kebijakan pelaporan pelanggaran pt ... - smf …

15
KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO} V: 02 T: 07- 2017

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO}

V: 02 T: 07- 2017

Page 2: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PENGESAHANDOKUMEN

A.PENGESAHAN DOKUMEN

Versi Terbit Halaman

02 07-2017 PD I 1 -3

1. Pengesahan dokumen ini diterbitkan dan berlaku terhitung mulai tanggal 03 Juli 2017.

2. Dokumen-dokumen Kebijakan Pelaporan Pelanggaran yang disahkan dengan Pengesahan Dokumen ini diterbitkan untuk mengganti dan membatalkan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran V:01 T: 12-2012

3. Dengan penerbitan dokumen ini, semua dokumen kebijakan, dokumen prosedur kerja dan pengaturan internal lain yang berkaitan dengan butir-butir yang telah diatur di dalam dokumen-dokumen sesuai Daftar Dokumen tersebut pada butir B, dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal penetapan Pengesahan Dokumen ini.

4. Lembar Pengesahan Dokumen ini sekaligus merupakan pengesahan dokumen-dokumen sesuai Daftar Dokumen tersebut pada butir B.

5. Lembar Pengesahan Dokumen akan diterbitkan kembali apabila dilakukan perubahan dokumen, penambahan dokumen baru dan/atau pencabutan dokumen yang tidak diberlakukan lagi.

B.DAFTAR DOKUMEN YANG BERLAKU

1. Pendahuluan dan Kebijakan Umum

a. Latar Belakang

b. Tujuan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran

c. Dasar Hukum

d. Ruang Lingkup

e. Daftar lstilah

2. Pengelolaan Laporan Pelanggaran

a. Umum

b. Pengelola WBS

c. Penanganan Pelaporan Pelanggaran

d. Hirarki Terlapor

e. Administrasi Pelaporan

f. Pemantauan Tindak Lanjut

g. Penetapan Sanksi

h. Penyampaian Tanggapan

i. Publikasi dan Sosialisasi

V:02 T:07 -2017

1

2

2

V:02 T:07-2017

1

1

2

2

3

3

3

4

Page 3: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PENGESAHANDOKUMEN

3. Perlindungan dan Apresiasi

a. Perlindungan Pelapor dan Terlapor

b. Apresiasi

4. Prosedur Pelaporan Pelanggaran

a. Pendahuluan

b. Dokumen Terkait

c. Lingkup Pengaturan

d. Proses Pelaporan Pelanggaran

e. Flowchart

Versi Terbit Halaman

02 07-2017 PD I 2-3

V:02 T:07 -2017

V:01 T:07-2017

1

1

3

Page 4: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PENGESAHANDOKUMEN

C. DISETUJUI OLEH :

DIREKSI

Direktur Utama

. .

~ -Direktur Sekuritisasi & Pembiayaan

Direktur Manajemen Risiko & Dukungan Kerja

Versi Terbit Halaman

02 07.2017 PO I 3 · 3

Page 5: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

A. Umum

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN KEBIJAKAN UMUM

Versi Terbit

02 07- 2017

Halaman K / 1 - 3

1. Dengan adanya komitmen implementasi Good Corporate Governance ( GCG) pad a Perseroan, Pelaporan Pelanggaran menjadi salah satu infrastruktur yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholders atau masyarakat secara umum untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan GCG Perseroan.

2. Penanganan pelaporan pelanggaran mutlak diperlukan untuk mengurangi risiko yang berpotensi dihadapi oleh Perseroan akibat dari pelanggaran baik dari sisi strategis, kepatuhan, hukum operasional maupun reputasi.

3. Whistleblowing System (WBS) Perseroan merupakan sebuah sistem yang dapat dijadikan media bagi stakeholder untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi didalam Perseroan.

4. Penyelesaian atas pelaporan pelanggaran oleh stakeholders merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan stakeholders dalam rangka menjamin hak-haknya dalam berhubungan dengan Perseroan.

B. Tujuan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran

1. Kebijakan Pelaporan Pelanggaran diberlakukan untuk mendukung terwujudnya nilai-nilai Perseroan demi mendukung terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dan good governance.

2. Kebijakan Pelaporan Pelanggaran diberlakukan untuk menjamin penanganan yang memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan oleh Perseroan, pemerintah, dan aparat berwajib. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dirumuskan kebijakan, sistem dan prosedur penanganan laporan yang selaras dengan kebijakan Perseroan yang tertuang dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan.

3. Kebijakan Pelaporan Pelanggaran dibentuk sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam menangani Pelaporan Pelanggaran dari stakeholders untuk menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian Pelaporan Pelanggaran yang efektif dalam jangka waktu memadai oleh stakeholders.

4. Dokumen Kebijakan Pelaporan Pelanggaran ini dapat digunakan sebagai rujukan atas upaya dalam pengungkapan berbagai permasalahan dalam Perseroan yang tidak sesuai dengan standar etika serta ketentuan yang berlaku.

C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Karban.

2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia NOMOR 88 /PMK.06/2015 Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Perusahaan Perseroan (Persero) Di Bawah Pembinaan Dan Pengawasan Menteri Keuangan.

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

Page 6: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN KEBIJAKAN UMUM

Versi Terbit

02 07. 2017

Halaman K I 2 - 3

3. Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) Tahun 2008 oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).

4. Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku.

5. Kebijakan Operasional Tata Kelola Perusahaan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

6. Kebijakan & Prosedur Etika dan Perilaku Bisnis PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

D. Ruang Lingkup

Kebijakan Pelaporan Pelanggaran ini diberlakukan bagi Dewan Komisaris, Organ Pendukung Dewan Komisaris, Direksi, Organ Pendukung Direksi dan seluruh Karyawan di lingkungan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dalam menjalankan tugas sehari-hari sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).

E. Daftar lstilah

1. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang mewakili Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan dan memberikan arahan/nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan Perseroan.

2. Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggungjawab penuh atas pengelolaan Perseroan, untuk kepentingan dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, tunduk pad a semua peraturan yang berlaku terhadap BUMN dan tetap berpegang pada penerapan prinsip Good Corporate Governance.

3. Pengelola WBS adalah tim yang terdiri dari Kepala Audit Internal, Kepala Sumber Daya Manusia, dan anggota lainnya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi.

4. Pelaporan Pelanggaran adalah pelaporan tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan Direksi dan Dewan Komisaris serta pihak eksternal. Pengungkapan dilakukan secara rahasia (confidential) melalui mekanisme Pelaporan Pelanggaran Perseroan.

5. Pelanggaran adalah perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan; peraturan/standar industri keuangan serta pasar modal secara umum dan peraturan internal organisasi. Termasuk dalam aktivitas pelanggaran antara lain adalah:

a. Melanggar peraturan perundang-undangan, misalnya pemalsuan tanda tangan, korupsi, penggelapan, mark-up, penggunaan narkoba, perusakan barang.

b. Melanggar pedoman etika perusahaan, misalnya benturan kepentingan, pelecehan, terlibat dalam kegiatan terlarang.

c. Melanggar prinsip akuntansi yang berlaku umum

d. Melanggar kebijakan dan prosedur operasional perusahaan, ataupun kebijakan, prosedur, peraturan lain yang dianggap perlu oleh Perseroan.

e. Tindakan kecurangan lainnya yang dapat menimbulkan kerugian finansial ataupun non­finansial

PT $ARANA MULTIGRIYA FINANSIAL {Persero)

Page 7: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN KEBIJAKAN UMUM

f. Tindakan yang membahayakan keselamatan kerja

Versi

Terbit

02 07-2017

Halaman K I 3 - 3

g. Gratifikasi sebagaimana yang didefinisikan didalam peratu ran perundang-undangan yang berlaku

h. Terdapat benturan kepentingan yang dapat menimbulkan kerug ian pada Perseroan.

6. Pelapor Pelanggaran adalah pihak internal yaitu karyawan ataupun pihak eksternal yaitu investor, regulator, stakeholders yang lainnya yang bertindak sebagai whist/eb/ower.

7. Pihak Terlapor pihak yang diadukan/dilaporkan atas adanya indikasi/dugaan melakukan pelanggaran Pedoman Etika Usaha dan Perilaku.

8. Laporan Masuk WBS adalah Laporan yang dibuat oleh Pengelola WBS yang akan diteruskan kepada Penanggung Jawab Pelaporan.

9. Penanggung Jawab Pelaporan adalah pihak yang mendapatkan tugas mengawasi dan memberikan putusan atas pelaporan yang masuk kepada Perseroan atas indikasi Pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Perseroan .

10. Hirarki Terlapor adalah susunan atas Penanggung jawab Pelaporan berdasarkan Pihak Terlapor yang di indikasikan melakukan Pelanggaran.

11 . Tim lnvestigasi Pelanggaran adalah Tim yang dibentuk dengan Surat Tugas Khusus oleh Penanggung jawab Pelaporan.

12. lmunitas Administratif adalah perlindungan yang diberikan kepada Pelapor ( Whistleblower) oleh Penanggung Jawab Pelaporan terhadap status administrative seperti status kepegawaian, sanksi administratif dan lainnya sebagai akibat keterlibatan tindakan pelanggaran yang dilaporkan.

13. Asas Non-repudiasi adalah pemberian perlindungan, termasuk imunitas administrasi, kepada Pelapor dari potensi terjadinya pembalasan, tekanan atau ancaman baik secara fisik, psikologis, administrasi maupun penuntutan hukum. Pelapor akan mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang dapat merugikan, antara lain diantaranya:

a. Penurunan jabatan atau pang kat;

b. Penundaan kenaikan pangkat;

c. Penundaan kenaikan gaji berkala dan atau tunjangan;

d. Pemecatan yang tidak adil;

e. Pengenaan sanksi baik langsung maupun tak langsung;

f. Pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya;

g. lntimidasi, pemaksaan atau menjadikan korban; dan

h. Catatan yang merugikan dalam arsip/fi le data pribadi atau kepegawaian Pelapor.

PT SARAN A MUL TIGRIYA FINANSIAL (Persero)

Page 8: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

A. Umum

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PENGELOLAANLAPORAN

PELANGGARAN Versi

Terbit Halaman

02 07-2017 K / 1 - 4

1. Laporan atas dugaan pelanggaran yang dilaporkan, dikelola dan di administrasikan oleh Pengelola was.

2. Pengelola was berkewajiban memberikan penjelasan mengenai mekanisme atas Kebijakan Pelaporan Pelanggaran kepada Pelapor pada saat terjadinya pelaporan.

3. Pengelola WaS mengelola setiap pelaporan pelanggaran yang diajukan oleh Pelapor melalui media sebagai berikut:

a. Media Komunikasi Elektronik

Menyampaikan laporan yang ditujukan kepada Pengelola was melalui kontak nomor hand phone resmi sesuai dengan yang ditetapkan didalam Surat Keputusan Direksi.

b. Surat Elektronik (E-mai~

Menyampaikan surat elektronik yang ditujukan kepada Pengelola WaS Alamat E-mail: [email protected]

B. Pengelola was

1. Pengelola WaS terdiri dari Kepala Audit Internal, Kepala Sumber Daya Manusia (SDM) serta anggota lainnya apabila diperlukan.

2. Anggota Pengelola WaS Perseroan diputuskan melalui Surat Keputusan Direksi (SKD).

3. Tugas & Kewenangan dari Pengelola WaS ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

4. Pengelola was menandatangani Pakta lntegritas yang diperbaharui setiap tahunnya sebagai bagian dari komitmen menjalankan tugasnya.

5. Pakta lntegritas Pengelola WBS ditandatangani sebagai bentuk komitmen menjaga independensi, asas profesionalitas, serta kerahasiaan informasi dari Pelapor, Pakta lntegritas memiliki konsekuensi hukum serta bentuk tunduknya Pengelola WBS terhadap seluruh konsekuensi dari tindakan yang diambil.

6. Apabila anggota Pengelola was terlibat dalam kasus pelanggaran, maka proses investigasi berada dalam pengawasan Komite Audit.

C. Penanganan Pelaporan Pelanggaran

1. Pengelola WaS melaksanakan fungsi administrasi untuk membuat Laporan Masuk WBS untuk diteruskan kepada Penanggungjawab Pelaporan sesuai dengan Hirarki Terlapor.

2. Pengelola was memiliki wewenang untuk memutuskan apakah laporan pelanggaran yang masuk dapat ditindaklanjuti atau tidak berdasarkan kecukupan alat bukti yang disampaikan oleh pelapor.

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero) ~I

Page 9: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PENGELOLAANLAPORAN

PELANGGARAN Versi Terbit Halaman

02 07- 2017 K/ 2-4

3. Pengelola was wajib melakukan upaya pengumpulan informasi apabila terdapat kekurangan alat bukti dengan menghubungi pelapor serta mendokumentasikan upaya tersebut didalam dokumen Laporan Masuk WaS.

4. Dalam hal pelapor tidak dapat memenuhi kecukupan Alat Bukti yang diminta oleh Pengelola WaS, maka laporan tidak ditindaklanjuti dan didokumentasikan didalam Laporan Masuk was.

5. Laporan Masuk was diserahkan oleh Pengelola was kepada Penanggungjawab Pelaporan selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah pelaporan pelanggaran diterima oleh Pengelola was.

6. Laporan Masuk WaS disampaikan kepada Penanggungjawab Pelaporan dalam bentuk Hardcopy yang disampaikan menggunakan amp lop tertutup rapat dengan cap confidential.

7. Penanggungjawab Pelaporan melakukan investigasi atas Laporan Masuk WaS dan apabila diperlukan dapat dilakukan pembentukan Tim lnvestigasi Pelaporan Pelanggaran dengan Surat Kerja khusus yang dibuat oleh Penanggungjawab Pelaporan.

8. Hasil lnvestigasi didokumentasikan dalam Laporan Hasil lnvestigasi yang mencakup bahasan atas investigasi Alat bukti serta kronolog is indikasi kejadian pelanggaran.

9. Hasillnvestigasi dibuat selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah Laporan Masuk was diterima oleh Penanggungjawab Pelaporan.

D. Hirarki Terlapor

1. Apabila Pihak Terlapor melibatkan oknum Karyawan yang memerlukan investigasi lebih lanjut, maka Penanggungjawab Pelaporan adalah Direksi.

2. Apabila Pihak Terlapor melibatkan oknum Direksi dan memerlukan investigasi lebih lanjut, maka Penanggungjawab Pelaporan adalah Dewan Komisaris.

3. Apabila Pihak Terlapor melibatkan oknum Dewan Komisaris dan memerlukan investigasi lebih lanjut, maka Penanggungjawab Pelaporan adalah Pemegang Saham.

4. Apabila Pihak Terlapor melibatkan oknum Pengelola WBS maka pelaporan pelanggaran ditujukan kepada Komite Audit, serta Penanggungjawab Pelaporan adalah Dewan Komisaris.

5. Apabila Pihak Terlapor melibatkan beberapa pihak diluar ketentuan diatas, maka Penanggungjawab Pelaporan adalah hirarki tertinggi dari pihak-pihak tersebut.

E. Administrasi Pelaporan

1. Pengelola was bertanggung jawab untuk mengelola serta mengadministrasikan segala bentuk laporan atas dugaan Pelanggaran yang diterima, baik yang ditindaklanjuti maupun tidak ditindaklanjuti dikarenakan kekurangan Alat Bukti.

2. Laporan atas dugaan Pelanggaran yang diterima oleh Pengelola was dikelola secara administratif dari laporan diterima hingga tindak lanjut yang dilakukan atas laporan terse but.

3. Pengelola was menindaklanjuti laporan masuk atas dugaan Pelanggaran dengan menyusun Dokumen Laporan Masuk was.

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

Page 10: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PENGELOLAANLAPORAN

PELANGGARAN Versi Terbit Halaman

02 07- 2017 K/3-4

4. Laporan Masuk WBS dibuat berdasarkan infromasi dari Pelapor yang memuat sekurang­kurangnya:

a.

b.

c.

d.

e.

Nomor registrasi ,

Tanggal penerimaan laporan,

Petugas penerima,

Nama Pelapor,

Deskripsi yang memuat:

i. Pelanggaran yang diadukan, meliputi jumlah kerugian (apabila dapat ditentukan) atau dampak lainnya yang merugikan, 1 (satu) pengaduan hanya mencakup 1 (satu) pelanggaran atau Terlapor agar penanganannya dapat lebih fokus;

ii. Pihak yang terlibat (Terlapor), yaitu siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut, termasuk saksi - saksi dan pihak yang diuntungkan atau dirugikan atas pelanggaran tersebut;

iii. Lokasi pelanggaran, yaitu meliputi nama, tempat, unit kerja atau fungsi terjadinya pelanggaran tersebut;

iv. Waktu pelanggaran, yaitu periode pelanggaran baik berupa hari, minggu, bulan, tahun atau tang gal tertentu pada saat pelanggaran terse but terjadi;

v. Bagaimana terjadinya pelanggaran tersebut dan apakah terdapat bukti - bukti pendukung telah terjadinya pelanggaran;

vi. lnformasi apakah pelanggaran tersebut pernah dilaporkan kepada pihak lain; dan

vii. lnformasi apakah pelanggaran tersebut pernah terjadi sebelumnya.

f. Alat Bukti seperti dokumen yang berkaitan dengan kegiatan dugaan atas Pelanggaran yang dilakukan dan/atau pelaporan pelanggaran yang akan disampaikan sesuai dengan kriteria lnformasi Elektronik dan Dokumen Elektronik yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

F. Pemantauan Tindak lanjut

1. Pemantauan tindak lanjut Pelaporan pelanggaran dilakukan oleh Pengelola WBS dan Penanggungjawab Pelaporan.

2. Penanggung Jawab/Tim lnvestigasi Pelaporan wajib melakukan penyusunan laporan dalam bentuk Laporan Hasil lnvestigasi atas investigasi pelanggaran yang dilakukan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham setiap saat apabila diperlukan atau diminta.

G. Penetapan Sanksi Pelanggaran

1. Penanggung Jawab Laporan mempunyai hak untuk Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, jika terbukti dan terkait dengan tindakan administratif.

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero) fl.. !

Page 11: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PENGELOLAANLAPORAN

PELANGGARAN Versi Terbit Halaman

02 07- 2017 K/ 4- 4

2. Sanksi dapat diberikan kepada Pelapor jika terbukti bahwa Pelaporan Pelanggaran merupakan fitnah atau palsu.

H. Penyampaian Tanggapan

Perseroan melalui Pengelola was dapat menginformasikan dan/atau memberikan tanggapan atas status proses tindak lanjut Pelaporan Pelanggaran kepada Pelapor yang meminta penjelasan kepada Perseroan mengenai dugaan Pelanggaran yang dilaporkannya.

I. Publikasi dan Sosialisasi

Pengelola was wajib mempublikasikan serta mensosialisasikan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran kepada seluruh Karyawan maupun stakeholders lainnya melalui berbagai media Perseroan seperti:

1. Mencetak dan mendistribusikan dokumen Kebijakan Pelaporan Pelanggaran kepada seluruh karyawan Perseroan.

2. Laman Situs Perseroan.

3. Forum internal Karyawan

PT SARANA M ULTIGRIYA FINANSIAL (Persero )

Page 12: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PERLINDUNGAN DAN APRESIASI

A. Perlindungan Pelapor dan Terlapor

Versi Terbit

02 07-2017

Halaman K / 1 - 1

1. Perseroan berkewajiban untuk melindungi Pelapor dengan menerapkan lmunitas Administratif & Asas Non-repudiasi kepada Pelapor pada saat proses serta pasca investigasi berlangsung.

2. Perlindungan pelapor dimaksudkan untuk mendorong keberanian melaporkan Pelanggaran.

3. Perseroan memberikan jaminan kerahasiaan identitas terlapor sampai berubah pada status terperiksa.

4. Apabila diperlukan dan diminta oleh Pelapor, Pengelola WBS wajib memberikan bantuan kepada Pelapor berupa bantuan administrasi untuk dapat meminta bantuan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sesuai dengan UU No. 13 tahun 2006.

B. lmunitas Administratif

1. lmunitas Administratif dan Asas Non-repudiasi merupakan perlindungan yang menjadi tanggung jawab oleh Penanggung Jawab Laporan kepada Pelapor.

2. Status perlindungan lmunitas Administratif dan Asas Non-repudiasi akan dicabut dan tidak berlaku apabila terdapat indikasi bahwa Pelapor memberikan laporan palsu atau fitnah.

C. Apresiasi Pelapor

1. Perseroan dapat memberikan penghargaan kepada pelapor atas laporan pelanggaran yang dapat dibuktikan.

2. Penghargaan diberikan melalui kebijakan Direksi.

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero) ~ ;

Page 13: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

A. Pendahuluan

PROSEDUR PELAPORAN PELANGGARAN PENGELOLAAN PELAPORAN PELANGGARAN

Versi Terbit

02 07-2017

Halaman K / 1 - 3

Dokumen ini menjelaskan mengenai Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran Perseroan.

B. Dokumen Terkait Prosedur ini disusun berdasarkan Kebijakan Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran V:02 T:07-2017.

C. Lingkup Pengaturan Prosedur ini mengatur urutan/proses pelaksanaan Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran pada Sistem was Perseroan.

D. Proses Pelaporan Pelanggaran

1. Pelapor melakukan Pelaporan melalui Media komunikasi yang telah ditetapkan oleh Perseroan, yaitu Media Komunikasi Elektronik melalui nomor handphone maupun email yang telah dipublikasikan beserta dengan Alat Bukti terkait dengan dugaan pelanggaran yang dilaporkan.

2. Pengelola was menerima laporan dugaan pelanggaran untuk kemudian dianalisa lebih lanjut.

3. Pengelola was melakukan penetapan putusan kelengkapan alat bukti sebagai dasar pembentukan Laporan Masuk WaS.

4. Apabila Alat Bukti dinilai kurang lengkap, Petugas was menghubungi pelapor untuk meminta pemenuhan kekurangan Alat Bukti.

5. Apabila Pelapor tidak dapat melakukan pemenuhan kekurangan Alat Bukti, maka proses investigasi dihentikan dan Pengelola was mengadministrasikan pelaporan melalui Laporan Masuk was yang nantinya akan didokumentasikan didalam Arsip Laporan was.

6. Apabila Pelapor dapat memenuhi kekurangan Alat Bukti , Pengelola WaS melakukan analisa kembali atas pemenuhan kekurangan Alat Bukti yang disampaikan Pelapor sebagai dasar pembentukan Laporan Masuk WaS.

7. Apabila diperlukan Penanggung Jawab Pelaporan dapat melakukan penunjukan Tim lnvestigasi sesuai dengan kompetensi serta pengalaman bidang pelanggaran yang terjadi.

8. Proses investigasi dapat berlangsung melalui wawancara dengan pelapor ataupun investigasi Dokumen yang berkaitan dengan pelanggaran.

9. Penanggung Jawab Pelaporan/Tim lnvestigasi melakukan penyusunan Laporan Hasil lnvestigasi berdasarkan investigasi yang dilakukan.

10. Penanggung Jawab Pelaporan memberikan putusan berdasarkan Laporan Hasillnvestigasi.

11 . Apabila pelaporan pelanggaran tidak terbukti terjadi, Penanggung Jawab Pelaporan memberikan Laporan Hasil lnvestigasi beserta catatan atas putusan pelanggaran kepada Pengelola WaS untuk kepentingan administrasi didalam Arsip Laporan WaS.

PT SARANA M ULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

Page 14: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

PROSEDUR PELAPORAN PELANGGARAN PENGELOLAAN PELAPORAN PELANGGARAN

Versi

Terbit 02 07-2017

Halaman K I 2 - 3

12. Apabila pelaporan pelanggaran terbukti terjadi, Penanggung Jawab Pelaporan memberikan sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Perseroan maupun secara umum.

13. Pengelola WBS melakukan dokumentasi laporan didalam Arsip Laporan WBS.

PT SARANA M ULTIGRIYA FINA NSIAL (Persero)

Page 15: KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN PT ... - smf …

PROSEDURPELAPORANPELANGGARAN PENGELOLAAN PELAPORAN PELANGGARAN

E. Flowchart

Pelapor Pengelola WBS

r------11--.{ Anafisa atas laporan masuk

Dokumen Alat Bukti tambahan

Ya

Tidak

Tidak

Ya

laporan Masuk WBS (bukti lengkap)

La poran Masu k WBS '------;-~ (buktt tidak lengkap)

PT $ARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

Penanggung Jawab Pelapor an

Penunjukan Tom lnvestigasi (Opsional)

Proses lnvestigasi: - Wawancara Pelapor - l nvestigasi Dokumen

Ya

Versi

Terbit Halaman

02 07-2017 K/3-3