - - - - -

24 Lanny Jaya - - - - - -

25 Memberamo Raya - - - - - -

26 Memberamo Tengah - - - - - -

27 Nduga - - - - - -

28 Puncak - - - - - -

29 Yalimo 4 11 15 14 55,15 78

30.464 24.458 54.922 53.021 43,81 232.274 Jumlah

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Page 120: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

113

PAPUA BARAT

Okt 16 - Mar 17 Apr-Sep 17 Total

1 Fakfak 508 - 508 491 41,17 2.021

2 Kaimana 64 39 103 100 33,47 333

3 Teluk Wondama 10 63 73 71 37,36 265

4 Teluk Bintuni 182 63 245 236 47,46 1.122

5 Manokwari 2.436 1.899 4.336 4.186 54,99 23.018

6 Sorong Selatan 7 6 14 13 42,02 55

7 Sorong 821 3.249 4.071 3.930 30,75 12.085

8 Raja Ampat 44 145 189 183 57,67 1.054

9 Tambrauw - - - - -

10 Maybrat - - - - - -

11 Manokwari Selatan 591 - 591 570 61,24 3.492

12 Pegunungan Arfak - - - - - -

13 Sorong - - - - - -

4.665 5.464 10.130 9.779 44,43 43.445

No Kab/Kota Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Jumlah

Page 121: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

114

KEBUTUHAN BENIH PADI BULANAN TAHUN 2017 (MT 2016/MT 2017 DAN M 2017)

Ton

Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Jun 16 Jul 16 Agust 16 Sept 16

1 Aceh 397 1.290 2.553 2.179 704 409 7.532 242 498 1.767 1.650 702 670 5.529 13.062

2 Sumatera Utara 129.783 2.892 2.554 1.276 1.169 1.354 12.127 1.151 1.548 1.731 1.831 2.289 3.790 12.340 24.468

3 Sumatera Barat 69.522 1.213 1.271 1.042 1.230 1.287 7.548 774 911 875 1.096 1.571 1.882 7.108 14.657

4 R i a u 33.126 391 291 265 238 308 2.340 145 94 74 82 138 917 1.450 3.790

5 J a m b i 14.589 471 574 422 359 332 2.604 220 317 416 402 439 496 2.290 4.894

6 Sumatera Selatan 70.520 4.328 3.629 1.842 734 879 14.511 1.853 3.340 3.745 2.409 838 1.460 13.645 28.156

7 Bengkulu 9.989 414 662 386 396 270 2.416 147 237 395 441 369 229 1.819 4.236

8 Lampung 13.413 2.099 4.483 2.854 1.101 1.346 12.716 1.159 2.484 2.130 1.417 525 769 8.485 21.200

9 Kep. Babel 2.897 30 20 29 22 8 152 6 13 10 5 92 117 244 396

10 Kepulauan Riau 72 1 1 1 1 0 6 1 1 0 0 2 0 4 10

11 DKI Jakarta 2 3 5 4 3 4 25 3 3 3 3 2 3 16 41

12 Jawa Barat 87.734 5.165 10.092 6.994 3.925 3.604 32.036 4.032 5.147 3.644 3.954 3.895 2.210 22.882 54.918

13 Jawa Tengah 89.206 6.439 10.598 5.723 3.289 6.507 34.756 4.255 3.900 2.328 2.692 2.397 1.482 17.053 51.809

14 DI Yogyakarta 5.487 1.172 692 168 111 445 2.748 334 236 118 138 165 233 1.224 3.972

15 Jawa Timur 62.452 5.616 14.661 7.977 2.898 5.633 38.240 6.224 3.634 2.175 3.584 3.886 1.787 21.291 59.531

16 Banten 15.991 1.107 2.252 1.469 598 516 6.462 951 1.238 1.004 505 398 518 4.615 11.078

17 B a l i 4.660 179 493 589 534 278 2.204 134 235 315 537 635 398 2.254 4.458

18 NTB 8.708 658 3.446 2.969 1.253 334 8.853 1.110 999 513 321 490 373 3.806 12.659

19 NTT 4.436 502 1.471 1.668 1.269 560 5.632 114 190 260 565 384 201 1.714 7.346

20 Kalimantan Barat 143.332 1.760 969 257 65 317 6.775 420 764 554 497 1.696 4.098 8.029 14.804

21 Kalimantan Tengah 59.147 1.207 630 277 418 959 5.118 1.041 619 278 99 63 618 2.718 7.836

22 Kalimantan Selatan 1.919 740 2.247 2.174 1.933 2.709 9.918 1.613 739 612 1.227 798 142 5.131 15.048

23 Kalimantan Timur 14.063 392 483 468 159 57 2.079 38 145 328 185 100 377 1.172 3.251

24 Kalimantan Utara 16.570 77 33 37 17 16 394 15 30 22 86 212 351 717 1.111

25 Sulawesi Utara 12.255 260 427 336 375 258 1.914 319 321 289 249 390 331 1.900 3.814

26 Sulawesi Tengah 7.165 348 613 913 757 487 3.377 220 329 587 1.075 724 345 3.280 6.657

27 Sulawesi Selatan 14.356 1.632 4.766 4.361 2.276 1.384 15.017 1.316 5.789 2.723 1.449 1.595 1.331 14.204 29.221

28 Sulawesi Tenggara 8.109 182 261 429 609 627 2.355 280 243 278 525 517 310 2.153 4.508

29 Gorontalo 3.034 265 304 110 56 86 944 171 253 207 53 36 64 785 1.728

30 Sulawesi Barat 5.548 232 325 441 317 292 1.777 124 281 328 240 255 256 1.484 3.260

31 Maluku 828 54 102 99 46 6 346 23 70 125 69 21 5 313 659

32 Maluku Utara 1.589 66 82 95 53 47 353 39 32 38 51 83 55 298 652

33 Papua Barat 944 13 11 22 35 14 117 14 9 9 20 48 36 137 253

34 Papua 2.687 45 112 197 267 101 762 27 99 226 144 77 39 611 1.373

935.000 41.243 71.113 48.074 27.217 31.435 244.155 28.514 34.752 28.107 27.604 25.832 25.891 170.700 414.854

Cat : Kebutuhan benih padi 25Kg/Ha

INDONESIA

No ProvinsiMT 16/17 Jumlah MT

16/17

MT 17 Jumlah MT

17

Total MT

16/17 + MT 17

Lampiran 5

Page 122: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

115

KEBUTUHAN PUPUK UREA BULANAN TAHUN 2017 (MT 2016/MT 2017 DAN MT 2017) Ton

Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Jun 16 Jul 16 Agust 16 Sept 16

1 Aceh 2.385 7.739 15.318 13.074 4.222 2.456 45.193 1.453 2.990 10.604 9.898 4.213 4.019 33.177 78.369

2 Sumatera Utara 17.299 17.353 15.321 7.653 7.014 8.122 72.763 6.903 9.290 10.388 10.988 13.736 22.738 74.042 146.805

3 Sumatera Barat 9.034 7.277 7.624 6.251 7.382 7.722 45.290 4.642 5.464 5.248 6.579 9.428 11.290 42.650 87.939

4 R i a u 5.084 2.348 1.745 1.589 1.427 1.848 14.041 872 564 447 492 825 5.501 8.702 22.742

5 J a m b i 2.674 2.827 3.447 2.535 2.154 1.991 15.627 1.320 1.901 2.495 2.414 2.632 2.976 13.738 29.365

6 Sumatera Selatan 18.588 25.968 21.777 11.053 4.405 5.276 87.065 11.119 20.041 22.472 14.454 5.025 8.760 81.871 168.936

7 Bengkulu 1.730 2.483 3.970 2.317 2.374 1.623 14.497 882 1.425 2.372 2.649 2.214 1.374 10.916 25.413

8 Lampung 4.999 12.594 26.896 17.122 6.608 8.074 76.294 6.955 14.905 12.782 8.503 3.150 4.612 50.907 127.201

9 Kep. Babel 261 178 122 174 130 47 913 34 79 62 28 555 704 1.463 2.375

10 Kepulauan Riau 11 4 4 7 5 3 34 4 3 2 1 12 1 25 59

11 DKI Jakarta 37 17 28 25 18 24 149 15 21 16 18 9 16 95 244

12 Jawa Barat 13.535 30.989 60.552 41.963 23.552 21.626 192.217 24.192 30.880 21.862 23.726 23.373 13.260 137.293 329.509

13 Jawa Tengah 13.203 38.631 63.588 34.337 19.732 39.045 208.536 25.528 23.401 13.966 16.149 14.379 8.894 102.318 310.853

14 DI Yogyakarta 953 7.034 4.155 1.008 667 2.669 16.486 2.002 1.419 706 830 991 1.395 7.343 23.829

15 Jawa Timur 8.727 33.699 87.968 47.861 17.391 33.795 229.441 37.344 21.807 13.048 21.507 23.316 10.722 127.744 357.185

16 Banten 3.116 6.639 13.514 8.817 3.590 3.096 38.773 5.708 7.431 6.025 3.033 2.390 3.106 27.693 66.466

17 B a l i 790 1.074 2.956 3.534 3.207 1.666 13.227 802 1.412 1.888 3.223 3.809 2.388 13.523 26.750

18 NTB 1.158 3.950 20.676 17.813 7.517 2.003 53.117 6.659 5.997 3.078 1.926 2.939 2.236 22.836 75.953

19 NTT 966 3.012 8.829 10.009 7.614 3.363 33.792 681 1.143 1.559 3.391 2.301 1.206 10.282 44.074

20 Kalimantan Barat 20.450 10.558 5.814 1.540 388 1.903 40.652 2.522 4.585 3.325 2.981 10.174 24.585 48.172 88.824

21 Kalimantan Tengah 9.765 7.242 3.778 1.664 2.509 5.754 30.710 6.247 3.716 1.666 595 378 3.706 16.308 47.019

22 Kalimantan Selatan 685 4.440 13.483 13.046 11.598 16.254 59.506 9.680 4.433 3.674 7.360 4.786 852 30.785 90.291

23 Kalimantan Timur 3.114 2.353 2.896 2.810 956 345 12.475 229 867 1.966 1.108 597 2.261 7.030 19.505

24 Kalimantan Utara 1.290 461 195 223 100 96 2.365 93 182 130 518 1.273 2.106 4.302 6.667

25 Sulawesi Utara 1.537 1.563 2.562 2.018 2.253 1.550 11.482 1.915 1.927 1.733 1.496 2.341 1.988 11.401 22.883

26 Sulawesi Tengah 1.563 2.086 3.677 5.478 4.540 2.920 20.264 1.322 1.973 3.525 6.448 4.341 2.068 19.678 39.943

27 Sulawesi Selatan 3.595 9.793 28.598 26.164 13.653 8.301 90.105 7.894 34.736 16.341 8.695 9.573 7.984 85.223 175.327

28 Sulawesi Tenggara 1.481 1.094 1.565 2.572 3.652 3.764 14.128 1.680 1.460 1.666 3.148 3.104 1.861 12.919 27.047

29 Gorontalo 737 1.588 1.825 663 335 515 5.663 1.028 1.520 1.239 318 218 384 4.707 10.371

30 Sulawesi Barat 1.016 1.393 1.953 2.646 1.900 1.752 10.659 743 1.684 1.969 1.441 1.529 1.535 8.901 19.561

31 Maluku 231 324 612 597 276 37 2.076 137 420 750 415 126 32 1.880 3.955

32 Maluku Utara 64 397 494 568 318 280 2.120 235 193 227 306 497 330 1.789 3.909

33 Papua Barat 123 78 65 135 212 87 700 81 54 56 123 288 218 820 1.519

34 Papua 233 272 675 1.181 1.604 604 4.570 160 594 1.353 864 463 235 3.669 8.238

150.434 247.458 426.679 288.445 163.300 188.611 1.464.928 171.085 208.513 168.640 165.624 154.989 155.347 1.024.199 2.489.127

Cat : Kebutuhan pupuk Urea 150 Kg/Ha

Jumlah MT

17

Total MT

16/17 + MT 17

INDONESIA

MT 17No Provinsi

MT 16/17 Jumlah MT

16/17

Lampiran 6

Page 123: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

116

KEBUTUHAN PUPUK NPK BULANAN TAHUN 2017 (MT 2016/MT 2017 DAN MT 2017) Ton

Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Jun 16 Jul 16 Agust 16 Sept 16

1 Aceh 3.180 10.318 20.424 17.432 5.629 3.274 60.257 1.937 3.986 14.139 13.197 5.617 5.358 44.235 104.492

2 Sumatera Utara 23.066 23.137 20.428 10.204 9.353 10.829 97.017 9.204 12.387 13.850 14.650 18.314 30.317 98.723 195.740

3 Sumatera Barat 12.045 9.703 10.165 8.335 9.842 10.296 60.386 6.189 7.285 6.997 8.772 12.571 15.053 56.866 117.252

4 R i a u 6.778 3.131 2.326 2.119 1.903 2.465 18.721 1.163 751 596 656 1.101 7.335 11.602 30.323

5 J a m b i 3.565 3.769 4.595 3.380 2.872 2.655 20.836 1.760 2.534 3.326 3.218 3.510 3.968 18.317 39.153

6 Sumatera Selatan 24.784 34.624 29.036 14.737 5.873 7.035 116.087 14.825 26.721 29.963 19.272 6.700 11.680 109.161 225.248

7 Bengkulu 2.306 3.311 5.294 3.089 3.165 2.164 19.329 1.177 1.899 3.163 3.532 2.953 1.832 14.555 33.884

8 Lampung 6.666 16.792 35.861 22.830 8.811 10.765 101.725 9.274 19.873 17.043 11.337 4.200 6.149 67.876 169.602

9 Kep. Babel 348 237 163 233 173 62 1.217 45 106 83 37 739 939 1.950 3.167

10 Kepulauan Riau 14 6 6 9 7 4 46 6 4 3 2 16 2 33 79

11 DKI Jakarta 50 23 37 33 24 32 199 20 28 21 23 12 22 126 325

12 Jawa Barat 18.046 41.318 80.737 55.951 31.403 28.834 256.289 32.256 41.174 29.149 31.635 31.164 17.679 183.057 439.346

13 Jawa Tengah 17.603 51.509 84.784 45.782 26.309 52.060 278.047 34.038 31.201 18.622 21.533 19.173 11.858 136.424 414.471

14 DI Yogyakarta 1.271 9.378 5.540 1.344 889 3.559 21.982 2.669 1.892 941 1.106 1.321 1.860 9.790 31.772

15 Jawa Timur 11.636 44.932 117.291 63.815 23.187 45.061 305.922 49.793 29.075 17.397 28.676 31.088 14.296 170.325 476.247

16 Banten 4.155 8.852 18.019 11.756 4.787 4.128 51.698 7.610 9.908 8.033 4.044 3.187 4.142 36.924 88.621

17 B a l i 1.054 1.432 3.941 4.712 4.275 2.222 17.635 1.070 1.882 2.518 4.297 5.079 3.185 18.031 35.666

18 NTB 1.544 5.266 27.569 23.750 10.023 2.671 70.822 8.879 7.996 4.104 2.569 3.919 2.982 30.448 101.270

19 NTT 1.288 4.017 11.772 13.345 10.152 4.483 45.056 908 1.524 2.079 4.522 3.068 1.608 13.709 58.765

20 Kalimantan Barat 27.267 14.077 7.752 2.053 517 2.537 54.202 3.363 6.113 4.433 3.975 13.565 32.781 64.230 118.432

21 Kalimantan Tengah 13.019 9.655 5.037 2.218 3.345 7.672 40.947 8.330 4.954 2.221 794 505 4.941 21.745 62.692

22 Kalimantan Selatan 914 5.920 17.977 17.394 15.464 21.672 79.341 12.906 5.911 4.899 9.813 6.382 1.136 41.047 120.388

23 Kalimantan Timur 4.152 3.138 3.861 3.747 1.274 460 16.633 306 1.157 2.622 1.477 796 3.015 9.373 26.006

24 Kalimantan Utara 1.721 615 260 297 133 128 3.154 124 243 173 690 1.698 2.808 5.736 8.890

25 Sulawesi Utara 2.050 2.083 3.416 2.691 3.004 2.066 15.309 2.553 2.570 2.311 1.995 3.121 2.651 15.201 30.511

26 Sulawesi Tengah 2.084 2.782 4.902 7.304 6.053 3.894 27.019 1.763 2.630 4.700 8.598 5.789 2.758 26.237 53.257

27 Sulawesi Selatan 4.794 13.057 38.131 34.885 18.204 11.068 120.139 10.525 46.315 21.788 11.594 12.764 10.645 113.631 233.770

28 Sulawesi Tenggara 1.975 1.458 2.086 3.430 4.869 5.019 18.837 2.241 1.946 2.222 4.197 4.138 2.481 17.225 36.062

29 Gorontalo 983 2.118 2.433 884 447 687 7.551 1.370 2.026 1.652 424 291 512 6.276 13.827

30 Sulawesi Barat 1.354 1.858 2.604 3.527 2.534 2.336 14.213 990 2.245 2.626 1.921 2.039 2.047 11.868 26.081

31 Maluku 308 432 815 796 368 49 2.767 183 560 1.000 553 168 43 2.506 5.273

32 Maluku Utara 85 529 659 757 423 374 2.827 314 257 303 408 663 440 2.385 5.212

33 Papua Barat 164 104 86 180 283 116 933 108 72 75 164 384 290 1.093 2.026

34 Papua 311 363 899 1.574 2.139 806 6.093 213 792 1.804 1.152 618 313 4.892 10.984

200.578 329.944 568.906 384.594 217.734 251.482 1.953.238 228.113 278.018 224.854 220.832 206.653 207.129 1.365.598 3.318.836

Cat : Kebutuhan pupuk NPK 200 Kg/Ha

INDONESIA

No ProvinsiMT 16/17 Jumlah MT

16/17

MT 17 Jumlah MT

17

Total MT

16/17 + MT 17

Lampiran 7

Page 124: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

117

KEBUTUHAN PUPUK SP-36 BULANAN TAHUN 2017 (MT 2016/MT 2017 DAN MT 2017)

Ton

Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Jun 16 Jul 16 Agust 16 Sept 16

1 Aceh 795 2.580 5.106 4.358 1.407 819 15.064 484 997 3.535 3.299 1.404 1.340 11.059 26.123

2 Sumatera Utara 5.766 5.784 5.107 2.551 2.338 2.707 24.254 2.301 3.097 3.463 3.663 4.579 7.579 24.681 48.935

3 Sumatera Barat 3.011 2.426 2.541 2.084 2.461 2.574 15.097 1.547 1.821 1.749 2.193 3.143 3.763 14.217 29.313

4 R i a u 1.695 783 582 530 476 616 4.680 291 188 149 164 275 1.834 2.901 7.581

5 J a m b i 891 942 1.149 845 718 664 5.209 440 634 832 805 877 992 4.579 9.788

6 Sumatera Selatan 6.196 8.656 7.259 3.684 1.468 1.759 29.022 3.706 6.680 7.491 4.818 1.675 2.920 27.290 56.312

7 Bengkulu 577 828 1.323 772 791 541 4.832 294 475 791 883 738 458 3.639 8.471

8 Lampung 1.666 4.198 8.965 5.707 2.203 2.691 25.431 2.318 4.968 4.261 2.834 1.050 1.537 16.969 42.400

9 Kep. Babel 87 59 41 58 43 16 304 11 26 21 9 185 235 488 792

10 Kepulauan Riau 4 1 1 2 2 1 11 1 1 1 0 4 0 8 20

11 DKI Jakarta 12 6 9 8 6 8 50 5 7 5 6 3 5 32 81

12 Jawa Barat 4.512 10.330 20.184 13.988 7.851 7.209 64.072 8.064 10.293 7.287 7.909 7.791 4.420 45.764 109.836

13 Jawa Tengah 4.401 12.877 21.196 11.446 6.577 13.015 69.512 8.509 7.800 4.655 5.383 4.793 2.965 34.106 103.618

14 DI Yogyakarta 318 2.345 1.385 336 222 890 5.495 667 473 235 277 330 465 2.448 7.943

15 Jawa Timur 2.909 11.233 29.323 15.954 5.797 11.265 76.480 12.448 7.269 4.349 7.169 7.772 3.574 42.581 119.062

16 Banten 1.039 2.213 4.505 2.939 1.197 1.032 12.924 1.903 2.477 2.008 1.011 797 1.035 9.231 22.155

17 B a l i 263 358 985 1.178 1.069 555 4.409 267 471 629 1.074 1.270 796 4.508 8.917

18 NTB 386 1.317 6.892 5.938 2.506 668 17.706 2.220 1.999 1.026 642 980 745 7.612 25.318

19 NTT 322 1.004 2.943 3.336 2.538 1.121 11.264 227 381 520 1.130 767 402 3.427 14.691

20 Kalimantan Barat 6.817 3.519 1.938 513 129 634 13.551 841 1.528 1.108 994 3.391 8.195 16.057 29.608

21 Kalimantan Tengah 3.255 2.414 1.259 555 836 1.918 10.237 2.082 1.239 555 198 126 1.235 5.436 15.673

22 Kalimantan Selatan 228 1.480 4.494 4.349 3.866 5.418 19.835 3.227 1.478 1.225 2.453 1.595 284 10.262 30.097

23 Kalimantan Timur 1.038 784 965 937 319 115 4.158 76 289 655 369 199 754 2.343 6.502

24 Kalimantan Utara 430 154 65 74 33 32 788 31 61 43 173 424 702 1.434 2.222

25 Sulawesi Utara 512 521 854 673 751 517 3.827 638 642 578 499 780 663 3.800 7.628

26 Sulawesi Tengah 521 695 1.226 1.826 1.513 973 6.755 441 658 1.175 2.149 1.447 689 6.559 13.314

27 Sulawesi Selatan 1.198 3.264 9.533 8.721 4.551 2.767 30.035 2.631 11.579 5.447 2.898 3.191 2.661 28.408 58.442

28 Sulawesi Tenggara 494 365 522 857 1.217 1.255 4.709 560 487 555 1.049 1.035 620 4.306 9.016

29 Gorontalo 246 529 608 221 112 172 1.888 343 507 413 106 73 128 1.569 3.457

30 Sulawesi Barat 339 464 651 882 633 584 3.553 248 561 656 480 510 512 2.967 6.520

31 Maluku 77 108 204 199 92 12 692 46 140 250 138 42 11 627 1.318

32 Maluku Utara 21 132 165 189 106 93 707 78 64 76 102 166 110 596 1.303

33 Papua Barat 41 26 22 45 71 29 233 27 18 19 41 96 73 273 506

34 Papua 78 91 225 394 535 201 1.523 53 198 451 288 154 78 1.223 2.746

50.145 82.486 142.226 96.148 54.433 62.870 488.309 57.028 69.504 56.213 55.208 51.663 51.782 341.400 829.709

Cat : Kebutuhan pupuk SP-36 50 Kg/Ha

Jumlah MT

17

Total MT

16/17 + MT 17

INDONESIA

MT 17No Provinsi

MT 16/17 Jumlah MT

16/17

Lampiran 8

Page 125: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

118

KEBUTUHAN PUPUK ORGANIK BULANAN TAHUN 2017 (MT 2016/MT 2017 DAN MT 2017) Ton

Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Jun 16 Jul 16 Agust 16 Sept 16

1 Aceh 15.899 51.591 102.119 87.159 28.145 16.371 301.285 9.686 19.932 70.694 65.986 28.087 26.792 221.177 522.462

2 Sumatera Utara 115.330 115.686 102.142 51.021 46.763 54.144 485.087 46.022 61.936 69.252 73.251 91.570 151.584 493.616 978.702

3 Sumatera Barat 60.224 48.516 50.825 41.675 49.212 51.479 301.931 30.944 36.424 34.985 43.858 62.853 75.266 284.331 586.261

4 R i a u 33.891 15.654 11.631 10.593 9.514 12.323 93.606 5.815 3.757 2.979 3.281 5.503 36.677 58.011 151.616

5 J a m b i 17.825 18.846 22.977 16.898 14.358 13.275 104.179 8.801 12.672 16.632 16.092 17.550 19.838 91.585 195.764

6 Sumatera Selatan 123.918 173.119 145.178 73.684 29.365 35.173 580.436 74.125 133.604 149.814 96.361 33.502 58.399 545.805 1.126.241

7 Bengkulu 11.532 16.555 26.468 15.446 15.825 10.819 96.646 5.883 9.497 15.813 17.658 14.763 9.161 72.775 169.421

8 Lampung 33.328 83.960 179.307 114.150 44.056 53.827 508.627 46.369 99.367 85.214 56.686 20.998 30.747 339.382 848.009

9 Kep. Babel 1.742 1.186 814 1.163 866 312 6.084 227 530 416 184 3.697 4.696 9.751 15.835

10 Kepulauan Riau 72 28 29 46 35 18 228 29 22 16 8 82 9 166 394

11 DKI Jakarta 248 113 187 167 119 161 994 101 140 104 117 61 110 632 1.626

12 Jawa Barat 90.230 206.591 403.683 279.754 157.014 144.172 1.281.443 161.281 205.869 145.745 158.175 155.818 88.397 915.284 2.196.728

13 Jawa Tengah 88.017 257.543 423.920 228.912 131.546 260.298 1.390.237 170.188 156.005 93.108 107.663 95.863 59.292 682.120 2.072.356

14 DI Yogyakarta 6.355 46.892 27.699 6.722 4.447 17.794 109.909 13.346 9.460 4.705 5.532 6.605 9.302 48.951 158.860

15 Jawa Timur 58.179 224.660 586.455 319.075 115.937 225.303 1.529.609 248.963 145.377 86.984 143.378 155.442 71.482 851.626 2.381.235

16 Banten 20.775 44.262 90.095 58.780 23.935 20.642 258.489 38.051 49.539 40.163 20.219 15.935 20.710 184.618 443.106

17 B a l i 5.268 7.161 19.705 23.558 21.377 11.109 88.177 5.350 9.411 12.590 21.485 25.396 15.923 90.154 178.332

18 NTB 7.718 26.330 137.843 118.752 50.113 13.355 354.112 44.396 39.978 20.520 12.843 19.593 14.910 152.239 506.351

19 NTT 6.439 20.083 58.858 66.724 50.758 22.417 225.279 4.540 7.620 10.396 22.609 15.342 8.038 68.544 293.824

20 Kalimantan Barat 136.333 70.384 38.758 10.266 2.584 12.686 271.010 16.817 30.563 22.166 19.874 67.827 163.903 321.149 592.159

21 Kalimantan Tengah 65.097 48.277 25.185 11.091 16.725 38.360 204.735 41.650 24.770 11.106 3.970 2.523 24.705 108.723 313.458

22 Kalimantan Selatan 4.569 29.600 89.884 86.971 77.322 108.360 396.706 64.531 29.556 24.494 49.064 31.908 5.680 205.233 601.939

23 Kalimantan Timur 20.761 15.690 19.307 18.736 6.372 2.299 83.166 1.528 5.783 13.109 7.387 3.982 15.076 46.865 130.030

24 Kalimantan Utara 8.603 3.075 1.301 1.487 664 639 15.769 620 1.214 865 3.451 8.488 14.042 28.680 44.449

25 Sulawesi Utara 10.249 10.417 17.078 13.453 15.019 10.331 76.547 12.767 12.850 11.554 9.974 15.606 13.256 76.006 152.553

26 Sulawesi Tengah 10.420 13.909 24.511 36.521 30.266 19.469 135.096 8.817 13.152 23.498 42.989 28.943 13.789 131.187 266.283

27 Sulawesi Selatan 23.969 65.286 190.656 174.424 91.021 55.341 600.697 52.625 231.573 108.939 57.969 63.820 53.227 568.153 1.168.850

28 Sulawesi Tenggara 9.876 7.291 10.431 17.149 24.343 25.095 94.185 11.203 9.730 11.109 20.985 20.692 12.406 86.125 180.310

29 Gorontalo 4.914 10.589 12.166 4.420 2.234 3.434 37.755 6.852 10.132 8.261 2.121 1.456 2.560 31.382 69.137

30 Sulawesi Barat 6.770 9.288 13.018 17.637 12.668 11.682 71.063 4.952 11.224 13.128 9.604 10.196 10.236 59.340 130.404

31 Maluku 1.538 2.158 4.077 3.980 1.841 243 13.837 917 2.798 5.000 2.764 840 213 12.530 26.367

32 Maluku Utara 425 2.645 3.293 3.786 2.117 1.869 14.136 1.568 1.287 1.515 2.041 3.315 2.201 11.926 26.062

33 Papua Barat 822 521 432 898 1.413 578 4.665 540 358 375 820 1.921 1.452 5.464 10.130

34 Papua 1.556 1.816 4.497 7.872 10.693 4.029 30.464 1.063 3.958 9.020 5.762 3.088 1.566 24.458 54.922

1.002.892 1.649.722 2.844.529 1.922.968 1.088.668 1.257.408 9.766.188 1.140.565 1.390.088 1.124.270 1.104.160 1.033.263 1.035.644 6.827.990 16.594.178

Cat : Kebutuhan pupuk Organik 1000 Kg/Ha

Jumlah MT

17

Total MT

16/17 + MT 17

INDONESIA

No ProvinsiMT 16/17 Jumlah MT

16/17

MT 17

Lampiran 9

Page 126: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

119

Rekapitulasi Alokasi Kegiatan Serealia (Padi) Tahun 2017

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

1 ACEH 18 26,450 - - 5 1,200 - - - - - - 6 200 - 1,000 18 28,850 6 60

2 SUMUT 25 33,050 - - - - 10 1,500 - - - - 5 160 - 1,000 25 35,710 19 137

3 SUMBAR 12 25,500 - - - - - - 4 2,000 - - 5 140 - - 12 27,640 8 29

4 RIAU 10 16,500 - - - - 7 500 - - - - 8 160 - - 10 17,160 7 23

5 JAMBI 11 15,420 - - 1 100 - - - - - - 6 160 - - 11 15,680 - 30

6 SUMSEL 16 76,750 - - 5 10,000 15 - - - - - 6 160 - 1,000 16 87,910 6 22

7 BENGKULU 9 9,400 - - 4 550 8 200 - - - - 2 40 - - 9 10,190 9 33

8 LAMPUNG 14 32,150 - - 11 6,400 11 4,000 - - - - 5 100 - 1,000 14 43,650 11 38

9 DKI JAKARTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 JABAR 20 79,325 3 75 11 5,500 3 125 7 2,000 - 2,360 16 520 - 1,000 20 90,905 18 163

11 JATENG 28 44,950 - - 4 2,000 - - 5 2,000 - 355 3 60 - 1,000 28 50,365 21 56

12 DI YOGYAKARTA 4 2,000 - - 1 250 - - - - - 27 - - - - 4 2,277 - 3

13 JATIM 26 53,250 - - 10 11,000 3 200 5 2,000 - - 9 180 - 1,000 26 67,630 14 42

14 KALBAR 13 70,050 - - 1 2,000 13 28,000 - - - - 7 140 - - 13 100,190 13 260

15 KALTENG 13 23,900 - - 5 5,000 11 11,850 - - - - 6 120 - - 13 40,870 14 65

16 KALSEL 10 82,500 - - 3 4,500 4 500 - - - - 2 80 - 1,000 10 88,580 3 28

17 KALTIM 8 18,850 - - 1 1,000 3 500 - - - - 3 60 - - 7 20,410 5 15

18 SULUT 11 7,450 - - 3 750 7 750 - - - - 7 220 - - 12 9,170 14 100

19 SULTENG 11 11,400 - - 3 1,000 5 175 - - - - 3 60 - - 12 12,635 12 13

20 SULSEL 22 17,000 - - 6 5,250 4 250 2 1,000 - - 9 240 - 1,000 22 24,740 13 57

21 SULTRA 12 7,200 - - - - 4 100 - - - - 5 100 - - 12 7,400 15 42

22 BALI 9 8,550 - - - - - - 3 1,000 - - 6 120 - - 9 9,670 8 14

23 NTB 10 21,200 - - 3 1,500 4 100 - - - 490 3 60 - 1,000 10 24,350 10 23

24 NTT 16 6,800 - - 4 1,000 4 600 - - - - 13 360 - - 16 8,760 14 80

25 MALUKU 8 2,950 - - 1 250 3 100 - - - - 4 80 - - 8 3,380 5 11

26 PAPUA 4 4,950 - - - - 1 100 - - - - 2 40 - - 8 5,090 3 18

27 MALUT 9 2,450 - - 1 250 2 50 - - - - 3 60 - - 9 2,810 1 26

28 BANTEN 8 12,050 - - - - 3 150 - - - 300 5 100 - - 8 12,600 6 41

29 BABEL 5 1,600 - - - - - - - - - - 1 20 - - 5 1,620 1 6

30 GORONTALO 6 2,400 - - - - 2 125 - - - - 4 80 - - 6 2,605 6 7

31 KEPRI 3 150 - - - - - - - - - - 1 40 - - 3 190 1 2

32 PAPUA BARAT 10 5,400 - - - - - - - - - - - - - - 10 5,400 7 31

33 SULBAR 6 8,700 - - 1 500 3 125 - - - 468 5 100 - - 6 9,893 6 23

34 KALTARA 1 1,630 - - - - - - - - - - 2 40 - - 2 1,670 2 2

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTON

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL PADI

4,000 TOTAL NASIONAL 388 731,925 3 75 84 60,000 130 50,000

PADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN

JARWO SUPER

26 10,000 - 4,000 162 1,500 - 10,000 394 870,000 278

Lampiran 10

Page 127: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

120

Alokasi Kegiatan Serealia (Padi) Tahun 2017 Per Provinsi dan Per Kabupaten/Kota

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Rp.000) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

DITJEN TANAMAN PANGAN 391 731.925 3 75 196.125 83 60.000 129 50.000 26 10.000 - 4.000 162 4.000 - 10.000 393 870.000 39 2.600.000 4 400.000 35 3.000.000 278 1.500

1 ACEH 21 26.450 - - - 5 1.200 - - - - - - 6 200 - - 21 27.850 - 60.000 - - - 60.000 6 60

Dinas Provinsi - - - - - - - 60.000 60.000 50

21 26.450 - - - 5 1.200 - - - - - - 6 200 - - 21 27.850 - - - - - - 6 10

1 Kab. Aceh Barat 1 1.500 - - - - - - - 1 1.500 -

2 Kab. Aceh Besar 1 2.000 - - - - - 1 40 1 2.040 - 1 2

3 Kab. Aceh Selatan 1 750 - - - - - - 1 750 -

4 Kab. Aceh Singkil 1 200 - - - - - - - 1 200 -

5 Kab. Aceh Tengah 1 200 - - - - - - - 1 200 -

6 Kab. Aceh Tenggara 1 1.500 - 1 150 - - 1 20 1 1.670 - 1 1

7 Kab. Aceh Timur 1 2.000 - 1 250 - - - - 1 2.250 -

8 Kab. Aceh Utara 1 4.000 - - - 1 40 1 4.040 - 1 2

9 Kab. Bireuen 1 3.000 - - - - 1 3.000 -

10 Kab. Aceh Pidie 1 3.000 - 1 500 - - 1 40 1 3.540 - 1 2

11 Kab. Simeuleu 1 500 - - - 1 20 1 520 - 1 1

12 Kab. Gayo Lues 1 500 - - - - - 1 500 -

13 Kab. Aceh Barat Daya 1 1.000 - 1 150 - 1 1.150 -

14 Kab. Aceh Jaya 1 1.000 - - - 1 40 1 1.040 - 1 2

15 Kab. Nagan Raya 1 2.000 - - - - - 1 2.000 -

16 Kab. Aceh Tamiang 1 1.500 - - - - - 1 1.500 -

17 Kab. Bener Meriah 1 200 - - - - 1 200 -

18 Kab. Pidie Jaya 1 1.000 - 1 150 - - - 1 1.150 -

19 Kota Banda Aceh - - - - - - - - - -

20 Kota Sabang - - - - - - - - - -

21 Kota Langsa 1 200 - - - - 1 200 -

22 Kota Lhokseumawe 1 200 - - - - - - 1 200 -

23 Kota Sibulussalam 1 200 - - - - 1 200 -

24 Kota Meulaboh - - - - - - - - - -

PADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN

JARWO SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

Jml Kabupaten/Kota:

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN BERAS

KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONTOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Lampiran 11

Page 128: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

121

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

2 SUMUT 25 33,050 - - - - 10 1,500 - - - - 5 160 - 1,000 25 35,710 - 110,000 - 10,000 - 120,000 19 137

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - 1,000 - 1,000 - 110,000 - 10,000 - 120,000 - 15

25 33,050 - - - - 10 1,500 - - - 5 160 25 34,710 - - - - - -

1 Kab. Asahan 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 8

2 Kab. Dairi 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 2

3 Kab. Deli Serdang 1 3,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 3,000 - - - - - - 1 8

4 Kab. Tanah Karo 1 1,000 - - - - 1 200 - - - - 1 40 - - 1 1,240 - - - - - - 1 6

5 Kab. Labuhan Batu 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 4

6 Kab. Langkat 1 3,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 3,000 - - - - - - 1 8

7 Kab. Mandailing Natal 1 2,000 - - - - 1 100 - - - - 1 20 - - 1 2,120 - - - - - - 1 6

8 Kab. Nias 1 750 - - - - - - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - - -

9 Kab. Simalungun 1 3,000 - - - - 1 200 - - - - 1 40 - - 1 3,240 - - - - - - 1 12

10 Kab. Tapanuli Selatan 1 1,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,500 - - - - - - 1 6

11 Kab. Tapanuli Tengah 1 1,500 - - - - 1 100 - - - - - - - - 1 1,600 - - - - - - 1 5

12 Kab. Tapanuli Utara 1 1,500 - - - - 1 200 - - - - - - - - 1 1,700 - - - - - - 1 5

13 Kab. Toba Samosir 1 2,000 - - - - 1 100 - - - - - - - - 1 2,100 - - - - - - 1 4

14 Kab. Pakpak Barat 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 - - - - - - 1 4

15 Kab. Humbang Hasundutan 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 6

16 Kab. Serdang Bedagai 1 3,000 - - - - 1 200 - - - - 1 20 - - 1 3,220 - - - - - - 1 8

17 Kab. Padang lawas 1 1,000 - - - - 1 100 - - - - - - - - 1 1,100 - - - - - - 1 8

18 Kota Binjai - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

19 Kota Medan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

20 Kota Pematang Siantar - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

21 Kota Sibolga - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

22 Kota Tanjung Balai - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

23 Kota Tebing Tinggi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

24 Kota Padang Sidempuan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

25 Kota Gunung Sitoli 1 200 - - - - 1 200 - - - - - - - - 1 400 - - - - - - - -

18 Kab. Nias Selatan 1 300 - - - - 1 100 - - - - 1 40 - - 1 440 - - - - - - - -

19 Kab. Samosir 1 500 - - - - - - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - - -

20 Kab Padang Lawas Utara 1 1,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,500 - - - - - - 1 8

21 Kab. Labuhan Batu Selatan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

22 Kab. Labuhan Batu Utara 1 1,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,500 - - - - - - 1 6

23 Kab Nias Barat 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - - -

24 Kab. Nias Utara 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 - - - - - - - -

25 Kab. Batu Bara 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 8

26 Kota Sidikalang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

27 Kota Lubukpakam - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

28 Kota Stabat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

29 Kota Tarutung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

HIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Page 129: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

122

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

3 SUMBAR 12 25,500 - - - - - - 4 2,000 - - 5 140 - - 12 27,640 - 55,000 - 5,000 - 60,000 8 29

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 55,000 - 5,000 - 60,000 - -

12 25,500 - - - - - - 4 2,000 5 140 12 27,640 - - - - - -

1 Kab. Lima Puluh Kota 1 2,500 - - - - - - 1 500 - - 1 20 - - 1 3,020 - - - - - - 1 5

2 Kab. Agam 1 3,000 - - - - - - 1 500 - - - - - - 1 3,500 - - - - - - 1 3

3 Kab. Kepulauan Mentawai - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Kab. Padang Pariaman 1 3,000 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 3,020 - - - - - - 1 3

5 Kab. Pasaman 1 3,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 3,000 - - - - - - - 1

6 Kab. Pesisir Selatan 1 3,000 - - - - - - - - - - 1 40 - - 1 3,040 - - - - - - 1 5

7 Kab. Sijunjung 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - - -

8 Kab. Solok 1 3,000 - - - - - - 1 500 - - 1 40 - - 1 3,540 - - - - - - 1 2

9 Kab. Tanah Datar 1 3,000 - - - - - - 1 500 - - 1 20 - - 1 3,520 - - - - - - 1 5

10 Kab. Dharmas Raya 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 4

11 Kab. Solok Selatan 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 1

12 Kab. Pasaman Barat 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - - -

13 Kota Bukit Tinggi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

14 Kota Padang Panjang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

15 Kota Padang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

16 Kota Payakumbuh - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

17 Kota Sawahlunto - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

18 Kota Solok - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

19 Kota Pariaman 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - - -

20 Kota Painan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

21 Kota Lubuk Sikaping - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

22 Sawahlunto - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 RIAU 10 16,500 - - - - 7 500 - - - - 8 160 - - 10 17,160 - 4,400 - 4,500 - 8,900 7 23

Dinas Provinsi - 1,000 - - - - - - - - - - - - - - - 1,000 - 4,400 - 4,500 - 8,900 - 14

10 15,500 - - - - 7 500 - - 8 160 10 16,160 - - - - - -

1 Kab. Bengkalis 1 1,500 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 1,570 - - - - - - 1 1

2 Kab. Indragiri Hilir 1 3,000 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 3,070 - - - - - - 1 1

3 Kab. Indragiri Hulu 1 500 - - - - - - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - - -

4 Kab. Kampar - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Kab. Kuantan Singingi 1 1,500 - - - - 1 50 - - - - - - - - 1 1,550 - - - - - - - 1

6 Kab. Pelalawan 1 1,000 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 1,070 - - - - - - 1 1

7 Kab. Rokan Hilir 1 2,500 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 2,570 - - - - - - 1 1

8 Kab. Rokan Hulu 1 4,000 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 4,020 - - - - - - 1 1

9 Kab. Siak 1 500 - - - - 1 200 - - - - 1 20 - - 1 720 - - - - - - 1 1

10 Kota Dumai 1 500 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 520 - - - - - - 1 1

11 Kota Pekanbaru - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 Kota Rengat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

13 Kab Meranti 1 500 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 570 - - - - - - - 1

TOTAL JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

PADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPERHIBRIDA KOMPOSIT

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTON

Page 130: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

123

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

5 JAMBI 11 15,420 - - 1 100 - - - - - - 6 160 - - 11 15,680 - 21,100 - 5,000 - 26,100 - 30

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 21,100 - 5,000 - 26,100 - 30

11 15,420 - - 1 100 - - 6 160 11 15,680 - - - - - -

1 Kab. Batanghari 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - - -

2 Kab. Bungo 1 1,500 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 1,520 - - - - - - - -

3 Kab. Kerinci 1 4,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 4,000 - - - - - - - -

4 Kab. Merangin 1 2,000 - - - - - - - - - - 1 40 - - 1 2,040 - - - - - - - -

5 Kab. Muaro Jambi 1 500 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 520 - - - - - - - -

6 Kab. Sarolangun 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - - -

7 Kab. Tanjung Jabung Barat 1 2,000 - - 1 100 - - - - - - - - - - 1 2,100 - - - - - - - -

8 Kab. Tj. Jabung Timur 1 2,000 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 2,020 - - - - - - - -

9 Kab. Tebo 1 1,000 - - - - - - - - - - 1 40 - - 1 1,040 - - - - - - - -

10 Kota Jambi 1 220 - - - - - - - - - - - - - - 1 220 - - - - - - - -

11 Kota Sungai Penuh 1 200 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 220 - - - - - - - -

6 SUMSEL 16 76,750 - - 5 10,000 15 - - - - - 6 160 - 1,000 16 87,910 - 130,000 - 20,000 - 150,000 6 22

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - 1,000 - 1,000 - 130,000 - 20,000 - 150,000 - 13

17 76,750 - - 5 10,000 15 - 6 160 17 86,910 - - - - - -

1 Kab. Lahat 1 2,000 - - 1 1,500 1 - - - - - 1 20 - - 1 3,520 - - - - - - 1 1

2 Kab. Musi Banyuasin 1 4,000 - - - - 1 - - - - - - - - - 1 4,000 - - - - - - - -

3 Kab. Musi Rawas 1 23,400 - - - - - - - - - - - - - - 1 23,400 - - - - - - - -

4 Kab. Muara Enim 1 1,000 - - - - 1 - - - - - 1 40 - - 1 1,040 - - - - - - 1 1

5 Kab. Ogan Komering Ilir 1 12,000 - - 1 1,500 1 - - - - - 1 20 - - 1 13,520 - - - - - - 1 1

6 Kab. Ogan Komering Ulu 1 2,000 - - - - 1 - - - - - - - - - 1 2,000 - - - - - - - -

7 Kab. Banyuasin 1 17,000 - - 1 1,500 1 - - - - - - - - - 1 18,500 - - - - - - - -

8 Kab. OKU Timur 1 7,000 - - 1 4,000 1 - - - - - 1 40 - - 1 11,040 - - - - - - 1 4

9 Kab. OKU Selatan 1 2,000 - - 1 1,500 1 - - - - - 1 20 - - 1 3,520 - - - - - - 1 1

10 Kab. Ogan Ilir 1 1,500 - - - - 1 - - - - - - - - - 1 1,500 - - - - - - - -

11 Kab. Empat lawang 1 1,500 - - - - 1 - - - - - - - - - 1 1,500 - - - - - - - -

12 Kota Palembang 1 500 - - - - 1 - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - - -

13 Kota Prabumulih 1 350 - - - - - - - - - - - - - - 1 350 - - - - - - - -

14 Kota Pagar Alam 1 500 - - - - 1 - - - - - 1 20 - - 1 520 - - - - - - 1 1

15 Kota Lubuk Linggau 1 500 - - - - 1 - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - - -

16 Kab Baturaja - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

17 Kab Musi Rawas Utara 1 750 - - - - 1 - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - - -

18 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 1 750 - - - - 1 - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTON

Jml Kabupaten/Kota:

PADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Page 131: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

124

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

7 BENGKULU 9 9,400 - - 4 550 8 200 - - - - 2 40 - - 9 10,190 - 20,000 - 4,000 - 24,000 9 33

Dinas Provinsi - 1,000 - - - - - - - - - - - - - - - 1,000 - 20,000 - 4,000 - 24,000 - 6

9 8,400 4 550 8 200 2 40 9 9,190 - - - - - -

1 Kab. Bengkulu Selatan 1 650 - - 1 100 1 25 - - - - - - - - 1 775 - - - - - - 1 9

2 Kab. Bengkulu Utara 1 1,300 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 1,325 - - - - - - 1 3

3 Kab. Rejang Lebong 1 650 - - 1 250 1 25 - - - - - - - - 1 925 - - - - - - 1 2

4 Kab. Kaur 1 1,500 - - 1 100 1 25 - - - - 1 20 - - 1 1,645 - - - - - - 1 3

5 Kab. Seluma 1 1,500 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 1,525 - - - - - - 1 2

6 Kab. Muko-muko 1 1,000 - - 1 100 1 25 - - - - 1 20 - - 1 1,145 - - - - - - 1 3

7 Kab. Lebong - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Kab. Kepahiang 1 650 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 675 - - - - - - 1 3

9 Kab Bengkulu Tengah 1 650 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 675 - - - - - - 1 1

10 Kota Bengkulu * 1 500 - - - - - - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - 1 1

8 LAMPUNG 14 32,150 - - 11 6,400 11 4,000 - - - - 5 100 - 1,000 14 43,650 - 175,000 - 15,000 - 190,000 11 38

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - 1,000 - 1,000 - 175,000 - 15,000 - 190,000 - 10

14 32,150 11 6,400 11 4,000 5 100 14 42,650 - - - - - -

1 Kab. Lampung Barat 1 750 - - - - 1 325 - - - - - - - - 1 1,075 - - - - - - 1 1

2 Kab. Lampung Selatan 1 3,000 - - 1 50 1 325 - - - - 1 20 - - 1 3,395 - - - - - - 1 4

3 Kab. Lampung Tengah 1 4,500 - - 1 2,000 1 325 - - - - - - - - 1 6,825 - - - - - - - -

4 Kab. Lampung Utara 1 3,000 - - 1 2,000 1 325 - - - - - - - - 1 5,325 - - - - - - 1 5

5 Kab. Lampung Timur 1 5,000 - - 1 1,500 1 750 - - - - - - - - 1 7,250 - - - - - - - -

6 Kab. Tanggamus 1 3,000 - - 1 50 - - - - - - 1 20 - - 1 3,070 - - - - - - 1 1

7 Kab. Tulang Bawang 1 3,000 - - 1 250 1 325 - - - - 1 20 - - 1 3,595 - - - - - - 1 5

8 Kab. Way Kanan 1 3,000 - - 1 50 1 325 - - - - 1 20 - - 1 3,395 - - - - - - 1 1

9 Kab. Pesawaran 1 1,500 - - 1 50 1 325 - - - - - - - - 1 1,875 - - - - - - 1 5

10 Kab. Mesuji 1 1,500 - - 1 150 1 325 - - - - 1 20 - - 1 1,995 - - - - - - 1 1

11 Kab. Pringsewu 1 1,500 - - - - 1 325 - - - - - - - - 1 1,825 - - - - - - 1 2

12 Kab. Tulangbawang Barat 1 2,000 - - 1 250 1 325 - - - - - - - - 1 2,575 - - - - - - 1 2

13 Kota Bandar Lampung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

14 Kota Metro 1 200 - - 1 50 - - - - - - - - - - 1 250 - - - - - - - -

15 Kab. Pesisir Barat 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - 1 1

9 DKI JAKARTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - - - -

1 Kab Adm Kep Seribu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Kota Adm Jakarta Barat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Kota Adm Jakarta Pusat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Kota Adm Jakarta Selatan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Kota Adm Jakarta Timur - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kota Adm Jakarta Utara - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 132: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

125

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

10 JABAR 20 79,325 3 75 11 5,500 3 125 7 2,000 - 2,360 16 520 - 1,000 20 90,905 4 155,000 4 10,000 - 165,000 18 163

Dinas Provinsi - 4,000 - - - - - - - - - 2,360 - - - 1,000 - 7,360 - 69,500 - 5,500 - 75,000 - 77

20 75,325 11 5,500 3 125 7 2,000 16 520 20 83,545 4 85,500 4 4,500 - 90,000

1 Kab. Bandung 1 3,475 1 25 1 500 - - 1 500 - - 1 40 - - 1 4,540 1 14,500 1 1,000 - 15,500 1 5

2 Kab. Bekasi 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 1

3 Kab. Bogor 1 1,000 - - 1 750 - - - - - - 1 20 - - 1 1,770 - - - - - - 1 3

4 Kab. Ciamis 1 1,750 - - - - - - 1 250 - - 1 40 - - 1 2,040 - - - - - - 1 2

5 Kab. Cianjur 1 4,975 1 25 1 500 - - 1 250 - - 1 40 - - 1 5,790 - - - - - - 1 3

6 Kab. Cirebon 1 4,600 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 4,620 - - - - - - 1 3

7 Kab. Garut 1 6,200 - - - - - - - - - - 1 60 - - 1 6,260 1 38,000 1 2,000 - 40,000 1 5

8 Kab. Indramayu 1 18,000 - - 1 500 1 25 1 250 - - 1 20 - - 1 18,795 - - - - - - 1 6

9 Kab. Karawang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Kab. Kuningan 1 4,000 - - 1 500 - - - - - - 1 20 - - 1 4,520 - - - - - - 1 2

11 Kab. Majalengka 1 4,000 - - 1 250 - - - - - - 1 20 - - 1 4,270 - - - - - - 1 1

12 Kab. Purwakarta 1 2,300 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 2,320 - - - - - - 1 2

13 Kab. Subang 1 4,500 - - 1 500 1 75 1 250 - - 1 40 - - 1 5,365 - - - - - - 1 4

14 Kab. Sukabumi 1 7,500 - - 1 500 - - 1 250 - - 1 40 - - 1 8,290 1 21,000 1 1,000 - 22,000 1 11

15 Kab. Sumedang 1 4,000 - - 1 500 - - - - - - 1 40 - - 1 4,540 - - - - - - 1 6

16 Kab. Tasikmalaya 1 4,975 1 25 1 750 - - - - - - 1 40 - - 1 5,790 1 12,000 1 500 - 12,500 1 23

17 Kota Banjar 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 - - - - - - - -

18 Kab. Bandung Barat 1 1,000 - - 1 250 - - 1 250 - - 1 40 - - 1 1,540 - - - - - - 1 3

19 Kota Cimahi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

20 Kota Tasikmalaya 1 500 - - - - - - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - 1 1

21 Kota Bandung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

22 Kota Bekasi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

23 Kota Bogor - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

24 Kota Cirebon - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

25 Kota Depok - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

26 Kota Sukabumi 1 250 - - - - - - - - - - - - - - 1 250 - - - - - - - -

27 Kab. Pangandaran 1 1,000 - - - - 1 25 - - - - 1 20 - - 1 1,045 - - - - - - 1 5

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Page 133: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

126

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

11 JATENG 28 44,950 - - 4 2,000 - - 5 2,000 - 355 3 60 - 1,000 28 50,365 - 145,000 - 20,000 - 165,000 21 56

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - 355 - - - 1,000 - 1,355 - 145,000 - 20,000 - 165,000 - 15

28 44,950 - - 4 2,000 - - 5 2,000 3 60 28 49,010 - - - - - -

1 Kab. Banjarnegara 1 1,000 - - - - - - 1 500 - - - - - - 1 1,500 - - - - - - - -

2 Kab. Banyumas 1 750 - - - - - - 1 500 - - - - - - 1 1,250 - - - - - - - -

3 Kab. Batang 1 750 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 770 - - - - - - 1 3

4 Kab. Blora 1 2,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,500 - - - - - - 1 1

5 Kab. Boyolali 1 3,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 3,500 - - - - - - 1 1

6 Kab. Brebes 1 2,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,500 - - - - - - 1 3

7 Kab. Cilacap 1 3,000 - - - - - - 1 250 - - - - - - 1 3,250 - - - - - - 1 2

8 Kab. Demak 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 2

9 Kab. Grobogan 1 2,500 - - 1 200 - - - - - - 1 20 - - 1 2,720 - - - - - - 1 1

10 Kab. Jepara 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 1

11 Kab. Karanganyar 1 2,500 - - - - - - 1 250 - - - - - - 1 2,750 - - - - - - 1 2

12 Kab. Kebumen 1 2,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,500 - - - - - - 1 1

13 Kab. Kendal 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - - -

14 Kab. Klaten 1 2,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,500 - - - - - - 1 2

15 Kab. Kudus 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - - -

16 Kab. Magelang 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 1

17 Kab. Pati 1 2,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,500 - - - - - - 1 2

18 Kab. Pekalongan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

19 Kab. Pemalang 1 2,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,500 - - - - - - 1 1

20 Kab. Purbalingga 1 1,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,500 - - - - - - - -

21 Kab. Purworejo 1 750 - - - - - - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - 1 1

22 Kab. Rembang 1 1,000 - - 1 850 - - - - - - - - - - 1 1,850 - - - - - - 1 2

23 Kab. Semarang 1 600 - - - - - - - - - - - - - - 1 600 - - - - - - 1 4

24 Kab. Sragen 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 4

25 Kab. Sukoharjo 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 2

26 Kab. Tegal 1 600 - - - - - - - - - - - - - - 1 600 - - - - - - - -

27 Kab. Temanggung 1 1,000 - - 1 850 - - - - - - - - - - 1 1,850 - - - - - - - 1

28 Kab. Wonogiri 1 2,500 - - 1 100 - - - - - - - - - - 1 2,600 - - - - - - 1 1

29 Kab. Wonosobo 1 1,000 - - - - - - 1 500 - - 1 20 - - 1 1,520 - - - - - - 1 3

30 Kota Tegal - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

31 Kota Magelang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

32 Kota Pekalongan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

33 Kota Salatiga - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

34 Kota Semarang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

35 Kota Surakarta - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 DI YOGYAKARTA 4 2,000 - - 1 250 - - - - - 27 - - - - 4 2,277 - 14,500 - - - 14,500 - 3

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - 27 - - - - - 27 - 14,500 - - - 14,500 - 3

4 2,000 1 250 - - - - 4 2,250 - - - - - -

1 Kab. Bantul 1 500 - - - - - - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - - -

2 Kab. Gunung Kidul 1 500 - - 1 250 - - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - - -

3 Kab. Kulon Progo 1 500 - - - - - - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - - -

4 Kab. Sleman 1 500 - - - - - - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - - -

5 Kota Yogyakarta - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 134: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

127

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

13 JATIM 26 53,250 - - 10 11,000 3 200 5 2,000 - - 9 180 - 1,000 26 67,630 - 104,000 - 26,000 - 130,000 14 42

Dinas Provinsi - 3,000 - - - - - - - - - - - - - 1,000 - 4,000 - 104,000 - 26,000 - 130,000 - 21

26 50,250 10 11,000 3 200 5 2,000 9 180 26 63,630 - - - - - -

1 Kab. Bangkalan 1 2,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,000 - - - - - - - -

2 Kab. Banyuwangi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Kab. Blitar 1 2,700 - - 1 100 - - 1 250 - - 1 20 - - 1 3,070 - - - - - - 1 2

4 Kab. Bojonegoro 1 2,300 - - - - 1 50 - - - - - - - - 1 2,350 - - - - - - - -

5 Kab. Bondowoso 1 4,000 - - 1 50 - - - - - - 1 20 - - 1 4,070 - - - - - - 1 1

6 Kab. Gresik 1 1,500 - - 1 50 1 100 - - - - - - - - 1 1,650 - - - - - - 1 2

7 Kab. Jember 1 3,500 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 3,520 - - - - - - 1 2

8 Kab. Jombang 1 1,500 - - - - - - 1 250 - - 1 20 - - 1 1,770 - - - - - - 1 1

9 Kab. Kediri 1 2,700 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,700 - - - - - - 1 2

10 Kab. Lamongan 1 4,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 4,000 - - - - - - - -

11 Kab. Lumajang 1 3,500 - - 1 100 1 50 - - - - 1 20 - - 1 3,670 - - - - - - 1 1

12 Kab. Madiun 1 750 - - - - - - 1 500 - - - - - - 1 1,250 - - - - - - - -

13 Kab. Magetan 1 750 - - 1 150 - - - - - - - - - - 1 900 - - - - - - - -

14 Kab. Malang 1 1,750 - - 1 250 - - - - - - 1 20 - - 1 2,020 - - - - - - 1 1

15 Kab. Mojokerto - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

16 Kab. Nganjuk 1 2,000 - - - - - - 1 500 - - - - - - 1 2,500 - - - - - - 1 2

17 Kab. Ngawi 1 2,000 - - 1 10,000 - - 1 500 - - - - - - 1 12,500 - - - - - - 1 1

18 Kab. Pacitan 1 1,000 - - 1 150 - - - - - - - - - - 1 1,150 - - - - - - - -

19 Kab. Pamekasan 1 750 - - - - - - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - 1 2

20 Kab. Pasuruan 1 750 - - - - - - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - - -

21 Kab. Ponorogo 1 4,000 - - 1 50 - - - - - - 1 20 - - 1 4,070 - - - - - - 1 1

22 Kab. Probolinggo 1 1,750 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,750 - - - - - - - -

23 Kab. Sampang 1 750 - - - - - - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - - -

24 Kab. Sidoarjo 1 750 - - - - - - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - - -

25 Kab. Situbondo 1 750 - - - - - - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - - -

26 Kab. Sumenep 1 750 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 770 - - - - - - 1 1

27 Kab. Trenggalek 1 1,750 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,750 - - - - - - - -

28 Kab. Tuban - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

29 Kab. Tulungagung 1 2,300 - - 1 100 - - - - - - 1 20 - - 1 2,420 - - - - - - 1 2

30 Kota Blitar - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

31 Kota Kediri - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

32 Kota Malang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

33 Kota Mojokerto - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

34 Kota Pasuruan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

35 Kota Probolinggo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

36 Kota Surabaya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

37 Kota Batu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

38 Kota Madiun - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Page 135: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

128

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

14 KALBAR 13 70,050 - - 1 2,000 13 28,000 - - - - 7 140 - - 13 100,190 - 24,000 - 8,000 - 32,000 13 260

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8

13 70,050 1 2,000 13 28,000 7 140 13 100,190 - 24,000 - 8,000 - 32,000

1 Kab. Bengkayang 1 4,500 - - - - 1 3,000 - - - - 1 20 - - 1 7,520 - 5,000 - 5,000 - 10,000 1 20

2 Kab. Landak 1 15,000 - - - - 1 1,000 - - - - 1 20 - - 1 16,020 - 1,000 - - - 1,000 1 40

3 Kab. Kapuas Hulu 1 4,000 - - - - 1 500 - - - - 1 20 - - 1 4,520 - 1,500 - - - 1,500 1 10

4 Kab. Ketapang 1 7,000 - - - - 1 4,500 - - - - - - - - 1 11,500 - 2,000 - - - 2,000 1 30

5 Kab. Pontianak/Mempawah 1 1,500 - - - - 1 3,250 - - - - - - - - 1 4,750 - 1,000 - 500 - 1,500 1 5

6 Kab. Sambas 1 7,000 - - - - 1 8,500 - - - - 1 20 - - 1 15,520 - 2,000 - - - 2,000 1 40

7 Kab. Sanggau 1 12,500 - - - - 1 5,000 - - - - 1 20 - - 1 17,520 - 2,000 - 1,000 - 3,000 1 37

8 Kab. Sintang 1 4,000 - - - - 1 100 - - - - 1 20 - - 1 4,120 - 2,000 - - - 2,000 1 10

9 Kab. Melawi 1 2,700 - - - - 1 50 - - - - - - - - 1 2,750 - 1,000 - - - 1,000 1 5

10 Kab. Sekadau 1 2,300 - - - - 1 100 - - - - - - - - 1 2,400 - 1,000 - 500 - 1,500 1 10

11 Kab. Kubu Raya 1 7,800 - - 1 2,000 1 500 - - - - - - - - 1 10,300 - 2,500 - 1,000 - 3,500 1 30

12 Kab. Kayong Utara 1 1,000 - - - - 1 500 - - - - 1 20 - - 1 1,520 - 1,000 - - - 1,000 1 10

13 Kota Pontianak - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

14 Kota Singkawang 1 750 - - - - 1 1,000 - - - - - - - - 1 1,750 - 2,000 - - - 2,000 1 5

15 KALTENG 13 23,900 - - 5 5,000 11 11,850 - - - - 6 120 - - 13 40,870 - 11,500 - 2,000 - 13,500 14 65

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 11,500 - 2,000 - 13,500 - 5

13 23,900 5 5,000 11 11,850 6 120 13 40,870 - - - - - -

1 Kab. Barito Selatan 1 1,750 - - - - 1 350 - - - - 1 20 - - 1 2,120 - - - - - - 1 4

2 Kab. Barito Utara 1 1,750 - - 1 500 1 1,000 - - - - 1 20 - - 1 3,270 - - - - - - 1 4

3 Kab. Kapuas 1 1,500 - - 1 2,500 1 3,100 - - - - 1 20 - - 1 7,120 - - - - - - 1 4

4 Kab. Kotawaringin Barat 1 1,250 - - - - 1 400 - - - - 1 20 - - 1 1,670 - - - - - - 1 6

5 Kab. Kotawaringin Timur 1 1,750 - - - - 1 400 - - - - - - - - 1 2,150 - - - - - - 1 4

6 Kab. Katingan 1 3,000 - - - - 1 1,000 - - - - - - - - 1 4,000 - - - - - - 1 4

7 Kab. Seruyan 1 2,300 - - 1 500 1 400 - - - - - - - - 1 3,200 - - - - - - 1 4

8 Kab. Sukamara 1 750 - - - - 1 100 - - - - - - - - 1 850 - - - - - - 1 4

9 Kab. Lamandau 1 1,750 - - - - 1 100 - - - - 1 20 - - 1 1,870 - - - - - - 1 4

10 Kab. Pulang Pisau 1 3,500 - - 1 500 1 4,000 - - - - 1 20 - - 1 8,020 - - - - - - 1 6

11 Kab. Murung Raya 1 600 - - - - - - - - - - - - - - 1 600 - - - - - - 1 4

12 Kab. Barito Timur 1 3,000 - - 1 1,000 1 1,000 - - - - - - - - 1 5,000 - - - - - - 1 4

13 Kab. Gunung Mas 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - 1 4

14 Kota Palangka Raya * - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 4

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 136: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

129

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

16 KALSEL 10 82,500 - - 3 4,500 4 500 - - - - 2 80 - - 10 88,580 - 45,000 - 5,000 - 50,000 3 28

Dinas Provinsi - 5,500 - - 1 1,500 - - - - - - - - - 1,000 - 8,000 - 45,000 - 5,000 - 50,000 - 20

10 77,000 2 3,000 4 500 2 80 10 80,580 - - - - - -

1 Kab. Banjar - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Kab. Barito Kuala 1 4,000 - - - - 1 100 - - - - - - - - 1 4,100 - - - - - - - -

3 Kab. Hulu Sungai Selatan 1 7,500 - - - - 1 100 - - - - - - - - 1 7,600 - - - - - - - -

4 Kab. Hulu Sungai Tengah 1 10,000 - - 1 1,000 - - - - - - - - - - 1 11,000 - - - - - - - -

5 Kab. Hulu Sungai Utara 1 7,500 - - - - - - - - - - 1 40 - - 1 7,540 - - - - - - 1 1

6 Kab. Kota Baru 1 7,500 - - - - 1 100 - - - - - - - - 1 7,600 - - - - - - - -

7 Kab. Tabalong 1 6,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 6,000 - - - - - - 1 1

8 Kab. Tanah Laut 1 10,000 - - - - 1 200 - - - - 1 40 - - 1 10,240 - - - - - - 1 6

9 Kab. Tapin 1 12,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 12,000 - - - - - - - -

10 Kab. Balangan 1 7,500 - - 1 2,000 - - - - - - - - - - 1 9,500 - - - - - - - -

11 Kab. Tanah Bumbu 1 5,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 5,000 - - - - - - - -

12 Kota Banjarmasin - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

13 Hulu Sungai Timur - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

14 Kota Banjar Baru - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

15 Kab Tala - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

17 KALTIM 8 18,850 - - 1 1,000 3 500 - - - - 3 60 - - 7 20,410 - 18,000 - 5,000 - 23,000 5 15

Dinas Provinsi 1 2,000 - - - - 1 100 - - - - 1 20 - - - 2,120 - 18,000 - 5,000 - 23,000 - 5

7 16,850 1 1,000 2 400 2 40 7 18,290 - - - - - -

1 Kab. Berau 1 12,000 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 12,020 - - - - - - 1 1

2 Kab. Kutai Barat 1 750 - - - - - - - - - - - - - - 1 750 - - - - - - 1 2

3 Kab. Kutai Timur 1 1,500 - - - - 1 200 - - - - - - - - 1 1,700 - - - - - - 1 4

4 Kab. Pasir 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - - - - - - -

5 Kab. Penajem Paser Utr 1 1,000 - - 1 1,000 1 200 - - - - - - - - 1 2,200 - - - - - - 1 2

6 Kab. Kutai Kertanegera - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kota Balikpapan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Kota Bontang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Kota Samarinda 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - - -

10 Kab. Tenggarong - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Kab. Mahakam Hulu 1 400 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 420 - - - - - - 1 1

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 137: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

130

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

18 SULUT 11 7,450 - - 3 750 7 750 - - - - 7 220 - - 12 9,170 - 230,000 - 85,100 - 315,100 14 100

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 230,000 - 85,100 - 315,100 - -

11 7,450 3 750 7 750 7 220 12 9,170 - - - - - -

1 Kab. Bolaang Mangondow 1 2,300 - - - - 1 300 - - - - - - - - 1 2,600 - - - - - - 1 10

2 Kab. Minahasa 1 650 - - 1 250 1 50 - - - - - - - - 1 950 - - - - - - 1 10

3 Kab. Kep. Talaud 1 200 - - - - 1 50 - - - - 1 40 - - 1 290 - - - - - - 1 5

4 Kab. Minahasa Selatan 1 650 - - 1 250 1 200 - - - - 1 20 - - 1 1,120 - - - - - - 1 10

5 Kota Tomohon 1 200 - - - - 1 50 - - - - - - - - 1 250 - - - - - - 1 5

6 Kab. Minahasa Utara 1 650 - - 1 250 1 50 - - - - 1 40 - - 1 990 - - - - - - 1 10

7 Kab. Minahasa Tenggara 1 650 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 720 - - - - - - 1 10

8 Kab. Bolmong Utara 1 650 - - - - - - - - - - - - - - 1 650 - - - - - - 1 10

9 Kab. Sangihe - - - - - - - - - - - - 1 40 - - 1 40 - - - - - - 1 5

10 Kab. Bolmang Selatan 1 600 - - - - - - - - - - 1 40 - - 1 640 - - - - - - 1 5

11 Kab. Bolmang Timur 1 600 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 620 - - - - - - 1 5

12 Kab. Kep Siau Tagulandang B - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

13 Kota Bitung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 5

14 Kota Manado - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 5

15 Kota Kotamobagu 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 - - - - - - 1 5

19 SULTENG 11 11,400 - - 3 1,000 5 175 - - - - 3 60 - - 12 12,635 - 40,000 - 9,900 - 49,900 12 13

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 40,000 - 9,900 - 49,900 - -

11 11,400 - - 3 1,000 5 175 3 60 12 12,635 - - - - - -

1 Kab. Banggai 1 1,350 - - - - 1 50 - - - - - - - - 1 1,400 - - - - - - 1 2

2 Kab. Buol - - - - 1 400 - - - - - - - - - - 1 400 - - - - - - 1 1

3 Kab. Toli-Toli 1 500 - - 1 200 - - - - - - 1 20 - - 1 720 - - - - - - 1 1

4 Kab. Donggala 1 2,000 - - - - 1 50 - - - - - - - - 1 2,050 - - - - - - 1 1

5 Kab. Morowali 1 800 - - - - - - - - - - - - - - 1 800 - - - - - - 1 1

6 Kab. Poso 1 1,750 - - 1 400 1 25 - - - - 1 20 - - 1 2,195 - - - - - - 1 1

7 Kab. Parigi Moutong 1 1,000 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 1,025 - - - - - - 1 1

8 Kab. Tojo Una-Una 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 - - - - - - 1 1

9 Kab. Banggai Kepulauan 1 100 - - - - - - - - - - - - - - 1 100 - - - - - - 1 1

10 Kab. Sigi 1 2,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,000 - - - - - - 1 1

11 Kota Palu 1 100 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 125 - - - - - - 1 1

12 Kab. Morowali Utara 1 1,500 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 1,520 - - - - - - 1 1

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 138: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

131

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

20 SULSEL 22 17,000 - - 6 5,250 4 250 2 1,000 - - 9 240 - - 22 24,740 - 161,500 - 26,250 - 187,750 13 57

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - 1,000 - 1,000 - 161,500 - 26,250 - 187,750 - 20

22 17,000 - - 6 5,250 4 250 2 1,000 9 240 22 23,740 - - - - - -

1 Kab. Bantaeng 1 250 - - - - - - - - - - - - - - 1 250 - - - - - - - -

2 Kab. Barru 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 - - - - - - 1 1

3 Kab. Bone 1 2,000 - - 1 1,250 1 100 - - - - 1 40 - - 1 3,390 - - - - - - 1 1

4 Kab. Bulukumba 1 650 - - 1 1,250 1 50 - - - - 1 40 - - 1 1,990 - - - - - - 1 7

5 Kab. Enrekang 1 250 - - - - - - - - - - 1 40 - - 1 290 - - - - - - 1 1

6 Kab. Gowa 1 800 - - - - - - - - - - - - - - 1 800 - - - - - - 1 1

7 Kab. Jeneponto 1 250 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 270 - - - - - - 1 1

8 Kab. Luwu 1 850 - - - - - - - - - - - - - - 1 850 - - - - - - 1 1

9 Kab. Luwu Utara 1 850 - - - - - - - - - - - - - - 1 850 - - - - - - - -

10 Kab. Maros 1 1,000 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 1,020 - - - - - - 1 5

11 Kab. Pangkep 1 600 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 670 - - - - - - 1 15

12 Kab. Pinrang 1 2,000 - - 1 750 - - 1 500 - - 1 20 - - 1 3,270 - - - - - - 1 1

13 Kab. Kep. Selayar 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - - -

14 Kab. Sidenreng Rappang 1 2,000 - - 1 1,000 - - 1 500 - - - - - - 1 3,500 - - - - - - - -

15 Kab. Sinjai 1 400 - - 1 500 1 50 - - - - 1 20 - - 1 970 - - - - - - 1 1

16 Kab. Soppeng 1 650 - - - - - - - - - - - - - - 1 650 - - - - - - - -

17 Kab. Takalar 1 650 - - - - - - - - - - - - - - 1 650 - - - - - - - -

18 Kab. Tana Toraja 1 250 - - - - - - - - - - - - - - 1 250 - - - - - - - -

19 Kab. Wajo 1 2,000 - - 1 500 - - - - - - - - - - 1 2,500 - - - - - - - -

20 Kota Palopo 1 150 - - - - - - - - - - - - - - 1 150 - - - - - - - -

21 Kab. Luwu Timur 1 650 - - - - - - - - - - - - - - 1 650 - - - - - - 1 1

22 Kab. Toraja Utara 1 250 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 270 - - - - - - 1 1

23 Kota Pare-Pare - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

24 Kota Makassar - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

25 Pangkajene Kepulauan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Page 139: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

132

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

21 SULTRA 12 7,200 - - - - 4 100 - - - - 5 100 - - 12 7,400 - 25,000 - 5,000 - 30,000 15 42

Dinas Provinsi - 1,500 - - - - - - - - - - - - - - - 1,500 - 25,000 - 5,000 - 30,000 4 7

12 5,700 - - - - 4 100 5 100 12 5,900 - - - - - -

1 Kab. Buton - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Kab. Konawe - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Kab. Kolaka 1 1,000 - - - - 1 25 - - - - 1 20 - - 1 1,045 - - - - - - 1 1

4 Kab. Muna 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - 1 1

5 Kab. Konawe Selatan 1 1,000 - - - - 1 25 - - - - 1 20 - - 1 1,045 - - - - - - 1 1

6 Kab. Bombana 1 1,000 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 1,020 - - - - - - 1 4

7 Kab. Wakatobi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Kab. Kolaka Utara 1 250 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 275 - - - - - - 1 9

9 Kab. Konawe Utara 1 250 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 270 - - - - - - 1 8

10 Kab. Buton Utara 1 200 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 220 - - - - - - 1 1

11 Kota Bau-Bau 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - 1 2

12 Kota Kendari 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - 1 3

13 Kab. Muna Barat 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - - -

14 Kab. Kolaka Timur 1 1,000 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 1,025 - - - - - - 1 3

15 Konawe Kepulauan 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - 1 2

22 BALI 9 8,550 - - - - - - 3 1,000 - - 6 120 - - 9 9,670 5 8,000 - 2,000 5 10,000 8 14

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2,000 - 2,000 - 5

9 8,550 - - - - - - 3 1,000 6 120 9 9,670 5 8,000 - - 5 8,000

1 Kab. Badung 1 650 - - - - - - 1 250 - - - - - - 1 900 - - - - - - 1 1

2 Kab. Bangli 1 500 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 520 - - - - - - 1 1

3 Kab. Buleleng 1 1,000 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 1,020 1 3,000 - - 1 3,000 1 2

4 Kab. Gianyar 1 1,000 - - - - - - 1 250 - - 1 20 - - 1 1,270 - - - - - - 1 1

5 Kab. Jembrana 1 1,500 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 1,520 1 1,000 - - 1 1,000 1 1

6 Kab. Karangasem 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 1 2,000 - - 1 2,000 - -

7 Kab. Klungkung 1 500 - - - - - - - - - - - - - - 1 500 1 1,000 - - 1 1,000 1 1

8 Kab. Tabanan 1 2,000 - - - - - - 1 500 - - 1 20 - - 1 2,520 1 1,000 - - 1 1,000 1 1

9 Kota Denpasar 1 400 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 420 - - - - - - 1 1

10 Kab Negara - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 140: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

133

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

23 NTB 10 21,200 - - 3 1,500 4 100 - - - 490 3 60 - - 10 24,350 - 210,000 - 40,000 - 250,000 10 23

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - 490 - - - 1,000 - 1,490 - 210,000 - 40,000 - 250,000 - -

10 21,200 - - 3 1,500 4 100 3 60 10 22,860 - - - - - -

1 Kab. Bima 1 4,500 - - 1 750 - - - - - - 1 20 - - 1 5,270 - - - - - - 1 2

2 Kab. Dompu 1 600 - - 1 250 - - - - - - 1 20 - - 1 870 - - - - - - 1 3

3 Kab. Lombok Barat 1 2,800 - - 1 500 1 25 - - - - - - - - 1 3,325 - - - - - - 1 2

4 Kab. Lombok Tengah 1 3,500 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 3,525 - - - - - - 1 2

5 Kab. Lombok Timur 1 3,500 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 3,525 - - - - - - 1 2

6 Kab. Sumbawa 1 2,800 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 2,825 - - - - - - 1 4

7 Kota Bima 1 400 - - - - - - - - - - - - - - 1 400 - - - - - - 1 2

8 Kab. Sumbawa Barat 1 1,350 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 1,370 - - - - - - 1 2

9 Kab. Lombok Utara 1 1,350 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,350 - - - - - - 1 2

10 Kota Mataram 1 400 - - - - - - - - - - - - - - 1 400 - - - - - - 1 2

24 NTT 16 6,800 - - 4 1,000 4 600 - - - - 13 360 - - 16 8,760 - 72,500 - 27,500 - 100,000 14 80

Dinas Provinsi - 1,000 - - - - - - - - - - - 100 - - - 1,100 - 72,500 - 27,500 - 100,000 - 3

16 5,800 - - 4 1,000 4 600 13 260 16 7,660 - - - - - -

1 Kab. Belu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Kab. Ende - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Kab. Flores Timur 1 300 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 320 - - - - - - 1 5

4 Kab. Kupang 1 200 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 220 - - - - - - 1 5

5 Kab. Lembata 1 200 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 220 - - - - - - 1 3

6 Kab. Manggarai 1 1,000 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 1,070 - - - - - - 1 15

7 Kab. Ngada - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Kab. Sikka 1 300 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 320 - - - - - - 1 5

9 Kab. Sumba Barat 1 400 - - 1 100 1 25 - - - - 1 20 - - 1 545 - - - - - - 1 4

10 Kab. Sumba Timur 1 400 - - 1 100 1 25 - - - - 1 20 - - 1 545 - - - - - - 1 6

11 Kab. Timor Tengah Selatan 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - 1 3

12 Kab. Timor Tengah Utara 1 150 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 170 - - - - - - 1 3

13 Kab. Rote-Ndao 1 400 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 420 - - - - - - 1 3

14 Kab. Manggarai Barat 1 750 - - 1 500 1 500 - - - - 1 20 - - 1 1,770 - - - - - - 1 10

15 Kab. Alor 1 200 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 220 - - - - - - 1 3

16 Kab. Nagekeo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

17 Kab. Sumba Tengah 1 200 - - - - - - - - - - - - - - 1 200 - - - - - - 1 5

18 Kab. Sumba Barat Daya 1 600 - - 1 300 - - - - - - - - - - 1 900 - - - - - - 1 5

19 Kab. Manggarai Timur - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

20 Kab. Sabu Raijua 1 200 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 220 - - - - - - - 1

21 Kota Kupang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

22 Kab. Malaka 1 300 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 320 - - - - - - - 1

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 141: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

134

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Rp.000) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

25 MALUKU 8 2.950 - - - 1 250 3 100 - - - - 4 80 8 3.380 7 34.000 - 6.000 7 40.000 5 11

Dinas Provinsi - - - - 6.000 6.000

8 2.950 - - - 1 250 3 100 - - - - 4 80 8 3.380 7 34.000 - - 7 34.000 5 11

1 Kab. MTB 1 350 - - - - 1 20 1 370 - - 1 1

2 Kab. Maluku Tengah 1 900 - - - 1 50 1 20 1 970 1 10.000 1 10.000 1 4

3 Kab. Maluku Tenggara 1 100 - - - - - 1 100 1 1.000 1 1.000

4 Kab. Pulau Buru 1 750 - 1 250 1 25 1 20 1 1.045 1 5.000 1 5.000 1 3

5 Kab. Kepulauan Aru 1 100 - - - - 1 20 1 120 1 1.000 1 1.000 1 1

6 Kab. Seram Bag Barat 1 250 - - - - - 1 250 1 3.000 1 3.000 1 2

7 Kab. Seram Bag Timur 1 350 - - - 1 25 - 1 375 1 13.000 1 13.000

8 Kab. Buru Selatan 1 150 - - - - - 1 150 1 1.000 1 1.000

9 Kab. Maluku Barat Daya - - - - - - - - - - -

10 Kota Ambon - - - - - - - - - - -

11 Kota Tual - - - - - - - - - - -

26 PAPUA 4 4.950 - - - - - 1 100 - - - - 2 40 5 5.090 - - - - - - 3 18

Dinas Provinsi - - - - - 5

4 4.950 - - - - - 1 100 - - - - 2 40 5 5.090 - - - - - - 3 13

1 Kab. Biak Numford - - - - - - - - - - -

2 Kab. Jayapura 1 250 - - - - 1 250 - -

3 Kab. Jayawijaya - - - - - - - - - - 1 1

4 Kab. Merauke 1 4.000 - - - 1 100 1 20 1 4.120 - - 1 10

5 Kab. Mimika - - - - - - 1 - - -

6 Kab. Nabire 1 500 - - - - - 1 500 - -

7 Kab. Paniai - - - - - - - - - - -

8 Kab. Puncak Jaya - - - - - - - - - - -

9 Kab. Kep Yapen Waropen - - - - - - - - - - -

10 Kota Jayapura - - - - - - - - - -

11 Kab. Sarmi - - - - - - - - - -

12 Kab. Keerom 1 200 - - - - 1 20 1 220 - - 1 2

13 Kab. Yahukimo - - - - - - - - - - -

14 Kab. Pegunungan Bintang - - - - - - - - - - -

15 Kab. Tolikara - - - - - - - - - - -

16 Kab. Boven Digoel - - - - - - - - - - -

17 Kab. Mappi - - - - - - - - - - -

18 Kab. Asmat - - - - - - - - - - -

19 Kab. Waropen - - - - - - - - - -

20 Kab. Supiori - - - - - - - - - - -

21 Kab Deiyai - - - - - - - - - - -

22 Kab. Dogiyai - - - - - - - - - - -

23 Kab.Intan Jaya - - - - - - - - - - -

24 Kab. Lanny Jaya - - - - - - - - - - -

25 Kab. Membramo Raya - - - - - - - - - - -

26 Kab. Membramo Tengah - - - - - - - - - - -

27 Kab. Nduga - - - - - - - - - - -

28 Kab. Puncak - - - - - - - - - - -

29 Kab. Yalimo - - - - - - - - - - -

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

PADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK

PADI

PENGEMBANGAN

JARWO SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN BERAS

KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONTOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Page 142: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

135

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

27 MALUT 9 2,450 - - 1 250 2 50 - - - - 3 60 - - 9 2,810 10 30,000 - 5,000 10 35,000 1 26

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5,000 - 5,000 - 25

9 2,450 - - 1 250 2 50 3 60 9 2,810 10 30,000 - - 10 30,000

1 Kab. Halmahera Tengah 1 200 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 220 1 500 - - 1 500 - -

2 Kab. Halmahera Barat 1 250 - - - - 1 25 - - - - - - - - 1 275 1 20,000 - - 1 20,000 - -

3 Kab. Halmahera Timur 1 1,000 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 1 500 - - 1 500 - -

4 Kab. Kepulauan Sula 1 100 - - - - - - - - - - - - - - 1 100 1 500 - - 1 500 - -

5 Kab. Halmahera Selatan 1 400 - - 1 250 1 25 - - - - 1 20 - - 1 695 1 1,500 - - 1 1,500 1 1

6 Kab. Halmahera Utara 1 250 - - - - - - - - - - - - - - 1 250 1 4,000 - - 1 4,000 - -

7 Kab. Pulau Morotai 1 100 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 120 1 1,000 - - 1 1,000 - -

8 Kota Ternate - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 250 - - 1 250 - -

9 Kota Tidore Kepulauan 1 75 - - - - - - - - - - - - - - 1 75 1 1,250 - - 1 1,250 - -

10 Kab. Taliabu 1 75 - - - - - - - - - - - - - - 1 75 1 500 - - 1 500 - -

28 BANTEN 8 12,050 - - - - 3 150 - - - 300 5 100 - - 8 12,600 - 25,000 - 5,000 - 30,000 6 41

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - 300 - - - - - 300 - 25,000 - 5,000 - 30,000 - 5

8 12,050 - - - - 3 150 5 100 8 12,300 - - - - - -

1 Kab. Lebak 1 4,000 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 4,070 - - - - - - 1 5

2 Kab. Pandeglang 1 4,500 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 4,570 - - - - - - 1 16

3 Kab. Serang 1 2,500 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 2,520 - - - - - - 1 5

4 Kab. Tangerang 1 250 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 320 - - - - - - 1 7

5 Kota Cilegon 1 250 - - - - - - - - - - - - - - 1 250 - - - - - - 1 1

6 Kota Serang 1 400 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 420 - - - - - - 1 2

7 Kota Tangerang 1 100 - - - - - - - - - - - - - - 1 100 - - - - - - - -

8 Kota Tangerang Selatan 1 50 - - - - - - - - - - - - - - 1 50 - - - - - - - -

29 BABEL 5 1,600 - - - - - - - - - - 1 20 - - 5 1,620 - 5,000 - 3,000 - 8,000 1 6

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5,000 - 3,000 - 8,000 - 5

5 1,600 - - - - - - 1 20 5 1,620 - - - - - -

1 Kab. Bangka 1 250 - - - - - - - - - - - - - - 1 250 - - - - - - - -

2 Kab. Belitung 1 150 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 170 - - - - - - 1 1

3 Kab. Bangka Selatan 1 700 - - - - - - - - - - - - - - 1 700 - - - - - - - -

4 Kab. Blitung Timur 1 250 - - - - - - - - - - - - - - 1 250 - - - - - - - -

5 Kab. Bangka Barat 1 250 - - - - - - - - - - - - - - 1 250 - - - - - - - -

6 Kab. Bangka Tengah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kota Pangkal Pinang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Kab. Sungai Liat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 143: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

136

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

30 GORONTALO 6 2,400 - - - - 2 125 - - - - 4 80 - - 6 2,605 6 125,500 - 27,500 6 153,000 6 7

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 27,500 - 27,500 - -

6 2,400 - - - - 2 125 4 80 6 2,605 6 125,500 - - 6 125,500

1 Kab. Boalemo 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 1 30,900 - - 1 30,900 1 1

2 Kab. Gorontalo 1 850 - - - - 1 100 - - - - 1 20 - - 1 970 1 35,000 - - 1 35,000 1 2

3 Kab. Pohuwato 1 400 - - - - 1 25 - - - - 1 20 - - 1 445 1 30,000 - - 1 30,000 1 1

4 Kab. Bone Bolango 1 350 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 370 1 12,000 - - 1 12,000 1 1

5 Kab. Gorontalo utara 1 400 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 420 1 17,500 - - 1 17,500 1 1

6 Kota Gorontalo 1 100 - - - - - - - - - - - - - - 1 100 1 100 - - 1 100 1 1

7 Kab. Limboto - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Kab. Marisa - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

31 KEPRI 3 150 - - - - - - - - - - 1 40 - - 3 190 - - - - - - 1 2

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 150 - - - - - - 1 40 3 190 - - - - - -

1 Kab. Natuna 1 50 - - - - - - - - - - - - - - 1 50 - - - - - - - -

2 Kab. Bintan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Kab. Karimun - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Kab. Lingga 1 25 - - - - - - - - - - 1 40 - - 1 65 - - - - - - 1 2

5 Kab. Kep. Anambas 1 75 - - - - - - - - - - - - - - 1 75 - - - - - - - -

6 Kota Batam - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kota Tanjung Pinang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Kab Dumai - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 144: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

137

(Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) (Ha) (Kab) UNIT

32 PAPUA BARAT 10 5,400 - - - - - - - - - - - - - - 10 5,400 - - - - - - 7 31

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5

10 5,400 - - - - - - 10 5,400 - - - - - -

1 Kab. Sorong 1 500 - - - - - - - - - - - - - - 1 500 - - - - - - 1 5

2 Kab. Manokwari 1 2,500 - - - - - - - - - - - - - - 1 2,500 - - - - - - 1 5

3 Kab. Fak-Fak 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 - - - - - - 1 5

4 Kab. Raja Ampat 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 - - - - - - - -

5 Kab. Teluk Bintuni 1 300 - - - - - - - - - - - - - - 1 300 - - - - - - 1 2

6 Kab. Teluk Wondama 1 250 - - - - - - - - - - - - - - 1 250 - - - - - - 1 2

7 Kab. Kaimana 1 150 - - - - - - - - - - - - - - 1 150 - - - - - - 1 2

8 Kab. Sorong Selatan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Kota Sorong - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Kab. Maybrat 1 150 - - - - - - - - - - - - - - 1 150 - - - - - - - -

11 Kab Tambrauw 1 150 - - - - - - - - - - - - - - 1 150 - - - - - - - -

12 Kab. Manokwari Selatan 1 800 - - - - - - - - - - - - - - 1 800 - - - - - - 1 5

13 Kab. Peg. Arfak - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

33 SULBAR 6 8,700 - - 1 500 3 125 - - - 468 5 100 - - 6 9,893 6 40,000 - 18,250 6 58,250 6 23

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - 468 - - - - - 468 - - - 18,250 - 18,250 - -

6 8,700 - - 1 500 3 125 5 100 6 9,425 6 40,000 - - 6 40,000

1 Kab. Mamuju 1 1,500 - - - - 1 25 - - - - 1 20 - - 1 1,545 1 9,000 - - 1 9,000 1 5

2 Kab. Majene 1 300 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 320 1 1,500 - - 1 1,500 1 2

3 Kab. Mamasa 1 1,500 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 1,520 1 2,000 - - 1 2,000 1 3

4 Kab. Mamuju Utara 1 1,200 - - - - - - - - - - - - - - 1 1,200 1 10,000 - - 1 10,000 1 3

5 Kab. Polewali Mandar 1 3,000 - - - - 1 50 - - - - 1 20 - - 1 3,070 1 8,000 - - 1 8,000 1 5

6 Kab. Mamuju Tengah 1 1,200 - - 1 500 1 50 - - - - 1 20 - - 1 1,770 1 9,500 - - 1 9,500 1 5

34 KALTARA 1 1,630 - - - - - - - - - - 2 40 - - 2 1,670 1 1,000 - - 1 1,000 2 2

Dinas Provinsi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

1 1,630 - - - - 2 40 2 1,670 1 1,000 - - 1 1,000

1 Kab. Bulungan - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1,000 - - 1 1,000 - -

2 Kab. Malinau - - - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 20 - - - - - - 1 1

3 Kab. Nunukan 1 1,630 - - - - - - - - - - 1 20 - - 1 1,650 - - - - - - 1 1

4 Kota Tarakan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Kab. Tana Tidung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

UPPO

PADI INBRIDA

SAWAH/TDH

HUJAN/LAHAN

KERING

PENGEMBANGAN

PADI KHUSUSPADI HIBRIDA

PADI INBRIDA SUB

OPTIMAL / HAZTONPADI SALIBU MINA PADI

PENGEMBANGAN

DESA PERTANIAN

ORGANIK UNTUK PADI

PENGEMBANGAN JARWO

SUPER

NO. PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

BUDIDAYA PADI

TOTAL JAGUNGHIBRIDA KOMPOSIT

TOTAL PADI

BUDIDAYA JAGUNG

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Jml Kabupaten/Kota:

Page 145: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

138

Daftar Calon Petani dan Calon Lokasi Penerima Bantuan Pemerintah Tahun 2017 Kegiatan : Padi Inbrida/Hibrida/Padi Hazton)/Salibu/Padi Khusus/Mina Padi/Jarwo Super *)

Nama Poktan / Gapoktan :

Jumlah Anggota Kelompok :

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

1

2

3

4

5

dst

Keterangan: *) Pilih salah satu

Jumlah

Mengetahui Ketua Kelompoktani

KCD/Penyuluh

Nama …………. Nama ………….

No. Nama Petani Luas Areal (ha) Kebutuhan Benih (kg) Varietas Jadwal Tanam

Lampiran 12

Page 146: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

139

Kabupaten :

TotalKeg. Desa Pertanian Organik

Organik Konversi Jenis Jumlah Jenis Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24)

…………………………………., tgl …………, bln…………., thn…………….

Tim Teknis Tingkat Kabupaten/

Kepala Dinas Kabupaten

Nama …………………………………………………………

NIP …………………………………………………………….

Cara Pengisian

1 Nomor

2 Nama kecamatan

3 Nama desa

4 Total luas lahan desa tersebut

5 Jumlah fasilitasi UPPO yang ada di desa tersebut

6 Nama Keltan pelaksana kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

7 Jumlah anggota keltan yang mengikuti kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

8 Luas lahan total yang menjadi kepemilikan keltan

9 Luas lahan kegiatan pengembangan desa pertanian organik

10 Kapan terakhir pemakaian input kimia (spt pupuk sintesis, pestisida sintesis dan GMO) pada lahan kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

11 Luas lahan yang berstatus organik pada lahan yang melaksanakan kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

12 Luas lahan yang berstatus konversi pada lahan yang melaksanakan kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

13 Tipologi lahan pada kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi (sawah irigasi, pasang surut, lebak, tadah hujan, lahan kering)

14 Produktivitas padi sebelumnya pada lahan kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

15 Perkiraan hasil pada lahan yang sedang melaksanakan kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

16 Nama varietas padi yang digunakan pada kegiatan pengembangan desa peratanian organik padi

17 Jadwal tanam pada kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

18 Jenis aset yang dimiliki keltan (misal RMU, traktor dll)

19 Jumlah aset yang dimiliki keltan tersebut

20 Jenis ternak yang dimiliki keltan (misal sapi, kerbau, kambing, dll)

21 Jumlah ternak yang dimiliki keltan tersebut

22 Menuliskan kegiatan (pelatihan) yang pernah diikuti keltan pada tahun sebelumnya (spt SL-PHT, SL-Iklim, SL-PTT, GP-PTT, SRI, UPPO atau lainnya)

23 Diisi dukungan dari Eselon I terkait untuk fasilitasi pengembangan desa pertanian organik padi (misal adanya kelompok yang mendapat bantuan ternak di desa tsbt, dll)

24 Pemasaran produk saat ini (pasar lokal atau internasional)

CPCL (DATA BASE) KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK PADI TAHUN 2017

No Kecamatan

Desa Kelompok TaniKegiatan/

Pelatihan yg Pernah

Diikuti pd Tahun

Sebelumnya

Varietas

Pemasaran

Nama Luas (ha)Fasilitasi

UPPO (unit)

NamaJumlah

Anggota

Dukungan/Fasilitasi dari Eselon I Lingkup

Kementan/ Kementerian

terkait/Lembaga lainnya/Pemerintah

Daerah

Terakhir Aplikasi

Agrokimia (tgl/bln/thn)

Status Lahan (ha)

Tipologi Lahan

Produktivitas Sebelumnya

(ku/ha)

Perkiraan Hasil

(Ton) GKG

Luas Lahan (ha)

Jadwal Tanam

Kepemilikan Aset Kelompok

(unit)

Kepemilikan Ternak Per

Petani (ekor)

Lanjutan Lampiran 12

Page 147: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

140

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA ATAU PROVINSI ..... NOMOR : .............................................2017

TENTANG PENETAPAN KELOMPOK TANI PENERIMA DANA BANTUAN BUDIDAYA ................................................

TAHUN ANGGARAN 2017

KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA ATAU PROVINSI

Menimbang : a. Bahwa ketahanan pangan nasional perlu terus diupayakan melalui peningkatan produksi untuk menjamin kecukupan pangan yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah

penduduk.

b. Bahwa peningkatan produksi padi tahun 2017 difokuskan pada peningkatan indeks pertanaman dan atau perluasan areal tanam melalui budidaya padi ............

c. Bahwa pelaksanaan Budidaya Padi ......... untuk peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani perlu ditetapkan kelompok tani penerima bantuan Budidaya Padi ...........

tahun 2017. d. Bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu ditetapkan Kelompok tani

Penerima Bantuan Budidaya Padi ............... Tahun Anggaran 2017.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor .............. Tahun ............. tentang ................; 2. Surat Keputusan .......... Nomor .............. Tahun ............. tentang ................;

3. Peraturan Daerah Provinsi Nomor .............. Tahun ............. tentang ................; 4. dst

Lampiran 13

CONTOH

Page 148: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

141

Memperhatikan : 1. DIPA Dinas Pertanian Provinsi .... Nomor .............. Tanggal ............. Bulan ................ Tahun ............

2. Pedoman Teknis Kegiatan Padi Tahun Anggaran 2017.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

PERTAMA : Penetapan Kelompok tani penerima bantuan Budidaya Padi .................. tahun anggaran 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :............................... Pada Tanggal : ................................

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau Provinsi

..........................................

NIP. .....................................

Tembusan :

1. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI di Jakarta 2. Gubernur ........... di ..............

3. dst.

Page 149: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

142

Desa Kecamatan

1

2

3

4

dst…

Ditetapkan,Tgl….Bln….Tahun 2017

Oleh Pejabat Pembuat Komitmen

Nama

NIP

Disahkan oleh; Kuasa Pengguna Anggaran

Nama

NIP

Keterangan: *) Pilih salah satu

Lampiran Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen

Penetapan Kelompoktani Penerima Bantuan Pemerintah

No Nama Kelompok Tani/ Gapoktan Nama KetuaAlamat

Nomor RekeningJumlah

(Rp.)Alamat Bank Cabang, Unit

Jumlah

Kegiatan: Padi Inbrida/Hibrida/Inbrida Sub Optimal (Hazton)/Salibu/Mina Padi/Jarwo Super/Pengembangan Desa Pertanian Organik untuk Padi *)

Tahun 2017

Lanjutan Lampiran 13

Page 150: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

143

Kegiatan : Padi Inbrida/Hibrida/Inbrida Sub Optimal (Hazton)/Mina Padi/Jarwo Super/

Salibi/Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi*)

Nama Kelompok Tani :

Alamat Kelompok Tani :

Luas Lahan :

Jumlah Anggota :

Komoditi :

Varietas :

No. Jenis/Uraian Kebutuhan Volume (kg/lt/satuan lain) Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1

2

3

dst...

Jumlah

......................,Tgl….Bln….Tahun 2017

Mengetahui,

Penyuluh/Petugas Pertanian

Nama

NIP

Ketua Kelompok, Bendahara Kelompok,

Nama Nama

Anggota Kelompok, Anggota Kelompok,

Nama Nama

Keterangan: *) Pilih salah satu

Rencana Usaha Kelompok (RUK)

Bantuan Pemerintah Tahun 2017

Lampiran 14

Page 151: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

144

UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO) Nama Penerima Bantuan : .................................................

Ketua : .................................................

Alamat : Desa ......., Kecamatan ....., Kabupaten

APBN SWADAYA

A RUMAH KOMPOS

- Batu kali/pecah m3

- Pasir m3

- Batako / Batu Bata Buah

- Semen Zak

- Besi / Kayu Batang

- Tenaga Kerja HOK

- Atap / Genteng Buah

- Lain-lain (sebutkan)

Jumlah

B MESIN ALAT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (APPO)

- Pembelian Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) Unit

Jumlah

C KENDARAAN RODA TIGA

- Pembelian Kendaraan Roda Tiga Unit

Jumlah

D KANDANG KOMUNAL DAN BAK FERMENTASI

- Batu kali/pecah m3

- Pasir m3

- Batako / Batu Bata Buah

- Semen Zak

- Besi / Kayu Batang

- Tenaga Kerja HOK

- Atap / Genteng Buah

- Lain-lain (sebutkan)

Jumlah

E PENGADAAN TERNAK SAPI DAN OBAT-OBATAN

- Pembelian Ternak Sapi/Kerbau

Jantan ekor

Betina ekor

- Pembelian Obat-obatan paket

Jumlah

F PAKAN TERNAK

- Pembelian Pakan Ternak selama 6 Bulan Pertama Hari

30 hari x 6 bln x 10 ekor x Rp. 10.000,-

Jumlah

175.000.000JUMLAH

TOTAL : Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah

Biaya (Rp)Uraian Volume SatuanNo

........, ..................2017

Menyetujui :

Ketua Tim Teknis

Lampiran 15

Penerima Bantuan

.............................. Ketua

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Dinas

Kabupaten…………….,

………………………..

NIP…………………….

Page 152: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

145

...............................

NIP. ........................

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama Pimpinan/Ketua Penerima Bantuan : ....................................

2. Alamat : ...................................

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana bantuan ..........................

Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana bantuan ................................tersebut di atas mengakibatkan kerugian Negara maka

saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bersedia menyimpan dengan baik bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana bantuan ....................................... sesuai dengan

ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional. Demikian

Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

.............., ...............................

Pimpinan/Ketua Penerima Bantuan

.....................................................

Petugas Lapangan

........................................................

Lampiran 16

Page 153: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

146

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

1. Nama Penerima Bantuan : ....................................

2. Alamat : ...................................

3. Nama Bantuan : ....................................

Yang bertanda tangan di bawah ini Pimpinan/Ketua Penerima Bantuan ................................ menyatakan bahwa saya :

1. Bertanggungjawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak menerima;

2. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan;

3. Bersedia mengembalikan sisa dana ke kas negara jika terdapat sisa penggunaan belanja kegiatan …...........;

4. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah;

5. Bersedia menyampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan ................ kepada PPK.

.............., ...............................

Pimpinan/Ketua Penerima Bantuan

.....................................................

Petugas Lapangan

........................................................

Lampiran 17

Page 154: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

147

Rincian Bantuan Pemerintah Tahun 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan

Mutu Hasil Tanaman Pangan

1 Pengelolaan Produksi

Tanaman Serealia

1. Fasilitas penerapan

budidaya padi Gapoktan / Poktan

Bantuan Budidaya Padi Inbrida

Sawah/Tdh Hujan/Lahan Kering Ha 270 33 Prov/388 Kab 526xxx √ - - √ - √

Gapoktan / PoktanBantuan Budidaya Pengembangan

Padi KhususHa 2,615 1 Prov/3 Kab 526xxx - - √ √ - -

Gapoktan / PoktanBantuan Budidaya Padi Hibrida

Ha 1,125 21 Prov/83 Kab 526xxx √ - - √ - √

Gapoktan / PoktanBantuan Budidaya Padi Sub

Optimal/HaztonHa 2,392 23 Prov/129 Kab 526xxx - - √ √ - -

Gapoktan / Poktan Bantuan Budidaya Padi Salibu Ha 2,600 6 Prov/26 Kab 526xxx - - √ √ - -

Gapoktan / Poktan Bantuan Budidaya Mina Padi Ha 5,115 6 Prov 526xxx - - √ √ - -

Desa Organik Padi

Bantuan Budidaya Pengembangan

Desa Pertanian Organik Untuk Padi Ha 2,498 31 Prov/162 Kab 526xxx - - √ √ - -

Gapoktan / PoktanUnit Pengolahan Pupuk Organik

(UPPO)Unit 175,000 33 Prov/276 Kab 526xxx - - √ √ - -

2. Fasilitas penerapan

budidaya jagung

Gapoktan / Poktan / LMDH

/ Koperasi /Asosiasi /

Profesi / Lembaga

Pemerintah / Lembaga

Non Pemerintah

Bantuan Budidaya Jagung Hibrida Ha 810 31 Prov 526xxx - - √ √ - √

Gapoktan / Poktan / LMDH

/ Koperasi /Asosiasi /

Profesi / Lembaga

Pemerintah / Lembaga

Non Pemerintah

Bantuan Budidaya Jagung

KompositHa 465 27 Prov/4 Kab 526xxx - - √ √ - √

PENERIMA MANFAAT NAMA BANTUAN PEMERINTAH

Jasa Barang

SATUAN LOKASIKode Akun

Ruang Lingkup Bantuan Pemerintah Bentuk Bantuan PemerintahNO. PROGRAM KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN Bantuan

Sarana

Prasarana

Bantuan

Rehabilitasi/Pembangunan

Gedung/Bangunan

Bantuan lainnya yang memiliki

karakteristik bantuan pemerintah

yang ditetapkan oleh PA

Uang

BIAYA SATUAN

(Rp.000)

Lampiran 18

Page 155: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

148

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Padi Tahun 2017

FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES

M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1) Tanam

2) Pemeliharaan

3) Panen

11

12

13

14

DES JAN

20172016

TAHAPAN KEGIATANNO

10

Penyusunan Pedoman Pelaksanaan

Penetapan Calon Lokasi

Pembentukan Tim Teknis

Proses Pengajuan E-Katalog

Kontrak

Penyiapan Pembayaran Uang Muka

Finalisasi CPCL

Penyaluran Barang

Penyusunan dan Pengiriman RUK

Pelaksanaan

Pembinaan

Monitoring

Evaluasi

Pelaporan

Lampiran 19

Page 156: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

149

Kecamatan :

Bulan :

Desa PoktanTotal

PencairanSisa

Kembali ke

Kas Negara(ha) (%) Luas (ha)

Provitas

(ku/ha)

Produksi

(ton)

Sebelum

kegiatan

diluar

Program

pd MT yg

sama

Bersertifikat/

Belum **)Non ***)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

dst

…………………………………., tgl …………, bln…………., thn…………….

Tim Teknis Tingkat Kabupaten/

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten

Nama …………………………………………………………

NIP …………………………………………………………….

Keterangan:

*) Diisi khusus untuk kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

**) Menuliskan kata "bersertifikat" bila produk (beras) yang dihasilkan telah bersertifikat organik,

menuliskan kata "belum" bila produk (beras) yang dihasilkan belum bersertifikat organik,

***) Menuliskan kata "non" bila produk (beras) yang dihasilkan belum berstatus organik

Produktivitas

(ku/ha)Tidak

Dilaksanakan

(ha)

Status Produk/Beras *)

OrganikDana Bantuan Pemerintah (Rp. 000)

Sasaran

Areal (ha)

BLANKO LAPORAN MONITORING BULANAN KECAMATAN

REALISASI KEGIATAN

Padi Inbrida/Hibrida/Inbrida Sub Optimal (Hazton)/Padi Salibu/Mina Padi/Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi/Jarwo Super*)

Tahun 2017

NO.

Nama Realisasi Tanam Realisasi Panen

Lampiran 20

Page 157: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

150

Kabupaten/Kota :

Bulan :

SisaKembali ke

Kas Negara

Kontrak

(Rp. 000)

Realisasi

SP2D (Rp.

000)

(%) thd

Kontrak

(%) thd

Sasaran

Realisasi

SP2D

(Rp. 000)

(%) thd

Sasaran(Rp. 000)

(%) thd

Sasaran(Rp. 000) (Rp. 000) (ha) (%)

Bersertifikat/

Belum **)Non ***)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

dst

…………………………………., tgl …………, bln…………., thn…………….

Tim Teknis Tingkat Kabupaten/

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten

Nama …………………………………………………………

NIP …………………………………………………………….

Keterangan:

*) Diisi khusus untuk kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

**) Menuliskan kata "bersertifikat" bila produk (beras) yang dihasilkan telah bersertifikat organik,

menuliskan kata "belum" bila produk (beras) yang dihasilkan belum bersertifikat organik,

***) Menuliskan kata "non" bila produk (beras) yang dihasilkan belum berstatus organik

BLANKO LAPORAN MONITORING BULANAN KABUPATEN

REALISASI KEGIATAN

Padi Inbrida/Hibrida/Inbrida Sub Optimal (Hazton)/Padi Salibu/Mina Padi/Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi/Jarwo Super*)Padi Inbrida/Hibrida/Inbrida Sub Optimal (Hazton)/Padi Salibu/Mina Padi/Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi/Jarwo Super*)

Tahun 2017

Poktan

Nama

Luas (ha)Provitas

(ku/ha)

Produksi

(ton)

Sebelum

kegiatan

Mekanisme Transfer

Uang diluar

Program

pd MT yg

sama

Status Produk/Beras *)

Organik

Realisasi PanenProduktivitas

(ku/ha)

Tidak

Dilaksanakan

(ha)

Total Realisasi SP2DNO.

Sasaran

SK Penetapan

CPCL (ha)

Dana Bantuan Pemerintah

Realisasi Tanam

Kecamatan Desa (ha) (Rp. 000)

Mekanisme Transfer Barang

Lampiran 21

Page 158: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

151

Provinsi :

Bulan :

SisaKembali ke Kas Negara

Kontrak (Rp. 000)

Realisasi SP2D

(Rp. 000)

(%) thd Kontrak

(%) thd Sasaran

Realisasi SP2D

(Rp. 000)

(%) thd Sasaran

(Rp. 000)(%) thd Sasaran

(Rp. 000) (Rp. 000) (ha) (%)Bersertifikat/

Belum **)Non ***)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

dst Jumlah

…………………………………., tgl …………, bln…………., thn…………….

Tim Teknis Tingkat Provinsi/

Kepala Dinas Pertanian Provinsi

Nama …………………………………………………………

NIP …………………………………………………………….

Keterangan:

*) Diisi khusus untuk kegiatan pengembangan desa pertanian organik padi

**) Menuliskan kata "bersertifikat" bila produk (beras) yang dihasilkan telah bersertifikat organik,

menuliskan kata "belum" bila produk (beras) yang dihasilkan belum bersertifikat organik,

***) Menuliskan kata "non" bila produk (beras) yang dihasilkan belum berstatus organik

BLANKO LAPORAN MONITORING BULANAN PROVINSI

REALISASI KEGIATAN

Padi Inbrida/Hibrida/Inbrida Sub Optimal (Hazton)/Padi Salibu/Mina Padi/Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi/Jarwo Super*)Padi Inbrida/Hibrida/Inbrida Sub Optimal (Hazton)/Padi Salibu/Mina Padi/Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi/Jarwo Super*)

Tahun 2017

Total Realisasi SP2D

Luas (ha)

diluar Program pd MT yg

sama

Realisasi PanenProduktivitas

(ku/ha)Status Produk/Beras *)

Organik

Poktan

Nama

(Rp. 000)

Mekanisme Transfer BarangMekanisme Transfer

UangProvitas (ku/ha)

Produksi (ton)

Sebelum kegiatan

NO.

Sasaran

SK Penetapan CPCL (ha)

Dana Bantuan Pemerintah

Realisasi TanamTidak

Dilaksanakan (ha)Kabupaten/

KotaKecamatan Desa (ha)

Lampiran 22

Page 159: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

152

CHEK LIST PENGENDALIAN KEGIATAN ................................................

Tingkat : Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota

Nama Instansi :

Nama Penerima Bantuan :

Desa : Kecamatan :

Target : ...................Ha/Unit, Rp. ......................

Nama Petugas : 1.

(Evaluator) 2.

3.

Identifikasi dan Inventarisasi data

No URAIAN KETERANGAN

1 Usulan Kegiatan .......... Ada/Tidak

2 SK Tim Teknis Ada/Tidak Ada/Tidak

3 SK Penetapan Penerima Bantuan Ada/Tidak Ada/Tidak

4 Copy Buku Tabungan Penerima Bantuan Ada/Tidak

5 RUK dan Revisinya Ada/Tidak

6 Perjanjian Kerjasama PPK dengan Penerima Bantuan Ada/Tidak

7 Bukti Penarikan Dana Bantuan Pemerintah dari Bank Ada/Tidak

8 Pemanfaatan Dana Bantuan (Bon/Nota/Kuitansi) Ada/Tidak

9 Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan Fisik Ada/Tidak

10 Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Ada/Tidak

11 Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Ada/Tidak

12

Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Paket Bantuan

Pemerintah Ada/Tidak

Lampiran 23

Page 160: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

153

Identifikasi peran tim teknis

NO URAIAN KETERANGAN

1Bentuk pengawalan dan pendampingan tim teknis

dilaksanakan pada kegiatan:

a. Pembukaan rekening penerima bantuan pemerintah Ada/Tidak

b. Rapat penyusunan RUK Ada/Tidak

c. Penyampaian usulan pencairan dana ke PPK Ada/Tidak

d. Pengurusan pencairan dana bantuan pemerintah Ada/Tidak

e. Penarikan dana ke bank Ada/Tidak

f. Rapat pemanfaatan dana bantuan pemerintah serta

persiapan kegiatan Ada/Tidak

g. Proses pembelanjaan Ada/Tidak

h. Pengumpulan bukti-bukti pengeluaran dan pembelanjaan Ada/Tidak

2Pengesahan berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan bantuan

pemerintah Ada/Tidak

Lanjutan Lampiran 23

Page 161: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

154

Keterlibatan penerima bantuan NO URAIAN KETERANGAN

1 Apakah saudara memegang SK penetapan penerima bantuan Ya/Tidak

2Apakah sudara melakukan pembagian tugas dalam rangka

pelaksanaan bantuan Ya/Tidak

3 Apakah saudara tahu adanya tim teknis bantuan Ya/Tidak

4 Apakah tim teknis sering melakukan bimbingan pelaksanaan Ya/Tidak

5Bimbingan dari tim teknis terhadap saudara dalam rangka

kegiatan apa saja

a. Pembukaan rekening kelompok Ya/Tidak

b. Rapat penyusunan RUK Ya/Tidak

c. Penyampaian usulan pencairan dana ke PPK Ya/Tidak

d. Pengurusan pencairan dana bantuan Ya/Tidak

e. Penarikan dana ke bank Ya/Tidak

f. Rapat pemanfaatan dana bantuan serta persiapannya Ya/Tidak

g. Proses pembelanjaan dana bantuan Ya/Tidak

h. Pengumpulan bukti-bukti pengeluaran dan pembelanjaan Ya/Tidak

6Apakah saudara memiliki dokumen pertanggungjawaban

berupa bendel arsip Ya/Tidak

7 Bila nomo 6 jawabannya " Ya " arsip tersebut terdiri apa saja?

a. Sk penetapan kelompok penerima bantuan Ada/Tidak

b. Catatan rapat anggota kelompok Ada/Tidak

c. Bendel RUK dan revisinya Ada/Tidak

d. Naskah kerjasama antara PPK dan ketua kelompok

penerima bantuan Ada/Tidak

e. Surat permohonan pencairan dana Ada/Tidak

f. Bukti penarikan dana bantuan pemerintah dari bank Ada/Tidak

g. Bukti pemanfaatan dana bantuan pemerintah berupa

bon/nota/kuitansi Ada/Tidak

h. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan fisik Ada/Tidak

i. Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan Ada/Tidak

j. Berita acara serah terima hasil pekerjaan bantuan

pemerintah Ada/Tidak

Lanjutan Lampiran 23

Page 162: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

155

Cek fisik pekerjaan bantuan pemerintah

NO URAIAN

1 Lokasi kegiatan

........................................................

2 Jenis pekerjaan bantuan pemerintah berupa:

........................................................

3 Volume/spesifikasi pekerjaan:

.......................................................

4 Uraian hasil pengecekan lapangan:

a. Berkaitan dengan capaian volume fisik pekerjaan

b. Aktifitas dan peran tim teknis

c. Sharing pembiayaan dari penerima bantuan/masyarakat lainnya

d. Dana yang mungkin tersisa

e. Tanggapan penerima bantuan berkaitan dengan kegiatan ini

................., Tgl ....................

Petugas (Evaluator)

(...........................................)

NIP. .................................

Lanjutan Lampiran 23

Page 163: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

156

SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN PEKERJAAN

1. Nama Penerima Bantuan : ....................................

2. Alamat : ...................................

3. Nama Bantuan : ...................................

Yang bertanda tangan di bawah ini Pimpinan/Ketua Penerima Bantuan …................................ dengan ini menyatakan bahwa

pekerjaan ........... telah selesai dilaksanakan 100% sesuai dengan persyaratan pada Pedoman Teknis Kegiatan Padi Tahun 2017.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

.............., ...............................

Pimpinan/Ketua Penerima Bantuan

.....................................................

.........................................................

Lampiran 24

Page 164: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

157

CONTOH BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN BANTUAN PEMERINTAH

PEKERJAANBERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN

BANTUAN PEMERINTAH

Nomor : ..........................................

Tanggal : .......................................... Pada hari ini..............tanggal.................bulan ..........tahun............ kami yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .........................................................

Jabatan : Ketua Tim Teknis Bantuan Pemerintah ...........................) Kabupaten/Kota..............................

Alamat : ................................, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU atau yang Memeriksa Hasil Pekerjaan Bantuan Pemerintah.

Nama : .........................................................

Jabatan : Ketua ……………… selaku Penerima Bantuan Pemerintah berupa ........................................................

Alamat : Desa........................, Kecamatan..............., Kabupaten...................., untuk selanjutnya disebutkan sebagai PIHAK KEDUA atau yang Melaksanakan Pekerjaan Bantuan

Pemerintah.

Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK KEDUA telah melaksanakan pekerjaan dengan baik berupa :

VolumeBiaya

(Rp)Volume

Biaya

(Rp)%

Rencana Usulan Kerja Realisasi

KeteranganJenis

PekerjaanNo

Selanjutnya PIHAK KEDUA melaporkan pekerjaan yang telah diselesaikan kepada PIHAK KESATU dan PIHAK KESATU telah memeriksa hasil pekerjaan dari PIHAK KEDUA atas

paket bantuan pemerintah berupa ...................................... dalam rangka kegiatan ............... dan pekerjaan dinyatakan telah selesai dengan baik dan lengkap.

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Lampiran 25

PIHAK KEDUA

Yang Melaksanakan,

Ketua Kelompok

Mengetahui,

Kepala Dinas………………

…………………………

NIP…………………….

PIHAK KESATU

Yang Memeriksa,

Ketua Tim Teknis

Page 165: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013

158

CONTOH BERITA ACARA SERAH TERIMA PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH

PEKERJAANBERITA ACARA SERAH TERIMA PENGELOLAAN

BANTUAN PEMERINTAH

Nomor : ..........................................

Tanggal : ..........................................

Pada hari ini..............tanggal.................bulan ..........tahun............ kami yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .........................................................

Jabatan : Ketua Tim Teknis Bantuan Pemerintah .......................................) Kabupaten/Kota..............................

Alamat : ................................, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU atau yang Memeriksa Hasil Pekerjaan Bantuan Pemerintah.

Nama : .........................................................

Jabatan : Ketua ……………… selaku Penerima Bantuan Pemerintah berupa …...........................

Alamat : Desa........................, Kecamatan..............., Kabupaten...................., untuk selanjutnya disebutkan sebagai PIHAK KEDUA atau yang Menerima Bantuan Pemerintah.

Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK KEDUA telah melaksanakan pekerjaan dengan baik berupa :

VolumeBiaya

(Rp)Volume

Biaya

(Rp)%

Rencana Usulan Kerja Realisasi

KeteranganJenis

PekerjaanNo

1. Selanjutnya PIHAK KESATU menyerahkan sepenuhnya Bantuan Pemerintah kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sesuai peruntukannya serta menyatakan

sanggup melakukan pengelolaan paket bantuan tersebut; 2. Apabila setelah Berita Acara Serah Terima Barang terdapat penyimpangan dan penyalahgunaan kegiatan di lapangan, PIHAK KEDUA bersedia

mempertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian Berita Acara Serah Terima Barang paket bantuan pemerintah ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya

Lampiran 26

PIHAK KEDUA

Yang Melaksanakan,

Ketua Kelompok

Mengetahui,

Kepala Dinas………………

…………………………

NIP…………………….

PIHAK KESATU

Yang Memeriksa,

Ketua Tim Teknis

Page 166: PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PADI TAHUN 2017tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PEDO… · Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu ... OT.140/3/2013