patofisiologi, alur diagnosis, dan interpretasi hasil

Upload: agungkurniawan

Post on 09-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FREE

TRANSCRIPT

Patofisiologi, Alur Diagnosis, Dan interpretasi hasil Lab

Patofisiologi, Alur Diagnosis, Dan interpretasi hasil LabFadly Setiawirawan2010730133PatofisiologiResistensi terhadap insulinDefek sekresi Insulin

Resistensi insulinPenurunan kemampuan hormon insulin pada jar. Target perifer terutama di otot dan hatiDefek PI-3 kinase yang sebabkan terjadinya reduktasi translokasi dari GLUT-4 (glukose transporter, trltk di otot dan hati) ke membran plasma untuk angkut insulinGlukosa tidak bisa di rubah menjadi energiObesitas : peningkatan asam lemak bebas yg mengganggu penggunaan glukosa pada jar. Otot, merangsang produksi dan ganngguan fungsi sel beta pankreas

Patofisiologi gluconeogenesis: Hati juga mampu mensintesa glukosa dari molekul-molekul beratom-3C yang berasal dari perombakan lemak dan protein dengan prosesgluconeogenesis; (Lat. neo = baru, genesis = terbentuk, jadi, tumbuh). Setiap hari dibakar k.I. 200 g glukosa, yang k.l. 25% berasal dari gluconeogenesis.

Pengaruh terhadap enzim.Banyak sekali enzim yang dipengaruhi oleh insulin, berupa perangsangan dan dapat pula berupa penghambatan aktivitas. Perangsangan aktivitas oleh insulin antara lain terlihat pada enzim yang penting untuk prosesglikolisis, yaituglukokinase, fosforfruktokinasedanpiruvatkinase. Enzim lain yang juga diaktifkan oleh insulin adalahglikogensintetase, suatu enzim yang perlu untuk sintesis glikogen. Pada pengukuran aktivitas insulin, penambahan jumlah glikogen dalam jaringan merupakan suatu parameter yang sangat spesifik.Enzim yang dihambat aktivitasnya oleh insulin adalah enzim yang penting untuk glukoneogenesis yaitu:glukosa-6-fosfatase, fruktosa-difosfatase, fosfoenolpiruvatkinasedanpiruvatkarboksilase. Semua enzim tersebut adalah enzim-enzim yang berguna untuk reaksi yang sebaliknya dariglikolisis. Jadi mudahlah difahami bahwa dalam keadaan defisiensi insulin, prosesglukoneogenesismenjadi lebih aktif.

Proses ketogenesis merupakan proses pembentukan badan-badan keton di mana proses ini terjadi akibat pemecahan lemak dan karbohidrat tidak seimbang. Proses ketogenesis sering terjadi pada keadaan kelaparan dan DM yang tak terkontrol.

5AnamnesisAda riwayat keluarga,obesitas,gaya hidupTerdapat 4 tanda utama disertai 4 gejala tambahan pemfisTerdapat bisul2 dan luka sukar sembuhPemeriksaan labAlur diagnosis

Apakah pasien sering merasa lapar, sering kencing, sering merasa haus? Apakah pasien pernah terbangun di malam hari untuk kencing? Apakah keluarga pasien ada yang menderita Diabetes Melitus? Apakah pasien merasakan daya penglihatan mulai menurun? Apakah pasien sering merasa kesemutan? Apakah pada kaki pasien terasa bengkak? Apakah pasien memiliki riwayat obesitas, hipertensi, atau sakit jantung? Apakah terdapat penurunan berat badan secara drastis akhir-akhir ini? Apakah pasien pernah memiliki luka kulit yang sulit sembuh? Apakah pasien merasa cepat lelah? Bila pasien pria, tanyakan apakah ada disfungsi ereksi? Dan bila pasien perempuan, tanyakan apakah ada pruritus vulva?

Yang harus ditanya saat anamnesisvital sign (tekanan darah, nadi, frekuensi napas, suhu), pemeriksaan antropometri (tinggi badan, berat badan, lingkar perut dan lingkat pinggang), tanda-tanda neuropati, sensitivitas kulit, pemeriksaan mata (visus, lensa mata, dan retina), rongga mulut, dan keadaan kaki.

(Peter, 1970., Oslen, 1974).Yang perlu diperhatikan saat pemfisNoParameter TesBaikSedangBuruk1Glukosa darah puasaGlukosa darah 2 jam pp80 12080 160120 140160 - 200> 140> 2002HbA1c4 66 8> 83Kolesterol totalKolesterol-HDLKolesterol LDL Trigliserida :- tanpa PJK- dengan PJK< 200> 40 240< 35160- 189

> 400> 200Pemeriksaan PenunjangGDS (Gula Darah Sewaktu)Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir

Bukan DMBelum pasti DMDMKonsentrasi Glukosa Darah Sewaktu (mg/dL)Plasma vena< 100100 199 200Darah kapiler < 9090 - 199 200Lanjutan GDP (Gula Darah Puasa)Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jamBukan DMBelum pasti DMDMKonsentrasi Glukosa Darah Puasa (mg/dL)Plasma vena< 100100 125 126Darah kapiler < 9090 - 99 100Lanjutan TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral)TTGO dilakukan dengan standar WHO, diberikan glukosa 75 gram, dilarutkan dalam air 250 mL, berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa selesaiInterpretasi Pemeriksaan Glukosa Darah 2 jam pasca pembebanan< 140 mg/dLNormal 140 - < 200 mg/dLToleransi Glukosa Terganggu 200 mg/dLDiabetes KlasifikasiSistolikDiastolikNormal 120< 80Prehypertension120 - 13985 89Derajat 1140 - 15990 99Derajat 2 160100Hipertensi Sistolik Terisolasi 140< 90Nilai Tekanan Darah menurut JNC VII KategoriSistolikDiastolikOptimal< 120< 80Normal< 130< 85Normal Tinggi130 - 13985 89Hipertensi Stage 1 (Mild)140 - 15990 99Hipertensi Stage 2 (Moderate)160 - 179100 109Hipertensi Stage 3 (Severe) 180 110Nilai Tekanan Darah Menurut WHO

Nilai BMI menurut WHOMikroalbuminuriaUrine tampung 24 jam (mg/24 jam)Urine sewaktu

Normal200Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan standard untuk skrining, Monitoring dan deteksi gangguan fungsi ginjal pada penderita diabetes.

SGOT (serum glutamic-oxaloacetic transaminase) atau disebut juga AST (aspartate transferase)SGPT (serum glutamic-pyruvic transaminase) atau disebut juga dengan ALT (alanine transferase)

Nilai Normal : Kadar SGOT dalam serum normal adalah 10 45 U/L (370C)Kadar SGPT dalam serum normal adalah 10 36 U/L (370C)Daftar PustakaSudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi V.Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit DalamNeal, M.J, 2006, At Glance Farmakologi Medis, ed.5, Penerrbit Erlangga: Jakarta.Jurnal Gizi dan Pangan pada DM juli(2007) 2(2) 49-52