pedoman admin smf bedah
DESCRIPTION
pedoman admin smf bedahTRANSCRIPT
BAB IFALSAFAH DAN TUJUAN
1.1 PENDAHULUAN
Mutu Pelayanan Rumah sakit menurut Depkes (1994) adalah derajat
kesempurnaan pelayanan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen
akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan
dengan menggunakan sumber daya yang ada di rumah sakit secara wajar, efisien dan
efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika hukum
dan sosiobudaya, dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan
masyarakat.
Mengacu pada pengertian peningkatan mutu pelayanan rumah sakit tersebut di
atas, RSI Sakinah Mojokerto berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Bedah dengan memberdayakan secara wajar tenaga profesi sehingga berdaya guna dan
berhasil guna serta pembakuan standar pelayanan medis kepada pasien bedah secara
profesional.
Dengan mengacu pada:
1. Undang-undang No.23 th 1992 tentang Kesehatan.
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
3. Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medik No. 81/2/2/VII/1993 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
umum.
4. Keputusan Dirjen Medik No.HK 00.06.2.2.730 tentang pembentukan dan Tata kerja
Komite Medik di rumah sakit.
Maka RSI Sakinah Mojokerto membetuk suatu Staf Medis Fungsional RSI
Sakinah Mojokerto berdasarkan Keputusan Direktur Nomor: 201/KEP/IV.5.AU/D/2009
tentang Pembentukan SMF bedah di RSI Sakinah Mojokerto.
SMF RSI Sakinah Mojokerto adalah satuan organisasi non struktural tenaga
profesi medis yang keanggotaannya dipilih dari Staf Medis Fungsional (SMF) dan
anggota di luar Staf Medis Fungsional sebagai anggota eks-offisio. SMF berada di bawah
Komite Medik dan bertanggung jawab kepada Komite medik dan bertugas membantu
Komite Medis RSI Sakinah Mojokerto.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 1
1.2 VISI
Terwujudnya pelayanan kesehatan Bedah yang Islami dan bermutu.
1.3 MISI
Untuk mewujudkan visi SMF di lingkungan RSI Sakinah Mojokerto,
dilaksanakan melalui misi:
a. Memberikan Pelayanan Yang Islami
b. Memberikan pelayanan kesehatan Bedah yang profesional dan paripurna.
c. Melaksanakan pelayanan medis yang berkualitas, aman, nyaman, dan beretika.
1.4 FUNGSI DAN WEWENANG
Dalam upaya mewujudkan Visi SMF RSI Sakinah Mojokerto di atas, maka
fungsi dan kewenangan SMF RSI Sakinah Mojokerto ditetapkan sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
Menetapkan sasaran dan kebijakan program-program SMF RSI Sakinah Mojokerto.
2. Fungsi Pengorganisasian
Menetapkan format organisasi dan pengorganisasian kegiatan SMF RSI Sakinah
Mojokerto.
3. Fungsi Kepemimpinan
Memotivasi dan membina anggota SMF dalam melaksanakan pelayanan medis,
pelayanan penunjang medis, asuhan medis, pendidikan, penyuluhan kesehatan yang
bermutu dan profesional di RSI Sakinah Mojokerto.
4. Fungsi Pengawasan
Mengevaluasi kualitas pelayanan, melalui pengendalian penatalaksanaan tenaga
medis SMF dalam melaksanakan pelayanan medis, asuhan medis, pendidikan tenaga
medis, penyuluhan kesehatan yang Islami dan bermutu di RSI Sakinah Mojokerto.
5. Fungsi Pendidikan dan Latihan
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga medis SMF di RSI Sakinah
Mojokerto, dalam rangka peningkatan SDM guna penunjang tugas pokok tenaga
medis di rumah sakit.
6. Fungsi Penyuluhan Kesehatan
Melakukan penyuluhan tentang materi-materi yang berkaitan dengan tugas dan
wewenang SMF.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 2
BAB II
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
2.1 TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK
Sebagai salah satu Staf Komite Medisi, Ketua SMF RSI Sakinah Mojokerto
mempunyai tanggung jawab dan tugas pokok sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab :
Terkelolanya tenaga medis secara profesional dan bermutu untuk dapat
memberdayakan secara optimal dalam pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
dan asuhan medis bagi pasien Bedah di RSI Sakinah Mojokerto sehingga dapat
memuaskan semua pihak yang terkait.
2. Tugas Pokok :
Mengelola tenaga medis secara profesional dan bermutu untuk dapat memberdayakan
secara optimal dalam pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan asuhan medis
bagi pasien Bedah di RSI Sakinah Mojokerto dengan berpedoman Misi SMF:
Pelayanan kesehatan Bedah yang profesional dan paripurna, Islami, Melaksanakan
dakwah Islamiyah amar makruf nahi mungkar.
2.2 URAIAN TUGAS
Dengan mengacu pada fungsi SMF RSI Sakinah Mojokerto maka tugas pokok
diatas dapat menjabarkan dalam uraian tugas SMF sebagai berikut:
1. Menyiapkan dan memberi keputusan strategis yang akurat pada Direktur Rumah sakit
melalui Komite Medis terhadap permasalahan yang berada pada bidang tugasnya
sesuai dengan kebutuhan.
2. Memberikan saran, baik diminta atau tidak diminta kepada Direktur melalui Komite
Medis tetang segala sesuai yang berkaitan dengan bidang tugasnya.
3. Mempertanggung jawabkan kepada Komite Medis tentang penyelenggaraan kegiatan
anggota Staf Medis Fungsional di lingkungan SMF, dan bila diperlukan dalam
penyelenggaraannya dapat dikoordinasi dengan unit kerja terkait.
4. Menyusun dan menetapkan kebijakan strategis dalam kaitannya dengan tata kerja dan
tata laksana lingkungan SMF yang dibawah tanggung jawabnya.
5. Menyusun dan menetapkan kebijakan strategis dalam kaitannya dengan peningkatan
mutu pelayanan medis dan pengelolaan tenaga medis di lingkungan SMF RSI
Sakinah Mojokerto.
6. Menyusun dan menetapkan kebijakan strategis dalam kaitannya dengan pengawasan
dan pembinaan upaya-upaya peningkatan pelayanan medis, penelitian dan
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 3
pengembangan profesi medis dan peningkatan mutu profesi di lingkungan SMF RSI
Sakinah Mojokerto.
7. Bertanggung jawab terhadap pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan
asuhan medis, agar bedaya guna dan berhasil guna sesuai standar pelayanan medis
dan etika profesi yang dilaksanakan secara manusiawi dan terjangkau oleh
masyarakat.
8. Bertanggung jawab tehadap seluruh kebutuhan ketenagaan, sarana dan dana untuk
menunjang terselenggaranya kegiatan di SMF.
9. Mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan pengawasan semua ketenagaan sarana dan
peralatan serta dana di lingkungan SMF RSI Sakinah Mojokerto agar selalu dalam
keadaan baik, lengkap dan siap pakai.
10. Membina staf di lingkungan SMF agar memiliki kemampuan dan kemauan kerja
yang tinggi dan profesional.
11. Mengkoordinir kebutuhan sarana penunjang administrasi umum dan ketatalaksanaan
rumah tangga SMF, sesuai anggaran yang tersedia.
12. Menetapkan uraian tugas staf dan anggota yang berada di lingkungan SMF.
13. Mengevaluasi staf dan anggota yang berada di lingkungan SMF.
14. Melaporkan semua kejadian penting yang terjadi di SMF baik secara lisan dan tertulis
kepada Ketua Komite Medis.
15. Menyusun Laporan Kegiatan SMF secara berkala dan dilaporkan kepada Direktur
melalui Komite medik.
16. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan di SMF dan bilamana perlu dapat
memberikan saran perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
17. Melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan pengarahan Direktur.
2.3 PENGORGANISASIAN
Dengan mengacu pada SK Direktur No: 201/KEP/IV.5.AU/D/2009 tentang
Pembentukan SMF Bedah di RSI Sakinah Mojokerto maka dalam penatalaksanaan
organisasi SMF dipimpin oleh seorang ketua dalam jabatan non struktural yang diusulkan
oleh anggota SMF dan bertanggung jawab langsung kepada Komite medis, untuk masa
jabatan 3 tahun keanggotaan dari SMF terdiri dari Ketua sekretaris dan anggota.
SMF berkewajiban dan berwenang mengendalikan dan memantau
pengkoordinasian seluruh kegiatan dan manajemen pelayanan medis dan pelayanan
penunjang medis yang dilaksanakan oleh Staf Medis Fungsional dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan medis di RSI Sakinah Mojokerto. Pengendalian yang perlu dilakukan
oleh SMF, dilaksanakan melalui ketua SMF berupa Kebijakan Tata Laksana atau Protap
subkomite Farmasi dan Terapi, subkomite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis,
Subkomite Rekam Medik, Subkomite Etika dan disiplin. Ketua SMF dan anggota
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 4
ditetapkan dengan SK Direktur. Bilamana Ketua SMF berhalangan melaksanakan
tugasnya wajib memberitahukan kepada ketua komite medis dan langsung menunjuk
pejabat pengganti yang setingkat.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SMF BEDAH
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 5
KOMITE MEDIS
KETUA SMF BEDAH
SEKRETARIS
ANGGOTAANGGOTA
ANGGOTAANGGOTA
ANGGOTA
BAB III
STAF DAN PIMPINAN
3.1 ANALISA JABATAN
1. Ketua Staf Medis Fungsional
Ketua SMF merupakan jabatan strategis khususnya dalam pengelolaan
tenaga profesi medis di rumah sakit. Oleh sebab itu dalam penetapan pejabat yang
ditunjuk diupayakan dapat memenuhi persyaratan dan kriteria jabatan yang sesuai.
Persyaratan Jabatan :
a. Mempunyai kemampuan manajemen serta penguasaan peraturan yang berlaku
pada bidang tugasnya.
b. Menguasai jangkauan tugas SMF.
c. Berwibawa.
d. Disamping itu dituntut suatu prestasi yang baik, dedikasi yang tinggi, loyalitas
yang tidak diragukan dan tidak tercela.
Kriteria Jabatan :
a. Jabatan : Ketua Staf Medis Fungsional
b. Pendidikan Formal : Dokter Spesialis dengan kemampuan manajerial
2. Sekretaris Staf Medis Fungsional
Sekretaris SMF merupakan bagian dari jabatan strategis kepemimpinan SMF
yang berperan sebagai Staf Pelaksana Harian Ketua SMF dalam menunjang
kelancaran pelaksanaan Kegiatan Administrasi SMF, meliputi kegiatan
ketatausahaan, kerumahtanggaan, keuangan, dan kegiatan umum. Sekretaris SMF
dijabat oleh anggota Staf Medis Fungsional.
Oleh karena itu dalam penempatan jabatan yang ditunjuk diupayakan dapat
memenuhi persyaratan dan kriteria jabatan yang sesuai.
Persyaratan Jabatan :
a. Mempunyai kemampuan manajemen serta penguasaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada bidang tugasnya.
b. Dapat bekerja sama dengan ketua.
c. Terampil, cekatan dan disiplin.
d. Menguasai jangkauan tugas sekretaris SMF.
e. Disamping itu dituntut suatu prestasi yang baik, dedikasi yang tinggi, loyalitas
yang tidak diragukan dan tidak tercela.
Kriteria Jabatan :
a. Jabatan : Sekretaris Staf Medis Fungsional
b. Pendidikan Formal : Dokter Spesialis/ Dokter Umum.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 6
3. Anggota Staf Medis Fungsional (SMF)
Anggota Staf Medis Fungsional adalah sekelompok tenaga medis (dokter)
yang melaksanakan tugas profesinya di instalasi-instalasi RSI Sakinah Mojokerto.
Oleh sebab itu dalam penempatan anggota yang ditunjuk diupayakan dapat
memenuhi persyaratan dan kriteria jabatan yang sesuai.
Persyaratan Jabatan :
a. Mempuyai kemampuan profesi medis dan menguasai peraturan perundangan
yang berlaku pada bidang tugasnya.
b. Menguasai jangkauan tugas dari profesi medis.
c. Disamping itu dituntut suatu prestasi yang baik, dedikasi yang tinggi, loyalitas
yang tidak diragukan dan tidak tercela.
Kriteria Jabatan :
a. Jabatan : Staf Medis Fungsional
b. Pendidikan formal : Dokter Spesialis
3.2 URAIAN TUGAS JABATAN
1. Ketua Staf Medis Fungsional
a. Mempertanggungjawabkan kepada Direktur melalui Komite Medis terhadap
pengelolaan tenaga medis di lingkungan SMF agar dapat dimanfaatkan secara
wajar dan efisien untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan komprehensif
yang bermutu dan profesional dengan cara antara lain.
1) Pengendalian kualitas pelayanan medis.
2) Pengendalian segala kegiatan profesi dari tenaga medis.
3) Merumuskan hak dan kewenangan profesi tenaga medis.
4) Merumuskan aktivitas profesi tenaga medis.
b. Mempertanggungjawabkan kepada Direktur melalui Komite medis terhadap
upaya peningkatan mutu pelayanan di bawah tanggung jawabnya.
c. Membuat rencana strategis di Unit SMF, meliputi :
1) Rencana pengembangan pelayanan medis oleh tenaga medis.
2) Rencana pendidikan berkesinambungan bagi tenaga medis.
3) Rencana pendidikan dan penelitian medis.
d. Menyusun dan menetapkan rencana kebijakan strategis yang diberlakukan di
bawah tanggung jawabnya.
e. Membimbing dan mengkoordinir kegiatan anggota yang berada di bawah
tanggung jawabnya agar dapat berjalan lancar dan tertib.
f. Mengevaluasi dan memantau kegiatan anggota SMF yang berada dibawah
tangung jawabnya agar aktif dan efisien.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 7
g. Membina anggota SMF yang berada di bawah tanggung jawabnya agar
mempunyai kinerja yang sebaik mungkin.
h. Menyelenggarakan administrasi umum di SMF.
i. Menyelenggarakan ketertiban, keamanan dan kebersihan SMF.
j. Membuat laporan kegiatan SMF secara berkala 6 bulan sekali kepada Komite
Medis.
k. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai arahan Komite Medis.
2. Sekretaris Staf Medis Fungsional
a. Melaksanakan kegiatan tata usaha, ketenagaan, kerumahtanggaan, keuangan, di
SMF dalam rangka pelaksanaan administrasi umum agar dapat mendukung
kegiatan SMF dan anggotanya.
b. Bersama ketua ikut mengkoordinasikan semua tugas SMF.
3. Anggota Staf Medis Fungsional
a. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan asuhan medis
yang bermutu, profesional, manusiawi dan terjangkau adalah bagian tugas pokok.
b. Melaksanakan etika profesi.
c. Melaksanakan pendidikan dan latihan dibidangnya.
d. Melaksanakan penyuluhan kesehatan.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 8
BAB IV
FASILITAS DAN PERALATAN
4.1 FASILITAS
Fasilitas adalah jangkauan pelayanan yang dapat dilaksanakan oleh SMF sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi SMF, Rumah Sakit diharapkan mampu menyediakan
fasilitas:
1. Informasi resmi tentang kegiatan Komite Medik RSI Sakinah Mojokerto.
2. Informasi resmi tentang bukti Kredential Tenaga Medis di RS. Siti Khodijah.
3. Informasi resmi tentang bukti Mutu Pelayanan Medis oleh Tenaga Medis di RSI
Sakinah Mojokerto.
4. Informasi resmi tentang bukti Pelayanan Medis di RSI Sakinah Mojokerto.
5. Informasi resmi tentang Pelaksanaan Etika dan Hukum Kedokteran di RSI Sakinah
Mojokerto.
6. Informasi resmi tentang Kegiatan Formularium dan Obat di RSI Sakinah Mojokerto.
7. Standar Pelayanan Medis, Standar Asuhan Medis, Standar Tenaga Medis di RSI
Sakinah Mojokerto.
8. Standar Obat dan Terapi di RSI Sakinah Mojokerto.
4.2 PERALATAN
Peralatan adalah sarana, prasarana, alat, tenaga dan dana yang diperlukan untuk
mendukung terlaksananya kegiatan SMF, antara lain:
1. Sarana dan Prasarana:
a. Ruang kerja untuk kesekretariatan SMF dan Ruang Rapat.
b. Peralatan alat tulis kantor dan komputer.
c. Peralatan komunikasi lengkap.
d. Buku Standar Pelayanan Administrasi dan Manajemen SMF.
e. Buku Standar Pelayanan Administrasi dan Manajemen Staf Medis Fungsional.
f. Buku Pedoman Komite Medik Terbitan Depkes RI.
g. Buku Etika Profesi.
h. Buku Daftar Obat Formularium Rumah sakit.
i. Buku Standar Pelayanan Medis dari IDI.
j. Buku Standar pelayanan Medis dari Komite Medik RSI Sakinah Mojokerto.
2.Tenaga
Tenaga dokter secukupnya dari usur SMF dan tenaga non medis yang
memenuhi syarat untuk mengisi formasi yang diperlukan dalam Struktur Organisasi
SMF antara lain: Ketua SMF, Sekretaris SMF, Anggota SMF.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 9
3. Dana
Anggaran kegiatan operasional dan SMF disusun setiap setahun sekali pada
Rencana Usulan Kegiatan Rumah Sakit, kemudian realisasi anggaran dimasukkan
dalam anggaran belanja rumah sakit.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 10
BAB V
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR KERJA
5.1 KEBIJAKAN
Dalam upaya untuk memperlancar proses pelaksanaan kegiatan SMF perlu
ditetapkan kebijakan SMF baik yang bersifat internal maupun eksternal. Beberapa
kebijakan yang telah ditetapkan adalah:
1. SMF di RSI Sakinah Mojokerto berkewajiban menyusun standar pelayanan medis di
lingkungan SMF masing-masing, kemudian memantau pelaksanaannya.
2. SMF melaksanakan pembinaan Etika dan Disiplin Profesi.
3. SMF menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi yang berkaitan dengan profesi medis.
4. SMF wajib membuat suatu Rencana Kegiatan Tahunan dan hasil kegiatannya
dilaporkan kepada Direktur melalui Komite Medis.
5. Setiap laporan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan dan kegiatan profesi medis
perlu diketahui oleh Ketua SMF.
6. SMF pertemuan rutin 1 kali dalam sebulan, dipimpin oleh Ketua dan dihadiri oleh
seluruh keanggotaan SMF dan dapat pula orang lain bila dibutuhkan. Bila ketua
berhalangan rapat dipimpin oleh Sekretaris SMF. Bila diperlukan pertemuan tidak
rutin maka dibuat undangan. Tata laksana mengenai pertemuan diatur oleh sekretaris.
7. Pedoman Kegiatan SMF adalah Buku Standar Pelayanan terkait dan buku pedoman
lainnya yang relevan, yang telah disahkan oleh Direktur.
8. Pedoman Kerja Tenaga Profesi Medis di RSI Sakinah Mojokerto adalah standar-
standar profesi yang telah disusun oleh Komite Medik RSI Sakinah Mojokerto.
9. Pedoman kegiatan pelayanan medis di RSI Sakinah Mojokerto mengacu pada Buku
Standar Pelayanan Medis dari IDI dan Komite Medik RSI Sakinah Mojokerto.
10. Keputusan rapat diambil dengan cara suara terbanyak dari peserta rapat dan segala
keputusan yang diambil diinformasikan kepada yang terkait dan dilaporkan kepada
Ketua Komite Medik.
11. Hasil rapat didokumentasikan secara tertulis dengan notulen rapat yang disahkan oleh
atasan langsung dan ditindak lanjuti dalam bentuk rencana kegiatan.
5.2 PROSEDUR KERJA
Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut diatas perlu ditetapkan
prosedur. Beberapa prosedur kerja yang telah ditetapkan antara lain (uraian terlampir
dalam buku ini). :
1. Protap Perencanaan Pengadaan Obat.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 11
2. Protap Pemantauan Formularium Terapi Pasien.
3. Protap Rujukan, baik Rujukan Pasien, Specimen Maupun Ilmu Pengetahuan dan
Tehnologi.
4. Protap Pengendalian, Pelayanan Medis di RSI Sakinah Mojokerto.
5. Protap Pengendalian Rekam Medik
6. Protap Pengendalian Kredential Tenaga Medik
7. Protap Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Medis (DPJP)
8. Protap Penanganan Masalah Pelanggaran Etik Profesi
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 12
BAB VI
PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN
6.1 PENGEMBANGAN UNIT KERJA
Dengan mengarah pada Visi SMF, maka akan dikembangkan pelayanan medis di
RS. Siti Khodijah yang lebih bermutu, berdayaguna dan berhasil guna sehingga diperoleh
kinerja yang profesional. Untuk merealisasi hal ini disusun suatu rencana pengembangan
Unit Kerja SMF secara bertahap sebagai berikut :
1. Tahap Pertama :
Berupa meningkatkan kinerja Uni Kerja SMF:
a. Meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sumber daya manusia.
b. Melengkapi sarana dan peralatan yang diperlukan.
c. Membuar Prosedur Kerja yang baku dan Standar Pelayanan di Unit Kerja SMF
untuk memperlancar dan menjamin tata laksana organisasi dan kegiatan
pelayanan.
2. Tahap Kedua :
Berupaya meningkatkan kinerja Unit Kerja Komite Medik, sehingga dapat
terakreditasi penuh dan menghasilkan produk pelayanan rumah sakit yang bermutu
dan terjangkau, dengan jalan: memantau proses kegiatan Unit Kerja SMF agar efektif
dan efisien.
3. Tahap Ketiga :
Berupaya meningkatkan kinerja Unit Kerja SMF, sehingga dapat
terakreditasi penuh dan menghasilkan produk pelayanan rumah sakit yang berutu dan
terjangkau, dengan jalan: meneliti atau menguji hasi kegiatan Unit Kerja Komite
Medik dari aspek kualitas dan kuantitas.
6.2 PENGEMBANGAN STAF
Pengebangan staf diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia dengan
menitik beratkan pada penguasaan bidang tugas masing-masing baik secara teori dan
praktek sehingga mampu dan terampil menjalankan tugasnya secara profesional dan
bermutu dan diselaraskan dengan pengembangan unit kerja.
Pengembangan staf di SMF diselaraskan pengembangan unit kerja agar dapat
diperoleh hasil yang maksimal. Setiap staf diberi kesempatan yang sama secara terbuka
untuk dapat mengembangkan diri, sepanjang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 13
Tahap Peratama:
1. Pemahaman anggota SMF terhadap Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan
manajemen SMF dan Prosedur Kerja yang telah ditetapkan.
2. Pembudayaan cara kerja SMF yang selalu konsisten dengan prosedur kerja yang telah
dibakukan.
3. Pembekalan kepada anggota SMF mengenai seluk beluk tentang organisasi dan tata
laksana SMF dan aplikasinya dalam praktek pengendalian tenaga medsi sehingga
mampu melaksanakan pemantauan pelayanan medis dalam rangka pngendalian mutu
pelayanan medis.
Tahap Kedua:
Pembekalan kepada anggota SMF tentang proses dari mekanisme pengendalian tenaga
medis dan pelayanan medis yang sesuai dengan standar pengendalian pelayanan medis,
sehingga setiap anggota paham dan dapat memberikan informasi tentang mutu pelayanan
medis.
Tahap Ketiga:
1. Pembekalan kepada anggota SMF tentang pengendalian tenaga dan pelayanan medis
sehingga mampu membuat perencanaan dan peningkatan mutu tenaga dan pelayanan
medis.
2. Pelayanan kepada anggota SMF tentang ilmu pengetahuan dan tehnologi yang terkait
dengan pelayanan medis dan ketenagaan profesi, sehingga mempunyai wawasan
yang luas tentang pengendalian pelayanan medis dan dapat mengadakan suatu upaya-
upaya peningkatan mutu pengendalian pelayanan medis dan tenaga medis.
6.3 PROGRAM PENDIDIKAN
Program pendidikan staf ditunjukkan untuk melengkapi penguasaan teori dan
keterampilan dari bidang tugasnya sehingga mampu membuat inovasi. Program ini
ditempuh dengan memberikan kesempatan kepada staf untuk mengikuti pelatihan, kursus,
temu ilmiah, studi banding dan pendidikan formal bidang studi yang sesuai dengan tugas
pokoknya pada setiap ada kesempatan.
Langkah-langkah kegiatan program pendidikan staf ini disusun sesuai
kesempatan dan kemampuan yang ada, adalah sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan, dengan cara mempelajari buku-buku pedoman tentang Pelayanan
Medis, Buku Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan Manajemen SMF RSI Sakinah
Mojokerto.
2. In service training, dengan cara bekerja sambil belajar tentang pengendalian
palayanan medis dan tenaga medis.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 14
Kegiatan Prioritas Kedua:
1. Studi banding ke rumah sakit lain yang lebih baik dalan hal pengelolaan SMF, Buku
Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan Manajemen SMF.
2. Mengikuti kursus, kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan pengendalian pelayanan
medis pada setiap ada kesempatan.
Kegiatan Prioritas Ketiga :
Mengikuti kursus formal yang berkaitan dengan pengendalian tenaga medis dan
pelayanan medis atau mengangkat staf fungsional yang berpengalaman dalam uapaya
peningkatan mutu pengendalian tenaga dan pelayanan medis.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 15
BAB VII
EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
7.1 KRITERIA EVALUASI
Komite medik adalah unit pelayanan dapat dipandang sebagai wadah suatu sistem
kerja, sehingga untuk keperluan evaluasi dan pengendalian mutu perlu ditentukan terlebih
dahulu kriterianya untuk dasar evaluasi:
Kriteria Mutu dari Aspek Pemasukan (Input):
1. Apakah Unit Kerja SMF telah memiliki standar pelayanan dan prosedur kerja sebagai
acuan pada waktu melaksanakan kegiatan.
2. Apakah sumber daya manusia telah mendukung kegiatan operasional kelancaran
kegiatan Unit Kerja SMF.
3. Apakah sarana dan prasarana dapat menunjang Kegiatan Unit Kerja SMF.
4. Apakah dana tersedia cukup untuk mendukung Kegiatan Operasional SMF.
Kriteria Mutu dari Aspek Proses :
1. Apakah kegiatan anggota SMF mengacu Standar Pelayanan sesuai dengan prosedur
kerja.
2. Kriteria mutu dari aspek luaran (output).
3. Apakah hasil kegiatan SMF dapat mewujudkan Visi SMF
Kriteria Mutu dari Aspek Keluaran (Output) :
1. Hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen
(pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen.
2. Apakah hasil pelayanan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan, sesuai dengan
ketentuan norma umum masyarakat.
3. Apakah hasil pelayanan dapat diterima oleh konsumen
7.2 BENTUK KEGIATAN
Evaluasi dan Pengendalian Mutu SMF dilakukan dalam bentuk: rapat, supervisi,
pelaporan dan penelitian, telaah dokumen, audit medis dan audit rekam medis.
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 16
PENUTUP
Telah disusun suatu Buku Pedoman Pelaksaan Administrasi dan Manajemen SMF di
RSI Sakinah Mojokerto yang dapat dipakai sebagai suatu acuan pelaksanaan kegiatan SMF
dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan mutu pelayanan medis, peningkatan
sumber daya tenaga medis serta dilaksanakannya etika profesi yang konsekuen dan murni.
Buku Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan Manajemen SMF ini terdiri atas 7 Bab,
yaitu :
Bab 1 : Falsafah dan Tujuan
Bab 2 : Administrasi dan Pengelolaan
Bab 3 : Staf dan Pimpinan
Bab 4 : Fasilitas dan Peralatan
Bab 5 : Kebijakan dan Prosedur Kerja
Bab 6 : Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
Bab 7 : Evaluasi dan Pengendalian Mutu
Harapan kami Pedoman dan Pelaksanaan ini dapat menjadi acuan dan pedoman bagi
kita; khususnya yang bertugas di Unit Kerja SMF. Pedoman Kerja ini akan ditinjau ulang
secara periodik, oleh sebab itu masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan Manajemen SMF ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai setiap pekerjaan kita.
Selamat bertugas semoga sukses.
Ketua SMF Bedah
RSI Sakinah Mojokerto
dr. Widhy Pramono Sp.B
PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 17