pedoman admin smf bedah

24
BAB I FALSAFAH DAN TUJUAN 1.1 PENDAHULUAN Mutu Pelayanan Rumah sakit menurut Depkes (1994) adalah derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan sumber daya yang ada di rumah sakit secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika hukum dan sosiobudaya, dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat. Mengacu pada pengertian peningkatan mutu pelayanan rumah sakit tersebut di atas, RSI Sakinah Mojokerto berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Bedah dengan memberdayakan secara wajar tenaga profesi sehingga berdaya guna dan berhasil guna serta pembakuan standar pelayanan medis kepada pasien bedah secara profesional. Dengan mengacu pada: 1. Undang-undang No.23 th 1992 tentang Kesehatan. 2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit. 3. Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medik No. 81/2/2/VII/1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit umum. 4. Keputusan Dirjen Medik No.HK 00.06.2.2.730 tentang pembentukan dan Tata kerja Komite Medik di rumah sakit. PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 1

Upload: sitinuryati

Post on 24-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pedoman admin smf bedah

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Admin Smf Bedah

BAB IFALSAFAH DAN TUJUAN

1.1 PENDAHULUAN

Mutu Pelayanan Rumah sakit menurut Depkes (1994) adalah derajat

kesempurnaan pelayanan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen

akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan

dengan menggunakan sumber daya yang ada di rumah sakit secara wajar, efisien dan

efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika hukum

dan sosiobudaya, dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan

masyarakat.

Mengacu pada pengertian peningkatan mutu pelayanan rumah sakit tersebut di

atas, RSI Sakinah Mojokerto berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

Bedah dengan memberdayakan secara wajar tenaga profesi sehingga berdaya guna dan

berhasil guna serta pembakuan standar pelayanan medis kepada pasien bedah secara

profesional.

Dengan mengacu pada:

1. Undang-undang No.23 th 1992 tentang Kesehatan.

2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992 tentang

Pedoman Organisasi Rumah Sakit.

3. Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medik No. 81/2/2/VII/1993 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit

umum.

4. Keputusan Dirjen Medik No.HK 00.06.2.2.730 tentang pembentukan dan Tata kerja

Komite Medik di rumah sakit.

Maka RSI Sakinah Mojokerto membetuk suatu Staf Medis Fungsional RSI

Sakinah Mojokerto berdasarkan Keputusan Direktur Nomor: 201/KEP/IV.5.AU/D/2009

tentang Pembentukan SMF bedah di RSI Sakinah Mojokerto.

SMF RSI Sakinah Mojokerto adalah satuan organisasi non struktural tenaga

profesi medis yang keanggotaannya dipilih dari Staf Medis Fungsional (SMF) dan

anggota di luar Staf Medis Fungsional sebagai anggota eks-offisio. SMF berada di bawah

Komite Medik dan bertanggung jawab kepada Komite medik dan bertugas membantu

Komite Medis RSI Sakinah Mojokerto.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 1

Page 2: Pedoman Admin Smf Bedah

1.2 VISI

Terwujudnya pelayanan kesehatan Bedah yang Islami dan bermutu.

1.3 MISI

Untuk mewujudkan visi SMF di lingkungan RSI Sakinah Mojokerto,

dilaksanakan melalui misi:

a. Memberikan Pelayanan Yang Islami

b. Memberikan pelayanan kesehatan Bedah yang profesional dan paripurna.

c. Melaksanakan pelayanan medis yang berkualitas, aman, nyaman, dan beretika.

1.4 FUNGSI DAN WEWENANG

Dalam upaya mewujudkan Visi SMF RSI Sakinah Mojokerto di atas, maka

fungsi dan kewenangan SMF RSI Sakinah Mojokerto ditetapkan sebagai berikut :

1. Fungsi Perencanaan

Menetapkan sasaran dan kebijakan program-program SMF RSI Sakinah Mojokerto.

2. Fungsi Pengorganisasian

Menetapkan format organisasi dan pengorganisasian kegiatan SMF RSI Sakinah

Mojokerto.

3. Fungsi Kepemimpinan

Memotivasi dan membina anggota SMF dalam melaksanakan pelayanan medis,

pelayanan penunjang medis, asuhan medis, pendidikan, penyuluhan kesehatan yang

bermutu dan profesional di RSI Sakinah Mojokerto.

4. Fungsi Pengawasan

Mengevaluasi kualitas pelayanan, melalui pengendalian penatalaksanaan tenaga

medis SMF dalam melaksanakan pelayanan medis, asuhan medis, pendidikan tenaga

medis, penyuluhan kesehatan yang Islami dan bermutu di RSI Sakinah Mojokerto.

5. Fungsi Pendidikan dan Latihan

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga medis SMF di RSI Sakinah

Mojokerto, dalam rangka peningkatan SDM guna penunjang tugas pokok tenaga

medis di rumah sakit.

6. Fungsi Penyuluhan Kesehatan

Melakukan penyuluhan tentang materi-materi yang berkaitan dengan tugas dan

wewenang SMF.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 2

Page 3: Pedoman Admin Smf Bedah

BAB II

ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

2.1 TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK

Sebagai salah satu Staf Komite Medisi, Ketua SMF RSI Sakinah Mojokerto

mempunyai tanggung jawab dan tugas pokok sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab :

Terkelolanya tenaga medis secara profesional dan bermutu untuk dapat

memberdayakan secara optimal dalam pelayanan medis, pelayanan penunjang medis

dan asuhan medis bagi pasien Bedah di RSI Sakinah Mojokerto sehingga dapat

memuaskan semua pihak yang terkait.

2. Tugas Pokok :

Mengelola tenaga medis secara profesional dan bermutu untuk dapat memberdayakan

secara optimal dalam pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan asuhan medis

bagi pasien Bedah di RSI Sakinah Mojokerto dengan berpedoman Misi SMF:

Pelayanan kesehatan Bedah yang profesional dan paripurna, Islami, Melaksanakan

dakwah Islamiyah amar makruf nahi mungkar.

2.2 URAIAN TUGAS

Dengan mengacu pada fungsi SMF RSI Sakinah Mojokerto maka tugas pokok

diatas dapat menjabarkan dalam uraian tugas SMF sebagai berikut:

1. Menyiapkan dan memberi keputusan strategis yang akurat pada Direktur Rumah sakit

melalui Komite Medis terhadap permasalahan yang berada pada bidang tugasnya

sesuai dengan kebutuhan.

2. Memberikan saran, baik diminta atau tidak diminta kepada Direktur melalui Komite

Medis tetang segala sesuai yang berkaitan dengan bidang tugasnya.

3. Mempertanggung jawabkan kepada Komite Medis tentang penyelenggaraan kegiatan

anggota Staf Medis Fungsional di lingkungan SMF, dan bila diperlukan dalam

penyelenggaraannya dapat dikoordinasi dengan unit kerja terkait.

4. Menyusun dan menetapkan kebijakan strategis dalam kaitannya dengan tata kerja dan

tata laksana lingkungan SMF yang dibawah tanggung jawabnya.

5. Menyusun dan menetapkan kebijakan strategis dalam kaitannya dengan peningkatan

mutu pelayanan medis dan pengelolaan tenaga medis di lingkungan SMF RSI

Sakinah Mojokerto.

6. Menyusun dan menetapkan kebijakan strategis dalam kaitannya dengan pengawasan

dan pembinaan upaya-upaya peningkatan pelayanan medis, penelitian dan

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 3

Page 4: Pedoman Admin Smf Bedah

pengembangan profesi medis dan peningkatan mutu profesi di lingkungan SMF RSI

Sakinah Mojokerto.

7. Bertanggung jawab terhadap pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan

asuhan medis, agar bedaya guna dan berhasil guna sesuai standar pelayanan medis

dan etika profesi yang dilaksanakan secara manusiawi dan terjangkau oleh

masyarakat.

8. Bertanggung jawab tehadap seluruh kebutuhan ketenagaan, sarana dan dana untuk

menunjang terselenggaranya kegiatan di SMF.

9. Mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan pengawasan semua ketenagaan sarana dan

peralatan serta dana di lingkungan SMF RSI Sakinah Mojokerto agar selalu dalam

keadaan baik, lengkap dan siap pakai.

10. Membina staf di lingkungan SMF agar memiliki kemampuan dan kemauan kerja

yang tinggi dan profesional.

11. Mengkoordinir kebutuhan sarana penunjang administrasi umum dan ketatalaksanaan

rumah tangga SMF, sesuai anggaran yang tersedia.

12. Menetapkan uraian tugas staf dan anggota yang berada di lingkungan SMF.

13. Mengevaluasi staf dan anggota yang berada di lingkungan SMF.

14. Melaporkan semua kejadian penting yang terjadi di SMF baik secara lisan dan tertulis

kepada Ketua Komite Medis.

15. Menyusun Laporan Kegiatan SMF secara berkala dan dilaporkan kepada Direktur

melalui Komite medik.

16. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan di SMF dan bilamana perlu dapat

memberikan saran perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

17. Melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan pengarahan Direktur.

2.3 PENGORGANISASIAN

Dengan mengacu pada SK Direktur No: 201/KEP/IV.5.AU/D/2009 tentang

Pembentukan SMF Bedah di RSI Sakinah Mojokerto maka dalam penatalaksanaan

organisasi SMF dipimpin oleh seorang ketua dalam jabatan non struktural yang diusulkan

oleh anggota SMF dan bertanggung jawab langsung kepada Komite medis, untuk masa

jabatan 3 tahun keanggotaan dari SMF terdiri dari Ketua sekretaris dan anggota.

SMF berkewajiban dan berwenang mengendalikan dan memantau

pengkoordinasian seluruh kegiatan dan manajemen pelayanan medis dan pelayanan

penunjang medis yang dilaksanakan oleh Staf Medis Fungsional dalam upaya peningkatan

mutu pelayanan medis di RSI Sakinah Mojokerto. Pengendalian yang perlu dilakukan

oleh SMF, dilaksanakan melalui ketua SMF berupa Kebijakan Tata Laksana atau Protap

subkomite Farmasi dan Terapi, subkomite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis,

Subkomite Rekam Medik, Subkomite Etika dan disiplin. Ketua SMF dan anggota

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 4

Page 5: Pedoman Admin Smf Bedah

ditetapkan dengan SK Direktur. Bilamana Ketua SMF berhalangan melaksanakan

tugasnya wajib memberitahukan kepada ketua komite medis dan langsung menunjuk

pejabat pengganti yang setingkat.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SMF BEDAH

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 5

KOMITE MEDIS

KETUA SMF BEDAH

SEKRETARIS

ANGGOTAANGGOTA

ANGGOTAANGGOTA

ANGGOTA

Page 6: Pedoman Admin Smf Bedah

BAB III

STAF DAN PIMPINAN

3.1 ANALISA JABATAN

1. Ketua Staf Medis Fungsional

Ketua SMF merupakan jabatan strategis khususnya dalam pengelolaan

tenaga profesi medis di rumah sakit. Oleh sebab itu dalam penetapan pejabat yang

ditunjuk diupayakan dapat memenuhi persyaratan dan kriteria jabatan yang sesuai.

Persyaratan Jabatan :

a. Mempunyai kemampuan manajemen serta penguasaan peraturan yang berlaku

pada bidang tugasnya.

b. Menguasai jangkauan tugas SMF.

c. Berwibawa.

d. Disamping itu dituntut suatu prestasi yang baik, dedikasi yang tinggi, loyalitas

yang tidak diragukan dan tidak tercela.

Kriteria Jabatan :

a. Jabatan : Ketua Staf Medis Fungsional

b. Pendidikan Formal : Dokter Spesialis dengan kemampuan manajerial

2. Sekretaris Staf Medis Fungsional

Sekretaris SMF merupakan bagian dari jabatan strategis kepemimpinan SMF

yang berperan sebagai Staf Pelaksana Harian Ketua SMF dalam menunjang

kelancaran pelaksanaan Kegiatan Administrasi SMF, meliputi kegiatan

ketatausahaan, kerumahtanggaan, keuangan, dan kegiatan umum. Sekretaris SMF

dijabat oleh anggota Staf Medis Fungsional.

Oleh karena itu dalam penempatan jabatan yang ditunjuk diupayakan dapat

memenuhi persyaratan dan kriteria jabatan yang sesuai.

Persyaratan Jabatan :

a. Mempunyai kemampuan manajemen serta penguasaan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku pada bidang tugasnya.

b. Dapat bekerja sama dengan ketua.

c. Terampil, cekatan dan disiplin.

d. Menguasai jangkauan tugas sekretaris SMF.

e. Disamping itu dituntut suatu prestasi yang baik, dedikasi yang tinggi, loyalitas

yang tidak diragukan dan tidak tercela.

Kriteria Jabatan :

a. Jabatan : Sekretaris Staf Medis Fungsional

b. Pendidikan Formal : Dokter Spesialis/ Dokter Umum.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 6

Page 7: Pedoman Admin Smf Bedah

3. Anggota Staf Medis Fungsional (SMF)

Anggota Staf Medis Fungsional adalah sekelompok tenaga medis (dokter)

yang melaksanakan tugas profesinya di instalasi-instalasi RSI Sakinah Mojokerto.

Oleh sebab itu dalam penempatan anggota yang ditunjuk diupayakan dapat

memenuhi persyaratan dan kriteria jabatan yang sesuai.

Persyaratan Jabatan :

a. Mempuyai kemampuan profesi medis dan menguasai peraturan perundangan

yang berlaku pada bidang tugasnya.

b. Menguasai jangkauan tugas dari profesi medis.

c. Disamping itu dituntut suatu prestasi yang baik, dedikasi yang tinggi, loyalitas

yang tidak diragukan dan tidak tercela.

Kriteria Jabatan :

a. Jabatan : Staf Medis Fungsional

b. Pendidikan formal : Dokter Spesialis

3.2 URAIAN TUGAS JABATAN

1. Ketua Staf Medis Fungsional

a. Mempertanggungjawabkan kepada Direktur melalui Komite Medis terhadap

pengelolaan tenaga medis di lingkungan SMF agar dapat dimanfaatkan secara

wajar dan efisien untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan komprehensif

yang bermutu dan profesional dengan cara antara lain.

1) Pengendalian kualitas pelayanan medis.

2) Pengendalian segala kegiatan profesi dari tenaga medis.

3) Merumuskan hak dan kewenangan profesi tenaga medis.

4) Merumuskan aktivitas profesi tenaga medis.

b. Mempertanggungjawabkan kepada Direktur melalui Komite medis terhadap

upaya peningkatan mutu pelayanan di bawah tanggung jawabnya.

c. Membuat rencana strategis di Unit SMF, meliputi :

1) Rencana pengembangan pelayanan medis oleh tenaga medis.

2) Rencana pendidikan berkesinambungan bagi tenaga medis.

3) Rencana pendidikan dan penelitian medis.

d. Menyusun dan menetapkan rencana kebijakan strategis yang diberlakukan di

bawah tanggung jawabnya.

e. Membimbing dan mengkoordinir kegiatan anggota yang berada di bawah

tanggung jawabnya agar dapat berjalan lancar dan tertib.

f. Mengevaluasi dan memantau kegiatan anggota SMF yang berada dibawah

tangung jawabnya agar aktif dan efisien.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 7

Page 8: Pedoman Admin Smf Bedah

g. Membina anggota SMF yang berada di bawah tanggung jawabnya agar

mempunyai kinerja yang sebaik mungkin.

h. Menyelenggarakan administrasi umum di SMF.

i. Menyelenggarakan ketertiban, keamanan dan kebersihan SMF.

j. Membuat laporan kegiatan SMF secara berkala 6 bulan sekali kepada Komite

Medis.

k. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai arahan Komite Medis.

2. Sekretaris Staf Medis Fungsional

a. Melaksanakan kegiatan tata usaha, ketenagaan, kerumahtanggaan, keuangan, di

SMF dalam rangka pelaksanaan administrasi umum agar dapat mendukung

kegiatan SMF dan anggotanya.

b. Bersama ketua ikut mengkoordinasikan semua tugas SMF.

3. Anggota Staf Medis Fungsional

a. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan asuhan medis

yang bermutu, profesional, manusiawi dan terjangkau adalah bagian tugas pokok.

b. Melaksanakan etika profesi.

c. Melaksanakan pendidikan dan latihan dibidangnya.

d. Melaksanakan penyuluhan kesehatan.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 8

Page 9: Pedoman Admin Smf Bedah

BAB IV

FASILITAS DAN PERALATAN

4.1 FASILITAS

Fasilitas adalah jangkauan pelayanan yang dapat dilaksanakan oleh SMF sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi SMF, Rumah Sakit diharapkan mampu menyediakan

fasilitas:

1. Informasi resmi tentang kegiatan Komite Medik RSI Sakinah Mojokerto.

2. Informasi resmi tentang bukti Kredential Tenaga Medis di RS. Siti Khodijah.

3. Informasi resmi tentang bukti Mutu Pelayanan Medis oleh Tenaga Medis di RSI

Sakinah Mojokerto.

4. Informasi resmi tentang bukti Pelayanan Medis di RSI Sakinah Mojokerto.

5. Informasi resmi tentang Pelaksanaan Etika dan Hukum Kedokteran di RSI Sakinah

Mojokerto.

6. Informasi resmi tentang Kegiatan Formularium dan Obat di RSI Sakinah Mojokerto.

7. Standar Pelayanan Medis, Standar Asuhan Medis, Standar Tenaga Medis di RSI

Sakinah Mojokerto.

8. Standar Obat dan Terapi di RSI Sakinah Mojokerto.

4.2 PERALATAN

Peralatan adalah sarana, prasarana, alat, tenaga dan dana yang diperlukan untuk

mendukung terlaksananya kegiatan SMF, antara lain:

1. Sarana dan Prasarana:

a. Ruang kerja untuk kesekretariatan SMF dan Ruang Rapat.

b. Peralatan alat tulis kantor dan komputer.

c. Peralatan komunikasi lengkap.

d. Buku Standar Pelayanan Administrasi dan Manajemen SMF.

e. Buku Standar Pelayanan Administrasi dan Manajemen Staf Medis Fungsional.

f. Buku Pedoman Komite Medik Terbitan Depkes RI.

g. Buku Etika Profesi.

h. Buku Daftar Obat Formularium Rumah sakit.

i. Buku Standar Pelayanan Medis dari IDI.

j. Buku Standar pelayanan Medis dari Komite Medik RSI Sakinah Mojokerto.

2.Tenaga

Tenaga dokter secukupnya dari usur SMF dan tenaga non medis yang

memenuhi syarat untuk mengisi formasi yang diperlukan dalam Struktur Organisasi

SMF antara lain: Ketua SMF, Sekretaris SMF, Anggota SMF.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 9

Page 10: Pedoman Admin Smf Bedah

3. Dana

Anggaran kegiatan operasional dan SMF disusun setiap setahun sekali pada

Rencana Usulan Kegiatan Rumah Sakit, kemudian realisasi anggaran dimasukkan

dalam anggaran belanja rumah sakit.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 10

Page 11: Pedoman Admin Smf Bedah

BAB V

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR KERJA

5.1 KEBIJAKAN

Dalam upaya untuk memperlancar proses pelaksanaan kegiatan SMF perlu

ditetapkan kebijakan SMF baik yang bersifat internal maupun eksternal. Beberapa

kebijakan yang telah ditetapkan adalah:

1. SMF di RSI Sakinah Mojokerto berkewajiban menyusun standar pelayanan medis di

lingkungan SMF masing-masing, kemudian memantau pelaksanaannya.

2. SMF melaksanakan pembinaan Etika dan Disiplin Profesi.

3. SMF menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

tehnologi yang berkaitan dengan profesi medis.

4. SMF wajib membuat suatu Rencana Kegiatan Tahunan dan hasil kegiatannya

dilaporkan kepada Direktur melalui Komite Medis.

5. Setiap laporan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan dan kegiatan profesi medis

perlu diketahui oleh Ketua SMF.

6. SMF pertemuan rutin 1 kali dalam sebulan, dipimpin oleh Ketua dan dihadiri oleh

seluruh keanggotaan SMF dan dapat pula orang lain bila dibutuhkan. Bila ketua

berhalangan rapat dipimpin oleh Sekretaris SMF. Bila diperlukan pertemuan tidak

rutin maka dibuat undangan. Tata laksana mengenai pertemuan diatur oleh sekretaris.

7. Pedoman Kegiatan SMF adalah Buku Standar Pelayanan terkait dan buku pedoman

lainnya yang relevan, yang telah disahkan oleh Direktur.

8. Pedoman Kerja Tenaga Profesi Medis di RSI Sakinah Mojokerto adalah standar-

standar profesi yang telah disusun oleh Komite Medik RSI Sakinah Mojokerto.

9. Pedoman kegiatan pelayanan medis di RSI Sakinah Mojokerto mengacu pada Buku

Standar Pelayanan Medis dari IDI dan Komite Medik RSI Sakinah Mojokerto.

10. Keputusan rapat diambil dengan cara suara terbanyak dari peserta rapat dan segala

keputusan yang diambil diinformasikan kepada yang terkait dan dilaporkan kepada

Ketua Komite Medik.

11. Hasil rapat didokumentasikan secara tertulis dengan notulen rapat yang disahkan oleh

atasan langsung dan ditindak lanjuti dalam bentuk rencana kegiatan.

5.2 PROSEDUR KERJA

Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut diatas perlu ditetapkan

prosedur. Beberapa prosedur kerja yang telah ditetapkan antara lain (uraian terlampir

dalam buku ini). :

1. Protap Perencanaan Pengadaan Obat.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 11

Page 12: Pedoman Admin Smf Bedah

2. Protap Pemantauan Formularium Terapi Pasien.

3. Protap Rujukan, baik Rujukan Pasien, Specimen Maupun Ilmu Pengetahuan dan

Tehnologi.

4. Protap Pengendalian, Pelayanan Medis di RSI Sakinah Mojokerto.

5. Protap Pengendalian Rekam Medik

6. Protap Pengendalian Kredential Tenaga Medik

7. Protap Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Medis (DPJP)

8. Protap Penanganan Masalah Pelanggaran Etik Profesi

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 12

Page 13: Pedoman Admin Smf Bedah

BAB VI

PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN

6.1 PENGEMBANGAN UNIT KERJA

Dengan mengarah pada Visi SMF, maka akan dikembangkan pelayanan medis di

RS. Siti Khodijah yang lebih bermutu, berdayaguna dan berhasil guna sehingga diperoleh

kinerja yang profesional. Untuk merealisasi hal ini disusun suatu rencana pengembangan

Unit Kerja SMF secara bertahap sebagai berikut :

1. Tahap Pertama :

Berupa meningkatkan kinerja Uni Kerja SMF:

a. Meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sumber daya manusia.

b. Melengkapi sarana dan peralatan yang diperlukan.

c. Membuar Prosedur Kerja yang baku dan Standar Pelayanan di Unit Kerja SMF

untuk memperlancar dan menjamin tata laksana organisasi dan kegiatan

pelayanan.

2. Tahap Kedua :

Berupaya meningkatkan kinerja Unit Kerja Komite Medik, sehingga dapat

terakreditasi penuh dan menghasilkan produk pelayanan rumah sakit yang bermutu

dan terjangkau, dengan jalan: memantau proses kegiatan Unit Kerja SMF agar efektif

dan efisien.

3. Tahap Ketiga :

Berupaya meningkatkan kinerja Unit Kerja SMF, sehingga dapat

terakreditasi penuh dan menghasilkan produk pelayanan rumah sakit yang berutu dan

terjangkau, dengan jalan: meneliti atau menguji hasi kegiatan Unit Kerja Komite

Medik dari aspek kualitas dan kuantitas.

6.2 PENGEMBANGAN STAF

Pengebangan staf diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia dengan

menitik beratkan pada penguasaan bidang tugas masing-masing baik secara teori dan

praktek sehingga mampu dan terampil menjalankan tugasnya secara profesional dan

bermutu dan diselaraskan dengan pengembangan unit kerja.

Pengembangan staf di SMF diselaraskan pengembangan unit kerja agar dapat

diperoleh hasil yang maksimal. Setiap staf diberi kesempatan yang sama secara terbuka

untuk dapat mengembangkan diri, sepanjang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 13

Page 14: Pedoman Admin Smf Bedah

Tahap Peratama:

1. Pemahaman anggota SMF terhadap Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan

manajemen SMF dan Prosedur Kerja yang telah ditetapkan.

2. Pembudayaan cara kerja SMF yang selalu konsisten dengan prosedur kerja yang telah

dibakukan.

3. Pembekalan kepada anggota SMF mengenai seluk beluk tentang organisasi dan tata

laksana SMF dan aplikasinya dalam praktek pengendalian tenaga medsi sehingga

mampu melaksanakan pemantauan pelayanan medis dalam rangka pngendalian mutu

pelayanan medis.

Tahap Kedua:

Pembekalan kepada anggota SMF tentang proses dari mekanisme pengendalian tenaga

medis dan pelayanan medis yang sesuai dengan standar pengendalian pelayanan medis,

sehingga setiap anggota paham dan dapat memberikan informasi tentang mutu pelayanan

medis.

Tahap Ketiga:

1. Pembekalan kepada anggota SMF tentang pengendalian tenaga dan pelayanan medis

sehingga mampu membuat perencanaan dan peningkatan mutu tenaga dan pelayanan

medis.

2. Pelayanan kepada anggota SMF tentang ilmu pengetahuan dan tehnologi yang terkait

dengan pelayanan medis dan ketenagaan profesi, sehingga mempunyai wawasan

yang luas tentang pengendalian pelayanan medis dan dapat mengadakan suatu upaya-

upaya peningkatan mutu pengendalian pelayanan medis dan tenaga medis.

6.3 PROGRAM PENDIDIKAN

Program pendidikan staf ditunjukkan untuk melengkapi penguasaan teori dan

keterampilan dari bidang tugasnya sehingga mampu membuat inovasi. Program ini

ditempuh dengan memberikan kesempatan kepada staf untuk mengikuti pelatihan, kursus,

temu ilmiah, studi banding dan pendidikan formal bidang studi yang sesuai dengan tugas

pokoknya pada setiap ada kesempatan.

Langkah-langkah kegiatan program pendidikan staf ini disusun sesuai

kesempatan dan kemampuan yang ada, adalah sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan, dengan cara mempelajari buku-buku pedoman tentang Pelayanan

Medis, Buku Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan Manajemen SMF RSI Sakinah

Mojokerto.

2. In service training, dengan cara bekerja sambil belajar tentang pengendalian

palayanan medis dan tenaga medis.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 14

Page 15: Pedoman Admin Smf Bedah

Kegiatan Prioritas Kedua:

1. Studi banding ke rumah sakit lain yang lebih baik dalan hal pengelolaan SMF, Buku

Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan Manajemen SMF.

2. Mengikuti kursus, kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan pengendalian pelayanan

medis pada setiap ada kesempatan.

Kegiatan Prioritas Ketiga :

Mengikuti kursus formal yang berkaitan dengan pengendalian tenaga medis dan

pelayanan medis atau mengangkat staf fungsional yang berpengalaman dalam uapaya

peningkatan mutu pengendalian tenaga dan pelayanan medis.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 15

Page 16: Pedoman Admin Smf Bedah

BAB VII

EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

7.1 KRITERIA EVALUASI

Komite medik adalah unit pelayanan dapat dipandang sebagai wadah suatu sistem

kerja, sehingga untuk keperluan evaluasi dan pengendalian mutu perlu ditentukan terlebih

dahulu kriterianya untuk dasar evaluasi:

Kriteria Mutu dari Aspek Pemasukan (Input):

1. Apakah Unit Kerja SMF telah memiliki standar pelayanan dan prosedur kerja sebagai

acuan pada waktu melaksanakan kegiatan.

2. Apakah sumber daya manusia telah mendukung kegiatan operasional kelancaran

kegiatan Unit Kerja SMF.

3. Apakah sarana dan prasarana dapat menunjang Kegiatan Unit Kerja SMF.

4. Apakah dana tersedia cukup untuk mendukung Kegiatan Operasional SMF.

Kriteria Mutu dari Aspek Proses :

1. Apakah kegiatan anggota SMF mengacu Standar Pelayanan sesuai dengan prosedur

kerja.

2. Kriteria mutu dari aspek luaran (output).

3. Apakah hasil kegiatan SMF dapat mewujudkan Visi SMF

Kriteria Mutu dari Aspek Keluaran (Output) :

1. Hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen

(pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen.

2. Apakah hasil pelayanan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan, sesuai dengan

ketentuan norma umum masyarakat.

3. Apakah hasil pelayanan dapat diterima oleh konsumen

7.2 BENTUK KEGIATAN

Evaluasi dan Pengendalian Mutu SMF dilakukan dalam bentuk: rapat, supervisi,

pelaporan dan penelitian, telaah dokumen, audit medis dan audit rekam medis.

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 16

Page 17: Pedoman Admin Smf Bedah

PENUTUP

Telah disusun suatu Buku Pedoman Pelaksaan Administrasi dan Manajemen SMF di

RSI Sakinah Mojokerto yang dapat dipakai sebagai suatu acuan pelaksanaan kegiatan SMF

dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan mutu pelayanan medis, peningkatan

sumber daya tenaga medis serta dilaksanakannya etika profesi yang konsekuen dan murni.

Buku Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan Manajemen SMF ini terdiri atas 7 Bab,

yaitu :

Bab 1 : Falsafah dan Tujuan

Bab 2 : Administrasi dan Pengelolaan

Bab 3 : Staf dan Pimpinan

Bab 4 : Fasilitas dan Peralatan

Bab 5 : Kebijakan dan Prosedur Kerja

Bab 6 : Pengembangan Staf dan Program Pendidikan

Bab 7 : Evaluasi dan Pengendalian Mutu

Harapan kami Pedoman dan Pelaksanaan ini dapat menjadi acuan dan pedoman bagi

kita; khususnya yang bertugas di Unit Kerja SMF. Pedoman Kerja ini akan ditinjau ulang

secara periodik, oleh sebab itu masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Administrasi dan Manajemen SMF ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai setiap pekerjaan kita.

Selamat bertugas semoga sukses.

Ketua SMF Bedah

RSI Sakinah Mojokerto

dr. Widhy Pramono Sp.B

PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN STAF MEDIS FUNGSIONAL RSIS 17