paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

42
Manajemen Strategi Sektor Pemerintah Analisis Renstra dan Pencapaian Kinerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disusun Oleh: Agung Ardyanto (03) Arief Irwanto Lasantu (07) Dwi Santoso (10) 1

Upload: mulyadi-yusuf

Post on 12-Jun-2015

588 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

STAN JAKARTA D4 BPKP 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

Manajemen Strategi Sektor Pemerintah

Analisis Renstra dan Pencapaian Kinerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Disusun Oleh: Agung Ardyanto (03)Arief Irwanto Lasantu (07)Dwi Santoso (10)

Sekolah Tinggi Akuntansi NegaraDiploma IV – Kelas 8B BPKPNovember 2013

1

Page 2: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma tata kelola pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good public governance) dalam berbagai aspek, salah satunya telah mendorong pelaksanaan penerapan sistem akuntabilitas kinerja penyelenggaraan negara yang terintegrasi sebagai instrumen utama pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai salah satu unsur penting sistem ini, Rencana strategis merupakan instrumen awal untuk mengukur kinerja setiap instansi pemerintah baik terkait pencapaian visi, misi, tujuan maupun sasaran yang telah ditetapkan organisasi.Secara legalitas formal sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, Rencana Strategis Kementerian/Lembaga adalah penjabaran dari visi dan misi Kementerian/Lembaga dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional secara menyeluruh sejalan dengan visi, misi dan program prioritas (platform) Presiden terpilih. Sejalan dengan ini, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mengamanahkan agar setiap instansi pemerintah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis (strategic planning) yang ditetapkan melalui Rencana Strategis Kementerian/Lembaga masing-masing.Rencana strategis instansi pemerintah dalam tataran operasional ditetapkan dalam jangka waktu lima tahunan merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Rencana Strategis tersebut dapat dikatakan sebagai suatu proses partisipatif, sistematis dan berkelanjutan yang membantu instansi untuk memusatkan semua kegiatan untuk pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran instansi. Rencana Strategis ini merupakan sekumpulan konsep dalam mengintegrasikan dan mensinergikan antara kapasitas sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI).Pelaksanaan reformasi birokrasi dalam berbagai kebijakan, program dan kegiatan diharapkan mampu mengubah wajah birokrasi menjadi birokrasi bersih, kompeten dan melayani sebagaimana harapan masyarakat. Ini adalah pekerjaan besar bagi jajaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi yang diserahi tugas untuk mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi harus

2

Page 3: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

mampu secara konsisten terus menegakkan dan meningkatkan komitmen disertai produktivitas kinerja yang optimal dalam setiap pelaksanaan peran dan tugas ini.Pelaksanaan 9 (sembilan) program percepatan reformasi birokrasi sebagai ekstraksi dari berbagai kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi yang telah dicanangkan, yaitu :1. Penataan Struktur Birokrasi;2. Penataan Jumlah dan Distribusi PNS;3. Sistem Seleksi CPNS dan Promosi secara Terbuka;4. Profesionalisasi PNS;5. Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (E-Government);6. Penyederhanaan Perizinan Usaha;7. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Aparatur;8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri;9. Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Kerja Pegawai Negeri.Disini kelompok kami mencoba menganalisis tentang kinerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi. Tentang bagaimana kementerian ini melaksanakan tugas sesuai dengan target perencanaannya, juga tentang bagaimana kinerja kementerian ini dalam turut serta menyukseskan rencana kerja pemerintah.

B. Teori Pengukuran Kinerja

VisiMenurut McKinsey, secara harfiah visi adalah penglihatan atau pandangan yang mencerminkan harapan dan cita-cita masa depan. Visi dalam bentuk pernyataan dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Masa depan yang diinginkan? 2. Apa yang kita percaya akan terjadi?

Selanjutnya karakteristik visi sebuah perusahaan akan efektif bila dapat dicerna dengan bahasa yang mudah dan gamblang.  Visi bukan merupakan rangkaian Perencanaan Strategis (Strategic Planning) yang komprehensif dan detail. Karakteristik visi yang efektif adalah:1. Dapat Dibayangkan2. Diinginkan oleh pihak yang terkait3. Realistis dan Terjangkau4. Fleksibel5. Mudah dikomunikasikan

Sedangkan menurut Fred R. David dalam buku Konsep Manajemen Strategi, visi yang baik haruslah singkat, tidak lebih dari satu kalimat, dan dapat menjawab pertanyaan “ingin seperti apa perusahaan/instansi di masa depan?”

3

Page 4: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

MisiMenurut McKinsey, misi merupakan sebuah Pernyataan Keinginan mendalam pendiri perusahaan tentang Organisasi (Bisnis) nya bagi Masyarakat sekitar, baik pasar atau sosial ekonomi lainnya.Jadi pengertian misi dapat dideskripsikan sebagai pertanyaan berikut:1. Mengapa sebuah perusahaan/instansi (harus) ada?2. Alasan keberadaan sebuah perusahaan/instansi?3. Bisnis yang tengah Dijalankan sebuah Perusahaan/Instansi? 

Sedangkan menurut Fred R. David dalam buku Konsep Manajemen Strategi, Misi yang baik seharusnya memasukkan 9 komponen penting berikut ini:

1. Konsumen Siapakah konsumen perusahaan?2. Produk atau Jasa Apakah produk atau jasa utama perusahaan?3. Pasar Secara geografis, dimanakah perusahaan bersaing?4. Teknologi Apakah perusahaan canggih secara teknologi? 5. Fokus pada kelangsungan hidup, keuntungan dan pertumbuhan Apakah

perusahaan komitmen terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?

6. Filosofi Apakah keyakinan nilai, aspirasi dan prioritas etis dasar perusahaan?

7. Konsep Diri Apakah kompetensi khusus atau keunggulan kompetitif utama perusahaan?

8. Fokus pada Citra Publik Apakah perusahaan responsive terhadap masalah-masalah sosial, komunitas, dan lingkungan hidup?

9. Fokus pada karyawan Apakah karyawan dianggap sebagai asset perusahaan yang berharga?

Dalam usaha pencapaian visi melalui misi yang telah disusun, organisasi akan melakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja ini dimaksudkan sebagai bahan evaluasi apakah sebuah organisasi telah berjalan dengan efektif. Dari pengukuran kinerja ini juga dapat diperoleh berbagai informasi untuk menetapkan strategi organisasi berikutnya.Definisi pengukuran kinerja menurut Mulyadi adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang diterapkan sebelumnya.Menurut Anderson dan Clancy pengukuran kinerja adalah “feed back from the accountant to management that provide information about how well the actions represent the plans; it also identifies where managers say need to make corrections or adjustments in future planning and controlling activities”.Sedangkan menurut Anthony, Banker, Kaplan, dan Young adalah kegiatan pengukuran kinerja dari sebuah aktivitas atau keseluruhan aktivitas pada rantai nilai.

4

Page 5: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

Dari definisi tersebut dapat kita katakana bahwa pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik untuk memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.Pengukuran kinerja yang dilakukan dengan baik akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat dengan pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggannya.

2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai pelanggan dan pemasok internal.

3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of wastes).

4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.

5. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan memberi reward atas perilaku yang diharapkan tersebut.

C. Rencana StrategisPerencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Strategik (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan,situasi dan kondisi setempat.Beberapa definisi dan pengertian yang ada dalam pedoman penyusunan Rencana Strategis sebagai berikut:1. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan;2. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi;3. Strategi adalah cara yang digunakan atau diambil untuk mencapai visi dan

misi sesuai dengan hasil identifikasi kondisi dan permasalahan;4. Program adalah cara yang digunakan atau diambil untuk mencapai visi misi

sesuai dengan hasil identifikasi kondisi dan permasalahan;

5

Page 6: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

5. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai Visi dan Misi dan memperoleh alokasi anggaran.

6. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh unit-unit organisasi Eselon II, Instansi Vertikal, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik sumber daya manusia, barang modal dan semua jenis sumber daya (input) untuk menghasilkan keluaran.

Secara garis besar penyusunan Rencana Strategis melalui langkah-langkah berikut:1. Persiapan;2. penyusunan Visi dan Misi;3. identifikasi Kondisi Umum serta permasalahan;4. penyusunan strategi;5. penyusunan Matriks Kinerja Program, Kegiatan dan Rencana Aksi.Ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis :1. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar dalam semua bentuk-

bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.2. Pemahaman terhadap perencanaan strategik akan mempermudah

pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya.3. Perencanaan strategis merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan

manajer dan organisasi.

D. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Setiap instansi pemerintah dibentuk untuk mengemban suatu tugas dan tanggung jawab tertentu dengan diberikan kewenangan atau mandat untuk melaksanakan tugas itu. Untuk melaksanakan mandat dari masyarakat umum ini perlu adanya akuntabilitas yang baik. Akuntabilitas yang baik, memadai, tertib, dan teratur, sudah menjadi tuntutan masyarakat kepada pemerintah. Oleh karena itu setiap instansi pemerintah berkewajiban untuk menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Setiap instansi pemerintah juga diharapkan membantu pimpinan tertinggi pemerintah untuk dapat mempertanggungjawabkan mandat/kewenangannya kepada masyarakat/publik melalui lembaga perwakilan. Muaranya, instansi pemerintah harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan/kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Pelaporan kinerja oleh instansi pemerintah ini kemudian dituangkan dalam dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP diatur dalam Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP dapat dikategorikan sebagai laporan rutin, karena paling tidak disusun dan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan setahun sekali. LAKIP merupakan media utama yang menuangkan kinerja instansi pemerintah. Pelaporan kinerja ini

6

Page 7: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi dalam suatu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah. LAKIP menyajikan uraian tentang kinerja instansi pemerintah dalam arti keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran dan tujuan instansi pemerintah. Di samping itu, perlu juga dimasukkan dalam LAKIP aspek keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan antara anggaran negara yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diperoleh. Tujuan dari disusunnya LAKIP adalah untuk mewujudkan akuntabilitas seseorang atau pimpinan kolektif lembaga/instansi kepada pihak-pihak yang memberi mandat/amanah. Oleh karena itu, pelaporan AKIP merupakan perwujudan salah satu kewajiban untuk menjawab tentang apa yang sudah diamanahkan kepada setiap manajer/pejabat publik.Latar belakang perlunya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), antara lain :1. Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih

berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya pelaporan AKIP

2. Untuk melaksanakan pelaporan AKIP perlu dikembangkan Sistem AKIP3. Sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi

pemerintah dan dalam rangka perwujudan good governance telah dikembangkan media pertanggungjawaban berupa LAKIP

LAKIP yang selama ini disusun dan disajikan secara terpisah dengan laporan keuangan, harus disusun dan disajikan secara terintegrasi dengan laporan keuangan, sehingga memberi informasi yang komprehensif berkaitan dengan keuangan dan kinerja. Pentingnya LAKIP adalah bermanfaat  bagi  dilaksanakannya  Evaluasi  Kinerja. Fungsi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), antara lain:1. Media hubungan kerja organisasi2. Media akuntabilitas3. Media informasi umpan balik perbaikan kinerja 4. LAKIP sebagai Instrumen Peningkatan Kinerja Berkesinambungan:

1) Action, artinya LAKIP sebagai bahan untuk perbaikan kelembagaan, ketatalaksanaan, peningkatan sumber daya manusia, akuntabilitas dan pelayanan publik.

2) Plan, artinya LAKIP sebagai sebagai bahan dalam menyusun Renstra, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja untuk tahun yang akan datang.

3) Check, maksudnya LAKIP dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

4) Do, artinya LAKIP sebagai alat dalam melaksanakan, memantau, mengukur kinerja kegiatan suatu instansi.

7

Page 8: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

BAB II

EVALUASI RENSTRA

A. Penjabaran UUD 1945 ke RPJP dan RPJM

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari tujuh belas ribuan pulau, beraneka suku bangsa dan adat istiadat namun satu tujuan dan satu cita-cita bernegara sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk melaksanakan dan mencapai satu tujuan dan satu cita-cita tersebut diperlukan suatu rencana yang dapat merumuskan secara lebih konkret mengenai pencapaian dari tujuan bernegara tersebut. Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional disusun sebagai penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan nasional. Dengan demikian, dokumen ini lebih bersifat visioner dan hanya memuat hal-hal yang mendasar, sehingga memberi keleluasaan yang cukup bagi penyusunan rencana jangka menengah dan tahunannya.RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalam bentuk rumusan visi, misi dan arah Pembangunan Nasional. RPJP menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM nasional yang memuat visi, misi, dan program Presiden. Pentahapan rencana pembangunan nasional disusun dalam masing-masing periode RPJM Nasional sesuai dengan visi, misi, dan program Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat. RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program kementerian/lembaga dan lintas kementerian/lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.RPJM sebagaimana tersebut di atas dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang merupakan rencana pembangunan tahunan nasional, yang memuat prioritas pembangunan nasional, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program kementerian/lembaga, lintas kementerian/lembaga kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.

8

Page 9: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 merupakan tahap kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. RPJMN 2010-2014 ini selanjutnya menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga dalam menyusun Rencana Strategis kementerian/lembaga (Renstra-K/L) dan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menyusun/menyesuaikan rencana pembangunan daerahnya masing-masing dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMN akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).

Visi Indonesia 2014

Visi Indonesia 2014 adalah: “Terwujudnya Indonesia Yang Sejahtera, Demokratis, Dan Berkeadilan”dengan penjelasan sebagai berikut:1. Kesejahteraan Rakyat. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat,

melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa. Tujuan penting ini dikelola melalui kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Demokrasi. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang demokratis, berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab serta hak asasi manusia.

3. Keadilan. Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

Misi 2010-2014

Misi 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang SejahteraMisi 2: Memperkuat Pilar-Pilar DemokrasiMisi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang

Agenda

Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional 2009-2014, ditetapkan lima agenda utama pembangunan nasional tahun 2009-2014, yaitu:Agenda I : Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan RakyatAgenda II : Perbaikan Tata Kelola PemerintahanAgenda III : Penegakan Pilar DemokrasiAgenda IV : Penegakkan Hukum Dan Pemberantasan KorupsiAgenda V : Pembangunan Yang Inklusif Dan Berkeadilan

9

Page 10: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

Program Prioritas

Visi dan Misi pemerintah 2009-2014, perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah program prioritas sehingga lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Sebelas Prioritas Nasional di bawah ini bertujuan untuk sejumlah tantangan yang dihadapi oleh bangsa dan negara di masa mendatang. Sebagian besar sumber daya dan kebijakan akan diprioritaskan untuk menjamin implementasi dari 11 prioritas nasional yaitu: (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paskakonflik; serta (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

B. PENJABARAN RPJM DAN PRIORITAS NASIONAL KE DALAM VISI MISI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SERTA EVALUASI VISI MISI

VISI

Visi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi adalah “Mewujudkan Aparatur Negara Yang Bersih, Kompeten Dan Melayani.”Aparatur negara yang bersih adalah kondisi dimana seluruh unsur penyelenggara negara baik secara individual maupun institusional berhasil menurunkan tingkat penyimpangan, mengurangi praktek KKN, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, sehingga secara perlahan Indonesia berada pada posisi yang sejajar dengan negara-negara terbersih di dunia.Aparatur negara yang kompeten adalah kondisi dimana secara individual dan institusional seluruh unsur penyelenggara negara mampu bekerja dengan integritas, profesional, dan akuntabel sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya masing-masing. Pemaknaan Integritas berarti mengutamakan perilaku terpuji, displin dan penuh pengabdian. Profesional berarti menyelesaikan tugas dengan baik, tuntas dan sesuai dengan kompetensi (keahlian), sedangkan akuntabel adalah mempertanggungjawabkan tugas dengan baik dari segi proses maupun hasil.Aparatur negara yang melayani adalah kondisi dimana secara individual dan institusional seluruh unsur penyelenggara negara mengerahkan seluruh sumber daya yang dimlikinya untuk kepentingan melayani masyarakat.Menurut kelompok kami visi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah sesuai dengan teori Mc Kinsey dan Fred R.David karena menunjukkan penglihatan atau pandangan yang mencerminkan harapan dan cita-cita masa depan serta telah memenuhi karakteristik visi yang efektif yaitu: dapat dibayangkan, diinginkan oleh pihak yang terkait, realistis dan terjangkau, fleksibel dan mudah dikomunikasikan.

10

Page 11: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

MISI

Untuk mencapai visi tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah merumuskan misi yaitu “Penggerak Utama Reformasi Birokrasi.”Upaya pencapaian visi tidak mungkin dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi secara individual, tetapi harus dilaksanakan bersama dengan seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Dalam hal ini, maka misi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi adalah menggerakkan reformasi birokrasi di seluruh instansi pemerintah. Upaya penggerakkan ini dilakukan melalui berbagai langkah perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan reformasi birokrasi termasuk pelaksanaan konkrit dan pemberian contoh yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi secara internal sebagai best practices penerapan reformasi birokrasi dalam berbagai aspek pendayagunaan aparatur negara.Dari misi yang dijabarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi, dapat dilihat bahwa misi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi telah memuat salah satu dari sebelas Prioritas Nasional. Pada Prioritas Nasional pertama yaitu reformasi birokrasi dan tata kelola sejalan dengan misi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi yaitu sebagai penggerak utama reformasi birokrasi.Menurut McKinsey, misi merupakan sebuah Pernyataan Keinginan mendalam pendiri perusahaan tentang Organisasi (Bisnis) nya bagi Masyarakat sekitar, baik pasar atau sosial ekonomi lainnya.Jadi pengertian misi dapat dideskripsikan sebagai pertanyaan berikut:1. Mengapa sebuah perusahaan/instansi (harus) ada?2. Alasan keberadaan sebuah perusahaan/instansi?3. Bisnis yang tengah Dijalankan sebuah Perusahaan/Instansi? Misi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi hanya memenuhi pertanyaan nomor tiga (3) yaitu “apa bisnis yang tengah Dijalankan sebuah Perusahaan/Instansi tersebut ?” serta tidak memenuhi dua (2) unsur pertanyaan lain yaitu “Alasan keberadaan sebuah perusahaan/instansi?” serta “Bisnis yang tengah Dijalankan sebuah Perusahaan/Instansi?”Sedangkan menurut Fred R. David dalam buku Konsep Manajemen Strategi, Misi yang baik seharusnya memasukkan 9 komponen penting dibawah ini:1. Konsumen

Konsumen utama dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi adalah pegawai negeri sipil.

2. Produk atau JasaProduk atau jasa utama dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi adalah peraturan perundang-undangan mengenai pegawai negeri sipil serta sebagai penggerak utama reformasi birokrasi.

3. Pasar

11

Page 12: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

Pasar utama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi adalah seluruh instansi pemerintah pusat dan instansi pemerintah daerah.

4. TeknologiTeknologi di sini terkait pengembangan teknologi pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi.

5. Fokus pada kelangsungan hidup, keuntungan dan pertumbuhanYaitu meningkatkan kinerja pelayanan dari aparatur negara.

6. FilosofiMelaksanakan percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi secara efektif dan efisien.

7. Konsep DiriSebagai penyusunan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi

8. Fokus pada Citra PublikMelakukan perbaikan pada berbagai tataran pelaksanaan tugas pemerintahan baik di pusat maupun di daerah

9. Fokus pada karyawanMewujudkan Sumber Daya Manusia aparatur yang kompeten dan kompetitif.

Menurut Kelompok kami, pernyataan misi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi belum memenuhi sebagai pernyataan misi yang baik menurut Fred R. David. Pernyataan misi tersebut hanya memenuhi satu komponen yaitu menunjukkan produk/jasa dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi yaitu peraturan perundang-undangan mengenai pegawai negeri sipil serta sebagai penggerak utama reformasi birokrasi serta belum memenuhi delapan unsur lainnya yaitu konsumen, pasar, teknologi, fokus pada kelangsungan hidup, keuntungan dan pertumbuhan, filosofi, konsep diri, fokus pada citra publik serta, fokus pada karyawan.

C. ANALISIS STRATEGI KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA

Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan suatu organisasi tentunya harus menyusun strategi yang dibutuhkan. Dalam penentuan strategi tersebut perlu dilakukan suatu kondisi internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Salah satu tools yang bisa digunakan untuk melakukan analisa kondisi internal eksternal dalam rangka menentukan strategi apa yang harus diambil adalah Matriks Threat-Opportunities-Weakness-Strength (TOWS).Matrik TOWS ini menguraikan kondisi internal dan eksternal organisasi dengan empat pendekatan yaitu Threat-Opportunities-Weakness-Strength. Strength merupakan kapasitas yang dimiliki oleh organisasi yang dapat membantu pencapaaian tujuan, Weakness merupakan kondisi pada organisasi yang dapat

12

Page 13: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

menghambat pencapaian tujuan, opportunities merupakan kondisi eksternal yang bisa membantu pencapaian tujuan dan threats merupakan kondisi ekternal yang menghambat pencapaian tujuan.Matrik TOWS membantu manajemen untuk memformulasikan strategi dari empat perspektif yaitu SO (Strenght-Opportunities), WO (Weakness Opportunity) strategi, ST (Strength-threats) strategi dan WT (Weakness- Threats) strategi.SO strategi merupakan suatu pilihan strategi yang menggunakan kekuatan internal yang dimiliki oleh organisasi untuk menangkap peluang. WO strategi diambil oleh organisasi dengan cara mengeksploitasi peluang yang ada untuk bisa mengurangi kelemahan yang dimiliki. Kemudian ST strategi diambil oleh organisasi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi untuk mengatasi ancaman ancaman yang timbul dari pihak luar.Bentuk dari matrik TOWS adalah sebagai berikut :

Dalam menggunakan matrik TOWS ini untuk menganalisa Strategi dari Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Kemenpan RB) maka kita harus menguraikan tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai kemudian ditentukan strategi apa saja yang dipilih oleh Kemenpan RB kemudian menentukan apakah strategi tersebut termasuk dalam SO Strategi, WO Strategi, ST Strategi, ataukah WT Strategi. Sebelum menentukan pengelompokan strategi tersebut maka perlu diuraikan dulu Stregth-Weakness-Opportunity dan Threats yang dimiliki oleh Kemenpan RB.

13

Page 14: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

Didalam Rencana Strategis 2010-2014 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tujuan strategis yang ingin dicapai adalah :

1. Terwujudnya pemerintahan yang efektif dan efisien;2. Terwujudnya SDM aparatur yang kompeten dan kompetitif;3. Terwujudnya pemerintahan yang terbuka dan melayani;4. Mewujudkan aparatur yang bersih, bebas KKN dan akuntabel;5. Mewujudkan aparatur Kementerian PAN dan RB yang profesional dan

berkinerja tinggi.Dalam mencapai tujuan strategis tersebut ditetapkanlah sasaran strategis yang diambil oleh Kementrian PAN dan RB antara lain :1. Terwujudnya kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi

birokrasi yang sesuai dengan kebutuhan2. Mewujudkan organisasi pemerintahan yang tepat fungsi dan tepat ukuran3. Terwujudnya tatalaksana pemerintahan yang efektif dan efisien4. Mewujudkan sistem rekrutmen yang terbuka dan independen5. Terwujudnya sistem penempatan dan promosi yang kompetitif dan terbuka6. Mewujudkan pelayanan publik yang terus menerus meningkat kualitasnya7. Terfujudnya efektifitas pelaksanaan reformasi birokrasi 8. Terwujudnya aparatur yang berintegritas dan disiplin9. Terwujudnya instansi pemerintah yang berish dan bebas KKN10.Meningkatnya IP yang akuntabel

Tujuan dan sasaran strategis diatas dapat dicapai dengan penetapan strategi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan penguatan sistem Reformasi Birokrasi melalui :1) Penyusunan Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi2) Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan pedoman pelaksanaan

reformasi birokrasi3) Melakukan evaluasi penerapan reformasi yang sedang berlangsung di

kementerian lembaga4) Meningkatkan koordinasi pelaksanaan reformasi birokrasi

2. Penataan kelembagaan melalui:1) Penyusunan peraturan pelaksanaan UU no 39 tahun 2008 tentang

Kementerian Negara2) Penyusunan grand design sistem kelembagaan seluruh instansi

pemerintahan3) Evaluasi dan penataan organisasi Lembaga Non struktural4) Evaluasi dan penataan organisasi Unit pelaksana Teknis di Lingkungan

Kementerian dan Lembaga Pemerintah non Kementerian5) Evaluasi dan Penataan Organisasi Satuan Kerja Instansi yang

menetapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU3. Penataan SDM aparatur

14

Page 15: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

1) Penyempurnaan berbagai kebijakan peraturan perundang-undangan di bidang SDM dan aparatur

2) Pengendalian jumlah distribusi dan komposisi PNS melalu pengendalian formasi dan penyempurnaan sistem rekrutmen

3) Pembangunan penerapan sistem manajemen kepegawaian berorientasi pada kinerja

4) Penataan pegawai guna menjamin jumlah dan kualifikasi pegawai5) Penyempurnaan sistem remunerasi6) Pengembangan sistem Diklat7) Peningkata netralitas etika dan disiplin PNS8) Pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian

4. Penyempurnaan Ketatalaksanaan1) Menyusun peraturan perundang undangan mengenai ketatalaksanaan 2) Menyederhanakan prosedur dan penyiapan pedoman pelaksanaan, tata

hubungan kerja instansi pemerintah3) Mendorong pemanfaatan teknologi informatika

5. Peningkatan akuntabilitas aparatur1) Menyusun dan mendorong penyusunan peraturan perundang undangan2) Sosialisasi sekaligus bimbingan teknis terhadap penerapan sistem AKIP3) Melaksanakan evaluasi LAKIP4) Mendorong pengembangan model percontohan Island of Integrity

6. Peningkatan pengawasan aparatur1) Penyusunan Undang Undang Sistem Pengawasan Nasional2) Melakukan reformasi terhadap konsep dan implementasi Sistem

Pengendalian Internal pemerintah3) Melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Percepatan

Pemberantasan Korupsi di seluruh Instansi7. Optimaliasi koordnasi progam pendayaangunaan aparatur negara

Strategi diatas diambil setelah melakukan analisa terhadap permasalahan yang dihadapi dan potensi yang dimiliki sebagai berikut :

1. Permasalahan internal1) Struktur organisasi Kementerian PAN dan RB belum secara optimal2) Pengembangan e-government masih belum diterapkan secara optimal3) Belum ada upaya untuk melakukan evaluasi terhadap pertauran

perundang-undangan yang dikeluarkan4) Perencanaan pegawai belum disusun atas dasar kebutuhan unit kerja5) Belum ada reviu dan pengendalian secara sistematis terhadap

keselarasan antara usulan anggaran dengan rencana kinerja6) Belum memiliki standar pelayanan yang meberikan kepada pihak

stakeholders mengenai kepastian waktu kualutas dan kepastian hukum2. Permasalahan eksternal

15

Page 16: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

1) penerapan tata pemerintahan yang baik belum menyeluruh diinternalisasikan dan dilakaksanakan pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah

2) Sistem dan pelaksanaan pengawasan dan akuntablilitas masih harus ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja pemerintahan

3) Penerapan sistem merit pengelolaan SDM aparatur negara belum cukup merata

4) Belum optimalnya kinerja birokrasi untuk mendukung pelayanan publik3. Potensi positif

1) Adanya political Will dari pemerintah dalam penetapan agenda Pembangunan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II tahun 2010-2014

2) Diterbitkannya berbagai peraturan perundang undangan yang menjadi landasan dasar pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan manajemen kinerja instansi pemerintah baik menyangkut aspek akuntabilitas maupun akuntabilitas kinerja

3) Meningkatnya tuntutan atas pelaksanaan transaparansi dan akuntabilitas melalui penguatan sistem pengawasan dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang konsiten dan tepat

4) Meluasnya dukungan kerjasama dengan berbagai pihak dalam negeri dan luar negeri

5) Meningkatnya implementasi benchmarking pelayanan publik dan penerapan pelayanan yang berstandar yang dilakukan instansi pemerintahdi pusat dan daerah

6) Meningkatnya jumlah pemerintah daerah/ wilayah yang telah melaksanakan pilot project penerapan model Island of Integrty, Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi yang berkomitmen tinggi untuk menerapkan prinsip prinsip tata pemerintahan yang baik.

Dari uraian permasalahan dan potensi yang ada dapat diidentifikasi dari Rensta Kementerian PAN dan RB telah berhasil mengidentfikasi Weakness yang tercermin pada identifikasi permasalahan internal, Threat yang dihadapi telah diuraikan pada permasalahan eksternal dan Opportunity bisa ditunjukkan dalam 6 potensi positif yang dimiliki oleh Kementerian PAN dan RB.Namun Strength yang merupakan kondisi positif dari internal Kementerian PAN dan RB yang bisa digunakan untuk meraih tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan tidak tertuang dalam Renstra tersebut. Atas hal tersebut, kelompok mencoba untuk melakukan analisa Strength yang dimiliki oleh Kementerian PAN dan RB, dari hasil disksusi dapat dikemukakan Strength yang dimiliki oleh Kementerian PAN dan RB adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kepemimpinan yang mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi2. Memiliki SOP atas seluruh proses bisnis 3. Anggaran untuk membiayai seluruh kegiatan telah terpenuhi4. Lembaga yang memiliki wewenang dalam hal penataan reformasi birokrasi

16

Page 17: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

Dari Uraian Strengh, Weakness, Opportunity dan Threat maka dapat disusun matrik TOWS sebagai berikut :

Strength1. Memiliki kepemimpinan

yang mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi

2. Memiliki SOP atas seluruh proses bisnis

3. Anggaran untuk membiayai seluruh kegiatan telah terpenuhi

4. Lembaga yang memiliki wewenang dalam hal penataan reformasi birokrasi

Weakness1. Struktur organisasi

Kementerian PAN dan RB belum secara optimal

2. Pengembangan e-government masih belum diterapkan secara optimal

3. Belum ada upaya untuk melakukan evaluasi terhadap pertauran perundang-undangan yang dikeluarkan

4. Perencanaan pegawai belum disusun atas dasar kebutuhan unit kerja

5. Belum ada reviw dan pengendalian secara sistematis terhadap keselarasan antara usulan anggaran dengan rencana kinerja

6. Belum memiliki standar pelayanan yang meberikan kepada pihak stakeholders mengenai kepastian waktu kualutas dan kepastian hukum

Opportunities1. Adanya political

Will dari pemerintah dalam penetapan agenda

1. Pelaksanaan penguatan sistem Reformasi Birokrasi melalui :a. Penyusunan Grand

Design dan Road Map Reformasi Birokrasi

17

Page 18: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

Pembangunan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II tahun 2010-2014

2. Diterbitkannya berbagai peraturan perundang undangan yang menjadi landasan dasar pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan manajemen kinerja instansi pemerintah baik menyangkut aspek akuntabilitas maupun akuntabilitas kinerja

3. Meningkatnya tuntutan atas pelaksanaan transaparansi dan akuntabilitas melalui penguatan sistem pengawasan dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang konsiten dan tepat

4. Meluasnya dukungan kerjasama

(S1,S3,S4,O1,O2)b. Melaksanakan

penyusunan dan penyempurnaan pedoman pelaksanaan reformasi birokrasi(S1,S3,S4,O1,O2)

c. Melakukan evaluasi penerapan riformasi yang sedang berlangsung di kementerian lembaga(S1,S3,S4,O1,O2,O5)

d. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan reformasi birokrasi(S1,S3,S4,O1,O2,O4)

2. Peningkatan akuntabilitas aparatura. Menyusun dan

mendorong penyusunan peraturan perundang undangan(S1,S3,S4,O1,O2)

b. Sosialisasi sekaligus bimbingan teknis terhadap penerapan sistem AKIP (S1,S3,S4,O1,O2,O3,O4)

c. Melaksanakan evaluasi LAKIp (S1,S3,S4,O1,O2,O4,O5)

d. Mendorong pengembangan model percontohan

18

Page 19: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

dengan berbagai pihak dalam negeri dan luar negeri

5. Meningkatnya implementasi benchmarking pelayanan publik dan penerapan pelayanan yang berstandar yang dilakukan instansi pemerintahdi pusat dan daerah

6. Meningkatnya jumlah pemerintah daerah/ wilayah yang telah melaksanakan pilot project penerapan model Island of Integrty, Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi yang berkomitmen tinggi untuk menerapkan prinsip prinsip tata pemerintahan yang baik.

Island of Integrity(S1,S3,S4,O1,O2,O4,O6)

Threat1. penerapan tata

pemerintahan yang baik belum menyeluruh diinternalisasika

1. Penataan kelembagaan melalui:a. Penyusunan

peraturan pelaksanaan UU no 39 tahun 2008

19

Page 20: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

n dan dilakaksanakan pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah

2. Sistem dan pelaksanaan pengawasan dan akuntablilitas masih harus ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja pemerintahan

3. Penerapan sistem merit pengelolaan SDM aparatur negara belum cukup merata

4. Belum optimalnya kinerja birokrasi untuk mendukung pelayanan publik

tentang Kementerian Negara(S1,S3,S4,T1,T4)

b. Penyusunan grand design sistem kelembagaan seluruh instansi pemerintahan(S1,S3,S4,T1,T4)

c. Evaluasi dan penataan organisasi Lembaga Non struktural(S1,S3,S4,T1,T4)

d. Evaluasi dan penataan organisasi Unit pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian dan Lembaga Pemerintah non Kementerian(S1,S3,S4,T1,T4)

e. Evaluasi dan Penataan Organisasi Satuan Kerja Instansi yang menetapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU(S1,S3,S4,T1,T4)

2. Penataan SDM aparatura. Penyempurnaan

berbagai kebijakan peraturan perundang-undangan di bidang SDM dan aparatur(S1,S3,S4,T4)

b. Pengendalian jumlah distribusi dan

20

Page 21: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

komposisi PNS melalu pengendalian formasi dan penyempurnaan sistem rekrutmen(S1,S3,S4,T4)

c. Pembangunan penrepana sistem manajemen kepegawaian berorientasi pada kinerja(S1,S3,S4,T4,T4)

d. Penataan pegawai guna menjamin jumlah dan kualifikasi pegawai(S1,S3,S4,T4)

e. Penyempurnaan sistem remunerasi(S1,S3,S4,T4)

f. Pengembangan sistem Diklat(S1,S3,S4,T4)

g. Peningkata netralitas etika dan disiplin PNS(S1,S3,S4,T4)

h. Pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian(S1,S3,S4,T4)

3. Penyempurnaan Ketatalaksanaana. Menyusun peraturan

perundang undangan mengenai ketatalaksanaan (S1,S3,S4,T4)

b. Menyederhanakan

21

Page 22: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

prosedur dan penyiapan pedoman pelaksanaan, tata hubungan kerja instansi pemerintah(S1,S3,S4,T4)

c. Mendorong pemanfaatan teknologi informatika(S1,S3,S4,T4)

4. Peningkatan pengawasan aparatura. Penyusunan Undang

Undang Sistem Pengawasan Nasional(S1,S3,S4,T2,T4)

b. Melakukan reformasi terhadap konsep dan implementasi Sistem Pengendalian Internal pemerintah(S1,S3,S4,T2,T4)

c. Melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Percepatan Pemberantasan Korupsi di seluruh Instansi(S1,S3,S4,T2,T4)

5. Optimaliasi koordnasi progam pendayaangunaan aparatur negara

Dari matriks TOWS terlihat strategi yang dikembangkan oleh Kementerian PAN dan RB menitikberatkan kepada SO strategi dan ST strategi. Dari matriks tersebut bisa terlihat bahwa fungsi regulator yang dimiliki oleh Kementerian PAN

22

Page 23: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

dan RB digunakan untuk menangkap peluang yang ada dan mengeliminasi atau mengurangi threat/ancaman yang dimiliki. Namun strategi untuk mengatasi weakness yang dimiliki oleh Kementerian PAN dan RB masih belum nampak. Dengan tidak disentuhnya weakness yang dimiliki tersebut pencapaian SO strategi dan ST strategi yang dipilih akan banyak menemui hambatan.

D. ANALISIS KESELARASAN DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan Instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi IP. SAKIP terdiri dari 4 komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu: 1) Perencanaan Stratejik => RPJMD, Renstra 2) Perencanaan Kinerja => RKPD, RKT/Renja, PK 3) Pengukuran Kinerja => IKU, IKK 4) Pelaporan Kinerja => LAKIP

Menurut PP 8 Tahun 2008 dikatakan bahwa RENSTRA minimal memuat:1) Pendahuluan 2) Gambaran Pelayanan 3) Isu Strategis berdasarkan TUPOKSI

23

Page 24: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

4) Visi, Misi, Tujuan & Sasaran, Strategi & Kebijakan 5) Rencana Program, Kegiatan & Indikator kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif 6) Indikator kinerja yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana sebuah Instansi Pemerintah mau dibawa dan diarahkan. Suatu gambaran yang menantang tetang keadaan masa depan yang berisikan cita & citra yg ingin diwujudkan Instansi Pemerintah tersebut.Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh sebuah Instansi Pemerintah agar cita-cita/visi organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik apabila dikaitkan dengan Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan organisasi.Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 s.d 5 tahun dengan mengacu pada visi dan misi. Dapat dinyatakan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan.Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam kebijakan, program dan kegiatan.Kebijakan adalah petunjuk, prinsip-prinsip dasar, dan rambu-rambu penting dengan tetap berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang digunakan untuk melaksanakan program dan kegiatan, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran.Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh IP dalam rumusan/penjabaran yg terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan (tahunan/semesteran/triwulan/bulanan). Dalam penetapan sasaran harus ditetapkan indikator kinerja sasaran.

2. RPJPN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional yang merupakan jabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan nasional untuk masa 20 tahun ke depan yang mencakupi kurun waktu mulai dari tahun 2005 hingga tahun 2025.

Visi

“INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR”Kemandirian adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi diri bangsanya.Tingkat kemajuan suatu bangsa dinilai berdasarkan berbagai ukuran. Apabila ditinjau dari indikator sosial, salah satu indicator utama tingkat kemajuan suatu negara diukur dari kualitas sumber daya manusianya. Termasuk di dalam hal ini sumber daya manusia yang bertugas untuk. mengintegrasikan

24

Page 25: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

dan mensinergikan antara kapasitas sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Pelaksanaan reformasi birokrasi dalam berbagai kebijakan, program dan kegiatan adalah mutlak harus dilaksanakan. Diharapkan melalui pelaksanaan Reformasi birokrasi di Indonesia mampu mengubah wajah birokrasi menjadi birokrasi yang bersih, kompeten dan melayani sebagaimana harapan masyarakat.

Misi

1) Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila

2) Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing3) Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum4) Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu5) Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan6) Mewujudkan Indonesia asri dan lestari7) Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju,

kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional8) Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia

internasional

3. RPJMN

Dokumen RPJMN 2010-2014 merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Presiden terpilih yang memuat Strategi Pembangunan Nasional, Kebijakan Umum, Prioritas Nasional, dan program serta kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh K/L. Dokumen ini menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana kerjanya.

Visi Visi Pembangunan Indonesia pada tahun 2014 adalah TERWUJUDNYA INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN

MisiPertama : melanjutkan pembangunan mencapai Indonesia yang sejahteraKedua : memperkuat pilar-pilar demokrasiKetiga : memperkuat dimensi keadilan dalam semua bidang

Prioritas PembangunanDalam Prioritas Pembangunan, bidang pendayagunaan aparatur Negara dan reformasi birokrasi menempati urutan pertama dari 11 prioritas nasional. Prioritas Nasional tersebut berbunyi “Pemantapan tata kelola pemerintahan

25

Page 26: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik.”Sedangkan pada perencanaan pembangunan nasional, pembangunan di bidang aparatur Negara dan reformasi birorasi menempati posisi ke (7) yaitu pada sektor pembangunan di bidang hukum dan aparatur dari total 9 (sembilan) bidang pembangunan menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, Substansi inti program aksi bidang Reformasi birokrasi dan tata kelola adalah sebagai berikut:

1) Perbaikan Struktur: Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga yang menangani aparatur negara yaitu Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada 2010; restrukturisasi lembaga pemerintah lainnya, seperti di bidang keberdayaan UMKM, pengelolaan energi, pemanfaatan sumber daya kelautan, restrukturisasi BUMN, hinggapemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyak yang dilaksanakan selambat-lambatnya tahun 2014;

2) Otonomi daerah: Penataan otonomi daerah melalui 1) penghentian/pembatasan pemekaran wilayah; 2) peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah; dan 3) penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah;Sarana kesehatan: Ketersediaan dan peningkatan kualitas layanan rumah sakit berakreditasi internasional di minimal 5 kota besar di Indonesia dengan target 3 kota pada 2012 dan 5 kota pada 2014;

3) Sumber daya manusia: penyempurnaan pengelolaan PNS yang meliputi sistem rekrutmen, pendidikan, penempatan, promosi, dan mutasi PNS secara terpusat selambat-lambatnya 2011

4) Regulasi: Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangundangan di tingkat pusat dan daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan, di antaranya penyelesaian kajian 12.000 peraturandaerah selambat-lambatnya 2011.

5) Sinergi antara pusat dan daerah: Penetapan dan penerapan sistem Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

6) Penegakan Hukum: Peningkatan integrasi dan integritas penerapan danpenegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum

7) Data Kependudukan: Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK)

26

Page 27: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

dengan aplikasi pertama pada kartu tanda penduduk selambat-lambatnya pada 2011

4. Rencana Strategis Kementerian PAN dan RB tahun 2010-2014

Rencana Strategis Kementerian PAN dan RB tahun 2010-2014 adalah:1. Terwujudnya kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi

birokrasi yang sesuai dengan kebutuhan2. Mewujudkan organisasi pemerintahan yang tepat fungsi dan tepat ukuran3. Terwujudnya tatalaksana pemerintahan yang efektif dan efisien4. Mewujudkan sistem rekrutmen yang terbuka dan independen5. Terwujudnya sistem penempatan dan promosi yang kompetitif dan terbuka6. Mewujudkan pelayanan publik yang terus menerus meningkat kualitasnya7. Terfujudnya efektifitas pelaksanaan reformasi birokrasi 8. Terwujudnya aparatur yang berintegritas dan disiplin9. Terwujudnya instansi pemerintah yang bersih dan bebas KKN10.Meningkatnya IP yang akuntabel

Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan Sasaran Strategis dalam Dokumen Renstra Kementerian PAN dan RB, maka disusunlah program-program Kementerian PAN dan RB untuk kurun waktu 2010-2014. Program-program PAN dan RB tahun 2010-2014 adalah :1) Program Pelaksanaan penguatan sistem Reformasi Birokrasi2) Penataan kelembagaan3) Penataan SDM aparatur4) Penyempurnaan Ketatalaksanaan5) Peningkatan akuntabilitas aparatur6) Peningkatan pengawasan aparatur

Kesimpulan:

Penyusunan Rencana Strategis tersebut telah selaras dengan apa yang telah menjadi Prioritas Nasional Ketujuh dalam RPJMN. Hal ini terlihat dari Rencana Strategis tersebut telah mengakomodasi program aksi yang telah dicantumkan dalam RPJMN di bidang Reformasi birokrasi dan Tata Kelola. Semua program yang tercantum di dalam kegiatan Kementrian PAN dan RB telah merinci indikator dan target yang ingin dicapai dengan jelas.

5. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) PAN dan RB tahun 2011 dan 2012

1) Sasaran StrategisTerdapat 10 sasaran strategis pada Rencana Strategis Kementerian PAN dan RB Tahun 2010-2014. Namun dalam LAKIP Kementerian PAN dan RB Tahun 2011 terdapat 7 sasaran strategis pada LAKIP 2012 terdapat 8 sasaran strategis. Hanya terdapat tiga sasaran strategis yaitu

27

Page 28: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

“Terwujudnya kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi yang sesuai kebutuhan”, ”meningkatnya instansi pemerintah yang akuntabel” dan sasaran strategis “terwujudnya tata laksana pemerintahan yang efektif dan efisien” yang muncul pada LAKIP 2011 dan LAKIP 2012. Selebihnya merupakan sasaran baru yang bertujuan untuk mendukung 10 sasaran strategis yang telah ditetapkan di Renstra.

Adapun sasaran strategis yang terdapat di Renstra adalah sebagai berikut :1. Terwujudnya kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi

birokrasi yang sesuai dengan kebutuhan2. Mewujudkan organisasi pemerintahan yang tepat fungsi dan tepat

ukuran3. Terwujudnya tatalaksana pemerintahan yang efektif dan efisien4. Mewujudkan sistem rekrutmen yang terbuka dan independen5. Terwujudnya sistem penempatan dan promosi yang kompetitif dan

terbuka6. Mewujudkan pelayanan publik yang terus menerus meningkat

kualitasnya7. Terfujudnya efektifitas pelaksanaan reformasi birokrasi 8. Terwujudnya aparatur yang berintegritas dan disiplin9. Terwujudnya instansi pemerintah yang bersih dan bebas KKN10.Meningkatnya IP yang akuntabel

Sedangkan sasaran program/kegiatan yang ada di LAKIP adalah sebagai berikut:1. Terwujudnya Kebijakan dibidang Reformasi Birokrasi sesuai kebutuhan2. Terwujudnya kualitas pelayanan publik prima, cepat, pasti, murah,

transparan, adil, patut dan memuaskan3. Terwujudnya organisasi pemerintah yang proporsional, efektif dan

efisien4. Terwujudnya SDM Aparatur yang profesional, berkinerja, akuntabel

dan sejahtera5. Terwujudnya penyelenggaraan tata laksana pemerintah yang efisien,

efektif dan akuntabel6. Terwujudnya pelaksanaan reformasi birokrasi nasional secara

terencana, sistematis dan komprehensif7. Terwujudnya instansi pemerintah yang akuntabel dan berkinerja tinggi8. Terwujudnya penyelenggaraan pengawasan intern pemerintah yang

terintegrasi, efisien dan efektifAdanya penambahan maupun perubahan sasaran strategis ini tidak diatur secara rinci dalam Undang-Undang. Terjadi perubahan sasaran strategis pada renstra Kementrian PAN dan RB pada tahun 2012 yang masih belum diakomodir pada LAKIP Kementrian PAN dan RB tahun 2012.

28

Page 29: Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb

Menurut kelompok kami, hal perubahan ini merupakan langkah yang bagus dilakukan jika memang tujuannya adalah untuk memperjelas strategi yang ingin dicapai dan mengatasi permsalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi oleh Kementrian PAN dan RB.

2) Program dan Kegiatan

Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa IP ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan.Adapun keseluruhan program dan kegiatan yang tertera dalam dokumen Renstra terealisasi pada tahun 2011 dan 2012. Hal ini dapat kita lihat dalam dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahunan yang kemudian dilaporkan dalam dokumen LAKIP.

3) Pencapaian kinerja

Target dan realisasi kinerja yang tertera dalam pengukuran kinerja dalam LAKIP 2011 dan 2012 mewakili satu program dan kegiatan terkait. Kementrian PAN dan RB juga di dalam melaksanakan penghitungan target dan realisasi kinerjanya telah memiliki penghitungan formula yang jelas. Kementrian PAN dan RB menghitung pencapaian kinerjanya dengan membandingkan realisasi dengan target yang tercantum pada dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU). Laporan Akuntabilitas Kinerja Kemen PAN RB Tahun 2011 dan 2012 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Kemen PANRB pada tahun anggaran tersebut. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.Pengukuran dan penilaian kinerja Kemen PANRB telah didukung dengan elektronik Performance (e-Performance) yaitu aplikasi sistem akuntabilitas kinerja yang bertujuan untuk memudahkan proses pemantauan dan pengendalian kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit kerja di lingkungan Kemen PANRB. Aplikasi ini menampilkan proses perencanaan kinerja, penganggaraninerja, keterkaitan kegiatan/sub kegiatan dalam pencapaian target kinerja, dan monitoring serta evaluasi pencapaian kinerja dan keuangan. Pada tahun 2011 pencapaian kinerja Kementrian PAN dan RB sebesar 105,22 %.

29