patogenesis ranula

2
Ranula merupakan kista retensi mukus akibat obstruksi glandula saliva baik mayor dan minor yang berlokasi di dasar mulut, namun lebih sering disebabkan oleh glandula saliva mayor. Terdapat banyak teori yang menjelaskan patogenesi dari ranula. Walau pun patogenesis ranula yang ditulis dalam literature sampai saat ini masih simpang siur, namun diperkirakan terjadi akibat adanya penyumbatan sebagian atau total sehingga terjadi retensi saliva sublingualis atau submandibularis, maupun karena suatu trauma. Penyumbatan dapat disebabkan karena adanya sialolit atau massa terkalsifikasi pada duktus kelenjar saliva baik sebaian atau seluruh dari duktus sehingga menyebabkan aliran saliva menjadi terhambat, dan akhirnya terjadi retensi pada duktus. Trauma yang dapat terjadi misalnya ketika menyikat gigi yang terlalu keras/terlalu menekan saat membersihkan gigi dan ginggiva daerah sisi lingual, maka dapat menyebabkan duktus kelenjar saliva menjadi ruptur dan terjadi ektravasasi ke area sekitar duktus maupun meluas ke regio submental dan lateral leher. Selain itu, dapat pula dikarenakan trauma dari tindakan bedah yang dilakukan untuk mengeksisi ranula, namun bekas pembedahan menimbulkan jaringan parut atau disebut juga jaringan fibrosa pada permukaan superior ranula, Terdapat sedikit perbedaan patomekanisme antara ranula simple dan ranula plungin. Ranula simpel disebut juga oral ranula merupakan ranula yang terbentuk karena obstruksi duktus glandula saliva tanpa diikuti dengan rupturnya duktus

Upload: diah-indah-pratiwi

Post on 30-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ranula

TRANSCRIPT

Ranula merupakan kista retensi mukus akibat obstruksi glandula saliva baik mayor dan minor yang berlokasi di dasar mulut, namun lebih sering disebabkan oleh glandula saliva mayor. Terdapat banyak teori yang menjelaskan patogenesi dari ranula. Walau pun patogenesis ranula yang ditulis dalam literature sampai saat ini masih simpang siur, namun diperkirakan terjadi akibat adanya penyumbatan sebagian atau total sehingga terjadi retensi saliva sublingualis atau submandibularis, maupun karena suatu trauma. Penyumbatan dapat disebabkan karena adanya sialolit atau massa terkalsifikasi pada duktus kelenjar saliva baik sebaian atau seluruh dari duktus sehingga menyebabkan aliran saliva menjadi terhambat, dan akhirnya terjadi retensi pada duktus. Trauma yang dapat terjadi misalnya ketika menyikat gigi yang terlalu keras/terlalu menekan saat membersihkan gigi dan ginggiva daerah sisi lingual, maka dapat menyebabkan duktus kelenjar saliva menjadi ruptur dan terjadi ektravasasi ke area sekitar duktus maupun meluas ke regio submental dan lateral leher.

Selain itu, dapat pula dikarenakan trauma dari tindakan bedah yang dilakukan untuk mengeksisi ranula, namun bekas pembedahan menimbulkan jaringan parut atau disebut juga jaringan fibrosa pada permukaan superior ranula,

Terdapat sedikit perbedaan patomekanisme antara ranula simple dan ranula plungin. Ranula simpel disebut juga oral ranula merupakan ranula yang terbentuk karena obstruksi duktus glandula saliva tanpa diikuti dengan rupturnya duktus tersebut. Sedangkan ranula plunging atau sering disebut ranula diving merupakan massa yang terbentuk akibat rupturnya glandula saliva tanpa diikuti rupturnya ruang submandibula yang mana kemudian menimbulkan plug pseudokista yang meluas hingga ke ruang submandibula atau dengan kata lain berpenetrasi ke otot milohioideus

Secara garis besar mekanisme keduanya adalah mirip, diawali pembentukan kista akibat obstruksi duktus saliva. Obstruksi duktus saliva dapat disebabkan oleh sialolith, malformasi kongenital, stenosis, pembentukan parut pada periduktus akibat trauma, agenesis duktus atau tumor. Ketika sudah terjadi obstruksi duktus, maka duktus akan secara fisiologis mengalami dilatasi. Awalnya retensi mukus ini akan tampak hanya sebagai benjolan kecil di dasar mulut. Namun aliran saliva yang terus-menerus bertambah menyebabkan dinding duktus tidak mampu lagi menahan tekanan dari dalam duktus, dan akhirnya dapat ruptur. Saat duktus ruptur, maka akan terjadi ekstravasasi mukus. Ekstravasasi mukus pada glandula sublingual menjadi penyebab ranula servikal. Kista ini berpenetrasi ke otot milohioideus. Sekresi mukus mengalir ke arah leher melalui otot milohioideus dan menetap di dalam jaringan fasial sehingga terjadi pembengkakan yang difus pada bagian lateral atau submental leher.Jika kondisi ini dibiarkan dalam waktu cukup lama maka sekresi pada glandula sublingual akan menyebabkan akumulasi mukus sehingga menyebabkani pembesaran massa servikal secara konstan.