pbl 25 - mola hidatidosa (1)

Upload: micco-joshua-apriano-p

Post on 05-Jul-2018

253 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    1/14

    Pasien Yang Menderita Mola Hidatidosa

    Pendahuluan

    Frekuensi mola umumnya pada wanita di Asia lebih tinggi (1 atas 20 kehamilan) dari

     pada wanita di negara-negara Barat (1 atas 200 kehamilan). Soeones dkk (1!"#) melaporkan 1 $

    %& kehamilan' S r. *ipto +angunkusomo' ,akarta 1 $ 1 persalinan dan 1 $ ! kehamilan'

    /uat A Siregar (+edan) 1!%2 $ 11-1" per 1000 kehamilan' Soetomo (surabaya) 1 $ %0 persalinan'

    amhoer + (Bandung) $ !-21 per 1000 kehamilan.idak ada ras atau etnis khusus yang menadi

     predileksi bagi suatu kehamilan mola' meskipun pada negara-negara Asia menunukkan angka 1&

    kali lebih tinggi dibandingkan Amerika.anita Asia yang tinggal di Amerika tidak 

    menampakkan adanya perbedaan angka kehamilan mola dibandingkan degan grup etnis lainnya.

    +ola idatidosa sering teradi pada wanita usia reprodukti3. anita dewasa muda atau

     perimenopause berisiko tinggi untuk kehamilan mola. anita dengan usia lebih dari & tahun 2

    kali lipat lebih beresiko. an wanita dengan usia lebih dari 0 tahun beresiko # kali lipat

    dibandingkan dengan wanita yang usianya lebih muda.

    alam suatu studi di awai' insiden mola lebih sedikit pada orang kulit putih dan

     penduduk pribumi' dan insiden tertinggi pada populasi penduduk ,epang dan Filipina. 4nsiden

    mola meningkat pada awal kehamilan dan akhir masa reproduksi. +enurut kelompok penelitian

    uke yang membandingkan sebanyak 2.202 pasien mola hidatidosa dengan kelompok kontrol'

    didapati bahwa risiko menderita mola hidatidosa lebih tinggi pada usia 1& tahun atau lebih muda

    dan pada usia 0 tahun atau lebih tua. 4nsiden yang lebih rendah se5ara signi3ikan pada rentang

    usia 20-2! tahun. isiko relati3 terbesar adalah pada usia &0 tahun atau lebih. ampaknya tidak 

    ada perbedaan paritas antara kehamilanmola dengan kehamilan normal. 6sia dan paritas tidak 

    mempengaruhi hasil kehamilan mola se5ara klinis. 6sia kehamilan saat diagnosis mola

    ditegakkan tidak mempengaruhi sekuele selanutnya. 4nsiden mola ulangan dilaporkan sebanyak 

    0'"-27 dari seluruh kehamilan yang teradi setelahnya di Asia dan Amerika 6tara. 8enderita

    dengan kehamilan mola hidatidosa ulangan tersebut mempunyai risiko yang meningkat menadi

     penyakit tro3oblas ganas yang persisten pada 3ase penyakit mola berikutnya.1'2

    1

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    2/14

    Anamnesis

    +ola hidatidosa biasanya didiagnosis pada kehamilan trimester pertama. arianamnesis'

    didapatkan geala-geala hamil muda dengan keluhan perdarahan per9aginam yang sedikit atau

     banyak. 8asien uga dapat ditanyakan apakah terdapat riwayat keluar gelembung mola yang

    dianalogikan seperti mata ikan' riwayat hiperemesis' dan geala-geala tirotoksikosis.

    Pemeriksaan fisik 

    1. 4nspeksi $ diagnosis pasti mola hidatidosa adalah keluarnya gelembung-gelembung

    mola' muka dan kadang-kadang badan kelihatan pu5at kekuning-kuningan yang

    disebut muka mola (mola 3a5e).

    2. 8alpasi $ uterus membesar tidak sesuai dengan umur kehamilan' terasa lembek' tidak teraba bagian-bagian anin dan ballotement' gerakan anin tidak teraba' dan terdapat

    3enomena harmonika' yaitu darah dan gelembung mola keluar dan 3undus uteri turun

    lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru.

    . Auskultasi $ tidak terdengar denyut antung anin1

    Pemeriksaan penunjang

    8ada &07 kasus' mola hidatidosa dapat di5urigai walaupun gelembung molanya belum

    keluar dengan melakukan pemeriksaan ultrasonogra3i. :ambaran mola pada ultrasonogra3i

    menunukkan gambaran badai salu (snow 3lake pattern)' tidak ditemukan denyut antung anin

    dan bagian-bagian anin. engan pemeriksaan ini' mola hidatidosa sudah dapat didiagnosis pada

    kehamilan 12 minggu' penulis lain menyatakan pada kehamilan % minggu.

    es A5osta Sison yaitu menggunakan sonde uterus untuk membedakan mola hidatidosa

    dengan kehamilan normal. 8rinsipnya bila pada kehamilan normal dalam ka9um uteri terdapat

     anin yang dilindungi oleh selaput ketuban' sedangkan pada mola hidatidosa hanya terdapat

    gelembung-gelembung yang lunak tanpa selaput ketuban. Bila kita memasukkan sonde melalui

    kanalis ser9ikalis se5ara perlahan-lahan dan sonde dapat masuk lebih dari 10 5m ke tengah-

    tengah ka9um uteri tanpa tahanan' maka diagnosis mola hidatidosa hampir dapat dipastikan.

    8ada kehamilan normal' sonde akan tertahan oleh ketuban. Syarat melakukan sondase ini adalah

    uterus harus lebih besar dari kehamilan 20 minggu. Sonde dapat uga masuk ke ka9um uteri

    2

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    3/14

    tanpa tahanan pada kematian anin dalam uterus' dimana tonus aringan telah sedemikian

    lembeknya sehingga tidak mampu memberikan tahanan lagi. 8ada mola hidatidosa' sonde dapat

     berputar "0 deraat tanpa tahanan' sedangkan pada kehamilan normal sonde akan tertahan.

    8emeriksaan histologik pada mola hidatidosa komplit memberikan gambaran proli3erasi

    tro3oblas' degenerasi hidro3ik 9ili khorialis' dan berkurangnya 9askularisasi; kapiler dalam

    stromanya. +ola hidatidosa parsial memberikan gambaran edema 9ilinya 3okal dan proli3erasi

    tro3oblasnya ringan dan terbatas pada lapisan sinsitiotro3oblas.

    8emeriksaan lain yang harus dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap' 3oto toraks

    untuk melihat gambaran emboli udara atau metastase ke paru' 3aal pembekuan' dan pemeriksaan

    dan bila terdapat geala tirotoksikosis.

    Diagnosis kerja

    +ola hidatidosa adalah suatu neoplasma inak 9illi khorialis' yang ditandai dengan$

    1. 8roli3erasi tro3oblas yang berlebihan' baik sinsitio dan sitotro3oblas

    2.

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    4/14

    . +ola hidatidosa adalah kehamilan abnormal di mana hampir seluruh 9illi kariolisnya

    mengalami perubahan hidro3obik.. +ola hidatidosa adalah kelainan 9illi 5horialis yang terdiri dari berbagai tingkat

     proli3erasi tropoblast dan edema stroma 9illi.&.

    +ola hidatidosa adalah pembengkakan kistik' hidropik' daripada 9illi 5horiales' sdisertai proliperasi hiperplastik dan anaplastik epitel 5horion. idak terbentuk 3etus.

    ". +ola hidatidosa adalah perubahan abnormal dari 9illi korionik menadi seumlah kista

    yang menyerupai anggur yang dipenuhi dengan 5airan. oriokarsinoma adalah merupakan tumor ganas yang dapat timbul dari aringan

    tro3oblastik beberapa minggu sampai beberapa tahun setelah semua enis kehamilan. walaupun

    &07 pasien yang mengenai koriokarsinoma mempunyai kehamilan mola sebelumnya' 2&7

    mengenai penyakit setelah angka nornal kehamilan. aborsi' atau kehamilan ektopik.

    >oriokarsinoma tro3oblastik mengin9asi dinding uterus' menyebabkan kerusakan pada aringan

    rahim' nekrosis' dan perdarahan. umor ini sering bermetastasis dan biasanya se5ara hematogen

    menyebar ke paru-paru' 9agina' pel9is' otak' hati' usus' dan ginal. >oriokarsinoma adalah

    aneuploid dan dapat hetero?igot tergantung pada enis kehamilan dari mana koriokarsinoma

    mun5ul. ,ika mola hidatidosa mendahului koriokarsinoma' kromosom berasal dari paternal.

    >romosom maternal dan paternal hadir ika suatu istilah koriokarsinoma mendahului kehamilan.

    4

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    5/14

    ari koriokarsinoma' &07 adalah didahului dengan molahidatidosa' 2&7 oleh aborsi' 7 oleh

    kehamilan ektopik' dan yang lain 227 dengan angka penuh kehamilan.

    Mola invasif 

    iagnostik neoplasia tro3oblas gestasional tidak selalu mudah karena tidak selalu ada

    geala khas yang ditimbulkannya ke5uali pada keadaan penyakit yang sudah lanut. Bentuk 

     penyakit yang tersering diumpai adalah mola hidatidosa@ kalangan awam mengenalnya sebagai

    hamil anggur. Sekalipun penyakit ini si3atnya inak' kita harus selalu waspada akan kelainan

    yang mengikutinya. Sekuele yang paling serius adalah teradinya trans3ormasi ganas menadi

    koriokarsinoma' yang berpotensi mengadakan metastasis ke organ-organ tubuh 9ital di luar 

     panggul. 8enyakit lain yang mungkin timbul pas5a-mola adalah mola in9asi3' yang dulu disebut

    koriokarsinoma 9ilosum atau mola destruens. 8ada kelainan ini aringan mola tumbuh memasuki

    dinding rahim dan menembusnya' mengakibatkan perdarahan ke arah 9agina dan rongga

     panggul. leh karena itu' tanda klinis yang ditemukan dapat berupa abdomen akut. eradinya

    komplikasi abdomen akut memerlukan tindakan yang adekuat dalam penanganannya.

    8engobatan yang tepat pada kasus mola in9asi3 adalah pembedahan karena pengangkatan rahim

    akan dapat menghentikan sumber perdarahannya. amun' dalam melaksanakan tindakan

     pembedahan harus diwaspadai kemungkinan teradinya perdarahan-banyak selama operasi. 8ada

    kesempatan ini dilaporkan sebuah kasus mola in9asi3 yang sebelumnya mengalami kehamilan

    mola. 8ada pasien diputuskan untuk dilakukan operasi histerektomi karena telah teradi per3orasi

    dinding rahim yang mengakibatkan abdomen akut. 8asien pulang pada hari ke lima belas dalam

    keadaan baik .

    Etiologi

    alaupun penyakit ini sudah dikenal seak abad ke-"' tetapi sampai sekarang belum

    diketahui dengan pasti penyebabnya. Berbagai teori telah diaukan' misalnya $

    1. eori in3eksi2. eori de3isiensi makanan' terutama protein tinggi

    . eori kebangsaan

    . eori consanguinity

    5

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    6/14

    eori yang paling 5o5ok dengan keadaan adalah teori dari A5osta Sison yaitu de3isiensi

     protein' karena kenyataan membuktikan bahwa penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita

    dari golongan sosial ekonomi rendah.

    Berkowit? menyebutkan bahwa mola dapat disebabkan karena de3isiensi lemak hewani

    dan 9itamin karoten larut lemak. 8re9alensi de3isiensi 9itamin A sesuai dengan lokasi geogra3ik 

    dimana terdapat insiden mola yang tinggi. alaupun sayuran kaya karoten terdapat di kawasan

    ini' namun terdapat de3isiensi diet lemak untuk mengabsorbsi karoten.

    8ada suatu studi 5ase-5ontrol dari Baltimore' 3aktor-3aktor yang didapati berhubungan

    dengan eoplasia rophoblasti5 :estational meliputi pekeraan pro3esional' riwayat abortus

    spontan terdahulu' dan rata-rata umlah bulan dari kehamilan yang lalu sampai kehamilan indeks.

    Sedangkan riwayat kontrasepsi' radiasi' golongan darah AB' dan 3aktor merokok tidak 

     berhubungan dengan keadian mola hidatidosa.

    Adapun kelompok-kelompok risiko tinggi yaitu usia kurang dari 20 tahun' sosial

    ekonomi kurang' umlah paritas tinggi' dan riwayat kehamilan mola sebelumnya. 8enyebab mola

    idatidosa sampai saat ini belum diketahui se5ara pasti. Faktor-3aktor yang dapat menyebabkan

    teradinya mola hidatidosa adalah$

    1. Faktor o9um- 9um memang sudah patologik sehingga mati' tetapi terlambat dikeluarkan.2. 4munoselekti3 dari tro3oblast.

    . >eadaan sosio-ekonomi yang rendah sehingga mengakibatkan rendahnya asupan protein' asam

    3olat' dan beta karoten.. ,umlah paritas yang tinggi

    &. 6sia kurang dari 20 tahun dan lebih dari & tahun.

    ". 4n3eksi 9irus dan 3aktor kromosom yang belum elas#. 8enggunaan kontrasepsi oral untuk angka waktu yang lama

    %. iwayat mola idatidosa sebelumnya.

    !. iwayat abortus spontan

    Patogenesis

    Ada beberapa teori yang dianurkan untuk menerangkan patogenesis dari penyakit

    tro3oblas. 8ertama' missed abortion yaitu mudigah mati pada kehamilan -& minggu' karena itu

    teradi gangguan peredaran darah sehingga teradi penimbunan 5airan dalam aringan mesenkim

    6

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    7/14

    dari 9ili dan akhirnya terbentuklah gelembung-gelembung. +enurut eynolds' kematian

    mudigah itu disebabkan kekurangan gi?i berupa asam 3olat dan histidin pada kehamilan hari ke

    1 dan 21. al ini yang menyebabkan gangguan angiogenesis.

    >edua' teori neoplasma dari 8ark yang menyatakan bahwa yang abnormal adalah sel-sel

    tro3oblas yang mempunyai 3ungsi yang abnormal pula' dimana teradi resorpsi 5airan yang

     berlebihan kedalam 9ili' sehingga timbul gelembung. al ini menyebabkan gangguan peredaran

    darah dan kematian mudigah. Ada uga teori sitogenetika' yaitu mola hidatidosa komplit berasal

    dari genom paternal (genotype " CC sering' " CD arang' namun " CC-nya bersal dari

    reproduksi haploid sperma dan tanpa kromoson dari o9um). +ola parsial mempunyai "!

    kromoson terdiri dari kromoson 2 haploid paternal dan 1 haploid maternal (triploid' "! CCC

    atau "! CCD dari 1 haploid o9um dan lainnya reduplikasi haploid paternal dari satu sperma atau

    3ertilisasi dispermia.

    Se5ara ringkas' patologi mola hidatidosa sebagai berikut$

    1. 6terus mengalami distensi oleh karena adanya gelembung mola yang

    translusen'berdinding tipis' berbentuk seperti buah anggur dalam berbagai ukuran.

    2. Adanya degenerasi hidro3ik dari 9illi khorionik. A9askuler dari 9illi khorionik 

    menyebabkan kematian dini dan absorbsi embrio.

    . iumpai proli3erasi tro3oblas dengan akti9itas miosis pada lapisan sinsitio dan

    sitotro3oblas.. eradinya sekresi h*:' khorionik tirotropin' dan progesteron yang berlebihan. ilain

     pihak' produksi estrogen menurun karena suplai prekursor dari 3etal tidak ada. Sekitar 

    &07 kasus' dimana kadar h*: yang tinggi dapat menyebabkan kista luteum multipel di

    o9arium. >ista dapat men5apai ukuran yang besar (10 5m atau lebih). >ista akan

    menghilang dalam beberapa bulan (2- bulan) setelah e9akuasi mola. >adar h*: yang

    tinggi uga dapat diketemukan diawal kehamilan normal.

    Gejala klinis

    :eala yang dapat ditemukan pada mola hidatidosa adalah$

    7

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    8/14

    1. Adanya tanda-tanda kehamilan disertai dengan perdarahan per9aginam.

    8erdarahan timbul mulai kehamilan % minggu' berwarna merah segar karena berasal dari

     aringan mola yang lepas dari dinding uterus. >adang-kadang timbul bekuan darah yang

    tersimpan dalam ka9um uterus yang kemudian akan men5air dan keluar berwarna merah

    ungu akibat proses oksidasi. 8erdarahan biasanya intermitten' sedikit-sedikit atau

    sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian' oleh karena itu umumnya

     pasien mola hidatidosa masuk rumah sakit dalam keadaan anemia. 8erdarahan uterus

    abnormal yang ber9ariasi dari spotting sampai perdarahan hebat merupakan geala yang

     paling khas dari kehamilan mola dan pertama kali terlihat antara minggu keenam dan

    kedelapan setelah amenore. Sekret berdarah yang kontinyu atau intermitten dapat

     berkaitan dengan keluarnya 9esikel-9esikel yang menyerupai buah anggur.

    2. iperemesis gra9idarum' yang ditandai dengan nausea dan 9omiting yang berat. >eluhan

    hiperemesis terdapat pada 1-1%7 kasus pada kehamilan kurang dari 2 minggu dan

    keluhan mual muntah terdapat pada mola hidatidosa dengan tinggi 3undus uteri lebih dari

    2 minggu.. anda toksemia; pre-eklampsia pada kehamilan trimester 4

    >eadian preeklampsia 5ukup tinggi yaitu 20-2"7 kasus. 8ada kehamilan normal'

     preeklampsia timbul setelah kehamilan 20 minggu' namun pada mola hidatidosa dapat

    teradi lebih dini.

    . >ista lutein unilateral;bilateral

    +ola hidatidosa sering disertai dengan kista lutein E1&7 kasus. 6mumnya kista ini

    segera menghilang setelah aringan mola dikeluarkan' tetapi ada uga kasus-kasus dimana

    kista lutein baru ditemukan pada waktu 3ollow up. >ista lutein dapat menimbulkan geala

    abdominal akut karena torsi atau pe5ah. >ista berisi 5airan serosanguineous dan

    strukturnya multilokulare. Bila uterusnya besar' maka kista ini sukar diraba namun dapat

    diketahui dari pemeriksaan ultrasonogra3i. >ista menadi normal dalam waktu 2- bulan

    setelah die9akuasi. >asus mola dengan kista lutein mempunyai resiko kali lebih besar 

    untuk mendapatkan degenerasi keganasan dikemudian hari dari pada kasus-kasus tanpa

    kista.

    &. 6mumya uterus lebih besar dari usia kehamilan/ebih dari separuh penderita mola hidatidosa memiliki uterus yang lebih besar dari usia

    kehamilannya. Bila uterus diraba' akan terasa lembek karena miometrium teregang oleh

    gelembung-gelembung mola dan bekuan darah.

    8

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    9/14

    ". idak terdengar denyut antung anin

    #. idak dirasakan tanda-tanda adanya gerakan anin' tidak teraba bagian

     anin(balottement)' ke5uali pada mola parsial.

    %. >adar gonadotropin korion tinggi dalam darah dan urin

    !. eluar aringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak selalu ada)' yang

    merupakan diagnosa pasti.

    12. +ola hidatidosa parsial biasanya ditemukan pada saat e9aluasi pasien yang didiagnosis

    sebagai abortus inkomplit atau missed abortion.1. >adang-kadang disertai geala lain yang tidak berhubungan dengan keluhan obstetri'

    seperti tirotoksikosis' perdarahan gastrointestinal' dekompensasi kordis' perdarahan

    intrakranial' perdarahan gastrointestinal' dan hemoptoe.

    1. ipertiroidisme pada mola hidatidosa dapat berkembang dengan 5epat menadi

    tirotoksikosis. Berbeda dengan tirotoksikosis pada penyakit tiroid' tirotoksikosis pada

    mola hidatidosa mun5ul lebih 5epat dan gambaran klinisnya berbeda. +ola yang disertai

    tirotoksikosis mempunyai prognosis yang lebih buruk' baik dari segi kematian maupun

    kemungkinan teradinya keganasan. Biasanya penderita meninggal karena krisis tiroid.8emi5u tirotoksikosis pada mola hidatidosa adalah tingginya kadar h*:.

    iagnosis tirotoksikosis pada mola hidatidosa sangat penting dan perlu ditanggulangi

    dahulu sebelum dilakukan e9akuasi aringan molanya karena bila tidak segera dilakukan'

    upaya e9akuasi aringan mola dapat menimbulkan kematian penderita akibat krisis tiroid

    dan payah antung akut. Adanya tirotoksikosis pada penderita mola dapat diduga apabila

    terdapat geala-geala seperti nadi istirahat 100G;menit tanpa sebab-sebab lain yang elas

    (misalnya b).

    irotoksikosis merupakan salah satu penyebab kematian penderita mola. >ariadi

    menemukan bahwa kadar H-h*: serum (4A) 00.000 ml pada penderita mola

    sebelum aringan molanya die9akuasi. al ini merupakan 3aktor risiko yang sangat

     bermakna untuk teradinya tirotoksikosis. ipertiroid dapat diketahui se5ara klinis

    9

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    10/14

    terutama bila tidak terdapat 3asilitas pemeriksaan dan ' yaitu dengan menggunakan

    4ndeks ayne.1-

    Penatalaksanaan

    +ola hidatidosa harus die9akuasi sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan.

    Bilaperlulakukanstabilisasi dahulu dengan melakukan perbaikan keadaan umum penderita

    denganmengobati beberapa kelainan yang menyertai seperti tirotoksikosis.

    erapi mola hidatidosa terdiri dari tahap yaitu $

    1. 8erbaiki keadaan umum$

    a. >oreksi dehidrasi

     b. rans3usi darah bila ada anemia (b5. Bila ada geala preeklampsia dan hiperemesis gra9idarum diobati sesuai dengan

     protokold. 8enatalaksanaan hipertiroidisme

    ,ika geala tirotoksikosis berat' terapi dengan obat-obatan antitiroid' H-bloker' dan

     perawatan suporti3 (pemberian 5airan' perawatan respirasi) penting untuk 

    menghindari presipitasi krisis tiroid selama e9aluasi.

    uuan terapi adalah untuk men5egah pelepasan yang terus-menerus

    dan menghambat kon9ersi menadi untuk memblok aksi peri3er hormon tiroid dan

    untuk mengobati 3aktor-3aktor presipitasi. Agen-agen antitiroid dapat menurunkan

    le9el dan serum dengan 5epat seperti sodium ipodoat (orogra3in' suatu kontras

    yang mengandung iodine) yang merupakan terapi pilihan dalam men5egah krisis

    tiroid setelah hipertiroidisme yang diinduksi kehamilan mola karena *a mengurangi

    konsentrasi dan dengan 5epat.

    Apabila sodium ipodoat tidak tersedia' 86 harus digunakandan dikombinasikan

    dengan iodida. 86 berbeda dengan metima?ol' menghambat kon9ersi menadi

    10

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    11/14

    di peri3er dan karenanya lebih disukai daripada metima?ol. /oading dose 00-"00

    mg 86 diikuti oleh 1&0-00 mg setiap " am (perrektal atau melalui :). >alium

    iodida oral (-& tetes' G sehari' & mg iodida;tetes) atau iodine lugol (0-"0 tetes;hari

    dibagi dala dosis' % mg iodida;tetes) atau natrium iodida intra9ena (0'2&-0'& g tiap

    %-12 am) menginduksi penurunan le9el dan yang 5epat.

    H-bloker digunakan untuk mengontrol takikardi dan geala lain yang diakti9asi sara3 

    simpatis. 8ropanolol dimulai pada dosis 1-2 mg tiap & menit se5ara intra9ena (dosis

    maksimum " mg) diikuti dengan propanolol oral pada dosis 20-0 mg tiap -" am.

    2. 8engeluaran aringan mola

    Bila sudah teradi e9akuasi spontan lakukan kuretase untuk memastikan ka9um uteri

    sudah kosong. Bila belum lakukan e9akuasi dengan kuret hisap. Bila ser9iks masih

    tertutup dapat didilatasi dengan dilator nomor ! atau 10. Setelah seluruh aringan

    die9akuasi dengan kuret hisap dilanutkan kuret taam dengan hati-hati untuk memastikan

    ka9um uteri kosong. 8enggunaan uterotonika tidak dianurkan selama proses e9akuasi

    dengan kuret hisap atau kuret taa. 6ntuk menghentikan perdarahan' uterotonika

    diberikan setelah e9akuasi. 4nduksi dengan medikamentosa seperti prostaglandin dan

    oksitosin tidak dianurkan karena meningkatkan emboli tro3oblas.eknik e9akuasi mola hidatidosa ada 2 5ara yaitu $

    a) >uretase

    • ilakukan setelah keadaan umum diperbaiki dan setelah pemeriksaan-persiapan

    selesai (pemeriksaan darah rutin' kadar I-h*: serta 3oto thoraks)' ke5uali bila

     aringan mola sudah keluar spontan.

    • Bila kanalis ser9ikalis belum terbuka' maka dilakukan pemasangan laminariadan

    kuretase dilakukan 2 am kemudian.

    • Sebelum kuretase terlebih dahulu siapkan darah &00 55 dan pasang in3us dengan

    tetesan oksitosin 10 46 dalam &00 55 eGtrose &7

    • >uretase dilakukan sebanyak 2G dengan inter9al minimal 1 minggu

    • Seluruh aringan hasil kerokan dikirim ke laboratorium 8atologi Anatomi

     b) isterektomi

    indakan ini dilakukan pada wanita dengan$

    11

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    12/14

    • 6mur & tahun

    • Anak hidup orang

    . erapi pro3ilaksis dengan sitostatika.iberikan pada kasus mola dengan risiko tinggi akan teradi keganasan misalnya pada

    umur tua dan paritas tinggi yang menolak untuk dilakukan histerektomi atau kasus mola

    dengan hasil histopatologi yang men5urigakan. Biasanya diberikan +ethotreGate atau

    A5tinomy5in .

    4ndikasi pemberian kemoterapi pada penderita pas5a mola hidatidosa adalah sebagai

     berikut $

    a. >adar h*: yang tinggi minggu pas5ae9akuasi (serum 20.000 46;liter'

     b. urine 0.000 46;2 am)

    5. >adar h*: yang meningkat progresi3 pas5ae9akuasid. >adar h*: berapapun uga yang terdeteksi pada bulan pas5ae9akuasi

    e. >adar h*: berapapun uga yang disertai tanda-tanda metastasis otak' renal' hepar'

    traktus gastrointestinal' atau paru-paru.. 8enatalaksanaan pas5ae9akuasi

    a. al ini perlu dilakukan mengingat adanya kemungkinan keganasan setelah mola

    hidatidosa' lama pengawasan berkisar 1 sampai 2 tahun. b. 8engamatan lanut meliputi pemeriksaan pel9is dan h*: setiap minggu sampai

    h*: negati3' bila ditemui anemia atau in3eksi harus diberikan pengobatan yang

    adekuat. H-h*: negati3 diikuti tiap minggu 2 kali pemeriksaan' bila tetap negati3 dilakukan tiap bulan sampai dengan bulan keenam' lalu tiap 2 bulan sekali selama "

     bulan.5. iberikan kontrasepsi oral setelah kadar h*: normal. Bila penurunan h*: sesuai

    dengan kur9a regresi' pasien diperkenankan hamil setelah " bulan. apat uga

    dengan metode barier' namun 46 tidak dianurkan. Bila penurunan lambat' tunda

    kehamilan lebih lama lagi.d. Bila teradi kehamilan lakukan 6S: dan lakukan pemeriksaan h*: postpartum

    untuk menyingkirkan reakti3asi residu dari mola.e. 8asien dengan besar uterus kali lebih besar dari usia gestasi dan adanya kista

    lutein' maka risiko untuk menadi karsinoma adalah &07.

    ikarenakan 207 pasien dengan mola komplit dan &-# 7 pasien dengan mola

     parsial dapat menadi penyakit yang berulang. Follow up yang ketat sangat diperlukan.

    >adar -h*: perlu dimonitor setiap minggu sampai diperoleh kali angka yang

    12

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    13/14

    normal dan kemudian setiap bulan untuk " bulan. Sangat penting bagi pasien untuk 

    menggunakan kontrasepsi selama " bulan sehingga peningkatan -h*: yang normal

    teradi dalam kehamilan tidak dika5aukan dengan penyakit yang berulang. 8il >B tidak 

    meningkatkan resiko dari penyakit post mola. Setelah angka -h*: normal selama "

     bulan' kehamilan menadi aman.

    Komplikasi

    1. >omplikasi yang dapat teradi pada mola hidatidosa adalah $a. 8erdarahan hebat

     b. Anemia

    5. Syok  

    d. 4n3eksi' sepsis

    e. 8er3orasi uterus3. oagulopatih. >eganasan (:estational trophoblasti5 neoplasia)

    Sekitar &07 kasus berasal dari mola' 07 kasus berasal dari abortus' dan 207

    dari kehamilan atau kehamilan ektopik. :ealanya diumpai peningkatan h*: yang

     persisten pas5amola' perdarahan yang terus-menerus pas5ae9akuasi (pada kasus

     pas5ae9akuasi dengan perdarahan yang terus-menerus dan kadar h*: yang menurun

    lambat' dilakukan kuretase 9akum ulangan atau 6S: dan histeroskopi)' perdarahan

    rekurens pas5ae9akuasi. Bila sudah terdapat metastase akan menunukkan geala organ

    spesi3ik tempat metastase tersebut.

    Pencegahan

    8eningkatan Status gi?i khususnya 9itamin A merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan

    reproduksi melalui upaya pen5egahan primer' sekunder' dan tersier mola hidatidosa

    Prognosis

    13

  • 8/16/2019 PBL 25 - Mola Hidatidosa (1)

    14/14

    >ematian pada mola hidatidosa disebabkan karena perdarahan' in3eksi' eklampsia' payah

     antung atau tirotoksikosis. i negara mau' kematian mola hampir tidak ada lagi' tetapi dinegara

     berkembang masih 5ukup tinggi yaitu berkisar 2.27 dan &.#7.ampir 207 mola hidatidosa

    komplit akan berlanut menadi neoplasia tro3oblas kehamilan.eradinya proses keganasan bisa

     berlangsung antara # hari sampai bulan pas5a mola' tetapi yang paling banyak dalam " bulan

     pertama. 8ada +ola hidatidosa parsial arang teradi.&

    Daftar pustaka

    1. +o5htar . 8enyakit ro3oblas. alam $ Sinopsis bstetri.