patofisiologi

6
PATOFISIOLOGI Hampir semua ISK menyebar secara asendens. Gangguan dari flora periuretra normal, yang merupakan bagian dari pertahanan tubuh melawan kolonisasi bakteri patogen, mempermudah terjadinya ISK. Bakteri dari flora periuretra berada di distal uretra, tetapi urine normal berada dalam keadaan steril di proksimal uretra, kandung kemih, dan bagian proksimal lainnya pada saluran kemih. Kuman patogen saluran kencing dapat mencapai kandung kemih dan berkembang biak bila infeksi terjadi. Bakteri patogen tersebut berada di distal uretra dan mungkin dapat mencapai kandung kemih sebab aliran turbulen urine pada saat berkemih yang normal atau karena ketidakmampuan berkemih. Kolonisasi di kandung kemih yang berhasil tak terjadi bila mekanisme pertahanannya tak terganggu karena buang air kecil normalnya dapat membersihkan kontaminasi bakteri secara lengkap. KOLONISASI PERIURETHRA Setelah lahir, area periuretra, termasuk uretra bagian distal, menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme aerob dan anaerob yang berfungsi sebagai barier pertahanan terhadap kolonisasi kuman patogen saluran kemih. Pada anak yang lebih kecil, enterobacteria dan enterococcus merupakan flora normal di saluran kemih. Eschericia coli merupakan bakteri gram negatif yang dominan pada anak perempuan, sedangkan E coli dan Proteus sp pada anak laki-laki. Anak balita sering terkena ISK karena kolonisasi periuretra oleh E coli, enterococci, dan Proteus sp. Pada umumnya kuman patogen ini ditemukan pada tahun pertama kehidupan dan jarang didapatkan setelah >5 tahun. Mortalitas dan Morbiditas Mortalitas pada ISK termasuk jarang terjadi pada anak sehat di negara berkembang.

Upload: farida-apriani

Post on 21-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

Page 1: PATOFISIOLOGI

PATOFISIOLOGI

Hampir semua ISK menyebar secara asendens. Gangguan dari flora periuretra

normal, yang merupakan bagian dari pertahanan tubuh melawan kolonisasi bakteri

patogen, mempermudah terjadinya ISK. Bakteri dari flora periuretra berada di distal

uretra, tetapi urine normal berada dalam keadaan steril di proksimal uretra, kandung

kemih, dan bagian proksimal lainnya pada saluran kemih. Kuman patogen saluran

kencing dapat mencapai kandung kemih dan berkembang biak bila infeksi terjadi. Bakteri

patogen tersebut berada di distal uretra dan mungkin dapat mencapai kandung kemih

sebab aliran turbulen urine pada saat berkemih yang normal atau karena ketidakmampuan

berkemih. Kolonisasi di kandung kemih yang berhasil tak terjadi bila mekanisme

pertahanannya tak terganggu karena buang air kecil normalnya dapat membersihkan

kontaminasi bakteri secara lengkap.

KOLONISASI PERIURETHRA

Setelah lahir, area periuretra, termasuk uretra bagian distal, menjadi tempat

kolonisasi mikroorganisme aerob dan anaerob yang berfungsi sebagai barier pertahanan

terhadap kolonisasi kuman patogen saluran kemih. Pada anak yang lebih kecil,

enterobacteria dan enterococcus merupakan flora normal di saluran kemih. Eschericia

coli merupakan bakteri gram negatif yang dominan pada anak perempuan, sedangkan E

coli dan Proteus sp pada anak laki-laki. Anak balita sering terkena ISK karena kolonisasi

periuretra oleh E coli, enterococci, dan Proteus sp. Pada umumnya kuman patogen ini

ditemukan pada tahun pertama kehidupan dan jarang didapatkan setelah >5 tahun.

Mortalitas dan Morbiditas

Mortalitas pada ISK termasuk jarang terjadi pada anak sehat di negara

berkembang.

Morbiditas berkaitan dengan pyelonefritis akut yang ditandai dengan gejala

sistemik, seperti demam, nyeri perut, muntah dan dehidrasi. Bakteremia dan sepsis dapat

terjadi. Anak dengan pyelonefritis akut mungkin dapat disertai sistitis. Komplikasi jangka

panjang dari pyelonefritis akut adalah hipertensi, gangguan fungsi ginjal, gagal ginjal

terminal, dan komplikasi pada kehamilan (ISK pada kehamilan, hipertensi pada

kehamilan, berat badan lahir rendah).

Gejala waktu berkemih umumnya sementara, hilang dalam 24-48 jam setelah

diobati.

Penyebab dan Faktor Risiko

Escherichia coli adalah penyebab paling umum pada anak-anak, hingga

80%. Pada bayi baru lahir (0-28 hari), infeksi diperantarai oleh aliran

Page 2: PATOFISIOLOGI

darah. Sedangkan setelah usia itu, ISK umumnya terjadi dengan

naiknya bakteri ke saluran kemih.

Staphylococcus saprophyticus

Proteus mirabilis. Selain menyebabkan infeksi, bakteri ini mengeluarkan zat

yang dapat memfasilitasi pembentukan batu di saluran kemih.

Mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan ISK adalah beberapa bakteri

yang umumnya menginfeksi saluran cerna dan Candida albicans, jamur

yang umumnya menginfeksi pasien dengan kateter (kateter : semacam

selang) pada saluran kemihnya, kekebalan tubuh yang rendah, diabetes

mellitus, atau pasien dalam terapi antibiotik.

Sebagian besar ISK tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu. Namun pada

ISK berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti :

Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih

Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying)

Konstipasi

Operasi saluran kemih

Kekebalan tubuh yang rendah

Gejala

Gejala yang dapat timbul pada ISK pada anak sangat tidak spesifik, dan seperti

telah diungkapkan sebelumnya, banyak yang hanya disertai demam sebagai gejala. Dua

kategori klinis dari ISK adalah pyelonefritis akut atau ISK atas dan sistitis akut atau ISK

bawah. Gejala bervariasi sesuai usia.

Anak baru lahir-2 bulan :

sering tak ada gejala di saluran kemih. ISK ditemukan dengan adanya

sepsis neonatus, kuning berkepanjangan, gagal tumbuh, tak mau

menyusu.

Anak 2 bulan - 2 tahun :

Bayi dan anak-anak pada usia ini memiliki gejala demam yang tidak

diketahui sebabnya ( >38oC)

Usia ini memiliki resiko tinggi luka pada ginjal dibanding usia yang lebih

tua, karena tanda yang kurang menyebabkan keterlambatan pengobatan

Page 3: PATOFISIOLOGI

dengan antibiotik. Aturan 3 hari dapat membantu untuk mencegah hal

tersebut terjadi. Contohnya jangan hanya mengawasi bayi atau anak-

anak dengan febris 3 hari yang tak diketahui sebabnya tanpa

pemeriksaan urine untuk evaluasi infeksi.

Bayi sering mendapat demam dan gejala lainnya, seperti rewel, tak mau

menyusu, nyeri perut, muntah dan diare.

Anak dengan usia 1-2 tahun datang dengan gejala sugestif sistitis akut.

Gejala biasanya menangis saat berkemih atau kencing yang berbau

busuk tanpa adanya demam (suhu <38oc).

Anak usia 2-6 tahun

Pada kelompok dengan demam ISK sering memiliki gejala sistemik yaitu tak

nafsu makan; rewel dan nyeri pada perut, panggul dan punggung

dengan atau tanpa kelainan berkemih.

Pasien dengan sistitis akut memiliki gejala berkemih dengan sedikit atau

tanpa peningkatan suhu. Disfungsi berkemih termasuk urgensi,

frekuensi, hesistensi, disuria dan inkontinensia urine.

Nyeri suprapubis atau perut dapat ditemukan dan adanya bau busuk pada

urine.

Anak usia lebih tua dan adolesen

Sering mengenai saluran bagian bawah, tetapi pyelonefritis akut masih

mungkin. Gejalanya mirip pada anak usia 2-6 tahun.

Anak perempuan dengan pyelonefritis akut, dapat ada refluks vesikoureter

persisten (VUR), biasanya memiliki sistitis akut dengan ISK bila

mereka bertambah tua.

Penyebab: Proliferasi kuman dalam saluran kemih menyebabkan ISK. Infeksi

hampir selalu asenden dan disebabkan kehadiran bakteri di distal uretra. E coli umumnya

menyebabkan infeksi awal, tapi basil gram negatif lain dan enterococci dapat juga

menyebabkan infeksi.

Staphylococcal saprophyticus sering menjadi penyebab infeksi pada perempuan

adolesen

Masuknya bakteri ke kandung kemih merupakan hasil dari aliran turbulen pada

saat berkemih normal, gangguan berkemih, atau kateterisasi.

Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya ISK sebagai berikut :

Page 4: PATOFISIOLOGI

Pasien yang mendapat antibiotik spektrum luas (cth. Amoxicillin,

cephalexin), yang dapat menggangu flora usus dan saluran kemih, dan

meningkatkan resiko karena gangguan pada pertahanan alami terhadap

kolonisasi oleh bakteri patogen

Inkubasi bakteri yang diperlama dalam kandung kemih akibat pengosongan

kandung kemih yang tak sempurna atau jarang berkemih dapat

melemahkan pertahanan kandung kemih terhadap infeksi bakteri. Gejala

dari gangguan berkemih seperti urgensi, frekuensi, hesistensi, dribbling,

atau inkontinensia dapat terjadi tanpa adanya infeksi atau iritasi lokal

karena kontraksi detrusor yang tak terhalangi. Ketika inkontinensia

dicegah oleh obstruksi uretra, urine yang mengandung bakteri dari distal

uretra akan kembali ke kandung kemih. Hal tersebut yang umum

menyebabkan ISK pada anak-anak.

Khitan pada neonatus menurunkan resiko ISK kurang lebih 90% pada bayi

laki-laki dalam tahun pertama kehidupan. Resiko ISK pada anak yang di

khitan pada tahun pertama kehidupan adalah 1 dalam 1000, sedangkan

yang tidak di khitan 1 dalam 100 anak.