papiloma.docx

Upload: winda-galuh-pertiwi

Post on 06-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS KM-BM

PENATALAKSANAAN KASUS PAPILOMADI POLI GIGI BEDAH MULUT RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI

Oleh:MURNI UKHUAH ISLAMI1400701000110018

Pembimbing:drg. J. Widyastomo, Sp. BM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan kasus KM-BM berjudul Penatalaksanaan Kasus Papiloma di Poli Bedah Mulut RSUD Pare Kabupaten Kediri. Kegiatan ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:1. drg. J. Widyastomo, Sp. BM, selaku Kepala Poli Bedah Mulut yang telah meluangkan banyak waktu untuk berdiskusi, mengarahkan dan membimbing kepada penulis selama kepaniteraan klinik KM-BM di RSUD Pare Kabupaten Kediri.2. Bu Hesti dan Pak Nuril, selaku perawat Poli Bedah Mulut yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman kepada penulis selama kepaniteraan klinik KM-BM di RSUD Pare Kabupaten Kediri.3. Segenap pegawai RSUD Pare yang telah banyak membantu penulis ketika berada di RSUD Pare Kabupaten Kediri.

Penulis berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga merasa masih ada kekurangan dalam laporan ini. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran, sehingga penulis bisa memperbaiki kekurangan tersebut.

Pare, 7 Oktober 2015

Penulis

ii

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumor adalah suatu benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel. Ada dua macam tumor yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak mempunyai ciri-ciri yaitu bentuknya bundar dan lonjong, pertumbuhannya terbatas dan lambat, mempunyai simpai atau kapsul, tidak menyebabkan kematian secara langsung, tidak mempunyai anak sebar. Tumor ganas mempunyai ciri-ciri yaitu tidak mempunyai bentuk, pertumbuhannya cepat dan tidak terbatas serta melewati batas anatominya, tidak mempunyai simpai, mempunyai anak sebar (metastasis).Papiloma adalah neoplasma epitel jinak yang paling umum dalam rongga mulut. Papiloma muncul berupa massa yang kecil, eksofitik, berwarna merah muda putih dan tidak sakit, serta biasanya berdiameter kurang dari 1 cm. Permukaan papula halus berwarna merah muda dan lembek atau memiliki beberapa tonjolan kecil.Differensial diagnosis dari papilloma yaitu Kondiloma Akuminatum, Hyperplasia Epitel Lokal (Penyakit HECK), dan Veruca Vulgaris. Untuk membedakan papiloma dengan penyakit lain dapat dilihat dari gambaran glinis dan HPA. Penatalaksanaan dari papiloma adalah bedah eksisi agar tidak terjadi rekurensi.Laporan ini berisi tentang penatalaksanaan salah satu kasus papiloma yang terjadi di Poli Bedah Mulut RSUD Pare.

1.2 Tujuana. Sebagai salah satu tugas Kepaniteraan Klinik KM-BM di Poli Bedah Mulut RSUD Pare Kabupaten Kediri.b. Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai papiloma dan penatalaksanaannya.11

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1PAPILOMA2.1.1 DefinisiPapiloma adalah neoplasma epitel jinak yang paling umum dalam rongga mulut.

2.1.2 Gambaran KlinisPapiloma muncul berupa massa yang kecil, eksofitik, berwarna merah muda putih dan tidak sakit, serta biasanya berdiameter kurang dari 1 cm. Permukaan papula halus berwarna merah muda dan lembek atau memiliki beberapa tonjolan kecil. Basisnya bertangkai dan berbatas jelas. Lesi intra oral umumnya lunak, semenara lesi yang memproduksi kratin terasa kasar atau bersisik. Lesi umumnya soliter tetapi terkadang terlihat multiple. Karena pertumbuhan papiloma lambat, maka harus dicurigai lesi yang agresif pada setiap lesi papilomatosa yang berkembang cepat.

Gambar 2.1 Papiloma pada Lidah Bagian Bawah

2.1.3 EtiologiHPV tipe 6 dan 11 terdeteksi pada lebih dari 50% papiloma yang diperiksa dan umumnya dianggap sebagai penyebab dari penyakit ini.

2.1.4 2.1.5 PrevalensiUsia rata-rata terjadinya papiloma adala 35 tahun. Pria dan wanita memiliki kemungkinan yang sama untuk terkena.

2.1.6 LokasiSebagian besar muncul pada palatum, uvula, lidah, frenulum, bibir, mukosa bukal dan gingiva.

2.1.7 Differensial DiagnosisLesi lain yang dipicu HPV seperti kondiloma Akuminatum, hyperplasia epitel local (penyakit HECK), dan Veruca Vulgaris memiliki ciri serupa, tetapi berbeda dalam pemeriksaan mikroskopisnya. Veruca VulgarisEtiologinya HPV tipe 2, 4, 6, 11 dan 40. Jarang terjadi ntra oral, jika terjadi di intra oral umumnya di bibir, mukosa labial atau bukal, lidah, dan gingiva cekat. Umumnya terjadi di kulit. Celahnya lebih dangkal dari papiloma dan massanya lebih tidak bertangkai.

Gambar 2.2 Penyakit Veruca Vulgaris pada Kulit

Hiperplasia Epitelial Lokal (Penyakit HECK)Agen etiologi HPV tipe 13 dan 32. Virus ditularkan selama ciuman. Bila lesi membesar akan menjadi papilar atau seperti batu kerikil dan dapat saling bergabung. Beberapa lesi menghilang secara spontan. Kondiloma AkuminatumEtiologinya adalah HPV tipe 6 dan DNA 11. Warna pink atau abu-abu kotor, permukaannya seringkali beruntusan, seperti bunga kol, tetapi dapat juga rata. Basis tidak bertangkai, bagian tepi menonjol dan membulat. Rongga mulut yang terkena adalah mukosa labial. Tingkat kekambuhan tinggi.

2.1.8 HPACiri histologisnya mencakup tonjolan epitel yang seperti jari dan inti fibrovaskular.

2.1.9 PenatalaksanaanPapiloma oral tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat diobati. Mereka tampaknya tidak berubah dalam ukuran, menyebar ke bagian lain dari rongga mulut, atau berubah menjadi tumor ganas. Jika pengobatan diindikasikan maka eksisi bedah konservatif yang menghilangkan kepala dan dasar lesi dapat dilakukan. Kekambuhan jarang terjadi. Jika dibiarkan tidak dirawat dapat membesar, menyebar ke daerah lain, dan berpotensi menularkan HPV ke orang lain. Perubahan menjadi ganas dapat terjadi. Papiloma yang ditemukan pada daerah hidung atau tenggorokan meskipun berbagi gambaran klinis yang sama dan histologi seperti papiloma lisan, berbeda dalam yang biasanya lebih dari satu lesi hadir, mereka berkembang biak terus menerus dari waktu ke waktu dan sering kambuh. Dalam beberapa kasus papiloma di daerah tenggorokan dapat berkembang biak sehingga mereka menyebabkan mengancam jiwa sesak napas.

BAB IIIOBSERVASI KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pasien

No RM: 47037Tanggal Periksa: 5 Oktober 2015Nama Pasien: CitraJenis Kelamin: PerempuanUsia: 5 TahunAlamat: Bendo - Sungai Pagu - SolokKeluhan Utama: Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di lidah bagian bawah.Anamnesa: Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di lidah bagian bawah kurang lebih 3 mm, muncul sejak 2 bulan yang lalu. Tidak terasa sakit, terkadang benjolannya dapat membesar hingga seukuran kelereng. Pernah berobat ke dokter gigi, dan diberi obat, namun orang tua pasien lupa nama obat yang diberikan.

3.2 PemeriksaanPemeriksaan KlinisKondisi Umum: Kompos MentisEkstra Oral: takIntra Oral: Benjolan kurang lebih 3 mm sewarna dengan lidah dengan konsistensi kenyal, irregular, tidak berdarah saat disentuh.Pemeriksaan Penunjang : -Riwayat Penyakit: -Riwayat Terapi: pernah diberi obat dari dokter gigi, namun lupa nama obatnyaRiwayat Keluarga : -Diagnosis Kerja: Papiloma

3.3 Penatalaksanaan1. Anamnesa dan Pemeriksaan Klinis : Senin, 5 Oktober 2015Pasien An.C datang ke poli bedah mulut RSUD Pare dengan keluhan terdapat benjolan di lidah bagian bawah sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan saat ini berukuran kurang lebih 3 mm, pernah membesar hingga sebesar kelereng, namun tidak terasa sakit. Pernah berobat ke dokter gigi, dan diberi obat, namun orang tua pasien lupa nama obat yang diberikan. Pada pemeriksaan intra oral didapatkan Benjolan kurang lebih 3 mm sewarna dengan lidah dengan konsistensi kenyal, irregular, tidak berdarah saat disentuh. Pasien tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama. Tidak terdapat riwayat penyakit sistemik dan alergi.

2. Treatment : Senin, 5 Oktober 2015Pasien langsung menjalani eksisi papiloma pada lidah bagian bawah setelah anamnesa dan pemeriksaan klinis dilakukan. Tahapan yang dilakukan, antara lain :a. b. Persiapan alat dan bahan eksisi (kaca mulut, pinset, tampon, povidone iodin, lidokain dan syringe, klem arteri, gunting, needle holder, pinset chirurgis, jarum, silk)

c. Persiapan pasiend. Disinfeksi area kerja meliputi ekstra oral pada area bibir, dagu, hidung, pipi, dan intraoral yang meliputi area kerja pada lidah dan dasar mulut menggunakan povidone iodine dengan tampon dan pinset.

e. f. Anastesi local dengan pehacain pada lidah bagian bawah (area sekitar papiloma)

g. Menjepit papiloma pada bagian dasarnya menggunakan arteri klem

h. Eksisi papiloma menggunakan gunting

i. Membuang seluruh jaringan papiloma dan memastikan jaringan sekitar sudah bersihj. k. Menjahit luka yang timbul setelah prosedur eksisi dengan menggunakan jarum, needle holder, dan silk.

l. Membersihkan daerah operasi dengan tampon, kemudian pada daerah operasi diberikan tampon yang diberi povidone iodine.

3.4PembahasanPapiloma adalah neoplasma epitel jinak yang paling umum dalam rongga mulut. Pada kasus An.C usia 5 tahun diagnosa yang ditemukan adalah papiloma. Diagnosa tersebut didukung oleh anamnesa pasien dan beberapa tanda klinis yang ditemukan saat dilakukan pemeriksaan intra oral. Diagnose pada kasus An.C ditegakkan dari anamnesa dan pemeriksaan klinis intra oral pada lesi karena tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan papiloma adalah eksisi dimana seluruh jaringan papiloma dan sedikit jaringan sehat disekitarnya diangkat agar tidak terjadi rekurensi.

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulana. Papiloma adalah neoplasma epitel jinak yang paling umum dalam rongga mulut.b. Diagnosa kasus pada pasien An.C (5 tahun) adalah papiloma pada lidah bagian bawah. Penatalaksanaan yang telah dilakukan adalah eksisi untuk mengambil seluruh jaringan papiloma dengan mengikutsertakan sedikit jaringan sehat untuk mencegah rekurensi.

4.2 SaranMahasiswa profesi pendidikan dokter gigi perlu aktif dan banyak berdiskusi tentang kasus papiloma dan kasus bedah mulut lainnya yang sering terjadi pada masyarakat dan penatalaksanaannya agar menambah ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Bruch dkk., 2010. Clinical Oral Medicine And Pathology. Humana Press. London.Eversole,L.R., 2011. Clinical Outline Of Oral Pathology: Diagnosis And Treatment. Ed.4. PMPH. USA.Fraqiskos,. 2011. Oral Surgery. Ed, 1. Springer. Berlin.Langlais & Miller., 2014. Atlas Berwarna Lesi Mulut Yang Sering Ditemukan. Jakarta. EGC.