pemberhentian pns - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ......

45
MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PEMBERHENTIAN PNS Penulis: 1. Drs Suparjiyanta 2. Didi Pringadi, SH, M. Si PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2014

Upload: truongcong

Post on 29-Jan-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN

PEMBERHENTIAN PNS

Penulis:

1. Drs Suparjiyanta

2. Didi Pringadi, SH, M. Si

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

JAKARTA, 2014

Page 2: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut J.T Hall (Handout Manpower Planning pada International

Personal Management Course : RIPA, London 1987) dinyatakan bahwa alasan-

alasan pegawai yang keluar atau berhenti dari suatu organisasi adalah karena

dua alasan: Voluntary (atas kehendak sendiri), dan Involuntary (tidak atas

kehendak sendiri).

Sebab-sebab berhenti atas kehendak sendiri diantaranya mengundurkan

diri, karena sakit, hamil, menikah, pindah tempat tinggal yang jauh dari tempat

kerjanya, masalah keluarga, memperoleh pekerjaan lain, tidak suka diangkat

dalam jabatan tertentu atau kondisi kerja, tidak cocok dengan rekan kerja, tidak

cocok dengan atasan, sekolah lagi pada jenjang yang lebih tinggi yang

memerlukan waktu kerja penuh, dipensiunkan dengan menerima bantuan

keuangan, dan karena alasan-alasan pribadi.

Sedangkan sebab-sebab berhenti tidak atas kehendak sendiri diantaranya

meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan, pensiun baik karena telah

mencapai batas usia pensiun, karena kesehatannya tidak memungkinkan yang

bersangkutan untuk bekerja pada semua jabatan atau karena kontrak kerjanya

selesai, diberhentikan karena ketidakcakapan, karena terlalu lama tidak masuk

kerja, karena tidak sesuai dengan pekerjaan yang tersedia atau karena redundant

(satu pekerjaan dikerjakan oleh lebih dari seorang pegawai) dan karena

misconduct (melakukan penyelewengan/kesalahan).

Terkait dengan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang

merupakan salah satu bagian siklus dalam Manajemen PNS diperlukan adanya

pengaturan yang mengacu pada norma, standar, dan prosedur serta pedoman

yang sama dalam penetapan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan

berlakunya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN), diperlukan landasan yang kuat bagi pelaksanaan penerpan peraturan

kepegawaian termasuk didalamnya adalah pengaturan tentang Pemberhentian

PNS. Diantaranya adalah pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi

ketua, wakil ketua, dan anggota Mahkamah Konstitusi; ketua, wakil ketua, dan

Page 3: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

2

anggota Badan Pemeriksa Keuangan; ketua, wakil ketua, dan anggota Komisi

Yudisial; ketua dan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi; Menteri dan

jabatan setingkat menteri; Kepala perwakilan Republik Indonesia di Luar

Negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh

diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai

PNS. Dan bagi Pegawai ASN dari PNS yang tidak menjabat lagi sebagai

pejabat negara sebagaimana dimaksud diatas diaktifkan kembali sebagai PNS.

Selain itu Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan

menjadi Presiden dan Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota Dewan

Perwakilan Rakyat; ketua, wakil ketua, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah;

gubernur dan wakil gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota

wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis sebagai PNS sejak mendaftar

sebagai calon.

B. Deskripsi Singkat

Mata Diklat Pemberhentian dan Pemberian Pensiun PNS membahas

tentang pengertian Aparatur Sipil Negara, Pegawai Aparatur Sipil Negara,

Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja,

Manajemen ASN, Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pimpinan Tinggi, Jabatan

Administrasi,Pejabat Administrasi, Jabatan Fungsional, Pejabat Fungsional,

Pejabat yang Berwenang, Pejabat Pembina Kepegawaian, Instansi Pusat,

Instansi Daerah, Menteri, Pemberhentian dari jabatan negeri, Hilang, Tewas,

Batas Usia Pensiun, Pemberhentian sebagai PNS, Jenis-jenis Pemberhentian

PNS, Sebab-sebab Pemberhentian PNS, Hak-hak Kepegawaian PNS yang

diberhentikan, dan Pejabat yang berwenang memberhentikan PNS sesuai

dengan Peraturan Perundangan yang berlaku serta PNS yang menduduki jabatan

tertentu yang dapat diperpanjang Batas Usia Pensiunnya berikut dasar hukum

untuk perpanjangan tersebut.

Page 4: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

3

C. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah selesai mengikuti mata Diklat Pemberhentian dan Pemberian

Pensiun PNS, peserta diklat diharapkan mampu menjelaskan pengertian

Aparatur Sipil Negara, Pegawai Aparatur Sipil Negara, Pegawai Negeri Sipil,

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, Manajemen ASN, Jabatan

Pimpinan Tinggi, Pejabat Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi,Pejabat

Administrasi, Jabatan Fungsional, Pejabat Fungsional, Pejabat yang

Berwenang, Pejabat Pembina Kepegawaian, Instansi Pusat, Instansi Daerah,

Menteri, Pemberhentian dari jabatan negeri, Hilang, Tewas, Batas Usia Pensiun,

Pemberhentian sebagai PNS, Jenis-jenis Pemberhentian PNS, Sebab-sebab

Pemberhentian PNS, Hak-hak Kepegawaian PNS yang diberhentikan, dan

Pejabat yang berwenang memberhentikan PNS sesuai dengan Peraturan

Perundangan yang berlaku serta PNS yang menduduki jabatan tertentu yang

dapat diperpanjang Batas Usia Pensiunnya berikut dasar hukum untuk

perpanjangan tersebut.

D. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah selesai mengikuti mata diklat ini diharapkan peserta mampu :

1. Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

pemberhentian dan pemberian pensiun PNS;

2. Menguraikan jenis-jenis pemberhentian PNS;

3. Menguraikan sebab-sebab pemberhentian PNS;

4. Menjelaskan hak-hak kepegawaian PNS.

Page 5: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

4

BAB II

PENGERTIAN, PEJABAT YANG BERWENANG

MEMBERHENTIKAN SERTA DASAR HUKUM PEMBERHENTIAN

PNS

A. PENGERTIAN

1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

bekerja pada instansi pemerintah.

2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN

adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam

suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN

secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan

pemerintahan.

4. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat

PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang

diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam

rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

5. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai

ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

6. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi

pemerintah.

7. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan

Pimpinan Tinggi.

8. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan

pembangunan.

Page 6: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

5

9. Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan

Administrasi pada instansi pemerintah.

10. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu.

11. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan

Fungsional pada instansi pemerintah.

12. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan

melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian

Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan

menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN

dan pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

14. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian,

kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural.

15. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah

kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan

perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.

16. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang pendayagunaan aparatur negara

17. Pemberhentian dari jabatan negeri adalah pemberhentian yang

mengakibatkan yang bersangkutan tidak bekerja lagi pada suatu satuan

organisasi negara, tetapi masih tetap berstatus sebagai PNS.

18. Hilang adalah suatu keadaan bahwa seseorang diluar kemauan dan

kemampuannya tidak diketahui tempatnya berada dan tidak diketahui apakah

ia masih hidup atau telah meninggal dunia.

19. Tewas adalah meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya

dengan dinasnya, sehingga kematian itu disamakan dengan meninggal dunia

dalam dan karena menjalankan tugasnya.

20. Batas Usia Pensiun adalah batas usia PNS harus diberhentikan sebagai PNS.

21. Pemberhentian sebagai PNS adalah pemberhentian yang mengakibatkan yang

bersangkutan kehilangan statusnya sebagai PNS.

Page 7: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

6

B. Pejabat Yang Berwenang Memberhentikan Pns

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

bahwa Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS dilakukan oleh

Presiden.Namun demikian untuk memperlancar pelaksanaan tugas sebagaimana

dimaksudkan diatas Presiden dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya

kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan menyerahkan sebagian

wewenangnya kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah yang diatur

dengan Peraturan Pemerintah. Dalam hal ini Peraturan Pemerintah yang terkait

dengan wewenang Pemberhentian PNS tersebut adalah Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,

Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil .

1. Pemberhentian PNS yang Menjadi Kewenangan Presiden

Berdasarkan Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri

Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63

Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian

Pegawai Negeri Sipil . Presiden menetapkan pemberhentian PNS Pusat dan

PNS Daerah yang berpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c,

Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d dan Pembina Utama golongan

ruang IV/e.

2. Pemberhentian PNS yang Menjadi Kewenangan Pejabat Pembina

Kepegawaian Pusat

a. Calon PNS Pusat yang tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi

PNS Pusat dilingkungannya;

b. Pemberhentian PNS Pusat yang berpangkat Pembina Tingkat I golongan

ruang IV/b kebawah dilingkungannya.

Page 8: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

7

3. Pemberhentian PNS yang Menjadi Wewenang Pejabat Pembina

Kepegawaian Daerah Provinsi

a. Calon PNS Daerah Provinsi yang tidak memenuhi syarat untuk diangkat

menjadi PNS Daerah dilingkungannya;

b. PNS Daerah Provinsi yang berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang

IV/b kebawah dilingkungannya.

4. Pemberhentian PNS yang Menjadi Wewenang Pejabat Pembina

Kepegawaian Kabupaten/Kota

a. Calon PNS Daerah Kabupaten/Kota yang tidak memenuhi syarat untuk

diangkat menjadi PNS Daerah dilingkungannya;

b. PNS Daerah Kabupaten/Kota yang berpangkat Penata Tingkat I golongan

ruang III/d kebawah dilingkungannya.

Adapun untuk penetapan Pemberhentian PNS Pusat dan Daerah yang

tewas, meninggal dunia, cacat karena dinas, atau mencapai batas usia

pensiun ditetapkan oleh Kepala BKN untuk yang berpangkat Pembina

Tingkat I golongan ruang IV/b kebawah.

C. Dasar Hukum Pemberhentian Dan Pemberian Pensiun PNS

1. Undang-Undang Nomor 5Tahun2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pasal-

pasal yang mengatur pemberhentian yaitu Pasal 87, 88 dan 89;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun

2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003

tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai

Negeri Sipil , pasal-pasal yang dapat menjadi acuan yaitu Pasal 22, Pasal

23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26 dan Pasal 27;

Page 9: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

8

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan keempat atas

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian

Pegawai Negeri Sipil;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai

Negeri Sipil menjadi Anggota Partai Politik;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil;

6. Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil.

7. Peraturan Kepala BKN Nomor : 26 Tahun 2013 tentang Pedoman

pemberhentian dan pemberian Pensiun PNS yang mencapai BUP yang akan

diberhentikan dalam pangkat Pembina Tingkat I Golongan Ruang IV/b ke

bawah;

8. Surat Kepala BKN Nomor : K.26-30/V.7-3/99 tanggal 17 Januari 2014

tentang Batas Usia Pensiun PNS.

Page 10: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

9

BAB III

JENIS-JENIS PEMBERHENTIAN DAN SEBAB-SEBAB

PEMBERHENTIAN PNS

A. Jenis-Jenis Pemberhentian PNS

1. Pemberhentian Dengan Hormat

PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena :

Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman

pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan tidak

berencana.

2. Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri

PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena

melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.

3. Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena :

1) melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2) dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang

telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana

kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya

dengan jabatan dan/atau pidana umum;

3) menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau

4) dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana

penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan

berencana.

Page 11: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

10

4. Pemberhentian Sementara

PNS diberhentikan sementara apabila :

a. diangkat menjadi pejabat negara;

b. diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural; atau

c. ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana.

Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan sementara sebagaimana

dimaksud diatas dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.Kepada PNS

yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri sebagai PNS, dan Pemberhentian tidak dengan hormat

sebagai PNS, dapat mengajukan upaya banding administratif ke Badan

Pertimbangan Kepegawaian (Bapek) melalui saluran hierarkhi apabila menurut

pendapatnya hukuman disiplin yang dijatuhkan kepadanya tidak atau kurang

setimpal, atau pelanggaran disiplin yang menjadi alasan bagi hukuman disiplin

itu tidak atau kurang benar. Kecuali hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh

Presiden tidak dapat diajukan keberatan.

Adapun tahapan yang perlu diperhatikan dalam mengajukan keberatan

tersebut adalah :

1. Keberatan harus sudah diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas)

hari terhitung mulai tanggal ia menerima keputusan hukuman disiplin

itu. Keberatan yang diajukan melebihi 14 (empat belas) hari tidak dapat

dipertimbangkan (kadaluwarsa);

2. Keberatan itu diajukan secara tertulis, dalam surat keberatan itu harus

dimuat alasan-alasan dari keberatan itu secara lengkap;

3. Setiap Pejabat yang menerima surat keberatan atas hukuman disiplin,

wajib menyampaikannya kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian

melalui saluran hierarkhi dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja

terhitung mulai tanggal ia menerima keberatan itu;

4. Pejabat yang berwenang menghukum yang menerima surat keberatan

atas keputusan hukuman disiplin yang dijatuhkannya, wajib membuat

tanggapan tertulis atas keberatan itu. Kemudian tanggapan tersebut, surat

keberatan, berita acara pemeriksaan, dan keputusan hukuman disiplin,

Page 12: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

11

harus disampaikan kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian dalam

jangka waktu 3 (tiga) hari kerja terhitung mulai tanggal ia menerima

surat keberatan itu;

5. Badan Pertimbangan Kepegawaian wajib memeriksa dan

mempertimbangkan dengan seksama keberatan yang diajukan oleh PNS

yang bersangkutan dan tanggapan yang diberikan oleh pejabat yang

berwenang menghukum, serta mengambil keputusan atas keberatan itu

dalam waktu yang sesingkat mungkin;

6. Keputusan yang diambil oleh Badan Pertimbangan Kepegawaian, adalah

mengikat dan wajib dilaksanakan oleh semua pihak yang bersangkutan,

baik oleh PNS yang mengajukan keberatan ataupun oleh pejabat yang

berwenang menghukum.

B. Sebab-Sebab Pemberhentian PNS

PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat

antara lain disebabkan karena :

1. Atas Permintaan Sendiri

a. PNS yang meminta berhenti, diberhentikan dengan hormat sebagai

PNS.

b. Permintaan berhenti sebagaimana tersebut diatas dapat ditunda untuk

paling lama 1 (satu) tahun, apabila ada kepentingan dinas yang

mendesak.

c. Permintaan berhenti dapat ditolak apabila PNS yang bersangkutan

masih terikat dalam keharusan bekerja pada Pemerintah berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Kepada PNS yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

diberikan hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Umpamanya kepada seorang PNS yang

diberhentikan dengan hormat dan pada saat pemberhentiannya telah

mencapai usia 50 tahun dan memiliki masa kerja 20 tahun diberikan

hak pensiun.

Page 13: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

12

2. Meninggal Dunia atau Hilang

a. PNS yang meninggal dunia dengan sendirinya dianggap

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS;

b. PNS yang hilang, dianggap telah meninggal dunia pada akhir bulan

ke 12 (dua belas) sejak ia dinyatakan hilang;

c. Pernyataan hilang, dibuat oleh pejabat yang berwenang berdasarkan

surat keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib.

Contoh : Seorang PNS bernama Badu pada tanggal 2 Pebruari 2011

diculik dari rumahnya oleh orang yang tidak dikenal. Kejadian ini

dilaporkan oleh isterinya kepada pihak Kepolisian

setempat.Berdasarkan laporan tersebut pihak Kepolisian melakukan

pencarian, tetapi sampai dengan bulan Maret 2011, Badu tersebut

belum ditemukan. Pada awal bulan Maret 2011 pihak Kepolisian

membuat berita acara yang menyatakan bahwa Badu diculik dari

rumahnya oleh orang yang tidak dikenal pada tanggal 2 Pebruari

2011 dan sampai dengan awal bulan Maret 2011 belum juga dapat

ditemukan. Berdasarkan berita acara tersebut maka pejabat, yang

berwenang pada akhir bulan Maret 2011 membuat surat pernyataan

bahwa Badu hilang. Sampai akhir bulan Pebruari 2012 Badu tersebut

belum juga ditemukan. Dalam hal demikian, gaji Badu tersebut

mulai bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Pebruari 2012

dibayarkan secara penuh kepada keluarganya, yaitu kepada isteri

atau anaknya yang sah, danterhitung mulai akhir Pebruari 2012,

Badu tersebut dianggap telah meninggal dunia dan kepada isterinya

diberikan pensiun janda. Terhitung mulai awal bulan Maret 2012;

d. PNS yang dinyatakan hilang, yang belum melewati masa 12 (dua

belas) bulan kemudian diketemukan kembali dan masih hidup dan

sehat, diangkat kembali sebagai Pegawai Negeri Sipil, dan gajinya

dibayar penuh terhitung sejak dianggap meninggal dunia dengan

memperhitungkan hak-hak kepegawaian yang telah diterima oleh

keluarganya.

Page 14: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

13

e. PNS yang dinyatakan hilang, sebelum melewati masa 12 (dua belas)

bulan diketemukan kembali, tetapi cacat diperlakukan sebagai

berikut :

1) Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun

apabila ia telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 4

(empat) tahun. Tetapi apabila ia belum memiliki masa kerja

sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun, maka ia diberhentikan

dengan hormat sebagai PNS tanpa hak pensiun;

2) Apabila hilangnya dan cacatnya itu disebabkan dalam dan oleh

karena ia menjalankan kewajiban jabatannya, maka ia

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun

tanpa memandang masa kerja.

f. PNS yang telah dinyatakan hilang diketemukan kembali setelah

melewati masa 12 (dua belas) bulan diperlakukan sebagai berikut :

1) Apabila ia masih sehat, dipekerjakan kembali;

2) Apabila tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri

berdasarkan surat keterangan team penguji kesehatan,

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan mendapat hak-

hak lepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Dalam hal PNS yang meninggal dunia maka pensiun

janda/dudanya ditetapkan oleh Kepala BKN setelah menerima usul dari

Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan. Permohonan pensiun

janda/duda tersebut diajukan bersamaan dengan usul kenaikan pangkat

pengabdian (KPP) bagi PNS yang memenuhi syarat. Permohonan

tersebut disertai kelengkapan :

1) Data perorangan calon penerima pensiun yang ditandatangani oleh

isteri/suami/anak;

2) Salinan/foto copy sah surat keputusan sebagai Calon PNS;

3) Salinan/foto copy sah surat keputusan dalam pangkat terakhir;

4) Salinan/foto copysah surat nikah;

5) Salinan/foto copy surat akte kelahiran/surat kenal lahir anak;

Page 15: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

14

6) Surat Keterangan kematian dari kepala kelurahan/camat;

7) Surat keterangan janda/duda dari kepala kelurahan/desa/camat;

8) Salinan/foto copy sah daftar keluarga;

9) Pas foto ukuran 4x6 cm sebanyak 5(lima) lembar.

Dalam hal PNS yang meninggal dunia apabila memenuhi syarat

untuk mendapatkan kenaikan pangkat pengabdian maka usul

pemberhentian dan pemberian pensiun diajukan dengan usul pemberian

kenaikan pangkat pengabdian dengan melampirkan

1) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) tahun terakhir;

2) Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat

sedang atau berat dalam satu tahun terakhir;

3. Penyederhanaan Organisasi

a. Apabila ada penyederhanaan suatu organisasi Negara yang

mengakibatkan adanya kelebihan PNS, maka PNS yang kelebihan itu

disalurkan kepada satuan organisasi lainnya;

b. Namun apabila penyaluran tidak mungkin dilakukan, maka PNS yang

kelebihan itu diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atau dari

Jabatan Negeri dengan mendapat hak-hak kepegawaian berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan

sebagai berikut :

c. Apabila PNS tersebut telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50

(lima puluh) tahun dan memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-

kurangnya 10 (sepuluh) tahun, maka ia diberhentikan dengan hormat

sebagai PNS dengan hak pensiun;

d. Apabila PNS tersebut belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan

atau belum memiliki masa kerja 10 (sepuluh) tahun, maka ia

diberhentikan dengan hormat dari Jabatan Negeri dengan mendapat

uang tunggu;

e. Uang tunggu tersebut diberikan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat

diperpanjang tiap-tiap kali untuk paling lama 1 (satu) tahun, dengan

Page 16: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

15

ketentuan bahwa pemberian uang tunggu itu tidak boleh lebih dari 5

(lima) tahun. Apabila PNS tersebut telah mencapai usia 50 (lima

puluh) tahun dan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 10

(sepuluh) tahun sebelum atau pada saat habis masa menerima uang

tunggu, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan

hak pensiun;

f. PNS yang dimaksud diatas yang pada saat berakhirnya masa

menerima uang tunggu belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun,

akan tetapi memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10

(sepuluh) tahun, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

dengan hak pensiun yang diberikan pada saat ia mencapai usia 50

(limapuluh) tahun, dengan catatan sejak berakhirnya masa pemberian

uang tunggu sampai saat ia berhak menerima pensiun yang

bersangkutan tidak berhak menerima penghasilan dari Negara;

g. PNS yang dimaksud diatas yang pada saat berakhirnya masa

menerima uang tunggu telah mencapai usia 50 (lima puluh) tahun,

akan tetapi belum memiliki masa kerja pensiun 10 (sepuluh) tahun,

maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS tanpa hak

pensiun.

4. Tidak Cakap Jasmani atau Rohani

a. PNS diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak-hak

kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku apabila berdasarkan surat keterangan tim penguji kesehatan

dinyatakan tidak dapat lagi bekerja dalam semua jabatan negeri

karena kesehatannya. Umpamanya seorang PNS yang karena suatu

kecelakaan kehilangan kedua belah tangannya dan oleh tim penguji

kesehatan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan

negeri;

b. Atau menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya

sendiri dan/atau lingkungan kerjanya. Umpamanya seorang PNS

yang menderita penyakit jiwa yang berbahaya dan oleh tim penguji

Page 17: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

16

kesehatan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan

negeri; atau

c. Setelah berakhirnya cuti sakit belum mampu bekerja kembali.

Umpamanya seorang PNS setelah berakhirnya cuti sakit oleh tim

penguji kesehatan dinyatakan belum mampu bekerja kembali dalam

jangka waktu lama.

5. Karena Tewas

Yang dimaksud tewas adalah meninggal dunia dalam dan karena

menjalankan tugas kewajibannya. ataumeninggal dunia dalam keadaan

lain yang ada hubungannya dengan dinasnya, sehingga kematian itu

disamakan dengan meninggal dunia dalam dan karena menjalankan

tugas kewajibannya.Atau meninggal dunia yang langsung diakibatkan

oleh luka atau cacat jasmani atau cacat rokhani yang didapat dalam dan

karena menjalankan tugas kewajibannya.Dapat juga diartikan meninggal

dunia karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun

sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu.

Bagi Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan

pangkat anumerta setingkat lebih tinggi.

Contoh : Pada suatu daerah, Pemerintah mengadakan suatu operasi

pembersihan terhadap gerombolan pengacau keamanan. Gerombolan

pengacau keamanan tersebut mengirimkan surat kepada Camat setempat

agar Camat itu mau bekerjasama dengan mereka. Karena Camat tidak

mau bekerjasama, maka gerombolan keamanan tersebut menculik Camat

dan kemudian membunuhnya.Beberapa hari kemudian jenazah Camat

tersebut diketemukan. Dalam hal demikian, karena meninggalnya akibat

perbuatan anasir yang tidak bertanggungjawab, maka yang bersangkutan

dinyatakan tewas dan diberikan kenaikan pangkat anumerta. Penetapan

surat keputusan pensiun janda/dudanya ditetapkan oleh Kepala BKN,

setelah menerima usul dari Pejabat Pembina Kepegawaian yang

bersangkutan.

Page 18: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

17

Permohonan pensiun janda/duda dari PNS yang tewas diajukan dengan

melampirkan:

a. Data perorangan calon penerima pensiun yang ditandatangani oleh

isteri/suami/anak/orangtua;

b. Salinan/foto copy sah surat pengangkatan sebagai Calon PNS;

c. Salinan/foto copy sah surat keputusan dalam pangkat terakhir;

d. Salinan/foto copy sah surat nikah;

e. Salinan/foto copy sah surat akte kelahiran/kenal lahir anak;

f. Surat keterangan janda/duda dari Kepala Kelurahan/Desa/camat;

g. Surat keterangan kematian dari kepala kelurahan/desa/camat;

h. Salinan/foto copy sah daftar keluarga;

i. Pas foto ukuran 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar.

Dalam hal PNS diajukan pensiun tewas bersamaan dengan usul kenaikan

pangkat anumerta, maka usul pemberhentian dan pemberian pensiun

tewas diajukan bersamaan dengan pemberian kenaikan pangkat

anumerta dengan melampirkan :

a. Salinan sah surat keputusan sementara kenaikan pangkat anumerta;

b. Berita acara dari pejabat yang berwajib (Polri, Pamong Praja dan

yang lain) tentang kejadian yang mengakibatkan yang bersangkutan

tewas;

c. Vitsum et repertum dari dokter;

d. Salinan sah surat penugasan atau surat keterangan dari pimpinan

instansi yang menerangkan bahwa tewasnya PNS yang bersangkutan

adalah pada waktu sedang menjalankan tugas kewajiban jabatannya;

e. Laporan dari pimpinan instansi yang bersangkutan tentang peristiwa

yang menimpa PNS yang bersangkutan yang mengakibatkan ia

tewas.

Apabila yang dinyatakan tewas Calon PNS, maka terlebih dahulu yang

bersangkutan diangkat menjadi PNS pada tanggal 1 bulan yang

bersangkutan dinyatakan tewas, selanjutnya diberikan kenaikan pangkat

anumerta terhitung mulai tanggal pada saat yang bersangkutan

Page 19: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

18

dinyatakan tewas dan diberikan pensiun terhitung mulai tanggal 1 bulan

berikutnya.

Contoh :

Calon PNS bernama Ismail, lahir tanggal 12 Juni 1977, diangkat sebagai

Calon PNS sejak Maret 2012, sebagai Caraka golongan ruang II/a pada

Kementerian Perhubungan R.I. Pada tanggal 24 Januari 2013, saat

menjalankan tugas kedinasan ybs. mengalami kecelakaan, dan oleh

pejabat yang berwenang ybs. dinyatakan tewas dengan meninggalkan

Jamilah sebagai isteri sah yang berhak atas pensiun janda. Dalam hal

demikian maka Ismail, terlebih dahulu diangkat sebagai PNS sejak

tanggal 1 Januari 2013 dan diberikan pangkat anumerta golongan ruang

II/b terhitung mulai tanggal 24 Januari 2013, kepada Saudara Jamilah

diberikan pensiun janda terhitung mulai tanggal 1 Februari 2013 yang

ditetapkan dengan surat keputusan Kepala BKN.

6. Karena Hukuman Disiplin

PNS yang dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan

hormat tidak atas permintaan sendiri sebagaiPNS, apabila memenuhi

syarat masa kerja dan usia pensiun menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku, yang bersangkutan diberikan hak pensiun.

Sedangkan CPNS yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau

berat, dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS

dan diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau

diberhentikan tidak dengan hormat sebagai CPNS.

7. Cacat Karena Dinas

PNS diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun

(karena keuzuran jasmani dan rokhani), tanpa terikat masa kerja

pensiun, apabila oleh team penguji kesehatan dinyatakan tidak dapat

bekerja lagi dalam semua jabatan negeri, karena kesehatannya yang

disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.

Page 20: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

19

Yang dimaksud dengan cacat karena dinas adalah :

a. Cacat yang disebabkan oleh kecelakaan yang terjadi dalam dan

karena menjalankan tugas kewajibannya, atau dalam keadaan lain

yang ada hubungannya dengan dinas sehingga kecelakaan itu

disamakan dengan kecelakaan yang terjadi dalam dan karena

menjalankan tugas kewajibannya, atau karena perbuatan anasir yang

tidak bertanggung jawab atau sebagai akibat tindakan terhadap anasir

tersebut.

b. Cacat yang disebabkan oleh sakit yang diderita sebagai akibat

langsung dari pelaksanaan tugas.

PNS yang oleh tim penguji kesehatan dinyatakan cacat dan tidak

dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri, yang disebabkan cacat

karena dinas diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak

pensiun dan diberikan kenaikan pangkat pengabdian. Pemberhentian

dan pemberian pensiun PNS tersebut ditetapkan oleh Kepala BKN

setelah menerima usul dari Pejabat Pembina Kepegawaian masing-

masing instansi dengan melampirkan :

1) Data perorangan calon penerima pensiun dalam hal PNS yang

cacat karena dinas tidak dapat menandatangani, maka daftar

perorangan calon penerima pensiun ditandatangani oleh

isteri/suami/anak/orang tua;

2) Salinan/foto copy sah surat keputusan pengangkatan sebagai

Calon PNS/PNS;

3) Salinan/foto copy sah surat keputusan dalam pangkat terakhir;

4) Salinan /foto copy surat nikah;

5) Salinan/foto copy sah surat akte kelahiran/surat kenal lahir anak;

6) Salinan/foto copy sah daftar susunan keluarga;

7) Salinan/foto copy sah surat perintah penugasan atau surat

keterangan yang menjelaskan bahwa Calon PNS/PNS yang

mengalami kecelakaan atau cacat dalam menjalankan tugas

kedinasan;

Page 21: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

20

8) Laporan dari pimpinan unit kerja paling rendah eselon III kepada

Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan tentang

peristiwa yang mengakibatkan PNS yang bersangkutan cacat;

9) Surat keterangan dari tim penguji kesehatan yang menyatakan

jenis cacat yang diderita oleh PNS yang bersangkutan yang

mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan

negeri;

10) Pas foto ukuran 4x6 cm sebanyak 5 (lima) lembar.

11) Untuk Calon PNS yang oleh tim penguji kesehatan dinyatakan

cacat karena dinas dan tidak dapat lagi bekerja dalam semua

jabatan negeri, sebelum diberhentikan dengan hormat dan

diberikan pangkat pengabdian yang bersangkutan terlebih dahulu

diangkat menjadi PNS.

8. Karena menjadi anggota dan/atau pengurus Partai Politik

Dalam kedudukannya sebagai Unsur Aparatur Negara, PNS harus netral

dari pengaruh semua golongan dan partai politik.Untuk menjamin

netralitas tersebut PNS dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus

partai politik.

a. PNS yang mengajukan permohonan berhenti sebagai PNS untuk

menjadi anggota dan atau pengurus partai politik kepada pejabat

yang berwenang dan disetujui, maka PNS tersebut diberhentikan

dengan hormat sebagai PNS.

b. PNS yang menjadi anggota dan atau pengurus parpol tanpa

mengajukan permohonan berhenti kepada dan atau ditolak oleh

pejabat yang berwenang. Tetapi tetap menjadi anggota dan atau

pengurus partai politik, diberhentikan tidak dengan hormat

sebagai PNS

9. Karena Mencapai Batas Usia Pensiun

Dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c dan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditentukan bahwa Pegawai

Page 22: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

21

Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat karena mencapai batas usia

pensiun, yaitu :

a. 58 (lima puluh delapan ) tahun bagi Pejabat Administrasi;

b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan

c. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat

Fungsional.

Kemudian dalam Pasal 131 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara, ditentukan bahwa pada saat Undang-

Undang ini mulai berlaku, terhadap jabatan PNS dilakukan penyetaraan

sebagai berikut :

a. Jabatan eselon Ia Kepala lembaga pemerintah nonkementerian setara

dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Utama;

b. Jabatan eselon Ia dan eselon Ib setara dengan Jabatan Pimpinan

Tinggi Madya;

c. Jabatan eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama;

d. Jabatan eselon III setara dengan Jabatan Administrator;

e. Jabatan eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas ; dan

f. Jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan Jabatan

Pelaksana.

Berkenaan dengan PNS yang mencapai batas usia pensiun, maka

beberapa hal yang dilakukan adalah:

a. Proses Penetapan Surat keputusan Pemberhentian dan

Pemberian Pensiun :

1) Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN)/Kepala Kantor

Regional BKN atau pejabat yang ditunjuk menyusun daftar

nominative (listing data elektronik) dari PNS yang akan

mencapai Batas Usia Pensiun (BUP).

2) Untuk mempercepat proses penetapan pemberhentian dan

pemberian pensiun, Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN

menyampaikan daftar nominative (listing data elektronik) bagi

PNS yang akan diberhentikan dalam Pangkat Pembina Tingkat I

Page 23: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

22

golongan ruang IV/b ke bawah yang akan mencapai BUP kepada

masing-masing instansi paling lambat 12 (dua belas) bulan

sebelum awal tahun anggaran berjalan dimana dalam tahun yang

bersangkutan mencapai BUP, melalui system Aplikasi Pelayanan

Kepegawaian (SAPK), dibuat sesuai Perketentiuan yang berlaku.

b. Daftar Nominatif (Listing Data Elektronik) PNS

1) PPK masing-masing instansi atau pejabat yang ditunjuk setelah

menerima daftar nominatif (listing data elektronik) wajib

melakukan pemeriksaan terhadap isi daftar nominative (listing

data elektronik) tersebut, termasuk klarifikasi kepada PNS yang

bersangkutan.

2) Apabila terdapat perbedaan data kepegawaian, maka PPK

masing-masing instansi wajib memperbaiki data yang tercantum

dalam daftar nominative (listing data elektronik) dengan data

kepegawaian yang benar dan dismpaikan data pendukungnya

kepada Kepala BKN/Kantor Regional BKN, dibuat menurut

ketentuan yang berlaku.

Perbedaaan data kepegawaian tersebut, antara lain :

a) Telah diangkat dalam jabatan structural atau fungsional yang

BUP-nya dapat diperpanjang. Dalam hal demikian, maka

dalam kolom keterangan pada daftar nominatif (listing data

elektronik) perbedaan ditulis “BUP Diperpanjang” dan

dicatat nomor dan tanggal keputusan pengankatan dalam

jabatan structural atau fungsioanal sekaligus pengangkatan

dalam jabatan structural atau fungsional sekaligus dilakukan

peremajaan data jabatan PNS yang bersangkutan.

b) Telah diangkat dalam jabatan yang BUP-nya ditetapkan

dalam undang-undang, misalnya Guru, Jaksa atau Hakim.

Dalam hal demikian, maka dalam kolom keterangan pada

daftar nominatif (listing data elektronik) perbedaan ditulis

“Diangkat Sebagai Jaksa atau Hakim” dan dicatat nomor dan

tanggal keputusan pengangkatan dalam jabatan PNS yang

bersangkutan.

Page 24: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

23

c) Telah berhenti sebagai PNS. Dalam hal demikian, maka

dalam kolom keterangan pada daftar nominatif (listing data

elektronik) perbedaan ditulis “Berhenti” dan dicatat nomor

dan tanggal keputusan pemberhentian.

d) Telah meninggal dunia. Dalam hal PNS meninggal dunia, maka

dalam kolom keterangan pada daftar nominatif (listing data

elektronik) perbedaan ditulis “Meninggal Dunia” dan dicatat

nomor dan tanggal keterangan kematian.

e) Telah pindah instansi atau pindah wilayah kerja. Dalam hal

demikian, maka dalam kolom keterangan daftar nominative

(listing data elektronik) perbedaan ditulis “PI” atau “PWK”

(PI=Pindah Instansi, PWK = Pindah Wilayah Kerja dan dicatat

nomor dan tanggal keputusan perpindahan.

f) Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembberhentian dengan hormat

atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS oleh

Pejabat yang berwenang menghukum dan telah mempunyai

kekuatan hokum yang tetap. Dalam hal demikian, maka dalam

kolom keterangan daftar nominatif (listing data elektronik)

perbedaan ditulis “Berhenti Dengan Hormat/Tidak Dengan

Hormat” dan dicatat nomor dan tanggal keputusan penjatuhan

hukuman disiplinnya.

g) Sedang menjalani pemberhentian sementara. Dalam hal demikian,

maka dalam kolom keterangan daftar nominative (listing data

elektronik) perbedaan ditulis “Berhenti Sementara” dan dicatat

nomor dan tanggal keputusan pemberhentian sementara.

Selanjutnya apabila sudah ada keputusan dari pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hokum yang tetap dan keputusan

pemberhentian dari pejabat yang berwenang, maka salinan/fotokopi

sah keputusan pemberhentiannya disampaikan kepada Kepala

BKN/Kepala Kantor Regional BKN.

Untuk penetapan pensiun dan melengkapi tata nnaskah yang

bersangkutan, maka salinan/fotokopi sah sebagaimana tersebut pada

Page 25: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

24

angka 1) sampai dengan angka 7), dilampirkan dan disampaikan

kepada Kepala BKN/ Kepala Kantor Regional BKN.

3) Apabila terdapat kekurangan data kepegawaian

Apabila dalam daftar nominative (listing data elektronik) yang

dikirim daro Kepala BKN?kepala Kantor Regional BKN terdapat

kekurangan/belum memuat data PNS yang mencapai BUP, maka

Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) masing-masing instansi

membuat daftar nominatif tambahan (listing data elektronik) yang

diisi secara lengkap, dibuat sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP)

1) PPK masing-masing instansi paling lambat 2 (dua) bulan telah

melakukan verifikasi daftar nominatif (listing data elektronik)

terhadap PNS yang bersangkutan, wajib mencetak DPCP dalam

rangkap 2 (dua) dan disampaikan kepada PNS yang bersangkutan,

dibuat sesuai ketentuan yang berlaku.

2) PNS yang telah menerima DPCP dalam rangkap 2 (dua) wajib

memeriksa dan meneliti data yang tercantum dalam DPCP, dengan

ketentuan sebagai berikut :

a) Apabila data telah benar agar ditandatangani

b) Apabila terdapat perbedaan data tentang :

3) Nama, (misal: perubahan nama dari Amir menjadi Abdullah) agar

dibuktikan dengan asli keputusan dari Gubernur/Bupati/Walikota

berdasarkan penetapan Pengadilan;

4) Tanggal, bulan, dan tahun lahir, agar dibuktikan dengan asli

keputusan pengangkatan pertama sebagai CPNS/PNS dan ijazah

yang digunakan sebagai dasar pengangkatansebagai CPNS/PNS;

5) Pangkat, agar dibuktikan dengan salinan/fotocopi sah keputusan

dalam pangkat terakhir;

6) Masa kerja yang belum diperhitungkan sebagai masa kerja pensiun

agar dibuktikan dengan fotocopi sah keputusan tentang pengalaman

kerja;

Page 26: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

25

7) Terhitung mulai tanggal masuk sebagai CPNS/PNS, agar dibuktikan

dengan salinan/fotocopi sah keputusan pengangkatan pertama

sebagai CPNS/PNS;

8) Nama isteri/suami, agar dibuktikan dengan salinan/fotocopi sah akta

nikah/kawin/karis/karsu; dan

9) Nama anak, agar dibuktikan dengan fotocopi sah akta kelahiran.

10) Selanjutnya PNS yang bersangkutan menulis dengan jelas alamat

sekarang dan alamat sesudah pensiun pada DPCP tersebut.

11) PNS yang bersangkutan paling lambat dalam waktu 2 (dua) minggu

setelah menerima DPCP harus menandatangani dan menyerahkan

kepada pejabat pengelola kepegawaian di unit kerjanya, dilengkapi

dengan 5(lima) lembar pas foto terbaru ukuran 3x4 cm (di belakang

pas foto ditulis nama dan NIP0 serta lampiran data pendukung untuk

mendapat pengesahan.

12) Pejabat pengelola kepegawaian yang menerima pengembalian DPCP

tersebut paling lambat dalam waktu 2 (dua) minggu sudah harus

menandatangani DPCP.

13) PPK masing-masing instansi bersama Kepala BKN/Kepala Kantor

Regional BKN atau pejabat lain yang ditunjuk melakukan

rekonsiliasi data PNS yang akan dipertimbangakan penetapan

keputusan pemberhentian dan pemberian pensiun paling lambat 3

(tiga) bulan setelah diterimanya daftar nominative (listing data

elektronik).

14) Dalam rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada huruf e selain

menyampaikan perbaikan daftar nominatif (listing data elektronik)

kepada Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN sebagaimana

dimaksud pada angka 2 huruf b, PPK juga memperbaiki dan

melengkapi perbedaan atau kekurangan data melalui SAPK dengan

melampirkan :

a) Hardcopy data dukung adanya perbedaan data;

b) DPCP yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan pejabat

yang berwenang;

c) 5 (lima) lembar pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm;

Page 27: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

26

d) Penilaian Prestasi Kerja tahun terakhir, bagi PNS yang dapat

dipertimbangkan kenaikan pangkat pengabdian; dan

e) Pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat

atau tingkat sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir, bagi PNS yang

dapat dipertimbnagkan kenaikan pangkat pengabdian.

15) PPK masing-masing instansi paling lambat 1 (satu) bulan setelah

rekonsiliasi menyampaikan kepada Kepala BKN/Kepala Kantor

Regional BKN melalui SAPK yaitu

a) Daftar nominative (listing data elektronik) hasil rekonsiliasi; dan

b) DPC

16) Daftar nominative dan DPCP sebagaimana dimaksud pada huruf g,

dibubuhi kode-kode elektronik tertentu dari pejabat yang berwenang

untuk menjamin legalitas, otoritas, validitas, dan autentikasi secara

elektronik.

17) Kode-kode elektronik tertentu sebagai identitas pejabat yang

berwenang yang memiliki otoritas dan tanggung jawab atas formulir

pengusulan secara elektronik harus dapat dikenali dan dibaca olej

Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN atau pejabat lain yang

ditunjuk.

18) PPK masing-masing instansi yang mengusulkan pemberhentian dan

pemberian pensiun mengajukan permintaan kode-kode elektronik

tertentu kepada Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang

akan digunakan untuk menjamin legilitas, otoritas, validitas, dan

autentikasi formulir pengusulan secara elektronik.

d. Penetapan Keputusan

1) Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN atau pejabat lain

yang ditunjuk melakukan verifikasi dan validasi terhadap daftar

nominative (listing data elektronik) hasil rekonsiliasi dan DPCP.

2) Apabila usul sebagaimana dimaksud pada huruf a sudah sesuai

dengan persyaratan yang ditentukan, kemudian dilakukan

pencetakan naskah keputusan pemberhentian dan pemberian

pensiun PNS dan janda/dudanya untuk ditetapkan.

Page 28: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

27

3) Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN atau pejabat lain

yang ditunjuk menetapkan keputusan pemberhentian dan

pemberian pensiun berdasarkan daftar nominative (listing data

elektronik) hasil rekonsiliasi dan DPCP.

4) Apabila PPK tidak melakukan rekonsiliasi atau tidak

menyampaikan daftar nominative (Listing data elektronik) hasil

rekonsiliasi melalui SAPK dalam waktu 3 (tiga) bulan senbelum

PNS mencapai BUP, maka Kepala BKN/Kepala Kantor Regional

BKN atau pejabat lain yang ditunjuk menetapkan keputusan

pemberhentian dan pemberian pensiun berdasarkan data yang

ada di BKN.

e. Penyampaian Keputusan

Keputusan Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN tentang

peberhentian dan pemberian pensiun PNS dan Janda/Duda-nya

disampaikan kepada yang bersangkutan dan tembusannya

disampaikan kepada :

1) Pejabat Pembina Kepegawaian;

2) Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Pemegang Kas

(PEKAS)/Biro/Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan;

3) PT. TASPEN (Pesero)/ PT ASABRI (Pesero);

4) Pejabat lain yang dianggap perlu; dan

5) Pertinggal

f. Pembayaran Pensiun Janda/Duda

Dalam hal penerima pensiun PNS meninggal dunia dan di dalam

keputusan pemberhentian dan pemberian pensiunnya ditetapkan

sekaligus pensiun janda/duda-nya, maka janda/duda-nya harus

melapor kepada kantor pembeyaran pensiun PT TASPEN

(Pesero)/PT ASABRI (Pesero) untuk mendapatkan pembayaran

pensiun janda/dudanya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Page 29: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

28

g. Ketentuan Lain

1) Keputusan pemberhentian dan pemberian pensiun PNS atau

pemberian pensiun janda/duda yang telah ditetapkan dengan

keputusan pejabat yang berwenang sebelum berlakunya

Peraturan Kepala BKN Nomor 26 tahun 2013 tanggal 31

Oktober 2013 tentang pedoman pemberhentian dan pemberian

pensiun PNS yang mencapai BUP yang akan diberhentikan

dalam pangkat Pembina tingkat I Golongan Ruang IV/b ke

bawah, tetap berlaku

2) Keputusan pemberhentian dan pemberian pensiun PNS serta

pensiun janda/dudanya bagi PNS Pusat di daerah sepanjang

mengenai kewenangan Kepala BKN ditetapkan oleh Kepala

Kantor Regional BKN sesuai wilayah kerjanya dengan ketentuan

instansi yang bersangkutan memberikan kewenangan mengelola

mutasi kepegawaian kepada pimpinan instansi vertical/unit

pelaksanan teknis di daerah;

3) Dalam hal isteri/suami/anak penerima pensiun tidak tercantum

dalam keputusan pensiun yang bersangkutan, maka hak pensiun

janda/duda/anak akan ditetapkan kemudian oleh Kepala

BKN/Kepala Kantor Regional BKN.

4) Ketentuan mengenai penetapan pemberhentian dan pemberian

pensiun PNS yang mencapai BUP bagi PNS yang akan

diberhentikan dalam pangkat Pembina tingkat I Golongan Ruang

IV/b ke bawah , berlaku juga bagi PNS yang akan diberhentikan

dalam pangkat Pembinaa tingkat I Golongan Ruang IV/b ke

bawah yang BUP-nya secara definitive telah ditetapkan dengan

undang-undang. Misalnya : Guru, Panitera Pengadilan Tingkat

Pertama, BUP-nya 60 (enam puluh) tahun, Jaksa BUP-nya 62

(enam puluh dua) tahun.

Page 30: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

29

10. Karena Sebab hal-hal lain

a. PNS yang tidak melaporkan diri kembali kepada instansi induknya

setelah habis menjalankan cuti diluar tanggungan negara,

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS;

b. PNS yang melaporkan diri kepada instansi induknya setelah habis

masa menjalankan cuti diluar tanggungan negara, tetapi tidak dapat

dipekerjakan kembali karena tidak ada lowongan, diberhentikan

dengan hormat dengan mendapat hak-hak kepegawaian berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Latihan

1.Seorang PNS bernama Drs. Dedi Darmadi lahir di Bandung tanggal 1

September 1955 diangkat menjadi CPNS tmt 1September 1980, dengan

pangkat Penata Muda golongan ruang III/a berdasarkan Ijazah Sarjana yang

dimiliki.Pada tahun 2000 ybs telah berpangkat Pembina golongan ruang

IV/a dan telah menduduki jabatan sebagai Kepala Bagian. Dengan adanya

penyederhanaan organisasi diinstansinya pada bulan Agustus 2000 maka

mengakibatkan kelebihan pegawai termasuk diantaranya adalah ybs dan

sudah tidak mungkin lagi disalurkan ke instansi lain.

Bagaimana menurut Saudara penyelesaiannya terhadap PNS tersebut

?Jelaskan !

2.PNS bernama Bagio, SH, M.Si lahir 17 Maret 1967, diangkat sebagai CPNS

di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam golongan ruang III/a

tmt 1 maret 1992 dan ditempatkan pada Biro Hukum Kemdikbud. Pada

tahun 1996 yang bersangkutan menyelesaikan pendidikan S-2 pada bidang

Manajemen.Golongan ruang terakhir ybs III/c dengan masa kerja golongan

11 tahun 4 bulan. Pada bulan Juli 2003 ybs mengajukan permohonan

berhenti sebagai PNS karena ditawari bekerja pada sektor swasta dan akan

diangkat sebagai Direktur Personalia.

Bagaimana penyelesaian terhadap masalah tersebut ?Jelaskan !

Page 31: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

30

3.CPNS bernama Purwono, pangkat Pengatur Muda Golongan Ruang II/a tmt

1 Oktober 2002. Ditugaskan sebagai Caraka pada Kantor Dinas Sosial

Prop.Kalimantan Timur.Telah menikah dan dikarunia 2 orang anak. Pada

tanggal 12 Januari 2003, ketika hendak menuju kekantor, dalam perjalanan

bis yang dinaiki oleh ybs mendapat kecelakaan, sehingga bis yang dinaiki

tsb masuk dalam parit dan banyak menimbulkan korban. Akibat kejadian itu

Sdr. Purwono tsb mendapat luka yang cukup parah sehingga kaki dan

tangannya mengalami kelumpuhan total.

Berdasarkan Surat Pernyataan yang dibuat oleh Tim Penguji Kesehatan

RSU Samarinda Nomor 578/RSU/5/2003 tanggal 8 Mei 2003, Sdr Purwono

dinyatakan cacat dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri.

Bagaimana penyelesaiannya terhadap kasus tersebut ? Jelaskan !

4.Penetapan Pensiun, Pemberian Kenaikan Pangkat Pengabdian dan

Perhitungan Masa Kerja bagi PNS yg akan memasuki BUP :

a. Nama : SURIPTO

b. Tanggal Lahir : 19 – 11 – 1951

c. Pangkat : Penata

d. Golru Terakhir : III/c TMT.1-4-2005

e. MKG : 22 th, 04 bln.

f. Diangkat CPNS : Golru II/a TMT.1-3-1981 MKG 5 th, 3 bln

(pengalaman kerja yang diperhitungkan sejak 1-11- 1975 s/d 31-1-

1981).

Bagaimana Penyelesaiannya ?

5.Penetapan usul Pensiun Janda/Duda, pemberian Kenaikan Pangkat

Pengabdian dan Perhitungan Masa Kerja,PNS yang Meninggal Dunia.

a. Nama : OJOSULOYO, MM

b. Tgl. Lahir : 12–01–1961

c. Pangkat : Pembina

d. Golru.terakhir : IV/a TMT.01-04-2006

e. MKG : 19 tahun 01 bulan

Page 32: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

31

f. Diangkat CPNS : Golru II/b TMT.01-03-1985 MKG 03 tahun 00 bulan

(tambahan masa kerja fiktif)

g. Meninggal Dunia : 28-02-2007

h. Nama Isteri : NURLEA

Bagaimana Penyelesaiannya ?

D. Rangkuman

1. Jenis-Jenis Pemberhentian PNS

a. Pemberhentian Dengan Hormat

PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena

dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman

pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan

tidak berencana.

b. Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri

PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena

melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.

c. Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena :

1) melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2) dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan

yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak

pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada

hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;

3) menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau

4) dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana

dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang

dilakukan dengan berencana.

Page 33: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

32

d. Pemberhentian Sementara

PNS diberhentikan sementara apabila :

1) diangkat menjadi pejabat negara;

2) diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural;

atau

3) ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana.

Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan sementara sebagaimana

dimaksud pada diatas dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

2. Batas Usia Pensiun

Dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c dan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditentukan bahwa Pegawai

Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat karena mencapai batas usia

pensiun, yaitu :

a. 58 (lima puluh delapan ) tahun bagi Pejabat Administrasi;

b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan

c. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat

Fungsional.

3. Catatan

Dalam Pasal 131 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara, ditentukan bahwa pada saat Undang-Undang ini mulai

berlaku, terhadap jabatan PNS dilakukan penyetaraan sebagai berikut :

a. Jabatan eselon Ia Kepala lembaga pemerintah nonkementerian setara

dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Utama;

b. Jabatan eselon Ia dan eselon Ib setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi

Madya;

c. Jabatan eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama;

d. Jabatan eselon III setara dengan Jabatan Administrator;

e. Jabatan eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas ; dan

f. Jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan Jabatan Pelaksana.

Page 34: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

33

BAB IV

HAK-HAK KEPEGAWAIAN

A. Hak PNS yang Diberhentikan Dengan Hormat

1. Kepada PNS yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS sebagai

akibat penyederhanaan organisasi, diberikan hak-hak kepegawaian

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. PNS sebagaimana dimaksud diatas :

a. Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun,

apabila telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 (limapuluh)

tahun dan memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10

(sepuluh) tahun;

b. Diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri dengan mendapat

uang tunggu, apabila belum memenuhi syarat-syarat usia dan masa

kerja seperti maksud diatas;

3. PNS yang menurut surat keterangan Tim Penguji Kesehatan dinyatakan

tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri karena tidak cakap

jasmani atau rohani diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan

hak pensiun dengan ketentuan:

a. Tanpa terikat masa kerja pensiun, apabila tidak cakap jasmani atau

rohaninya itu disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban

jabatannya;

b. Jika telah memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 4

(empat) tahun, apabila tidak cakap jasmani atau rohaninya itu bukan

disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.

4. PNS yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS karena mencapai

batas usia pensiun, berhak atas pensiun apabila ia memiliki masa kerja

pensiun sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.

Page 35: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

34

B. Uang Tunggu

1. Yang berhak menerima uang tunggu, adalah PNS yang diberhentikan

dengan hormat, dari jabatan negeri karena kelebihan pegawai yang

diakibatkan oleh penyederhanaan suatu satuan organisasi dan tidak dapat

disalurkan ke instansi lain serta belum memenuhi syarat-syarat pensiun;

2. Uang tunggu diberikan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat

diperpanjang tiap-tiap kali paling lama 1 (satu) tahun, dengan ketentuan

tidak boleh lebih dari 5 (lima) tahun.

3. Besarnya uang tunggu adalah :

a. 80% (delapan puluh persen) dari gaji pokok untuk tahun pertama;

b.75% (tujuhpuluh lima persen) dari gaji pokok untuk tahun-tahun

selanjutnya.

4. Uang tunggu diberikan mulai bulan berikutnya, dari bulan PNS yang

bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri.

5. Penerima uang tunggu masih tetap berstatus sebagai PNS, oleh sebab itu

kepadanya diberikan kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga,

tunjangan pangan, dan tunjangan lain berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, kecuali tunjangan jabatan.

6. PNS yang menerima uang tunggu diwajibkan:

a. Melaporkan diri kepada pejabat yang berwenang setiap kali

selambat-lambatnya sebulan sebelum berakhirnya pemberian uang

tunggu;

b. Senantiasa bersedia diangkat kembali pada suatu jabatan Negeri;

c. Meminta izin lebih dahulu kepada pimpinan instansinya, apabila

akan pindah alamat diluar wilayah pembayaran.

7. PNS yang menerima uang tunggu, dapat diangkat kembali dalam suatu

jabatan negeri apabila ada lowongan.

8. Pegawai Negeri yang menerima uang tunggu yang menolak untuk

diangkat kembali dalam suatu jabatan negeri, diberhentikan dengan

hormat sebagai PNS pada akhir bulan yang bersangkutan menolak untuk

diangkat kembali.

Page 36: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

35

9. PNS yang menerima uang tunggu yang diangkat kembali dalam suatu

jabatan negeri, dicabut pemberian uang tunggunya terhitung sejak

menerima penghasilan penuh kembali sebagai PNS. Pencabutan

pemberian uang tunggu dicantumkan dalam salah satu diktum surat

keputusan pengangkatan kembali dalam jabatan negeri.

10. PNS yang telah selesai menjalani masa menerima uang tunggu tidak

dapat diangkat kembali dalam suatu jabatan negeri apabila :

a. Dalam masa menerima uang tunggu atau pada saat berakhirnya masa

menerima uang tunggu itu telah berusia sekurang-kurangnya 50

(lima puluh) tahun dan telah memiliki masa kerja pensiun sekurang-

kurangnya 10 (sepuluh) tahun, maka ia diberhentikan dengan hormat

sebagai PNS dengan hak pensiun;

b. Pada saat berakhirnya masa menerima uang tunggu itu PNS yang

bersangkutan telah memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya

10 (sepuluh) tahun, tetapi belum mencapai usia 50 (lima puluh)

tahun, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS tetapi

pensiunnya baru diberikan terhitung mulai tanggal 1 bulan

berikutnya ia mencapai usia 50 (lima puluh) tahun;

c. Pada saat berakhirnya masa menerima uang tunggu itu yang

bersangkutan belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan belum

pula memiliki masa kerja pensiun 10 (sepuluh) tahun maka ia

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS tanpa hak pensiun.

Page 37: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

36

BAB V

PENUTUP

Batas usia pensiun (BUP) bagi pejabat fungsional yang tidak diatur

perpanjanganbatas usia pensiunnya berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun

2014 yangberlaku saat ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah

tersendiri.Adapun BUP bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tersebut,

pada tanggal 19 Maret 2014 telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21

tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang mencapai Batas

Usia Pensiun bagi Pejabat Fungsional.

Dalam Pertaturan Pemerintah tersebut dijelaskan bahwa :

(1) Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional yang telah mencapai

Batas Usia Pensiun diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri

Sipil.

(2) Batas Usia Pensiun sebagaimana dimaksud yaitu:

a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat fungsional Ahli Muda dan

Ahli Pertama serta Pejabat fungsional Keterampilan;

b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku:

1) Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya;

2) Jabatan Fungsional Apoteker;

3) Jabatan Fungsional Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit

pelayanan kesehatan negeri;

4) Jabatan Fungsional Dokter Gigi yang ditugaskan secara penuh pada unit

pelayanan kesehatan negeri;

5) Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis Muda dan Pertama;

6) Jabatan Fungsional Medik Veteriner;

7) Jabatan Fungsional Penilik;

8) Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah;

9) Jabatan Fungsional Widyaiswara Madya dan Muda; atau

10) Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.

Page 38: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

37

c. 65 (enam puluh lima) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku:

1 Jabatan Fungsional Peneliti Utama dan Peneliti Madya yang ditugaskan

secara penuh di bidang penelitian;

2) Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis Utama dan Madya;

3) Jabatan Fungsional Widyaiswara Utama;

4) Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Utama;

5) Jabatan Fungsional Perekayasa Utama;

6) Jabatan Fungsional Pustakawan Utama;

7) Jabatan Fungsional Pranata Nuklir Utama; atau

8) Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.

Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan

sementaradari jabatan negeri karena ditahan oleh pihak yang berwajib

karenamenjadi tersangka tindak pidana dan belum berusia 56 (lima puluh

enam)tahun pada Desember 2013, maka batas usia pensiunnya 58 (lima

puluhdelapan) tahun.

Contoh:

Seorang Pegawai Negeri Sipil lahir pada tanggal 10 Mei 1958, pada saatini yang

bersangkutan sedang menjalani pemberhentian sementara darijabatan negeri

karena ditahan oleh pihak yang berwajib sejak 5 Juni 2013dan sampai dengan

Januari 2014 yang bersangkutan masih menjalanipemberhentian sementara

karena belum ada putusan pengadilan yangtelah memiliki kekuatan hukum

tetap.

Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan batas usia pensiunnyaadalah 58

(lima puluh delapan) tahun.

Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dari jabatan

organik karena diangkat sebagai Pejabat Negara atau Kepala Desa, danbelum

berusia 56 (lima puluh enam) tahun pada Desember 2013, maka batas usia

pensiunnya adalah 58 (lima puluh delapan) tahun.

Contoh :

Seorang Pegawai Negeri Sipil lahir pada tanggal 5 Januari 1958, pada saatini

yang bersangkutan sebagai pejabat negara.Dalam hal demikian, maka yang

Page 39: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

38

bersangkutan batas usia pensiunnya adalah 58 (lima puluh delapan) tahun.Batas

usia pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan lainyang

ditentukan Undang-Undang (antara lain Guru, Dosen, Jaksa, danPanitera),

dinyatakan tetap berlaku.

Dengan dimikian maka pada dasarnya PNS yang telah mencapai batas

usiapensiun, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. Batas usia pensiun

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c dan Pasal 90 Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditentukan bahwa

Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat karena mencapai batas usia

pensiun, yaitu :

1. 58 (lima puluh delapan ) tahun bagi Pejabat Administrasi;

2. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan

3. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat

Fungsional.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2011 tentang Perubahan

ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian

PNS ini disebutkan bahwa sesuai dengan dinamika perkembangan jabatan di

lingkungan Kementerian Negara perlu mengatur perpanjangan batas usia

pensiun. Sehingga ketentuan pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

1979 yang menyatakan batas usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal

3, dapat diperpanjang bagi PNS yang memangku jabatan tertentu diubah sebagai

berikut :

Perpanjangan batas usia pensiun (BUP) sampai dengan :

1. 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku jabatan Peneliti

Madya dan Peneliti Utama yang ditugaskan secara penuh di bidang

penelitian, atau jabatan lain yang dtentukan oleh Presiden;

2. 62 (enam puluh dua) tahun bagi PNS yang memangku jabatan Wakil

Menteri;

3. 60 (enam puluh) tahun bagi PNS yang memangku jabatan struktural Eslon I,

Eselon II, jabatan Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan

kesehatan negeri, jabatan Pengawas Sekolah Menengah Atas, Sekolah

Page 40: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

39

Menengah Pertama, Sekolah Dasar, Taman Kanak-Kanak atau jabatan lain

yang sederajat, atau jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden;

4. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi PNS yang memangku jabatan Hakim

pada Mahkamah Pelayaran atau jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden.

5. Perpanjangan BUP sampai dengan 62 (enam puluh dua) tahun bagi PNS yang

memangku jabatan struktural Eselon I tertentu dilaksanakan dengan

persyaratan sebagai berikut :

a. memiliki keahlian dan pengalaman yang sangat dibutuhkan organisasi;

b. memiliki kinerja yang baik;

c. memiliki moral dan integritas yang baik; dan

d. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan oleh keterangan Dokter.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan

keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang

Pemberhentian PNS disebutkan bahwa :

1. Batas usia pensiun sampai 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang

memangku : Jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama yang ditugaskan

secara penuh di bidang penelitian; Jabatan Hakim pada Mahkamah

Pelayaran; Jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden

2. Perpanjangan batas usia pensiun sampai dengan 60 (enam puluh tahun) bagi

PNS yang memangku:Jabatan struktural eselon I, Jabatan struktural eselon

II, Jabatan dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan

kesehatan negeri, jabatan pengawas Sekolah Menegah Atas, jabatan

pengawas Sekolah Menengah Pertama, jabatan pengawas Sekolah Dasar,

jabatan pengawas Taman Kanak-Kanak atau jabatan lain yang sederajat;

atau Jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden. PNS yang semula

menduduki jabatan struktural eselon I atau eselon II yang diangkat sebagai

wakil menteri batas usia pensiunnya 60 (enam puluh) tahun; PNS yang

semula menduduki jabatan fungsional tertentu yang diangkat sebagai wakil

menteri batas usia pensiunnya sesuai dengan batas usia pensiun pada jabatan

fungsional terakhir sebelum diangkat sebagai wakil menteri.

Page 41: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

40

Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Yang dimaksud dengan Pemberhentian PNS adalah pemberhentian yang

mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai PNS;

2. Prinsip pemberhentian PNS adalah dilakukan oleh Presiden namun dapat

memberikan wewenang kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan

Daerah;

3. Batas usia pensiun PNS adalah :

a. 58 (lima puluh delapan ) tahun bagi Pejabat Administrasi;

b.60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan

c. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat

Fungsional.

4. Jenis-jenis pemberhentian pensiun ada 3 yaitu : Pemberhentian dengan

hormat; Pemberhentian tidak dengan hormat, dan pemberhentian

sementara.

5. Sebab-sebab PNS diberhentikan karena :

a. Atas permintaan sendiri;

b.Mencapai Batas Usia Pensiun;

c. Adanya Penyederhanaan Organisasi;

d.Tidak cakap jasmani atau rohani;

e. Cacat Karena Dinas;

f. Meninggal dunia atau hilang;

g.Tewas

h.Hukuman Disiplin

i. Menjadi Anggota atau Pengurus Partai Politik

j. Hal-hal lain.

Page 42: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

41

Kunci Jawaban :

Soal 1.Dalam hal demikian karena sampai dengan adanya penyederhanaan

organisasi pada bulan agustus 2000 ybs baru berusia 45 tahun, dengan

masa kerja 20 tahun sehingga belum memenuhi persyaratan pensiun,

maka ybs diberhentikan dari jabatannya dengan mendapat uang tunggu

(sebanyak-banyaknya 5 tahun) dan ybs diberhentikan dengan hormat

sebagai PNS dengan hak pensiun pada saat usia ybs. 50 (limapuluh)

tahun.

Soal 2.Kondisi kepegawaian pada akhir bulan Juli 2003 Saudara Bagio, SH,

M.Si berusia 36 tahun 4 bulan dan mempunyai masa kerja 11 tahun 5

bulan, berdasarkan data tsb. Permohonan berhenti ybs dapat

dikabulkan dan diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atas

permintaan sendiri tanpa hak pensiun.

Adapun hak kepegawaian yang dapat diberikan kepada Sdr Bagio, SH,

M.Si adalah Tunjangan Hari Tua dan Taperum sejumlah masa iuran

yang telah dipotong sejak diangkat sebagai CPNS sampai dengan

bulan Juli 2003.

Soal 3.Penyelesaian masalah kepegawaian terhadap Sdr.Purwono adalah

sebagai berikut :

Diangkat sebagai PNS terhitung mulai tanggal 1 Mei 2003.

Diberikan Kenaikan Pangkat Pengabdian menjadi Pengatur Muda,

golongan ruangII b terhitung mulai tanggal : 8 Mei 2003

Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS terhitungmulai tanggal

31 Mei 2003 dan Diberikan hak Pensiun terhitung mulai tanggal

1 Juni 2003

Soal 4.Penetapan Pensiun :

a. Sdr. Suripto diberhentikan dengan hormat sebagai PNS pada akhir

bulan Nopember 2007.

b. Diberikan hak pensiun TMT. 1 Desember 2007

Page 43: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

42

Perhitungan Masa Kerja Gol (MKG) :

a. MKG pada TMT 1-4-2005 adalah : 22 tahun, 04 bulan

b. Penambahan sejak 1-4-2005 s/d 1-10-2007 : 2 tahun, 06 bulan

c. Jumlah MKG TMT 1-10-2007 adalah 24 tahun 10 bulan

(Pedoman untuk menentukan besarnya gaji terakhir ybs.)

Perhitungan Masa Kerja Pensiun (MKP) :

a. MK pada saat pengangkatan sebagai CPNS : 5 tahun, 3 bulan

b. MK sejak CPNS (1-3-1981) s/d TMT Pensiun (1-12-2007) adalah 26

tahun 9 bulan.

c. Jumlah MKP : 32 tahun 0 bulan

(pedoman untuk menentukan besarnya pokok pensiun ybs)

Pemberian KP Pengabdian :

a. Dalam PP Nomor 12 Tahun 2002 Pasal 27 ayat (1) huruf b

menyatakan : memiliki masa kerja sebagai PNS selama sekurang-

kurangnya 20 tahun secara terus-menerus dan sekurang-kurangnya

telah 1 tahun dalam pangkat terakhir.

b. Penetapan TMT KP Pengabdian adalah tanggal 1 bulan ybs

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.

Pertimbangan thd Sdr. SURIPTO :

a. Mempunyai masa kerja sebagai PNS yang terus-menerus selama 26

tahun 08bulan (sejak 1-3-1981 s/d 1-11-2007)

b. Mempunyai masa pangkat selama 2tahun 07 bulan

(sejak 1-4-2005 s/d 1-11-2007)

c. Dengan demikian Sdr. SURIPTO dapat diberikan KP Pengabdian

setingkat lebih tinggi menjadi Penata Tingkat I Golongan Ruang

III/d, TMT 1-11-2007.

Page 44: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

43

Soal 5.Penetapan Pensiun Janda :

a. Sdr. OJOSULOYO, MM diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

pada akhir bulan ybs Meninggal Dunia, yaitu pada akhir bulan

Pebruari 2007.

b. Kepada Sdr. NURLEA janda almarhum OJOSULOYO,MM

diberikan pensiun janda TMT. 01-03-2007.

Perhitungan Masa Kerja Golongan ( MKG) :

a. MKG TMT 01-04-2006 adalah 19 tahun 01 bulan.

b. Tambahan Masa Kerja dari 01-04-2006 s/d 01-03-2007 adalah 00

tahun 11 bulan

c. Jumlah MKG TMT 01-03-2007 adalah 20 tahun 00 bulan

(Pedoman untuk menentukan besarnya gaji terakhir ybs.)

Perhitungan Masa Kerja Pensiun (MKP) :

a. Masa kerja pada saat pengangkatan sebagai CPNS sebanyak 03

tahun 00 bulan sebagai masa kerja fiktif tidak dapat dihitung sebagai

masa kerja pensiun.

b. Masa kerja pensiun yang dihitung adalah sejak ybs. diangkat sebagai

CPNS sampai dengan ybs Meninggal dunia, yaitu sejak 01-03-1985

s/d 28-02-2007.

c. Jumlah Masa kerja yang didapat adalah 22 tahun 00 bulan

(Pedoman untuk menentukan besarnya pokok pensiun ybs.)

Pemberian KP Pengabdian :

Penetapan TMT KP Pengabdian bagi PNS yang meninggal dunia adalah

tanggal ybs.meninggal dunia.

a. Pertimbangan terhadap Sdr.OJOSULOYO,MM ybs mempunyai

masa kerja sebagai PNS yang terus-menerus selama 22 tahun 00

bulan

(sejak 01-03-1985 s/d 28-02-2007).

b. Mempunyai masa pangkat selama 00 tahun 11 bulan

(sejak 01-04-2006 s/d 28-02-2007).

c. Dengan demikian Sdr. OJOSULOYO,MM tidak dapat diberikan KP

Pengabdian, karena belum 1 tahun dalam masa pangkatnya.

Page 45: PEMBERHENTIAN PNS - … jabatan tertentu atau kondisi kerja, ... dan prosedur serta pedoman ... Mendeskripsikan pengertian, tujuan dan menerapkan proses

44

DAFTAR PUSTAKA

Nainggolan, H.Pembinaan PNS.1987;

Syuhadak, Mokhamad.Administrasi Kepegawaian Negara Teori dan Praktek

Penyelenggaraannya diIndonesia. PT Toko Gunung Agung, Jakarta,

1995;

Undang-undang Nomor 11 tahun 1968 tentang Pensiun Pegawai dan Janda/duda

pegawai;

Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan keempat atas

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian

Pegawai Negeri Sipil;

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil;

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah No 63 Tahun 2009 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS;

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri

Sipil menjadi Anggota Partai Politik;

Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai

Negeri Sipil yang mencapai Batas Usia Pensiun bagi Pejabat Fungsional.

Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil;

Peraturan Kepala BKN Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pedoman Pemberhentian

dan Pensiun PNS yang mencapai BUP yang akan diberhentikan dalam

pangkat Pembina Tingkat I Golongan Ruang IV/b ke bawah;

Surat Kepala BKN Nomor K.26-30/V.7-3/99 tanggal 17 Januari 2014 tentang

Batas Usia Pensiun PNS.