pbl2 neuro intan

2
TATA LAKSANA AWAL KEJANG Kejang atau seizure adalah kondisi aktivitas elektrik tak terkontrol pada otak yang dapat menghasilan onvulsi fisi, gejala fisik minor, gangguan pemikiran, atau kombinasi dari beragam gejala. Kejang umumnya terjadi secara singkat sehingga pada saat berada di tempat layanan kesehatan, seringkali pasien sedang tidak mengalami kejang. Akan tetapi, ada suatu ondisi yang disebut sebagai status epileptikus yang membuat ejang masih terjadi saat pasien sudah berada di layanan kesehatan. SE merupakan suatu kondisi kegawatadaruratan. Pada kondisi ini, tenaga kesehatan harus segera siap untuk melaukan tatalaksana segera. PENATALAKSANAAN Stadium Penatalaksanaan Stadium I (0-10 menit) Memperbaiki fungsi kardio-respiratorik Memperbaiki jalan napas, pemberian oksigen, resusitasi S Memasang infus di pembuluh darah besar Mengambil 50-100 cc darah untuk pemeriksaan laboratorium Pemberian OAE darurat : diazepam 10-20 mg IV (kecepatan pemberian < 2-5 mg/menit atau per rektal dapat diulang 15 menit kemudian Memasukan 50 cc glukosa 40% dengan atau tanpa thiamin 250 mg IV

Upload: pintwan

Post on 05-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pbl2 neuro

TRANSCRIPT

TATA LAKSANA AWAL KEJANG

Kejang atau seizure adalah kondisi aktivitas elektrik tak terkontrol pada otak yang dapat menghasilan onvulsi fisi, gejala fisik minor, gangguan pemikiran, atau kombinasi dari beragam gejala. Kejang umumnya terjadi secara singkat sehingga pada saat berada di tempat layanan kesehatan, seringkali pasien sedang tidak mengalami kejang. Akan tetapi, ada suatu ondisi yang disebut sebagai status epileptikus yang membuat ejang masih terjadi saat pasien sudah berada di layanan kesehatan. SE merupakan suatu kondisi kegawatadaruratan. Pada kondisi ini, tenaga kesehatan harus segera siap untuk melaukan tatalaksana segera.

PENATALAKSANAANStadiumPenatalaksanaan

Stadium I(0-10 menit) Memperbaiki fungsi kardio-respiratorik Memperbaiki jalan napas, pemberian oksigen, resusitasi

S Memasang infus di pembuluh darah besar Mengambil 50-100 cc darah untuk pemeriksaan laboratorium Pemberian OAE darurat : diazepam 10-20 mg IV (kecepatan pemberian < 2-5 mg/menit atau per rektal dapat diulang 15 menit kemudian Memasukan 50 cc glukosa 40% dengan atau tanpa thiamin 250 mg IV Menangani asidosis

Stadium III(0-60-90 menit) Menentukan etiologi Bila kejang terus berlangsung 30 menit setelah pemberian diazepam pertama, beri fenitoin IV 15-18 mg/kgBB dengan kecepatan 50 mg/menit Memulai terapi dengan vasopresor bila diperlukan Mengkoreksi komplikasi

Stadium IV(30-90 menit) Bila kejang tetap tidak teratasi selama 30-60 menit, pindahkan pasien ke ICU,beri propofol (2 mg/kgBB bolus IV, diulang bila perlu) atau tiopental (100-250 mg bolus IV dalam 20 menit, dilanjutkan dengan bolus 50 mg setiap 2-3 menit), dilanjutkan sampai 12-24 jam setelah bangkitan klinis atau bangkitan EEG terakhir, lalu dilakukan tappering-off Memonitor bangkitan dari EEG, tekanan intrakanial,memulai pemberian OAE dosis rumatan.

Daftar Pustaka :

Dewanto, George, et al. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf. 2009. Jakarta : EGC