pbl sk1 kedkel arda

43
NAMA : ARDA PUTRI KURNIATI NPM : 1102008042 TUGAS : DOKTER KELUARGA I. Memahami dan Menjelasan Dokter Keluarga Definisi Kedokteran Keluarga llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor- faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (IDI 1983). Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga Skala kecil: Mewujudkan keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga Mewujudkan keluarga sehat sejahtera Skala besar: Pemerataan pelayanan yang manusiawi, bermutu, efektif, efisien, dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia Manfaat Pelayanan Dokter Keluarga Menurut Handaja tahun 2005 sungguhnya apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, akan banyak manfaatnya yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud adalah : a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan. BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 1

Upload: arda-putri-kurniati

Post on 16-Feb-2015

67 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pbl Sk1 Kedkel Arda

NAMA : ARDA PUTRI KURNIATI

NPM : 1102008042

TUGAS : DOKTER KELUARGA

I. Memahami dan Menjelasan Dokter Keluarga

Definisi Kedokteran Keluarga

llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (IDI 1983).

Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga

Skala kecil: Mewujudkan keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga Mewujudkan keluarga sehat sejahtera

Skala besar: Pemerataan pelayanan yang manusiawi, bermutu, efektif, efisien, dan merata bagi seluruh

rakyat Indonesia

Manfaat Pelayanan Dokter Keluarga

Menurut Handaja tahun 2005 sungguhnya apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, akan banyak manfaatnya yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud adalah :

a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.

b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.

c. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.

d. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan pelbagai masalah lainnya.

e. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanani maka segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi.

f. Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 1

Page 2: Pbl Sk1 Kedkel Arda

g. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.

h. Akan dapat dicegah pemakaian pelbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan.

Peran Dokter Keluarga

Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan,

Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat, Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit, Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya, Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi, Menangani penyakit akut dan kronik, Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit, Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di

RS, Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan, Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya, Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien, Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar, Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu

kedokteran keluarga secara khusus.Karakteristik Dokter Keluarga

Menurut Lynn P. Carmichael (1973) : Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan penyakit

Menurut Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973) : Pelayanan responsif dan bertanggung jawab Pelayanan primer dan lanjut Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi Memandang pasien dan keluarga Melayani secara maksimal

Menurut IDI (1982) : Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat Pelayanan menyeluruh dan maksimal Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 2

Page 3: Pbl Sk1 Kedkel Arda

Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya

Wewenang dokter keluarga

Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar, Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat, Melaksanakan tindak pencegahan penyakit, Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer, Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal, Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan primer, Melakukan perawatan sementara, Menerbitkan surat keterangan medis, Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap, Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

Prinsip-prinsip kedokteran keluarga

Pelayanan yang holistik dan komprehensif Pelayanan yang kontinu Pelayanan yang mengutamakan pencegahan Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat

tinggalnya Pelayanan yang menjunjung tinggi etika, moral. dan hukum Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertangungjawabkan

Fungsi dokter keluarga

Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki, yaitu (Azrul Azwar, dkk. 2004) :

a. Care Provider (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan

sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai. Juga sebagai pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan dipertangungjawabkan.

b. Comunicator (Penghubung atau Penyampai Pesan)Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang efektif

sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri serta memicu perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 3

Page 4: Pbl Sk1 Kedkel Arda

c. Decision Maker (Pembuat Keputusan)Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi

kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika, “cost effectiveness” untuk kepentingan pasien sepenuhnya dan membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empatik.

d. ManagerYang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam

maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana.

e. Community Leader (Pemimpin Masyarakat)Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya,

menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan atas nama masyarakat dan menjadi panutan masyarakat.

Selain fungsi, ada pula tugas dokter keluarga, yaitu :

a. Mendiagnosis dan memberikan pelayanan aktif saat sehat dan sakitb. Melayani individu dan keluarganyac. Membina dan mengikut sertakan keluarga dalam upaya penanganan penyakitd. Menangani penyakit akut dan kronike. Merujuk ke dokter spesialis

Kewajiban dokter keluarga :a. Menjunjung tinggi profesionalismeb. Menerapkan prinsip kedokteran keluarga dalam praktekc. Bekerja dalam tim kesehatand. Menjadi sumber daya kesehatane. Melakukan riset untuk pengembangan layanan primer

Kompetensi Dokter Keluarga

Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari pada seorang lulusan fakultas kedokteran pada umumnya. Kompetensi khusus inilah yang perlu dilatihkan melalui program perlatihan ini.

1. Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga2. Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam pelayanan

kedokteran keluarga3. Menguasai ketrampilan berkomunikasi,4. Menyelenggarakan hubungan profesional dokter- pasien untuk :

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 4

Page 5: Pbl Sk1 Kedkel Arda

Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga

Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk berkerjasana menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pengawasan dan pemantauan risiko kesehatan keluarga

Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim pada penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan.

Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia tahun 2006 adalah :

1. Kompetensi Dasara. Ketrampilan Komunikasi Efektifb. Ketrampilan Klinik Dasarc. Ketrampilan menerapkan dasar – dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku,

dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluargad. Ketrampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun

masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinir, dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer

e. Memanfaaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasif. Mawas diri dan pengembangan diri / belajar sepanjang hayatg. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik

2. Ilmu dan Ketrampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utamaa. Bedahb. Penyakit Dalamc. Kebidanan dan Penyakit Kandungand. Kesehatan Anake. THTf. Matag. Kulit dan Kelaminh. Psikiatrii. Sarafj. Kedokteran Komunitas

3. Ketrampilan Klinis Layanan Primer Lanjuta. Ketrampilan melakukan “health screening”b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjutc. Membaca hasil EKGd. Membaca hasil USGe. BTLS, BCLS, dan BPLS

4. Ketrampilan Pendukunga. Riset

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 5

Page 6: Pbl Sk1 Kedkel Arda

b. Mengajar kedokteran keluarga

5. Ilmu dan Ketrampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkapa. Semua cabang ilmu kedokteran lainnyab. Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif

6. Ilmu dan Ketrampilan Manajemen Klinika. Manajemen klinik dokter keluarga

Standar Kompetensi Dokter Keluarga menurut Deklarasi WONCA – WHO tahun 2003 meliputi :

1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentua. Bayi baru lahirb. Bayic. Anakd. Remajae. Dewasaf. Wanita hamil dan menyusuig. Lansia wanita dan pria

2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensifa. Memahami epidemiologi penyakitb. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadaic. Memahami ragam perbedaan faali dan metabolisme obatd. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologie. Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentuf. Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta penyuluhan

gizig. Memahami pokok masalah perkembangan normalh. Menyelenggarakan konseling psikologi dan perilakui. Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukanj. Menyelenggarakan layanan paliatif dan “jelang ajal”k. Menjunjung tinggi aspek etika pelayanan kedokteran

3. Mengkoordinasikan layanan kesehatan

a. Dengan keluarga pasien1) Penilaian keluarga2) Menyelenggarakan pertemuan keluarga (pasien)3) Pembinaan dan konseling keluarga

b. Dengan masyarakat1) Penilaian kesehatan masyarakat dan epidemiologi

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 6

Page 7: Pbl Sk1 Kedkel Arda

2) Pemeriksaan / penilaian masyarakat3) Mengenali dan memanfaatkan sumber daya masyarakat4) Program pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat5) Advokasi / pembelaan kepentingan kesehatan masyarakat

4. Menangani masalah – masalah kesehatan yang menonjola. Kelainan alergikb. Anestesia dan penanganan nyeric. Kelainan yang mengancam jiwa dan kegawatdaruratand. Kelainan kardiovaskulare. Kelainan kulitf. Kelainan mata dan telingag. Kelainan saluran cernah. Kelainan perkemihan dan kelamini. Kelainan obstetrik dan ginekologij. Penyakit infeksik. Kelainan muskuloskeletall. Kelainan neoplastikm. Kelainan neurologin. Psikiatri

5. Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatana. Menyusun dan menggerakkan timb. Kepemimpinanc. Ketrampilan manajemen praktikd. Pemecahan masalah konflike. Peningkatan kualitas

Perbedaan Dokter Umum dengan Dokter Keluarga

Tabel ini menjelaskan tentang perbedaan antara dokter praktek umum dengan dokter keluarga (Qomariah, 2000) :

DOKTER UMUM DOKTER KELUARGA

Cakupan Pelayanan

Terbatas Lebih Luas

Sifat Pelayanan Sesuai Keluhan Menyeluruh, Paripurna, bukan sekedar yang dikeluhkan

Cara Pelayanan Kasus per kasus dengan pengamatan sesaat

Kasus per kasus dengan berkesinambungan sepanjang

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 7

Page 8: Pbl Sk1 Kedkel Arda

hayat

Jenis Pelayanan Lebih kuratif hanya untuk penyakit tertentu

Lebih kearah pencegahan, tanpa mengabaikan pengobatan dan

rehabilitasi

Peran keluarga Kurang dipertimbangkan Lebih diperhatikan dan dilibatkan

Promotif dan pencegahan

Tidak jadi perhatian Jadi perhatian utama

Hubungan dokter-pasien

Dokter – pasien Dokter – pasien – teman sejawat dan konsultan

Awal pelayanan Secara individual Secara individual sebagai bagian dari keluarga komunitas dan

lingkungan

T u g a s   D o k t e r   K e l u a r g a

Menurut Ikatan Dokter Indonesia, DepKes RI dan FK-UI, tugas pokok Dokter Keluarga diantaranya adalah sebagai berikut:

M e n y e l e n g g a r a k a n   p e l a y a n a n   p r i m e r   s e c a r a   m e n y e l u r u h , d a n bermutu untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan.

Mend iagnos i s   s eca r a c epa t dan member ikan t e r ap i s eca r a c epa t dan tepat.

Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarga. M e m b i n a   k e l u a r g a   p a s i e n   u n t u k   b e r p a r t i s i p a s i   d a l a m  

u p a y a peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.

Menangan i penyak i t aku t dan k ron ik d i t i ngka t p r ime r . Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah

sakit. Te tap  be r t anggung j awab   a t a s   pa s i en  yang  d i ru jukan  ke  Dok te r  

Spesialis atau dirawat di rumah sakit. Memantau pasien yang telah dirujuk atau dikonsultasikan. Ber t i ndak s ebaga i m i t r a , penas iha t , dan konsu l t an bag i pa s i ennya . Mengkoord ina s ikan pe l ayanan yang d ipe r l ukan un tuk kepen t i ngan

pasien. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 8

Page 9: Pbl Sk1 Kedkel Arda

Kegiatan dan Sasaran dokter keluarga

1. Kegiatan yang Dilaksanakan

Ruang lingkup pertama dari pelayanan dokter keluarga adalah yang menyangkut kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan yang dimaksudkan di sini adalah pelayanan yang diselenggarakan. Berbeda dengan pelayanan yang diselenggarakan oleh berbagai spesialisasi kedokteran lainnya, pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi satu syarat pokok. Syarat pokok di sini adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh (comprehensive medical services). Dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran yang tidak menyeluruh bukanlah dokter keluarga yang baik. Dengan ruang lingkup yang seperti ini jelaslah untuk dapat menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga yang baik, perlulah dipahami dahulu apa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran yang menyeluruh tersebut.

2. Sasaran Pelayanan

Ruang lingkup kedua dari pelayanan dokter keluarga adalah yang menyangkut sasaran, yakni kepada siapa pelayanan dokter keluarga tersebut ditujukan. Sesuai dengan batasan yang dimiliki, sasaran yang dimaksudkan di sini adalah keluarga sebagai satu unit.

Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, pengertian keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, isteri atau suami, isteri, dan anak, atau ayah dan anak atauibu dan anak.

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai nilai strategis dalam pembangunan kesehatan, karena setiap masalah individu merupakan masalah keluarga dan sebaliknya. Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami, isteri, anak, dan anggota keluarga lainnya (UU No.23 tahun 1992).

Kasus kesehatan dari setiap individu perlu pendekatan secara holistik (menyeluruh). Selain individu sebagai obyek kasus, juga individu sebagai seorang manusia yang terkait dengan aspek fisik (biologis), psikologis, sosial, dan kultural serta lingkungan.Masalah kesehatan individu merupakan suatu komponen dari sistem pemeliharaan kesehatan dari individu yang bersangkutan, individu sebagai bagian dari keluarga, dan sebagai bagian dari masyarakat yang meliputi aspek biomedis, psikologis, aspek pengetahuan, sikap dan perilaku, aspek sosial dan lingkungan (Dinkes Propinsi Jawa Tengah, 2004).

Saparinah Sadli (1982) menggambarkan hubungan individu dengan lingkungan sosial yang saling mempengaruhi sebagai berikut :

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 9

Page 10: Pbl Sk1 Kedkel Arda

Setiap individu sejak lahir berada di dalam suatu kelompok, terutama kelompok keluarga. Kelompok ini akan membuka kemungkinan untuk dipengaruhi atau mempengaruhi anggota-anggota kelompok lain. Oleh karena pada setiap kelompok senantiasa berlaku aturan - aturan dan norma - norma sosial tertentu, maka perilaku setiap individu anggota kelompok berlangsung di dalam suatu jaringan normatif. Demikian pula perilaku individu tersebut terhadap masalah - masalah kesehatan. (Notoatmodjo, 2003). Adapun kita ketahui ada sembilan fungsi keluarga, yaitu :

a. Fungsi holistik

Fungsi holistik adalah fungsi keluarga yang meliputifungsi biologis, fungsi psikologi, dan fungsi sosial – ekonomi.Fungsi biologis menunjukkan apakah di dalam keluarga tersebut terdapat gejala – gejala penyakit yang menurun (herediter), penyakit menular, maupun penyakit kronis.Fungsi psikologis menunjukkan bagaimana hubungan antara anggota keluarga, apakah keluarga tersebut dapat memecahkan masalah bersama. Fungsi sosio-ekonomi menunjukkan bagaimana kondisi ekonomi keluarga, dan peran aktif keluarga dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

b. Fungsi fisiologis

Fungsi fisiologis keluarga diukur dengan APGAR score. APGAR score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan anggota keluargayang lain. APGAR score meliputi :

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 10

Page 11: Pbl Sk1 Kedkel Arda

1. Adaptation : kemampuan anggota keluarga tersebut beradapatasi dengan anggota keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga yang lain.

2. Partnership : menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.

3. Growth : menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal – hal baru yang dilakukan anggota keluarga tersebut.

4. Affection : menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga.

5. Resolve : menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.

Skor untuk masing – masing kategori adalah :0 = jarang / tidak sama sekali1 = kadang – kadang2 = sering / selaluTerdapat tiga kategori penilaian, yaitu nilai rata – rata 5 kurang, 6 – 7 cukup, dan 8 – 10 adalah baik.

c. Fungsi patologis

Fungsi patologis keluarga dinilai dengan menggunakan SCREEM score dengan rincian sebagai berikut :

1) Social (melihat bagaimana interaksi dengan tetangga sekitar)2) Culture (melihat bagaimana kepuasan keluarga terhadap budaya, tata krama, dan

perhatian terhadap sopan santun)3) Religious (melihat ketaatan anggota keluarga dalam menjalankan ibadah sesuai dengan

ajaran agamanya)4) Economic (melihat status ekonomi anggota keluarga)5) Educational (melihat tingkat pendidikan anggota keluarga)6) Medical (melihat apakah anggota keluarga ini mampu mendapatkan pelayanan kesehatan

yang memadai).

d. Fungsi hubungan antarmanusia

Menunjukkan baik atau tidaknya hubungan atau interaksi antar anggota keluarga (Interaksi dua arah baik digambarkan dengan garis penuh, tidak baik digambarkan dengan garis putus–putus).

e. Fungsi keturunan (genogram)

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 11

Page 12: Pbl Sk1 Kedkel Arda

Fungsi keturunan (genetik) dinilai dari genogram keluarga. Menunjukkan adanya penyakit keturunan ataukah penyakit menular dalam keluarga. Apabila keduanya tidak ditemukan, berarti dalam keadaan baik.

f. Fungsi perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan)

Fungsi perilaku meliputi pengetahuan tentang kesehatan, sikap sadar akan pentingnya kesehatan, dan tindakan yang mencerminkan pola hidup sehat.

g. Fungsi nonperilaku (Lingkungan, pelayanan kesehatan, keturunan)

Fungsi nonperilaku meliputi lingkungan dan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan meliputi :1) Kepedulian memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan2) Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan3) Jarak dengan Puskesmas / Rumah Sakit

h. Fungsi indoorFungsi indoor ini menunjukkan gambaran lingkungan dalam rumah apakah telah

memenuhi syarat – syarat kesehatan. Penilaian meliputi lantai, dinding , ventilasi, pencahayaan, sirkulasi udara, sumber air bersih, jarak jamban dengan rumah, serta pengelolaan sampah dan limbah.

i. Fungsi outdoor

Menunjukkan gambaran lingkungan luar rumah apakah telah memenuhi syarat – syarat kesehatan, misalnya jarak rumah dengan jalan raya, tingkat kebisingan, serta jarak rumah dengan sungai dan tempat pembuangan sampah umum.

Pelayanan dokter keluarga yang tidak memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan, tidak memperhatikan pengaruh masalah kesehatan yang dihadapi terhadap keluarga, dan ataupun tidak memperhatikan pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga, bukanlah pelayanan dokter keluarga yang baik.

Kedua ruang lingkup ini saling terkait, yang secara sederhana dapat dibedakan dalam bagan sebagai berikut :

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 12

Page 13: Pbl Sk1 Kedkel Arda

Konsep Pelayanan Kedokteran keluarga

Pendekatan Holistik dan komprehensif

Kesehatan holistik adalah sebuah konsep dalam praktek medis menegakkan bahwa semua aspek kebutuhan masyarakat, psikologis, fisik dan sosial harus diperhitungkan dan dilihat sebagai keseluruhan. Seperti yang didefinisikan di atas, pandangan holistik pada pengobatan secara luas diterima di kesehatan.  Sebuah definisi yang berbeda, mengklaim penyakit yang merupakan hasil dari fisik, ketidakseimbangan emosional, spiritual, sosial dan lingkungan, digunakan dalam pengobatan alternative.

Pasien yang sedang mengalami sakit, baik dirawat di rumah maupun di rumah sakit akan mengelami kecemasan dan stress pada semua tingkat usia. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dakter, dan tenaga kesehatan lainnya); lingkungan baru maupun dukungan keluarga yang menunggui selama perawatan. Keluarga juga sering merasa cemas dengan perkembangan keadaan pasien, pengobatan, dan biaya perawatan. Meskipun dampak tersebut tidak secara langsung kepada anak, tetapi secara psikologis pasien akan merasakan perubahan perilaku dari keluarga yang menungguinya selama perawatan (Marks, 1998: 53). Pasien menjadi semakin stress dan berpengaruh terhadap proses penyembuhannya, yaitu penurunan respons imun. Hal ini telah dibuktikan oleh Robert Arder (1885) bahwa pasien yang mengalami kegocangan jiwa akan mudah terserang penyakit, karena pada kondisi stres akan terjadi penekanan sistem imun (Subowo,1992).

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 13

Page 14: Pbl Sk1 Kedkel Arda

Pasien yang merasa nyaman selama perawatan dengan menerapkan model asuhan yang holistik, yaitu adanya dukungan sosial keluarga, lingkungan perawatan yang terapeutik, dan sikap perawat yang penuh dengan perhatian akan mempercepat proses penyembuhan. Berdasarka hasil pengamatan penulis, pasien yang dirawat di rumah sakit masih sering mengalami stress hospitalisasi yang berat, khususnnya takut terhadap pengobatan, asing dengan lingkungan baru, dan takut terhadap petugas kesehatan. Fakta tersebut merupakan masalah penting yang harus mendapatkan perhatian perawatn dalam mengelola asuhan keperawatan. Menurut penulis faktor tersebut sangat berkaitan dengan distres hospitalisasi.

Berdasarkan pada konsep psikoneuroimunologi, melalui poros hypothalamus hypofisis adrenal, bahwa stres psikologis akan berpengaruh pada hipotalamus, kemudian hypothalamus akan mempengaruhi hypofise sehingga hipofise akan mengekspresikan ACTH (adrenal cortico tropic hormone) yang akhirnya dapat mempengaruhi kelenjar adrenal, di mana kelenjar ini akan menghasilkan kortisol. Apabila stres yang dialami pasien sangat tinggi, maka kelenjar adrenal akan menghasilkan kortisol dalam jumlah banyak sehingga dapat menekan sistem imun (Clancy, 1998). Adanya penekanan system imun inilah nampaknya akan berakibat pada penghambatan proses penyembuhan. Sehingga memerlukan waktu perawatan yang lebih lama dan bahkan akan mempercepat terjadinya komplikasi-komplikasi selama perawatan Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan perbaikan kinerja kepada perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan model holoistik, yaitu biopsikososiospiritual. Salah satu model yang digunakan dalam penerapan teknologi ini adalah berdasar pengembangan teori adaptasi dari S.C. Roy. Pada teori ini ditekankan pada pemenuhan perawat kepada psdirn secar holistik, yaitu aspek fisik (atraumatic care); psikis (memfasilitasi koping yang konstruktif); dan aspek sosial(menciptakan hubungan dan lingkungan yang konstruktif dengan melibatkan keluarga dalam perawatan).

A.     DIMENSI PENDEKATAN HOLISTIK

1.      DIMENSI PSIKOLOGIS (STRATEGI KOPING)

Mekanisme koping adalah mekanisme yang digunakan individu untuk menghadapi perubahan yang diterima. Apabila mekanisme koping berhasil, maka orang tersebut akan dapat beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Mekanime koping dapat dipelajari, sejak awal timbulnya stresor dan orang menyadari dampak dari stressor tersebut (Carlson, 1994). Kemampuan koping dari individu tergantung dari 7 temperamen, persepsi, dan kognisi serta latar belakang budaya/norma dimana dia dibesarkan (Carlson, 1994). Mekanisme koping terbentuk melalui proses belajar dan mengingat. Belajar disini adalah kemampuan menyesuaikan diri (adaptasi) pada pengaruh faktor internal dan eksternal (Nursalam, 2003). Menurut Roy, yang dikutip oleh Nursalam (2003) mekanisme belajar merupakan suatu proses didalam sistem adaptasi (cognator) yangmeliputi mempersepsikan suatu informasi, baik dalam bentuk implisit maupun eksplisit. Belajar implisit umumnya bersifat reflektif dan tidak memerlukan kesadaran (focal) sebagaimana terlihat pada gambar. Keadaan ini ditemukan pada perilaku kebiasaan, sensitisasi dan keadaan. Pada habituasi timbul suatu penurunan dari transmisi sinap pada neuron sensoris sebagai akibat dari penurunan jumlah

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 14

Page 15: Pbl Sk1 Kedkel Arda

neurotransmitter yang berkurang yang dilepas oleh terminal presinap (Bear, 1996; Notosoedirdjo, 1998). Pada habituasi menuju ke depresi homosinaptik untuk suatu aktivitas dari luar yang terangsang terus menerus (Bear, 1996). Sensitifitas sifatnya lebih kompleks dari habituasi, mempunyai potensial jangka panjang (beberapa menit sampai beberapa minggu). Koping yang efektif menempati tempat yang central terhadap ketahanan tubuh dan daya penolakan tubuh terhadap gangguan maupun serangan suatu penyakit baik bersifat fisik maupun psikis, sosial, spiritual. Perhatian terhadap koping tidak hanya terbatas pada sakit ringan tetapi justru penekanannya pada kondisi sakit yang berat (Notosoedirdjo M, 1998 & Keliat, 1999). Lipowski membagi koping dalam 2 bentuk , yaitu coping style dan coping strategy. Coping style merupakan mekanisme adaptasi individu meliputi mekanisme psikologis dan mekanisme kognitif dan persepsi. Sifat dasar coping style adalah mengurangi makna suatu konsep yang dianutnya, misalnya penolakan atau pengingkaran yang bervariasi yang tidak realistis atau berat (psikotik) hingga pada tingkatan yang sangat ringan saja terhadap suatu keadaan. Coping strategy merupakan koping yang digunakan individu secara sadar dan terarah dalam mengatasi sakit atau stresor yang dihadapinya. Terbentuknya mekanisme koping bisa diperoleh melalui proses belajar dalam pengertian yang luas dan relaksasi. Apabila individu mempunyai mekanisme koping yang efektif dalam menghadapi stresor, maka stresor tidak akan menimbulkan stres yang berakibat kesakitan (disease), tetapi stresor justru menjadi stimulan yang mendatangkan wellness dan prestasi.Strategi Koping (Cara Penyelesaian Masalah) Beradaptasi terhadap penyakit memerlukan berbagai strategi tergantung ketrampilan koping yang bisa digunakan dalam menghadapi situasi sulit. Menurut Mooss (1984) yang dikutip Brunner dan Suddarth menguraikan yang positif (Teknik Koping) Ada 3 teknik koping yang ditawarkan dalam mengatasi stress:

a) Pemberdayaan Sumber Daya Psikologis (Potensi diri) Sumber daya psikologis merupakan kepribadian dan kemampuan individu dalam memanfaatkannya menghadapi stres yang disebabkan situasi dan lingkungan (Pearlin & Schooler, 1978:5). Karakterisik di bawah ini merupakan sumber daya psikologis yang penting.

1) Pikiran yang positif tentang dirinya (harga diri) Jenis ini bermanfaat dalam mengatasi situasi stres, sebagaimana teori dari Colley’s looking-glass self: rasa percaya diri, dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

2) Mengontrol diri sendiriKemampuan dan keyakinan untuk mengontrol tentang diri sendiri dan situasi (internal control) dan external control (bahwa kehidupannya dikendalikan oleh keberuntungan, nasib, dari luar) sehingga pasien akan mampu mengambil hikmah dari sakitnya(looking for silver lining). Kemampuan mengontrol diri akan dapat memperkuat koping pasien, perawat harus menguatkan kontrol diri pasien dengan melakukan:

Membantu pasien mengidentifikasi masalah dan seberapa jauh dia dapat mengontrol diri

Meningkatkan perilaku menyeleseaikan masalah

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 15

Page 16: Pbl Sk1 Kedkel Arda

Membantu meningkatkan rasa percaya diri, bahwa pasien akanmendapatkan hasil yang lebih baik

Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengambil keputusan terhadap dirinya

Mengidentifikasi sumber-sumber pribadi dan lingkungan yang dapat meningkatkan kontrol diri: keyakinan, agama

b) Rasionalisasi (Teknik Kognitif)Upaya memahami dan mengiterpretasikan secara spesifik terhadap stres dalam mencari arti dan makna stres (neutralize its stressfull). Dalam menghadapi situasi stres, respons individu secara rasional adalah dia akan menghadapi secara terus terang, mengabaikan, atau memberitahukan kepada diri sendiri bahwa masalah tersebut bukan sesuatu yang penting untuk dipikirkan dan semuanya akan berakhir dengan sendirinya. Sebagaian orang berpikir bahwa setiap suatu kejadian akan menjadi sesuatu tantangan dalam hidupnya. Sebagian lagi menggantungkan semua permasalahan dengan melakukan kegiatan spiritual, lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta untuk mencari hikmah dan makna dari semua yang terjadi.

c) Teknik PerilakuTeknik perilaku dapat dipergunakan untuk membantu individu dalam mengatasi situasi stres. Beberapa individu melakukan kegiatan yang bermanfaat dalam menunjang kesembuhannya. Misalnya, pasien HIV akan melakukan aktivitas yang dapat membantu peningkatan daya tubuhnya dengan tidur secara teratur, makan seimbang, minum obat anti retroviral dan obat untuk infeksi sekunder secara teratur, tidur dan istirahat yang cukup, dan menghindari konsumsi obat-abat yang memperparah keadan sakitnya.

2.      DIMENSI SOSIAL

Dukungan sosial sangat diperlukan oleh setiap manusia. Individu yang termasuk dalam memberikan dukungan social meliputi pasangan (suami/istri), orang tua, anak, sanak keluarga, teman, tim kesehatan, atasan, dan konselor.

a. Konsep Dukungan SosialBeberapa pendapat mengatakan dukungan sosial terutama dalam konteks hubungan yang akrab atau kualitas hubungan perkawinan dan keluarga barangkali merupakan sumber dukungan sosial yang paling penting (Rodin & Salovey, 1989 dikutip Smet, 1994). Jenis dukungan social: House membedakan empat jenis atau dimensi dukungan social

Dukungan EmosionalMencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan

Dukungan PenghargaanTerjadi lewat ungkapan hormat/ penghargaan positif untuk orang lain itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 16

Page 17: Pbl Sk1 Kedkel Arda

dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain misalnya orang itu kurang mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah harga diri)

Dukungan InstrumentalMencakup bantuan langsung misalnya orang memberi pinjaman uang, kepada orang yang membutuhkan atau menolong dengan member pekerjaan pada orang yang tidak punya pekerjaan.

Dukungan InformatifMencakup pemberian nasehat, petunjuk, sarana.

b. Hubungan Dukungan Sosial dengan kesehatanMenurut Gottilieb, 1983 dikutip Smet, 1994 terdapat pengaruh dukungan social terhadap kesehatan tetapi bagaimana hal itu terjadi? Penelitian terutama memusatkan pengaruh dukungan sosial pada stres sebagai variabel penengah dalam perilaku kesehatan dan hasil kesehatan. Dua teori pokok diusulkan, hipotesis penyangga (Buffer Hypothesis) dan hipotesis efek langsung (direct effect hypothesis). Menurut hipotesis penyangga dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dan melindungi orang itu terhadap efek negatif dari stres berat. Fungsi yang bersifat melindungi ini hanya atau terutama efektif kalau orang itu menjumpai stres yang kuat. Dalam stres yang rendah terjadi sedikit atau tidak ada penyangga bekerja dengan dua orang. Orang-orang dengan dukungan sosial tinggi mungkin akan kurang menilai situasi penuh stress (mereka akan tahu bahwa mungkin akan ada seseorang yang dapat membantu mereka). Orang-orang dengan dukungan sosial tinggi akan mengubah respon mereka terhadap sumber stres misalnya pergi ke seorang teman untuk membicarakan masalahnya. Hipotesis efek langsung berpendapat bahwa dukungan sosial itu bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan tidak peduli banyaknya stress yang dialami orang-orang menurut hipotesis ini efek dukungan sosial yang positif sebanding dibawah intensitas stes tinggi dan rendah. Contohnya orang-orang dengan dukungan sosial tinggi dapat memiliki penghargaan diri yang lebih tinggi yang membuat mereka tidak begitu mudah diserang stres.

c. Dukungan Sosial (Social Support)Hampir setiap orang tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri, tetapi mereka memerlukan bantuan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dukungan sosial merupakan mediator yang penting dalam menyelesaikan masalah seseorang. Hal ini karena individu merupakan bagian dari keluarga, teman sekolah atau kerja, kegiatan agama ataupun bagian dari kelompok lainnya. Perlin dan Aneshense (1986: 418) mendefinisikan “sosial resources one is able to call upon in dealing with …. problematic conditions of life”. Sedangkan Selye (1983) menekankan pada konsep “flight or flight” reaction: “ when circumstances offered opportunity for success (or there was no choice), human would fight: in the face of overhelming odds, humans shought flight” Dimensi dukungan social.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 17

Page 18: Pbl Sk1 Kedkel Arda

Dimensi dukungan sosial meliputi 3 hal (Jacobson, 1986):

1. Emotional support, miliputi; perasaan nyaman, dihargai, dicintai, dan diperhatikan)

2. Cognitive support, meliputi informasi, pengetahuan dan nasehat3. Materials support, meliputi bantuan / pelayanan berupa sesuatu barang dalam

mengatasi suatu masalah

3.      DIMENSI SPIRITUAL

Asuhan keperawatan pada aspek spiritual ditekankan pada penerimaan pasien terhadap sakit yang dideritanya (Ronaldson, 2000). Sehingga pasien akan dapat menerima dengan ikhlas terhadap sakit yang dialami dan mampu mengambil hikmah.

Asuhan keperawatan yang dapat diberikan adalah:

a) Menguatkan harapan yang realistis kepada pasien terhadap kesembuhanHarapan merupakan salah satu unsur yang penting dalam dukungan sosial. Orang bijak mengatakan “hidup tanpa harapan, akan membuat orang putus asa dan bunuh diri”. Perawat harus meyakinkan kepada pasien bahwa sekecil apapun kesembuhan, misalnya akan memberikan ketenangan dan keyakinan pasien untuk berobat.

b) Pandai mengambil hikmahPeran perawat dalam hal ini adalah mengingatkan dan mengajarkan kepada pasien untuk selalu berfikiran positif terhadap semua cobaan yang dialaminya. Dibalik semua cobaan yang dialami pasien, pasti ada maksud dari Sang Pencipta. Pasien harus difasilitasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan jalan melakukan ibadah secara terus menerus. Sehingga pasien diharapkan memperoleh suatu ketenangan selama sakit.

c) Ketabahan hatiKarakteristik seseorang didasarkan pada keteguhan dan ketabahan hati dalam menghadapi cobaan. Individu yang mempunyai kepribadian yang kuat, akan tabah dalam menghadapi setiap cobaan. Individu tersebut biasanya mempunyai keteguhan hati dalam menentukan kehidupannya. Ketabahan hati sangat dianjurkan kepada pasien. Perawat dapat menguatkan diri pasien dengan memberikan contoh nyata dan atau mengutip kitab suci atau pendapat orang bijak; bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada umatNYA, melebihi kemampuannya (Al. Baqarah, 286). Pasien harus diyakinkan bahwa semua cobaan yang diberikan pasti mengandung hikmah, yang sangat penting dalam kehidupannya.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 18

Page 19: Pbl Sk1 Kedkel Arda

B. TERAPI HOLISTIK

Pusat Nasional Pengobatan Pelengkap dan Alternatif (NCCAM) mendefinisikan pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) sebagai "sebuah kelompok yang beragam sistem perawatan medis dan kesehatan, praktek, dan produk-produk yang saat ini tidak dianggap sebagai bagian dari pengobatan konvensional." Menurut NCCAM, ada tidak ada bukti ilmiah tradisional sebagai efektivitas terapi CAM, tetapi pertanyaan masih banyak alat tenun untuk validitas terapi CAM oleh penelitian ilmiah konvensional. Terapi CAM terus berkembang sebagai pengobatan tertentu yang terbukti aman dan efektif dan dimasukkan dalam perawatan kesehatan konvensional, mengubah cara pendekatan dokter penyakit.

1. PENGOBATAN HOLISTIK

Tujuan pengobatan holistik adalah untuk mengobati penyakit utama dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Teori ini lebih jauh menegaskan bahwa ini juga akan mempengaruhi penyakit sekunder tanpa pengobatan karena sistem kekebalan tubuh diperkuat. Terapi holistik upaya untuk mengurangi penyebab penyakit. Pendekatan holistik adalah pengobatan holistik rencana spesifik untuk setiap pasien sesuai dengan kebutuhan individu nya. Terapi ini melampaui standar perawatan untuk penyakit.

Metode Pengobatan Holistic yang  dikembangkan dengan terapi berikut :1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan 3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah4. Silaturahmi Doktrin5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang 

Dengan method alamiah yang ilmiah dan ilahiyah ini, insya Allah semua jenis penyakit baik medis dan non medis dapat sembuh permanen, dan dalam pengobatan ini pendampingan dari keluarga sangat diperlukan sebagai pembantu terapis , maka untuk itu keluarga pasien juga kami berikan arahan-arahan konsep holistic dan diberikan keilmuan baik teori dan praktek spesifik terhadap penyakit pasien, sehingga pengobatan ini dapat berlangsung terus tanpa henti sepanjang hari. inilah yang menyebakan metode ini lebih cepat berhasil daripada konsep kedokteran konvensional..

Dalam pengobatan alternatif, diyakini bahwa aspek spiritual juga harus dipertimbangkan ketika menilai seseorang secara keseluruhan kesejahteraan. Hal ini diklaim aspek rohani tidak terkait dengan ideologi keagamaan.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 19

Page 20: Pbl Sk1 Kedkel Arda

2. PENYEMBUHAN HOLISTIK

Ada banyak tubuh, pikiran, dan semangat terapi saat ini sedang digunakan dalam penyembuhan holistik untuk memperbaiki ketidakseimbangan di bidang energi fisik dan rohani pasien. Tujuan dari terapi ini adalah untuk meringankan penyumbatan energi dalam tubuh dan mempromosikan penyembuhan fisik, mental, emosional dan spiritual.

a) Terapi holistik tubuh termasuk tetapi tidak terbatas pada: akupresur, akupunktur, aromaterapi, biofeedback, chiropractics, homeopati, terapi pijat dan yoga.

b) Terapi pikiran termasuk tetapi tidak terbatas pada: terapi seni, citra dipandu, hipnoterapi, pelatihan hidup, meditasi, dan psikoterapi.

c) Terapi spiritual termasuk tetapi tidak terbatas pada: konseling astrologi, penyaluran, media, regresi kehidupan masa lalu, paranormal, penyembuhan dan konseling spiritual shamamic.

C. PENDEKATAN HOLISTIK

Menurut Pusat Nasional Pengobatan Pelengkap dan Alternatif, ada tiga pendekatan standar untuk perawatan holistik: pengobatan komplementer, yang mencakup perawatan medis konvensional dalam hubungannya dengan terapi holistik, pengobatan alternatif, yang digunakan di tempat pengobatan konvensional, dan kedokteran integratif , yang menggabungkan terapi medis dengan perawatan holistik utama yang ada memang ada beberapa bukti ilmiah yang substansial untuk keamanan dan efektivitas dari pendekatan holistik. Pusat Nasional Pengobatan Pelengkap dan Alternatif mendefinisikan terapi holistik ke dalam lima kategori utama.

1. Obat Alternatif: sistem medis yang lengkap dibangun di atas teori dan praktek. Banyak dari sistem ini dikembangkan terpisah dari dan sebelumnya daripada banyak pendekatan medis standar yang digunakan di Amerika Serikat ini termasuk obat homeopati dan naturopati. Non-barat termasuk sistem pengobatan tradisional China dan Ayurveda.

2. Intervensi pikiran-tubuh: pengobatan pikiran-tubuh menggunakan banyak teknik untuk meningkatkan kemampuan pikiran untuk mempengaruhi penyembuhan fisik. Teknik yang utama yang sekarang termasuk kelompok pendukung pasien dan terapi perilaku kognitif. Lain pikiran-tubuh terapi meliputi meditasi, doa, penyembuhan mental, dan terapi untuk outlet kreatif seperti seni, musik, atau tari.

3. Terapi biologis berbasis: menggunakan zat yang ditemukan di alam seperti herbal, makanan, dan vitamin. Terapi ini belum terbukti secara ilmiah.

4. Metode manipulatif dan tubuh berbasis: menggunakan manipulasi dan / atau gerakan dari satu atau lebih bagian tubuh. Contoh termasuk: chiropractics, manipulasi osteopathic, dan pijat .

5. Energi terapi: Ada dua jenis terapi energi; terapi dan terapi bioelectromagnetic biofield. Biofield terapi memanipulasi medan energi yang mengelilingi tubuh konon dengan menerapkan tekanan dan atau memanipulasi tubuh dengan menempatkan tangan di atau melalui bidang energi. Contohnya meliputi: reiki dan sentuhan terapeutik. Terapi  Bioelectromagnetic termasuk penggunaan yang tidak

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 20

Page 21: Pbl Sk1 Kedkel Arda

konvensional dari medan elektromagnetik seperti: bidang pulsa, medan magnet, arus bolak balik dan badang arus searah.

D. PRAKTEK HOLISTIK KESEHATAN

Beberapa praktek kesehatan holistik alternatif meliputi, tetapi tidak terbatas pada:

alami diet dan obat herbal suplemen gizi latihan relaksasi psiko-spiritual konseling meditasi latihan pernapasan akupunktur

Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga

1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of clinical care)

a. Standar Pelayanan Paripurna (standard of comprehensive of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and spesific protection), pemulihan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran.

1) Pelayanan medis strata pertama untuk semua orangPelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan pendekatan

kedokteran keluarga yang memenuhi standar pelayanan dokter keluarga dan diselenggarakan oleh dokter yang sesuai dengan standar profesi dokter keluarga serta memiliki surat ijin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat praktik.

2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatanPelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan

pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya.3) Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala kesempatan dalam menerapkan pencegahan masalah kesehatan pada pasien dan keluarganya.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 21

Page 22: Pbl Sk1 Kedkel Arda

4) Deteksi diniPelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala

kesempatan dalam melaksanakan deteksi dini penyakit dan melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk itu.

5) Kuratif medikPelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk melaksanakan pemulihan

kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medik, dan bila perlu akan dikonsultasikan dan / atau dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan dengan strata yang lebih tinggi.

6) Rehabilitasi medik dan sosialPelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menerapkan segala

kesempatan rehabilitasi pada pasien dan / atau keluarganya setelah mengalami masalah kesehatan atau kematian baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial.

7) Kemampuan sosial keluargaPelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan kondisi

sosial pasien dan keluarganya.8) Etik medikolegal

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai dengan mediko legal dan etik kedokteran.

b. Standar Pelayanan Medis (standard of medical care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis.1) Anamnesis

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien (patient-centered approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis

2) Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangDalam rangka memperoleh tanda - tanda kelainan yang menunjang diagnosis

atau menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluarga melakukan pemeriksaan fisik secara holistik; dan bila perlu menganjurkan pemeriksaan penunjang secara rasional, efektif dan efisien demi kepentingan pasien semata.

3) Penegakkan diagnosis dan diagnosis bandingPada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagnosis kerja dan

beberapa diagnosis banding yang mungkin dengan pendekatan diagnosis holistik.4) Prognosis

Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan prognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta tanda bukti terkini (evidence based).

5) KonselingUntuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaik

penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan konseling dengan

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 22

Page 23: Pbl Sk1 Kedkel Arda

kepedulian terhadap perasaan dan persepsi pasien (dan keluarga) pada keadaan di saat itu.

6) KonsultasiPada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter

lain yang dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman. Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasien semata.

7) RujukanPada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke dokter lain

yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman. Rujukan dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasien semata.

8) Tindak lanjutPada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk dapat

dilaksanakan tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di klinik, maupun di tempat pasien.

9) TindakanPada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan medis

yang rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik di strata pertama, dan demi kepentingan pasien.

c. Standar Pelayanan Menyeluruh (standard of holistic of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu peduli bahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya.1) Pasien adalah manusia seutuhnya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai manusia yang seutuhnya.

2) Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannyaPelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai

bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien.

3) Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnyaPelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar

kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan keluarganya.

d. Standar Pelayanan Terpadu (standard of integration of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 23

Page 24: Pbl Sk1 Kedkel Arda

1) Koordinator penatalaksanaan pasienPelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam penatalaksanaan

pasien yang diselenggarakan bersama, baik bersama antar dokter – pasien - keluarga, maupun bersama antar dokter – pasien - dokter spesialis / rumah sakit.

2) Mitra dokter - pasienPelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara dokter

dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis.3) Mitra lintas sektoral medik

Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.

4) Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medikPelayanan dokter keluarga mempedulikan dan memperhatikan kebutuhan dan

perilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.

e. Standar Pelayanan Bersinambung (standard of continuum care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung, yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien.

1) Pelayanan proaktifPelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secara proaktif.

2) Rekam medik bersinambungInformasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada saat datang,

digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan.

3) Pelayanan efektif efisienPelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif

dan efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan sadar biaya.4) Pendampingan

Pada saat - saat dilaksanakan konsultasi dan / atau rujukan, pelayanan dokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien.

2. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of behaviour in practice)

a. Standar perilaku terhadap pasien (patient-physician relationship standard)

Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakannya.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 24

Page 25: Pbl Sk1 Kedkel Arda

1) Informasi memperoleh pelayananPelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai

cara untuk memperoleh pelayanan yang diinginkan.2) Masa konsultasi

Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan apa yang diperolehnya pada anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan yang dipilihnya, sebisanya 10 menit untuk setiap pasien.

3) Informasi medik menyeluruhDokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai

seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi, rujukan, pengobatan, tindakan dan sebagainya sehingga memungkinkan pasien untuk dapat memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara puas dan terinformasi.

4) Komunikasi efektifDokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa saling

percaya.5) Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, hak dan kewajiban dokter termasuk menjunjung tinggi kerahasiaan pasien.

b. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (Standard of partners relationship in practice)

Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang dokter keluarga sebagai pimpinan manajemen untuk mengelola klinik secara profesional.1) Hubungan profesional dalam klinik

Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan satu atau beberapa tenaga kesehatan dan tenaga lainnya berdasarkan atas hubungan kerja yang profesional dalam suasana kekeluargaan.

2) Bekerja dalam timPada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam peningkatan derajat

kesehatan pasien dan keluarga, pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim.3) Pemimpin klinik

Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter keluarga atau bila terdiri dari beberapa dokter keluarga dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen yang berbeda di bawah tanggung jawab pimpinan.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 25

Page 26: Pbl Sk1 Kedkel Arda

c. Standar perilaku dengan sejawat (Standard of working with colleagues)

Pelayanan dokter keluarga menghormati dan menghargai pengetahuan, ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara profesional.1) Hubungan profesional antar profesi

Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik dengan mempunyai hubungan profesional dengan profesi medik lainnya untuk kepentingan pasien.

2) Hubungan baik sesama dokterPelayanan dokter keluarga menghormati keputusan medik yang diambil oleh

dokter lain dan memperbaiki penatalaksanaan pasien atas kepentingan pasien tanpa merugikan nama dokter lain.

3) Perkumpulan profesiDokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah anggota

perkumpulan profesi yang sekaligus menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia dan berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang ada.

d. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik (Standard of knowledge and skill development)

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan - kegiatan ilmiah guna memelihara dan menambah ketrampilan praktik serta meluaskan wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya.

1) Mengikuti kegiatan ilmiahPelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang berpraktik untuk

secara teratur dalam lima tahun praktiknya mengikuti kegiatan - kegiatan ilmiah seperti pelatihan, seminar, lokakarya dan pendidikan kedokteran berkelanjutan lainnya

2) Program jaga mutuPelayanan dokter keluarga melakukan program jaga mutu secara mandiri dan/

atau bersama-sama dengan dokter keluarga lainnya, secara teratur ditempat praktiknya.

3) Partisipasi dalam kegiatan pendidikanPelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam pendidikan dokter

keluarga, dan berusaha untuk berpartisipasi pada pelatihan mahasiswa kedokteran atau pelatihan dokter.

4) Penelitian dalam praktikPelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam penelitian dan

berusaha untuk menyelenggarakan penelitian yang sesuai dengan etika penelitian kedokteran, demi kepentingan kemajuan pengetahuan kedokteran.

5) Penulisan ilmiahDokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga berpartisipasi secara aktif

dan atau pasif pada jurnal ilmiah kedokteran.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 26

Page 27: Pbl Sk1 Kedkel Arda

e. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan (standard as community leader)

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan peningkatan kesehatan di sekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya.1) Menjadi anggota perkumpulan sosial

Dokter keluarga dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja dalam pelayanan dokter keluarga, menjadi anggota perkumpulan sosial untuk mempeluas wawasan pergaulan.

2) Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakatBila ada kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat di sekitar tempat

praktiknya, pelayanan dokter keluarga bersedia berpartisipasi aktif dalam kegiatan–kegiatan tersebut.

3) Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnyaBila ada wabah dan bencana yang mempengaruhi kesehatan di sekitarnya,

pelayanan dokter keluarga berpartisipasi aktif dalam penanggulangan khususnya dalam bidang kesehatan.

3. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of practice management)a. Standar sumber daya manusia (Standard of human resources)

Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat petugas kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau pelatihannya.1) Dokter keluarga

Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga adalah dokter yang bersertifikat dokter keluarga dan patut menjadi panutan masyarakat dalam hal perilaku kesehatan.

2) PerawatPerawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti

pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.

3) BidanBidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan

pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.

4) Administrator klinikPegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga, telah

mengikuti pelatihan untuk menunjang pelayanan pendekatan kedokteran keluarga.

b. Standar manajemen keuangan (Standard of finance management)Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya dengan manajemen keuangan

profesional.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 27

Page 28: Pbl Sk1 Kedkel Arda

1) Pencatatan keuanganKeuangan dalam praktek dokter keluarga tercatat secara seksama dengan cara

yang umum dan bersifat transparansi.2) Jenis sistim pembiayaan praktik

Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mengikuti , baik sistem pembiayaan praupaya maupun sistim pembiayaan fee-for service.

c. Standar manajemen klinik (Standard management of clinic for practice)Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan yang

disebut klinik dengan manajemen yang profesional.1) Pembagian kerja

Semua personil mengerti dengan jelas pembagian kerjanya masing - masing.2) Program pelatihan

Untuk personil yang baru mulai bekerja di klinik diadakan pelatihan kerja (job training) terlebih dahulu.

3) Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Seluruh personil yang bekerja di klinik mengikuti prosedur K3 (kesehatan

dan keselamatan kerja) untuk pusat pelayanan kesehatan.4) Pembahasan administrasi klinik

Pimpinan dan staf klinik secara teratur membahas pelaksanaan administrasi klinik.

4. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities)a. Standar fasilitas praktik (standard of practice facilities)

Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya.1) Fasilitas untuk praktik

Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan dan keamanan pasien, pegawai dan dokter yang berpraktik.

2) Kerahasiaan dan privasiKonsultasi dilaksanakan dengan memperhitungkan kerahasiaan dan privasi

pasien.3) Bangunan dan interior

Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan permanen atau semi permanen serta dirancang sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis strata pertama yang aman dan terjangkau oleh berbagai kondisi pasien.

4) Alat komunikasiKlinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyarakat

sekitarnya.5) Papan nama

Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama yang telah diatur oleh organisasi profesi.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 28

Page 29: Pbl Sk1 Kedkel Arda

b. Standar peralatan klinik (standard of practice equipments)Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik yang sesuai dengan fasilitas

pelayanannya, yaitu pelayanan kedokteran di strata pertama (tingkat primer).1) Peralatan medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia layanan strata pertama.

2) Peralatan penunjang medisPelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan penunjang medis

yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama.

3) Peralatan non medisPelayanan dokter keluarga memiliki peralatan non medis yang minimal harus

dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama.

c. Standar proses - proses penunjang praktik (Standard of clinical supports process)Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses - proses yang menunjang

kegiatan pelayanan dokter keluarga.1) Pengelolaan rekam medik

Pelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi rekam medik dengan dasar rekam medic berorientasikan pada masalah (problem oriented medical record).

2) Pengelolaan rantai dinginPelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku (cold

chain management) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin atau obat lainnya.3) Pengelolaan pencegahan infeksi

Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal precaution management yang mengutamakan pencegahan infeksi pada pelayanannya.

4) Pengelolaan limbahPelayanan dokter keluarga memperhatikan sistim pembuangan air kotor dan

limbah, baik limbah medis maupun limbah nonmedis agar ramah lingkungan dan aman bagi masyarakat sekitar klinik.

5) Pengelolaan air bersihPelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih atau air yang telah diolah

sehingga aman digunakan.6) Pengelolaan obat

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistim pengelolaan obat sesuai prosedur yang berlaku termasuk mencegah penggunaan obat yang kadaluwarsa.

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 29

Page 30: Pbl Sk1 Kedkel Arda

DAFTAR PUSTAKA

1. Prasetyawati , Arsita Eka . Kedokteran Keluarga dan Wawasannya. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.pdf

2. Wahyuni, Arlinda Sari. Pelayanan Dokter Keluarga. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.pdf3. Elkadi, Ahmed.1996. Contemporary Definition of Islamic Medicine. JIMA. Available

from : URL : http://www.iiim.org/Files/Articles/IM_definition_Dr.Elkadi_final.pdf

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012 Page 30