paper pembiayaan pembangunan

32
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Tugas Rangkuman Materi Pembiayaan Pembangunan MATA KULIAH – KELAS: PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN - A OLEH: AGUNG | AGIL HARNOWO PUTRA | 105060600111062 AMALIA NUR ADIBAH | 105060600111014 DIAN INDRA RINI | 105060600111022 SHARFINA ANZANI | 105060607111004

Upload: dianirst

Post on 30-Dec-2014

59 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

paper

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Pembiayaan Pembangunan

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2013

Tugas Rangkuman Materi Pembiayaan

Pembangunan

MATA KULIAH – KELAS:PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN - A

OLEH:AGUNG |

AGIL HARNOWO PUTRA | 105060600111062

AMALIA NUR ADIBAH | 105060600111014DIAN INDRA RINI | 105060600111022

SHARFINA ANZANI | 105060607111004

Page 2: Paper Pembiayaan Pembangunan

Materi Pertama:

Pembiayaan Pembangunan di Era Otonomi

Pembiayaan pembangunan di era otonomi diawali dengan UU No. 5 tahun 1974

yang bersifat sentralistik, dengan model perencanaan Eklektik yang merupakan

perpaduan antara Top Down dan Bottom Up Planning. Kemudian muncul UU No. 22

tahun 1999 yang bersifat desentralistrik dengan model perencanaan eklektik.

Pembahasan

Dimulai dengan munculnya permasalahan yang terjadi di pihak pemerintah,

yaitu kelemahan perencanaan dari pusat, kelemahan pengendalian dari pusat,

munculnya egoism kedaerahan yang berlebihan, dan masih banyak lainnya.

Permasalahan diselesaikan dengan cara memebentuk forum bersama antara

propinsi dan kabupaten/kota, perencanaan yang telah disusun harus mencakup

dan menseimbangkan pelaksanaan desentralisasi, dan membangun kerjasama

untuk mensinergikan kekuatan dan menutupi kelemahan masing-masing daerah.

Pola kerjasama daerah dapat digambarkan pada gambar 1.1

Gambar 1 Pola Kerja Sama Daerah

Prinsip-prinsip pokok dalam penganggaran dan manajemen keuangan daerah

yaitu:

1. Komprehensif dan disiplin

Page | 1

MATERI 1

Page 3: Paper Pembiayaan Pembangunan

2. Fleksibilitas

3. Terprediksi

4. Kejujuran

5. Informasi

6. Transparansi dan akuntabilitas

Page | 2

Page 4: Paper Pembiayaan Pembangunan

Materi Kedua:

Corporate Plan

Kegunaan rencana kerja, yaitu:

Menetapkan proyek masa depan

Menetapkan seberapa baik sasaran yang telah terpenuhi

Mendapatkan uang

Pemberi pinjaman terbagi menjadi 4 K:

K (character) = obyektif, subyektif

K (cash flow) = dapat untuk mengangsur

K (colateral) = tidak hanya berdasar jaminan yang di agunkan tetapi juga asset

lainnya

K (contribution) = kontribusi wirausaha terhadap usaha

Pemilihan Badan Hukum Udaha didadasarkan beberapa variabel, yaitu:

Liabilitas (kewajiban)

Kontrol

Kemudahan mendatangkan investor baru

Pajak

Inventaris resiko terbagi menjadi empat, yaitu:

Resiko finansial

Resiko operasional

Resiko usaha

Resiko transaksi

Page | 3

MATERI 2

Page 5: Paper Pembiayaan Pembangunan

Gambar 2 Corporate Plan Policies, Strategies And Service Plans Will Set A Clear Agenda For The Council

Page | 4

Page 6: Paper Pembiayaan Pembangunan

Materi Ketiga:

Sumber Pembiayaan Non Konvensional

Sumber Pembiayaan Pembangunan

Sumber pembiayaan pembangunan terbagi menjadi dua, yaitu sumber

pembiayaan konvensional dan non konvensional. Sumber pembiayaan konvensional

yang terbagi menjadi pajak dan bukan pajak berasal dari pendapatan daerah, misalnya

pajak, retribusi, hibah, dll. Sumber pembiayaan non konvensional berasal dari

kerjasama antara pemerintah dengan stakeholder (masyarakat dan swasta), misalnya

joint venture, konsesi, konsolidasi, zakat, dana pension, tabungan masyarakat, dll.

Instrument Pembiayaan Non Konvensional

Pembiayaan non konvensional dapat berupa betterment levies yang pernah

diterapkan di DKI Jakarta. Tujuannya untuk mendorong masyarakat yang

memperoleh manfaat dari prasarana umum untuk ikut menanggung biayanya. Oleh

karena itu pungutan ini dikenakan kepada masyarakat yang memperoleh manfaat

langsung dari perbaikan prasarana umum. Namun hal ini banyak memiliki hambatan

sehingga tidak diterapkan kembali.

Jenis Instrumen Non Konvensional

Jenis instrument non konvensional terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Pembiayaan linkage, yaitu developer harus menyediakan dan membiayai

prasarana yang sejenis di daerah lain yang kurang berkembang.

2. Land readjustment, penerapan land readjustment di Indonesia berupa KIP

(Kampung Improvement Program), konsolidasi tanah, dan peremajaan

kota.

Beberapa negara di dunia yang berhasil menerapkan konsep pembiayaan

alternatif antara lain Melbourne yang menerapkan public-private partnership, yaitu

kerjasama antar pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan partisipasi pihak

swasta dalam pembangunan.

Page | 5

MATERI 3

Page 7: Paper Pembiayaan Pembangunan

Materi Keempat:

Analisis Manfaat dan Biaya

Dari sudut pandang investor, proyek adalah konversi uang pada saat sekarang

dengan perhitungan untuk memperoleh arus dana di masa yang akan datang. Proyek-

proyek investasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

Proyek penghasilan arus dana

Proyek penghematan biaya

Proyek dengan manfaat jangka panjang

Perhitungan Benefit

Benefit yang berdasarkan evaluasi proyek umunya lebih bersifat social benefit

daripada financial benefit. Untuk perhitungan studi kelayakan bisnis lebih

menekankan pada financial benefit daripada social benefit. Besar kecilnya

dampak proyek terhadap perekonomian masyarakat, berhubungan erat dengan

besar kecilnya jumlah investasi yang ditanam pada suatu proyek. Semakin besar

proyek yang dikerjakan, semakin besar dampak yang ditimbulkan terhadap

perekonomian masyarakat.

Manfaat Proyek

Manfaat proyek yaitu penerimaan yang dihasilkan suatu proyek sebelum

dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan. Manfaat proyek dapat digolongkan

menjadi tiga bagian, yaitu:

Manfaat langsung (direct benefits)

Manfaat tidak langsung (indirect benefits)

Manfaat tidak kentara (intangible benefit)

Kebutuhan Dana untuk Investasi

Dalam menentukan jumlah dana investasi secara keseluruhan disesuaikan

dengan jenis proyek, dan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Dana untuk investasi fisik (bersifat jangka panjang, lebih dari satu tahun)

Page | 6

MATERI 4

Page 8: Paper Pembiayaan Pembangunan

Dana untuk investasi modal kerja (modal yang diperlukan untuk

melaksanakan aktivitas sehari-hari, bersifat jangka pendek, maksimal satu

tahun)

Untuk kebutuhan dana dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Biaya langsung

Biaya tidak langsung

Sumber Pembiayaan

Untuk memenuhi kebutuhan biaya investasi dan modal berasal dari dua

sumber, yaitu:

Sumber internal

Sumber eksternal

Page | 7

Page 9: Paper Pembiayaan Pembangunan

Materi Kelima:

Manfaat Biaya Ke-2

Memperkirakan arus dana

Manfaat dari investasi dalam suatu proyek diukur dari arus dana, hal ini

diakrenakan investor mongkonversikan dananya ked alma suatu sarana investasi

dengan perhitungan menerima arus dana yang lebih besar di masa yang akan

datang. Arus dana dapat diperoleh dengan rumus:

Arus dana masuk = laba bersih setelah pajak + penyusutan

Faktor yang harus diperhatikan adalah biaya modal yang digunakan untuk

mendanai proyek tersebut. Biaya modal digunakan untuk mendiskonto arus dana

masuk untuk menghasilkan nilai sekarang dari arus dana. Perhitungan biaya

modal yang dananya berasal dari sumber dana eksternal (misalnya bank), maka

biaya modal yang digunakan adalah biaya bunga setelah diperhitungkan pajak

dengan rumus:

Biaya hutang jika panjang = tingkat bunga hutang x (1-tingkat pajak yang

berlaku)

Jika sumber dana berasal dari sumber internal, maka biaya modal adalah

besarnya tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemilik modal. Biaya modal

digunakan untuk mendiskonto arus dana untuk memperoleh nilai saat ini.

Kriteria investasi

Tujuan menghitung kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh mana

suatu proyek yang direncanakan dapat memberikan manfaat, baik secara

finansial dan sosial. Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari

modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima

dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value (nilai saat ini)

selama umur ekonomis proyek. Kegagalan dalam pelaksanaan perhitungan hanya

dikarenakan faktor uncontroable seperti banjir, gempa bumi, perubahan

peraturan pemerintah, selain dari data yang tidak relevan.

Page | 8

MATERI 5

Page 10: Paper Pembiayaan Pembangunan

Kriteria investasi yang digunakan antara lain:

Payback period

Net Present Value (NPV)

Internal Rate of Return (IRR)

Profitability Index (PI)

Payback Period

Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan kapan dana

yang diinvestasikan ke dalam proyek akan kembali. Jika arus dana yang diterima

dari proyek setiap tahun sama selama umur ekonomi, maka payback period dapat

dicari dengan rumus:

PBP =

Apabila arus dana yang diterima dari proyek setiap tahun tidak sama, maka

payback period dapat dicari dengan rumus:

PBP =

Keterangan:

PBP = Payback Period

T = Tahun dimana terdapat arus dana yang hampir menutup investasi

AI = Arus dana kumulatif sebelum investasi tertutup

AKI = arus dana yang diterima dari proyek yang menutup sisa investasi

yang belum tertutup

Kelemahan dari kriteria investasi Payback Period adalah:

Mengabaikan arus dana dari investasi yang diperoleh setelah payback period

terjadi, oleh karena itu kriteria investasi bukan merupakan alat pengukur

profitability, tetapi alat peengukur rapidity kembalinya dana.

Mengabaikan Time Value of Money (nilai waktu dari uang)

Page | 9

Page 11: Paper Pembiayaan Pembangunan

Net Present Value (NPV)

NPV adalah perhitungan kriteria investasi yang banyak digunakan dalam

mengukur apakah suatu proyek feasible (layak) atau tidak. Perhitungan NPV

dapat dicari dengan rumus:

NPV =

Keterangan :

NPV = Net Present Value (nilai sekarang bersih)

n = Umur proyek

At = Arus dana masuk pada periode t

k = faktor diskonto yang digunakan

I = Investasi (dana yang dibutuhkan untuk mendanai proyek)

Jika nilai NPV ≥ 0, maka proyek dikatakan layak untuk dilaksanakan, dan proyek

dikatakan tidak layak untuk dilaksanakan apabila mempunyai NPV negatif.

Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah kriteria investasi yang menyamakan NPV dengan investasi/dana

yang digunakan untuk membelanjai proyek atau dengan kata lain IRR adalah

suatu faktor diskonto yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Apabila nilai

NPV-nya positif, maka harus dihitung NPV berikutnya (kedua) dengan

menggunakan faktor diskonto lebih besar dari faktor diskonto untuk menghitung

NPV pertama, dan begitu seterusnya sampai menghasilkan NPV nol atau negatif.

Perhitungan NPV dapat diperoleh ddengan rumus:

IRR = k1 +

Keterangan:

k = biaya modal yang digunakan sebagai faktor diskonto

Page | 10

Page 12: Paper Pembiayaan Pembangunan

Layak atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan apabila nilai IRR lebih besar

daripada factor diskonto, dan sebaliknya apabila proyek mempunyai nilai IRR

lebih kecil daripada faktor diskonto, maka proyek tersebut dikatakan tidak layak

untuk dilaksanakan.

Profitability Index (PI)

PI merupakan rasio biaya dan manfaat yang dicari dengan rumus:

PI =

Berdasarkan hasil perhitungan, jika PI > 1 maka proyek dikatakan layak untuk

dilaksanakan, sebaliknya jika PI < 1 maka proyek dikatakan tidak layak untuk

dilaksanakan.

Page | 11

Page 13: Paper Pembiayaan Pembangunan

STUDI KASUS MATERI KELIMA:

Studi Kasus : Analisa Dampak Keuangan Wisata Petik Apel Desa Madiredo

Pengadaan proyek pengembangan agrowisata petik apel di Desa Madiredo

dilatar belakangi oleh kondisi eksisting yang ada di Desa Madiredo, dimana

penggunaan lahan terbesar dalam pertanian adalah sebagai perkebunan apel. Potensi

perkebunan apel ini akan sangat menguntungkan bagi perekonomian masyarakat

Desa Madiredo, karena selain keuntungan dari hasil panen yang melimpah, dengan

dikembangkannya juga agrowisata petik apel juga akan menguntungkan masyarakat

dalam bidang pariwisata.

Proyek pengembangan agrowisata petik apel di Desa Madiredo menggunakan

alokasi dana desa, dana PNPM serta swadaya dari masyarakat desa sendiri.

Sedangkan untuk pengeluarannya berupa biaya administrasi untuk pengadaan

baliho, papan nama serta proposal kegiatan, lalu pengeluaran berupa pembelian alat

dan bahan yang digunakan dalam proses pembangunan loket dan pusat informasi

agribisnis, lahan parkir, serta gerbang. Kemudian juga terdapat pengeluaran dalam

hal penyewaan alat bantu serta upah bagi tenaga kerja dalam proses pelaksanaan

proyek. Proyek pengembangan agrowisata petik apel di Desa Madiredo ditargetkan

akan selesai dalam jangka waktu 3 tahun untuk pembangunan fisiknya, sedangkan

untuk peningkatan pendapat di bidang pariwisata ditargetkan meningkat dalam

kurun waktu maksimal 13 tahun. Pengadaan proyek pengembangan agrowisata di

Desa Madiredo ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat di Desa Madiredo. Berikut merupakan tabel pemasukan dan

pengeluaran untuk proyek pengembangan agrowisata petik apel serta tabel social

benefit untuk proyek tersebut.

Page | 12

Page 14: Paper Pembiayaan Pembangunan

Tabel 1 Biaya Pemasukan dan Pengeluaran Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel

 Uraian Proyek Periode I Periode II

Periode III Periode IV

2013 2014 2015 2016 2017 2018-2022 2023-2027 2028-2032A Pemasukan                  Dana APBD 8.975.000 8.454.500 55.989.700 52.506.300 56.614.400 65.700.000 65.700.000 65.700.000  Total 8.975.000 8.454.500 55.898.700 52.506.300 56.614.400 65.700.000 65.700.000 65.700.000B Pengeluaran                  Biaya

Administrasi:                  Pengadaan 3 buah

baliho 1.875.000 1.762.500 1.656.500 1.575.500 14.282.000 0 0 0  Pemasangan baliho

dan papan nama 800.000 752.000 707.000 664.500 624.000 0 0 0  •   Proposal 300.000 250.00 275.000 250.000 275.000 0 0 0  •   Konsumsi 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 0 0 0 0  •   Dokumentasi 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 0 0 0 0  •   Transportasi 1.000.000 940.000 880.000 820.000 400.000 0 0 0

 Pembelian Alat dan Bahan                

  •   Batu kali 0 0 1.325.000 1.245.000 1.170.000 0 0 0  •   Batu bata 0 0 4.418.000 4.153.000 3.904.000 0 0 0  •   Pasir 0 0 2.640.000 2.460.000 2.280.000 0 0 0  •   Semen 100 sak 0 0 5.368.000 5.002.000 4.636.000 0 0 0  •   Kawat 0 0 3.960.000 3.690.000 3.420.000 0 0 0

 

•   Kayu buat atap (Reng) dan papan 0 0 5.368.000 5.002.000 4.636.000 0 0 0

  •   Palu dan Paku 0 0 193.600 180.400 167.200 0 0 0  •   Gergaji besi 0 0 61.600 57.400 53.200 0 0 0

Page | 13

Page 15: Paper Pembiayaan Pembangunan

 Uraian Proyek Periode I Periode II

Periode III Periode IV

2013 2014 2015 2016 2017 2018-2022 2023-2027 2028-2032  •   Cetok 0 0 140.800 131.200 121.600 0 0 0  •   Tang pemotong 0 0 127.600 118.900 110.200 0 0 0  •   Linggis 0 0 8.800 8.200 7.600 0 0 0  •   Cat dan Kuas 0 0 79.200 73.800 68.400 0 0 0  Sewa alat bantu 0 0            

 •   Jack hammer +

compressor 0 0 1.760.000 1.640.000 1.520.000 0 0 0  •   Molen 0 0 1.320.000 1.230.000 1.140.000 0 0 0

 

Tenaga Kerja Pembangunan proyek                

 •   Mandor (1 orang) 0 0 6.512.000 6.068.000 5.624.000 0 0 0

 •   Tenaga ahli (1

orang) 0 0 5.297.600 4.936.400 4.575.200 0 0 0

 •   Pekerja (5 orang) 0 0 8.800.000 8.200.000 7.600.000 0 0 0

 •   Pegawai (12

orang) 0 0 0 0 0 65.700.000 65.700.000 65.700.000  BIAYA TOTAL 8.975.000 8.454.500 55.898.700 52.506.300 56.614.400 65.700.000 65.700.000 65.700.000  NET BENEFIT 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Hasil Perhitungan, 2012

Tabel 2 Perhitungan Biaya Social Benefit Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel di Desa Madiredo (1)

Kegiatan ProyekPeriode I Periode II

20132014

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Pemasukan                    

Page | 14

Page 16: Paper Pembiayaan Pembangunan

Kegiatan ProyekPeriode I Periode II

20132014

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Dampak Langsung                    Tiket Masuk 0 0 50.400.000 50.800.000 50.500.000 52.000.000 54.500.000 55.000.000 55.000.000 55.500.000Tiket Parkir 0 0 30.240.000 30.800.000 31.000.000 31.500.000 32.000.000 32.500.000 33.000.000 33.500.000Dampak Tidak Langsung                    Perbaikan Manajemen 0 0 15.000.000 15.900.000 16.850.000 17.860.000 18.900.000 20.070.000 21.270.000 22.550.000Penurunan Tingkat Pengangguran 0 0 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000Total

   183.240.00

0185.100.00

0185.950.00

0188.960.00

0193.000.00

0195.170.00

0196.870.00

0199.150.00

0Pengeluaran                    Dampak Langsung                    Biaya Gaji pegawai 0 0 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000Biaya Perawatan Bangunan 0 0 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.500.000 12.500.000 13.000.000 13.000.000 13.000.000Dampak Tidak Langsung

                   

Perawatan Lahan Parkir 0 0 5.750.000 5.800.000 5.850.000 5.900.000 5.950.000 6.000.000 6.050.000 6.100.000Modal dan Pengadaan Warung Pedagang 0 0 86.000.000 86.700.000 87.500.000 88.500.000 88.650.000 87.700.000 8.9750.000 89.950.000

Total 0 0169.450.00

0170.200.00

0171.050.00

0172.600.00

0172.800.00

0172.400.00

0174.500.00

0174.750.00

0NET BENEFIT 0 0 13.790.000 14.900.000 14.900.000 16.360.000 20.200.000 22.770.000 22.370.000 24.400.000

Sumber: Hasil Perhitungan, 2012

Page | 15

Page 17: Paper Pembiayaan Pembangunan

Tabel 3 Perhitungan Biaya Social Benefit Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel di Desa Madiredo (2)

Kegiatan ProyekPeriode III Periode IV

2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032PemasukanDampak LangsungTiket Masuk 55.700.000 55.950.000 56.250.000 57.000.000 57.520.000 58.000.000 60.500.000 65.000.000 65.000.000 65.500.000Tiket Parkir 33.570.000 33.585.000 33.600.000 33.615.000 36.550.000 36.565.000 36.580.000 37.000.000 37.015.000 37.030.000Dampak Tidak Langsung                    Perbaikan Manajemen 23.000.000 23.550.000 24.100.000 24650000 25.200.000 25.750.000 26.300.000 26.850.000 27.400.000 27.950.000Penurunan Tingkat Pengangguran 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87600000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000Total 199.870.000 200.685.000 201.550.000 202865000 206.870.000 207.915.000 210.980.000 216.450.000 217.015.000 218.080.000Pengeluaran                    Dampak Langsung                    Biaya Gaji Pegawai 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66000000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000Biaya Perawatan Bangunan 14.000.000 14.000.000 14.000.000 14000000 15.000.000 15.500.000 15.500.000 16.000.000 16.500.000 16.500.000Dampak Tidak Langsung                    Perawatan Lahan Parkir 7.350.000 7.500.000 7.550.000 7750000 7.850.000 8.150.000 8.335.000 8.475.000 8.500.000 8.870.000Modal dan Pengadaan Warung Pedagang 89.980.000 89.990.000 90.000.000 90.010.000 90.020.000 90.030.000 90.040.000 90.050.000 90.060.000 9.0070.000Total 177.330.000 177.490.000 177.550.000 177.760.000 178.870.000 179.680.000 17.9875.000 180.525.000 181.060.000 181.440.000NET BENEFIT 22.540.000 23.195.000 24.000.000 25.105.000 28.000.000 28.235.000 31.105.000 35.925.000 35.955.000 36.640.000

Sumber: Hasil Perhitungan, 2012

Page | 16

Page 18: Paper Pembiayaan Pembangunan

Page | 17

Page 19: Paper Pembiayaan Pembangunan

1. NPV

Tabel 4 Pendapatan Bersih dan NPV Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel Tahun 2013-2032 Suku Bunga (i1)

TahunNet

BenefitP/F 6%

NPV.P/F 6%

2015 13.790.000 0,84 11.583.6002016 14.900.000 0,79 11.771.0002017 14.900.000 0,75 11.175.0002018 16.360.000 0,7 11.452.0002019 20.200.000 0,67 13.534.0002020 22.770.000 0,63 14.345.1002021 22.370.000 0,59 13.198.3002022 24.400.000 0,56 13.664.0002023 22.540.000 0,53 11.946.2002024 23.195.000 0,5 11.597.5002025 24.000.000 0,47 11.280.0002026 25.105.000 0,44 11.046.2002027 28.000.000 0,42 11.760.0002028 28.235.000 0,39 11.011.6502029 31.105.000 0,37 11.508.8502030 35.925.000 0,35 12.573.7502031 35.955.000 0,33 11.865.1502032 36.640.000 0,31 11.358.400

Total 216.670.700 Sumber: Hasil Perhitungan, 2012

Tabel 5 Pendapatan Bersih dan NPV Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel Tahun 2013-2032 Suku Bunga (i2)

Tahun Net BenefitP/F 10%

NPV.P/F 10%

2015 13.790.000 0,75 10.342.5002016 14.900.000 0,68 10.132.0002017 14.900.000 0,62 9.238.0002018 16.360.000 0,56 9.161.6002019 20.200.000 0,51 10.302.0002020 22.770.000 0,47 10.701.9002021 22.370.000 0,42 9.395.4002022 24.400.000 0,39 9.516.0002023 22.540.000 0,35 7.889.0002024 23.195.000 0,32 7.422.4002025 24.000.000 0,29 6.960.0002026 25.105.000 0,26 6.527.3002027 28.000.000 0,24 6.720.0002028 28.235.000 0,22 6.211.7002029 31.105.000 0,2 6.221.0002030 35.925.000 0,18 6.466.5002031 35955000 0,16 5.752.800

Page | 18

Page 20: Paper Pembiayaan Pembangunan

Tahun Net BenefitP/F 10%

NPV.P/F 10%

2032 36640000 0,15 5.496.000Total 144.456.100

Sumber: Hasil Perhitungan, 2012

Berdasarkan perhitungan NPV terhadap suku bunga terendah dan suku bunga

tertinggi, diperoleh hasilnya adalah NPV > 0. Hal ini berarti bahwa proyek

pengembangan agrowisata petik apel yang direncanakan di Desa Madiredo layak

untuk dilaksanakan.

2. BCR

Tabel 6 Pemasukan Pengeluaran Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel Tahun 2013-2032

Tahun Pemasukan PengeluaranP/F 6%

Keuntungan (BN)

Biaya (CN)

2015 183.240.000 169.450.000 0,84 153.921.600 142.338.0002016 185.100.000 170.200.000 0,79 146.229.000 134.458.0002017 185.950.000 171.050.000 0,75 139.462.500 128.287.5002018 188.960.000 172.600.000 0,7 132.272.000 120.820.0002019 193.000.000 172.800.000 0,67 129.310.000 115.776.0002020 195.170.000 172.400.000 0,63 122.957.100 108.612.0002021 196.870.000 174.500.000 0,59 116.153.300 102.955.0002022 199.150.000 174.750.000 0,56 111.524.000 97.860.0002023 199.870.000 177.330.000 0,53 105.931.100 93.984.9002024 200.685.000 177.490.000 0,5 100.342.500 88.745.0002025 201.550.000 177.550.000 0,47 94.728.500 83.448.5002026 202.865.000 177.760.000 0,44 89.260.600 78.214.4002027 206.870.000 178.870.000 0,42 86.885.400 75.125.4002028 207.915.000 179.680.000 0,39 81.086.850 70.075.2002029 210.980.000 179.875.000 0,37 78.062.600 66.553.7502030 216.450.000 180.525.000 0,35 75.757.500 63.183.7502031 217.015.000 181.060.000 0,33 71.614.950 59.749.8002032 218.080.000 181.440.000 0,31 67.604.800 56.246.400

Total 1.903.104.300 1.686.433.600Sumber: Hasil Perhitungan, 2012

BCR =

Page | 19

Page 21: Paper Pembiayaan Pembangunan

BCR =

Berdasarkan perhitungan BCR, proyek pengembangan agrowisata petik apel

di Desa Madiredo termasuk proyek yang menguntungkan. Hal ini dikarenakan

perhitungan BCR untuk proyek tersebut adalah 1,1 atau dengan kata lain BCR > 1,

dimana artinya proyek akan menghasilkan keuntungan.

3. IRR

Tabel 7 IRR Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel di Desa Madiredo

TahunNet

BenefitP/F 10%

NPV.P/F 10%

2015 13.790.000 0,75 10.342.5002016 14.900.000 0,68 10.132.0002017 14.900.000 0,62 9.238.0002018 16.360.000 0,56 9.161.6002019 20.200.000 0,51 10.302.0002020 22.770.000 0,47 10.701.9002021 22.370.000 0,42 9.395.4002022 24.400.000 0,39 9.516.0002023 22.540.000 0,35 7.889.0002024 23.195.000 0,32 7.422.4002025 24.000.000 0,29 6.960.0002026 25.105.000 0,26 6.527.3002027 28.000.000 0,24 6.720.0002028 28.235.000 0,22 6.211.7002029 31.105.000 0,2 6.221.0002030 35.925.000 0,18 6.466.5002031 35.955.000 0,16 5.752.8002032 36.640.000 0,15 5.496.000

Total 144.456.100 Sumber: Hasil Perhitungan, 2012

Page | 20

Page 22: Paper Pembiayaan Pembangunan

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai IRR yang diperoleh adalah

0,18, dimana ini berarti pengadaan proyek pengembangan agrowisata di Desa

Madiredo layak untuk dikembangkan karena akan mendatangkan keuntungan. Hal ini

dikarenakan berdasarkan perhitungan nilai IRR dari proyek pengembangan

agrowisata petik apel lebih besar dibandingkan dengan nilai suku bunga tertinggi

(0,1).

4. PBP

= 1,1 tahun

Berdasarkan perhitungan PBP (Pay Back Period), proyek pengembangan

agrowisata petik apel di Desa Madiredo diperkirakan akan kembali modalnya dalam

kurun waktu 1,1 tahun. Hal ini berarti pengadaan proyek tersebut, dalam

pengembalian modal awal proyek berlangsung selama 1 tahun 1 bulan.

Page | 21